Praktikum Analisis Toksikologi 2

3
Praktikum Analisis Toksikologi Penetapan Kadar Asam Salisilat Dalam Sampel Serbuk Dngan Titrasi Asam Basa Alat dan Bahan a. Alat 1. Erlenmeyer 2. Pipet tetes 3. Pipet volume 4. Gelas beker 5. Labu ukur 6. Buret + statif 7. Klem 8. Neraca analitik 9. Corong gelas b. Bahan 1. NaOH 2. HCl 3. Asam Oksalat 4. Asam Salisilat 5. Indikator Phenolphtalein 6. Kloroform 7. Aquadest Prosedur Kerja 1. Cara Pembuatan Larutan a. Pembuatan Larutan Baku Asam Oksalat 0,1 N 1. Ditimbang 3,15 gram asam oksalat dengan meggunakan neraca analitik 2. Asam oksalat dihidrat dimasukkan ke dalam beaker glass 25 ml dan dilarutkan dengan air 20 ml hingga larut. 3. Setelah larut, dipindahkan kedalam labu ukur 500 ml. Ditambahkan dengan air hingga mencapai tanda batas dari labu ukur. 4. Dikocok hingga larutan menjadi homogen. b. Pembuatan Larutan Baku NaOH 0,1 N 1. Ditimbang 2 gram Natrium Hidroksida dengan meggunakan neraca analitik

description

Penetapan Kadar Senyawa Asam Salisilat dalam Sampel Serbuk

Transcript of Praktikum Analisis Toksikologi 2

Praktikum Analisis ToksikologiPenetapan Kadar Asam Salisilat Dalam Sampel Serbuk Dngan Titrasi Asam BasaAlat dan Bahana. Alat1. Erlenmeyer2. Pipet tetes 3. Pipet volume4. Gelas beker5. Labu ukur6. Buret + statif7. Klem8. Neraca analitik9. Corong gelasb. Bahan1. NaOH 2. HCl3. Asam Oksalat4. Asam Salisilat5. Indikator Phenolphtalein6. Kloroform7. Aquadest

Prosedur Kerja1. Cara Pembuatan Larutana. Pembuatan Larutan Baku Asam Oksalat 0,1 N1. Ditimbang 3,15 gram asam oksalat dengan meggunakan neraca analitik2. Asam oksalat dihidrat dimasukkan ke dalam beaker glass 25 ml dan dilarutkan dengan air 20 ml hingga larut.3. Setelah larut, dipindahkan kedalam labu ukur 500 ml. Ditambahkan dengan air hingga mencapai tanda batas dari labu ukur.4. Dikocok hingga larutan menjadi homogen.b. Pembuatan Larutan Baku NaOH 0,1 N1. Ditimbang 2 gram Natrium Hidroksida dengan meggunakan neraca analitik2. Natrium Hidroksida dimasukkan ke dalam beaker glass 25 ml dan dilarutkan dengan air 20 ml hingga larut.3. Setelah larut, dipindahkan kedalam labu ukur 500 ml. Ditambahkan dengan air hingga mencapai tanda batas dari labu ukur.4. Dikocok hingga larutan menjadi homogen.c. Pembuatan Larutan Baku HCl 0,1 N1. Diambil sebanyak 5 ml larutan asam klorida 37% dengan menggunakan pipet volume.2. Asam klorida dimasukkan kedalam labu ukur 500 ml yang didalamnya sudah terdapat air sebanyak 50 ml. Dikocok hingga homogen.3. Ditambahkan dengan air hingga mencapai tanda batas dari labu ukur tersebut.4. Dikocok hingga larutan menjadi homogen.d. Pembuatan LarutanIndikator Phenolphtalein 1%1. Ditimbang 0,1 gram phenolphtalein dalam wadah labu ukur 10 ml dengan meggunakan neraca analitik2. Dilarutkan dengan etanol3. Setelah larut, ditambahkan dengan air hingga mencapai tanda batas dari labu ukur.4. Dikocok hingga larutan menjadi homogen.

2. Langkah Kerjaa. Pembakuan Larutan NaOH1. Diambil 10 ml larutan asam oksalat dan dimasukkan kedalam erlenmeyer.2. Ditambahkan 3 tetes larutan phenolphtalein3. Dimasukkam larutan baku NaOH kedalam buret4. Titrasi larutan asam oksalat dengan larutan NaOH hingga terjadi perubahan warna menjadi merah muda yang stabil.5. Lakukan pembakuan larutan NaOH sebanyak 3 kali. b. Pembakuan Larutan HCl1. Diambil 10 ml larutan NaOH dan dimasukkan kedalam erlenmeyer.2. Ditambahkan 3 tetes larutan phenolphtalein3. Dimasukkam larutan baku HCl kedalam buret4. Titrasi larutan NaOH dengan larutan NaOH hingga terjadi perubahan warna menjadi merah muda yang stabil.5. Lakukan pembakuan larutan HCl sebanyak 3 kali. c. Penetapan Kadar Senyawa Asam Salisilat dalam Sampel Serbuk Titrasi Langsung1. Diambil sampel serbuk sebanyak 100 mg dan dimasukkan kedala erlenmeyer2. Ditambahkan 30 ml pelarut kloroform. Dikocok hingga homogen3. Disaring dengan kertas saring4. Disiapkan dua buah tabung reaksi5. Diambil bagian jernih dari hasil saringan sebanyak 10 ml, masing masing dimasukkan kedalam tabung reaksi6. Diuapkan semua pelarut kloroform di masing masing tabung reaksi pada suhu 80 90oC7. Ditambahkan etanol terlebih dahulu sebanyak 2 ml. Dikocok hingga larut. Kemudian ditambahkan air sebanyak 8 ml. Ditambahkan larutan indikator phenolphtalein sebanyak 3 tetes8. Disiapkan larutan baku NaOH dalam buret9. Lakukan titrasi pada sampel tersebut dengan larutan baku NaOH hingga terjadi perubahan warna menjadi merah muda yang stabil. Titrasi Balik1. Diambil sampel serbuk sebanyak 100 mg dan dimasukkan kedalam erlenmeyer2. Ditambahkan larutan baku NaOH sebanyak 30 ml.3. Saring dengan kertas saring4. Disiapkan dua buah erlenmeyer5. Diambil bagian jernih dari hasil saringan sebanyak 10 ml, masing masing dimasukkan kedalam erlenmeyer6. Ditambahkan indikator phenolphtalein sebanyak 3 tetes7. Disiapkan larutan baku HCl dalam buret8. Dilakukan titrasi pada sampel tersebut dengan larutan baku HCl hingga terjadi perubahan warna menjadi jernih