Buku laporan Rencana merupakan laporan akhir dari serangkaian ...
Probbing laporan tutor.docx
Transcript of Probbing laporan tutor.docx
Probbing
Periodontal Probe adalah alat yang digunakan untuk mengukur kedalaman sulkus gusi (celah
berbentuk V yang berada di antara gusi dan gigi). Kedalaman sulkus gusi yang normal berkisar
antara 0 – 3 mm.
Gingivitis atau periodontitis akan menyebabkan kedalaman sulkus bertambah dan
membentuk poket. Semakin tinggi derajat keparahan penyakit, semakin dalam poket yang
terbentuk. Periodontal probe juga dapat digunakan dalam menentukan derajat keparahan
pada gusi.
Untuk penelitian klinis probe dimasukkan kira-kira kurang lebih 1 – 2 mm dari margi
gingival dengan tekanan aksial sedang dan dijalankan dari interproksimal ke
interproksimal sepanjang aspek bukal dan lingual gigi.
Ketika probe mencapai bawah gusi (kantong periodontal). Hal ini menunjukkan bahwa
gusi membengkak dan melepaskan diri dari gigi. Hal ini disebabkan oleh bakteri yang
menghasilkan peradangan, tahap awal penyakit gusi. Atau yang biasa disebut dengan
gingivitis.
Teknik probing yang benar adalah probe dimasukkan pararel dengan aksis vertika gigi
dan berjalan secara sirkumferensial mengelilingi permukaan setiap gigi untuk mendeteksi
daerah dalam penetrasi terdalam.
Jika terdapat banyak kalkulus, biasanya sulit untuk mengukur kedalaman poket karena
kalkulus menghalangi masuknya probe. Maka dilakukan pembuangan kalkulus terlebih
dahulu secara kasar (gross scaling) sebelum dilakukan pengukuran poket.
Untuk mendeteksi adanya interdental craters, maka probe diletakkan secara oblique baik
dari permukaan fasial dan lingual, sehingga dapat mengekplorasi titik terdalam pada
poket yang terletak di bawah titik kontak.
Probe dengan desain khusus (Nabers Probe) memudahkan dan lebih akurat untuk
mengeksplorasi komponen horizontal pada lesi furkasi.
Insersi probe pada dasar poket akan mengeluarkan darah apabila gingival mengalami
inflamasi dari epithelium poket atrofi atau terulserasi.
Untuk mengecek perdarahan setelah probing, probe perlahan-lahan dimasukkan ke dasar
poket dan berpindah sepanjang dinding poket. Perdarahan seringkali muncul segera
setelah penarikan probe, namun perdarahan juga tertunda hingga 30 – 60 detik setelah
probing.
Gambar 1. Insersi probe secara vertical (kiri) tidak mendeteksi interdental creater, probe
dengan posisi oblique (kanan) mencapai titik terdalam creater.
Gambar 2. Eksplorasi dengan probe periodontal (kiri), Nabers Probe (kanan).
Menurut Carranza (1990), kedalaman poket dibagi menjadi 2 jenis yaitu :
1. Kedalaman Biologis
Jarak antara margin gingival dengan dasar poket (ujung koronal dari junctional
epithelium).
2. Kedalaman Klinis / Kedalaman Probing
Jarak dimana sebuah instrument ad hoc (probe) masuk ke dalam poket. Kedalaman
penetrasi probe tergantung pada ukuran probe, gaya yang diberikan, arah penetrasi,
resistansi jaringan, dan kecembungan mahkota.
Bentuk umum prob periodontal adalah seperti batang yang mengecil ke arah ujung,
mempunyai kalibrasi dalam milimeter, dengan ujung yang membulat dan tumpul. Prob yang baik
adalah yang tipis dengan leher membentuk sudutsehingga mudah diselipkan ke dalam saku.
Berbagai disain prob telah diproduksi dan dipasarkan. Penampang melintangnya bervariasi:
pipih, bujur telur (oval) atau bundar, dan kalibrasinya pun bervariasi (gambar 2). Prob Marquis
mempunyai kalibrasi 3, 6, 9 dan 12 mm, dimana untuk setiap 3 mm-nya diberi warna yang
berbeda sehingga mempermudah pembacaan. Tetapi kelemahannya adalah sukar untuk membaca
ukuran diantara kelipatan 3. Prob UNC-15 bagian ujungnya mempunyai panjang 15 mm yang
diberi kalibrasi setiap 1 mm, dan pada 5, 10, dan 15 mm diberi kode warna. Kalibrasi pada prob
Williams adalah 1, 2, 3, 5, 7, 8, 9 dan 10 mm. Adanya interval 2 mm antara 3 dengan 5 dan 5
dengan 7 sengaja dibuat untuk menghindarai kesalahan pembacaan. Prob "O" Michigan
mempunyai kalibrasi pada 3, 6, dan 8 mm. Prob WHO (World Health Organization) mempunyai
disain unik dimana bagian ujungnya berupa bola kecil seperti jarum pentol berdiameter 0,5 mm,
kalibrasi 3,5, 8,5 dan 11,5 mm dengan kode warna antara 3,5 - 5,5 mm (gambar 2 E). Untuk
pemeriksaan daerah furkasi sebaiknya digunakan prob Nabers yang ujungnya melengkung dan
tumpul (gambar 3).
Gambar 3. Beberapa tipe prob periodontal. (A) Prob Marquis; (B) Prob UNC-15; (C) Prob
Williams; (D) Prob "O" Michigan; (E) Prob WHO