Penyakit Hubungan Kerja

31
Penyakit Hubungan Kerja Cor Pulmonale Natalia Angreini Gunawan 102010016 Kelompok D8

description

okupasi kerja blok 28

Transcript of Penyakit Hubungan Kerja

Penyakit Hubungan KerjaCor Pulmonale

Natalia Angreini Gunawan102010016

Kelompok D8

1. DIAGNOSIS KLINIK

Anamnesis

Identitas Nama : Tn.IM Usia : 46 tahun Alamat : Cililitan Agama : Islam Pendidikan terakhir : SD Pekerjaan : Pedagang baso Status Perkawinan : Menikah

Riwayat Penyakit Sekarang

KU? Onset? Pekerjaan? Apakah di hari libur keluhan hilang? Stress?

Dada kiri pasien sakit ,sesak sejak 2 hari yang lalu. Kedua kaki pasien saat ini membengkak. Saat muda pernah sakit paru kronik.

Pasien sudah 15 tahun berdagang bakso(03.00 sampai 20.00). Pasien hanya istirahat selama 2 jam dari jam 06.00 sampai 08.00 .

Riwayat Penyakit Dahulu

Pasien belum pernah sakit seperti ini. Riwayat DM, hipertensi, asma serta alergi disangkal.

Riwayat Penyakit Keluarga

Riwayat penyakit yang sama seperti pasien dalam keluarga disangkal.

Ibu pasien mengalami hipertensi.

Riwayat Pribadi / Sosial

Pasien terbiasa mengopi dan merokok setiap hari. Namun kebiasaan merokok telah dihentikan selama 1 tahun.

Pasien selalu bergadang setiap hari.

Pemeriksaan Fisik

KU : Compos Mentis, tampak sakit sedang

TTV : TD 140/90 mmHg, RR 28x/menit, Nadi 88x/menit, Suhu 36,5oC

Status Gizi : TB 160cm , BB 55kg Kelenjar tiroid normal JVP meningkat

Thorax Inspeksi : Normal Palpasi : Fremitus kanan sama dgn kiri Perkusi : Sonor, batas jaunting 2 jari

lateral midclaviculer IC4 Auskultasi : Vesikuler, Rhonkhi ++,

Wheezing ++Bunyi jantung 1 sama dgn 2, Murmur -, Gallop –

 Pemeriksaan Penunjang

EKG : Atrium kanan hipertrofi Rontgen : Atrium kanan melebar Laboratorium : Leukositosis,

PCO2 dan PO2 meningkat

Pemeriksaan Tempat Kerja

Oleh dokter perusahaan…

(1)Penerangan (2)Kebisingan (3)Kelembapan (4)Getaran (5)Debu/polutan

Working Diagnosis

Cor Pulmonale

DIAGNOSIS OKUPASI

2. Pajanan yang dialamiKegiatan Bahaya Potensia; Gangguan

kesehatan yang mungkin

KecelakaanKerjaFisika Kimia Biologi Ergonomi Psikologi

1. Bangun tidur pergi ke pasar Debu, udara

dingin

Polusi kendaraan Bakteri Jamur, virus Posisi tubuh saat

mengangkat beban

Lelah Lelah. LBP,

infeksi

Terjatuh

1. Mempersiapkan jualan Debu, Air sabun - Membungkuk Monoton LBP, dermatitis Tertimpa gerobak

1. Memasak Debu, uap panas Minyak tanah - Membungkuk. Gerakan

repetitif

Monoton ISPA, myalgia,

LBP, stress

Kompor meledak

1. Berangkat ke tempat mangkal Debu, udara

dingin

Polusi

kendaraan

Bakteri Jamur, virus Membungkuk Lelah Lelah. LBP,

infeksi

Terjatuh

1. Berjualan sampai malam Debu, Panas dari

panci

Berdiri lama Lelah,

Jenuh

ISPA, myalgia,

LBP, stress.

Luka saat memasak

1. Pulang ke rumah Debu, panas,

bising

Mendorong gerobak

dengan posisi yang salah

Lelah, stress

psikologis

Kecelakaan lalu

lintas

3. Hubungan Pajanan dengan Penyakit

Identifikasi pajanan yang ada

Pasien setiap harinya bekerja dari pukul 03.00 hingga 20.00 dan hanya beristirahat 2 jam setiap hari.

Berjualan dengan gerobak dipinggir jalan dimana pajanan debu dan polutan cukup tinggi.

Riwayat penyakit paru kronik dan merokok.

Evidence based dari pajananpenyakit

PAK pada sistem jantung dan pembuluh darah

Iskemia dengan menyebabkan penyakit koronerPenyebab : karbon disulfide, karbon monoksida, metilin klorida, dan arsen nitrat.

DirsitmiaPenyebab : fluocarbon, chroniated hydrocarbon nitrat.

KardiomiopatiPenyebab : karbon disulfide, karbon monoksida dan metil clorida

Cor PulmonalePenyebab : debu fibrogenik

WHO membedakan empat kategori Penyakit Akibat Kerja :

Penyakit yang hanya disebabkan oleh pekerjaan, misalnya Pneumoconiosis.

Penyakit yang salah satu penyebabnya adalah pekerjaan, misalnya Karsinoma Bronkhogenik.

Penyakit dimana pekerjaan memperberat suatu kondisi yang sudah ada sebelumnya, misalnya PPOK.

4.Pajanan cukup besar untuk mengakibatkan PAK

Setiap harinya pasien mengalami berbagai bahaya potensial baik berupa debu, bahan kimia, pajanan biologis, posisi yang tidak sesuai ergonomic maupun gangguan secara psikososial.

Pasien tidak menggunakan APD berupa masker selama berkerja.

5. Faktor Pajanan

Riwayat atopi/alergiDari hasil anamnesis tidak ditemukan riwayat alergi, sehingga untuk pasien ini kemungkinan keluhan berasal dari alergi dapat dipatahkan.

Riwayat penyakit dalam keluargaHipertensi pada ibu pasien.

Hygene perorangan

Status kesehatan mental

6. Faktor Lain di Luar Pekerjaan

Hobi Kebiasaan

Pasien sering mengkonsumsi kopi dan merokok

Pajanan di rumah

7.Diagnosis Okupasi

Dari hasil kaji dapat yang didapat dengan anamnesis pasien, hasil pemeriksaan fisik dan penunjang serta melihat evidence based yang ada dapat dipastikan bahwa pasien ini menderita Cor Pulmonale yang diperberat oleh pekerjaannya sebagai pedagang bakso dipinggir jalan yang setiap hari menginhalasi debu fibrogenik.

Penyakit akibat kerja (PAK) dan Penyakit Hubungan Kerja (PHK)

Faktor resiko Efek yang merugikan kesehatan dan akibat lain

Tegangan fisiologis dan pekerjaan fisik yang berat Kelainan muskuloskeletal, stres mental, nyeri punggung bawah

Faktor ergonomi Ruda paksa, stres mental, produktivitas dan mutu kerja menurun

Faktor fisik : suara dan getaran Noise induced hearing loss, penyakit pembuluh darah karena trauma

Faktor kimiawi Intoksikasi, fibrosis, kanker, alergi, kerusakan sistem saraf

Faktor biologi Infeksi, alergi

Faktor psikologis Stres psikis, ketidakpuasan dalam pekerjaan, semangat padam,

muram

Aspek sosial pekerjaan Konflik, produktivitas menurun, mutu kerja menurun, stres mental

Epidemiologi

AS : Cor pulmonale diperkirakan sekitar 6 – 7% dari semua tipe penyakit jantung pada dewasa

Internasional : bervariasi di antara negara tergantung pada prevalensi merokok, polusi udara, dan factor resiko lain.

Mortalitas/Morbiditas : COPD yang berkembang menjadi cor pulmonale memiliki kesempatan 30% untuk bertahan 5 tahun ke depan

Patofisiologi

Gejala Klinis

Fatigue, tachypnea, dyspnea, dan batuk.

Anginal chest pain

Hemoptisis

Gejala-gejala neurologik yang bervariasi dapat terlihat karena penurunan cardiac output dan hipoksemia.

Pada stadium lanjut, terjadi kongesti hepatic pasif.

Penatalaksanaan

Tujuan : (1) mengoptimalkan efisiensi

pertukaran gas (2) menurunkan hipertensi pulmonal (3) meningkatkan kelangsungan

hidup (4) pengobatan penyakit dasar dan

komplikasinya.

Terapi oksigen Vasodilator Diuretika Antikoagulan

Komplikasi

syncope, hypoxia, edema tungkai, kongesti hepatic pasif hingga kematian.

•Komplikasi

Prognosis

Dubia Ad Malam karena mortalitasnya tinggi.

Sekiandan

TerimaKasih