penyakit jantung rematik
-
Upload
jancolin-yani -
Category
Documents
-
view
220 -
download
3
description
Transcript of penyakit jantung rematik
Penyakit Jantung Rematik
Demam rematik
Demam rematik ialah satu penyakit autoimune yang disebabkan oleh infeksi Streptokokus Beta Hemolitikus tipe A. Penyakit ini termasuk penyakit vaskular kolagen multisistem sehingga melibatkan jantung, kulit, sendi dan juga otak yang disertai satu atau lebih manifestasi mayor (karditis, poliartritis migran, khorea, nodul subkutan, eritema marginatum), dan mempunyai ciri khas untuk kambuh.
Epidemiologi• Puncak insiden demam rematik terdapat pada
kelompok usia 5-15 tahun .• ini jarang dijumpai pada anak dibawah usia
4 tahun dan penduduk di atas 50 tahun.• Prevalensi demam rematik/penyakit jantung
rematik yang diperoleh dan penelitian WHO mulai tahun 1984 di 16 negara sedang berkembang di Afrika, Amerika Latin, Timur Jauh, Asia Tenggara dan Pasifik Barat berkisar 0,1 sampai 12,6 per 1.000 anak sekolah, dengan prevalensi rata-rata sebesar 2,2 per 1.000 .
• Prevalensi demam rematik di Indonesia belum diketahui secara pasti, meskipun beberapa penelitian yang pernah dilakukan menunjukkan bahwa revalensi penyakit jantung rematik berkisar 0,3 sampai 0,8 per 1.000 anak sekolah (prevalensi demam rematik di Indonesia pasti lebih tinggi).
ETIOLOGI• Streptoccocus β hemolyticus group A
hemolisis bila ditumbuhkan pada plat agar darah kambing
20 enzim ekstraseluler ,yang terpenting diantaranya adalah streptolisin O, streptolisin S, hialuronidase, streptokinase, difosforidin
nukleotidase,deoksiribonukle ase,streptococcal
erythrogenic toxin hubungan etiologi
antara kuman streptokok dengan demam reumatik
Faktor predisposisi
• Faktor pada Pejamu :- GenetiK- Jenis kelamin- Gol.etnik dan ras- Umur- Status Gizi
• Faktor Lingkungan:- Keadaan sosial ekonomi yang buruk - Iklim dan geografi - Cuaca.
MANIFESTASI KLINIS PERJALANAN KLINIS DEMAM REUMATIK
TERDIRI ATAS 4 STADIUM :
STADIUM 1• Demam, Batuk, Disfagia, Muntah,
Diare• Eksudat di tonsil• Pembesaran kelenjar Getah bening
Sub mandibular
STADIUM 2• Periode Laten
STADIUM 3• Fase akut demam Rematik
STADIUM 4• Stadium Inaktif
-POLIARTRITIS MIGRAN- KARDITIS- KOREA- ERITEMA MARGINATUM- NODUL SUB KUTAN
MANIFESTASI KLINIS
FASE AKUT DEMAM REUMATIK
MANIFESTASI MINOR• DEMAM• ATRALGIA
MANIFESTASI MAYOR
• Sendi besar : Lutut,Pergelangan kaki,Pergelangan tangan,Siku,Pinggul,Bahu
• Dimulai dari lutut menjalar sampai ke kaki.• Bersamaan / berpindah-pindah .• Bengkak,merah , Panas sekitar sendi ,Nyeri , gangguan
fungsi sendi .• Rasa nyeri yang sangat mencolok.• Tidak ada kelainan radiologi.• Berespon terhadap salisilat.• Menghilang tanpa pengobatan dalam 5 minggu tanpa
gejala sisa .
POLIARTRITIS MIGRAN
GEJALA KLINIK
Manifestasi yang paling berat. Bising jantung organik. Perikarditis ( friction rub,efusi perikardium ,
nyeri dada) Insufisiensi mitral Bising holosistolic
(Pansistolik)halus, jika berat disertai bising CAREY COOMBS
Insufisuensi aorta WATERHAMMERPULSE Pada foto torak terlihat kardiomegali
GEJALA KLINIK
KARDITIS
Pada perempuan prapubertas Pada umumnya akan sembuh sendiri walaupun dapat
berlangsung selama beberapa mimggu – 3 bulan . Gerakan –gerakan cepat , bilateral . Kelemahan otot. Inkoordinasi gerakan Gangguan emosi
GEJALA KLINIK
KHOREA SYDENHAM
GEJALA KLINIS Makuler dengan tepi eritem Ruam gatal Tengah pucat, Tepi berbatas tegas Bulat , tanpa indurasi berdiameter 2,5 cm Pada batang tubuh dan tungkai
proksimal, tidak melibatkan muka. Tidak dipengaruhi dengan obat anti
inflamasi Dapat berulang Jarang dijumpai
ERITEMA MARGINATUM
Jarang Permukaan ektensor sendi 0,5-2 cm, Tidak nyeri, dapat digerakan bebas. Dibawah kulit, Kulit yang menutupi ,tidak
pucat atau meradang. Timbul setelah serangan akut demam rematik Pemberian steroid cepat hilang Prognosis buruk
GEJALA KLINISNODUL SUB KUTAN
DARAH• Leukosit ↑• LED ↑• PROTEIN C REAKTIF (CRP) (+)
SEROLOGI
• UJI ANTISTREPTOLISIN O (ASTO) ↑• UJI ANTIDEOKSIRIBONUKLEASE
(antiDNAse B) ↑
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
• Foto Thoraks
• Echocardiography
• Electrocardiography
PEMERIKSAAN PENUNJANG
DIAGNOSISKRITERIA JONES (REVISI)1968
Manifestasi mayor Manifestor minor
Karditis Klinik
Poliarthritis Demam reimatik/penyakit jantung reumatik sebelumnya.
Khorea Artralgia
Erithema marginatum Demam
nodulus subkutan
LaboratoriumReaktans fase akutLaju endap darah (LED) naikProtein C reaktif positifLeukositosisPemanjangan interval PR
Bukti adanya infeksi streptokolus
Kenaikan titer antibodi antistreptokokus: ASTO, dan lain-lain Usapan faring positif untuk streotokokus beta hemolitikus kelompok ADemam skarlatina yang baru.
PENATALAKSANAAN (1)
1. Perawatan tirah baring di rumah sakit
2. Eradikasi kuman Streptokokus3. Penggunaan obat anti radang4. Pengobatan khorea5. Pengobatan komplikasi bila ada
seperti Gagal jantung, tromboemboli, endokarditis bakteri dan sebagainya.
7. Diet bergizi tinggi, cukup kalori, protein, dan vitamin
PRINSIP
ERADIKASI KUMAN STREPTOKOKUS DAN PROFILAKSIS SEKUNDER PADA PASIEN DEMAM REUMATIK DAN
PENYAKIT JANTUNG REUMATIK
PENATALAKSANAAN (3)
Kelompok Klinis Eradikasi Profilaksis sekunder
I. Artritis tanpa karditis Penisilin benzatin 1,2 juta U im
Penisilin benzatin 1,2 juta U im tiap 4 minggu selama 5 tahun
II.Karditis tanpa kardiomegali
Penisilin benzatin 1,2 juta U im
Penisilin benzatin 1,2 juta U im tiap 4 minggu sampai umur 25 tahun
III.Karditis kardiomegali Penisilin benzatin 1,2 juta U im
Penisilin benzatin 1,2 juta U im tiap 3 minggu sampai umur 25 tahun
IV.Karditis + gagal jantung Penisilin benzatin 1,2 juta U im
Penisilin benzatin 1,2 juta U im tiap 3 minggu sampai umur 25 tahun
Alternatif yang lain Penisilin oral 4 x 250 mg 10 hari
Penisilin oral 2 x 250 mg
Alergi penisilin Eritromisin 50 mg/kg/hr 10 hari
Sulfa :< 12 tahun : 2 x 250 mg> 12 tahun : 2 x 500 mg
Profilaksis primer
Profilaksis sekunder
Faktor-faktor kekambuhan demam rematik : Umur Waktu pengobatan 1 tahun pertama setelah menderita DR Ada gejala sisa Faktor lingkungan Gizi kurang
PENCEGAHAN
Morbiditas selalu terkait dengan kelainan jantung.
Mortalitas terjadi pada karditis yang berat .
Perlunya profilaksis untuk pencegahan DR berulang.
PROGNOSIS
• Kelainan katup jantung yang menetap akibat demam rematik
akut dengan karditis sebelumnya .• Terutama mengenai katup mitral (75%), aorta (25%).• Jarang mengenai katup trikuspid dan
tidak pernah mengenai katup pulmonal.
• Kelainan yang terjadi dapat berupa insufisiensi, stenosis, atau
keduanya.
Penyakit jantung rematik
Stenosis mitral.
Sering usia dewasa Manifestasi klinis
Stenosis mitral ringan tidak menimbulkan keluhan yang berarti. Stenosis yang lebih berat akan menimbulkan sesak nafas dengan atau tanpa aktivitas, ortopnoe, dan palpitasi. Pemeriksaan fisik- Peningkatan impuls sepanjang garis parasternal kiri- Denyut nadi perifer melemah, tekanan nadi menyempit- Pada stenosis mitral yang berat dapat ditemukan tanda- tanda hipertensi pulmonal (bunyi jantung I mengeras, komponen pulmonal bunyi jantung II mengeras) - Bising mid- diastolic/ presistolik.
Pemeriksaan Penunjang- EKG - Foto thoraks
- Echokardiografi
Tata laksana- Antibiotik profilaksis
- Pembatasan aktivitas - Pasien dengan gejala klinis dapat dilakukan
baloon valvuloplasty atau operasi
Insufisiensi mitral
• Insufisiensi mitral merupakan kelainan katup yang tersering ditemukan akibat demam rematik akut yang disertai karditis (valvulitis mitral). • Proses penyembuhan valvulitis mitral menyebabkan
daun katup menebal sehingga tidak dapat menutup dengan sempurna selama fase systole.• Perlengketan antara tepi daun katup.• Pelebaran ventrikel kiri, kerusakan otot papilaris
serta korda tendinae menambah kebocoran tersebut
Pemeriksaan fisik-Peningkatan impuls di daerah apeks pada insufisiensi mitral
berat-Bunyi jantung I normal atau melemah-Bunyi jantung II dapat terdengar terpecah lebar-Bunyi jantung III sering dijumpai-Pansistolik murmur di daerah apeks menjalar kearah aksial kiri
Pemeriksaan penunjang• EKG : • Foto Thoraks• Echokardiografi• Dopler dan dopler warna
Tata laksana• Antibiotik profilaksis sesuai dengan demam rematik akut.• Pemberian ACE inhibitor seperti kaptopril dapat dipertimbangkan.• Pembatasan aktivitas tergantung derajat penyakit.• Operasi repair atau replacement.
Insufisiensi Aorta
- Kelainan katup aorta pada DR hampir selalu berupa insufisiensi aorta.
- Pada sebagian kecil dapat disertai dengan stenosis aorta-Tetapi stenosis aorta murni tidak pernah ditemukan akibat reuma.-Insufisiensi aorta lebih jarang dibandingkan insufisiensi mitral. -Kelainan ini dapat terjadi setelah proses radang reumatik pada katup aorta. Pemeriksaan fisik• Impuls prekordium meningkat • Dapat dijumpai getaran bising (thrill) diastolik pada sela 3 garis
parasternal kiri• Bunyi jantung I melemah, bunyi jantung II normal atau tunggal.• Bising diastolik pada sela iga 3-4 kiri• Bising sistolik pada sela iga 2 kanan karena stenosis aorta relatif• Pada insufisiensi aorta yang berat dapat terdengar bising
middiastolik di apeks
Pemeriksaan penunjang
• EKG .• Foto Thoraks . .• Echokardiografi .• Doppler dan doppler berwarna .
Tata laksana• Antibiotik profilaksis seperti pada demam rematik akut.• Pada kasus ringan tidak perlu pembatasan aktivitas. • Pada kasus berat pembatasan aktivitas bergantung nyeri angina
atau sesak saat aktivitas, dan kardiomegali bermakna tergantung pada derajat klinis.
• Tindakan bedah untuk repair atau penggantian katup.
TERIMAKASIH