PENYAKIT HEPATITIS

47
BAB I PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG Penyakit Hepatitis adalah penyakit yang disebabkan oleh beberapa jenis virus yang menyerang dan menyebabkan peradangan serta merusak sel-sel organ hati manusia. Hati merupakan organ tubuh manusia yang sangat penting yang memiliki fungsi sebagai saringan atas setiap masuknya partikel berbahaya yang masuk ke tubuh seseorang. Seseorang apabila mengidap penyakit tersebut maka tidak ada lagi bagian tubuhnya yang dapat menangkal partikel berbahaya atau racun kedalam tubuh sehingga dapat menimbulkan resiko kematian. Virus hepatitis ini memiliki tingkat keganasan yang lebih besar daripada virus berbahaya lainnya termasuk HIV Aids. Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan lebih dari dua miliar penduduk dunia terinfeksi hepatitis B dengan angka kematian 250 ribu orang per tahun dan 170 juta penduduk dunia mengidap hepatitis C dengan tingkat kematian 350 ribu orang per tahun. Jumlah penderita hepatitis di Indonesia diperkirakan sebanyak 30 juta orang yang mengidap penyakit hepatitis B dan C. Setengah dari jumlah itu diduga memiliki penyakit liver kronis, dengan 10 persen di antaranya menjadi kanker liver. 1

description

Penyakit Hepatitis adalah penyakit yang disebabkan oleh beberapa jenis virus yang menyerang dan menyebabkan peradangan serta merusak sel-sel organ hati manusia. Hati merupakan organ tubuh manusia yang sangat penting yang memiliki fungsi sebagai saringan atas setiap masuknya partikel berbahaya yang masuk ke tubuh seseorang. Seseorang apabila mengidap penyakit tersebut maka tidak ada lagi bagian tubuhnya yang dapat menangkal partikel berbahaya atau racun kedalam tubuh sehingga dapat menimbulkan resiko kematian. Virus hepatitis ini memiliki tingkat keganasan yang lebih besar daripada virus berbahaya lainnya termasuk HIV Aids. Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan lebih dari dua miliar penduduk dunia terinfeksi hepatitis B dengan angka kematian 250 ribu orang per tahun dan 170 juta penduduk dunia mengidap hepatitis C dengan tingkat kematian 350 ribu orang per tahun. Jumlah penderita hepatitis di Indonesia diperkirakan sebanyak 30 juta orang yang mengidap penyakit hepatitis B dan C. Setengah dari jumlah itu diduga memiliki penyakit liver kronis, dengan 10 persen di antaranya menjadi kanker liver. Saat ini, penderita Hepatitis sering mengalami keterlambatan penanganan medis. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan waktu untuk melakukan konsultasi ke dokter dan gejala yang nampak pada penyakit ini mirip dengan penyakit biasa sehingga sering diabaikan oleh sebagian besar orang. Kebutuhan informasi yang cepat dan tepat dari seorang pakar kesehatan atau dokter spesialis penyakit dalam sangatlah dibutuhkan, hal inilah yang mendorong pembangunan aplikasi diagnosa Hepatitis untuk diwujudkan. Penanganan solusi kesehatan Hepatitis akan sangat membantu terutama dalam hal mendiagnosis, menentukan jenis hepatitis yang diderita dan terapi yang dibutuhkan.

Transcript of PENYAKIT HEPATITIS

Page 1: PENYAKIT HEPATITIS

BAB I

PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG

Penyakit Hepatitis adalah penyakit yang disebabkan oleh beberapa

jenis virus yang menyerang dan menyebabkan peradangan serta merusak

sel-sel organ hati manusia. Hati merupakan organ tubuh manusia yang

sangat penting yang memiliki fungsi sebagai saringan atas setiap masuknya

partikel berbahaya yang masuk ke tubuh seseorang. Seseorang apabila

mengidap penyakit tersebut maka tidak ada lagi bagian tubuhnya yang dapat

menangkal partikel berbahaya atau racun kedalam tubuh sehingga dapat

menimbulkan resiko kematian. Virus hepatitis ini memiliki tingkat

keganasan yang lebih besar daripada virus berbahaya lainnya termasuk HIV

Aids.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan lebih dari dua

miliar penduduk dunia terinfeksi hepatitis B dengan angka kematian 250

ribu orang per tahun dan 170 juta penduduk dunia mengidap hepatitis C

dengan tingkat kematian 350 ribu orang per tahun. Jumlah penderita

hepatitis di Indonesia diperkirakan sebanyak 30 juta orang yang mengidap

penyakit hepatitis B dan C. Setengah dari jumlah itu diduga memiliki

penyakit liver kronis, dengan 10 persen di antaranya menjadi kanker liver.

Saat ini, penderita Hepatitis sering mengalami keterlambatan

penanganan medis. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan waktu untuk

melakukan konsultasi ke dokter dan gejala yang nampak pada penyakit ini

mirip dengan penyakit biasa sehingga sering diabaikan oleh sebagian besar

orang. Kebutuhan informasi yang cepat dan tepat dari seorang pakar

kesehatan atau dokter spesialis penyakit dalam sangatlah dibutuhkan, hal

inilah yang mendorong pembangunan aplikasi diagnosa Hepatitis untuk

diwujudkan. Penanganan solusi kesehatan Hepatitis akan sangat membantu

terutama dalam hal mendiagnosis, menentukan jenis hepatitis yang diderita

dan terapi yang dibutuhkan.

1

Page 2: PENYAKIT HEPATITIS

Dari uraian beberapa sumber inilah dijadikannya alasan, mengapa

kami mengangkat masalah hepatitis untuk dijadikan makalah.

II. RUMUSAN MASALAH

1. Konsep Dasar Penyakit Hepatitis

a. Apakah pengertian dari hepatitis?

b. Bagaimanakah etiologi hepatitis?

c. Apa sajakah manifestasi klinis dari hepatitis?

d. Bagaimanakah tanda dan gejala hepatitis?

e. Bagaimanakah pohon masalah dari hepatitis?

f. Apa sajakah pemeriksaan diagnostik dari hepatitis?

g. Bagaimanakah penatalaksanaan medis dari hepatitis?

2. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan

a. Bagaimanakah pengkajian keperawatan pada hepatitis?

b. Apa sajakah diagnosa keperawatan pada hepatitis?

c. Bagaimanakah perencanaan keperawatan pada hepatitis?

d. Bagaimanakah implementasi keperawatan pada hepatitis?

e. Bagaimanakah evaluasi keperawatan pada hepatitis?

III. TUJUAN PENULISAN

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui dan memahami tentang penyakit hepatitis.

2. Tujuan Khusus

1) Konsep Dasar Penyakit Hepatitis

a) Mahasiswa mampu mengetahui apa itu hepatitis dengan benar

b) Mahasiswa dapat memahami bagaimana etiologi hepatitis

dengan tepat

c) Mahasiswa mampu menjelaskan manifestasi klinis dengan

tepat

d) Mahasiswa mampu menjelaskan tanda dan gejala dengan

benar

2

Page 3: PENYAKIT HEPATITIS

e) Mahasiswa mampu memahami pohon masalah dengan tepat

f) Mahasiswa mampu menjelaskan pemeriksaan diagnostik

dengan benar

g) Mahasiswa mampu menjelaskan penatalaksanaan medis

dengan benar

2) Konsep Asuhan Keperawatan

a) Mahasiswa mampu menjelaskan tentang pengkajian

keperawatan dengan benar

b) Mahasiswa mampu menjelaskan tentang diagnosa keperawatan

dengan benar

c) Mahasiswa mampu menjelaskan perencanaan keperawatan

dengan benar

d) Mahasiswa mampu menjelaskan implementasi keperawatan

dengan benar

e) Mahasiswa mampu menjelaskan evaluasi keperawatan dengan

benar

IV. MANFAAT PENULISAN

Penulisan makalah ini adalah bermanfaat bagi mahasiswa dalam

memperluas wawasan dan informasi serta langkah-langkah dalam

pelaksanaannya.

V. METODE PENULISAN

Metode penulisan yang digunakan dalam pembuatan makalah ini adalah

metode studi pustaka dengan membaca dan menganalisis beberapa literatur

dan metode penelususran IT dengan mencari refrensi tambahan di internet

sebagai materi penunjang.

3

Page 4: PENYAKIT HEPATITIS

BAB II

PEMBAHASAN

I. KONSEP DASAR PENYAKIT

A. Definisi

Hepatitis adalah peradangan pada hati (liver) yang disebabkan oleh

virus. Virus hepatitis termasuk virus hepatotorik yang dapat mengakibatkan

hepatitis A (HAV), hepatitis B (HBV), hepatitis C (HCV), delta hepatitis

(HDV), hepatitis E (HEV), hepatitis F dan hepatitis G.

Hepatitis dibagi dua tahapan :

1. Hepatitis akut adalah infeksi virus sistemik yang berlangsung selama < 6

bulan

2. Hepatitis kronis adalah gangguan – gangguan yang terjadi > 6 bulan dan

berkelanjutan dari hepatitis akut

3. Hepatitis fulminat adalah perkembangan mulai dari timbulnya hepatitis

hingga kegagalan hati dalam waktu kurang dari 4 minggu oleh karena itu

hanya terjadi pada bentuk akut. (Yuliana Elin,2009)

Perbandingan berbagai hepatitis :

Tipe VirusCara

Penularan

Masa

Tunas

(Minggu)

Diagnosis

Akut Kronik

A RNA Enteral* 2 – 6Anti HAV –

Ig MTidak ada

E RNA Enteral 2 – 9Anti HEV –

Ig MTidak ada

B DNA Parenteral* 4 – 25

HbsAg, HBV

– DNA, Anti

HBc – Ig M

Sama

dengan akut

C RNA Parenteral 2 – 20 HCV RNASama

dengan akut

D RNA Parenteral 2 – 6 Anti D – Ig Sama

4

Page 5: PENYAKIT HEPATITIS

M dengan akut

Keterangan : *enteral = melalui jalan cern

*parenteral = tidak melalui jalan cerna

B. Etiologi

Klasifikasi agen penyebab hepatitis virus yaitu :

1. Transmisi secara enterik terdiri dari Virus Hepatitis A (HAV) dan Virus

Hepatitis E (HEV) :

- Virus tanpa selubung

- Tahan terhadap cairan empedu

- Ditemukan tinja

- Tidak dihubungkan dengan penyakit kronik

- Tidak terjadi viremia yang berkepanjangan atau kondisi karier

intestinal

2. Transmisi melalui darah terdiri atas virus hepatitis B (HBV), virus

hepatitis D (DHV), dan virus hepatitis C (HVC) :

- Virus dengan selubung (envelope)

- Rusak bila terpajan cairan empedu/detergen

- Tidak terdapat dalam tinja

Perbandingan berbagai hepatitis :

a. Dihubungkan dengan penyakit hati kronik

b. Dihubungkan dengan viremia yang persisten

Gejala hepatitis akut terbagi dalam 4 tahap yaitu : (Sudoyo Aru,dkk 2009)

1) Fase inkubasi

Waktu antara masuknya virus dan timbulnya gejala atau ikterus. Panjang

fase tergantung pada dosis inokulum yang ditularkan dan jalur penularan,

makin besar dosis inokulum, makin pendek fase inkubasi.

2) Fase prodormal (pra ikterik)

Fase diantar timbulnya keluhan – keluhan pertama dan timbulnya gejala

ikterus. Awitannya dapat disingkat atau insidius ditandai dengan malaise

umum, mialgia, atralgia, mudah lelah, gejala saluran nafas atas dan

5

Page 6: PENYAKIT HEPATITIS

anoreksia, diare, demam, dan nyeri abdomen di kuadran kanan atas atau

epgastrium.

3) Fase ikterus

Fase munculnya setelah 5 – 10 hari, tetapi dapat juga muncul bersamaan

dengan munculnya gejala. Setelah timbul ikterus jarang terjadi perburukan

gejala prodormal, tetapi justru akan terjadi perbaikan klinis yang nyata.

4) Fase konvalesen (penyembuhan)

Menghilangnya ikterus dan keluhan lain, tetapi hepatomegali dan

abnormalitas fungsi hati tetap ada. Nafsu makan kembali normal, keadaan

akut akan membaik dalam 2 – 3 minggu. Pada hepatitis A perbaikan klinis

dan laboratorium lengkap terjadi dalam 9 minggu dan 16 minggu untuk

hepatitis B.

C. Manifestasi Klinis

1. Malaise, anoreksia, mual dan muntah

2. Gejala flu, faringitis, abtuk, coryza, fotopobia, sakit kepala dan

mialgia

3. Demam ditemukan pada infeksi HAV

4. Ikterus didahului dengan kemunculan urin berwarna gelap

5. Pruritus (biasanya ringan dan sementara)

6. Nyeri tekan pada hati

7. Spelenomegali ringan

D. Tanda Dan Gejala

1. Hipertermia

Batasan karakteristik:

a. Konvulsi

b. Kulit kemerahan

c. Peningkatan suhu tubuh diatas kisaran normal

d. Kejang

e. Takikardi

f. Takipnea

6

Page 7: PENYAKIT HEPATITIS

g. Kulit terasa hangat

2. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh

Batasan Karakteristik :

a. Kram abdomen

b. Nyeri abdomen

c. Menghindari makanan

d. Berat badan 20% atau lebih dibawah berat badan ideal

e. Kerapuhan kapiler

f. Diare

g. Kehilangan rambut berlebihan

h. Bising usus hiperaktif

i. Kurang makanan

j. Kurang informasi

k. Kurang minat pada makanan

l. Penurunan berat badan dengan asupan makanan adekuat

m. Kesalahan konsepsi

n. Kesalahan informasi

o. Membrane mukosa pucat

p. Ketidakmampuan memakan makanan

q. Tonus otak menurun

r. Mengeluh gangguan sensasi rasa

s. Mengeluh asupan makanan kurang dari RDA (Recommended

Daily Allowance)

t. Cepat kenyang setelah makan

u. Sariawan rongga mulut

v. Steatorea

w. Kelemahan otot pengunyah

x. Kelemahan otot untuk menelan

3. Nyeri Akut

7

Page 8: PENYAKIT HEPATITIS

Batasan Karakteristik :

a. Perubahan selera makan

b. Perubahan tekanan darah

c. Perubahan frekuensi jantung

d. Perubahan frekuensi pernapasan

e. Laporan isyarat

f. Diafroesis

g. Perilaku distraksi (mis, berjalan modar mandir, mencari orang

lain dan/atau aktivitas lain, aktivitas yang berulang)

h. Mengekspresikan perilaku (mis, gelisah, merengek, menangis,

waspada, iritabilitas, mendesah)

i. Masker wajah (mis, mata kurang bercahaya, tampak kacau,

gerakan mata berpencar atau tetap pada satu fokus, meringis)

j. Sikap melindungi are nyeri

k. Fokus menyempit (mis,gangguan persepsi nyeri, hambatan

proses berpikir, penurunan interaksi dengan orang dan

lingkungan)

l. Indikasi nyeri yang dapat diamati

m. Perubahan posisi untuk menghindari nyeri

n. Sikap tubuh melindungi

o. Dilatasi pupil

p. Melaporkan nyeri secara verbal

q. Fokus pada diri sendiri

r. Gangguan tidur

4. Intoleransi Aktivitas

Batasan Karakteristik :

a. Respon tekanan darah abnormal terhadap aktivitas

b. Respon frekuensi jantung abnormal terhadap aktifitas

c. Perubahan EKG yang mencerminkan aritmia

d. Perubahan EKG yang mencerminkan iskemia

e. Ketidaknyamanan setelah beraktivitas

f. Dispnea setelah beraktivitas

8

Page 9: PENYAKIT HEPATITIS

g. Menyatakan merasa letih

h. Menyatakan merasa lemah

5. Resiko Gangguan Fungsi Hati

Faktor resiko :

a. Medikasi hepatotoksik

b. Ko-infeksi HIV

c. Penyalahgunaan zat

d. Infeksi virus: hepatitis A, hepatititis B

6. Resiko Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah

Faktor resiko :

a. Kurang pengetahuan tentang management diabetes

b. Tingkat perkembagan

c. Asupan diet

d. Pmantauan glukosa darah tidak tepat

e. Kurang penerimaan terhadap diagnosis

f. Kurang kepatuahan pada rencana management diabetic

g. Kurang managemen diabetes

h. Managemen medikasi

i. Status kesehatan mental

j. Tingkat aktifitas fisik

k. Kehamilan

l. Peride pertumbuhan cepat

m. Stress

n. Penambahan berat badan

o. Penurunan berat badan

E. POHON MASALAH

9

Page 10: PENYAKIT HEPATITIS

F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

10

Page 11: PENYAKIT HEPATITIS

1. Pemeriksaan Laboratorium :

a. Pemeriksaan pigmen

Urobilirubin direk

Bilirubin serum total

Bilirubin urine

Urobilirubin urine

Urobilirubin feses

b. Pemeriksaan protein

Protein total serum

Albumin serum

Globulin serum

HbsAg

c. Waktu protombin

Respon waktu terhadap vitamin K

d. Pemeriksaan serum transferase dan transaminase (awalnya meningkat,

dapat meningkat 1-2 minggu sebelum ikterik kemudian tampak turun)

AST atau SGOT

ALT atau SGPT

LDH

Amonia serum

2. Radiologi

Rontgen abdomen

Kolestogram dan kalangiogram

Arteriografi pembuluh darah seliaka

3. Pemeriksaan tambahan

Laparoskopi

Biospi hati : abnormal (4-10 x dari normal)

G. PENATALAKSANAAN MEDIS

11

Page 12: PENYAKIT HEPATITIS

Pengobatan yang dilakukan terutama bersifat dukungan dan mencakup

istirahat, hidrasi, dan asupan makanan yang adekuat. Hospitalisasi

diindikasikan bila terdapat muntah, dehidrasi, faktor pembekuan abnormal,

atau tanda-tanda gagal hati, yang membahayakan (gelisah, perubahan

kepribadian, letargi, penurunan tingkat kesadaran, dan perdarahan). Terapi IV,

studi laboratorium yang berulangkali, dan pemeriksaan fisik terhadap

perkembangan penyakit adalah tujuan utama penatalaksanaan di rumah sakit.

Berikut ini adalah obat-obat yang dapat digunakan :

1. Globulin imun (Ig) – digunakan sebagai profilaksis sebelum dan

sesudah terpajan hepatitis A (diberikan dalam waktu 2 minggu setelah

pemajanan)

2. HBIG – diberikan sebagai profilaksis setelah pemajanan (tidak

divaksinasi : diberikan per IM dan mulai dengan vaksin HB.

Divaksinasi: diberikan per IM ditambah dosis booster. Perinatal : 0,5 ml

per IM dalam 12 jam setelah kelahiran)

3. Vaksin Hepatitis B (Hevtavax B) – digunakan untuk mencegah

munculnya hepatitis B (Perinatal : diberikan per IM dalam 12 jam

setelah kelahiran, diulangi pada usia 1 dan 6 bulan. Anak-anak yang

berusia kurang dari 10 tahun. Tiga dosis IM (paha anterolateral /

deltoid), dua dosis pertama diberikan berselang 1 bulan, dan booster

diberikan 6 bulan setelah dosis pertama. Anak-anak yang berusia lebih

dari 10 tahun. Diberikan tiga dosis ke dalam otot deltoid. Perhatikan

bahwa anak yang menjalankan hemodialisis jangka panjang dan anak

dengan sindrom Down harus divaksinasi secara rutin karena tingginya

resiko memperoleh infeksi Hepatitis B ini).

II. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN

12

Page 13: PENYAKIT HEPATITIS

A. Pengkajian Keperawatan

1. Anamnesa

a. Biodata

Pada biodata diperoleh data tentang nama, umur, jenis kelamin,

tempat tinggal, pekerjaan, pendidikan dan status perkawinan.

b. Keluhan utama

Penderita datang untuk berobat dengan keluhan tiba-tiba tidak nafsu

makan, malaise, demam (lebih sering pada HVA), rasa pegal linu dan

sakit kepala pada HVB, serta hilangnya daya rasa lokal untuk

perokok.

2. Riwayat Penyakit atau Kesehatan

a. Riwayat Penyakit Sekarang

Riwayat kesehatan yang mencangkup tentang nyeri abdomen pada

kuadran kanan atas, demam, malaise, mual, muntah (anoreksia), feses

berwarna tanah liat dan urine pekat

b. Riwayat penyakit lalu

Riwayat apakah pasien pernah mengalami bradikardi atau pernah

menderita masa medis lainnya yang menyebabkan hepatitis (yang

meliputi penyakit gagal hati dan penyakit autoimun). Dan, kaji pula

apakah pasien pernah mengindap infeksi virus dan buat catatan obat-

obatan yang pernah digunakan.

c. Riwayat Kesehatan Keluarga

Kaji riwayat keluarga yang mengonsumsi alkohol, mengindap

hepatitis, dan penyakit biliaris.

Data dasar tergantung pada penyebab dan beratnya kerusakan atau

gangguan hati, seperti :

1) Aktivitas

a) Kelemahan

b) Kelelahan

c) Malaise

2) Sirkulasi

13

Page 14: PENYAKIT HEPATITIS

a) Bradikardi (Hiperbilirubin berat)

b) Ikterik pada sklera kulit, membran mukosa

c) Eliminasi

3) Urine gelap

4) Diare feses warna tanah liat

5) Makanan dan Cairan

a) Anoreksia

b) Berat badan menurun

c) Mual dan muntah

d) Peningkatan oedema

e) Asites

6) Neurosensori

a) Peka terhadap rangsang

b) Cenderung tidur

c) Letargi

d) Asteriksis

7) Nyeri atau Kenyamanan

a) Kram abdomen

b) Nyeri tekan pada kuadran kanan

c) Mialgia

d) Atralgia

e) Sakit kepala

f) Gatal ( pruritus )

8) Keamanan

a) Demam

b) Urtikaria

c) Lesi makulopopuler

d) Eritema

e) Splenomegali

f) Pembesaran nodus servikal posterior

g) Seksualitas

h) Pola hidup atau perilaku meningkatkan resiko terpajang.

14

Page 15: PENYAKIT HEPATITIS

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Hipertemia

Definisi : Peningkatan suhu tubuh diatas kisaran normal

Batasan Karakteristik :

a. Konvulsi

b. Kulit kemerahan

c. Peningkatan suhu tubuh diatas kisaran normal

d. Kejang

e. Takikardi

f. Takipnea

g. Kulit terasa hangat

Faktor yang berhubungan :

a. Anastesia

a. Penurunan aspirasi

b. Dehidrasi

c. Pemajanan lingkungan yang panas

d. Penyakit

e. Pemakaian pakaian yang tidak sesuai dengan suhu lingkungan

f. Peningkatan laju metabolisme

g. Medikasi

h. Trauma

i. Aktivitas berlebih

2. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh

Definisi : Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan

metabolik

Batasan Karakteristik :

a) Kram abdomen

b) Nyeri abdomen

c) Menghindari makanan

d) Berat badan 20% atau lebih dibawah berat badan ideal

e) Kerapuhan kapiler

15

Page 16: PENYAKIT HEPATITIS

f) Diare

g) Kehilangan rambut berlebihan

h) Bising usus hiperaktif

i) Kurang makanan

j) Kurang informasi

k) Kurang minat pada makanan

l) Penurunan berat badan dengan asupan makanan adekuat

m)Kesalahan konsepsi

n) Kesalahan informasi

o) Membrane mukosa pucat

p) Ketidakmampuan memakan makanan

q) Tonus otak menurun

r) Mengeluh gangguan sensasi rasa

s) Mengeluh asupan makanan kurang dari RDA (Recommended Daily

Allowance)

t) Cepat kenyang setelah makan

u) Sariawan rongga mulut

v) Steatorea

w) Kelemahan otot pengunyah

x) Kelemahan otot untuk menelan

Faktor-faktor yang berhubungan :

a. Faktor Biologis

a. Faktor Ekonomi

b. Ketidakmampuan untuk mengabsorbsi nutrient

c. Ketidakmampuan menelan makanan

d. Ketidakmampuan untuk mencerna makanan

e. Faktor psikologis

3. Nyeri Akut

Definisi : Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan

yang muncul akibat kerusakan jaringan yang aktual atau

potensial atau digambarkan dalam hal kerusakan sedemikian

rupa (International Association for the Study of Pain), awitan

16

Page 17: PENYAKIT HEPATITIS

yang tiba-tiba atau lambat dari intensitas ringan hingga berat

dengan akhir yang dapat diantisipasi atau diprediksi dan

berlangsung < 6 bulan.

Batasan Karakteristik :

a. Perubahan selera makan

b. Perubahan tekanan darah

c. Perubahan frekuensi jantung

d. Perubahan frekuensi pernapasan

e. Laporan isyarat

f. Diafroesis

g. Perilaku distraksi (mis, berjalan modar mandir, mencari orang lain

dan/atau aktivitas lain, aktivitas yang berulang)

h. Mengekspresikan perilaku (mis, gelisah, merengek, menangis, waspada,

iritabilitas, mendesah)

i. Masker wajah (mis, mata kurang bercahaya, tampak kacau, gerakan

mata berpencar atau tetap pada satu fokus, meringis)

j. Sikap melindungi area nyeri

k. Fokus menyempit (mis,gangguan persepsi nyeri, hambatan proses

berpikir, penurunan interaksi dengan orang dan lingkungan)

l. Indikasi nyeri yang dapat diamati

m. Perubahan posisi untuk menghindari nyeri

n. Sikap tubuh melindungi

o. Dilatasi pupil

p. Melaporkan nyeri secara verbal

q. Fokus pada diri sendiri

r. Gangguan tidur

Faktor yang Berhubungan :

a. Agens cedera (mis.,biologis, zat kimia, fisik, psikologis)

17

Page 18: PENYAKIT HEPATITIS

4. Intoleransi Aktivitas

Definisi : ketidakcukupan energy psikologis atau fisologis untuk

melanjutkan atau menyelesaikan aktifitas kehidupan sehari-

hari yang harus atau yang ingin dilakukan.

Batasan Karakteristik :

a. Respon tekanan darah abnormal terhadap aktivitas

b. Respon frekuensi jantung abnormal terhadap aktifitas

c. Perubahan EKG yang mencerminkan aritmia

d. Perubahan EKG yang mencerminkan iskemia

e. Ketidaknyamanan setelah beraktivitas

f. Dispnea setelah beraktivitas

g. Menyatakan merasa letih

h. Menyatakan merasa lemah

Faktor yang berhubungan :

a. Tirah baring atau imobilisasi

b. Kelemahan umum

c. Ketidakseimbangan antara suplei dan kebutuhan oksigen

d. Imobilitas

e. Gaya hidup monoton

5. Risiko Gangguan Fungsi Hati

Definisi : beresiko pada penurunan fungsi hati yang mungkin mengganggu

kesehatan

Faktor resiko :

a. Medikasi hepatotoksik

b. Ko-infeksi HIV

c. Penyalahgunaan zat

Infeksi virus: hepatitis A, hepatititis B

6. Risiko Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah

Definisi : resiko terhadap variasi kadar glukosa/gula darah dari rentang

normal

Faktor resiko :

18

Page 19: PENYAKIT HEPATITIS

d. Kurang pengetahuan tentang management diabetes

e. Tingkat perkembagan

f. Asupan diet

g. Pmantauan glukosa darah tidak tepat

h. Kurang penerimaan terhadap diagnosis

i. Kurang kepatuahan pada rencana management diabetic

j. Kurang managemen diabetes

k. Managemen medikasi

l. Status kesehatan mental

m. Tingkat aktifitas fisik

n. Kehamilan

o. Peride pertumbuhan cepat

p. Stress

q. Penambahan berat badan

r. Penurunan berat badan

C. Rencana Keperawatan

NO

DXDIAGNOSA TUJUAN (NOC) INTERVENSI (NIC)

1. Hipertermia NOC :

Termoregulation

Kriteria hasil:

a. Suhu tubuh dalam rentang

normal

b. Nadi dan RR dalam

rentang normal

c. Tidak ada perubahan

warna kulit dan tidak ada

pusing

NIC :

Fever treatment

a. Monitor suhu sesering

mungkin

b. Monitor IWL

c. Monitor warna dan suhu

kulit

d. Monitor tekanan darah,

nadi dan RR

e. Monitor penurunan

tingkat kesadaran

f. Monitor WBC, Hb, dan

Hct

19

Page 20: PENYAKIT HEPATITIS

g. Monitor intake dan output

h. Berikan antipiterik

i. Berikan pengobatan untk

mengatasi penyebab

demam

j. Selimuti pasien

k. Lakukan tapid sponge

l. Kolaborasi pemberian

cairan intravena

m. Kompres pasien pada

lipatan pada dan aksila

n. Tingkatkan sirkulasi udara

o. Berikan pengobatan untk

mencegah terjadinya

menggigil

Temperature regulation

a. Monitor suhu minimal

tiap 2 jam

b. Rencanakan monitoring

suhu secara kontinyu

c. Monitor TD, nadi, dan RR

d. Monitor warna dan suhu

kulit

e. Monitor tanda-tanda

hipertermi dan hipotermi

f. Tingkatkan intake cairan

dan nutrisi

g. Selimuti pasien untuk

mencegah hilangnya

kehangatan suhu tubuh

h. Ajarkan pada pasien cara

mencegah keletihan

20

Page 21: PENYAKIT HEPATITIS

akubat panas

i. Diskusikan pentingnya

pengaturan suhu tubuh

dan kemungkinan efek

negative dari kedinginan

j. Beri tahu tentang indikasi

terjadinya kekeletihan dan

penanganan emergency

yang diperlukan

k. Ajarkan indikas dari

hipotermi dan penanganan

yang diperlukan

l. Berikan antipiretik jika

perlu

Vital sign monitoring

a. Monitor TD, nadi, suhu

dan RR

b. Catat adanya fluktuasi

tekanan darah

c. Monitor Vital Sign saat

pasien berbaring, duduk,

atau berdiri

d. Auskultasi TD pada kedua

lenga dan bandingkan

e. Monitor TD, nadi, dan RR

sebelum, selama, dan

setelah aktivitas

f. Monitor kualitas nadi

g. Monitor frekuensi dan

irama pernafasan

h. Monitor suara paru

i. Monitor pola pernafasan

21

Page 22: PENYAKIT HEPATITIS

abnormal

j. Monitor suhu, warna dan

kelembaban kulit

k. Monitor sianosis perifer

l. Identifikasi penyebab

perubahan vital sign

2. Ketidakseimbangan

Nutrisi Kurang dari

Kebutuhan Tubuh

Kriteria Hasil :

1. Adanya peningkatan berat

badan sesuai dengan tujuan

2. Berat badan ideal sesuai

dengan tinggi badan

3. Mampu mengidentifikasi

kebutuhan nutrisi

4. Tidak ada tanda-tanda

malnutrisi

5. Menunjukkan peningkatan

fungsi pengecapan dari

menelan

6. Tidak terjadi penurunan

berat badan yang berarti

NIC

1. Nutrition Management

a. Kaji adanya alergi

makanan

b. Kolaborasi dengan ahli

gizi untuk menentukan

jumlah kalori dan

nutrisi yang dibutuhkan

pasien

c. Anjurkan pasien untuk

meningkatkan intake Fe

d. Anjurkan pasien untuk

meningkatkan protein

dan vitamin C

e. Berikan substansi gula

f. Yakinkan diet yang

dimakan mengandung

tinggi serat untuk

mencegah konstipasi

g. Berikan makanan yang

terpilih (sudah

dikonsultasikan dengan

ahli gizi)

h. Ajarkan pasien

bagaimana membuat

catatan makanan harian

22

Page 23: PENYAKIT HEPATITIS

i. Monitor jumlah nutrisi

dan kandungan kalori

j. Berikan informasi

tentang kebutuhan

nutrisi

k. Kaji kemampuan

pasien untuk

mendapatkan nutrisi

yang dibutuhkan

2. Nutrition Monitoring

a. BB pasien dalam batas

normal

b. Monitor adanya

penurunan berat badan

c. Monitor tipe dan

jumlah aktivitas yang

biasa dilakukan

d. Monitor interaksi anak

atau orang tua selama

makan

e. Monitor lingkungan

selama makan

f. Jadwalkan pengobatan

dan tindakan tidak

selama jam makan

g. Monitor kulit kering

dan perubahan

pigmentasi

h. Monitor turgor kulit

i. Monitor kekeringan,

rambut kusam, dan

mudah patah

23

Page 24: PENYAKIT HEPATITIS

j. Monitor mual dan

muntah

k. Monitor kadar albumin,

total protein, Hb, dan

kadar Ht

l. Monitor pertumbuhan

dan perkembangan

m. Monitor pucat,

kemerahan, dan

kekeringan jaringan

konjungtiva

n. Monitor kalori dan

intake kalori

o. Catat adanya edema,

hiperemik, hipertonik

papilla lidah dan

cavitas oral

p. Catat jika lidah

berwarna magenta,

scarlet

3 Nyeri Akut NOC :

a. Pain level

b. Pain control

c. Comfort level

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama ... x 24

jam. Pasien tidak mengalami

nyeri, dengan :

Kriteria Hasil

a. Mampu mengontrol nyeri

(tahu penyebab nyer,

mampu menggunakan

NIC :

a. Lakukan pengkajian

nyeri secara

komprehensif termasuk

lokasi, karakteristik,

furasi, frekuensi, kualitas

dan faktor presipitasi

b. Observasi reaksi

nonverbal dari

ketidaknyamanan

c. Bantu pasien dan

keluarga untuk mrncari

24

Page 25: PENYAKIT HEPATITIS

teknik nonfarmakologi

untuk mengurangi nyeri,

mencari bantuan)

b. Melaporkan bahwa nyeri

berkurang dnegan

menggunakan manajemen

nyeri

c. Mampu mengenali nyeri

(skala, intensitas, frekuensi

dan tanda nyeri)

d. Menyatakan rasa nyaman

setelah nyeri berkurang

e. Tanda vital dalam rentang

normal

f. Tidak mengalami

gangguan tidur

dan menemukan

dukungan

d. Kontrol lingkungan yang

dapat mempengaruhi

nyeri seperti suhu rungan,

pencahayaan dan

kebisingan

e. Kurangi faktor presipitasi

nyeri

f. Kaji tipe dan sumber

nyeri untuk menentukan

intervensi

g. Ajarkan tentang teknik

non farmakologi : napas

dala, relaksasi, distraksi,

kompres hangat/dingin

h. Berikan informasi

tentang nyeri seperti

penyebab nyeri, berapa

lama nyeri akan

berkurang dan antisipasi

ketidaknyamanan dari

prosedur

i. Monitor vital sign

sebelum dan sesudah

pemberian analgesik

4 Intoleransi aktivitas NOC

a. Energy conservation

b. Activity tolerance

c. Self care : ADLs

Setelah 3x24 jam interaksi

NIC

a. Activity therapy

b. Kolaborasikan dengan

tenaga rehabilitasi medic

dalam merencanakan

program therapy yang

25

Page 26: PENYAKIT HEPATITIS

diharapkan:

Kriteria Hasil

a. Berpartisipasi dalam

aktvitas fisik tanpa

disertai peningkatan

tekanan darah, nadi, dan

RR

b. Mampu melakukan

aktivitas seharihar ADLs

secara mandiri

c. Anda tanda vital normal

d. Energy psikomotor

e. Level kelemahan

f. Mampu berpindah:

dengan atau tanpa bantuan

alat

g. Status kardiopulmonari

adekuat

h. Sirkualasi status baik

i. Status respirasi:

pertukaran gas da ventilasi

adekuat

tepat

c. Bantu klien untuk

mengidentifikasi aktivitas

yang mampu dilakukan

d. Bantu untuk memilih

aktivitas konsisten yang

sesuai dengan

kemampuan fisik,

psikologi, dan social

e. Bantu untuk

mengidentifikas dan

mendapatkan sumber

daya yang diperlukan

untuk aktofitas yang

diiginkan

f. Bantu untk mendapatkan

alat bantuan aktivitas

seperti kursi roda dan

krek

g. Bantu untuk

mengidentifikasi aktifitas

yang disukai

h. Bantu klien untuk

membuat jadwal latihan

dalam waktu luang

i. Bantu klien/keluarag

untuk mengidentifikasi

kekurangan dalam

beraktifitas

j. Sediakan penguatan

positif bagi yang aktif

beraktifitas

26

Page 27: PENYAKIT HEPATITIS

k. Bantu pasien untuk

mengembangkan motivasi

diri dan penguatan

l. Monitor respon fisik,

emosi, social dan spiritual

5 Resiko gangguan fungsi

hati

NOC

Iver function, risk for impaired

Risk control drug use

Risk control alkohol used

Risk control: sexually

transmitted

Disease

Kriteria hasil:

a. Penghentian perilaku

b. Penyalahgunaan

alkohol

c. Pembekuan darh

d. Penghentian perilaku

e. Penyalahgunaan

narkoba

f. Elektrolit

asam/keseimbangan

basa

g. Pengetahuan:pengobata

n

h. Respon terhadap

pengobatan

i. Pengendalian resiko

j. Pengendalian

resiko:penggunaan

alkohol

NIC

Teaching:disese process

a. Beritahukan

pengetahuan tentang

proses penyakit

b. Kaji pengetahuan

pasien tentang

penyakitnya

c. Identifkasi

kemungkinan penybab

d. Jelaskan perjalanan

penyait dan

bagaimana

hubungannya dengan

anatomi fisiologi

e. Berikan medikasi dan

terapi untuk proses

penyakit

f. Mendiskusikan pilihan

terapi

g. Berikan instrksi

kepada pasien tentang

tanda dan gejala yang

menyertai penyakit

h. Dorong pasien untuk

mengemukakan

27

Page 28: PENYAKIT HEPATITIS

k. Pengendalian resiko:

proses menular

l. Pengendalian resiko:

enyakit seksual

menular

m. Zat penarikan

keparahan

n. Perfusi jaringan :

selular

pilihan ata

mendapatkan pilihan

kedua

i. Identifikasi perubahan

kondisi fisik pasien

j. Deskripsikan

kemungkinn

komplikasi kronik

k. Memberikan informai

kepada keluarga

tentang kemajuan

kesehatan pasien

Surveillance

a. Menngumpulkan,

mengintrepretasikan

dan mensintesis data

pasien secara terarah

dan continue untuk

mengambil keputusan

klinik

6 Resiko ketidakstabilan

kadar glukosa darah

NOC

Bood glucose

Diabetes self management

Kriteria Hasil:

a. Penerimaan kondisi

kesehatan

b. Kepatuhan perilaku:

diet sehat

c. Dapat mengontrol

kadar glukosa darah

d. Dapat mengontrol

stress

NIC

Hyperglikemia management

a. Memantau kadar

glukosa darah seperti

yang ditunjukan

b. Pantau tanda-tanda

dan gejala

hyperglikemia

c. Memantau keton urine

seperti yang

ditunjukan

d. Memantau tekanan

28

Page 29: PENYAKIT HEPATITIS

e. Dapat memanagemen

dan mencegah penyakit

semakin parah

f. Tingkat pemahaman

untuk dan mencegah

komplikasi

g. Dapat meningkatkan

istirahat

h. Mengontrol perilaku

berat badan

i. Pemahaman

management diabetes

j. Status nutrisi adekuat

k. Olahraga teratur

darah, dan denyut nadi

ortotaktik seperti yang

ditunjukan

e. Mengelola insulin

seperti yang

ditunjukan

f. Mendorong asupan

cairan oral

g. Menjaga akses iv

h. Memberikan cairan iv

sesuai kebutuhan

i. Mengelola kalium

seperti yang

ditentukan

j. Konsultasikan dengan

dokter jika ada tanda

dan gejala

hiperglikemia

menetap

k. Menyediakan

kebersihan mulut jika

erlu

l. Batasi latihan jika

kadar glukosa

>250mg/dl terutama

jika keton urine yang

hadir

m. Mndorong pemantaua

diri kadar glukosa

darah

n. Tinjau catatan glukosa

darah dengan pasien

29

Page 30: PENYAKIT HEPATITIS

keluarga

o. Memfasilitasi

kepatuhan terhadap

diet dan latihan

p. Uji kadar glukosa

darah anggota

keluarga

D. Implementasi Keperawatan

Dalam hal ini, prinsip yang harus diterapkan dalam pembuatan

implementasi keperawatan adalah kita harus menentukan perencanaan

yang tepat sebelum kita membuat implementasi keperawatan, adapaun

yang harus diperhatikan adalah :

1. Mempertahankan nutrisi yang adekuat

2. Mencegah terjadinya komplikasi

3. Meningkatkan konsep diri dan penerimaan situasi

4. Pemberian informasi tentang proses penyakit, prognosis, risiko

komplikasi dan kebutuhan pengobatan lainnya

E. Evaluasi Keperawatan

Evaluasi sebagai sesuatu yang direncanakan dan perbandingan yang

sistematik pada status kesehatan klien. Tujuan evaluasi adalah untuk melihat

kemampuan klien mencapai tujuan. Hal ini bisa dilaksanakan dengan

melaksanakan hubungan dengan klien berdasarkan respon klien terhadap tindakan

keperawatan yang diberikan, sehingga perawat dapat mengambil keputusan :

a. Mengakhiri rencana tindakan keperawatan (klien telah mencapai tujuan yang

ditetapkan).

b. Memodifikasi rencana tindakan keperawatan (klien mengalami kesulitan untuk

mencapai tujuan).

c. Meneruskan rencana tindakan keperawatan (klien memerlukan waktu yang lebih

lama untuk mencapai tujuan)

BAB III

30

Page 31: PENYAKIT HEPATITIS

PENUTUP

I. KESIMPULAN

Berdasarkan pemaparan materi diatas, dapat disimpulkan bahwa hepatitis

adalah penyakit yang harus diwaspadai oleh semua orang di muka bumi ini.

Penyebaran hepatitis tergolong singkat dan mudah menyerang siapa saja yang

kurang menjaga kondisinya. Tanda dan gejalanya pun bisa kita lihat seperti

sering mual dan muntah, gejala flu dan yang paling parahnya adala nyeri pada

uluhati. Hepatitis ini pun dibagi menjadi dua bagian yaitu hpatitis akut, dimana

infeksi ini berlangsung kurang dari 6 bulan serta hepatitis kronis, dimana

infeksi ini berlangsung lebih dari 6 bulan.

II. SARAN

Sebagai warga negara yang baik dan ingin menerapkan hidup sehat,

terbebas dari segala penyakit, ada baiknya kita sebagai manusia mmperhatikan

pola hidup kita yang baik dan benar, mulai memperhatikan apa itu kesehatan

yang baik bagi kita sehingga kita mampu menjalani aktivitas tanpa ada

gangguan apapun dan sedini mungkin lakukan pemeriksaan kesehatan untuk

mencegah keterlambatan pengetahuan.

31

Page 32: PENYAKIT HEPATITIS

DAFTAR PUSTAKA

Amin HN, Hardhi K. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan

Diagnosa Medis dan NANDA NIC-NOC.Yogyakarta : Mediaction Jogja

Anonim. Materi Asuhan Keperawatan. Online (Available) :

https://ners.unair.ac.id. Diakses pada 27 September 2015 pukul 13.50

Wita

Engram, Barbara. 2005. Rencana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah.

Jakarta : EGC

Smallcrabs. 2012. Hepatitis dan Asuhan Keperawatan. Online (Available) :

http://www.smallcrab.com/kesehatan/1200-hepatitis-dan-asuhan-

keperawatan-hepatitis. Diakses pada 27 September 2015 pukul 11.00

wita

32