RANJAU SEPANJANG JALANPlot dan Teknik PenceritaanAisyah Nursyakirah binti BahrumMuhammad Ammar bin RamlanMohammad al- Zakwan bin Mohamed HaidirNur Azlyn binti Ahmad Fauzi*M11U

PLOT

Eksposisi

•Pengenalan watak Lahuma dan ahli keluarganya (1)•Latar Kampung Banggul Derdap diperkenalkan (10)

Perkembangan

•Pengenalan musuh- musuh Lahuma•Konflik- konflik dalaman dan luaran•Saspens: Jeha terlihat Lahuma tercucuk duri nibung

Perkembangan

1. Pengenalan musuh- musuh Lahuma (18)•Lintah kerbau (18)•Kemarau, banjir (20)•Ketam (→150)•Burung tiak (→238)2. Konflik dalaman• Lahuma – membuang duri nibung dari

kakinya (93)• Jeha – gila (175- 176)

3. Konflik luaran• Lahuma / Jeha: Jeha ingin turun ke petak

sawah walaupun ‘gemuruh ular tedung masih belum hilang’ (52)

4. Saspens• Jeha terlihat Lahuma terjatuh ke dalam

air akibat tercucuk duri nibung (74)

Klimaks

•Serangan burung tiak (bab 15)- Ranjau terakhir yang dihadapi keluarga Jeha

Anti- klimaks

•Sanah dan adik- beradiknya pergi mengetam padi pada waktu malam (250)

Peleraian

•Jeha dikeluarkan dari Hospital Bahagia Tanjung Rambutan, kemudian dikurung di rumah (259)

Teknik Penceritaan1. IMBAS KEMBALI

- Lahuma teringat akan serangan ketam (10)- Lahuma teringat akan serangan ular tedung (104)- Jeha teringat akan Lahuma sewaktu sakit (128)

2. IMBAS MUKA- Lahuma terfikir akan apa yang bakal terjadi kepada sawah dan keluarganya (29)- Lahuma berfikir tentang masa depan anak- anak (25)- Jeha merancang tentang pengurusan sawah pada tahun berikutnya (138)- Jeha berfikir tentang apa yang akan terjadi sekiranya dia mati – anak- anaknya, sawah (104)

3. MONOLOGa) Monolog luaran:- Jeha bermonolog tentang kesusahan hidupnya (167)b) Monolog dalaman:- Lahuma bermonolog sendirian – tentang ular (19)- Jeha bermonolog sendirian tentang kerja- kerja sawah yang perlu dibuat (69)

4. DIALOG- Lahuma / Jeha (5)- Jeha / Sanah (150)

5. PEMERIAN / DESKRIPTIF- Serangan burung tiak (245)- Cara mengerat perdu padi (252)