PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PENJUMLAHAN DAN ...... · penjumlahan dan pengurangan bilangan...

34
1 PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT MELALUI TEKNIK JUMPING RABBIT PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 03 GOMBONG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS Oleh : MUTAMAMI Nim : X9707021 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

Transcript of PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PENJUMLAHAN DAN ...... · penjumlahan dan pengurangan bilangan...

Page 1: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PENJUMLAHAN DAN ...... · penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat yang melibatkan bilangan bulat positif dan negatif melalui teknik jumping

1

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT

MELALUI TEKNIK JUMPING RABBIT PADA SISWA KELAS IV

SD NEGERI 03 GOMBONG TAHUN PELAJARAN 2009/2010

LAPORAN

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Oleh :

MUTAMAMI

Nim : X9707021

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PENJUMLAHAN DAN ...... · penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat yang melibatkan bilangan bulat positif dan negatif melalui teknik jumping

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan matematika dewasa ini telah berkembang dengan pesat,

disesuaikan dengan kebutuhan dan tantangan yang bernuansa kemajuan sains dan

tehnologi. Perkembangan dan kemajuan matematika tidak bisa abaikan, karena

dapat menyebabkan kita semakin sulit mengejar kemajuan negara lain.

Sebagai guru kita harus memahami hakekat dan teori-teori belajar yang

sesuai untuk pembelajaran matematika sehingga guru tidak akan keliru dalam

menerapkannya.

Disamping itu, juga dalam pembelajaran matematika juga harus

menggunakan teknik pembelajaran yang tepat karena dapat membantu siswa

untuk lebih mengerti dan memahami suatu konsep.

Penggunaan teknik pembelajaran yang relevan dan efektif dalam

pembelajaran akan dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan

sehingga diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Hasil belajar matematika penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat

siswa kelas IV SD Negeri 03 Gombong Kecamatan Belik Kabupaten Pemalang

sangat rendah. Rendahnya nilai pada penjumlahan dan pengurangan bilangan

bulat karena guru belum menggunakan teknik tertentu. Berdasarkan fakta yang

ada, ternyata guru masih menggunakan teknik lama dalam memberikan materi

kepada siswa yaitu menggunakan istilah “hutang dan membayar hutang” yang

justru menjadikan siswa bertambah bingung.

Rendahnya hasil belajar matematika penjumlahan dan pengurangan

bilangan bulat bagi siswa kelas IV diharapkan setelah diberi tindakan-tindakan

tertentu akan meningkat secara tajam. Meningkatnya hasil belajar matematika

tersebut dapat dilihat dari nilai individual maupun nilai rata-ratanya. Apabila

sebelum penelitian nilai rata-rata pre tes ( tes tahap awal ) sangat rendah maka

diharapkan setelah dilakukan penelitian akan meningkat nilai rata-ratanya menjadi

6,00 atau lebih.

Page 3: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PENJUMLAHAN DAN ...... · penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat yang melibatkan bilangan bulat positif dan negatif melalui teknik jumping

2

Kondisi guru yang sebelumnya menggunakan teknik lama (cara

konvensional dengan istilah “hutang dan membayar hutang”) dalam pengelolaan

pembelajaran matematika materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat di

kelas IV maka diharapkan nantinya menggunakan teknik tertentu yang lebih

memudahkan siswa dalam memahami konsep dan penyelesaian masalah serta

memanfaatkan alat peraga yang mendukung keberhasilan pembelajaran

matematika para siswa.

Dari kondisi awal yang ada sebagai suatu kenyataan yang harus dilakukan

tindakan tertentu untuk menuju satu harapan terdapat kesenjangan sebagai berikut

a. Prestasi atau hasil belajar matematika penjumlahan dan pengurangan bilangan

bulat siswa kelas IV SD Negeri 03 Gombong yang sangat rendah diharapkan

meningkat secara tajam.

b. Guru yang masih menggunakan teknik lama / konvensional dalam pengelolaan

pembelajarannya diharapkan akan menggunakan teknik tertentu dalam hal ini

adalah teknik “Jumping Rabbit” serta memanfaatkan alat peraga yang

mendukung keberhasilan.

B. Rumusan Masalah dan Pemecahannya

1. Rumusan masalah

Dari hasil identifikasi masalah serta pembatasan masalah yang ada dapat

peneliti sampaikan rumusan masalah pada penelitian ini, yaitu : “Apakah melalui

teknik jumping rabbit dapat meningkatkan hasil belajar matematika penjumlahan

dan pengurangan bilangan bulat bagi siswa kelas IV SD Negeri 03 Gombong,

Kecamatan Belik Tahun Pelajaran 2009 /2010 ?”

2. Pemecahannya

Berdasarkan rumusan masalah di atas diduga melalui teknik jumping

rabbit dapat meningkatkan hasil belajar matematika penjumlahan dan

pengurangan bilangan bulat yang melibatkan bilangan bulat positif dan negatif

bagi siswa kelas IV SD Negeri 03 Gombong Tahun Pelajaran 2009 / 2010.

Page 4: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PENJUMLAHAN DAN ...... · penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat yang melibatkan bilangan bulat positif dan negatif melalui teknik jumping

3

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Yang menjadi tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk

meningkatkan hasil belajar matematika bagi siswa SD Negeri 03 Gombong

Kecamatan Belik, Kabupaten Pemalang.

2. Tujuan Khusus

Sedangkan yang menjadi tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk

meningkatkan hasil belajar matematika penjumlahan dan pengurangan bilangan

bulat yang melibatkan bilangan bulat positif dan negatif pada siswa kelas IV SD

Negeri 03 Gombong Kecamatan Belik Kabupaten Pemalang pada semester genap

Tahun Pelajaran 2009/2010.

D. Manfaat Hasil Penelitian

Manfaat dari penelitian tindakan kelas ini dapat peneliti rinci menjadi

beberapa manfaat antara lain :

1. Manfaat Teoritis

Manfaat yang dapat diambil secara teoritis adalah sebagai berikut :

a. Mendapatkan pengetahuan atau teori baru tentang hasil belajar matematika

penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat yang melibatkan bilangan bulat

positif dan negatif melalui teknik jumping rabbit bagi siswa SD Negeri 03

Gombong Kecamatan Belik Kabupaten Pemalang

b. Sebagai dasar untuk melakukan penelitian lebih lanjut

2. Manfaat Praktis

Manfaat praktis dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Manfaat bagi Siswa

1) Memperoleh pengetahuan baru tentang teknik jumping rabbit untuk

menyelesaikan soal penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat

2) Meningkatnya hasil belajar matematika pada materi penjumlahan dan

pengurangan bilangan bulat

3) Lebih termotivasi belajarnya

4) Mampu berkompetisi dengan teman sekelasnya

Page 5: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PENJUMLAHAN DAN ...... · penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat yang melibatkan bilangan bulat positif dan negatif melalui teknik jumping

4

b. Manfaat bagi Guru

Manfaat dari penelitian ini yang dapat dirasakan bagi guru antara lain

:

1) Mampu mengembangkan pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan

serta tidak membosankan

2) Lebih mudah menanamkan konsep matematika kepada siswa

3) Lebih mudah mengelola kelas

4) Lebih mudah memotivasi serta memacu prestasi siswa

c. Manfaat bagi Sekolah

Bagi sekolah atau insitusi penelitian ini bermanfaat untuk :

1) Sebagai salah satu faktor dalam mengembangkan kurikulum Tingkat

satuan pendidikan

2) Menjadi salah satu faktor untuk menentukan kebijakan lebih lanjut dalam

hal mengembangkan potensi yang dimiliki

3) Menjadi salah satu arah dalam menentukan misi ke depan

d. Manfaat bagi Perpustakaan Sekolah

Manfaat penelitian ini bagi perpustakaan sekolah adalah menambah

khasanah perbendaharaan referensi serta menjadi salah satu bahan kajian

kepustakaan bagi penelitian lainnya.

Page 6: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PENJUMLAHAN DAN ...... · penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat yang melibatkan bilangan bulat positif dan negatif melalui teknik jumping

5

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Pengertian Belajar

Hampir semua ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya

tentang “belajar”. Seringkali pula perumusan dan tafsiran itu berbeda satu sama

lain. Prof. Dr. Oemar Hamalik dalam bukunya “Proses Belajar Mengajar”

(2003:27) memberikan penjelasan tentang pengertian belajar sebagai berikut:

1. Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melaluipengalaman

(learning is defined as the modification or strengthening of behavior through

experiencing). Menurut pengertian ini, belajar merupakan suatu proses, suatu

kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat

akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu

penguasaan hasil latihan melainkan pengubahan kelakuan. Pengertian sangat

berbeda dengan pengertian lama tentang belajar, yang menyatakan bahwa

belajar adalah memperoleh pengetahuan, bahwa belajar adalah latihan – latihan

pembentukan kebiasaan secara otomatis dan seterusnya.

2. Sejalan dengan perumusan di atas, ada pula tafsiran lain tentang belajar yang

menyatakan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku

individu melalui interaksi dengan lingkungan.

Dibandingkan dengan pengertian pertama maka jelas tujuan belajar itu

prinsipnya sama, yakni perubahan tingkah laku, hanya berbeda cara atau usaha

pencapaiannya. Pengertian menitikberatkan pada interaksi antara individu dengan

lingkungan. Di dalam interaksi inilah terjadi serangkaian pengalaman –

pengalaman belajar.

Jadi secara umum belajar dapat diartikan sebagai suatu proses terjadinya

perubahan pada diri orang yang belajar karena pengalaman. Bahwa perubahan itu

terlihat (overt) atau tidak terlihat (covert), bertahan lama atau tidak, ke arah

positif atau negatif sebagai hasil pengalaman (berinteraksi dengan lingkungan).

Page 7: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PENJUMLAHAN DAN ...... · penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat yang melibatkan bilangan bulat positif dan negatif melalui teknik jumping

6

2. Hakekat Pembelajaran

Sesuai dengan pengertian belajar secara umum bahwa belajar merupakan

suatu kegiatan yang mengakibatkan terjadinya perubahan tingkah laku, maka

pengertian pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru

sedemikian rupa, sehingga tingkah laku siswa berubah ke arah yang lebih baik.

Ada beberapa aliran yang memberi definisi tentang pembelajaran, antara

lain :

a. Behavioristik

Pembelajaran adalah usaha guru membentuk tingkah laku yang

diinginkan dengan menyediakan lingkungan (stimulus). Agar terjadi hubungan

stimulus dengan respon (tingkah laku yang diinginkan) perlu latihan, dan setiap

latihan yang berhasil harus diberi hadiah dan atau reinforcement (penguatan)

b. Kognitif

Pembelajaran adalah cara guru memberi kesempatan kepada siswa

untuk berpikir agar dapat mengenal dan memahami apa yang sedang dipelajari.

c. Gestmalt

Pembelajaran adalah usaha guru untuk memberikan materi pembelajaran

sedemikian rupa, sehingga siswa lebih mudah mengorganisirnya

(mengaturnya) menjadi suatu gestalt (pola bermakna)

d. Humanistik

Pembelajaran adalah memberi kebebasan kepada siswa untuk memilih

bahan pelajaran dan cara mempelajarinya sesuai dengan minat dan

kemampuannya (Max Darsono : 2001)

1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi belajar menurut Oemar

Hamalik (2003:32) diuraikan sebagai berikut:

1. Faktor kegiatan, penggunaan dan ulangan; siswa yang belajar melakukan

banyak kegiatan baik kegiatan nueral system, seperti melihat, mendengar,

merasakan, berpikir, kegiatan motoris, dan sebaginya maupun kegiatan-

kegiatan lainnya yang diperlukan untuk memperoleh pengetahuan, sikap,

Page 8: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PENJUMLAHAN DAN ...... · penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat yang melibatkan bilangan bulat positif dan negatif melalui teknik jumping

7

kebiasaan, dan minat. Apa yang telah dipelajari perlu digunakan secara praktis

dan diadakan ulangan secara kontinyu di bawah kondisi yang serasi, sehingga

penguasaan hasil belajar menjadi lebih mantap.

2. Belajar memerlukan latihan, dengan jalan relearning, recalling, dan

reviewing agar pelajaran yang terlupakan dapat dikuasai kembali dan pelajaran

yang belum dikuasai akan dapat lebih mudah dipahami.

3. Belajar siswa lebih berhasil jika siswa merasa berhasil dan mendapatkan

kepuasaannya. Belajar hendaknya dilakukan dalam suasana yang

menyenangkan.

4. Siswa yang belajar hendaknya mengetahui apakah ia berhasil atau gagal

dalam belajarnya. Keberhasilan akan menimbulkan kepuasan dan mendorong

belajar lebih baik, sedangkan kegagalan akan menimbulkan frustasi.

5. Faktor asosiasi besar manfaatnya dalam belajar, karena semua pengalaman

belajar antara yang lama dengan yang baru, secara berurutan akan

diasosiasikan, sehingga menjadi satu kesatuan pengalaman.

6. Pengalaman masa lampau (bahan apersepsi) dan pengertian-pengertian yang

telah dimiliki oleh siswa, besar peranannya dalam proses belajar. Pengalaman

dan pengertian itu menjadi dasar untuk menerima pengalaman-pengalaman

baru dan pengertian-pengertian baru.

7. Faktor kesiapan belajar. Murid yang telah siap belajar akan dapat melakukan

kegiatan belajar lebih mudah dan lebih berhasil. Faktor kesiapan ini erat

hubungannya dengan masalah kematangan, minat, kebutuhan, dan tugas-tugas

perkembangan.

8. Faktor minat dan usaha. Belajar dengan minat akan mendorong siswa belajar

lebih baik dari pada belajar tanpa minat. Minat ini timbul apabila murid

tertarik akan sesuatu karena sesuai dengan kebutuhannya atau merasa bahwa

sesuatu yang akan dipelajari dirasakan bermakna bagi dirinya. Namun

demikian, minat tanpa adanya usaha yang baik maka belajr juga sulit untuk

berhasil.

9. Faktor-faktor fisiologis. Kondisi badan siswa yang belajar sangat berpengaruh

dalam proses belajar. Badan yang lemah, lelah akan menyebabkan perhatian

Page 9: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PENJUMLAHAN DAN ...... · penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat yang melibatkan bilangan bulat positif dan negatif melalui teknik jumping

8

tak mungkin akan melakukan kegiatan belajar yang sempurna. Karena itu

faktor fisiologis sangat menentukan berhasil atau tidaknya murid yang belajar.

10. Faktor intelegensi. Murid yang cerdas akan lebih berhasil dalam kegiatan

belajar, karena ia lebih mudah menangkap dan memahami pelajaran dan lebih

mudah mengingat-ingatnya. Anak yang cerdas akan lebih mudah berpikir

kreatif dan lebih cepat mengambil keputusan. Hal ini berbeda dengan siswa

yang kurang cerdas, para siswa yang lamban.

1. Hasil Belajar

Memperhatikan penjelasan di atas maka dapat peneliti simpulkan

bahwa hasil dari belajar adalah siswa memperoleh pengalaman baru yang

belum dialami atau dirasakan sebelumnya menuju suatu perubahan tingkah

laku baik tampak atau tidak tampak, sesaat atau bertahan lama, ke arah negatif

atau positif.

2. Hakekat Matematika

Dalam hal penulusuran hakekat matematika, maka kita harus tahu

tentang definisi matematika itu sendiri, sering muncul pertanyaan yang

sifatnya sangat mendasar, yaitu : “Apa yang dimaksud dengan matematika

itu?”, bagi guru yang mengajar matematika di tingkat Sekolah Dasar akan

kesulitan menguraikan jawaban atas pertanyaan itu. Definisi yang tepat dari

matematika tidak dapat diterapkan secara pasti dan singkat karena cabang-

cabang matematika makin lama makin bertambah dan makin bercampur satu

sama lainnya sehingga definisinya semakin sukar untuk dibuat.

Dalam bukunya Ruseffendi (1994 : 27) menjelaskan ada kelompok

ahli yang berpendapat bahwa matematika itu timbull karena pikiran-pikiran

manusia yang berhubungan dengan ide, proses dan penalaran yang terbagi

menjadi empat wawasan yang luas, yaitu aritmatika, aljabar, geometri, dan

analisis dengan aritmatika mencakup teori bilangan dan statistik.

James and James (1976) dalam kamus matematikanya mengatakan

bahwa matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan,

besaran dan konsep-konsep yang saling berhubungan satu sama lainnya

Page 10: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PENJUMLAHAN DAN ...... · penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat yang melibatkan bilangan bulat positif dan negatif melalui teknik jumping

9

dengan jumlah yang banyak terbagi kedalam tiga bidang, yaitu aljabar,

analisis, dan geometri (Ruseffendi, 1994 : 27)

Johnson dan Rising (1972) dalam bukunya mengatakan bahwa

matematika adalah pola berpikir, pola mengorganisasikan pembuktian yang

logik, matematika itu adalah bahasa yang menggunakan istilah yang

didefinisikan dengan cermat, jelas dan akurat, representasinya dengan simbol

dan padat, lebih berupa bahasa simbol mengenai ide (gagasan) dari pada

mengenai bunyi; matematika adalah pengetahuan struktur yang

terorganisasikan sifat-sifat atau teori-teori itu dibuat secara deduktif

berdasarkan kepada unsur-unsur yang didefinisikan atau tidak didefinisikan,

aksioma-aksioma, sifat-sifat, atau teori-teori yang telah dibuktikan

kebenarannya (Ruseffendi, 1994 : 28)

Matematika sebagai ilmu deduktif, mencari kebenaran dalam

matematika tidak dilakukan secara induktif melalui pengamatan atau

eksperimen belaka namun kebenaran yang diperoleh dari induktif yang

biasanya digeneralisasikan benar untuk semua keadaan tadi harus bisa

dibuktikan secara deduktif. Apabila kebenaran induktif tersebut tidak bisa

dibuktikan secara deduktif maka tidak bisa diterima kebenaran tersebut

menurut matematika.

Matematika sebagai bahasa, seni dan ratunya ilmu, matematika adalah

bahasa internasional, karena di setiap saat, di setiap jenjang sekolah dan di

setiap negara orang yang tahu tentunya akan mengerti apa yang dimaksud 3 +

6 = 9, log 10 = 1, 9 = 3 dan seterusnya. Bahasa matematika ini, untuk siapa

saja kapan saja dan di mana saja pasti akan mempunyai pengertian yang sama.

Jadi bahasa matematika merupakan bahasa yang universal dan berlaku secara

umum yang sudah disepakati secara internasional bagi mereka yang

mempelajari matematika, matematika memiliki unsur-unsur keteraturan,

keterurutan dan ketetapan (konsistensi) seperti halnya seni, indah dipandang

dan diresapi (Ruseffendi, 1994 : 35)

Jerome Bruner dalam teorinya menyatakan bahwa belajar matematika

akan lebih berhasil jika proses pengajaran diarahkan kepada konsep-konsep

Page 11: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PENJUMLAHAN DAN ...... · penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat yang melibatkan bilangan bulat positif dan negatif melalui teknik jumping

10

dan struktur-struktur yang termuat dalam pokok bahasan yang diajarkan di

samping hubungan yang terkait antar konsep-konsep dan struktur-struktur.

Bruner mengemukakan bahwa dalam proses belajar siswa sebaiknya

diberi kesempatan untuk memanipulasi benda-benda (alat peraga). Dengan

alat peraga tersebut, siswa dapat melihat langsung bagaiman keteraturan serta

pola yang terdapat dalam benda yang sedang diperhatikannya. Keteraturan

tersebut kemudian oleh siswa dihubungkan dengan keteraturan intuitif yang

telah melekat pada dirinya. Bruner sangat menyarankan keaktifan siswa dalm

proses belajar secara penuh. Lebih disukai lagi kalau proses ini berlangsung di

tempat yang khusus, yang dilengkapi dengan objek-objek untuk dimanipulasi

siswa.

Bruner mengemukakan bahwa dalam proses belajar matematika siswa

melewati 3 (tiga) tahap yaitu :

a. Tahap enaktif

Dalam tahap ini siswa secara langsung terlibat dalam memanipulasi objek

(benda-benda) konkrit.

b. Tahap ikonik

Dalam tahap ini kegiatan yang dilakukan siswa berhubungan dengan

mental, yang merupakan gambaran dari objek-objek yang dimanipulasinya.

Anak tidak langsung memanipulasi objek seperti yang dilakukan siswa dalam

tahap enaktif

c. Tahap simbolik

Dalam tahap ini siswa memanipulasi simbol-simbol atau lambang-lambang

objek tertentu. Anak tidak lagi terikat dengan objek-objek pada tahap

sebelumnya. Anak pada tahap ini sudah mampu menggunakan notasi tanpa

ketergantungan terhadap objek real (Ruseffendi : 1994)

3. Hasil Belajar Matematika pada Penjumlahan dan Pengurangan

Bilangan Bulat

Dalam penelitian ini setelah siswa diberi tindakan dalam hal belajar

matematika penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dengan

Page 12: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PENJUMLAHAN DAN ...... · penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat yang melibatkan bilangan bulat positif dan negatif melalui teknik jumping

11

menggunakan teknik jumping rabbit maka siswa memperoleh pengalaman

baru tentang bagaimana menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan

penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Siswa mengalami perubahan

tingkah laku ke arah yang positif (lebih baik), tampak dalam kesehariannya

ketika menghadapi soal yang berhubungan dengan penjumlahan dan

pengurangan bilangan bulat yang melibatkan bilangan bulat positif dan negatif

dengan dua atau lebih tanda operasi hitung. Siswa mampu mengerjakan soal

secara cepat, tepat dan akurat. Teknik yang baru dipelajari siswa mampu

bertahan lama dalam benaknya.

4. Pengertian Teknik Jumping Rabbit

Seperti sudah diuraikan dalam pembatasan masalah bahwa yang dimaksud

dengan teknik jumping rabbit adalah metode atau sistem mengerjakan soal

penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat yang melibatkan bilangan bulat

positif dan negatif dengan dua atau lebih tanda operasi hitung dengan

peragaan seekor kelinci yang melompat-lompat menurut aturan tertentu.

5. Pemanfaatan Teknik Jumping Rabbit dalam Pembelajaran

Matematika

Dalam penelitian ini, peneliti memanfaatkan teknik jumping rabbit

(kelinci yang melompat) untuk membantu memudahkan siswa memahami

konsep penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat yang melibatkan

bilangan bulat positif dan negatif dengan dua atau lebih tanda operasi hitung

menurut aturan-aturan tertentu. Siswa secara berkelompok memperagakan

seekor kelinci yang melompat menurut soal yang dihadapi. Di samping itu

siswa juga dituntun untuk menemukan prinsip-prinsip penyelesaian soal yang

cepat, tepat, cermat, akurat dan cerdas.

Karena siswa melakukan sendiri bagaimana menyelesaikan soal dengan

model permainan yang tidak membosankan maka siswa akan lebih termotivasi

belajarnya, apalagi dalam teknik ini siswa dituntut untuk dapat menemukan

sendiri prinsip-prinsip pengerjaan soal yang akan menjadi pedomannya.

Page 13: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PENJUMLAHAN DAN ...... · penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat yang melibatkan bilangan bulat positif dan negatif melalui teknik jumping

12

B. Temuan Hasil Penelitian Yang Relevan

Penelitian yang menjadi acuan adalah sebagaimana yang telah

dilaksanakan oleh Sarwono,S.Pd ( Guru SDN 01 Belik ) yang berjudul

Peningkatan Hasil Belajar Matematika Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan

Bulat dengan Teknik Jumping Frog Pada Siswa Kelas VI SD Negeri 01 Belik

Tahun Pelajaran 2008/2009.

C. Kerangka Pikir

Teknik jumping rabbit merupakan cara yang menurut peneliti sangat

tepat sebagai upaya meningkatkan hasil belajar Matematika penjumlahan dan

pengurangan bilangan bulat pada siswa kelas IV di SD Negeri 03 Gombong akan

lebih baik.

Pemahaman belajar matematika penjumlahan dan pengurangan bilangan

bulat siswa kelas IV SD Negeri 03 Gombong Kecamatan Belik Kabupaten

Pemalang sangat rendah. Rendahnya nilai pada penjumlahan dan pengurangan

bilangan bulat karena guru belum menggunakan teknik tertentu. Berdasarkan

fakta yang ada, ternyata guru masih menggunakan teknik lama / konvensional

dalam memberikan materi kepada siswa yaitu menggunakan istilah “hutang dan

membayar hutang” yang justru menjadikan siswa bertambah bingung.

Berdasarkan kondisi awal di atas melalui teknik jumping rabbit dapat

meningkatkan hasil belajar matematika penjumlahan dan pengurangan bilangan

bulat yang melibatkan bilangan bulat positif dan negatif dengan dua atau lebih

tanda operasi hitung bagi siswa kelas IV SD Negeri 03 Gombong Tahun Pelajaran

2009 / 2010.

Dari kondisi sebelumnya guru perlu mengadakan penelitian melalui

teknik jumping rabbit. Dengan harapan melalui teknik jumping rabbit, hasil

belajar siswa meningkat, lebih aktif dan kreatif, sehingga hasil belajar menjadi

lebih baik Sebagaimana tergambar di bawah ini

Page 14: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PENJUMLAHAN DAN ...... · penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat yang melibatkan bilangan bulat positif dan negatif melalui teknik jumping

13

Gb.Kerangka Pikir

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan alur kerangka berpikir di atas maka dapat peneliti berikan

satu hipotesis tindakan yaitu penggunaan teknik jumping rabbit dapat

meningkatkan hasil belajar matematika penjumlahan dan pengurangan bilangan

bulat bagi siswa kelas IV SD Negeri 03 Gombong Tahun Pelajaran 2009 / 2010.

Kondisi Awal

Prestasi hasil belajar Matematika meningkat Siswa aktif dan kreatif

Kondisi Akhir

Tindakan Pembelajaran dengan Teknik Jumping Rabbit

Prestasi belajar rendah Siswa bingung

PembelajaranKonvensional

Siklus I Prestasi meningkat

Siklus II Upaya perbaikan dari siklus I, prestasi belajar makin baik

Page 15: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PENJUMLAHAN DAN ...... · penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat yang melibatkan bilangan bulat positif dan negatif melalui teknik jumping

14

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap dari bulan Januari sampai

dengan Juni 2010, penyusunan laporan hasil penelitian ini dilakukan dalam rangka

persyaratan Ujian Akhir Program ( UAP ) PJJ ICT S1 UNS Surakarta.

Penelitian ini dilakukan dengan mengambil tempat di SD Negeri 03

Gombong Kecamatan Belik Kabupaten Pemalang.

B. Subjek Penelitian

Yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri

03 Gombong pada semester genap tahun pelajaran 2009 / 2010 sebanyak 22 anak

yang terdiri dari siswa laki-laki 8 anak dan siswa perempuan 14 anak

1. Sumber Data

Sumber data primer yang diambil adalah dari subjek penelitian yang

berkaitan dengan nilai hasil pre tes (tes tahap awal) maupun tes tahap II dan

seterusnya, termasuk data siswa kelas IV yang diambil dari daftar kelas

2. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

a. Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data pendukung, peneliti menggunakan teknik tes

yang terdiri dari tes pra siklus, tes siklus I dan tes siklus II.

b. Alat Pengumpulan Data

Sebagai alat pengumpulan data berkenaan dengan teknik tes yang

berbentuk data kuantitatif, maka peneliti menetapkan butir-butir soal baik

untuk pra siklus, tes siklus I , maupun tes siklus II. yang mana butir-butir soal

tes tersebut terlampir

Page 16: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PENJUMLAHAN DAN ...... · penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat yang melibatkan bilangan bulat positif dan negatif melalui teknik jumping

15

3. Analisis Data

Analisis data yang dilakukan oleh peneliti adalah analisis deskriptif

kuantitatif dengan memperbandingkan hasil dari tes pra siklus, tes siklus I

maupun tes siklus II, sementara itu yang diperbandingkan adalah nilai

individual dan nilai rata-rata kelasnya. penelitian ini dikatakan berhasil

memenuhi tujuan manakala perolehan nilai tes siswa baik perorangan

maupun dari rata-rata kelasnya meningkat sesuai target yang diharapkan.

4. Indikator Kinerja

Yang menjadi indikator keberhasilan dalam penelitian ini peneliti

tetapkan sebagai berikut :

1. Meningkatnya nilai tes siswa secara perorangan

2. Meningkatnya nilai rata-rata kelas sesuai target yang diharapkan yaitu

6,00 atau lebih

C. Prosedur Penelitian

Penelitian yang dilakukan ini secara prosedural menggunakan

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) menurut tahap-tahap pelaksanaannya.

Dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini, peneliti melakukan rancangan

sebanyak 2 (dua) siklus, yaitu :

Siklus I

1. Perencanaan

Sebelum melaksanakan tindakan kepada siswa, peneliti mempersiapkan

segala sesuatu yang mendukung kegiatan tersebut mulai dari merencakan

instrumen penelitian sampai penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP). Dalam kegiatan ini peneliti juga menyusun rencana apersepsi, kegiatan

inti, dan penutup.

2. Tindakan

Setelah perangkat penelitian dipersiapkan dengan baik, peneliti

melaksanakan pembelajaran sesuai RPP yang disusun. Dalam pembelajaran

Page 17: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PENJUMLAHAN DAN ...... · penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat yang melibatkan bilangan bulat positif dan negatif melalui teknik jumping

16

tersebut peneliti memberikan tindakan yang pertama kepada siswa yang

meliputi :

a. Menjelaskan kepada siswa bahwa ada cara atau teknik lain yang lebih

mudah dipahami dalam mengerjakan soal penjumlahan dan pengurangan

bilangan bulat

b. Memperkenalkan kepada siswa tentang teknik jumping rabbit

c. Menjelaskan tentang aturan yang dipakai dalam teknik jumping rabbit

d. Memberikan contoh dengan peragaan langsung cara menggunakan teknik

jumping rabbit untuk menyelesaikan soal

e. Siswa memperagakan teknik jumping rabbit

f. Menuntun siswa menemukan prinsip-prinsip pengerjaan yang akurat

g. Memberikan latihan secara berjenjang (mulai dari soal yang sederhana ke

soal yang lebih sulit)

Melaksanakan tes siklus I .

3. Observasi / Pengamatan

Selama siswa mengikuti program pembelajaran, aktifitas mereka diamati,

perubahan tingkah laku mereka juga diperhatikan agar tidak ada siswa yang

mengalami kesulitan ketika mengerjakan soal dengan menggunakan teknik

jumping rabbit. Apabila masih ada siswa yang mengalami kesulitan, maka

siswa lain yang sudah menguasai teknik ini dapat membantu memberi

pemahaman.

4. Refleksi

Hasil dari pengamatan terhadap kemajuan belajar siswa dan perubahan

tingkah lakunya dianalisis untuk direfleksikan sehingga peneliti dapat

merencakan tindakan berikutnya dengan tepat.

Siklus II

1. Perencanaan

Hasil refleksi pada siklus I dijadikan pedoman oleh peneliti untuk

merencanakan tindakan yang tepat yang akan diberikan kepada siswa pada

siklus II ini, mempersiapkan RPP dan perangkat pendukung penelitian

lainnya.

Page 18: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PENJUMLAHAN DAN ...... · penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat yang melibatkan bilangan bulat positif dan negatif melalui teknik jumping

17

2. Tindakan.

Setelah persiapan selesai, peneliti melaksanakan pembelajaran

sesuai RPP yang sudah disusun. Dalam kegiatan pembelajaran ini, peneliti

memberikan tindakan kepada siswa berupa :

a. Menegaskan kembali aturan yang dipakai pada teknik jumping rabbit

b. Mengulang kembali peragaan teknik jumping rabbit dalam menyelesaikan

soal penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat sehingga siswa lebih

memahami

c. Menegaskan kembali prinsip-prinsip penyelesaian soal agar siswa tidak

lupa

d. Memberikan latihan soal secara berjenjang dari soal yang mudah ke soal

yang sulit.

Melaksanakan tes siklus II

3. Observasi / Pengamatan

Kondisi umum siswa harus diamati selama melaksanakan tindakan II ini

baik yang menyangkut aktifitas maupun kesehatannya, perubahan tingkah laku

yang ditunjukkan maupun penguasaan terhadap pemahaman konsep secara

benar.

4. Refleksi

Setelah melaksanakan tes siklus II, semua data yang dikumpulkan

dianalisis, dilakukan perbandingan terhadap kemajuan hasil belajar siswa.

Secara eksplisit kemajuan belajar siswa dapat dilihat dari nilai yang

diperolehnya, mulai dari tes pra siklus , tes siklus I sampai tes siklus II .

Karena analisis data yang dipakai berbentuk deskriptif kuantitatif, maka

kesimpulan yang diambilpun berdasarkan analisis nilai peolehan siswa

tersebut.

Page 19: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PENJUMLAHAN DAN ...... · penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat yang melibatkan bilangan bulat positif dan negatif melalui teknik jumping

18

Dari uraian tersebut dapat dibuat bagan sebagai berikut :

Gb. Prosedur Penelitian (Suharsimi Arikunto, Sugiyanto, 2009 : 12)

Perencanaan

SIKLUS I

Pengamatan

SIKLUS II

Pengamatan

Tindakan Selanjutnya

Pelaksanaan

Pelaksanaan

Refleksi

Refleksi

Perencanaan

Page 20: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PENJUMLAHAN DAN ...... · penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat yang melibatkan bilangan bulat positif dan negatif melalui teknik jumping

19

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. DESKRIPSI HASIL PENELITIAN

1. Kondisi Awal

Hasil belajar matematika penjumlahan dan pengurangan bilangan

bulat siswa kelas IV SD Negeri 03 Gombong tahun pelajaran 2009 /2010

sangat rendah. Rendahnya hasil belajar matematika tersebut dapat dilihat dari

hasil tes pra siklus yang dilaksanakan pada tanggal 27 Januari 2010. Dalam tes

pra siklus siswa kelas IV hanya mampu memperoleh nilai rata-rata (mean)

sebesar 40,45 suatu perolehan nilai rata-rata yang sangat memprihatinkan,

yang apabila dibiarkan maka sudah barang tentu akan berpengaruh buruk pada

hasil matematika pada semester genap kelak.

Kenyataan rendahnya hasil belajar matematika siswa kelas IV tersebut

lebih lanjut dapat dicermati dari tabel peolehan nilai Pra siklus di bawah ini.

Dari lampiran nilai pra siklus dapat dilihat dari frekuensi nilai

ketuntasan Matematika Pra Siklus di bawah ini

Tabel :Frekuensi Nilai Ketuntasan Matematika Pra Siklus

Siswa Kelas IV SD Negeri 03 Gombong

No Interval

Nilai Frekuensi Prosentase Katagori

1 60 - 100 4 18,2% Tuntas

2 < 60 18 82,8 % Tidak Tuntas

Dari tabel Nilai Ketuntasan Matematika Pra siklus dapat ditunjukan

dalam bentuk Diagram

0

5

10

15

20

frekuensi

60-100

> 60

Gb. Diagram Batang Ketuntasan nilai Pra siklus

Page 21: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PENJUMLAHAN DAN ...... · penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat yang melibatkan bilangan bulat positif dan negatif melalui teknik jumping

20

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa, anak yang memperoleh nilai

dengan katagori tuntas ada 4 atau 18,2 % siswa sedangkan anak yang

memperoleh nilai dengan katagori belum tuntas ada 18 siswa atau 82,8 %.

2. Deskripsi Hasil Siklus I

Pada siklus I ini dapat peneliti uraikan kondisinya sebagai berikut :

a. Perencanaan

Adapun perencanaan siklus I dilaksanakan dalam waktu 30 menit

Kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :

a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP )

b. Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung

Fasilitas yang perlu disiapkan untuk pelaksanaan pembelajaran adalah:

1) Ruang belajar

2) Buku Pelajaran

- Buku pelajaran matematika kelas IV

c. Menyiapkan Lembar Kerja Siswa

d. Menyiapkan Lembar evaluasi

e. Menyiapkan lembar observasi

b. Pelaksanaan Tindakan

Kegiatan Awal :

a. Guru mengabsen siswa

b. Menanyakan kepada siswa apakah materi penjumlahan dan

pengurangan bilangan bulat yang melibatkan bilangan bulat positif dan

negatif sudah diberikan oleh guru kelasnya, menanyakan teknik apa

yang sudah dipelajari,

c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

Kegiatan Inti

1. Membagi siswa menjadi dua kelompok yang masing-masing

kelompok akan bertindak sebagai lawan main bagi kelompok lain.

Page 22: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PENJUMLAHAN DAN ...... · penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat yang melibatkan bilangan bulat positif dan negatif melalui teknik jumping

21

2. Menjelaskan kepada siswa tentang teknik lain yang lebih mudah

dipahami dalam mengerjakan soal penjumlahan dan pengurangan

bilangan bulat.

3. Menjelaskan teknik jumping rabbit utuk mengerjakan soal

penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.

4. Menjelaskan aturan yang dipakai dalam menggunakan teknik jumping

rabbit.

5. Mendemonstrasikan penggunaan teknik jumping rabbit dalam

mengerjakan soal disertai contoh.

6. Siswa berlatih dengan bimbingan guru menyelesaikan soal

penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dengan menggunakan

teknik jumping rabbit.

7. Melaksanakan tes Siklus I

8. Menganalisis hasil tes Siklus I

c. Pengamatan / Observasi

Pengamatan atau observasi adalah proses di mana teman sejawat

memberikan penilaian terhadap proses pembelajaran yang disampaikan oleh

guru. Di sini teman sejawat akan melakukan pengamatan dan penilaian pada

lembar observasi yang telah disediakan. Adapun hal-hal yang akan dinilai

dalam pengamatan meliputi :

a. Pra pembelajaran

b. Kegiatan Membuka Pelajaran

c. Kegiatan Inti Pembelajaran

1. Pelaksanaan materi pelajaran

2. Strategi pola pembelajaran

3. Pemanfaatan media pembelajaran

4. Penilaian proses dan hasil belajar

5. Penggunaan media.

Adapun hal-hal yang diobservasi tentang kegiatan siswa dalam proses

belajar mengajar meliputi :

Page 23: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PENJUMLAHAN DAN ...... · penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat yang melibatkan bilangan bulat positif dan negatif melalui teknik jumping

22

a. Banyaknya siswa yang bertanya (dilihat dari jumlah anak yang tunjuk jari

untuk bertanya)

b. Banyak siswa yang menjawab pertanyaan (dilihat dari partisipasi/tunjuk jari

siswa untuk menjawab)

c. Banyak siswa yang ingin maju ke depan kelas.

d. Banyak siswa yang mengerjakan tugas

e. Banyak siswa yang melamun

f. Banyak siswa yang mengerjakan tugas lain

g. Banyak siswa yang mengganggu teman

h. Banyak siswa yang keluyuran di luar kelas

Untuk lebih jelasnya, bentuk format lembar observasi dapat dilihat pada

bagian hasil penelitian dan lampiran tabel nilai siklus I.

Dari hasil pengamat yang dilakukan peneliti selama proses

pembelajaran berlangsung saat siswa kelas IV mengikuti tes pada Siklus I,

tingkat perkembangan dari belajar mereka dapat disimpulkan sebagai berikut :

a. Siswa yang sudah memahami teknik jumping rabbit ada 6 (enam) anak atau

27,3 %

b. Siswa yang cukup paham dengan teknik jumping rabbit ada 10 (sepuluh)

anak atau 45,4 %

c. Siswa yang masih bingung dan belum paham dengan teknik jumping rabbit

ada 6 ( enam ) anak atau 27,3 %

d. Nilai rata-rata perorangan terendah 40

e. Nilai rata-rata peorangan tertinggi 100

f. Nilai rata-rata kelas 65,9

g. Siswa yang tuntas menurut KKM yang disepakati ada 15 anak atau 68,2 %

h. Siswa yang belum tuntas menurut KKM yang disepakati ada 7 anak atau

31,8 %

Dari tabel di atas dapat dilihat dari frekuensi nilai ketuntasan

Matematika Siklus I di bawah ini

Page 24: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PENJUMLAHAN DAN ...... · penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat yang melibatkan bilangan bulat positif dan negatif melalui teknik jumping

23

Frekuensi Nilai Ketuntasan Matematika Siklus I

Siswa Kelas IV SD Negeri 03 Gombong

No Interval

Nilai Frekuensi Prosentase Katagori

1 60 - 100 15 68,2% Tuntas

2 < 60 7 31,8 % Tidak Tuntas

Dari tabel Nilai Ketuntasan Matematika siklus I dapat ditunjukan dalam

bentuk Diagram

0

24

68

1012

14

16

frekuensi

60-100> 60

Gb. Diagram Batang Ketuntasan nilai siklus I

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa, anak yang memperoleh nilai

dengan katagori tuntas ada 15 atau 68,2 % siswa sedangkan anak yang

memperoleh nilai dengan katagori belum tuntas ada 7 siswa atau 31,8 %.

d. Refleksi

Dari hasil pengamatan terhadap perkembangan dan kemajuan belajar

siswa, begitu juga dari perolehan nilai siswa pada tes siklus I sudah

merefleksikan satu indikasi adanya peningkatan prestasi yang sangat berarti.

Hal ini bisa dilihat dari perolehan nilai pada tes Siklus I baik perolehan nilai

dengan katagori ketuntasannya , nilai cara perorangan maupun rata-rata

kelasnya.

Page 25: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PENJUMLAHAN DAN ...... · penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat yang melibatkan bilangan bulat positif dan negatif melalui teknik jumping

24

Secara individu siswa mengalami peningkatan terlihat dari nilai yang

diperoleh dibandingkan dengan nilai pra siklus, begitu juga nilai rata-rata

kelas yang mencapai 65,9 secara empirik sudah membuktikan keberhasilan.

Walupun demikian kenyataan yang ada, namun peneliti belum berani

menyimpulkan bahwa penggunaan teknik jumping rabbit sudah berhasil

dengan baik sesuai harapan.

Penelitian ini harus diteruskan pada tahapan berikutnya yaitu

melaksanakan siklus II sehingga pengambilan kesimpulan seperti apa yang

diuraikan pada hipotesis tindakan dapat dipertanggung- jawabkan. Tindakan

yang akan dilakukan sangat bergantung pada hasil siklus pertama. Karena

peneliti memandang bahwa hasil siklus pertama menunjukkan pengaruh yang

besar terhadap peningkatan prestasi belajar siswa kelas IV, maka tindakan

berikutnya lebih bersifat sebagai pemantapan terutama memantapkan prinsip-

prinsip pengerjaan soal yang memang besar sekali manfaatnya bagi siswa.

3. Deskripsi Hasil Siklus II

a. Perencanaan

Adapun perencanaan siklus I dilaksanakan dalam waktu 30 menit

Kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :

a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP )

b. Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung

Fasilitas yang perlu disiapkan untuk pelaksanaan pembelajaran adalah:

1) Ruang belajar

2) Buku Pelajaran

- Buku pelajaran matematika kelas IV

c. Menyiapkan Lembar Kerja Siswa

d. Menyiapkan Lembar evaluasi

e. Menyiapkan lembar observasi

b. Pelaksanaan Tindakan

Kegiatan Awal :

a. Guru mengabsen siswa

Page 26: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PENJUMLAHAN DAN ...... · penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat yang melibatkan bilangan bulat positif dan negatif melalui teknik jumping

25

b. Menanyakan kepada siswa apakah materi penjumlahan dan pengurangan

bilangan bulat yang melibatkan bilangan bulat positif dan negatif sudah

diberikan oleh guru kelasnya, menanyakan teknik apa yang sudah

dipelajari,

c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

Kegiatan Inti :

1. Membagi siswa menjadi dua kelompok yang masing-masing kelompok

akan bertindak sebagai lawan main bagi kelompok lain.

2. Menegaskan kembali aturan yang dipakai pada teknik jumping rabbit.

3. Menuntun siswa menemukan prinsip-prinsip pengerjaan yang akurat

4. Memberikan latihan secara berjenjang (mulai dari soal yang sederhana

dengan satu tanda operasi hitung ke soal yang agak rumit dengan dua tanda

operasi hitung, dari soal yang mudah ke soal yang lebih sulit)

5. Melaksanakan tes Siklus II

6. Menganalisis hasil tes Siklus II

7. Mengadakan refleksi terhadap kegiatan siswa selama proses pembelajaran

berlangsung di mana kekurangan dan kelemahan siswa yang masih perlu

dibenahi

c. Pengamatan / Observasi

Pengamatan atau observasi adalah proses di mana teman sejawat

memberikan penilaian terhadap proses pembelajaran yang disampaikan oleh

guru. Di sini teman sejawat akan melakukan pengamatan dan penilaian pada

lembar observasi yang telah disediakan. Adapun hal-hal yang akan dinilai

dalam pengamatan meliputi :

a. Pra pembelajaran

b. Kegiatan Membuka Pelajaran

c. Kegiatan Inti Pembelajaran

1. Pelaksanaan materi pelajaran

2. Strategi pola pembelajaran

3. Pemanfaatan media pembelajaran

4. Penilaian proses dan hasil belajar

Page 27: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PENJUMLAHAN DAN ...... · penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat yang melibatkan bilangan bulat positif dan negatif melalui teknik jumping

26

5. Penggunaan media.

Adapun hal-hal yang diobservasi tentang kegiatan siswa dalam proses

belajar mengajar meliputi :

a. Banyaknya siswa yang bertanya (dilihat dari jumlah anak yang tunjuk jari

untuk bertanya)

b. Banyak siswa yang menjawab pertanyaan (dilihat dari partisipasi/tunjuk jari

siswa untuk menjawab)

c. Banyak siswa yang ingin maju ke depan kelas.

d. Banyak siswa yang mengerjakan tugas

e. Banyak siswa yang melamun

f. Banyak siswa yang mengerjakan tugas lain

g. Banyak siswa yang mengganggu teman

h. Banyak siswa yang keluyuran di luar kelas

Untuk lebih jelasnya, bentuk format lembar observasi dapat dilihat pada

bagian hasil penelitian dan lampiran tabel nilai siklus II.

Dari hasil pengamat yang dilakukan peneliti selama proses

pembelajaran pada siklus II serta selama diberikan tindakan kedua, begitu juga

pada saat siswa kelas IV mengikuti ulangan harian sebagai latihan, tingkat

perkembangan dari belajar mereka dapat digambarkan sebagai berikut :

a. Siswa yang sudah memahami, hafal prinsip serta memiliki kemampuan

berhitung yang bisa diandalkan ada 17 anak atau 77,3%

b. Siswa yang sudah memahami, hafal prinsip serta memiliki kemampuan

berhitung yang cukup ada 3 anak atau 13,6 %

c. Siswa yang sudah memahami, hafal prinsip tapi memiliki kemampuan

berhitung rendah ada 2 anak atau 9,1 %

d. Nilai rata-rata terendah perorangan 50

e. Nilai rata-rata tertinggi perorangan 100

f. Nilai rata-rata kelas 84,09

g. Siswa yang tuntas menurut KKM yang disepakati ada 20 anak atau 91 %

h. Siswa yang belum tuntas berdasarkan KKM yang disepakati ada 2 anak

atau 9 %

Page 28: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PENJUMLAHAN DAN ...... · penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat yang melibatkan bilangan bulat positif dan negatif melalui teknik jumping

27

0

5

10

15

20

25

frekuensi

60-100

> 60

Dari tabel di atas dapat dilihat dari frekuensi nilai ketuntasan

Matematika Pra Siklus di bawah ini

Frekuensi Nilai Ketuntasan Matematika Siklus II

Siswa Kelas IV SD Negeri 03 Gombong

No Interval

Nilai Frekuensi Prosentase Katagori

1 60 - 100 20 91 % Tuntas

2 < 60 2 9 % Tidak Tuntas

Dari tabel Nilai Ketuntasan Matematika siklus I dapat ditunjukan dalam

bentuk Diagram

Gb. Diagram Batang Ketuntasan nilai siklus II

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa, anak yang memperoleh

nilai dengan katagori tuntas ada 20 atau 91 % siswa sedangkan anak yang

memperoleh nilai dengan katagori belum tuntas ada 2 siswa atau 9 %.

d. Refleksi

Dari hasil pengamatan yang dilakukan selama pelaksanaan Tes Siklus II

yang diberikan, baik nilai yang diperoleh dengan katagori ketuntasannya, nilai

secara perorangan maupun melihat pada nilai rata-rata kelasnya sudah dapat

menggambarkan suatu keberhasilan yang memuaskan.

Page 29: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PENJUMLAHAN DAN ...... · penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat yang melibatkan bilangan bulat positif dan negatif melalui teknik jumping

28

Berdasarkan pada perolehan nilai rata-rata kelas sebesar 84,09 dari hasil

tes Siklus II yang melampui ketentuan indikator kinerja yang ditetapkan

sebesar 58,5 berarti menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan dari

penggunaan teknik jumping rabbit terhadap peningkatan hasil belajar

matematika penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat siswa kelas IV.

Dari analisis data keseluruhan sebagai perwujudan adanya kebenaran

empirik, penelitian ini menunjukkan satu hasil yang sesuai dengan harapan.

Adapun hasil penelitian ini mencerminkan bahwa penggunaan teknik jumping

rabbit dapat meningkatkan hasil belajar matematika penjumlahan dan

pengurangan bilangan bulat bagi siswa kelas IV. Hal ini terbukti dengan

meningkatnya nilai yang diperoleh siswa baik secara perorangan maupun rata-

rata kelasnya karena peningkatan perolehan nilai siswa diatas KKM menjadi

indikator utama bagi keberhasilan penelitian ini.

B. Pembahasan Siklus dan Antar Siklus

Agar dapat memperoleh gambaran yang utuh dari kegiatan penelitian

yang dilakukan kiranya tidak ada salahnya apabila peneliti membahas kembali

secara singkat kondisi tiap siklus. Dengan pembahasan ulang ini dapat dibuat

suatu perbandingan yang mendekati kenyataan di lapangan, sehingga pada

akhirnya kesimpulan empirik dapat dipertanggungjawabkan.

Pada kondisi awal sebelum penelitian dilakukan nilai rata-rata kelas

hasil pra Siklus sebesar 40,45 dengan katagori siswa yang memperoleh nilai

tuntas ada 4 siswa dan yang tidak tuntas ada 18 siswa ,di mana menurut hemat

peneliti sendiri pencapaian nilai sebesar itu sangat memprihatinkan, namun

pada hasil tes Siklus II nilai rata-rata meningkat tajam sebesar 65,9 dengan

katagori nilai siswa yang tuntas ada 15 dan yang tidak tuntas ada 7 siswa

sehingga mampu melampui target yang ditetapkan dalam indikator kinerja.

Setelah siswa mendapat pemantapan siswa lebih termotivasi

belajarnya. Hal ini dapat dibuktikan dengan perolehan nilai rata-rata pada hasil

tes Siklus II yang lebih meningkat lagi dari pada hasil tes Siklus I yaitu

sebesar 84,09 dengan katagori siswa yang tuntas ada 20 siswa dan yang tidak

Page 30: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PENJUMLAHAN DAN ...... · penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat yang melibatkan bilangan bulat positif dan negatif melalui teknik jumping

29

0

5

10

15

20

25

frekuensi

Pra Siklus Tuntas

Pra Siklus Tdk Tuntas

Siklus I TuntasSiklus I Tdk Tuntas

Siklus 2 Tuntas

Siklus 2 Tdk Tuntas

tuntas ada 2 siswa, ini suatu prestasi yang memuaskan. Hasil selengkapnya

dari gambaran keadaan tadi pada lampiran tabel perbandingan nilai tes tiap

siklus.

Memperhatikan tabel perbandingan nilai tiap siklus di atas dapat

dicermati lebih jauh bahwa :

a. secara perorangan nilai siswa mengalami kenaikan

b. secara klasikal nilai rata-rata juga mengalami kenaikan

Berdasarkan data di atas menunjukkan adanya manfaat yang nyata dari

penggunaan teknik jumping rabbit untuk meningkatkan hasil belajar

matematika penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat siswa kelas IV.

Frekuensi Nilai Perbandingan Ketuntasan Matematika Pra Siklus,

Siklus I dan Siklus II

Siswa Kelas IV SD Negeri 03 Gombong

N

o

Interval

Nilai

Nilai Pra Siklus Nilai Siklus I Nilai Siklus II

Frekuen

si

Prosenta

se

Frekuen

si

Prosenta

se

Frekuen

si

Prosentas

e

60 - 100 4 18,2% 15 68,2% 20 91 %

< 60 18 82,8 % 7 31,8 % 2 9 %

Dari tabel Nilai Ketuntasan Matematika Pra Siklus ,siklus I

dan Siklus II dapat ditunjukan dalam bentuk Diagram

Gb. Diagram Batang Ketuntasan nilai Pra siklus , Siklus I dan Siklus II

Page 31: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PENJUMLAHAN DAN ...... · penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat yang melibatkan bilangan bulat positif dan negatif melalui teknik jumping

30

Dari diagram diatas menunjukan bahwa nilai yang diperoleh siswa adalah sbb :

1. Perolehan nilai Pra Siklus, siswa yang memperoleh nilai tuntas ada 4 siswa,

yang tidak tuntas ada 18 siswa

2. Perolehan nilai Siklus I siswa yang memperoleh nilai tuntas bertambah

menjadi 15 siswa, dan yang tidak tuntas 7 siswa.

3. Perolehan nilai Siklus II siswa yang memperoleh nilai tuntas bertambah lagi

20 siswa, yang tidak tuntas ada 2 siswa. Hal ini menunjukan suatu

keberhasilan dari penggunaan teknik jumping rabbit dapat meningkatkan

hasil belajar siswa pada siswa SD Negeri 03 Gombong tahun pelajaran

2009 / 2010.

Page 32: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PENJUMLAHAN DAN ...... · penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat yang melibatkan bilangan bulat positif dan negatif melalui teknik jumping

31

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data seperti yang sudah diuraikan pada bab

sebelumnya, di mana nilai rata-rata kelas dari pra siklus sebesar 40,45 meningkat

pada tes Siklus I menjadi 65,9 bahkan kemudian meningkat lagi pada hasil tes

Siklus II menjadi 84,09 maka dapat disimpulkan bahwa “penggunaan teknik

jumping rabbit dapat meningkatkan hasil belajar matematika penjumlahan dan

pengurangan bilangan bulat bagi siswa kelas IV SD Negeri 03 Gombong tahun

pelajaran 2009/2010”

B. Implikasi

Implikasi dari hasil penelitian ini direkomendasikan kepada para pengambil

kebijakan di bidang pendidikan untuk :

1. Menentukan kebijakan teknis bidang pendidikan yang dapat lebih

menggairahkan kelangsungan hidup pendidikan itu sendiri mengingat bidang

pendidikan merupakan prioritas utama pembangunan nasional

2. Menentukan kebijakan bagi pengembangan kurikulum pendidikan dasar

terutama untuk pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

3. Memacu profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan sehingga dalam

menekuni dunia pendidikan memiliki dedikasi, komitmen serta konsistensi

yang bisa dibanggakan

C. Saran

1. Kepala Sekolah

Hendaknya para Kepala Sekolah setiap jenjang pendidikan memberi

kesempatan serta memotivasi guru untuk melakukan PTK yang sangat

bermanfaat bagi peningkatan kualitas pendidikan yang dikelolanya.

2. Guru

Kepada para guru, peneliti sarankan agar tetap konsisten dan komitmen

terhadap tugas serta kewajiban, senantiasa melakukan tindakan-tindakan

Page 33: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PENJUMLAHAN DAN ...... · penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat yang melibatkan bilangan bulat positif dan negatif melalui teknik jumping

32

yang bersifat inovatif dalam pembelajaran yang dikelola yang bermanfaat

bagi peningkatan prestasi belajar siswa-siswanya.

3. Siswa

Kepada para siswa, dapat peneliti berikan saran agar selalu memacu diri

sehingga timbul motivasi serta semangat belajar yang tinggi demi

peningkatan prestasi belajarnya.

Page 34: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PENJUMLAHAN DAN ...... · penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat yang melibatkan bilangan bulat positif dan negatif melalui teknik jumping

33

DAFTAR PUSTAKA

Max Darsono dkk.2001.Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang Press

Oemar Hamalik, 2003, Proses Belajar Mengajar, Jakarta : Bumi Aksara

Ruseffendi dkk . 1994 . Pendidikan Matematika 3 . Jakarta : Depdikbud

Sukahar dan Siti M Amin . 2001 .Matematika 6 Mari Berhitung untuk Sekolah Dasar Kelas 6, Jakarta : Depdiknas

Tim Penyusun Kamus . 2002 . Kamus Besar Bahasa Indonesia . Jakarta : Balai Pustaka

, 1993 . Kurikulum Pendidikan Dasar . Jakarta : Depdikbud

, 1999 . Kurikulum Sekolah Dasar 1994 yang Disempurnakan, Jakarta : Depdikbud

, 2003 . Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Mata Pelajaran Matematika. Jakarta : Depdiknas

, 2006 Kurikulum 2006 Standar Isi, Standar Kompetens, Kompetensi Dasar, Standar Kelulusan Mapel untuk SD/MI. Jakarta : BSNP