perkembangan embrio ayam.docx

14
PERKEMBANGAN AYAM Arham Juaini NIM. 1313041034 Hasby Wahid Harris NIM. 1313041040 A.A. Dyah Tribuana Adnyadewi NIM. 1313041051 Putu Ratih Purnamawati NIM. 1313041053 Ni Made Dwi Febriana NIM. 1313041054

Transcript of perkembangan embrio ayam.docx

PERKEMBANGAN AYAM

Arham Juaini NIM. 1313041034Hasby Wahid HarrisNIM. 1313041040A.A. Dyah Tribuana AdnyadewiNIM. 1313041051Putu Ratih PurnamawatiNIM. 1313041053Ni Made Dwi Febriana NIM. 1313041054

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGIFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHASINGARAJA2015Perkembangan Ayam

Bertelur merupakan cara alamiah ayam untuk memperbanyak keturunannya. Ayam betina rata-rata dapat menghasilkan sebutir telur setiap pagi, dan jumlah telur yang sudah dibuahi dapat mencapai 15 butir. Ayam betina akan mengerami telurnya setelah telur terakhir keluar dari badannya. Telur akan menetas setelah dierami oleh ayam betina selama 21 hari. Telur ayam berasal dari sel telur yang telah mengalami fertilisasi. Sel telur atau ovum merupakan sel yang digunakan oleh organisme termasuk ayam, yang merupakan vertebrata dari kelas aves untuk mereproduksi keturunannya. Fungsinya adalah untuk memberikan setengah dari materi genetik yang diperlukan untuk bereproduksi.

A. Tipe-Tipe TelurCleavage atau pembelahan berbeda antara satu spesies dengan spesies lainnya. Perbedaan tersebut tergantung pada jenis telur dari spesiesnya masing-masing, karena dengan perbedaan jenis telurnya berbeda juga tipe atau jenis pembelahan yang berlangsung dan berbeda juga pada hasil pembelahannya. Tipe telur dibedakan berdasarkan jumlah dan letak yolk atau cadangan makanannya dan dibedakan menjadi 4 jenis yaitu:

1.Isolesithal

Gambar 1. Tipe Telur IsolesitalSumber: http://embriologyofbirds.blogspot.com/2013/03/cleavage_15.html

Tipe telur ini disebut jugaHomolesital. Tipe telur ini, penyebaran yolk atau cadangan makanannya tersebar merata diseluruh ovum dan jumlahnya sedikit dengan nukleus atau intiselnya berada ditengah. Jadi inti selnya dikelilingi oleh cadangan makanannya. Tipe telur ini terdapat pada Amphioxus, Echinodermata, Mollusca, dan Annelida.

2.Telolesithal/Mesolesital

Gambar 2. MesolesitalSumber: http://embriologyofbirds.blogspot.com/2013/03/cleavage_15.html

Tipe telur dengan letak dari yolk dan inti sel berada di dua kutub yang berlawanan dengan jumlah yolk yang sedikit. Kutub dengan konsentrasi yolk disebut kutub vegetatif sedangkan kutub dengan inti sel disebut kutub animalia. Jenis telur ini terdapat pada Amphibia, Lamprey dan Lungfish.

3.Telo-ekstrimlesithal(Megalesithal)

Gambar 3. MegalesithalSumber: http://embriologyofbirds.blogspot.com/2013/03/cleavage_15.html

Yolk banyak sekali yang tersebar hampir semua bagian telur, sehingga inti sel berada terdesak dibagian ujung/atas dari ovum dan sitoplasmanya sedikit. Kutub vegetatifnya besar sedangkan kutub animalnya sangat kecil. Tipe telur ini terdapat pada Reptilia dan Aves.4.Centrolesithal

Gambar 4. CentrolesitalSumber: http://embriologyofbirds.blogspot.com/2013/03/cleavage_15.html

Merupakan tipe telur dengan yolk dan inti sel berada di tengah-tengah telur. Tipe telur ini terdapat pada Insecta. (Rachmatullah, 2013)

B. Bagian-Bagian dan Fungsi Telur

Gambar 5. Bagian-Bagian TelurSumber: http://pageblog-idcode.blogspot.com/2011/04/bagian-bagian-telur.html

1. Keping germinal (zigot/selembrio) Merupakan calon individu baru.

2. Yolk (kuningtelur)Yolk menyusun 30-33% berat telur. Yolk berbentuk hampir bulat dengan warna kuning sampai jingga tua, dan terletak di pusat telur.Bahan yang memberi warna pada yolk adalah xanthophil, yaitu suatu pigmen carotenoid yang diturunkan dari pakan.Yolk terdiri dari latebra, germinal disc (balstoderm), lapisan konsentris terang dan gelap, dan membran vitellin yang membungkus yolk, bersifathalus, elastis dan berkilau.Yolk berfungsi sebagai persediaan makanan bagi embrio.

3. Albumen (putihtelur)Albumen menyusun kira-kira 60% dari berattelur total. Albumen terdiri dari 4 fraksi yaitu, lapisan chalaziferous (lapisan kental dalam), lapisan encer dalam (inner thin layer) lapisan ini menyusun 21% (kisaran 1-40%) albumen yang mengelilingi lapisan chalaziferous, lapisan kental luar (firm gel-like layer) lapisan ini menyusun 55% (kisaran 30-80%) albumen yang mengalilingi lapisan putih telur encer dalam dan berperan sebagai pembungkus lapisan putih telur encer dalam dan yolk, dan lapisan encer luar (outher thin layer) lapisan ini menyusun 21% (kisaran 10-60%) albumen. Lapisan ini terletak di sebelah dalam membran kulit telur, kecuali pada bagi ujung telur yang putih kentalnya melekat pada ujung telur. Albumen yang berwarna sedikit kehijauan disebabkan oleh riboflavin (vitamin B2). Putih telur (albumin) berfungsi sebagai pelindung embrio dari goncangan dan sebagai cadangan makanan dan air. Prosentase albumen kental dan encer dalam telur bervariasi pada strain, individu, kesegaran, kondisi, dan waktu penyimpanan.

4. Lapisan ChalaziferousLapisan putih telur tebal daerah ujung-ujung telur mengalami differensiasi membentuk benang-benang mucin. Benang-benang mucin ini akan berputar membelit seperti tali yang menuju ke arah ujung telur dan disebut chalaza. Chalaza ini sangat penting untuk menjaga kedudukan kuning telur dan embrionya selama pengeraman. Lapisan ini menyusun 3% albumen. Lapisan ini sangat kental tetapi sangat tipis, mengelilingi yolk dengan rapat pada sisi yang berlawanan dengan yolk, lanjutan dari selaput ini bercabang kearah kedua ujung telur sebagai chalaza. Chalaza tampak seperti pintalan tali yang berwarna keputihan. Chalaza membantu menstabilkan yolk pada posisi sentris dan menghambat naiknya atau menempelnya yolk kecangkang bila telur berada dalam keadaan istirahat.

5. Shell Membrane (Membran Kulit Telur)Membran ini terdiri atas dua lapisan, yaitu membran kulit telur dalam dan membran kulit telur luar yang masing-masing tersusun oleh 2 atau 3 lapis anyaman serabut protein yang tidak teratur.Serabut tersebut disatukan oleh suatu bahan albuminous cementing untuk membentuk membran tipis, kuat, melekat erat, dan bersama-sama membatasi cangkang di sebelah dalam dan melekat erat padanya.Membran dalam lebih tipis dari membran luar dengan tebal keseluruhan 0,01-0,02 mm. Pada salah satu ujung telur, selaput ini tidak menempel pada cangkang sehingga membentuk rongga udara.

6. Shell (Cangkang)Cangkang merupakan lapisan berkapur yang menyusun 9-12% dari berat telur total. Cangkang tersusun kira-kira 94% kalsiumkarbonat, 1% magnesium karbonat, 1% kalsiumfosfat, dan 4% bahan organik terutama protein. Cangkang telur berfungsi sebagai pelindung utama telur.Bagian ini memiliki pori-pori untuk keluar-masuknyaudara.7. Air Cell (RonggaUdara)Pada saat ditelurkan, rongga udara tidak ada.Segera setelah telur dingin, isinya mengkerut. Sedikit vakum menyebabkan udara masuk melewati pori-pori cangkang untuk membentuk rongga udara diantara kedua membran. Rongga udara biasanya terbentuk pada bagian ujung telur yang tumpul karena porositas cangkang paling besar terdapat pada daerah ini. Tetapi rongga udara bisa terjadi pada bagian lain, tergantung di daerah mana membran kulit telur mudah terpisah.Rongga udara berfungsi sumber oksigen bagi embrio

C. Perkembangan Embrio AyamSebelum telur ayam menetas, terjadi proses perkembangan pada terlur tersebut untuk menjadi individu baru. Proses tersebut terjadi selama 21 hari dan dierami oleh induknya, aktivitas yang terjadi di dalam telur akan berubah menjadi embrio ayam dan nantinya siap untuk menetas menjadi anak ayam. Namun karena keterbatasan indra yang kita miliki sehingga kita tidak dapat melihat proses yang terjadi di dalam telur hingga menjadi anak ayam. Namun kami akan menjelaskan proses terbentuknya embrio ayam di dalam telur. Pola dasar perkembangan embrio aves sama dengan embrio katak, dimulai pada tahap blastula, grastula, neurula dan organogenesis. Pembelahan aves merupakan pembelahan meroblastik, artinya pembelahan hanya berlangsung di keping lembaga saja. Dari hasil pembelahan diperoleh blastoderm sebanyak 3-4 lapisan sel (muhlatarulislain. 2014). Pada hari pertama bentuk awal embrio belum terlihat jelas, epiblast bagian tengah yang lebih terang disebut area pelusida, area opaka merupakan bagian tepi yang lebih gelap, terbentuknya peta takdir yang akan menjadi jantung embrio, hipoblast merupakan bakal lapisan ekstra embrio, sel benih berkembang menjadi bentuk cincin yang sudah dibuahi dan disebut zygot blastoderm. Selama 15 menit setelah pembuahan, terjadi pembiakan sel-sel bagian awal embrio, sehingga sudah terjadi perkembangan embrio di dalam tubuh induknya. Pada hari ke-2 bentuk awal embrio mulai terlihat jelas, terdapat primitive streak yaitu merupakan suatu bentuk memanjang dari pusat blastoderm yang kelak akan berkembang menjadi tulang punggung. Pada blastoderm terdapat garis-garis warna merah yang merupakan petunjuk mulainya sistem sirkulasi darah, peredaran darah dimulai dengan kerja sama antara kantung darah dengan kantung selaput kuning telur. Pada hari ke-3, jantung sudah mulai terbentuk dan berdenyut serta bentuk embrio sudah mulai tampak, jika menggunakan alat bantu yakni mikroskop maka akan terlihat gelembung bening yang nantinya akan menjadi otak, kantung amnion yang berisi cairan warna putih berfungsi melindungi embrio dari goncangan serta membuat embrio bergerak bebas, awal perkembangan alantois, umbilicalis berfungsi menyalurkan makanan ke embrio atau memfiksir embrio. Selanjutnya pada hari ke-4 sudah terlihat adanya mata yang tampak seperti bintik gelap yang terletak disebelah kanan jantung. Selain itu jantung sudah membesar, jika menggunakan mikroskop maka akan terlihat otak yang terbagi menjadi tiga bagian, yaitu otak depan otak tengah dan otak belakang. Selanjutnya pada hari kelima embrio sudah tampak lebih jelas. Kuncup-kuncup anggota badan sudah mulai terbentuk, ekor dan kepala embrio sudah mulai berdekatan sehingga membentuk huruf C, pada fase ini sudah terjadi perkembangan alat reproduksi. Pada hari ke-6, anggota badan sudah mulai terbentuk, mata sudah terlihat menonjol, rongga dada sudah mulai berkembang dan jantung sudah membesar. Selain itu terlihat pula otak, amnion dan alantois, kantung kuning telur serta paruhnya. Selanjutnya pada hari ke-7 paruh anak ayam sudah terlihat seperti bintik gelap pada dasar mata. Pada fase ini otak dan leher sudah terbentuk. Pada hari ke-8 perkembangan yang terjadi yaitu bakal paruh dan kaki sudah mulai terbentuk, tulang punggung sudah mengeras, dan optic fecicel telah berubah sempurna menjadi mata. Pada hari ke-9 jari kaki dan sayap terlihat mulai terbentuk. Selain itu, perut mulai menonjol karena jeroannya mulai berkembang. Pada hari ke-10 umumnya paruh sudah mulai mengeras dan folikel bulu embrio sudah mulai terbentuk, sistem organ sudah mulai berfungsi serta sudah bisa menghasilkan urin serta CO2 yang dibuang pada albumin dan tulang punggung sudah mengeras. Pada hari ke-11 ukuran embrio menjadi semakin bertambah besar sehinggayolkakan menyusut.Bulu ekor juga mulai muncul. Pada hari ke-12 embrio terus berkembang semakin besar. Mata sudah mulai terbuka dan telinganya juga sudah terbentuk. Bulu sudah mulai muncul. Paruh dan anggota gerak sudah mulai mengeras. Sisik mulai terbentuk pada pada kaki dan jari-jari kaki (cakar). Pada hari ke-13 sisik dan cakar embrio sudah mulai terlihat sangat jelas. Pada hari ke-14 kepala embrio menuju ke arah bagian bawah telur sehingga menyebabkan posisi embrio meringkuk. Disini organ pada embrio ayam semakin sempurna. Pada hari ke-15 usus akan masuk kedalam perut. Pada hari ke-16 sisik, cakar, dan paruh sudah semakin mengeras. Telinga, mata, dan ekor sudah mulai sempurna. Selain itu bulu juga sudah mulai tumbuh di seluruh tubuh embrio. Pada hari ke-17 kepala mulai melipat diantara kedua kaki. Pada hari ke-18 yolk (kantung kuning telur) semakin menyusut. Ukuran embrio pun sudah semakin besar sehingga sudah tampak jelas seperti ayam. Jari kaki dan sayap juga sudah berkembang dengan baik. Pada hari ke-19 yolk sac (kantung kuning telur) sudah masuk sepenuhnya kedalam rongga perut embrio. Bulu sudah menutupi seluruh permukaan tubuh dan paruh sudah mengarah ke kantung udara. Embrio sudah menepati seluruh area telur kecuali ruang udara. Pada hari ke-20 terjadi serangkaian proses penetasan yang diawali dengan terbukanya membran dan cangkang telur. Untuk membukanya ayam menggunakan paruhnya dengan cara mematuk. Semakin lama kulit telur akan terbuka semakin besar, sehingga ayam sudah dapat mulai menghirup udara dengan menggunakan hidungnya. Hingga akhirnya pada hari ke-21 ayam pun menetas. Adapun tahapan dari perkembangan embrio ayam yaitu sebagai berikut.

Gambar 5. Tahap Perkembangan Embrio AyamSumber:://duniatentangayam.blogspot.com/2013/09/perkembangan-embrio-ayam.html

Sumber :

Dwi Nugraheni, Kezia, 2012. Bagian Telur Fungsi dan Proses. http://de-angel smile.blogspot.com/2012/06/bagian-telur-fungsi-dan-proses.html, diakses 13 Februari 2015.http://muhlatarulislain.blogspot.in/2014/08/proses-perkembangan-embrio-pada-ayam.html, diakses 13 Februari 2015 14:05Pramudiksa, azzury. 2013. Perkembangan Embrio Ayam. Tersedia di http://duniatentangayam.blogspot.com/2013/09/perkembangan-embrio-ayam.html, diakses 12 Februari 2015 19:44Rachmatullah, Arif. 2013. Tipe-tipe Telur. Tersedia di http://embriologyofbirds.blogspot.com/2013/03/cleavage_15.html, diakses 9 Februari 2015 21: 30Wachid, Al'amin, 2012. Bagian-Bagian Telur dan Fungsinya. http://mopindonesia.blogspot.com/2012/04/bagian-bagian-telur-dan-fungsinya.html, diakses 13 Februari 2015