PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA …

107
i PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA MANUSIA, DAN PENGANGGURAN TERHADAP KEMISKINAN DI PROVINSI JAMBI TAHUN 2010-2016 Skripsi Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1) Dalam Ilmu Ekonomi Syariah Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Oleh: SAIFUL JALALUDDIN NIM: SES141505 PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2018

Transcript of PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA …

Page 1: PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA …

i

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA MANUSIA,

DAN PENGANGGURAN TERHADAP KEMISKINAN DI PROVINSI

JAMBI TAHUN 2010-2016

Skripsi

Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1)

Dalam Ilmu Ekonomi Syariah

Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Oleh:

SAIFUL JALALUDDIN

NIM: SES141505

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN

JAMBI

2018

Page 2: PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA …

ii

Page 3: PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA …

iii

Page 4: PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA …

iv

Page 5: PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA …

v

MOTTO

نا غ ي ل لله غ ي تم و ق اب م ي ....م س ف ن اب ام وي ... “ Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, sebelum

mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri” (Q.S Ar-Ra’d: 11).1

1Al-Qur’an dan Terjemahnya, Surat Ar-ra’d ,11, Departemen Agama RI (Bandung: Penerbit

Diponegoro, 2011)

Page 6: PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA …

vi

PERSEMBAHAN

Ya Allah,Waktu yang sudah kujalani dengan jalan hidup yang sudah menjadi takdirku, sedih,

bahagia, dan bertemu orang-orang yang memberiku sejuta pengalaman bagiku, yang telah

memberi warna-warni kehidupanku. Kubersujud dihadapan Mu, Engaku berikan aku kesempatan untuk bisa sampai

Di penghujung awal perjuanganku Segala Puji bagi Mu ya Allah,

Alhamdulillah..Alhamdulillah..Alhamdulillahirobbil’alamin..

Sujud syukurku kusembahkan kepada Allah SWT yang Maha pengasih lagi Maha

Penyayang, atas takdirmu telah kau jadikan aku manusia yang senantiasa berpikir, berilmu,

beriman dan bersabar dalam menjalani kehidupan ini.Semoga keberhasilan ini menjadi satu

langkah awal bagiku untuk meraih cita-cita besarku.

Terimakasih telah kau tempatkan aku diantara kedua malaikatmu yang setiap waktu ikhlas

menjagaku,, mendidikku membimbingku dengan baik,, ya Allah berikanlah balasan setimpal

syurga firdaus untuk mereka dan jauhkanlah mereka nanti dari panasnya sengat hawa api

nerakamu..

Untukmu Ayah (Tarmizi),,,Ibu (Fatmawati)...Terimakasih....

Dalam setiap langkahku aku berusaha mewujudkan harapan-harapan yang kalian impikan

didiriku, meski belum semua itu kuraih, insyallah atas dukungan doa dan restu semua mimpi itu

kan terjawab di masa penuh kehangatan nanti. Untuk itu kupersembahkan ungkapan terimakasih

kepada adikku (M. Saiful Rifqi Hamizan) yang amat di sayangi, dan orang-orang yang spesial

dalam hidupku.

Ucapan rasa terimakasih kepada keluarga besarku yang telah memberi bantuan moril

maupun materil yang tak dapat terbalaskan.

"Hidupku terlalu berat untuk mengandalkan diri sendiri tanpa melibatkan bantuan Allah dan

orang lain.

"Tak ada tempat terbaik untuk berkeluh kesah selain bersama sahabat-sahabat terbaik”..

Terimakasih kuucapkan Kepada Teman sejawat Saudara seperjuangan”

Page 7: PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA …

vii

ABSTRAK

Kemiskinan merupakan masalah yang bersifat multidimensional dapat

ditinjau dari berbagai sudut pandang.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis

dampak pertumbuhan ekonomi, sumber daya manusia, dan pengangguran

terhadap kemiskinan di Provinsi Jambi.

Penelitian ini merupakan penelitian kuntitatif dengan menggunakan data

panel. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang

diperoleh dari Badan Pusat Statistik. Metode regresi yang digunakan adalah

dengan metode regresi linier berganda menggunakan alat bantueviews 7.

Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa Pertumbuhan Ekonomi

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kemiskinan di Provinsi Jambi pada

periode 2010-2016.Akan tetapi Sumber Daya Manusia, dan Pengangguran

memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap Kemiskinan di Provinsi Jambi

selama periode tahun 2010-2016.

Hasil regresi menunjukkan bahwa nilai R Square dari variabel independen

(pertumbuhan ekonomi, sumber daya manusia, dan pengangguran) terhadap

variabel dependen (kemiskinan) memiliki nilai sebesar0.983311 yang berarti 98%,

kemiskinan dipengaruhi pertumbuhan ekonomi, sumber daya manusia, dan

pengangguran sedangkan 2% sisanya dijelaskan oleh variabel lain diluar model

yang digunakan.

Kata kunci: Pertumbuhan Ekonomi (X1) Sumber Daya Manusia (X2)

Pengangguran (X3) dan Kemiskinan (Y)

Page 8: PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA …

viii

ABSTRACT

Poverty is a multidimensional problem which is so it can be reviewed from

a different point of view. This research aim to analyze the impact of economic

growth, Human Resources, and Unemployment rate of the Poverty in the Jambi

Province. This research is quantitative by using panel data. Types of data used in

this study is secondary data obtained from Badan Pusat Statistik. This regression

method used multiple linier regressionusing tools software eviews 7.

The result analysis and research show that the growth economic rate has

influence significantly to Poverty in Jambi Province during the period 2010-2016,

but Human Resources and Unemployment has some insignificant influence on the

Poverty in the Jambi Province during Periode of 2010-2016.

The regression result show that the R-Squared value of the independent

variable ( the economic growth, human resource, and Unemployment) to

dependent variable (Poverty) have a value of 0.983311 which means the 98

percent Poverty influence by economic growth, Human Resource, and

Unemployment rate. While 2 percent of them have described by another variable

outside model.

Keywords: Economic Growth (X1), Human Resources (X2), Unemployment (X3),

and Poverty (Y)

Page 9: PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA …

ix

KATA PENGANTAR

Assalamu’laikum Wr. Wb

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT.Yang telah

memberikan kesahatan dan kekuatan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi

ini dengan baik. Tidak lupa pula shalawat dan salam penulis haturkan kepada

junjungan Nabi besar Muhammad SAW.

Skripsi ini berjudul “Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Sumber Daya

Manusia, dan Pengangguran Terhadap Kemiskinan di Provinsi Jambi

Tahun 2010-2016 ”

Adapun tujuan dari penyusunan skripsi ini adalah sebagai tugas akhir yang

merupakan syarat untuk meraih gelar sarjana jenjang Strata 1 (S1) Jurusan

Ekonomi Syariah Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi.Dalam penyusunan skripsi ini, tidak luput dari keterbatasan dan

kekurangan. Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan berhasil

tanpa adanya dukungan, usaha dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena

itu, sudah sepantasnya penulis menghaturkan terimakasih yang sedalam-dalamnya

kepada kedua orang tuaku tercinta Ayahanda Tarmizi dan Ibunda Fatmawati yang

tidak pernah lelah memberikan do’a, dukungan, semangat, motivasi, cinta dan

kasih sayang. Berikut ucapan terimakasih kepada bapak Dr. Novi Mubyarto, SE.,

MEdan Ibu Anzu Elvia Zahara,S.E.,M.E.Sy selaku pembimbing I dan II. Serta

kepada:

Page 10: PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA …

x

Page 11: PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA …

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

LEMBAR PERYATAAN .............................................................................. ii

NOTA DINAS ................................................................................................. iii

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... iv

MOTTO .......................................................................................................... v

PERSEMBAHAN ........................................................................................... vi

ABSTRAK ...................................................................................................... vii

ABSTRACT ..................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR .................................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv

BAB I. PENDAHULUAN .......................................................................... 1

A. latar belakang ............................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................ 6

C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian ....................................................................... 6

E. Kerangka Teori ............................................................................ 8

F. Tinjauan Pustaka .......................................................................... 28

G. Kerangka Pemikiran .................................................................... 31

H. Hipotesis ...................................................................................... 31

I. Sitematika Penulisan .................................................................... 32

BAB II. METODE PENELITIAN ........................................................... 34

1. Pendekatan penelitian .................................................................. 34

2. Jenis dan sumber data .................................................................. 34

3. Instrumen Pengumpulan Data ...................................................... 35

4. Teknik Analisis Data ................................................................... 36

5. Metode Data Panel ....................................................................... 37

6. Pemilihan Model Data Panel ....................................................... 38

7. Uji Asumsi Klasik ........................................................................ 40

Page 12: PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA …

xii

8. Uji Statistik .................................................................................. 42

BAB III. GAMBARAN UMUM ................................................................ 45

A. Kondisi Geografis Provinsi Jambi .................................................. 45

B. Kemiskinan ..................................................................................... 46

C. Pertumbuhan Ekonomi ................................................................... 47

D. Sumber Daya Manusia ................................................................... 48

E. Pengangguran ................................................................................. 48

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................... 50

A. Deskripsi Hasil Penelitian .............................................................. 50

B. Hasil Estimasi dan PemilihanModel Data Panel ............................ 56

C. Uji Asumsi Klasik .......................................................................... 61

D. Uji Hipotesis .................................................................................. 65

E. Pembahasan .................................................................................... 68

BAB V. PENUTUP ..................................................................................... 77

A. Kesimpulan ..................................................................................... 77

B. Saran ............................................................................................... 78

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

CURICULUM VITAE

Page 13: PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA …

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 : Durbin-Watson ....................................................................... 39

Tabel 4.1 : Persentase Penduduk Miskin Kabupaten/Kota Provinsi

Jambi tahun 2010-2016 .......................................................... 48

Tabel 4.2 :Laju Pertumbuhan PDRB ADHK Kabupaten/Kota Provinsi

Jambi tahun (2012-2016) ........................................................ 49

Tabel 4.3 :Persentase IPM Provinsi Jambi tahun (2012-2016) .............. 50

Tabel 4.4 : Tingkat Pengangguran Terbuka Kabupaten/Kota Provinsi

Jambi 2012-2016 .................................................................... 52

Tabel 4.5 : Hasil Estimasi Model Common Effect .................................... 53

Tabel 4.6 : Hasil Estimasi Model Fixed ................................................... 54

Tabel 4.7 : Hasil Uji Chow ....................................................................... 55

Tabel 4.8 : Hasil Estimasi Random Effect ................................................ 56

Tabel 4.9 : Hasil uji Hausman .................................................................. 57

Tabel 4.10 : Histogram ................................................................................ 61

Tabel 4.11 : Corelation Matrix ..................................................................... 62

Tabel 4.12 : Uji Glejser ................................................................................. 62

Tabel 4.13 : Durbin-Watson ......................................................................... 63

Tabel 4.14 : Fixed Effect dengan Model Cross-Section Weights ................. 64

Tabel 4.15 : Hasil uji t ................................................................................. 65

Tabel 4.16 : Hasil Uji F .............................................................................. 66

Tabel 4.17 : Hasil Uji Diterminasi (R Square) ........................................... 67

Page 14: PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA …

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 : Gafik Persentase Kemiskinan di Provinsi Jambi 2010-2016. ............. 2

Gambar 1.2 : Gambar Kerangka Pemikiran ...................................................................... 31

Gambar 4.1 : Gambar Histogram Normaliti ...................................................................... 61

Gambar 4.2 : Grafik Domestik Regional Bruto ................................................................. 70

Gambar 4.3 : Grafik Pekerja Berdasarkan Pendidikan yang di Tamatkan ........................ 73

Gambar 4.4 : Grafik Ketenagakerjaan ............................................................................... 75

Page 15: PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pembangunan adalah suatu proses yang bertujuan untuk mewujudkan

kemakmuran masyarakat melalui pengembangan perekonomian. Tolok ukur

keberhasilan pembangunan dapat dilihat dari pertumbuhan ekonomi, struktur

ekonomi dan tingkat kesenjangan antar penduduk, antar daerah dan antar

sektor.Tujuan utama dari usaha pembangunan ekonomi ialah untuk menciptakan

pertumbuhan yang setinggi-tingginya, serta mampu mengurangi jumlah penduduk

miskin.2

Setiap pemerintahan yang berada di suatu daerah memiliki fungsi sebagai

agent of development,tujuannya ialah agar masyarakat nantinya dapat mencapai

kesejahteraan serta hidup yang lebih layak. Namun kemiskinan masih saja

menjadi masalah yang dihadapi oleh semua negara di dunia, terutama negara

yang sedang berkembang seperti Indonesia, khsususnya Provinsi Jambi. Istilah

kemiskinan muncul akibat seseorang atau sekelompok orang yang tidak mampu

mencapai tingkat kemakmuran ekonomi yang dianggap sebagai kebutuhan

minimal dari standar hidup sebagian orang. Oleh karena itu untuk mengukur

kemiskinan, khususnyadi Provinsi Jambi menggunakan standar yang dirilis oleh

BPS Provinsi Jambidan di didukung berdasarkan pernyataan Foster, dkk bahwa

untuk mengukur kemiskina ada 3, yaitu:

2Prabowo Dwi Kristanto,Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Upah Minimum, dan

Tingkat Pengangguran Terhadap Jumlah Penduduk Miskin Di Kabupaten Brebes tahun 1997-

2012, (Skripsi Universitas Diponegoro Semarang, 2014), hlm. 1

Page 16: PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA …

2

1) The incidence of povertyyaitu merupakan penjumlahan dari garis

kemiskinan makanan yang disetarakan dengan 2100 kilo kalori perkapita

perhari dan garis kemiskinan non makanan berupa rumah, sandang,

pendidikan,dan kesehatan. penduduk yang hidup di dalam suatu keluarga

dengan rata-rata pengeluaran perkapita perbulan di bawah garis kemiskinan

adalah penduduk miskin.

2) The depth of povertyatau yang dikenal dengan Poverty Gap Index

merupakan ukuran rata-rata kesenjangan pengeluaran masing-masing

penduduk miskin terhadap garis kemiskinan.

3) Poverty Severity Index merupakan gambaran mengenai penyebaran

pengeluaran diantara penduduk miskin, semakin tinggi nilai indeks,

semakin tinggi ketimpangan pengeluaran diantara penduduk miskin.

Grafik 1.1

Persentase Kemiskinan di Provinsi Jambi

Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi 3

3Aplikasi Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi diakses 4 Agustus 2018

8.4

7.9

8.28

8.41 8.39

8.86

8.4

7.4

7.6

7.8

8

8.2

8.4

8.6

8.8

9

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Kemiskinan Provinsi Jambi

Kemiskinan Provinsi Jambi

Page 17: PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA …

3

Dari grafik di atas menunjukkan tingkat kemiskinan di Provinsi Jambi

tahun 2010 hingga 2016 terlihat tiap tahunnya mengalami fluktuatif, ini

menandakan bahwa kemiskinan belum sepenuhnya mampu diatasi secara

maksimal, dan berbagai upaya untuk mengatasi kemiskinan harus lebih

ditingkatkan. Oleh sebab itu Indonesia yang merupakan salah satu negarayang

berkembang harus memiliki langkah-langkah khusus dalam mengentas

kemiskinan. Menurut ADB indikator untuk mengatasi masalah kemiskinan ada 3

pilar, yaitu:

Pertumbuhan berkelanjutan yang prokemiskinan (pertumbuhan

ekonomi).

Pengembangan sosial yang mencakup: pengembangan SDM, modal

sosial, perbaikan status perempuan, dan perlindungan sosial.

Manajemen ekonomi makro dan pemerintahan yang baik yang

dibutuhkan untuk mencapai keberhasilan.4

Berdasarkan indikator diatas syarat utama bagi terciptanya penurunan

kemiskinan di antaranya adalah pertumbuhan ekonomi.Hubungan pertumbuhan

dan kemiskinan menurut hipotesis Kuznet pada tahap awal pembangunan, tingkat

kemiskinan meningkat dan pada tahap akhir pembangunan, tingkat kemiskinan

akan menurun.5 Pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang merupakan motor

utama untuk meningkatkan standar hidup secara umum. Bagi masyarakat yang

menikmatinya, pertumbuhan ekonomi merupakan senjata ampuh untuk mengatasi

4Detri Karya dan Syamri Syamsuddin, Makro Ekonomi: Pengantar Untuk Manajemen,

(Jakarta: Rajawali Pers, 2016), hlm. 57 5Detri Karya dan Syamri Syamsuddin, op.cit., hlm. 49

Page 18: PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA …

4

kemiskinan.Laju pertumbuhan yang cepat membuat upaya mengurangi

kemiskinan secara politik lebih mudah diterima.

Pertumbuhan ekonomi merupakan sesuatu yang dibutuhkan untuk

mengetahui pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun sehingga arah

perekonomian daerah akan lebih jelas.

Selain pertumbuhan ekonomi, indikator yang memiliki hubungan terhadap

kemiskinan adalah pengembangan sumber daya manusia. Sumber daya manusia

yang berkualitas bagi negara yang sedang berkembang seperti halnya Indonesia,

merupakan faktor penting dalam upaya mengejar ketertinggalan pembangunan

dengan negara lain serta mengentas masalah kemiskinan. Dalam rangka mencapai

pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas, maka dibutuhkan berbagai

upaya, di antaranya dengan melakukan pengembangan sumber daya

manusia.6Secara operasional, upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia

dilaksanakan melalui berbagai sektor pembangunan, seperti sektor pendidikan,

dan sektor-sektor pembangunan lainnya.Sumber daya manusia yang

dikembangkan melalui sektor pendidikan diharapkan memberikan arah yang

positif dalam jangka panjang terhadap permintaan pasar kerja, sehingga dengan

meningkatnya jumlah tenaga kerja, kemiskinan dapat teratasi.7

Menurut Coale-Hoover (dalam Mulyadi S.) kemiskinan bukan merupakan

akibat kurangnya permintaan agregat, namun kurang tersedianya modal fisik

6Nurul Huda & dkk, Ekonomi Pembangunan Islam, (Jakarta: kharisma Putra Utama, 2017),

hlm. 163 7Mulyadi S, Ekonomi Sumber Daya Manusia Dalam Perspektif Pembangunan, (Jakarta: Raja

Grafindo Persada, 2006), hlm. 2

Page 19: PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA …

5

dengan pembangunan, vigor, enterprise, cooperation, dan adaptability pada

semua komponen angkatan kerja.8

Untuk melihat sumber daya manusia Provinsi Jambi dapat dilihat dengan

acuan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

Seperti diketahui kemiskinan juga sangat berkaitan dengan

pengangguran.Semakin tinggi tingkat kemiskinan maka semakin tinggi pula

angka pengangguran yang tercatat.Dampak dari pengangguran terhadap

perekonomian yaitu menyebabkan masyarakat tidak dapat memaksimumkan

kesejahteraan yang dicapainya, keadaan seperti ini berarti tingkat kemakmuran

masyarakat sangat rendah.Pengangguran juga menyebabkan kehilangan mata

pencaharian dan pendapatan.Di negara-negara maju, para penganggur

memperoleh tunjangan dari badan asuransi pengangguran, oleh sebab itu mereka

masih mempunyai pendapatan untuk melangsungkan kehidupannya dan keluarga.

Di negara sedang berkembang tidak terdapat program asuransi pengangguran,

untuk itu kehidupan penganggur bergantung pada tabungan masa lalu dan

pinjaman dari pihak lain.9

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merasa tertarik untuk

mengetahui dan memahami lebih jauh mengenai masalah tersebut.Sehingga,

penulis melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi,

Sumber Daya Manusia, Dan Pengangguran Terhadap Kemiskinan di

Provinsi Jambi tahun 2010-2016.”

8Ibid., hlm. 10

9Desi Yulianti, Pengaruh Indeks Pembangunan Manusia, Pertumbuhan Ekonomi, Penganggu-

Pengangguran Dan Upah Terhadap Kemiskinan Di Provinsi DIY Periode tahun 2007-2013 (Dalam

Perspektif Ekonomi Syariah). (Skripsi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2016),

hlm. 4-5

Page 20: PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA …

6

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah penelitian

ini adalah sebagai berikut:

1. Seberapa besar pengaruh pertumbuhan ekonomi, sumber daya manusia,

dan pengangguran terhadap kemiskinan di Provinsi Jambi tahun 2010-

2016?

2. Variabel manakah yang berpengaruh lebih dominan terhadap kemiskinan

di Provinsi Jambi tahun 2010-2016?

C. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan uraian masalah yang telah diungkapkan, peneliti

memiliki tujuan yaitu:

1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pertumbuhan ekonomi,

sumber daya manusia, dan pengangguran terhadap kemiskinan di Provinsi

Jambi tahun 2010-2016.

2. Untuk mengetahui variabel yang berpengaruh lebih dominan terhadap

kemiskinan di Provinsi Jambi tahun 2010-2016.

D. MANFAAT PENELITIAN

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat

sebagai berikut:

a). Pengambil kebijakan

Bagi pengambil kebijakan, penelitian ini diharapkan mampu

memberikan informasi yang berguna dalam memahami faktor-faktor

yang mempengaruhi jumlah penduduk miskin sehingga dapat

Page 21: PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA …

7

diketahui faktor-faktor yang perlu dipacu untuk mengatasi masalah

kemiskinan.

b). Akademisi

Secara umum hasil penelitian ini diharapkan menambah

khazanah pengetahuan dan referensi bagi penelitian sejenis dan dapat

dijadikan sebagai bahan perbandingan dari penelitian yang telah ada

maupun yang akan dilakukan.

E. KERANGKA TEORI

1. Pertumbuhan Ekonomi

1.1 Pengertian dan Konsep Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi adalah suatu ukuran kuantitatif yang

menggambarkan perkembangan suatu perekonomian dalam suatu tahun

tertentu apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.10

Dalam Islam banyak ahli ekonomi dan ahli fikih yang memberikan

perhatian terhadap pertumbuhan ekonomi yang menjelaskan bahwa maksud

pertumbuhan bukan hanya aktivitas produksi saja.Lebih dari itu, pertumbuhan

ekonomi yang diukur berdasarkan PDRB merupakan aktivitas menyeluruh

dalam bidang produksi yang berkaitan erat dengan keadilan

distribusi.Pertumbuhan bukan hanya persoalan ekonomi, melainkan aktivitas

manusia yang ditujukan untuk pertumbuhan dan kemajuan sisi material dan

spiritual manusia.11

10

Sadono Sukirno, Ekonomi Pembangunan: Proses, Masalah, Dan Dasar Kebijakan,

(Jakarta: Kencana, 2006), hlm. 9 11

Nurul Huda & dkk, op.cit.,hlm. 124

Page 22: PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA …

8

Pertumbuhan ekonomi telah ada dalam wacana pemikiran Muslim

klasik, yang dibahas dalam “Pemakmuran Bumi” yang merupakan

pemahaman dari firman Allah SWT:

ها...“ ”...هو أنشأ كم من الرض واست عمركم في “...dia yang menjadikan kamu dari tanah dan menjadikan

kamu pemakmurannya...”12

Terminologi ”pemakmuran tanah” mengandung pemahaman tentang

pertumbuhan ekonomi, sebagaimana dikatakan oleh Ali bin Abi Thalib

kepada seorang gubernurnya di Mesir: “Hendaklah kamu memperhatikan

pemakmuran tanah dengan perhatian yang lebih besar daripada orientasi

pemungutan pajak, karena pajak sendiri hanya dapat dioptimalkan dengan

pemakmuran tanah. Barang siapa yang memungut pajak tanpa

memperhatikan pemakmuran tanah, negara tersebut akan hancur”.

Perhatian Islam terhadap pertumbuhan ekonomi sebenarnya telah

mendahului sistem kapitalis atau marxisme yang berkembang di Barat.Hal ini

dibuktikan dengan berbagai hasil karya tentang ekonomi dunia dalam

pertumbuhan ekonomi yang merupakan hasil karya kaum muslimin jauh

mendahului karya-karya orang Barat.13

Contohnya, Ibnu Khaldūn yang telah

menyinggung terminologi pertumbuhan dalam bukunya Mukaddimah dalam

12

Al-Qur’an dan Terjemahnya, Surat Hud [11]; 61, Departemen Agama RI (Bandung:

Penerbit Diponegoro, 2011) 13

Nurul Huda & dkk, op.cit., hlm. 125

Page 23: PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA …

9

bab tentang peradaban.14

Adapun syarat dalam membangun perekonomian

yaitu:

1. Atas Dasar Kekuatan Sendiri.

Syarat utama untuk bagi pembangunan ekonomi ialah bahwa proses

pertumbuhannya harus bertumpu pada kemampuan perekonomian di

dalam negeri. Hasrat untuk memperbaiki nasibdan untuk menciptakan

kemajuan materil harus muncul dari warga negara itu sendiri.

2. Menghilangkan Ketidaksempurnaan Pasar.

Ketidaksempurnaan pasar menyebabkan immobilitas faktor dan

penghambat ekspansi sektoral dan pembangunan.Untuk

menghilangkan hal ini, lembaga sosio-ekonomi yang ada harus

diperbaiki dan diganti dengan yang lebih baik.

3. Perubahan Struktur.

Perubahan struktur merupakan peralihan dari masyarakat pertanian

tradisional menjadi ekonomi industri modern, yang mencakup

peralihan lembaga, sikap sosial, dan motivasi yang ada secara

radikal.Perubahan struktur semacam ini menyebabkan kesempatan

kerja semakin banyak, dan produktivitas buruh stok modal, dan

pendayagunaan sumber-sumber baru serta perbaikan tekonologi

semakin tinggi.

4. Pembentukan Modal.

14

Al-Allāmah Abdurrahmān bin Muhammad bin Khaldūn. Penerjemah: Masturi Irham, dkk,

Mukaddimah, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2011), hlm. 132

Page 24: PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA …

10

Pembentukan modal merupakan factor paling pentin dan strategis di

dalam proses pembangunan ekonomi. Pembentukan modal bahkan

disebut sebagai kunci utama menuju pembangunan ekonomi.

5. Kriteria Investasi Yang Tepat.

Menentukan pola investasi sama pentingnya dengan menentukan laju

pembentukan modal. Negara terbelakang tidak saja harus menentukan

besarnya tingkat investasi tetapi juga komposisi investasi.Memilih

investasi yang menguntukan merupakan tanggung jawab negara.Pola

optimum investasi sebagian besar tergantung pada keadaan investasi

yang tersedia di negara dan produktivitas marginal sosial dari berbagai

jenis investasi.

6. Persyaratan Sosio Budaya.

Wawasan sosio budaya masyarakat haruslah diubah jikalau

pembangunan diharapkan dapat berjalan.Manakala terdapat hambatan

sosial yang menghalangi kemajuan ekonomi, maka hambatan tersebut

harus disesuaikan.

7. Administrasi.

Keadaan administrasi yang kuat merupakan syarat pembangunan

ekonomi.Pemerintah harus mampu menegakkan hokum dan ketertiban

dan mempertahankan negeri melawan agresi dari luar. Tanap

pemerintahan yang stabil, perdamaian dan ketentraman, kebijaksanaan

Page 25: PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA …

11

publik akan menalami perubahan dan pembangunan akan tidak sesuai

dengan yang diharapkan.15

1.2 Faktor-Faktor Yang Menentukan Pertumbuhan Ekonomi

Menurut pandangan para ahli ekonomi, ada empat faktor yang

mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, yaitu:

1) Tanah dan kekayaan alam lainnya

Kekayaan alam suatu negara meliputi luasserta sumber daya alam

yang ada di negara tersebut.

Kekayaan alam akan dapat memberikan kemudahan usaha dalam

mengembangkan perekonomian di suatu negara, terutama pada saat

permulaan dari proses pertumbuhan ekonomi. Di setiap negara pada awal

pertumbuhan ekonomi akan banyak terdapat hambatan

dalammengembangkan berbagai kegiatan di luar sektor pertanian dan

pertambangan. Hambatan itu sendiri bisa berupa kekurangan modal,

kekurangan tenaga ahli dan kekurangan pengetahuan para pengusaha untuk

mengembangkan kegiatan ekonomi modern, hal ini disebabkan karena

terbatasnya pasar bagi berbagai jenis kegiatan ekonomi (sebagai akibat dari

pendapatan masyarakat yang sangat rendah).

2) Jumlah Dan Mutu Dari Penduduk Dan Tenaga Kerja

Penduduk yang bertambah dari waktu ke waktu dapat menjadi

pendorong maupun penghambat perkembangan ekonomi. Penduduk yang

bertambah akan memperbesar jumlah tenaga kerja, dan penambahan tersebut

15

Nurul Huda & dkk, op.cit., hlm. 83-84

Page 26: PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA …

12

memungkinkan negara itu menambah produksi. Di samping itu sebagai akibat

pendidikan, latihan dan pengalaman kerja, keterampilan penduduk akan

selalu bertambah tinggi. Hal ini akan menyebabkan produktivitas bertambah

dan ini selanjutnya menimbulkan pertambahan produksi yang lebih cepat

daripada pertambahan tenaga kerja. Selanjutnya perlu diingat pula bahwa

pengusaha adalah bagian dari penduduk.Maka banyaknya kegiatan ekonomi

yang dilakukan oleh suatu negara juga bergantung kepada jumlah pengusaha

dalam ekonomi.Apabila jumlah penduduk yang menjadi pengusaha lebih

banyak, maka lebih banyak pula kegiatan ekonomi yang dilakukan.

3) Barang-Barang Modal Dan Tingkat Teknologi

Barang-barang modal penting artinya dalam mempertinggi keefisienan

pertumbuhan ekonomi.Di dalam masyarakat yang sangat kurang maju

sekalipun barang-barang modal sangat besar perannya dalam kegiatan

ekonomi.Sebagai contoh tanpa adanya alat-alat untuk bercocok tanam, alat

mengambil hasil hutan maka masyarakat yang kurang maju akan menghadapi

kesusahan yang lebih banyak lagi dalam mencari makanannya sehari-hari.

Pada masa kini pertumbuhan ekonomi dunia telah mencapai tingkat yang

tinggi, yaitu jauh lebih modern daripada kemajuan yang dicapai oleh suatu

masyarakat yang masih belum berkembang.Barang-barang modal yang sangat

bertambah jumlahnya, dan teknologi yang telah menjadi bertambah modern

memegang peranan yang penting sekali dalam mewujudkan kemajuan

ekonomi yang tinggi.

4) Sistem Sosial dan Sikap Masyarakat

Page 27: PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA …

13

Di dalam menganalisis mengenai masalah-masalah pembangunan di

negara-negara berkembang ahli-ahli ekonomi telah menunjukkan bahwa

sistem sosial dan sikap masyarakat dapat menjadi penghambat yang serius

pada pembangunan. Penggunaan dengan carayang tradisional dapat

menghambat masyarakat untuk menggunakan cara memproduksi yang

modern dan produktivitas yang tinggi. Oleh karenanya pertumbuhan ekonomi

tidak dapat dipercepat.16

Selain faktor-faktor di atas, pemerintah juga memiliki peran dalam

proses pertumbuhan ekonomi.

Pertama, pemerintah perlu memberikan kerangka bagi ekonomi pasar

yang sudah ditentukan dengan menyediakan jaminan hak kepemilikan yang

jelas, kepastian hokum kontrak, undang-undang dan ketertiban, serta hak-hak

mendasar bagi rakyat untuk memilih lokasi, menjual, dan melakukan

investasi menurut keinginan mereka.

Kedua, pemerintah perlu menyediakan infrastruktur. Sebagai contoh,

jaringan transportasi dan komunikasi sangat penting bagi pertumbuhan

ekonomi modern global pada saat sekarang.

Ketiga, pendidikan dan kesehatan.Pendidikan dan kesehatan merupakan

bentuk pengeluaran pemerintah yang sangat penting. Untuk meciptakan

faktor-faktor produksi yang tepat dan memiliki keunggulan komperatif pada

produk yang dapat diekspor maka terlebih dahulu memererlukan pendidikan

16

Sadono Sukirno, Makroekonomi Teori Pengantar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), hlm. 429-

432

Page 28: PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA …

14

umum, sekolah perdagangan, dan institusi lain yang sesuai dengan pendidikan

formal disamping itu juga kebijakan-kebijakan untuk meningkatkan pelatihan

ditempat kerja.17

1.3 Hubungan Pertumbuhan Ekonomi dan Kemiskinan

Masalah kemiskinan di Provinsi Jambi dapat dilihat dari tinggi

rendahnya pertumbuhan ekonomi dengan melihat nilai PDRB rill dan faktor

lain yang mendukung seperti investasi melalui penyerapan tenaga kerja yang

dilakukan oleh swasta dan pemerintah, serta pertumbuhan penduduk melalui

peningkatan modal manusia yang berkualitas.

Dari berbagai studi empiris yang telah dilakukan, terdapat hasil yang

berrmacam-macam mengenai pertumbuhan ekonomi yang diukur dengan

nilai PDRB terhadap kemiskinan. Salah satunya Ravallion, Son dan Kakwani,

dan Bourguin melakukan review tentang hubungan antara PDRB dengan

kemiskinan dan ketimpangan, dalam penelitiannya mencatat bahwa dampak

besaran nilai PDRB terhadap penurunan kemiskinan hanya akan terjadi ketika

mengalami ketimpangan yang relatif tinggi. Dengan kata lain, ketimpang

yang rendah tidak akan memberikan dampak terhadap penurunan kemiskinan.

Hasil ini dapat pula diinterpretasikan bahwa berapapun besar kenaikan nilai

PDRB, semakin turun ketimpangan, maka semakin besar pulakemiskinanakan

menurun. Namun ketika ketimpangan pendapatan cenderung tetap stabil

17

Richer G. Lipsey, dkk, alih bahasa: Agus Maulana MSM, Pengantar Makroekonomi,

(Jakarta: Binarupa Aksara, 1997) hlm. 117-118

Page 29: PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA …

15

sepanjang waktu, besaran nilai PDRB tetap diharapkan dapat mengurangi

kemiskinan, setidaknya sampai pada taraf tertentu.18

2 Sumber Daya Manusia

2.1 Konsep Sumber Daya Manusia

Banyak anggapan bahwa problem utama dalam pembentukan modal

manusia diantaranya diakibatkan oleh pertumbuhan penduduk yang

pesat.Pengangguran yang meningkat disektor perekonomian modern dan

meluasnya pengangguran pada pertanian tradisional.Masih sangat sedikitnya

tenaga manusia dengan keterampilan dan pengetahuan kritis yang diperlukan

bagi pembangunan nasional yang efektif.

Dalam konteks pembangunan nasional, salah satu tujuan jangka

panjangnya adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia.Sumber daya

manusia dan teknologi merupakan keunggulan kompetitif untuk mengejar

ketertinggalan dari negara yang sudah maju.

Untuk mencapai tujuan pembangunan ekonomi sesungguhnya tersedia

banyak pilihan, diantaranya dengan melakukan investasi sumber daya

manusia.investasi ini dapat dilakukan dengan berbagai macam cara,

diantaranya melalui pendidikan dan pelatihan, selain itu investasi sumber

daya manusia dapat dilakukan dengan cara memperbaiki lingkungan, baik

lingkungan kerja maupun lingkungan masyarakat. Peranan sumber daya

manusia tidak hanya sebagai manusia pekerja yang membantu menciptakan

18

Feby Septajaya, Analisis Pengaruh Pertumbuhan Penduduk, Pertumbuhan Ekonomi, Tingkat

Inflasi Dan Pengangguran Terhadap Tingkat Kemiskinan Di Provinsi Bengkulu. (Skripsi

Universitas Bengkulu, 2014), hlm. 27

Page 30: PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA …

16

output dengan faktor produksi namun lebih jauh daripada itu peranan sumber

daya manusia juga harus memiliki kemampuan untuk berinovasi terus-

menerus, penanaman modal, pengembangan energik, teknik produk, serta

manajemen. Dalam meningkatkan sumber daya manusia minimal ada 4upaya,

yaitu: (1) penigkatan kualitas hidup; (2) peningkatan kualitas SDM yang

produktif dan upaya pemerataan penyebarannya; (3) penigkatan kualitas

SDM yang berkemampuan dalam memanfaatkan, mengembangkan dan

menguasai iptek yang berwawasan lingkungan; (4) pengembangan pranata

yang meliputi kelembagaan dan perangkat hukum yang mendukung upaya

peningkatan kualitas SDM.Secara oprasional, upaya untuk meningkatkan

kualitas sumber daya manusia dilaksanakan melalui berbagai sektor

pembangunan.19

Schulzmengemukakan beberapa upaya untuk mengembangkan

sumber daya manusia, di antaranya terdapat pendidikan yang diorganisasikan

secara formal pada tingkat dasar, menengah, dan pendidikan pada tingkat

tinggi.

Manfaat dari adanya pendidikan bagi pembangunan ekonomi suatu

bangsa secara umum dapat dilihat dari pendapat Todaroyakni:

1. Dapat menciptakan tenaga kerja yang lebih produktif, karena adanya

peningkatan pengetahuan dan keahlian.

2. Tersedia kesempatan kerja yang lebih luas.

19

Mulyadi S., op.cit., hlm. 2

Page 31: PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA …

17

3. Terciptanya suatu kelompok pemimpin yang terdidik guna mengisi

jabatan-jabatan penting dalam dunia usaha maupun pemerintahan.

4. Tersedianya berbagai macam program pendidikan dan pelatihan yang

pada akhirnya dapat mendorong peningkatan dalam keahlian dan

mengurangi angka buta huruf.20

Sumber daya manusia sangat dipengaruhi oleh peningkatan mutu

pendidikan dan pelayanan kesehatan.Namun realitanya menunjukkan masih

banyaknya terjadi ketimpangan sosial yang cukup besar antara masyarakat

kaya dan masyarakat yang berpenghasilan di bawah rata-rata. Adanya

perbedaan penghasilan antara seseorang yang menempuh pendidikan tinggi

dan pendapatan seorang tenaga kerja yang hanya mendapatkan pendidikan

dasar, tidak terlalu besar bahkan di bawah standar penghasilan.21

Untuk melihat kualitas sumber daya manusia di Indonesia,khususnya

Provinsi Jambi dapat didekati dengan acuan utama ukuran Indeks

Pembangunan Manusia (IPM).

Terdapat tiga komponen utama dalam menetapkan IPM, yaitu

pendidikan yang dijabarkan dalam rata-rata lama sekolah dan angka melek

huruf yang mempengaruhi tingkat pengetahuan, kesehatan yang ditunjukkan

dengan angka kematian bayi atau rata-rata harapan hidup, dan pengeluaran

perkapita riil disesuaikan (daya beli).22

2.2 HubunganSumber Daya ManusiaTerhadap Kemiskinan

20

Nurul Huda & dkk, op.cit., hlm. 164 21

Ibid., hlm. 172 22

Ibid., hlm. 173

Page 32: PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA …

18

Sumber daya manusia yang mempunyai kualitas merupakan tujuan

pembangunan itu sendiri, yang mana pembangunan sumber daya manusia

merupakan peranan kunci untuk membangun sebuah negara agar mampu

menggunakan teknologi modern dan mengembangkan kapasitasnya agar

tercipta pertumbuhan serta pembangunan yang berkelanjutan.

Peningkatan pada sektor kesehatan dan pendidikan serta pendapatan

perkapita memberikan kontribusi untuk menjadikansumber daya manusia

berkualitas, sehingga semakin tinggi kualitas manusia pada suatu daerah akan

mengurangi jumlah penduduk miskin di daerah.Hal ini senada dengan

pendapat Apriliyah S. Napitupulu, mengatakan bahwa sumber daya manusia

yang diukur melalui IPM mempunyai pengaruh dalam penurunan jumlah

penduduk miskin.23

3. Pengangguran

3.1 Pengertian Pengangguran Dan Jenis-Jenisnya

Pengangguran adalah suatu keadaan dimana seseorang yang tergolong

dalam angkatan kerja ingin memperoleh pekerjaan namun belum dapat

memperolehnya.Seseorang yang tidak bekerja, tetapi tidak secara aktif

mencari pekerjaan tidak tergolong sebagai pengangguran.Sebagai contoh,

seorang ibu rumah tangga yang tidak ingin bekerja karena ingin mengurus

keluarganya tidak tergolong sebagai pengangguran.Seorang anak dari

keluarga orang kaya yang tidak mau bekerja karena gajinya lebih rendah dari

23

Prima Sukmaraga, Analisis Pengaruh Indeks Pembangunan Manusia, PDRB Perkapita, Dan

Jumlah Pengangguran Terhadap Jumlah Penduduk Miskin Di Provinsi Jawa Tengah, (Skripsi

Universitas Diponegoro Semarang, 2011), hlm. 36

Page 33: PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA …

19

yang diinginkannya juga tidak tergolong sebagai pengangguran.24

Jenis-jenis

pengangguran:

1). Jenis-jenis pengangguran berdasarkan penyebabnya:

a) Pengangguran Konjungtur (cyclical unemployment)

Pengangguran konjungtur (cyclical unemployment) adalah

pengangguran yang disebabkan olehkondisi yang mengalami

perubahan dalam kegiatan perekonomian.Sebagai contoh pada

waktu kegiatan ekonomi mengalami kemunduran atau kerugian

maka upaya yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yaitu

dengan mengurangi kegiatan produksi. Dalam melaksanakan hal itu

maka jam kerja dikurangi, alat untuk produksi hanya sebagian yang

digunakan dansebagian tenaga kerja harus diberhentikan. Sehingga

terjadilahkemundurun ekonomi yang diakibatkan merosotnya

kegiatan produksi serta pengurangan tenaga kerja maka akan

menaikkan jumlah pengangguran.

b) Pengangguran Struktural

Pengangguran Struktural adalah pengangguran yang terjadi

akibatperubahan struktur dan kegiatan ekonomi. Perekonomian

dalam jangka panjang akan meningkatkan peranan sektor industri

pengolahan dan mengurangi kegiatan pertambangan dan pertanian,

begitu juga industri-industri kecil maupun industri rumah tangga

akan mengalami kemunduran, yang perannya digantikan oleh

24

Sadono Sukirno, Pengantar Teori Makroekonomi, ed. 1, cet. 2, (Jakarta: Raja Grafindo

Persada, 1995), hlm. 14

Page 34: PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA …

20

kegiatan industri dengan menggunakan peralatan yang lebih

modern dan canggih dalam menghasilkan produkyang sama.

c) Pengangguran Normal atau Friksional

Pengangguran Normal atau Friksional adalah pengangguran

yang berada dalam suatu periode tertentu mengalami

perkembangan yang pesat, jumlah dan tingkat pengangguran akan

menjadi semakin rendah. Pada akhirnya perekonomian dapat

mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja penuh, yaitu

pengangguran tidak lebih dari 4 persen.25

2) Jenis-Jenis Pengangguran Berdasarkan Ciri-cirinya:

a) Pengangguran Terbuka

Pengangguran Terbuka adalah pengangguran yang terjadi

sebagai akibat rendahnya pertumbuhan kesempatan kerja daripada

pertumbuhan tenaga kerja, akibatnya banyak tenaga kerja yang

tidak memperoleh pekerjaan.

b) Pengangguran Tersembunyi

Pengangguran Tersembunyi adalah keadaan di mana suatu

jenis kegiatan ekonomi dijalankan oleh tenaga kerja yang

jumlahnya melebihi dari yang diperlukan.

c) Pengangguran Musiman

25

Ibid., hlm. 294-296

Page 35: PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA …

21

Pengangguran Musiman adalah keadaan pengangguran pada

masa-masa tertentu dalam suatu tahun.Misalnya petani, selalu

dapat digolongkan sebagai pengangguran musiman karena mereka

tidak selalu bekerja sepanjang tahun.Untuk dapat menanam mereka

harus menunggu musim hujan, dan di antara menanam dan panen

mereka harus menganggur, karena beberapa bulan diperlukan agar

tanamannya mendatangkan hasil.

d) Setengah Menganggur

Setengah Menganggur adalah keadaan pengangguran di

mana seseorang bekerjadi lebih sedikit darijam kerja yang

semestinya.26

Pengangguran yang terjadi disuatu daerah akanmenimbulkan masalah

yang kompleks dan pembangunan yang telah diajalani akan

terhambat.Pengangguran berdampak negatif terhadap kehidupan, baik

kehidupan pribadi maupun masyarakat. Akibat tuntutan hidup meningkat

maka akan terjadi masalah-masalah sosial yaitu:

26

Sadono Sukirno, Makroekonomi Modern, ed. 1, cet. 6, (Jakarta: Rajawali Pers, 2016), hlm.

482-483

Page 36: PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA …

22

a. Meningkatnya kriminal dikarenakan membutuhkan uang untuk biaya

hidup.

b. Kualitas hidup yang tidak bagus.

c. Kesehatan penduduk menurun.

d. Kualitas tenaga kerja menurun karena biaya pendidikan mahal.27

Salah satu faktor penting yang menentukan kemakmuran suatu

masyarakat adalah tingkat pendapatannya. Pendapatan masyarakat mencapai

maksimum apabila tingkat penggunaan tenaga kerja penuh dapat

diwujudkan.28

Sesuai dengan hadits berikut:

ها كان احب العمل إل ى الله عي عن عائشة رضي الله عن رسو الله احب (رواه البخاري) وسىم ، ألذى يدوم عي

Dari ‘Aisyah ra.ia berkata: “pekerjaan yang paling disukai

Rasulullah S.a.w, ialah pekerjaan yang senantiasa dikerjakan oleh

pelakunya”. (HR. Bukhari)29

Ditinjau dari sudut individu, pengangguran menimbulkan berbagai

masalah ekonomi dan sosial bagi masyarakat yang mengalaminya.Tidak

memiliki pendapatan menyebabkan para pengangguran harus mengurangi

pengeluaran untuk keperluan konsumsinya.Apabila pengangguran di suatu

27

Priyo Adi Nugroho, Pengaruh PDRB, Tingkat Pendidikan, Dan Pengangguran Terhadap

Kemiskinan Di Kota Yogyakarta Tahun 1999-2013, (Skripsi Pendidikan Ekonomi Fakultas

Ekonomi Unversitas Negeri Yogyakarta, 2015), hlm. 23 28

Irhamni, Pengaruh Jumlah Penduduk, Penganggguran, Dan Pengeluaran Pemerintah

Terhadap Kemiskinan Di Indonesia Tahun 1986-2015, (Skripsi Universitas Negeri Yogyakarta,

2017), hlm. 25 29

Imam Abdullah Muhammad bin Ismail Al Bukhari. Penerjemah: Achmad Sunarto dkk,

Shahih Bukhari Juz VIII, (Semarang: Asy Syifa’, 1993), hlm. 391

Page 37: PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA …

23

daerah memiliki keadaan yang sangat buruk maka kekacauan politik dan

sosial selalu menimbulkan efek yang buruk kepada kesejahteraan masyarakat

dan prospek pembangunan ekonomi dalam jangka panjang. Semakin turunnya

kesejahteraan masyarakat karena menganggur makaakan meningkatkan

peluang mereka terjerumus dalam kemiskinan karena tidak memiliki

pendapatan.

3.2 Hubungan Pengangguran Terhadap Kemiskinan

Menurut Tambunan yang dikutip dari skripsi Priyo Adi Nugroho,

bahwa pengangguran dapat mempengaruhi tingkat kemiskinan dengan

berbagai cara, diantaranya:

a. Jika likuiditas rumah tangga memiliki batasan dalam artian bahwa

konsumsi pada keadaan saat ini dipengaruhi oleh pendapatan saat ini,

maka pengangguran akan secara langsung mempengaruhi income

poverty rate dengan consumption poverty rate.

b. Jika likuiditas rumah tangga tidak memiliki batasan dengan kata lain

bahwa konsumsi pada keadaan saat ini tidak begitu dipengaruhi oleh

pendapatan pada saat ini, maka meningkatnya pengangguran akan

menyebabkan meningkatnya kemiskinan dalam jangka panjang,

namun tidak begitu memiliki pengaruh dalam jangka pendek.30

Salah satu faktor penting yang menentukan kemakmuran suatu

masyarakat adalah tingkat pendapatannya. Pendapatan masyarakat mencapai

maksimum apabila tingkat penggunaan tenaga kerja penuh dapat diwujudkan.

30

Priyo Adi Nugroho, op.cit., hlm. 25-26

Page 38: PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA …

24

ى الله عي ها كان احب العمل إل رسو الله عن عائشة رضي الله عن احب (رواه البخاري) وسىم ، ألذى يدوم عي

Dari ‘Aisyah ra.ia berkata: “pekerjaan yang paling disukai

Rasulullah S.a.w, ialah pekerjaan yang senantiasa dikerjakan oleh

pelakunya”. (HR. Bukhari)31

4. Kemiskinan

4.1 Konsep Dan Defenisi Kemiskinan

Ada banyak defenisi dan konsep tentang kemiskinan.Kemiskinan

merupakan masalah yang bersifat multidimensi sehingga dapat ditinjau dari

berbagai sudut pandang. Menurut Al-Ghazali dalam buku Nurul Huda,

dkkkemiskinan adalah ketidakmampuan seseorang untuk memenuhi

kebutuhan mereka sendiri.32

Word bank mendefinisikan bahwa kemiskinan merupakan bentuk

ketidaksejahteraan, dan terdiri dari berbagai dimensi.Hal ini seperti

rendahnya pendapatan, rendahnya tingkat kesehatan, pendidikan.33

Ketidakmampuan untuk memenuhi apa yang diinginkan bukanlah

kemiskinan. Jika barang yang dibutuhkan tersedia dan terjangkau oleh

seseorang, maka dia tidak diperlakukan sebagai orang miskin. Al-Ghazali

dalam buku Nurul Huda & dkk, membagi kemiskinan menjadi dua bagian: 1)

31

Imam Abdullah Muhammad bin Ismail ,op.cit.,hlm. 391 32

Nurul Huda & dkk, op.cit., hlm. 23 33

Anggit Yoga Permana, Analisis Pengaruh PDRB, Pendidikan, Dan Kesehatan Terhadap

Kemiskinan Di Jawa Tengah Tahun 2004-2009. (Skripsi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Universitas Diponegoro, 2012) hlm. 18

Page 39: PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA …

25

kemiskinan dalam hubungannya dengan kebutuhan materil dan 2) kemiskinan

dalam hubungan dengan kebutuhan rohani. Argumen serupa juga dibuat oleh

Ahmed dalam buku Nurul Huda, dkk.Dia mengatakan bahwa kemiskinan

bukan hanya merupakan perampasan barang dan jasa, tetapi juga kurangnya

kemiskinan dalam roh. Islam memandang kemiskinan merupakan satu hal

yang mampu membahayakan akhlak, kelogisan berpikir, keluarga, dan juga

masyarakat. Banyak sahabat Rasulullah S.a.w yang meriwayatkan,

bahwasanya Rasulullah S.a.w sendiri pernah memohon perlindungan Allah

SWT dari kemiskinan.Apabila kemiskinan memang tidak berbahaya, maka

tentunya Rasulullah S.a.w tidak perlu meminta permohonan perlindungan

kepada Allah dari kemiskinan.34

Hal ini sesuai dengan hadits yang

diriwayatkan Bukhari sebagai berikut:

ى الله عي وسىم ي قو ها قالت كان النىب : عن عائشة رضي الله عن نة القب وعذاب القب الىهمى نة النىار وعذاب النىار وفت اعوذبك من فت ان

نة الغن وشر ف نة الفقر وشر فت (رواه البخاري)...ت Dari ‘Aisyah ra.ia berkata: Nabi S.a.w Bersabda: “Wahai

Allah,Aku memohon perlindungan kepada-Mu dari cobaan neraka,

siksa neraka, cobaan kubur, siksaan kubur, buruknya cobaan

kekayaan danburuk-nya cobaan kemiskinan...(HR. Bukhari)35

4.2 Penyebab Kemiskinan

34

Nurul Huda & dkk, op.cit., hlm. 23-24 35

Imam Abdullah Muhammad bin Ismail Al Bukhari, op.cit., 393

Page 40: PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA …

26

Menurut Sadono Sukirno perangkap kemiskinan terjadi akibat tingkat

pendapatan masyarakat yang masih sangat rendah, karena tingkat

produktivitas yang rendah, sehingga menyebabkan kemampuan masyarakat

dalam menabung juga rendah. Ini akan menyebabkan tingkat pembentukan

modal yang rendah. Kondisi ini selanjutnya akan dapat menyebabkan suatu

negara kekurangan barang modal dan imbasnya tingkat produktivitas akan

tetap rendah.36

Menurut Meier dan Baldwin mengatakan bahwa kemiskinan terjadi

dikarenakan dari hubungan saling mempengaruhi antara keadaan masyarakat

yang masih terbelakang dengan kekayaan alam yang belum

dikembangkan.Untuk mengembangkan kekayaan alam yang dimiliki harus

ada tenaga kerja yang mempunyai keahlian untuk memimpin dan

melaksanakan berbagai macam kegiatan ekonomi.37

4.3 Karakteristik Penduduk Miskin

Hidup dalam kemiskinan bukan hanya hidup dalam kekurangan uang

dan tingkat pendapatan rendah, tetapi juga banyak hal lain, seperti tingkat

kesehatan dan pendidikan rendah, perlakuan tidak adil dalam hukum, maupun

kerentanan terhadap ancaman tindak kriminal. Kelompok penduduk miskin

yang berada pada masyarakat pedesaan dan perkotaan pada umumnya dapat

digolongkan pada buruh tani, pedagang kecil, buruh, pedagang kaki lima,

pedagang asongan, pemulung, pengemis, pengamen dan

pengangguran.Sementara di Provinsi Jambi menurut pemaparan Kepala

36

Sadono Sukirno, 2006, op.cit., hlm. 113-114 37

Ibid.,hlm. 114

Page 41: PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA …

27

Bidang Sosia BPS Jambi Rifyanto bahwa kemiskinan dipandang sebagai

ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar

makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran.Jika diambil

dari sisi rata-rata pengeluaran perkapita perbulan dalam ukuran rupiah,

ukuran garis kemiskinan di Provinsi Jambi yaitu penduduk/warga yang

memiliki pendapatan Rp 379.648 perkapita perbulannya.Jika dibagi

perharinya, garis kemiskinan terjadi apabila perolehan pendapatan sekitar Rp

12.000 perharinya.38

F. TINJAUAN PUSTAKA

Penelitian terdahulu adalah suatu penelitian yang telah lebih dahulu

dilaksanakan dan memiliki keterkaitan dengan penelitian baru yang sedang

dilaksanakan.Tujuan dicantumkannya penelitian terdahulu adalah untuk

mengetahui kerangka teori dan keilmuan yang telah digunakan oleh peneliti

terdahulu, agar penelitian yang dilaksanakan dapat melengkapi dan

memperkaya penelitian yang telah dilaksanakan sebelumnya.

1. Penelitian yang dilakukan oleh Dio Syahrullah dengan judul Analisis

Pengaruh Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Pendidikan, Dan

Pengangguran Terhadap Kemiskinan Di Provinsi Banten Tahun 2009-

2012 menjelaskan bahwa hasil penelitiannya menunjukkan variabel

PDRB berpengaruh signifikan dan negatif terhadap kemiskinan di

38

http://m.kajanglako.com/id-1598-post-siapa-orang-miskin-di-jambi-simak-penjelasan-

badan-pusat-statistik.html di akses tanggal 10 juli 2018

Page 42: PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA …

28

Provinsi Banten, dengan kata lain apabila PDRB meningkat maka

kemiskinan menurun. Variabel pendidikan tidak berpengaruh signifikan

terhadap kemiskinan di Provinsi Banten, variabel pengangguran

berpengaruh signifikan dan positif terhadap kemiskinan di Provinsi

Banten dengan kata lain apabila pengangguran meningkat maka

kemiskinan akan meningkat.39

2. Penelitian yang dilakukan oleh Diah Retnowati, dan Harsuti dengan

judul Pengaruh Pengangguran terhadap tingkat kemiskinan di Jawa

Tengah tahun 2009-2014 dengan menggunakan metode data panel. Hasil

dari penelitiannya menunjukkan bahwa variabel pengangguran bertanda

positif dan berpengaruh secara signifikan terhadap kemiskinan di Jawa

Tengah, artinya kenaikan tingkat pengangguran yang bertanda positif

akan mengakibatkan kemiskinan menguat.40

3. Penelitian yang dilakukan oleh Desi Yulianti dengan judul Pengaruh

Indeks Pembangunan Manusia, Pertumbuhan Ekonomi, Pengangguran

dan Upah terhadap kemiskinan di Provinsi DIY Periode Tahun 2007-

2013 (Dalam Perspektif Ekonomi Syariah). Tulisannya meneliti tentang

Pengaruh Indeks Pembangunan Manusia, Pertumbuhan Ekonomi,

Pengangguran dan Upah terhadap kemiskinan yang ada di Provinsi

DIY dari Tahun 2007-2013. Analisis data yang dilakukan dengan

model fixed effect.Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa

39

Dio Syahrullah, Analisis Pengaruh Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Pendidikan,

Dan Pengangguran Terhadap Kemiskinan Di Provinsi Banten Tahun 2009-2012, (Skripsi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, 2014), hlm. 94 40

Diah Retnowati, dan Harsuti, Pengaruh Pengangguran terhadap tingkat kemiskinan di Jawa

Tengah tahun 2009-2014, (Skripsi Universitas Wijayakusuma Purwokerto), hlm. 614

Page 43: PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA …

29

variabel Indeks Pembangunan Manusia berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap kemiskinan di Provinsi DIY, variabel pertumbuhan

ekonomi berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kemiskinan

di Provinsi DIY, variabel pengangguran berpengaruh negatif dan tidak

signifikan terhadap kemiskinan di Provinsi DIY, variabel upah

berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan di Provinsi

DIY.41

4. Penelitian yang dilakukan oleh Shinta Setya Ningrum dengan judul

Analisis Pengaruh Tingkat Pengangguran Terbuka, Indeks

Pembangunan Manusia, dan Upah Minimum terhadap jumlah Penduduk

Miskin di Indonesia tahun 2011-2015. Hasil penelitiannya menunjukkan

variabel Tingkat Pengangguran Terbukanya berpengaruh positif dan

signifikan terhadap jumlah penduduk miskin Indonesia tahun 2011-

2015. Nilai koefisien TPT sebesar 0,073014 memiliki arti bahwa setiap

kenaikan TPT sebesar 1 persen dapat meningkatkan jumlah

pendudukmiskin sebesar 0,073014 persen dan sebaliknya. Variabel IPM

berpengaruh negatif dan signifikan terhadap (Y). Nilai koefisien IPM

sebesar -0,865177, setiap naiknya IPM sebesar 1 persen dapat

mengurangi jumlah penduduk miskin sebesar 0,865177 persen dan

sebaliknya. Variabel Upah minimum berpengaruh positif dan signifikan

terhadap (Y). Nilai koefisien upah minimum sebesar 1.33E-06

41

Desi Yulianti, op.cit.,hlm. 74

Page 44: PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA …

30

menunjukkan setiap kenaikan upah minimum sebesar 1 juta rupiah maka

dapat meningkatkan (Y) sebesar 1.33E-06 juta rupiah dan sebaliknya.42

Berdasarkan hasil penelitian dari beberapa peneliti di atas dapat

ditarik kesimpulan bahwa peneliti sebelumnya meneliti tentang beberapa

faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya tingkat kemiskinan.Adapun

perbedaan antara penelitian sekarang dengan yang terdahulu adalah terletak

padaobjek lokasi penelitiannya yang tentunya berbeda kondisi ekonomi,

sosial dan masyarakatnya.

G. KERANGKA PEMIKIRAN

Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel bebas (Pertumbuhan

Ekonomi, Sumber Daya Manusia, dan Pengangguran) yang digunakan untuk

melihat pengaruhnya terhadap kemiskinan di Provinsi Jambi. Untuk

memudahkan kegiatan penelitian yang akan dilakukanserta untuk

memperjelas alur pemikiran dalam penelitian ini, maka peneliti merumuskan

suatu kerangka pemikiran yang dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 1.2

Kerangka Pemikiran

42Shinta Setya Ningrum, Analisis Pengaruh Tingkat Penganggurn Terbuka, Indeks

Pembangunan Manusia, dan Upah Minimum terhadap jumlah Penduduk Miskin di Indonesia tahun

2011-2015, (Skripsi Universitas Muhammadiyah Malang, 2017), hlm. 189-190

Pertumbuhan

Ekonomi (X1)

Page 45: PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA …

31

Keterangan :

: Pengaruh secara parsial

: pengaruh secara simultan

H. HIPOTESIS

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam

bentuk kalimat pertanyaan.Dikatakan sementara, karena jawaban yang

diberikan baru berdasarkan pada teori yang relevan, belum berdasarkan pada

fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.Jadi hipotesis

juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah

penelitian, belum jawaban empirik.43

1. H0:β1=0: Diduga tidak terdapat pengaruh antara Pertumbuhan Ekonomi,

Sumber Daya Manusia, dan Pengangguran terhadap Kemiskinan di

Provinsi Jambi tahun 2010-2016.

H1:β1=0: Diduga terdapat pengaruh antara Pertumbuhan Ekonomi, Sumber

Daya Manusia, dan Pengangguran terhadap Kemiskinan di Provinsi Jambi

tahun 2010-2016.

43

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, DanR&D, cet. 25, (Bandung: Alfabeta,

2017), hlm. 63

Kemiskinan

(Y) Pengangguran (X3)

Sumber Daya Manusia

(X2)

Page 46: PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA …

32

2. H0:β1=0: Diduga tidak terdapat variabel bebas yang berpengaruh lebih

dominan terhadap Kemiskinan di Provinsi Jambi tahun 2010-2016.

H1:β1=0: Diduga terdapat variabel bebas yang berpengaruh lebih dominan

terhadap Kemiskinan di Provinsi Jambi tahun 2010-2016.

I. SISTEMATIKA PENULISAN

Dalam sistematika penulisan terdiri dari lima bab dan setiap babnya

terdiri dari sub-sub, masing-masing bab membahas permasalahan tersendiri

tetapi masih berkaitan antara satu bab dengan bab berikutnya. Adapun

sistematika penulisan adalah:

BAB I: Bab ini membahas tentang pendahuluan, mencakup latar belakang

masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kerangka

teori, tinjauan pustaka, kerangka pemikiran dan hipotesis.

BAB II: Bab ini membahas tentang metode penelitian yang meliputi

pendekatan penelitian, jenis dan sumber data, metode pengumpulan

data, teknik analisis data.

BAB III: Bab ini membahas gambaran umum tentang obyek penelitian yaitu,

kondisi Geografis Provinsi Jambi, kemiskinan, pertumbuhan

ekonomi (laju pertumbuhan PDRB), sumber daya manusia (IPM),

dan pengangguran.

BAB IV: Bab ini membahas tentang hasil penelitian yang akan diteliti oleh

penulis mengenai Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pembangunan

Sumber Daya Manusia, dan Pengangguran terhadap Kemiskinan di

Provinsi Jambi tahun 2010-2016.

Page 47: PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA …

33

BAB V: Bab ini membahas tentang kesimpulan dan saran.

Page 48: PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA …

34

BAB II

METODE PENELITIAN

1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian

Kuantitatif dengan menggunakan metode data panel. Metode kuantitatif

adalah metode statistik yang menyangkut pendugaan parameter, pengujian

hipotesis, dan hubungan antara dua sifat (peubah) atau lebih bagi parameter-

parameter yang mempunyai sebaran (distribusi normal) tertentu yang

diketahui.44

2. Jenis dan Sumber Data

a. Jenis data

Data adalah kumpulan angka, fakta, fenomena atau keadaan atau

lainnya yang disusun menurut logika tertentu merupakan hasil

pengamatan, pengukuran atau pencacahan dan sebagainya terhadap

variabel dari suatu objek kajian, yang berfungsi dapat digunakan untuk

membedakan objek yang satu dengan yang lainnya pada variabel yang

sama. 45

44

Imam Gunawan, Pengantar Statistika Inferensial, ed. 1, cet. 1, (Jakarta: Rajawali Pers,

2016), hlm. 12 45

Syahirman Yusi & Umiyati Idris, Metodologi Penelitian Ilmu Sosial Pendekatan

Kuantitatif, (Citra Books Indonesia, t.t.), hlm. 101

Page 49: PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA …

35

Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data sekunder, data

sekunder itu sendiri adalah data yang diperoleh berdasarkan informasi

yang telah disusun dan dipublikasikan oleh instansi tertentu.46

b. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data BPS

Provinsi Jambi yang berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi, sumber

daya manusia, pengangguran dan Kemiskinan di Provinsi Jambi tahun

2010-2016 .

3. Instrumen Pengumpulan Data

Data yang digunakan untuk mencapai tujuan dalam penelitian ini

yaitu melalui data sekunder berupa data panel yang merupakan gabungan

antara datatime seriesdan data cross section. Data yang diperoleh

merupakan data-data dari literatur yang berkaitan baik berupa dokumen,

artikel, catatan-catatan maupun arsip.Data yang diperoleh kemudian

disusun dan diolah sesuai dengan kepentingan dan tujuan penelitian.Untuk

tujuan penelitian ini data yang dibutuhkan adalah data Badan Pusat

Statistik (BPS) Provinsi Jambi. Meliputi data kemiskinan, data

Pertumbuhan ekonomi berupa laju pertumbuhan PDRB, data sumber daya

manusia berupa data IPM, dan data tingkat pengangguran.

46

Ibid., hlm. 103

Page 50: PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA …

36

4. Teknik Analisis Data

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

kuantitatif dengan menggunakan estimasi model regresi dengan

menggunakan data panel.Analisis regresi digunakan untuk

menggambarkan model hubungan antara variabel, selain itu digunakan

untuk mengetahui variabel bebas mana yang secara statistik berpengaruh

terhadap variabel terikat.47

Untuk memudahkan dalam analisis maka

penelitian ini menggunakan bantuan softwere Eviews. Untuk melihat

hubungan antara Pertumbuhan ekonomi, sumber daya manusia, dan

penganggguran terhadap kemiskinan digunakan model dasar sebagai

berikut:

Y = b0 + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e

Dimana:

Y = Kemiskinan

b0 = Konstanta

b1, b2, b3 = Koefisien Regresi

X1 = Pertumbuhan Ekonomi(laju pertumbuhan PDRB)

X2 = Sumber Daya Manusia (IPM)

X3 = Pengangguran

E = Error term

47

Imam Gunawan, op.cit.,hlm. 202

Page 51: PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA …

37

5. Metode Data Panel

Dalam pengolahan data panel terdapat tiga pendekatan dalam

mengestimasi regresi data panel yang dapat digunakan yaitu model

Common Effect, model Fixed Effect, dan model Random Effect.

a) Common Effect

Estimasi Common Effect (koefisien tetap antar waktu dan

individu) merupakan teknik yang paling sederhana untuk

mengestimasi data panel. Hal ini karena hanya dengan

mengkombinasikan data time series dan data cross secsion tanpa

melihat perbedaan antara waktu dan individu, sehingga dapat

menggunakan metode OLS dalam mengestimasi data panel.

Dalam pendekatan estimasi ini, tidak diperlihatkan dimensi

individu maupun waktu. Diasumsikan bahwa perilaku data antar

variabel sama dalam berbagai kurun waktu.

b) Fixed Effect

Teknik model Fixed Effect adalah teknik mengestimasi data

panel dengan menggunakan variabel dummy untuk menangkapadanya

perbedaan intersep. Pengertian Fixed Effect ini didasarkan adanya

perbedaan intersep antara variabel namun intersepnya sama antar

waktu. Di samping itu, model ini juga mengasumsikan bahwa

koefisien regresi (slope) tetap antar variabel dan antar waktu.

Page 52: PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA …

38

c) Random Effect

Pada model Fixed Effect terdapat kekurangan yaitu

berkurangnya derajat kebebasan (Degree Of Freedom) sehingga akan

megurangi efisiensi parameter. Untuk mengatasi masalah tersebut,

maka dapat menggunakan pendekatan estimasi Random

Effect.Pendekatan estimasi random effect ini menggunakan variabel

gangguan (error terms).Variabel gangguan ini mungkin akan

menghubungkan antar waktu dan antar variabel. Penulisan konstanta

dalam model random effecttidak lagi tetap tetapi bersifat random.

6. Pemilihan Model Data Panel

Dalam pengolahan data panel mekanisme uji untuk menentukan

metode pemilihan data panel yang tepat yaitu dengan cara

membandingkan metode pendekatan PLS dengan metode pendekatan

FEM terlebih dahulu. Jika hasil yang diperoleh menunjukkan model

pendekatan PLS yang diterima, maka model pendekatan PLS yang akan

dianalisis. Jika model pendekatan FEM yag diterima, maka dilakukan

perbandingan lagi dengan model pendekatan REM. Untuk melakukan

model mana yang akan dipakai, maka dilakukan pengujian di antaranya:

a. Uji Chow Test

yaitu uji yang digunakan untuk mengetahui apakah model

Pooled Least Square (PLS) atau Fixed Effect Model (FEM) yang

akan dipilih untuk estimasi data. Uji ini dapat dilakukan dengan uji

Page 53: PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA …

39

Chow-Test. Dalam pengujian ini dilakukan dengan hipotesa sebagai

berikut:

HO : Model PLS

H1 : Model Fixed Effect

Pengujian ini menggunakan nilai probabilitas nilai cross-section F,

jika nilai probabilitas < α= 0.05 maka H0 ditolak, artinya model

panel yang baik yang digunakan adalah Fixed Effect Model, dan

sebaliknya. Jika H0 diterima, berarti model PLS yang dipakai dan

dianalisis. Namun jika HO ditolak, maka model FEM harus diuji

kembali untuk memilih apakah akan memakai model FEM atau

REM yang kemudian dianalisis.

b. Uji Hausmant Test

Pengujian ini dilakukan untuk menentukan apakah model

fixed effectatau random effect yag akan dilipih. Pengujian ini

dilakukan dengan hipotesa sebagai berikut:

HO= Model Random Effect

H1= Model Fixed Effect

Dasar penolakan Ho adalah dengan menggnakan pertimbangan

probabilitas Cross section random. Jika probabilitas Cross section

random > α= 0.05 maka HO diterima, artinya model yang digunakan

adalah Random Effect begitu juga sebaliknya.

Page 54: PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA …

40

7. Uji Asumsi Klasik

1). Uji Normalitas

Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah data penelitian yang

diperoleh berdistribusi normal atau mendekati normal, karena data yang

baik adalah data yang menyerupai distribusi normal. Uji normalitas

dilakukan dengan berbagai cara salah satunya adalah uji Jarque-Berra

(JB Test). Data dinyatakan berdistribusi normal apabila nilai

probabilitas dan Jarque Berra 0.05, sebaliknya jika nilai probabilitas

0.05 maka data dinyatakan berdistribusi tidak normal.48

2). Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas adalah suatu keadaan di mana terdapat

hubungan linear yang sempurna antara variabel-variabel bebas dalam

model regresi.49

Ada atau tidaknya multikolinearitas dapat diketahui

dari koefisien korelasi masing-masing variabel bebas. Jika semua

koefisien korelasi masing-masing variabel lebih besar dari 0.08 maka

terjadi multikolinearitas.

3). Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas adalah varians berbeda dari satu pengamatan

kepengamatan lainnya.50

Dalam data panel masalah heteroskedastisitas

dapat dilihat dengan melakukan uji glejser terlebih dahulu, apabila

probabilitasnya tidak signifikan secara statistik pada taraf derajat 5%

48

Imam Gunawan, op.cit., hlm. 93 49

Napa J. Awat, Metode Statistik Dan Ekonometri, ed. 1, cet. 1, (Yogyakarta: Liberty, 1995),

hlm. 368

50

Ibid., hlm. 379

Page 55: PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA …

41

maka hipotesis nol diterima, yang berarti tidak ada heteroskedastisitas

dalam model. Sebaliknya jika nilai probabilitsnya signifikan secara

statistik pada derajat 5% maka hipotesis nol ditolak, yang berarti ada

masalah heteroskedastisitas dalam model.

4). Uji Autokorelasi

Autokorelasi adalah adanya korelasi antara anggota seri dari

observasi-observasi yang diurutkan berdasarkan waktu.Keberadaan

autokorelasi memiliki konsekuensi, yaitu estimasi masih linear dan

tidak bias, serta konsisten dan secara asumtotis terdistribusi secara

normal, namun estimator-estimator tersebut tidak lagi efisien (memiliki

varians kecil).Jika varians tidak minimum, maka menyebabkan

perhitungan standar error tidak dipercaya kebenarannya.Selanjutnya

interval estimasi maupun uji hipotesis yang berdasarkan pada distribusi

t maupun F tidak lagi bisa dipercaya untuk evaluasi hasil regresi.51

Untuk mendeteksi adanya autokorelasi dalam suatu model regresi,

dapat dilakukan melalui model pengujian terhadap nilai Durbin-Watson

yaitu sebagai berikut:

51

Imam Gunawan, op.cit., hlm. 101

Page 56: PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA …

42

Tabel 2.1

Durbin-Watson

Nilai statistik d Hasil

0 < dw < dL Menolak hipotesis nol; ada autokorelasi positif

dL ≤ dw ≤ dU Daerah kerag-raguan; tidak ada keputusan

dL ≤ dw ≤ 4 - dU Menerima hipotesis nol; tidak ada autokorelasi

positif/negatif

4 - dU ≤ dw ≤ 4 - dL Daerah keragu-raguan; tidak ada keputusan

4 - dL ≤ dw ≤ 4 Menolak hipotesis nol; ada autokorelasi negatif

8. Uji Statistik

1) Uji Signifikansi Parsial (Uji t)

Uji t dilakukan untuk melihat signifikansi dari pengaruh

variabel bebas secara individual terhadap variabel terikat dengan

menganggap variabel bebas lainnya adalah konstan. Untuk menguji

hipotesis tersebut digunakan statistik t, di mana nilai thitung dapat

diperoleh dengan rumus:

t =

Di mana:

βi : Koefisien Regresi

Se (βi) : Standar Eror Koefisien Regresi

Dengan hipotesis sebagai berikut:

a) Uji t untuk variabel Pertumbuhan Ekonomi

Page 57: PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA …

43

H0>0.05, artinya variabel pertumbuhan ekonomi tidak

berpengaruh terhadap variabel kemiskinan di Provinsi

Jambi.

H1<0.05, artinya variabel pertumbuhan ekonomi

berpengaruh terhadap variabel kemiskinan di Provinsi

Jambi.

b) Uji t untuk variabel Sumber Daya Manusia

H0>0.05, artinya variabel sumber daya manusia tidak

berpengaruh terhadap variabel kemiskinan di Provinsi

Jambi.

H1<0.05, artinya variabel sumber daya manusia

berpengaruh terhadap variabel kemiskinan di Provinsi

Jambi.

a. Uji t untuk variabel Pengangguran

H0>0.05, artinya variabel Pengangguran tidak

berpengaruh terhadap variabel kemiskinan di Provinsi

Jambi.

H1< 0.05, artinya variabel Pengangguran berpengaruh

terhadap variabel kemiskinan di Provinsi Jambi.

2) Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Uji secara menyeluruh (simultan) digunakan uji F (F-

test), pengujian ini dilakukan untuk melihat pengaruh variabel-

variabel independen terhadap variabel dependen secara

Page 58: PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA …

44

keseluruhan. Dalam pengujian hipotesis ini akan menggunakan

uji F dengan hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut:

H0 : b1, b2, b3 = 0 ; Tidak ada pengaruh antara variabel

independen terhadap variabel dependen.

Ha : b1, b2, b3 ≠ 0 ; Paling tidak ada satu variabel independen

yang mempengaruhi variabel dependen.52

3) Uji Koefisien Determinasi (R²)

Koefisien Determinasi (dinotasikan dengan R2) adalah

sebuah kunci penting dalam analisis regresi.Nilai koefisien

determinasi diinterpretasikan sebagai proporsi dari varian

variabel dependen, bahwa variabel dependen dapat dijelaskan

oleh variabel independen sebesar nilai koefisien determinasi

tersebut.Nilai koefisien determinasi bergerak antara 0 sampai

1mengindikasikan bahwa variabel dependen dapat

diprediksikan.53

52

Feby Septajaya, op.cit.,hlm. 41-42 53

Sukestiyarno, Statistika Dasar, (Yogyakarta: Andi, 2013), hlm. 166-167

Page 59: PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA …

45

BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Kondisi Geografis Provinsi Jambi

Provinsi Jambi terbentuk pada tahun 1958 berdasarkan Undang-undang

No.61tahun 1958 tanggal 25 juni 1958 yang terletak pada Pantai Timur Pulau

Sumatera berhadapan dengan laut Cina Selatan dan Lautan Pasifik, pada alur lalu

lintas Internasional dan Regional. Secara geografis Provinsi Jambi terletak antara

0º 45¹ 2º 45¹ LS dan 101º 0¹ - 104º 55 BT dengan wilayah keseluruhan seluas

53.435.72 Km² dengan luas daratan 51.000 Km2, luas lautan 425,5 Km2 dan

panjang pantai 185 Km. Batas-batas Wilayah Provinsi Jambi adalah sebagai

berikut :

Sebelah Utara dengan Provinsi Riau

Sebelah Selatan dengan Provinsi Sumatera Selatan

Sebelah Barat dengan Provinsi Sumatera Barat

Sebelah Timur dengan Laut Cina Selatan

Provinsi Jambi termasuk dalam kawasan segi tiga pertumbuhan Indonesia-

Malaysia-Singapura (IMS-GT) dan Indonesia-Malaysia-Thailand (IMT-GT).Jarak

tempuh Jambi ke Singapura jalur laut melalui Batam dengan menggunakan kapal

cepat (jet-foil) ditempuh ± 5 jam.

Page 60: PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA …

46

Dengan adanya pemekaran Wilayah Kabupaten seperti UU No. 25 Tahun

2008 kini Provinsi Jambi terbagi menjadi 9 Kabupaten dan 2 Kota yaitu :

1. Kabupaten Kerinci, (Ibukota Sungai Penuh) 419 Km

2. Kabupaten Sarolangun, (Ibukota Sarolangun) 179 Km

3. Kabupaten Merangin, (Ibukota Bangko) 190 Km

4. Kabupaten Bungo, (Ibukota Muaro Bungo) 252 Km

5. Kabupaten Tebo, (Ibukota Muara Tebo) 206 Km

6. Kabupaten Batanghari (Ibukota Muaro Bulian) 60 Km

7. Kabupaten Muaro Jambi, (Ibukota Sengeti) 27Km

8. Kabupaten Tanjung Jabung Barat, (Ibukota Kuala Tungkal) 131 Km

9. Kabupaten Tanjung Jabung Timur, (Ibukota Muara Sabak) 129 Km.

10. Kota Jambi, (Ibukota Provinsi Jambi) 3 Km

11. Kota Sungai Penuh, (Ibukota Sungai Penuh) 420 Km54

B. Kemiskinan

Kemiskinan merupakan masalah yang menyangkut banyak aspek karena

berkaitan dengan pendapatan yang rendah, buta huruf, derajat kesehatan yang

rendah dan ketidaksamaan derajat antara jenis kelamin serta buruknya lingkungan

hidup.Kemiskinan tidak lagi dipandang hanya sebatas kemampuan ekonomi,

tetapi kegagalan dalam memenuhi hak-hak dasar yang mengakibatkan perlakuan

54

http://jambi-kota.blogspot.com/2012/01/letak-geograifs.html, diakses tanggal 20 Agustus

2018

Page 61: PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA …

47

yang berbeda dalam menjalankan kehidupan secara bermartabat.Oleh karena itu

pemerintah berupaya keras untuk mengatasi masalah kemiskinan tersebut

sehingga pembangunan dilakukan secara terus menerus. Badan pusat statistik

mendefenisikan kemiskinan sebagai ketidakmampuan memenuhi standar

minimum kebutuhan dasar yang meliputi kebutuhan makanan maupun non

makanan untuk mengukur kemiskinan BPS menggunakan konsep kemampuan

memenuhi kebutuhan dasar (basic needs approach). Dengan pendekatan ini,

kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk

memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi

pengeluaran.Jadi penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata

pengeluaran perkapita perbulan di bawah garis kemiskinan.55

C. Pertumbuhan Ekonomi

Salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi suatu

wilayah/Provinsi dalam satu periode tertentu ditunjukkan oleh pertumbuhan

ekonomi di suatu wilayah. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai

proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan

menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi

dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu

perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional.

Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan

ekonomi dalam kehidupan masyarakat.Dalam penelitian ini penulis menggunakan

laju pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sebagai dasar untuk

55

https://jambi.bps.go.id/subject/23/kemiskinan.html#subjekviewTab1, diakses tanggal 20

Agustus 2018

Page 62: PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA …

48

melihat pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi. Adapun unit ekonominya

mencakup kegiatan pertanian, pertambangan, industri pengolahan, listrik, gas dan

air bersih, perdagangan, hotel dan restoran, pengangkutan dan komunikasi,

keuangan, persewaan dan jasa perusahaan, serta jasa-jasa. PDRB juga dapat

digunakan untuk mengetahui potensi ekonomi di suatu wilayah dalam periode

tertentu.

D. Sumber Daya Manusia

Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan modal dasar pembangunan

nasional.Oleh karena itu, maka kualitas SDM senantiasa harus dikembangkan dan

diarahkan agar bisa mencapai tujuan yang diharapkan.Berbicara mengenai sumber

daya manusia, sebenarnya dapat dilihat dari dua aspek, yaitu aspek kualitas dan

aspek kuantitas.Aspek kuantitas mencakup jumlah SDM yang tersedia

(penduduk), sedangkan aspek kualitas mencakup kemampuan SDM baik fisik

maupun nonfisik yakni kecerdasan dan mental dalam melaksanakan

pembangunan. Sehingga dalam proses pembangunan pengembangan sumber daya

manusia sangat diperlukan, sebab kuantitas SDM yang besar tanpa didukung

kualitas yang baik akan menjadi beban pembangunan bangsa56

.

E. Pengangguran

Pengangguran meliputi penduduk yang tidak punya pekerjaan, sedang

mencari pekerjaan, penduduk yang tidak bekerja dan sedang mempersiapkan

suatu usaha, penduduk yang tidak punya pekerjaan dan tidak mencari pekerjaan,

56

Nurul Huda & dkk, op.cit., hlm. 161

Page 63: PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA …

49

karena merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan, kemudian penduduk yang

sudah punya pekerjaan tetapi belum mulai bekerja.57

Pengangguran itu disebabkan

karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan

jumlah lapangan kerja yang mampu menyerapnya.Tingkat pengangguran sangat

erat hubungannya dengan laju pertumbuhan penduduk. Dengan laju pertumbuhan

yang tinggi akan meningkatkan jumlah angkatan kerja (penduduk usia kerja) yang

kemudian besarnya angkaatan kerja ini dapat menekan ketersediaan lapangan

kerja di pasar kerja. Sedangkan angkatan kerja sendiri terdiri dari dua komponen

yaitu orang yang menganggur dan orang yang bekerja.Apabila mereka tidak

bekerja konsekuensinya adalah mereka tidak dapat memenuhi kebutuhan dengan

baik, kondisi seperti ini membawa dampak bagi terciptanya jumlah kemiskinan.

57

https://jambi.bps.go.id/subject/6/tenaga-kerja.html#subjekViewTab1, diakses tanggal 28

Agustus 2018

Page 64: PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA …

50

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian

Dalam penelitian ini beberapa variabel yang digunakan adalah data tingkat

kemiskinan.Tingkat kemiskinan merupakan persentase penduduk miskin yang ada

di Provinsi Jambi yang mencakup data persentase kemiskinan di seluruh

Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi, kemudian data laju pertumbuhan PDRB

ADHK. Laju pertumbuhan PDRB ADHK merupakan proses kenaikan output

perkapita yang terus menerus dalam jangka panjang yang berdasarkan atas dasar

harga konstan atau tetap. Kemudian data Indeks Pembangunan Manusia (IPM),

yaitu merupakan data yang diperoleh melalui pengukuran perbandingan dari

harapan hidup, melek huruf, pendidikan, dan standar hidup untuk semua

wilayah.Adapun IPM digunakan untuk mengklarifikasikan apakah suatu daerah

itu maju atau tidak selain itu digunakan untuk mengukur pengaruh dari

kebijaksanaan ekonomi terhadap kualitas hidup. Kemudian data tingkat

pengangguran terbuka yang digunakan untuk melihat situasi di mana orang sama

sekali tidak bekerja dan berusaha mencari pekerjaan. Variabel-variabel tersebut

digunakan untuk menganalisa dan membuktikan hipotesis yang dirumuskun

terbukti atau tidak.Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan uji T dan uji F

di mana bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap

variabel dependen.Data-data diperoleh melalui aplikasi Badan Pusat Statistik

(BPS) Provinsi Jambi.Penentuan sampel penelitian ini diambil dari tahun 2010-

2016.

Page 65: PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA …

51

Tabel 4.1

Wilayah

Persentse Penduduk Miskin Kabupaten/Kota Provinsi Jambi

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Kerinci 7.83 7.36 7.71 7.92 7.43 8.16 7.48

Merangin 8.07 7.68 8.09 8.23 9.37 9.8 9.95

Sarolangun 9.66 9.1 9.46 9.55 10.17 10.29 9.33

Batanghari 10.19 9.56 10.13 10.31 10.5 10.69 10.79

Muaro Jambi 5.29 4.98 5.08 5.13 4.45 4.63 4.3

Tanjab.Timur 12.4 11.6 12.5 12.87 13.55 14.17 12.76

Tanjab. Barat 11.08 10.43 10.92 11.03 11.64 12.63 11.81

Tebo 6.42 6.05 6.35 6.44 6.89 7.12 6.87

Bungo 5.7 5.35 5.55 5.61 5.12 5.7 5.99

Kota Jambi 9.9 9.27 9.8 9.96 8.94 9.67 8.87

Kota Sungai Penuh 3.64 3.42 3.66 3.73 3.33 3.43 3.13

Provinsi Jambi 8.4 7.9 8.28 8.41 8.39 8.86 8.41

Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi58

Dari data tabel 4.1 di atas secara keseluruhan kemiskinan yang ada di

Provinsi Jambi yang dilihat dari data tingkat kemiskinan ditiap Kabupaten/Kota

menunjukkan tingkat kemiskinan yang mengalami fluktuatif selama 7 tahun. Dari

data terakhir di tahun 2016 tingkat kemiskinan yang tertinggi di Provinsi Jambi

yaitu di Kabupaten Tanjung Jabung Barat dengan tingkat kemiskinan sebesar

11.81% dan yang terendah berada di Kabupaten Tanjung Jabung Timur dengan

tingkat kemiskinan sebesar 2.76%, rendahnya kemiskinan di Kabupaten Tanjung

Jabung Timur di tahun 2016 tentunya harus menjadi motivasi bagi

58

Aplikasi Statistik Provinsi Jambi, di akses tanggal 9 agustus 2018

Page 66: PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA …

52

Kabupaten/Kota untuk lebih baik lagi dalam menanggulangi masalah kemiskinan,

hal ini tentunya merupakan masalah yang sudah seharusnya diselesaikan agar

kemiskinan yang ada di wilayah Provinsi Jambi terus mengalami penurunan tiap

tahunnya.

Tabel 4.2

Wilayah Laju Pertumbuhan PDRB ADHK Kabupaten/Kota Provinsi Jambi

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Kerinci 5.89 5.69 7.5 6.16 9.06 6.45 6.7

Merangin 7.85 7.02 6.37 6.45 7.13 5.48 6.21

Sarolangun 8.09 8.8 8.49 7.61 5.2 3.09 4.26

Batanghari 8.09 8.8 8.35 6.48 7.56 4.36 4.55

Muaro Jambi 6.05 7.9 7.23 7.15 8.03 5.24 5.43

Tanjab.Timur 5.78 6.83 2.78 4.57 5.81 1.87 2.7

Tanjab. Barat 6.87 7.85 4.95 5.73 5.85 3.98 3.14

Tebo 5.96 6.78 7.7 7.63 8.83 5.28 5.38

Bungo 6.73 7.68 9.67 9.02 6.74 5.13 5.2

Kota Jambi 6.66 6.97 7.67 8.5 8.17 5.56 6.81

Kota Sungai Penuh 6.47 6.73 7.09 8.45 7.54 7.06 6.15

Sumber: BPS Provinsi Jambi59

Dari tabel di atas laju pertumbuhan PDRB ditiap Kabupaten/Kota

mengalami fluktuatif pada tahun 2010 laju pertumbuhan PDRB paling tinggi

yaitu di Kabupaten Batanghari dan Sarolangun yaitu sebesar 8.09%, kemudian

59

Aplikasi Statistik Provinsi Jambi, di akses tanggal 9 agustus 2018

Page 67: PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA …

53

pada tahun 2011 laju pertumbuhan PDRB yang tertinggi juga di Kabupaten

Batanghari dan Sarolangun yaitu sebesar 8.8%, kemudian pada tahun 2012 dan

2013 Kabupaten Bungo memiliki laju pertumbuhan tertinggi yaitu sebesar 9.67%

dan 9.02%, kemudian pada tahun 2014 Kabupaten Kerinci memeliki laju

pertumbuhan tertinggi yaitu sebesar 9.06%, kemudian pada tahun 2015 laju

pertumbuhan PDRB tertinggi dimiliki Kota Sungai Penuh yaitu sebesar 7.06%,

kemudian pada tahun 2016 Kota Jambi memiliki laju pertumbuhan tertinggi yaitu

sebesar 6.81%.

Tabel 4.3

Wilayah

Persentse Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten/Kota Provinsi Jambi

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Kerinci 65.16 65.85 66.71 67.49 67.96 68.89 69.68

Merangin 63.85 64.4 65.31 65.82 66.21 67.4 67.86

Sarolangun 64.64 65.2 66.16 67.13 67.67 68.1 68.73

Batanghari 65.67 66.32 66.97 67.24 67.68 68.05 68.7

Muaro Jambi 62.84 63.39 64.17 65.14 65.71 66.66 67.55

Tanjab.Timur 57.21 57.77 58.63 59.41 59.88 61.12 61.88

Tanjab. Barat 61.49 61.98 62.86 63.54 64.04 65.03 65.91

Tebo 63.62 64.45 65.23 65.91 66.63 67.29 68.05

Bungo 66.28 66.7 67.2 67.54 67.93 68.34 68.77

Kota Jambi 72.23 72.96 73.78 74.21 74.86 75.58 76.14

Kota Sungai Penuh 69.91 70.55 71.23 72.09 72.48 73.03 73.35

Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi60

60

Aplikasi Statistik Provinsi Jambi, di akses tanggal 9 agustus 2018

Page 68: PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA …

54

Dari tabel di atas terlihat IPM tertinggi di tahun 2010 berada di Kota

Jambi yaitu sebesar 72.23% dan yang terendah berada di Kabupaten Tanjung

Jabung Timur dengan persentase sebesar 57.21%, kemudian pada tahun 2011 IPM

tertinggi di Provinsi Jambi masih berada di Kota Jambi yaitu sebesar 72.96% dan

yang terendah berada di Kabupaten Tanjung Jabung Timur dengan persentase

IPM sebesar 57.77%, kemudian pada tahun 2012 IPM tertinggi berada di Kota

Jambi dengan persentase sebesar 73.78% dan yang terendah berada di Kabupaten

Tanjung Jabung Timur dengan persentase sebesar 58.63%, kemudian pada tahun

2013 IPM tertinggi berada di Kota Jambi dengan persentase sebesar 74.21%,

sementara tingkat IPM terendah berada di Kabupaten Tanjung Jabung Timur

dengan persentase sebesar 59.41%, kemudian pada tahun 2014 IPM tertinggi di

Provinsi Jambi terletak di Kota Jambi dengan persentase IPM sebesar 74.86%,

dan yang terendah berada di Kabupaten Tanjung Jabung Timur dengan persentase

sebesar 59.88%, kemudian IPM tertinggi tahun 2015 yaitu masih berada di Kota

Jambi dengan persentase sebesar 75.58% dan yang terendah berada di Kabupaten

Tanjung Jabung Timur dengan persentase sebesar 61.12%, kemudian pada tahun

2016 IPM tertinggi di Provinsi Jambi berada di Kota Jambi dengan persentase

sebesar 76.14% dan yang terendah berada di Kabupaten Tanjung Jabung Timur

dengan persentase 61.88%.

Page 69: PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA …

55

Tabel 4.4

Wilayah Tingkat Pengangguran Terbuka Kabupaten/Kota Provinsi Jambi

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Kerinci 4.58 3.85 4.42 7.13 4.44 3.67 4.67

Merangin 7.38 4.55 2.8 6.01 2.55 5.38 3.49

Sarolangun 4.11 4.33 1.91 3.64 4.13 4.53 4.09

Batanghari 4.55 4.56 3.06 5.94 5.69 3.38 4.57

Muaro Jambi 6.76 6.01 2.43 2.78 4.36 5.4 3.48

Tanjab.Timur 2.98 2.26 2.12 3.53 1.73 1.44 1.55

Tanjab. Barat 2.8 4.19 2.77 4.9 1.34 2.68 2.41

Tebo 4.8 3.25 2.1 0.73 3.86 1.94 1.39

Bungo 3 3.07 3.43 4.38 6.34 2.98 4.93

Kota Jambi 7.82 3.6 4.89 7.44 10.13 7.32 8.83

Kota Sungai Penuh 13.27 3.97 6.57 5.12 10.81 8.18 7.35

Sumber: BPS Provinsi Jambi61

Dari tabel di atas terlihat tingkat pengangguran tertinggi di tahun 2010

berada di Kota Sungai penuh yaitu sebesar 13.27% dan yang terendah berada di

Kabupaten Tanjung Jabung Barat dengan persentase sebesar 2.8, kemudian pada

tahun 2011 tingkat pengangguran tertinggi di Provinsi Jambi yaitu berada di

Kabupaten Muaro Jambi sebesar 6.01% dan yang terendah berada di Kota Jambi

dengan persentase pengangguran sebesar 3.6%, kemudian pada tahun 2012

pengangguran tertinggi berada di Kota Sungai Penuh dengan persentase sebesar

6.57% dan yang terendah berada di Kabupaten Sarolangun dengan persentase

sebesar 1.91%, kemudian pada tahun 2013 tingkat pengangguran tertinggi berada

61

Aplikasi Statistik Provinsi Jambi, di akses tanggal 9 agustus 2018

Page 70: PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA …

56

di Kota Jambi dengan persentase sebesar 7.44%, sementara tingkat pengangguran

terendah berada di Kabupaten Tebo dengan persentase sebesar 0.73%, kemudian

pada tahun 2014 tingkat pengangguran tertinggi di Provinsi Jambi terletak di Kota

Sungai Penuh dengan persentase pengangguran sebesar 10.88%, dan yang

terendah berada di Kabupaten Tanjung Jabung Barat dengan persentase sebesar

1.34%, kemudian tingkat penganggguran tertinggi tahun 2015 yaitu masih berada

di Kota Sungai Penuh dengan persentase sebesar 8.18% dan yang terendah berada

di Kabupaten Tanjung Jabung Timur dengan persentase sebesar 1.44%, kemudian

pada tahun 2016 tingkat pengangguran tertinggi di Provinsi Jambi berada di Kota

Jambi dengan persentase sebesar 8.83% dan yang terendah berada di Kabupaten

Tebo dengan persentase 1.39%.

B. Hasil Estimasi dan Pemilihan Model Data Panel

Dalam mengestimasi regresi data panel, terdapat tiga pendekatan yang

disajikan menggunakan EVIEWS 8 yaitu sebagai berikut:

1. Common Effect

Common Effect merupakan pengolahan data dengan menggunakan

pendekatan Pooled Least Square (PLS), yang digunakan sebagai salah satu

persyaratan untuk melakukan uji F-Restriced dari hasil pengolahan E-views

8.0 mendapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.5

Common Effect

Dependent Variable: KEMISKINAN

Method: Panel Least Squares

Date: 09/25/18 Time: 14:22

Sample: 2010 2016

Periods included: 7

Cross-sections included: 11

Page 71: PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA …

57

Total panel (balanced) observations: 77 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. PDRB -0.560681 0.178856 -3.134812 0.0025

IPM -0.173050 0.086643 -1.997268 0.0495

PENGANGGURAN -0.181804 0.150791 -1.205670 0.2318

C 24.24524 5.376061 4.509852 0.0000 R-squared 0.291440 Mean dependent var 8.233377

Adjusted R-squared 0.262321 S.D. dependent var 2.814955

S.E. of regression 2.417715 Akaike info criterion 4.654073

Sum squared resid 426.7102 Schwarz criterion 4.775829

Log likelihood -175.1818 Hannan-Quinn criter. 4.702774

F-statistic 10.00862 Durbin-Watson stat 0.494139

Prob(F-statistic) 0.000013

2. Fixed Effect

Fixed Effect merupakan pengolahan data dengan menggunakan pendekatan

Pooled Least Square (PLS), yang digunakan sebagai salah satu persyaratan untuk

melakukan uji F-Restriced dari hasil pengolahan E-views 8.0 mendapatkan hasil

sebagai berikut:

Tabel 4.6

Fixed Effect

Dependent Variable: KEMISKINAN

Method: Panel Least Squares

Date: 09/25/18 Time: 14:20

Sample: 2010 2016

Periods included: 7

Cross-sections included: 11 Total panel (balanced) observations: 77

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. PDRB -0.118979 0.045229 -2.630584 0.0107

IPM 0.075790 0.046265 1.638193 0.1064

PENGANGGURAN -0.042030 0.035666 -1.178454 0.2430

C 4.131067 3.267430 1.264317 0.2108 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables)

Page 72: PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA …

58

R-squared 0.976257 Mean dependent var 8.233377

Adjusted R-squared 0.971357 S.D. dependent var 2.814955

S.E. of regression 0.476409 Akaike info criterion 1.517886

Sum squared resid 14.29883 Schwarz criterion 1.944032

Log likelihood -44.43859 Hannan-Quinn criter. 1.688340

F-statistic 199.2586 Durbin-Watson stat 1.412241

Prob(F-statistic) 0.000000

Untuk mengetahui model mana yang baik untuk digunakan dari model di

atas maka perlu dilakukan Uji Chow. Untuk mengetahui hasil uji Chow maka

dilakukan perbandingan antara nilai F statistik dan α= 0.05.

Dengan pengujian hipotesis sebagai berikut:

Ho= Model PLS

H1= Model Fixed Effect

Dari hasil regresi berdasarkan metode FEM dan PLS diperoleh F statistik sebagai

berikut:

Tabel 4.7

F-Restriced

Redundant Fixed Effects Tests

Equation: Untitled

Test cross-section fixed effects Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 181.706614 (10,63) 0.0000

Cross-section Chi-square 261.486418 10 0.0000

Berdasarkan hasil dari uji Chow diperoleh nilai probabilitas Cross Section

F dan Chi Square sebesar 0.0000 dan 0.0000 yang lebih kecil dari alpha (α) 0.05

sehingga Ho ditolak yang berarti menolak Pooled least squared (PLS) dan

menerima Fixed Effect Model (FEM). Dikarenakan model FEM yang terpilih

Page 73: PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA …

59

maka harus dilanjutkan pengujian kembali dengan membandingkan antara FEM

dan REM untuk melihat model yang lebih baik.

3. Random Effect

Random Effect merupakan pengolahan data dengan menggunakan

pendekatan Pooled EGLS, yang digunakan sebagai salah satu persyaratan untuk

melakukan uji F-Restriced dari hasil pengolahan E-views 8.0 mendapatkan hasil

sebagai berikut:

Tabel 4.8

Random Effect

Dependent Variable: KEMISKINAN

Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)

Date: 09/25/18 Time: 14:24

Sample: 2010 2016

Periods included: 7

Cross-sections included: 11

Total panel (balanced) observations: 77

Swamy and Arora estimator of component variances Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. PDRB -0.140069 0.044485 -3.148658 0.0024

IPM 0.044283 0.044209 1.001670 0.3198

PENGANGGURAN -0.052121 0.035390 -1.472761 0.1451

C 6.417647 3.178069 2.019354 0.0471 Effects Specification

S.D. Rho Cross-section random 2.066637 0.9495

Idiosyncratic random 0.476409 0.0505 Weighted Statistics R-squared 0.197200 Mean dependent var 0.714665

Adjusted R-squared 0.164208 S.D. dependent var 0.553165

S.E. of regression 0.505713 Sum squared resid 18.66940

F-statistic 5.977229 Durbin-Watson stat 1.106798

Prob(F-statistic) 0.001061 Unweighted Statistics R-squared 0.039200 Mean dependent var 8.233377

Sum squared resid 578.6149 Durbin-Watson stat 0.314383

Page 74: PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA …

60

Untuk mengetahui apakah model fixed effect atau random effect yang

dipilih, maka digunakan uji Hausman Test dengan cara membandingkan

probabilitas Chi-Square statistik dan (α) 0.05 dengan pengujian hipotesis sebagai

berikut:

Ho : Model Random Effect

H1 : Model Fixed Effect

Dari hasil regresi berdasarkan model random effect diperoleh nilai Chi-Square

statistik sebagai berikut:

Tabel 4.9

Uji Hausman

Correlated Random Effects - Hausman Test

Equation: Untitled Test cross-section random effects

Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 12.256538 3 0.0066

Berdasarkan hasil dari uji Hausman test diperoleh nilai probabilitas Cross

Section random sebesar 0.006 yang lebih kecil dari alpha (α) 0.05, sehingga H1

diterima yang berarti menolak Rendom Effect model (REM) dan menerima Fixed

Effect Model (FEM) sehingga rekomendasi terbaik dari hasil pengujian model ini

adalah metode Fixed Effect.

Page 75: PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA …

61

C. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Untuk menguji apakah data berdistibusi normal atau tidak, maka peneliti

menggunakan Uji Jarque Berra (JB).dari hasil uji normalitas didapatkan

hasil sebagai berikut:

Gambar 4.10

Histogram Normaliti

0

2

4

6

8

10

12

-1.0 -0.8 -0.6 -0.4 -0.2 0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0

Series: Standardized Residuals

Sample 2010 2016

Observations 77

Mean -4.33e-17

Median -0.005941

Maximum 0.962344

Minimum -0.919931

Std. Dev. 0.433754

Skewness 0.089145

Kurtosis 2.705404

Jarque-Bera 0.380425

Probability 0.826783

Uji normalitas dilihat dengan cara membandingkan nilai probabilitas

dan Jarque Berra dengan α (0.05). jika nilai α (0.05) lebih kecil dari nilai

Jarque Berra berarti data terdistribusi norml dan jika nilai α (0.05) lebih

besar dari nilai JB dan probability maka data tidak berdistribusi normal.

Berdasarkan gambar di atas nilai Jarque Berra sebesar 0.380425> 0.05 dan

nilai probability sebesar 0.826783> 0.05. berdasarkan hasil tersebut nilai α

(0.05) lebih kecil dari nilai JB dan probality sehingga dapat disimpulkan

bahwa data berdistribusi normal.

2. Uji multikolinearitas

Ada tidaknya multikolinearitas dapat diketahui dengan melihat dari

koefisien korelasi masing-masing variabel bebas. Jika semua koefisien

Page 76: PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA …

62

korelasi masing-masing variabel bebas lebih besar dari 0.8 mka terjadi

multikolinearitas.

Tabel 4.11

Corelation Matrix

PDRB IPM PENGANGGURAN PDRB 1.000000 0.260605 0.247686

IPM 0.260605 1.000000 0.580528

PENGANGGURAN 0.247686 0.580528 1.000000

Dilihat dari tabel 4.2, di mana nilai corelation matrixmasing-masing

variabel mayoritas tidak lebih dari 0.8 yang berarti tidak terdapat gejala

multikolinearitas.

3. Uji Heterokedastisitas

Tabel 4.12

Uji Glejser

Dependent Variable: RESABS

Method: Panel Least Squares

Date: 09/27/18 Time: 14:26

Sample: 2010 2016

Periods included: 7

Cross-sections included: 11

Total panel (balanced) observations: 77

White diagonal standard errors & covariance (d.f. corrected) Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. PDRB -0.003642 0.020640 -0.176472 0.8605

IPM 0.034437 0.021387 1.610221 0.1123

PENGANGGURAN 0.011542 0.014151 0.815661 0.4178

C -1.985125 1.451244 -1.367878 0.1762

Yang perlu diperhatikan dari hasil di atas adalah nilai probabilitas

pada masing-masing variabel independen. Apabila nilai nilai prob< 0.05

maka terkena masalah heterokedastisitas. Sebaliknya apabila nilai

probabilitas pada setiap variabel independen> 0.05 maka terbebas dari

Page 77: PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA …

63

masalah heterokedastisitas. Berdasarkan hasil probabilitas uji glejser di atas

maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat masalah heterokedastisitas,

hal ini karena nilai probabilitas variabel independen lebih besar dari 0.05

hasil ini dapat dilihat dari perbandingan nilai probabilitas PDRB (0.86) >

0.05, IPM (0.11) > 0.05, Pengangguran (0.17) > 0.05.

4. Uji Autokorelasi

Cara untuk melihat ada tidaknya autokorelasi adalah dengan Uji Durbin-

Watson. Uji D-W adalah salah satu uji yang banyak dipakai untuk

mengetahui ada tidaknya autokorelasi.

Tabel 4.13

Durbin-Watson

Tolak H0

berarti ada

aotokorelasi

positif

Tidak dapat

diputuskan

Tidak

menolak H0

berarti tidak

ada

autokorelasi

Tidak dapat

diputuskan

Tolak H0

berarti ada

autokorelasi

negatif

0 dL 1.54 dU 1.70 4-dU 2.30 4-dL 2.46 4

1.41

Dari hasil perolehan regresi nilai D-W sebesar 1.41 hasil tersebut

menjelaskan bahwa nilai D-W 1.41 < dL 1.54 yang berarti terdapat masalah

autokorelasi.

Berdasaran uji asumsi klasik di atas, dapat disimpulkan bahwa data

yang digunakan peneliti masih terdapat masalah, yaitu masalah autokorelasi

yang ditandai lebih kecilnya nilai Durbin-Watson dibanding nilai dL sehingga

perlu diperbaiki. Oleh karena itu untuk mengatasi masalah tersebut peneliti

Page 78: PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA …

64

melakukan perbaikan dengan melakukan weights. Hasilnya dapat dilihat dari

tabel berikut:

Tabel 4.14

Fixed Effect dengan Model Cross-Section Weights

Dependent Variable: KEMISKINAN

Method: Panel EGLS (Cross-section weights)

Date: 09/27/18 Time: 15:02

Sample: 2010 2016

Periods included: 7

Cross-sections included: 11

Total panel (balanced) observations: 77

Linear estimation after one-step weighting matrix Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. PDRB -0.106816 0.031504 -3.390583 0.0012

IPM 0.065877 0.036398 1.809907 0.0751

PENGANGGURAN -0.023732 0.028142 -0.843277 0.4023

C 4.632784 2.540042 1.823901 0.0729 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) Weighted Statistics R-squared 0.983311 Mean dependent var 9.822744

Adjusted R-squared 0.979867 S.D. dependent var 4.504555

S.E. of regression 0.473326 Sum squared resid 14.11436

F-statistic 285.5317 Durbin-Watson stat 1.710244

Prob(F-statistic) 0.000000 Unweighted Statistics R-squared 0.976056 Mean dependent var 8.233377

Sum squared resid 14.41947 Durbin-Watson stat 1.339243

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat nilai Durbin-Watson setelah

dilakukan weights berubah menjadi 1.71 lebih besar dari nilai dL yaitu 1.70 dan

lebih kecil dari nilai 4-dU yaitu 2.30, sehingga dapat disimpulkan bahwa masalah

autokorelasi telah teratasi, dan dengan begitu uji asumsi klasik telah terpenuhi.

Page 79: PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA …

65

D. Uji Hipotesis

1. Uji t (Uji secara Parsial)

Hasil perhitungan uji t dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 4.15

Hasil Uji t

Dependent Variable: KEMISKINAN

Method: Panel EGLS (Cross-section weights)

Date: 09/27/18 Time: 15:02

Sample: 2010 2016

Periods included: 7

Cross-sections included: 11

Total panel (balanced) observations: 77

Linear estimation after one-step weighting matrix Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. PDRB -0.106816 0.031504 -3.390583 0.0012

IPM 0.065877 0.036398 1.809907 0.0751

PENGANGGURAN -0.023732 0.028142 -0.843277 0.4023

C 4.632784 2.540042 1.823901 0.0729

Hasil pengujian terhadap hipotesis-hipotesis penelitian adalah sebagai

berikut:

a. Variabel pertumbuhan ekonomi yang diukur dengan nilai laju PDRB

memilikikoefisien -0.106816dengan tingkat signifikansi sebesar

0.0012< Alpha (0.05). Berdasarkan nilai signifikansi tersebut, maka

pertumbuhan ekonomi memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan

terhadap kemiskinan di Provinsi Jambi tahun 2010-2016. Artinya

apabila pertumbuhan ekonomi mengalami peningkatan maka

kemiskinan akan berkurang.

b. Variabel sumber daya manusia yang diukur dengan IPM memiliki nilai

koefisien sebesar 0.065877dengan tingkat signifikansi sebesar

0.0751>Alpha (0.05). Berdasarkan nilai signifikansi tersebut, maka

Page 80: PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA …

66

sumber daya manusia tidak berpengaruhterhadap kemiskinan di

Provinsi Jambi tahun 2010-2016. Artinya setiap peningkatan sumber

daya manusia (IPM) sebesar 1 persen, maka dapat menyebabkan

peningkatan terhadap kemiskinan sebesar 0.065877 dengan asumsi

variabel lain tetap.

c. Variabel pengangguran memiliki nilai koefisien sebesar -0.028142

dengan tingkat signifikansi sebesar 0.4023> Alpha (0.05). Berdasarkan

nilai koefisien dan signifikansi tersebut, maka variabel pengangguran

tidak berpengaruh terhadap kemiskinan di Provinsi Jambi tahun 2010-

2016. Artinya setiap peningkatan pengangguran sebesar 1 persen, maka

akan menyebabkan kemiskinan menurun sebesar 0.028142.

2. Uji F (Uji secara Simultan)

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel

independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara

bersama-sama terhadap variabel dependennya. Hasil perhitungan uji F ini

dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 4.16

Hasil Uji F Cross-section fixed (dummy variables) Weighted Statistics R-squared 0.983311 Mean dependent var 9.822744

Adjusted R-squared 0.979867 S.D. dependent var 4.504555

S.E. of regression 0.473326 Sum squared resid 14.11436

F-statistic 285.5317 Durbin-Watson stat 1.710244

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 81: PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA …

67

Dari hasil analisis regresi dapat diketahui pula bahwa secara simultan atau

bersama-sama variabel independen memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

variabel dependen.Hal ini dapat dibuktikan dari nilai F statistik sebesar 285.5317

dengan nilai signifikansi sebesar 0.000000. Karena probabilitas jauh lebih kecil

dari 0.05 maka model regresi berupavariabel pertumbuhan ekonomi, sumber daya

manusia, dan pengangguran berpengaruh secara simultan terhadap kemiskinan di

Provinsi Jambi.

3. Koefisien determinasi (R Square)

Berikut adalah hasil perhitungan koefisien determinasi:

Tabel 4.17

Hasil perhitungan Koefisien Determinasi (R Square)

Cross-section fixed (dummy variables) Weighted Statistics R-squared 0.983311 Mean dependent var 9.822744

Adjusted R-squared 0.979867 S.D. dependent var 4.504555

S.E. of regression 0.473326 Sum squared resid 14.11436

F-statistic 285.5317 Durbin-Watson stat 1.710244

Prob(F-statistic) 0.000000

Dari hasil analisis regresi linear berganda yang diperoleh melalui

pengolahan data, menunjukkan bahwa R-Square memiliki nilai 0.983311,

ini berarti variabel kemiskinan dapat dijelaskan oleh variabel pertumbuhan

ekonomi, sumber daya manusia, dan pengangguran yang diturunkan dalam

model sebesar 98%, atau dengan kata lain kontribusi variabel independen

terhadap kemiskinan di Provinsi Jambi sebesar 98%. Sedangkan selebihnya

Page 82: PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA …

68

yaitu 2% (100%-98% = 2%) dijelaskan oleh variabel diluar persamaan

model ini.

E. Pembahasan

1. Seberapa besar pengaruh pertumbuhan ekonomi, sumber daya

manusia, dan pengangguran terhadap kemiskinan di Provinsi

Jambi tahun 2010-2016?

Jawaban dari rumusan masalah di atas dapat di jawab dengan melihat

pada hasil Uji Hipotesis Statistik, yakni menggunakan Uji Koefisien

determinasi (R-Square).Dimana dapat kita lihat pada Uji Koefisien

Determinasi bahwasanya koefisien determinasi yang dinotasikan dengan

R-Square besarnya 0.983311.Ini berarti variabel pertumbuhan ekonomi,

sumber daya manusiadan pengangguran mampu menjelaskan

pengaruhnya terhadap kemiskinan sebesar 98%.Fakta ini menjelaskan

bahwa secara keseluruhan, variabel pertumbuhan, sumber daya manusia,

dan pengangguran memiliki dampak terhadap kemiskinan. Pertumbuhan

ekonomi yang tinggi menandakan produksi suatu daerah meningkat,

dengan meningkatnya PDRB maka pendapatan juga meningkat, sehingga

meningkatnya pendapatan menjadikan daya beli masyarakat tinggi,

namun yang menjadi permasalahan adalah tingginya indeks

pembangunan manusia tidak lantas menjadi jaminan terhadap tingginya

penghasilan masyarakat, hal ini dikarenakan masih tinggi pekerja yang

berpendidikan lulusan hanya sekolah dasar sehingga penghasilan rendah

dan menyebabkan terjadi kemiskinan, sementara itu pengangguran tidak

Page 83: PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA …

69

mempengaruhi tingginya kemiskinan. Penyebab utamanya adalah masih

ketergantungannya kebutuhan para penganggur terhadap keluarga yang

bekerja, ini terbukti dari data ketenagakerjaan bahwa angka penduduk

yang bekerja sangat tinggi dibanding angka pengangguran.Sehingga

inilah yang menjadi penyebab pengangguran tidak berpengaruh secara

signifikan.

2. Variabel manakah yang berpengaruh lebih dominan terhadap

kemiskinan di Provinsi Jambi tahun 2010-2016 ?

Untuk menjawab rumusan masalah di atas perlu dijelaskan terlebih

dahulu pembahasannya pervariabel, adapun pembahasannya sebagai

berikut:

a. Pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap kemiskinan di

Provinsi Jambi tahun 2010-2016?

Pertumbuhan ekonomi menunjukkan tingkat kemakmuran

suatu daerah yang dilihat dari nilai PDRB. Pada hasil penelitian ini

diperoleh bahwa PDRB berpengaruh negatif dan signifikan pada

taraf nyata 5% dengan nilai probabilitas 0.0012, dan berhubungan

negatif dengan nilai koefisien yang diperoleh sebesar (-0.106816),

yang berarti apabila PDRB naik sebesar 1 persen, maka

kemiskinan akan menurun sebesar 0.106816 atau 10% dengan

asumsi variabel lain tetap. Hasil tersebut sesuai dengan penelitan

yang dilakukan oleh Reggi Irfan Pambudi tahun 2016 yang

Page 84: PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA …

70

menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi memiliki pengaruh

negatif dan signifikan terhadap tingkat kemiskinan.

Berpengaruhnya pertumbuhan ekonomi terhada pengurangan

tingkat kemiskinan tidak terlepas dari meningkatnya produksi

barang maupun jasa yang ada di Provinsi Jambi yang dapat dilihat

dari besaran nilai PDRB berikut grafik PDRB Provinsi Jambi:

Grafik 4.2

Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi62

Berdasarkan grafik di atas bahwa PDRB di Provinsi Jambi

mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, ini disebabkan

pendapatan produksi barang dan jasa berdasarkan lapangan usaha

yang ada di provinsi Jambi meningkat.Meningkatnya PDRB tentu

meningkat pula pendapatan perkapita masing-masing penduduk

sehingga dengan meningkatnya pendapatan perkapita menjadikan

masyarakat sejahtera serta kemampuan daya beli masyarakat

62

Aplikasi Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi

90618411.272

97740873.964 104615082.119

111766130.952 119991444.685

125037398.04

130501132.09

0.000

20000000.000

40000000.000

60000000.000

80000000.000

100000000.000

120000000.000

140000000.000

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Axi

s Ti

tle

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

PDRB

Page 85: PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA …

71

menjadi tinggi, dan tentunya dengan begitu penduduk miskin juga

berkurang.

Namun hasil ini bertolak belakang dengan penelitian yang

dilakukan oleh Santi Nurmainah dalam penelitiannya mengenai

analisis pengaruh belanja modal pemerintah daerah, tenaga kerja

terserap dan indeks pebangunan manusia terhadap pertumbuhan

ekonomi dan kemiskinan tahun 2013. dari hasil penelitiannya

pertumbuhan ekonomi tidak memiliki pengaruh negatif dan

signifikan terhadap kemiskinan dengan perbandingan nilai p-value

0.544 diatas nilai signifikansi 0.05.

b. Pengaruh sumber daya manusia terhadap kemiskinan di

Provinsi Jambi tahun 2010-2016?

Dari hasil hasil regresi dalam penelitian ini, variabel

sumber daya manusia (IPM) berpengaruhpositif dantidak

signifikan terhadap kemiskinan di Provinsi Jambi dengan nilai

koefisien sebesar0.065877 dan probabilitas sebesar0.0751. Hal ini

menandakan apabila IPM mengalami kenaikan sebesar 1 persen

maka akan mengakibatkan kemiskinan sebesar 0.065877 dengan

asumsi variabel lain tetap. Hasil penelitian ini sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh Heri Setiawan DK tahun 2016

tentang analisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat

kemiskinan di Sulawesi Selatan dari hasil penelitiannya

menyatakan bahwa variabel IPM tidak memiliki pengaruh terhadap

Page 86: PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA …

72

kemiskinan hasil ini dilihat dari nilai signifikansinya sebesar

0.809> alpha (0.05). Hal ini disebabkan karena sumber daya

manusia yang memiliki pekerjaan dengan tamatan pendidikan

tinggi seperti SMA dan perguruan tinggi masih sangat rendah

dibanding pendidikan SD dan SLTP, padahal tingkat pendidikan

menggambarkan ketersediaan sumber daya manusia pada masa

kini.Menurut Hamish Mc. Rae mengemukakan bahwa ada

keterkaitan antara perluasan kesempatan memperoleh pendidikan

dengan peningkatan pendapatan perkapita.Pendidikan memberikan

sumbangan langsung terhadap pertumbuhan pendapatan nasional

melalui peningkatan keterampilan dan produktivitas

kerja.Pendidikan diharapkan dapat mengatasi masalah

keterbelakangan ekonomi lewat efeknya pada peningkatan

kemampuan manusia dan motivasi manusia untuk berprestasi.

Pendidikan berfungsi menyiapkan salah satu input dalam proses

produksi, yaitu tenaga kerja, agar dapat bekerja dengan produktif

karena kualitasnya.Pembangunan sumber daya manusia di Provinsi

Jambi akan sangat sia-sia jika tidak memiliki peran dalam

mengatasi masalah kemiskinan berdasarkan data yang di peroleh

dari badan pusat statistik Provinsi Jambidi peroleh data pekerja

berdasarkan pendidikan yang telah ditamatkan, berikut grafik

pekerja berdasarkan pendidikan yang di tamatkan:

Page 87: PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA …

73

Grafik 4.3

Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi63

Berdasarkan grafik di atas maka yang menjadikan sumber daya

manusia tidak memiliki pengaruh terhadap kemiskinan ialah dilatar

belakangi masih tingginya pekerja yang berpendidikan sekolah dasar,

meski pekerja dengan pendidikan tingkat SMA dan perguruan tinggi

mengalami grafik peningkatan tiap tahunnya namun tingginya pekerja

yang berpendidikan SD tetaplah menjadi persoalan, tentu inilah

penghambat dalam menurunkan kemiskinan, penduduk yang memiliki

pendidikan rendah tentu kualitas serta pengetahuannya juga rendah

sehinga hanya mendapatkan pekerjaan yang penghasilannya kecil.

Penghasilan yang kecil membuat penduduk masih kekurangan dalam

memenuhi kebutuhan hidup sehingga sumber daya manusia yang ada

masih banyak berada dilingkaran kemiskinan.

63

Aplikasi Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi

396559 396129 417660

359407

441154

450470

473944

295964

258190 270381 275115

272003

299565

306196 336971 319527 317709

341253 364159

387356

446101

105231

142553 141938 153765 146918

162172 180461

0

50000

100000

150000

200000

250000

300000

350000

400000

450000

500000

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

tamatan SD

Tamatan SLTP

tamatan SMA

tamatan diploma/akademi/universitas

Page 88: PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA …

74

Sementara hasil penelitian ini bertolak belakang dengan

penelitan yang dilakukan oleh Wawan Kurniawan,S.ST. Dalam

penelitiannya mengenai pengaruh pembangunan sumber daya

manusia dan pertumbuhan ekonomi terhadap kemiskinan di

Indonesia, menyatakan bahwa IPM berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap kemiskinan dengan kata lain IPM berpengaruh

terhadap penurunan tingkat kemiskinan. Berpengaruhnya sumber

daya manusia yang dalam hal ini dilihat dari Indeks Pembangunan

Manusia (IPM) terhadap kemiskinan tidak terlepas dari kualitas

yang dimiliki masing-masing individu, semakin memiliki kualitas

yang bagus maka peluang kerja semakin besar,yang diiringi dengan

besarnya kesempatan kerja.

C. Pengaruh pengangguran terhadap kemiskinan di Provinsi

Jambi tahun 2010-2016?

Dari hasil regresi yang dihasilkan dalam penelitian ini,

variabel pengangguran menunjukkan tanda negatif dan tidak

berpengaruh signifikan terhadap kemiskinan di Provinsi Jambi. Hal

ini menandakan apabila tingkat pengangguran terbuka meningkat

sebanyak 1 persen maka akan menurunkan kemiskinan sebesar

0.023732 namun tidak signifikan dengan asumsi variabel lain tetap.

Hasil ini sesuai dengan penelitin yang dilakukan oleh

Amalia tahun 2012yang menyatakan bahwa pengangguran tidak

berpengaruh terhadap kemiskinan. Tidak berpengaruhnya

Page 89: PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA …

75

pengangguran terhadap kemiskinan secara signifikan

dikarenakanDari total jumlah angkatan kerja menunjukkan bahwa

orang yang bekerja jauh lebih banyak daripada orang yang

menganggur. Ini dibuktikan dari data BPS yang diperoleh.Berikut

grafik ketenagakerjaan Provinsi Jambi.

Grafik 4.4

Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi64

Berdasarkan grafik di atas terlihat bahwa angka

pengangguran sangat kecil dibanding dengan penduduk yang telah

bekerja, meski angka pengangguran kecil namun tentunya orang

yang menganggur membutuhkan pekerjaan untuk biaya hidup.

Seseorang yang menganggur tentunya tidak memiliki pendapatan

dari pekerjaan.Kebutuhan masyarakat yang beragam membuat

mereka berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. oleh sebab

itu seorang pengangguran untuk memenuhi biaya hidupnya

64

Aplikasi Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi

0

200000

400000

600000

800000

1000000

1200000

1400000

1600000

1800000

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Ketenagakerjaan Provinsi Jambi

Jumlah Angkatan Kerja

Bekerja

Pengangguran

Page 90: PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA …

76

ditopang olehkeluarganya yang bekerja dengan tingkat pendapatan

yang tinggi.

Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Irhamni

tahun 2017.Pada penelitiannya menyatakan bahwa variabel

pengangguran berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kemiskinan di Indonesia tahun 1986-2015.Pemilihan indikator

pengangguran pada kenyataan berkaitan langsung dengan tingkat

pendapatan.Sehingga hal yang dilakukan adalah bekerja untuk

menghasilkan pendapatan. Pendapatan maksimum apabila kondisi

penggunaan tenaga kerja penuh dapat terwujud, jika tidak maka

akan terjadi pengangguran. Efek buruk dari pengangguran adalah

mengurangi pendapatan masyarakat dengan begitu memberikan

dampak domino terhadap tingkat kemakmuran.Semakin turun

kemakmuran masyarakat karena pengangguran maka besar peluang

kemungkinan terjebak pada kondisi kemiskinan.

Dari tiga variabel yang dibahas di atas maka dapat kita simpulkan

bahwasanya variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap

kemiskinan di Provinsi Jambi adalah variabel pertumbuhan ekonomi hal

ini ditunjukkan dengan nilai signifikan sebesar 0.0012lebih kecil dari

Alpha (0.05).

Page 91: PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA …

77

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti empiris

tentang pengaruh pertumbuhan ekonomi, sumber daya manusia, dan

pengangguran terhadap kemiskinan di Provinsi Jambi tahun 2010-

2016 dengan jumlah sampel Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi

Jambi. Berdasarkan hasil análisis dan pembahasan yang dilakukan

dengan menggunakan análisis regresi berganda, maka diperoleh

kesimpulan sebagai berikut:

1. Secara bersama-sama pertumbuhan ekonomi, sumber daya

manusia, dan pngangguran memiliki pengaruh terhadap kemiskinan

di Provinsi Jambi. Hasil ini terbukti berdasarkan uji hipótesis

statistik dengan menggunakan uji koefisien determinasi dengan R-

Square sebesar 0.983311. atau dengan kata lain mampu

menjelaskan pengaruh terhadap kemiskinan sebesar 98%.

2. Dari hasil uji hipótesis statistik tentang pengaruh pertumbuhan

ekonomi, sumber daya manusia, dan pengangguran terhadap

kemiskinan maka dapat disimpulkan bahwa variabel yang paling

dominan berpengaruh terhadap kemiskinan adalah variabel

pertumbuhan ekonomi, hal ini karena pertumbuhan ekonomi

Page 92: PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA …

78

memiliki pengaruh negatif dan signifikan dengan besaran nilai

signifikannya sebesar 0.0012.

B. Saran

Dari kesimpulan di atas maka penulismemberikan saran sebagai

berikut:

1. Bagi pemerintah untuk menekan tingkat kemiskinan, pemerintah

daerah hendaknya lebih meningkatkan pertumbuhan ekonomi karena

pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu kunci untuk

mengurangi kemiskinan, karena pertumbuhan meningkatkan

kebutuhan akan tenaga kerja yang artinya terbukanya lapangan kerja

karena perekonomian yang bagus. Dengan bekerja pendapatan

masyarakat meningkat dan tentunya kesejahteraan juga meningkat.

Selain itu pemerintah harus lebih menggalakkan kualitas sumber

daya manusia melalui pendidikan secara spesialisasi bidang tertentu

agar masyarakat memiliki keahlian pada satu bidang untuk ditekuni.

2. Bagi peneliti lebih lanjut disarankan untuk melakukan periode

pengamatan yang lebih lama sehingga memberikan kemungkinan

yang lebih besar untuk memperoleh hasil yang lebih akurat lagi.

Selain itu peneliti selanjutnya diharapkan dapat menambahkan atau

menggunakan variabel lain yang sekiranya ada pengaruh terhadap

kemiskinan.

Page 93: PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA …

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an

Al-Qur’an dan Terjemahnya. 2011. Departemen Agama RI; Bandung: Penerbit

Diponegoro.

Buku

Awat, Napa J. (1995). Metode Statistik Dan Ekonometri. Yogyakarta: Liberty.

Huda, Nurul., dkk. (2017). Ekonomi Pembangunan Islam. Jakarta: kharisma Putra

Utama.

Imam, Gunawan. (2016), Pengantar Statistika Inferensial, Jakarta: Rajawali Pers.

Ismail Al Bukhari, Imam Abdullah Muhammad. Penerjemah: Achmad Sunarto

dkk. 1993. Shahih Bukhari Juz VIII, Semarang: Asy Syifa’.

Karya, Detri dan Syamri Syamsuddin. (2016). Makro Ekonomi: Pengantar Untuk

Manajemen, Jakarta: Rajawali Pers.

Muhammad bin Khaldūn, Al-Allāmah Abdurrahmān. Penerjemah: Masturi Irham,

dkk. 2011. Mukaddimah, Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.

Richer G. Lipsey, dkk, alih bahasa: Agus Maulana MSM. (1997). Pengantar

Makroekonomi, Jakarta: Binarupa Aksara.

S. Mulyadi. (2006). Ekonomi Sumber Daya Manusia Dalam Perspektif

Pembangunan, Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Sukestiyarno. (2013). Statistika Dasar, Yogyakarta: Andi.

Page 94: PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA …

Sukirno, Sadono. (1995). Pengantar Teori Makroekonomi. Jakarta: Raja Grafindo

Persada.

Sukirno. Sadono. (2006) Ekonomi Pembangunan: Proses, Masalah, Dan Dasar

Kebijakan, Jakarta: Kencana.

Sukirno Sadono. (2011). Makroekonomi Teori Pengantar, Jakarta: Rajawali Pers.

Sukirno. Sadono. (2016). Makroekonomi Modern, ed. 1, cet. 6, Jakarta: Rajawali Pers.

Yusi, Syahirman., dan Idris, Umiyati. (t.t.). Metodologi Penelitian Ilmu Sosial

Pendekatan Kuantitatif. Citra Books Indonesia.

Skripsi

Irhamni. (2017). Pengaruh Jumlah Penduduk, Penganggguran, Dan Pengeluaran

Pemerintah Terhadap Kemiskinan Di Indonesia Tahun 1986-2015. Skripsi

Universitas Negeri Yogyakarta.

Kristanto, Prabowo Dwi. (2014). Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Upah

Minimum, dan Tingkat Pengangguran Terhadap Jumlah Penduduk Miskin Di

Kabupaten Brebes tahun 1997-2012, Skripsi Universitas Diponegoro

Semarang.

Ningrum, Shinta Setya. (2017). Analisis Pengaruh Tingkat Pengangguran

Terbuka, Indeks Pembangunan Manusia, Dan Upah Minimum Terhadap

Jumlah Penduduk Miskin Di Indonesia Tahun 2011-2015, Skripsi Universitas

Muhammadiyah Malang.

Page 95: PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA …

Nugroho, Priyo Adi. (2015). Pengaruh PDRB, Tingkat Pendidikan, Dan

Pengangguran Terhadap Kemiskinan Di Kota Yogyakarta Tahun 1999-2013.

Skripsi Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta.

Permana, Anggit Yoga. (2012). Analisis Pengaruh PDRB, Pendidikan, Dan

Kesehatan Terhadap Kemiskinan Di Jawa Tengah Tahun 2004-2009. Skripsi

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Diponegoro.

Retnowati, Diah., dan Harsuti. (t.t). Pengaruh Pengangguran Terhadap Tingkat

Kemiskinan Di Jawa Tengah Tahun 2009-2014, Skripsi Universitas

Wijayakusuma Purwokerto.

Septajaya, Feby. (2014). Analisis Pengaruh Pertumbuhan Penduduk, Pertumbuhan

Ekonomi, Tingkat Inflasi Dan Pengangguran Terhadap Tingkat Kemiskinan

Di Provinsi Bengkulu. Skripsi Universitas Bengkulu.

Sukmaraga Prima. (2011) Analisis Pengaruh Indeks Pembangunan Manusia,

PDRB Perkapita, Dan Jumlah Pengangguran Terhadap Jumlah Penduduk

Miskin Di Provinsi Jawa Tengah, Skripsi Universitas Diponegoro Semarang.

Syahrullah, Dio. (2014). Analisis Pengaruh Produk Domestik Regional Bruto

(PDRB), Pendidikan, Dan Pengangguran Terhadap Kemiskinan Di Provinsi

Banten Tahun 2009-2012, Skripsi Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah.

Yulianti, Desi. (2016). Pengaruh Indeks Pembangunan Manusia, Pertumbuhan

Ekonomi, Pengangguran Dan Upah Terhadap Kemiskinan Di Provinsi DIY

Page 96: PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA …

Periode Tahun 2007-2013 Dalam Perspektif Ekonomi Syariah, Skripsi

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Website

Aplikasi Badan Pusat Statistik Jambi.

https://jambi.bps.go.id/subject/6/tenaga-kerja.html#subjekViewTab1.

http://jambi-kota.blogspot.com/2012/01/letak-geografis.html.

https://jambi.bps.go.id/subject/23/kemiskinan.html#subjekviewTab1.

http://m.kajanglako.com/id-1598-post-siapa-orang-miskin-di-jambi-simak-

penjelasan-badan-pusat-statistik.html.

Page 97: PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA …

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Tabel

Wilayah

Persentse Penduduk Miskin Kabupaten/Kota Provinsi

Jambi

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Kerinci 7.83 7.36 7.71 7.92 7.43 8.16 7.48

Merangin 8.07 7.68 8.09 8.23 9.37 9.8 9.95

Sarolangun 9.66 9.1 9.46 9.55 10.17 10.29 9.33

Batanghari 10.19 9.56 10.13 10.31 10.5 10.69 10.79

Muaro Jambi 5.29 4.98 5.08 5.13 4.45 4.63 4.3

Tanjab.Timur 12.4 11.6 12.5 12.87 13.55 14.17 12.76

Tanjab. Barat 11.08 10.43 10.92 11.03 11.64 12.63 11.81

Tebo 6.42 6.05 6.35 6.44 6.89 7.12 6.87

Bungo 5.7 5.35 5.55 5.61 5.12 5.7 5.99

Kota Jambi 9.9 9.27 9.8 9.96 8.94 9.67 8.87

Kota Sungai

Penuh

3.64 3.42 3.66 3.73 3.33 3.43 3.13

Provinsi Jambi 8.4 7.9 8.28 8.41 8.39 8.86 8.41

Sumber: BPS Provinsi Jambi

Page 98: PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA …

Tabel

Wilayah

Laju Pertumbuhan PDRB ADHK Kabupaten/Kota

Provinsi Jambi

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Kerinci 5.89 5.69 7.5 6.16 9.06 6.45 6.7

Merangin 7.85 7.02 6.37 6.45 7.13 5.48 6.21

Sarolangun 8.09 8.8 8.49 7.61 5.2 3.09 4.26

Batanghari 8.09 8.8 8.35 6.48 7.56 4.36 4.55

Muaro Jambi 6.05 7.9 7.23 7.15 8.03 5.24 5.43

Tanjab.Timur 5.78 6.83 2.78 4.57 5.81 1.87 2.7

Tanjab. Barat 6.87 7.85 4.95 5.73 5.85 3.98 3.14

Tebo 5.96 6.78 7.7 7.63 8.83 5.28 5.38

Bungo 6.73 7.68 9.67 9.02 6.74 5.13 5.2

Kota Jambi 6.66 6.97 7.67 8.5 8.17 5.56 6.81

Kota Sungai Penuh 6.47 6.73 7.09 8.45 7.54 7.06 6.15

Sumber: BPS Provinsi Jambi

Page 99: PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA …

Tabel

Wilayah

Persentse Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten/Kota

Provinsi Jambi

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Kerinci 65.16 65.85 66.71 67.49 67.96 68.89 69.68

Merangin 63.85 64.4 65.31 65.82 66.21 67.4 67.86

Sarolangun 64.64 65.2 66.16 67.13 67.67 68.1 68.73

Batanghari 65.67 66.32 66.97 67.24 67.68 68.05 68.7

Muaro Jambi 62.84 63.39 64.17 65.14 65.71 66.66 67.55

Tanjab.Timur 57.21 57.77 58.63 59.41 59.88 61.12 61.88

Tanjab. Barat 61.49 61.98 62.86 63.54 64.04 65.03 65.91

Tebo 63.62 64.45 65.23 65.91 66.63 67.29 68.05

Bungo 66.28 66.7 67.2 67.54 67.93 68.34 68.77

Kota Jambi 72.23 72.96 73.78 74.21 74.86 75.58 76.14

Kota Sungai

Penuh

69.91 70.55 71.23 72.09 72.48 73.03 73.35

Sumber: BPS Provinsi Jambi

Page 100: PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA …

Tabel

Wilayah

Tingkat Pengangguran Terbuka Kabupaten/Kota

Provinsi Jambi

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Kerinci 4.58 3.85 4.42 7.13 4.44 3.67 4.67

Merangin 7.38 4.55 2.8 6.01 2.55 5.38 3.49

Sarolangun 4.11 4.33 1.91 3.64 4.13 4.53 4.09

Batanghari 4.55 4.56 3.06 5.94 5.69 3.38 4.57

Muaro Jambi 6.76 6.01 2.43 2.78 4.36 5.4 3.48

Tanjab.Timur 2.98 2.26 2.12 3.53 1.73 1.44 1.55

Tanjab. Barat 2.8 4.19 2.77 4.9 1.34 2.68 2.41

Tebo 4.8 3.25 2.1 0.73 3.86 1.94 1.39

Bungo 3 3.07 3.43 4.38 6.34 2.98 4.93

Kota Jambi 7.82 3.6 4.89 7.44 10.13 7.32 8.83

Kota Sungai

Penuh

13.27 3.97 6.57 5.12 10.81 8.18 7.35

Sumber: BPS Provinsi Jambi

Page 101: PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA …

Tabel

Common Effect

Dependent Variable: KEMISKINAN

Method: Panel Least Squares

Date: 09/25/18 Time: 14:22

Sample: 2010 2016

Periods included: 7

Cross-sections included: 11

Total panel (balanced) observations: 77

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

PDRB -0.560681 0.178856 -3.134812 0.0025

IPM -0.173050 0.086643 -1.997268 0.0495

PENGANGGURAN -0.181804 0.150791 -1.205670 0.2318

C 24.24524 5.376061 4.509852 0.0000

R-squared 0.291440 Mean dependent var 8.233377

Adjusted R-squared 0.262321 S.D. dependent var 2.814955

S.E. of regression 2.417715 Akaike info criterion 4.654073

Sum squared resid 426.7102 Schwarz criterion 4.775829

Log likelihood -175.1818 Hannan-Quinn criter. 4.702774

F-statistic 10.00862 Durbin-Watson stat 0.494139

Prob(F-statistic) 0.000013

Page 102: PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA …

Tabel

Fixed Effect

Dependent Variable: KEMISKINAN

Method: Panel Least Squares

Date: 09/25/18 Time: 14:20

Sample: 2010 2016

Periods included: 7

Cross-sections included: 11 Total panel (balanced) observations: 77

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. PDRB -0.118979 0.045229 -2.630584 0.0107

IPM 0.075790 0.046265 1.638193 0.1064

PENGANGGURAN -0.042030 0.035666 -1.178454 0.2430

C 4.131067 3.267430 1.264317 0.2108 Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.976257 Mean dependent var 8.233377

Adjusted R-squared 0.971357 S.D. dependent var 2.814955

S.E. of regression 0.476409 Akaike info criterion 1.517886

Sum squared resid 14.29883 Schwarz criterion 1.944032

Log likelihood -44.43859 Hannan-Quinn criter. 1.688340

F-statistic 199.2586 Durbin-Watson stat 1.412241

Prob(F-statistic) 0.000000

Tabel

F-Restriced

Redundant Fixed Effects Tests

Equation: Untitled

Test cross-section fixed effects Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 181.706614 (10,63) 0.0000

Cross-section Chi-square 261.486418 10 0.0000

Page 103: PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA …

Tabel

Random Effect

Dependent Variable: KEMISKINAN

Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)

Date: 09/25/18 Time: 14:24

Sample: 2010 2016

Periods included: 7

Cross-sections included: 11

Total panel (balanced) observations: 77

Swamy and Arora estimator of component variances Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. PDRB -0.140069 0.044485 -3.148658 0.0024

IPM 0.044283 0.044209 1.001670 0.3198

PENGANGGURAN -0.052121 0.035390 -1.472761 0.1451

C 6.417647 3.178069 2.019354 0.0471 Effects Specification

S.D. Rho Cross-section random 2.066637 0.9495

Idiosyncratic random 0.476409 0.0505 Weighted Statistics R-squared 0.197200 Mean dependent var 0.714665

Adjusted R-squared 0.164208 S.D. dependent var 0.553165

S.E. of regression 0.505713 Sum squared resid 18.66940

F-statistic 5.977229 Durbin-Watson stat 1.106798

Prob(F-statistic) 0.001061 Unweighted Statistics R-squared 0.039200 Mean dependent var 8.233377

Sum squared resid 578.6149 Durbin-Watson stat 0.314383

Tabel

Uji Hausman

Correlated Random Effects - Hausman Test

Equation: Untitled

Test cross-section random effects

Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 12.256538 3 0.0066

Page 104: PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA …

Gambar

Histogram Normaliti

0

2

4

6

8

10

12

-1.0 -0.8 -0.6 -0.4 -0.2 0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0

Series: Standardized Residuals

Sample 2010 2016

Observations 77

Mean -4.33e-17

Median -0.005941

Maximum 0.962344

Minimum -0.919931

Std. Dev. 0.433754

Skewness 0.089145

Kurtosis 2.705404

Jarque-Bera 0.380425

Probability 0.826783

Tabel

Corelation Matrix

PDRB IPM PENGANGGURAN PDRB 1.000000 0.260605 0.247686

IPM 0.260605 1.000000 0.580528

PENGANGGURAN 0.247686 0.580528 1.000000

Tabel

Uji Glejser

Dependent Variable: RESABS

Method: Panel Least Squares

Date: 09/27/18 Time: 14:26

Sample: 2010 2016

Periods included: 7

Cross-sections included: 11

Total panel (balanced) observations: 77

White diagonal standard errors & covariance (d.f. corrected) Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. PDRB -0.003642 0.020640 -0.176472 0.8605

IPM 0.034437 0.021387 1.610221 0.1123

PENGANGGURAN 0.011542 0.014151 0.815661 0.4178

C -1.985125 1.451244 -1.367878 0.1762

Page 105: PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA …

Tabel

Durbin-Watson

Tolak H0

berarti ada

aotokorelasi

positif

Tidak dapat

diputuskan

Tidak

menolak H0

berarti tidak

ada

autokorelasi

Tidak dapat

diputuskan

Tolak H0

berarti ada

autokorelasi

negatif

0 dL 1.54 dU 1.70 4-dU 2.30 4-dL 2.46 4

1.41

Tabel

Fixed Effect dengan Model Cross-Section Weights

Dependent Variable: KEMISKINAN

Method: Panel EGLS (Cross-section weights)

Date: 09/27/18 Time: 15:02

Sample: 2010 2016

Periods included: 7

Cross-sections included: 11

Total panel (balanced) observations: 77

Linear estimation after one-step weighting matrix Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. PDRB -0.106816 0.031504 -3.390583 0.0012

IPM 0.065877 0.036398 1.809907 0.0751

PENGANGGURAN -0.023732 0.028142 -0.843277 0.4023

C 4.632784 2.540042 1.823901 0.0729 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) Weighted Statistics R-squared 0.983311 Mean dependent var 9.822744

Adjusted R-squared 0.979867 S.D. dependent var 4.504555

S.E. of regression 0.473326 Sum squared resid 14.11436

F-statistic 285.5317 Durbin-Watson stat 1.710244

Prob(F-statistic) 0.000000 Unweighted Statistics R-squared 0.976056 Mean dependent var 8.233377

Sum squared resid 14.41947 Durbin-Watson stat 1.339243

Page 106: PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA …

Tabel

Hasil Uji t

Dependent Variable: KEMISKINAN

Method: Panel EGLS (Cross-section weights)

Date: 09/27/18 Time: 15:02

Sample: 2010 2016

Periods included: 7

Cross-sections included: 11

Total panel (balanced) observations: 77

Linear estimation after one-step weighting matrix Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. PDRB -0.106816 0.031504 -3.390583 0.0012

IPM 0.065877 0.036398 1.809907 0.0751

PENGANGGURAN -0.023732 0.028142 -0.843277 0.4023

C 4.632784 2.540042 1.823901 0.0729

Tabel

Hasil Uji F Cross-section fixed (dummy variables) Weighted Statistics R-squared 0.983311 Mean dependent var 9.822744

Adjusted R-squared 0.979867 S.D. dependent var 4.504555

S.E. of regression 0.473326 Sum squared resid 14.11436

F-statistic 285.5317 Durbin-Watson stat 1.710244

Prob(F-statistic) 0.000000

Tabel

Hasil perhitungan Koefisien Determinasi (R Square)

Cross-section fixed (dummy variables) Weighted Statistics R-squared 0.983311 Mean dependent var 9.822744

Adjusted R-squared 0.979867 S.D. dependent var 4.504555

S.E. of regression 0.473326 Sum squared resid 14.11436

F-statistic 285.5317 Durbin-Watson stat 1.710244

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 107: PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, SUMBER DAYA …

CURICULUM VITAE

A. Identitas Diri

Nama : Saiful Jalaluddin

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat/Tgl Lahir : Patah Parang, 07 Juli 1995

Nim : SES 141505

Alamat : JL. Kh. Abdul Qadir

Ibrahim RT 02, Kelurahan Olak Kemang, Kec.

Danau Teluk Kota Jambi

Nama Ayah : Tarmizi

Nama Ibu : Fatmawati

Pekerjaan Orang Tua : Petani

Alamat Orang Tua :Suka Mandiri, desa Bagan Jaya kec. Enok, Kab.

Indragiri Hilir, Prov. Riau

Riwat Hidup

No Pendidikan Tahun Alamat

1

2

3

4

SD 036 Visi Pera

MTS Anwarul Ulum

MA PPTH

UIN STS JAMBI

2002-2008

2008-2011

2011-2014

2014-sekarang

Indragiri Hilir

Indragiri Hilir

Indragiri Hilir

Jambi