Petunjuk Penggunaan Multimeter Constant 95i

download Petunjuk Penggunaan Multimeter Constant 95i

of 38

Transcript of Petunjuk Penggunaan Multimeter Constant 95i

  • 8/18/2019 Petunjuk Penggunaan Multimeter Constant 95i

    1/38

  • 8/18/2019 Petunjuk Penggunaan Multimeter Constant 95i

    2/38

    2

    1. Pengenalan Multimeter DMM 95i............................................................ 1

    2. Spesifikasi DMM 95i.................................................................................... 3

    3. Perhatian.................................................................................................... 4

    4. Instalasi Baterai.......................................................................................... 6

    5. Fungsi Umum.............................................................................................. 7

    6. Fitur.............................................................................................................. 10

    7. Prinsip Dasar Pengukuran......................................................................... 11

    8. Dasar Pengukuran.................................................................................... 12• Resistansi & Kontinuitas• Tegangan DC & AC• Dioda• Buzzer• hFE• Arus AC dan DC• Capasitor• Lilitan (induktor)

    Daftar Isi

  • 8/18/2019 Petunjuk Penggunaan Multimeter Constant 95i

    3/38

    1.Pengenalan

    Simbol-simbol :

    Peringatan : bacalah bukupenggunaan,pemakaian yangtidak benar akan menyebabkankerusakan pada alat

    Insulator ganda

    Fuse /Sekering

    Battery

    AC (Alternating Current)

    DC (Direct Current)

    Ground/Masa

    3 1

  • 8/18/2019 Petunjuk Penggunaan Multimeter Constant 95i

    4/38

    1.Pengenalan

    Sensor DeteksiTegangan listrik

    Lampu indikatorDeteksi Tegangan

    Listrik

    Tombol“Power”/”ON/OFF”

    Tombol “HOLD”

    Tombol “LIGHT”

    Sakelar “ROTARY”

    Layar LCD

    Terminal (+)• Tegangan (V)• Hambatan ( Ω)• Dioda

    Terminal (-)

    Terminal (+)•Faktor Pengauatan Transistor(hfe)•Capasitor (─║─) •Arus dalam satuan milli (mA)• Induktansi (Lx)

    Terminal (+)Pengukuran arus

    maksimal 10A

    4 2

  • 8/18/2019 Petunjuk Penggunaan Multimeter Constant 95i

    5/38

    2 .Spesifikasi

    Spesifikasi Umum

    • Dimensi : (P) 188 mm X (L) 92 mm X (T) 50 mm• Berat : 380 g (termasuk battery)• Sumber Tegangan : DC 9 V• Tipe Battery : NEDA 1604,6F22, atau 006P• Impedansi : 10 M Ω

    Spesifikasi Pengukuran

    • Tegangan DC : 200 mV,2V,20V,200V,1000V• Tegangan AC : 2V,20V,200V,750V• Tahanan/Resistansi : 200 Ω,2k Ω,20k Ω,200k Ω,2M Ω,20M Ω,200M Ω • Dioda : Resolusi 1 mV

    •Buzzer

    : ≤ 30Ω

    • Transistor : pembacaan nilai hFE (0-1000) transitor• Induktansi : 20mH,200mH,2H,20H• Kapasitas Kondensator : 20nF,200nF,2µF,200 µF• Arus DC : 200mA,10A• Arus AC : 200mA,10A

    5 3

  • 8/18/2019 Petunjuk Penggunaan Multimeter Constant 95i

    6/38

    3 .Perhatian

    a) Saat pengukuran ( Ω,Lx,-► I-,Buzzer)ditampilkan angka seperti yang ditunjukkangambar disamping ,bisa disimpulkan:1. Melebihi batas pengukuran dari spesifikasi2. Tidak terhubung/putusNote : selain pengukuran diatas angka yangditunjukan LCD adalah 0

    b) Bila muncul gambar baterai seperti gambardisamping menunjukkan baterai sudah lemahdan perlu dilakukan penggantian

    c) Bila saat pengukuran polaritas tidak tepatmaka akan muncul tanda (-).Kondisi ini tidak berpengaruh ke multimeter.

    Ω ,Lx,-► I-, Buzzer

    VDC,VAC,hFE,ADC,AAC,Kapasitor

    6 4

  • 8/18/2019 Petunjuk Penggunaan Multimeter Constant 95i

    7/38

    3 .Perhatian

    d) Tanda titik yang berada di LCD disebutsebagai tanda baca koma. Sebgai contohgambar disamping maka pembacaannyaadalah 12,46 Vdc

    e) Pada saat pengukuran jangan pernahmenyentuh bagian dari tes lead kareanaakan menyebabkan pembacaan yang tidakakurat atau kejutan listrik.

    7 5

  • 8/18/2019 Petunjuk Penggunaan Multimeter Constant 95i

    8/38

    4 .Instalasi Baterai

    A. Memasang Baterai

    1. Lepaskan 1 buah skrup di bagian belakang multimeter.2. Buka cover penutup dengan bagian bawah terlebih dahulu.3. Siapkan battery 9V sesuai spesifikasi yang ditentukan.4. Pasang battery sesuai polaritas/kutub jangan sampai terbalik.5. Untuk memasukan battery tekan bagian atas6. Pasang kembali cover penutup.7. Pasang 1 buah skrup.8. Hidupkan multimeter.

    1

    4 5

    8 6

  • 8/18/2019 Petunjuk Penggunaan Multimeter Constant 95i

    9/38

    5.Fungsi Umum

    1. Menghidupkan Multimeter

    Untuk menghidupkan multimeter cukupmenekan tombol power seperti yangditunjukan gambar 1 disamping, makalayar LCD yang semula kosong (gambar 2)akan terdapat tampilan* angka sepertiyang ditunjukkan gambar no 3

    Gambar 1

    Untuk mematikan multimeter tekan kembalitombol power maka tampilan angka padalayar LCD akan hilang.Dan jika kita tidakmenekan tombol power jangan kuatirmultimeter akan mati dengan sendirinya

    dalam waktu 15 menit

    * tampilan tegantung pada posisi selector yangdipilih dan bisa jadi berbeda dengan gambar ini.

    Gambar 2

    Gambar 3

    9 7

  • 8/18/2019 Petunjuk Penggunaan Multimeter Constant 95i

    10/38

  • 8/18/2019 Petunjuk Penggunaan Multimeter Constant 95i

    11/38

    5.Fungsi UmumArea selector pengukuran

    kontinuitas, resistansi

    Area selectorpengukuran

    tegangan DC

    Area Selectorpengukuran

    tegangan AC

    Selector pengukuran:1. Dioda2. Kontinuitas (sambungan

    dengan indikator angka dansuara)

    Selector untukmengukur faktor

    penguatan transistor

    Area selector untukmengukur arus AC

    Area selector untukmengukur arus DC

    Area selector untukmengukur kapasitaskondensator/kapasitor

    Area selector untukmengukur induktansi

    11 9

  • 8/18/2019 Petunjuk Penggunaan Multimeter Constant 95i

    12/38

    6. Fitur

    Deteksi Tegangan AC tanpa kontakPeganglah multimeter dan arah sensor deteksi ke kabel listrik yang sudah terhubungdengan kabel listrik. Jika tegangan listrik > 110 V maka lampu indikator akan menyala.

    Note :• Bila lampu tidak menyala, mungkin tegangan masih mengalir di kabel. Jangan

    menyimpulkan bahwa tidak ada tegangan yang mengalir. Kemampuan sensormedeteksi tergantung dari desain soket, ketebalan lapisan insultor dan banyak faktorlainnya.

    • Pada saat pengukuran walau posisi sensor tidak berada didekat kabel, lampuindikator mungkin kadang-kadang akan menyala.

    • Saat pengetesan jauhkan alat dari sumber gangguan elektrik seperti lampu neon,lampu dim, motor penggerak dll.

    12

    Sensor DeteksiTegangan AC

    Indikator

    10

  • 8/18/2019 Petunjuk Penggunaan Multimeter Constant 95i

    13/38

    7. Prinsip Dasar Pengukuran

    1. Pengukuran Tegangan/Arus Yang Sudah DiketahuiBila sudah mengetahui tegangan/arus yang akan diukur DC/AC, selanjutnya tinggalmemilih selector yang lebih tinggi dari tegangan atau arus yang kita ukur.

    Contoh:Baterai motor yang akan diukur memiliki spesifikasi tertulis yaitu 12 VDC maka area

    selector yang dipilih berada di pengukuran tegangan DC. Posisi selector berada di20V.

    2. Pengukuran Tegangan/Arus Yang Belum DiketahuiBila belum mengetahui tegangan/arus yang akan diukur DC/AC.

    • Yang pertama-tama dilakukan adalah mendeteksi tipe tegangan.Contoh pada sepeda motor area kerja tegangan DC adalah bagian yangterhubung ke battery. Sedangkan area kerja tegangan AC biasanyaberhubungan dengan sistem pengisian terutama stator dan sistem

    pengapian(pulser, tegangan output CDI/ECM, Coil Ignition)

    • Selalu pilih selector yang paling tinggi untuk menghindari kerusakan alat.Turunkan nilai selector bertahap sampai tegangan/arus mudah terbaca.

    13 11

  • 8/18/2019 Petunjuk Penggunaan Multimeter Constant 95i

    14/38

    8. Dasar Pengukuran

    1. Standar Konversi Satuan Resistansi

    G Ω

    M Ω

    k Ω

    X1000

    X1000

    X1000

    :1000

    :1000

    :1000

    = Turun = Naik

    - Setiap turun 1 tingkat dikalikan 1000- Setiap naik 1 tingkat dibagi 1000

    Contoh 1 :Sebuah resistor terbaca 0,12

    k Ω . Berapa Ω (ohm) nilainya.

    Jawab:Nilai Ω = 0,12 k Ω X 1000Nilai Ω = 120 Ω

    Contoh 2 :Sebuah resistor terbaca 200

    k Ω . Berapa MΩ (ohm) nilainya.

    Jawab:Nilai Ω = 200 k Ω :1000Nilai Ω = 0,2 M Ω

    A. Resistansi, Kontinuitas

    14 12

  • 8/18/2019 Petunjuk Penggunaan Multimeter Constant 95i

    15/38

    8. Dasar Pengukuran

    2.Pengukuran Resistor

    15

    Titik pengukuran tidakberpengaruh terhadappolaritas/ bolak baliksama

    Warna Cincin 1 2 3 4 5

    Hitam 0 0 0 x10 0

    Coklat 1 1 1 x10 1 ± 1%

    Merah 2 2 2 x10 2 ± 2%

    Oranye 3 3 3 x10 3

    Kuning 4 4 4 x10 4

    Hijau 5 5 5 x10 5

    Biru 6 6 6 x10 6

    Ungu 7 7 7 x10 7

    Abu-abu 8 8 8 x10 8

    Putih 9 9 9 x10 9

    Emas X10 -1 ± 5%

    Perak X10 -2 ± 10%

    TakBerwarana

    ± 20%

    Tabel Resistor

    Cincin 1

    Cincin 2Cincin 3

    Cincin 4

    Cincin 51 Orange 32 Orange 33 Putih 94 Hitam x10 0= 15 Coklat ± 1%

    Nilai Resistor 339 ± 1%

    13

  • 8/18/2019 Petunjuk Penggunaan Multimeter Constant 95i

    16/38

    8. Dasar Pengukuran

    3.Pengukuran Kontinuitas/Sambungan

    Tampilan Layar LCD

    Putus

    Sambung

    Note:Tunggu beberapa detik sampai tampilan angka stabil,Kalau tidak stabil ulangi lg pengukuran

    1614

  • 8/18/2019 Petunjuk Penggunaan Multimeter Constant 95i

    17/38

    8. Dasar Pengukuran

    1. Standar Konversi Satuan Volt

    kV (kilo)

    V

    mV (mili)

    µ V(mikro)

    X1000

    X1000

    X1000

    :1000

    :1000

    :1000

    = Turun = Naik

    Satuan yang biasa digunakan kV,V,mVContoh 1 :Sebuah tegangan terbaca 1V

    Berapa mV nilainya.

    Jawab:Nilai V = 1 V X 1000Nilai V = 1000 mV

    Contoh 2 :Sebuah tegangan terbaca

    2000 V . Berapa kV nilainya.

    Jawab:Nilai V = 2000V :1000Nilai V = 2 kV

    B. Tegangan DC (VDC)/AC (VAC)

    1715

  • 8/18/2019 Petunjuk Penggunaan Multimeter Constant 95i

    18/38

  • 8/18/2019 Petunjuk Penggunaan Multimeter Constant 95i

    19/38

    8. Dasar Pengukuran

    3. Pengukuran Listrik (VAC)

    Karena tegangan listrikberada dikisaran 220 V maka

    setting selector berada diangka 750V

    Nilai tegangan yang terbaca226 Vac

    Titik pengukuran tidak adaperhatian khusus karena tidak

    mempunyai kutubTegangan PLN

    1917

  • 8/18/2019 Petunjuk Penggunaan Multimeter Constant 95i

    20/38

    8. Dasar Pengukuran

    C. Pengukuran Dioda

    AnodaKathoda

    Bias Maju(forward)

    Anoda Kathoda

    Bias mundur (reverse)

    Pada kondisi ini dioda bisadisimpulkan OK bila padasaat pengukuran kedua-duanya terhubung atautidak terhubung samasekali bisa disimpulkandioda rusak

    TerhubungTidak Terhubung

    2018

  • 8/18/2019 Petunjuk Penggunaan Multimeter Constant 95i

    21/38

    8. Dasar Pengukuran

    D. Pengecekan kontinuitas dengan Buzzer

    Pada prinsipnya buzzer digunakan untuk mengukurkontinuitas ( sambungan) karena mempunyai batasukur ≤ 30Ω .Ada 3 kondisi yang wajib diperhatikan saatmelakukan penegecekan yaitu ;

    1. Bunyi keras disertai penunjukkan angka sepertiyang terlihat disamping menandakan kabeltersambung dengan tanpa hambatan

    2. Bunyi Pelan disertai penunjukkan angka yangberada di depan koma pertanda kabeltersambung dengan hambatan yang cukupbesar. Pastikan kondisi battery OK terlebihdahulu.

    3. Tidak berbunyi dan penunjukkan angka tidak

    berubah bisa dipastikan kabel putus. Note :Pastikan kondisi test lead OK terlebih dahulu

    2119

  • 8/18/2019 Petunjuk Penggunaan Multimeter Constant 95i

    22/38

    8. Dasar Pengukuran

    D. Pengukuran hFE

    1. Pengenalan Transistor

    Di pasaran banyak dijual berbagai jenis transistor. Tetapi yang umum digunakan adalah jenis transistor bipolar 3 kaki dengan penanda b( basis), c(colector) , e(emitor). Dantransistor dibagi menjadi 2 tipe yaitu NPN ( Negatif Posistif Negatif ) dan PNP ( positif,negatif, positif).

    Lambang Transistor NPN

    b

    c

    eLambang Transistor PNP

    b

    c

    e

    2220

  • 8/18/2019 Petunjuk Penggunaan Multimeter Constant 95i

    23/38

    8. Dasar Pengukuran

    D. Pengukuran hFE

    2. Identifikasi Transistor dari huruf yang terteraTerkadang kita bingung kalau melihat tulisan yang berada di body transistor. Kali iniakan dibahas mengenai tulisan yang ada di transistor sebagai berikut :

    a) Transistor AmerikaTransistor Amerika ditandai dengan angka dan huruf 2N di depannya.

    Contoh: 2N30552 TransistorN Non Heating ( tanpa elemen pemanas)

    3055 Kode ProduksiTapi dalam perkembangannya banyak pabrik yang mempunyai identifikasi sendiricontoh : TIP31A, TIP41, SX4058, MJ2955, MJE13007, MPSA42, FCS9012.

    2321

  • 8/18/2019 Petunjuk Penggunaan Multimeter Constant 95i

    24/38

    8. Dasar Pengukuran

    D. Pengukuran hFE

    2. Identifikasi Transistor dari huruf yang terterab) Transistor Jepang

    Transistor Jepang adalah transistor yang diproduksi oleh perusahaan jepang danpaling banyak digunakan di peralatan elektronika.Transistor buatan jepang lebihmudah dibaca.Contoh: 2 SA1006

    2 TransistorS SemiconductorA PNP Frekwensi Tinggi selain itu : B PNP frekwensi rendah

    C NPN frekwensi tinggiD Transistor Daya1006 Kode Pabrik

    Dalam prakteknya sering hanya dituliskan A1006

    2422

  • 8/18/2019 Petunjuk Penggunaan Multimeter Constant 95i

    25/38

    8. Dasar Pengukuran

    D. Pengukuran hFE

    2. Identifikasi Transistor dari huruf yang terterac) Transistor Eropa

    Sama seperti contoh transitor diatas. Transitor eropa dibuat oleh pabrik dari eropa.Contoh: AC 128

    A Transistor Silikon selain itu B Transitor GermaniumC Umum frekwensi rendah selain itu : D Transistor Daya

    F Transistor Frekwensi tinggi

    128 Kode Pabrik

    Dalam perkembangannya ada penambahan untuk huruf kedua yaitu huruf L, S,dan U, dan huruf ketiga, yaitu huruf Q, R, T, V, W, X, dan Y yang kesemuanyamenunjukkan transistor untuk fungsi tertentu yang telah ditetapkan oleh pabrikpembuatnya.

    2523

  • 8/18/2019 Petunjuk Penggunaan Multimeter Constant 95i

    26/38

    8. Dasar Pengukuran

    D. Pengukuran hFE

    3. Cara menentukan titik basis,colector, emitor dengan multitester

    Bila melihat sebuah transistor dan kita mengetahui bahwa masing-masing kaki transistorberbeda-beda dan tidak ada penanda/identiifikasi yang menyebutkan secara jelasmana b,c, atau e. Berikut adalah salah satu cara untuk menentukan kutub b,c, e:

    1. Atur selector avo pada posisi200 Ω atau 2 k Ω

    2. Transistor NPN dengan carahubungkan test lead merah ke

    bagian pingir kemudianhubungkan test lead hitam ketengah dan pinngir yangberlawanan. Kalau jarumbergerak di dua percobaanberarti titik di test lead merahadalah basis sedangkanbagian tengah collector danpinggir kiri adalah emitor .Transistor PNP kebalikan dariNPN.

    3. Ulangi langkah ke 2 untukbagian tengah dan pinggirkiri.

    Gambar 1

    1 2

    Pinggir Kanan

    Pinggir Kiri

    Tengah

    Ilustrasi Pengukuran Transistor NPN26 24

  • 8/18/2019 Petunjuk Penggunaan Multimeter Constant 95i

    27/38

    8. Dasar Pengukuran

    D. Pengukuran hFE

    4. Apa itu hFEhFE adalah faktor penguatan transistor. Sebagai contoh sebuah transistor mempunyaiangka hFE 500, bila arus di basis (b) sebesar 1mA maka arus yang mengalir daricolector (c) ke emitor (e) adalah 1mAX500 = 500 mA.Masing-masing transistor mempunyai karakteristik penguatan yang berbeda.

    b

    c

    e

    Ib

    Ic

    Ie

    hFE =

    Ic

    Ib

    Penjelasan

    Diibaratkan sebuah sistem pengaturan air arus yangmengalir di E sangat tergantung dari seberapa lama danlebar bukaan dari pintu air B. Tergantung juga seberapakuat arus yang mengalir di C. Saat pintu air B terbuka arusC mengalir ke E

    27 25

    k

  • 8/18/2019 Petunjuk Penggunaan Multimeter Constant 95i

    28/38

    8. Dasar Pengukuran

    D. Pengukuran hFE

    4. Pengukuran TransistorMultimeter dilengkapi dengan socket tambahan untuk mempermudah melakukanpengukuran hFE.

    Prosedur :

    1. Putar selector kearah hFE2. Masukan socket tambahan ke multimeter3. Hidupkan multimeter4. Masukan transistor ke socket tambahan5. Lihat penunjukan di layar multimeter

    28 26

    8 D P k

  • 8/18/2019 Petunjuk Penggunaan Multimeter Constant 95i

    29/38

    8. Dasar Pengukuran

    E. Pengukuran arus AC dan DC1. Standar Konversi Satuan Arus

    = Turun = Naik

    Satuan yang biasa digunakan A,mA,µA

    Contoh 2 :Sebuah kapasitor terbaca 250mA Berapa A nilainya?

    Jawab:Nilai V = 250 : 1000Nilai V = 0,25 mA

    Contoh 1 :Sebuah kapasitor terbaca 2,5A Berapa mA nilainya?

    Jawab:Nilai V = 2,5 X 1000Nilai V = 2500 mA

    A (Amper)

    mA (mili)

    µA(mikro)

    nA(nano)

    pA(piko)

    X1000

    X1000

    X1000

    :1000

    :1000

    :1000

    :1000

    X1000

    29

    8 D P k

  • 8/18/2019 Petunjuk Penggunaan Multimeter Constant 95i

    30/38

    8. Dasar Pengukuran

    E. Pengukuran arus AC dan DC

    2. Dasar Pengukuran ArusUntuk pengukuran arus AC dan DC sebetulnya sama yang perlu diperhatikan adalahselector yang harus dipilih untuk mengukur arus AC atau DC

    AC

    DC

    atauPerhatikan

    PosisiSelector

    30 27

  • 8/18/2019 Petunjuk Penggunaan Multimeter Constant 95i

    31/38

  • 8/18/2019 Petunjuk Penggunaan Multimeter Constant 95i

    32/38

    8 D P k

  • 8/18/2019 Petunjuk Penggunaan Multimeter Constant 95i

    33/38

    8. Dasar Pengukuran

    F. Pengukuran Capasitor1. Kapasitor Variabel

    a) Varicap (Variabel Capasitor)

    b) Trimmer Capasitor

    33 30

    8 D P g k

  • 8/18/2019 Petunjuk Penggunaan Multimeter Constant 95i

    34/38

    8. Dasar Pengukuran

    F. Pengukuran Capasitor2. Standar Konversi Satuan Farad

    = Turun = Naik

    Satuan yang biasa digunakan A,mA,µA

    Contoh 2 :Sebuah kapasitor terbaca15.000 nF Berapa µF nilainya?

    Jawab:Nilai V = 15.000 : 1000Nilai V = 15 µF

    Contoh 1 :Sebuah kapasitor terbaca 25µF Berapa nF nilainya?

    Jawab:Nilai V = 25 X 1000Nilai V = 25000 nF

    F (Farad)

    mF (mili)

    µF(mikro)

    nF(nano)

    pF(piko)

    X1000

    X1000

    X1000

    :1000

    :1000

    :1000

    :1000

    X1000

    34 31

  • 8/18/2019 Petunjuk Penggunaan Multimeter Constant 95i

    35/38

    8 Dasar Pengukuran

  • 8/18/2019 Petunjuk Penggunaan Multimeter Constant 95i

    36/38

    8. Dasar Pengukuran

    G. Pengukuran Lilitan (induktor)1. Pengertian Lilitan (induktor)

    Induktor atau kumparan adalah salah satu komponen pasif elektronika yang tersusun

    dari lilitan kawat dan bisa menghasilkan medan magnet bila dialiri arus listrik dansebaliknya bisa menghasilkan listrik bila diberi medan magnet. Satuan pengukuranuntuk lilitan adalah H (Henry)

    Ada beberapa fungsi dari induktor antara lain :1. Penyimpan arus listrik dalam bentuk medan magnet2. Menahan arus bolak-balik ( AC )3. Meneruskan/meloloskan arus searah ( DC )4. Sebagai penapis (filter) Sebagai penalaan (tuning)5. Kumparan/coil ada yang memiliki inti udara, inti besi, atau inti ferit6. Tempat terjadinya gaya magnet7. Pelipat ganda tegangan8. Pembangkit getaran

    36 33

    8 Dasar Pengukuran

  • 8/18/2019 Petunjuk Penggunaan Multimeter Constant 95i

    37/38

    8. Dasar Pengukuran

    G. Pengukuran Lilitan2. Standar Konversi Satuan Henry

    Satuan yang biasa digunakan H,mH

    = Turun = Naik

    H (Henry)

    mH (mili)

    µH(mikro)

    nH(nano)

    pH(piko)

    X1000

    X1000

    X1000

    :1000

    :1000

    :1000

    :1000

    X1000

    37 34

    8 Dasar Pengukuran

  • 8/18/2019 Petunjuk Penggunaan Multimeter Constant 95i

    38/38

    8. Dasar Pengukuran

    G. Pengukuran Lilitan (induktor)3. Pengukuran Lilitan (induktor)

    38 35