PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MEMBACAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/409/1/Siti Ayamil...
Transcript of PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MEMBACAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/409/1/Siti Ayamil...
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MEMBACA
ALQUR’AN MELALUI METODE YANBUA PADA
SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 3 SALATIGA
TAHUN 2014
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh
SITI AYAMIL CHOLIYAH
NIM 111 11 087
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
IAIN SALATIGA
2015
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudara:
Nama : Siti Ayamil Choliyah
Nim : 11111087
Jurusan : Tarbiyah
Progdi Studi : Pendidikan Agama Islam
Judul : PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MEMBACA
ALQUR‟AN MELALUI METODE YANBUA PADA
SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 3 SALATIGA
TAHUN 2014.
Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.
Salatiga, 6 April 2015
Pembimbing
Prof. Dr. Budihardjo, M. Ag
KEMENTRIAN AGAMA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
Jl. Stadion 03 Phone (0298) 323706 Salatiga 50721
Wibsite : www.stainsalatiga.ac.id Email : [email protected]
DEKLARASI
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Siti Ayamil Choliyah
NIM : 111 11 087
Jurusan : Tarbiyah
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa
skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan atau
karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam
skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah..
Demikian deklarasi ini dibuat oleh penulis untuk dapat dimaklumi.
Salatiga, 6 April 2015
Penulis
Siti Ayamil Choliyah
NIM: 111 11 087
SKRIPSI
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MEMBACA ALQUR’AN
MELALUI METODE YANBUA PADA SISWA KELAS VII DI SMP
NEGERI 3 SALATIGA TAHUN 2014
DISUSUN OLEH
SITI AYAMIL CHOLIYAH
NIM : 111 11 087
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan
Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut
Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal April 2015, dan telah
dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1 kependidikan
Islam.
Susuanan Panitia Penguji
Ketua Penguji : Dra. Djamiatul Islamiyah, M. Ag
Sekretaris Penguji : Prof. Dr. Budihardjo, M. Ag __________________
Penguji I : Drs. Ahmad Sulthoni, M. Pd
Penguji II : Maslikhah, S. Ag, M. Si __________________
Salatiga, 14 April 2015
Dekan
FTIK IAIN Salatiga
Suwardi, M.Pd.
NIP: 19670121 199903 1 002
MOTTO
29. Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan
shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami anuge- rahkan kepada
mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan
perniagaan yang tidak akan merugi ( Q. S. Fatir: 29)
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada :
1. Bapak Mustaqim dan Ibu Siti Khotimah atas segala ridlonya yang selalu
mencurahkan doa dan kasih sayangnya hingga penulis diberi kemudahan
untuk menyelesaikan belajar ini tepat pada waktunya doakan semoga
mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan berkah didunia dan akhirat
2. Kakakku yang saya hormati (M. Darsul Khafid beserta istri dan Siti
Zahroil Batul beserta suami) yang selalu memberikan pengarahan untuk
penulis serta adikku yang saya sayangi (Sakiatul Birroh) yang selalu
memberikan doa serta menjadi motivasi penulis untuk segera
menyelesaikan belajar ini semoga ilmu yang diperoleh dapat bermanfaat
didunia dan akhirat.
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah, akhirnya penulisan skripsi dengan judul
“PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MEMBACA ALQUR‟AN MELALUI
METODE YANBUA PADA SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 3
SALATIGA TAHUN 2014 ini telah selesai. Skripsi ini merupakan salah satu
syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam pada Institut
Agama Islam Negeri (IAIN Salatiga). Kami ucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu selesainya skripsi ini.
Penulis sangat bersyukur kepada Allah SWT, tanpa ridho dan pertolongan-
Nya skripsi ini tidak dapat terwujud, dan bantuan dari berbagai pihak yang juga
sudah mendoakan dan memberi semangat penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
Maka dikesempatan ini dengan segala kerendahan hati, penulis ingin
menyampaikan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi M. Pd, sebagai Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M. Pd, sebagai Ketua Jurusan Tarbiyah PAI IAIN
Salatiga.
3. Bapak Prof. Dr. Budihardjo, M. Ag sebagai dosen pembimbing yang
penuh kesabaran telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan
serta pengarahan dalam penyusunan skripsi ini sejak awal hingga akhir ini
dapat terselesaikan.
4. Semua dosen dan karyawan IAIN Salatiga yang telah memberikan bekal
ilmu pengetahuan dan pelayanan hingga studi ini selesai,
5. Bapak Drs. Bambang Subiyakto, M. Pd sebagai Kepala SMP Negeri 3
Salatiga yang telah memberikan ijin pada penelitian ini,
6. Orang tua, kakak, dan adik-adik tercinta yang selalu mendoakan dan
mendukung,
7. Sahabat-sahabat yang memberikan semangat dalam menyelesaikan skripsi
ini
Penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan, dan belum
menjadi yang terbaik, karena keterbatasan kemampuan tapi penulis melaksanakan
dengan sungguh-sungguh dan dan berusaha sebaik mungkin. Oleh karena itu
kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan untuk jadi
yang lebih baik.
Penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat dalam
perkembangan dunia pendidikan khususnya pendidikan Agama Islam.
Salatiga, 6 April 2015
Penulis
Siti Ayamil Choliyah
NIM. 11111087
ABSTRAK
Nurina, Annisa Indah. 2014. Peningkatan Prestasi Belajar Membaca Alqur’an
Melalui Metode Yanbua Pada Siswa Kelas VII Di SMP Negeri 3 Salatiga
Tahun 2014. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan
Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Prof.
Dr. Budihardjo, M. Ag..
Kata Kunci: Metode Yanbua
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pembelajaran dengan
menerapkan metode Yanbu‟a dapat mengatasi kesulitan belajar membaca al-
Qur‟an peserta didik semester ganjil kelas VII D dan VII E SMP Negeri 3 Salatiga
tahun Pelajaran 2014/2015.
Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action
Research). Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah Peserta didik kelas VII
D dan VII E SMP Negeri 3 Salatiga tahun pelajaran 2014/2015. Metode
pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, dokumentasi, observasi
dan tes evaluasi. Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah rata-rata kelas
65 dan persentase ketuntasan belajar klasikal 75%.
Pada penelitian tindakan kelas ini diawali dengan tahap pra siklus. Pra
siklus dilaksanakan untuk mencari informasi tentang permasalahan dan apa yang
menjadi penyebabnya. Dari permasalahan yang ada diberi tindakan sebagai solusi
dari permasalahan pada siklus 1 dan siklus 2. Setiap siklus ada 4 tahap yaitu tahap
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Pada siklus 1 dilaksanakan 2
pertemuan dan siklus 2 dilaksanakan dengan 2 pertemuan. Hasil belajar peserta
didik sebelum diberikan tindakan pada tahun 2014/2015 rata-rata kelas yang
dicapai 60,78 dengan ketuntasan belajar klasikal 36,84%. Pada tahap siklus 1
setelah dilaksanakan tindakan nilai rata-rata peserta didik naik menjadi 73,70
dengan ketuntasan belajar klasikal 73,68 %. Kemudian pada siklus 2 setelah
diadakan evaluasi pelaksanaan tindakan hasil belajar peserta didik mengalami
peningkatan yaitu mencapai 82,11 dengan ketuntasan belajar klasikal 86,84%.
Dari dua tahap tersebut jelas bahwa ada peningkatan setelah diterapkan metode
Yanbu‟a dalam membaca al-Qur‟an.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
dengan menerapkan metode Yanbu‟a dapat meningkatkan prestasi belajar
membaca al-Qur‟an peserta didik kelas VII D dan VII E SMP Negeri 3 Salatiga
tahun pelajaran 2014/2015.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………….. i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ………………………………………….. ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ………………………………….. iii
PENGESAHAN ……………………………………………………………. iv
MOTTO …………………………………………………………………….. v
PERSEMBAHAN ………………………………………………………….. vi
KATA PENGANTAR ……………………………………………………… vii
ABSTRAK………………………………………………………………….. ix
DAFTAR ISI ……………………………………………………………….. x
BAB 1………………………………………………………………………....1
PENDAHULUAN…………………………………………………………....1
A. Latar Belakang Masalah……………………………………….............1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………..4
C. Tujuan Masalah………………………………………………………..4
D. Hipotesis Tindakan…………………………………………………....4
E. Manfaat Penelitian………………………………………………….....5
F. Definisi operasional…………………………………………………...6
G. Metode Penelitian……………………………………………………..9
H. Sistematika Penulisan………………………………………………...12
BAB 2………………………………………………………………………..14
KAJIAN PUSTAKA………………………………………………………...14 A. Kesulitan Belajar Membaca al-Qur‟an ……………………………………14
1. Definisi Belajar………………………………………………………..14
2. Definisi Membaca al-Qur‟an…………………………………………..15
3. Kesulitan Belajar……………………………………………………….21
B. Metode Yanbua……………………………………………………………..28
1. Sejarah Timbulnya Yanbu‟a…………………………………………...28
2. Pengertian Metode Yanbu‟a……………………………………………29
3. Materi Yang diajarkan Metode Yanbu‟a……………………………….29
4. Kelebihan Dan Kekurangan Metode Yanbua………………………….32
BAB 3………………………………………………………………………..34
PELAKSANAAN PENELITIAN…………………………………………...34 A. Metode Penelitian…………………………………………………………..34
B. Rancangan Penelitian……………………………………………………....34
1. Subyek Penelitian……………………………………………………...34
2. Kolaborator dan Pelaksana………………………………………….....34
3. Waktu dan Tempat Penelitian………………………………………....35
4. Metode Penyusunan Instrumen………………………………………..35
5. Rencana Kegiatan Penelitian………………………………………….37
6. Indikator Kinerja……………………………………………………....43
7. Teknik Pengumpulan Data……………………………………………43
8. Tekniis Analisis Data…………………………………………………44
BAB 4……………………………………………………………………….46
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN…………………………….46 A. Pelaksanaan Penelitian……………………………………………………46
B. Hasil Penelitian…………………………………………………………...46
1. Gambaran Umum Sekolah Tahun Pelajaran 2014-2015……………..46
2. Pra Siklus …………………………………………………………….47
3. Siklus 1……………………………………………………………….48
4. Siklus 2……………………………………………………………….53
C. Pembahasan……………………………………………………………….58
1. Pra Siklus……………………………………………………………..58
2. Siklus 1……………………………………………………………......60
3. Siklus 2………………………………………………………………..61
BAB 5………………………………………………………………………63
PENUTUP…………………………………………....................................63 A. Kesimpulan…..…………………………………………………………...63
B. Saran……………………………………………………………………...63
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………….......65
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Hasil Belajar Peserta Didik Pra Siklus
Lampiran 2 Soal Pra Siklus
Lampiran 3 RPP Siklus 1
Lampiran 4 Daftar Anggota Kelompok 1
Lampiran 5 Soal Dan Lembar Jawaban Diskusi Kelompok Siklus 1
Lampiran 6 Observasi Guru Dalam Proses Pembelajaran Siklus 1
Lampiran 7 Observasi Peserta Didik Dalam Proses Pembejaran Siklus 1
Lampiran 8 Daftar Cek Penilaian Antar Teman
Lampiran 9 Penilaian Ketrampilan al-Qur‟an
Lampiran 10 Soal Siklus 1
Lampiran 11 Jawaban Siklus 1
Lampiran 12 Daftar Nilai Hasil Belajar Siklus 1
Lampiran 13 RPP Siklus 2
Lampiran 14 Daftar Anggota Kelompok 2
Lampiran 15 Soal Dan Lembar Jawaban Diskusi Kelompok Siklus 2
Lampiran 16 Observasi Guru Dalam Proses Pembelajaran Siklus 2
Lampiran 17 Observasi Peserta Didik Dalam Proses Pembejaran Siklus 2
Lampiran 18 Daftar Cek Penilaian Antar Teman Siklus 2
Lampiran 19 Penilaian Ketrampilan al-Qur‟an Siklus 2
Lampiran 20 Soal Siklus 2
Lampiran 21 Jawaban Siklus 2
Lampiran 22 Nilai Siklus 2
FOTO PENELITIAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
LEMBAR KONSULTASI SKRIPSI
DAFTAR NILAI SKK
NILAI KOMPRE
SURAT IJIN PENELITIAN
PERSETUJUAN PEMBIMBING
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dewasa ini penduduk indonesia menghadapi berbagai masalah
dalam hidupnya, baik masalah ekonomi, percintaan, perebutan kekuasaan,
dan banyak lagi permasalahan hidup lainnya. Dalam mengahadapi masalah
antara orang satu dengan yang lainnya itu berbeda, ada orang yang
menyelesaikannya dengan cara yang santai, namun ada juga orang yang
putus asa bahkan ada orang yang nekat bunuh diri karena merasa tidak
mampu menghadapi masalah tersebut. Padahal jika orang mau mempelajari
al-Qur‟an maka masalah dapat terselesaikan. Allah berfirman Q. S. al Qomar
ayat 17:
Dan sesungguhnya telah kami mudahkan al-Qur‟an untuk pelajaran, maka
adakah orang yang mengambil pelajaran? (Depag, 2012: 529).
Anjuran mempelajari al-Qur‟an juga tertuang dalam hadist
dibawah ini:
هال حد ث نا شعبة قال اج بن من عت سعدبن عب يدة :حد ثنا حج اخب رن علقمه بن مرثد سلمي عن عثمان رضي اهلل عن النب صلى اهلل عليه وسلم قال ركم عن اب عبدالرحن الس خي
اج .قال من ت علم القرآن وعلمه قال وأق رأأب و عبد الرحن فيي امرة عثمان حت كان احلج وذاك الذي اق عدن مقعدي هذ
Diceritakan dari Khujjaj bin Minhal dari sya‟bah „alqamah bin
murtad mengabarkan kepadaku, aku mendengar saad bin „ubaidah bin
abdirrahman assalami diceritakan bahwa Rosullullah SAW bersabda:
sebaik-baik orang adalah orang yang belajar al-Qur‟an dan
mengajarkannya. Dan Abu „abdirrohman membaca di rumah istrinya
Usman. Lalu datanglah Hujjah dan berkata: Itulah orang yang menempati
tempat duduknya (Bukhori, 1992: 427).
Pedoman hidup umat Islam adalah kitab suci al-Qur‟an. Semua
orang Islam harus mampu memahami apa yang terkandung didalamnya.
Untuk mampu memahami isi al-Qur‟an harus terlebih dahulu mampu
membaca dan menulisnya. Jadi, mampu baca dan menulis al-Qur‟an
hukumnya juga menjadi kewajiban bagi umat Islam di Indonesia mulai
dari anak anak, remaja, dewasa, dan orang tua masih banyak dijumpai
yang belum mampu membaca al-Qur‟an ( Islam, 2013:1).
Kondisi tersebut sama dengan kondisi yang ada di SMP N 3
Salatiga. Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Sri Haryanto S.Pd.I
selaku guru pengampu mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di
SMP N 3 Salatiga pada tanggal 30 September 2014 mengatakan bahwa
siswa kelas VII di SMP N 3 Salatiga hanya 10 % yang bisa membaca al-
Qur‟an dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah tajwid dari semua
jumlah siswa kelas VII, ada yang belum bisa sama sekali membaca al-
Qur‟an, ada yang sudah bisa membaca al-Qur‟an akan tetapi asal baca saja
tidak sesuai dengan makhārij al-hurūf, tajwidnya, waqofnya, serta banyak
lagi siswa yang belum bisa sama sekali membaca huruf hijaiyyah itu ada
10 anak .
Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka diperlukan metode
membaca al-Qur‟an yang tepat agar siswa mampu meningkatkan prestasi
belajar membaca al-Qur‟an Sebelumnya di SMP N 3 Salatiga
menggunakan metode Iqro‟ dan metode Bagdadi dalam belajar membaca
al-Qur‟an, akan tetapi metode ini belum efektif dalam meningkatkan
prestasi siswa dalam belajar al-Qur‟an di SMP N 3 Salatiga. Maka dari itu
penulis bermaksud untuk mencoba menerapkan metode baru di SMP N 3
Salatiga, metode baru tersebut yaitu metode YANBU‟A jilid 6 dan 7.
Metode YANBU‟A jilid 6 dan 7 adalah suatu metode baca tulis dan
menghafal al-Qur‟an, untuk membacanya santri tidak boleh mengeja,
melainkan membaca langsung dengan cepat, tepat, lancar dan tidak putus
putus disesuaikan dengan kaidah tajwid
Diharapkan metode YANBU‟A dapat memberikan kontribusi besar
pada peserta didik, dimana peserta didik mampu menguasai dan membaca
al-Qur‟an secara baik dan benar. Metode YANBU‟A ini bisa diterapkan
bukan hanya untuk jenjang SMP saja dalam belajar membaca dan
menulis al-Qur‟an, akan tetapi metode YANBU‟A ini bisa digunakan
untuk semua umur.
Dari uraian diatas, maka akan dilakukan penelitian dengan judul
”Peningkatan Prestasi Belajar Membaca Al-Qur‟an Melalui Metode
Yanbua Pada Siswa Kelas VII D Dan VII E Di SMP N 3 Salatiga Tahun
2014”.
B. Rumusan Masalah
Apakah metode YANBU‟A mampu meningkatkan prestasi belajar
membaca al-Qur‟an pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam peserta
didik semester ganjil kelas VII D dan VII E SMP N 3 Salatiga Tahun
Pelajaran 2014/ 2015?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat
keberhasilan metode YANBU‟A dalam meningkatkan prestasi belajar
membaca al -Qur‟an kelas VII D dan VII E di SMP N 3 Salatiga tahun
pelajaran 2014/ 2015.
D. Hipotesis Tindakan Dan Indikator Keberhasilan KKM
Berdasarkan rumusan dan tujuan penelitian diatas hipotesis
penelitian adalah Jika Metode Yanbua diterapkan dengan baik dapat
meningkatkan prestasi belajar membaca al-Qur‟an kelas VII D dan VII E di
SMP Negeri 3 Salatiga. Indikator keberhasilan jika rata rata kels > 65 dan
persentase peserta didik yang tuntas belajar atau nilai peserta didik > 65
mencapai 75 % dari jumlah seluruh peserta didik dikelas.
E. Manfaat Penelitian
Hasil pelaksanaan penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat antara
lain:
1. Bagi Peserta Didik
a. D
engan menggunakan metode Yanbua dapat memberikan
pengalaman yang baru dalam proses pembelajaran sehingga dapat
mengatasi kesulitan belajar membaca dan menulis al-Qur‟an kelas
VII D dan VII E di SMP N 3 Salatiga.
b. D
apat meningkatkan sikap positif terhadap siswa yang belum bisa
membaca al-Qur‟an, dimana membaca al- Qur‟an dan menulis al-
Qur‟an adalah pembelajaran yang mudah dan sangat
menentramkan jiwa, sehingga tidak ada lagi istilah belajar
membaca dan menulis al-Qur‟an adalah hal yang sulit.
2. Bagi Guru
a. Sebagai motivasi guru Pendidikan Agama Islam untuk
meningkatkan ketrampilan dalam mengajar dan dapat memilih
metode yang cocok untuk mengatasi kesulitan siswa dalam
membaca al-Qur‟an.
b. Mendapat inspirasi tentang metode baru yang bisa diterapkan
dalam mengatasi kesulitan membaca al-Qur‟an di SMP N 3
Salatiga.
3. Bagi Satuan Pendidikan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
sumbangan yang bermanfaat bagi satuan pendidikan. Dengan
adanya informasi tentang metode Yanbua mampu mengentaskan
buta huruf al–Qur‟an yang ada di lingkup pendidikan Salatiga.
4. Bagi Peneliti
Dapat memperoleh pengalaman secara langsung
bagaimana penerapan metode Yanbua dalam meningkatkan
prestasi belajar membaca dan menulis al-Qur‟an secara efektif dan
efisien.
F. Definisi Operasional
Untuk menghindari kemungkinan terjadinya salah pengertian maka perlu
disini penulis jelaskan:
1. Peningkatan prestasi
a. Peningkatan adalah proses/ cara perbuatan
meningkatkan (Dinas, 2007: 1197).
b. Prestasi adalah Kinerja akademik ( Syah, 1995: 141)
2. Belajar membaca al-Qur‟an
a. Belajar membaca
Belajar dari kata ajar yang artinya barang apa yang
dikatakan kepada orang supaya diketahui. Jadi belajar
adalah berusaha supaya beroleh kepandaian
(Poerwodarminto, 2006: 14).
Sedang membaca adalah melihat serta memahami isi dari
pada yang tertulis dengan melisankan atau mengucapkan
mengeja atau melafalkan apa yang tertulis
(Purwodarminto, 2002: 83).
b. Pengertian al-Qur‟an
Pengertian Qur‟an secara bahasa adalah berasal dari
وقزآنا -قزاءة -يقزأ -قزأ artinya bacaan (Al Munawwir, 1984:
1101). Sesungguhnya atas tanggungan kamilah
mengumpulkannya (didalam) dan (membuatmu pandai)
membacanya. Apabila kami telah selesai membacakannya
maka ikutilah bacaannya itu (Q. S. al Qiyamah 17-18).
Sedangkan secara istilah al-Qur‟an adalah: Wahyu yang
diturunkan kepada nabi Muhammad SAW untuk menjadi
pedoman hidup dan untuk melemahkan bangsa arab yang
terkenal petah lidahnya dan tinggi susunan bahasanya
(Shiddieqy, 1982: 23).
Pengertian al-Qur‟an didalam kitab suci al-Qur‟an
dijelaskan dalam surat Thaha 2-3
Kami tidak menurunkan al-Qur‟an ini kepadamu
agar kamu menjadi susah. Tetapi sebagai peringatan bagi
orang yang takut (kepada Allah), (Depag, 2012: 312).
Adapun yang penulis maksud dengan mampu
membaca al-Qur‟an adalah meliputi 3 komponen yaitu:
1). Mahrāj atau berkaitan dengan pengucapan
huruf secara benar dan jelas.
2). Tajwid yaitu berkaitan dengan membaca al-
Qur‟an secara benar dan tartil.
3). Kelancaran adalah menyangkut ketepatan dalam
membaca, merangkai kata perkata, secara benar,
tepat, dan cepat.
3. Pengertian Metode YANBU‟A
Pengertian Metode adalah: cara yang telah teratur dan
terpikir baik baik untuk mencapai sesuatu maksud
(Poerwadarminto, 2002: 649).
Pengertian YANBU‟A merupakan nama salah satu pondok
tahfid yang ada di Kudus yaitu Pondok Tahfidh Yanbuul
Qur’an Kudus. Timbulnya YANBU‟A adalah dari usulan dan
dorongan alumni pondok tahfid Yanbu’ul Qur’an supaya
mereka ada hubungan dengan pondok. Disamping usulan dari
masyarakat luas juga dari lembaga pendidikan maarif serta
muslimat terutama dari cabang kudus dan jepara (Arwani,
2004: 1).
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Mc Niff (1992) memandang hakikat PTK sebagai bentuk
penelitian reflektif yang dilakukan oleh guru sendiri yang hasilnya
dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk pengembangan keahlian
mengajar ( Kusumah, 2010: 8)
Secara rinci tahapan tahapan dalam Penelitian Tindakan
Kelas yang penulis lakukan pada Sekolah Menengah Pertama
Negeri 3 Salatiga adalah Sebagai Berikut:
Jadwal Pelaksanaan Penelitian
NNo Jenis kegiatan Minggu
a Pelaksanaan
1). Menyusun konsep
2). Menyepakati Jadwal.
3). Menyusun instrumen
1
1
4). Seminar konsep 1
1
b. Pelaksanaan
1). Menyiapkan kelas
2). Melakukan siklus 1
3). Melakukan siklus 2
2
2
3
c. Penyusunan laporan
1). Menyusun konsep laporan
2). Seminar dan perbaikan
laporan
4
5
2. Subyek Penelitian
Populasi adalah Sekelompok orang atau benda atau hal yang
menjadi sumber pengambilan sampel (Diknas, 2007: 889)
Karena penelitian ini Tindakan Kelas yang bertujuan untuk
mengatasi kesulitan belajar membaca al-Qur‟an siswa kelas VII A
SMP N 3 Salatiga maka subyek penelitian adalah merupakan
penelitian populasi yaitu seluruh siswa kelas VII A di SMP N 3
Salatiga .
3. Metode Pengumpulan Data
a. Metode Tes
Metode tes adalah seperangkat rangsangan yang diberikan
kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban
jawaban yang dijadikan penetapan skor angka (Kusumah,
2010: 78).
b. Metode Wawancara
Metode wawancara adalah metode pengumpulan data
dengan mengajukan pertanyaan secara lisan kepada subyek
yang diteliti (Kusumah, 2010: 77). Metode ini penulis gunakan
untuk memperoleh informasi tentang situasi umum Sekolah
Menengah Pertama Negeri 3 Salatiga.
c. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah sesuatu yang tertulis atau
tercetak yang dapat dipergunakan sebagai bukti / keterangan
(Diknas, 2007: 272).
4. Metode Analisis Data
Analisa yang digunakan dalam penelitian tindakan diwakili
oleh momen refleksi putaran. Dari refleksi tindakan putaran
pertama akan diperoleh hasil, yang kemudian menjadi evaluasi
pelaksanaan pembelajaran serta digunakan untuk mengurangi
kesulitan membaca al-Qur‟an. Sehingga dengan melakukan refleksi
tersebut peneliti akan memiliki wawasan otentik dalam
menafsirkan data dengan cara:
a. Data yang diperoleh dari presentasi tertinggi untuk selanjutnya
ditafsirkan dalam bentuk kata / uraian dan ditarik kesimpulan.
Adapun rumus yang dipakai dalam mencari prosentasi adalah:
P = X 100%
F = Frekuensi yang sedang dicari prosentasinya
N = Number of case
P = Angka presentasi ( Sujana,1994: 40)
b. Data yang bersifat kuantitatif disajikan dalam bentuk uraian
kemudian ditafsirkan selanjutnya ditarik kesimpulan.
c. Keseluruhan hasil penelitian baik yang bersifat kuantitatif
maupun kualitatif disajikan kemudian diambil kesimpulan
dengan metode berfikir induktif. Jadi pembahasan dalam
penelitian ini bersifat diskriptif analitik.
H. Sistematika Penulisan.
Skripsi ini disusun meliputi tiga bagian dengan sistematika sebagai
berikut:
Bagian awal: Bagian ini meliputi halaman judul, halaman logo, nota
dinas, halaman pengesahan, halaman abstraksi, halaman daftar tabel, dan
daftar lampiran.
Bagian inti: Isi skripsi terdiri atas batang tubuh skripsi terdiri dari 5
bab antara lain ialah: Bab 1 pendahuluan, Bab II berisi landasan teori, Bab
III berisi metode penelitian, Bab IV berisi hasil penelitian dan
pembahasan, Bab V penutup.
Adapun uraian tentang tiap tiap bab dalam skripsi ini adalah sebagai
berikut:
Bab 1 Pendahuluan. Yang terdiri dari latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian, manfaat
penelitian, definisi operasional, metode penelitian, dan sistematika
penulisan.
Bab 11 Landasan Teori. Yang meliputi: tinjauan kepustakaan,
tinjauan materi Pendidikan Agama Islam (PAI), kerangka berfikir dan
hipotesis tindakan.
Bab 111 Pelaksanaan penelitian. Yang meliputi lokasi penelitian,
subyek penelitian, prosedur kerja dalam penelitian yang meliputi 3 siklus,
yaitu siklus I, II, III, selain itu juga memuat sumber data dan cara
pengolahan data serta tolak ukur keberhasilan.
Bab IV Hasil penelitian dan pembahasan. Dalam hal ini dimuat hasil
pelaksanaan siklus I, hasil pelaksanaan siklus II. Hasil pelaksanaan siklus
III.
Bab V: Penutup. Yang memuat simpulan dan saran. Bagian akhir
skripsi yang memuat daftar pustaka dan lampiran lampiran.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Belajar Membaca al-Qur’an
1. Definisi Belajar
Belajar berasal dari kata ajar yang artinya barang apa yang
dikatakan kepada orang supaya diketahui. Jadi belajar adalah berusaha
supaya beroleh kepandaian (Purwadarminto, 2006: 14). Belajar adalah
memodifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman (Arifin,
1989: 7). Belajar adalah suatu proses perubahan kegiatan, perubahan
tersebut tidak dapat disebut belajar apabila disebabkan oleh pertumbuhan
atau keadaan sementara seseorang seperti kelelahan atau disebabkan
obat-obatan (Simanjutak, 1982: 59).
Dari tiga pendapat tersebut penulis lebih cenderung pada pendapat
pertama dan pendapat ketiga karena dalam belajar ada banyak faktor
yang saling mendukung, saling berkaitan dan membutuhkan waktu dalam
proses perubahan.
Perintah belajar yang termaktub dalam ayat suci al-Qur‟an
terhadap manusia untuk belajar melalui pengalaman praktis dalam
kehidupan dan interaksi dengan alam sekitarnya, yang dapat dilakukan
dengan cara mengamati melalui pengalaman praktis coba- coba dan
berfikir. Hal ini terdapat dalam al-Qur‟an surah Qof ayat 6.
Maka apakah mereka tidak melihat akan langit yang ada diatas
mereka, bagaimana kami meninggikannya, dan menghiasinya dan langit
langit itu tidak retak sedikitpun (Depag, 2012: 518).
Ayat diatas mengajak kepada manusia berfikir guna menyingkirkan
kebingungan manusia dengan memandang pada fenomena yang ada
dialam (Shihab, 2002: 13).
2. Definisi Membaca al-Qur’an
Kata iqra’ berasal dari qaraa yaqraau yang terdiri dari qof dan ra
Dan hamzah berarti “pengumpulan dan penghimpunan” (al-Husain
Ahmad ibn Faris ibn Zakaria, juz V, t.th: 78-79). Kalau kata ini
diterjemahkan dengan “bacalah “ maka kata perintah ini mengandung
aspek pendidikan, yaitu dengan adanya seseorang membaca, ia berarti
menghimpun dan mengumpulkan ilmu pengetahuan. Dengan kata iqra’
ini pula menandakan bahwa sejak awal diturunkannya al-Qur‟an telah
memberikan isyarat bahwa betapa pentingnya ilmu pengetahuan
(Budihardjo, 2005: 62).
Kata ini sedemikian pentingnya sehingga diulang dua kali dalam
rangkaian wahyu pertama. Perintah membaca ini termaktub dalam surah
al-Alaq ayat 1-5.
1. bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang
Menciptakan,
2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,
4. yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam[1589],
5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya
(Depag, 2012: 597).
a. Pentingnya Membaca
Kata iqra’ berasal dari kata qaraa, kata iqra merupakan
fi‟il amr yang artinya bacalah. Kata qaraa didalam al-Qur‟an
disebutkan sebanyak tiga kali, yaitu dalam Q.S al-Alaq 1 dan 3,
serta Q.S al-Isra 14 berbunyi
14. "Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini
sebagai penghisab terhadapmu" (Depag, 2007: 283).
Ada yang merasa heran mengapa kata pertama dari ayat
tersebut adalah kata iqra’ atau perintah untuk membaca padahal
nabi Muhammad belum pernah membaca suatu kitab apapun
sebelum turunnya al-Qur‟an. Hal ini sesuai dengan Q.S al-Ankabut:
48.
48. dan kamu tidak pernah membaca sebelumnya (Al Quran)
sesuatu Kitabpun dan kamu tidak (pernah) menulis suatu kitab
dengan tangan kananmu; andaikata (kamu pernah membaca dan
menulis), benar-benar ragulah orang yang mengingkari(mu)
(Depag, 2007: 402)
Keheranan ini akan hilang jika seseorang tersebut
menyadari arti arti iqra’ itu sendiri dan menyadari pula bahwa
perintah membaca itu juga untuk umat manusia agar berbahagia
dunia akhirat.
Kata “Bacalah” dalam ayat pertama ini menunjukkan
bahwa perintah tersebut termasuk dalam kategori mar takwini,
perintah atau titah Allah untuk menjadikan sesuatu (Abduh, 1999:
248).
Ayat pertama sebuah kata iqra’ adalah kata باسم yang
berasal dari kata bi dan ism. Huruf bi biasanya diterjemahkan
“dengan”. Ada pendapat maksud dari ini antara lain:
1. Huruf ba yang dibaca bi tersebut adalah sisipan yang tidak
menambah sesuatu makna tertentu melainkan hannya sekedar
memberi tekanan kepada perintah tersebut. Pendapat ini
menjadikan kata ismi sebagai objek dari perintah iqra‟ seperti
yang dikemukakan diatas.
2. Huruf ba’ tersebut mengandung arti “penyertaan” sehingga
ayat tersebut berarti bacalah disertai dengan Nama Tuhanmu
(Shihab, 1997: 80).
Dari dua pendapat tersebut penulis lebih cenderung pada
point yang kedua sebab dalam membaca kita harus selalu bersama
Tuhan. Jadi mengaitkan pekerjaan membaca dengan nama Tuhan
mengantarkan pelakunya selalu dalam keabadian dan memberikan
manfaat terhadap pembacanya.
Kata rabb dari kata rabba terdiri dari huruf ra, ba dan
muktal berarti penambahan dan peninggian. Kata tersebut akhirnya
mengacu pada arti pengembangan, peningkatan, ketinggian, dan
perbaikan.
Kata rabbuka dalam ayat ini berarti Tuhanmu, sebab
Tuhanmulah yang mendidik, memelihara, memperbaiki manusia.
Itu semua pada hakekatnya adalah pengembangan, peningkatan,
perbaikan, meninggikan kemampuan yang menjadi obyek didik,
yaitu manusia (Budihardjo, 2005: 64).
Demikianlah, al-Qur‟an secara dini menggaris bawahi
pentingnya membaca dan keharusan adanya keihlasan serta
kepandaian memilih bahan bacaan yang tepat.
b. Arti Kata Akram dan Dorongan al-Qur’an Untuk
Meningkatkan Minat Baca
Kata iqra’ yang kedua dalam ayat ketiga menunjukkan
adanya perintah membaca yang berulang ulang, apalagi jika
dihubungkan dengan prolog turunnya ayat-ayat ini akan nampak
jelas bahwa membaca harus berulang ulang. Kata iqra’ lebih terasa
kandungan pendidikannya jika dihubungkan dengan kalimat
warabbukal akram kata rabba pada dasarnya bermakna
”pendidikan”. Selanjutnya kata rabba disifati dengan kata akram
yang berarti mulia.
Kata akram dalam ayat ini dalam bentuk ism tafdhil
mengandung pengertian bahwa Allah menganugerahkan puncak
dari segala yang terpuji bagi segala hamba-Nya, khususnya dalam
perintah membaca. Disamping itu pula dapat bermakna bahwa
Allah lebih tinggi dari segala kemulyaan dengan pengertian bahwa
Allah dalam memberi tidak mengharapkan manfaat, pujian,
ganjaran, atau menolak bahaya.
Al-Qurthubi menyatakan bahwa penyifatan Tuhan dengan
akram mengandung arti kemahabijaksanaan Tuhan akan ketidak
tahuan hamba-Nya, maka Dia tidak tergesa gesa dalam
menyiksanya (al-Qurthubi, t.th:7209). Sedangkan Sayyid Quthub
berpendapat bahwa penyifatan tuhan disini menunjukkan kemaha
kuasaan Tuhan, apabila dikaitkan dengan ayat sebelunya yang
menyebutkan Tuhan menumbuhkan dari hal hal yang kecil dan
sederhana kebentuk yang mulia. Jadi kemurahan Tuhan disini
nampak pada perubahan segumpal darah kederajat manusia
(Sayyid Quthub, Juz XXVIII, 1971: 617-618).
Dengan demikian, dari dua pendapat diatas, dapat
disimpulkan bahwa terlihat perbedaan antara perintah membaca
pada ayat pertama dan perintah membaca pada ayat ketiga dari Q.S
96/1. Pertama menjelaskan syarat yang harus dipenuhi seseorang
ketika membaca yaitu membaca demi Allah. Sementara perintah
kedua menggambarkan manfaat yang diperoleh dari bacaan
tersebut, yaitu Allah akan menganugerahkan kepadanya ilmu
pengetahuan, pemahaman, dan wawasan baru.
Hal ini menunjukkan apa yang dijanjikan Allah terbukti
secara sangat jelas dalam membaca al-Qur‟an yaitu adanya
penafsiran-penafsiran baru atau pengembangan- pengembangan
dari pendapat-pendapat yang telah pernah ada. Begitu pula
terbuktinya dengan sangat jelas dalam “pembacaan” alam raya ini
dengan bermunculannya penemuan-penemuan baru yang
membuka rahasia rahasia alam, dan orang yang banyak membaca
itu akan hidup mulia (Budihardjo, 2005: 65).
c. Peradapan Yang dibangun Oleh Makhluk Membaca
Demikianlah, perintah membaca merupakan perintah yang
paling berharga yang dapat diberikan kepada umat manusia.
Karena membaca merupakan jalan yang mengantar manusia
mencapai derajat kemanusiannya yang sempurna. Sehingga tidak
berlebihan bila dikatakan bahwa membaca adalah syarat utama
guna membangun peradapan.
Sejarah umat manusia, secara umum, dibagi dalam dua
periode utama: sebelum penemuan tulis baca dan sesudahnya,
sekitar lima ribu tahun yang lalu. Dengan ditemukannya tulis baca,
peradapan manusia tidaklah merambah jalan dan merangkak
rangkak, tetapi mereka telah berhasil melahirkan tidak kurang dari
27 peradaban dari peradaban Sumaria sampai dengan peradapan
Amerika masa kini. Peradaban yang datang mempelajari peradaban
yang lalu dari apa yang ditulis oleh yang lalu dan dapat dibaca oleh
yang kemudian. Manusia tidak lagi memulai dari nol, berkat
kemampuan baca tulis (Shihab, 1994: 171).
3. Kesulitan Belajar
Kesulitan belajar adalah suatu kondisi dimana anak didik tidak dapat
belajar secara wajar, disebabkan adanya ancaman, hambatan, ataupun
gangguan dalam belajar (Jamaroh, 2011: 235).
Setiap siswa pada prinsipnya tentu berhak memperoleh pe luang
untuk mencapai kinerja akademik yang memuaskan. Namun dari kenyataan
sehari hari tampak jelas bahwa itu memiliki perbedaan dalam hal
kemampuan intelektual, kemampuan fisik, latar belakang keluarga,
kebiasaan dan pendekatan belajar yang terkadang sangat mencolok antara
seorang siswa dengan siswa lainnya.
Sementara itu, penyelenggaraan pendidikan disekolah sekolah kita
pada umumnya hanya ditujukan kepada para siswa yang berkemampuan rata
rata, sehingga siswa yang berkemampuan kurang terabaikan. Dengan
demikian, siswa siswa yang berkategori diluar rata rata, yang memadai
untuk berkembang sesuai dengan kapasitasnya. Dari sini kemudian
timbullah apa yang disebut kesulitan belajar yang tidak hanya menimpa
siswa berkemampuan rendah saja, tetapi juga dialami oleh siswa yang
berkemampuan tinggi.
Selain itu, kesulitan belajar juga dapat dialami oleh siswa yang
berkemampuan rata rata (normal) disebabkan oleh faktor faktor tertentu
yang menghambat tercapainya kinerja akademik yang sesuai dengan
harapan.
a. Faktor Penyebab Kesulitan Belajar.
Fenomena kesulitan belajar seorang siswa biasanya tampak
jelas dari menurunnya kinerja akademik atau prestasi belajarnya.
Namun, kesulitan belajar juga dapat dibuktikan dengan
munculnya kelainan perilaku siswa seperti kesukaan berteriak –
teriak didalam kelas, mengusik teman, berkelahi, sering tidak
masuk sekolah, dan sering minggat dari sekolah.
Secara garis besar, faktor faktor penyebab timbulnya
kesulitan belajar terdiri atas dua macam, yaitu:
1). Faktor intern siswa, yakni hal hal atau keadaan
keadaan yang muncul dari dalam diri siswa sendiri.
2). Faktor ekstern siswa, yakni hal hal atau keadaan yang
datang dari luar siswa.
Penjelasan faktor intern dan ekstern meliputi:
a). Faktor Intern Siswa.
Faktor intern siswa meliputi gangguan atau
kekurangan psiko-fisik siswa, yakni:
(1). Yang bersifat kognitif (ranah cipta), antara lain
seperti rendahnya kapasitas intelektual/ intelegensi
siswa.
(2). Yang bersifat afektif (ranah rasa) antara lain
seperti labilnya emosi dan sikap.
(3). Yang bersifat psikomotor (ranah yang tidak
mendukung efektifikarsa), antara lain seperti
terganggunya alat alat indera penglihat dan p dan
terdengar (mata dan telinga).
b). Faktor ekstern.
Faktor ekstern siswa meliputi semua situasi dan kondisi
lingkungan sekitar yang tidak mendukung aktifitas
belajar siswa. Faktor lingkungan ini meliputi:
(1). Lingkungan keluarga, contohnya: ketidak
harmonisan hubungan antara ayah dengan ibu, dan
rendahnya kehidupan ekonomi keluarga.
(2). Lingkungan perkampungan/ masyarakat contohnya:
wilayah perkampungan kumuh dan teman sepermainan.
(3). Lingkungan sekolah, contohnya: kondisi dan letak
gedung sekolah yang buruk seperti dekat pasar, kondisi
guru dan alat alat belajar yang berkualitas rendah.
Selain faktor faktor yang bersifat umum diatas, ada
pula faktor lain yang juga menimbulkan kesulitan belajar
siswa. Diantara faktor faktor yang dapat dipandang
sebagai faktor khusus ini adalah sindrom psikologis
berupa ketidakmampuan belajar. Sindrom yang berarti
satuan gejala yang muncul sebagai indikator adanya
keabnormalan psikis (Reber, 1988). Yang menimbulkan
kesulitan belajar itu terdiri atas:
(a). Disleksia yakni ketidakmampuan belajar membaca.
(b). Disgrafia yakni ketidakmampuan belajar menulis.
(c). Diskalkulia yakni ketidakmampuan belajar matematika
.
b. Diagnosis Kesulitan Belajar.
Diagnostik kesulitan belajar adalah segala usaha yang
dilakukan untuk memahami dan menetapkan jenis dan sifat
kesulitan belajar, faktor-faktor yang menyebabkannya serta
cara menetapkan kemungkinan kemungkinan mengatasinya
baik secara kuratif (penyembuhan) maupun preventif
(pencegahan) berdasarkan data dan informasi yang subjektif
dan selengkap mungkin (Usman, 1993: 99)
Sebelum menetapkan alternatif pemecahan masalah
kesulitan belajar siswa, guru sangat dianjurkan untuk terlebih
dahulu melakukan identifikasi terhadap fenomena yang
menunjukkan kemungkinan adanya kesulitan belajar yang
melanda siswa tersebut. Upaya seperti ini disebut diagnosis
yang bertujuan menetapkan jenis penyakit yakni jenis kesulitan
belajar siswa.
Dalam melakukan diagnosis diperlukan adanya prosedur
yang terdiri atas langkah langkah tertentu yang diorientasikan
pada ditemukannya kesulitan belajar jenis tertentu yang dialami
siswa. Prosedur seperti ini dikenal sebagai diagnostik kesulitan
belajar.
Banyak langkah langkah diagnostik yang dapat ditempuh
guru antara lain yang cukup terkenal adalah prosedur Weener
dan Senf (1982) sebagaimana yang dikutip Wardani (1991)
sebagai berikut:
1). Melakukan observasi kelas untuk melihat perilaku
menyimpang siswa ketika mengikuti pelajaran.
2). Memeriksa penglihatan dan pendengaran siswa
khususnya yang diduga mengalami kesulitan belajar.
3). Mewawancarai orang tua atau wali siswa untuk
mengetahui hal ihwal keluarga yang mungkin
menimbulkan kesulitan belajar.
4). Memberikan tes diagnostik bidang kecakapan tertentu
untuk mengetahui hakikat kesulitan belajar yang
dialami siswa.
5). Meberikan tes kemampuan intelegensi khususnya
kepada siswa yang diduga mengalami kesulitan
belajar.
c. Kiat Mengatasi Kesulitan Belajar.
Banyak alternatif yang dapat diambil guru dalam
mengatasi kesulitan belajar siswanya. Akan tetapi, sebelum
pilihan tertentu diambil, guru sangat diharapkan untuk terlebih
dahulu melakukan beberapa langkah penting yang meliputi:
1). Menganalisis hasil diagnosis, yakni menelaah bagian bagian
masalah dan hubungan antar bagian tersebut untuk
memperoleh pengertian yang benar mengenai kesulitan
belajar yang dihadapi siswa.
2). Mengidentifikasi dan menentukan bidang kecakapan
tertentu yang memerlukan perbaikan
3). Menyusun program perbaikan, khususnya program
perbaikan.
Setelah langkah langkah diatas selesai, barulah guru
melaksanakan langkah selanjutnya, yak yakni melaksanakan
program perbaikan.
a). Analisis Hasil Diagnosis
Data dan informasi yang diperoleh guru melalui
diagnostik kesulitan belajar tadi perlu dianalisis
sedemikian rupa, sehingga jenis kesulitan khusus yang
dialami siswa yang berprestasi rendah itu dapat diketahui
secara pasti.
b). Menentukan Kecakapan Bidang Bermasalah
Berdasarkan hasil analisis tadi, guru diharapkan dapat
menentukan bidang kecakapan tertentu yang dianggap
bermasalah dan memerlukan perbaikan. Bidang bidang
kecakapan bermasalah ini dapat diikategorikan menjadi tiga
macam:
(1). Bidang kecakapan bermasalah yang dapat ditangani
oleh guru sendiri.
(2). Bidang kecakapan bermasalah yang dapat ditangani
oleh guru dengan bantuan orang tua.
(3). Bidang kecakapan bermasalah yang tidak dapat
ditangani baik guru maupun orang tua.
d. Menyusun Program Perbaikan.
Dalam hal menyusun program pengajaran perbaikan,
sebelumnya guru menetapkan hal hal sebagai berikut:
1). Tujuan pengajaran remedial.
2). Materi pengajaran remedial.
3). Metode pengajaran remedial.
4). Alokasi waktu pengajaran rfemedial.
5).Evaluasi kemajuan siswa setelah mengikuti program
pengajaran remedial.
B. Metode Yanbu’a
1. Sejarah Timbulnya Yanbu’a
Timbulnya Yanbua adalah dari usulan dan dorongan alumni pondok
Tahfidh Yanbuul Qur‟an, supaya mereka selalu ada hubungan dengan pondok
disamping usulan dari masyarakat luas juga dari lembaga Pendidikan Maarif
serta muslimat terutama dari cabang Kudus dan Jepara.
Mestinya dari pihak pondok sudah menolak, karena menganggap cukup
metode yang sudah ada, tapi karena desakan yang terus menerus dan memang
dipandang perlu terutama untuk menjalin keakraban antara alumni dengan
pondok serta untuk menjaga dan memelihara keseragaman bacaan, maka dengan
tawakal dan memohon pertolongan kepada allah tersusun kitab Yanbua yang
meliputi Thoriqoh baca tulis al-Qur‟an. Adapun tujuan mendirikan Yanbua:
a. Ikut
andil dalam mencerdaskan anak bangsa supaya bisa membaca al-Qur‟an
dengan lancar dan benar.
b. Me
nyebar luaskan ilmu khususnya ilmu al-Qur‟an.
c. Me
masyarakatkan al-Qur‟an dengan Rasm Usmani.
d. Unt
uk membetulkan yang salah dan menyempurnakan yang kurang.
e. Me
ngajak selalu mendarus al-Qur‟an dan musyafahah al-Qur‟an sampai
khatam (Arwani, 2009:1).
2. Pen
gertian Metode Yanbu’a
Pengertian metode Yanbu‟a adalah suatu metode baca tulis dan
menghafal al-Qur‟an untuk membacanya santri tidak boleh mengeja melainkan
membaca langsung dengan cepat, tepat, lancar dan tidak putus putus
disesuaikan dengan kaidah makhārij al-hurūf.
Penyusun buku (Metode Yanbu‟a) diprakarsai oleh tiga tokoh pengasuh
pondok tahfidh Yanbu‟ul Qur‟an putra KH. Arwani Amin Al Kudsy (Alm) .
Pengambilan nama Yanbu‟a yang berarti sumber, mengambil dari kata
Yanbu‟ul Qur‟an yang artinya sumber al-Qur‟an, nama yang sangat digemari
dan disenangi oleh seorang guru besar al-Qur‟an Al-Muqri simbah KH. M.
Arwani Amin, yang silsilah keturunannya sampai pangeran Diponegoro
(Arwani, 2009: 111).
3. Mat
eri Yang Diajarkan Metode Yanbu’a
Yanbua terdiri dari 7 jilid. Jilid 1 sampai jilid 7, sebelum ke jilid satu juga ada
jilid pemula
a. Pok
ok pembelajaran jilid pemula adalah membaca huruf hijaiyyah dengan
harokat fathah semua
b. Pok
ok pembelajaran jilid 1
1). Anak bisa membaca huruf yang berharokat fathah, baik yang sudah
berangkai atau belum dengan lancar dan benar.
2). Anak mengetahui nama nama huruf hujaiyyah dan angka angka arab.
3). Anak bisa menulis huruf hijaiyyah yang belum berangkai dan yang
berangkai 2 dan bisa menulis arab.
c.
Pokok Pembelajaran jilid 2
1). Anak bisa membaca huruf yang berharokat kasrah dan dlummah
dengan benar dan lancar.
2). Anak bisa membaca huruf yang dibaca panjang baik berupa huruf
mad atau harokat panjang dengan benar dan lancar.
3). Anak bisa membaca huruf lain yaitu waw/ ya‟ sukun yang didahului
fathah dengan lancar dan benar.
4). Mengetahui tanda tanda kharokat fathah, kasroh, dan dlummah, juga
fathah panjang, kasroh panjang, dan dlummah panjang, sukun, dan
memahami angka arab puluhan, ratusan, dan ribuan.
5). Bisa menulis huruf huruf yang berangkai dua dan tiga.
d. Pokok pembelajaran jilid 3
1). Anak bisa membaca huruf yang berharokat fatchatain, kasrotain, dan
dlummatain dengan lancar dan benar.
2). Anak bisa membaca huruf yang dibaca sukun dengan mahraj yang
benar dan membedakan huruf huruf yang serupa.
3). Anak bisa membaca qolqolah dan hams.
4). Anak bisa membaca huruf yang bertasdyid dan huruf yang dibaca
ghunnah dan yang tidak.
5). Anak mengenal dan bisa membaca hamzah washol dan Al Ta‟rif.
6). Anak bisa mengetahui fatkhatain, kasrotain, tasydid, tanda hamzah
washol, huruf tertentu dan angka arab sampai ribuan.
7). Anak bisa menulis kalimah yang 4 huruf dan merangkai huruf yang
belum dirangkai.
e. Pokok pembelajaran jilid 4
1). Anak bisa membaca lafal Allah dengan benar.
2). Anak bisa membaca mim sukun, nun sukun dan tanwin yang dibaca
dengung atau tidak.
3). Anak bisa membaca mad Jaiz, mad Wajib, mad Lazim baik kilmi
maupun harfi, mutsaqqol maupun mukhoffaf yang ditandai dengan
tanda panjang ~.
4). Mengenal huruf fawatikhus suwar.
5). Disamping latihan merangkai huruf, anak bisa membaca dan menulis
tulisan huruf pegon.
f. Pokok pembelajaran jilid 5
1). Pengenalan tanda waqof, dan tanda baca dalam al-Qur‟an rasm
Usmani.
2). Mengetahui cara baca huruf terakhir ketika berhenti.
3). Pengenalan bacaan huruf tafhim, dan tarqiq.
g. Pokok Pembelajaran jilid 6
1). Anak bisa mengetahui dan membaca huruf mad ( Alif, Wau, dan
Ya‟) yang tetap dibaca panjang atau yang dibaca pendek juga yang
boleh wajah dua, baik ketika washol maupun ketika waqof.
2). Anak bisa mengetahui cara membaca hamzah washol.
3). Anak bisa mengetahui cara membaca ismam, ikhtilash, tashil,
imalah, dan saktah serta mengetahui tempat tempatnya.
4). Anak bisa mengetahui cara baca tulisan shod yang harus dan yang
boleh dibaca sin.
5). Anak bisa mengetahui kalimat kalimat yang sering dibaca salah.
h. Pokok Pembelajaran juz 7
1). Mempelajari kaidah kaidah ilmu tajwid secara terperinci.
2). Praktek membaca al-Qur‟an Rasm Usmani.
4. Kelebihan dan Kekurangan Metode Yanbu’a
a. Diantara kelebihan metode yanbua adalah
1). Tulisan disesuaikan dengan Rosm Utsmaniy
2). Contoh-contoh huruf yang sudah dirangkai semuanya dari Al-
Qur'an.
3). Tanda-tanda baca dan waqof diarahkan kepada tanda-tanda yang
sekarang digunakan di dalam Al-Qur'an yang diterbitkan di Negara-
negara Islam dan Timur Tengah. Yaitu tanda-tanda yang dirumuskan
oleh ulama' salaf.
4). Ada tambahan tanda-tanda baca yang untuk memudahkan (http:aku
cinta al-Qur‟an.blog spot. com)
b. Diantara kekurangan metode Yanbu‟a adalah:
1). Belum terealisasinya rasm usmani secara penuh (http://
Normawina.blog spot. Com diunduh 30/10/2014) .
,
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah tahapan–tahapan atau cara dalam melakukan
penelitian. Dalam penelitian ini penelitian ini bapak Sri Haryanto
S.Pd.Imenggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam
istilah bahasa inggrisnya clasroom Action Reserch. Metode penelitian yang
dilakukann dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan kelas
(PTK) model Kurt Lewin. Konsep pokok PTK menurut Kurt Lewin terdiri
dari empat komponen, yaitu: perencanaan, tindakan, pengamatan, dan
refleksi. Hubungan keempat komponen itu dipandang sebagai satu siklus.
Penelitian ini menggunakan PTK dengan harapan guru Pendidikan Agama
Islam (PAI) dapat memperbaiki kinerjanya sebagai guru dan menciptakan
pembelajaran yang bermutu (Kusumah, 2010: 37)
B. Rancangan Penelitian
1. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini yang diteliti dalam penelitian ini adalah
peserta didik kelas VII D dan VII E semester ganjil di SMP N Salatiga
tahun 2014/2015.
2. Kolaborator dan Pelaksana
Kolaborator dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah orang
yang membantu untuk mengumpulkan data, data tentang penelitian yang
dikerjakan bersama sama dengan peneliti. Yang menjadi kolaborator
dalam penelitian ini adalah guru Pendidikan Agama Islam (PAI) yaitu
bapak Sri Haryanto S.Pd.I. Sedangkan pelaksana adalah orang yang
menerapkan pembelajaran. Pelaksana dari penelitian yaitu penelitian.
3. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian Tindakan kelas ini akan dilaksanakan pada tanggal 15
November 2014 sampai tanggal 27 Desember 2014, dikelas VII D dan VII
E semester ganjil SMP Negeri 3 Salatiga.
4. Metode Penyusunan Instrumen
Untuk keberhasilan penelitian ini diperlukan adanya instrumen
penelitian yang tepat. Adapun instrumen yang akan disusun antara lain
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rancangan
pembelajaran mata pelajaran tiap unit yang akan dilakukan guru dalam
pembelajaran dikelas. Dengan adanya Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) diharapkan guru bisa melaksanakan pembelajaran
secara terprogram (Muslih, 2007: 45). Dalam Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) ini tertuang skenario pembelajaran PAI terutama
dalam membaca al-Qur‟an.
b. Lembar Kerja Siswa (LKS)
Lembar Kerja Siswa ini berisi tentang langkah –langkah yang
harus dilakukan oleh peserta didik yang berupa intruksi –intruksi
untuk melakukan praktek dan berdiskusi kelompok. Lembar Kerja
Siswa ini dibuat dua bentuk yaitu Lembar Kerja Siswa (LKS)
kelompok besar dan Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk
berpasangan.
c. Tugas Individu
Tugas individu diberikan diakhir pembelajaran setiap siklus dan
dikerjakan dalam kelas yang digunakan untuk mengetahui sejauh
mana peserta didik dapat menyerap materi yang dipelajari selama
proses pembelajaran. Tugas individu juga diberikan dalam bentuk soal
uraian.
d. Lembar Observasi
Lembar observasi disusun untuk melihat aktifitas yang dilakukan
oleh peserta didik dan pendidik selama proses pembelajaran, untuk
melihat sejauh mana pelaksanaan pembelajaran apakah sudah sesuai
dengan RPP atau belum, yaitu pembelajaran dengan menerapkan
metode Yanbu‟a.Lembar observasi dibuat dalam dua bentuk yaitu
Lembar observasi untuk peserta didik dan lembar observasi untuk
guru
e. Tes Akhir
Tes akhir merupakan himpunan pertanyaan yang harus dijawab
oleh peserta didik, Tes akhir digunakan untuk mengetahui sejauh
mana peserta didik telah menguasai materi yang telah diberikan (Asep
Jihad dan Abdul Haris, 2008: 67). Tes akhir diberikan di akhir siklus
dalam bentuk soal uraian
5. Rencana Kegiatan Penelitian
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau
sering disebut classrom research. Penelitian tindakan kelas adalah bentuk
partisipasi, kolaborasi terhadap penelitian tentang pendidikan yang
dilakukan disekolah dan diruang kelas oleh sekelompok guru, kepala
sekolah, dan karyawan yang bertindak sebagai fasilitator, dalam rangka
memperoleh pandangan dan pemahaman baru tentang belajar mengajar
untuk peningkatan sekolah secara menyeluruh (Suwandi, 2008: 25).
Dalam pelaksanaannya bapak Sri Haryanto S.Pd.Iakan berkolaborasi
dengan guru mata pelajaran menjadi pengamat. Pada pelaksanaannya
terdapat beberapa kegiatan yang terangkum dalam beberapa siklus.
Adapun siklus yang akan dilaksanakan adalah pra siklus, siklus 1, dan
siklus 2 yang akan dijabarkan sebagai berikut:
a. Pra Siklus
Pra siklus merupakan pembelajaran sebelum dilakukan
tindakan sebagai study pendahuluan. Pra siklus dilaksanakan
untuk mengidentifikasi permasalahan yang ada dalam kelas,
kemudian permasalahan tersebut diteliti apa yang menjadi
penyebab munculnya permasalahan tersebut yang kemudian
dicarikan solusi dari permasalahan yang ada. Informasi dari pra
siklus ini terangkum dalam 3 hal yaitu paper, person, dan place
(Suharsini Arikunto, 2006: 47).
Solusi ini menurut bapak Sri Haryanto S.Pd.Imerupakan
solusi yang tepat, maka untuk memperoleh data tersebut bapak
Sri Haryanto S.Pd.Imendatangi sekolah data atau informasi
mengenai permasalahan dalam pembelajaran Pendidikan
Agama Islam (PAI) bapak Sri Haryanto S.Pd.Iakan melakukan
wawancara kepada guru yang mengampu mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam (PAI). Setelah mendapatkan
informasi mengenai permasalahan yang ada dalam
pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) bapak Sri
Haryanto S.Pd.Iakan menganalisis dan memberikan solusi yang
sesuai dengan permasalahan yang ada. Untuk mengetahui
apakah solusi yang diberikan melakukan penelitian mengenai
pembelajaran tersebut.
Kemudian untuk mempersiapkan penelitian, bapak Sri
Haryanto S.Pd.Imenyusun instrumen penelitian dengan
dibimbing oleh dosen pembimbing. Setelah instrumen siap baru
akan dilakukan penelitian.Penelitian tindakan kelas ini akan
dilaksanakan dengan dua siklus, yaitu siklus 1 dan siklus 2.
b. Siklus 1
Pada siklus 1 yang akan dilaksanakan dalam penelitian
tindakan kelas ini dimulai dari perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan dan refleksi yang akan dijelaskan sebagai berikut:
1). Perencanaan
a). Meninjau kembali rancangan pembelajaran yang
disesuaikan dengan tindak lanjut dari pra siklus dan
menyiapkan peserta didik benar-benar pada suasana
penyadaran diri untuk melakukan pembelajaran membaca al-
Qur‟an. Persiapan ini akan ditentukan terlebih dahulu antara
guru dan peserta didik diluar jam pelajaran.
b). Menyusun skenario pembelajaran dengan menerapkan
metode Yanbu‟a dalam mengatasi kesulitan belajar membaca
al-Qur‟an, menyusun perangkat pembelajaran seperti Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), kitab Yanbu‟a, soal
pekerjaan rumah.
c). Menyusun lembar observasi untuk guru dan peserta didik.
Lembar observasu digunakan untuk guru dan peserta didik
selama proses pembelajaran berlangsung, apakah guru dan
peserts didik sudah sesuai dengan skenario pembelajaran yang
tertera dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) atau
belum, yaitu pembelajaran menerapkan metode Yanbu‟a dalam
membaca al-Qur‟an.
d). Menyiapkan instrumen penilaian evaluasi berupa soal tugas
berupa soal uraian. Serta kunci jawaban dari semua soal dan
sistem penilaian yang tertera dalam daftar nilai peserta didik.
2). Pelaksanaan
Dalam proses pelaksanaan guru dan peserta didik
akan melaksanakan pembelajaran yang sesuai dengan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disusun oleh peneliti.
Dalam hal ini bapak Sri Haryanto S.Pd.Ibapak Sri Haryanto
S.Pd.Imengawasi jalannya pembelajaran. Satu orang sebagai
kolaborator membantu mengambil gambar sebagai
dokumentasi selama proses pembelajaran. Adapun langkah –
langkah pembelajaran dengan metode Yanbu‟a dalam belajar
membaca al-Qur‟an pada siklus 1 yang akan dilaksanakan
secara garis besar adalah sebagai berikut:
a). Bapak Sri Haryanto S.Pd.Imenyiapkan sarana pembelajaran.
b). Bapak Sri Haryanto S.Pd.Imembuka pembelajaran dengan
salam.
c). Mengadakan presentasi terhadap peserta didik.
d). Bapak Sri Haryanto S.Pd.Imemberikan informasi awal
tentang jalannya pembelajaran dan tugas yang harus
dilaksanakan oleh peserta didik secara singkat dalam
pembelajaran membaca al-Qur‟an dengan metode Yanbu‟a.
e). Bapak Sri Haryanto S.Pd.Imulai mempraktekkan metode
Yanbu‟a dalam membaca al-Qur‟an. Adapun langkah –
langkahnya adalah
sebagai berikut:
(1). Sebelum metode Yanbu‟a diberikan kepada peserta didik,
bapak Sri Haryanto S.Pd.I mengabsen peserta didik.
(2). Bapak Sri Haryanto S.Pd.Imenyiapkan kitab Yanbu‟a.
(3). Bapak Sri Haryanto S.Pd.Imenerangkan Makhārij al-hurūf,
Fawatikhus suwar, tajwid, cara membaca diakhir waqof secara
urut.
(4). Setelah bapak Sri Haryanto S.Pd.Imenerangkan materi
pokok makhārij al-hurūf, fawatikhus suwar, tajwid, cara
membaca diakhir waqof, selanjutnya agar peserta didik mampu
menguasai materi tersebut, maka bapak Sri Haryanto
S.Pd.Imemberi soal kepada peserta didik.
3). Pengamatan
a). Selama proses pembelajaran untuk mengamati
keberhasilan pembelajaran, bapak Sri Haryanto S.Pd.Iakan
melakukan pengamatan dengan mencatat hambatan-
hambatan yang ada dalam pembelajaran serta melakukan
pengisian lembar observasi yang ada yaitu lembar untuk
mengamati aktifitas peserta didik dan aktifitas guru, apakah
sudah sesuai dengan skenario pembelajaran atau belum, jika
belum, bapak Sri Haryanto S.Pd.I akan mencatatat
permasalahan yang menghambat dalam proses
pembelajaran itu untuk dievaluasi.
b). Pemahaman konsep serta penguasaan materi yang akan
dilihat dari hasil tes akhir.
4). Refleksi
Secara kolaboratif guru mitra dan bapak Sri Haryanto
S.Pd.Iakan menganalisis dan mendiskusikan hasil pengamatan
berupa hambatan- hambatan yang ada diperbaiki pada tindakan
selanjutnya yaitu pada siklus kedua.
c. Siklus 2
Pelaksanaan yang akan dilaksanakan pada siklus 2 secara
teknis sama dengan siklus 1. Langkah –langkah dalam siklus 2
ini yang perlu ditekankan pada perencanaan.
1). Perencanaan
Meninjau kembali rancangan pembelajaran
yang disiapkan untuk siklus 2 dengan melakukan refisi
sesuai hasil refleksi siklus 1.
2). Pelaksanaan
Guru mitra akan melaksanakan pembelajaran
yang sesuai dengan RPP yang telah disiapkan oleh
peneliti. Dengan melakukan perbaikan dari kekurangan
yang menghambat pada pelaksanaan siklus 1. Adapun
sub materi yang akan dipelajari pada siklus 2
merupakan lanjutan dari siklus 1.
3). Pengamatan
Bapak Sri Haryanto S.Pd.Iakan melakukan
pengamatan yang sama pada siklus.
4). Refleksi
Refleksi pada siklus ke 2 ini akan dilakukan untuk
mengecek apakah pembelajaran yang dilaksanakan
telah sesuai dengan refleksi pada siklus 1.
6. Indikator Kinerja
Dalam penelitian ini yang menjadi indikator kinerja adalah hasil
belajar yang diukur dari tes akhir setelah siklus 1 dan siklus 2
dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 65. Adapun indikator
keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai
berikut :
a. Rata-rata kelas > 65.
b. Ketuntasan belajar klasikal > 75 %.
7. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini ada 3 cara
yaitu:
a. Dokumentasi
Dokumentasi adalah barang –barang yang tertulis. Dokumentasi ini
dilakukan untuk memperoleh daftar nama peserta didik serta nilai
peserta didik. Dokumentasi yang lain seperti gambar atau foto yang
diambil selama proses pembelajaran.
b. Tes
Tes adalah serangkaian pertanyaan atau latihan serta alat lain yang
digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi
kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok
(Arikunto, 2006: 158). Tes ini digunakan untuk mengukur
kemampuan peserta didik dalam belajar Pendidikan Agama Islam
(PAI) khususnya dalam pelajaran membaca al-Qur‟an dengan
menerapkan metode Yanbu‟a.
c. Observasi
Observasi adalah suatu cara untuk mengadakan evaluasi dengan jalan
pengamatan secara langsung dengan menggunakan lembar
pengamatan. Lembar pengamatan ini digunakan untuk pengambilan
data aktifitas peserta didik selama proses pembelajaran apakah sudah
sesuai dengan skenario pembelajaran dengan menerapkan metode
Yanbu‟a atau belum.
8. Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan metode diskriptif dengan cara
membandingkan hasil belajar peserta didik sebelum tindakan dengan
hasil belajar peserta didik setelah tindakan pada siklus 1 dan siklus 2.
Dalam menganalisis data digunakan rumus sebagai berikut:
Untuk mengetahui hasil belajar peserta didik, digunakan data nilai
kognitif. Selanjutnya data tiap siklus dianalisis secara kuantitatif dengan
menghitung rata- rata kelas dan presentase ketuntasan belajar dengan
KKM 65 sesuai dengan rumus dibawah ini.
P = 100 %
F = Frekuensi yang sedang dicari prosentasinya
N = Number of case
P = Angka presentasi (Sujana, 1994: 40).
Ketuntasan belajar klasikal dinyatakan berhasil jika rata-rata kelas
> 65 dan prosentasi peserta didik yang tuntas belajar atau nilai peserta
didik > 65 mencapai 75% dari jumlah seluruh peserta didik.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan melalui tiga tahap, tahap
pertama yaitu tahap pra siklus, tahap kedua adalah tahap pelaksanaan
siklus 1 dan tahap yang ketiga adalah tahap pelaksanaan siklus 2. Pra
siklus sebagai pra penelitian dilaksanakan pada tanggal 15 November
2014, dilanjutkan dengan mempersiapkan instrumen penelitian tindakan
kelas. Kemudian dilanjutkan pelaksanaan siklus 1 dan siklus 2.Siklus 1
dilaksanakan pada tanggal 22 November 2014 sampai tanggal 6 Desember
2014. Siklus 2 dilaksanakan pada tanggal 13 Desember 2014 sampai
tanggal 27 Desember 2014.
B. H
asil Penelitian
1. G
ambaran Umum Sekolah Tahun Pelajaran 2014-2015
Nama Sekolah : SMP Negeri 3 Salatiga.
Alamat Sekolah : Jalan Stadion Nomer 4 Salatiga
Tahun Berdiri : 1972
Status Sekolah : Akreditasi A
Jumlah Pengajar : 46
Jumlah Karyawan : 16
Jumlah Peserta Didik : 700
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di SMP Negeri 3 Salatiga dimulai
pada pukul 07. 00 WIB, Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) diawali
dengan membaca doa mau belajar. Kemudian dilanjutkan
pembelajaran biasa sampai pukul 09. 00. Pukul 09.00-09.15
merupakan waktu istirahat pertama. Kemudian dilanjutkan
pembelajaran kembali sampai pukul 11.15. Pukul 11.15-11.30
merupakan waktu istirahat kedua. Pada waktu istirahat yang kedua
dilaksanakan sholat dhuhur berjamaah bagi agama islam, kemudian
dilanjutkan pembelajaran kembali. Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
di SMP Negeri 3 Salatiga berakhir pada pukul 13.35 dihari senin
sampai hari kamis. Kalau hari jum‟at pulang jam 11.00 dan hari sabtu
pulang jam 09.00.
2. P
ra Siklus
Dari hasil wawancara peneliti dengan bapak Sri Haryanto
S.Pd.I selaku guru pengampu mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
(PAI) Pada Tangal 8 November 2014 peneliti mendapat informasi
bahwa salah satu sub materi pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)
yang dianggap sulit oleh peserta didik adalah membaca al-Qur‟an. Hal
ini disebabkan karena dalam membaca al-Qur‟an banyak rumus bacaan
yang harus dihafal dan dipraktekkan. Untuk mengetahui kemampuan
siswa dalam membaca al-Qur‟an bapak Sri Haryanto S.Pd.I
membagikan soal pra siklus yang sudah disediakan oleh peneliti
(terlampir). Bapak Sri Haryanto mengintruksikan jawaban langsung
ditulis di lembar soal, bila sudah selesai dikumpulkan pada peneliti.
Hasil peserta didik yang dicapai masih dibawah KKM. Daftar hasill
belajar pra siklus (terlampir). Setelah peserta didik selesai mengerjakan
soal tersebut kemudian Bapak Sri Haryanto S.Pd.I juga meminta
peserta didik maju satu persatu untuk membaca surat maryam ayat 1
sampai ayat 24, setelah semua siswa kelas VII D dan Kelas VII E
bapak Sri Haryanto S.Pd.I mendapatkan data, data tersebut kemudian
diberikan kepada peneliti. Jadi peserta didik masih banyak kekeliruan
dalam membaca al-Qur‟an belum sesuai dengan kaidah para ahli dalam
bidang membaca al-qur‟an terutama dalam membaca fawatikhus
suwar, membaca akhir kalimah ketika waqof, dan penerapan kaidah
ilmu tajwid belum sesuai dalam membacanya.
3. Si
klus 1
a. Pe
rencanaan Siklus 1
Pada tahap perencanaan dilaksanakan sebelum pembelajaran
dimulai. Hal-hal yang disiapkan adalah instrumen penelitian
diantaranya adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),
Lembar Kerja Siswa (LKS), Tugas Individu, lembar observasi, tes
akhir
b. Pe
laksanaan siklus 1
Penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan oleh bapak Sri
Haryanto S.Pd.I pada siklus 1 dalam pembelajaran dengan
menerapkan metode Yanbu‟a pada materi pokok membaca al-
Qur‟an peserta didik dilaksanakan dengan dua pertemuan. Untuk
lebih detailnya akan diuraikan sebagai berikut:
1). Pertemuan Pertama
Pertemuan pertama pada pelaksanaan siklus 1 pada hari
Sabtu tanggal 15 November 2014. Bapak Sri Haryanto S.Pd.I
membuka pembelajaran dengan salam pada pukul 09.30.
Kemudian bapak Sri Haryanto S.Pd.I menyampaikan tujuan
pembelajaran, bahwa pada pertemuan itu peserta didik akan
mempelajari tentang bacaan mad dalam Q.S al-Rahman ayat 33
dan Q.S al-Mujādilah ayat 11. Huruf mad atau hawaiyyah yaitu ا ,
Peserta didik diminta menirukan bacaan yang sudah .ي ,و
dicontohkan oleh bapak Sri Haryanto S.Pd.I cara membaca huruf ا,
-Sebelum pembahasan Q. S al-Rahman 33 dan Q. S al. ي,و
Mujādilah 11 bapak Sri Haryanto S.Pd.I mencoba memberi
informasi bahwa bacaan mad itu sangat banyak, bapak Sri
Haryanto S.Pd.I mencoba menanyakan satu persatu tentang bacaan
mad tersebut, akan tetapi ada sebagian siswa sudah banyak yang
faham mengenai bacaan mad tersebut. Kemudian bapak Sri
Haryanto S.Pd.I melanjutkan untuk membahas bacaan mad yang
ada di surat al-Rahman 33 dan al-Mujādilah 11. Setelah
pembahasan bacaan mad dalam Q. S al-Rahman 33 dan Q. S al-
Mujādilah 11 selesai, bapak Sri Haryanto S.Pd.I mendengarkan
MP3 Q.S al-Rahman 33 dan al-Mujādilah 11 kepada peserta didik,
setelah selesai pada akhir ayat bapak Sri Haryanto S.Pd.I melihat
jam, ternyata sudah menunjukkan pukul 10.30. Maka bapak Sri
Haryanto S.Pd.I segera mengakhiri pembelajaran dengan membaca
hamdalah bersama dan menutup dengan salam.
2). Pertemuan Kedua
Selanjutnya pertemuan ke 2 siklus pertama dilaksanakan
pada hari sabtu tanggal 22 November 2014 pada pukul 09.00 WIB.
Bapak Sri Haryanto S.Pd.I membuka pembelajaran dengan
membaca surat al-Fatikhah bersama. Peneliti memberitahukan
bahwa hari itu akan diberikan tes evaluasi akan tetapi sebelum
diberikan evaluasi bapak Sri Haryanto S.Pd.I memberikan motivasi
kepada siswa bahwa membaca al-Qur‟an itu mudah. Pada
pertemuan kali ini bapak Sri Haryanto S.Pd.I menyampaikan tema
hari itu yaitu membaca al-Qur‟an dengan tartil, dikatakan tartil
apabila sudah sesuai dengan kaidah tajwid. Maka dari itu siswa
dibagi dalam 8 kelompok. Setelah bapak Sri Haryanto S.Pd.I
selesai membagi kelompok dan siswa kumpul pada kelompoknya
masing masing bapak Sri Haryanto S.Pd.I mengintruksikan bahwa
dalam kelompok itu ada yang menjadi ketua kelompok, yang
bertanggung jawab dalam kelompoknya tersebut, ketua kelompok
bertugas menjadi tutor sebaya, memimpin jalannya penilaian antar
teman temannya sesuai pada lembar penilaian yang diberikan,
Mendemonstrasikan bacaan ayat tersebut dan memaparkan temuan
hukum bacaan mad yang terdapat dalam Q.S al-Rahman ayat 33
dan Q.S al- mujādilah ayat 11 didepan kelas. Agar ketua kelompok
dalam menjalankan tugas sebagai tutor sebaya berhasil maka ketua
kelompok tersebut diberi buku kitab Yanbu‟a sebagai pedoman
dalam pembelajaran tersebut. Dalam diskusi ini yang dibahas
hanya Q.S al-Rahman 33 dan al-Mujādilah 11 saja dan diberi
waktu hanya 30 menit. Ketika peserta didik berdiskusi maka bapak
Sri Haryanto S.Pd.I memanfaatkan waktu untuk menilai bacaan
peserta didik, dengan cara setiap peserta didik memilih salah satu
ayat antara surat al-Rahman 33 dan al-Mujādilah ayat 11. Setelah
30 menit berakhir diskusipun berakhir dan menilai bacaan peserta
didik pun berakhir yaitu tepat pada pukul 09.30. Setelah diskusi
selesai bapak Sri Haryanto S.Pd.I membagikan soal siklus 1.
Peserta didik diberi waktu 30 menit untuk menyelesaikan soal
tersebut. Bapak Sri Haryanto S.Pd.I memberikan instruksi kepada
peserta didik agar dikerjakan langsung di lembar soal. Selama
proses mengerjakan ada beberapa peserta didik yang sibuk mencari
jawaban dari peserta didik lain. Setelah 30 menit berakhir yaitu
pukul 10.00. Lembar soal tersebut dikumpulkan kepada peneliti.
Setelah dikumpulkan semua lembar soal kemudian membahas soal
yang ada pada tes evaluasi. Pembelajaran berakhir pada pukul 10.
10.
Adapun hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran dengan
menerapkan metode Yanbu‟a dalam mengatasi kesulitan belajar
membaca al-Qur‟an di SMP Negeri 3 Salatiga tahun pelajaran
2014/2015 pada siklus 1 dapat dilihat pada daftar hasil belajar
peserta didik siklus 1 (terlampir).
c. H
asil Pengamatan
Dari lembar penilaian dan catatan bapak Sri Haryanto S.Pd.I
selama proses pembelajaran dengan menerapkan metode Yanbu‟a
pada siklus 1 ada beberapa hal yang perlu di evaluasi antara lain:
1). Peserta didik malu dan takut untuk bertanya dan maju untuk
mengerjakan soal atau memberi contoh.
2). Peserta didik masih banyak yang salah dalam membaca surat
maryam ayat 1.
3). Guru Pengampu mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
Sudah paham tentang metode Yanbu‟a.
Aktifitas bapak Sri Haryanto S.Pd.I dan aktifitas peserta didik pada
pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan metode Yanbu‟a
dalam mengatasi kesulitan belajar membaca al-Qur‟an peserta
didik pada siklus 1 dapat dilihat pada lembar observasi guru dan
lembar observasi peserta didik.
d. Ev
aluasi dan Refleksi
Setelah dilaksanakan pembelajaran yang dilaksanakan pada hari
sabtu tanggal 15 dan tanggal 22 Desember pukul 09.00-10.30 dan
09.00- 10.10 hasilnya adalah cukup baik, sudah terbukti ada
peningkatan hasil belajar peserta didik, akan tetapi masih ada
kekurangan dalam pelaksanaan siklus 1 diantaranya:
1). Peserta didik belum sepenuhnya aktif dan belum semangat
dalam pembelajaran.
2). Bapak Sri Haryanto S.Pd.I dalam menerangkan materi belum
mendetail, sehingga peserta didik belum sepenuhnya menguasai materi
yang diajarkan.
Adapun hal-hal yang perlu diperbaiki pada siklus 2 diantaranya
adalah:
1). Peserta didik diharapkan dapat lebih aktif dan bersemangat dalam
pembelajaran.
2). Bapak Sri Haryanto S.Pd.I dalam menerangkan cara membacanya
akan lebih detail dan pelan- pelan agar peserta didik tidak menemui
kesulitan lagi dalam membaca al-Qur‟an.
4. Siklus 2
a. Perencanaan Siklus 2.
Pada tahap perencanaan siklus 2 dilaksanakan sebelum pembelajaran
siklus 2 dimulai. Hal hal yang disiapkan adalah instrumen penlitian
yang sesuai dengan refleksi pada siklus 1, diantaranya Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), soal tes dan lembar penilaian dan
lembar observasi.
b. Pe
laksanaan Siklus 2
Pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan metode
Yanbu‟a dalam mengatasi kesulitan belajar membaca al-Qur‟an
peserta didik pada siklus 2 ini dilaksanakan dengan dua kali
pertemuan berikut uraian tiap pertemuan dalam pelaksanaan
pembelajaran pada siklus 2.
1). Pertemuan Pertama
Pertemuan pertama pada pelaksanaan siklus 2
dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 29 November 2014
pada pukul 09.00 sampai pukul 10.00. Bapak Sri Haryanto
S.Pd.I membuka pembelajaran dengan salam dan dibuka
dengan fatikhah secara bersama. Kemudian bapak Sri
Haryanto S.Pd.I menyampaikan tujuan pembelajaran bahwa
pada pertemuan itu peserta didik akan mempelajari bacaan
nun sukun atau tanwin bertemu huruf hijaiyyah. Sebelum
menyampaikan materi tentang bacaan nun sukun atau tanwin
bapak Sri Haryanto S.Pd.I menanyakan kepada peserta didik,
ada berapa hukum bacaannya dan apa saja hurufnya.
Ternyata sebagian siswa sudah menguasai, akan tetapi bapak
Sri Haryanto S.Pd.I menerangkan dan menuliskan dipapan
tulis secara mendetail dan urut mulai dari hukum bacaan
idhar, iqlab, ighom dan ikhfa’. Ketika Bapak Sri Haryanto
S.Pd.I menerangkan hukum bacaan ikhfa’ waktu
menunjukkan pukul 09.55. Sisa 5 menit digunakan untuk
membaca doa penutup, dan pembelajaran diakhiri dengan
salam.
2). Pertemuan Kedua
Pada pertemuan kedua di siklus kedua dilaksanakan
pada hari sabtu tanggal 6 Desember 2014 jam 09.00 WIB
sampai pukul 10.10 WIB. Pembelajaran dibuka dengan
membaca surah al-Fatihah dipimpin oleh peserta didik.
Bapak Sri Haryanto S.Pd.I mengatakan bahwa pertemuan
yang kedua ini digunakan untuk menerapkan hukum bacaan
nun sukun atau tanwin dalam Q.S an-Nisa ayat 146, Q.S al-
Baqoroh ayat 153 dan Q.S ali-Imran 134, peserta didik
diminta untuk berkumpul pada kelompoknya masing-masing
sama kelompoknya ketika siklus 1. Ketua kelompok
melaksanakan tugasnya di siklus 2 sama seperti tugasnya
disiklus 1, dalam melaksanakan diskusi kelompok dan
penilaian antar teman diberi waktu 30 menit, ketika siswa
berdiskusi bapak Sri Haryanto S.Pd.I memanggil peserta
didik urut satu persatu untuk membaca salah satu ayat , ketika
peserta didik sudah maju semua waktu sudah menunjukkan
pukul 09.30, kemudian lembar penilaian antar teman dan
hasil diskusi kelompok dikumpulkan ke peneliti, sebelum
diberikan tes evaluasi ketua kelompok mempresentasikan
hasil diskusinya, tidak butuh waktu lama untuk
mempresentasikan hasil diskusi tiap kelompok nya mereka
hanya butuh waktu lima menit. Ketika semua ketua kelompok
sudah mempresentasikan hasil diskusinya bapak Sri Haryanto
S.Pd.I membagikan tes evaluasi siklus 2 dan peserta didik
hanya diberi waktu 25 menit dalam mengerjakan. Peserta
didik dalam mengerjakan soal siklus ini sudah mulai tenang
dan mereka mengerjakan tanpa melihat pekerjaan temannya.
Pada pukul 09.45 ada anak yang sudah selesai dalam
mengerjakan soal siklus 2 ini, setelah itu disusul temannya,
dan peserta didik yang terakhir mengumpulkan hasil
pekerjaannya pada pukul 09.59. Sebelum bapak Sri Haryanto
S.Pd.I mengakhiri pembelajaran, peneliti meminta maaf dan
mengucapkan terima kasih kepada peserta didik yang telah
membantu penelitian ini, dan bapak Sri Haryanto S.Pd.I
mengakhiri dengan salam.
`Adapun hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran
metode Yanbu‟a dalam mengatasi kesulitan belajar membaca
al-Qur‟an peserta didik pada siklus 2 dapat dilihat pada daftar
hasil belajar peserta didik siklus 2 (terlampir)
c. H
asil Pengamatan
Setelah dilakukan tindakan pada siklus 2 ini berdasarkan
penggamatan peneliti dari catatan dan lembar penilaian dapat
dituliskan bahwa selama proses pembelajaran metode Yanbu‟a
dalam mengatasi kesulitan belajar membaca al-Qur‟an peserta
didik pada siklus ini dapat dituliskan bahwa
1). Peserta didik sudah aktif bertanya dan bersemangat dalam
pembelajaran.
2). Bapak Sri Haryanto S.Pd.I menerangkan sudah pelan- pelan
dan detail.
Aktifitas bapak Sri Haryanto S.Pd.I dan peserta didik dalam
pembelajaran dengan menerapkan metode Yanbu‟a pada siklus
2 dapat dilihat pada lembar observasi guru dan lembar observasi
peserta didik (terlampir).
d. Ev
aluasi dan Refleksi
Setelah pembelajaran selesai pada hari sabtu tanggal 6
Desember 2014 pada pukul 10.00 melakukan evaluasi hasilnya
adalah berhasil mengatasi kesulitan membaca al-Qur‟an
dibuktikan dengan meningkatkatnya hasil belajar dari siklus 1
dan siklus 2. Berdasarkan hasil evaluasi tersebut pelaksanaan
pembelajaran dengan menerapkan metode Yanbu‟a pada siklus
2 sudah dilaksanakan dengan melakukan perbaikan yang sesuai
dengan refleksi pada siklus 1. Pelaksanaan pada siklus 2 sudah
berhasil dan dan dianggap tidak perlu lagi pembelajaran
selanjutnya.
C. Pe
mbahasan
Pembahasan yang diuraikan disini berdasarkan atas hasil pengamatan
yang dilanjutkan refleksi pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan
metode Yanbua pada tahap siklus 1 dan tahap siklus 2, serta tahap pra
siklus sebagai pra penelitian.
1. Pr
a Siklus
Dari hasil wawancara diperoleh informasi bahwa peserta didik
sebagian sudah bisa membaca a-Qur‟an akan tetapi belum lancar,
untuk mengetahui kebenarannya maka bapak Sri Haryanto S.Pd.I
menyuruh kepada siswa agar membaca surah Maryam dan peneliti
duduk disamping bapak Sri Haryanto. Untuk mengetahui hasil yang
valid maka bapak Sri Haryanto S.Pd.I memberikan soal pra siklus yang
sudah disediakan oleh peneliti kepada peserta didik yang berjumlah 38
pada tahun 2014-2015 hanya 14 peserta didik yang tuntas yaitu peserta
didik yang yang nilainya 65, dengan rata-rata kelas. Presentase
ketuntasan belajar klasikal yang dicapai peserta didik adalah sebagai
berikut:
P = X 100%
F = Frekuensi yang sedang dicari prosentasinya
N = Number of case
P = Angka presentasi ( Anas Sujana,1994: 40)
P = X 100 %
P = X 100 %= 36, 84 %
Dari perhitungan diatas prosentase ketuntasan klasikal peserta
didik hanya 36,84 % masih dibawah kriteria yang ditentukan yaitu
masih dibawah 75% dan rata-rata kelas 60,78. Dari hasil wawancara
dan pelaksanaan pra siklus dapat diidentifikasi yang menjadi
penyebab rendahnya keberhasilan belajar disebabkan karena sulitnya
siswa mengingat pengertian tentang hukum bacaan yang ada beserta
hurufnya, sulitnya membaca awal surat yang dianggap ayat tersebut
asing, serta siswa mengalami kesulitan membaca diakhir kalimah
(waqof).
Untuk lebih jelasnya hasil belajar peserta didik pada pra siklus
dapat dilihat pada tabel 1.1.
Tabel 1.1
Hasil Belajar Peserta Didik Pra Siklus
Siklus Pra Siklus
Rata-rata Kelas 60,78
Ketuntasan Belajar Klasikal 36,84%
2. Si
klus 1
Dari data hasil pengamatan dalam pembelajaran membaca al-
Qur‟an dengan menerapkan metode Yanbu‟a pada tahap siklus 1 dari
38 peserta didik hanya 28 anak yang tuntas yaitu anak yang nilainya
65. Dengan rata-rata kelas 73,70. Adapun Prosentase ketuntasan
belajar klasikal hasil belajar peserta didik adalah sebagai berikut:
P = X 100%
F = Frekuensi yang sedang dicari prosentasinya
N = Number of case
P = Angka presentasi ( Anas Sujana,1994: 40)
P = X 100 %
P = X 100 %= 73,68 %
Dari data diatas presentase ketuntasan belajar klasikal hasil
belajar peserta didik hanya 73,68 % dengan rata rata kelas 73,70 masih
dibawah kriteria yang ditentukan yaitu masih dibawah 75 % . Hal ini
dikarenakan dalam proses pembelajaran peserta didik sebenarnya
sudah paham ketika diterangkan akan tetapi ketika dihadapkan dengan
soal siswa masih bingung. Karena ketuntasan belajar klasikal yang
dicapai oleh peserta didik masih dibawah 75% dan rata rata kelas
diatas 65 maka pembelajaran dengan menerapkan metode Yanbu‟a
pada siklus satu belum berhasil, maka perlu dilanjutkan lagi untuk
melakukan tindakan siklus kedua.
Untuk lebih jelasnya hasil belajar peserta didik pada siklus 1 dapat
dilihat pada tabel 1.2
Tabel 1.2
Hasil Belajar Peserta Didik Siklus 1
Siklus Pra Siklus Siklus I
Rata-rata kelas 60,78 73,70
Ketuntasan belajar klasikal 36,84 % 73,68 %
3. Si
klus 2
Berdasarkan pengamatan pada siklus 2, dimana guru memberikan
tindakan pada siklus 2 berdasarkan refleksi pada siklus 1 dalam
pelaksanaan siklus 2 sudah baik. Hal ini terbukti dengan pengaturan
waktu yang baik, sehingga semua tahap pembelajaran bisa
dilaksanakan dengan baik. Bimbingan yang diberikan oleh bapak Sri
Haryanto S.Pd.Ikepada peserta didik dilakukan secara menyeluruh.
Peserta didik sudah tidak bingung lagi mengenai ilmu tajwid, sudah
bisa membaca diakhir kalimah ketika waqof, dan sudah bisa membaca
ayat pembuka surat dalam al-Qur‟an.
Keberhasilan pada siklus 2 ini dapat dilihat dari prosentase
ketuntasan belajar klasikal hasil belajar yang dicapai peserta didik ada
33 peserta didik yang tuntas yaitu yang nilainya 65 dengan rata rata
kelas 82,11. Prosentase ketuntasan belajar klasikal hasil belajar yang
dicapai peserta didik pada siklus 2 adalah sebagai berikut:
P = X 100%
F = Frekuensi yang sedang dicari prosentasinya
N = Number of case
P = Angka presentasi ( Anas Sujana,1994: 40)
P = X 100 %
P = X 100 %= 86,84 %
Dari data diatas, prosentase ketuntasan belajar klasikal hasil belajar
yang dicapai peserta didik pada siklus 2 adalah 86,84 % dengan rata-
rata hasil belajar seluruh peserta didik 82,11. Karena ketuntasan belajar
klasikal dan rata-rata kelas yang dicapai oleh peserta didik pada siklus
2 sudah mencapai 75%, dan rata-rata kelas 65, maka
pembelajaran dengan menerapkan metode Yanbu‟a dalam mengatasi
kesulitan belajar membaca al-Qur‟an pada siklus 2 sudah berhasil.
Peningkatan hasil belajar peserta didik dapat dilihat dari prosentase
ketuntasan belajar klasikal yang dicapai oleh peserta didik dalam
pembelajaran membaca al-Qur‟an dengan menerapkan metode
Yanbu‟a dari pra siklus, siklus 1 dan siklus 2 dapat dilihat pada tabel
1.3
Siklus Pra siklus Siklus 1 Siklus 2
Rata-rata kelas 60,78 73,70 82,11
Ketuntasan belajar klasikal 36,84% 73,68% 86,84%
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada penelitian
tindakan kelas diatas, metode Yanbua dapat meningkatkan prestasi belajar
dari pra siklus ke siklus 1 sebesar 13 ,dari siklus 1 ke siklus 2 sebesar 9.
Peserta didik telah mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan.
Rata-rata kelas 65 dengan rata-rata kelas pada pra siklus 60,78, pada
siklus 1 rata-rata kelas mencapai 73,70 dan rata-rata pada siklus 2
mencapai 82,11. Prosentase ketuntasan belajar klasikal yang dicapai
75% yang mana ketuntasan belajar klasikal pada pra siklus mencapai
36,84% pada siklus 1 ketuntasan belajar klasikal mencapai 73,68 % dan
pada siklus 2 ketuntasan belajar klasikal mencapai 86,84%.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan
menerapkan metode Yanbu‟a dapat meningkatkan prestasi belajar
membaca al-Qur‟an peserta didik semester ganjil kelas VII D dan VII E
SMP Negeri 3 Salatiga tahun ajaran 2014.
B. Saran
Dalam penelitian tindakan kelas dalam pembelajaran dengan
menerapkan metode Yanbu‟a dalam meningkatkan prestasi belajar
membaca al-Qur‟an memang sudah berhasil akan tetapi masih perlu
adanya suatu perbaikan agar peserta didik lancar dan benar sesuai kaidah
ilmu tajwid dalam membaca al-Qur‟an dan pembelajaran ini bisa lebih
bermanfaat.Adapun saran dalam penelitian ini adalah:
1. Guru bisa menerapkan Metode Yanbu‟a ketika mengajar Pendidikan
Agama Islam (PAI) khususnya materi membaca dan menulis al-
Qur‟an.
2. Peserta didik supaya dibiasakan membaca al-Qur‟an setiap hari
minimal 1 juz, lancar membaca al-Qur‟an karena kebiasaan setiap
hari membaca.
3. Untuk instansi (sekolah yang diteliti) bisa menerapkan metode
Yanbu‟a dalam mengatasi kesulitan belajar membaca al-Qur‟an semua
peserta didik dan perlu adanya relawan guru pendamping dalam
pendampingan siswa membaca al-Qur‟an setiap harinya.
.
DAFTAR PUSTAKA
Depag, Al-Qur’an dan terjemah New Cordova, Jawa Barat: Syaamil Qur‟an,
2012.
Imam Abi Abdillah Muhammad bin Ismail, Shohihul bukhori, Bairut Libanon:
Darut kutub al alamiyah, 1992.
M. Quraish Shihab, Membumikan al-Qur’an, Bandung: Mizan, 1994.
Muhammad Islam, Metode Iqra’ Alif Ba Ta Untuk Pemula Baca Tulis al-Qur’an
Tanpa Guru Dari Dasar Sampai Mahir, Yogyakarta: Citra Media Pustaka, 2013.
Poerwadarminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1982.
Ahmad Warson Munawwir, Al-Munawwir Kamus Arab Indonesia, Surabaya:
Pustaka Progressif, 1997.
Tm. Hasbi Ash Shiddieqi, Sejarah Dan Pengantar Ilmu Al-Qur’an/ Tafsir,
Jakarta: Bulan Bintang, 1982.
Wijaya Kusumah, Dedi Dwitagama, Mengenal Penelitian Tindakan Kelas,
Jakarta: Indeks, 2010.
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai
Pustaka, 2007.
Poerwadarminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2006.
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, Jakarta: Rajawali Pres, 2010.
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2011.
Moh Uzer Usman, Lilis Setyawati, Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar
Mengajar, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1993.
Budihardjo, Profetika Jurnal Studi Islam, Solo: Program Magister Studi Islam,
2005.
Muhammad Ulinnuha Arwani, Thariqoh Baca Tulis Dan Menghafal al-Qur’an,
Kudus: Pondok Tahfidh Yanbuul Qur‟an, 2009.
Arikunto, Suharsini, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara, 2006.
Lampiran 1
DAFTAR HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PRA SIKLUS
Satuan Pendidikan : SMP Negeri 3 Salatiga
Materi Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Materi Pokok : Qur‟an Hadis
Kelas/Semester : VII D dan VII E
Jumlah Peserta didik : 38
Tahun Pelajaran : 2014/2015
No Nama Peserta Didik Nilai Keterangan
1 Intan Winda W.S 70 Tuntas
2 Fara Alya W 80 Tuntas
3 Reza Mayaza D 35 Tidak Tuntas
4 Ayun Rahma Sari 60 Tidak Tuntas
5 Wildan M Akbar 50 Tidak Tuntas
6 Annisa Fauziya S.P 60 Tidak Tuntas
7 Rafi Akbar P 30 Tidak Tuntas
8 Dwi Wahyu U 50 Tidak Tuntas
9 Angga Putra 40 Tidak Tuntas
10 Shinta F 70 Tuntas
11 Alfian Arianto 30 Tidak Tuntas
12 Silvia Dewi 80 Tuntas
13 Saka Prana P 40 Tidak Tuntas
14 Andes Herlina 60 Tidak Tuntas
15 M. Fauzi Setiawan 55 Tidak Tuntas
16 Salma Armadani 60 Tidak Tuntas
17 Rizal Priambodo 55 Tidak Tuntas
18 Meita Nanti 70 Tuntas
19 Anisa Rahma 40 Tidak Tuntas
20 Aurora Fidzah H 60 Tidak Tuntas
21 Faisal Atthatariq 80 Tuntas
22 Indi Sabila 90 Tuntas
23 Arya Surya 70 Tuntas
24 Andri Joko Susilo 60 Tidak Tuntas
25 Yoga Febriansyah 70 Tuntas
26 Ummul Fadhilah 60 Tidak Tuntas
27 Shibar Yusuf B 70 Tuntas
28 Salis Khairunnisa 50 Tidak Tuntas
29 Bagas Eka 70 Tuntas
30 Ananda Setya Putri 60 Tidak Tuntas
31 Febrian Riski 85 Tuntas
32 Rizka Widya 60 Tidak Tuntas
33 Ade Risma 80 Tuntas
34 Muh Hidayat 60 Tidak Tuntas
35 Fiqih Indriastuti 80 Tuntas
36 Ranny Dewiningtiyas 40 Tidak Tuntas
37 Linda Rahmawati 70 Tuntas
38 Hening Wahyu S 60 Tidak Tuntas
Jumlah 2310
Rata Rata 60.78
Lampiran 2
Soal Pra Siklus
Nama :
Kelas :
Isilah Titik –titik Dibawah Ini Dengan Jawaban Yang Benar!
..... Huruf hijaiyyah disamping apabila ditulis latin maka ح , خ, غ .1
......Kata disamping apabila ditulis latin maka قال .2
.... Kata disamping apabila ditulis latin maka رضيا .3
4. Kata disamping apabila ditulis latin maka.....
Kata disamping yang bergaris bawah sesuai dengan ول اك ن بدعائك .5
kaidah tajwid disebut bacaan iqlab karena....
Kata disamping dalam kaidah tajwid disebut bacaan ghunnah ان .6
karena......
Kata yang bergaris bawah disamping dalam kaidah tajwid هن العظم .7
disebut bacaan idhar syafawi karena....
......Kata disamping apabila ditulis latin maka زكريا .8
........Huruf hijaiyyah disamping apabila ditulis latin maka ك, ق .9
‟Kata disamping dalam kaidah tajwid disebut bacaan ikhfa من ق بل .10
karena...
LAMPIRAN 3
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) SIKLUS 1
Sekolah : SMP Negeri 3 Salatiga
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas/ Semester : VII/1
Materi Pokok : Al Qur‟an dan Al Hadits (Cinta Ilmu Pengetahuan)
Al Qur‟an Surat Arrahman {55: 33} dan surat Al Mujadilah {58:
11}
Alokasi Waktu : 1 pertemuan ( 3X 40 Menit)
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya.
KI 3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
KI 4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
B. KOMPETENSI DASAR dan INDIKATOR:
NO. KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI
1 1.1 Menghayati al-Qur‟an sebagai implementasi dari pemahaman rukun iman.
2 2.7 Menghargai perilaku
semangat menuntut ilmu
sebagai implementasi dari
surat ar-Rahman {55: 33}
dan surat al- Mujadilah
3 4. 3.1 Membaca Q.S ar- Rahman ayat 33 dan Q.S al-Mujadilah ayat 11 dengan tartil
4.3.1.1. Menerapkan bacaan mad dalam
Q.S ar-Rahman ayat 33 dan Q.S al-
Mujadilah {58:33}
4.3.1.2. Membaca Q.S ar-Rahman
{55:33} dengan tartil.
4.3.1.3 Membaca Q.S al Mujadilah
{58:11} dengan tartil.
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengamati, menanya, mendiskusikan, mendemonstrasikan dan
mengkomunikasikan peserta didik dapat
a. Menerapkan bacaan mad dalam Q.S arrahman ayat 33 dengan
benar.
b. Menerapkan bacaan mad dalam Q.S al-Mujadilah {58:11} dengan
benar.
B. Materi Pembelajaran
1. Pertemuan 1
Hukum Bacaan Mad
a. Pengertian Hukum Bacaan Mad
b. Macam-Macam Hukum Bacaan Mad
2. Pertemuan ke-2
a. Bacaan Q.S ar-Rahman {55:33}
b. Bacaan Q.S al Mujadilah {58: 11}
C. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan: Scientific
2. Teknik: tutor Sebaya
D. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
1. Media
a. MP3 pembelajaran al-Qur‟an
b. Buku Kitab Yanbu‟a
2. Alat
a. Laptop
b. Spidol
c. Papan tulis
3. Sumber Belajar
a. Yayasan Penyelenggara Penterjemah al-Qur‟an dan Terjemahnya,
Jakarta: Indah Press, 1996.
b. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan 2013, Buku Siswa
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, Jakarta: Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan, hal 3-4.
c. Dewan Redaksi Ensiklopedi islam, 1997, Ensiklopedi Islam, Jakarta:
Ichtiar Baru Van Hoeve, hal 132-143.
E. LANGKAH LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Pendahuluan (10 Menit)
a. Guru membuka pembelajaran dengan salam dan berdoa bersama
dipimpin oleh seorang peserta didik dengan penuh khidmat.
b. Guru memperhatikan kesiapan diri peserta didik dengan mengisi lembar
kehadiran dan memeriksa kehadiran, kerapian pakaian, posisi, dan
tempat duduk peserta didik.
c. Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan secara
komunikatif yang berkaitan dengan materi iman kepada Allah.
d. Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai.
e. Menyampaikan tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam
pembelajaran.
2. Kegiatan inti
a. Mengamati:
1). Peserta didik Mendengarkan bacaan Q.S ar-Rahman ayat 33 yang
sumbernya dari MP3 yang ada di laptop.
2). Peserta didik membaca Q.S ar-Rahman ayat 33 yang ada di
papan tulis.
3). Peserta didik mendengarkan bacaan Q.S al-Mujadilah ayat 11 yang
sumbernya dari MP3 yang ada dilaptop.
4). Peserta didik membaca Q.S al-Mujadilah ayat 11 yang ada di
papan tulis.
b. Menanya
Melalui motivasi dari guru, peserta didik, mengajukan pertanyaan
tentang hal-hal yang belum jelas dari hasil mendengar dan membaca
Q.S ar-Rahman ayat 33 dan Q.S al-Mujadilah ayat 11
c. Ekplorasi
1). Peserta didik berkelompok dengan anggota 4-5 orang kemudian
memilih salah satu diantara mereka yang paling fasih bacaan al-
Qur‟annya untuk menjadi tutor sebaya.
2). Masing-masing anggota kelompok membaca Q.S ar-Rahman ayat
33 dan Q.S al-Mujadilah ayat 11 secara bergantian.
3). Peserta didik mencari informasi tentang hukum bacan mad.
d. Asosiasi
1). Masing-masing anggota kelompok membaca Q.S ar-Rahman ayat 33
dan Q.S al-Mujadilah ayat 11 secara bergantian.
2). Ketua kelompok memperhatikan dan memberi penilaian terhadap
bacaan teman lain.
3). Peserta didik mengidentifikasi hukum bacaan mad yang terdapat
dalam Q.S ar-Rahman ayat 33 dan Q.S al Mujadilah ayat 11.
e. Komunikasi
1). Ketua kelompok mendemontrasikan bacaan Q.S ar-Rahman ayat 33 dan
Q.S al-Mujadilah ayat 11 didepan kelas dan memaparkan temuan
hukum bacaan mad yang terdapat dalam Q.S ar-Rahman ayat 33 dan
Q.S almujadilah ayat 11.
2). Kelompok lain mengamati dan memberi penilaian terhadap bacaan Q.S
ar-Rahman ayat 33 dan Q.S al-Mujadilah ayat 11 dan temuan hukum
bacaan mad yang terdapat dalam Q.S ar-Rahman ayat 33 dan Q.S al-
Mujadilah ayat 11 dari kelompok lain.
3. Penutup
a. Melaksanakan refleksi dengan mengajukan pertanyaan atau tanggapan
peserta didik dari kegiatan yang telah dilaksanakan sebagai bahan
masukan untuk perbaikan langkah selanjutnya.
b. Melakukan penguatan materi pelajaran hari ini
c. Menyampaikan inti kegiatan untuk pembelajaran pada pertemuan
berikutnya.
F. PENILAIAN
1. Jenis/teknik penilaian
a) Penilaian antar teman
b) Tes Untuk Kinerja
c). Tes siklus
2. Bentuk Intrumen dan Intrumen
a). Lembar Penilaian Antar Teman (terlampir)
b). Soal Tes Untuk Kinerja (Terlampir)
c) Soal siklus (Terlampir)
3. Pedoman Penskoran (terlampir dibawah intrumen penilaian masing-
masing).
Salatiga 22 November 2014
Guru Pengampu Peneliti
Sri Haryanto Siti Ayamil Choliyah
NIP 196006011984051003 NIM 11111087
Mengetahui
Kepala Sekolah
Drs. Bambang Subiyakto, M.Pd
NIP 19611023198803 1005
Lampiran 4
DAFTAR ANGGOTA KELOMPOK SIKLUS 1
Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4
Indi Sabila Faisal Attariq febriyan Rizki Ade Risma
Hening W.S Muh Hidayat Rizka Widiya Bagas Eka
Silvia D Wildan M. A Ayun R. S Shinta F
Ranny D Ananda S.P Salis K Anisa R
Angga P Dwi W.U Rafi A Annisa F.S.P
Kelompok 5 Kelompok 6 Kelompok 7 Kelompok 8
Fiqih Indriastuti Fara Alya Intan W.S Linda
Rahmawati
Shibar Yusuf Yoga F. Arya S Meita nanti
Aurora Faizah Salma A Andes H Ummul F
Rizal P M. Fauzi Saka P Alfian A
Reza M.S
Lampiran 5
Lembar Soal dan Lembar Jawaban Diskusi kelompok siklus 1
Soal Diskusi Kelompok siklus 1
Sebutkan bacaan mad yang ada dalam surah ar-Rahman ayat 33 dan surah al
mujadilah ayat 11
Kunci Jawaban Soal Diskusi Kelompok Siklus 1
Berikut ini merupakan bacaan mad thabi‟i
, , , , , , , ال, اال
, , ,, , , , , , , , ,
, , , , , , , في المجلس
Berikut ini merupakan bacaan mad jaiz munfashil
Lampiran 6
Lembar Obsevasi Guru Dalam Proses Pembelajaran Siklus 1
Penerapan Metode Yanbu’a
Satuan Pendidikan : SMP Negeri 3 Salatiga
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Materi Pokok : Al-Qur‟an dan Al Hadist
Kelas/ Semester : VII D dan VII E
Guru Yang Diamati : Sri Haryanto S.Pd.I
Jumlah Peserta Didik : 38
Tahun Pelajaran : 2014/2015
Kompetensi Dasar
4.3.1 Membaca Q.S ar-Rahman ayat 33 dan Q.S al-Mujadilah ayat 11 dengan
tartil.
Indikator Pencapaian Kompetensi
4.3.1.1. Menerapkan bacaan mad dalam Q.S ar-Rahman ayat 33 dan Q.S al-
Mujadilah ayat 11.
4.3.1.2. Membaca Q.S ar-Rahman 33 dengan tartil.
4.3.1.3. Membaca Q.S al-Mujadilah ayat 11.
NO Aspek Pengamatan Pelaksanaan
Ya Tidak
Pembukaan
1 Menyampaikan tujuan pembelajaran
2 Memberikan motivasi kepada peserta didik
bahwa membaca al-Qur‟an itu mudah
3 Memberikan gambaran umum yang akan
dilaksanakan peserta didik selama
pembelajaran
Kegiatan Inti
Penerapan metode yanbu‟a
5 Guru menjelaskan materi tentang bacaan mad
6 Membentuk kelompok kelompok secara
heterogen
7 Guru mengarahkan peserta didik untuk
mempresentasikan hasil temuan kelompoknya
8 Guru mengarahkan peserta didik untuk
berpasangan , kemudian diberi selebaran nilai
antar teman
9 Guru memanggil peserta didik satu persatu
untuk diambil nilai ketrampilan membaca al-
Qur‟an.
10 Guru mengoreksi jawaban peserta didik
11 Guru meluruskan jawaban peserta didik jika
terjadi kekeliruan
12 Guru memberikan penguatan materi yang
sesuai dengan konsep materi dengan benar
13 Guru memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk bertanya
Penutup
14 Guru menyimpulkan materi yang telah
dipelajari
15 Guru memberikan evaluasi kepada peserta
didik
16 Guru mbahas soal evaluasi
Lampiran 7
Lembar Obsevasi Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Siklus 1
Penerapan Metode Yanbu’a
Satuan Pendidikan : SMP Negeri 3 Salatiga
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Materi Pokok : Al-Qur‟an dan Al Hadist
Kelas/ Semester : VII D dan VII E
Jumlah Peserta Didik : 38
Tahun Pelajaran : 2014/2015
Kompetensi Dasar
4.3.1 Membaca Q.S ar-Rahman ayat 33 dan Q.S al-Mujadilah ayat 11 dengan
tartil.
Indikator Pencapaian Kompetensi
4.3.1.1. Menerapkan bacaan mad dalam Q.S ar-Rahman ayat 33 dan Q.S al-
Mujadilah ayat 11.
4.3.1.2. Membaca Q.S ar-Rahman 33 dengan tartil.
4.3.1.3. Membaca Q.S al-Mujadilah ayat 11.
NO Aspek Pengamatan Pelaksanaan
Ya Tidak
Pembukaan
1 Peserta didik merespon pertanyaan guru
2 Peserta didik membentuk kelompok yang
terdiri dari 8 orang.
3 Peserta didik melakukan peniaian antar teman
4 peserta didik berdiskusi
5 Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi
(ketua kelompok).
6 Peserta didik mengomentari terhadap kelompok
yang presentasi
7 Peserta didik menanyakan materi yang belum
faham
8 Peserta didik mengerjakan soal Evaluasi
Lampiran 8
1.Penilaian antar teman:
a. Instrumen: Berilah penilaian terhadap teman sebangkumu tentang sikap iman
kepada Allah SWT
b. Lembar penilaian
Daftar Cek Penilaian Antar Peserta Didik
Nama peserta didik yang dinilai :
Kelas :
Mata pelajaran : PAI dan Budi Pekerti
Sikap Spritual yang diamati : Sikap Iman Kepada Kitab Allah SWT
Berilah tanda cek pada kolom pilihan berikut dengan ketentuan:
4 = Selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan.
3 = Sering, apabila sering melakukan hanya kadang - kadang tidak melakukan.
2 = Kadang –kadang , apabila kadang –kadang melakukan dan sering tidak
melakukan.
1 =Tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
No Aspek Pengamatan Skor
1 2 3 4
1 Membaca al-Qur‟an di Sekolah
2 Membaca al-Qur‟an dirumah
3 Menjauhi perilaku tercela yang bertentangan dengan
ajaran al-Qur‟an
4 Mempelajari makna ayat-ayat al-Qur‟an
Skor perolehan
Skor maksimum
c.Pedoman Penskoran
1). Skor 4 = bernilai 4
2). Skor 3 = bernilai 3
3). Skor 2 = bernilai 2
4). Skor 1 = bernilai 1
5) Jumlahkan skor perolehan dan hitung menggunakan petunjuk penghitungan
akhir
6). Petunjuk penghitungan akhir menggunakan rumus:
Lampiran 9
Tes Untuk Kinerja
a.Instrumen : Bacalah Q.S ar-Rahman ayat 33 dan al-Mujadilah ayat 11 dengan
tartil
b. Lembar Penilaian
Penilaian Ketrampilan Membaca Q.S ar-Rahman: 33 dan Q.S al-Mujadilah :
11
Kelas :
Mata Pelajaran :Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kompetensi Dasar : 4.3.1 Membaca Q.S ar-Rahman 33 dan al-Mujadilah : 11
dengan tartil
NO Nama Peserta Didik Kriteria Skor perolehan Skor
Maksimum 1 2 3 4 5
1 Intan Winda W.S
2 Fara Alya W
3 Reza Mayaza D
4 Ayun Rahma Sari
Pedoman Penskoran.
1. Catatan Kriteria
a.Sangat lancar: Apabila peserta didik dapat membaca Q.S ar-Rahman ayat 33 dan
Q.S almujadilah ayat 11 dengan lancar dan tartil, skor 5.
b. Lancar: Apabila peserta didik dapat membaca Q.S ar-Rahman ayat 33 dan Q.S
al-Mujadilah ayat 11 dengan lancar dan tartil, tapi masih ada kesalahan kurang
dari 2, skor 4.
c. Sedang : Apabila peserta didik dapat membaca Q.S ar-Rahman ayat 33 dan Q.S
al-Mujadilah ayat 11 dengan lancar dan tartil, tapi masih ada kesalahan kurang
dari 5, skor 3.
d. Kurang lancar: Apabila peserta didik dapat membaca Q.S ar-Rahman ayat 33
dan Q.S al-Mujadilah ayat 11 kurang lancar, skor 2.
e. Tidak lancar: Apabila peserta didik tidak dapat membaca Q.S ar-Rahman ayat
33 dan Q.S al-Mujadilah ayat 11, skor 1.
2. Jumlahkan skor perolehan dan hitung menggunakan petunjuk perhitungan
akhir.
3. Penghitungan skor akhir menggunakan rumus.
Lampiran 10
Soal Siklus 1
Nama :
Kelas :
Isilah Titik titik dibawah Ini Dengan Jawaban Yang Benar!
Kata disamping bila ditulis latin maka.... 1.
......Kata disamping merupakan bacaan mad thabii karena العلي العظيم .2
Kata yang bergaris bawah disamping merupakan contoh شيئ قد يز .3
kalimah diakhir waqof bila ditulis latin maka....
ةواحدا .4 .....Kata disamping biladitulis latin maka ام
Kata disamping bila ditulis latin maka..... 5.
Kata disamping merupakan contoh bacaan mad thabii karena.... 6.
Kata disamping adalah bacaan mad thabi‟i karena.. 7.
8. Dalam kaidah tajwid ada yang disebut bacaan mad jaiz
munfashil.Contoh bacaan mad jaiz munfashil yaitu.....
Berikut ini adalah contoh bacaan mad thabii ( 9 فزيق وسعيز (
Karena ....
Kata disamping merupakan contoh bacaan akhir kalimah bila
.10واليه انيب
ditulis latin maka.....
Lampiran 11
Lembar Jawaban siklus 1
1. Hā,
Mῑm, „Ain, Sῑn, Qāf.
2. Ada
huruf ya sukun jatuh setelah harakat hamzah
3. Syaiu
n qadiir
4. Umm
atan wāhidā
5. Al
samāwātu
6. Ada
huruf alif jatuh setelah harakat fathah, huruf ya sukun jatuh
setelah harakat kasrah.
7. Huruf
ya‟ sukun jatuh setelah harokat kasrah, ada huruf alif jatuh setelah
harakat fathah
8.
9. Huruf ya sukun jatuh setelah harakat hamzah
10. Waila
ihi unῑb
Lampiran 12
DAFTAR NILAI HASIL BELAJAR SIKLUS 1
Satuan Pendidikan : SMP Negeri 3 Salatiga
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam (PAI)
Materi pokok : Membaca al-Qur‟an
Kelas/Semester : VII D dan VII E/ ganjil
Jumlah Peserta didik : 40
Tahun Pelajaran : 2014/2015
Daftar Nilai Siklus 1
NO Nama Peserta Didik NS NAT NKMA 1 NKMA 2 Nilai
1 Intan Winda W.S 70 81,25 100 80 82,5625
2 Fara Alya W 40 56,25 100 40 59,0625
3 Reza Mayaza D 75 81,25 90 80 81,5625
4 Ayun Rahma Sari 70 81,25 90 80 80,3125
5 Wildan M Akbar 70 75 100 80 81,25
6 Annisa Fauziya S.P 70 80,75 80 80 77,6875
7 Rafi Akbar P 70 80,75 90 80 80,1875
8 Dwi Wahyu U 65 80,75 100 60 76,4375
9 Angga Putra 75 80,75 100 80 83,9375
10 Shinta F 50 68,75 80 60 64,6875
11 Alfian Arianto 70 93,75 80 80 80,9375
12 Silvia Dewi 40 50 100 40 57,5
13 Saka Prana P 65 80,75 100 60 76,4375
14 Andes Herlina 40 50 100 60 62,5
15 M. Fauzi Setiawan 80 8,75 100 100 90,1875
16 Salma Armadani 20 50 100 60 57,5
17 Rizal Priambodo 50 50 90 60 62,5
18 Meita Nanti 40 75 80 60 63,75
19 Anisa Rahma 20 62,5 80 40 50,625
20 Aurora Fidzah H 70 100 90 80 85
21 Faisal Atthatariq 70 100 100 80 87,5
22 Indi Sabila 70 100 100 80 87,5
23 Arya Surya 30 62,5 100 60 63,125
24 Andri Joko Susilo 75 100 80 100 88,75
25 Yoga Febriansyah 70 80,75 100 80 82,6875
26 Ummul Fadhilah 70 93,75 80 80 80,9375
27 Shibar Yusuf B 40 50 90 60 60
28 Salis Khairunnisa 75 100 90 80 86,25
29 Bagas Eka A 70 100 80 80 82,5
30 Ananda Setya Putri 70 100 100 80 87,5
31 Febrian Riski 80 100 90 100 92,5
32 Rizka Widya 75 93,75 90 100 89,6875
33 Ade Risma 80 100 80 80 85
34 Muh Hidayat 70 87,5 100 80 84,375
35 Fiqih Indriastuti 70 100 90 80 85
36 Ranny Dewiningtiyas 70 100 100 80 87,5
37 Linda Rahmawati 80 100 80 100 90
38 Hening Wahyu S 80 100 100 100 95
jumlah 2800,9025
Rata-rata 73,70
Keterangan
NS : Nilai Siklus
NAT : Nilai Antar Teman
NKMA1 : Nilai Kelompok Masing- masing Anggota
NKMA 2 : Nilai Ketrampilan Membaca Al-Qur‟an
Lampiran 13
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) SIKLUS 2
Sekolah : SMP Negeri 3 Salatiga
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas/ Semester : VII D dan VII E /1
Materi Pokok : Al Qur‟an dan Al Hadits (Cinta Ilmu Pengetahuan)
Al Qur‟an Surat an-Nisa ayat 146, Q.S al-Baqoroh ayat
153 dan Q.S ali-Imran 134
Alokasi Waktu : 1 pertemuan ( 3X 40 Menit)
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya.
KI 3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
KI 4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR:
NO. KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI
1
4.5.1 Membaca Q.S An-Nisa (4): 146, Q.S al-Baqoroh (2): 153 dan Q.S Ali Imran (3):134, dengan tarti
1.1 Bacaan Q.S An-Nisa (4): 146, Q.S al-Baqoroh (2): 153 dan Q.S Ali Imran (3):134,dengan tartil.
2. Hukum bacaan nun sukun dan tanwin.
2.1 Pengertian hukum bacaan nun sukun dan tanwin.
2.2 Macam-macam hukum bacaan nun atau sukun dan tanwin
2.3 Praktik hukum bacaan nun sukun dan tanwin
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengamati, menanya, mendiskusikan, mendemonstrasikan dan
mengkomunikasikan peserta didik dapat
c. Menerapkan bacaan nun sukun atau tanwin dalam Q.S An-Nisa 146
d. Menerapkan bacaan nun sukun atau tanwin dalam Q.S al-Baqoroh
153.
e. Menerapkan bacaan nun sukun atau tanwin dalam Q.S Ali –Imran
134.
D. Materi Pembelajaran
1. Pertemuan 1
a.Pengertian Hukum Bacaan nun sukun dan tanwin
b. Macam-Macam Hukum Bacaan nun sukun dan tanwin
2. Pertemuan ke-2
a. Praktik hukum bacaan nun sukun dan tanwin dalam Q.S An-Nisa
146
b. Praktik hukum bacaan nun sukun dan tanwin dalam Q.S al-Baqoroh
153
c. Praktik hukum bacaan nun sukun dan tanwin dalam Q.S ali Imran
134
E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan: Scientific
2. Teknik: tutor Sebaya
F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
1. Media
a). MP3 pembelajaran al-Qur‟an
b). Buku Kitab Yanbu‟a
2. Alat
a. Laptop
b.Spidol
c. Papan Tulis
3. Sumber Belajar
a. Yayasan Penyelenggara Penterjemah al-Qur‟an dan Terjemahnya,
Jakarta: Indah Press, 1996.
b. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan 2013, Buku Siswa
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, Jakarta: Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan, hal 3-4.
c. Dewan Redaksi Ensiklopedi islam, 1997, Ensiklopedi Islam, Jakarta:
Ichtiar Baru Van Hoeve, hal 132-143.
G. LANGKAH LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Pendahuluan (10 Menit)
a. Guru membuka pembelajaran dengan salam dan berdoa bersama
dipimpin oleh seorang peserta didik dengan penuh khidmat.
b. Guru memperhatikan kesiapan diri peserta didik dengan mengisi lembar
kehadiran dan memeriksa kehadiran, kerapian pakaian, posisi, dan
tempat duduk peserta didik.
c. Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan secara
komunikatif yang berkaitan dengan materi iman kepada Allah.
d. Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai.
e. Menyampaikan tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam
pembelajaran.
2. Kegiatan inti
a. Mengamati:
1). Peserta didik Mendengarkan bacaan Q.S an-Nisa ayat 146 yang sum
bernya dari MP3 yang ada di laptop.
2). Peserta didik membaca Q.S an-Nisa ayat 146 yang ada di
papan tulis.
3). Peserta didik mendengarkan bacaan Q.S al-Baqoroh ayat 153 yang
sumbernya dari MP3 yang ada dilaptop.
4). Peserta didik membaca Q.S al-Baqoroh 153 yang ada di papan
tulis.
5). Peserta didik mendengarkan bacaan Q.S Ali –Imran 134 yang
sumbernya dari MP3 yang ada di laptop
6). Peserta didik membaca Q.S ali-Imran 134 yang ada dipapan
tulis.
b. Menanya
Melalui motivasi dari guru, peserta didik, mengajukan pertanyaan
tentang hal-hal yang belum jelas dari hasil mendengar dan membaca
Q.S an-Nisa ayat 146, Q.S al-Baqoroh ayat 153 dan Q.S ali-Imran 134
c. Ekplorasi
1). Peserta didik berkelompok dengan anggota 4-5 orang kemudian
memilih salah satu diantara mereka yang paling fasih bacaan al-
Qur‟annya untuk menjadi tutor sebaya.
2). Masing-masing anggota kelompok membaca Q.S an-Nisa ayat
146, Q.S al-Baqoroh ayat 153 dan Q.S ali-Imran 134 secara
bergantian.
3). Peserta didik mencari informasi tentang hukum bacan nun sukun
atau tanwin
d. Asosiasi
1). Masing-masing anggota kelompok membaca Q.S an-Nisa ayat 146,
Q.S al-Baqoroh ayat 153 dan Q.S ali-Imran 134 secara bergantian.
2). Ketua kelompok memperhatikan dan memberi penilaian terhadap
bacaan teman lain.
3). Peserta didik mengidentifikasi hukum bacaan mad yang terdapat
dalam Q.S an-Nisa ayat 146, Q.S al-Baqoroh ayat 153 dan Q.S ali-
Imran 134 .
e. Komunikasi
1). Ketua kelompok mendemontrasikan bacaan Q.S Q.S an-Nisa ayat
146, Q.S al-Baqoroh ayat 153 dan Q.S ali-Imran 134 didepan kelas
dan memaparkan temuan hukum bacaan mad yang terdapat dalam
Q.S an-Nisa ayat 146, Q.S al-Baqoroh ayat 153 dan Q.S ali-Imran
134
2). Kelompok lain mengamati dan memberi penilaian terhadap bacaan
Q.S an-Nisa ayat 146, Q.S al-Baqoroh ayat 153 dan Q.S ali-Imran
134 dan temuan hukum bacaan mad yang terdapat dalam Q.S an-
Nisa ayat 146, Q.S al-Baqoroh ayat 153 dan Q.S ali-Imran 134
dari kelompok lain.
3. Penutup
a. Melaksanakan refleksi dengan mengajukan pertanyaan atau tanggapan
peserta didik dari kegiatan yang telah dilaksanakan sebagai bahan
masukan untuk perbaikan langkah selanjutnya.
b. Melakukan penguatan materi pelajaran hari ini
c. Menyampaikan inti kegiatan untuk pembelajaran pada pertemuan
berikutnya.
H. PENILAIAN
1. Jenis/teknik penilaian
a) Penilaian antar teman
b) Tes Untuk Kinerja
c). Tes siklus
2. Bentuk Intrumen dan Intrumen
a). Lembar Penilaian Antar Teman (terlampir)
b). Soal Tes Untuk Kinerja (Terlampir)
c) Soal siklus (Terlampir)
3. Pedoman Penskoran (terlampir dibawah intrumen penilaian masing-
masing).
Guru Pengampu
Sri Haryanto S. Pd. I
NIP 196006011984051003
Salatiga 16 Desember 2014
Peneliti
Siti Ayamil Choliyah
NIM 11111087
Mengetahui
Kepala Sekolah
Drs. Bambang Subiyakto, M.Pd
NIP 19611023198803 1005
Lampiran 14
DAFTAR ANGGOTA KELOMPOK SIKLUS 2
Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4
Indi Sabila Faisal Attariq febriyan Rizki Ade Risma
Hening W.S Muh Hidayat Rizka Widiya Bagas Eka
Silvia D Wildan M. A Ayun R. S Shinta F
Ranny D Ananda S.P Salis K Anisa R
Angga P Dwi W.U Rafi A Annisa F.S.P
Kelompok 5 Kelompok 6 Kelompok 7 Kelompok 8
Fiqih Indriastuti Fara Alya Intan W.S Linda
Rahmawati
Shibar Yusuf Yoga F. Arya S Meita nanti
Aurora Faizah Salma A Andes H Ummul F
Rizal P M. Fauzi Saka P Alfian A
Reza M.S
Lampiran 15
Lembar Soal dan Lembar Jawaban Diskusi kelompok siklus 2
Soal: Sebutkan hukum bacaan nun sukun atau tanwin dalam Q.S an-Nisa 146,
Q.S al-Baqarah 153, Q.S Ali Imron 134
Jawaban soal diskusi kelompok siklus 2
ع Adalah contoh bacaan idhar sebab ada tanwin bertemu huruf اجزاعظيما.1
ف Adalah contoh bacaan Ikhfa karena ada nun sukun bertemu huruf ينفقون .2
Lampiran 16
Lembar Obsevasi Guru Dalam Proses Pembelajaran Siklus 2
Penerapan Metode Yanbu’a
Satuan Pendidikan : SMP Negeri 3 Salatiga
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Materi Pokok : Al-Qur‟an dan Al Hadist
Kelas/ Semester : VII D dan VII E /1
Guru Yang Diamati : Sri Haryanto S.Pd.I
Jumlah Peserta Didik : 38
Tahun Pelajaran : 2014/2015
Kompetensi Dasar
4.3.1 Membaca Q.S an-Nisa 146, Q.S al-Baqarah 153, Q.S Ali Imron 134
dengan tartil.
Indikator Pencapaian Kompetensi
4.5.1.1. Menerapkan hukum bacaan nun sukun atau tanwin dalam Q.S an-Nisa
146, Q.S al-Baqarah 153, Q.S Ali Imron 134
4.5.1.2. Membaca dengan Q.S an-Nisa 146 tartil.
4.5.1.3. Membaca Q.S al-Baqarah 153
4.5.1.4. Q.S Ali Imron 134
NO Aspek Pengamatan Pelaksanaan
Ya Tidak
Pembukaan
1 Menyampaikan tujuan pembelajaran
2 Memberikan motivasi kepada peserta didik
bahwa membaca al-Qur‟an itu mudah
3 Memberikan gambaran umum yang akan
dilaksanakan peserta didik selama
pembelajaran
Kegiatan Inti
Penerapan metode yanbu‟a
5 Guru menjelaskan materi tentang bacaan mad
6 Membentuk kelompok kelompok secara
heterogen
7 Guru mengarahkan peserta didik untuk
mempresentasikan hasil temuan kelompoknya
8 Guru mengarahkan peserta didik untuk
berpasangan , kemudian diberi selebaran nilai
antar teman
9 Guru memanggil peserta didik satu persatu
untuk diambil nilai ketrampilan membaca al-
Qur‟an.
10 Guru mengoreksi jawaban peserta didik
11 Guru meluruskan jawaban peserta didik jika
terjadi kekeliruan
12 Guru memberikan penguatan materi yang
sesuai dengan konsep materi dengan benar
13 Guru memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk bertanya
Penutup
14 Guru menyimpulkan materi yang telah
dipelajari
15 Guru memberikan evaluasi kepada peserta
didik
16 Guru mbahas soal evaluasi
Lampiran 17
Lembar Obsevasi Peserta didik Dalam Proses Pembelajaran Siklus 2
Penerapan Metode Yanbu’a
Satuan Pendidikan : SMP Negeri 3 Salatiga
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Materi Pokok : Al-Qur‟an dan Al Hadist
Kelas/ Semester : VII D dan VII E /
Jumlah Peserta Didik : 38
Tahun Pelajaran : 2014/2015
Kompetensi Dasar
4.3.1 Membaca Q.S an-Nisa 146, Q.S al-Baqarah 153, Q.S Ali Imron 134
dengan tartil.
Indikator Pencapaian Kompetensi
4.5.1.1. Menerapkan hukum bacaan nun sukun atau tanwin dalam Q.S an-Nisa
146, Q.S al-Baqarah 153, Q.S Ali Imron 134
4.5.1.2. Membaca dengan Q.S an-Nisa 146 tartil.
4.5.1.3. Membaca Q.S al-Baqarah 153
4.5.1.4. Q.S Ali Imron 134
NO Aspek Pengamatan Pelaksanaan
Ya Tidak
Pembukaan
1 Peserta didik merespon pertanyaan guru
2 Peserta didik membentuk kelompok yang
terdiri dari 8 orang.
3 Peserta didik melakukan peniaian antar teman
4 peserta didik berdiskusi
5 Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi
(ketua kelompok).
6 Peserta didik mengomentari terhadap kelompok
yang presentasi
7 Peserta didik menanyakan materi yang belum
faham
8 Peserta didik mengerjakan soal Evaluasi
Lampiran 18
1.Penilaian antar teman:
a. Instrumen: Berilah penilaian terhadap teman sebangkumu tentang sikap iman
kepada Allah SWT
b. Lembar penilaian
Daftar Cek Penilaian Antar Peserta Didik
Nama peserta didik yang dinilai :
Kelas :
Mata pelajaran : PAI dan Budi Pekerti
Sikap Spritual yang diamati : Sikap Iman Kepada Kitab Allah SWT
Berilah tanda cek pada kolom pilihan berikut dengan ketentuan:
4 = Selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan.
3 = Sering, apabila sering melakukan hanya kadang - kadang tidak melakukan.
2 = Kadang –kadang , apabila kadang –kadang melakukan dan sering tidak
melakukan.
1 =Tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
No Aspek Pengamatan Skor
1 2 3 4
1 Membaca al-Qur‟an di Sekolah 5 halaman setiap hari
2 Membaca al-Qur‟an dirumah 1 juz setiap hari
3 Menjauhi perilaku tercela yang bertentangan dengan
ajaran al-Qur‟an dan suka membantu sesama
4 Mempelajari makna ayat-ayat al-Qur‟an dan al-Hadis
Skor perolehan
Skor maksimum
c.Pedoman Penskoran
1). Skor 4 = bernilai 4
2). Skor 3 = bernilai 3
3). Skor 2 = bernilai 2
4). Skor 1 = bernilai 1
5) Jumlahkan skor perolehan dan hitung menggunakan petunjuk penghitungan
akhir
6). Petunjuk penghitungan akhir menggunakan rumus:
Lampiran 19
Tes Untuk Kinerja
a.Instrumen : Bacalah Q.S an-Nisa 146, Q.S al-Baqarah 153, Q.S Ali Imron 134
dengan tartil
b. Lembar Penilaian
Penilaian Ketrampilan Membaca Q.S an-Nisa 146, Q.S al-Baqarah 153, Q.S
Ali Imron 134
Kelas :
Mata Pelajaran :Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kompetensi Dasar : 4.5.1 Membaca Q.S an-Nisa 146, Q.S al-Baqarah 153, Q.S
Ali Imron 134dengan tartil
NO Nama Peserta Didik Kriteria Skor perolehan Skor
Maksimum 1 2 3 4 5
1 Intan Winda W.S
2 Fara Alya W
3 Reza Mayaza D
Pedoman Penskoran.
1. Catatan Kriteria
a.Sangat lancar: Apabila peserta didik dapat membaca Q.S an-Nisa 146, Q.S al-
Baqarah 153, Q.S Ali Imron 134 dengan lancar dan tartil, skor 5.
b. Lancar: Apabila peserta didik dapat membaca Q. .S an-Nisa 146, Q.S al-
Baqarah 153, Q.S Ali Imron 134 dengan lancar dan tartil, tapi masih ada
kesalahan kurang dari 2, skor 4.
c. Sedang : Apabila peserta didik dapat membaca Q.S an-Nisa 146, Q.S al-
Baqarah 153, Q.S Ali Imron 134. dengan lancar dan tartil, tapi masih ada
kesalahan kurang dari 5, skor 3.
d. Kurang lancar: Apabila peserta didik dapat membaca Q. .S an-Nisa 146, Q.S al-
Baqarah 153, Q.S Ali Imron 134 kurang lancar, skor 2.
e. Tidak lancar: Apabila peserta didik tidak dapat membaca Q.S an-Nisa 146, Q.S
al-Baqarah 153, Q.S Ali Imron 134 skor 1.
2. Jumlahkan skor perolehan dan hitung menggunakan petunjuk perhitungan
akhir.
3. Penghitungan skor akhir menggunakan rumus.
Lampiran 20
Soal Siklus 2
Nama :
Kelas :
Isilah Titik titik dibawah Ini Dengan Jawaban Yang Benar!
Ayat disamping bila ditulis latin maka...
1.
Ayat disamping ada contoh bacaan ghunnah yaitu.... 2.
3.
Ayat diatas ada contoh bacaan idhar syafawi yaitu.....
ان 4.Berikut ini adalah contoh kata diakhir kalimah
Bila ditulis latin maka.......
5.
Ayat diatas merupakan contoh bacaan ikhfa‟ dan idghom misli karena..........
Kata disamping termasuk fawatikhus suwar bila ditulis latin maka... 6.
7.
Ayat diatas ada contoh bacaan mat thabii diantaranya.....
8.
Yang bergaris bawah diatas merupakan akhir kalimah ketika waqof bila
ditulis latin maka......
9. Dalam kaidah tajwid ada bacaan idhar syafawi, huruf idhar syafawi
yaitu.....
10
Ayat diatas ada bacaan idhar syafawi yaitu...... karena.....
Lampiran 21
Lembar Jawaban siklus 2
1. Shād,
Wal qur‟āni al dzikru
إن .2
3.
ان .4
جأهم منذر
5.
Hādzā Illakh tilāq
6. Thā,
Sῑm, Mῑm
7. ,
, , ,
8. Mu‟
minῑn
9. Semu
a huruf hijaiyyah kecuali huruf mim dan ba
10.
Karena ada al takrif bertemu huruf „ain
Lampiran 22
Daftar Nilai Siklus 2
NO Nama Peserta Didik NS NAT NKMA NK Nilai
1 Intan Winda W.S 90 87,5 100 80 89,375
2 Fara Alya W 50 68,75 100 40 64,6875
3 Reza Mayaza D 75 81,25 100 80 84,0625
4 Ayun Rahma Sari 100 100 100 80 95
5 Wildan M Akbar 75 75 100 80 82,5
6 Annisa Fauziya S.P 95 100 100 80 93,75
7 Rafi Akbar P 90 100 100 80 92,5
8 Dwi Wahyu U 20 50 100 60 57,5
9 Angga Putra 60 87,5 100 80 76,875
10 Shinta F 80 87,5 100 60 81,875
11 Alfian Arianto 70 75 100 80 81,25
12 Silvia Dewi 20 50 100 40 52,5
13 Saka Prana P 50 75 100 60 71,25
14 Andes Herlina 60 75 100 60 73,75
15 M. Fauzi Setiawan 80 100 100 100 95
16 Salma Armadani 20 50 100 60 57,5
17 Rizal Priambodo 80 75 100 60 78,75
18 Meita Nanti 60 75 100 60 73,75
19 Anisa Rahma 20 50 100 40 52,5
20 Aurora Fidzah H 80 93,75 100 80 88,4375
21 Faisal Atthatariq 70 81,25 100 80 82,8125
22 Indi Sabila 100 93,75 100 80 93,4375
23 Arya Surya 50 50 100 60 65
24 Andri Joko Susilo 80 100 100 100 95
25 Yoga Febriansyah 90 100 100 80 92,5
26 Ummul Fadhilah 80 93,75 100 80 88,4375
27 Shibar Yusuf B 60 75 100 60 73,75
28 Salis Khairunnisa 90 100 100 80 92,5
29 Bagas Eka A 80 81,25 100 80 85,3125
30 Ananda Setya Putri 80 81,25 100 80 85,3125
31 Febrian Riski 60 87,5 100 100 86,875
32 Rizka Widya 80 93,75 100 100 93,4375
33 Ade Risma 80 87,5 100 80 86,875
34 Muh Hidayat 80 93,75 100 80 88,4375
35 Fiqih Indriastuti 90 100 100 80 92,5
36 Ranny Dewiningtiyas 80 93,75 100 80 88,4375
37 Linda Rahmawati 100 87,5 100 100 96,875
38 Hening Wahyu S 80 81,25 100 100 90,3125
Jumlah
Hasilnya 82,11
3120,4375
Rata-rata 82,11
BIOGRAFI PENULIS
Lahir di Kabupaten Semarang, 23 Juni 1990 dari keluarga
petani dari pasangan bapak Mustaqim dan ibu Siti
Khotimah yang beralamatkan di Dusun Wonokerto RT 02
RW 01 Desa Wonokerto Kecamatan Bancak, Kabupaten
Semarang 50552 adalah Siti Ayamil Choliyah
Riwayat pendidikan dimulai dari MI Nurul Islam wonokerto lulus tahun
2003, melanjutkan jnjang sekolah menengah pertama di SMP Negeri 1 Bringin
lulus tahun 2006, selanjutnya dijenjang sekolah menengah atas di MA Sunan
Katong Kaliwungu Kendal lulus tahun 2009. Ditingkat perguruan tinggi
melanjutkan di Institut Agama Islam Negeri Salatiga Fakultas Tarbiyah
Pendidikan Agama Islam. Selain belajar di pendidikan formal penulis juga belajar
dipendidikan non formal yaitu di Pondok pesantren Ulumul Qur‟an Miftahul
Falah kaliwungu Kendal pada tahun 2006-2010.
Ketika menjadi mahasiswa penulis bergabung dalam jajaran kepengurusan
di Jam‟iyyatul Qura‟ wal Huffadz (JQH) IAIN Salatiga selama 2 periode
2012/2013 sampai 2013/2014 dan jajaran kepengurusan Pergerakan Mahasiswa
Islam Indonesia (PMII) Salatiga selama 2 periode 2013/2014 sampai 2014/2015.
Skripsi yang berjudul “PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR
MEMBACA ALQUR’AN PADA SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 3
SALATIGA TAHUN 2014” adalah karya siti Ayamil Choliyah yang disusun
guna memenuhi syarat memperoleh gelar sarjana dalam ilmu tarbiyah yaitu
Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd. I).
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan dibawah ini adalah
Nama : Siti Ayamil Choliyah
NIM : 11111087
Skripsi yang berjudul “Peningkatan Prestasi Belajar Membaca Alqur‟an Pada
Siswa Kelas VII di SMP Negeri 3 Salatiga Tahun 2014” TIDAK KEBERATAN
UNTUK DIPUBLIKASIKAN.
Demikian surat ini dibuat yang sebenar benarnya.
Salatiga 6 April 2015
Penulis
Siti Ayamil Choliyah