Peranan Mahasiswa Dalam Meningkatkan

12
Peranan Mahasiswa Dalam Meningkatkan Persatuan dan Kesatuan Bangsa Kelas : 11-7 A Tahun 2007 Kelompok : 1. Diana 2. Yuannita 3. Herni 4. Mylia 5. Angel 1

description

Indonesian State Philosophy

Transcript of Peranan Mahasiswa Dalam Meningkatkan

Peranan Mahasiswa Dalam Meningkatkan

Persatuan dan Kesatuan Bangsa

Kelas : 11-7 ATahun 2007

Kelompok :1. Diana2. Yuannita3. Herni4. Mylia5. Angel6. Nia7. Valen8. Caroline

1

Pendahuluan

Dalam sejarah Indonesia, mahasiswa yang merupakan generasi penerus bangsa

memiliki peranan besar sebagai ujung tombak dalam meningkatkan persatuan dan

kesatuan bangsa Indonesia. Mahasiswa sendiri seringkali digambarkan sebagai sosok

unggul, pilihan, bergairah dan bergelora secara fisik, psikis, sikap serta intelektual.

Mahasiswa juga hampir selalu menempati peran yang sangat strategis dari setiap

peristiwa yang terjadi. Bahkan dapat dikatakan sebagai tulang punggung bangsa dan

negara Indonesia, terutama saat bangsa Indonesia berjuang melawan penjajahan bangsa

asing pada masa lampau.

Salah satu peranan mahasiswa yang sangat penting dapat kita lihat pada masa

orde baru. Kala itu kursi kepresidenan di Indonesia masih diduduki oleh presiden

Soeharto yang cenderung otoriter dalam mengatur pemerintahan di negeri kita. Di masa

itu, terjadi krisis moneter di negara kita. Krisis tersebut mengguncang negara kita hampir

di semua aspek. Oleh karena itu, untuk menanggulangi krisis moneter dan beban

anggaran negara, pemerintah menaikkan harga BBM. Namun, tindakan ini sudah tentu

mengakibatkan kenaikan harga barang-barang lainnya. Akibatnya, muncullah aksi protes

di mana-mana, baik yang dilakukan oleh mahasiswa maupun oleh masyarakat. Aksi

mahasiswa dan masyarakat ini kemudian berubah menjadi aksi yang menuntut perubahan

fundamental dalam pemerintahan negara. Sejak saat itulah, muncullah gerakan reformasi.

Kalangan mahasiswa berperan sebagai ujung tombak gerakan reformasi. Tanpa kenal

takut, mereka menggelar berbagai demonstrasi, dengan risiko menghadapi tindakan keras

aparat keamanan. Keberanian itu terbukti dari gugurnya 4 orang mahasiswa universitas

Trisakti dalam demonstrasi yang terjadi pada tanggal 12 Mei 1998. Kemudian peristiwa

itu disusul dengan kerusuhan massa yang memporak-porandakan hampir seluruh kota

Jakarta dan memuncak pada tanggal 19 Mei 1998, yaitu ketika ribuan mahasiswa dari

puluhan perguruan tinggi menduduki gedung MPR/DPR serta simbol kenegaraan lainnya

di berbagai kota. Mereka menuntut agar Soeharto mundur dari kursi kepresidenan.

Akhirnya, kekuasaan Presiden Soeharto selama 32 tahun itu pun berhasil digulingkan.

Tercatat pula berbagai peristiwa lain yang dilakukan oleh mahasiswa dalam

sejarah Indonesia, yakni saat melakukan oposisi terhadap kebijakan yang dibuat oleh

2

Soeharto, seperti: peristiwa lima belas Januari (Malari) 1974 yang menyebabkan

kerusuhan dan sentimen anti produk Jepang; dan peristiwa tahun 1978 ketika aparat

militer menyerbu kampus-kampus di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan sebagainya.

Dari contoh di atas, tidak dapat dipungkiri lagi bahwa mahasiswa memang

memegang peranan yang sangat penting bagi bangsa dan negara, mulai dari politik,

ekonomi, hankam serta dalam menjaga dan meningkatkan persatuan dan kesatuan

bangsa.

3

Pembahasan

Mahasiswa mempunyai peranan yang strategis dalam berbagai aspek kenegaraan

serta dalam kehidupan bermasyarakat.

Secara umum, mahasiswa mempunyai tiga peran strategis dalam kehidupan

masyarakat. Peran yang diemban mahasiswa tersebut adalah:

1. Peran sosial

Mahasiswa berperan dalam melindungi kepentingan sosial masyarakat. Sudah

selayaknya mahasiswa sebagai duta rakyat dalam melaksanakan amanah ini. Karena

berkat masyarakatlah, mahasiswa dapat mengenyam pendidikan di bangku kuliah.

Biaya kuliah yang seharusnya berjuta-juta, menjadi lebih kecil dan ringan berkat

kontribusi masyarakat dalam mensubsidi biaya pendidikan.

Realitas sosial yang terjadi di masyarakat saat ini sungguh memprihatinkan.

Angka kemiskinan, kuantitas pelajar yang putus sekolah, dan tingkat kriminalitas

semakin meningkat dari tahun ke tahun. Mahasiswa sebagai insan terpelajar sudah

seharusnya peka terhadap realitas sosial ini yang secara nyata dan kasat mata terjadi

di sekitar tempat tinggal mereka.

2. Peran politik

Politikus terkadang lebih kejam dari terkaman serigala. Terkaman politikus busuk

terhadap kepentingan rakyat terjadi sekian lama, secara simultan dan mendalam

hingga berakibat pada kesengsaraan. Begitu dahsyatnya kebobrokan yang telah terjadi

di lingkungan pemerintahan karena ulah politikus ulung yang tak bertanggung jawab

terhadap amanah yang diembannnya. KKN dan serakah akan kursi yang terjadi

diantara para pejabat negara, makin memperburuk citra Indonesia sebagai bangsa

yang beradab. Adalah kewajiban mahasiswa sebagai generasi penerus pemimpin

bangsa untuk menghapuskan praktik kotor ini. Mahasiswa harus berperan aktif dalam

meluruskan penyimpangan politik di pemerintahan karena hal ini akan berdampak

pada terlemparnya kepentingan rakyat pada jurang ketidakadilan.

4

3. Peran kultural

Peran kultural yang dimaksud meliputi kultur akademik dan moral. Kedua kultur

inilah yang akan melengkapi kebesaran eksistensi mahasiswa sebagai duta

masyarakat ketika menjalankan peran sosial dan politik.

Prestasi akademik seharusnya sudah menjadi kultur mahasiswa sebagai insan

terpelajar. Fungsi sosial dan politik yang saat ini menjadi idealisme mahasiswa tak

akan kokoh tanpa prestasi akademik. Karena kultur akademilah yang akan

menghilangkan kebodohan rakyat dan menjadi kunci pintu dalam mencerdaskan

bangsa. Dengan prestasi akademiklah, bangsa ini akan diakui oleh dunia sebagai

bangsa yang besar dan tangguh. Dan dengan prestasi akademiklah perkembangan

teknologi tercipta.

Knowledge is power but character is more. Ilmu pengetahuan adalah utama, tetapi

karakter (moral) lebih utama. Pengetahuan atau prestasi akademik tak akan bermakna

tanpa moral yang mulia.

Dalam rangka meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa, mahasiswa juga

mempunyai peran yang sangat penting.

Kampus merupakan dunia yang plural. Di kampus, terdapat para mahasiswa yang

berasal dari suku, agama, ras dan golongan yang berbeda-beda. Dengan keadaan yang

seperti ini, mahasiswa seharusnya saling menghargai dan menghormati perbedaan ini.

Janganlah timbul kecurigaan yang akan berujung pada fanatisme dan perpecahan antar

mahasiswa! Biarlah kiranya perbedaan ini yang akan memperkaya kebudayaan di negara

kita karena pluralisme yang kita anut adalah pluralisme yang positif sehingga semua

kelompok bebas mengekspresikan diri.

Karena itu, untuk mempercepat pembauran etnis di Indonesia, maka persamaan

pandangan, saling belajar dan saling menghormati antar kelompok sangat diperlukan.

Karena hingga kini, secara historis, masalah pembauran golongan peranakan etnis

Tionghoa, India, dan Eropa masih sulit membaur dengan pribumi. Sulitnya tiga golongan

etnis ini untuk membaur, tidak hanya persoalan budaya maupun sejarah. Juga karena

politik Belanda yang memecah belah, sehingga di kalangan etnis pribumi maupun etnis

Cina menjadi trauma dan ketakutan yang berlebihan. Pembauran etnis tidak berarti

5

melakukan dinosidi (pembunuhan budaya besar-besaran) terhadap budaya golongan etnis

minoritas. Disinilah perlunya sarana atau peluang untuk memahami budaya luhur kedua

belah pihak, karena dengan saling memahami budaya luhur antar etnis itu, akan lebih

mempercepat pembauran.

Peranan penting mahasiswa dalam meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa

dapat kita lihat dari sejarah Indonesia, tepatnya pada saat pelafalan Sumpah Pemuda

tanggal 28 Oktober 1928. Tahun-tahun ini merupakan tahun-tahun penting dalam sejarah

kebangkitan bangsa dan negara Indonesia. Pada tahun tersebut pemuda dari berbagai

daerah di Indonesia memegang peranan yang sangat penting menuju persatuan dan

kesatuan bangsa. Tekad bersatu dalam bahasa, bangsa, dan tanah air Indonesia tertanam

di dalam hati para pemuda di Indonesia. Wong Java, wong Celebes, wong Ambon, dan

wong lainnya berkumpul demi mewujudkan satu tekad, satu kata, satu barisan dan satu

perjuangan menuju gerbang persatuan dan kesatuan. Perbedaan bahasa, suku, keturunan,

dan rasial ditimbun demi terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa karena penjajahan

tak akan berhenti tanpa persatuan dan kesatuan bangsa ini.

Oleh karena itu, kita sebagai mahasiswa yang memiliki peranan yang sangat

penting dalam persatuan dan kesatuan bangsa seharusnya kita tanamkan kata satu nusa,

satu bangsa, satu bahasa, dan satu Indonesia. Tonjolkanlah persamaan dan simpanlah

perbedaan. Perbedaan bukanlah penghalang dan penghambat dalam persatuan. Perbedaan

adalah modal yang perlu didayagunakan demi kejayaan bangsa ini. Itulah prinsip yang

harus kita anut dalam berjuang mengusir penjajahan dan menegakkan panji kebenaran.

Bahkan presiden Soekarno pun pernah berkata, “Berikanlah aku lima pemuda, niscaya

aku akan merubah dunia.” Inilah bukti bahwa mahasiswa yang adalah pemuda

mempunyai peran strategis dalam meningkatkan serta memelihara persatuan dan

kesatuan bangsa.

6

Kesimpulan

Masa mahasiswa merupakan jenjang kehidupan manusia yang paling optimal

dalam akselerasi persatuan dan kesatuan bangsa indonesia. Peran sosial yang tercermin

dalam kepekaan yang tinggi terhadap lingkungan banyak dimiliki mahasiswa. Pemikiran

politik kritis mahasiswa terhadap pemerintahan sangat didambakan oleh rakyat. Di mata

masyarakat umumnya, mahasiswa adalah agen perubahan ( agent of change ) tatkala

masyarakat terkungkung oleh tirani kebodohan. Mahasiswa juga menjadi motor

penggerak kemajuan ketika masyarakat melakukan proses pembangunan

Potensi mahasiswa memang sungguh besar. Namun, potensi tinggallah potensi.

Ibarat pedang yang sangat tajam; ketajamannya tidak menjadi penentu bermanfaat-

tidaknya pedang tersebut. Orang yang menggenggam pedang itulah yang

menentukannya. Pedang yang tajam terkadang digunakan untuk menumpas kebaikan dan

mengibarkan kejahatan, jika dipegang oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

Sebaliknya, jika berada di tangan orang yang bertanggung jawab dan tidak bisa

menjalankan peran kultural dalam kehidupan masyarakat, ketajaman itu akan membawa

manfaat. Demikian juga dengan potensi mahasiswa. Potensi yang begitu hebat itu bisa

dipergunakan untuk menjunjung tinggi kebaikan, namun bisa juga untuk memperkokoh

kejahatan.

Demikianlah keadaan dan peran mahasiswa. Kiprah mahasiswa memang sangat

didambakan dalam mengukir peradaban bangsa ini. Mahasiswa merupakan tonggak

kejayaan rakyat. Peranan mereka sangat didambakan oleh masyarakat sebagai pionir

perubahan ke arah yang lebih baik. Seorang mahasiswa tidak layak hanya berpangku

tangan dan bermalas-malasan di tengah kemunduran rakyat yang sangat memprihatinkan

ini. Seorang mahasiswa juga janganlah sampai menjadi penghalang dalam meningkatkan

persatuan dan kesatuan bangsa serta dalam membangun kebangkitan bangsa.

7