Penerimaan-Permintaan-Pemeriksaan-Lab-Pasien-Rawat-Jalan.docx

8
RUMAH SAKIT UMUM BALI ROYAL PERMINTAAN LAB PASIEN RAWAT JALAN LABORATORIUM NO. DOKUMENTASI : PT C.3 - 1 NO. REVISI : 00 HALAMAN 1/8 TANGGAL TERBIT 01 April 2011 Disahkan oleh, Direktur Utama Rumah Sakit Umum Bali Royal Dr. Putu Arya Yudanegara, SpOG, MARS Pengertian Permintaan Lab Pasien Rawat Jalan adalah suatu prosedur untuk menerima permintaan pemeriksaan pasien rawat jalan dengan memperhatikan kenyamanan dan keamanan pasien. Tujuan 1. Memudahkan diagnosis pasien agar dapat diberikan pengobatan sesuai dengan penyakitnya/ keluhannya. 2. Pelayanan penunjang berjalan secara sistematik Kebijakan Puskesmas Makale Utara mengatur alur permintaan pemeriksaan laboratorium pada pasien rawat jalan Prosedur 1. Pasien setelah pemeriksaan di Poli umum mengantarkan pasien tersebut ke bagian Laboratorium dengan membawa Form Permintaan Pemeriksaan Laboratorium yang berisikan data pasien dengan identitas lengkap. 2. Petugas laboratorium memastikan persyaratan pemeriksaan laboratorium sudah dilaksanakan dengan baik dan benar oleh pasien. 3. Petugas laboratorium mengambil sampel/ bahan pada pasien sesuai dengan Prosedur Pengambilan Sample untuk pemeriksaan yang tercantum pada Formulir Permintaan Pemeriksaan Laboratorium. 4. Petugas Laboratorium harus memberikan Salam

Transcript of Penerimaan-Permintaan-Pemeriksaan-Lab-Pasien-Rawat-Jalan.docx

Page 1: Penerimaan-Permintaan-Pemeriksaan-Lab-Pasien-Rawat-Jalan.docx

RUMAH SAKIT UMUM BALI ROYAL PERMINTAAN LAB PASIEN RAWAT JALAN

LABORATORIUMNO.

DOKUMENTASI :PT C.3 - 1

NO. REVISI :00

HALAMAN1/6

TANGGAL TERBIT01 April 2011

Disahkan oleh,Direktur Utama Rumah Sakit Umum Bali Royal

Dr. Putu Arya Yudanegara, SpOG, MARSPengertian Permintaan Lab Pasien Rawat Jalan adalah suatu prosedur

untuk menerima permintaan pemeriksaan pasien rawat jalan

dengan memperhatikan kenyamanan dan keamanan pasien.

Tujuan 1. Memudahkan diagnosis pasien agar dapat diberikan

pengobatan sesuai dengan penyakitnya/ keluhannya.

2. Pelayanan penunjang berjalan secara sistematik

Kebijakan Puskesmas Makale Utara mengatur alur permintaan

pemeriksaan laboratorium pada pasien rawat jalan

Prosedur 1. Pasien setelah pemeriksaan di Poli umum mengantarkan

pasien tersebut ke bagian Laboratorium dengan membawa

Form Permintaan Pemeriksaan Laboratorium yang berisikan

data pasien dengan identitas lengkap.

2. Petugas laboratorium memastikan persyaratan pemeriksaan

laboratorium sudah dilaksanakan dengan baik dan benar oleh

pasien.

3. Petugas laboratorium mengambil sampel/ bahan pada pasien

sesuai dengan Prosedur Pengambilan Sample untuk

pemeriksaan yang tercantum pada Formulir Permintaan

Pemeriksaan Laboratorium.4. Petugas Laboratorium harus memberikan Salam terlebih

dahulu kepada Pasien, sambil menanyakan Identitas

pasien dengan yang tercantum pada Formulir Permintaan

Pemeriksaan Laboratorium sambil menjelaskan pemeriksaan

apa yang akan dilakukan.

5. Petugas laboratorium menginformasikan lamanya waktu yang

diperlukan dalam pemeriksaan tersebut mengacu pada Protap

Waktu Pemeriksaan dan dipastikan bahwa Bahan/ Sample

tersebut memenuhi syarat untuk diperiksa

6. Petugas Laboratorium harus menyampaikan salam kembali

kepada pasien dan mengucapkan terimakasih

Page 2: Penerimaan-Permintaan-Pemeriksaan-Lab-Pasien-Rawat-Jalan.docx

RUMAH SAKIT UMUM BALI ROYAL PERMINTAAN LAB PASIEN RAWAT JALAN

LABORATORIUMNO.

DOKUMENTASI :PT C.3 - 1

NO. REVISI :00

HALAMAN2/6

TANGGAL TERBIT01 April 2011

Disahkan oleh,Direktur Utama Rumah Sakit Umum Bali Royal

Dr. Putu Arya Yudanegara, SpOG, MARS7. Data pasien pada Form Permintaan Pemeriksaan

Laboratorium dicatat pada Buku Register Laboratorium

kemudian Bahan / Sample tersebut dapat segera dianalisa

oleh petugas laboratorium.

Unit Terkait Poli Umum

Page 3: Penerimaan-Permintaan-Pemeriksaan-Lab-Pasien-Rawat-Jalan.docx

RUMAH SAKIT UMUM BALI ROYAL PERMINTAAN LAB PASIEN RAWAT JALAN

LABORATORIUMNO.

DOKUMENTASI :PT C.3 - 1

NO. REVISI :00

HALAMAN3/6

TANGGAL TERBIT01 April 2011

Disahkan oleh,Direktur Utama Rumah Sakit Umum Bali Royal

Dr. Putu Arya Yudanegara, SpOG, MARS

 Judul

“Penanganan Khusus Zat-zat Beracun dan Berbahaya”

♥ Tujuan

“Agar saat melakukan praktikum tidak terjadi kecelakaan kerja pada praktikan dan pratikan dapat lebih berhati-hati dengan bahan yang digunakan pratikum”

♥ Ditribusi

– Praktikan ♥ Prosedur

1. Praktikan harus mengetahui sifat fisik dan kimia zat-zat yang akan digunakan dalam setiap percobaan. Baca dan pahami MSDS tiap-tiap zat.

2. Beri label reagen dan sampel yang digunakan.3. Simpan zat-zat kimia di lokasi yang sesuai.4. JANGAN MEMBUANG zat-zat kimia ke wasbak.5. Pindahkan zat-zat kimia sisa, residu atau zat tak terpakai ke botol-botol

atau jerigen yang khusus untuk zat-zat sisa, yang tersedia di laboratorium.

6. JANGAN PERNAH memipet sesuatu dengan mulut!.7. Segera bersihkan setiap tumpahan zat kimia maupun air dengan lap

kering. Laporkan setiap kejadian bila Anda ragu cara menanggulanginya.

Page 4: Penerimaan-Permintaan-Pemeriksaan-Lab-Pasien-Rawat-Jalan.docx

RUMAH SAKIT UMUM BALI ROYAL PERMINTAAN LAB PASIEN RAWAT JALAN

LABORATORIUMNO.

DOKUMENTASI :PT C.3 - 1

NO. REVISI :00

HALAMAN4/6

TANGGAL TERBIT01 April 2011

Disahkan oleh,Direktur Utama Rumah Sakit Umum Bali Royal

Dr. Putu Arya Yudanegara, SpOG, MARS

SOP PENANGANAN LIMBAH LABORATORIUM KIMIA KLINIK

               Limbah laboratorium adalah limbah yang berasal dari kegiatan laboratorium. Limbah ini memiliki sifat khas yang berbeda dengan limbah yang berasal dari kegiatan industri karena biasanya memiliki keragaman jenis limbah yang sangat tinggi walaupun dari setiap macam bahan yang dibuang tersebut jumlahnya tidak banyak. Limbah laboratorium dapat berasal dari berbagai sumber, yaitu:1.   Bahan baku yang sudah kadaluwarsa,2.   Bahan habis pakai, misalnya medium perbenihan yang tidak terpakai,3.   Produk proses di dalam laboratorium, misalnya sisa spesimen,4.   Produk upaya penanganan limbah, misalnya jarum suntik sekali pakai setelah di autoklaf

Tujuan penanganan limbah adalah untuk mengurangi resiko pemaparan limbah terhadap kuman yang menimbulkan penyakit (patogen) yang mungkin berada dalam limbah etrsebut. Penanganan limbah antara lain ditentukan oleh sifat limbah, yaitu:a.     limbah B3 (Berbahaya dan Beracun), dengan cara:1)   netralisasiLimbah yang bersifat asam dinetralkan dengan basa seperti kapur tohor, CaO atau Ca(OH)2 Sebaliknya, limbah yang bersifat basa dinetralkan dengan asam seperti H2SO4atau HCI. Parameter netralisasi adalah pH dan sebagai indikator dapat digunakan Phenol Phtalein (PP.). Zat ini akan berubah pada pH 6-8 sehingga cukup aman digunakan jika pH limbah berkisar antara 6,5-8,5.2)   pengendapan/sedimentasi, koagulasi, dan flokulasiKontaminan logam berat dalam ciaran diendapkan dengan tawas/FeC13, Ca(OH)2/CaO karena dapat mengikat As, Zn, Ni. Mn dan Hg.3)   reduksi-oksidasiTerhadap zat organik toksik dalam limbah dapat dilakukan reaksi reduksi oksidasi (redoks) sehingga terbentuk zat yang kurang/tidak toksik.

4)   penukaran ionIon logam berat nikel, Ni dapat diserap oleh kation, sedangkan anion beracun dapat diserap oleh resin anion.

b.    limbah infeksius, dengan cara:1)   Metode Desinfeksi: penanganan limbah (terutama cair) dengan cara penambahan bahan-bahan kimia yang dapat mematikan atau membuat kuman-kuman penyakit menjadi tidak  aktif.

Page 5: Penerimaan-Permintaan-Pemeriksaan-Lab-Pasien-Rawat-Jalan.docx

RUMAH SAKIT UMUM BALI ROYAL PERMINTAAN LAB PASIEN RAWAT JALAN

LABORATORIUMNO.

DOKUMENTASI :PT C.3 - 1

NO. REVISI :00

HALAMAN5/6

TANGGAL TERBIT01 April 2011

Disahkan oleh,Direktur Utama Rumah Sakit Umum Bali Royal

Dr. Putu Arya Yudanegara, SpOG, MARS2)   Metode Pengenceran (Dilution): mengencerkan air limbah sampai mencapai konsentrasi yang cukup rendah, kemudian baru dibuang ke badan-badan air. Kerugiannya ialah bahan kontaminasi terhadap badan-badan air masih tetap ada, pengendapan yang terjadi dapat menimbulkan pendangkalan terhadap badan-badan air seperti selokan, sungai dan sebagainya sehingga dapat menimbulkan banjir.3)   Metode Ditanam (Landfill): menimbun limbah dalam tanah.4)   Metode Insinerasi (Pembakaran): memusnahkan  limbah dengan cara memasukkan ke dalam insinerator. Dalam insinerator senyawa kimia karbon yang ada dibebaskan ke atmosfir sebagai CO2 dan H2O.c.     limbah radioaktifMasalah penanganan limbah radioaktif dapat diperkecil dengan memakai radioaktif sekecil mungkin, menciptakan disiplin kerja yang ketat dan menggunakan alat yang mudah didekontaminasi.Penanganan limbah radioaktif dibedakan berdasarkan:    Bentuk : cair, padat dan gas,    Tinggi-rendahnya tingkat radiasi sinar gamma (γ),    Tinggi-rendahnya aktifitas    Panjang-pendeknya waktu paruh    Sifat : dapat dibakar atau tidak.Ada 2 sistem penanganan limbah radioaktif :1)   Dilaksanakan oleh pemakai secara perorangan dengan memakai proses peluruhan, peguburan dan pembuangan.2)   Dilaksanakan secara kolektif oleh instansi pengolahan limbah radioaktif, seperti Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN).

d.    limbah umumLimbah umum non infeksius setelah dikumpulkan dalam wadah kantong plastik diikat kuat dan dibakar di insinerator.

beberapa langkah nyata untuk mengurangi limbah di laboratorium adalah:a.     Penggunaan kembali limbah laboratorium berupa bahan kimia yang telah digunakan, setelah melalui prosedur daur ulang yang sesuai. Sebagai contoh: (hal ini paling sesuai untuk pelarut yang telah digunakan) Pelarut organik seperti etanol, aseton, kloroform, dan dietil eter dikumpulkan di dalam laboratorium secara terpisah dan dilakukan destilasi.b.    sebelum melakukan reaksi kimia, dilakukan perhitungan mol reaktan-reaktan yang bereaksi secara tepat sehingga tidak menimbulkan residu berupa sisia bahan kimia. Selain menghemat bahan yang ada, hal ini juga akan mengurangi limbah yang dihasilkan.c.     Pembuangan langsung dari laboratorium. Metoda pembuangan langsung ini dapat diterapkan untuk bahan-bahan kimia yang dapat larut dalam air. Bahan-bahan kimia yang dapat larut dalam air dibuang langsung melalui bak pembuangan limbah laboratorium. Untuk bahan kimia sisa yang mengandung asam atau basa harus dilakukan penetralan, selanjutnya baru bisa dibuang. Untuk bahan kimia sisa yang mengandung logam-logam

Page 6: Penerimaan-Permintaan-Pemeriksaan-Lab-Pasien-Rawat-Jalan.docx

RUMAH SAKIT UMUM BALI ROYAL PERMINTAAN LAB PASIEN RAWAT JALAN

LABORATORIUMNO.

DOKUMENTASI :PT C.3 - 1

NO. REVISI :00

HALAMAN6/6

TANGGAL TERBIT01 April 2011

Disahkan oleh,Direktur Utama Rumah Sakit Umum Bali Royal

Dr. Putu Arya Yudanegara, SpOG, MARSberat dan beracun seperti Pb, Hg, Cd, dan sebagainya, endapannya harus dipisahkan terlebih dahulu. Kemudian cairannya dinetralkan dan dibuang.d.    Dengan pembakaran terbuka. Metoda pembakaran terbuka dapat dterapkan untuk bahan-bahan organik yang kadar racunnya rendah dan tidak terlalu berbahaya. Bahan-bahan organik tersebut dibakar ditempat yang aman dan jauh dari pemukiman penduduk.e.     Pembakaran dalan insenerator. Metoda pembakaran dalam insenerator dapat diterapkan untuk bahan-bahan toksik yang jika dibakar ditempat terbuka akan menghasilkan senyawa-senyawa yang bersifat toksik.f.      Dikubur didalam tanah dengan perlindungan tertentu agar tidak merembes ke badan air. Metoda ini dapat diterapkan untuk zat-zat padat yang reaktif dan beracun.