Resensi Chicken Soup

download Resensi Chicken Soup

of 2

description

cs

Transcript of Resensi Chicken Soup

Intan Febriana Nur Hamida

Intan Febriana Nur Hamida(XII IPA 2 / 13)

Ludfa Dewi Karina

(XII IPA 2 / 14)

M. Erwin Dimas Pratama(XII IPA 2 / 15)

Miftah Farid Nurseha

(XII IPA 2 / 16)

RESENSI BUKU KUMPULAN CERPENJudul

: Chicken Soup for the Teenage Soul II (95 Kisah tentang Kehidupan, Cinta, dan Makna Belajar)Pengarang: Jack Canfield, Mark Victor Hansen, Kimberly KirbergerAlih bahasa: Femmy Syahrani

Editor

: I.K.A MahardikaPenerbit: PT Gramedia Pustaka UtamaCetakan: Kelima, 2003Tebal buku: xxviii + 403

Buku ini berisi kisah-kisah nyata para penyumbang yang dibagi dalam 8 genre, yatu tentang pacaran, persahabatan, keluarga, cinta dan kebaikan, pembelajaran masalah sulit, melakukan sesuatu yang berarti dan meraih cita-cita, dengan jumlah total 64 kisah.

Penulis bercerita menggunakan teknik narasi, namun beberapa kisah lainnya disampaikan dalam bentuk puisi. Para penyumbang Chicken Soup for the Teenage Soul adalah mereka yang peduli terhadap sesama dan ingin berbagi kisah yang memiliki tujuan sama, memberi inspirasi dan pandangan kepada para remaja dalam mengenyam masa-masa remaja yang berharga itu. Para penyumbang itu adalan para remaja, ibu-ibu yang berbagi kisah masa-masa sekolah mereka, penulis, penjaga gereja, wartawan, seniman, dosen, serta aktor dan aktris ternama. Kisah-kisah mereka sangat senada dengan kehidupan para remaja, kehidupan mereka yang sedang mencari jati diri.

Carol Gallivan adalah salah satu penyumbang kisah dalam buku ini, yang menceritakan sebuah persahabatan yang sejati antara kakaknya dan sahabat kakaknya itu. Ceritanya dimulai saat kakaknya Carol Gallivan yang bernama Donna pergi berkencan di tempat hiburan yang berada di Negara bagian lain. Saat dalam perjalanan pulang, Donna mengalami kecelakaan. Akibat dari kecelakaan itu adalah hampir seluruh kulit kepala Donna terlepas, hanya tertahan oleh beberapa sentimeter kulit saja. Donna diopname selama dua minggu, ia pulang dengan setengah bagian kepalanya dicukur, ia pun terpaksa mengenakan wig saat bersekolah. Di kelas Donna ada seorang murid yang suka duduk di bangku di belakang Donna dan pelan-pelan menarik wig Donna dan mengejeknya. Donna tidak pernah menceritakan si anak jahat tiu kepada siapa pun sampai akhirnya ia bercerita kepada Claudiasahabatnya. Tanpa sepengetahuan Donna, Claudia mencukur habis rambut coklatnya yang indah. Keesokan harinya ia mengajak Donna membeli dua wig yang sama modelnya. Ketika mereka masuk sekolah, Claudia sudah siap menghadapi anak-anak pengganggu. Dengan memberondong kata-kata kasar, Claudia menjelaskan bahwa kalau ada yang berani mengganggu Donna, mereka akan berhadapan dengannya. Donna dan Claudia mengenakan wig selama setahun lebih sampai rambut mereka dirasakan sudah tumbuh cukup panjang sehingga mereka bisa melepaskan wig mereka.

Donna lulus SMU. Sekarang ia sudah menikah dan mempunyai dua anak. Dua puluh delapan tahun teleh berlalu, dan ia masih tetap bersahabat dengan Claudia. Sungguh persahabatan yang sejati, bukan ?

Cerpen ini adalah salah satu yang mempunyai alur mundur. Penulis menggunakan sudut pandang orang ketiga pelaku sampingan. Penggambaran tokoh dan penokohan cukup jelas. Hampir semua kisah dalam buku ini memiliki amanat. Bahasa yang tidak terlalu baku, sehingga ringan dan mudah untuk dimengerti. Sepintas buku ini terlihat tebal, namun kisah yang terdapat dalam buku tidak berkesinambungan, sehingga pembaca dapat memilih kisah yang diinginkan tanpa terikat pada kisah lainnya. Selain tiu, terdapat kutipan-kutipan kata-kata mutiara di sebagian awal kisah. Ini tentunya menjadi kelebihan tersendiri bagi buku ini.

Buku ini cocok untuk dibaca saat kita butuh hiburan, karena cerita-cerita dalam buku ini sangat menghibur dan membuat hati tenang.

Sepertinya tidak ditemukan kekurangan dalam buku ini. Memang mustahil sebuah buku tanpa kekurangan, tapi memang belum kami temukan kekurangan dalam buku ini.