Pertumbuhan Sel

31
PERTUMBUHAN SEL

Transcript of Pertumbuhan Sel

  • PERTUMBUHAN SEL

  • ORGANELLA DAN INCLUSIO

    Organella yang aktif dalam metabolisme sel :-Ribosom, Mitokondria, Retikulum endoplasma-Apparatus Golgi, Lisosom dan VakuolaOrganella yang tidak aktif dalam metabolisme sel :-Sentriol : pembelahan sel-Mikrotubulli : pembelahan sel, rangka sel, gerak sel (silia/flagella), alat transportasi partikel dan makromolekul pada sel syaraf-Fibril : myofibril (sel otot) : kontraksi otot, neurofibril (sel syaraf) : menghantar rangsang, tonofibril (sel epithel) : mempertahankan tonus sel dalam rangka memelihara tegangan permukaan sel.-Mikrobodi (peroksisom) : diduga menyimpan hydrogen peroksida yang akan diubah menjadi air melalui kerja enzim yang ada didalamnya

  • INCLUSIO

    -Disebut pula paraplasma : Hasil aktivitas sel atau aktivitas metabolisme sel, tetapi tidak ikut dalam proses metabolisme-timbunan makanan, butir-butir sekresi dan pigmen (dalam sitoplasma)-Karbohidrat : sel hati dan otot dalam bentuk glikogen.-Lipid disimpan dalam sel lemak sebagai butir-butir lipid.Butir-butir sekresi : vesikel sekretoris -Pigmen endogen : hemoglobin (eritrosit), myoglobulin (sel otot), melanin (sel epithel kulit), lipofusin (sel otot jantung, sel hati, sel syarat terutama pada usia lanjut), bilirubin dan derivatnya yang merupakan hasil pemecahan hemaglobulin-Pigmen eksogen (berasal dari luar sel) : debu silikat (silicosis), macam-macam logam yang masuk melalui kulit atau selaput lendir, karotenoid dalam sel tanaman masuk bersama makanan dan debu arang dalam sel paru-paru.

  • Tumbuh : penambahan biomassa yang tak terbalikkanKonsekuensi dari penambahan biomassa dapat berupa : Penambahan ukuran : volume, berat, panjang, lebar dan diameter Penambahan jumlah sel.Berkembang adalah perubahan yang mengarah ke pendewasaan.Konsekuensi berkembang dapat berupa : kompleksitas, differensiasi, perubahan aktivitas fisiologi, perubahan susunan biokimia, perubahan struktur dalam.Penambahan biomassa dalam proses tumbuh bertambah secara ritmis sesuai dengan deret ukur, yang ditunjukkan sbb. : Mn 2Mn 4 MnPertumbuhan bahan hidup (biomassa) = = = Mc 2 Mc 4 Mcdst.Mn : massa nucleus, Mc : massa sitoplasma Massa dalam keadaan keseimbangan disebut Indeks Nukleoplasma (NP)

  • VnNP = Vc - Vn

  • DAUR SEL

  • 1. Cyclin, ada 3 kelompok :G1cyclin (siklin D)S-phase cyclin (siklin E dan A)M-phase cyclin (siklin B dan A)2.Cyclin-dependent kinase (Cdks) :G1 Cdks (Cdk4)S-phase Cdks (Cdk2)M-phase Cdks (Cdk1)3. Anaphase-promoting Complex (APC disebut juga cyclosome sehingga kompleksnya seringkali disingkat APC/C)

  • APC/C :memicu terjadinya penghancuran cohesin sehingga kromatid anakan dapat memisah.Mendegradasi siklin mitotik B (M-phase cyclin)

  • TAHAP-TAHAP PENGENDALIAN DAUR SELPeningkatan level siklin G1 : sel mempersiapkan kromosom untuk replikasi Peningkatan level S-phase promoting factor (SPF terdiri atas siklin A yang berikatan dengan Cdk2) : persiapan sel memasuki fase S dan men-duplikasi DNA-nya (serta sentriol-nya)Pada saat terjadi replikasi DNA, siklin G1 dan S-phase CDKs (cyclin E) dihancurkan, sedangkan level mitotic cyclin mulai meningkat (dalam G2)

  • M-phase promoting factor (kompleks mitotic cylin dengan M-phase CDK) memulai : Perakitan benang mitosis Pemecahan selaput inti Kondensasi kromosom Penghentian proses transkripsi Peristiwa ini mengantar sel pada tahap metafase dari mitosisPada saat ini, M-phase promoting factor mengaktivasi anaphase promoting complex (APC) yang menyebabkan :Kromatid anakan pada bidang metafase memisah dan bergerak ke kutub (=anafase), yang menyempurnakan mitosis

  • Penghancuran M-phase cyclin (siklin B). Proses penghancuran terjadi dengan konjugasi M-phase cylin dengan protein ubiquitin, yang merupakan substrat sasaran bagi enzim proteasome.Pergiliran sintesis G1 cyclin dengan pergiliran berikutnya dalam daur selMen-degradasi geminin, suatu protein yang menjaga DNA yang baru saja disintesis dalam fase S dari replikasi ulang sebelum berlangsung mitosis. APC inilah satu-satunya mekanisme yang menjamin bahwa setiap bagian genom hanya akan di-copy sekali saja selama fase S.Beberapa sel secara sengaja mempersingkat daur sel yang menyebabkan terjadinya pengulangan fase S tanpa menyelesaikan mitosis dan/atau sitokinesis. Peristiwa ini disebut endoreplikasi.

  • SISTIM PEMERIKSAAN TERHADAP KUALITAS PENGENDALIAN DAUR SEL (CHECKPOINTS)

    Pemeriksaan (checkpoint) sempurna tidaknya fase S. Pemeriksaan (checkpoint) kerusakan DNA, yaitu : - Sebelum sel memasuki fase S (checkpoint G1) - Selama fase S dan - Setelah replikasi DNA (checkpoint G2) Pemeriksaan (checkpoint) benang sphindel meliputi : - Deteksi setiap kegagalan benang-benang sphindle untuk melekat pada kinetochore dan menahan sel tetap dalam metafase (checkpoint M) - Deteksi ketidaktepatan berjajarnya benang-benang sphindel dan memblokir terjadinya sitokinesis. - Memicu apoptosis jika kerusakan tidak dapat diperbaiki.

  • Seluruh sistim pemeriksaan tersebut memerlukan pelayanan dari kompleks proteinp53 : memblokir daur sel jika terjadi kerusakan pada DNA ATM (="ataxia telangiectasia mutated") : kerusakan DNA dan menghentikan daur sel MAD (Mitotic Arrest Deficient) : mengkode suatu protein yang mengikat setiap kinetokhore sehingga benang-benang sphindle dapat melekat padanya. Jika ada kegagalan perlekatan, maka MAD tetap bekerja dan memblokir proses menuju anafase.p27 adalah protein yang berikatan dengan cyclin dan cdK dengan tujuan memblokir daur sel masuk ke fase S. Penurunan level p27 mengurangi kemungkinan terjadi kanker payudara.

  • G0Seringkali sel tidak memasuki daur sel, baik bersifat tetap atau kadangkala. Sel dapat saja menuju tahap G0 yang seringkali disebut quiescent Dalam G0, sel sibuk melakukan fungsinya, misalnya fungsi sekresi, menghantarkan impuls-impuls syaraf, menyerang patogen. Seringkali sel-sel G0 akan berakhir dengan ter-differensiasi dan tidak pernah lagi memasuki daur sel, namun sebagai gantinya akan menjalankan fungsi-fungsi organisme tadi, hingga sel mati. Namun, pada sel limfosit dalam darah manusia, sel G0 dapat memasuki kembali daur sel. Meskipun demikian, stimulasi utamanya dikarenakan adanya antigen yang sesuai, sehingga limfosit yang ter-stimulasi dapat memasuki kembali daur sel (pada G1) dan melanjutkan babak baru secara bergiliran dari fase S menuju mitosis.

  • Siklus selPeran kunci : Pembelahan sel * Mitosis sel anakan sama dg sel induk * Meiosis sel anakan tidak sama dg sel induk

  • MITOSIS DAN MEIOSISMerupakan type pembelahan sel yang berbedaCiri-ciri yang samaPersamaan :1. Duplikasi seluruh isi kromosom sel seblm pembelahan2. Mempergunakan sel induk sbg acuan u/ membuat DNA&RNA3. Menggunakan serat gelendong u/ memisahkan kromosom

  • Perbedaan Prilaku kromosom hsl duplikasi setlh replikasi DNA : MITOSIS *Jml kromosom anak sama dg jml kromosom indukMEIOSIS * Jml kromosom anak separoh jml kromosom indukMateri genetik:Mitosis : tdk terjd pertukaran materi genetikMeiosis: terjd pertukaran materi genetik anak kromosom 4 kromatid (tetrad)

  • Keaktifan pembelahan selSel yang sudah terspesialisasi dan tidak akan mengalami pembelah lagi pada organisme dewasa mis: sel saraf

    Sel yang secara umum tidak dapat membelah lagi,tetapi jika diinduksi akan membelah mis: sel hati

    * Sel yang mempunyai aktifitas tinggi

  • Prinsip Siklus SelPembelahan sel menghasilkan sel-sel anak yang identik secara genetik

    Bagaimana mendistribusikan materi genetik yg identik ke sel-sel anak

    Pada sel eukariot diregulasi oleh sistem kontrol molekular yg meregulasi jalannya siklus sel eukariot

  • Bila sistem kontrol molekuler gagal berfungsi, regulasi siklus sel memainkan peran penting dalam perkembangan kanker Fase mitotik silih berganti dengan interfase dalam siklus sel

    Distribusi materi genetik yang identik dan ketepatan pewarisan DNA dari satu generasi ke generasi berikutnya

  • Berdasarkan jumlah kromosom sel terdiri dari: sel somatik (46 kromosom) sel gamet (23 kromosom)

    Sel somatik membelah secara mitosis, sel gamet membelah secara miosis

    Kromosom terbuat dari kromatin, kompleks DNA dan molekul2 protein terkait yang mempertahankan struktur kromosom dan membantu mengontrol aktivitas gen

  • Distribusi kromosom selama pembelahanSel sedang tidak membelah atau sedang men-duplikasi DNA-nya dalam persiapan u/pembe-lahan sel, kromosom dlm serat kromatin yg rapat, panjang dan tipis

    Setelah duplikasi DNA, kromosom berkonden-sasi, setiap serat kromatin menjadi terkumpar dan terlipat rapat sehingga kromosom jauh lebih pendek tebal

  • MitosisProfaseDua sentrosom sel, masing-masing dengan pasangan sentriol-nya, bergerak menuju kutub sel yang berlawananTerbentuk benang sphindle, yang tersusun oleh mikrotubul-mikrotubul dan disintesis dari monomer-monomer tubulin dalam sitoplasma.Kromosom memendek dan nampak lebih padat.

  • PrometafaseSelaput inti menghilangSuatu struktur protein yang disebut kinetokhore muncul pada sentromer dari setiap kromatidDengan hilangnya selaput inti, maka benang-benang sphindle melekat pada kinetokhoreKegagalan kinetokhore untuk mengikat benang sphindle akan menghentikan proses fase ini. MetafaseBentang tegang sebanding dengan panjang sehingga jika salah satu dyad menuju salah satu kutub, akan menaikkan tegangan bentang kutub yang lain. Oleh sebab itu, pada fase ini, kromosom terdapat pada bidang ekuator atau bidang metafase dan kromosom nampak lebih padat.

  • AnafaseKinetokhore tiba-tiba memisah dan bergerak menuju kutub masing-masing sehingga memisahkan kromatid anakan.Pemisahan kromatid anakan bergantung pada pemecahan cohesin (protein yang mengikat 2 kromatid anakan). Beberapa proses yang terjadi : Pemecahan cohesin oleh protease yang disebut separase atau separin.Separin hingga akhir metafase inaktif oleh karena adanya protein lain yang disebut securinAnafase dimulai jika anaphase promoting complex (APC) menghancurkan kerja securin yang mengakhiri penghambatan securin dan mengijinkan separin memecah cohesin.

  • Telofase : selaput inti terbentuk kembaliSITOKINESIS : pembelahan sitoplasma

    MEIOSISPrinsip Meiosis I :Kromosom telah di-duplikasi, yang berlangsung pada fase STerbentuk dyad homolog, yaitu setiap dyad berisi 2 kromatid anakan yang dihubungkan oleh shared kinetochore dan protein cohesinBerlangsungnya sinapsis (disebut juga perpasangan). Terbentuk tetradDua dyad homolog dihubungkan oleh : satu atau banyak chiasmata yang terbentuk di antara dua kromatid bukan anakan pada tempat berlangsungnya crossing overPerakitan synaptonemal complex

  • 1. LeptoteneSemua kromosom mengalami kondensasiDyad homolog (pasangan kromatid anakan) menemukan pasangannya dan menyatu dengan bantuan axial element (mengandung cohesin)Pada setiap DNA kromatid, maka unting ganda pecah.2.ZygoteneTerbentuk kompleks synaptonemalUnting DNA dari kromatid bukan-anakan mengalami rekombinasi. 3.PachyteneSinapsis berlangsung sempurnaNampak nodula-nodula rekombinasi Rekombinasi DNA berlangsung hingga akhir pachytene

  • 4.DiploteneRekombinasi DNA berlangsung sempurnaKompleks synaptonemal pecahPenarikan kromatidTerbentuk chiasmata yang semula terdapat pada nodula rekombinasi, namun kemudian bermigrasi ke bagian ujung kromatid.5.DiakinesisKromosom mengalami kondensasi lagi untuk persiapan metafase I

  • Anafase IIkatan cohesin pecahSebagian chiasmata masukPemisahan dyad homolog dan bermigrasi ke kutub masing-masing

  • MEIOSIS IIPerilaku kromosom pada meiosis II sama dengan mitosis, yaitu :Sentromer pada setiap kromatid dyad melekat pada kinetochore masing-masingBenang sphindle menempel pada salah satu kutub, sedangkan benang sphindle yang lain menempel pada kutub yang berlawanan (metafase II)Pada anafase II, kromatid memisah dan bergerak menuju kutub masing-masing.

  • *