PROSES PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES BELAJAR

5
PROSES PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES BELAJAR Oleh : Lutfi Koto A. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan 1. Pengertian Perkembangan Pada dasarnya, perkembangan merujuk kepada perubahan sistematik tentang fungsi-fungsi fisik dan psikis. Perubahan fisik meliputi perkembangan biologis dasar sebagai hasil dari interaksi proses biologi dan genetika dengan lingkungan. Sementara perubahan psikis menyangkut keseluruhan karakteristik psikologis individu, seperti perkembangan kognitif, emosi, sosial dan moral. a. Perkembangan dapat diartikan sebagai proses perubahan kuantitatif individu dalam rentang kehidupannya, mulai dari masa konsepsi, masa bayi, kanak-kanak, anak, remaja, dan dewasa. b. Perkembangan dapat diartikan juga sebagai suatu proses perubahan dalam diri individu, baik fisik (jasmaniah) maupun psikis (rohaniyah) menuju tingakt kedewasaan atau kematangan yang berlangsung secara sistematis, progresif, dan berkesinambungan. Sistematis Berarti perubahan dalam perkembangan itu bersifat saling ketergantungan atau saling mempengaruhi antara bagian-bagian organisme (fisik dan psikis) dan merupakan satu kesatuan yang harmonis. Contohnya kemampuan berjalan kaki seiring dengan matangnya otot-otot kaki, atau berkembangnya minat untuk memperhatikan lawan jenis seiring dengan matangnya hormon seksual.

Transcript of PROSES PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES BELAJAR

Page 1: PROSES PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN  SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES BELAJAR

PROSES PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES BELAJAR

Oleh :

Lutfi Koto

A. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan

1. Pengertian Perkembangan

Pada dasarnya, perkembangan merujuk kepada perubahan

sistematik tentang fungsi-fungsi fisik dan psikis. Perubahan fisik meliputi

perkembangan biologis dasar sebagai hasil dari interaksi proses biologi

dan genetika dengan lingkungan. Sementara perubahan psikis menyangkut

keseluruhan karakteristik psikologis individu, seperti perkembangan

kognitif, emosi, sosial dan moral.

a. Perkembangan dapat diartikan sebagai proses perubahan kuantitatif

individu dalam rentang kehidupannya, mulai dari masa konsepsi, masa

bayi, kanak-kanak, anak, remaja, dan dewasa.

b. Perkembangan dapat diartikan juga sebagai suatu proses perubahan

dalam diri individu, baik fisik (jasmaniah) maupun psikis (rohaniyah)

menuju tingakt kedewasaan atau kematangan yang berlangsung secara

sistematis, progresif, dan berkesinambungan.

Sistematis

Berarti perubahan dalam perkembangan itu bersifat saling

ketergantungan atau saling mempengaruhi antara bagian-bagian

organisme (fisik dan psikis) dan merupakan satu kesatuan yang

harmonis.

Contohnya kemampuan berjalan kaki seiring dengan

matangnya otot-otot kaki, atau berkembangnya minat untuk

memperhatikan lawan jenis seiring dengan matangnya hormon

seksual.

Page 2: PROSES PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN  SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES BELAJAR

Progresif

Perubahan yang terjadi bersifat maju, meningkatkan, mendalam

atau meluas, baik secara kuantitatif (fisik) maupun kualitatif

(psikis)

Contohnya, perubahan proporsi dan ukuran fisik perubahan

pengetahuan dan kemapuan

Berkesinambungan

Perubahan pada bagian atau fungsi organisme itu berlangsung

secara beraturan atau berurutan, tidak terjadi secara kebetulan

atau loncat-loncat.

Contohnya, untuk dapat berjalan, seseorang anak harus

menguasai tahapan perkembangan sebelumnya, yaitu

terlentang, terungkap, duduk, merangkak, dan berdiri.

B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan

1. Faktor Genetika (Hereditas)

Menurut syamsu yusuf (2011 : 21) hereditas merupakan “ totalitas

karakteristik individu yang diwariskan orang tua kepada anak, atau segala

potensi (baik fisik, maupun psikis) yang dimiliki individu sejak masa

konsepsi sebagai pewarisan dari pihak orang tua melalui gen-gen.

Masa dalam kandungan dipandang sebagai periode kritis dalam

perkembangan kepribadian individu, sebab tidak hanya sebagai saat

pembentukan pola-pola kepribadian, tetapi juga sebagai masa

pembentukan kemampuan-kemampuan yang menentukan jenis

penyesuaian individu terhadap kehidupan setelah kelahiran. Periode kritis

merupakan masa spesifik dalam perkemabangan ketika suatu peristiwa

tertentu memberikan dampaknya yang terbesar.

Pengaruh gen terhadap kepribadian, sebenarnya tidak langsung,

karena yang dipengaruhi gen secara langsung adalah : (a) kualitas sistem

syaraf, (b) keseimbangan biokimia tubuh, (c) stuktur tubuh (Syamsu

Yusuf, 2011)

Page 3: PROSES PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN  SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES BELAJAR

Adapun fungsi hederitas/gen dalam kaitannya dengan

perkembangna adalah :

a. Sebagai sumber bahan mentah (raw materials) kepribadian seperti

fisik, intelegensi dan tempramen.

b. Membatasi perkembangan kepribadian (meskipun kondisi lingkungan

sangat kondusif, perkembangan kepribadian itu tidak bisa melebihi

kapasitas atau fungsi hederitas)

c. Mempengaruhi keunikan kepribadian

2. Faktor Lingkungan

Menurut Syamsu Yusuf (2011:23) lingkungan adalah keseluruhan

fenomena (peristiwa, situasi, atau kondisi) fisik/alam atau sosial yang

mempengaruhi atau dipengaruhi perkembangan individu.”

a. Lingkungan Keluarga

Dalam hadis, Rasulullah SAW bersabda “Tiap bayi lahir dalam

keadaan fitah (suci), orang tuanyalah yang membuat ia menjadi yahudi

(jika mereka yahudi), nasrani (jika mereka nasrani) atau majusi (jika

mereka majusi). Seperti binatang yang lahir sempurna, adakah engkau

melihat mereka terlukan pada saat lahir.”

Alasan pentingnya peranan keluarga :

Keluarga merupakan kelompok sosial pertama yang menjadi pusat

identifikasi anak.

Keluarga merupakan lingkungan pertama yang mengenalkan nilai-

nilai kehidupan kepada anak

Anggota keluarga merupakan “significant people” bagi

perkembangan kepribadian anak

Keluarga sebagai institusi yang memfasilitasi kebutuhan dasar

insani baik fisik maupun bilogis maupun sosiopsikologis

Anak banyak menghabiskan waktunya dirumah.

Page 4: PROSES PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN  SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES BELAJAR

Menurut Hamner dan Turner (Ardiasri 2008 : 8) peranan orang

tua yang sesuai dengan fase perkembangan anak adalah :

Pada masa bayi berperan sebagai perawat (caregiver)

Pada masa kanak-kanak sebagai pelndung (protector)

Pada usia prasekolah sebagai pengasuh (nurturer)

Pada masa sekolah dasar sebagai pendorong (encourager)

Pada masa praremaja dan remaja sebagai konselor (counselor)

b. Lingkungan Sekolah

Hurlock (1986 : 322) mengemukakan bahwasekolah merupakan

faktor penentu bagi perkembangan kepribadian anak, baik dalam cara

berfikir, bersikap, maupun berperilaku. Beberapa faktor lingkungan

sekolah yang berkontribusi positif terhadap perkembangan siswa

diantaranya :

Kejelasan visi, misi dan tujuan yang akan dicapai

Pengelolaan atau manajerial yang profesional

Personel sekolah memiliki komitmen yang tinggi

Tersedianya sarana-prasarana yang memadai

c. Kelompok Teman Sebaya (Peer Group)

Melalui kelompok sebaya, anak dapat memenuhi kebutuhannya

untuk belajar berinteraksi sosial, belajar menyatakan pendapat dan

perasaan, belajar merespons/ menerima pendapat, norma dan

pengakuan sosial. Healy dan Bowner menemukan bahwa 67% dari

3000 anaknakal di Chicago, ternyata karena pengarug teman

sebayanya. (M. Arifin, 1978 : 131)

Page 5: PROSES PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN  SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES BELAJAR

C. Prinsip-prinsip Perkembangan

Berikut ini prinsip-prinsip perkembangan adalah :

1. Proses yang tidak pernah berhenti

2. Semua aspek perkembangan saling mempengaruhi

3. Perkembangan mengikuti pola atau arahan tertentu

4. Terjadi pada tempo yang berlainan

5. Setiap fase perkembangna mempunyai ciri khas.