PTO 3 BAB IV

18
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN KASUS 3 A. DATA PASIEN 1. Identitas Pasien Nama : An. IH Nama Dokter : Dr. P Jenis Kelamin : Laki-laki Pav/Kamar : Badar Tanggal Masuk : 19 Maret 2016 Penjamin : BPJS Non PBI Usia : 10 Bulan 14 Hari BB : 8,9 Kg No. Pendaftaran : 160319-0060 RM : 924824 2. Riwayat Pasien Riwayat Penyakit : - Riwayat Sosial :- Riwayat Pengobatan : -

Transcript of PTO 3 BAB IV

Page 1: PTO 3 BAB IV

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

KASUS 3

A. DATA PASIEN

1. Identitas Pasien

Nama : An. IH

Nama Dokter : Dr. P

Jenis Kelamin : Laki-laki

Pav/Kamar : Badar

Tanggal Masuk : 19 Maret 2016

Penjamin : BPJS Non PBI

Usia : 10 Bulan 14 Hari

BB : 8,9 Kg

No. Pendaftaran : 160319-0060

RM : 924824

2. Riwayat Pasien

Riwayat Penyakit : -

Riwayat Sosial :-

Riwayat Pengobatan : -

Riwayat Alergi : -

Page 2: PTO 3 BAB IV

B. SUBJEKTIF

1. Keluhan Utama : Panas mulai tanggal

9 Maret 2016 ; Batuk; pilek

2. Diagnosa : Hyperpyrexia

C. OBJEKTIF

1. Tanda-tanda Vital

Tabel 1. Hasil Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital Kasus 3

2. Hasil Pemeriksaan Laboratorium

Tabel 2. Hasil Pemeriksaan Darah Kasus 3

Pemeriksaan Normal 19-03-2016 20-03-2016

Hemogoblin 10,7-13,1 g/dL 11,2 10,7

Leukosit 6,00-17,50

103/mL

13,28 11,08

Hematokrit 35-43% 34 (L) 33 (L)

Trombosit 271-491

103/mL

466 514 (H)

Eritrosit 3,60-5,70

106/mL

5,09 4,83

Pemeriksaan Normal 19-03-2016 20-03-2016

Suhu 36-37,5°C 36,8°C; 36,8°C; 37°C;

38,8 °C

36,2°C; 37,2°C;

36,8°C; 36,6°C

Nadi 80-100 96; 100; 102; 106 100; 102; 100;

98.

Page 3: PTO 3 BAB IV

MCV/HER 74-102 fL 68 (L) 67 (L)

MCH/HER 23-31 pg 22 (L) 22 (L)

MCHC/KHER 28-32 g/dL 33 (H) 33 (H)

3. Hasil Pemeriksaan Urin Lengkap

Tabel 3. Hasil Urin Lengkap Kasus 3

Urinalisis (Urin lengkap) 19-03-2016

Warna Kuning

Kejernihan Jernih

Leukosit 2-4 / LPB

Eritrosit / LPB

Silinder / LPK

Sel Epitel 1+ / LPK

Kristal -

Bakteri -

BJ 1,010

pH 7,5 (H)

Protein -

Glukosa -

Keton -

Darah Samar / Hb Bilirubin -

Urobilinogen 0,2 mg/dL

Page 4: PTO 3 BAB IV

Nitrit -

Leukosit Esterase -

D. ASSESMENT

1. Terapi Pasien

Tabel 4. Terapi Pasien Kasus 3

Nama Obat Regimen Rute 19-03-2016 20-03-2016 21-03-2016

P.panas + Batuk 3x1 bungkus Oral 14; 20 06; 12; 18 06;

Ceftriaxone 1x500mg IV 06 06 06

Dexamethasone 3x1mg IV 10; 18; 24 08

RL IV 06; 12; 18 06; 12; 18 06

2. Profil Obat

A. P.Panas + Batuk

Komposisi : Paracetamol……..150mg

Bisolvon………...1/5 tab

Salbutamol………0,5mg

CTM…………….1/3 tab

Dexamethasone…1/5 tab

Equal sampai manis

a. Paracetamol

Page 5: PTO 3 BAB IV

Komposisi : Paracetamol

Indikasi : Antipiretika dan analgetika

Dosis Lazim : 60-120mg setiap 4-6 jam. Dosis

max : 4 dosis dalam 24 jam (BNF for child 2011)

Efek Samping : Penggunaan jangka lama dan dosis

besar menyebabkan kerusakan hati

Mekanisme Kerja : Sebagai antipiretik, bekerja

langsung pada pusat pengatur panas di

hipotalamus. Hipotalamus merupakan bagian dari

otak yang berperan dalam mengatur nyeri dan

temperatur. Mekanismenya kemungkinan

menghambat sintesis prostaglandin (PG) yang

menstimulasi Sistem Saraf Pusat. PG dapat

meningkatkan aliran darah ke perifer (vasodilatasi)

dan berkeringat sehingga panas banyak keluar dari

tubuh. (DIH)

b. Bisolvon

Komposisi : Bromhexin

Indikasi : Mukolitik

Dosis Lazim : 0,5mg/KgBB/hari : 0,5mg x 8,9 kg

= 4,45mg (MIMS)

Efek Samping : Mual, diare, gangguan pencernaan

perasaan penuh diperut.

Mekanisme Kerja : Bromhexin adalah derivate sintetik

dari zat aktif vasicine yang terdapat dalam tumbuh-

tumbuhan. Studi preklinis menunjukan bromhexin

dapat meningkatkan sekresi bronkus.

Page 6: PTO 3 BAB IV

c. Salbutamol

Komposisi : Salbutamol

Indikasi : Bronkodilator

Dosis Maksimum : 1x : 0,1mg/kg = 0,1 mg x 8,9kg = 0,89mg;

Dosis max : 2mg 3-4x pemakaian (BNF for child

2011)

Efek Samping : Infeksi saluran kemih, pusing dan sakit

punggung

Mekanisme Kerja : Salbutamol merupakan suatu senyawa yang

selektif merangsang reseptor β2 adrenergik terutama

pada otot bronkus. Golongan β2 agonis ini bekerja

dengan meningkatkan aktivitas adenyl cyclase

sehingga meningkatkan produksi intraseluler siklik

AMP (adenosine mono fosfat). Peningkatan siklik

AMP menyebabkan relaksasi otot polos, stabilisasi

mast sel, dan stimulasi otot rangka.

d. CTM

Komposisi : Chlorpheniramine maleate

Indikasi : Antihistamin

Dosis Lazim : Dosis Dws : 4mg-16mg/hari; max :

32mg/hari (BNF 2009); Dosis anak (1 bln-2thn) : 1

mg 2x sehari (BNF for child 2011). Jadi, dosis lazim

adalah : (8,9 : 70 x 4mg = 0,5 mg) – (8,9 : 70 x 32mg

= 4mg)

Efek Samping : UMUM : Sembelit, diare, pusing, kantuk,

mulut kering, sakit kepala, kehilangan selera makan,

mual, kegugupan atau kecemasan. BERAT : ruam,

Page 7: PTO 3 BAB IV

gatal-gatal, kesulitan bernafas, sesak di dada,

pembengkakan mulut, wajah, bibir, atau lidah,

kesulitan buang air kecil, cepat atau tidak teratur

denyut jantung; halusinasi; kejang; pusing berat,

ringan atau sakit kepala; getaran (www.drug.com)

Mekanisme Kerja : sebagai antagonis reseptor H1,

klorfeniramin maleate akan menghambat efek

histamine pada pembuluh darah,bronkus dan

bermacam-macam otot polos, selain itu klorfeniramin

maleate dapat menhambat susunan saraf pusat.

e. Dexamethasone (Oral)

Komposisi : Deksamethasone

Indikasi : Antiinflamasi

Dosis Lazim : 1 hari : 0.024-0.34 mg/kg/hari dalam 4x

pemberian = (0,024mg x 8,9kg) - (0,34mg x 8,9kg) =

0,2136-3,026mg/hari dalam 4x pemberian (AHFS)

Efek samping : Depresi, euforia, sakit kepala. (MIMS)

Mekanisme kerja : Mengurangi inflamasi dengan menekan

migrasi neutrofil, mengurangi produksi mediator

inflamasi, dan menurunkan permeabilitas kapiler yang

semula tinggi dan menekan respon imun. (DIH)

B. Ceftriaxone

Komposisi : Ceftriaxone

Indikasi : Antibiotik

Dosis Lazim : 50mg/kg-80mg/kg sehari: (50mg x 8,9kg=445mg)

– (80mg x 8,9 kg= 712mg). (BNF for child 2011)

Efek samping : Diare, mual, perut kembung. (MIMS)

Mekanisme kerja : Menghambat sintesis dinding sel bakteri dengan

berikatan dengan satu atau lebih ikatan protein - penisilin

(penicillin-binding proteins-PBPs) yang selanjutnya akan

menghambat tahap transpeptidasi sintesis peptidoglikan

Page 8: PTO 3 BAB IV

dinding sel bakteri sehingga menghambat biosintesis dinding

sel. Bakteri akan mengalami lisis karena aktivitas enzim

autolitik (autolisin dan murein hidrolase) saat dinding sel

bakteri terhambat. (DIH)

C. Dexamethasone (Inj)

Komposisi : Deksamethasone

Indikasi : Antiinflamasi

Dosis Lazim : Dosis dws : 0,5-24 mg/hari. Jadi, dosis lazim

adalah : (8,9 : 70 x 0,5mg = 0,06mg) – (8,9:70x 24mg = 3,05)

Efek samping : Depresi, euforia, sakit kepala. (MIMS)

Mekanisme kerja : Mengurangi inflamasi dengan menekan migrasi

neutrofil, mengurangi produksi mediator inflamasi, dan

menurunkan permeabilitas kapiler yang semula tinggi dan

menekan respon imun. (DIH)

3. Telaah Resep

Telaah Resep Kasus 3

Aspek Telaah Ya Tidak

Tepat Pasien √

Tepat Obat √

Tepat Dosis √

Tepat Frekuensi √

Tepat Pemberian √

Duplikasi √

Interaksi Obat √

Kontraindikasi √

Alergi Obat √

4. Kesesuaian Dosis

Kesesuaian Dosis Kasus 3

Nama Obat Indikasi Dosis Literatur Dosis Pakai Keterangan

Page 9: PTO 3 BAB IV

Paracetamol Antipiretika

dan

analgetika

60-120mg setiap 4-6 jam.

Dosis max : 4 dosis dalam

24 jam

1x :

150mg

1 hari :

3x150mg :

450mg

Dosis Sesuai

Bisolvon

(Bromhexin)

Mukolitik 0,5mg/KgBB/hari :

0,5mg x 8,9 kg = 4,45mg

1x :

1/5 tab x

8mg =

1,6mg

1 hari :

3 x 1,6mg =

4,8mg

Dosis

Berlebih

Salbutamol Bronkodilato

r

1x : 0,1mg/kg = 0,1 mg x

8,9kg = 0,89mg

Dosis max : 2mg 3-4x

pemakaian.

1x = 0,5mg

1 hari :

3x0,mg =

1,5mg

Dosis Sesuai

CTM

(Chlorpheniram

ine maleate)

Antihistamin Dosis Dws :

4mg-16mg/hari

max : 32mg/hari

Dosis anak (1 bln-2thn) :

1 mg 2x sehari.

Jadi, dosis lazim adalah :

(8,9 : 70 x 4mg = 0,5 mg) –

(8,9 : 70 x 32mg = 4mg) .

1x :

1/5 tab x

4mg =

0,8mg; 1

hari :

3x 0,8mg =

2,4mg .

Dosis Sesuai

Dexamethasone

(Oral)

Antiinflamasi 1 hari : 0.024-0.34

mg/kg/hari dalam 4x

pemberian

= (0,024mg x 8,9kg) -

(0,34mg x 8,9kg) = 0,2136-

3,026mg/hari dalam 4x

pemberian.

1x :

1/5 tab x

0,5mg =

0,1mg

1 hari :

3 x 0,1 mg =

0,3 mg.

Dosis Sesuai

Page 10: PTO 3 BAB IV

Ceftriaxone Antibiotik 50mg/kg-80mg/kg sehari:

(50mg x 8,9kg=445mg) –

(80mg x 8,9 kg= 712mg) .

1x 500mg Dosis Sesuai

Dexamethasone

(Inj)

Antiinflamasi Dosis dws : 0,5-24 mg/hari.

Jadi, dosis lazim adalah:

(8,9 : 70 x 0,5mg =

0,06mg) – (8,9:70x 24mg =

3,05) .

1x :

1x1mg; 1

hari : 3x1

mg = 3mg

Dosis Sesuai

5. Problem Medik dan Analisa Drug Related Problem (DRP) Pasien.

Kategori DRP Ada atau Tidak Penilaian Rekomendasi

Indikasi yang tidak

di tangani

Tidak - -

Pilihan obat yang

kurang tepat

Tidak - -

Penggunaan obat

tanpa indikasi

Tidak - -

Dosis lebih kecil Tidak - -

Over dosis Ada - Sesuaikan dosis

Reaksi obat yang

tidak diinginkan

Tidak -

Gagal menerima

obat

Tidak -

6. Interaksi Obat

Page 11: PTO 3 BAB IV

Pada kasus ke-3, tidak terdapat interaksi obat didalam resep yang diterima

pasien.

E. PLAN

Tujuan terapi dari hyperpyrexia adalah setelah dilakukan tindakan

keperawatan 3x24 jam diharapkan suhu tubuh pasien kembali ke normal atau

masalah sudah teratasi.

F. MONITORING

Monitoring efek samping obat dan Suhu tubuh pasien

G. PEMBAHASAN

Pada kasus ini, pasien yang bernama An.IH datang kerumah sakit pada

tanggal 19 MAret 2016 jam 02.30 langsung dimasukkan kedalam IGD dengan

keluhan demam tinggi terus-menerus terutama pada malam hari sejak 10 hari

yang lalu, batuk, pusing. Setelah dilakukan pemeriksaan vital yaitu pengukuran

suhu tubuh didapatkan suhu tubuh pasie > 40oC, dari hasil pemeriksaan yang

diperoleh dokter menetapkan diagnosa “HYPERPYREXIA”. Hyperpyrexia

adalah Kenaikan suhu tubuh diatas 41oC (rectal). Merupakan keadaan gawat

darurat medik dengan angka kematian yang tinggi terutama pada bayi sangat

muda, usia lanjut dan penderita-penderita penyakit jantung.

Setelah menetapkan diagnosa, dokter melakukan pertolongan pertama

terhadap pasien dengan memberikan infuse RL 24tpm/ 30 menit dan suppos

proris. Kegunaan infuse RL adalah untuk mencegah pasien kekurangan cairan

didalam tubuh dan kegunaan suppose proris adalah untuk menurunkan suhu

tubuh pasien, pemeberian sediaan proris dalam bentuk suppose diharapkan obat

tersebut memberikan efek yang cepat dalam menurunkan suhu tubuh. Jam 03.00

pasien dipindahkan keruang perawatan (badar), didalam ruang perawatan pasien

dilakukan pemeriksaan vital kembali (suhu tubuh) didapatkan hasil suhu tubuh

pasien sebesar 36,8oC. Pada saat pemeriksaan suhu tubuh yang dilakukan diruang

perawatan suhu tubuh pasien sudah normal, akan tetapi pasien harus tetap

dipantau suhu tubuhnya untuk memastikan bahwa suhu tubuh pasien tetap

normal. Alasan lain pasien dirawat adalah keluhan pasien tidak hanya panas,

pasien juga mengeluh batuk. Diruang perawatan pasien mendapatkan obat puyer

panas + batuuk; ceftriaxone (inj) dan dexamethasone (inj). Komposisi puyer

Page 12: PTO 3 BAB IV

panas + batuk meliputi paracetamol 150mg; bisolvon 1/5 tab; salbutamol 0,5mg;

CTM 1/5 tab; dexamethasone 1/5 tab dan equa sampai manis. Masing-masing

obat mempunyai khasiat yang berbeda-beda, untuk paracetamol; bisolvon;

salbutamol; CTM; dexamethasone berkhasiat sebagai obat analgetik-antipiretik

dan batuk, untuk ceftriaxone berkhasiat sebagai antibiotic dan untuk

dexamethasone berkhasiat sebagai antiinflamasi.

Pemberian obat puyer panas + batuk dimulai pada jam 14.00 dikarenakan

terdapat kenaikan suhu tubuh yang mula-mula suhunya 36,8oC menjadi 37oC.

Walaupun kenaikan suhu tubuh masih dalam batas normal akan tetapi suhu tubuh

tersebut mengalami kenaikan yang artinya suhu tubuh pasien belum stabil.

Pemberian puyer panas + batuk selanjutnya pada jam 20.00 dikarenakan terjadi

kenaikan suhu kembali dari 37oC menjadi 38,8oC dan pemberian puyer panas +

batuk diberikan sampai tanggal 21 maret 2019 untuk mencegah terjadinya

kenaikan suhu kembali. Pemberian ceftriaxone dikarenakan pasien mengeluh

panas lebih dari 10 hari dikhawatirkan disebabkan oleh infeksi, oleh sebab itu

diberikan antibiotic (ceftriaxone) ke pasien. Pemberian dexamethasone dimulai

pada tanggal 20 Maret 2019 dikarenakan pasien batuk terus-menerus yang

menyebabkan sakit ditenggorokan akibat terjadinya inflamasi maka pasien

diberikan obat antiinflamasi yaitu dexamethasone (inj). Pemilihan sediaan obat

dexamethasone dalam bentuk injeksi diharapkan memberikan efek terapi yang

cepat dibandingkan dengan pemberian dalam rute oral.

Pada kasus ini, terdapat ketidak tepatan dosis didalam resep dan terdapat DRP

(Drug Related Problem) yaitu terdapat over dosis disalah satu obat yang

diberikan dan terdapat duplikasi obat didalamnya. Obat yang mengalami over

dosis adalah bisolvon (bromhexin HCl) solusi yang berikan adalah dengan

menyesuaikan dosis bisolvon tersebut. Obat yang mengalami duplikasi adalah

dexamethason oral dengan dexamethasone injeksi, solusi yang diberikan adalah

dengan memilih salah satunya (dexamethasone oral saja atau dexamethasone

injeksi saja). Tidak terdapat interaksi antara obat dengan obat didalam obat yang

diberikan.

Pada tanggal 21 Maret 2019, pasien sudah diizinkan pulang oleh dokter yang

didukung dengan hasil pemeriksaan vital (suhu tubuh) pasien yaitu 36,6oC masuk

Page 13: PTO 3 BAB IV

kedalam suhu tubuh normal yang tidak ada kenaikan suhu dalam 2 hari. Pasien

mendapatkan obat yang dibawa pulang yaitu obat cefixime sirup yang berkahasiat

sebagai antibiotic. Pemberian obat pulang cefixime sirup kepada pasien bertujuan

untuk mencegah terjadinya infeksi karena infeksi merupakan salah satu indicator

meningkatnya suhu tubuh.