religy all about sholat

12
RAHASIA GERAKAN SHALAT Ditinjau secara medis A. LATAR BELAKANG Suatu ketika Rasulullah SAW berada di dalam Masjid Nabawi, Madinah. Selepas menunaikan shalat, beliau menghadap para sahabat untuk bersilaturahmi dan memberikan tausiyah. Tiba tiba, masuklah seorang pria ke dalam masjid, lalu melaksanakan shalat dengan cepat. Setelah selesai, ia segera menghadap Rasulullah SAW dan Mengucapkan salam. Rasul berkata pada pria itu, "Sahabatku, Engkau tadi belum shalat!" Betapa kagetnya orang itu mendengar perkataan Rasulullah SAW. Ia pun kembali ke tempat shalat dan mengulangi shalatnya. Seperti sebelumnya ia melaksanakan shalat dengan sangat cepat. Rasulullah SAW tersenyum melihat "gaya" shalat seperti itu. Setelah melaksanakan shalat untuk kedua kalinya, ia kembali mendatangi Rasulullah SAW. Begitu dekat, beliau berkata pada pria itu, "Sahabatku, tolong ulangi lagi shalatmu! Engkau tadi belum shalat."

Transcript of religy all about sholat

Page 1: religy all about sholat

RAHASIA GERAKAN SHALAT

Ditinjau secara medis

A. LATAR BELAKANG

Suatu ketika Rasulullah SAW berada di dalam Masjid Nabawi,

Madinah. Selepas menunaikan shalat, beliau menghadap para

sahabat untuk bersilaturahmi dan memberikan tausiyah. Tiba tiba,

masuklah seorang pria ke dalam masjid, lalu melaksanakan shalat

dengan cepat.

Setelah selesai, ia segera menghadap Rasulullah SAW dan

Mengucapkan salam. Rasul berkata pada pria itu, "Sahabatku,

Engkau tadi belum shalat!"  

Betapa kagetnya orang itu mendengar perkataan Rasulullah

SAW. Ia pun kembali ke tempat shalat dan mengulangi shalatnya.

Seperti sebelumnya ia melaksanakan shalat dengan sangat cepat.

Rasulullah SAW tersenyum melihat "gaya" shalat seperti itu.

Setelah melaksanakan shalat untuk kedua kalinya, ia kembali

mendatangi Rasulullah SAW. Begitu dekat, beliau berkata pada pria

itu, "Sahabatku, tolong ulangi lagi shalatmu! Engkau tadi belum

shalat."

Lagi-lagi orang itu merasa kaget. Ia merasa telah

melaksanakan shalat sesuai aturan. Meski demikian, dengan senang

hati ia menuruti perintah Rasulullah SAW. Tentunya dengan gaya

shalat yang sama.

Page 2: religy all about sholat

Namun seperti "biasanya", Rasulullah SAW menyuruh orang

itu mengulangi shalatnya kembali. Karena bingung, ia pun berkata,

"Wahai Rasulullah, demi Allah yang telah mengutusmu dengan

kebenaran, aku tidak bisa melaksanakan shalat dengan lebih baik

lagi. Karena itu, ajarilah aku!"

"Sahabatku," kata Rasulullah SAW dengan tersenyum, "Jika

engkau berdiri untuk melaksanakan shalat, maka bertakbirlah,

kemudian bacalah Al-Fatihah dan surat dalam Alquran yang engkau

pandang paling mudah. Lalu, rukuklah dengan tenang

(thuma'ninah), lalu bangunlah hingga engkau berdiri tegak. Selepas

itu, sujudlah dengan tenang, kemudian bangunlah hingga engkau

duduk dengan tenang. Lakukanlah seperti itu pada setiap

shalatmu."

Kisah dari Mahmud bin Rabi' Al Anshari dan diriwayatkan

Imam Bukhari dalam Shahih-nya ini memberikan gambaran bahwa

shalat tidak cukup sekadar "benar" gerakannya saja, tapi juga harus

dilakukan dengan tumaninah, tenang, dan khusyuk.

B. ANALYSIS

Kekhusukan ruhani akan sulit tercapai, bila Fisiknya tidak

khusyuk. Dalam arti dilakukan dengan cepat dan terburu-buru.

Sebab, dengan terlalu cepat, seseorang akan sulit menghayati

setiap bacaan, tata gerak tubuh menjadi tidak sempurna, dan

jalinan komunikasi dengan Allah menjadi kurang optimal. Bila hal ini

dilakukan terus menerus, maka fungsi shalat sebagai pencegah

perbuatan keji dan munkar akan kehilangan makna Karena itu,

Page 3: religy all about sholat

sangat beralasan bila Rasulullah SAW menggangga "tidak shalat"

orang yang melakukan shalat dengan cepat (tidak tumaninah).

1. HIKMAH GERAKAN SHALAT

Sebelum menyentuh makna bacaan shalat yang luar biasa,

termasuk juga aspek "olah rohani" yang dapat melahirkan

ketenangan jiwa, atau"jalinan komunikasi" antara hamba dengan

Tuhannya, secara fisik shalatpun mengandung banyak keajaiban.

Setiap gerakan shalat yang dicontohkan Rasulullah SAW sarat

akan hikmah dan bermanfaat bagi kesehatan. Syaratnya, semua

gerak tersebut dilakukan dengan benar, tumaninah serta

istikamah (konsisten dilakukan).

Dalam buku Mukjizat Gerakan Shalat, Madyo Wratsongko

MBA. mengungkapkan bahwa : 1) Gerakan shalat dapat

melenturkan urat syaraf dan mengaktifkan sistem keringat dan

sistem pemanas tubuh. 2) Membuka pintu oksigen ke otak,

mengeluarkan muatan listrik negatif dari tubuh, membiasakan

pembuluh darah halus di otak mendapatkan tekanan tinggi, serta

membuka pembuluh darah di bagian dalam tubuh (arteri

jantung).

Kita dapat menganalisis kebenaran sabda Rasulullah SAW

dalam kisah diawal :

a. Takbir

"Jika engkau berdiri untuk melaksanakan shalat, maka

bertakbirlah.„ Saat takbir Rasulullah SAW mengangkat

Page 4: religy all about sholat

kedua tangannya ke atas hingga sejajar dengan bahu-

bahunya (HR Bukhari dari Abdullah bin Umar).

Takbir ini dilakukan ketika hendak rukuk, dan ketika

bangkit dari rukuk. Beliau pun mengangkat kedua

tangannya ketika sujud.

Yang bermakna bahwa Pada saat kita mengangkat

tangan sejajar bahu, maka otomatis kita membuka dada,

memberikan aliran darah dari pembuluh balik yang

terdapat di lengan untuk dialirkan ke bagian otak pengatur

keseimbangan tubuh, membuka mata dan telinga kita,

sehingga keseimbangan tubuh terjaga.

b. Ruku‘

"Rukuklah dengan tenang (tumaninah)." Ketika rukuk,

Rasulullah SAW meletakkan kedua telapak tangan di atas

lutut (HR Bukhari dari Sa'ad bin Abi Waqqash).

Yang bermakna Rukuk yang dilakukan dengan tenang

dan maksimal dapat merawat kelenturan tulang belakang

yang berisi sumsum tulang belakang (sebagai syaraf

sentral manusia) beserta aliran darahnya. Rukuk pun dapat

memelihara kelenturan tuas sistem keringat yang terdapat

di pungggung, pinggang, paha dan betis belakang.

Demikian pula tulang leher, tengkuk dan saluran syaraf

memori dapat terjaga kelenturannya dengan rukuk.

Kelenturan syaraf memori dapat dijaga dengan

Page 5: religy all about sholat

mengangkat kepala secara maksimal dengan mata

menghadap ke tempat sujud.

"Lalu bangunlah hingga engkau berdiri tegak." Apa

maknanya? Saat berdiri dari dengan mengangkat tangan,

darah dari kepala akan turun ke bawah, sehingga bagian

pangkal otak yang mengatur keseimbangan berkurang

tekanan darahnya. Hal ini dapat menjaga syaraf

keseimbangan tubuh dan berguna mencegah pingsan

secara tiba-tiba.

c. Sujud

"Selepas itu, sujudlah dengan tenang. Yang memiliki

makna Bila dilakukan dengan benar dan lama, sujud dapat

memaksimalkan aliran darah dan oksigen ke otak atau

kepala, termasuk pula ke mata, telinga, leher, dan pundak,

serta hati. Cara seperti ini efektif untuk membongkar

sumbatan pembuluh darah di jantung, sehingga resiko

terkena jantung koroner dapat diminimalisasi.

d. Sujud diantara dua sujud

"Kemudian bangunlah hingga engkau duduk dengan

tenang." Yang bermakna pula bahwa Cara duduk di antara

dua sujud dapat menyeimbangkan sistem elektri serta

syaraf keseimbangan tubuh kita. Selain dapat menjaga

kelenturan syaraf di bagian paha dalam, cekungan lutut,

cekungan betis, sampai jari-jari kaki. Subhanallah!

Page 6: religy all about sholat

Masih ada gerakan-gerakan shalat lainnya yang pasti memiliki

segudang keutamaan, termasuk keutamaan wudhu. Semua ini

memperlihatkan bahwa shalat adalah anugerah terindah dari Allah

bagi hamba beriman. Wallaahu a'lam.....

2. DAMPAK MEDIS SHALAT QIYAMUL LAIL (QL)

Menurut hasil penelitian Mohammad Sholeh, dosen IAIN

Surabaya, salah satu shalat sunah yang bisa membebaskan

seseorang dari serangan infeksi dan penyakit kanker adalah

Qiyamul Lail. "Jika anda melakukannya secara rutin, benar,

khusuk, dan ikhlas, niscaya anda terbebas dari infeksi dan

kanker". dalam desertasinya yang berjudul 'Pengaruh QL

terhadap peningkatan Perubahan Response ketahanan Tubuh

Imonologik: Suatu Pendekatan Psiko-neuroimunologi"

QL jika dilakukan secara kontinyu, tepat gerakannya, khusuk

dan ikhlas, secara medis shalat itu menumbuhkan respons

ketahannan tubuh (imonologi) khususnya pada imonoglobin M,

G, A dan limfosit-nya yang berupa persepsi dan motivasi positif,

serta dapat mengefektifkan kemampuan individu untuk

menanggulangi masalah yang dihadapi (coping).

a. Parameternya diukur dengan kondisi tubuh.

Pada kondisi normal: jumlah hormon kortisol pada pagi

hari normalnya antara 38-69 nmol/liter. Pada malam hari-atau

setelah pukul 24:00 normalnya antara 69-34 nmol/liter.

"Kalau jumlah hormon kortisolnya normal, bisa

diindikasikan orang itu tidak ikhlas karena tertekan. Sholeh

Page 7: religy all about sholat

mendasarkan temuannya itu melalui satu penelitian terhadap

41 responden SMU Luqman Hakim Pondok Pesantren

Hidayatullah, Surabaya. Dari 41 siswa itu, hanya 23 yang

sanggup bertahan menjalankan QL selama sebulan penuh.

Setelah diuji lagi, tinggal 19 siswa yang bertahan QL selama

dua bulan. Shalat dimulai pukul 02-00-3:30 sebanyak 11

rakaat, masing masing dua rakaat empat kali salam plus tiga

rakaat. Selanjutnya, hormon kortisol mereka diukur di tiga

laboratorium di Surabaya (paramita, Prodia dan Klinika).

Hasilnya, ditemukan bahwa kondisi tubuh seseorang

yang rajin QL secara ikhlas berbeda jauh dengan orang yang

tidak melakukan QL. Mereka yang rajin dan ikhlas QL

memiliki ketahanan tubuh dan Kemampuan individual untuk

menanggulangi masalah-masalah yang dihadapi dengan

stabil.

"Jadi QL selain bernilai ibadah, juga sekaligus sarat

dengan muatan psikologis yang dapat mempengaruhi kontrol

kognisi. Dengan cara memperbaiki persepsi dan motivasi

positif dan coping yang efectif, emosi yang positif dapat

menghindarkan seseorang dari stress,"

Menurut Sholeh, orang stress itu biasanya rentan sekali

terhadap penyakit kanker dan infeksi. Dengan QL yang

dilakukan secara rutin dan disertai perasaan ikhlas serta tidak

terpaksa, seseorang akan memiliki respons imun yang baik,

yang kemungkinan besar akan terhindar dari penyakit infeksi

Page 8: religy all about sholat

dan kanker. Dan, berdasarkan hitungan tekhnik medis

menunjukan, QL yang dilakukan seperti itu membuat orang

mempunyai ketahanan tubuh yang baik.

b. Fakta dan contoh

Seorang Doktor Neurologi dari Amerika memeluk Islam

setelah yakin dengan pengobatan secara Islam, ketika

ditanya bagaimana dia tertarik untuk memeluk Islam maka

Doktor tersebut memberitahu bahwa sewaktu kajian saraf

yang dilakukan, terdapat beberapa urat saraf di dalam otak

manusia ini tidak dimasuki oleh darah.

Padahal setiap inci otak manusia memerlukan darah

yang cukup untuk berfungsi secara yang lebih normal.

Setelah membuat kajian yang memakan waktu akhirnya dia

menemukan bahwa darah tidak akan memasuki urat saraf di

dalam otak tersebut melainkan ketika seseorang tersebut

shalat yaitu ketika sujud.

Urat tersebut memerlukan darah untuk beberapa saat

tertentu saja. Ini artinya darah akan memasuki bagian urat

tersebut mengikut kadar shalat 5 waktu yang di wajibkan

oleh Islam. Begitulah keagungan ciptaan Allah. Jadi barang

siapa yang tidak menunaikan Shalat maka otak tidak dapat

menerima darah yang secukupnya untuk berfungsi secara

normal.

C. KESIMPULAN

Page 9: religy all about sholat

Manusia yang tidak Shalat apalagi bukan yang beragama

Islam walaupun akal mereka berfungsi secara normal sebenarnya

di dalam sesuatu keadaan mereka akan hilang pertimbangan di

dalam membuat keputusan secara normal. Justru itu tidak heranlah

manusia ini kadang-kadang tidak segan-segan untuk melakukan

hal-hal yang bertentangan dengan fitrah kejadiannya walaupun

akal mereka mengetahui perkara yang akan dilakukan tersebut

adalah tidak sesuai dengan kehendak mereka karena otak tidak

bisa untuk mempertimbangkan secara lebih normal. Maka tidak

heranlah timbul bermacam-macam gejala-gejala sosial masyarakat

saat ini.