Petikan Sang Kancil Dan Buaya

11
Petikan Sang Kancil dan Buaya Pada zaman dahulu Sang Kancil adalah merupakan binatang yang paling cerdik di dalam hutan. Banyak binatang-binatang di dalam hutan datang kepadanya untuk meminta pertolongan apabila mereka menghadapi masalah. Walaupun ia menjadi tempat tumpuan binatang- binatang di dalam hutan, tetapi ia tidak menunjukkan sikap yang sombong malah selalu bersedia membantu mereka yang memerlukan. Suatu hari Sang Kancil berjalan-jalan di dalam hutan untuk mencari makanan. Oleh karena makanan di sekitar kawasan kediaman telah berkurangan Sang Kancil pergi mencari makanan di luar kawasan kediamannya. Cuaca pada hari tersebut sangat panas, menyebabkan Sang Kancil merasa dahaga karana terlalu lama berjalan, lalu ia berusaha mencari sungai yang terdekat. Setelah meredah hutan akhirnya kancil sampai pada sebuah sungai yang sangat jernih airnya. Tanpa membuang waktu Sang Kancil terus minum dengan sepuas-puasnya. Kesegaran dan kesejukan air sungai tersebut telah menghilangkan rasa dahaga Sang Kancil. Kancil terus berjalan-jalan menyusuri tebing sungai, ketika merasa penat dan beristirahat sebentar di bawah pohon beringin yang sangat rindang di sekitar kawasan tersebut. Kancil berkata didalam hatinya “Aku mesti bersabar jika ingin mendapat makanan yang lezat-lezat”. Setelah rasa penat hilang, Sang Kancil menyusuri tebing sungai tersebut sambil memakan dedaun kegemarannya yang terdapat disekitarnya. Tiba-tiba Sang Kancil berada di satu wilayah yang agak lapang, Sang Kancil terpegun melihat kebun buah-buahan yang sedang

Transcript of Petikan Sang Kancil Dan Buaya

Page 1: Petikan Sang Kancil Dan Buaya

Petikan Sang Kancil dan Buaya

Pada zaman dahulu Sang Kancil adalah merupakan binatang yang paling cerdik di

dalam hutan. Banyak binatang-binatang di dalam hutan datang kepadanya untuk

meminta pertolongan apabila mereka menghadapi masalah. Walaupun ia menjadi

tempat tumpuan binatang- binatang di dalam hutan, tetapi ia tidak menunjukkan sikap

yang sombong malah selalu bersedia membantu mereka yang memerlukan.

Suatu hari Sang Kancil berjalan-jalan di dalam hutan untuk mencari makanan. Oleh

karena makanan di sekitar kawasan kediaman telah berkurangan Sang Kancil pergi

mencari makanan di luar kawasan kediamannya. Cuaca pada hari tersebut sangat

panas, menyebabkan Sang Kancil merasa dahaga karana terlalu lama berjalan, lalu ia

berusaha mencari sungai yang terdekat. Setelah meredah hutan akhirnya kancil

sampai pada sebuah sungai yang sangat jernih airnya. Tanpa membuang waktu Sang

Kancil terus minum dengan sepuas-puasnya. Kesegaran dan kesejukan air sungai

tersebut telah menghilangkan rasa dahaga Sang Kancil.

Kancil terus berjalan-jalan menyusuri tebing sungai, ketika merasa penat dan

beristirahat sebentar di bawah pohon beringin yang sangat rindang di sekitar kawasan

tersebut. Kancil berkata didalam hatinya “Aku mesti bersabar jika ingin mendapat

makanan yang lezat-lezat”. Setelah rasa penat hilang, Sang Kancil menyusuri tebing

sungai tersebut sambil memakan dedaun kegemarannya yang terdapat disekitarnya.

Tiba-tiba Sang Kancil berada di satu wilayah yang agak lapang, Sang Kancil terpegun

melihat kebun buah-buahan yang sedang masak ranum di seberang sungai.”Alangkah

enaknya jika aku dapat menyeberangi sungai ini dan dapat menikmati buah-buahan

tersebut” fikir Sang Kancil.

Sang Kancil terus berfikir mencari akal bagaimana cara untuk menyeberangi sungai

yang sangat dalam lagi deras arusnya. Tiba-tiba Sang Kacil melihat Sang Buaya yang

sedang asyik berjemur di tebing sungai. Sudah menjadi kebiasaan buaya apabila hari

panas ia suka berjemur untuk mendapat cahaya matahari.Tanpa ragu-ragu Kancil terus

menghampiri buaya yang sedang berjemur lalu berkata ” Hai sabahatku Sang Buaya,

Page 2: Petikan Sang Kancil Dan Buaya

apa khabar kamu pada hari ini?” buaya yang sedang asyik menikmati cahaya matahari

terus membuka mata dan didapati sang kancil yang menegurnya tadi “Khabar baik

sahabatku Sang Kancil” sambung buaya lagi “Apakah yang menyebabkan kamu datang

ke mari?” jawab Sang Kancil “Aku membawa khabar gembira untuk kamu” mendengar

kata-kata Sang Kacil, Sang Buaya tidak sabar lagi ingin mendengar khabar yang

dibawa oleh Sang Kancil lalu berkata “Ceritakan kepadaku apakah yang engkau

hendak sampaikan”.

Kancil berkata “Aku diperintahkan oleh Penguasa Hutan supaya menghitung jumlah

buaya yang terdapat di dalam sungai ini karena Sang Penguasa ingin memberi hadiah

kepada kamu semua”. Mendengar saja nama Penguasa Hutan sudah takut karana

sang Penguasa Hutan sangat kuat dan tegas menjalankan roda pemerintahannya.

“Baiklah, kamu tunggu di sini, aku akan turun ke dasar sungai untuk memanggil semua

teman-temanku aku” kata Sang Buaya.

Sementara itu Sang Kancil sudah berangan-angan untuk menikmati buah-buahan.

Tidak lama kemudian semua buaya yang berada di dasar sungai berkumpul di tebing

sungai. Sang Kancil berkata “Hai buaya sekalian, aku telah diperintahkan oleh

Penguasa untuk menghitung jumlah kamu semua karana Penguasa akan memberi

hadiah yang istimewa pada hari ini”. Kata kancil lagi “Atas nama Yang Mulia Penguasa

yang kita hormati aku perintahkan kamu semua berbaris di sungai mulai dari tebing

sebelah sini sehingga ke tebing sebelah sana”.

Oleh kerana perintah tersebut datangnya daripada Penguasa yang sangat disegani

semua buaya segera berbaris tanpa membantah. Kata Buaya tadi “Sekarang hitunglah,

kami sudah siap” Dengan penuh wibawa Sang Kancil berjalan mendekati mereka,

Kancil mengambil sepotong kayu yang berada di situ lalu melompat ke atas buaya yang

pertama di tepi sungai dan ia mula menghitung dengan menyebut “Satu dua, tiga..dan

seterusnya, jantan betina aku ketuk” sambil mengetuk kepala buaya. Hingga kancil

berhasil menyeberangi sungai. Begitu sampai ditebing di seberang sana kancil terus

melompat ke atas tebing sungai sambil bersorak kegembiraan dan berkata” Hai buaya-

Page 3: Petikan Sang Kancil Dan Buaya

buaya sekalian, tahukah kamu bahwa aku telah menipu kamu semua dan tidak ada

hadiah yang akan diberikan oleh Penguasa”.

Mendengar kata-kata Sang Kancil semua buaya merasa marah dan malu kerana

mereka telah di tipu oleh kancil. Mereka bersumpah dan tidak akan melepaskan Sang

Kancil apabila bertemu pada masa akan datang. Dendam buaya tersebut terus

membara sehingga hari ini. Sementara itu Sang Kancil terus melompat kegembiraan

dan terus meniggalkan buaya-buaya tersebut dan terus menghilangkan diri di dalam

kebun buah-buahan untuk menikmati buah-buahan yang sedang masak ranum itu.

Moral Cerita:

Tubuh kecil tidak menghalangi orang untuk meraih yang diinginkan asal dia

menggunakan fikiran dan kecerdasannya, sebaliknya tubuh besar dan kuat tidak

menjamin keberhasilan bila tidak menggunakan akalnya, sehingga mudah

dimanfaatkan orang lain untuk mencapai tujuan mereka.

Page 4: Petikan Sang Kancil Dan Buaya

Banding beza kancil dan buaya

Kancil Buaya

Persamaan

1.

2.

Perbezaan

Page 5: Petikan Sang Kancil Dan Buaya

Kad Ayat Tunggal

Sang Kancil mencari makanan.

Buaya berasa sangat marah.

Cuaca hari ini sangat panas.

Page 6: Petikan Sang Kancil Dan Buaya

Banding beza cerita “Sang Kancil dan Buaya dengan “Arnab dan Kura-Kura.”

Sang Kancil dan Buaya Arnab dan Kura-Kura

Persamaan

1.

2.

Perbezaan

Nilai Murni

Pengajaran

Page 7: Petikan Sang Kancil Dan Buaya

Kad Teka-Teki

Saya mempunyai akal yang

cerdik. Saya juga suka mencari

helah untuk kebaikan saya.

Saya juga kuat lari. Kalau adik

orang yang cerdik, cuba teka

siapa saya?

Ada gigi yang sangat tajam. Makanan kegemaran pula hanya daging. Hidup di dalam air dan mempunyai kulit yang sangat keras. Bertelur di darat. Siapakah saya?

Page 8: Petikan Sang Kancil Dan Buaya