PENGARUH PENGUASAAN MUFRODAT …
Transcript of PENGARUH PENGUASAAN MUFRODAT …
PENGARUH PENGUASAAN MUFRODAT TERHADAPKETERAMPILANBERBAHASA ARAB SISWA MTS KELAS VIII MUHAMMADIYAH
BENTENG SELAYAR
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar SarjanaPendidikan Islam (S.Pd ) Pada Program Studi Pendidikan Bahasa Arab
Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh
SALMAWATI
FAKULTAS AGAMA ISLAMUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
1439 H/2018 M
MOTTO
Asy Syarah ayat 5-6
“ Karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.”
“ Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudaha
Surah fathir ayat 5,
“ Maka sekali-kali janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu.”
Surah Al Isra’ ayat 27
“Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah Saudara-saudara syaitan
dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.”
“Kupersembahkan karya sederhana ini kepada ayah dan ibunda
tercinta dengan penuh kasih sayang dan kesabaran telah membesarkan
dan mendidik saya hingga dapat menempuh pendidikan yang layak.
Juga buat adikku tercinta yang selalu mendoakan kesuksesanku juga
buat keluarga besarku yang selalu memberikan aku motifasi dan
mengiringi langkahku dengan doa dan kasih sayang mereka yang tulus”.
“Buat sahabat-sahabat ku sejurusan ( angkatan 2013 ) muh. Alwi,
hunaidu, nur indah, astri eka putri, fatmawati sahar, putri anjar sari,
nursiah, jusniarti jafar, mursidah, dengan penuh keiklasan membantu
saya dalam menulis skripsi kebersamaan kita selama menempuh hari-
hari perkuliahan semoga tetap terjalin indah sebagai kenangan abadi
selamanya.”
“Kepada bapak Dr. Abd. Rahim Razaq, M.Pd serta ibu Dra.
Fatmawati, M.Pd dan ibu Dra. A. Fajriwati Tadjuddin, M.A,Ph.D yang telah
mendukung dan membantu saya dengan penuh kesabaran membina
saya hingga saya dapat menyelesaikan studi.”
ABSTRAK
Salmawati, 1052415913 ’’Pengaruh Penguasaan Mufrodat Terhadap Keterampilan Berbahasa Arab Siswa MTs Muhammadiyah Benteng .’’ (Dr. Abd. Rahim Razaq. M,Pd dan Dra.Fatmawati,M.Pd).
Tujuan penelitian dalam skripsi ini mengacu pada tiga pokok permasalahan antara lain, 1.Untuk mengetahui kemampuan berbahasa Arab siswa MTs Muhammadiyah Benteng.2.Untuk mengetahui penguasaan Mufrodat MTs Muhammadiyah Benteng 3.Untuk mengetahui pengaruh penguasaan Mufrodat Terhadap keterampilan berbahasa Arab siswa MTs Muhammadiyah Benteng
Jenis Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitati,Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi (pengamatan), wawancara, angket dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif yaitu yang bersumber dari angket,dan observasi guna memperoleh informasi yang betul-betul akurat dan dapat di pertanggung jawabkan.
Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa: pertama, Keterampilan berbahasa Arab siswa MTs Muhammadiyah Benteng adalah keterampilan yang di kuasai ketika ingin Menguasai bahasa Arab dengan baik dan benar. Kedua, penguasaan mufrodat siswa Mta Muhammadiyah Benteng adalah suatu bahasa yang sebenarnya tumbuh dan berkembang melalui tahap –tahap yang nampak pada setiap individu. Masing –masing individu atau siswa mempunyai tingkat penguasaan yang berbeda –beda, maka dari itu guru hendaknya memahami tingkat penguasaan siswa terhadap penguasaan mufrodat dengan upaya agar siswa bisa dengan mudah memahami kosa kata bahasa Arab. Ketiga, hasil dari angket menunjukan bahwa penguasaan mufrodat tentu sangat berpengaruh terhadap keterampilan bernahasa Arab siswa termaksud dalam bahasa Arab yang harus di kuasai memiliki keterampilan berbahasa Arab sangat di perlukan untuk beberapa hal tertentu. Kata Kunci : keterampilan berbahasa Arab, penguasaan mufrodat
ABSTRACT Salmawati, 1052415913 '' The Influence of Mufrodat Mastery on Arabic Language Skills of Students of Muhammadiyah Benteng MTs. '' (Dr. Abd. Rahim Razaq. M, Pd and Dra. Fatmawati, M.Pd). The research objective in this thesis refers to three main issues, among others, 1. To find out the Arabic language skills of students of MTs Muhammadiyah Benteng. 2. To find out the mastery of Mufrodat MTs Muhammadiyah Benteng This type of research is quantitative descriptive research. In this study data collection was carried out with observation techniques, interviews, questionnaires and documentation. Data analysis was carried out using descriptive qualitative methods which were sourced from questionnaires, and observations in order to obtain information that was truly accurate and could be accounted for. The results of this study explain that: first, the Arabic language skills of the students of MTs Muhammadiyah Benteng are skills that are mastered when they want to Mastering Arabic well and correctly. Second, the mastery of the students of Mta Muhammadiyah Benteng is a language that actually grows and develops through stages that appear in each individual. Each individual or student has different levels of mastery, therefore the teacher should understand the level of student mastery of mufrodat mastery in an effort so that students can easily understand Arabic vocabulary. Third, the results of the questionnaire show that the mastery of mufrodat is certainly very influential on the Arabic-speaking skills of students in Arabic who must be mastered having Arabic language skills is needed for certain things. Keywords: Arabic language skills, mufrodat mastery
vi
KATA PENGANTAR
لام على أشرف الأنبیاء والمرسلین وعلى لاة والس رب العالمین والص الحمد
ا بعد ◌ الھ وصحبھ أجمعین أم
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt atas limpahan
kesempatan sehingga skripsi ini dapat di selesaikan sesuai dengan waktu
yang telah direncanakan. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Penguasaan
Mufradat Terhadap Keterampilan Berbahasa Arab Siswa Mts Kelas VIII
Muhammadiyah Benteng Selayar.” Shalawat serta salam semoga
terlimpahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW yang telah menuntun
manusia menuju kebahagiaan hidup didunia dan akhirat.
Dalam penulisan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan segala
kerendahan hati penulis mengucapkan banyak terimakasih yang
sedalam-dalamnya kepada :
1. Teristimewa kepada kedua orangtua, Ayahanda La ode
Maharuddin dan Ibunda Nurbaya serta saudara-saudaraku Salwa
MH,Syawal MH yang telah memberikan bimbingan, kasih sayang,
doa, sumbangan moril dan materil. Semoga tercatat sebagai amal
Ibadah di sisi Allah Swt.
2. Dr. H Abd Rahman Rahim SE., MM, Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar.
vii
3. Drs. H. Mawardi Pewangi, M.Pd.I, Dekan Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Makassar.
4. Dra. A. Fajriwati Tadjuddin,M.A, Ph.D Ketua Prodi Pendidikan
Bahasa Arab Universitas Muhammadiyah Makassar serta staf yang
membantu menyelesaikan hal-hal yang dibutuhkan baik langsung
maupun tidak langsung.
5. Dr. Abd.Rahim Razaq.M,Pd, Pembimbing I dan Dra. Fatmawati
M,pd. selaku pembimbing II yang penuh dengan keikhlasan dan
kesabaran dalam meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan
saran serta motivasi sejak penyusunan proposal sampai kepada
penyelesaian skripsi ini.
6. Bapak / Ibudosen Prodi Pendidikan Bahasa Arab. Dan staf
Universitas Muhammadiyah Makassar, yang telah memberikan
kami ilmu selama menempuh pendidikan di bangku kuliah.
7. H.Muh.Idris,S.pd,i selaku Bapak Kepala Sekolah MTS
Muhammadiyah Benteng, Ibu Ismawati S.Pd,i selaku guru Bahasa
Arab di MTS Muhammadiyah Benteng.
8. Teman-teman seangkatan dan yang teristimewa kepada teman-
teman dari kelas bahasa Arab tahun 2013-2018 Prodi Pendidikan
Bahasa Arab.
Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat dan sumbangan
yang berarti bagi perkembangan Ilmu Pengetahuan khususnya dibidang
Pendidikan Bahasa Arab.
viii
Dalam penyusunan skripsi ini, tentunya masih terdapat kekurangan
dan yang merupakan wujud keterbatasan penulis. Semoga segala
bantuan dari berbagai pihak mendapat nikmat dari Allah Swt, Aamiin.
Makassar, 22 Sya’ban 1439 H08 Mei 2018 M
Peneliti
Salmawati
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... ...................................................................................iiPENGESAHAN SKRIPS ......................................................................... iiiBERITA ACARA MUNAQASYAH ............................................................ ivPERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................vPERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .........................................................viMOTTO ....................................................................................................viiABSTRAK ..............................................................................................viiiKATA PENGANTAR ................................................................................... ixDAFTAR ISI..................................................................................................xDAFTAR TABEL .......................................................................................xiiiBAB IPENDAHULUAN ................................................................................1
A. LatarBelakang..............................................................................1
B. Rumusan Masalah ....................................................................4
C. TujuanPenelitian..........................................................................4
D. Manfaat dan KegunaanPenelitian................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................7
A.Deskripsi Data HasilPenelitian....................................................38
B. PenguasaanMufrodat……….......................................................46
C. PengaruhPenguasaanMufrodat ………………………………......46
D. KeterampilanBelajarBahasa Arab …………………………… ......47
BAB III METODE PENELITIAN ……………………………………………….30
A. JenisPenelitian ……………………………………………………...30
B. Lokasi Dan ObjekPeneliti ...........................................................30
C VariabelPeneliti ...........................................................................30
xi
D. DefenisiOperasionalVariabel.....................................................31
E. PopulasidanSampel ...................................................................31
F. InstrumenPenelitian...................................................................34
G. TeknikPengumpulan Data ........................................................36
H. TeknikAnalisis Data ..................................................................36
BAB IV HASIL PENELITIAN ......................................................................43
A.DeskripsiLokasiPenelitian ...........................................................43
B.PenguasaanMufrodat..................................................................50
C.KeterampilanBelajarBahasa Arab ..............................................51
D. PengaruhPenguasaanMufrodat .................................................51
E. Sumber Data..............................................................................37
BAB V KESIMPULAN ……………………………………………………........69
A. Kesimpulan ..............................................................................69
B. Saran ………………………………………………………….........70
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................72
LAMPIRAN – LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
DAFTAR TABEL
Tabel. 1 jumlah populasi guru dan siswa Mts Muhammadiyah Benteng Selayar……………………………………………………………………………………………37
Tabel. 2 jumlah sampel guru dan siswa Mts. Muhammadiyah Benteng Selayar……………………………………………………………………………………………38
Tabel. 3 keadaan Guru Mts. Muhammadiyah Benteng Selayar…………………………………………………………………………………………….48
Tabel. 4 Keadaan Sarana dan Prasarana Mts. Muhammadiyah Benteng Selayar…………………………………………………………………………………………...49
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Setiap anak manusia pada dasarnya mempunyai kemampuan untuk
menguasai bahasa, walaupun dalam kadar dan dorongan yang berbeda.
Adapun perbedaan-perbedaan tersebut untuk tujuan pengajaran yang ingin
dicapai, kemampuan dasar yang dimiliki, motivasi yang ada di dalam diri dan
minat serta ketekunannya.
Surah Yusuf Ayat : 2
Terjemahnya :
“Sesungguhnya kami menurunkannya berupa Al Quran dengan
berbahasa Arab, agar kamu memahaminya.”
Bahasa Arab tak ubahnya seperti bahasa lain di dunia.dipelajari
minimal mempunyai dua alasan. Pertama karena ia bahasa komunikasi yang
harus dipelajari bila ingin bergaul dengan pemakai bahasa tersebut. Dan
kedua karna ia bahasa agama yang mengharuskan para pemeluknya
2
mempelajarinya minimal untuk kesempurnaan amal ibadahnya. Sebab kitab
suci berbahasa Arab.
Pembelajaran bahasa arab di Indonesia semakin meningkat bahasa
arab tidak hanya diajarkan di pesantren-pesantren, Madrasah-Madrasah
mulai tingkat dasar sampai tingkat menengah bahkan sampai perguruan
tinggi, tetapi juga pada tingkat pendidikan usia sekolah atau pendidikan usia
dini. Bahasa Arab adalah bahasa asing dalam kehidupan umat islam sejak
dahulu kala, karena motif keagamaan merupakan alasan yang paling
mendasar dalam mempelajarinya. Oleh karena itu studi bahasa arab dan
islam di Indonesia, hamper merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan.
Dan kenyataan memang menunjukan bahwa kedua bidang studi tersebut
hampir bersamaan, “bahasa arab dikenal di Indonesia sama dengan
dikenalnya agama Islam, atau dengan kata lain bahasa arab sama tuanya
denagan agama Islam Namun bahasa Arab tetaplah bahasa asing bagi
bangasa Indonesia yang dalam belajar maupun mengajarkan banyak
mengalami kesulitan”..1
Beberapa kesulitan dan permasalahan yang dihadapi ketika belajar
dan mengajar bahasa arab, diantaranya;
a. Masalah kebahasaan, yakni kesulitan dalam aspek bunyi, ada fonem-
fonem yang tidak yang tidak ada dalam bahasa Indonesia. Kesalahan
1 Abdul Mu’in, Analisis Kontrastif Bahasa Arab dan Bahasa Indonesia,( Jakarta :Pustaka Al Husna Baru, 2004) hlm 41.
3
dalam mendengarkan huruf-huruf yang berdekatan makhrajnya da
nada yang tidak sama antara yang didengar dengan yang ditulis;
b. Masalah psikologi, bahasa arab dipandang sebagai bahasa islam
semata, bahasa yang digunakan dalam forum-forum keagamaan yang
jarang digunakan dalam kehudupan bermasyarakat, sehinga belajar
bahasa arab dirasa kurang manfaatnya;
c. Masalah tenaga pengajar dan metode pengajarannya, guru bahasa
arab di Indonesia sedikit sekali yang menguasai bahasa arab. Mereka
mengajar bahasa arab dengan mengunakan pengantar bahasa
Indonesia.metode yang digunakan adalah gramatika dan terjemah,
yang menekankan pada pembaca teks dan menghafal qawa’id yang
ada.2
Metode pembelajaran sering digunakan istilah strategi belajarmengajar senantiasa mengalami dinamika dalam praktik duniapendidikan tidak terkecuali di Negara Indonesia dinamika tersebutterjadi dari masa ke masa seiring dengan kebijakan pemberlakuankurikulum pendidikan mulai kurikulum 1975, 1984, 1994,2004 danKTSP 2006.3
Demi memenuhi tuntutan perkembangan dunia pendidikan yang
dinamis. Salah satu hal yang sangat penting dikembangkan dalam KTSP, (
khususnya pembelajaran bahasa arab ) adalah inovasi strategi pembelajaran
yang lebih mengarahkan pada keaktifan siswa ( active learning) yang
2Ibud.hlm.41-423Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM ( Semarang :
RaSAIL Media Group 2009), hlm 45
4
berfokus pada empat maharoh,yaitu maharoh al-istima’, maharoh al- kalam,
maharoh al- qira’ah dan maharoh al- kitaba. 4
Metode mengajar adalah hal yang penting dalam proses belajar
mengajar. Bahkan para ahli bahasa mengatakan bahwa metode mengajar
adalah termaksud rukun keempat dalam proses belajar mengajar setelah
guru, murid dan materi. Seorang guru merupakan tulang punggung dalam
proses belajar mengajar, karena ia sebagai penengah antara murid dan buku
pelajaran, maka metode mengajar sebagai lingkaran yang melibatkan tiga
unsur ( guru,materi, buku, pelajaran dan murid ) tersebut dengan metode,
pengajar ( guru ) dapat mentransfer isi materi pada murid, tetapi dengan pula
kesimpulan / hasil mengajar yang berbeda, manakala metode berbeda
sekalipun buku dan materinya sama.5
Proses belajar mengajar menjadi terarah dalam upaya
mengembangkan potensi-potensi siswa secara optimal dan komprehensip,
maka proses tersebut harus dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip
belajar yang benar.Devies dalam Aunurrahman mengingatkan beberapa hal
yang menjadi kerangka dasar bagi penerapan prinsip-prinsip belajar dalam
proses belajar mengajar. Yaitu: kemandirian belajar. Perbedaan tempo
4Imam Makruf,Strategi pembelajaran Bahasa Arab Aktif ( Semarang : Need’s Press, 2009 ),
5Abdul Mu’in, op.cit,hlm 151
5
belajar. Pemberian penguatan penguasaan langkah-langkah pembelajaran
dan pemberian tanggung jawab.
B. Rumusan Masalah
Melihat latar belakang masalah tersebut, pokok permasalahan dalam
penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana cara penguasaan لمفردات siswa kelas VIII MTS
Muhammadiyah Benteng Selayar
2. Bagaimana Keterampilan belajar bahasa Arab siswa kelas VIII
MTS Muhammadiyah Benteng Selayar
3. Bagaimana pengaruh penguasaan لمفردات terhadap prestasi
belajar Bahasa Arab siswa kelas VIII MTS Muhammadiyah
Benteng Selayar
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui penguasaan لمفردات bahasa Arab siswa MTs
muhammadiyah Benteng Selayar
2. Untuk mengetahui kemampuan membaca bahasa Arab MTs
muhammadiyah Benteng Selayar
3. Untuk mengetahui pengaruh penguasaan المفردات terhadap
keterampilan membaca bahasa Arab siswa MTs muhammadiyah
Benteng Selayar.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
6
1. Secara teoritis
Dapat dijadikan sebagai salah satu acuan dalam meningkatkan mutu
pendidikan madrasah terlebih pada mata pelajaran bahasa Arab.
2. Secara praktis
a. Bagi guru, dapat mempermudah dalam membimbing siswa untuk
memahami materi pelajaran
b. Bagi siswa, dapat meningkatkan, kepercayaan diri untuk belajar lebih
semangat karena ia meningkatkan menganggap bahwa belajar
bahasa arab tidaklah sulit.
c. Bagi madrasah, dapat tercipta lingkungan yang kondusif bagii
berkembangnya bahasa Arab sebagai bahasa komunikasi sehari-
hari.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Penguasaan (Kosakata)المفردات
1. Pengertian Penguasaan المفردات
Penguasaan adalah perbuatan menguasai atau menguasakan.Adapun
makna menguasai yang berkaitan dengan bahasa berarti dapat
menggunakan1.sedangkan المفردات adalah kosa kata atau kata-kata.2.
Penguasaan المفردات berarti kesanggupan seseorangdalam
menggunakan kosa kata bahasa Arab dalam rangkaian kalimat untuk
berkomunikasi.
Pengajaran kosa kata hendaknya mempertimbangkan aspek
penggunaanya bagi peserta didik, yaitu diawali dengan memberikan materi
kosa kata yang banyak digunakan dalam keseharian yang berupa kata dasar
. hal ini dilakukan agar peserta didik dapat menyusun kalimat yang
sempurna sehinga terus bertambah dan berkembang kemampuanya dalam
menguasai kosa kata bahasa arab.
Sebagaimana yang dikutip Fuller Azhar Arsyad.menulis bahwa ada
dua hal yang betul –betul patut diketahui bila seseorang ingin mempelajari
suatu bahasa asing.;
1 W.J.S. Purwardarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, ( Jakarta : Balai Pustaka1999), hlm 529.
2 A.W. Munawir, Kamus Al- Munawir, ( Surabaya: Pustaka Progressif, 1997), hlm1043
8
2. Ruang Lingkup Penguasaan Mufrodat
Susunan kalimat dalam bahasa arab disebut kalam.Kalam adalah kata yang tersusun secara sengaja yang berfaidahdengan faidah yang sempurna.Kalam tersusun dari beberapakata(kalimat).Dan kata terbagi menjadi tiga: kata benda kata,(الاسم))kerja (الفعل) dan huruf ( الحرف ).3
Kalam adalah ucapan yang tersusun sehingga siswa mampu
memahami maksudnya,sesuai denga objek pembicaraannya maka setiap
ucapan tersebut harus dalam Bahasa Arab sehinnga suatu ucapan dapat di
pahami oleh siswa.
3. Metode pembelajaran Bahasa Arab
Dalam pengajaran Bahsa Arab ada tiga istilah yang perlu dipahami,
pengertian dan konsepnya secara tepat yakni pendekatan, metode dan teknik
menurut Edward Antony pendekatan ialah seperangkat asumsi berkenaan
dengan hakikat bahasa dan belajar mengajar bahasa. Metode adalah
rencana menyeluruh untuk penyajian bahasa secara sistematik berdasarkan
pendekatan yang ditentukan, sedangkan teknik adalah kegiatan spesifik yang
di implementasikan dalam kelas, selaras dengan metode dan pendekatan
yang telah dipilih. Beberapa metode dan pendekatan pembelajaran bahasa
arab sebagai berikut.
3Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran, ( Bandung : Alfabeta, 2009), hlm 33
9
a. Metode Gramatika النحوي ) ریقة ط ) Materi pelajaran yang ditekankan
dalam metode ini adalah buku nahwu, kamus atau daftar kata, dan
teks bacaan tata bahasa disajikan secara deduktif, yakni dimulai
dengan penyajian kaidah di ikuti contoh-contohnya dan jelaskan
secara rinci dan panjang lebar.
b. Metode Langsung( المباشرة ریقة ط )
Materi pelajaran berupa buku teks yang berupa daftar kosa kata
dan penggunannya dalam kalimat, kaidah-kaidah bahasa diajarkan
secara induktif, yaitu berangkat dari contoh-contoh kemudian diambil
kesimpulan.Kemampuan berbicara dan menyimak di latihkan kedua-
duanya guru dan siswa sama-sama aktif, tapi guru berberan
memberikan stimulasi berupa contoh ucapan, peragaan, dan
pertanyaan, sedangkan siswa hanya merespon dalam bentuk
menirukan, menjawab pertanyaan, memeragakan dan sebagainya.
c. Metode membaca ( القراءة ریقة ط )
Metode ini dipersiapkan bagi sekolah-sekolah yang bertujuan
mengajarkan kemahiran membaca dalam bahasa asing.Materi
10
pelajaran terdiri dari bacaan yang dibagi-bagi menjadi bagian-bagian
pendek, tiap bagian ini didahului dengan daftar kata-kata yang
maknanya diajarkan melalui konteks, terjemahan atau gambar-
gambar.Setelah sampai tahap tertentu murid-murid telah menguasai
kosakata, diajarkanlah bacaan tambahan dalam bentuk cerita atau
novel yang dipersingkat dengan harapan penguasaan murid terhadap
kosakata menjadi lebih baik.
d. Metode terjemahan ( الترجمة أسالیب )
Metode ini menitik beratkan kegiatan-kegiatan yang berupa
menerjemahkan bacaan-bacaan bermula dari bahasa asing dan
sama sekali tidak ada usaha untuk mengajarkan ucapan. Tiap
pelajaran memberi ilustrasi tentang kaidah bahasa, kata-kata yang
harus diterjemahkan, paradigma yang harus dihafal, dan latihan-
latihan menerjemahkan.
e. Metode Tiru dan Ingat تذكر ) و تقلید طرق )
Mim-mem adalah singkatan dari Mimicryatau meniru atau
Memorization atau menghafal.Metode ini seringkali dikenal sebagai
metode dasar Informasi.Menurut metode ini, kegiatan belajar berupa
demonstrasi, latihan gramatika, latihan struktur kalimat, latihan
11
ucapan, dan latihan menggunakan kosakata dengan mengikuti atau
menirukan guru sebagai informan.
f. Metode Praktek Teori سة ) الممار نظریة ریق ط )
Metode ini diutamakan lebih dulu ialah praktek kemudian baru
teori. Kalimat-kalimat dihafalkan dengan cara mengulang-ulang
secara teratur dengan menirukan rekaman atau langsung dari
seorang native informant
g. Metode Tanya jawab ( والجواب السؤال ریقة ط )
Metode Tanya jawab yaitu suatu cara menyajikan materi
pelajaran dengan cara guru mengajukan beberapa pertanyaan
kepada siswa. Apakah metode ini umumnya guru menanyakan
kepada siswa apakah mereka telah mengerti dan memahami
pelajaran telah diberikan dan bagaimana proses pemikiran yang
dipakai siswa.
h. Metode pemberian tugas( المھام إدارة ریق ط )
Metode ini dikenal dengan bentuk pekerjaan rumah ( PR)
namun sebenarnya ini bukan hanya PR tetapi juga bisa latihan yang
dikerjakan disekolah. Siswa mengutip atau mengambil sendiri bagian-
bagian pelajaran dari buku-buku tertentu lalu belajar dan berlatih
sendiri.
i. Metode Audio Visual ( ة البصری ة السمعی ریقة ط )
12
Metode audio visual yaitu suatu cara menyajikan bahan
pelajaran dengan menggunakan media pengajaran yang dapat
memperdengarkan atau memperagakan bahan-bahan pelajaran
sehingga siswa dapat menyaksikan secara langsung, mengamati
secara cermat, dan merasakan bahan-bahan peragaan itu.
Metode pengajaran bahasa Arab menurut ( AL- basyir, 1995: 24)
terdapat lima metode pengajaran yaitu:
1. Metode ceramah ( طریقةالمحاضرة )
metode ini guru menjadi pusat dalam kegiatan belajar mengajar
dan hanya terdapat interaksi satu arah.Peserta didik hanya
berperan sebagai pendengar.
2. Metode Diskusi ( المناقشة طریقة )
metode ini terjadi interaksi dua arah. Pengajar tidak sebagai
nara sumber tetapi juga sebagai fasilitator untuk memancing
keikusertaan peserta didik untuk dapat berfikir kritis. Dalam metode
ini pula pengajar hanya sebagai moderator dan peserta didik
membahas materi yang telah disiapkan.
3. Metode Dialog ( الحوار طریقة )
metode ini pengajar berperan sebagai penjawab pertanyaan
dan peserta didik sebagai pemberi pertanyaan peserta didik dalam
metode ini dilatih kemampuannya dalam berbicara.
13
4. Metode problem solving ( المشكلة حل أسالیب )
Terdapat pula metode penyelesaian masalah atau problem
solving di dalam pengajaran yang bentuknya berupa penyelesaian
masalah dalam cakupan yang lebih luas.Di dalam penerapan
metode ini, pengajar memberikan sebuah masalah atau studi kasus
kepada peserta didik kemudian peserta didik menyelesaikan atau
memberi pandangan atau solusi dalam menyelasaikan masalah
tersebut.
5. Metode proyeksi ( الإسقاط أسالیب )
Metode ini hampir sama dengan problem solving namun dalam
hal ini peserta didik hanya menyelesaikan masalah dalam bentuk
kasus permasalahan dalam cakupan yang lebih sederhana.
4. Metode Pembelajaran Kosakata Bahasa Arab
Setelah kita mengenal kosakata maka selanjutnya kita akan
membahas metode atau strategi pembelajaran kosakata dengan
pemahaman bahwa tekhnik-tehknik apa yang digunakan dalam
penyampaian terhadap peserta didik terkait dengan kosakata.
Effendi menjelaskan lebih rinci tentang tahapan dan tehnik-tehnik
pembelajaran kosakata atau pengalaman peserta didik dalam
mengenal dan memperoleh makna kata sebagai berikut: “
14
1)mendengarkan kata, 2) mengucapkan kata, 3) mendapatkan makna
kata, 4) membaca kata, 5) menulis kata, 6) membuat kalimat.4
metode pembelajaran kosakata Bahasa Arab, biasanya siswa
mengahafal kosakata tersebut, juga melalui empat kegiatan
berbahasa, yaitu menyimak, membaca, berbicara, dan menulis,
sehingga perbendaharaan kosakata siswa bertambah.
Tentang metode pembelajaran kosakata, menghafal kosakata,
dan kegiatan berbahasa yaitu menyimak, membaca, berbicara, dan
menulis.
1. Menghafal ( الحفظ )
Metode mengahafal yaitu cara menyajikan materi pelajaran
kosakata Bahasa Arab, dengan judul pelajaran dengan makhraj yang
benar. Pengucapan itu dilakukan berulang-ulang sampai siswa dapat
menghafal kosakata.
2. Menyimak ( الإستماع )
Menyimak merupakan satu kegiatan yang penting dalam
pengajaran bahasa, sebab siswa akan mudah menghafal satu kata
atau kalimat dengan baik melalui apa yang didengarnya. Pada
tahapan ini adalah pengenalan bahasa yaitu dengan mendengarkan
4A. Fuad Effendi, Metodologi Pengajaran Bahasa Arab ( Malang :Misyakat, 2005),hal
15
sejumlah kalimat baik dari ucapan pengajar langsung maupun melalui
media seperti rekaman atau radio dan lainnya.
3. Berbicara ( الكلام )
4. Membaca ( القراءة )
Setelah siswa terbiasa mendengarkan kata-kata maupun
kalimat bahasa yang baik melalui ucapan langsung atau rekaman
dengan baik dan fasih.Maka yang kedua adalah latihan
percakapan antara siswa dengan guru atau siswa dengan siswa.
Latihan percakapan ini bertujuan untuk membiasakan siswa
supanya pandai benbica Bahasa Arab dengan menggunakan
struktur kalimat yang masih sederhana sesuai dengan tingkat
kemampuan siswa.
5. Menulis ( الكتابة )
Latihan menulis yang dilaksanakan sesudah latihan
membaca,disamping tujuan utamanya sebagai alat mencatat antara
pelajar,jiwa,dan pikiranya,serta alat hubungan antara dirinya dan
alam luar,juga mempunyai tujuan lain yaitu merepkan kata-kata
dengan ungkapan-ungkapandi dalam hati siswa di waktu
memindahkan tulisan dalam rangka melatih menulis.
Ruang lingkup penguasaan mufrodat untuk siswa kelas VIII MTS
mencakup tiga kelompok kata tersebut, yang berdasar pada teman –teman
16
yang menjadi pembahasan utama bagi kelas VIII MTS sebagaimana yang
tertuang dalam pemenang RI no 2 tahun 2008.
B. Keterampilan Bahasa Arab
1. Pengertian Keterampilan Bahasa Arab
Aktifitas sehari –hari hampir tidak pernah terlepas dari kegiatanbelajar.Baik ketika seseorang melaksanakan aktifitas sendiri, maupundi dalam suatu kelompok tertentu.Dipahami atau tidak dipahami,sesungguhnya sebagian besar aktifitas di dalam kehidupan manusiasehari –hari merupakan kegiatan belajar. 5
Dengan demikian dapat dikatakan ruang dan waktu di mana manusia
dapat melepaskan dirinya dari kegiatan belajar dan itu berarti pula bahwa
belajar tidak pernah dibatasi oleh usia, tempat maupun waktu, karena
perubahan yang menuntut terjadinya aktifitas belajar itu juga tidak pernah
berhenti.
Kamus umum Bahasa Indonesia bahwa “Prestasi adalah hasil yang
telah dicapai. Prestasi belajar adalah penguasaan atau pengetahuan
keterampilan terhadap mata pelajaran yang dibuktikan melalui tes.
memahami hakikat belajar, berikut ini adalah pengertian belajar yang
diberikan para ahli pendidikan. Menurut Clifford T. Morgan, sebagaimana
yang dikutip Mustaqim bahwa belajar adalah
Perubahan tingkah laku yang relatif tetap yang merupakan hasilpengalaman yang lalu Slameto berpendapat bahwa belajar ialah suatuproses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh
5 Syaih Abdullah ibn Al-Fakiyah, Al-Fawakih Al-Janiyah,(Surabaya : al-Hidayah,)hlm.3-4
17
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasilpengalamanya sendiri dalam interaksi dengan lingkunganya.6
Pengertian belajar menurut pendapat Burton sebagaimana yang
dikutip Aunurrahman adalah perubahan tingkah laku pada diri individu berkat
adanya interaksi antara individu dengan individu dan individu dengan
lingkunganya sehinga mereka mampu berinteraksi dengan lingkunganya.
Belajar adalah modifikasi memperteguh kelakuan melalui pengalaman
tidak jauh berbeda dengan pendapat yang dikemukakan Howard L. Kingskey,
bahwa belajar adalah proses dimana tingkah laku ( dalam arti luas )
ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau latihan.
Beberapa pengertian belajar diatas dapat disimpulkan bahwa belajar
adalah aktifitas individu dengan sadar atau disengaja yang bersinggungan
dengan individu lain atau lingkungannya yang ditandai dengan perubahan
tingkah laku.
Prestasi belajar adalah merupakan hasil dari aktivitas belajar atau
dengan kata lain prestasi belajar merupakan hasil dari usaha atau latihan dan
pengalaman serta dipengaruhi oleh faktor eksternal ( dari luar diri siswa ) dan
faktor internal.
Kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan prestasi belajar adalah
suatu hasil atau bukti nyata yang diperoleh oleh siswa atau anak didik setelah
6 Mustaqim, Psikologi pendidikan, ( semarang: Fak. Tarbiyah IAIN Walisongo, 2009),hlm 39-40
18
mereka mengikuti didikan atau latihan –latihan dalam proses kegiatan belajar
mengajar.
2. Jenis – Jenis Belajar
Muhammad Athiyah Al- Abrosy membagi jenis-jenis belajar menjadi
tiga kelompok :
Pertama, دروس المعلمة ( belajar ilmu pengetahuan ), kedua, دروس المھارات( belajar ilmu keterampilan )dan ketiga دروس لذوقطرقیة ـــدانا والوج ( belajarperasaan dan hati ). “menurut Muhammad Al- Hadi Afify, belajar dapatdikelompokan menjadi empat; pertama kedua ,( akal )العقلیة الخلوقیة(akhlak ), ketiga الجسمنیة ( fisik ) dan keempat الإجتماعیة ( sosial ).7
Ilmu pengetahuan adalah sebuah sarana atau definisi tentang alam
semesta yang diterjemahkan dalam bahasa arab yang bisa dimengerti oleh
manusia sebagai usaha untuk mengetahui dan mengingat tentang sesuatu,
dalam kata lain ilmu itu bisa kita dapatkan atau kita ketahui dari kegiatan
membaca dan memahami benda-benda dan peristiwa-peristiwa di waktu kecil
kita.
3. Prinsip-prinsip Belajar
Proses pembelajaran, guru dituntut untuk mampu mengembangkan
potensi-potensi peserta didik secara optimal. Untuk sampai pada terwujudnya
perkembangan potensi teraebut memerlukan proses yang panjang dengan
tidak dibatasi masa atau periode tertentu. Agar proses pengembanganya
7 Aunurrahman, Op. Cit,hlm35
19
dapat terarah pada upaya peningkatan potensi secara komprhensip, maka
harus dikembangkan sesuai dengan prinsip-prinsip belajar yang benar.
Slameto mengingatkan beberapa hal yang dapat dijadikan kerangka
dasar bagi penerapan prinsip-prinsip belajar, yaitu:
j. “Berdasarkan persyaratan yang diperlukan untuk belajar:a. Dalam belajar etiap siswa harus diusahakan partisipasi aktif,
meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai tujuaninstruksional.
b. Belajar harus dapat menimbulkan reinforcement dan motivasi yangkuat pada siswa.
c. Belajar perlu lingkungan yang menantang dimana anak dapatmengembangkan kemampuanya bereksplorasi dan belajar denganefektif.
d. Belajar perlu adanya interaksi siswa dengan lingkunganya.k. Sesuai hakikat belajar
1. Belajar itu butuh proses kontinyu, dan melalui tahapan-tahapan.2. Belajar adalah proses organisasi, adaptasi, eksplorasi dan
discovery.3. Belajar adalah proses kontinguitas ( hubungan antara pengertian
satu dengan pengertian yang lain).l. Sesuai materi/ bahan yang harus dipelajari
1. Belajar itu bersifat keseluruhan, terstruktur, sederhana yang mudahdipahami.
2. Belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu yangingin dicapai.
m.Belajar adalah syarat keberhasilan belajar1. Belajar memerlukan sarana yang cukup.2. Repetisi dalam belajar perlu ulangan berkali-kali agar pengertian/
keterampilan/ sikap itu mendalam pada siswa.”8
Prinsip belajar dapat diartikan sebagai pandangan yang mendasar dan
menunjuk kepada hal-hal penting yang dapat dijadikan pegangan bagi guru
agar proses pembelajaran yang dilakukannya mencapai hasil yang
8 Mustaqim, Op. Cit, hlm 40
20
diharapkanya. Dan bagi siswa prinsip belajar dapat membantu untuk
mencapai hasil belajar yang maksimal.
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar siswa
Aktivitas belajar yang dilakukan guru akan efektif, terarah dan
mencapai sasaran manakala guru memiliki bekal pemahaman tentang
masalah-masalah yang dapat mempengaruhi minat belajar siswa, baik
pengaruh yang dapat membantu memperlancar tercapainya tujuan belajar
maupun yang menghambatnya.
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap minat belajar siswa, menurut
slameto adalah:
1. Faktor –faktor internal
a. Faktor jasmania, seseorang dapat belajar dengan baik apabila
kesehatan jasmaninya tetap terjamin dengan mengindahkan
ketentuan-ketentuan menjaga kesehatan. Disamping itu pula tidak
memiliki cacat tubuh, seperti: buta, setengah buta, tuli, setengah
tuli, patah kaki, patah tangan, lumpuh dan lain-lain. Keadaan ini
jelas akanmempengaruhi belajar, seseorang dengan cacat
ditubuhnya diupayakan belajar ditempat yang khusus atau paling
tidak diusahakan alat bantu tertentu untuk mengurangi pengaruh
kecacatannya.
21
b. Faktor psikologis. Sekurang –kurangnya ada tujuan faktor yang
tergolong kedalam faktor psikologis yang mempengaruhi belajar,
yaitu: intelegensi, perhatian, minat, bakat, motifasi, kematangan dan
kesiapan.
c. Faktor kelelahan. Walaupun sulit untuk dipisahkan, kelelahan pada
seseorang dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kelelahan
jasmani dan kelelahan rohani ( bersifat psikis ). Kelelahan jasmani
terlihat dengan lemah lunglainya tubuh akan timbul kecendrungan
untuk membaringkan tubuh. Sedangkan kelelahan rohani dapat
dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan, sehingga minat
dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu yang hilang. Kelelahan
rohani dapat terjadi apabila secara terus menerus memikirkan
masalah yang diangap berat tanpa adanya istirahat, konstan tanpa
variasi, karena terpaksa atau tidak sesuai dengan keinginan,
perhatian serta bakatnya.
2. Faktor –faktor Eksternal
a. Faktor keluarga, siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari
keluarga berupa: cara orang tua mendidik relasi antara anggota
keluarga, suasana rumah tangga, keadaan ekonomi keluarga.
Faktor keluarga berpengaruh besar terhadap pendidikan anak
lembaga pendidikan yang pertama dan utama dari lingkungan sosial
22
yang terkecil inilah pendidikan bangsa, Negara bahkan dunia
ditentukan.
b. Faktor sekolah. Faktor yang dapat mempengaruhi belajar siswa ini
mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa,
relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu
sekolah standar pelajaran keadaan gedung, metode belajar dan
tugas rumah.
c. Faktor masyarakat. Masyarakat merupakan faktor ekstern yang juga
berpengaruh terhadap belajar siswa. Dalam masyarakat, mass
media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat.
Lingkungan masyarakat ikut berpengaruh besar terhadap kegiatan
belajar. Lingkungan yang baik, terpelajar akan menghasilkan
generasi yang baik begitu pula sebaliknya. Dalam kitab Syarh
Ta’limu al-Muta’alim, syekh Ibrahim ibn Ismail menuliskan bahwa
pergaulan dapat mempengaruhi sesorang, jejak langkah dan
manfaatnya9
Salain itu, faktor guru juga tidak kalah penting pengaruhnya prestasi
belajar siswa. Ada tiga faktor dalam diri guru yang dapat mempengaruhi
prestasi belajar siswa yaitu:
9Syekh Ibrahim ibn Ismail, Syarh Ta’lima al- Muta’alim ,( Surabaya : Alhidayah, tt), hlm 15
23
a. Kemampuan guru dalam memelihara kedispilinan siswa. Guru
seharusnya mempunyai control yang baik terhadap situasi kelas,
menanamkan kedisplinan dan menjaga secara konsisten, sehinga
siswa dapat belajar dalam situasi yang baik.
b. Kemampuan guru dalam menghasilkan pelajaran yang menarik.
Guru yang inovatif dapat menampilkan pelajaran yang mungkin
biasa bagi siswa menjadi menarik dan menyenangkan, dan yang
sulit dan berat menjadi mudah dan tidak membebani adalah penting
bagi siswa dalam kegiatan belajar, ia tidak hanya mendengar
namun berpartisipasi aktif strategi yang berbeda dapat dilakukan
untuk membuat anak –anak lebih tertarik dan dengan demikian
mereka bisa belajar lebih baik.
c. Kemampuan menyesuaikan mata pelajaran terhadap kebutuhan
siswa. Pengetahuan guru tentang kondisi dan kebutuhan siswa
sangat penting. Guru dalam melaksanakan pembelajaran
menggunakan kurikulum sebagai acuanya. Namun bukan berarti
diberlakukan secara kaku. Artinya mempertimbangkan siswa yang
menjadi unsur penting dalam keberhasilan pembelajaran.10
Disamping itu ada pula tindakan-tindakan yang bisa menghambat
belajar antara lain:
10Suzanne Rose, “ Factors that affect learning in the classroom”,
24
a. Motif belajar yang sudah ada dalam diri siswa dirusaki dengan cara
merubah rencananya yang memang sesuai dengan minat dan
bakatnya.
b. Tidak mampu memahami karakter siswa akan mengakibatkan
kesalahan membimbing.
c. Pengertian guru yang sempurna mengenai tujuan-tujuan hakiki
mata pelajaran yang diberikan.
d. Tidak memahami prinsip-prinsip belajar secara baik.
e. Penguasaan materi pelajaran yang kurang baik akan
mengakibatkan guru tidak mampu memberi bimbingan yang
maksimal dan menimbulkan kesalahan- kesalahan yang mendasar
mengenai fakta-fakta.
4. Tujuan pembelajaran Bahasa Arab, Ruang Lingkup dan Standar
Isi Bahasa Arab Kelas VIII MTs.
Mata pelajaran bahasa arab merupakan suatu mata pelajaran yang
diarahkan untuk mendorong, membimbing, mengembangkan dan membina
kemampuan serta menumbuhkan sikap positif terhadap bahasa arab baik
reseptif maupun produktif.Kemampuan reseptif yaitu kemampuan untuk
memahami pembicaraan orang lain dan memahami bacaan kemampuan
produktif yaitu kemampuan menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi
baik secara lisan maupun secara tertulis.
25
Kemampuan berbahasa Arab serta sikap positif terhadap bahasa Arab
tersebut sangat penting dalam membantu memahami sumber ajaran Islam
yaitu AL-qur’an dan Hadis, serta kitab-kitab berbahasa Arab yang berkenaan
dengan Islam bagi peserta didik. 11
Kemampuan berbahasa adalah kemampuan individu untuk
mendengarkan ujaran yang disampaikan oleh lawan bicara, berbicara
dengan lawan bicara, membaca pesan-pesan yang disampaikan dalam
bentuk tulisan, dan menulis pesan-pesan baik secara lisan maupun tulisan.
Bahasa arab, sebagaimana bahasa-bahasa yang lain memiliki empat
ketrampilan bahasa ( maharot al- lughah).
Dengan mengunakan kata maharoh dapat dipahami bahwa aspek yang
paling mendasar dari bahasa itu adalah alat komunikasi, dan keterampilan
adalah bagian yang paling mendasar ketika menggunakan bahasa;
Keempat maharoh itu adalah, pertama maharoh al- istima’ (keterampilan mendengar), kedua maharoh al- kalam, ( keterampilanberbicara ), ketigmaharoh al- qiro’ah ( keterampilan membaca ), dankeempat maharoh al- kitabah ( keterampilan menulis).12
Keterampilan berbicara pada dasarnya adalah menyangkutkemampuan berkomunikasi dua arah antara pembicara denganpendengaranya, kemampuan berbicara tidak dapat dilepaskan darikemampuan menyimak, kemampuan berbicara didasari olehkemampuan mendengarkan ( reseptif ), kemampuan mengucapkan (produktif ), dan pengetahuan ( relative ) kosa kata dan pola kalimat
11 Sofware al- Maktabah al- Syamilah, Al- lughah al-Tahadiyah wa al-Mirwajahah,juz. 1, hlm 1012 Syekh Ibrahim ibn Ismail, Syarh Ta’lim al-Muta’allim, ( Surabaya: Alhidayah, tt),
hlm 15
26
yang memungkinkan siswa dapat mengkomunikasikan maksud/fikirannya.13
Keterampilan membaca mencakup dua hal, pertama mengubah
lambang tulis menjadi bunyi dan kedua menangkap arti dari seluruh situasi
yang dilambangkan dengan lambang-lambang tulis dan bunyi tersebut.14
Membaca dengan suara keras merupakan tahap awal yang harus
dikuasai terlebih dahulu oleh seseorang sebelum berlatih membaca tanpa
bersuara. Hal ini dikarenakan membaca dengan bersuara dapat melatih cara
mengucapkan bahasa Arab dengan benar.15
Keterampilan menulis secara umum dimaksud untuk berkomunikasisecara tertulis, kitabah pada dasarnya merupakan ungkapan dari apayang dipirkan kepada orang lain dalam bentuk tulisan. Keterampilan inisecara umum juga mempunyai dua aspek, yaitu kemahiranmembentuk alphabet dan mengeja, serta kemahiran melahirkanpikiran dan perasaan dengan tulisan.16
Menulis adalah suatu proses menyusun, mencatat, dan
mengkomunikasikan makna dalam tataran ganda yang bersifat interaktif dan
diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu dengan menggunakan suatu
sistem tanda konvesional yang dapat dilihat atau dibaca.
Mata pelajaran bahasa arab mempunyai tujuan sebagai berikut :
13 Suzanne Rose, “ Factors that affect learning in the classroom”,14Abdul Mu’in, Analisis Kontrastif Bahasa Arab dan Bahasa Indonesia, ( Jakarta :pustaka Al-Husna Baru, 2004), hlm 1915Imam Makruf, Strategi Pembelajaran Bahasa Arab Aktif, ( Semarang : Need’s
Press 2009), hlm 2-316 Software Maktabah al Syamilah, al- Ta’rifat, juz 1, hal. 247
27
a. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa arab, baik
lisan maupun tulisan, yang mencakup empat kecakapan berbahasa
yakni menyimak, berbicara, membaca dan menulis.
b. Menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya bahasa arab sebagai
salah satu bahasa asing untuk menjadi alat utama belajar, khususnya
dalam mengkaji sumber-sumber ajaran islam.
c. Mengembangkan pemahaman tentang saling keterkaitan antara
bahasa dan budaya serta memperluas cakrawala budaya, dengan
demikian peserta didik diharapkan memiliki wawasan lintas budaya
dan melibatkan diri dalam keragaman budaya.
Ruang lingkup pelajaran bahasa arab di madrasa Tsanawiyah meliputi
tema-tema yang berupa wacana lisan dan tulisan berbentuk paparan atau
dialog sederhana tentang identitas diri, kehidupan madrasah, kehidupan
keluarga, rumah, hobi, profesi, kegiatan keagamaan dan lingkungan.
5. Macam-macam Metode Pembelajaran Bahasa Arab
Perjalanan sejarah pembelajaran bahasa asing, banyak metode yang
telah dikembangkan dan digunakan di berbagai Negara.Metode
pembelajaran dinilai sangat penting untuk dikuasai guru atau pendidikan. Hal
ini didasarkan pada sebuah ungkapan “ metodelebih penting dari pada
materi”.17
17 Imam Makruf, Strategi Pembalajaran Bahasa Arab Aktif, ( Semarang : Need’sPress, 2009), hlm 1.
28
Kata metode dalam bahasa arab diungkapkan dengan berbagai kata.
Misalnya الطرق ( jalan ), المنحج (sistem ), dan perantar)الوسئل ). Dengan
demikian, لطرق merupakan kata bahasa arab yang paling dekat dengan
metode. “Metode dikaitkan dengan pembelajaran berpengertian jalan yang
ditempuh secara sistematis, efektif dan efesien untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang diharapkan.
6. Fungsi Prestasi Belajar
Prestasi belajar semakin terasa penting untuk dipermasalahkan, karnamempunyai beberapa fungsi utama, antara lain:a. Prestasi belajar sebagai indicator kualitas pengetahuan yang telah
dikuasai anak didik.b. Prestasi belajar sebagai lambang pemuasaan hasrat ingin tahu.
Asumsinya bahwa para ahli psikologi biasanya menyebut hal inisebagai tendensi keingintahuan dan merupakan kebutuhan umumpada manusia.
c. Prestasi belajar sebagai bahan informasi dan inovasipendidikan.Asumsinya adalah bahwa prestasi belajar dapatdijadikan pendorong bagi anak didik dalam meningkatkan ilmupengetahuan dan teknologi, dan berperan sebagai umpan balik(feed back) dalam meningkatkan mutu pendidikan.
d. Prestasi belajar sebagai indicator intern dan ekstern dari suatuinstitusi pendidikan. Indicator intern dalam hal ini bahwa prestasibelajar dapat dijadikan indicator tingkat produktivitas suatu institusipendidikan. Asumsinya bahwa kurikulum yang digunakan relevandengan kebutuhan masyarakat dan anak didik. Indikator eksterndalam arti bahwa tinggi rendahnya prestasi belajar dapat dijadikanindikator tingkat kesuksesan anak didik di masyarakat. Asumsinyabahwa kurikulum yang digunakan relevan pula dengan kebutuhanpembangunan masyarakat.
e. Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap(kecerdasan) anak didik.18
18 Zaenal Arifin, Evaluasi Instruksional Prinsip, Teknik dan Prosedur, ( Bandung :Remaja Karya, 1988), hlm 3
29
C. Pengaruh Penguasaan mufrodat terhadap keterampilan belajar
bahasa Arab siswa
Kemajuan dalam ilmu teknologi komunikasi dewasa ini, seperti telpon,
radio, televisi, film, alat perekam suara dan lain sebagainya telah membawa
perkembangan dalam pengajaran bahasa. Karna alat –alat komunikasi ini
lebih banyak menggunakan bahasa lisan dari pada bahasa tulisan.
Sesorang yang ingin berhasil dalam belajar bahasa asing, maka halyang mula –mula ia lakukan adalah membiasakan pengucapan bunyi-bunyi bahasa asing dengan akurat seperti pemilik bahasa itu sendiri,mengingat bahwa mengenali dan mengucapkan bunyi-bunyi bahasaasing itu mendahulukan peletakan dasar-dasar tata bahasa.19
Seseorang yang ingin cepat mempelajari bahasa asing dia harus tau
cara mengucapkan bahasa itu sendiri dan kemudian dia harus mengetahui
arti bahasa itu karna dalam mempelajari bahasa asing kita harus betul-betul
mampu mengucapkan bunyi-bunyi bahasa itu atau setidaknya kita pernah
mendengar bahasa itu sebelumnya.
Ketrampilan menyimak dimaksudkan sebagai kemampuan siswa untuk
memahami bunyi atau ujaran dalam bahasa Arab dengan baik dan benar.
Tahap yang paling tinggi dari keterampilan menyimak adalah ketika siswa
mampu memahami apa yang didengarnya sepenu hati. Penguasaan kosa
kata dalam ketrampilan menyimak ini berkaitan dengan kemampuannya
memahami arti dan maksudnya.
19 Abdul Mu’in, Op.cit, hlm 3-4
30
Berbicara merupakan aktifitas berbahasa yang sangat penting bagi
manusia.Pada umumnya, untuk berkomunikasi manusia menggunakan
perkataan lebih banyak dari pada tulisan.Ketrampilan berbicara menyangkut
kemampuan berkomunikasi dua arah.Ketrampilan ini tidak bisa dilepaskan
dari kemampuan menyimak/ mendengar, mengucapkan dan menggunakan
kosa kata yang memungkinkan untuk mengungkapkan fikirannya.
Keterampilan membaca pada dasarnya mengandung dua aspek, yaitu
mengubah lambang tulis menjadi bunyi dan menangkap arti dari seluruh
situasi yang dilambangkannya. Arti ketrampilan membaca menekankan pada
kemampuan membaca dengan benar dan memahami apa yang dibacanya.
Dalam hal ini, penguasaan kosa kata akan sangat membantu dalam
memahami maksud kalimat yang dibacanya.
Secara umum menulis dimaksud untuk berkomunikasi secaratertulis.Ketrampilan menulis tidak diartikan meniru atau menyalintulisan, namun lebih kepada kemampuan menyusun kata menjadikalimat yang merupakan isi atau buah fikirannya. Apabila seseorangtidak mempunyai perbendaharaan kosa kata yang cukup, maka jelasdia tidak akan mampu melahirkan isi dan perasaannya melaluitulisan.20
Menghafal mufrodat (kosa kata), memahami artinya, berlatih
menggunakannya setiap hari dan mengulang-ulangnya, latihan menulis akan
dapat menjadikan pembelajaran bahasa ini berhasil dengan baik. Khotib al-
Ummam sebagaimana dalam Abdul Mu’in mengatakan :
20 Imam Makruf, Loc. Cit, hlm 20-26
31
Metode yang baik adalah yang menggunakan latihan, karena bahasa
adalah kemampuan dan ketrampilan, sedangkan kemampuan tidak bisa
dicapai hanya dengan kaidah-kaidah saja, tetapi harus dengan latihan dan
mengulangnya.21
Namun, penguasaan kosa kata tidak ada artinya kalau hanya diartikan
sebagai hapalan semata tanpa dilatih bagaimana cara menggunakannya
untuk berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan. Hal ini menyangkut
pemahaman terhadap tata bahasa atau qawaid.
Peneliti menyimpulkan bahwa penguasaan kosa kata dapat
menyumbang keberhasilan pembelajaran bahasa arab sehingga prestasinya
dapat meningkat.
D. Bahasa Arab
a. Pengertian Bahasa Arab
Pengertian menurut para ahli bahasa berbeda- beda. Hal ini
dipengaruh oleh sudut pandang mereka yang berbeda-beda terhadap bahasa
itu sendiri.Namun dibalik perbedaan itu terdapat manfaat yang besar yang
dapat diambil, yaitu dari perbedaan itu justru dapat saling melengkapi suatu
pengertian bahasa, sekaligus menunjukan betapa luasnya arti bahasa itu.
Kamus umum Bahasa Indonesia mendefinisikan” Bahasa adalah sistem
lambang yang dipakai orang untuk melahirkan pikiran dan perasaan”.
21 Abdul Mu’in, Op. Cit, hlm 45
32
Fathi Ali Yunus mengatakan bahasa “Dapat diartikan sebagai
sejumlah aturan dari berbagai kebiasaan ujaran yang digunakan untuk
berkomunikasi diantara individu dalam sebuah komunitas, dan digunakan
dalam urusan kehidupan mereka”.22
Istilah bahasa dalam bahasa Indonesia sama dengan lughat-un dalam
bahasa Arab. Ibn Jinny yang dikutip oleh Chatibul umum dalam bukunya
Aspek-aspek Fundamental dalam mempelajari Bahasa Arab, mengatakan
bahwa bahasa adalah :“ bunyi-bunyi yang digunakan oleh setiapa kaum
untuk mengekspresikan keinginannya.”23
Mempelajari Bahasa Arab tidaklah semudah mempelajari bahasa
asing pertama kita yakini bahasa Indonesia maupun bahasa Bugis.
Banyak problematika yang harus dihadapi oleh seseorang yang ingin
mempelajari bahasa tersebut baik yang bersifat linguistik seperti tata bunyi,
kosa kata, tata tulisan maupun yang bersifat non- linguistik yaitu menyangkut
sosiokultural atau sosial budaya.24
22 Imam Makruf, Strategi Pembelajaran Bahasa Ara Aktif, ( Semarang : Need’sPress, 2009), hlm.1.
23 Chatibul Umum, Aspek- Aspek Pundamental dalam Mempelajari Bahasa Arab,Bandung: Al- Ma’rif, 1980. h
24 A.Akrom Malibary, Pedoman Pengajaran Bahasa Arab Pada Perguruan Tinggi, (Jakarata : DA Depag,1996), hlm 79
33
Problematika merupakan penghambat tercapainya tujuan
pembelajaran,maka dari itu perlu untuk mengatasi problem tersebut.Cara-
cara yang dapat dilakukan seperti:
a. Memberi motivasi kepada siswa agar siswa bersemangat dalam
belajar,seperti mewujudkan motivasi instrumental dan
integratif.Motivasi instrumental adalah keinginan untuk memiliki
kecakapan berbahasa Arab karena alasan faedah atau
manfaat,seperti mudah dapat pekerjaan,penghargaan sosial atau
memperoleh keuntungan ekonomi lainnya.Motivasi integratif adalah
adanya keinginan untuk memperoleh kecakapan bahasa asing
supanya dapat berintegrasi dengan masyarakat pemakai Bahasa
Arab.
b. Peran guru terhadap murid,karena peran buku amat menentukan
dalam kesuksesan pembelajaran bahasa,oleh karena itu guru di
harapkan sebagai berikut:
1. Guru perlu menekankan bahwa bahasa merupakan sarana
berpikir.Keterampilan berbahasa siswa menjadi tolak ukur
kemampuan berfikir siswa.
2. Kreativitas siswa dalam berbahasa perlu di perhatikan oleh guru
yang sesuai dengan kaidah Bahasa Arab.
3. Pembelajaran Bahasa Arab harus menyenangkan siswa,oleh
karena itu minat,keingintahuan,dan gairah siswa perlu
mendapatkan perhatian.
4. Guru tidak perlu monoton dan tidak boleh kehabisan teknik
pembelajaran Bahasa Arab.
34
5. Guru harus lebih dahulu memperhatikan apa yang diucapkan
siswa sebelum memperhatikan bagaimana siswa
mengungkapkan.
Salah satu komponen yang ada dalam bahasa Arab adalah kosa kata (
mufrodat ). Oleh sebab itu kosa kata harus diajarkan dengan teknik dan
metode yang baik agar dapat membantu memudahkan dalam menambah
perbendaharaan kosa kata.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud
dengan bahasa lambang bunyi suara yang dihasilkan oleh alat ucap
manusia, sebagai alat komunikasi bagi komunitas masyarakat tertentu,
misalnya masyarakat jawa memiliki bahasa jawa, masyarakat Arab memiliki
bahasa Arab dalam penelitian ini adalah, lambang bunyi yang dihasilkan oleh
alat ucap masyarakat Arab, sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan
pesan baik lisan maupun tulisan, termaksud bahasa Arab yang dipakai dalam
literatur, buku, kitab dan berbagai media ilmiah lainnya.
Akhirnya penulis dapat menyimpulkan, bahwa yang dimaksud dengan
bahasa Arab dalam penelitian ini adalah bahasa Arab yang di dalam kitab-
kitab ilmu fiqih yang menjadi rujukan atau pegangan utama bagi guru dalam
proses pengajaran dan pembelajaran fiqih kepada siswa yakni bahasa Arab
Fushah( fasih dan resmi ) dan bukan bahasa pasaran ( ‘ amiyah).
35
BAB III
METODE PENELITIAN
A. A. Jenis Penelitian ( )
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kualitatif. “Pendekatan kualitatif adalah suatu pendekatan dalam melakukan
penelitian yang berorientasi pada gejala-gejala yang bersifat alamiah”.1
Karena orientasinya demikian, maka sifatnya naturalistik, dan mendasar atau
bersifat kealamiahan serta tidak dapat dilakukan dilaboratorium melainkan
harus terjun di lapangan.
Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian lapangan (field
research) merupakan jenis penelitian yang bertujuan untuk memecahkan
masalah-masalah praktis dalam lingkungan sekolah. Dalam hal ini peneliti
akan melakukan pengamatan langsung terhadap objek penelitian (terjun
langsung ke lapangan) guna memperoleh informasi dan data-data tentang
masalah yang dibahasa
B. Lokasi dan Obyek Penelitian ( )
Lokasi penelitian adalah MTS Muhammadiyah Benteng selayar.
Dengan dasar pertimbangan bahwa sekolah tersebut merupakan sekolah
yang memiliki siswa yang tergolong masih kurang dalam penguasaan
1 Muhammad Nasir, Metode Penelitian (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1986), hlm.
159
36
Mufrodat. Dan objek penelitian adalah siswa dan Guru MTS Muhammadiyah
Benteng Selayar.
. C. Variabel Penelitian( )
Pengaruh Penguasaan Mufrodat terhadap keterampilan Berbahasa
Arab siswa kelas VIII MTS Muhammadiyah Benteng Selayar. Terdapat dua
variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas adalah
Pengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa Arab (x) sedangkan variabel terikat
adalah Kemampuan Siswa Berbahasa Arab (y).
D. Defenisi Operasional Variabel( )
Untuk menghindari kesalah pahamanan untuk menyamakan persepsi,
maka terlebih dahuluh penulis mengemukakan defenisi variabel penelitian
agar tidak terjadi penafsiran yang keliru.
1. Penguasaan mufrodat adalah suatu keterampilan dan pemahaman
terhadap suatu bidang ilmu atau bahasa, siswa biasanya menghafal
mufrod bahasa Arab melalui empat kegiatan berbahasa, yaitu
menyimak,membaca,berbicara,dan menulis,sehingga perbendaharaan
kosakata siswa bertambah.
2. Keterampilan Berbahasa Arab adalah keterampilan pembaca mengenal
dan menangkap bahan bacaan yang tertera secara tersurat, dan
keterampilan berbahasa seseorang jelas tergantung pada kualitas dan
kuantitas perbendaharaan kata yang dimilikinya, semakin banyak kosa
37
kata yang dimiliki seseorang maka smakin besar pula keterampilan
berbahasanya.
Pengertian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa dengan adanya
penguasaan kosa kata bahasa arab di sekolah dapat memberikan pengaruh
yaituketerampilan siswa dalam berbahasa arab dan menerapkannya di
lingkungan sekolah sebagai bahasa sehari-hari.
E. Populasi dan Sampel( )
Agar pembahasan hasil terarah dan sistematis sesuai dengan tujuan
penelitian, maka peneliti berupaya semaksimal mungkin untuk menguraikan
hal-hal yang terkait dengan metode penelitian ini adalah populasi dan
sampel.
1. Populasi
Kegiatan penelitian pada dasarnya bertujuan untuk mengolah data
yang otentik di lapangan. Penelitian populasi maupun sampel sama-sama
tujuannya untuk memperoleh sejumlah data.
Penentuan jumlah populasi dalam suatu penelitian merupakan salah
satu langkah penting karena dalam populasi diharapkan diperoleh data yang
diperlukan. Untuk mengetahui secara jelas populasi yang akan dijadikan
objek penelitian, terlebih dahulu penulis mengemukakan pengertian populsi
berdasarkan rumusan oleh beberapa ahli antara lain:
38
Menurut Suharsimi Arikunto :
Populasi adalah keseluruhan objek populasi penelitian. Apabila
seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada didalam wilayah penelitian
maka penelitiannya merupakan penelitian populasi studi atau penelitiannya
adalah studi sensus.2
Menurut S. Margono mengatakan :
Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu
ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan. Jadi populasi berhubungan
dengan data, bukan manusianya. Kalau setiap manusia memberikan suatu
data maka banyaknya atau ukuran populasi akan sama dengan banyaknya
manusia.3
Pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa populasi adalah
keseluruhan anggota atau objek penelitian berupa orang, barang atau
peristiwa. Oleh karena itu populasi yang penulis maksudkan adalah siswa
dan Guru MtsMuhammadiyah Benteng Selayar.
2 Suharsimi Arikonto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,( Jakarta :
Rineka Cipta, 1998), hal. 115. 3 S. Margono, Metode penelitian pendidikan, ( Jakarta : Rineka Cipta, 2010), hal. 118.
39
Tabel 1
Jumlah Populasi Guru dan Siswa Mts Muhammadiyah Benteng Selayar
No.
Siswa dan Guru
Jenis Kelamin
Jumlah L P
1. Siswa Mts
Muhammadiyah
Benteng Selayar
7 7 14
2. Guru 1 1 2
Jumlah 8 8 16
Sumber data: Kantor Mts Muhammadiyah Benteng
SelayarSampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki sifat umum populasi
atau dengan kata lain sampel adalah sekelompok individu atau benda yang
lebih kecil jumlah populasi yang ada dan juga dapat dikatakan bahwa sampel
adalah wakil dari populasi.
40
Menurut Suharsimi Arikunto:
Mengatakan bahwa sampel bagian dari populasi (sabagian atau wakil
populasi yang diteliti. Sampel penelitian adalah sebagian populasi yang
diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh sampel.4
Penelitian diperlukan adanya yang dinamakan sampel penelitian atau
miniatur dari populasi yang dijadikan sebagai contoh.
Melihat pendapat di atas maka penulis menyimpulkan bahwa sampel
adalah bagian dari populasi yang mewakili keseluruhan. Karena jumlah
populasi kurang dari 100 maka sampel dalam penelitian ini adalah sampel
populasi yaitu seluruh anggota populasi dijadikan sebagai sampel penelitian.
F. Instrumen Penelitian( )
Instrumen penelitian adalah alat bantu yang digunakan dalam meneliti.
Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan bertujuan mendapatkan data
dan informasi yang dapat di pertanggung jawabkan.
Instrumen ini diharapkan dapat membantu peneliti dalam
melaksanakan penelitian dan mempermudah mendapatkan informasi guna
melengkapi hasil penelitian.
Instrumen yang penulis pergunakan dalam penelitian untuk
mengetahui Pengaruh Penguasaan Mufrodat terhadap keterampilan
4 Suharsimi Arikunto, Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek, ( jakarta : PPM, 2005), hal 137
41
berbahasa Arab siswa kelas VIII Mts Muhammadiyah benteng selayar.
Tersebut terdiri atas pedoman yaitu: observasi, wawancara, angket/quisioner.
Ketiga instrumen penelitian tersebut digunakan karena pertimbangan praktis
sebab kemungkinan hasilnya lebih valid.
Untuk memeriksa gambaran ketiga bentuk instrumen di atas, maka
penulis akan menguraikan secara sederhana sebagai berikut:
1. Pedoman Observasi
Metode observasi adalah pengamatan yang dilakukan dengan
sengaja, sistematis mengenai gejala-gejala yang terjadi untuk kemudian
dilakukan pencatatan.5Observasi diartikan sebagai usaha mengamati
fenomena-fenomena yang akan di selidiki baik itu secara langsung maupun
secara tidak langsung dengan mengfungsikan secara alat indera dari
pengamatan untuk mendapatkan informasi dan data akan diperlukan tanpa
bantuan dan alat lain. Sedangkan observasi tidak langsung adalah
pengamatan yang dilakukan tidak pada saat berlangsungnya peristiwa yang
akan diselidiki, misalnya peristiwa tersebut diamati melalui rangkaian slide,
atau rangakian photo.
2. Pedoman Wawancara
Penelitian yang tujuannya untuk memperoleh data atau keterangan
secara langsung dari instrumen. Wawancara sering pula disebut interview,
5P. Joko Subagyo, Metode dalam teori dan praktek ( Jakarta: rineka cipta 2004), hal 63.
42
yaitu pengumpulan informasi dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan
secara lisan untuk dijawab secara lisan pula.
Peneliti mengadakan wawancara dengan membuat sejumlah daftar
pertanyaan untuk dijawab oleh informan.
3. Angket
Penulis menggunakan angket untuk memperkuat hipotesa agar hasil
penelitian yang lebih akurat dan dapat dipertanggung jawabkan.
Angket atau kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan
tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
4. Catatan Dokumentasi
Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi ialah pengambilan
data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen yang ada di MTS
Muhammadiyah Benteng Selayar yang dianggap penting atau berhubungan
dengan penelitian yang dilakukan dengan tujuan agar dokumen-dokumen
tersebut dapat membantu memecahkan masalah yang ada hubungannya
dengan pembahasan dalam penelitian ini.
G. Teknik Pengumpulan Data( )
Inti penelitian adalah memperoleh data kemudian dilakukan analisis,
maka dalam rangka pengumpulan data tersebut penulis menggunakan
teknik:
43
1. Observasi, yaitu pengamatan dan pencatatan secara sistematis
terhadap fenomena atau gejala-gejala pada objek penelitian.
2. Wawancara, yaitu pengumpulan informasi dengan cara mengajukan
sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula.
3. Dokumentasi, adalah pengumpulan data melalui dokumen-dokumen
berbentuk dalam tulisan. Dokumentasi yang ditampilkan adalah
internal data, data yang tersedia pada tempat diadakan penelitian.
4. Angket, yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden
untuk dijawab.
H. Teknik Analisis Data( )
Pengelolahan data, dipergunakan metode pengelolahan data yang
bersifat kuantitatif dan kualitatif. Metode deskriptif kuantitatif yaitu metode
pengelolahan data yang menggunakan teknik perhitungan statistik. Adapun
perhitungan statistik yang penulis gunakan adalah mencari persentase, untuk
mencari persentase dipergunakan rumus sebagai berikut :
P
Keterangan: P : Angka Persentase
F : Frekuensi
N : Jumlah frekuensi/banyaknya responden
Dengan demikian, metode analisis data yang dipergunakanyaitu
sumber dari hasil angket, wawancara dan observasi guna memperoleh suatu
kesimpulan yang betul-betul akurat dan dapat dipertanggung jawabkan.
44
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data Hasil Penelitian
1. Profil Sekolah Mts Muhammadiyah Benteng
Memperoleh data tentang penguasaan mufrodat, dapat diperoleh dari
hasil tes penguasaan mufrodat yang telah diberikan kepada siswa sebagai
responden yang berjumlah 14 siswa.Responden diminta untuk menjawab
soal angket yang telah di bagikan oleh guru, adapun data tentang prestasi
belajar bahasa Arab diperoleh dari nilai raport siswa pada tahun pelajar
2009/2010.
Nama sekolah : Mts muhammadiyah Benteng
No Statistik : 21273010403
Propinsi : Sulawesi Selatan
OtonomDaerah :
Desa / Kelurahan : Benteng
Kecamatan : Benteng
Jalan Dan Nomor : Jl. R.A.Kartini No. 15
Kode Pos :
Telpon :
Faksimile / fax
Daerah :
45
Status Sekolah : Swasta Diakui
Kelompok Sekolah :
Akreditasi : B
Surat Kelembagaan :
Penerbit Sk :
Tahun Berdiri :
Tahun Perubahan :
Kegiatan Belajar Mengajar : Pagi
Bangunan Sekolah : Milik Sendiri
Lokasi Sekolah
a. Jarak Ke pusat Kecamatan
b. Pusat Ke Pusat Otoda
c. Terletak Pada Lintasan : KAB. Profinsi / Kota
Jumlah Keanggotaan Rayon
Organisasi Penyelengaraan
Perjalanan Perubahan Sekolah
a. Identitas Madrasah
NPSN : 40304824
Status : Swasta
Bentuk Pendidikan : MTS
Status Kepemilikan : yayasan
Sk Pendirian Sekolah : E-1/197/74-77
46
Tanggal SK Pendirian : 1951-01-08
SK Izin Operasional : 084/ II-053/SW.s/1978
Tanggal SK Izin Operasional : 1977-05-02
Sumber Data: Tata Usaha MTs. Muhammadiyah Benteng
Adapun visi misi MTs. Muhammadiyah Benteng yaitu:
1. Visi
Terwujudnya siswa yang bertaqwa.Berakhlak mulia.Berilmu.Mandiri.
Unggul Dalam Prestasi Dan Terampil Serta Kompetitif Dalam Iptek
Dan Mampu Mengaktualisasikanya Dalam Kehidupan
Bermasyarakat.
2. Misi
Meningkatkan Pemahaman, Penghayatan Ajaran Islam
Meningkatkan Prestasi Siswa Dalam Ilmu Pengetahuan Dan
Teknologi yang Berlandaskan Imtaq
Mengembangkan Bakat Dan Minat Siswa Serta Penguasaan
Keterampilan
Meningkatkan Kemampuan Peserta Didiki Dalam Perencanaan /
Strategi
Program Organisasi yang Sesuai Dengan Karakteristik, Visi, Misi dan
Tujuan Organisasi
a. Meningkatkan Sarana Dan Prasarana Pendidikan Yang Memadai
47
b. Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik Dalam Perilaku Disiplin
Dan Mempunyai Rasa Memiliki Serta Tanggung Jawab Terhadap
Lingkungan
c. Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Dalam Pendidikan
3. Tujuan
Membentuk manusia muslim yang beriman, bertaqwa, berakhlak
mulia, cakap, percaya pada diri sendiri, berdisiplin, bertanggung
jawab, cintah tanah air, menjaukan mengembangakan ilmu
pengetahuan dan keterampilan, dan beramal menuju terwujudnya
masyarakat utama,adil dan makmur yang diridoi allah subhanahu
wata’ala.
b. Struktur Organisasi Kepengurusan MTs. Muhammadiyah Benteng
Pengembangkan visi misi MTs. Muhammadiyah Benteng diperlukan
adanya lembaga pengurusan yang baik antara pimpinan, sekretariat,
bendahara serta para wali kelas. Dalam pengurusan ini kepala sekolah
selaku pimpinan yang diharapkan dapat menjadi tauladan bagi para
pengurus dibawahnya sehingga dalam pencapaian tujuan dari visi dan
misi tersebut dapat terlaksana dengan baik, maka dibentuklah sebuah
struktur organisasi pengurus. Untuk mengetahui struktur organisasi
kepengurusan madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Benteng akan
disajikan dalam bentuk paragraraf sebagai berikut:
48
Struktur Organisasi Sekolah
NO Nama Jabatan
1 Muh Idris, S.Pd Kepala Sekola
2 Andi Rosmawati,
S.Ag
Wakil Kepala Sekola
3 Muhammad Husni,
S.Ag
Komite Sekolah
4 Santiana, S.Pd Perpustakaan
5 Eny Herlina, S.Pd Ur Kesiswaan
Data Dari Sekola
2. Lokasih Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Benteng
Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Benteng berada di kabupaten
kepulauan selayar kecamatan benteng tempatnya di jl. R.A kartini no
15
3. Keadaan Guru
Guru sebagai salah satu komponen dalam pendidikan merupakan sosok
yang diteladani peserta didik dan memegang peranan penting dalam
pelaksanaan kurikulum di kelas pada proses belajar mengajar. Kreativitas
guru sangat besar terhadap keberhasilan atau kegagalan anak pada
pencapaian tujuan pendidikan. Oleh karena itu setiap lembaga pendidikan
49
dituntut akan kreativitas guru pada suatu bidang yang sesuai dengan latar
belakang pendidikannya.
Guru dan siswa merupakan dua hal yang saling berinteraksi dalam
proses belajar mengajar, seseorang guru membutuhkan siswa dan demikian
pula sebaliknya sehingga terjadi proses belajar mengajar untuk mencapai
tujuan yang diinginkan yaitu membentuk siswa menjadi manusia seutuhnya.
Oleh karena itu perlu di tegaskan bahwa guru mempunyai kewajiban dan
tanggung jawab yang harus dikembangkan dan menempuh bagian tersendiri
dengan berbagai ciri khususnya, dengan memperhatikan tanggung jawab
guru jelas bahwa tugas guru tidaklah ringan dan menjadi pangilan hati nurani,
pangilan tanggung jawab.
50
Tabel 3Keadaan Guru MTs. Muhammadiyah Benteng kabupaten selayar
No Nama Guru Jabatan Mata pelajaran
1 A. Muh. Idris S.pd.I Kepala
Madrasah
Bahasa arab
2 Andi Rosmawati,
S.Ag
Wakil
kepala
sekilah
IPS
3. Hj Andi Mardiana S.
Ag
Aqidah akhlak
4. Eny Herlina Ur
kesiswaan
IPA
5. Rajawang A.Ma Guru PKN
6 Ismawati S. Pd.I Guru Bahasa Arab
7 Siti Nuryani S.Ag Guru Figih
8 Sarawiyah S.Ag Guru SKI
9 Yuliana Selvie S.Pd Guru Bahasa Inggris
10 Rahmawati S.Pd Guru Seni Budaya
51
4. Sarana dan Prasarana
Kelangsungan proses belajar mengajar tidak saja di tentukan oleh
adanya siswa dan pengajar yang professional, akan tetapi ditentukan pula
oleh tersedianya sarana dan prasarana yang cukup memadai karena sarana
dan prasarana merupakan salah satu faktor yang menunjang dalam
menciptakan proses belajar mengajar yang lebih efektif.
Keberadaan sarana dan prasarana dalam suatu lembaga pendidikan
tentu merupakan salah satu faktor yang sangat menunjang keberhasilan
proses belajar mengajar di kelas. Sebab sarana dan prasarana yang lengkap
akan turut membantu para guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai guru.
Demikian juga sebaliknya keadaan sarana dan prasarana yang kurang
lengkap dalam sekolah merupakan salah satu faktor yang turut
mempengaruhi menurunya minat guru dalam melaksanakan tugasnya
sebagai guru. Untuk mengetahui secara jelas tentang keadaan sarana dan
prasarana di MTs. Muhammadiyah Benteng maka dapat dilihat pada tabel
berikut:
52
Tabel 4
Keadaan sarana dan prasarana MTs. Muhammadiyah Benteng
No JENIS Jumlah
1 Musollah 1Buah
2 Kantor 1Buah
3 Ruang Guru 1Buah
4 Perpustakaan 1Buah
5 Kantin 1Buah
6 Ruang Kelas 1Buah
7 Wc guru 1 Buah
8 Wc Siswa 1Buah
Data dari sekolah
Sebagaimana halnya di sekolah lain, kelas yang ada di MTs.
Muhammadiyah Benteng sangat berperan sekali. Kelas atau ruangan belajar
merupakan salah satu faktor penting dalam proses belajar, sangat
menentukan keberhasilan sesorang untuk mengembangkan kemampuan
bakat dan motivasi sesuai dengan harapan siswa MTs Muhammadiyah
Benteng.
53
.
B. Penguasaan Mufrodat terhadap keterampilan berbahasa Arab siswa
MTs Muhammadiyah Benteng Selayar.
Penguasaan Mufrodat adalah suatu bahasa yang sebenarnya tumbuh
dan berkembang melalui tahap-tahap yang nampak jelas pada setiap
individu. Masing-masing individu atau siswa mempunyai tingkat penguasaan
yang berbeda-beda, maka dari itu guru hendaknya memahami tingkat
penguasaan siswa terhadap penguasaan mufrodat dengan upaya agar siswa
bisa dengan mudah memahami kosa kata bahasa Arab. Sebelum anak atau
siswa belajar membaca hendaknya siswa mempunya kosa kata ( mufrodat)
yang memadai, karna perolehan kosa kata sangat tergantung pada
pengalaman yang di dapat dari lingkungan yang ada disekitarnya. Dengan
banyaknya kosa kata ( mufrodat) yang dikuasai atau yang dimiliki siswa maka
akan dapat membantunya dalam hal menguasai bahasa Arab.
C. Keterampilan belajar bahasa Arab siswa kelas VIII MTS
Muhammadiyah Benteng Selayar
Keterampilan yang harus dikuasai ketika kita ingin menguasai bahasa
Arab dengan baik, maka diperlukan pokok keterampilan berbahasa yang baik
dan benar terutama jika kita berada pada lingkungan pendidikan misalnya
disekolah atau di kampus dengan konsentrasi pendidikan bahasa Arab. Ada
beberapa pokok keterampilan dalam berbahasa, termasuk dalam bahasa
Arab, yang harus dikuasai. Memiliki keterampilan berbahasa Arab sangat
54
diperlukan untuk beberapa hal tertentu misalnya mengkaji al- Quar’an atau
al- Hadits.
Ada empat keterampilan berbahasa Arab yang perlu dikuasai, yaitu:
1. Keterampilan mendengarkan ( mahara al-istima’)
2. Keterampilan berbicara ( mahara al- kalam)
3. Keterampilan membaca ( mahara al- Qiraah)
4. Keterampilan menulis ( mahara al- kitabah)
D. Pengaruh penguasaan Mufradat terhadap keterampilan membaca
bahasa Arab siswa MTs muhammadiyah Benteng Selayar.
Pengaruh penguasaan Mufradat bahasa Arab terhadap keterampilan
berbahasa Arab siswa Muhammadiyah Benteng Selayar, peneliti uraikan
berdasarkan hasil dari angket yang di berikan kepada siswa di
Muhammadiyah Benteng Selayar.
Tabel 5
Apakah penyampaian materi mufrodat oleh guru bahasa Arab anda baik
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
1 Sangat Setuju 7 50%
2 Setuju 5 35,7%
3 Ragu-Ragu 2 14,3%
55
4 Tidak Setuju - -
5 Jumlah 14 100%
Tabulasi angket no.1
Berdasarkan hasil analisis di atas yang merupakan hasil dari angket 7
responden dengan nilai presentase 50% memilih jawaban alternatif ’’Sangat
Setuju” yang menyatakan bahwa penyampain materi mufrodat oleh guru
bahasa Arab. Selanjutnya 5 responden dengan nilai presentase 35,7% yang
memilih jawaban alternatif “Setuju” yang menyatakan bahwa penyampaian
materi mufrodat oleh guru bahasa Arab. Selanjutnya 2 responden dengan
nilai presentase 14,3% yang memilih jawaban alternatif ’’Ragu-Ragu” dan
responden dengan nilai presentase 0% yang memilih jawaban alternatif
“Tidak Setuju” yang menyatakan bahwa penyampaian materi mufrodat oleh
guru bahasa Arab.
Wawancara:Ibu Ismawati, S.Pd.I pemilihan pembelajaran yang
mengunakan media LCD dalam pembelajaran bahasa Arab sangat berfungsi
untuk meningkatkan daya kreatifitas siswa dalam mengikuti pembelajaran
yang menggunakan media elektronik. Media ini tepat digunakan sebagai
media pembelajaran agar siswa bisa belajar dengan baik dan tenang.
56
Tabel 6
Apakah anda paham dengan keterangan guru bahasa Arab
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
1 Sangat Setuju 6 42,8%
2 Setuju 6 42,8%
3 Ragu-Ragu 2 14,4%
4 Tidak Setuju - -
5 Jumlah 14 100%
Tabulasi angket no.2
Berdasarkan hasil analisis di atas yang merupakan hasil dari angket 6
responden dengan nilai presentase 42,8% memilih jawaban alternatif
’’Sangat Setuju” yang menyatakan bahwa mereka paham dengan keterangan
guru bahasa Arab .Selanjutnya 6 responden dengan nilai presentase 42,8%
yang memilih jawaban alternatif “Setuju” yang menyatakan bahwa. mereka
paham dengan keterangan guru bahasa Arab Selanjutnya 2 responden
dengan nilai presentase 14,4% yang memilih jawaban alternatif ’’Ragu-Ragu”
dan responden dengan nilai presentase 0% yang memilih jawaban alternatif
“Tidak Setuju” yang menyatakan bahwa mereka paham dengan keterangan
guru bahasa Arab.
57
Wawancara: Ibu Ismawati S.Pd.I dalam proses pengajaran bahasa
Arab terkadang banyak siswa yang sering mengeluh karna mereka tidak
terlalu mengerti atau paham dengan mufrodat { kosa kata } sebagai guru
bahasa Arab harus pandai atau mahir dalam berbahasa arab.
Tabel 7
Apakah guru bahasaArab anda mahir atau pandai dalam berbahasaArab
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
1 Sangat Setuju 5 35,7%
2 Setuju 5 35,7%
3 Ragu-Ragu 4 28,6%
4 Tidak Setuju - -
5 Jumlah 14 100%
Tabulasi angket no.3
Berdasarkan hasil analisis di atas yang merupakan hasil dari angket 5
responden dengan nilai presentase 35,7% memilih jawaban alternatif
’’Sangat Setuju” yang menyatakan bahwa guru bahasa Arab mereka mahir
dalam berbahasa Arab .Selanjutnya 5 responden dengan nilai presentase
35,7% yang memilih jawaban alternatif “Setuju” yang menyatakan bahwa.
guru bahasa Arab mereka mahir dalam berbahasa Arab. Selanjutnya 4
58
responden dengan nilai presentase 28,6% yang memilih jawaban alternatif
’’Ragu-Ragu” dan responden dengan nilai presentase 0% yang memilih
jawaban alternatif “Tidak Setuju” yang menyatakan bahwa mereka paham
dengan keterangan guru bahasa Arab.
Wawncara : Ibu Ismawati S.Pd.I kurikulum apa yang digunakan di
sekolah MTs Muhammadiyah khususnya pada mata pelajaran bahasa Arab.
MTs Muhammadiyah masih menggunakan kurikulum 2013, tetapi hanya
diterapkan di beberapa mata pelajaran saja salah satunya adalah mata
pelajaran bahasa Arab. Dalam menerangkan kurikulum 2013 baik guru
maupun siswa di MTs Muhammadiyah tidak terlalu sulit, hanya saja evaluasi
buku yang di gunakan dalam kurikulum 2013 kurang mencukupi sehingga
guru harus kreatif untuk mencari soal-soal di buku-buku lain.
Tabel 8Apakah anda tertekan jika pembelajaran mufrodat sedang berlangsung
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
1 Sangat Setuju 7 50,%
2 Setuju 3 21,4%
3 Ragu-Ragu 2 14,3%
4 Tidak Setuju 2 14,3%
59
5 Jumlah 14 100%
Tabulasi angket no.4
Berdasarkan hasil analisis di atas yang merupakan hasil dari angket 7
responden dengan nilai presentase 50% memilih jawaban alternatif ’’Sangat
Setuju” yang menyatakan bahwa mereka tertekan jika pembelajaran mufrodat
sedang berlangsung .Selanjutnya 3 responden dengan nilai presentase
21,4% yang memilih jawaban alternatif “Setuju” yang menyatakan bahwa..
mereka tertekan jika pembelajaran mufrodat sedang berlangsung
Selanjutnya 2 responden dengan nilai presentase 14,3% yang memilih
jawaban alternatif ’’Ragu-Ragu” dan 2 responden dengan nilai presentase
14,3% yang memilih jawaban alternatif “Tidak Setuju” yang menyatakan
bahwa mereka paham dengan keterangan guru bahasa Arab.
Wawancara: Ibu Ismawati S.Pd.I apa saja materi yang di ajarkan
dalam pembelajaran bahasa Arab di kelas VIII Ibu? Materi pembelajaran di
kelas VIII sudah sesuai dengan kurikulum 2013 . Untuk di semester
genapkan ini hanya ada satu materi saja yang di ajarkan yaitu المفردات.
60
Tabel 9
Apakah anda selalu memperhatikan guru bahasa Arab kalian jikasedang menerangkan dari awal pelajaran sampai selesai
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
1 Sangat Setuju 5 35,7%
2 Setuju 3 21,5%
3 Ragu-Ragu 2 14,3%
4 Tidak Setuju 4 28,5%
5 Jumlah 14 100%
Tabulasi angket no.5
Berdasarkan hasil analisis di atas yang merupakan hasil dari angket 5
responden dengan nilai presentase 35,7% memilih jawaban alternatif
’’Sangat Setuju” yang menyatakan bahwa mereka selalu memperhatikan guru
bahasa Arab yang sedang menerangkan pelajaran sampai selesai
.Selanjutnya 3 responden dengan nilai presentase 21,5% yang memilih
jawaban alternatif “Setuju” yang menyatakan bahwa mereka selalu
memperhatikan guru bahasa Arab yang sedang menerangkan pelajaran
sampai selesai.. Selanjutnya 2 responden dengan nilai presentase 14,3%
yang memilih jawaban alternatif ’’Ragu-Ragu” dan 4 responden dengan nilai
61
presentase 28,5% yang memilih jawaban alternatif “Tidak Setuju” yang
menyatakan bahwa mereka paham dengan keterangan guru bahasa Arab.
Wawancara: Ibu Ismawati S.Pd.I buku apa yang di pakai didapat dari
mana bu? Buku yang saya gunakan berasal dari kementrian agama, sesuai
dengan kurikulum 2013.
Tabel 10
Apakah guru bahasa Arab anda mengajar dengan suara yang keras
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
1 Sangat Setuju 5 35,7%
2 Setuju 4 21,5%
3 Ragu-Ragu 3 14,4%
4 Tidak Setuju 2 14,4%
5 Jumlah 14 100%
Tabulasi angket no.6
Berdasarkan hasil analisis di atas yang merupakan hasil dari angket 5
responden dengan nilai presentase 35,7% memilih jawaban alternatif
’’Sangat Setuju” yang menyatakan bahwa guru bahasa arab mengajar
dengan suara yang keras .Selanjutnya 4 responden dengan nilai presentase
21,5% yang memilih jawaban alternatif “Setuju” yang menyatakan bahwa
62
guru bahasa arab mengajar dengan suara yang keres . Selanjutnya 3
responden dengan nilai presentase 14,4% yang memilih jawaban alternatif
’’Ragu-Ragu” dan 2 responden dengan nilai presentase 14,4% yang memilih
jawaban alternatif “Tidak Setuju” yang menyatakan bahwa mereka paham
dengan keterangan guru bahasa Arab.
Wawancara: Ibu Ismawati S.Pd.I strategi pembelajaran yang seperti
apa yang ibu gunakan untuk mengajar bahasa Arab di kelas VIII ? yang
sering saya gunakan metode tanya jawab, menghafal kosa kata, dan latihan
soal. Dalam mengajar bahasa Arab di kelas VIII empat keterampilan
berbahasa yang saya gunakan yaitu menyimak, berbicara, membaca dan
menulis yang sudah diterapkan. Yang penting bagi saya anak-anak
menghafal mufrodat .المفردات
Tabel 11Apakah anda tidak bosan dengan pembelajaran mufrodat
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
1 Sangat Setuju 4 28,5%
2 Setuju 4 28,5%
3 Ragu-Ragu 3 21,5%
4 Tidak Setuju 3 21,5%
63
5 Jumlah 14 100%
Tabulasi angket no.7
Berdasarkan hasil analisis di atas yang merupakan hasil dari angket 4
responden dengan nilai presentase 28,5% memilih jawaban alternatif
’’Sangat Setuju” yang menyatakan bahwa apakah anda tidak bosan dengan
pembelajaran mufrodat. .Selanjutnya 4 responden dengan nilai presentase
28,5% yang memilih jawaban alternatif “Setuju” yang menyatakan bahwa
apakah anda tidak bosan dengan pembelajaran mufrodat. Selanjutnya 3
responden dengan nilai presentase 21,5% yang memilih jawaban alternatif
’’Ragu-Ragu” dan 3 responden dengan nilai presentase 21,5% yang memilih
jawaban alternatif “Tidak Setuju” yang menyatakan bahwa mereka paham
dengan keterangan guru bahasa Arab.
Wawancara: Ibu Ismawati S.Pd.I apakah ibu sering menggunakan
media dalam mengajar? Saya kalau mengajar lebih banyak menggunakan
media cerama . jadi saya tinggal menjelaskan materi yang ada di buku.
Sehinggah buku juga bisa di bawa pulang oleh siswa sehinggah mereka bisa
belajar sendiri di rumah.
64
Tabel 12Apakah pembelajaran mufrodat sangat sulit
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
1 Sangat Setuju 5 35,7%
2 Setuju 4 28,5%
3 Ragu-Ragu 3 21,5%
4 Tidak Setuju 2 14,3%
5 Jumlah 14 100%
Tabulasi angket no.8
Berdasarkan hasil analisis di atas yang merupakan hasil dari angket 5
responden dengan nilai presentase 35,7% memilih jawaban alternatif
’’Sangat Setuju” yang menyatakan bahwa apakah pembelajaran mufrodat
sangat sulit. Selanjutnya 4 responden dengan nilai presentase 28,5% yang
memilih jawaban alternatif “Setuju” yang menyatakan bahwa. apakah
pembelajaran mufrodat sangat sulit. Selanjutnya 3 responden dengan nilai
presentase 21,5% yang memilih jawaban alternatif ’’Ragu-Ragu”dan 2
responden dengan nilai presentase 14,3% yang memilih jawaban alternatif
“Tidak Setuju” yang menyatakan bahwa mereka paham dengan keterangan
guru bahasa Arab.
65
Wawancara: Ibu Ismawati S.Pd.I bagaimana model evaluasi yang ibu
gunakan untuk mengavaluasi pembelajaran bahasa Arab di kelas VIII
evaluasi biasanya di gunakan soal-soal yang ada di buku.
Tabel 13
Apakah metode pembelajaran bahsa Arab yang di gunakan memakaimedia pembelajaran
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
1 Sangat Setuju 4 28,5%
2 Setuju 6 42,8%
3 Ragu-Ragu 3 21,4%
4 Tidak Setuju 1 7,3%
5 Jumlah 14 100%
Tabulasi angket no.9
Berdasarkan hasil analisis di atas yang merupakan hasil dari angket 4
responden dengan nilai presentase28,5% memilih jawaban alternatif ’’Sangat
Setuju” yang menyatakan bahwa. Metedo pembelajaran bahasa Arab yang di
gunakan memakai media pembelajaran .Selanjutnya 6 responden dengan
nilai presentase 42,8% yang memilih jawaban alternatif “Setuju” yang
menyatakan bahwa. Metedo pembelajaran bahasa Arab yang di gunakan
memakai media pembelajaran. Selanjutnya 3 responden dengan nilai
66
presentase 21,4% yang memilih jawaban alternatif ’’Ragu-Ragu”dan1
responden dengan nilai presentase 7,3% yang memilih jawaban alternatif
“Tidak Setuju” yang menyatakan bahwa mereka paham dengan keterangan
guru bahasa Arab.
Wawancara: Ibu Ismawati S.Pd.I apa saja kendala yang ibu temui
ketika mengajar di kelas VIII ? kendalanya paling karena anak –anak nakal
dan tidak patut terhadap gurunya, makanya kadang saya memberi hukuman
agak keras kepada mereka yang bandel. Kendala selanjutnya karena bahasa
Arab bukan bahasa kita, sehingga tidak mudah untuk memahaminya.
Tabel 14
Apakah guru bahasa Arab anda pandai mengola kelas
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
1 Sangat Setuju 4 28,5%
2 Setuju 5 35,7%
3 Ragu-Ragu 3 21,4%
4 Tidak Setuju 2 14,4%
5 Jumlah 14 100%
Tabulasi angket no.10
67
Berdasarkan hasil analisis di atas yang merupakan hasil dari angket 4
responden dengan nilai presentase28,5% memilih jawaban alternatif ’’Sangat
Setuju” yang menyatakan bahwa guru bahasa pandai mengolah kelas.
Selanjutnya 5 responden dengan nilai presentase 35,7% yang memilih
jawaban alternatif “Setuju” yang menyatakan bahwa. guru bahasa pandai
mengolah kelas. Selanjutnya 3 responden dengan nilai presentase 21,4%
yang memilih jawaban alternatif ’’Ragu-Ragu”dan 1 responden dengan
nilai presentase 14,4% yang memilih jawaban alternatif “Tidak Setuju” yang
menyatakan bahwa mereka paham dengan keterangan guru bahasa Arab
Wawancara:Ibu Ismawati S.Pd.I metode apa yang ibu gunakan dalam
proses belajar mengajar ? metode yang saya gunakan dalam proses belajar
adalah metode ceramah.
Tabel 15
Apakah tempat duduk anda selalu beruba- ubah saat pembelajaranbahasa Arab
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
1 Sangat Setuju 4 28,5%
2 Setuju 5 35,7%
3 Ragu-Ragu 2 14,4%
68
4 Tidak Setuju 3 21,4%
5 Jumlah 14 100%
Tabulasi angket no.11
Berdasarkan hasil analisis di atas yang merupakan hasil dari angket 4
responden dengan nilai presentase28,5% memilih jawaban alternatif ’’Sangat
Setuju” yang menyatakan bahwa apakah tempat duduk selalu beruba-ubah
saat pembelajaran bahasa arab. Selanjutnya 5 responden dengan nilai
presentase 35,7% yang memilih jawaban alternatif “Setuju” yang menyatakan
bahwa.. apakah tempat duduk selalu beruba-ubah saat pembelajaran
bahasa arab. Selanjutnya 2 responden dengan nilai presentase 14,4% yang
memilih jawaban alternatif ’’Ragu-Ragu”dan 3 responden dengan nilai
presentase 21,4% yang memilih jawaban alternatif “Tidak Setuju” yang
menyatakan bahwa mereka paham dengan keterangan guru bahasa Arab.
Wawancara: Ibu Ismawati S.Pd.I apa yang menjadikan siswa sulit
memahami pelajaran bahasa Arab ? sulit memahami bahasa Arab karena
bukan bahasa sehari –hari kita, bahasa Arab tidak seperti bahasa indonesia
ataupun bahasa inggris yang harus paham kosa katanya.
69
Tabel 16Apakah anda selalu mengikuti kegiatan yang berhubungan dengan
pembelajaran mufrodat
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
1 Sangat Setuju 4 28,5%
2 Setuju 5 35,7%
3 Ragu-Ragu 3 21,4%
4 Tidak Setuju 2 14,4%
5 Jumlah 14 100%
Tabulasi angket no.12
Berdasarkan hasil analisis di atas yang merupakan hasil dari angket 4
responden dengan nilai presentase28,5% memilih jawaban alternatif ’’Sangat
Setuju” yang menyatakan bahwa apakah anda selalu mengikuti kegiatan
yang berhubungan dengan pembelajaran mufrodat. Selanjutnya 5 responden
dengan nilai presentase 35,7% yang memilih jawaban alternatif “Setuju” yang
menyatakan bahwa. Apakah anda selalu mengikuti kegiatan yang
berhubungan dengan pembelajaran mufrodat. Selanjutnya 2 responden
dengan nilai presentase 21,4% yang memilih jawaban alternatif ’’Ragu-
Ragu”dan 3 responden dengan nilai presentase 14,4% yang memilih
70
jawaban alternatif “Tidak Setuju” yang menyatakan bahwa mereka paham
dengan keterangan guru bahasa Arab.
Wawancara : Ibu Ismawati S.Pd.I apa upaya guru bahasa Arab dalam
mengatasi kesulitan belajar bahasa Arab? Mengulang –ulang pelajaran dan
menjelaskan maknanya sampai siswa benar –benar paham.
Tabel 17Apakah guru mendorong untuk belajar bahasa Arab
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
1 Sangat Setuju 4 28,5%
2 Setuju 6 42,8%
3 Ragu-Ragu 2 14,4%
4 Tidak Setuju 2 14,4%
5 Jumlah 14 100%
Tabulasi angket no.13
Berdasarkan hasil analisis di atas yang merupakan hasil dari angket 4
responden dengan nilai presentase 28,5% memilih jawaban alternatif
’’Sangat Setuju” yang menyatakan bahwa guru mendorong untuk belajar
bahasa Arab. Selanjutnya 6 responden dengan nilai presentase 35,7% yang
memilih jawaban alternatif “Setuju” yang menyatakan bahwa.. guru
mendorong untuk belajar bahasa Arab. Selanjutnya 2 responden dengan nilai
71
presentase 14,4% yang memilih jawaban alternatif ’’Ragu-Ragu”dan 2
responden dengan nilai presentase 14,4% yang memilih jawaban alternatif
“Tidak Setuju” yang menyatakan bahwa mereka paham dengan keterangan
guru bahasa Arab.
Wawancara: Ibu Ismawati S.Pd.I upaya apa yang dilakukan guru untuk
memotivasi semangat siswa dalam mempelajari bahasa Arab ? Adapun
upaya yang dilakukan dalam meningkatkan semangat siswa dalam
mempelajari bahasa Arab adalah dengan menggunakan metode belajar
mengajar yang tepat. seperti menggunakan pendekatan PAKEM (
pembelajaran aktif, kreatif, Efektif, dan menyenangkan ).
Tabel 18
Apakah guru anda memperhatikan siswanya yang kemampuannyarendah dalam belajar bahasa Arab
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
1 Sangat Setuju 6 42,8%
2 Setuju 3 21,4%
3 Ragu-Ragu 3 21,4%
4 Tidak Setuju 2 14,4%
5 Jumlah 14 100%
Tabulasi angket no.14
72
Berdasarkan hasil analisis di atas yang merupakan hasil dari angket 6
responden dengan nilai presentase 42,8% memilih jawaban alternatif
’’Sangat Setuju” yang menyatakan bahwa. Guru memperhatikan siswanya
yang kemampuanya rendah dalam belajar bahasa Arab. Selanjutnya 3
responden dengan nilai presentase 21,4% yang memilih jawaban alternatif
“Setuju” yang menyatakan bahwa. Guru memperhatikan siswanya yang
kemampuanya rendah dalam belajar bahasa Arab. Selanjutnya 3 responden
dengan nilai presentase 21,4% yang memilih jawaban alternatif ’’Ragu-
Ragu”dan 2 responden dengan nilai presentase 14,4% yang memilih
jawaban alternatif “Tidak Setuju” yang menyatakan bahwa mereka paham
dengan keterangan guru bahasa Arab.
Wawancara: Ibu Ismawati S.Pd.I apa tujuan diadakan pembelajaran
bahasa Arab? Untuk memudahkan siswa dalam membaca Al-Quran, karena
bahasa Arab termaksud bahasa Al-Quran.
Tabel 19Apakah anda selalu bertanya kepada teman yang lebih pandai jika
mengalami kesulitan dalam pembelajaran mufrodat
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
1 Sangat Setuju 5 35,7%
2 Setuju 3 21,4%
73
3 Ragu-Ragu 2 14,4%
4 Tidak Setuju 4 28,5%
5 Jumlah 14 100%
Tabulasi angket no.15
Berdasarkan hasil analisis di atas yang merupakan hasil dari angket 5
responden dengan nilai presentase 35,7% memilih jawaban alternatif
’’Sangat Setuju” yang menyatakan bahwa. Apakah anda selalu bertanya
kepada teman yang lebih pandai jika mengalami kesulitan dalam
pembelajaran mufrodat. Selanjutnya 3 responden dengan nilai presentase
21,4% yang memilih jawaban alternatif “Setuju” yang menyatakan bahwa.
Apakah anda selalu bertanya kepada teman yang lebih pandai jika
mengalami kesulitan dalam pembelajaran mufrodat. Selanjutnya 2 responden
dengan nilai presentase 14,4% yang memilih jawaban alternatif ’’Ragu-
Ragu”dan 4 responden dengan nilai presentase 28,5% yang memilih
jawaban alternatif “Tidak Setuju” yang menyatakan bahwa mereka paham
dengan keterangan guru bahasa Arab.
Wawancara: Ibu Ismawati S.Pd.I apa tujuan diadakan pembelajaran
bahasa Arab? Karena sekolahnya sekolah Muhammadiyah, sekolah
Muhammadiyah dimanapun pasti ada pelajaran Al- islam
Kemuhammadiyahan, dan bahasa Arab.
73
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan (استنتاج )
Berdasarkan hasil penelitian yang telah disajikan pada bagian yang
terdahulu, terkait dengan jawaban dari pada permasalahan yang di angkat
oleh peneliti dalam skripsi ini, maka berikut ini peneliti mengemukakan
beberapa kesimpulan.
1. Keterampilan berbahasa Arab siswa MTs Muhammadiyah Benteng
cukup bagus, dikarenakan guru-guru yang mengajar sudah sangat
cukup ahli dalam bidang bahasa Arab, sehingga siswa mendapatka
hasil yang maksimal.
2. Penguasaan mufrodat siswa MTs Muhammadiyah Benteng belum
selalu optimal. Karna tidak adanya indikator-indikator yang terkait
dengan penguasaan mufrodat siswa yang berkembang optimal
yang meliputi penguasaan mufrodat aktif ( mendengarkan- menulis
) pasif reseptif ( menyimak – membaca ).
3. Pengaruh penguasaan mufrodat MTs Muhammadiyah Benteng
akan saling berkaitan dengan menunjang dalam menentukan
seseorang dalam mengembangkan kemahiran berbahasa Arab,
kedudukan mufrodat mempunyai peranan yang paling penting
dalam bahasa Arab terutama dalam kemampuan berbahasa Arab.
74
B. Saran ( نصیحة )
Setelah penulis menarik beberapa kesimpulan dari uraian –uraian dalam
skripsi ini, maka selanjutnya penulis akan mengemukakan saran –saran
sebagai bahan pertimbangan untuk menerapkan dan mengembangkan
hasil pikiran yang dituangkan dalam skripsi dan mempunyai sumbangsi
moral bagi masyarakat, bangsa dan negara, antara lain:
1. Diharapkan kepada pihak sekola agar kiranya lebih meningkatkan lagi
variasi penggunaan metode, media, strategi, serta evaluasi dalam
pembelajaran bahasa arab. Bagi guru khususnya guru mata pelajaran
bahasa Arab hendaknya lebih cermat dalam memilih metode apa
yang akan di ajarkan kepada siswa sehinga siswa dapat memahami
pelajaran tersebut. Dan apa bila guru memberikan materi yang kurang
tepat maka siswa akan merasa cepat bosan dan tidak memahami
materi yang diterapkan oleh guru.
2. Alangkah baiknya jika Guru mengembangkan strategi pembelajaran
yang dapat membuat siswa aktif belajar dan mempraktekan nilai –nilai
karakter yang yang di kembangkan dalam mata pelajaran bahasa
Arab.
3. Ada baiknya juga jika pengajar atau guru mata pelajaran bahasa
Arab sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya yakni barasal dari
lulusan pendidikan bahasa arab dikarenakan jagan sampai guru
bahasa arab tidak mahir dalam berbahasa Arab itu bisa berakibat
75
batal bagi siswa karna gurunya tidak mahir bahasa Arab akhirnya
siswa tidak dapat mengerti dengan pelajaran yang di ajarkan oleh
guru bahasa Arab itu.
DAFTAR PUSTAKA
Al qur’ anul karim
ARIFIN,Zaenal, Evaluasi Instruksional Prinsip, Teknik dan Prosedur,Bandung : Remaja Karya, 1988
Arikunto,Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta:Bina Aksara, 1989
Arsyad,Azhar, Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya,Yogyakarta :pustaka pelajar, 2004.
Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran,Bandung : Alfabeta, 2009
Djamaroh, Syaiful Bahri, Psikologi Belajar,Jakarta : Rineka Cipta: 2008
Fakihy,Syaih Abdullah ibn Ahmad, Al- Fawakih Al- Janiyah, Surabaya : Al-Hidayah,
Hamalik, Oemar, Proses Belajar Mengajar,Jakarta : Bumi Aksara : 2008
Ismail,SM,Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM.Semarang :RaSAIL Media Group, 2009
Ismail,Syekh Ibrahim ibn, Syarh Ta’lim al- Muta’alim, Surabaya : Alhidayah,
Kemenag RI, Peraturan Mentri Agama RI nomor 2 Tahun 2008
Makruf,Imam, Strategi Pembelajaran Bahasa Arab Aktif,Semarang : Need’spress, 2009
Muhidin,Sambas Ali dan Maman Abdurahman, Analisis KOlerasi, Regresi danJalur dalam Penelitian, Bandung : pustaka Setia, 2009
Mu’in,Abdul,Analisis Kontrastif Bahasa Arab dan Bahasa Indonesia,Jakarta :pustaka AL- Husna Baru, 2004
Munawir,Ahmad Warson, Kamus Al- Munawir, Surabaya : pustaka progressif,1997
Mustaqim,Psikologi Pendidikan, Semarang : Fakultas Tarbiyah IAINWalisongo, 2009
Nasution,Mustafa Edwin dan Hardius Usman, Proses Penelitian Kuantitatif,Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia,2008
Riduan dan Sunarto, Pengantar Statistik,Bandung : Alfabeta, 2009
Rose, Suzanne, “ Factors that affect learning in the classroom”,
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi.Jakarta : RenikaCipta, 2009
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung : Alfabeta, 2010),
LAMPIRAN
Lampiran 2
Proses Belajar
Nama :
Kelas:
Soal:
1. Apakah penyampaian materi mufrodat oleh guru bahasa arab anda baik
a. Sangat setuju b. Setuju c. Ragu-ragu d. Tidak setuju
2. Apakah anda paham dengan keterangan guru bahasa arab
a. Sangat setuju b. Setuju c. Ragu-ragu d. Tidak setuju
3. Apakah guru bahasa arab mahir atau pandai dalam berbahasa arab
a. Sangat setuju b. Setuju c. Ragu-ragu d. Tidak setuju
4. Apakah anda tertekan jika pembelajaran mufrodat sedang berlangsung
a. Sangat setuju b. Setuju c. Ragu-ragu d. Tidak setuju
5. Apakah anda selalu memperhatikan guru bahasa arab kalian sedangkan
menerangkan dari awal pelajaran sampai selesai
a. Sangat setuju b. Setuju c. Ragu-ragu d. Tidak setuju
6. Apakah guru bahasa arab anda mengajar dengan suara yang keras
a. Sangat setuju b. Setuju c. Ragu-ragu d. Tidak setuju
7. Apakah anda tidak bosan dengan pembelajaran mufrodat
a. Sangat setuju b. Setuju c. Ragu-ragu d. Tidak setuju
8. Apakah pembelajaran mufrodat sangat sulit
a. Sangat setuju b. Setuju c. Ragu-ragu d. Tidak setuju
9. Apakah metode pembelajaran bahasa arab yang di gunakan memakai media
pembelajaran
a. Sangat setuju b. Setuju c. Ragu-ragu d. tidak setuju
10. Apakah guru bahasa arab anda pandai mengola kelas
a. Sangat setuju b. Setuju c. Ragu-ragu d. Tidak setuju
11. Apakah tempat duduk anda selalu beruba-ubah saat pembelajaran bahasa
arab
a. Sangat setuju b. Setuju c. Ragu-ragu d. Tidak setuju
12. Apakah anda selalu mengikuti kegiatan yang berhubungan dengan
pembelajaran mufrodat
a. Sangat setuju b. Setuju c.ragu-ragu d.tidak setuju
13. Apakah guru mendorong untuk belajar bahasa arab
a. Sangat setuju b. Setuju c. Ragu-ragu d. Tidak setuju
14. Apakah guru anda memperhatikan siswanya yang kemampuanya rendah
dalam belajar bahasa arab
a. Sangat setuju b. Setuju c. Ragu-ragu d. Tidak setuju
15. Apakah anda selalu bertanya kepada teman yang lebih pandai jika mengalami
kesulitan dalam pembelajaran mufrodat
a. Sangat setuju b. Setuju c. Ragu-ragu d. Tidak setuju
RIWAYAT HIDUP
Salmawati Lahir di Karumpa ( Selayar ) pada tanggal
08 November 1994, Anak Pertama dari Tiga
bersaudara. Buah hati dari pasangan bapak La ode
Maharuddin dan Ibunda Nurbaya. Penulis memasuki
pendidikan tingkat dasar pada tahun 1999 di SDN Impres Karumpa Barat
(Selayar), Kecamatan Pasilambena, Kabupaten Kepulauan Selayar dan
tamat pada tahun 2007, kemudian melanjutkan pendidikan tingkat
menegah pada tahun 2007 di SMP Negri 4 Pasilambena tamat pada
tahun 2010, dan melanjutkan pendidikan ditingkat atas tahun 2010 di MA
Assalam dan selesai pada tahun 2013.
Pada tahun 2013 terdaftar sebagai mahasiswa di Universitas
Muhammadiyah Makassar ( UNISMUH ) pada Fakultas Pendidikan
Agama Islam Program Studi Pendidikan Bahasa Arab dengan Program
Pendidikan Strara I pada Tahun 2018.
Syukur Alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan pendidikannya
atas Rahamat Allah SWT, dengan dukungan dan doa kedua orang tua.
Dengan memilih judul skripsi.
“Pengaruh Penguasaan Mufradat Bahasa Arab Terhadap
Keterampilan Berbahasa Arab Siswa Mts Muhammadiyah Benteng”