PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP …digilib.unila.ac.id/30986/3/SKRIPSI TANPA BAB...

59
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP KECERDASAN LINGUISTIK ANAK USIA DINI (Skripsi) Oleh PENDA WARDANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2018

Transcript of PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP …digilib.unila.ac.id/30986/3/SKRIPSI TANPA BAB...

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAPKECERDASAN LINGUISTIK ANAK USIA DINI

(Skripsi)

Oleh

PENDA WARDANI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2018

ABSTRAK

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAPKECERDASAN LINGUISTIK ANAK USIA DINI

Oleh

PENDA WARDANI

Masalah dalam penelitian ini adalah kecerdasan linguistik anak usia 5-6 tahunbelum sesuai dengan yang diharapkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuipengaruh penggunaan media audio visual terhadap kecerdasan linguistik anak.Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan desain pre-eksperimental. Sampel dalam penelitian ini adalah anak usia 5-6 tahun yangberjumlah 41 anak. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasidan dokumentasi, sedangkan analisisis data digunakan uji regresi linearsederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikanpenggunaan media audio visual terhadap kecerdasan linguistik anak usia dini. Halini berarti penggunaan media audio visual dalam pembelajaran pada anak usiadini dapat membantu menstimulasi kecerdasan linguistik anak usia dini, dengandemikian diharapkan guru menggunakan media audio visual untuk menstimulasikecerdasan linguistik anak.

Kata Kunci : anak usia dini, audio visual, kecerdasan linguistik

ABSTRACT

AUDIO VISUAL MEDIA USAGE TO LINGUISTICINTELLIGENCE OF CHILDREN

The problem in this research was linguistic intelligence of children aged 5-6 yearsold had not reached the expectation. This research aimed to determine the effectof audio visual media usage to linguistic intelligence of children. This researchused experimental method with pre experimental design. The samples in thisresearch were 41 children aged 5-6 years old. Data in this research werecollected by observation and documentation, while the data analysis used asimple linear regression test. The result showed that there was significant effect ofaudio visual media usage to linguistic intelligence of children. This meant thatusing the audio visual media in a learning process of children could help tostimulate the linguistic intelligence of children.

Keywords : audio visual, early childhood, linguistic intelligence

[PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAPKECERDASAN LINGUISTIK ANAK USIA DINI

Oleh:Penda Wardani

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai GelarSARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia DiniJurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2018

vii

RIWAYAT HIDUP

Penda Wardani lahir di Bumbon Kabupaten Lampung Barat

pada tanggal 27 November 1994, anak keempat dari lima

bersaudara dari pasangan bapak Slamat dan ibu Dewi

Sulistiana dengan satu kakak perempuan, dua kakak laki-

laki, dan satu adik laki-laki.

Penulis memulai pendidikannya dari SDN 3 Kota Besi yang diselesaikan pada

tahun 2008 kemudian penulis melanjutkan pendidikan di SMPN Satu Atap 1 Batu

Brak Lampung Barat yang diselesaikan pada tahun 2011 dan selanjutnya

melanjutkan pendidikan di SMKN 1 Liwa Lampung Barat yang diselesaikan pada

tahun 2014. Pada tahun 2014 penulis melanjutkan pendidikan sebagai mahasiswa

angkatan keempat Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

(PG PAUD) Jurusan Ilmu Pendidikan FKIP Universitas Lampung melalui jalur

PMPAP.

Pada semester tujuh penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Pekon

Kubu Perahu Kecamatan Balik Bukit Kabupaten Lampung Barat dan Program

Pengalaman Pembelajaran Lapangan (PPL) di TK Negeri 2 Balik Bukit

Kabupaten Lampung Barat.

viii

MOTTO HIDUP

“Kecerdasan bukanlah tolak ukur kesuksesan, tetapi dengan

menjadi cerdas kita bisa menggapai kesuksesan”

(Ali bin Abu Thalib)

“Kunci kesuksesan adalah cerdas, santun, dan istiqomah”

(Penda Wardani)

ix

PERSEMBAHAN

Bismillahirohmanirohim...

Segala puji dan syukur atas segala rahmat yang diberikan Allah SWT,ku selesaikan karya ini sebagai tanda bakti dan cintaku kepada:

Kedua orangtuaku yang tercinta Bapak Slamat (alm) dan Ibu Dewi Sulistianayang telah memberikan kasih sayang dan dukungannya dalam mendidik,

membesarkan, dan selalu menyebut namakudi setiap doanya untuk keberhasilanku

Keluarga besar Jenik Pariyem, Keluarga besar Thoha B.S. Jaya,dan Keluarga besar Karna Jaya Tri Ratuna yang selalu memberikan

motivasi, dukungan, serta doa

Para Guru dan Dosen yang telah berjasa memberikan bimbingan dan ilmu yangsangat berharga melalui ketulusan dan kesabaran

Keluarga besar Eduspot FKIP dan Humas Universitas Lampung

Sahabat-sahabat terbaik, terimakasih untuk setiap kebersamaan kita

serta

Almamater kebanggaan tercinta Universitas Lampung yang telah memberikanbanyak ilmu kepadaku

x

SANWANCANA

Puji syukur ke hadirat Allah SWT karena atas rahmat dan hidayahNya penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru Anak Usia Dini Jurusan Ilmu

Pendidikan FKIP Universitas Lampung.

Ucapan terima kasih pun tak lupa dihanturkan kepada:

1. Bapak Dr. H. Muhammad Fuad, M.Hum. sebagai Dekan Ilmu Pendidikan

Universitas Lampung.

2. Ibu Dr. Riswanti Rini, M.Si. sebagai Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan

Universitas Lampung.

3. Ibu Ari Sofia, S.Psi., MA., Psi. sebagai Ketua Program Studi S1 PG-PAUD

Universitas Lampung.

4. Ibu Dra. Sasmiati, M.Hum. sebagai Pembimbing Akademik dan Pembimbing

I, terima kasih atas kesediaannya memberikan bimbingan, pengarahan,

motivasi, dan doa kepada penulis selama ini.

5. Ibu Nia Fatmawati, M.Pd. sebagai Pembimbing II, terima kasih atas

kesediaannya memberi bimbingan dan motivasi kepada penulis.

6. Bapak Drs. Maman Surahman, M.Pd. sebagai Pembahas, terima kasih atas

segala bimbingan, bantuan, motivasi, dan semangat dalam membina penulis.

xi

7. Ibu Devi Nawangsasi, M.Pd. dan Vivi Irzalinda, M.Si. selaku validator

instrumen penelitian penulis, terima kasih atas bimbingan motivasi dan

nasehatnya, serta seluruh Dosen dan Staf PG-PAUD FKIP Universitas

Lampung yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis selama

perkuliahan.

8. Bapak Ahmad Rohman, S.Pd.AUD. selaku Kepala TK Negeri 2 Balik Bukit

atas izin yang diberikan untuk melaksanakan penelitian. Terima kasih juga

atas bimbingan dan masukannya.

9. Guru-guru TK Negeri 2 Balik Bukit yang turut membantu penelitian di kelas.

10. Keluargaku, Mbak Neng, Kak Supri, Pendi, Tiara, Angga, Gilang, Adik

Putra, Dani, Tari, dan keponakan-keponakanku tersayang.

11. Bu Diah, Pak Abe, Kak Riky, Pak Bayu, Kak Edi, Mba Santi, Mba Emi, Pak

Amrul, Kak Ghea, Pak Agung, Mbak Hervin, dan keluarga besar Unit Data

Base dan Publikasi Ilmiah FKIP Universitas Lampung. Terima kasih untuk

dukungan dan semangat yang diberikan selama perkuliahan sampai

penyusunan skripsi.

12. Rekan-rekan seperjuangan: Shofura Farah Diba, Yesi Ratna Sari, Rahayu

Purnamasari, Revi Mulia, Shelly Nur Kusuma Ningtya, Nurul Irma Wardani,

Puput Kus Indriyani, Mega Azwari Ahmad, Hendro Muttaqin Setiawan,

Dinda Khoirunnisa, Ayu Diana Sari, Misfil Laili Rahmi, dan Abdurrahman

Haris yang selalu memberikan canda tawa, doa, dan semangatnya memotivasi

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

xii

13. Teman-teman seperjuangan KKN-PPL di Kabupaten Lampung Barat Periode

II Tahun 2017 yang selama 60 hari telah menjadi teman dan keluarga, terima

kasih atas kebersamaannya.

14. Teman-teman seperjuangan skripsweet angkatan 2014, kakak dan adik

tingkatku program studi PG PAUD 2011, 2012, 2013, 2015, 2016, dan 2017.

15. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini,

terimakasih.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, akan

tetapi penulis mengharapkan agar skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi

kita semua. Amin.

Bandar Lampung, Maret 2018Penulis,

Penda WardaniNPM 1413054035

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xv

DAFTAR GAMBAR.................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xvii

I. PENDAHULUAN ................................................................................. 1A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1B. Identifikasi Masalah......................................................................... 4C. Pembatasan Masalah ........................................................................ 5D. Rumusan Masalah............................................................................ 5E. Tujuan Penelitian ............................................................................. 5F. Manfaat Penelitian ........................................................................... 5

II. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 7A. Anak Usia Dini ................................................................................ 7

1. Pengertian Anak Usia Dini ....................................................... 72. Perkembangan Anak Usia Dini................................................. 8

B. Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini ........................................... 111. Pengertian Bahasa Anak Usia Dini........................................... 112. Fungsi Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini ........................ 123. Teori Perkembangan Bahasa .................................................... 13

C. Kecerdasan Linguistik ..................................................................... 161. Pengertian Kecerdasan Linguistik ............................................ 162. Ciri-Ciri Kecerdasan Linguistik Anak Usia Dini ..................... 16

D. Media Pembelajaran......................................................................... 171. Pengertian Media Pembelajaran ............................................... 172. Manfaat Media Pembelajaran ................................................... 223. Jenis-Jenis Media Pembelajaran ............................................... 23

E. Media Audio Visual ......................................................................... 241. Pengertian Media Audio Visual................................................ 242. Kelebihan dan Kekurangan Media Audio Visual dalam

Pembelajaran............................................................................. 253. Langkah-langkah Pembelajaran Menggunakan Media Audio

Visual ........................................................................................ 26F. Penelitian Terdahulu yang Relevan ................................................. 27G. Kerangka Pikir Penelitian ................................................................ 28

xiv

H. Hipotesis Penelitian ......................................................................... 29

III. METODE PENELITIAN ..................................................................... 30A. Desain Penelitian ............................................................................ 30B. Prosedur Penelitian .......................................................................... 30C. Populasi dan Sampel Penelitian ....................................................... 31

1. Populasi ....................................................................................... 312. Sampel......................................................................................... 31

D. Variabel Penelitian.......................................................................... 31E. Waktu dan Tempat Penelitian.......................................................... 32F. Definisi Konseptual dan Definisi Operasional ................................ 32

1. Definisi Konseptual..................................................................... 322. Definisi Operasional.................................................................... 32

G. Uji Instrumen Penelitian .................................................................. 331. Uji Validitas ................................................................................ 332. Uji Reliabilitas............................................................................. 34

H. Metode Pengumpulan Data ............................................................. 351. Observasi ..................................................................................... 352. Dokumentasi................................................................................ 35

I. Teknik Analisis Data........................................................................ 351. Analisis Tabel.............................................................................. 352. Analisis Uji Hipotesis.................................................................. 36

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................................. 37A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian................................................ 37

1. Sejarah TK Negeri 2 Balik Bukit ................................................ 372. Identitas TK Negeri 2 Balik Bukit .............................................. 383. Visi, Misi, dan Tujuan TK Negeri 2 Balik Bukit ........................ 384. Data Tenaga Pendidik TK Negeri 2 Balik Bukit......................... 39

B. Hasil Analisis Uji Instrumen............................................................ 401. Uji Validitas ................................................................................ 402. Uji Reliabilitas............................................................................. 40

C. Hasil Penelitian ................................................................................ 411. Penggunaan Media Audio Visual................................................ 412. Kecerdasan Linguistik................................................................. 42

D. Uji Hipotesis Penelitian ................................................................... 44E. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................... 46

V. KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 52A. Kesimpulan ...................................................................................... 52B. Saran ................................................................................................ 52

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 54

LAMPIRAN.................................................................................................. 57

xv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Langkah-langkah Pembelajaran Penelitian............................................. 26

2. Kriteria Reliabilitas ................................................................................. 34

3. Data Guru TK Negeri 2 Balik Bukit Lampung Barat ............................. 39

4. Hasil Uji Reliabilitas............................................................................... 40

5. Persentase Hasil Observasi Terhadap Penggunaan Media AudioVisual AUD ............................................................................................ 41

6. Persentase Hasil Observasi Terhadap Kecerdasan Linguistik AUD ...... 42

7. Tabel Silang Penggunaan Media Audio Visual dan KecerdasanLinguistik ................................................................................................ 43

xvi

DAFTAR GAMBAR

1. Kerucut Pengalaman............................................................................ 18

2. Kerangka Pikir Penelitian.................................................................... 29

3. Rumus Cronbach’s Alpha ................................................................... 34

4. Rumus Interval .................................................................................... 36

5. Rumus Regresi Sederhana................................................................... 36

Gambar Halaman

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Daftar Nama Anak Kelompok B di TK Negeri 2 Balik Bukit................ 57

2. Kisi-kisi Instrumen Penilaian Penggunaan Media Audio Visual............ 58

3. Kisi-kisi Instrumen Penilaian Kecerdasan Linguistik............................. 59

4. Rubrik Penilaian Variabel X ................................................................... 60

5. Rubrik Penilaian Variabel Y ................................................................... 61

6. Rencana Program Pembelajaran Harian (RPPH).................................... 63

7. Lembar Observasi Penggunaan Media Audio Visual ............................. 75

8. Lembar Observasi Kecerdasan Linguistik .............................................. 77

9. Rekapitulasi Penggunaan Media Audio Visual ...................................... 80

10. Rekapitulasi Kecerdasan Linguistik........................................................ 82

11. Tabel Penolong Uji Reliabilitas Penggunaan Media Audio Visual ........ 84

12. Tabel Penolong Uji Reliabilitas Kecerdasan Linguistik ......................... 86

13. Tabel Penolong Persamaan Regresi Linier Sederhana ........................... 88

14. Dokumentasi Penelitian .......................................................................... 90

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah suatu usaha untuk meningkatkan ilmu pengetahuan yang

dimiliki manusia, baik dari lembaga formal atau non formal. Melalui

pendidikan dapat tercipta generasi-generasi yang cerdas, berwawasan,

berkualitas, yang diharapkan untuk memberikan perubahan bagi suatu

bangsa. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting, seperti yang

tercantum dalam Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003

Bab II Pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dinyatakan bahwa :

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan danmembentuk watak serta peradaban bangsa yang martabat dalam rangkamencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnyapotensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwakepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakapkreatif, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab.

Cara mewujudkan fungsi pendidikan nasional adalah peserta didik harus

dibina sejak usia dini. Salah satu usaha pembinaan sejak dini adalah

pendidikan anak usia dini (PAUD). Pendidikan anak usia dini merupakan

bagian dari pencapaian pendidikan nasional. Dalam Peraturan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137 Tahun 2014

2

tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Bab 1 Pasal 1 Butir 10

menyatakan bahwa:

Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yangditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yangdilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantupertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memilikikesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

Mengacu pada Permendikbud tersebut jelas bahwa pendidikan anak usia dini

sangatlah penting. Anak usia dini merupakan pondasi awal dalam

mengoptimalkan perkembangan anak, mengingat bahwa usia dini merupakan

masa keemasan atau sering disebut dengan golden age, sehingga pada masa

inilah saat yang tepat untuk mengoptimalkan potensi anak secara optimal.

Berdasarkan pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia Nomor 137 Tahun 2014 Pasal 10 ada enam aspek yang perlu

dikembangkan pada anak usia dini, yaitu nilai agama dan moral, kognitif,

fisik motorik, bahasa, sosial emosional, dan seni. Keenam aspek tersebut

sangat penting untuk dikembangkan sejak dini. Dari keenam aspek tersebut,

bahasa merupakan salah satu aspek yang sangat penting untuk dikembangkan

mengingat bahasa sebagai alat komunikasi, baik secara lisan maupun tulisan.

Oleh karena itu sudah seyogyanya bahasa perlu distimulasi sejak dini.

Cara untuk menstimulasi bahasa perlu ada kegiatan yang menarik bagi anak

sehingga bahasa dapat distimulasi dengan maksimal. Oleh karena itu seorang

pendidik, baik guru maupun orang tua, memiliki peran yang sangat penting

dalam menstimulasi perkembangan bahasa anak sehingga anak memiliki

kecerdasan linguistik (bahasa) sebagaimana yang diharapkan. Namun

3

demikian tidak semua anak usia dini memiliki kecerdasan linguistik

sebagaimana yang diharapkan.

Kondisi tersebut juga terjadi di TK Negeri 2 Balik Bukit Lampung Barat.

Hasil observasi yang dilakukan menunjukkan bahwa mayoritas anak belum

memiliki kecerdasan linguistik sebagaimana yang diharapkan. Hal ini terlihat

dari banyaknya anak yang masih kesulitan mengajukan pertanyaan, dalam

menjawab pertanyaan anak cenderung diam. Kondisi tersebut disebabkan

karena kegiatan pembelajaran cenderung searah, guru cenderung hanya

melakukan ceramah tanpa menggunakan media (teacher centered), bahkan

anak jarang diberi kesempatan untuk mengungkapkan ide maupun

gagasannya sesuai dengan keinginan anak (student centered) karena semua

inisiatif ide dan gagasan datang dari guru. Media yang digunakan guru hanya

berupa lembar kerja siswa (LKS) yang berisi tugas-tugas yang harus

dikerjakan oleh anak yang berkaitan dengan calistung sehingga wajar jika

kecerdasan linguistik anak tidak berkembang sesuai dengan yang diharapkan.

Kecerdasan linguistik perlu dikembangkan melalui pemberian stimulasi

berupa media pembelajaran. Melalui media yang ada dan menarik, anak

diharapkan dapat mengekpresikan apa yang dipikirkan tanpa merasa tertekan

maupun takut sehingga apa yang dipikirkan akan mengalir begitu saja. Ketika

ada pertanyaan yang muncul maupun ada yang mengganjal untuk

dipertanyakan maka tanpa berpikir panjang anak akan langsung

mengungkapkan apa yang dipikirkan. Atas dasar hal tersebut maka sudah

seyogyanya jika guru berupaya memanfaatkan media pembelajaran yang

tepat guna menstimulasi kecerdasan linguistik anak. Apalagi media yang

4

berkembang saat ini begitu beragam sehingga guru bisa memilih media

edukatif yang tepat yang sesuai dengan kebutuhan anak. Hanifah (2014)

dalam penelitiannya menjelaskan bahwa penggunaan media pembelajaran

yang tepat dapat memberikan stimulasi perkembangan anak usia dini.

Berdasarkan hal tersebut, pemilihan dan penggunaan media pembelajaran

yang tepat dapat menstimulasi perkembangan anak usia dini.

Salah satu media yang dapat digunakan dalam pembelajaran anak usia dini

adalah media audio visual. Media audio visual memberikan suara dan gambar

yang bergerak sehingga dapat menarik minat anak dalam pembelajaran dan

mempengaruhi kecerdasan linguistik anak. Media audio visual akan

mempengaruhi perolehan kosa kata yang lebih banyak dan dimungkinkan

anak akan cerdas dalam linguistik.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat diidentifikasi masalah

sebagai berikut:

1. Kecerdasan linguistik anak belum sesuai dengan yang diharapkan

2. Pembelajaran yang dilakukan cenderung bersifat teacher centered

(berpusat pada guru) yang hanya menekankan pada penguasaan calistung

dan belum student centered (berpusat pada anak)

3. Dalam pembelajaran guru belum menggunakan media yang menarik

sesuai dengan kebutuhan anak.

5

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas maka

penulis memfokuskan penelitian pada kecerdasan linguistik anak usia 5-6

tahun.

D. Rumusan Permasalahan

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang telah

diajukan, rumusan masalah penelitian ini adalah apakah ada pengaruh

penggunaan media audio visual terhadap kecerdasan linguistik anak usia 5-6

Tahun di TK Negeri 2 Balik Bukit Lampung Barat Tahun Ajaran 2017/2018?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan rumusan

masalah yang telah dikemukakan tersebut maka tujuan penelitian ini adalah

untuk mengetahui pengaruh penggunaan media audio visual terhadap

kecerdasan linguistik anak usia 5-6 Tahun di TK Negeri 2 Balik Bukit

Lampung Barat Tahun Ajaran 2017/2018.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian yang dilakukan ini diharapkan dapat memberi manfaat secara

teoritis maupun praktis.

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis penelitian ini diharapkan mampu menambah dan

memperkaya wawasan, pengetahuan, dan dapat mengembangkan ilmu

pengetahuan dalam Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), khususnya

6

mengenai kecerdasan linguistik anak dengan mengunakan media yang

menarik.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi guru, sebagai bahan masukan pentingnya penggunaan media yang

menarik dalam upaya menstimulasi kecerdasan linguistik pada anak.

b. Bagi kepala sekolah, diharapkan kepala sekolah dapat memfasilitasi

tersedianya media yang menarik bagi anak sehingga dapat

dimanfaatkan dalam pembelajaran pada anak usia dini.

c. Bagi peneliti lain, diharapkan dapat memberi manfaat dan sebagai

kajian yang relevan pada penulisan karya ilmiah lainnya.

d. Bagi anak agar anak lebih aktif dan tertarik dalam mengikuti proses

pembelajaran sehingga dapat mengembangkan kecerdasan linguistik

melalui aktivitas menonton video animasi.

e. Bagi peneliti diharapkan dapat menjadi referensi media pembelajaran

penggunaan media dalam mengembangkan kecerdasan linguistik anak.

7

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Anak Usia Dini

1. Pengertian Anak Usia Dini

Anak usia dini merupakan individu yang berbeda, unik, dan memiliki

karakteristik tersendiri sesuai dengan tahapan usianya. Masa usia dini (0-

6 tahun) merupakan masa keemasan (golden age) dimana stimulasi

seluruh aspek perkembangan berperan penting untuk tugas

perkembangan selanjutnya.

Sujiono (2013: 6) menyatakan bahwa anak usia dini adalah sosok

individu yang sedang menjalani suatu proses perkembangan dengan pesat

dan fundamental bagi kehidupan selanjutnya. Pada masa ini proses

pertumbuhan dan perkembangan dari berbagai aspek sedang dialami

anak. Mansur (2005: 88) menyatakan bahwa anak usia dini adalah

“kelompok anak yang berada dalam proses pertumbuhan dan

perkembangan yang bersifat unik. Mereka memiliki pola pertumbuhan

dan perkembangan yang khusus sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan

perkembangannya”.

Berdasarkan pendapat di atas peneliti menyimpulkan anak usia dini

merupakan anak berusia 0-6 tahun yang menjalani suatu proses

8

perkembangan yang sangat pesat, unik, dan memiliki pola pertumbuhan

yang khusus sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan

individu. Oleh karena itu pada masa keemasan perlu adanya stimulus

seluruh aspek perkembangan seperti moral agama, bahasa, fisik motorik,

sosial emosional, kognitif, dan seni.

2. Perkembangan Anak Usia Dini

Pada masa awal kehidupannya anak berada pada masa yang disebut masa

golden age yaitu masa dimana anak mengalami perkembangan yang

sangat pesat, perkembangan tersebut merupakan perkembangan yang

fundamental maksudnya perkembangan yang dijadikan dasar bagi

perkembangan pada aspek lainnya. Menurut Peraturan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137 Tahun 2014

Tentang Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak, terdapat enam

aspek perkembangan yaitu: nilai moral agama, fisik motorik, kognitif,

sosial emosional, seni, dan bahasa.

a. Aspek perkembangan nilai moral agama, moral berasal dari kata

Latin yaitu mos (moris) yang berarti adat istiadat, kebiasaan atau

peraturan nilai dan tatacara hidup, dalam hal ini moral diartikan

kemauan dalam menerima dan melakukan peraturan, nilai dan

prinsip moral, sedangkan nilai adalah aturan-aturan yang terkandung

dalam suatu agama atau adat yang harus ditaati. Pada anak usia dini

aspek perkembangan nilai moral agama dikembangkan agar kelak

anak dapat hidup dengan baik dalam masyarakat.

9

b. Aspek perkembangan fisik motorik merupakan perkembangan yang

dapat diamati perubahannya secara langsung. Perkembangan fisik

adalah kemampuan anak dalam mengembangkan keterampilan fisik

dan mengeksplorasi lingkungannya tanpa bantuan orang lain, yang

terbagi ke dalam perkembangan motorik halus dan motorik kasar.

Perkembangan motorik halus merupakan kemampuan fisik yang

berkaitan dengan kemampuan untuk menggunakan tangan dalam

berbagai kegiatan misalnya menggambar, menggunting, dan

menempel. Perkembangan motorik kasar merupakan kemampuan

fisik secara keseluruhan yaitu yang berkaitan dengan fungsi dari

koordinasi otot-otot tubuh.

c. Aspek perkembangan kognitif merupakan perkembangan fungsi-

fungsi kognitif secara kuantitatif yang berkembang berdasarkan

perilaku individu yang berkaitan dengan kemampuan intelektual.

Perkembangan kognitif ini sangat berkaitan dengan kemampuan

anak dalam mengembangkan fungsi otak, misalnya berpikir dan

memecahkan masalah.

d. Aspek perkembangan sosial dan emosional adalah pencapaian

kematangan dalam menjalin hubungan sosial. Perkembangan sosial

dapat juga diartikan sebagai proses belajar menyesuaikan diri

terhadap suatu kelompok sosial, sedangkan perkembangan

emosional merupakan perkembangan yang terjadi pada anak dalam

segi emosi, perkembangan emosi mencakup perkembangan

10

kemampuan anak untuk mengenal dan mengatur emosi yang

dimiliki.

e. Aspek perkembangan seni adalah aspek yang berkaitan dengan

kemampuan dalam mengekspresikan atau mewujudkan suatu

gagasan melalui bentuk karya seni, misalnya gambar, drama, dan

nyanyian. Aspek perkembangan ini dikembangkan agar anak mampu

memunculkan kreativitas sehingga anak mampu menciptakan dan

memperindah suatu karya seni.

f. Aspek perkembangan bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi,

mengekspresikan perasaan dan pikiran. Perkembangan bahasa

dimulai sejak dini dimulai dari lingkungannya, baik keluarga,

masyarakat, maupun sekolah. Pengembangan kemampuan berbahasa

bagi anak usia dini bertujuan agar anak mampu berkomunikasi

secara lisan dengan lingkungannya.

Mengacu pada Permendikbud No. 137 Tahun 2014 pengembangan

bahasa meliputi mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis.

Dalam mengembangkan kemampuan bahasa anak, guru dapat

memilih strategi dan metode secara bervariasi. Kegiatan-kegiatan

yang dapat dilakukan dalam mengembangkan kemampuan berbahasa

adalah kegiatan yang menarik untuk anak.

11

B. Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini

1. Pengertian Bahasa Anak Usia Dini

Salah satu bidang perkembangan dalam kemampuan dasar di TK adalah

perkembangan bahasa. Bahasa anak usia dini adalah alat untuk berpikir,

mengekspresikan diri, dan berkomunikasi. Perkembangan bahasa

merupakan hal penting dalam rangka pembentukan konsep, informasi, dan

pemecahan masalah pada anak. Melalui perkembangan bahasa anak dapat

memahami komunikasi dan perasaan orang lain. Suhartono (2005: 8)

mengungkapkan bahwa “bahasa anak usia dini adalah rangkaian bunyi

yang melambangkan pikiran, perasaan serta sikap manusia yang digunakan

untuk menyampaikan keinginan, pikiran, harapan, permintaan, dan

kepentingan pribadi lainnya”.

Perkembangan anak sebelum dapat berbicara memiliki perilaku untuk

mengeluarkan suara-suara yang bersifat sederhana lalu berkembang secara

kompleks. Seiring dengan bertambahnya usia anak, maka perkembangan

bahasanya juga semakin berkembang, untuk mengoptimalkan

perkembangan bahasa anak diperlukan pemberian stimulasi berupa

pembelajaran bahasa bagi anak usia dini. Perkembangan bahasa pada anak

usia dini menekankan pada keterampilan berbicara, membaca, dan

menyimak. Perkembangan bahasa anak seperti yang telah dijelaskan oleh

Suyanto dalam Susanto (2011: 74) bahwa “bahasa untuk anak usia dini

diarahkan pada kemampuan berkomunikasi, baik secara lisan maupun

tertulis (simbolis). Untuk memahami bahasa simbolis, anak perlu belajar

membaca dan menulis”.

12

Bahasa merupakan suatu percakapan atau perkataan anak yang digunakan

untuk mengucapkan pikiran, harapan, dan permintaan terhadap orang lain,

seiring dengan tahap perkembangan mentalnya, bahasa dan pikiran anak

menyatu sehingga bahasa merupakan ungkapan dari pemikiran anak,

secara alami anak belajar bahasa dari interaksinya dengan orang lain pada

saat berkomunikasi.

2. Fungsi Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini

Setiap anak memiliki perkembangan dan pertumbuhan yang berbeda-beda

antara satu dengan yang lainnya, terutama pada perkembangan bahasanya.

Depdiknas dalam Susanto (2011: 81) mengungkapkan bahwa:

Perkembangan bahasa bagi anak usia dini berfungsi sebagai: a) alatuntuk berkomunikasi dengan lingkungan, b) alat untukmengembangkan keterampilan intelektual anak, c) alat untukmengembangkan ekspresi anak, d) alat untuk menyatakan perasaandan buah pikiran kepada orang lain.

Gardner dalam Susanto (2011: 86) mengungkapkan bahwa “fungsi bahasa

bagi anak usia dini ialah sebagai alat untuk mengembangkan keterampilan

intelektual dan keterampilan dasar anak”. Secara khusus bahwa fungsi

bahasa bagi anak usia dini adalah untuk mengembangkan ekspresi atau

perasaan, imajinasi, dan pikiran.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas peneliti menyimpulkan bahwa

fungsi bahasa bagi anak usia dini yaitu sebagai alat untuk berkomunikasi

baik lisan maupun tulisan dengan lingkungannya. Komunikasi yang

dimaksud untuk mengekspresikan pikiran dan perasaan anak kepada

lingkungannya.

13

3. Teori Perkembangan Bahasa

a. Teori Behavioristik

Anak usia dini mempunyai kapasitas keterampilan berbahasa yang

berbeda-beda. Pada saat anak usia dini mulai memperoleh bahasa, hal

ini sangat penting untuk diketahui sebagai tolak ukur untuk

mengetahui perkembangan bahasanya. Pavlov dalam Djuanda (2006:

23) mengungkapkan bahwa “teori behaviorisme berangkat dari

pemahaman bahwa stimulus yang dapat dilihat juga dapat

menyebabkan adanya respon yang dapat dilihat”. Haenilah (2016: 11)

mengungkapkan bahwa teori behavioristik adalah “pembelajaran tidak

lain daripada memberi stimulus (S) atau rangsangan tertentu kepada

anak yang kemudian mengakibatkan adanya reaksi atau respon (R)

yang diharapkan sesuai dengan tujuan”.

b. Teori Preformasionis

Menurut pandangan teori ini proses pemerolehan bahasa bukan karena

hasil proses belajar, tetapi karena sejak anak lahir anak telah memiliki

sejumlah kapasitas atau potensi bahasa yang akan berkembang sesuai

dengan proses kematangan intelektualnya. Halliday dalam Suhartono

(2005: 76) menyatakan bahwa: “We know that all normal human

infants are born with the potentiality of acquiring language”. Brown

dalam Suhartono (2005: 76) mengatakan :

At the other extreme, you would find a position that claims thetthe child comes into this world with very specific innateknowledge, knowledge which includes not only generalpredispositions and tendencies but also knowledge of the natureof language and the world.

14

Setiap anak yang lahir telah memiliki sejumlah kapasitas atau potensi

bahasa. Potensi bahasa ini akan berkembang apabila saatnya tiba.

Selain itu Chomsky dalam Suhartono (2005: 77) berargumentasi

bahwa “tingkah laku manusia jauh lebih rumit daripada tingkah laku

binatang”.

Prinsip bahasa anak yang dibawa sejak lahir dan membentuk konsep

itu disebut Universal Grammar (UG). Dikatakan juga Lenneberg

(1967) dalam Gleason (1998: 380) :

Anak lahir dan berada dengan beribu-ribu bahasa yang berbeda-beda dan terlatih oleh manusia di mana-mana, lahir denganmembawa perbedaan individual dan intelegensi yang berbeda,temperamen yang berbeda, motivasi yang berbeda, dansebagainya, maka pengembangan bahasa itu dibawa sejak lahir.

Menurut Chomsky tingkah laku bahasa tidak hanya menyangkut

pemberian stimulus dan respons, tetapi penjelasan itu terutama

berkaitan dengan kemampuan bawaan dari manusia untuk belajar

bahasa. Dapat disimpulkan bahwa potensi bawaan bukan saja potensi

untuk dapat mempelajari bahasa, tetapi hal itu merupakan potensi

genetik yang akan menentukan struktur bahasa yang dipelajarinya.

Zubaedah (2003: 29) menjelaskan bahwa “penganut aliran ini percaya

sekali adanya teori tentang proses mental yang disebut Language

Aquisition Device (LAD)”. LAD diyakini bahwa anak belajar bahasa

berdasarkan dari apa yang dia dengar dari orang-orang di sekitarnya.

Zubaedah menambahkan bahwa semua teori belajar memiliki asumsi

bahwa kapasitas bawaan lahir itu ada dan bersifat unik.

15

c. Teori Belajar Konstruktivisme

Teori belajar konstruktivisme menekankan pada proses belajar anak

usia dini. Latif (2013: 74) menyatakan bahwa:

Ilmu pengetahuan dibangun dalam diri seorang individu melaluiproses interaksi yang berkesinambungan dengan lingkungan.Dalam praktiknya teori kontruktivisme dapat terwujud dalamtahap-tahap perkembangan yang dikemukakan oleh Jean Piagetdengan “belajar bermakna” dan “belajar penemuan secarabebas” oleh Jerome Bruner.

Lebih lanjut Lev Vygotsky dalam Nurani (2010: 60) berpendapat

bahwa:

Pengetahuan bukan diperoleh dengan cara dialihkan dari oranglain, melainkan sesuatu yang dibangun dan diciptakan olehanak. Individu dipandang sebagai pembelajar yang aktifmembangun pemahaman dan pengetahuan sendiri tentang duniasebagai hasil tindakan mereka di lingkungan.

Berdasarkan ketiga teori tersebut maka penelitian ini menggunakan

teori behavioristik. Teori behavioristik yang menekankan pemberian

stimulus tertentu dapat mengakibatkan adanya respon yang

diharapkan. Dalam penelitian ini, stimulus diberikan melalui

penggunaan media audio visual yang diharapkan dapat mengakibatkan

respon berupa kemampuan kecerdasan linguistik anak. Penggunaan

media audio visual dapat memberikan informasi atau pesan melalui

penglihatan dan pendengaran sehingga dapat memudahkan anak untuk

mengungkapkan apa yang dilihat dan didengar tanpa berpikir panjang.

16

C. Kecerdasan Linguistik

1. Pengertian Kecerdasan Linguistik

Kecerdasan bahasa memuat kemampuan seseorang untuk menggunakan

bahasa dan kata-kata, baik secara tertulis maupun lisan, dalam berbagai

bentuk yang berbeda untuk mengekspresikan gagasan-gagasannya.

Sefrina (2013: 39) menyatakan bahwa “kecerdasan linguistik adalah

kecerdasan yang berhubungan dengan penggunaan bahasa dan kosa kata,

baik yang tertulis maupun yang diucapkan”, sedangkan Arif (2011: 137)

menyatakan bahwa kecerdasan linguistik adalah kemampuan akal peserta

didik untuk menggunakan kata-kata secara efektif, baik secara lisan

maupun dalam bentuk tulisan. Jasmine (2007: 16-17) mengungkapkan

bahwa:

Kecerdasan linguistik adalah kecerdasan yang berbeda darikecerdasan lainnya karena setiap orang yang mampu bertutur danberkata-kata dapat dikatakan memiliki kecerdasan tersebut dalambeberapa level. Tetapi kecerdasan ini memiliki penggunaan bahasayang dapat mengolah kata-kata.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

kecerdasan linguistik adalah kecerdasan yang berhubungan dengan

penggunaan bahasa, baik lisan maupun tulisan untuk berkomunikasi

dengan orang yang ada di sekitarnya.

2. Ciri-Ciri Kecerdasan Linguistik Anak Usia Dini

Kecerdasan linguistik mempunyai beberapa ciri khusus dari kecerdasan

yang lainnya. Gardner dkk dalam Dryden & Vos (2003 :342)

mendeskripsikan ciri orang yang memiliki kecerdasan linguistik yaitu:

17

Sensitif terhadap pola, teratur, sistematis, mampu berargumentasi,suka mendengarkan, suka membaca, suka menulis, mengejadengan mudah, suka bermain kata, memiliki ingatan yang tajamtentang hal-hal sepele, pembicara publik dan tukang debat yangada.

Selanjutnya Gardner dalam Campbell (2002 :12) mengemukakan bahwa

salah satu ciri orang yang memiliki kecerdasan linguistik yaitu “mampu

menggunakan kemampuan menulis secara efektif, memahami dan

menerapkan aturan-aturan tata bahasa, ejaan, tanda baca, dan

menggunakan kosakata efektif”. Hal senada dikemukakan Khasanah

(2015: 24) bahwa secara sederhana ciri-ciri orang memiliki kecerdasan

linguistik adalah “individu yang cerdas secara verbal-linguistik menonjol

dalam berkata-kata, baik lisan maupun tertulis serta mampu

mengekspresikannya secara proporsional”.

Berdasarkan ciri-ciri kecerdasan linguistik tersebut dapat disimpulkan

bahwa ciri-ciri anak yang memiliki kecerdasan linguistik adalah anak

yang mampu mengekpresikan apa yang dipikirkannya baik secara lisan

maupun tertulis seperti mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan,

bercerita, dan menyampaikan ide/gagasan.

D. Media Pembelajaran

1. Pengertian Media Pembelajaran

Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima

pesan. Dalam proses belajar mengajar kehadiran media mempunyai arti

yang cukup penting karena dalam kegiatan tersebut ketidakjelasan bahan

yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai

18

perantara. Kerumitan bahan yang akan disampaikan kepada anak didik

dapat disederhanakan dengan bantuan media. Media dapat mewakili

kata-kata atau kalimat tertentu yang sulit disampaikan. Bahkan

keabstrakan bahan dapat dikonkretkan dengan kehadiran media. Dengan

demikian, anak didik lebih mudah mencerna bahan daripada tanpa batuan

media.

Sadiman (2006: 6-7) mengungkapkan bahwa “kata media berasal dari

bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara

harfiah berarti perantara atau pengantar”. Selanjutnya Rossi dan Breidle

dalam Sanjaya (2008: 204) mengungkapkan bahwa “seluruh alat dan

bahan yang dapat dipakai untuk tujuan pendidikan, seperti radio, televisi,

buku, koran, majalah, dan sebagainya”. Berdasarkan teori kerucut

pengalaman yang dikemukakan oleh Edgar Dale dalam Haenilah (2015:

106-108) dalam bukunya yang berjudul “Audio-visual Method in

Teaching” menggambarkan tentang tingkatan pengalaman dan media

yang diperlukan untuk membentuk pengalaman tersebut.

Gambar 1. Kerucut Pengalaman (diadaptasi dari Dale; 1954)

lambangkata

lambangvisual

rekaman, radio,gambar tetap

gambar hidup

televisi

pameran

karyawisata

demonstrasi

pengalaman dramatisasi

pengalaman tiruan

pengalaman langsung

19

Pengalaman dibangun dari tingkat konkrit menuju ke tingkat abstrak.

Pada tingkat konkrit seseorang belajar dari pengalaman nyata sebagai

medianya. Pengalaman ini harus dilakukan langsung oleh anak melalui

berbagai aktivitas yang pada akhirnya akan membentuk pemahaman baik

konsep, prinsip, norma, maupun keterampilan, kemudian meningkat pada

pengalaman yang lebih tinggi menuju ke puncak kerucut yaitu bentuk

pengalaman belajar yang bersifat abstrak. Kerucut pengalaman

membentangkan pengalaman konkrit sampai abstrak yang dilalui anak

sesuai dengan tahapan perkembangannya:

a. Pengalaman langsung

Pengalaman langsung adalah pengalaman tahap awal pembelajaran

bagi anak usia dini. Pada tahap ini anak melakukan aktivitas secara

langsung, dia menggunakan seluruh panca sensori dan motoriknya

dalam merespon lingkungannya. Berdasarkan pengalaman langsung

inilah anak membentuk pengetahuan, keterampilan, maupun

sikapnya.

b. Pengalaman tiruan

Pengalaman ini diperoleh melalui kontak dengan benda atau

kejadian tiruan. Pengalaman tiruan disiapkan karena berbagai hal,

misalnya karena sesuatu benda yang harus dijadikan alat untuk

menstimulasi anak keberadaannya sulit dijangkau karena jauh,

ukurannya terlalu besar, atau akan membahayakan jika digunakan

oleh anak.

20

c. Pengalaman dramatisasi

Pengalaman yang diperoleh melalui bermain peran, main pura-pura,

atau roleplay. Pengalaman dramatisasi sangat penting untuk

mengungkapkan kembali pengalaman anak yang pernah dilaluinya,

atau menyalurkan angan-angannya, atau menikmati suatu peristiwa

melalui adegan pura-pura.

d. Demonstrasi

Pengalaman yang diperoleh melalui rangkaian kegiatan proses

percobaan atau peragaan cara kerja sesuatu. Pengalaman ini akan

semakin memperjelas pemahaman anak tentang suatu proses secara

rinci.

e. Karyawisata

Karyawisata berbentuk kegiatan yang membawa anak-anak untuk

melihat atau menikmati objek di luar kelas dengan tujuan untuk

memperkaya pengalaman anak.

f. Pameran

Pameran bertujuan untuk mempertunjukkan hasil pekerjaan anak-

anak, perkembangan dan kemajuan kelas atau sekolah. Pameran

dapat meningkatkan semangat anak untuk belajar karena produk

yang dibuat dapat dipertunjukkan ke khalayak umum.

g. Televisi

Televisi merupakan suatu media untuk menyampaikan misi

pendidikan kepada anak. Ketika suatu program dikemas melalui

21

media ini, maka anak akan mendapatkan pengalaman yang lebih

menarik.

h. Gambar hidup

Gambar hidup berisi rangkaian gambar yang diproyeksikan ke layar

dengan kecepatan teratur, seperti mekarnya sebuah bunga,

berubahnya ulat menjadi kepompong dan akhirnya menjadi kupu-

kupu.

i. Rekaman, radio, gambar tetap

Rekaman merupakan kemasan suatu cerita atau suatu narasi yang

dapat diperdengarkan setiap saat, diulang-ulang dan dimana saja.

j. Lambang visual

Lambang visual adalah ilustrasi sebuah benda atau kejadian yang

diwujudkan dalam bentuk dua dimensi, contohnya gambar atau foto

binatang, buah-buahan, sayuran, dan sebagainya.

k. Lambang kata

Lambang kata adalah narasi yang dikemas dalam bentuk buku atau

bahan bacaan lainnya seperti koran dan majalah.

Berdasarkan pembagian tingkat-tingkat pengalaman di atas, maka

penelitian ini menggunakan televisi. Televisi dapat ditonton dengan

berulang-ulang pada pembelajaran anak usia dini. Oleh karena itu,

melalui audio visual berupa menonton dapat membantu anak untuk

menstimulasi kecerdasan linguistik anak.

22

2. Manfaat Media Pembelajaran

Kemp dan Dayton dalam Azhar (2007: 21) mengemukakan dampak

positif dari penggunaan media sebagai bagian integral pembelajaran di

kelas atau sebagai cara utama pembelajaran langsung sebagai berikut:

a. Penyampaian pembelajaran menjadi lebih bakub. Pembelajaran bisa lebih menarikc. Pembelajaran menjadi lebih interaktifd. Lama waktu pembelajaran yang diperlukan dapat dipersingkate. Kualitas hasil belajar dapat ditingkatkanf. Pembelajaran dapat diberikan kapan dimana diinginkan atau

diperlukang. Sikap positif siswa terhadap apa yang dipelajarih. Peran guru dapat berubah ke arah yang lebih positif.

Kemp dan Dayton dalam Prasetyo (2007: 7) mengemukakan manfaat

penggunaan media dalam pembelajaran adalah:

a. Penyampaian materi dapat diseragamkan;b. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik;c. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif;d. Efisiensi waktu dan tenaga;e. Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa;f. Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana saja

dan kapan saja;g. Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan

proses belajar;h. Mengubah peran guru kearah yang lebih positif dan produktif.

Berdasarkan pendapat di atas dapat dikemukakan bahwa media sangat

berperan penting dalam sebuah proses pembelajaran, sehingga

penyaluran informasi atau materi yang disampaikan guru terhadap siswa

dapat mudah diterima, sehingga pesan yang akan disampaikan kepada

penerima pesan akan mudah dicerna.

23

3. Jenis-Jenis Media Pembelajaran

Media pembelajaran sering digunakan karena memang memiliki

keunggulan dalam menarik perhatian anak. Rudy Brets dalam Sanjaya

(2008: 212) menyatakan bahwa ada tujuh jenis media, yaitu:

a. Media cetak, seperti: buku, modul, bahan ajar mandiri.b. Media audio, seperti: radio, telepon, pita audio.c. Media visual diam, seperti: halaman cetak, foto, microphone, slide

bisu.d. Media audiovisual gerak, seperti: film suara, pita video, film tve. Media audiovisual diam, seperti: film rangkai suara.f. Audio semigerak, seperti: tulisan jauh bersuarag. Media visual bergerak, seperti film bisu.

Media cetak mempunyai makna sebuah media yang menggunakan bahan

dasar kertas atau kain untuk menyampaikan pesan-pesannya. Unsur-

unsur utama adalah tulisan (teks), gambar visualisasi, atau keduanya.

Media cetak ini bisa dibuat untuk membantu fasilitator melakukan

komunikasi interpersonal saat pelatihan atau kegiatan kelompok.

Media audio visual gerak adalah media intruksional modern yang sesuai

dengan perkembangan zaman (kemajuan ilmu pengetahuan dan

teknologi) karena meliputi penglihatan, pendengaran dan gerakan, serta

menampilkan unsur gambar yang bergerak. Jenis media yang termasuk

dalam kelompok ini adalah televisi, video tape, dan film bergerak.

Media audio visual diam adalah media audio visual diam yaitu media

yang menampilkan suara dan gambar diam, sedangkan media audio semi

gerak adalah media yang memiliki kemampuan menampilkan suara

disertai gerakan titik secara linier, jadi tidak dapat menampilkan gerakan

nyata secara utuh. Contoh media audio semi gerak adalah rekaman suara

24

misalnya lagu dan cerita. Melalui rekaman suara siswa dapat mendengar

(audio) kemudian siswa dapat membayangkan pesan dari suara itu (semi

gerak).

Media visual yang bergerak ialah media yang dapat menampilkan atau

membiaskan gambar atau bayangan yang dapat bergerak di layar bias,

seperti: bias gambar-gambar yang ditampilkan oleh motion picture film

dan loopfilm.

Berdasarkan pendapat di atas, maka peneliti menggunakan media audio-

visual sebagai media pembelajaran karena audio visual merujuk kepada

penggunaan komponen suara (audio) dan komponen gambar (visual).

E. Media Audio Visual

1. Pengertian Media Audio Visual

Wingkel (2009: 321) mengemukakan bahwa “media audio-visual adalah

media kombinasi antara audio dan visual yang diciptakan sendiri seperti

slide yang dikombinasikan dengan kaset audio”. Hal senada

dikemukakan Rusman (2012: 63) bahwa “media audio visual yaitu media

yang merupakan kombinasi audio dan visual atau bisa disebut media

pandang-dengar”.

Rohani (1997: 97-98) mengungkapkan bahwa media audio visual adalah

“media intruksional modern yang sesuai dengan perkembangan zaman

(kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi), meliputi media yang dilihat

dan didengar”. Sudjana dan Rivai (2003: 58) mengungkapkan bahwa

media audio visual adalah “sejumlah peralatan yang dipakai oleh para

25

guru dalam menyampaikan konsep, gagasan dan pengalaman yang

ditangkap oleh indera pandang dan pendengaran”.

Selanjutnya Asyhar (2011: 45) mengungkapkan bahwa media audio

visual adalah:

Suatu media yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran denganmelibatkan pendengaran dan penglihatan sekaligus dalam satuproses atau kegiatan. Pesan dan informasi yang dapat disalurkanmelalui media ini dapat berupa pesan verbal dan nonverbal yangmengandalkan baik penglihatan maupun pendengaran.

Berdasarkan berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media

audio visual adalah media penyalur pesan dengan memanfaatkan indera

pendengaran dan penglihatan karena kombinasi antara gambar dan suara.

2. Kelebihan dan Kekurangan Media Audio Visual dalamPembelajaran

Terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan penggunaan media audio

visual dalam pembelajaran. Atoel dalam Purwono (2014 :131)

mengungkapkan kelebihan dan kekurangan media audio visual yaitu:

a. Kelebihan Menggunakan Media Audio Visual1) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat

verbalistis (dalam bentuk kata-kata, tertulis atau lisan).2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti:

objek yang terlalu besar digantikan dengan realitas, gambar,film bingkai, film atau model.

3) Media audio-visual bisa berperan dalam pembelajaran tutorial.

b. Kekurangan Menggunakan Media Audio Visual1) Perhatian penonton sulit dikuasai, partisipasi mereka jarang

dipraktekkan.2) Sifat komunikasinya yang bersifat satu arah haruslah diimbangi

dengan pencarian bentuk umpan balik yang lain.3) Kurang mampu menampilkan detail dari objek yang disajikan

secara sempurna.4) Memerlukan peralatan yang mahal dan kompleks.

26

3. Langkah-Langkah Pembelajaran Menggunakan Media Audio Visual

Beberapa hal harus diperhatikan dalam penggunaan media audio visual

untuk pembelajaran. Fauzia (2016: 25) mengungkapkan langkah-langkah

penggunaan media audio visual melalui tiga tahap yaitu:

a. Tahap perencanaan atau persiapan yang terdiri dari penyusunanRPP dan pemilihan media yang sesuai dengan materi pelajaran.

b. Tahap pelaksanaan penggunaan media audiovisual dilakukandengan memberikan pertanyaan pada siswa, mengkondisikansiswa, dan guru menayangkan media pembelajaran.

c. Tahapan penutup yang dilakukan dengan memberikan evaluasikepada siswa untuk mengukur keberhasilan tercapai atautidaknya tujuan pembelajaran.

Sedangkan Purwono (2014: 135) mengungkapkan langkah-langkah

penggunaan media audio visual adalah:

a. Tahap persiapan meliputi persiapan bagi guru dan bagi siswab. Tahap pelaksanaan, pada langkah ini siswa melihat dan

mendengar, mengikuti dengan seksama tayangan yangberlangsung dalam layar LCD proyektor.

c. Kegiatan lanjutan, kegiatan lanjutan dilakukan dalam bentukdiskusi kelas.

Adapun langkah-langkah pembelajaran dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

Tabel 1. Langkah-langkah Pembelajaran Penelitian

Guru AnakGuru mempersiapkan segalasesuatu yang dibutuhkan dalampembelajaran

Anak membantu gurumenyiapkan segala sesuatu yangdibutuhkan.

Guru mempersiapkan media danmempersiapkan kelas

Anak membantu gurumempersiapkan media di kelas

Guru menayangkan videopembelajaran

Anak mengamati, menyimaktayangan video

Guru melakukan tanya jawabtentang video yang ditayangkankepada anak

Anak mendiskusikan danmemberikan ide/gagasan tentangtayangan video

Guru dan anak membuatkesimpulan tentang video yangtelah dilihat

Anak bersama-sama gurumembuat kesimpulan tentangtayangan video yang dilihat

27

F. Penelitian Terdahulu yang Relevan

Penelitian yang relevan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Hanifah (2014) yang berjudul

“Pemanfaatan Media Pop-Up Book Berbasis Tematik Untuk

Meningkatkan Kecerdasan Verbal-Linguistik Anak Usia 4-5 Tahun

(Studi Eksperimen Di TK Negeri Pembina Bulu Temanggung)”. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dalam

penerapan media pop-up book berbasis tematik terhadap kecerdasan

verbal-linguistik anak.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Wulandari (2013) yang berjudul “Upaya

Meningkatkan Kecerdasan Verbal-Linguistik Melalui Metode Bernyanyi

Pada Anak Kelompok A TK Sandhy Putra Sukarta Tahun Pelajaran

2013/2014”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui metode

bernyanyi dapat meningkatkan kecerdasan verbal-linguistik anak

kelompok A TK Sandhy Putra Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Aisyah (2014) dengan judul “Upaya

Peningkatan Kecerdasan Linguistik Melalui Penggunaan Metode

Karyawisata Pada Anak Kelompok A TKIT Nur Hidayah Surakarta

Tahun Ajaran 2013/2014”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui

penggunaan metode karyawisata dapat meningkatkan kecerdasan

linguistik pada anak kelompok A TKIT Nur Hidayah Surakarta Tahun

Ajaran 2013/2014.

28

Berdasarkan ketiga penelitian yang telah dilakukan di atas terdapat

persamaan variabel yang diteliti yaitu kecerdasan linguistik,

perbedaannya terletak pada variabel dependen, sampel, maupun lokasi

penelitian. Variabel dependen yang digunakan pada penelitian yang

dilakukan oleh Hanifah adalah media pop-up book, sedangkan variabel

yang digunakan oleh Wulandari adalah metode bernyanyi dan Aisyah

menggunakan metode karyawisata. Pada penelitian ini peneliti

menggunakan media audio visual untuk melihat pengaruh kecerdasan

linguistik.

G. Kerangka Pikir Penelitian

Kecerdasan linguistik merupakan kemampuan seseorang dalam mengolah

kata-kata dan bahasa. Kecerdasan linguistik sangat penting untuk

dikembangkan karena kecerdasan linguistik merupakan alat komunikasi

dalam kehidupan sehari-hari baik lisan, tulis maupun bahasa tubuh sehingga

perlu media untuk menstimulus kecerdasan linguistik anak usia dini perlu

menggunakan media yang tepat dalam pembelajaran. Salah satu media yang

dapat digunakan untuk pembelajaran anak usia dini adalah penggunaan media

audio visual. Video animasi adalah salah satu bagian dari media audio visual

yang menarik bagi anak, karena media audio visual memberikan gambar yang

bergerak juga memberikan suara yang dapat membuat anak menjadi semangat

untuk mengikuti pembelajaran. Melalui media ini diharapkan anak dapat

mengembangkan kecerdasan linguistik dengan menyenangkan dan mengingat

karena media audio visual memberikan tampilan gambar dan suara. Adapun

gambaran kerangka pikir penelitian adalah sebagai berikut:

29

Gambar 2. Kerangka Pikir Penelitian

H. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka pikir yang telah dikemukakan di atas, maka hipotesis

yang diajukan adalah ada pengaruh penggunaan media audio visual terhadap

kecerdasan linguistik anak usia 5–6 tahun di TK Negeri 2 Balik Bukit

Lampung Barat Tahun Ajaran 2017/2018.

Penggunaan MediaAudio Visual (X)

Kecerdasan LinguistikAnak (Y)

30

III. METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Desain penelitian

eksperimental dalam penelitian ini adalah pre-eksperimental design.

Penelitian eksperimental ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari

penggunaan audio visual terhadap kecerdasan linguistik anak.

B. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Penelitian pendahuluan, terdiri dari langkah-langkah berikut:

a. Membuat surat izin penelitian pendahuluan ke sekolah tempat

dilakukannya penelitian untuk mengumpulkan data seperti data anak

dan perkembangan anak.

b. Menetapkan populasi dan sampel penelitian.

2. Tahap Perencanaan

a. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH)

penggunaan media audio visual.

b. Membuat instrumen evaluasi yang berupa lembar observasi yang

digunakan dalam kegiatan observasi dengan pembelajaran

penggunaan media audio visual.

31

3. Tahap Pelaksanaan

a. Melakukan penelitian sesuai dengan rencana kegiatan harian yang

telah dibuat dengan menggunakan media audio visual yaitu video

animasi selama empat hari.

b. Mengolah dan menganalisis data yang telah diperoleh pada saat

penelitian

c. Membuat laporan hasil penelitian

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi merupakan seluruh anggota atau subjek penelitian. Populasi pada

penelitian ini adalah seluruh siswa yang ada di TK Negeri 2 Balik Bukit

Kabupaten Lampung Barat kelompok usia 5-6 tahun sebanyak 41 anak.

2. Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi yang akan diberikan perlakuan

dalam penelitian. Pada penelitian ini semua populasi digunakan dalam

penelitian yaitu kelompok usia 5-6 tahun sebanyak 41 anak. Oleh karena

itu semua populasi diambil dalam penelitian ini mengingat jumlah anggota

hanya 41 anak maka semua anggota populasi dijadikan sebagai sampel

sehingga peneliti menggunakan sampel total.

D. Variabel Penelitian

Variabel adalah obyek penelitian atau segala sesuatu yang menjadi pokok

perhatian suatu penelitian. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu:

32

a. Variabel bebas (x) adalah variabel yang memberi kontribusi terhadap

variabel lain. Dalam hal ini variabel bebas (x) adalah penggunaan media

audio visual.

b. Variabel terikat (y) adalah variabel yang dipengaruhi atau diberi kontribusi

oleh variabel lain. Dalam hal ini variabel terikat (y) adalah kecerdasan

linguistik anak.

E. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di TK Negeri 2 Balik Bukit pada kelompok B

semester genap Tahun Ajaran 2017/2018, beralamat di Jalan Sultan Akbar

Kelurahan Pasar Liwa Kecamatan Balik Bukit Kabupaten Lampung Barat.

F. Definisi Konseptual dan Definisi Operasional

1. Definisi Konseptual

a. Variabel X (Penggunaan Media Audio Visual)

Penggunaan media audio visual adalah media pembelajaran yang

digunakan berupa kombinasi antara audio dan visual yang

mempunyai unsur suara dan gambar bergerak yang biasa dilihat dan

didengar, misalnya: film, TV, dan video animasi.

b. Variabel Y (Kecerdasan Linguistik)

Kecerdasan linguistik adalah suatu kemampuan yang berkaitan

dengan penggunaan bahasa dan kosakata, baik secara lisan maupun

tulisan untuk berkomunikasi dengan orang yang ada di sekitarnya.

2. Definisi Operasional

a. Variabel X (Penggunaan Media Audio Visual)

33

Penggunaan media audio visual adalah aktivitas yang dilakukan anak

pada saat pembelajaran dengan menggunakan audio visual berupa

video animasi yang memberikan tampilan gambar yang bergerak dan

dilengkapi dengan suara. Adapun langkah-langkah dalam penggunaan

media audio visual adalah sebagai berikut:

1) Aktivitas mengamati tayangan video

2) Aktivitas menyimak tayangan video

3) Aktivitas membuat kesimpulan tayangan video

b. Variabel Y (Kecerdasan Linguistik)

Kecerdasan linguistik adalah suatu kecerdasan yang berkaitan dengan

kemampuan dalam penggunaan bahasa dan kosa-kata, baik secara lisan

maupun tulisan yang bertujuan untuk berkomunikasi dengan orang

yang ada di sekitarnya. Adapun indikator kecerdasan linguistik pada

anak adalah sebagai berikut:

1) Kemampuan mengajukan pertanyaan

2) Kemampuan menjawab pertanyaan

3) Kemampuan bercerita

4) Kemampuan menyampaikan ide/gagasan

G. Uji Instrumen Penelitian

1. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk melihat valid atau tidaknya instrumen dan

konten penelitian. Peneliti melakukan uji validitas kepada dosen ahli.

Pedoman observasi yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk check

list yang bersifat terstruktur dan pengisiannya cukup dengan memberikan

34

tanda ceklis (√) pada pernyataan yang menunjukan perilaku anak. Lembar

observasi yang digunakan tersebut ditujukan pada anak kelompok B di

TK Negeri 2 Balik Bukit yang sedang melakukan pembelajaran di kelas

menggunakan media audio visual.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas berarti instrumen yang digunakan mampu memberikan

informasi yang tetap, meskipun dilakukan oleh orang lain di waktu yang

berbeda tetapi instrumen tersebut masih bisa digunakan. Uji reliabilitas

yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Cronbach’s Alpha untuk

menguji reliabilitas instrumen penggunaan media audio visual dan

kecerdasan linguistik. Arikunto (2010: 239) menyatakan yaitu:

r11=k(k-1) 1-

∑ σb2

σt2

Gambar 3. Rumus Cronbach’s Alpha

Keterangan :r11 = realibilitas instrumenk = banyaknya jumlah pernyataan∑ = jumlah varians butir

= varians total

Setelah diperoleh koefisien reliabilitas instrumen kemudian diinterpretasi

menggunakan kriteria seperti pada Tabel 1 berikut.

Tabel 2. Kriteria Reliabilitas

Rentang Koefisien (r11) Kriteria0,80 ≤ r11 ≤ 1,00 Sangat Tinggi0,60 ≤ r11 ≤ 0,80 Tinggi0,40 ≤ r11 ≤ 0,60 Cukup0,20 ≤ r11 ≤ 0,40 Rendah0,00 ≤ r11 ≤ 0,20 Sangat rendah

Sumber : Arikunto (2010: 75)

35

H. Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan beberapa metode pengumpulan data untuk

membantu peneliti dalam memperoleh data yang akan diteliti. Metode

pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan dokumentasi.

1. Observasi

Metode observasi digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk

memperoleh data tentang kecerdasan linguistik dan penggunaan media

audio visual yang digunakan pada pembelajaran anak usia dini.

2. Dokumentasi

Metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data yang bersifat

dokumenter guna melengkapi data yang diperoleh, seperti foto-foto

kegiatan, jumlah siswa, jumlah guru, dan sarana prasarana yang ada di TK

Negeri 2 Balik Bukit Lampung Barat pada tahun 2018.

I. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data pada penelitian ini yaitu mengolah hasil data yang

diperoleh untuk mengetahui pengaruh penggunaan media audio visual

terhadap kecerdasan linguistik anak usia 5-6 tahun di TK Negeri 2 Balik

Bukit Lampung Barat. Data yang diperoleh digunakan sebagai landasan

dalam menguji hipotesis penelitian. Teknik analisis data yang digunakan

dalam penelitian ini yaitu analisis tabel dan uji regresi linier sederhana.

1. Analisis Tabel

Analisis tabel digunakan untuk mengetahui tingkat aktivitas penggunaan

media audio visual dan kecerdasan linguistik anak yang diperoleh dari

36

hasil penelitian. Analisis tabel tersebut berbentuk tabel tunggal maupun

silang. Data yang diperoleh kemudian dikategorikan dengan menggunakan

rumus seperti pada Gambar 4 berikut.

Sumber : Hadi (2006: 176)Gambar 4. Rumus Interval

Keterangan :i : intervalNT : nilai tinggiNR : nilai rendahk : kategori

2. Analisis Uji Hipotesis

Analisis uji hipotesis digunakan untuk mengetahui adanya pengaruh,

sehingga teknik yang digunakan dalam menganalisis uji hipotesis dengan

menggunakan uji regresi linier sederhana dengan rumus sebagai berikut:

Sumber : Hadi (2006: 140)Gambar 5. Rumus Regresi Sederhana

Keterangan :

Ŷ = subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan.a = harga Y ketika harga X = 0 (harga konstan).b = angka arah atau koefisien regresi yang menunjukkan angka peningkatan

atau penurunaan variabel dependen yang didasarkan pada perubahanvariabel independen.

X = subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.

Ŷ = a + bX

= NT-NR

k

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Hasil analisis data penelitian menunjukkan bahwa kecerdasan linguistik anak

usia 5-6 tahun meningkat setelah menggunakan media audio visual dalam

kegiatan pembelajaran. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan media audio

visual mempengaruhi kecerdasan linguistik anak sehingga anak dapat

bertanya, menjawab pertanyaan, bercerita, dan memberikan ide/gagasan

dalam pembelajaran. Berdasarkan hal tersebut didukung dengan pengujian

hipotesis maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh penggunaan media

audio visual terhadap kecerdasan linguistik anak usia 5-6 tahun di TK Negeri

2 Balik Bukit Lampung Barat.

B. Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan hasil penelitian, maka penulis

mengemukakan saran sebagai berikut:

1. Kepada Guru

Guru sebaiknya memberikan pembelajaran yang menarik dan

menyenangkan bagi anak dalam menstimulus kecerdasan linguistik anak.

53

Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan yaitu menggunakan media audio

visual untuk mengembangkan kecerdasan linguistik anak.

2. Kepala Sekolah

Bagi kepala sekolah diharapkan dapat memfasilitasi untuk kegiatan

pembelajaran menggunakan media audio visual seperti laptop, LCD

proyektor, dan sound system.

3. Peneliti Lain

Bagi peneliti lain diharapkan dapat menjadikan hasil penelitian ini sebagai

referensi, gambaran atau informasi, dan masukan untuk melakukan

penelitian yang lebih baik lagi serta dapat mencoba menggunakan media

lainnya untuk mengembangkan kecerdasan linguistik anak.

54

DAFTAR PUSTAKA

Aisyah, Siti. 2014. Upaya Pengingkatan Kecerdasan Linguistik MelaluiPenggunaan Metode Karyawisata Pada Anak Kelompok A TKIT NurHidayah Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014. Jurnal Universitas SebelasMaret. (Online) http://jurnal.fkip.uns.ac.id/ Volume 2 No. 1 Tahun 2014.Diakses 14 Maret 2018

Arif, Antonius. 2011. Ego State Therapy. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. PTRineka Cipta, Jakarta.

. 2010. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara, Jakarta.

Asyhar, Rayanda. 2011. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. GaungPersada (GP) Press Jakarta, Jakarta.

Azhar, Arsyad. 2007. Media Pembelajaran. PT Raja Grafido Persada, Jakarta.

Campbell, Linda. dkk. 2002. Multiple Intelligences: Metode Terbaru MelesatkanKecerdasan. Inisiasi Press, Depok.

Djuanda, Dadan. 2006. Pembelajaran Bahasa Indonesia yang Komunikatif danMenyenagkan. Departemen Pendidikan, Jakarta.

Dryden & Vos. 2003. Revolusi Cara Belajar. KAIFA, Bandung.

Fauzia, Ade Rizki. 2016. Penggunaan Media Audio Visual pada PembelajaranMata Pelajaran IPA Kelas IV di MI Al-Ittihaad 01 Pasir Kidul KecamatanPurwokerto Barat Kabupaten Banyumas Tahun Pelajaran 2015/2016.(Skripsi). IAIN Purwokerto. Purwokerto.

Gleason, P. 1993. College Student Employment, Academic Progress, andPostcollege Labor Market Succes. Journal of Student Financial Aid. Vol.23, No. 2 (5-14). Diakses pada tanggal 6 Juli 2017 Pukul 19.00 WIB

Hadi, Sutrisno. 2006. Statistik jilid 2. Universitas Negeri Malang, Yogyakarta.

55

Haenilah, Een Y. 2015. Kurikulum dan Pembelajaran PAUD. Media Akademia,Yogyakarta.

Hanifah, Trisna. 2014. Pemanfaatan Media Pop-Up Book Berbasis Tematik.Jurnal Early Childhood Education Papers. (Online).http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/belia. volume 3 Nomor 2 Tahun2014. Diakses pada 25 Oktober 2017.

Jasmine, J. 2007. Mengajar Dengan Metode Kecerdasan Majemuk ImplementasiMultiple Intelegences. NUANSA, Bandung.

Khasanah, Riskul. 2015. Implementasi Kecerdasan Verbal-Linguistik DalamPembelajaran PAI Kelas V di SDN 02 Poncol Kota Pekalongan. (Skripsi).STAIN Pekalongan. Pekalongan.

Latif, Mukhtar, dkk. 2013. Pendidikan Anak Usia Dini.Jakarta. Kencana PrenadaMedia Group.

Mansur. 2005. Pendidikan Anak Usia Dini. Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Nurani, Yuliani. 2013. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. PT Indeks,Jakarta.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137Tahun 2014. Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini.

Prasetyo, Sigit. 2007. Pengembangan Pembelajaran Dengan MenggunakanMultimedia Interaktif Untuk Pembelajaran Yang Berkualitas. UNNES,Semarang.

Purwono, Joni. 2014. Penggunaan Media Audio-Visual Pada Mata PelajaranIlmu Pengetahuan Alam Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Pacitan.Jurnal (Online) Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran Vol.2, No.2, Hal127 – 144, Edisi April 2014. Tersedia https://www.neliti.com. Diakses pada10 Desember 2017.

Rohani, Ahmad. 1997. Media Instruksional Edukatif. PT Rineka Cipta, Jakarta.

Sadiman, Arief S. 2006. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, danPemanfaatannya. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar ProsesPendidikan. Kencana Prenada Media, Jakarta.

Sefrina, Andin. 2013. Deteksi Minat, Bakat Anak. Media Pressindo, Jakarta.

Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. 2003. Teknologi Pengajaran. CV Sinar Baru,Bandung.

56

Suhartono. 2005. Pengembangan keterampilan bicara anak usia dini. Depdiknas,Jakarta.

Sujiono, Yuliani Nurani. 2013. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini.Indeks, Jakarta.

Susanto, Ahmad 2011. Perkembangan Anak Usia Dini. Kencana Prenada. MediaGroup, Jakarta.

Undang-Undang RI No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Wingkel. 2009. Psikologi Pengajaran. Media Abadi, Yogyakarta.

Wulandari, Novi. 2013. Upaya Meningkatkan Kecerdasan Verbal-LinguistikMelalui Metode Bernyanyi Pada Anak Kelompok A TK Sandhy PutraSukarta Tahun Pelajaran 2013/2014. Jurnal Program Studi PG-PAUD,Universitas Sebelas Maret (Online) http://jurnal.fkip.uns.ac.id/ Volume 2Nomor 4 Tahun 2014. Diakses pada 23 Oktober 2017.

Zubaedah, Eny. 2003. Pengembangan Bahasa Anak Usia Dini. FIP UNY,Yogyakarta.