RENCANA ZONASI RINCI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
-
Upload
fitri-wardhono -
Category
Real Estate
-
view
2.589 -
download
28
description
Transcript of RENCANA ZONASI RINCI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANDIREKTORAT JENDERAL KELAUTAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECILDIREKTORAT TATA RUANG LAUT, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
RENCANA ZONASI RINCI WILAYAH RENCANA ZONASI RINCI WILAYAH PESISIR DAN PESISIR DAN
PULAUPULAU--PULAU KECIL PULAU KECIL
RENCANA ZONASI RINCI WILAYAH RENCANA ZONASI RINCI WILAYAH PESISIR DAN PESISIR DAN
PULAUPULAU--PULAU KECIL PULAU KECIL
Hierarki Rencana Tata Ruang dan Rencana Zonasi
UU No.26 / 2007 UU No.27/ 2007
Rencana Umum (Wilayah)
Rencana Rinci(Kawasan/Fungsional)
Rencana Zonasi(Wilayah)
Rencana Zonasi Rinci(Kawasan/Fungsional)
RTRW Nasional
RTRW Provinsi
RTRW Kabupaten
RTRW Kota
RTR Pulau
RTR K S N
RTR Kaw. StrategisProv.
RDTR Kota
RTR Kaw. Strtgs Kota
RDTR Kabupaten
RTR Kaw. Strtgs Kab
RZW Nasional
RZWP3K Provinsi
RZWP3K Kabupaten
RZWP3K Kota
RZR Lintas Wilayah/sescape
RZR KSNT
RZR Provinsi
RZR Kota
RZR Kawasan
RZR Kabupaten
RZR Kawasan
RZR Lintas Kab/Kota
PENYUSUNAN RENCANA ZONASI RINCI WP3K
LATAR BELAKANG
TUJUAN DAN SASARAN
UU No.27/2007 Pasal 7 ayat (5) mengamanatkan Pemerintah Daerah
Kab/Kota menyusun Rencana Zonasi rinci di setiap Zona Kawasan
Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil tertentu dalam wilayahnya
diperlukan suatu pedoman sebagai acuan penyusunan Rencana Zonasi
Rinci WP3K
• Memberikan acuan dalam penyusunan Rencana Zonasi Rinci WP3K bagi pemerintah pusat dan daerah khususnya pemerintah provinsi atau pemerintah kabupaten/kota.
TujuanTujuan::
• Rencana Zonasi Rinci WP3K yang sesuai dengan amanat Undang-Undang Republik Indonesia No.27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil.
SasaranSasaran::
PENYUSUNAN RENCANA ZONASI RINCI WP3K
Rencana Zonasi Rinci adalah recana detail dalam 1 (satu) zonaberdasarkan arahan pengelolaan di dalam Rencana Zonasi yangdapat disusun oleh Pemerintah Daerah dengan memperhatikan dayadukung lingkungan dan teknologi yang dapat diterapkan sertaketersediaan sarana yang pada gilirannya menunjukkan jenis danjumlah surat ijin yang dapat diterbitkan oleh Pemerintah Daerah
UU No. 27 tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA ZONASI RINCI WP3K
Rencana Zonasi Rinci WP3K, secara hierarki merupakan penjabaran dari Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Prov/Kota/Kabupaten ke dalam rencana pemanfaatan sub zona secara terperinci pada WP3K
Rencana Zonasi Rinci WP3K secara teknis merupakan rencana yang menetapkan peruntukan kegiatan pada sub zona WP3K dengan memperhatikan keterkaitan antar kegiatan dalam sub zona, agar tercipta keserasian diantara kegiatan-kegiatan di dalam sub zona.
Rencana Zonasi Rinci WP3K disusun untuk penyiapan pemanfaatan sub zona dalam rangka pelaksanaan program-program pembangunan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil dengan luas wilayah perencanaan 10.000 – 20.000 hektar.
Rencana Zonasi Rinci WP3K memiliki jangka waktu rencana 5 tahun dan lokasi prioritas dituangkan ke dalam peta rencana dengan skala 1 : 10.000 atau lebih besar. Untuk analisa regional menggunakan peta 1 : 25.000.
ISTILAH & DEFINISI
Rencana Zonasi Rinci WP3K berfungsi untuk:1. menyiapkan perwujudan sub zona dan satu unit perencanaan; 2. menjaga konsistensi pembangunan dan keserasian perkembangan kawasan pemanfaatan
umum dengan Rencana Zonasi WP3K Kota/Kab;3. menciptakan keterkaitan antar kegiatan yang selaras, serasi dan efisien;4. menjaga konsistensi perwujudan kawasan pemanfaatan umum melalui pengendalian
program-program pembangunan WP3K; dan5. Pelaksanaan pengendalian dan pengawasan pemanfaatan ruang/zona;6. Arahan penyusunan Indikasi Program; dan7. Arahan perizinan.
PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA ZONASI RINCI WP3K
FUNGSI DAN MANFAAT
Rencana Zonasi Rinci WP3K bermanfaat bagi Pemerintah Daerah adalah sebagai dasar untuk :1. Mengetahui zonasi pemanfaatan sumber daya Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Rinci
di daerah;2. Mengetahui program kegiatan pemanfaatan sumber daya Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau
Kecil Rinci di daerah;3. Mewujudkan keharmonisan dan sinergi pemanfaatan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
antar pemerintah daerah;4. Meningkatkan investasi di Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil; dan5. Meningkatkan peran masyarakat yang bermukim di Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
baik masyarakat adat, masyarakat lokal, maupun masyarakat tradisional.
PENYUSUNAN RENCANA ZONASI RINCI WP3K
Wilayah Perencanaan Rencana Zonasi Rinci WP3K:
1. Satuan Wilayah Pengembangan/Perencanaan (SWP)
2. Fungsi suatu zona tertentu
PENYUSUNAN RENCANA ZONASI RINCI WP3K
Satuan Wilayah Pengembangan/Perencanaan (SWP)
LIKUPANG BARAT
LIKUPANG TIMUR
BITUNG
KEMA
KAUDITANAIRMADIDI
DIMEMBE
WORI
KALAWAT
MANADO
KabupatenMinahasa Utara
9
TABEL : RENCANA ZONASI PENGEMBANGAN DI WILAYAH PERENCANAAN TAHUN 2006 - 2016
No. Zonasi Pengembangan Fungsi Kegiatan Eksisting Fungsi Kegiatan Arahan1 Zonasi I (Wori) - Pemukiman Nelayan - Pemukiman
- Pelabuhan Lokal/Tradisional - TPI- Daerah Konservasi - Pelabuhan Lokal- Semak Belukar - Kawasan Wisata/Resort
- Daerah Konservasi2 Zonasi II (Likupang Barat) - Pemukiman - Kawasan Industri PerikananTerpadu
- Daerah Konservasi - Pelabuhan Umum- Semak Belukar - Pelabuhan Perikanan- Perkebunan - Pemukiman
- Daerah Konservasi3 Zonasi III (Likupang Timur) - Pemukiman - TPI
- Daerah Konservasi - Pelabuhan Lokal dan Perikanan - Pelabuhan Lokal/Tradisional - Daerah Konservasi- Perkebunan - Pemukiman- Daerah Terbuka - Kawasan Wisata, Hotel, Resort.- TPI - Prasarana dasar dan Fasilitas Umum
4 Zonasi IV (Kema) - Pemukiman - Pemukiman- Pelabuhan Lokal - TPI- TPI - Pelabuhan Lokal- Perkebunan - Perkebunan- Daerah Terbuka - Daerah Konservasi
Sumber : Hasil Rencana RTR Pesisir dan Laut Kab. Minahasa Utara 2006
10
GAMBAR : RENCANA ALOKASI PEMANFAATAN RUANG ZONA I (WORI)
11
GAMBAR : RENCANA ALOKASI PEMANFAATANRUANG ZONA II (LIKUPANG BARAT)
L a u t S u l a w e s i
INDEKS PETA
P. Lehaga
Tg. Tarabitan
Tg. Paputungan
P. Mandar
Termaal
Selat Likupang
L a u t S u l a w e s i
Tg. Batuita m
P. Talabe KecilP. Talabe Besa r
P. Tamperong
P. Komang
P. Kinabohutan
Jayakarsa
Palaes
KE WORI KE LIKUPANG
Sonsilo
P.Tindia
Talise
P. Talise
Airbanua
Tg. Arus
Tanahputih
Paputungan
TarabitanSerey
Tg. Los
1 45’ LU0
125 00’ BT0
200000 mU
180000 mU
700000 720000 740000
KEC.LIKUPA NG TIMUR
KEC.W O R I
Serey
0 2,5 10 KM
Bahoi
M ubune
RENCANA TATA RUANG PESISIR DAN LAUT
KABUPATEN MINAHASA UTARA
Sumber : - Peta Rupabumi Indonesia Skala 1 : 50.000, BAKOSURTANAL, 1991. - Review RTRW Kabupaten Minahasa Tahun 1996.
DIGAMBAR
NAMA TTD
DIPERIKSA
DISETUJUI
KETERANGAN :
Batas Kabupaten / Kota
Perumahan Dengan Fasilitasnya
Ibukota Kabupaten
Gambar : 6.7.Rencana Alokasi Pemanfaatan Ruang
Zona II (Kawasan Likupang Barat)
Ibukota Kecamatan
Batas Kecamatan
Perkebunan Kelapa
Batas Desa
Ladang/Kebun
Jalan Nasional
Lindung Preservasi / Resapan Air
Hutan Lindung Dengan Pemanfaatan Terbatas
Jalan Provinsi
Hutan Mangrove
Pusat Kegiatan Perikanan / Pelabuhan
Jasa / Pariwisata
Batas Zona I
Jalan Kabupaten
Terumbu Karang
DEPARTEMEN KELAUTAN DAN PERIKANANDIREKTORAT JENDERAL PESISIR DAN PULAU-PULAU KECILDIREKTORAT TATA RUANG PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
- Interpretasi Citra Landsat ETM 7 + Path / Row 112/59 Tanggal 2 Juni 2005 - Hasil Survey Lapangan, Juli 2006
Gangga 2
P. Gangga
Gangga 1
Tg. Kulu
Tg. Serey
M unteP. Resaan
M aliambao
KEC.LIKUPANG BARAT
Tg. Batubesar
Garis Bahtimetri
903
C 5s 108m 2 4M
56
50
1 8
6
9
88
5
29
13 7
408
111 2
675
200
72
12
GAMBAR : RENCANA ALOKASI PEMANFAATAN RUANG ZONA III(LIKUPANG TIMUR)
S ar aw et
INDEKS PETA
KOTA BITUNG
Winu riTg . K ub ur
Tg . S ump in i
Se lat Likupang
P. Ta labe Bes ar
P. N ap oma nu k
P. Nya ripa njan g
Tg . A ssaT g. T am b a
Tg. Sa lan gk a
Telu k L ih un u
P. Sa h o en g
Tg . Sa h o en g
Lib as
Wineru
Ma en
Ka w eruan
Kok o leh 2
P as late n
We rot
P. B an g ka
Tg. Batu go so k
T g . M e ra h
Ka linau n
T g. Pu lisa n
Wa ng u rer
Lik u pa n g 2
Liku pa n g 1
Tg . Ba tuw ok a
P. Na pod a ong
Tg . Ba tum era h
Ka hu k u
Ma rins o w
T g . Pin tu
P inen ek
Ba tu
Lih un u
1 45’ LU0
125 00’ BT 125 15’ BT0 0
200000 mU
180000 mU
720000 740000
KEC.LIKUPANG BARAT
KEC.LIKUPANG T IMUR
KEC.DIMEMBE
Tg . S in g ka ha
Ko k oleh 1
Lik upan g
RENCANA TATA RUANG PESISIR DAN LAUT
KABUPATEN MINAHASA UTARA
Sumber : - Peta Rupabumi Indonesia Skala 1 : 50.000, BAKOSURTANAL, 1991. - Review RTRW Kabupaten Minahasa Tahun 1996.
DIGAMBAR
NAMA TTD
DIPERIKSA
DISETUJUI
DEPARTEMEN KELAUTAN DAN PERIKANANDIREKTORAT JENDERAL PESISIR DAN PULAU-PULAU KECILDIREKTORAT TATA RUANG PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
- Interpretasi Citra Landsat ETM 7 + Path / Row 112/59 Tanggal 2 Juni 2005 - Hasil Analisis
0
2,5 10 KM
KETERANGAN :
Batas Kabupaten / Kota
Perumahan Dengan Fasilitasnya
Ibukota Kabupaten
Gambar : 6.8.Rencana Alokasi Pemanfaatan Ruang
Zona III (Kawasan Likupang Timur)
Ibukota Kecamatan
Batas Kecamatan
Perkebunan Kelapa
Batas Desa
Ladang/Kebun
Jalan Nasional
Lindung Preservasi / Resapan Air
Hutan Lindung Dengan Pemanfaatan Terbatas
Jalan Provinsi
Hutan Mangrove
Pariwisata Pantai (Resor & Ekosistem Mangrove)
Jasa / Pariwisata
Batas Zona II
Jalan Kabupaten
Terumbu Karang
Tg . K er bau
P ulisan
Rin o ndo ra n
Garis Bahtimetri
64270
25
61
1315
60
86
43
37C 5s 108m 24M
56
5018
6
9
88
5
19
29137
13
GAMBAR : RENCANA ALOKASI PEMANFAATAN RUANG ZONA IV(KEMA)
KABUPATENMINAHASA INDUK
KO TA BITUNG
K ema 1
K ema 2
K ema 3
L a u t M a l u k u
Maka lisu ng
Tg . Kina wu da n
Tg. Ka pa s
Tg. Kab uru kan
P. Kab uruk an
Ke ma
Tg. Lilan g
Waleo
Watud amboKec. Kau ditan
125 00’ BT0
160000 mU
74 0000
KECAMATANKAUDITAN
KECAMATANK E M A
To ntaleteK E I BU KO TA K AB UP AT EN
KE B I TU NG
Lan sot
Lilang
L a u t S u l a w e s i
INDEKS PETA RENCANA TATA RUANG PESISIR DAN LAUT
KABUPATEN MINAHASA UTARA
Sumber : - Peta Rupabumi Indonesia Skala 1 : 50.000, BAKOSURTANAL, 1991. - Review RTRW Kabupaten Minahasa Tahun 1996.
DIGAMBAR
NAMA TTD
DIPERIKSA
DISETUJUI
DEPARTEMEN KELAUTAN DAN PERIKANANDIREKTORAT JENDERAL PESISIR DAN PULAU-PULAU KECILDIREKTORAT TATA RUANG PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
- Interpretasi Citra Landsat ETM 7 + Path / Row 112/59 Tanggal 2 Juni 2005 - Hasil Analisis
0
2,5
7. 5 KM
KETERANGAN :
Batas Kabupaten / Kota
Perumahan Dengan Fasilitasnya
Ibukota Kabupaten
Ibukota Kecamatan
Batas Kecamatan
Perkebunan Kelapa
Batas Desa
Ladang/Kebun
Jalan Nasional
Lindung Preservasi / Resapan Air
Hutan Lindung Dengan Pemanfaatan Terbatas
Jalan Provinsi
Hutan Mangrove
Budidaya Air Tawar (Pertambakan)
Jasa / Pariwisata
Batas Zona IV
Jalan Kabupaten
Terumbu Karang
Gambar : 6.9.Rencana Alokasi Pemanfaatan Ruang
Zona IV (Kawasan Kema)
200
129
68129
299
5
50
153
124
115
C (
2) 1
0s 1
7m
12
M 531
10663
32 59
73
50
Garis Bahtimetri
14
TABEL : RENCANA PEMANFAATAN RUANG TIAP ZONA DIWILAYAH PERENCANAAN SAMPAI DENGAN TAHUN 2016
Sumber : Rencana Tim RTR Pesisir dan Laut Kabupaten Minahasa Tahun 2006
No. Jenis PenggunaanWilayah Perencanaan Jumlah
Wori Likupang Barat
Likupang Timur Kema (Ha) %
I Kawasan Budidaya
1. Perumahan dengan fasilitasnya 966,05 1.073,70 2.357,80 2.820,96 7.218,51 16,42
2. Jasa dan Pariwisata (Hotel dan Resort)
7,41 100,4 254,89 98,97 527,67 1,2
3. Pusat Kegiatan Perikanan
- PPI - 58,56 - - 58,56 0,13
- Pelabuhan - - - 0,46 0,46
- Perikanan Darat (Tambak) - - - 29,57 29,57 0,07
4. Tanaman Pangan Lahan Kering (Perkebunan/kebun/ladang)
6.389,00 3.520,00 15.631,00 4.529,00 30.069,00 68,38
II Kawasan Lindung1. Hutan Lindung dengan pemanafaatan
terbatas- 529,85 1.975,45 - 2.505,30 5,7
2. Lindung preservasi (resapan air, simpadan pantai dan sungai
115,92 89,24 344,11 352,5 901,77 2,05
3. Hutan mangrove 394,60 850,6 140,19 4,5 1.389,89 3,16
4. Terumbu Karang 942,86 271,12 57,35 - 1.271,33 2,89
Jumlah 8.882 6.493 20.761 7.836 43.972 100
PENYUSUNAN RENCANA ZONASI RINCI WP3K
Fungsi suatu zona tertentu
PENYUSUNAN RENCANA ZONASI RINCI WP3K
Fungsi suatu zona tertentu
PENYUSUNAN RENCANA ZONASI RINCI WP3K
Fungsi suatu zona tertentu
NO TAHAPAN PROSES OUTPUT KETERANGAN
1. PERSIAPAN • PEMBENTUKAN TIM (TKPRD)
• PENYUSUNAN KAK & RENCANA BIAYA
• PENENTUAN WILAYAH PERENCANAAN
• PENGUMPULAN & ANALISIS DATA SEKUNDER
• PEMBUATAN PETA DASAR
• PENYUSUNAN RENCANA KERJA
• TIM KERJA
• KAK & RENCANA BIAYA
• DATA & INFORMASI AWAL
• WILAYAH PERENCANAAN
• PETA DASAR
• RENCANA KERJA
2. SURVEI LAPANGAN • PENGUMPULAN DATA PRIMER
• GROUND CHECK
PROFIL SUMBERDAYA WAWANCARA, KUISIONER, OBSERVASI, PENGUKURAN & PENGAMBILAN SAMPEL
3. ANALISA • ANALISIS REGIONAL
• ANALISIS KEBIJAKAN
• ANALISIS KESESUAIAN LAHAN & PERAIRAN
• ANALISIS DAYA DUKUNG & DAYA TAMPUNG
• ANALISIS EKONOMI, SOSIAL & BUDAYA
HASIL ANALISA & PETA TEMATIK
4. PERUMUSAN KONSEP RZR WP3K
MERUMUSKAN KONSEP RZR WP3K • DOKUMEN AWAL RZR WP3K
• PETA TENTATIF ZONASI RZR WP3K
MUATAN :
• TUJUAN, KEBIJAKAN & STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN
• RENCANA KETERKAITAN HUBUNGAN FUNGSIONAL
• RENCANA POLA RUANG RINCI
• ARAHAN PEMANFAATAN RUANG/ZONA
• KETENTUAN PENGENDALIAN RUANG/ZONA
5. KONSULTASI PUBLIK • SOSIALISASI KONSEP RZR WP3K
• MENJARING MASUKAN KONSEP RZR WP3K
MASUKAN KONSEP RZR WP3K
6. PERBAIKAN KONSEP RZR WP3K
MEMPERBAIKI KONSEP RZR BERDASARKAN MASUKAN
DRAFT FINAL RZR WP3K
7. KONSULTASI PUBLIK SOSIALISASI DRAFT FINAL RZR WP3K KESEPAKATAN RZR WP3K
8. PENYUSUNAN DOKUMEN FINAL RZR WP3K & NASKAH RANCANGAN PERATURAN BUPATI/WALIKOTA
• MENYUSUN DOKUMEN FINAL RZR WP3K BERDASARKAN HASIL KESEPAKATAN
• MENYUSUN NASKAH RANCANGAN PERATURAN BUPATI/WALIKOTA
• DOKUMEN FINAL RZR WP3K
• PETA ZONASI RZR WP3K
• RANCANGAN PERBUP/WALIKOTA
9. PENETAPAN PENGAJUAN RZR WP3K UNTUK PENGESAHAN PERATURAN BUPATI/WALIKOTA
Data Sekunder Citra Satelit Data Primer
Peta Dasar
Peta Tematik Suitability
Analisis Regional
Analisis Ekonomi, Sosial, Budaya
Analisis Daya Dukungdan Daya Tampung
Tinjauan Kebijakan
Isu PermasalahanWP3K
ZONASI RINCIPENETAPAN (PERATURAN
BUPATI/WALIKOTA)
Analisis Rencana ZonasiWP3K
(SUB ZONA)
Analisis Spasial
KONSULTASI PUBLIK
Peta/Data Tematik
Kriteria/Parameter untukAnalisis Kesesuaian Lahan
INPU
TPR
OSE
SO
UT
PUT
KERANGKA PROSES PENYUSUNAN RENCANA ZONASI RINCI
DATA PRIMER:
Wawancara
DATA PRIMER: ObservasiLapanganWawancara
DATA SEKUNDER:
Kepmen 15
DATA SEKUNDER: RTRW Provinsi Peta DasarKepmen 15
CITRA SATELIT
1. Survey Lapangan;2. Pembentukan Basis Data;3. Pembahasan di Pusat dan Daerah;4. Wawancara
1. Inventarisasi Data Sekunder (Instansional):-RTRW Provinsi/Kabupaten/Kota-Kepmen No.15-RPJP Nasional/Daerah
2. Interpretasi Citra Landsat ETM-7
Interpretasi Citra: dengan cara deliniasi obyek pada citra cetakkertas (hardcopy) yang telah dilakukan preprocessing lebih dulu.Perkembangan teknologi hardware dan software memungkinkanpenafsiran langsung dikomputer dengan metode on screen digitize.
PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA ZONASI RINCI WP3K
input
Proses 1 untuk RZR KABUPATEN/KOTA
Spasial
TinjauanKebijakan
Ekonomi,Sosial & Budaya
Regional
1. Analisis citra landsat;2. Analisis arahan struktur ruang; dan3. Analisis arahan pemanfaatan ruang.
1. Kontrak pelayanan (Service contract);2. Kontrak pengelolaan (Management Contract);3. Kontrak sewa (Lease Contract);4. Bangun-kelola-alih milik (Build, Operate and Transfer)/ Bangun-kelola-miliki-alih
milik (Build, Operate, Own and Transfer);5. Konsesi (Concession).
1. Sosial: Analisis Jumlah dan Proyeksi Penduduk; Persebaran dan KepadatanPenduduk; Pendidikan; Ketenagakerjaan; permukiman; budaya (nilai-nilai dan tradisisetempat); danPemberdayaan Masyarakat.
2. Ekonomi: Analisis Analisis Struktur Perekonomian (PDRB); Produktivitas KegiatanEkonomi; Perkembangan Ekonomi; Potensi Investasi (aspek lokasi, SDA, SDM, dansumberdaya buatan); Penentuan Sektor/Komoditas Potensial; PenentuanSektor/Komoditas Unggulan; danPenilaian Kelayakan Sektor/Komoditas Unggulan(NPV&IRR).
1. Analisis hubungan antara wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil yang direncanakandengan wilayah sekitarnya; dan
2. Analisis aksesibilitas, meliputi: jaringan jalan, jaringan energi nasional, permukaandasar laut tempat instalasi bawah air yang terkait dengan kelautan dan perikananserta energi gelombang laut yang terdapat di wilayah pesisir.
No. Jenis Data Data Primer/Sekunder Sumber
1. Peta dasar Citra Landsat, Ikonos LAPAN
Batimetri Deshisdros, ktnl
Rupa Bumi, LPI Bakosurtanal
2. Peta Sumber Daya Mangrove, Terumbu Karang Bakosurtanal
3. Kualitas Air Biologi, Kimia, Fisika LH, LIPPI, BRKP,Bappedalda, DinasPerikanan dan Kelautan
4. Data Fisik Peta hidrologi Dinas Pengairan
Peta geologi PPGL, Dinas ESDM
Peta Land Use BPN
5. Data Kependudukan Jumlah penduduk, Kepadatan Penduduk BPS Kab (level kecamatan)
Mata pencaharian
6. Data Ekonomi PDRB BPS Kab
Jumlah industri Dinas Perindustrian, DinasPerikanan dan Kelautan
Data investasi BKPM
7. Kebijakan RTRW, RPJP, RPJM Bappeda
8. Data Sarana dan Prasarana Pelabuhan umum, Pelabuhan Perikanan Dinas perhubungan, DinasPerikanan dan Kelautan
Peta Jaringan Jalan, Peta Drainase Dinas PU
INTERPRETASI CITRATahapan-tahapan yang dilakukan dalam analisis citra digital adalah:• Restorasi citra, yaitu koreksi radiometrik dan koreksi geometrik
untuk memperbaiki kualitas citra.• Pemisahan antara daratan dengan lautan dengan masking.• Interpretasi citra digital untuk memperoleh potensi pesisir/kelautan• Penentuan titik sampel• Survei di lapangan berdasarkan titik sampel yang ditentukan.• Reinterpretasi dan analisis data.• Peta akhir (Peta Tematik berupa peta potensi).• Pengolahan data dengan SIG (Peta-peta tematik dan data sekunder
lain)• Peta Arahan
Data digital citra Landsat TM
Koreksi radiometric dan geometrik
Peta Dasar
Data Digital citra Landsat TM terkoreksi
Masking
Interpretasi citra terkoreksi
Interpretasi secara digital : dengan algoritma maupun klasifikasi dengan
density slicing
Interpretasi potensi sumberdaya secara visual
Peta Tentatif potensi Penentuan lokasi Ground ceck
Survei dan ground ceck
Reinterprestasi
Peta Tematik Data-data sekunder
Analisis dengan SIG
Peta Arahan Zonasi
OUTPUT• Hasil dari analisis citra digital adalah terpetakannnya potensi pesisir dan
laut (di wilayah antara beach dan nearshore) yang meliputi
– geomorfologi daerah pesisir dan laut, yang meliputi bentuklahan (landform), material dan proses,
– geologi,– hidrologi, kondisi air permukaan dan air tanah,– hidrooseanografi, seperti pasang surut, gelombang, arus, kecerahan,
temperatur permukaan air, salinitas, klorofil, dan yang lain– kondisi batimetri,– Proses-proses alami lain yang berlangsung, seperti sedimentasi, akresi, erosi
dan yang lain,– Kemungkinan rawan bencana alam– kondisi ekosistem di kawasan pesisir dan laut, seperti kondisi mangrove, di
pantai, padang lamun, rumput laut, terumbu karang, dan kondisi perairanumumnya.
AnalisisAnalisis Citra Citra Untuk Wilayah Pesisir dan Untuk Wilayah Pesisir dan PulauPulau--Pulau Kecil Pulau Kecil
Inventarisasi SDA Pesisir dan KelautanInventarisasi SDA Pesisir dan Kelautan (mangrove, (mangrove, terumbuterumbu karangkarang, , lamunlamun))
Analisa SedimentasiAnalisa Sedimentasi Analisa Geologi dan Geomorfologi PesisirAnalisa Geologi dan Geomorfologi Pesisir Analisa Garis PantaiAnalisa Garis Pantai Analisa Perkembangan Perkotaan/perkampungan Analisa Perkembangan Perkotaan/perkampungan
pesisirpesisir Analisa Potensi TambakAnalisa Potensi Tambak Kawasan Potensi Budidaya LautKawasan Potensi Budidaya Laut Peta tematik selain aplikasi Pengelolaan Wilayah Peta tematik selain aplikasi Pengelolaan Wilayah
Pesisir dan PulauPesisir dan Pulau--Pulau Kecil Pulau Kecil
Reselusi citra
• CITRA LANDSAT : 15 – 30 M• CITRA IKONOS : 1 – 4 M• QUICKBIRD : 0.6 – 2.5 M
CAKUPAN TEKNOLOGI PENGINDERAAN JAUHDALAM PENATAAN RUANG LAUT, PESISIR DAN PULAU – PULAU KECIL
SKALA SKALA NASIONALNASIONAL1:1.000.0001:1.000.000
CITRA NOAA AVHRRCITRA NOAA AVHRR Suhu Permukaan Suhu Permukaan LautLaut (potensi (potensi upwelling), sebaran klorofilupwelling), sebaran klorofil--a.a.
SKALA SKALA PROVINSI PROVINSI 1:250.0001:250.000
Citra Landsat Citra Landsat ETM7+, SPOT ETM7+, SPOT ImageImage
Wilayah Provinsi, Ekosistem Wilayah Provinsi, Ekosistem pesisir, guna lahanpesisir, guna lahan
SKALASKALAKABUPATEN/KABUPATEN/KOTAKOTA1:100.000,1:100.000,1:50.0001:50.000
Citra Landsat Citra Landsat ETM7+,SPOT, Foto ETM7+,SPOT, Foto UdaraUdara
Wilayah Kabupaten/Kota, guna Wilayah Kabupaten/Kota, guna lahan, ekosistem pesisir, lahan, ekosistem pesisir, sedimentasi, klorofilsedimentasi, klorofil--a, a, kecenderungan, penggunaan kecenderungan, penggunaan
ruangruang
SKALA DETIL SKALA DETIL 1:10.000, 1:10.000, 1:5000, 1:10001:5000, 1:1000
Ikonos, Quickbird, Ikonos, Quickbird, Foto Udara small Foto Udara small format.format.
Site planning, batas tanah, wilayah Site planning, batas tanah, wilayah desa pesisir, sumberdaya pesisir desa pesisir, sumberdaya pesisir skala desa/komunitasskala desa/komunitas
Cakupan..............SKALA SKALA NASIONALNASIONAL1:1.000.0001:1.000.000
CITRA NOAA AVHRRCITRA NOAA AVHRR Cakupan Nasional (Indonesia Barat Cakupan Nasional (Indonesia Barat dan Indonesia Timur)dan Indonesia Timur)
SKALA SKALA PROVINSI PROVINSI 1:250.0001:250.000
Citra Landsat ETM7+, Citra Landsat ETM7+, SPOTSPOT55 ImageImage
Coverage 185 km x 185 km Coverage 185 km x 185 km Resolusi spatial 30Resolusi spatial 30--15m (Landsat), 15m (Landsat), coverage 60 km x 60 kmcoverage 60 km x 60 km (SPOT(SPOT55))
SKALASKALAKABUPATENKABUPATEN/KOTA/KOTA1:100.000,1:100.000,1:50.0001:50.000
Citra Landsat ETM7+,Citra Landsat ETM7+,SPOTSPOT55, Foto Udara, Foto Udara
Harga Landsat Harga Landsat ±± $6$6000 (new) $50 (new) $500(archieve)(archieve)Dan SPOT Dan SPOT ±± $6200$6200
SKALA SKALA DETIL DETIL 1:10.000, 1:10.000, 1:5000, 1:5000, 1:10001:1000
Ikonos, Quickbird, Ikonos, Quickbird, Foto Udara small Foto Udara small format.format.
Resolusi spatial 4 m (multispektral) Resolusi spatial 4 m (multispektral) 1 m (pancromatik), Cakupan 1 m (pancromatik), Cakupan minimal 100 minimal 100 KKmm22 ($120/Km($120/Km22
min.100min.100 KKmm22)) IKONOSIKONOSRes.spatial 0,61 m (pancromatik) Res.spatial 0,61 m (pancromatik) dan 2,44dan 2,44--2,88 2,88 (multispektral)(multispektral)QUICKBIRDQUICKBIRD
CITRA LANDSAT ETM 7+ KOMPOSIT 542
Path/Row 116/66 Perekaman tanggal 05 Mei 2002
CITRA IKONOS
CITRA IKONOSCITRA IKONOS
CITRA QUICKBIRDCITRA QUICKBIRD
Zona Dasar Tujuan Penetapan
Perikanan Tangkap Menyediakan tempat penangkapan ikan bagi nelayan.
Perikanan Budidaya Menyediakan tempat bagi nelayan untuk melakukanbudidaya perikanan seperti rumput laut, kerambajaring apung, mutiara.
Tambat Labuh/ Pelabuhan
Menyediakan pelabuhan atau sarana penunjangkegiatan tambat labuh.
Pariwisata Menyediakan tempat rekreasi yang dapatdikembangkan seperti pasir putih, terumbu karang, dll.
Alur Menyediakan tempat sebagai penunjang sistem alur.
Konservasi Mempertahankan dan melindungi lahan; Perlindungan lahan yang rawan/sensitif; Melindungi kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan
publik; dan Spesifikasinya berupa RTH lindung, RTH Binaan, dan
Ruang Terbuka Tata Air.
Zona Dasar dan Tujuan Penetapannya
Zona Dasar Tujuan PenetapanPermukiman Nelayan Menyediakan lahan untuk pengembangan hunian;
Mengakomodasi bermacam tipe hunian; dan Merefleksi pola-pola pengembangan yang dinginkan
masyarakat pada lingkungan hunian yang ada di masayang akan datang.
Infrastruktur Menyediakan lahan untuk pelayanan umum sepertitransportasi, pendidikan, kesehatan, dan bina sosial.
Industri Menyediakan ruangan bagi kegiatan industri; Memberikan kemudahan dan fleksibilitas kegiatan
industri dan manufaktur; dan Spesifikasinya berupa industri ringan, berat, dan kecil.
Perdagangan dan jasa
Menyediakan lahan untuk menampung tenaga kerja,pertokoan, jasa; dan
Spesifikasinya berupa zona pemerintah, perkantoran,pertokoan, komersial sentra, pariwisata.
Zona Dasar dan Tujuan Penetapannya
ARAHAN POLA RUANG KAWASAN IDI DI KABUPATEN ACEH TIMUR
RENCANA ZONASI RINCI WP3K KABUPATEN
WILAYAH PERENCANAAN
• Deliniasi wilayah perencanaan
PENYUSUNAN RENCANA ZONASI RINCI
PENYUSUNAN RENCANA ZONASI RINCI
PENYUSUNAN RENCANA ZONASI RINCI
PENYUSUNAN RENCANA ZONASI RINCI
PENYUSUNAN RENCANA ZONASI RINCI
PERANCANGAN PASAR AGRO KABUPATEN MANOKWARI
45
TABEL : INDIKASI PROGRAM PEMBANGUNAN PER ZONAPENGEMBANGAN DI WILAYAH PERENCANAAN TAHUN 2006 –2016
Zona Pengembangan Jenis Kegiatan
Rencana Program Tahapan Pembangunan
Sumber Pembiayaan
Intsansi Penanggung Jawab
Tahap I Th. 2006 - 2011
Tahap IITh. 2011 - 2016
I. Kawasan Wori 1. Rencana penyebaran jumlah penduduk APBD I/II Dinas Tata Pemerintahan danBappeda Kabupaten Minahasa Utara
2. Konsulidasi tanah dan pembangunan perumahan. APBD/Pemda
SwastaDinas PU, dan Bappeda Kab.Minahasa Utara
3. Konsulidasi tanah dan pembangunan fasilitas Pemerintah. APBD/Pemda
SwastaDinas PU, dan Bappeda Kabupaten Minahasa Utara
4. Konsulidasi tanah dan pembangunan fasilitas : pendidikan, kesehatan, keagamaan, dll.
APBD/PemdaSwasta
Dinas PU, dan Bappeda Kab.Minahasa Utara
5. Konsulidasi tanah dan pembangunan infrastruktur (jalan dan jembatan). APBD/Pemda
SwastaDinas PU, dan Bappeda Kab.Minahasa Utara
6. Konsulidasi tanah dan pembangunan tempat pendaratan ikan (TPI) APBD/Pemda
SwastaDinas PU, DKP, dan Bappeda Kabupaten Minahasa Utara
7. Konsulidasi tanah dan pembangunan pelabuhan penyeberangan APBD/Pemda
SwastaDinas PU, Bappeda, dan Dinas Perhub. Kab.Minahasa Utara
8. Pengembangan sektor pertanian pangan lahan kering (perkebunan/ kebun ladang)
APBN/APBD Swasta
Dinas Pertanian Kab.Minahasa Utara
46
Sambungan Hal 56
9. Konservasi hutan lindung. APBN/APBD Dinas Kehutanan Kabupaten Minahasa Utara
10. Lindung preservasi (resapan air, sempadan pantai, dan sungai).
APBD I/II Dinas PU, Bappeda, dan DKP Kabupaten Minahasa Utara
11. Konservasi hutan mangrove. APBD I/II Dinas PU, DKP dan Bappeda Kabupaten Minahasa Utara
12. Konservasi terumbu karang. APBD I/II Dinas PU, DKP dan Bappeda Kabupaten Minahasa Utara
13. Prasarana dasar : air bersih, listrik, dan telekomunikasi
APBD I/II/ Swasta
Dinas PU, DKP dan Bappeda Kabupaten Minahasa Utara
14. Pembangunan dermaga APBD I/II/Swasta
Dinas PU, DKP dan Bappeda Kabupaten Minahasa Utara
15. Pembangunan Kantor TPI APBD I/II/ Swasta
Dinas PU, DKP dan Bappeda Kabupaten Minahasa Utara
16. Pembangunan Ice Storage APBD I/II/ Swasta
Dinas PU, DKP dan Bappeda Kabupaten Minahasa Utara
17. Pembangunan kedai pesisir APBD I/II/ Swasta
Dinas PU, DKP dan Bappeda Kabupaten Minahasa Utara
18. Jasa pariwisata (Hotel, resort, dan sarana pendukungnya lainnya APBD I/II/
SwastaDinas PU, DKP dan Bappeda Kabupaten Minahasa Utara
47
II. Kawasan Likupang Barat
1. Rencana penyebaran jumlah penduduk APBD I/II Dinas Tata Pemerintahan dan Bappeda Kabupaten Minahasa Utara
2. Konsulidasi tanah dan pembangunan perumahan. APBD/Pemda/
SwastaDinas PU dan Bappeda Kabupaten Minahasa Utara
3. Konsulidasi tanah dan pembangunan fasilitas Pemerintah. APBD/Pemda/
SwastaDinas PU dan Bappeda Kabupaten Minahasa Utara
4. Konsulidasi tanah dan pembangunan fasilitas : pendidikan, kesehatan, keagamaan, dll.
APBD/Pemda/Swasta
Dinas PU dan Bappeda Kabupaten Minahasa Utara
5. Konsulidasi tanah dan pembangunan infrastruktur (jalan dan jembatan). APBD/Pemda/
SwastaDinas PU, dan Bappeda Kabupaten Minahasa Utara
6. Konsulidasi tanah dan pembangunan Pelabuhan Perikanan (PPi) APBD/Pemda/
SwastaDinas PU, DKP, dan Bappeda Kabupaten Minahasa Utara
7. Konsulidasi tanah dan pembangunan dermaga APBD/Pemda/
SwastaDinas PU, Bappeda Kabupaten Minahasa Utara
8. Pembangunan break water APBN/APBD/ Swasta
Dinas Pertanian Kabupaten Minahasa Utara
9. Pembangunan kolam pelabuhan APBN/APBD Dinas Kehutanan Kabupaten Minahasa Utara
10. Pembangunan TPI APBD I/II Dinas PU dan Bappeda Kabupaten Minahasa Utara
11. Pembangunan kantor TPI APBD I/II Dinas PU, DKP dan Bappeda Kabupaten Minahasa Utara
Sambungan Hal 57
48
12. Pembangunan pasar ikan APBD I/II Dinas PU, DKP dan Bappeda Kabupaten Minahasa Utara
13. Pembangunan Pabrik es APBD I/II/ Swasta
Dinas PU, DKP dan Bappeda Kabupaten Minahasa Utara
14. Pembangunan Ice Storage APBD I/II/Swasta
Dinas PU, DKP dan Bappeda Kabupaten Minahasa Utara
15. Pembangunan Cold Storage APBD I/II/ Swasta
Dinas PU, DKP dan Bappeda Kabupaten Minahasa Utara
16. Pembangunan Cool Room APBD I/II/ Swasta
Dinas PU, DKP dan Bappeda Kabupaten Minahasa Utara
17. Pembangunan bengkel, SPBU-N, dll APBD I/II/ Swasta
Dinas PU, DKP dan Bappeda Kabupaten Minahasa Utara
18. Pembangunan jasa dan pariwisata (hotel, resort, dll)
APBD I/II/Swasta
Dinas PU, DKP dan Bappeda Kabupaten Minahasa Utara
19. Konservasi hutan lindung APBD I/II Dinas Tata Pemerintahan dan Bappeda Kabupaten Minahasa Utara
20. Lindung preservasi (resapan air, sempadan pantai, dan sungai
APBD/Pemda/Swasta
Dinas PU, DKP, dan Bappeda Kabupaten Minahasa Utara
21. Konservasi hutan mangrove APBD/Pemda/Swasta
Dinas PU, dan Bappeda Kabupaten Minahasa Utara
22. Konservasi terumbu karang APBD/Pemda/Swasta
Dinas PU, dan Bappeda Kabupaten Minahasa Utara
Sambungan Hal 58
49
III. Kawasan Likupang Timur
1. Rencana penyebaran jumlah penduduk
APBD I/II Dinas Tata Pemerintahan, dan Bappeda Kabupaten Minahasa Utara
2. Konsulidasi tanah dan pembangunan perumahan.
APBD/Pemda/Swasta
Dinas PU, dan Bappeda Kabupaten Minahasa Utara
3. Konsulidasi tanah dan pembangunan fasilitas Pemerintah.
APBD/Pemda/Swasta
Dinas PU, dan Bappeda Kabupaten Minahasa Utara
4. Konsulidasi tanah dan pembangunan fasilitas : pendidikan, kesehatan, keagamaan, dll.
APBD/Pemda/Swasta
Dinas PU, dan Bappeda Kabupaten Minahasa Utara
5. Konsulidasi tanah dan pembangunan infrastruktur (jalan dan jembatan).
APBD/Pemda/Swasta
Dinas PU, dan Bappeda Kabupaten Minahasa Utara
6. Konsulidasi tanah dan pembangunan tempat pendaratan ikan (TPI) APBD/Pemda/
Swasta
Dinas PU, DKP, dan Bappeda Kabupaten Minahasa Utara
7. Konsulidasi tanah dan pembangunan pelabuhan penyeberangan (dermaga) APBD/Pemda/
Swasta
Dinas PU, Bappeda, dan Dinas Perhub. Kabupaten Minahasa Utara
8. Pembangunan Ice Storage APBN/APBD/ Swasta
Dinas Pertanian Kabupaten Minahasa Utara
9. Pembangunan kantor TPI APBN/APBD Dinas Kehutanan Kabupaten Minahasa Utara
10. Pembangunan pasar ikan APBD I/II Dinas PU dan Bappeda Kabupaten Minahasa Utara
Sambungan Hal 59
50
11. Pembangunan Ice Storage APBD I/II Dinas PU, DKP dan Bappeda Kabupaten Minahasa Utara
12. Pembangunan kedai pesisir APBD I/II Dinas PU, DKP dan Bappeda Kabupaten Minahasa Utara
13. Pembangunan bengkel, SPBU-N, dll APBD I/II/ Swasta
Dinas PU, DKP dan Bappeda Kabupaten Minahasa Utara
14. Pembangunan jasa dan pariwisata (hotel, resort, dll)
APBD I/II/Swasta
Dinas PU, DKP dan Bappeda Kabupaten Minahasa Utara
15. Konservasi hutan lindung APBD I/II/ Swasta
Dinas PU, DKP dan Bappeda Kabupaten Minahasa Utara
16. Lindung preservasi (resapan air, sempadan pantai, dan sungai
APBD I/II/ Swasta
Dinas PU, DKP dan Bappeda Kabupaten Minahasa Utara
17. Konservasi hutan mangrove APBD I/II/ Swasta
Dinas PU, DKP dan Bappeda Kabupaten Minahasa Utara
18. Konservasi terumbu karang APBD I/II/Swasta
Dinas PU, DKP dan Bappeda Kabupaten Minahasa Utara
VI Kawasan Kema
1. Rencana penyebaran jumlah penduduk APBD I/II Dinas Tata Pemerintahan, dan, Bappeda Kabupaten Minahasa Utara
2. Konsulidasi tanah dan pembangunan perumahan.
APBD/Pemda/Swasta
Dinas PU, dan Bappeda Kabupaten Minahasa Utara
3. Konsulidasi tanah dan pembangunan fasilitas Pemerintah.
APBD/Pemda/Swasta
Dinas PU, dan Bappeda Kabupaten Minahasa Utara
Sambungan Hal 60
51
Sumber : Hasil Rencana Tim RTR Pesisir dan Laut Kabupaten Minahasa Utara tahun 2006
4. Konsulidasi tanah dan pembangunan fasilitas : pendidikan, kesehatan, keagamaan, dll.
APBD/Pemda/Swasta
Dinas PU, Bappeda Kabupaten Minahasa Utara
5. Konsulidasi tanah dan pembangunan infrastruktur (jalan dan jembatan).
APBD/Pemda/Swasta
Dinas PU, dan Bappeda Kabupaten Minahasa Utara
6. Peningkatan kualitas tempat pelelangan ikan (TPI)
APBD/Pemda/Swasta
Dinas PU, dan Bappeda Kabupaten Minahasa Utara
7. Peningkatan kualitas dermaga APBD/Pemda/Swasta
Dinas PU, Bappeda Kabupaten Minahasa Utara
8. Pembangunan kedai pesisir APBN/APBD/ Swasta
Dinas Pertanian Kabupaten Minahasa Utara
9. Pembangunan Ice Storage APBN/APBD Dinas Kehutanan Kab.Minahasa Utara
10 Pembangunan bengkel, SPBU-N, dll APBD I/II Dinas PU & Bappeda Kabupaten Minahasa Utara
11. Pembangunan jasa dan pariwisata (hotel, resort, dll)
APBD I/II Dinas PU, DKP & Bappeda Kab. Minahasa Utara
12. Pengembangan tanaman pangan lahan kering
APBD I/II Dinas PU, DKP & Bappeda Kab. Minahasa Utara
14. Lindung preservasi (resapan air, sempadan pantai, dan sungai
APBD I/II/ Swasta
Dinas PU, DKP & Bappeda Kab. Minahasa Utara
Sambungan Hal 61
Kata PengantarSambutan DirekturDaftar IsiDaftar Gambar Daftar TabelDaftar Lampiran
BAB I PENDAHULUAN1.1 LATAR BELAKANG1.2 TUJUAN DAN SASARAN1.3 RUANG LINGKUP PEDOMAN1.4. KEDUDUKAN ZONASI RINCI1.4.1. Kedudukan Rencana Zonasi Rinci dalam Kebijakan Nasional 1.4.1. Kedudukan Pedoman dalam UU No.27 Tahun 2007 tetang Pengelolaan WP3K1.5. ISTILAH DAN DEFINISI1.6. FUNGSI DAN MANFAAT
BAB II KETENTUAN UMUM2.1 MUATAN RENCANA ZONASI RINCI2.1.1 Tahapan Pelaksanaan Kegiatan2.1.2 Proses Penyusunan Rencana Zonasi Rinci 2.1.3 Potensi Pemanfaatan Sumberdaya di Wilayah Perencanaan 2.1.4 Penetapan Rencana Zonasi Rinci 2.2. FORMAT PENYAJIAN2.3. SKALA PETA2.4. MASA BERLAKU
OUTLINE PEDOMAN RENCANA ZONASI RINCI
BAB III. PROSES PENYUSUNAN3.1 METODOLOGI3.2 PERSIAPAN PENYUSUNAN3.2.1. Penyusunan Rencana Kegiatan3.2.2. Penentuan Wilayah Perencanaan3.3 PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA3.3.1. Data Primer3.3.2. Data Sekunder3.4 ANALISIS DATA3.4.1. Analisis Spasial3.4.2. Analisis Regional3.4.3. Analisis Ekonomi3.4.4. Analisis Sosial Budaya3.4.5. Analisis Daya Dukung dan Daya Tampung3.4.6. Analisis Tinjauan Kebijakan3.4.7. Analisis Isu Permasalahan3.5 PENYUSUNAN RENCANA ZONASI RINCI3.6 INDIKASI PROGRAM
OUTLINE PEDOMAN RENCANA ZONASI RINCI
NI CHING WANCI……..................................I HEAR I FORGETNI KHAN NI SIANG………………………..I SEE I REMEMBERNI KUNCO NI CHETO…………..I DO THEN I UNDERSTAND
PHILOSOPY CHINA Confusius Abad XV
Inti pelajaran yang diterima peserta pelatihan adalah:
10% dari apa yg dibaca 50 %dari apa yg dilihat dan didengar20 % dari apa yg didengar 80 %dari apa yg diucapkan30 % dari apa yang dilihat 90 %dari apa yg diucapkan dan dilakukan
Hasil Riset Harvard Business School (Rigg. 1969
Sekian & Terima kasih