RANGKAIAN LIQUID DETECTOR

12
LAPORAN PRAKTIKUM BENGKEL ELEKTRONIKA MEKANIK LIQUID DETECTOR DISUSUN OLEH : Muhammad Thobibul Umam EK – 1D / 15 PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA JURUSAN TEKNIK ELKETRO

description

rangkaian digunakan untuk mendeteksi cairan

Transcript of RANGKAIAN LIQUID DETECTOR

Page 1: RANGKAIAN LIQUID DETECTOR

LAPORAN PRAKTIKUM BENGKEL

ELEKTRONIKA MEKANIK

LIQUID DETECTOR

DISUSUN OLEH :

Muhammad Thobibul Umam

EK – 1D / 15

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA

JURUSAN TEKNIK ELKETRO

POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

Tahun Akademik 2013/2014

Page 2: RANGKAIAN LIQUID DETECTOR

I. PENDAHULUAN

Pada masa sekarang ini,perkembangan teknologi semakin maju. Hal ini

membuktikan bahwa teknologi merupakan salah satu unsur yang peting dalam

kehdupan manusia. Oleh karena itu setiap manusia terutama seorang

mahasiswa dituntut agar mampu beradaptasi dengan perkembangan iptek

tersebut. Sebenarnya instansi pendidikan di Indonesia tealah menerapkan

perkembangan iptek tersebut, salah satunya yaitu dengan adanya pembelajaran

mengenai rangkaian elektronika pada jurusan teknikal di berbagai instansi

pendidikan.

Dalam laporan ini penulis akan membahas mengenai rangkaian

“LIQUID DETECTOR” dimana rangkaian tersebut bisa difungsikan sebagai

pengaman ataupun sirine apabila terdapat cairan yang berlebih seperti alarm

bencana Banjir.

II. LANDASAN TEORI

RESISTOR

Resistor adalah salah satu komponen

elektronika pasif yang berfungsi untuk

menahan laju arus listrik yang mengalir pada

sebuah rangkaian elektronika. Resistor

digunakan sebagai bagian dari jejaring elektronik dan sirkuit elektronik,

dan merupakan salah satu komponen yang paling sering digunakan.

Resistor dapat dibuat dari bermacam-macam kompon dan film, bahkan

kawat resistansi (kawat yang dibuat dari paduan resistivitas tinggi seperti

nikel-kromium). Karakteristik utama dari resistor adalah resistansinya dan

daya listrik yang dapat dihantarkan. Karakteristik lain termasuk koefisien

suhu, desah listrik, dan induktansi.

*Simbol Resistor

Page 3: RANGKAIAN LIQUID DETECTOR

*Simbol Transistor

Pada penggunaan resistor

bergantung pada nilai resistansi

yang dimiliki sebuah resistor

tersebut. Nilai resistansi sebuah

resistor tunjukkan dengan cincin-

cincin warna yang tertera pada

badan resistor. Tiap-tiap warna

memiliki arti tersendiri di setiap

barisnya. Nilai-nilai tersebut dapat

dilihat dengan menggunakan table

seperti pada gambar samping.

TRANSISTOR

Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat,

sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan,

modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi

semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau

tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat

akurat dari sirkuit sumber listriknya.

Pada umumnya, transistor

memiliki 3 terminal, yaitu Basis

(B), Emitor (E) dan Kolektor (C).

Tegangan yang di satu

terminalnya misalnya emitor dapat

dipakai untuk mengatur arus dan

tegangan yang lebih besar

daripada arus input basis, yaitu

pada keluaran tegangan dan arus output kolektor.

Page 4: RANGKAIAN LIQUID DETECTOR

Transistor merupakan komponen yang sangat penting dalam dunia

elektronik modern. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam

amplifier (penguat). Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber

listrik stabil (stabilisator) dan penguat

sinyal radio. Dalam rangkaian-

rangkaian digital, transistor digunakan

sebagai saklar berkecepatan tinggi.

III. PRINSIP KERJA RANGKAIAN

Gambar Rangkaian

Daftar Komponen

Resisitor 2K2 (1 buah)

Resistor 470K (1 buah)

Resistor 100K (1 buah)

Transistor BC 107 (2 buah)

PCB 4x6 cm (1buah)

Kabel (secukupnya)

Page 5: RANGKAIAN LIQUID DETECTOR

Blok Diagram Rangkaian

Layout Komponen

Layout PCB

Input :Elektroda & Power Supply

Proses :Resistor & Transistor

Output : Buzzer /

LED

Gambar layout komponen

Gambar layout PCB

Page 6: RANGKAIAN LIQUID DETECTOR

Cara Kerja

Cara kerja dari rangkaian diatas yaitu apabila diberi tegangan

input + dan – kemudian kabel di titik A dan titik B dihubungkan

(dicelupkan ke dalam air) maka outputnya akan bekerja yakni ditandai

dengan Buzzer akan berbunyi dan LED akan menyala, apabila kabel

diangkat dari air maka rangkaiannya tidak bekerja Buzzer akan mati dan

LED akan mati. Hal tersebut terjadi karena ketika kabel A dan B

terhubung ada tegangan yang mengaktifkan transistor Q1 sehingga arus

akan mengalir dari emitor ke collector dan akhirnya menghasilkan output

tegangan yang dapat menhidupkan buzzer maupun menyalakan LED.

IV. PENUTUP

Kesimpulan

Dari hasil praktik diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa :

1. Rangkaian di atas akan bekerja apabila Kabel A dan Kabel B

dihubungkan.

2. Transistor prinsip kerjanya bisa di analogikan seperti kran air dimana

basis merupakan tuasnya, apabila basisnya diberi tegangan maka akan

mengalirkan arus dari kolektor ke emitor dan apabila basisnya tidak

diberi tegangan maka tidak ada arus yang mengalir dari kolektor ke

emitor.

Saran

Demi mendapatkan hasil yang maksimal dalam praktek ini, penulis

menyarankan agar :

1. Dalam pembuatan layout PCB hendaknya diteliti terlebih dahulu

sebelum dilarutkan agar tidak terjadi kesalahan.

2. Dalam pemasangan komponen ketika akan disolder harap diteliti

terlebih dahulu agar tidak terjadi kesalahan memasang komponen

3. Dalam penyolderan komponen, hendaknya dimulai dari komponen

yang ketinggiannya terhadap dasar PCB rendah kemudian baru yang

tinggi.

Page 7: RANGKAIAN LIQUID DETECTOR

Daftar Pustaka

http://id.wikipedia.org/wiki/Transistor

http://id.wikipedia.org/wiki/Resistor

http://www.datasheetcatalog.com/

Page 8: RANGKAIAN LIQUID DETECTOR

LAMPIRAN

Data Sheet Transistor BC107

Page 9: RANGKAIAN LIQUID DETECTOR

Data Sheet Resistor