Pengkajian Luka Bates Jensen(1)

6
5/28/2013 1 Ns. Heri Kristianto, SKep.,MKep.,Sp.KMB Keperawatan FK-UB 2013 PENGKAJIAN LUKA BATES JENSEN Pengkajian Integritas Kulit Pengkajian Umum Riwayat Kesehatan Pengkajian Fisik Diagnostik tes : WBC, Albumin, Radiologi Pengkajian Fokus Karakteristik : Lokasi, Ukuran, Warna, Kulit sekitar luka, Drainase, Temperatur, nyeri, penutupan luka, Faktor yang terkait : tk. Kontaminasi, nutrisi, sosial ekonomi INSTRUMEN PENGKAJIAN LUKA BERVARIASI JADI TERGANTUNG JENIS ALAT YANG DIGUNAKAN Tipe luka berikut ini dikelompokkan dlm luka akut: Luka post operatif (surgical incision) Dermatological incision Amputation stump Laceration Abrasion Donor site Scald (luka karena air mendidih) Partial thickness burn (luka bakar stadium I atau II superficial) ASSESSMENT OF WOUND (PRIMARY INTENTION) Laboratory test: HB, WBC, Albumin, PaO2 Time since the surgical injury Dressing Drain: type, location, pattency. Exudate: type, amount, color. Surrounding Skin: Color, Moisture, Hygiene Temperature, sensation Blister, edema Wound Edges: Color of incision Collagen deposition Epithelial resurfacing Size (cm) Location Wound Assessment Suture: Type of suturing Amount of suture ASSESSMENT OF WOUND (SECONDARY OR TERTIARY INTENTION) Laboratory test: HB, WBC, etc Albumin, PaO2 Size Depth Location Wound bed: Red, Pink Yellow, Black Surrounding Skin: Color, Moisture, Hygiene Suppleness, edema, temperature, sensation Maceration, scar Sign of Infection Odor or Exudates Wound Edges Wound Assessment Time since the surgical or injury Dressing Wound healing types Characteristic First intention Second intention Third intention Wound edges Approximated Not approximated Initially not approximated Infection Absent Often present Often present Granulation tissue Small mount Large mount Large mount Scar tissue Small Very large Large Healing time Fast Very slow Slow Expample Surgical incision Infected wound Separated incision

description

INTEGUMEN

Transcript of Pengkajian Luka Bates Jensen(1)

  • 5/28/2013

    1

    Ns. Heri Kristianto, SKep.,MKep.,Sp.KMBKeperawatan FK-UB

    2013

    PENGKAJIAN LUKA BATES JENSEN

    Pengkajian Integritas Kulit

    Pengkajian Umum Riwayat Kesehatan Pengkajian Fisik Diagnostik tes : WBC, Albumin, Radiologi

    Pengkajian Fokus Karakteristik : Lokasi, Ukuran, Warna, Kulit sekitar luka, Drainase,

    Temperatur, nyeri, penutupan luka, Faktor yang terkait : tk. Kontaminasi, nutrisi, sosial ekonomi

    INSTRUMEN PENGKAJIAN LUKA BERVARIASI JADI TERGANTUNG JENIS ALAT YANG DIGUNAKAN

    Tipe luka berikut ini dikelompokkan dlm luka akut:

    Luka post operatif (surgical incision)

    Dermatological incision Amputation stump Laceration Abrasion

    Donor site Scald (luka karena air

    mendidih) Partial thickness burn (luka

    bakar stadium I atau II superficial)

    ASSESSMENT OF WOUND (PRIMARY INTENTION)

    Laboratory test:

    HB, WBC,

    Albumin, PaO2

    Time since the surgical injuryDressing

    Drain: type, location, pattency.Exudate: type, amount, color.

    Surrounding Skin:

    Color, Moisture, Hygiene

    Temperature, sensation

    Blister, edema

    Wound Edges:

    Color of incision

    Collagen deposition

    Epithelial resurfacing

    Size (cm)Location

    WoundAssessment

    Suture:

    Type of suturing

    Amount of suture

    ASSESSMENT OF WOUND (SECONDARY OR TERTIARY INTENTION)

    Laboratory test: HB, WBC, etc Albumin, PaO2

    Size

    Depth

    Location

    Wound bed:

    Red, Pink

    Yellow, Black

    Surrounding Skin:

    Color, Moisture, Hygiene

    Suppleness, edema, temperature, sensation

    Maceration, scar

    Sign of Infection

    Odor or

    ExudatesWound Edges

    Wound Assessment

    Time since the surgical or injury

    Dressing

    Wound healing types

    Characteristic First intention Second intention Third intention

    Wound edges

    Approximated Not approximated

    Initially not approximated

    Infection Absent Often present Often present

    Granulation tissue

    Small mount Large mount Large mount

    Scar tissue Small Very large LargeHealing time Fast Very slow Slow

    Expample Surgical incision

    Infected wound Separated incision

  • 5/28/2013

    2

    Luka Kronis

    Dekubitus Ulcer Diabetic Ulcer Venous Ulcer Ulcer Of Carsinoma

    Diagnosa Keperawatan Kerusakan interitas kulit b.d tindakan invasi thd struktur tubuh,

    gang. Permukaan kulit, gang. Jaringan kulit :dpt berhubungan dengan faktor2 :* Eksternal : kelembaban, substansi kimia, pengobatan,immobilisasi, radiasi* Internal : gang. Turgor kulit, gang. Sirkulasi, gang. Sensasi, penonjolan tulang.

    PENGKAJIAN LUKA BATES JENSEN

    Ukuran Gunakan penggaris untuk mengukur panjang dan luas luka

    pada permukaan luka, dalam centimeter; buat perkalian panjang x lebar.

    Kedalaman Tentukan kedalaman, dan ketebalan yang sesuai tampilan luka, sesuai deskripsi berikut :1 = ada kerusakan jaringan tetapi kulit utuh2 = terdapat kawah/ lubang superfisial, abrasi, lepuh atau

    dangkal. Bisa juga adanya peningkatan permukaan kulit (misalnya hiperplasia).

    3 = kawah dalam dengan atau tidak adanya terowongan4 = visualisasi lapisan jaringan bukan karena nekrosis5 = tampak jaringan penyokong termasuk tendon dan sendi

  • 5/28/2013

    3

    Tepi Luka1. Kabur, tidak jelas: tidak jelas menggambarkan tepi luka2. Dempet: menyatu dengan dasar luka, tidak terdapat sisi

    luka; datar3. Batas tegas : batas luka jelas; dasar luka lebih dalam dari tepi

    luka4. Berlekuk, menebal: lembut sampai fleksibel saat disentuh5. Hiperkeratosis: terbentuknya jaringan seperti kalus di

    sekitar luka & tepi luka6. Fibrotik, parut: keras, kaku saat disentuh

    Terowongan kapas aplikator sampai ke dalam

    luka lakukan tanpa tekanan angkat kapas aplikator sehingga

    dapat dirasakan pada permukaankulit

    tandai permukaan dengan pena ukur jarak dari tanda pena sampai

    tepi luka

    1. Tidak ada2. Terowongan < 2 cm pada

    area mana saja3. Terowongan 2 4 cm

    yang mengenai , 50% dari keliling luka

    4. Terowongan 2 4 cm yang mengenai > 50% dari keliling luka

    5. Terowongan > 4 cm pada area mana saja

    Jenis jaringan Nekrotik Jaringan putih/ keabuan: luka terbuka; permukaan luka putih

    atau abu-abu Kekuningan, tidak lengket: tipis, substansi mukus; menyebar

    pada dasar luka; mudah terpisah dari jaringan luka Lengketan terpisah, kekuningan: tebal, berserabut, debris;

    ditemui pada luka Lengket, lembut, eschar hitam: jaringan lembab, paling

    tampak pada dasar luka Sangat lengket, eschar hitam: jaringan krusta, tegang; paling

    tampak pada dasar luka dan tepi luka (seperti keropeng).

  • 5/28/2013

    4

    Jumlah jaringan Nekrotik

    Gunakan metrik transparan dengan konsentris memutar yang dibagi dalam 4 kuadran lingkaran untuk menentukan prosentasi luka yang terkena.

    1 = tidak terlihat 2 = < 25% menutupi luka 3 = 25% - 50% menutupi luka 4= >50% - 75% menutupi luka 5 = 75% - 100 % menutupi luka

    Tipe eksudat warna dan konsistensi Berdarah: tipis, merah terang Serosanguineous: tipis, pucat kemerahan berair sampai pink Serous: tipis, berair, jernih Purulen: tipis atau tebal, kecoklatan tak tembus cahaya

    sampai kuning Purulen berbau: tebal, kuning sampai kehijauan tak tembus

    cahaya dengan bau menyengat

    VIDEO EKSUDAT

    Jumlah eksudat 1 = Tidak ada, kulit kering2 = Sedikit, luka lembab tetapi eksudat tidak tampak pada luka3 = Kurang, luka basah, drainase balutan 25%4 = Sedang, luka basah, drainase sebagian atau seluruh luka,

    drainase pada balutan > 25%5 = Banyak, luka basah oleh cairan, balutan > 75%

    12

    6

    39

  • 5/28/2013

    5

    Warna kulit sekitar luka 1= Ping 2= Merah terang dan/ atau memucat jika disentuh 3= Putih atau pucat keabu-abuan atau hypopigmentasi 4= Merah gelap atau ungu dan atau tidak memucat 5= Hitam atau hyperpigmentasi

    Edema jaringan perifer dan IndurasiIdentifikasi pitting edema dengan dengan menekanmelakukan penekanan dengan jari pada jaringan dan tunggu 5 detik; saat tekanan dilepaskan, jaringan gagal untuk kembalike posisi sebelumnya

    1 = Tidak ada edema 2 = Non pitting edema < 4 cm sekitar luka 3 = Non pitting edema >= 4 cm sekitar luka 4 = Pitting edema < 4 cm sekitar luka 5 = Krepitus dan/ atau edema >= 4 cm sekitar luka

    IndurasiIndurasi adalah kondisi ketegasan jaringan dengan batas luka.

    Kaji dengan mencubit jaringan. Indurasi terjadi saat jaringantidak dapat dicubit. Gunakan pengukuran metrik transparanuntuk menentukan seberapa jauh edema atau indurasi terjadi.

    1 = Tidak ada 2 = Indurasi, < 2 cm sekitar luka 3 = Indurasi 2 4 cm meluas < 5% sekitar luka 4 = Indurasi 2 4 cm meluas>50% sekitar luka 5 = Indurasi > 4 cm pada area mana saja

    Jaringan granulasi 1 = Kulit utuh 2 = Merah terang ; 75% - 100% luka terisi dengan granulasi 3 = Luak < 75% berwarna merah terang, >25% luka terisi

    jaringan granulasi 4= Pink, dan/ atau merah kehitaman dan/ atau 25% luka

    terisi jaringan granulasi 5 = Tidak terdapat granulasi

  • 5/28/2013

    6

    Epitelisasi 1 = 100% luka tertutup, permukaan utuh 2 = 75% - < 90% luka tertutup dan/ atau jaringan epitel

    meluas > 0,5 cm ke dasar luka 3 = 50% - 75% luka tertutup dan/ atau jaringan epitel

    meluas < 0,5 cm ke dasar luka 4 = 25% - 50% luka tertutup 5 = < 25% luka tertutup

    Kesimpulan Skor Bates Jensen

    Semakin kecil nilai skor menunjukkanpeningkatan proses penyembuhan

    Latihan