Pengaruh Iman Kepada Yang Ghaib 1

3
Pengaruh Iman Kepada Yang Ghaib (Dalam Aqidah Seorang Muslim) Iman kepada yang ghaib mempunyai pengaruh yang sangat besar, sehingga terpantul dalam tingkah laku seseorang, dan juga dalam perjalanan hidupnya. Ia merupakan motivator yang sangat kuat untuk melahirkan amal kebajikan dan memberantas kejahatan. Diantaranya adalah : 1. Ikhlas dalam beramal, semata-mata untuk mengharapkan ridha Allah dan menghindarkan diri dari adzab diakhirat, bukan menginginkan balasan dunia dan tidak pula mengharapkan pujian dari manusia. QS; 76 (al-Insan), ayat 8-11 : ( اً ر يِ س ا ا و ً م يِ تَ ي ا وً ن تِ كْ سِ مِ هِ بُ ح ى ل ع ام ع ّ لط ا , ون ُ مِ عْ طُ ي و٨ ُ د يِ رُ ن لاِ ّ اِ ه ْ ج وِ لْ مُ كُ مِ عْ طُ ي ا م ّ نِ A ا) ( اً ورُ كُ E ش لا وً اء ز جْ مُ كْ نِ م٩ ( اً ر نِ ز طْ م M ق اً وشُ ب ع ا ً مْ و ي ا نِ ب رْ , نِ مُ اف خ ن ا ّ يِ A ا) ١٠ ُ مُ ه ا M ق و ف) ( اً ورُ رُ س وً M ة رْ ض يْ مُ ه ا ّ M ق ل وِ مْ و بْ ل ا e كِ ل ذ ّ ر E سُ ّ ا١١ ) 8. dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan. 9. (sambil berkata) Sesungguhnya Kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah, Kami tidak mengharapkan Balasan dan (ucapan) terima kasih dari kamu. 10. Sungguh, Kami takut akan (azab) Tuhan pada hari (ketika) orang-orang bermuka masam penuh kesulitan. 11. Maka Allah melindungi mereka dari kesusahan hari itu, dan memberikan kepada mereka keceriaan (wajah) dan kegembiraan (hati). 2. Kuat, tegas dan tegar dalam membenarkan apa yang dijanjikan Allah untuk orang beriman. Hal tersebut menjadikan

description

aqidah

Transcript of Pengaruh Iman Kepada Yang Ghaib 1

Pengaruh Iman Kepada Yang Ghaib(Dalam Aqidah Seorang Muslim)

Iman kepada yang ghaib mempunyai pengaruh yang sangat besar, sehingga terpantul dalam tingkah laku seseorang, dan juga dalam perjalanan hidupnya. Ia merupakan motivator yang sangat kuat untuk melahirkan amal kebajikan dan memberantas kejahatan. Diantaranya adalah :1. Ikhlas dalam beramal, semata-mata untuk mengharapkan ridha Allah dan menghindarkan diri dari adzab diakhirat, bukan menginginkan balasan dunia dan tidak pula mengharapkan pujian dari manusia. QS; 76 (al-Insan), ayat 8-11 : () () () ()8. dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan.9. (sambil berkata) Sesungguhnya Kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah, Kami tidak mengharapkan Balasan dan (ucapan) terima kasih dari kamu.10. Sungguh, Kami takut akan (azab) Tuhan pada hari (ketika) orang-orang bermuka masam penuh kesulitan.11. Maka Allah melindungi mereka dari kesusahan hari itu, dan memberikan kepada mereka keceriaan (wajah) dan kegembiraan (hati). 2. Kuat, tegas dan tegar dalam membenarkan apa yang dijanjikan Allah untuk orang beriman. Hal tersebut menjadikan seseorang teguh dalam menjalankan semua perintahNya, menjelaskan dan mengajak kepada yang Haq serta menjelaskan dan memerangi yang Bathil. Jika tidak ada yang membantu, maka ia tetap kuat karena Allah, terasa baginya kehidupan dunia dan segala penderitaannya, dibandingkan dengan kehidupan akhirat. Sebagaimana para ahli sihir Firaun ketika beriman, mereka meremehkan siksaan Firaun atas mereka. QS; 20 (Thaha), ayat 70-73 : () () () ()70. lalu tukang-tukang sihir itu merunduk bersujud, seraya berkata: "Kami telah percaya kepada Tuhannya Harun dan Musa".71. berkata Fir'aun: "Apakah kamu telah beriman kepadanya (Musa) sebelum aku memberi izin kepadamu ?. Sesungguhnya ia adalah pemimpinmu yang mengajarkan sihir kepadamu. Maka sungguh, aku akan potong tangan dan kakimu dengan bersilang, dan sungguh, aku akan salib kamu pada pangkal pohon kurma dan sungguh, kamu pasti akan mengetahui siapa di antara kita yang lebih pedih dan lebih kekal siksanya".72. mereka (para pesihir) berkata: "Kami sekali-kali tidak akan memilih (tunduk) kepadamu atas bukti-bukti yang nyata (mukjizat), yang telah datang kepada Kami dan atas (Allah) yang telah menciptakan kami. Maka putuskanlah apa yang hendak engkau putuskan. Sesungguhnya engkau hanya akan dapat memutuskan pada kehidupan di dunia ini saja.73. Sesungguhnya Kami telah benar-benar beriman kepada Tuhan Kami, agar Dia mengampuni kesalahan-kesalahan Kami dan sihir yang telah engkau paksakan kepada Kami. dan Allah lebih baik (pahala-Nya) dan lebih kekal (azab-Nya)".Baca juga QS; 7 (al-Araf), ayat 120-126 & QS; 26 (as-Syuara), ayat 43-51 :