PERBANDINGAN PENIPISAN LAPISAN OZON STRATOSFERIK DI …

6
Volume XLVI, No.l, Mei 2011, pp 64-69 Perbandingan Penipisan Lapisan Ozon Stratosferik di Artik dan Antartika Suatu Ulasan PERBANDINGAN PENIPISAN LAPISAN OZON STRATOSFERIK DI ARTIK DAN ANTARTIKA SUATU ULASAN (Comparison of Arctic and Antarctic Stratopsheric Ozone Depletion: A Review) Oleh : Ni Nyoman Ayu Cinde Dhitasari ABSTRAK Lapisan ozon stratosferik berfungsi melindungi bumi dari radiasi sinar unltaviolet yang berbahaya bagi kehidupan. Penggunaan bahan-bahan perusak ozon seperti chlorofluorocarbon (CFC) dan halon menyebabkan penipisan lapisan ozon di seluruh dunia, khususnya di kedua kutub bumi. Meskipun penipisan terbesar terjadi di Antartika dan Artik, namun penipisan di kedua tempat ini memiliki karakteristik yang berbeda. Penipisian di Antartika dapat mencapai 90% - 99%, sementara di Artik mencapai 50% - 70%. Perbedaan katakteristik terse but disebabkan perbadaan kondisi meteorologis di kedua kutub tersebut. Kondisi-kondisi tersebut antara lain temperatur, kehadiran polar vortex, terbentuknya polar stratospheric clouds (PSC) dan fenomena stratospheric sudden warming (SSW) Kata kunci: lapisan ozon stratosferik, CFC, lubang ozon ABSTRACT The stratospheric ozone layer functions as a shield to protect the earth from ultraviolet radiation dangerous to living creatures on Earth. The use of ozone depleting substances such as chlorofluorocarbons (CFC) and halons causes ozone layer depletion around the world, particularly above the Earth's poles. Although the major depletion happens above both the Antarctic and Arctic, the depletion characteristics of these two places are different. Antarctic ozone depletion reaches 90% - 99% while in the Arctic it only reaches 50% - 70%. The difference is caused by the different meteorological situations in the two poles. Those conditions are temperature, the presence of polar vortex, formation of polar stratospheric clouds (PS C), and the stratospheric sudden warming phenomenon. Keywords: stratospheric ozone layer,' CFC, ozonenote PENDAHULUAN Lapisan ozon stratosferik adalah lapisan pelindung bumi dari radiasi sinar ultraviolet yang berbahaya bagi makhluk hid up. Lapisan in terletak di lapisan udara kedua, yakni stratosfer. Meskipun terdiri dari 90% ozon yang ada di bumi, lapisan ini sangatlah rapuh dalam arti lapisan ini dapat dipengaruhi oleh aktivitas manusia (Molina, 1995). Bukti nyata dari pernyataan tersebut adalah timbulnya fenomena yang sering disebut sebagai "Iubang ozon". Molina dan Rowland (1974) memaparkan bahwa gas chlorofluorocarbon (CFC) merupa kan penyebab utama dari timbulnya lubang ozon di atmosfer Antartika. Selain itu senyawa-senyawa lain seperti halon, metil bromida, senyawa nitrogen (NOx), dan senyawa hidrogen (H, HO dan H0 2 ) juga berpotensi menipiskan lapisan ozon. Senyawa-senyawa tersebut dapat pula ber- interaksi untuk menyebabkan penipisan ozon stratosferik. Dengan bantuan sinar matahari, sen- yawa CFC dan senyawa-senyawa lain terpecah membentuk spesi aktif, misalnya atom klor, atom .brorn, NO, OH, dan seba- gainya. Melalui serangkaian reaksi yang disebut reaksi katalitik, spesi aktif terlepas ke Berita Litbang Industri 64

Transcript of PERBANDINGAN PENIPISAN LAPISAN OZON STRATOSFERIK DI …

Page 1: PERBANDINGAN PENIPISAN LAPISAN OZON STRATOSFERIK DI …

Volume XLVI, No.l, Mei 2011, pp 64-69 Perbandingan Penipisan Lapisan OzonStratosferik di Artik dan Antartika Suatu Ulasan

PERBANDINGAN PENIPISAN LAPISAN OZON STRATOSFERIKDI ARTIK DAN ANTARTIKA SUATU ULASAN

(Comparison of Arctic and Antarctic Stratopsheric Ozone Depletion: A Review)

Oleh : Ni Nyoman Ayu Cinde Dhitasari

ABSTRAK

Lapisan ozon stratosferik berfungsi melindungi bumi dari radiasi sinar unltaviolet yangberbahaya bagi kehidupan. Penggunaan bahan-bahan perusak ozon seperti chlorofluorocarbon(CFC) dan halon menyebabkan penipisan lapisan ozon di seluruh dunia, khususnya di keduakutub bumi. Meskipun penipisan terbesar terjadi di Antartika dan Artik, namun penipisan dikedua tempat ini memiliki karakteristik yang berbeda. Penipisian di Antartika dapat mencapai90% - 99%, sementara di Artik mencapai 50% - 70%. Perbedaan katakteristik terse butdisebabkan perbadaan kondisi meteorologis di kedua kutub tersebut. Kondisi-kondisi tersebutantara lain temperatur, kehadiran polar vortex, terbentuknya polar stratospheric clouds (PSC)dan fenomena stratospheric sudden warming (SSW)

Kata kunci: lapisan ozon stratosferik, CFC, lubang ozon

ABSTRACT

The stratospheric ozone layer functions as a shield to protect the earth from ultravioletradiation dangerous to living creatures on Earth. The use of ozone depleting substances suchas chlorofluorocarbons (CFC) and halons causes ozone layer depletion around the world,particularly above the Earth's poles. Although the major depletion happens above both theAntarctic and Arctic, the depletion characteristics of these two places are different. Antarcticozone depletion reaches 90% - 99% while in the Arctic it only reaches 50% - 70%. Thedifference is caused by the different meteorological situations in the two poles. Thoseconditions are temperature, the presence of polar vortex, formation of polar stratosphericclouds (PS C), and the stratospheric sudden warming phenomenon.

Keywords: stratospheric ozone layer,' CFC, ozonenote

PENDAHULUANLapisan ozon stratosferik adalah

lapisan pelindung bumi dari radiasi sinarultraviolet yang berbahaya bagi makhlukhid up. Lapisan in terletak di lapisan udarakedua, yakni stratosfer. Meskipun terdiri dari90% ozon yang ada di bumi, lapisan inisangatlah rapuh dalam arti lapisan ini dapatdipengaruhi oleh aktivitas manusia (Molina,1995). Bukti nyata dari pernyataan tersebutadalah timbulnya fenomena yang seringdisebut sebagai "Iubang ozon".

Molina dan Rowland (1974) memaparkanbahwa gas chlorofluorocarbon (CFC) merupakan penyebab utama dari timbulnya lubang

ozon di atmosfer Antartika. Selain itusenyawa-senyawa lain seperti halon, metilbromida, senyawa nitrogen (NOx), dansenyawa hidrogen (H, HO dan H02) jugaberpotensi menipiskan lapisan ozon.Senyawa-senyawa tersebut dapat pula ber-interaksi untuk menyebabkan penipisan ozonstratosferik.

Dengan bantuan sinar matahari, sen-yawa CFC dan senyawa-senyawa lainterpecah membentuk spesi aktif, misalnyaatom klor, atom .brorn, NO, OH, dan seba-gainya. Melalui serangkaian reaksi yangdisebut reaksi katalitik, spesi aktif terlepas ke

Berita Litbang Industri 64

Page 2: PERBANDINGAN PENIPISAN LAPISAN OZON STRATOSFERIK DI …

Volume XLV!, No.!, Mei 20 I I, pp 64-69 Perbandingan Penipisan Lapisan OzonStratosferik di Artik dan Antartika Suatu Ulasan

stratosfer dan mengurai ozon. Reaksi dasarpenguraian ozon adalah sebagai berikut(disarikan dari Molina, 1995):

X+ 03

XO+O(1)(2)

(3)

akan menurun, karena padi merupakansalah satu tanaman yang sangat sensitifpada sinar ultraviolet berlebih (Wellburn,1994).

Karena itu, dunia mulai memikirkansolusi atas masalah penipisan lapisan ozon.Negara-negara didunia akhirnya bersepakatuntuk mengurangi, dan bahkan menghenti-kan produksi, perdagangan dan penggunaanbahan perusak ozon secara bertahap.Kesepakatan tersebut dituangkan dalam TheMontreal Protocol on Substances thatDeplete the Ozone Layer as adjusted andammanded by the Second Meeting of theParties, atau yang populer sebagai ProtokolMontreal. Protokol ini sudah diamandemensebanyak 7 (tujuh) kali, yaitu amandemen1990 (London), 1991 {Nairobi), 1992(Kopenhagen), 1993 (Bangkok), 1995 (Wina),1997 (Montreal) dan 1999 (Beijing). Denganditerapkannya Montreal Protokol, konsentrasibeberapa bahan perusak ozon di atmosfersaat ini telah berkurang dan trennya terusmenurun (Wikipedia, Montreal Protocol).

Pelaranqan penggunaan, perdaqanqandan produksi bahan perusak ozon menimbul-kan kebutuhan akan bahan pengganti yanglebih aman bagi ozon. Beberapa bahanpengganti yang telah digunakan adalah:

• HCFC, lebih aman bagi ozon namunmasih rnernlliki potensi penipisan apabilaHCFC bereaksi dengan radikal OH danmelepaskan spesi aktif. Karena itu peng-gunaanya juga dikendalikan dalamProtokol Montreal.

• HFA, tidak mengandung atom klorsehingga dianggap aman bagi ozon.Meskipun demikian, apabila bereaksidengan radikal OH, HFA akan rnem-bentuk trifluoroasetat (CF3COO} Silkustrifluoroasetat belum diketahui secarapasti, dan dikhawatirkan senyawa inidapat mengalami proses defluorinasi(penghilangan atom fluor/F) danmembentuk CH2COO- yang amat toksikbagi manusia (Wellburn, 1994).

• HFC, sama sekali tidak mengandungatom klor sehingga merupakan alternatifyang dipandang terbaik sebagai bahanpengganti. Namun HFC memiliki potensiuntuk menimbulkan pemanasan global(Masters, 1991).

Karena sulitnya mencari bahan penggantiCFC, hingga saat ini penelitian masih banyakdikembangkan untuk menemukan penggantiyang sesuai.

Reaksi ini berlangsung lebih cepatdengan kehadiran Polar Stratospheric Clouds(PS C) , yaitu awan tinggi di stratosferAntartika yang terbentuk pad a suhu sangatrendah (Solomon, 1999).

Terisolasinya lubang ozon maksimumpada daerah kutub disebabkan oleh meteo-rologi atmosfer kutub. Selamamusim dinginyang panjang di atmosfer kutub terbentuk-lah polar vortex. Polar Vortex adalah suatuangin sirkumpolar yang kuat (Schoeberl danHartmann, 1991). Wellburn (1994) menye-butkan bahwa polar vortex terbentang daritroposfer hingga ke stratosfer dan meng-isolasi massa udara yang masuk kedalamnya. Hal ini menyebabkan polutan yangmasuk ke dalamnya terperangkap selamamusim dingin, untuk kemudian menghancur-kan ozon pada musim semi ketika sinarmatahari memecah polutan tersebut menjadispesi aktif.

Menipisnya lapisan ozon, bahkanpenipisan yang sangat parah sehinggadisebut "Iubang ozon", memiliki beberapadampak yang cukup signifikan bagi makhlukhid up. Dampak-dampak tersebut antara lain:• Tubuh manusia: gangguan pada mata

(seperti fotokeratitis dan katarak) sertagangguan kulit (kanker kulit daneritema/ sunburn).

• Hewan (Wellburn, 1994): infeksi mata(fotokeratisis dan katarak) dan kanker kulit

• Tanaman tingkat tinggi (Wellburn, 1994):perubahan karakteristik tanaman (sepertipengerutan daun, penebalan daun,peningkatan reflektivitas daun, perubahanwarna, serta penurunan pertumbuhan danproduktivitas ).

• Kehidupan laut (Browman et aI., 2000):menurunnya jumlah telur yang akanmenetas, matinya larva ikan karenapaparan berlebih ultraviolet akibatpenipisan ozon.

Apabila dampak-dampak tersebut meluas,tentunya akan menimbulkan kerugian yangtidak sedikit, baik ditinjau dari sudut kese-hatan maupun. ekonomi. Hasil panen padi

Berita Litbang Industri 65

Page 3: PERBANDINGAN PENIPISAN LAPISAN OZON STRATOSFERIK DI …

Volume XLVI, No.l, Mei 2011, pp 64-69 Perbandingan Penipisan Lapisan OzonStratosferik di Artik dan Antartika Suatu Ulasan

Lubang ozon yang paling dikenal olehmasyarakat adalah lubang ozon di atmosferAntartika, Kutub Selatan bumi. Meskipundemikian peninipisan lapisan ozon jugaterjadi di Artik, Kutub Utara bumi denganbesaran yang lebih kecil daripada yangterjadi. di Antartika. Perbedaan inilah yangakan dibahas dalam paper ini. Paper iniakan mengulas data yang menunjukkanperbedaan karakter penipisan ozon yangterjadi di kedua kutub bumi ini dan jugafaktor-faktor yang mempengaruhinya.Ulasan ini utamanya didasarkan pada jumalkarya Susan Solomon et al. (2007) yangberjudul "Contrast between Antarctic andArctic Ozone Depletion".

Metoda dan Lokasi Pemantauan LapisanOzon di Artik dan Antartika

Pengukuran ozon di stratosfer dapatdilakukan dengan berbagai macam metoda.Namun dalam pembahasan ini akan di-paparkan dua metoda yang digunakan padastasiun pengamatan di Artik dan Antartika.Metoda yang pertama adalah ozonesonde.Ozonesonde merupakan suatu alat ukur yangringan dan dimuatkan pada balon cuaca atauroket dalam pengukurannya. (http://www.ozonelayer.noaa.gov/actionlozonesonde. htm).Ozonesonde menyediakan data lapisan ozonmingguan.

Solomon et a/. (2007) menggunakandata yang diambil dari stasiun-stasiunpemantauan lapisan ozon di kedua kutubbumi. Lokasi-Iokasi tersebut dapat dilihatpada Gambar 1.

Gambar 1. Lokasi Pengamatan Lapisan Ozon diAntartika (Kiri) dan Artik (Kanan)Sumber: Solomon et al. (2007)

Lokasi stasiun yang berwarna merah(persegi) menyediakan data total ozon saja,sementara stasiun berwarna hitam (Iing-karan) menyediakan data ozonesonde mau-pun ozonesonde dan total ozon. Seperti telah

disebutkan, Ozonesonde menyediakan datamingguan. Total column ozone, yang menya-takan konsentrasi ozon di atmosfer, merupa-kan data harian.

Hasil Pengukuran OzonesondePengukuran ozonesonde dilakukan pa-

da ketinggian ± 18 km di mana penipisanlapisan ozon maksimum terjadi. Waktupengukuran adalah musim semi pada Kutubyang bersangkutan, yakni bulan Septemberuntuk Antartika dan bulan Maret untuk Artik.

Pada Gambar 2 ditampilkan data mixingratio ozon di stratosfer Artik dan Antartikaselama periode 1960 hingga 2006. Gambarsisi kiri menggambarkan kondisi ozon diAntartika selama periode tersebut. Simbolterbuka (tidak berwarna, hanya garis ber-warna) menunjukkan data awal yang diambildengan metode '\ yang berbeda dimanametode lama ini rnemiliki tingkat keakuratanyang lebih rendah daripada metoda yangbaru.

.\.~..: - I ..•

'.QQ,"'.

i~..,. (UO ·--·'!*""" ••• sad.!J~• ~.1.POMl ~ i:Jf_U• U~~ •• · .. •....·UQI~OIJ' ~ SQaRln.y&Uld·••.... ..• l~ •.. IQIdFk!go'Ja!i + ,.,.. .." Up1"""",,"dIJ a ::::':csru::::-0 9i:i_UP'OlC\ftOQO'lO'J ·a.cn aA'. .

,..•. """ ..... "".Q 1911l 1'N!O. ,... ~j'J...... ....•Gambar 2. Data Penipisan Ozon dari Ozonesonde

di Antartika (Kiri) dan Artik (Kanan)Sumber: Solomon et al.(2007)

-,

Pada data tersebut terlihat penurunan .ozon stratosferik di Antartika terjadi secaradrastis sejak awal 1980-an. Era sebelum-nya, yahkni era 1960-an dan 1970 anmerupakan era penimbunan CFC di udara.Pada tahun 1980-an dan seterusnya CFCyang telah tertimbun mengurai ozon secaraterus menerus dan dalam taraf yangmemprihatinkan.

Telah disebutkan bahwa pada awalpengukuran ozon digunakan metoda yangdiyakini kurang akurat. Namun, menurutSolomon et aI, uncertainty atau ketidakpasti-an yang diakibatkan pergantian metoda inimenjadi kecil dan tidak berarti dibandingkandengan tingkat keparahan penipisan ozonyang terukur. Pengukuran di titik Kutub

Berita Litbang Industri 66

Page 4: PERBANDINGAN PENIPISAN LAPISAN OZON STRATOSFERIK DI …

Volume XLVI, No.l, Mei 2011, pp 64-69 Perbandingan Penipisan Lapisan OzonStratosferik di Artik dan Antartika Suatu Ulasan

Selatan (South Pole) menunjukkan hasil yangterendah.

Karakteristik ozon di Antartika berubah •••semenjak terbentuknya lubang ozon. Se- Jmenjak saat itu kandungan ozon di dalam 1-parcel udara yang disampling mengalami J •••removal ozon sebesar >90% atau bahkan .•>99% (Solomon et ai, 2007). Data inf terekam ~""bahkan di stasiun stasiun pengamatan yangterletak di sisi terluar dari Kutub Selatan.Gambar 2 sisi kanan menunjukkan data ozondi Artik, Kutub Utara bumi. Sama sepertipada gambar sisi kiri, simbol terbuka melam-bangkan digunakannya metode pengukuranyang berbeda yang dianggap kurang akurat.

Karena itu data ini tidak dapat di-gunakan untuk analisa tren, tetapi dapatdigunakan sebagai perbandingan dengandata Antartika (Solomon, et ai, 2007).

Berdasarkan data tersebut dapat di-simpulkan bahwa penipisan ozon stratos-ferik di Artik tidaklah separah yang terjadi diAntartika. Pengukuran menjukkan bahwaozon di Artik mengalami penurunan hinggal50% - 70%, yang umumnya terjadi di da-erah utara Eropa. Hal ini disebabkan polarvortex di daerah tersebut memiliki tempe-ratur yang terendah dari seluruh daerah yangdiliputi oleh polar vortex.

Kedua gambar tersebut menunjukkankarakteristik ozon di stratosfer kedua kutub.Di Artik fenomena tersebut bukanlah meru-pakan fenomena yang terjadi secara rutindan menerus seperti yang terjadi di Antartika.Bahkan, kondisi terendah di Artik masih jauhlebih besar daripada kondisi terendah diAntartika.

Hasil Pengukuran Total Column Ozon.eTotal Column Ozone mengukur ke-

tebalan ozon di stratosfer pada suhu dantekanan standar (STP) dan dinyatakandengan satuan Dobson Unit (DU) (Andrew etai, 1987). Satu satuan DU sama dengan 10·sm (STP).Ketebalan rata-rata ozon globaladalah 3 mm, yang apabila dinyatakan dalamDU adalah sebesar 300 DU. Pengukuranozon total di stasiun pengamatan ozondilakukan harian.

-••••

•••

1940 11. 1Me ""0 tt~ ,_ 2000y-

Gambar 3. Data Total Column Ozone di Antartika (Kiri)dan Artik (Kanan)

Sumber: Solomon et aI., 2007

Gambar 3 memperlihatkan hasil peng-ukuran total column ozone di Artik danAntartika. Pada gambar sisi kiri terlihat penurunan total ozone yanQ:cukup drastis di

"Antartika tahun 1980-an; dengan awalpenurunan pada tahun 1970-an. Hal inisesuai dengan pengamatan dengan meng-gunakan ozonesonde. Penurunan ozonehingga 90% - 99% terbaca dengan jelas padagambar tersebut. Ozon di Kutub umumnyamemiliki ketebalan sekitar 500 DU, dan hal initerbaca pada data Artik. Penipisan ozon diAntartika menyebabkan angka ini menurunhingga di bawah 100 DU. Umumnyapenipisan ini terjadi pada ketinggian 12hingga 24 Km (Solomon, et ai, 2007). Se-mentara itu data Artik tidak menunjukkanpenurunan sedrastis yang terjadi di Antartika.Memang terdapat beberapa data yangmenunjukkan total ozon yang rendah, mi-salnya pada tahun 1990-an, namun masihtidak serendah ozon di Antartika. Kondisi inimasip membaik di tanun-tahun berikutnya.

PEMBAHASAN

Dari pemaparan di atas terlihat bahwapenipisan lapisan ozon di Antartika meru-pakan masalah lingkungan yang besar biladibandingkan dengan yang teriadi di Artik.Perbedaan karakteristik penipisan ozon dikedua kutub bumi ini dipengaruhi olehberbagai faktor, khususnya faktor meteo-rologis.

Berita Litbang Industri 67

Page 5: PERBANDINGAN PENIPISAN LAPISAN OZON STRATOSFERIK DI …

Volume XLVI, No.l, Mei 2011, pp 64-69 Perbandingan Penipisan Lapisan OzonStratosferik di Artik clan Antartika Suatu Ulasan

Faktor-faktor tersebut akan dibahaspada bagian ini.

Faktor yang sangat berperan dalammemunculkan perbedaan antara Artik danAntartika adalah temperatur. Secara umum,temperatur musim dingin Antartika lebihdingin daripada temperatur musim dinginArtik. Pola temperatur kedua kutub selamasatu tahun, diambil dari dua stasiun peng-amatan di Kutub Utara dan Kutub Selatanditampilkan pada Gambar 4.

Pada Gambar 4 terlihat bahwa musimdingin Antartika memiliki temperatur yanglebih rendah ditunjukkan oleh kurva biru yanglebih rendah dari -80°C. Di Artik me-mangterdapat pula saat-saat dimana temperaturlebih rendah dari -80°C, namun hanya ber-langsung singkat (± 60 hari) dan tidakserendah temperatur di Antartika.

Temperatur yang sangat rendah padaatmosfer kutub ini akan mempengaruhibeberapa hal, antara lain:

·'QO:I)~;>o~""~;O()~,7:=~,~",,~,,.~o:>-,7"o~~"":'""%7()~.300~:=~-'

~-'"

Gambar 4. Profil Temperatur Tahunandi Kedua Kutub Bumi

Sumber: Solomon, et aJ. (2007)

1. Terbentuknya polar vortex yang lebihstabil

Polar vortex terbentuk akibat gra-dien temperatur. Tidak adanya sinarmatahari selama musim dingin di kutubmembuat temperatur terus menu run,sementara udara di sekitar lingkar kutubmasih hangat. Terbentuklah gradientemperatur yang cukup tajam sehinggatimbullah aliran udara yang disebut "jetstream", suatu aliran udara dari barat ketimur pada tepian vortex. Semakin besargradien temperatur ini, semakin kuatvortex yang terbentuk.

Timbulnya vortex akan mengisolasiudara dan polutan yang masuk ke da-lamnya, sehingga pada saat matahari

muncul pada musim semi terjadilahpenipisan ozon yang terisolir di dalamvortex. Vortex yang lebih stabil akanbertahan lama, akibatnya penipisan ozonyang terjadi akan lebih besar.

Pada Gambar 4 terlihat bahwatemperatur di Antartika lebih rendahdaripada di Artik. Hal ini memberikan pe-tunjuk bahwa polar vortex yang terbentukdi Antartika lebih stabil daripada yangterbentuk di Artik.

........

2. Terbentuknya polar stratospherlc clouds(PSC)

Polar Stratospherlc Clouds adalahawan tinggi, terbentuk di stratosfer PSChanya terbentuk pada suhu sangatrendah, yaitu di bawah -80°C. (Wikipediab, 2010). Dari Garnbar 4 diketahui bahwa

"temperatur tersebut terjadi di Antartikadan Artik dengan tingkatan yang berbeda.Di Antartika suhu terendah dapat menca-pai -90°C, yang sangat menunjang ter-bentuknya PSC.PSC berfungsi sebagaitempat berlangsungnya heterogenousphase reaction! reaksi fase heterogen.Reaksi fase heterogen adalah reaksidimana suatu reaksi berlangsung lebihefektif di permukaan fase padatles.

Molina (1991) menyebutkan bah-wa proses di PSC ini sangat berpenga-ruh pada penipisan ozon stratosferik.Pada permukaan PSC polutan-polutanbereaksi membentuk spesi aktifnya, yangdengan mudah akan terurai oleh keha-diran sinar matahari dan menguraikanozon. Tanpa kehadiran PSC, reaksi akti-vasi polutan perlangsung sangat lambat.Namun dengan kehadiran PSC reaksitersebut berlangsung dengan lebih efi-sien. Dengan hadirnya spesi aktif yanglebih banyak, penipisan ozon yang terjadiakan lebih buruk. Inilah yang terjadi diAntartika.

Di atmosfer Artik, di mana tem-peratur -80°C hanya berlangsung sing-kat dan kadang tidak tercapai, PSC yangterbentuk hanya sedikit. Dengan demikianreaksi heterogen tidak terjadi sebanyak diatmosfer Antartika, dengan demikianpenipisan ozon yang terjadi tidak sebesardi Antartika.

3. Stratospherlc Sudden Warming (SSW)Selama musim dingin yang panjang

di Artik, vortex yang terbentuk seringkali

Berita Litbang Industri 68

Page 6: PERBANDINGAN PENIPISAN LAPISAN OZON STRATOSFERIK DI …

Volume XLVI, No.l, Mei 2011, pp 64-69 Perbandingan Penipisan Lapisan OzonStratosferik c1i Artik clan Antartika Suatu Ulasan

terpecah atau terganggu dengan adanyafenomena Stratospheric Sudden Warmingatau penghangatan rnendadak yang ter-jadi di stratosfer. SSW adalah suatufenomena di mana angin polar vortexyang berupa angin westerly (angin yangbergerak dari barat ke timur) secaramendadak melambat atau bahkan ber-ubah arah. Fenomena ini akan diikutidengan naiknya temperatur di stratosfersebesar beberapa puluh derajat Kelvin(Wikipedia b, 2010). Fenomena ini tidakselalu terjadi, namun rnemiliki efek yangbesar dalam penipisan ozon stratosferikdi atas Artik. Polar vortex yang lemahmemungkinkan terjadinya percampuranudara di dalam dan di luar vortex se-hingga polutan-polutan tidak terisolasidan terakumulasi di dalam. Ketikamatahari muncul di Artik penipisan ozonyang terjadi tidaklah separah yang terjadiseandainya SSW tidak terjadi.

KESIMPULAN

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkanbahwa:1. Penipisan ozon disebabkan oleh bahan

perusak ozon, termasuk CFC, halon,metil bromida, senyawa nitrogen (NOx),dan senyawa hidrogen (H, HO dan H02).

2. Tingkat kerusakan ozon dipengaruhi olehbeberapa faktor, antara lain kehadiranPSC dan polar vortex.

3. Karakteristik penipisan ozon di Artik danAntartika berbeda. Penipisan ozon di Artikhanya sebesar 50 - 70% sementara di.Antartika mencapai 90 - 99%.

4. Perbedaan karakteristik penipisan ozon diArtik dan Antartika dipengaruhi olehfaktor-faktor berikut:o Polar vortex yang lebih stabil di

Antartikao Temperatur yang lebih rendah di

Antartikao Terjadinya stratospheric sudden

warming di Artik.

DAFTAR PUSTAKA

1. Andrew, D.G., J.R, Holton, C.B. Leovy.1987. Middle Atmosphere Dynamics.Orlando, Florida, Academic Press Inc.

2. Browman, H. I., C. A. Rodriguez, F.Beland, J. J. Cullen, R. F. Davis, J. H. M.Kouwenberg, P. S. Kuhn, B. McArthur, J.A. Runge, J. F. St, Pierre dan R. J.Vetter. 2000. The Impact of UltravioletRadiation on Marine Crustacean Zoo-plankton and Ichthyoplankton : a Synthe-sis of Result from the Estuary and Gulf ofSt. Lawrence, Canada. Marine EcologyProgress Series 199

3. Masters, G. M. 1991. Introduction toEnvironmental Engineering and Science.New Jersey. Prentice - Hall InternationalInc. -;.

4. Molina, M. 1995. Polar Ozone-Depletion.Nobel Lecture 8 December 1995.

5. Molina, M. J., and Rowland, F.S. 1974.Stratospheric Sink for Chlorofluorometha-nes: Chlorine-Atom Catalysed Destructionof Ozone. Nature Vol 249 No. 5460

6. Schoeberl, M.R.dan D.L.Hartman. 1991.The Dynamics of the Stratospheric PolarVortex and its Relation to SpringtimeOzone Depletions. Science, 251.

7. Shindell, D. 2003. Whither Arctic Cli-mate? Science Vol 299.

8. Solomon, S., Portmann, R.W., andThompson, D.W.J. 2007. Contrasts Bet-ween Arctic and Antarctic OzoneDepletion PNAS Vol 104 No. 2

9. Solomon, S. 1999. Stratospheric OzoneDepletion: A Review of Concepts andHtstotv; Reviews of Geophysics 37, 3

10. Wikipedia, Montreal Protocol http://en.wikipedia.org/wiki/Montreal_Protocol tanggaldiakses 10/06/2011.

11. Wikipedia a, Polar Vortex http://en.Wikipe dia.org/wiki/Polar _vortex tanggaldiakses Maret 2010

12. Wikipedia b, Sudden Stratospheric Warminghttp://en.wikipedia.org/wiki/Sudden stratospheric warming tanggal diakses Maret 2010

Berita Litbang Industri 69