proses keperawatan

13
MAKALAH ILMU KEPERAWATAN DASAR II A PROSES KEPERAWATAN Oleh : KELOMPOK A Rita Vidiawati 102310101028 Ida Wahyuni 102310101098 Mashila Refani P. 132310101013 Tri Buana Ratna Sari 132310101053 Yeheskiel Febria 132310101061

description

/ljlj;lkl;k';l';l.;,

Transcript of proses keperawatan

Page 1: proses keperawatan

MAKALAH

ILMU KEPERAWATAN DASAR II APROSES KEPERAWATAN

Oleh :

KELOMPOK A

Rita Vidiawati 102310101028

Ida Wahyuni 102310101098

Mashila Refani P. 132310101013

Tri Buana Ratna Sari 132310101053

Yeheskiel Febria 132310101061

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANUNIVERSITAS JEMBER

2014

Page 2: proses keperawatan

PROSES KEPERAWATAN

1. Definisi Asuhan KeperawatanProses keperawatan adalah suatu metode yang sistematis, ilmiah, terus-

menerus, dan saling berkesinambungan untuk mengkaji respon manusia

terhadap masalah- masalah kesehatan dan membuat rencana keperawatan yang

bertujuan untuk mengatasi masalah -masalah tersebut. Dalam pemberian

asuhan keperawatan, yang difokuskan pada reaksi dan respon untuk individu

pada suatu kelompok atau perorangan terhadap gangguan kesehatan yang

dialami. Baik aktual maupun potensial proses keperawatan juga dapat diartikan

sebagai pendekatan yang digunakan perawat dalam memberikan asuhan

keperawatan sehingga kebutuhan dasar klien dapat terpenuhi.

Asuhan keperawatan merupakan tulang punggung pelayanan yang

terintegrasi dalam pelayanan kesehatan di rumah sakit. Sebelum proses

keperawatan ditemukan perawat hanya melaksanakan tugas dan pekerjaan

berdasarkan instruksi dokter hal tersebut seolah-oleh menunjukkan bahwa

keperawatan bukanlah suatu proses yang mandiri dan berdasarkan ilmu. Pada

hal kedua hal itulah yang merupakan ciri penting suatu profesi. Tugas-tugas

yang dibebankan kepada perawat dilakukan sebagai rutinitas, sehingga ada

perawat yang hanya mengerjakan satu prosedur yang sama selama bertahun-

tahun.

Prosedur yang umum dilakukan perawat antara lain : memasang infus,

memasang kateter, perawatan luka, memberikan obat suntik, dan mengambil

darah untuk pemeriksaan diagnostik. Apabila tugas-tugas tersebut telah selesai,

maka perawat tidak melakukan pekerjaan lainnya lagi pada klien. Jadi dapat

dipahami mengapa dulu perawat dikenal dengan sebutan ”pembantu dokter”.

Ironisnya, sebutan itu masih melekat hingga saat ini.

Page 3: proses keperawatan

Seiring perkembangan keperawatan, berbagai penemuan dalam dunia

keperawatan pun diperkenalkan, salah satunya adalah proses keperawatan.

Perawat dalam memberikan layanan asuhan keperawatan yang dilakukan di

rumah sakit haruslah sesui peraturan yang sudah ditetapkan sesuai asuhan

keperawatan dengan baik dan benar jika perawat melakukan semua itu dengan

baik maka respon pasien terhadap perawat dan pelayanan yang diberikan

sangat baik dan dapat menguntungkan rumah sakit itu sendiri.

2. Fungsi Asuhan Keperawatan

Dalam pemberian asuhan keperawatan sebagai kerangka berpikir ilmiah

untuk melaksanakan fungsi dan tanggung jawab keperawatan secara mandiri.

Fungsi proses asuhan keperawatan di sini, selain sebagai kerangka berfikir

ilmiah, meberikan pedoman dan bimbingan yang sistematis, memberi ciri

profesionalisasi asuhan keperawatan, memberi kebebasan pada pasien untuk

mendapatkan layanan yang optimal sesuai yang dibutuhkan oleh pasien itu

sendiri dan juga juga merupakan alat untuk mengenal masalah klien,

merencanakan asuhan keperawatan secara sistematis, melaksanakan rencana

keperawatan, dan menilai hasil. Dengan demikian, proses asuhan keperawatan

merupakan alat untuk menjamin terlaksananya praktik keperawatan yang

sistematis dan ilmiah dalamrangka memenuhi kebutuhan klien untuk mencapai

dan mempertahankan keadaan bio-psiko-sosio-spiritual yang optimal melalui

tahapan yang ada. Pendekatan proses asuhan keperawatan dapat digunakan

pada semua metode penugasan dalam keperawatan dengan menyesuaikan pada

kebutuhan klien. Untuk itu, perawat perlu mengkaji kebutuhan klien,

merencanakan dan mengimplemintasikan tindakan keperawatan sesuai dengan

kebutuhan klien, serta melakukan evaluasi sesuai dengan tujuan yang telah di

tetapkan sehingga asuhan keperawtan yang di berikan lebih sistematis dan

komprehensif.

Page 4: proses keperawatan

3. Tujuan Asuhan Keperawatan

Tujuan penerapan proses asuhan keperawatan bagi klien antara lain:

1. mempertahankan kesehatan klien;

2. mencegah sakit yang lebih parah/penyebaran penyakit/komplikasi

terhadap penyakit;

3. membantu pemulihan kondisi klien setelah sakit;

4. mengembalikan fungsi maksimal tubuh;

5. membantu klien terminal untuk meninggal dengan tenang;

6. membantu individu /pasien lebih mandiri;

7. membantu individu memperoleh derajat kesehatan maksimal;

8. membantu individu/ masyarakat partisipasi dalam bidang kesehatan.

Tujuan penerapan proses asuhan keperawatan bagi profesionalitas antara

lain:

1. mempraktikkan metode pemecahan masalah dalam praktik keperawatan;

2. menggunakan standar praktik keperawatan;

3. memperoleh metode yang baku, nasional dan sistematis;

4. memperoleh hasil asuhan keperawatan dengan efektivitas yang tinggi.

Penerapan proses asuhan keperawatan dalam pemberian asuhan

keperawatan kepada klien memberi beberapa manfaat di antaranya:

1. meningkatkan mutu pelayanan keperawatan;

2. meningkatkan citra profesi keperawatan;

3. menggambarkan otonomi dan tanggung jawab perawat;

4. mengembangkan keterampilan teknis dan intelektual perawat;

5. meningkatkan rasa solidaritas dan rasa kesatuan perawat;

6. menghasilkan praktik keperawatan yang professional.

Page 5: proses keperawatan

4. Proses Asuhan Keperawatan

Proses asuhan keperawatan adalah pengkajian, diagnosis, perencanaan,

implementasi, dan evaluasi. Setiap tahap dari proses keperwatan saling terkait

dan ketergantungan satu sama lain. Adapun tahapan dari proses keperawatan

dalah sebagai berikut :

1. Pengkajian (Assessment)

Pada tahap pengkajian, kegiatan yang dilakukan adalah mengumpulkan data,

seperti riwayat keperawatan, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan data sekunder

lainnya (catatan, hasil pemeriksaan diagnostic, dan literature). Pada dasarnya,

tujuan pengkajian adalah mengumpulkan data objektif dan data subjektif dari

klien.

Ada beberapa metode yang dapat digunakan dalam pengumpulan data yaitu :

Melakukan wawancara

Riwayat Kesehatan/ Keperawatan

Pemeriksaan Fisik

Pengumpulan data penunjang hasil laboraturium, serta catatan kesehatan

(rekam medic)

Pengkajian dimulai sejak kliean yang masuk rumah sakit dan diteruskan

sampai klien pulang. Sumber data yang dapat digunakan antara lain :

Klien, keluarga, masyarakat, catatan keperawatan, rekam medic, serta

literature yang berkaitan.

2. Diagnosa

Setelah data didapatkan, maka tahap selanjutnya adalah diagnosis. Kegiatan yang

dilakukan pada tahap diagnosis ini adalah memvalidasi data, mengoreksi dan

mengelompokkan data, menginterpretasikan data, mengidentifikasi masalah dari

kelompok data, dan merumuskan diagnosis keperawatan.

Diagnosis Keperawatan adalah proses menganalisis data subjektif dan data

objektif. NANDA (1992) mendefinisikan diagnose keperawatan sebagai semacam

keputusan klinik yang mencakup respon klien, keluarga, dan komunitas terhadap

sesuatu yang berpotensi sebagai masalah kesehatan dalam proses kehidupan.

Page 6: proses keperawatan

Rumusan Diagnosis Keperawatan dapat berbentuk diagnosis actual, risiko,

sindrom, potensial, dan kemungkinan.

Tipe Diagnosa Keperawatan NANDA ada 3 yaitu:

1. Diagnosa keperawatan aktual adalah respon manusia saat ini terhadap

kondisi kesehatan atau proses kehidupan yang didukung oleh sekelompok

batasan karakteristik (tanda dan gejala) dan termasuk faktor yang

berhubungan (etiologi) yang mempunyai konstribusi terhadap

perkembangan atau pemeliharaan kesehatan.

2. Diagnosa Keperawatan Resiko adalah menunjukkan respon manusia yang

dapat timbul pada seseorang atau kelompok yang rentan dan ditunjang

dengan faktor resiko yang memberi konstribusi pada peningkatan

kerentanan.

3. Diagnosa Keperawatan Kesejahteraan adalah menguraikan respon manusia

terhadap tingkat kesehatan individu atau kelompok yang mempunyai

potensi peningkatan derajat kesehatan yang tinggi.

3. Tahap Perencanaan

Tahap Perencanaan dilakukan setelah diagnosis dirumuskan. Adapun

kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah menyusun prioritas masalah,

merumuskan tujuan dan criteria hasil, memilih strategi askep, melakukan

konsultasi dengan tenaga kesehatan lain, dan menuliskan atau

mendokumentasikan rencana asuhan keperawatan.Intervensi Keperawatan

adalah panduan untuk perilaku positif yang diharapkan dari klien, dan atau

tindakan yang harus dilakukan oleh perawat. Intervensi dilakukan untuk

membantu klien mencapai hasil ynag diharapkan.Tahap Perencanaan berfokus

pada memprioritaskan masalah, merumuskan tujuan dan criteria hasil,

membuat instruksi keperawatan, dan mendokumentasikan rencana asuhan

keperawatan.

Page 7: proses keperawatan

4. Tahap Implementasi

Tahap Implementasi adalah tahap melakukan rencana yang telah dibuat pada

klien. Adapun kegiatan yang ada dalam tahap implementasi meliputi: pengkajian

ulang, memperbaharui data dasar, meninjau dan merevisi rencana asuhan yang

telah dibuat, dan melaksanakan intervensi keperawatan yang telah direncanakan.

Tipe-tipe Implementasi berdasarkan tujuan dokumentasi adalah sebagai berikut :

Implementasi Terapeutik

Ditujukan untuk mengurangi atau meringankan masalah klien, mencegah

komplikasi dan mempertahankan kesehatan dan tingkat paling tinggi yang

mungkin dapat dicapai oleh klien. Terdiri atas dua, yaitu : tindakan keperawatan

dan tindakan kolaborasi.

Implementasi survey

Meupakan proses yang membutuhkan ketajaman perawat untuk mengobservasi

dan mengukur, sehinga evaluasi yang akurat dari perkembangan status klien dapat

dinilai.

5. Tahap Evaluasi

Evaluasi adalah menentukan kemajuan pasien terhadap pencapaian hasil yang

diharapkan dan respon pasien terhadap keefektifan intervensi keperawatan.

Kemudian mengganti rencana perawatan jika diperlukan. Kelima tahapan tersebut

saling berhubungan dan tidak bisa dipisah-pisahkan. Tahap-tahap ini secara

bersama-sama membentuk lingkaran pemikiran dan tindakan yang kontinyu.

Page 8: proses keperawatan

SIKLUS PROSES ASUHAN KEPERAWATAN

1. Tahap Pengkajian : Mengumpulkan data pasien (subyektif dan

obyektif) yang diperoleh dari pasien dan keluarga serta tenaga ksehatan

lainnya.

2. Tahap Diagnosa : Respon pasien yang berdasarkan hasil

pengkajian

3. Tahap Perencanaan : Perawat dan pasien bekerja sama merumuskan

rencana tindakan yang bertujuan untuk mengatasi masalah pasien.

4. Tahap Implementasi : Pelaksanaan tindakan asuhan keperawatan

berdasarkan rencana yang telah dibuat sebelumnya.

5. Tahap Evaluasi : Mengevaluasi atau memonitoring hasil tindakan

asuhan keperawatan setelah dilakukan untuk menentukan discharge

paning/ perencanaan berikutnya untuk menentukan pasien dapat pulang

atau tetap mendapat asuhan keperawatan yang baru.

Klien masuk kembali

K

E

L

U

A

R

Page 9: proses keperawatan

DAFTAR PUSTAKA

Allen, Carol Vestal. 1998. Memahami Proses Keperawatan dengan Pendekatan

Latihan. Jakarta: EGC.

Asmadi. 2008. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGC.

Potter, P.A. dan Perry, A.G. 2005. Fundamental of Nursing Edisi 4. Jakarta: EGC.

http://masperawat.wordpress.com/konsep-proses-keperawatan/

http://syehaceh.wordpress.com/tag/tujuan-proses-keperawatan/

http://prezi.com/z3axyajthu-h/proses-keperawatan-evaluasi/.