Presentation PBL.pptx

49
Demam Berdarah Dengue dan Diabetes Mellitus Oleh : Made Mulya Cintyadewi S (1002005032) Wangi Niko Yuandika (1002005169) Pemiming! "#$d#$ %$&$ 'uti u wa#d*ani Sua tika+ S,$P"+ -.e#+ / N& PENGALAMAN BELAJAR LAPANGAN

Transcript of Presentation PBL.pptx

Slide 1

Demam Berdarah Dengue dan Diabetes MellitusOleh :Made Mulya Cintyadewi S (1002005032)Wangi Niko Yuandika (1002005169)

Pembimbing:Dr.dr. R.A. Tuti Kuswardhani Suastika, Sp.PD, K-Ger, FINASIM

PENGALAMAN BELAJAR LAPANGANOUTLINE PendahuluanTinjauan PustakaLaporan KasusPembahasanKesimpulan Dan Saran

PendahuluanPenyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue dari genus Flavivirus, famili Flaviviridae.Ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegeptySulitnya pengendalian penyakit yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti.

DefinisiDemam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegyptiDitandai dengan demam mendadak dua sampai tujuh hari tanpa penyebab yang jelas, lemah/lesu, gelisah, nyeri hulu hati, disertai tanda perdarahan dikulit berupa petechie, purpura, echymosis, epistaksis, perdarahan gusi, hematemesis, melena, hepatomegali, trombositopeni, dan kesadaran menurun

EpidemiologiDua per lima dari populasi dunia di daerah negara tropis dan subtropis memiliki resiko yang tinggi demam berdarah dengueIndonesia : Th 1968 2 provinsi dan 2 kota Th 2009 32 provinsi dan 382 kota

PencegahanLingkungan metode PSNPSN pada Resevoir Pengobatan penderita DB. Melaksanakan abatisasi selektifPSN pada Rantai penularan fogging massal dalam radius 200 meter dari rumah penderita DB. Melaksanakan 3M+PSN pada penduduk at risk melaksanakan penyelidikan epidemiologi. Penyuluhan tentang penyakit DBD

3M+MengurasMenutup.Mengubur Memilihara ikan pemakan jentik di kolam atau penampungan air.Memasang kawat kasaMenghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam kamarMengupayakan pencahayaan dan ventilasi ruangan yang memadaiMenggunakan kelambuMemakai obat yang dapat mencegah gigitan nyamuk

Mengganti air vas bunga, tempat minum burung atau tempat lain yang sejenis seminggu sekali.Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar.Menutup lubang-lubang pada potongan kayu atau pohon.Menaburkan bubuk larvasida pada tempat-tempat yang sulit untuk dibersihkan.

dan menyikat tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi, WC drum dan lain-lain seminggu sekali.

tempat-tempat penampungan air seperti gentong air atau tempayan

Mengubur atau menyingkirkan barang-barang bekas yang menampung air hujan.

7PencegahanBiologis menggunakan ikan pemakan jentikKimiawi serbuk abate, fogging.

Faktor yang mempengaruhi terjadinya demam berdarah

Laporan Kasus

IDENTITAS PASIENNama: WINUmur: 60 TahunJenis Kelamin: PerempuanNo RM: 15031870Suku: BaliCare Giver: Made RatihJumlah Anak: 1 laki-laki, 2 perempuanJumlah Cucu: 4 laki-laki, 2 perempuanAgama: HinduStatus Perkawinan: MenikahPendidikan Terakhir: SDPekerjaan: Tidak bekerjaAlamat: Jalan Dukuh Sari Gang Delima No 7Tanggal MRS: 18 Juni 2015 Tanggal Pemeriksaan Pasien: 22 Juni 2015 Tanggal Pasien Pulang: 22 Juni 2015Tanggal Pelaksanaan PBL: 24 Juni 2015

ANAMNESISKELUHAN UTAMAPanas badan

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANGKeluhan panas badan sejak 5 hari SMRS Panas muncul mendadak tinggi dan terus menerus oleh pasienPanas badan hilang setelah pasien minum parasetamol timbul kembali

Keluhan panas badan dikatakan oleh pasien pertama kali dirasakan sejak 5 hari sebelum masuk rumah sakit (SMRS). Keluhan panas badan tersebut dirasakan muncul mendadak tinggi dan dirasakan terus menerus oleh pasien. Pasien mengatakan keluhan panas badan sempat hilang setelah pasien minum obat penurun panas (parasetamol) namun kemudian timbul kembali beberapa jam setelah pasien minum obat. Pasien tidak mengingat berapa suhu tubuh saat demam dirasa dan berapa penurunan suhu tubuh setelah meminum obat penurun panas saat itu.

Selain panas badan, pasien juga mengeluh nyeri kepala sejak lima hari SMRS bersamaan dengan munculnya panas badan. Nyeri kepala dikatakan seperti rasa berat di seluruh kepala. Nyeri kepala dirasakan hilang timbul, memberat saat pasien beraktivitas serta membaik dengan istirahat. Pasien juga merasakan rasa ngilu pada sendi bersamaan dengan munculnya panas badan.

Nyeri pada sendi dikatakan seperti ngilu, dan tidak membaik dengan istirahat. Pasien juga mengeluh mual yang dirasakan sejak lima hari SMRS. Mual dirasakan sepanjang hari, tidak berkurang meskipun pasien istirahat. Mual yang dirasakan pasien menyebabkan pasien mengalami penurunan nafsu makan dan susah minum. Keluhan mual yang dirasakan oleh pasien diikuti dengan muntah sekali saat empat hari SMRS. Pasien mengeluhkan perasaan ingin muntah ketika rasa mual tersebut timbul saat itu.

Pasien tidak mengingat berapa suhu tubuh saat demam dirasa dan berapa penurunan suhu tubuh setelah meminum obat penurun panas saat itu. Pasien sebelumnya juga mengaku pernah di rawat di RS Wangaya pada hari ke-2 setelah panas badan timbul (21 Maret 2015) dan pulang dari RS Wangaya 2 hari setelahnya (23 Maret 2015) dikarenakan pasien merasa sudah membaik. Selain panas badan, pasien juga mengeluh nyeri kepala sejak 3 hari SMRS bersamaan dengan munculnya panas badan. Nyeri kepala dikatakan seperti rasa berat di seluruh kepala. Nyeri kepala dirasakan hilang timbul, memberat saat pasien beraktivitas serta membaik dengan istirahat. Pasien juga merasakan rasa ngilu pada sendi bersamaan dengan munculnya panas badan. Nyeri pada sendi dikatakan seperti ngilu, dan tidak membaik dengan istirahat. 12ANAMNESISKELUHAN UTAMAPanas badan

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANGJuga mengeluh nyeri kepala sejak 5 hari SMRS Bersamaan dengan munculnya panas badanNyeri kepala seperti rasa berat di seluruh kepala Hilang timbul, memberat saat pasien beraktivitas serta membaik dengan istirahatJuga merasakan rasa ngilu pada sendi Nyeri pada sendi dikatakan seperti ngilu, dan tidak membaik dengan istirahat.

Keluhan panas badan dikatakan oleh pasien pertama kali dirasakan sejak 5 hari sebelum masuk rumah sakit (SMRS). Keluhan panas badan tersebut dirasakan muncul mendadak tinggi dan dirasakan terus menerus oleh pasien. Pasien mengatakan keluhan panas badan sempat hilang setelah pasien minum obat penurun panas (parasetamol) namun kemudian timbul kembali beberapa jam setelah pasien minum obat. Pasien tidak mengingat berapa suhu tubuh saat demam dirasa dan berapa penurunan suhu tubuh setelah meminum obat penurun panas saat itu.

Selain panas badan, pasien juga mengeluh nyeri kepala sejak lima hari SMRS bersamaan dengan munculnya panas badan. Nyeri kepala dikatakan seperti rasa berat di seluruh kepala. Nyeri kepala dirasakan hilang timbul, memberat saat pasien beraktivitas serta membaik dengan istirahat. Pasien juga merasakan rasa ngilu pada sendi bersamaan dengan munculnya panas badan.

Nyeri pada sendi dikatakan seperti ngilu, dan tidak membaik dengan istirahat. Pasien juga mengeluh mual yang dirasakan sejak lima hari SMRS. Mual dirasakan sepanjang hari, tidak berkurang meskipun pasien istirahat. Mual yang dirasakan pasien menyebabkan pasien mengalami penurunan nafsu makan dan susah minum. Keluhan mual yang dirasakan oleh pasien diikuti dengan muntah sekali saat empat hari SMRS. Pasien mengeluhkan perasaan ingin muntah ketika rasa mual tersebut timbul saat itu.

Pasien tidak mengingat berapa suhu tubuh saat demam dirasa dan berapa penurunan suhu tubuh setelah meminum obat penurun panas saat itu. Pasien sebelumnya juga mengaku pernah di rawat di RS Wangaya pada hari ke-2 setelah panas badan timbul (21 Maret 2015) dan pulang dari RS Wangaya 2 hari setelahnya (23 Maret 2015) dikarenakan pasien merasa sudah membaik. Selain panas badan, pasien juga mengeluh nyeri kepala sejak 3 hari SMRS bersamaan dengan munculnya panas badan. Nyeri kepala dikatakan seperti rasa berat di seluruh kepala. Nyeri kepala dirasakan hilang timbul, memberat saat pasien beraktivitas serta membaik dengan istirahat. Pasien juga merasakan rasa ngilu pada sendi bersamaan dengan munculnya panas badan. Nyeri pada sendi dikatakan seperti ngilu, dan tidak membaik dengan istirahat. 13ANAMNESISKELUHAN UTAMAPanas badan

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANGPasien juga mengeluh mual sejak 4 hari SMRSHilang timbul muncul setelah minum air tidak berkurang meski istirahat.Terkadang disertai muntahMuntah 2-3 kali sehari 120 mlMuntahan berupa air dan makananNafsu makan dikatakan berkurang

Keluhan panas badan dikatakan oleh pasien pertama kali dirasakan sejak 5 hari sebelum masuk rumah sakit (SMRS). Keluhan panas badan tersebut dirasakan muncul mendadak tinggi dan dirasakan terus menerus oleh pasien. Pasien mengatakan keluhan panas badan sempat hilang setelah pasien minum obat penurun panas (parasetamol) namun kemudian timbul kembali beberapa jam setelah pasien minum obat. Pasien tidak mengingat berapa suhu tubuh saat demam dirasa dan berapa penurunan suhu tubuh setelah meminum obat penurun panas saat itu.

Selain panas badan, pasien juga mengeluh nyeri kepala sejak lima hari SMRS bersamaan dengan munculnya panas badan. Nyeri kepala dikatakan seperti rasa berat di seluruh kepala. Nyeri kepala dirasakan hilang timbul, memberat saat pasien beraktivitas serta membaik dengan istirahat. Pasien juga merasakan rasa ngilu pada sendi bersamaan dengan munculnya panas badan.

Nyeri pada sendi dikatakan seperti ngilu, dan tidak membaik dengan istirahat. Pasien juga mengeluh mual yang dirasakan sejak lima hari SMRS. Mual dirasakan sepanjang hari, tidak berkurang meskipun pasien istirahat. Mual yang dirasakan pasien menyebabkan pasien mengalami penurunan nafsu makan dan susah minum. Keluhan mual yang dirasakan oleh pasien diikuti dengan muntah sekali saat empat hari SMRS. Pasien mengeluhkan perasaan ingin muntah ketika rasa mual tersebut timbul saat itu.

Pasien tidak mengingat berapa suhu tubuh saat demam dirasa dan berapa penurunan suhu tubuh setelah meminum obat penurun panas saat itu. Pasien sebelumnya juga mengaku pernah di rawat di RS Wangaya pada hari ke-2 setelah panas badan timbul (21 Maret 2015) dan pulang dari RS Wangaya 2 hari setelahnya (23 Maret 2015) dikarenakan pasien merasa sudah membaik. Selain panas badan, pasien juga mengeluh nyeri kepala sejak 3 hari SMRS bersamaan dengan munculnya panas badan. Nyeri kepala dikatakan seperti rasa berat di seluruh kepala. Nyeri kepala dirasakan hilang timbul, memberat saat pasien beraktivitas serta membaik dengan istirahat. Pasien juga merasakan rasa ngilu pada sendi bersamaan dengan munculnya panas badan. Nyeri pada sendi dikatakan seperti ngilu, dan tidak membaik dengan istirahat. 14ANAMNESISKELUHAN UTAMAPanas badan

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANGRiwayat bintik-bintik merah, mimisan, gusi berdarah, berak kehitaman, perdarahan spontan disangkal BAB dikatakan normal 1 kali/hari, padat, warna kekuningan, dan tidak ada darahBAK dikatakan normal 3-4 kali/hari, volume 1 gelas/kali, warna kuning dan tidak ada darah.

Keluhan panas badan dikatakan oleh pasien pertama kali dirasakan sejak 5 hari sebelum masuk rumah sakit (SMRS). Keluhan panas badan tersebut dirasakan muncul mendadak tinggi dan dirasakan terus menerus oleh pasien. Pasien mengatakan keluhan panas badan sempat hilang setelah pasien minum obat penurun panas (parasetamol) namun kemudian timbul kembali beberapa jam setelah pasien minum obat. Pasien tidak mengingat berapa suhu tubuh saat demam dirasa dan berapa penurunan suhu tubuh setelah meminum obat penurun panas saat itu.

Selain panas badan, pasien juga mengeluh nyeri kepala sejak lima hari SMRS bersamaan dengan munculnya panas badan. Nyeri kepala dikatakan seperti rasa berat di seluruh kepala. Nyeri kepala dirasakan hilang timbul, memberat saat pasien beraktivitas serta membaik dengan istirahat. Pasien juga merasakan rasa ngilu pada sendi bersamaan dengan munculnya panas badan.

Nyeri pada sendi dikatakan seperti ngilu, dan tidak membaik dengan istirahat. Pasien juga mengeluh mual yang dirasakan sejak lima hari SMRS. Mual dirasakan sepanjang hari, tidak berkurang meskipun pasien istirahat. Mual yang dirasakan pasien menyebabkan pasien mengalami penurunan nafsu makan dan susah minum. Keluhan mual yang dirasakan oleh pasien diikuti dengan muntah sekali saat empat hari SMRS. Pasien mengeluhkan perasaan ingin muntah ketika rasa mual tersebut timbul saat itu.

Pasien tidak mengingat berapa suhu tubuh saat demam dirasa dan berapa penurunan suhu tubuh setelah meminum obat penurun panas saat itu. Pasien sebelumnya juga mengaku pernah di rawat di RS Wangaya pada hari ke-2 setelah panas badan timbul (21 Maret 2015) dan pulang dari RS Wangaya 2 hari setelahnya (23 Maret 2015) dikarenakan pasien merasa sudah membaik. Selain panas badan, pasien juga mengeluh nyeri kepala sejak 3 hari SMRS bersamaan dengan munculnya panas badan. Nyeri kepala dikatakan seperti rasa berat di seluruh kepala. Nyeri kepala dirasakan hilang timbul, memberat saat pasien beraktivitas serta membaik dengan istirahat. Pasien juga merasakan rasa ngilu pada sendi bersamaan dengan munculnya panas badan. Nyeri pada sendi dikatakan seperti ngilu, dan tidak membaik dengan istirahat. 15ANAMNESISRiwayat PengobatanParacetamol 3x 500 mg dan Vit C hisap 4 hari SMRS

Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat hipertensi, penyakit jantung, penyakit ginjal disangkal oleh pasienPasien memiliku riwayat Diabetes Mellitus sejak 4 tahun yang laluRiwayat Keluargapenyakit demam berdarah disangkal oleh pasien. Riwayat hipertensi, penyakit jantung, penyakit ginjal disangkal oleh pasien.

16ANAMNESISRiwayat SosialPasien tinggal di sebuah kontrakan bersama Anak, Menantu, dan 2 Cucu pasien (5 tahun dan 6 bulan)Pasien tidak bekerja setiap hari mengasuh dua cucunya Tetangga kontrakan ada yang mengalami demam berdarah sekitar 2 minggu Pihak puskesmas rutin setiap 1 bln sekali memeriksa jentik namun tidak membagi abateSebulan yang lalu ditemukan jentik di kamar mandiSelama tinggal di kontrakan dari tahun 2012 belum pernah dilaksanakan foggingPasien rutin membersihkan lingkungan tempat tinggalnya masih dijumpai botol-botol minuman bekas dan tumpukan barang-barang bekas yang tidak tertata rapi saat melakukan kunjungan rumahPasien mengatakan di belakang kontrakan terdapat sungai yang airnya kotor dan disebelah kontrakan terdapat tambak udang.

PEMERIKSAAN FISIKStatus Present (22 Juni 2015)Kesadaran: E4V5M6Tekanan darah/nadiBerbaring: 110/70mmHgNadi: 88 x/menitDuduk : 110/70mmHgNadi: 88 x/menit Berdiri : 110/70 mmHgNadi: 88 x/menit Laju respirasi: 20 x/menitSuhu Axilla : 36,2 0CVAS: 0/10AntropometriBerat badan : 60 kgTinggi badan : 160 cmKomposisi tubuh IMT (BMI) : 23,4 kg/m2 Kesimpulan : Over weight

PEMERIKSAAN FISIKKulitKekeringan : BiasaBercak kemerahan: Tidak adaLesi kulit lain: Tidak adaCuriga keganasan: Tidak adaDekubitus: Tidak adaPendengaranDengar suara nomal: IyaPakai alat bantu dengar: Tidak adaPenglihatanMembaca huruf koran dengan kacamata : (+)Jarak penglihatan: NormalJarak baca: TergangguKatarak: Tidak Ada

PEMERIKSAAN FISIKTemuan funduskopi: Tidak dilakukanAnemis: Tidak adaIkterus: Tidak adaRefleks pupil: +/+ IsokorEdema palpebra: Tidak adaMulutHygiene mulut: KurangGigi palsu: Tidak adaGigi palsu terpasang baik: Tidak adaLesi di bawah gigi palsu: Tidak adaKelainan yang lain: Tidak ada

PEMERIKSAAN FISIKLeherDerajat gerak: NormalKelenjar tiroid: NormalBekas luka pada tiroid: Tidak adaMassa lain: Tidak adaKelenjar limfa membesar: Tidak adaJVP: PR + 0 cmH2OThoraxMassa teraba: Tidak adaKelainan lain: Tidak ada

PEMERIKSAAN FISIKParuInspeksi: SimetrisPalpasi: VF N/NPerkusi: Sonor / SonorAuskultasi suara dasar: Vesikuler Auskultasi suara tambahan: Rhonki -/-, Wheezing -/-Jantung dan pembuluh darahIrama: RegulerInspeksi: Iktus kordis tak tampakPalpasi: Iktus kordis terabaPerkusi : batas atas : ICS II, batas kiri : ICS V MCLS, batas kanan : PSL D Murmur: Tidak adaGallop: Tidak adaEdema pedis: Tidak ada Edema tibia: Tidak ada

PEMERIKSAAN FISIKAbdomenHati membesar: Tidak adaMassa perut: Tidak adaBising: NormalLimpa membesar: Tidak adaGinjal tidak teraba, Balotement (-), nyeri tekan pada epigastrial region.Otot dan kerangkaDeformitas : Tidak AdaGerak terbatas: Tidak AdaNyeri: Tidak AdaBenjol/ radang: Tidak Ada

PEMERIKSAAN FISIKSaraf Penghidu: Kesan normalKetajaman penglihatan: Kesan normalLapangan penglihatan: Kesan normalFundus: -Pupil: Kesan normalPtosis : Kesan normalNistagmus: Tidak adaGerakan bola mata: Kesan normalSensasi kulit occuli: Kesan normalSensasi kulit mandibularis: Kesan normalSensasi kulit maksilaris: Kesan normalOtot mengunyah: Kesan normalRefleks kornea: NormalJerk jaw: Normal

PEMERIKSAAN FISIKSaraf muka simetris: NormalKekuatan otot wajah: NormalPendengaran: Kesan normalUvula: NormalOtot trapesius: NormalSternokleidomastoideus: NormalLidah: NormalMotorikAnggota tubuh atasTenagaTonusRefleksBahu(5)/(5)(N)/(N)(+)/(+)Siku(5)/(5)(N)/(N)(+)/(+)Pergelangan tangan(5)/(5)(N)/(N)(+)/(+)

PEMERIKSAAN FISIKAnggota tubuh bawahPaha(5)/(5)(N)/(N)(+)/(+)Lutut(4)/(4)(N)/(N)(+)/(+)Pergelangan kaki(5)/(5)(N)/(N)(+)/(+)SensorikAnggota tubuh atasAnggota tubuh bawahTajam (Nyeri)kanan (+) kiri (+)kanan (+) kiri (+)Rabakanan (+) kiri (+)kanan (+) kiri (+)Getarkanan (+) kiri (+)kanan (+) kiri (+)Suhukanan (+) kiri (+)kanan (+) kiri (+)KoordinasiJari ke hidung: NormalTumit ke lutut: Normal

PEMERIKSAAN PENUNJANG (18/6/15)TESHASILNORMALUNITWBC2,62 4.1 11.010^3/L#NEUT1,272.5 7.510^3/L#LYMPH0,831.0 4.010^3/L#MONO0.480.1 1.210^3/L#EOS0.0090.0 0.510^3/L#BASO0.0220.0 0.110^3/LRBC4,97 4.50 5.9010^6/LHGB14,3 13.5 17.5g/dLHCT42,541.0 53.0%MCV85,680.0 100.0fLMCH28,8 26.0 34.0PgMCHC33,6 31.0 36.0g/dLPLT88,4150 44010^3/L

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Parameter18 Juni19 Juni20 Juni21 Juni22 JuniWBC2.624.453.184.54.4HB14.312.713.312.512.3HCT42.537.737.840.544.4PLT88.46271.798.9105Pemeriksaan Darah Lengkap Serial

Pemeriksaan Serologi DHF (18 Juni 2015)IgG Anti Dengue (-)IgM Anti Dengue (+)

DAFTAR MASALAH PASIENStatus Fungsional ADL Barthel : Mandiri IADL : IndependenStatus Nutrisi MNA: Gizi baikStatus KognitifAMT: NormalMMSE: Tidak ada gangguanStatus DepresiGDS : NormalTidak ada inkontinensiaTidak ada insomnia

REKAPITULASI ASSESSMENT DiseaseDHF grade II hari ke 11 without warning sign DM terkontrolImpairmentJarak baca pasien tergangguDisabilitas IndependenHandicap Tidak ada hambatan untuk melakukan aktifitas sosial baik di rumah maupun di lingkungan sosialnya.

PENATALAKSANAANTerapi IVFD RL 20 tpmDiet rendah karbohidrat tinggi proteinParacetamol 3 x 500mg P.O. (k/p)Domperidon 3 x 10 mg P.O.Minum semampunyaMonitoring:KeluhanTanda vital : Kesadaran, Tekanan Darah, Nadi, Suhu, Respirasi

PEMBAHASANIDENTIFIKASI MASALAHNutrisi pasien selama sakit berkurang Pasien dikatakan lebih sering membeli makanan dari luar rumah ketimbang memasak sendiriLingkungan rumah merupakan kawasan padat penduduk, dan di sekitar rumah pasien terdapat banyak tambak udang milik tetangga.Tempat tinggal pasien banyak tumpukan barang diberbagai sudut rumah yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.

Terdapat anak anak dan seorang bayi yang merupakan cucu pasien dan tinggal bersama dalam satu rumah.Kurang maksimalnya peran aktif dari pihak kesehatan setempat dalam rangka pencegahan penyakit demam berdarah. Pasien memiliki riwayat DM dan dari BMI termasuk ke dalam kategori kelebihan berat badan

Analisis Kebutuhan PasienKebutuhan fisik biomedis:Kecukupan giziAsupan makanan pasien sehari-hari bisa dikatakan cukup. Pola makan pasien teratur tiga kali sehari. Pasien dikatakan jarang memasak dan lebih sering membeli makanan dari luar rumah.

Akses pelayanan kesehatanPasien saat ini tinggal Jalan Dukuh Sari Gg. Delima No.7. Daerah tempat tinggal pasien cukup dekat dengan akses pelayanan kesehatan. Di tidak jauh dari rumah pasien kurang lebih 200 m dari rumah pasien terdapat Puskesmas.Lingkungan (tempat tinggal)Tinggal di kontrakan seluas 5 are berisi beberapa kamar dan dihuni oleh 4 kepala keluarga.Tinggal bersama dengan anak putrinya, menantu dan 2 orang cucu. Terdapat 1 ruang tamu yang berfungsi juga sebagai kamar tidur, 1 kamar tidur utama, dapur dan 1 kamar mandi luar. Kondisi kamar mandi pasien terlihat cukup bersih.

Pasien menggunakan bak penampungan air sehingga dapat menjadi tempat nyamuk bertelur. Sumber air minum dan air MCK berasal dari air PDAM. Di tengah kontrakan terdapat bale yang terlihat berantakan berisi banyak janur kering karena tetangga pasien memiliki usaha menjual jejaitan bali. Di belakang rumah pasien dikatakan terdapat selokan besar dan di sekitar ruma pasien banyak warga yang memiliki usaha tambak udang.

Analisis biopsikososialLingkungan biologisBB 60 kg dan TB 160 cm sehingga BBI = 90% (TB - 100) = 54 kg. Kebutuhan kalori basal pasien per hari KKB = 30 kal x BBI = 30 kal x 54 kg = 1.620 kal. Pasien sehari- hari memiliki aktivitas ringan maka kebutuhan untuk aktivitas ditambah 10%, sehingga KKA = 1.620 kal x 10% = 162 kal. Kebutuhan kalori per harinya dari pasien didapatkan KKB + KKA = 1.620 + 162 = 1.782 kal, atau dibulatkan menjadi 1800 kal. Pasien makan teratur 3x sehari berupa nasi dengan lauk yang bervariasi seperti tahu/tempe, daging, atau ikan dan sayuran.

Faktor Psikososial-ekonomiHubungan pasien dengan anggota keluarga, dan lingkungan sekitar tempat tinggal dikatakan baik.Pasien mudah bergaul dan dikatakan ramah. Dari segi ekonomi kehidupan pasien ditanggung oleh suaminya di kampung yang merupakan pensiunan polisi. Pasien juga ditanggung oleh anak dan menantunya yang bekerja sebagai guru SD.Penghasilan keluarga dikatakan cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari hari pasien.

Saran dan Pemecahan Masalah Menjaga pola makan dengan menghindari makanan makanan manis dan meningkatkan konsumsi makanan berserat tinggi seperti buah dan sayuran. Tetap mengonsumsi obat diabetesnya dengan teratur diikuti dengan cek gula darah di puskesmas Menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan dengan membantu membersihkan sampah yang ada di sekitar rumah agar tidak terdapat genangan air yang berpotensi sebagai sarang nyamuk.Menggunakan proteksi berupa penggunaan lotion anti nyamuk atau menggunakan baju lengan panjang Berkomunikasi dengan klian banjar dalam hal pemberantasan penyakit DB sehingga diharapkan melalui klian banjar pihak puskesmas akan lebih berperan aktif.

DISKUSIDBD disebabkan oleh nyamuk aedes aegypty. Terdapat 4 faktor yang berperan : lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan, dan genetik.Hasil kunjungan, tingkat pengetahuan pasien mengenai pencegahan demam berdarah sudah tergolong baik.Lingkungan sekitar rumah kotor dan cukup berantakan, dimana masih banyak tumpukan barang maupun botol botol bekas yang dikumpulkan di salah satu sudut rumah pasien yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.

DOKUMENTASI

DOKUMENTASI

DOKUMENTASI

DOKUMENTASI

DOKUMENTASI

DOKUMENTASI

TERIMA KASIH