presentasi kurang jelas

download presentasi kurang jelas

of 32

description

gagal paham gw

Transcript of presentasi kurang jelas

  • GAMBARAN PERILAKU HIGIENE DAN INFESTASI SOIL TRANSMITTED HELMINTHES PADA PETANI SAYUR DI KELURAHAN MAHARATU KECAMATAN MARPOYAN DAMAI KOTA PEKANBARU

    Usulan PenelitianOleh :ADDINI ROSEFANINIM. 0908151683

    PEMBIMBING I : dr. Lilly Haslinda, M.BiomedPEMBIMBING II : Fifia Chandra, SKM, MKK

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAUPEKANBARU 2013

  • Indonesia negara berkembang masalah kesehatan yang disebabkan higiene dan sanitasi buruk penyakit akibat infestasi cacing.

    Jenis infestasi yang sering di temukan cacing soil transmitted helminthes (STH) Ascaris lumbricoides (Al), Trichuris trichiura (Tt), dan cacing tambang (Ct).

    Kasus infestasi STH di dunia pada tahun 2012 lebih 1,5 milyar kasus di mana 1 milyar kasus (Al), 740 juta kasus (Ct), 760 kasus (Tt).Di indonesia 60% dari 220 juta penduduk.Di Riau 51,93% dimana 40% (Al), 29,82%(Tt), 6,67%(Ct) serta 23,51% infestasi campuran.

  • Infestasi STH anak-anak dan orang dewasa yang pekerjaannya langsung berhubungan dengan tanah (pekerja di pertambangan dan perkebunan seperti petani sayur).

    Para petani sayur yang rentan infestasi STH petani dengan perilaku higiene yang buruk.

    Penelitian Wedjana (2000) infestasi STH pada petani perkebunan di Bali 2082 sampel yang terinfestasi dimana A. lumbricoides sebesar 43,9%, T. trichiura 31,6%, Necator americanus dan Ancylostoma duodenale 24,5%.

  • Penelitian Hanik (2003)hubungan higiene perorangan dengan kejadian infestasi soil transmitted helminthes pada petani sayur di Desa Lencoh Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali kejadian infestasi STH sebesar 35,6% dan proporsi kejadian STH 61,9% pada responden dengan higiene perorangan yang kurang baik serta didapatkan hubungan higiene perorangan dengan infestasi STH (p=0,05).

    Penelitian Naghiroh (2000) hubungan perilaku higiene dengan prevalensi kecacingan pada petani bawang merah di Desa Sriwuluh Kecamatan Bulukamba Kabupaten Brebes responden yang terinfestasi adalah 90,9% dan 87,6% dari responden yang terinfestasi memiliki perilaku higiene yang buruk serta didapatkan hubungan perilaku higiene dengan prevalensi kecacingan (p=0,04).

    .

  • Penelitian Nurmina (2004) hubungan personal higiene dan pemakaian alat pelindung diri dengan infestasi soil transmitted helminthes di Desa Paribun Kecamatan Barus Jahe Kabupaten Karo Sumatera Utara responden yang terinfestasi 98,9% memiliki personal higiene yang kurang baik dan 90,9% responden yang terinfestasi tidak menggunakan alat pelindung diri yang lengkap seperti sepatu dan sarung tangan

    Infestasi STH tidak memberikan dampak yang akut dan fatal namun tetap memberikan dampak yang buruk bagi petani sayur cacing yang tertelan / menembus kulit masuk dan melekat di rongga usus dan akan menghisap darah anemia defisiensi zat besi lemas dan mudah lelah seingga menurunkan prouktifitas kerja petani sayur.

  • Kelurahan maharatu Kecamatan Marpoyan Damai sebagai salah satu kelurahan di Kota Pekanbaru banyak mempergunakan lahan yang ada sebagai areal lahan pertanian yaitu sekitar 850 ha.

    Dimana salah satu mata pencaharian atau pekerjaan masyarakat di Kelurahan Maharatu adalah petani sayur yaitu sekitar 24,50%.

    Hasil observasi peneliti didapatkan masih banyak para petani yang perilaku higiene buruk seperti tidak menggunakan sarung tangan latex, tidak menggunakan baju lengan panjang dan celana panjang dengan baik serta tidak menggunakan sepatu boot saat bekerja pekerja kelompok beresiko tinggi untuk mengalami infestasi STH.

  • Bagaimana gambaran perilaku higiene dan infestasi Soil Transmitted Helminthes pada petani sayur di Kelurahan Maharatu Kecamatan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru ?

  • Tujuan umumMengetahui gambaran perilaku higiene dan infestasi Soil Transmitted Helminthes pada petani sayur di Kelurahan Maharatu Kecamatan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru

    Tujuan khusus1.Untuk mengetahui gambaran perilaku higiene pada petani sayur di Kelurahan Maharatu Kecamatan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru berdasarkan penggunaan sarung tangan, kebersihan kuku, penggunaan baju lengan panjang, penggunaan celana panjang dan penggunaan sepatu boot.

  • 2.Untuk mengetahui gambaran infestasi STH pada petani sayur di Kelurahan Maharatu Kecamatan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru

    3. Untuk mengetahui spesies STH pada petani sayur di Kelurahan Maharatu Kecamatan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru

    4.Untuk mengetahui infetasi STH berdasarkan perilaku higiene penggunaan sarung tangan latex, kebersihan kuku, penggunaan baju lengan panjang, penggunaan celana panjang dan penggunaan sepatu boot

  • PenelitiDinas KesehatanDinas Pertanian Responden

  • Infestasi soil transmitted helminthes

    Soil Transmitted Helminthes adalah kelompok cacing nematoda yang membutuhkan tanah untuk pematangan dari bentuk non-infektif menjadi bentuk infektif.

    Cacing yang menyebabkan masalah kesehatan pada masyarakat adalah Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura, Necator americanus dan Ancylostoma duodenale

  • UmurJenis kelaminPekerjaanPersonal higieneTempat berjangkitnya penyakit kecacingan pada umumnya daerah pedesaan. Lahan pertanian di desa tidak selalu berupa tanah persawahan, tetapi juga berupa kebun. Dengan bentuk tanahnya tanah liat, tanah gembur dengan suhu 25-30C dan terlindungi dari sinar matahari langsung.

  • Dampak terhadap status giziDampak terhadap intelektual dan produktifitasDampak terhadap kualitas sumber daya manusia

    Menurut Keputusan Menteri Kesehatan No.424/KEPMENKES/SK/IV/2006 pencegahan dan pemberantasan infestasi cacing STH meliputi menjaga kebersihan perorangan (higiene).

  • Infestasi kecacingan pada petani sangat berkaitan dengan personal higiene petani dan pemakaian alat pelindung diri saat petani bekerja sehingga dengan menjaga kebersihan perorangan (personal higiene) dapat mencegah dan memberantas infestasi cacing STH

    Perilaku HigieneAlat Pelindung DiriHigiene berbagai usaha untuk mempertahankan dan memperbaiki kesehatan

    Higiene dapat tercapai bila seseorang menjaga kesehatan dan kebersihan diriPenggunaan sarung tanganMemakai baju lengan panjang dan celana panjangPenggunaan sepatu boot

  • KERANGKA TEORI

  • Kerangka Konsep

  • Waktu : Mei 2013

    Tempat: - Kelurahan Maharatu Kecamatan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru

    - Laboratorium Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas RiauJenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Deskriptif dengan pendekatan Cross Sectional.

  • populasi sebanyak 174 orang.

    sebelumnya.

    Populasi pada penelitian ini adalah seluruh petani sayur di Kelurahan Maharatu Kecamatan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru. Jumlah populasi 174 orang.Sampel penelitian adalah petani sayur di Kelurahan Maharatu Kecamatan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru kriteria inklusi

    Besar sampel dihitung menggunakan rumus untuk penelitian deskriptif kategorik didapatkan besar sampel minimal penelitian sejumlah 96 sampel.

    Kriteria inklusi: Bersedia menjadi subjek penelitian.Kriteria eksklusi : Responden mengkonsumsi obat cacing 3 bulan terakhir

  • NoVariabelDefenisi OperasionalAlat UkurSkalaKriteria Ukur1.Penggunaan sarung tangan latexPetani sayur menggunakan sarung tangan yang kedap air saat bekerjaObservasi dan wawancaraOrdinalBaikBuruk

    2.Kebersihan kukuHasil pengamatan tentang kebersihan kuku terhadap petani sayurObservasiOrdinalBaikBuruk

  • NoVariabelDefenisi OperasionalAlat UkurSkalaKriteria Ukur3.Penggunaan baju lengan panjangPetani sayur menggunakan baju lengan panjang dengan memasukkan lengan bagian bawah baju ke dalam sarung tangan saat bekerja Observasi dan wawancaraOrdinalBaikBuruk

    4.Penggunaan celana panjangPetani sayur menggunakan celana panjang dengan memasukkan bagian bawah celana ke dalam sepatu boot saat bekerja Observasidan wawancaraOrdinalBaikBuruk

  • NoVariabelDefenisi OperasionalAlat UkurSkalaKriteria Ukur5.Infestasi Soil Transmitted HelminthesDitemukan telur cacing Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura dan cacing tambang (Necator americanus dan Ancylostoma duodenale) MikroskopOrdinalPositufNegatif

  • Lidi (5 cm)Kaca bendaKaca tutupLarutan Eosin 2%TisuMikroskop

  • Petani sayur di Kelurahan Maharatu Kecamatan Marpoyan Damai diberi penjelasan mengenai tujuan penelitian diberikan pot tinja yang telah diberi nomor yang sesuai dengan lembar check list menyerahkan kembali pot tinja yang telah terisi kepada peneliti

  • . 1.Gelas objek yang bersih ditetesi 1-2 eosin 2%.2.Dengan lidi, diambil sedikit tinja dan taruh pada larutan eosin pada gelas objek3.Tinja diratakan pada gelas objek dan ditutupi dengan kaca penutup.4.Pemeriksaan dilakukan di bawah mikroskop dengan perbesaran 100 x dan diintegrasi

  • Data yang didapat pada penelitian di laboratorium kemudian digabungkan dengan lembar hasil observasi untuk kemudian dikelompokkan

    Data yang diperoleh diolah menggunakan program excel dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan narasi.

  • *************4

    ***