Pemeriksaan Mutu Simplisia
-
Upload
rahma-wati -
Category
Documents
-
view
219 -
download
0
Transcript of Pemeriksaan Mutu Simplisia
-
8/10/2019 Pemeriksaan Mutu Simplisia
1/3
-
8/10/2019 Pemeriksaan Mutu Simplisia
2/3
Susut pengeringan adalah persentase senyawa yang menghilang selama proses pemanasan
(tidak hanya menggambarkan air yang hilang, tetapi juga senyawa menguap lain yang
hilang). Pengukuran sisa zat dilakukan dengan pengeringan pada temperatur 105C selama
30 menit atau sampai berat konstan dan dinyatakan dalam persen (metode gravimetri).
susut pengeringan = (bobot awal - bobot akhir)/bobot awal x 100%
Untuk simplisia yang tidak mengandung minyak atsiri dan sisa pelarut organik menguap,
susut pengeringan diidentikkan dengan kadar air, yaitu kandungan air karena simplisia berada
di atmosfer dan lingkungan terbuka sehingga dipengaruhi oleh kelembaban lingkungan
penyimpanan.
c. kadar air
Tujuan dari penetapan kadar air adalah untuk mengetahui batasan maksimal atau rentang
tentang besarnya kandungan air di dalam bahan. Hal ini terkait dengan kemurnian dan adanya
kontaminan dalam simplisia tersebut. Dengan demikian, penghilangan kadar air hingga
jumlah tertentu berguna untuk memperpanjang daya tahan bahan selama penyimpanan.
Simplisia dinilai cukup aman bila mempunyai kadar air kurang dari 10%.
Penetapan kadar air dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu:
metode titrimetri
metode ini berdasarkan atas reaksi secra kuantitatif air dengan larutan anhidrat belerangdioksida dan iodium dengan adanya dapar yang bereaksi dengan ion hidrogen.Kelemahan
metode ini adalah stoikiometri reaksi tidak tepat dan reprodusibilitas bergantung pada
beberapa faktor seperti kadar relatif komponen pereaksi, sifat pelarut inert yang digunakan
untuk melarutkan zat dan teknik yang digunakan pada penetapan tertentu. Metode ini juga
perlu pengamatan titik akhir titrasi yang bersifat relatif dan diperlukan sistem yang terbebas
dari kelembaban udara (Anonim, 1995).
metode azeotropi ( destilasi toluena )
metode ini efektif untuk penetapan kadar air karena terjadi penyulingan berulang kali di
dalam labu dan menggunakan pendingin balik untuk mencegah adanya penguapan berlebih.
Sistem yang digunakan tertutup dan tidak dipengaruhi oleh kelembaban (Anonim, 1995).
kadar air ( v/b) = volume air yang terukur / bobot awal simplisia x 100%
metode gravimetri
Dengan menghitung susut pengeringan hingga tercapai bobot tetap(Anonim, 1995).
-
8/10/2019 Pemeriksaan Mutu Simplisia
3/3
d. Kadar minyak atsiri
Tujuan dari penetapan kadar minyak atsiri adalah untuk mengukur berapa banyak kadar
minyak atsiri yang terdapat dalam simplisia. Penetapan dengan destilasi air dapat dilakukan
karena minyak atsiri tidak dapat bercampur dengan air, sehingga batas antara minyak dan air
dapat terlihat dan diukur berapa banyak kadar minyak atsiri yang ada pada simplisia tersebut.
kadar minyak atsiri = volume minyak atsiri yang terukur/bobot sampel x 100%
e. Uji cemaran mikroba
uji aflatoksin
untuk mengetahi cemaran aflatoksin yang dihasilkan oleh jamurAspergillus flavus
uji angka lempeng total
untuk mengetahui jumlah mikroba/ bakteri dalam sampel. Batasan angka lempeng total yang
ditetapkan oleh Departemen kesehatan yaitu 10^6 CFU/ gram
uji angka kapang
untuk mengetahui adanya cemaran kapang.Batasan angka lempeng total yang ditetapkan oleh
Departemen kesehatan yaitu 10^4 CFU/ gram.
Most probably number (MPN)
untuk mengetahui seberapa banyak cemaran bakteri coliform (bakteri yang hidup di saluran
pencernaan).
3. Parameter spesifik
Parameter ini digunakan untuk mengetahui identitas kimia dari simplisia. Uji kandungan
kimia simplisia digunakan untuk menetapkan kandungan senyawa tertentu dari simplisia.
Biasanya dilkukan dengan analisis kromatografi lapis tipis.http://siskhana.blogspot.com/2010/01/pembuatan-dan-penetapan-kontrol.html
http://siskhana.blogspot.com/2010/01/pembuatan-dan-penetapan-kontrol.htmlhttp://siskhana.blogspot.com/2010/01/pembuatan-dan-penetapan-kontrol.htmlhttp://siskhana.blogspot.com/2010/01/pembuatan-dan-penetapan-kontrol.html