Pengendalian on Off1

8
PENGENDALIAN ON/OFF I. TUJUAN Mendemostrasikan pengendalian ON/OFF secara manual Mendemonstrasikan output relay ON/OFF menggunakan Process Controller II.PERALATAN - Satu set PCT 10 + trimtool - Kabel Merah dan hitam (3 panjang, 3 pendek ) - Lampu indicator - Stopwatch III. DASAR TEORI Pengendalian tidak kontinyu atau disebut pengendalian ON / OFF mempunyai dua gerakan output yaitu ON (hidup) dan OFF (mati) terhadap input yang diberikan kepada proses. Pengendalian tidak kontinyu ini juga terbagi dua atas gerakan pengendalinya, yaitu manual dan otomatis. Manual karena yang bertindak sebagai pengendali yang mengevaluasi dan menentukan tindakan ke pengendalinya berupa alat pengendali. Kontak terbuka normal (N/O ) : kontak yang terjadi letaknya terpisah (soket A dan C) dan karenanya tidak menghantarkan listrik saat soket A dan C tidak dihubungkan. Kontak tutup normal (N/C) : kontak tersambung walaupun soket A dan C tidak dihubungkan

description

Tugas

Transcript of Pengendalian on Off1

PENGENDALIAN ON/OFFI. TUJUAN Mendemostrasikan pengendalian ON/OFF secara manual Mendemonstrasikan output relay ON/OFF menggunakan Process ControllerII. PERALATAN

Satu set PCT 10 + trimtool

Kabel Merah dan hitam (3 panjang, 3 pendek )

Lampu indicator

Stopwatch

III. DASAR TEORI

Pengendalian tidak kontinyu atau disebut pengendalian ON / OFF mempunyai dua gerakan output yaitu ON (hidup) dan OFF (mati) terhadap input yang diberikan kepada proses.

Pengendalian tidak kontinyu ini juga terbagi dua atas gerakan pengendalinya, yaitu manual dan otomatis. Manual karena yang bertindak sebagai pengendali yang mengevaluasi dan menentukan tindakan ke pengendalinya berupa alat pengendali.

Kontak terbuka normal (N/O ) : kontak yang terjadi letaknya terpisah (soket A dan C) dan karenanya tidak menghantarkan listrik saat soket A dan C tidak dihubungkan.

Kontak tutup normal (N/C) : kontak tersambung walaupun soket A dan C tidak dihubungkan

Saklar pada posisi (N/O) atau (N/C) tergantung pada penggunaannya, apabila diinginkan output dalam posisi ON tanpa perlu menggunakan kabel antara soket A dan C maka posisi yang dipilih adalah normally closed contact (N/C). sedangkan apabila dinginkan output dalam posisi ON namun memerlukan penyambungan kabel disoket A dan C, maka posisi saklar adalah normally open contact (N/O). begitu juga sebaliknya untuk posisi OFF.

Lampu indicator yang terpasang pada soket 24 VAC akan menyala atau mati sesuai posisi relai saklar yang dipilih oleh operator. Hal yang sama juga terjadi untuk soket 240 VAC, arus listrik akan mengalir atau terputus sesuai posisi relai.

Relai disini memungkinkan pengaturan ON/OFF voltase tinggi (240 VAC dan 24 VAC) menggunakan arus listrik 4 20 mA atau 0 -1 volt

IV. LANGKAH KERJA

a. Pengendalian ON/OFF dengan saklar pemilih :

Mempersiapkan alat PCT 10, Memperhatikan bagian saklar pemilih (switched ouutput), posisi saklar pada kontak terbuka (N/O) dan Memasang lampu 24 VAC di soket 24 VAC.

Mengamati lampu dalam keadaan hidup dan mati.

Menghubungkan kabel dari soket A ke C dan posisi relai pada N/O, amati yang terjadi pada lampu.

Melepaskan kabel soket A dan C bergantian, amati yang terjadi

Mengulangi langkaha 2 untuk posisi relai pada N/C

Mengulangi langkah 2 dan 4 untuk kabel terhubung ke A B dan B C. amati lampu

.

b. Pengendalian ON/OFF dengan Process Conroller

Pada process controller, tekan tombol c setelah digit pada layar variabel proses berkedip, tekan tombol F 1x, kemudian Set harga Prop, Int, dan Der pada controller setting pada harga 0 dan harga (CY t) pada 10 detik. Set harga HYSt pada 2 %

Memastikan aksi control (cs-2) adalah reverse dan membiarkan harga Span dan Zero.

Memasang kabel dari manual output ke input pada proses controller (4 20 mA) dan letakkan lampu indicator pada soket 24 VAC

Mengatur input ke PROCESS CONTROLLER dengan memutar tombol manual output 4 20 mA

Mengamati bahwa OUTPUT relai pada soket lampu indicator 24 VAC akan menyalakan lampu ketika INPUT (harga terbaca pad layar variable proses) berada dibawah harga set point 50% dan akan mematikan lampu ketika INPUT berada diatas harga set point. Karena histerisis di SET pada 2%, maka lampu baru akan mati pada saat INPUT 52% dan akan hidup kembali saat INPUT < 48%

Mengulangi percobaan dengan memvariasikan harga histerisi 3% dan 5% dengan set point 40% dan70%.

V. DATA PENGAMATAN

Pengendalian ON/OFF dengan saklar pemilih :

PENGAMATAN NORMAL OPEN CONTACT (N/O)

Posisi KabelKondisi Lampu

A ke CHidup

PENGAMATAN NORMAL CLOSE CONTACT

Posisi KabelKondisi Lampu

A ke CMati

VI. ANALISA DATA

Pada praktikum pendalian On/Off ini, kami melakukan pengendalian dengan cara manual. Pengendalian On/Off secara manual ini dilakukan dengan manusia sebagai operator yang menggerakkan elemen control akhir. Dalam hal ini manusia bertindak sebagai controller yang menerima hasil pengukuran danmengevaluasi hasil pengukuran untuk menjadi input bagi bariabel manipulasi.

Pada PC 10 terdapat 3 socket yaitu socket A, B dan C. Dalam praktikum yang kami lakukan, pada keadaan N/O saat socket A dan socket C dihubungkan maka dengan kabel penghubung. Lampu akan menyala namun ketika tidak menggunakan kabel, maka lampu indicator akan mati. Hal ini disebabkan pada keadaan N/O, kutup positif dan kutup negative tidak terhubung dalam kondisi normal sehingga aliran listrik tidak dapat mengalir dalam satu loop. Keyika dihubungkan dengan kabel, maka kutup positif dan kutup negative dari lampu terhubung, sehingga arus mengalir dan lampu indicator dapat menyala.

Dalam praktikum yang kami lakukan kami juga mencoba mengamati lampu indicator pada keadaan N/C. Dari praktikum dapat diketahui bahwa ketika lampu tidak dihubungkan dengan kabel maka lampu akan menyala sedangkan ketika dihubungkan dengan kabel maka lampu akan mati. Hal ini berlawanan dengan keadaan N/O. Pada N/C ketika tidak dihubungkan dengan kabel, katup positif dan negative terhubung sehingga listrik mengalir dan lampu indicator menyala namun ketika dihungkan dengan kabel maka akan terjadi hubungan pendek yang mengakibatkan arus listrik berhenti mengalir dan lampu mati.

N/O dan N/C memiliki sifat yang berlawan. Hal ini disebabkan karena ketika Pada keadaan N/O, katup harus terhubung diluar dengan kabel namun pada keadaan N/C katup berada didalam PC dan terhubung.

VII. KESIMPULAN

Berdasarkan praktikum yang kami lakukan dapat disimpulkan bahwa :

1. Terdapat dua jenis pengendalian on/off, secara manual dan secara otomatis.2. Pengendalian ON/OFF secara manual, dengan menggunakan saklar pemilih dan secara otomatis dengan menggunakan process controller.3. Dalam keadaan N/O ketika socket A dihungkan dengan socket C maka lampu akan menyala. Namun ketika dilepas lampu tidak menyala.

4. Normally open berarti katup positif dan katup ngatif tidak terhubung dalam kondisi normal, aliran listrik tidak dapat mengalir dengan satu loop sehingga lampu tidak menyala dan membutuhkan kabel agar katup saling terhubung dan dapat menghantarkan arus listrik.

5. Dalam keadaan N/C ketika socket A dan socket C tidak dihubungkan dengan kabel lampu menyala namun lampu tidak menyala ketika dihubungkan dengan kabel.

6. Normally close berarti katup positif dan katup negatif terhubung dalam kondisi normal, aliran listrik mengalir dalam satu loop sehingga lampu menyala dan tidak menyala ketika dihubungkan dengan kabel.

7. Pada N/O katup harus terhung dari luar, sedangkan N/C katup terhubung dari dalam alat.