Revisi Laporan Limnologi Inti

download Revisi Laporan Limnologi Inti

of 60

Transcript of Revisi Laporan Limnologi Inti

  • 7/25/2019 Revisi Laporan Limnologi Inti

    1/60

    I. PENDAHULUAN

    A Latar Belakang

    Salah satunya perairan air tawar adalah waduk. Waduk menempati ruang

    yang lebih kecil bila dibandingkan dengan lautan maupun daratan, meskipun

    demikian ekosistem air tawar memiliki peranan yang sangat penting karena

    merupakan sumber air rumah tangga dan industri yang murah. Perairan air tawar

    merupakan tempat disposal atau pembuangan yang mudah dan murah (Heddy &

    Kurniati, 1!".

    Waduk merupakan salah satu contoh perairan tawar buatan yang dibuat

    dengan cara membendung sungai tertentu dengan berbagai tu#uan yaitu sebagai

    pencegah ban#ir, pembangkit tenaga listrik, penyuplai air bagi kebutuhan irigasin

    pertanian, untuk kegiatan perikanan baik perikanan tangkap maupun budidaya

    karamba, dan bahkan untuk kegiatan pariwisata. $engan demikian keberadaan

    waduk telah memberikan man%aat sendiri bagi masyarakat di sekitarnya (Wiadnya

    et al., 1".

    Waduk mempunyai karakteristik yang berbeda dengan badan air lainnya.

    Waduk menerima masukan air secara terus menerus dari sungai yang

    mengalirinya. 'ir sungai ini mengandung bahan organik dan anorganik yang

    dapat menyuburkan perairan waduk. 'wal ter#adinya inundasi (pengisian air" yaitu

    dengan adanya dekomposisi bahan organik berlebihan yang berasal dari perlakuan

    sebelum ter#adi inundasi. Semua perairan waduk akan mengalami eutro%ikasi

    setelah 1) tahun inundasi karena sebagai hasil dekomposisi bahan organik.

    *utro%ikasi akan menyebabkan meningkatnya produksi ikan sebagai kelan#utan

    dari tropik le+el organik dalam suatu ekosistem (Wiadnya et al., 1".erdapat #asad-#asad hidup di dalam perairan, dan salah satunya adalah

    plankton yang merupakan organisme mikro yang melayang dalam air laut atau

    tawar. Pergerakannya secara pasi% tergantung pada angin dan arus. Plankton

    terutama terdiri dari tumbuhan mikroskopis yang disebut %itoplankton dan hewan

    mikroskopis yang disebut ooplankton (Herawati, 1/".

    Suatu perairan dikatakan subur apabila mengandung banyak unsur hara

    atau nutrien yang dapat mendukung kehidupan organisme dalam air terutama

    %itoplankton. 0itoplankton menduduki tropik le+el pertama dalam rantai makanan

  • 7/25/2019 Revisi Laporan Limnologi Inti

    2/60

    sebagai produsen primer sehingga %itoplankton dapat melakukan proses

    %otosintesis untuk mengubah bahan anorganik men#adi bahan organik dengan

    bantuan sinar matahari. Sumber energi dan bahan organik yang dihasilkan

    produsen akan diman%aatkan oleh dirinya sendiri dan oleh organisme pada tingkat

    rantai makanan yang lebih tinggi (uliana, )223".

    0itoplankton merupakan organisme pertama yang terganggu karena

    adanya beban masukan yang diterima oleh perairan. 4ni disebabkan karena

    %itoplankton adalah organisme pertama yang meman%aatkan langsung beban

    masukan tersebut. 5leh karena itu perubahan yang ter#adi dalam perairan sebagai

    akibat dari adanya beban masukan yang ada akan menyebabkan perubahan pada

    komposisi, kelimpahan dan distribusi dari komunitas %itoplankton. 6aka dari itu

    keberadaan %itoplankton dapat di#adikan sebagai indikator kondisi kualitas

    perairan, selain itu %itoplankton dapat digunakan sebagai indikator perairan karena

    si%at hidupnya yang relati% menetap, #angka hidup yang relati% pan#ang dan

    nmempunyai toleransi spesi%ik pada lingkungan. Kelimpahan %itoplankton #uga

    termasuk %aktor yang menmpengaruhi produkti%itas primer perairan selain nutrisi

    dan cahaya matahari (uliana, )223".

    B. Tujuan

    1. 6engetahui cara ker#a pengukuran parameter %isika perairan yang meliputi

    suhu air, kedalaman, penetrasi cahaya, padatan tersuspensi total dan

    pengukuran parameter kimia perairan yang meliputi pengukuran dera#at

    keasaman, oksigen terlarut, karbondioksida bebas, $aya 6enggabung 'sam

    ($6'", 7iological 58ygen $emand (75$", 9hemical 58ygen $emand

    (95$", orto%os%at dan nitrat.

    ). 6engetahui kualitas perairan parameter %isika dan kimia Waduk Pen#alin

    Kabupaten 7rebes.

    . 6engetahui cara ker#a pengukuran parameter biologi yang meliputi

    kelimpahan plankton dan keanekaragaman, kloro%il dan produkti+itas primer.

    !. 6engetahui #enis dan kelimpahan plankton Waduk Pen#alin Kabupaten

    7rebes.

    )

  • 7/25/2019 Revisi Laporan Limnologi Inti

    3/60

    II. TINJAUAN PUSTAKA

    *kosistem perairan tawar secara umum dibagi men#adi dua yaitu perairan

    mengalir (lotic water" dan perairan mengenang (lentic water". Perairan lotik

  • 7/25/2019 Revisi Laporan Limnologi Inti

    4/60

    dicirikan adanya arus yang terus menerus dengan kecepatan ber+ariasi sehingga

    perpindahan massa air berlangsung terus menerus. 9ontoh perairan lotik antara

    lain sungai kali, kanal dan lain lain. Perairan menggenang disebut #uga perairan

    tenang yaitu perairan dimana aliran air lambatatau bahkan tidak ada dan massa air

    terakumulasi dalam periode waktu yang lama. 'rus tidak men#adi %aktor pembatas

    utama bagi biota yang hidup didalamnya contoh perairan lentik antara lain waduk,

    danau, kolam telaga dan lain lain (7arus, )222".

    6enurut 5dum (13", berdasarkan letaknya onasi periran tawar dapat

    dibedakan men#adi ! ona yaitu :

    1. ;ona litoral, merupakan daerah pinggiran yang masih bersentuhan dengan

    daratan. Pada daerah ini ter#adi pencampuran sempurna antara berbagai %aktor

    %isika kimiawi perairan. 5rganisme yang biasanya ditemukan antara lain

    tumbuhan a

  • 7/25/2019 Revisi Laporan Limnologi Inti

    5/60

    dapat digunakan sebagai indikator pencemaran karena habitat, mobilitas, dan

    umurnya yang relati% lama mendiami suatu wilayah perairan (=ont#i, 1".

    Kualitas perairan memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap

    sur+i+al dan pertumbuhan makhluk-makhluk yang hidup di perairan tersebut.

    Kualitas suatu perairan ditentukan oleh si%at %isik, kimia, dan biologis dari

    perairan tersebut. 4nteraksi antara ketiga si%at tersebut menentukan kemampuan

    perairan untuk mendukung kehidupan organisme di dalamnya. Kualitas air

    mempengaruhi #umlah, komposisi, keanekaragaman #enis, produksi dan keadaan

    %isiologi organisme perairan. 5leh karena itu diperlukan suatu cara tertentu untuk

    menentukan kualitas perairan baik secara kualitati% maupun kuantitati% (Sirad et

    al., )22/".

    III. MATERI DAN METODE

    A. MATERI

    >

  • 7/25/2019 Revisi Laporan Limnologi Inti

    6/60

    'lat yang digunakan untuk pengambilan sampel plankton adalah

    plankton-net no. )>, ember plastik ukuran 12 liter, botol sampel? untuk

    pengamatan plankton alat yang digunakan adalah mikroskop binokuler, object

    glass, cover glass, dan pipet tetes? sedangkan pengukuran parameter %isik dan

    kimia serta mengukur produkti+itas primer alat yang digunakan antara lain

    termometer, Depth sounder, Secchi disk, @acum %ilter, @acum pump, o+en,

    desikator, timbangan analitik, cawan penguapan, gelas ukur, timbangan analitik,

    botol Winkler, spektro%otometer, erlenmeyer, tabung reaksi, buret dan stati%,

    corong biuret, pipet seukuran, pipet tetes, ember, tali, dan kertas label.

    7ahan yang digunakan dalam praktikum antara lain : sampel air waduk

    untuk pengawetan plankton (akuades, larutan %ormalin !2A, dan larutan lugol"?

    untuk pengukuran pH (kertas pH"? untuk SS (kertas saring Whatman no. !1 dan

    a =, larutan H)S5!pekat,

    indikator amilum, akuades"? pengukuran orto%os%at (larutan =a5H, reagen

    campuran dan indikator phenolphthalein"? pengukuran produkti+itas primer

    (larutan 6nS5!, larutan K5H-K4, larutan =a)S)52,2)> =, larutan H)S5!pekat,

    indikator amilum, akuades", K)9r)5B2,2)>, 'g)S5!, dan 0'S 2,1 =.

    B. METODE

    Praktikum ini dilakukan dengan menggunakan metode sur+ei dan

    pengambilan sampel dilakukan secara acak. Parameter yang diamati adalah %aktor

    %isika yang terdiri dari suhu, penetrasi cahaya, kedalaman, Total Dissolved Solid

    ($S" dan Total Suspended Solid (SS". 0aktor kimia yang terdiri dari pH,

    oksigen terlarut ($5", 95) bebas, Biological Oxygen Demand (75$", $aya

    6enggabung 'sam ($6'", ortho%os%at, Chemical Oxygen Demand (95$",

    ammonia, total %os%or, nitrit serta nitrat, dan %aktor biologis yang terdiri dari

    keragaman dan kelimpahan plankton serta produkti+itas primer.

    3

  • 7/25/2019 Revisi Laporan Limnologi Inti

    7/60

    A. Parameter F!ka

    ". Su#u ar $an u$ara

    Suhu air permukaan diukur dengan menggunakan termometer celcius.

    ermometer dicelupkan ke dalam air sekitar atau > menit sampai

    menun#ukkan angka yang konstan, lalu dicatat. Pengukuran suhu udara

    dilakukan dengan menggunakan termometer celcius dengan cara termometer

    dibiarkan pada udara terbuka sekitar atau > menit sampai menun#ukkan

    angka yang konstan, lalu dicatat.

    %. Penetra! &a#a'a atau ke&era#an

    a. Secchi diskditurunkan ke dalam badan air hingga hampir tidak nampak

    lagi, kemudian diukur dengan meteran sebagai nilai 8.

    b. Secchi diskditurunkan ke dalam badan air hingga tidak nampak lagi, kemudian

    diangkat perlahan hingga mulai nampak lagi, lalu diukur sebagai nilai y.

    c. 7esarnya penetrasi cahaya dihitung dengan rumus sebagai berikut :

    Penetrasi cahaya C)

    Y +

    keterangan :8 : #arak saat kepingsecchitidak terlihat oleh mata

    y : #arak saat kepingsecchi terlihat lagi oleh mata

    (. Ke$alaman

    empelkan u#ung muka depth sounder ke permukaan air, lalu tekan

    tombol maka kedalaman air akan nampak pada layar.

    ). Total Suspended Solid*TSS+

    a. Kertas saring Whatman no. !1 dikeringkan dalam o+en dengan suhu 12>o

    9 selama 1 #am kemudian ditimbang sebagai berat awal (w2".

    ,. Sampel air diambil 1222 ml, dikocok sampai merata dan disaring dengan

    at tersuspensi yang tertampung dikeringkan dalam o+en dengan suhu

    12>o9 selama 1 #am dan ditimbang sebagai berat akhir (w 1".

    &. Selan#utnya dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

    SS C

    w1w

    0

    1000

    B

  • 7/25/2019 Revisi Laporan Limnologi Inti

    8/60

    keterangan :

    w1 : berat kertas saring dan at tersuspensi

    w2 : berat kertas saring

    1222 : berat air sampel yang dianalisa

    -. Total Dissolved Solid*TDS+

    b. $S diukur dengan menggunakan $S meter.

    B. Parameter Kma

    ". Derajat kea!aman *H+

    =ilai pH diukur dengan menggunakan kertas pH indikator. Kertas

    pH indikator dicelupkan ke dalam air sampai beberapa menit, kemudian

    warnanya dicocokkan dengan warna standar. Warna yang sesuai dengan yang

    telah dicelupkan tadi menun#ukkan nilai pH sampel.

    %. Ok!gen terlarut *DO+

    $5 diukur dengan menggunakan metode Winkler (Wetel and

    Dikens, 1)". 9aranya adalah sebagai berikut :

    a. Sampel air diambil dengan menggunakan botol Winkler )>2 ml secara

    hati-hati supaya tidak terdapat gelembung udara dalam botol.

    b. Sampel air yang telah diambil ditambah 6nS5!dan K5H-K4 masing-

    masing 1 ml kemudian dikocok sampai homogen. 7otol dibolak-balik

    minimal 1> kali dan sesudahnya diamkan sekitar ) menit atau hingga

    ter#adi endapan berwarna coklat.

    c. Kemudian ditambahkan 1 ml H)S5!pekat sampai endapan larut.

    d. Selan#utnya diambil 122 ml sampel air dan dimasukkan ke dalam botol

    *rlenmeyer kemudian ditambahkan indikator amilum sebanyak B-12tetes hingga berwarna biru.

    e. Kemudian dititrasi dengan =a)S)52,2)> = hingga tepat #ernih. Kadar

    oksigen terlarut dihitung dengan rumus :

    Kandungan 5ksigen terlarut C

    x122

    1222

    p 8 < 8 / mgEl

    keterangan :

    /

  • 7/25/2019 Revisi Laporan Limnologi Inti

    9/60

    p : #umlah =a)S)52,2)> = yang digunakan untuk titrasi (ml"

    < : normalitas larutan =a)S)5 ( 2,2)> ="

    / : bobot setara oksigen

    (. Kar,/n$/k!$a *0O%+ ,e,a!

    Karbondioksida (95)" bebas diukur dengan menggunakan metode

    titrimetri dengan =a)95(Wetel and Dikens, 1)".

    a. Sampel air diambil dengan menggunakan botol Winkler )>2 ml secara

    hati-hati supaya tidak terdapat gelembung udara dalam botol.

    b. Kemudian diambil 122 ml dimasukkan ke dalam labu *rlenmeyer dan

    ditambah dengan indikator phenolpthalin sebanyak > tetes.

    c. Kemudian dititrasi dengan =a)95 2,21 = hingga berwarna merah

    #ambu.

    d. Kadar 95)bebas ditentukan menurut rumus berikut :

    Kandungan 95)bebas C122

    1222

    8 p 8 < 8 )) mgEl

    keterangan :

    p : #umlah =a)95yang terpakai (ml"

    < : normalitas =a)95(2,21 ="

    )) : bobot setara 95)

    ). Da'a mengga,ung a!am *DMA+

    a. $6' diukur dengan cara mengambil sampel air dengan botol Winkler )>2

    ml secara hati-hati supaya tidak terdapat gelembung udara dalam botol.

    b. Kemudian diambil 122 ml dimasukkan ke dalam labu *rlenmeyer dan

    ditambah -> tetes indikator methyl orange.c. Selan#utnya dititrasi dengan larutan H9l 2,1 = sampai larutan berwarna

    merah bata.

    d. Kandungan $6' dihitung dengan menggunakan rumus :

    Kandungan $6' C122

    1222

    8 p 8 2 ml

    sampel yang telah diencerkan untuk 75$2dan 75$>.

    g. Sampel 75$>dan blanko 75$> disimpan dalam 75$ inkubator padasuhu )2o9 selama > hari.

    h. Sampel untuk 75$2dan blanko 75$2langsung dititrasi (lihat pengukuran

    $5".

    i. Setelah hari ke-> sampel untuk 75$>dan blanko 75$>dititrasi.

    #. Kadar 75$ dihitung menggunakan rumus berikut :

    75$>C

    ( ) ( )( )!

    !BB 1>2>2

    keterangan :

    F2 : 5)terlarut sampel saat t C 2 ( mg 2)El"

    F> : 5)terlarut sampel saat t C > ( mg 2)El"

    72 : 5)terlarut blanko saat t C 2 ( mg 2)El"

    7> : 5)terlarut sampel saat t C > ( mg 2)El"

    p : %aktor pengenceran

    12

  • 7/25/2019 Revisi Laporan Limnologi Inti

    11/60

    1. Pengukuran 0OD

    a. Sampel air diambil sebanyak 12 ml.

    ,. K)9r)5B ditambahkan ke dalam sampel.

    &. Sebanyak 1> ml H)S5!pekat ditambahkan.

    $. Sampel di re%luks selama ) #am dengan suhu 3>o9.

    e. Selan#utnya ditambahkan akuades dan -> tetes indicator %eroin.

    2. Sampel dititrasi dengan larutan 0'S.

    g. Hasil titrasi dihitung dengan rumus

    95$ C

    ( AB )x N x 8000

    Vs

    3. Pengukuran Am/na

    a. Sampel air dengan +olume >2 ml ditambahkan 1 ml ;nS5! kemudian

    diteteskan =a5H hingga ada endapan putih.

    b. Saring dengan kertas whatman.

    c. *$' 1 tetes ditambahkan kemudian ditambahkan larutan nestler.

    d. Hasil dispektro%otometer dengan G !)> nm.

    4. Pengukuran Ntrat

    a. Sampel air sebanyak >2 ml diambil

    b. 1 ml H9= 1 = ditambahkan ke dalam sampel air.

    c. Spektro%otometer G ))2 nm.

    5. Pengukuran Ntrt

    a. Sampel air sebanyak >2 ml diambil dari waduk.

    b. Sampel sebanyak 1 ml ditambahkan 1 ml sul%aramida, dan 1 ml =*$.

    c. Spektro%otometer dengan G !> nm.

    ". Pengukuran T/tal P

    a. Sampel air diambil sebanyak >2 ml.

    b. Sebanyak 1 ml H)S5!>= dan 2,! gr K)S)5/ditambahkan

    c. Sampel dipanaskan hingga )2 ml.

    d. 4ndikator pp ditambahkan kemudian ditambahkan =a5H hingga warna

    men#adi merah muda.

    e. 'kuades ditambahkan hingga >2 ml lalu dispektro%otometer G //2 nm.

    11

  • 7/25/2019 Revisi Laporan Limnologi Inti

    12/60

    %. Pengukuran Ort/2/!2at

    a. Sampel yang telah diawetkan diambil >2 ml ke dalam *rlenmeyer.

    b. Sebanyak 1-) tetes pp dan 1/2 tetes =a5H hingga larutan berwarna

    merah muda (pH

    /".

    c. Sebanyak / ml reagen campuran campuran y (>2 ml H)S5! > = > ml

    K. 'ntimol 1> ml 'mmonium 6olybdat 2 ml 'sam 'sorbic 122

    ml '. air yang tertampung

    dalam botol plankton-net dipindahkan ke dalam botol sampel dan diberi

    label, kemudian ditambahkan larutan lugol sebanyak tetes dan %ormalin

    !2A sampai konsentrasinya !A. 7anyaknya %ormalin yang ditambahkan

    berdasarkan rumus =18 @1C =)8 @).

    b. 4denti%ikasi dan penghitungan plankton

    Pengamatan plankton secara kualitati% dilakukan dengan

    membolak-balikan botol sampel sampai homogen. Sebanyak satu tetes

    diambil lalu diletakkan di atas object glass dan ditutup dengan cover

    glass. Sampel plankton diamati dengan menggunakan mikroskop

    sebanyak )2 lapang pandang, setiap sampel diulang kali. Plakton yang

    ditemukan diidenti%ikasi menggunakan buku identi%ikasi antara lain :

    $a+is (1>>" dan Sachlan (1/)". Plankton yang telah diamati kemudian

    dihitung kelimpahannya dengan menggunakan rumus : 0 8 = (indEp"

    1)

  • 7/25/2019 Revisi Laporan Limnologi Inti

    13/60

    ('PH', 13>", dimana = adalah #umlah indi+idu rataan tiap preparat,

    dan 0 adalah :

    0 C"

    !

    #

    #

    $

    $ 11

    )

    1

    )

    1

    Keterangan:

    0 : #umlah indi+idu per liter

    = : #umlah indi+idu yang diamati

    J1 : luas gelas penutup 1/81/ mm ()! mm)"

    J) : luas lapang pandang (1,11)B mm)"

    @1 : +olume air dalam botol penampung ()> ml"

    @) : +olume air di bawah gelas penutup (2,2> ml"

    P : #umlah lapang pandang yang diamati ()2 kali"

    W : +olume air yang disaring (122 D"

    Keanekaragaman plankton dihitung menggunakan rumus :

    H =t=1

    s

    Pi lnPi

    Keterangan:

    H : 4ndeks Keragaman

    S : Lumlah spesies

    Pi : niE=

    ni : Lumlah indi+idu spesies i

    = : Lumlah total plankton

    %. Pr/$ukt6ta! PrmerPengukuran produkti+itas primer menggunakan metode oksigen botol

    gelap-terang. 7otol Winkler gelap dan botol Winkler terang diikat dengan tali

    dan masing-masing diisi dengan air waduk. Kemudian kedua botol

    dicelupkan ke dalam waduk dengan cara digantung selama > #am yaitu dari

    pukul 2:22 sampai pukul 1:22. Kemudian $5 botol gelap-terang diukur.

    Mumus #umlah oksigen yang dihasilkan atau dibutuhkan pada saat proses

    1

  • 7/25/2019 Revisi Laporan Limnologi Inti

    14/60

    %otosintesisE respirasi dapat dirumuskan sebagai berikut (Wetel dan Dikens

    11".

    Keterangan:

    =PP :%et !rimary !roductivity (mg5)ElE#am"

    M : Mespirasi dan dekomposisi (mg5)ElE#am"

    NPP : &ross !rimary !roductivity(mg5)ElE#am"

    D : konsentrasi oksigen dalam botol terang (mg5)El"

    $ : konsentrasi oksigen pada botol gelap (mg5)El"

    4 : konsentrasi oksigen pada botol inisial (mg5)El"

    t : lama inkubasi (#am"

    Perhitungan produkti+itas primer %itoplankton dilakukan menurut

    rumus :

    Keterangan:

    NPP : Produksi Primer Kotor

    =PP : Produksi Primer 7ersih

    2,B> : 0aktor kon+ersi dari oksigen ke karbon (1)E)"

    D7 : 7otol terang, kandungan 5)pada botol terang setelah inkubasi

    $7 : 7otol gelap, kandungan 5)pada botol terang setelah inkubasi

    7erdasarkan kandungan kloro%ilnya, maka dapat dihitung nilai

    produkti+itas primer.

    PP CC 3,7

    R

    k

    Keterangan:

    1!

    %!! '

    %!!

    &!!

  • 7/25/2019 Revisi Laporan Limnologi Inti

    15/60

    PP : Produkti+itas Primer (gram 9Em)Ehari"

    9 : Lumlah seluruh kloro%il (kloro%il a b c"

    M : $aya tembus cahaya (keceraahan"

    k : =ilai e8tinction cahaya (2,2! 2,22//9 2,2>!9)E"

    1>

  • 7/25/2019 Revisi Laporan Limnologi Inti

    16/60

    II. HASIL DAN PEMBAHASAN

    A. Ha!l

    Ta,el ". Ha!l Anal!! Parameter F!ka

    ParameterKel/m/k

    " % ( ) - 1 3 4 5 "7

    Su#u Ar

    *70+)B )/ 2 )/ ) )B )/ )/ 2 )/

    Su#u U$ara

    *70+! )3 2 )B )/ )/ ) ) )/ 1

    TDS

    *mg8l+>/ 32 > 31 32 >! >/ >/ > >B

    TSS

    *mg8l+/, 12 B,) ,B 1, ),B 1B,> ) )B /

    Ke&era#an*&m+

    1>2 1)/ 12 1,> 13,! 132 1/ 13B,> 1)/,> 1>2

    Ke$alaman

    *m+) !,> 3,B !,> ,/ 3,3> /,/3 ,/ ,2) !,)/

    Ta,el %. Ha!l Anal!! Parameter Kma

    Paramete

    r

    Kel/m/k

    " % ( ) - 1 3 4 5 "7

    H 3 B B 3 3 B 3 3 B >

    DO ),> !,! !, !,! !,! !,3 ! >,> ,! >,)

    1

  • 7/25/2019 Revisi Laporan Limnologi Inti

    17/60

    BOD

    *mg8l+- 1,3 !,2> ,) ,1 ),3 1,>3 ,3 1,/

    0OD

    *mg8l+)/,/) // )1,2) 1),3 >>,) >3 /,3 //,/ 11,2 12,/

    0O% ,e,a!

    *mg8l+B,!/ ,/> ),) ,

    idak

    terdeteksi>,1B ,3 2,//

    idak

    terdeteksi),)

    DMA

    *mg8l+

    2,) 2,1) 2,> 1 2,3 2, 2,! 2,2,>! 1,1

    Ntrat

    *mg8l+2,)21 2,2B 2,2/ 2,12) 2,1!) 2,1B> 2,12 2,2)> 2,1/

    2,23

    B

    Ntrt

    mg8l+2,1/B 2,1! 2,2)2 2,2)> 2,221 2,212 2,22> 2,221 2,22)

    2,22

    !

    Am/na*mg8l+

    2,1) 2,1/> 2,32 2,> 2,!21 2,122 2,321 2,B/ 2,!)/ 2,!!2

    TP

    *mg8l+2,1) 2,2)1 2,)2 2,2) 2,13/ 2,1) 2,)B1 2,3) 2,12 2,>)

    Ort/2/!2a

    t

    *mg8l+

    2,1) 2,2)) 2,22 2,2> 2,!!3 2,12> 2,2B3 2,2! 2,2>> 2,2>1

    Ta,el ).( Ha!l Anal!! Parameter Kma

    Kel. Pr/$ukt6ta! Prmer Kl/r/2l

    1 1!),BBB!

    a: 2,/3>

    b: 1,)12B

    c: 1,2!!/

    ) !2>),BB a: ),B12>

    b: 1,3/!/1

    )

  • 7/25/2019 Revisi Laporan Limnologi Inti

    18/60

    c: 1,B)113

    >,>>

    a: ),)B2>

    b: 2,>2/)

    c: ),/B>B/

    ! B,B

    a: 1,1))1

    b: 2,333B/

    c: 2,31B11

    > B,!!3>

    a: 1,>13B

    b: 1,)3)/

    c: 1,!>2B>

    3 //!,!

    a: 2,B3/B

    b: 2,B22B!

    c: 2,B>BB

    B )/2BB, a: 2,>)32>b: 2,B!!B

    c: 2,!3

    / >)>,

    a: 2,3)12

    b: 2,21

    c: 2,)/!!1

    !!B,/

    a: 1,23)3

    b: 2,13

    c: 2,B1/)

    12 3>3,>B1!

    a : 2,///>

    b: 2,!)BBc: B,/3B

    Per#tungan Parameter F!ka

    SS CW1W0

    1000 8 123

    C0,20280,2001

    1000 8 123

    C ),B grEml

    Per#tungan Parameter Kma

    95) bebas C1000

    100 8 p 8 < 8 )) mgEl

    C1000

    100 8 ),> 8 2,21 8 ))

  • 7/25/2019 Revisi Laporan Limnologi Inti

    19/60

    C >,1B mgEl

    $6' C1000

    100 8 p 8 8 2,2)

    C 2, mgEl

    75$ C(X0X5 )(B0B5 )(1p)

    p

    C(7,17,1 )(5,98,5)(10,5)

    0,5

    C ),3 mgEl

    95$ C( AB )x N x 8000

    Vs

    C(169 )x 0,1x 8000

    100

    C >3 mgEl

    Per#tungan Parameter B/l/g

    PP CC 3,7

    R

    k

    C ),))!/ 8 ,B 8 1>2E 2,13

    C //!,!

    Kloro%il a C 11,/> $33! 1,>! $3!B 2,2/ $32

    C (11,/> 8 2,2B" (1,>! 8 2,2>" (2,2/ 8 2,2>!"

    C 2,B3/B

    Kloro%il bC ->,! $33! )1,2 $3!B ),33 $32

    C - (>,! 8 2,2B" ()1,2 8 2,2>" (),33 8 2,2>!"

    C 2,B22B!

    Kloro%il c C -1,3B $33! B,32 $3!B )!,>) $32

    C - (1,3B 8 2,2B" (B,32 8 2,2>" ()!,>) 8 2,2>!"

    C 2,B>BB

    Lumlah total kloro%il (9" C kloro%il abc

    !

  • 7/25/2019 Revisi Laporan Limnologi Inti

    20/60

    C 2,B3/B 2, B22B! 2,B>BB

    C ),))!/

    Kecerahan (M" C 132

    =ilai e8tinction cahaya (k" C 2,2! 2,22// 9 2,2>! 9 )E

    C 2,2! 2,22// (),))!/" 2,2>! (),))!/" )E

    C 2,13

    =PP CLIt

    C94,6

    5

    C4 ,6

    5

    C 2,// mgE5)ElE#am

    M CIDt

    C4,65,2

    5

    C - 2,1) mgE5)ElE#am

    NPP CLD

    t

    C95,2

    5

    C 2,B3 mgE5)ElE#am

    =PP C 2,B>LB (ppmO2 )IB (ppmO2)

    N PQ

    C 2,B>94,651,2

    C 2,B>4,4

    6

    C 2,)B>

    >

  • 7/25/2019 Revisi Laporan Limnologi Inti

    21/60

    NPP C 2,B>

    LB (ppmO2 )DB(ppmO2)N PQ

    C 2,B>95,251,2

    C 2,B>3,8

    6

    C 2,)B

    Kelimpahan Plankton

    0 CQ 1

    Q 2 8V1

    V2 81

    p 81

    w

    C324

    1,11279 890

    0,05 81

    20 81

    100

    C )1,13 8 1/22 8 2,2> 8 2,21

    C )3),2!!

    Staurastrum tetracerum C 1 8 )3),2!! C )3),2!!

    Crucigenia sp C 1 8 )3),2!! C )3),2!!

    Callothrixsp. C ) 8 )3),2!! C >)!.2//

    &lenodiniumsp C 8 )3),2!! C B/3.1)

    Brachionussp. C 1 8 )3),2!! C )3),2!!

    (nkistrodesmus )alcatus C 1B 8 )3),2!! C !!>!.B!/

    !innularia gibba C 1 8 )3),2!! C )3),2!!

    !andorina morum C ) 8 )3),2!! C >)!.2//

    !eridinium palatinum C 1 8 )3),2!! C )3),2!!

    Desmidium aptoganum C 1 8 )3),2!! C )3),2!!Keanekaragaman Plankton

    H C - O Pi ln Pi

    C - O O(2,2 4n 2,2" (2,2 4n 2,2" (2,23 4n 2,23" (2,2 4n 2,2"

    (2,2 4n 2,2" (2,>3 4n 2,>3" (2,2 4n 2,2" (2,23 4n 2,23" (2,2 4n

    2,2" (2,2 4n 2,2"Q

    C - (-2,12>" (-2,12>" (- 2,13/" (- 2,)13" (-2.12>" (- 2.)!" (-

    2,12>" (-2,13/" (-2,12>" (-2,12>"Q

    3

  • 7/25/2019 Revisi Laporan Limnologi Inti

    22/60

    C -(-1,>23"

    H C 1,>23

    Pi CN

    Staurastrum tetracerum ' 1E2 C 2,2

    Crucigenia sp. C 1E2 C 2,2

    Callothrix sp. C )E2 C 2,2>

    &lenodiniumsp C E2 C 2,2

    Brachionussp. ' 1E2 C 2,2

    (nkistrodesmus )alcatus ' 1BE2 C 2,>3

    !innularia gibba ' 1E2 C 2,2

    !andorinamorum ' )E2 C 2,2>

    !eridiniumpalatinum ' 1E2 C 2,2

    Desmidium aptoganum ' 1E2 C 2,2

    B

  • 7/25/2019 Revisi Laporan Limnologi Inti

    23/60

    9am,ar ).". Sta!un Per&/,aan 1 *Keram,a+

    9am,ar #a!l erlakuan arameter 2!ka: kma: ,/l/g

    9am,ar ).%. Ha!l

    Anal!! A,!/r,an!Kl/r/2l a:,: $an &

    9am,ar ).1. Ha!lAnal!! 0OD

    9am,ar )."7. HA!lAnal!! t/tal P

    /

  • 7/25/2019 Revisi Laporan Limnologi Inti

    24/60

    9am,ar ).4. Ha!l

    Anal!! Ntrat

    9am,ar ).5. Ha!l

    Anal!! Ort/2/!2at

    9am,ar )."(.Callothrix

    !.

    9am,ar ).").

    Ankistrodesmus

    falcatus

    9am,ar )."-.

    Crucigenia !.

    9am,ar )."1.Desmidium

    aptoganum

    9am,ar )."3.

    Pandorina morum

    9am,ar )."4.

    Pinnularia gibba

    9am,ar )."5.

    9am,ar ).%7.

    Glenodinium !.

    9am,ar ).%".

    Brachionus!.

    9am,ar ).%%.

    Staurastrum tetracerum

  • 7/25/2019 Revisi Laporan Limnologi Inti

    25/60

    Pem,a#a!an

    Waduk Pen#alin terletak di $esa Windua#i Kec. Paguyangan Kab. 7rebes,

    Lawa engah pada ketinggian 3> mdpl dengan luas permukaan sebesar 1)> ha

    dan +olume ,> #uta m. $ari kota Paguyangan #araknya 3 km, dari kota 7umiayu

    1) km. Sedangkan dari Purwokerto 2 km. $i sebelah selatan berbatasan dengan

    Kabupaten 7anyumas dan Kabupaten 9ilacap, di sebelah timur dengan Kabupaten

    egal, di sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten 9irebon dan Kabupaten

    Kuningan. $ari ka#ian merupakan daerah aliran sungai Waduk Pen#alin yang

    secara geogra%is terletak pada 2B1 21R - 2B)2 !BR DS (Dintang Selatan" dan

    1221 !1R - 122 )2R 7 (7u#ur imur" (Purwati et al., )212".

    Waduk ini dibangun pada tahun 121! dan dipergunakan untuk

    memenuhi kebutuhan air irigasi seluas ).222 Ha. Sumber air waduk berasal dari

    aliran Sungai Pen#alin, Sungai Soka, Sungai Narung dan Sungai Pemali. Selain

    dari sungai, sumber lainnya berasal dari air hu#an yang #atuh di $aerah 'liran

    Sungai ($'S" Waduk Pen#alin dan yang #atuh langsung ke waduk. 9urah hu#an

    tahunan rata-rata di daerah ini berkisar antara ).B>2 mm (Hedianto et al., )21".

    @olume e%ekti% waduk pada awal mula beroperasi sebesar ,> #uta m.

    Setelah beroperasi selama B3 tahun diperkirakan +olume Waduk Pen#alin kurang

    dari >2A. Hal ini dibuktikan dari +olume waduk yang sudah tidak dapat lagi

    mengairi irigasi seluas ).222 Ha. Seiring ber#alannya waktu, selain ber%ungsi

    sebagai irigasi, Waduk Pen#alin #uga diman%aatkan sebagai lokasi wisata dan

    budidaya perikanan (Hedianto et al., )21".

    Pengu#ian kualitas air dapat dilakukan untuk mengetahui kondisi air di

    suatu perairan sesuai dengan baku mutu atau tidak. I#i pemerikasaan kualitas air

    di suatu area perairan mencakup pengukuran parameter %isika, kimia, dan biologi.

    Pengukuran parameter %isika meliputi suhu, penetrasi cahaya, kedalaman, Total

    Dissolved Solid($S" dan Total Suspended Solid(SS". 0aktor kimia yang terdiri

    dari pH, oksigen terlarut ($5", 95) bebas,Biological Oxygen Demand (75$",

    $aya 6enggabung 'sam ($6'", ortho%os%at, ChemicalOxygen Demand (95$",

    ammonia, total %os%or, nitrit serta nitrat. Sedangkan pengukuran parameter biologi

    meliputi keragaman dan kelimpahan plankton serta produkti+itas primer ('PH',

    1>".

    12

  • 7/25/2019 Revisi Laporan Limnologi Inti

    26/60

    ". Parameter F!ka

    Pamameter %isika yang diamati antara lain: Suhu udara, suhu air,

    kedalaman, penetrasi cahaya, Total Suspended Solid (SS", Total Dissolved

    Solid($S".

    a. Su#u

    Suhu merupakan %aktor %isika yang penting di semua sektor

    kehidupan di dunia. 6enurut hukum @ant Ho%%, kenaikan suhu 129 akan

    mempercepat reaksi men#adi dua kali lebih cepat. Suhu menurun secara

    teratur sesuai dengan kedalaman perairan. Hal ini karena kurangnya intensitas

    matahari yang masuk ke perairan. Suhu air pada kedalaman melebihi 1222

    meter relati% konstan, berkisar antara )-!o9. Suhu merupakan salah satu %aktor

    yang sangat penting dalam mengatur proses kehidupan dan penyerapan

    organisme. Proses kehidupan +ital yang sering disebut proses metabolisme

    hanya ber%ungsi dalam kisaran suhu yang relati% sempit biasanya 2-!2o9

    (6itsch and Nosselink, 1!".

    7erdasarkan hasil pengukuran, terdapat +ariasi suhu air dan suhu

    udara di Waduk Pen#alin pada stasiun yang berbeda. Hasil pengukuran

    disa#ikan dalam gra%ik di bawah ini.

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

    0

    5

    10

    1520

    25

    30

    35

    40

    Su#u

    Suhu Air Suhu Udara

    Kel/m/k

    Su#u *O0+

    11

  • 7/25/2019 Revisi Laporan Limnologi Inti

    27/60

    7erdasarkan hasil pengukuran yang dilakukan, suhu air waduk pada

    beberapa titik cenderung menun#ukkan hasil yang hampir sama berkisar )B

    2o9. 6enurut 'labaster (1/)", yang menyatakan suatu daerah perairan

    memiliki si%at lambat dalam menerima kalor namun #ika kalor telah terikat,

    pelepasan kalor tersebut #uga cenderung lambat. 0luktuasi suhu air di suatu

    daerah perairan yakni suhu cenderung akan tinggi pada waktu siang

    men#elang sore hari namun pada waktu malam hari suhunya akan cenderung

    turun sampai men#elang pagi hari. Perairan yang dangkal akan lebih cepat

    menyerap kalor dan lebih cepat melepaskannya dibandingkan dengan

    perairan yang dalam. 6enurut $a+is (1>", suhu air di dalam suatu perairan

    tropis cenderung lebih konstan dibanding daerah lainnya. Kisaran suhu yang

    baik untuk pertumbuhan plankton di dalam suatu perairan adalah )2-2o9,

    sehingga dapat dikatakan bahwa suhu air di Waduk Pen#alin berada pada

    kisaran normal dan dalam keadaan baik untuk siklus rantai kehidupan di

    dalamnya yang dapat mengoptimalkan pertumbuhan organism ikan yang

    dibudidayakan

    ,. Penetra! &a#a'a

    Kecerahan adalah sebagian cahaya yang diteruskan dalam air dan

    dinyatakan dengan persen (A", dari beberapa pan#ang gelombang di daerah

    spektrum yang terlihat cahaya yang melalui lapisan sekitar satu meter, #atuh

    agak lurus pada permukaan air (Kordi & ancung, )22B".

    Kecerahan air berkisar antara !2-/> cm, tidak melan#utkan perbedaan

    yang besar. Kecerahan air pada musim kemarau (Luli September )222"

    adalah !2-/> cm, dan pada musim hu#an (=o+ember dan $esember )222"

    antara 32-/2 cm. Kecerahan air di bawah 122 cm, tergolong tingkatkecerahan rendah ('krimi & Subroto, )22)".

    6enurut *%%endi ()22", kecerahan air tergantung pada warna dan

    kekeruhan. Kecerahan merupakan ukuran transparansi perairan yang

    ditentukan secara +isual dnegan menggunakan secchi disk. Kekeruhan pada

    perairan yang tergenang (lentik", misalnya danau, lebih banyak disebabkan

    oleh bahan tersuspensi yang berupa koloid dan partikel-partikel halus

    sedangkan kekeruhan pada sungai yang sedang ban#ir lebih banyak

    1)

  • 7/25/2019 Revisi Laporan Limnologi Inti

    28/60

    disebabkan oleh bahan-bahan tersuspensi yang berukuran lebih besar yang

    berupa lapisan permukaan tanah yang terletak oleh aliran air pada saat hu#an.

    Pengukuran penetrasi cahaya yang dilakukan dengan secchi disk.

    Hasil pengukuran di beberapa stasiun di Waduk Pen#alin disa#ikan dalam

    gra%ik di bawah ini:

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

    0

    50

    100

    150

    200

    Kecerahan

    Kecerahan

    Kelompok

    Kecerahan (cm)

    7erdasarkan hasil yang didapatkan dari pengukuran yang dilakukan,

    penetrasi cahaya pada beberapa titik di waduk cenderung menun#ukkan hasil

    yang berbeda. Penetrasi cahaya yang masuk ke kolam berkolerasi dengan

    tingkat kedalaman kolam tersebut. 6enurut Soeseno (1B2", perairan dengan

    kedalaman kurang dari >2 m masih mendapat cahaya matahari sampai pada

    dasar perairan kolam tersebut. Sedangkan perairan dengan kedalaman lebih

    dari >2 m cahaya matahari tidak dapat menenmbus hingga dasar waduk

    tersebut. Sedangkan rata-rata nilai penetrasi cahaya yang diamati di WadukPen#alin antara 1,) - ) cm.

    6enurut 'r%iati et al.()22)", kecerahan air berkisar antara !2-/> cm.

    Perairan oligotropik mempunyai batas kecerahan T3 m, mesotropik 3 m

    dan eutropik U m. 7erdasarkan keterangan tersebut dan hasil pengamatan,

    dapat dikatakan bahwa perairan Waduk Pen#alin termasuk perairan eutropik.

    Perairan eutropik merupakan perairan yang dangkal, tumbuhan litoral

    melimpah, kepadatan plankton lebih tinggi, sering ter#adi blooming alga

    1

  • 7/25/2019 Revisi Laporan Limnologi Inti

    29/60

    dengan tingkat penetrasi cahaya matahari umumnya rendah. Semakin dalam

    perairan maka semakin tidak subur, tumbuhan litoral #arang dan kepadatan

    plankton rendah, tetapi #umlah spesiesnya tinggi. *utro%ikasi akan

    menyebabkan meningkatnya produksi ikan sebagai kelan#utan dari tropik

    le+el organik dalam suatu ekosistem (Wiadnya et al., 1"

    &. Ke$alaman

    Kedalaman air merupakan parameter yang penting dalam

    memecahkan masalah tertentu berbagai pesisir seperti erosi, pertambakan,

    stabilitas garis pantai, pelabuhan dan konsekuensi pelabuhan dan konsekuensi

    pelabuhan, e+aluasi penyimpanan pasang surut, pengerukan, pemeliharaan

    dan lain-lain (Pourawala, )21)".

    6enurut 'riana ()22)", basimeteri adalah ukuran tinggi rendahnya

    dasar laut. Perubahan kondisi hidrogra%i di wilayah perairan laut dan pantai

    disamping disebabkan oleh %enomena perubahan penggunaan lahan di

    wilayah sungai. erbawanya berbagai material partikel dan kandungan oleh

    aliran sungai semakin mempercepat proses pendangkalan di perairan.

    Kedalaman perairan sangat berpengaruh terhadap kualitas air pada lokasi

    yang dangkal akan lebih mudah ter#adi pengadukan dasar akibat dari

    pengaruh gelombang yang pada akhirnya kedalaman perairan lebih dari m

    dari dasar #aring (Setiawan, )21)".

    7erdasarkan hasil pengukuran, terdapat +ariasi kedalaman di Waduk

    Pen#alin pada stasiun yang berbeda. Hasil pengukuran disa#ikan dalam gra%ik

    di bawah ini:

    1!

  • 7/25/2019 Revisi Laporan Limnologi Inti

    30/60

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

    0

    2

    4

    6

    8

    10

    12

    Kedalaman

    Kedalaman

    Kelompok

    Kedalaman (m)

    7erdasarkan hasil yang didapatkan dari pengukuran kedalaman yang

    dilakukan di beberapa titik menun#ukan kedalaman yang berbeda-beda.

    6enurut 9holik (1/3", kedalaman kolam dapat dipengaruhi oleh padatan

    suspensi yang mengendap di dasar kolam baik yang terbawa masuk melalui

    aliran air maupun hasil dari buangan metabolisme dan seresah yang

    mengendap di dasar perairan. Kedalaman air yang baik untuk kolam budidaya

    berkisar B2-122 cm. Kedalaman Waduk Pen#alin berdasarkan hasil

    pengukuran berkisar dari )-,/ m, sehingga dalam kedalaman ini kurang baik

    untuk budidaya ikan atau organisme lain di dalamnya. Kedalaman yang

    terlalu rendah dapat menyebabkan tingkat penyerapan panas sinar matahari

    yang terlalu tinggi dan luas permukaan untuk respirasi sempit sehingga dapat

    mempengaruhi metabolisme dan pertumbuhan organisme tidak optimal

    (Sumawid#a#a, 1B!".$. Total Suspended Solid*TSS+

    Kandungan padatan tersuspensi dalam perairan tidak boleh melebihi

    1222 mgEl (Pascod, 1B". ingginya kandungan SS dalam perairan akan

    mengurangi kedalaman penetrasi cahaya matahari ke dalam air sehingga

    berpengaruh langsung terhadap %otosintesis oleh %itoplankton dan pengaruh

    tidak langsung terhadap keberadaan ooplankton dalam perairan (0ardia,

    1)". Total Suspended Solid(SS" yang tinggi dalam suatu perairan dapat

    1>

  • 7/25/2019 Revisi Laporan Limnologi Inti

    31/60

    mengurangi nilai guna perairan dan mempengaruhi organisme yang hidup di

    dalamnya (Sumawid#a#a, 1B!".

    Hasil pengukuran kadar SS disa#ikan dalam histogram berikut ini :

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

    0

    5

    10

    15

    20

    25

    30

    TSS

    TSS

    Kelompok

    TSS (mg/l)

    Total Suspended Solid(SS" dari hasil praktikum pada beberapa titik

    percobaan, diperoleh data yaitu dibawah )2 mgEl. Hasil pengukuran SS ini

    masih dalam batas untuk perairan prerikanan. Hasil pengukuran SS

    menun#ukan nilai yang normal atau masih dalam baku mutu air untuk

    perikanan, yakni berdasar PP =o./) ahun )22) baku mutu pH untuk

    perairan kelas tiga adalah !22 mgEl. Sumawid#a#a (1B!" menyatakan bahwa

    SS akan berpengaruh terhadap ke#ernihan air, selan#utnya berpengaruh

    terhadap daya penetrasi cahaya dan akhirnya akan mempengaruhi

    produkti+itas primer. SS yang tinggi dapat menghalangi masuknya sinar

    matahari ke dalam air, sehingga akan mengganggu proses %otosintesis danmenyebabkan turunnya oksigen terlarut yang dilepas ke dalam air oleh

    tanaman.

    e. Total Dissolved Solids*TDS+

    Total Dissolved Solids($S" merupakan semua substansi anorganik

    dan organik dalam air yang dapat melewati %ilter ) Vm. Secara umum, $S

    adalah #umlah kation dan anion dalam air. 4on dan senyawa ionik yang

    menyusun $S biasanya mencakup karbonat, bikarbonat, klorida, %luorida,

    13

  • 7/25/2019 Revisi Laporan Limnologi Inti

    32/60

    sul%at, %os%at, nitrat, kalsium, magnesium, sodium, dan potasium, namun

    semua ion yang ada akan berkontribusi terhadap #umlah total. 4on organik

    mencakup polutan, herbisida, dan hidrokarbon. Selain itu, senyawa bahan

    organik di tanah seperti asam humik atau %ul+ik #uga tercakup di $S. $S

    mencakup semua molekul mineral dan organik yang menyediakan man%aat

    seperti nutrien atau kontaminan seperti logam beracun dan polutan organik.

    'ir dengan konsentrasi $S lebih tinggi dari 1222 mgEl dianggap keruh.

    Perubahan konsentrasi $S di perairan alami seringkali merupakan hasil dari

    limbah industri, perubahan keseimbangan air (dengan membatasi pemasukan

    air, dengan peningkatan penggunaan air atau peningkatan presipitasi", atau

    dengan penyusupan garam ke air (Ninting, )22B". 7erdasarkan PP =o./)

    ahun )221 tentang baku mutu kandungan #umlah padatan terlarut pada

    perairan kelas dua yang dian#urkan adalah maksimal >22 mgED.

    Hasil pengukuran $S disa#ikan dalam histogram berikut :

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

    0

    10

    20

    30

    40

    50

    60

    70

    TDS

    TDS

    Kelompok

    TDS (mg/l)

    7erdasarkan hasil pengukuran $S, didapatkan nilai rentang $S

    antara >! mgEl sampai dengan 31 mgEl, dengan rata-rata >/,! mgEl. Hasil ini

    menun#ukan nilai $S masih dibawah nilai batas. 'rtinya keadaan perairan

    waduk Pen#alin masih cukup baik dilihat dari nilai $S nya. $S tidak

    dianggap sebagai polutan primer terhadap berbagai pengaruh kesehatan yang

    terkait pada standar air minum untuk manusia, namun $S dianggap sebagai

    1B

  • 7/25/2019 Revisi Laporan Limnologi Inti

    33/60

    indikasi karakteristik estetika dari air minum dan sebagai indikator luas

    terhadap susunan kontaminan kimiawi. $S dapat menyebabkan toksisitas

    melalui peningkatan salinitas, perubahan komposisi ionic perairan dan

    toksisitas ion indi+idu. Peningkatan salinitas terbukti menyebabkan

    perubahan dalam komunitas biotik, membatasi biodi+ersitas, menyingkirkan

    spesies yang kurang toleran, dan menyebabkan dampak akut atau kronik di

    tahapan hidup tertentu (*%%endi, )22".

    %. Parameter Kma

    Pamameter kimia yang diamati antara lain: pH (dera#at keasaman",

    Dissolved Oksigen ($5", karbondioksida (95)" bebas, $aya mengapung

    asam ($6'", Biological Oxygen Demand (75$", Chemical Oxygen

    Demand (95$", 5rtho%os%at, ammonia, otal 0os%or, nitrit dan =itrat.

    a. H *$erajat kea!aman+

    6enurut Kordi & tan#ung ()22B", dera#at keasaman lebih dikenal

    dengan istilah pH. pH (singkatan daripuissane negati) de *", yaitu logaritma

    dari kepekaan ion-ion H (hidrogen" yang terlepas dalam satu cairan. $era#at

    keasaman atau pH air menun#ukkan akti+itas ion hidrogen dalam larutan

    tersebut dan dinyatakan sebagai konsentrasi ion hidrogen (dalam nol per liter"

    pada suhu tertentu atau dapat ditulis.

    pH C -log (H" (Kordi & an#ung, )22B".

    Suatu ukuran yang menun#ukkan apakah air bersi%at asam atau dasar

    dikenal sebagai pH. lelah tepatnya, pH menun#ukkan konsentrasi ion hidrogen

    dalam air dan dide%inisikan sebagai logaritma negati% dari konsentrasi ion

    hidrogen molar (-log (H". 'ir dianggap asam bila pH dibawah B dan dasar

    ketika pH di atas B. Sebagai besar nilai pH ditemui #atuh antara 2 sampai 1B.pH yang baik adalah budidaya adalah 3,>-2 (Wurts & Mobert, 1)".

    Kecepatan di%usi oksigen dari udara, tergantung dari beberapa %aktor, sepreti

    kekeruhan air, suhu, slainitas, pergerakan massa air dan udara, seperti arus,

    gelombang dan pasang surut (Salmin, )22>".

    Hasil pengukuran $S disa#ikan dalam histogram berikut :

    1/

  • 7/25/2019 Revisi Laporan Limnologi Inti

    34/60

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 100

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    pH

    pH

    Pengukuran dera#at keasaman (pH" dilakukan dengan menggunakan

    kertas pH Ini+ersal. 7erdasarkan hasil pengukuran yang dilakukan diperoleh

    nilai pH air berkisar >-B. Hasil pengukuran pH menun#ukan nilai yang normal

    atau masih dalam baku mutu air untuk perikanan, yakni berdasar PP =o./)

    ahun )221 baku mutu pH untuk perairan kelas tiga adalah berkisar 3-.

    6enurut 'labaster & Dloyd (1/)", nilai pH yang terdapat dalam perairan

    dapat menggambarkan tingkat produkti+itas perairan tersebut, yaitu pH >,>-

    3,> termasuk dalam perairan yang tidak produkti%, nilai pH 3,>-B termasuk

    dalam perairan yang produkti%, dan pH B,>-/,> termasuk dalam perairan yang

    sangat produkti%.

    ,. Dissolved ksigen*DO+

    5ksigen terlarut adalah parameter kimia perairan yang menun#ukkan

    banyaknya oksigen yang terlarut dalam suatu ekosistem perairan. 5ksigenterlarut dibutuhkan oleh semua #asad hidup untuk pernapasanproses

    metabolisme atau pertukaran at yang menghasilkan energi. Sumber utama

    oksigen dalam suatu perairan berasal dari suatu proses di%usi dari udara bebas

    dan hasil %otosintesis organisme yang hidup dalam perairan tersebut (Salmin,

    )222".

    5ksigen merupakan komponen penting dan men#adi %aktor pembatas

    bagi organisme perairan. Hal ini karena daya larut oksigen di perairan rendah

    1

  • 7/25/2019 Revisi Laporan Limnologi Inti

    35/60

    serta dipengaruhi oleh suhu dan salinitas. 6akin tingggi suhu dan salinitas

    maka kelarutan oksigen makin rendah. Kelarutan oksigen dalam air

    dipengaruhi oleh beberapa %aktor seperti suhu, salinitas, pergerakan air, lias

    daerah permukaan yang terbuka, tekanan atmos%ir dan persentase oksigen di

    sekelilingnya.

    6enurut Imaly & 9u+in (1//", dampak tingginya adar $5

    terhadap lingkungan adalah:

    1. Keaitersediaan oksigen terlarut merupakan in%ormasi pentingdalam reaksi

    secara biologi dan biokimia di perairan.

    ). Konsentrasi oksigen yang tersedia berpengaruh secara langsung terhadap

    kehidupan akuatik khususnya respirasi aerobik, pertumbuhan dan

    reproduksi.

    . Konsentrasi oksigen terlarut di perairan #uga menentukan kapasitas

    perairan untuk menerima beban bahan organik tanpa menyebabkan

    gangguan atau mematikan organisme hidup.

    Hasil pengukuran yang dilakukan di beberapa stasiun di Waduk

    Pen#alin disa#ikan dalam gra%ik di bawah ini.

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

    0

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    10

    DO

    D

    7erdasarkan hasil pengukuran yang dilakukan diperoleh rata-rata

    per semua bagian kolam nilai $5-nya adalah >.1B mgEl. Hasil pengukuran

    $5 menun#ukan nilai yang normal atau berada kisaran nilai baku mutu air

    )2

  • 7/25/2019 Revisi Laporan Limnologi Inti

    36/60

    untuk kolam perikanan. 7erdasarkan PP =o./) ahun )221, kadar oksigen

    terlarut untuk perairan kelas tiga seharusnya lebih besar dari mgEl.

    Sehingga dapat dikatakan kandungan oksigen terlarut di waduk pen#alin

    berada pada kisaran normal dan baik untuk pertumbuhan optimal

    organisme di dalamnya.

    &. 0O%* kar,/n$/k!$a ,e,a!+

    Karbondioksida merupakan produk dari respirasi yang dilakukan

    oleh tanaman maupun hewan. Ketersediaan karbondioksida adalah sumber

    utama untuk %otosintesis, dan pada banyak cara menun#ukkan hubungan

    keterbalikan dengan oksigen. 6eskipun suhu merupakan %aktor utama

    dalam regulasi konsentrasi oksigen dan karbondioksida, tetapi hal ini #uga

    tergantung pada %otosintesis tanaman, respirasi dari semua organisme,

    aerasi air, keberadaan gas gas lainnya dan oksidasi kimia yang mungkin

    ter#adi (Noldman & Horne, 1/".

    Ketersediaan karbondioksida terlarut di air dapat bersumber dari air

    tanah, dekomposisi at organik, respirasi organisme air, senyawa kimia

    dalam air maupun dari udara namun dalam #umlah yang sangat sedikit

    (Subari#anti, 12". umbuhan akuatik, misalnya alga, lebih menyukai

    karbondioksida sebagai sumber karbon dibandingkan dengan bikarbonat

    dan karbonat. 7ikarbonat sebenarnya dapat berperan sebagai sumber

    karbon. 7ikarbonat harus dikon+ersi terlebih dahulu men#adi

    karbondioksida dengan bantuan enim karbonik anhidrase di dalam

    kloroplas (7oney, 1/ dalam *%%endi, )22".

    Karbondioksida baik dalam bentuk 95) bebas maupun sebagai

    karbonat dan bikarbonat terdapat dalam air terutama dihasilkan oleh prosesperna%asan organisme dan penguraian bahan organik dalam perairan.

    Kandungan karbon dioksida bebas #arang diukur di tambak, hal ini karena

    kandungan pytoplankton

    yang cukup tinggi dalam tambak sehinggan karbon dioksida yang

    ada terpakai dalam proses %otosintesa ataupun segera dilepaskan ke udara.

    Selain itu karena kuatnya si%at bu%%er air laut, 95)bebas yang masuk ke

    dalam perairan segera berubah men#adi karbonat dan bikarbonat sehingga

    )1

  • 7/25/2019 Revisi Laporan Limnologi Inti

    37/60

    tidak banyak mempengaruhi pH air. $aya toleransi organisme terhadap

    95) bebas dalam air bermacam-macam tergantung #enisnya tapi pada

    umumnya bila lebih dari 1> ppm dapat memberikan pengaruh yang

    merugikan.

    Hasil pengukuran yang dilakukan di beberapa stasiun di Waduk

    Pen#alin menun#ukkan adanya +ariasi nilai 95) bebas, sebagaimana

    disa#ikan dalam gra%ik di bawah ini.

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

    0

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    CO2 bebas

    !2 "e"a#

    7erdasarkan hasil pengukuran yang dilakukan diperoleh rata-rata

    per semua bagian kolam nilai 95)-nya adalah >,1B mgEl. Hasil pengukuran

    95)menun#ukan nilai yang normal atau berada kisaran nilai baku mutu

    air untuk kolam perikanan. Kandungan 95) bebas pada waduk Pen#alin

    masih bisa ditolerir oleh organisme perairan karena masih di bawah batas

    normal yakni >2 mgEl (7rotowid#oyo et al., 1>".$. Da'a mengaung a!am *DMA+

    $aya menggabung asam ($6'" sangat mempengaruhi %luktuasi

    nilai pH dalam suatu perairan. 0luktuasi pH di perairan secara mendadak

    dapat menyebabkan kematian biota akuatik. Keseimbangan pH perlu

    di#aga agar kondisi dalam perairan tetap stabil. ingkat %luktuasi pH di

    perairan perlu adanya sistem penyangga yang dapat mempertahankan

    tingkat keasaman perairansehingga perlu dilakukan pengukuran $6' di

    ))

  • 7/25/2019 Revisi Laporan Limnologi Inti

    38/60

    dalam suatu ekosistem perairan. $6' digunakan untuk mengetahui

    #umlah total basa, biasanya sebanding dengan ion karbonat dan bikarbonat

    (7rotowid#oyo et al., 1>".

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

    0

    0$2

    0$4

    0$6

    0$8

    1

    1$2

    DMA

    D%A

    7erdasarkan hasil pengukuran yang dilakukan diperoleh rata-rata

    per semua bagian waduk nilai $6'-nya adalah 2, mgEl. Hasil

    pengukuran $6' menun#ukan nilai yang tidak normal atau berada di luar

    nilai baku mutu air. 6enurut Wardoyo (1/1", kadar $6' yang baik bagi

    kolam perikanan berkisar antara ),2-),> mgEl. Sedangkan kadar $6' yang

    diperoleh saat pengukuran adalah berkisar 2,1-1,1 mgEl, maka dapat

    dikatakan kadar $6' pada Waduk Pen#alin di bawah kadar normal dan

    kurang baik untuk kelangsungan hidup organisme di perairan tersebut. 'ir

    akan kehilangan kemampuannya sebagai bu))er (penyangga kualitas air

    dari goncangan pH" dan tingkat keasaman air tersebut terganggu. Hal inidapat menyebabkan kematian organisme perairan, termasuk ooplankton

    pada kadar $6' yang rendah karena metabolisme dan respirasinya yang

    akan terganggu (Sutisna & Sudarmanto, 1>".

    e. Biological x!gen Demand *BOD+

    6enurut *%%endi ()22", secara tidak langsung 75$ merupakan

    gambar kadar garam organik, yaitu #umlah oksigen yang dibutuhkan oleh

    mikroba oleh mikroba aerob untuk mengoksidasi bahan organik men#adi

    )

  • 7/25/2019 Revisi Laporan Limnologi Inti

    39/60

    karbondioksida dan air ($a+is & 9ornwell, 11". Parameter ini

    dide%inisikan sebagai #umlah oksigen, dibagi dengan +olume sistem,

    diambil melalui akti+itas respirasi mikroorganisme yang tumbuh pada

    senyawa organik dalam sampel (misalnya air atau lumpur" ketika

    diinkubasi pada suhu tertentu (biasanya )2o9" untuk #angka waktu tetap

    (biasanya > hari, 75$>" (Louanneau et al., )21!".

    Biochemical Oksigen Demandatau 75$ adalah suatu karakteristik

    yang menun#ukkan #umlah oksigen terlarut yang diperlukan oleh

    mikroorganisme (biasanya bakteri" untuk mengurai atau mendekomposisi

    bahan organik dalam kondisi aerobik (alib, )21)". Selama pemeriksaan

    75$, contoh yang diperiksa harus bebas dari udara luar mencegah

    kontaminasi dari oksigen yang ada di udara bebas. Konsentrasi air

    buanganEsampel tersebut yang harus berada pada suatu tingkat pencemaran

    tertentu, hal ini untuk men#aga supaya oksigen terlarut selalu ada selama

    pemeriksaan. Hal ini penting diperhatikan meningkat kelarutan oksigen

    dalam air terbatas dan hanya berkisar ppm pada suhu )29 (Salmin,

    )22>".

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

    0

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    10

    BOD

    &D

    0aktor-%aktor yang mempengaruhi 75$ adalah #umlah senyawa

    organik yang diuraikan, tersedianya mikroorganisme aerob dan tersedianya

    se#umlah oksigen yang dibutuhkan dalam proses penguraian tersebut

    )!

  • 7/25/2019 Revisi Laporan Limnologi Inti

    40/60

    (7arus, 12 dalam Sembiring, )22/". 7erdasarkan hasil pengukuran

    didapatkan nilai 75$ Waduk Pen#alin sebesar ),3 mgEl. 7erdasarkan PP

    =o./) ahun )221, baku mutu kandungan 75$ pada perairan kelas dua

    adalah kurang dari mgEl, sehingga dapat dikatakan bahwa 75$ di

    Waduk Pen#alin berada pada kisaran normal dan baik untuk pertumbuhan

    optimal organisme di dalamnya. 6enurut Pascod (1B", nilai 75$ yang

    tinggi dalam perairan akan menyebabkan de%isit oksigen sehingga

    mengganggu kehidupan organisme perairan, dan pada akhirnya

    menyebabkan kematian. Biological Oxygen Demand (75$" adalah

    kuantitas oksigen yang diperlukan oleh mikroorganisme aerob dalam

    menguraikan senyawa organik terlarut. Kandungan 75$ berkolerasi

    dengan kandunganDissolved Oxygen($5", di mana apabila 75$ tinggi

    maka $5 menurun karena oksigen yang terlarut tersebut digunakan oleh

    bakteri, akibatnya ikan dan organisme air yg bernapas menggunakan

    insang terancam mati. Hubungan keduanya adalah sama-sama untuk

    menentukan kualitas air, tetapi 75$ lebih cenderung ke arah cemaran

    organik. ingginya nilai 75$ dapat disebabkan oleh tingginya kandungan

    bahan organik pada perairan tersebut yang dimungkinkan berasal dari

    endapan pakan ikan maupun #asad biota yang mati.

    2. Chemical ox!gen demand *0OD+

    Chemical Oxygen Demand(95$" merupakan #umlah oksigen yang

    dibutuhkan untuk mengoksidasi seluruh bahan-bahan organik yang ada

    dalam air baik yang mudah diuraikan secara biologis maupun terhadap

    yang sukar atau tidak bisa diuraikan secara biologis. Pengukuran 95$

    dilakukan untuk mengetahui tingkat penguraian produk-produk kimiawiseperti senyawa minyak dan buangan kimia lainnya yang sangat sulit atau

    bahkan tidak bisa diuraikan oleh mikroorganisme (alib & 6awar, )21)".

    Selisih hasil nilai antara pengukuran 95$ dan 75$ memberikan

    gambaran besarnya bahan organik yang sulit terurai di perairan tersebut.

    =ilai dari 95$ bisa sama dengan 75$, tetapi nilai 75$ tidak bisa lebih

    besar dari 95$, #adi nilai 95$ dapat menggambarkan #umlah total bahan

    organik yang ada. =ilai 75$ tidak bisa lebih besar dari 95$ karena

    )>

  • 7/25/2019 Revisi Laporan Limnologi Inti

    41/60

    senyawa kompleks anorganik yang ada di perairan yang dapat teroksidasi

    #uga akan ikut dalam reaksi pengu#ian (7arus, )221".

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

    0

    10

    20

    30

    40

    50

    60

    70

    80

    90

    100

    COD

    !D

    Kadar 95$ waduk berdasarkan praktikum didapatkan >3 mgEl.

    6enurut =urdin & Syahri ()22", metode standar penentuan kebutuhan

    oksigen kimiawi atau 95$ yang digunakan saat ini kebanyakan masih

    melibatkan penggunaan oksidator kuat kalium bikromat, asam sul%at pekat,

    dan perak sul%at sebagai katalis. Kepedulian akan aspek kesehatan

    lingkungan mendorong perlunya penin#auan kritis metode standar

    penentuan 95$ tersebut. 'danya keterlibatan kandungan bahan-bahan

    berbahaya dan beracun dalam proses analisisnya dapat merusak

    lingkungan dengan kadar toksiknya, sehingga perlu dilakukan metode

    alternati+e lain yang lebih baik dan ramah lingkungan. Salah satu metode

    alternati% yang dapat digunakan adalah metode berbasis sel%otoelektrokimia dengan karakterisasi elektroda ker#a lapis tipis i5)E45.

    Mata-rata hasil pengukuran yang didapatkan kadar 95$ yang

    diperoleh sebesar berkisar /,/-/,3 mgEl. 7erdasarkan PP =o./) ahun

    )221, baku mutu kandungan 95$ pada perairan kelas dua adalah >2

    mgED. Sehingga dapat dikatakan bahwa kandungan 95$ di Waduk

    Pen#alin tidak baik untuk pertumbuhan optimal organisme di dalamnya.

    )3

  • 7/25/2019 Revisi Laporan Limnologi Inti

    42/60

    =ilai 95$ yang didapatkan menun#ukkan total #umlah bahan organik yang

    ada di kolam tersebut (7oyd, 1//".

    g. Ort/2/!2at

    5rto%os%at merupakan bentuk %os%or yang dapat diman%aankan

    secara langsung oleh tumbuhan akuatik. Sedangkan poli%os%or harus

    mengalami hidrolisis membentuk ortho%os%at terlebih dahulu sebelum

    dapat diman%aatkan sebagai sumber %os%or. Setelah masuk ke dalam

    tumbuhan, misalnya %itoplankton, %os%at anorganik mengalami perubahan

    men#adi organo%os%at (*%%endi, )22"..

    0os%at sebagai bagian penting dari %os%or, merupakan makronutrien

    dalam air tawar yang dapat sangat pertumbuhan organisme sebagai elemen

    utama %os%olipid dan 'P (Song, )213". 6enurut Sutrisno ()22!", %os%at

    banyak terdapat di perairan dalam bentuk inorganik dan organik sebagai

    larutan, debu dan tubuh organisme. Sumber utama phospat inorganik dari

    penggunaan detergen, alat pembersih untuk keperluan rumah tangga atau

    industri. 6enurut *%%endi ()22", %os%or dalam air dalam beberapa bentuk

    partikular yang dapat larut, termasuk bahan organik yang mengikat %os%or,

    inorganik poliphosphat dan inorganik orto%os%at. 5rto%os%at disini biasanya

    berupa ion dari asam %os%or. 5rto%os%at merupakan bentuk %os%or yang

    dapat digunakan secara langsung oleh tumbuhan akuatik, sedangkan

    poli%os%at harus mengalami hidrolisis membentuk orto%os%at terlebih

    dahulu, sebelum dapat diman%aatkan sebagai sumber %os%at. 7entuk dari

    reaksi ionisasi asam orto%os%at ditentukan dalam persamaan :HP5! H

    H)P5!

    H)P5! H HP5!

    )-

    HP5!- H P5!

    -

    Keberdaan %os%or secara berlebihan yang disertai dengan

    keberadaan nitrogen dapat menstimulur ledakan pertumbuhan alga

    diperairan (algae bloom". 5rto%os%at merupakan nutrisi yang paling

    penting dalam menentukan produkti+itas perairan. Keberadaan %os%at di

    )B

  • 7/25/2019 Revisi Laporan Limnologi Inti

    43/60

    perairan dengan segera dapat diserap oleh bakteri, phytoplankton dan

    makro%ita (Sembiring, )22/".

    0os%or, seperti #uga nitrogen dan sul%ur, turut serta pada daur dalam

    dan #uga pada daur geologis dunia. $alam daur yang lebih kecil, bahan

    organik yang mengandung %os%or (misalnya, sisa tumbuhan, kotoran

    hewan" #adi busuk dan %os%or men#adi tersedia untuk mengambil oleh akar

    tumbuhan dan penggabungan kembali men#adi bahan organik. Setelah

    melalui rantai makan, sekali lagi melalui pengurai dan daur itu tertutup.

    erdapat bocoran dari daur dalam dan daur luar. 'ir mengikis %os%or tidak

    hanya dari batuan yang mengandung %os%at tetapi #uga dari tanah.

    7eberapa daripadanya ditahan oleh kehidupan di air, tetapi akhirnya %os%or

    menemui #alannya ke laut (Kimball, 1".

    6enurut 0ansuri ()22", distribusi bentuk yang beragam dari %os%at

    di air laut dipengaruhi oleh proses biologi dan %isik. $i permukaan air,

    %os%at diangkut oleh %itoplankton se#ak proses %otosintesis. Konsentrasi

    %os%at di atas 2, mm akan menyebabkan kecepatan pertumbuhan pada

    banyak spesies %itoplankton.

    1 2 3 4 5 6 7

    0

    0$05

    0$1

    0$15

    0$2

    0$25

    0$3

    0$35

    0$4

    0$45

    0$5

    r'hi()#(a'

    7erdasarkan hasil pengukuran didapatkan nilai orto%os%at berkisar

    antara 2,22-2,! mgEl. 7erdasarkan PP =o./) ahun )221, baku mutu

    kandungan orto%os%at pada perairan kelas tiga adalah kurang dari 2,) mgEl,

    )/

  • 7/25/2019 Revisi Laporan Limnologi Inti

    44/60

    sehingga dapat dikatakan bahwa kandungan orto%os%at di Waduk Pen#alin

    berada pada kisaran normal dan baik untuk pertumbuhan optimal

    organisme di dalamnya. 6enurut Sumawid#a#a (1B!", %os%or umumnya

    berasal dari pupuk, limbah industri dan domestik serta dari limpasan area

    pertanian. Potensi %os%at menun#ukkan tingkat kesuburan lingkungan

    perairan. ingkat kesuburan eutro%ik memiliki kadar orto%os%at dengan

    kisaran 2,21-2,1 mgEl. 0os%or ber%ungsi dalam reaksi-reaksi pada %ase

    gelap %otosintesis, respirasi, dan berbagai proses metabolisme lainnya.

    Imumnya kandungan %os%at dalam perairan alami sangat kecil dan tidak

    pernah melampaui 2,1 mgEl, kecuali bila ada penambahan dari luar oleh

    %aktor antropogenik seperti dari sisa pakan ikan dan limbah pertanian.

    #. Ntrat

    =itrat merupakan elemen ekstract atau sebagai nutrien dalam

    proses eutro%ikasi. Pada perairan alami mineral nitrat hanya sedikit. Soda

    nitrat (=a=2" merupakan komponen utama dalam endapan ('r%iati et al.,

    )22". 6enurut *%%endi ()22", nitrat adalah bentuk utama nitrogen

    diperairan alami dan merupakan nutrient utama nitrigen diperairan alami

    dan merupakan nutrient utama bagi pertumbuhan tanaman dan algae.

    =itrat nitrogen sangat mudah larut dalam air dan bersi%at stabil. Senyawa

    ini dihasilkan dari proses oksidasi sempurna senyawa nitrogen diperairan.

    =itrat yang merupakan sumber nitrogen bagi tumbuhan selan#utnya

    dikon+ensi men#addi protein. Proses kon+ensi iniditu#ukan dalam

    persamaan :

    =5 95) umbuhan 9ahaya matahari Protein

    Turnovertinggi unsur = yang bersamaan dengan tingginya 75$tidak dapat menggambarkan kadar produksi danEatau konsumsi bersih

    senyawa = pada area target (organisme perairan" karena ter#adi produksi

    dan konsumsi unsur = secara bersamaan (4sobe et al., )211".

    6enurut Desmana ()22!", nitrat merupakan proses akhir dari

    oksidasi amoniak. =itrat ini merupakan substansi yang dapat ditoleransi

    oleh kebanyakan ikan sehingga keberadaannya dekat diabaikan. =amun

    bagi hewan a+ertebrata seperti udang, udang nitrat ini tidak dapat

    )

  • 7/25/2019 Revisi Laporan Limnologi Inti

    45/60

    ditoleransi. Pengguna nitrat adalah tanaman alga karena ber%ungsi sebagai

    pupuk untuk pertumbuhannya.

    0iksasi nitrogen, molekul nitrogen, =), sangat lembam. Intuk

    memerlukan molekul itu agar atom-atomnya dapat bergabung dengan

    atom-atom lain diperlukan pemasukan se#umlah besar energi. iga proses

    berperan penting dalam %iksasi nitrogen dalam bios%er. Salah satu

    diantaranya ialah halilintar memecahkan molekul-molekul nitrogen dan

    memungkinkan bergabung dengan oksigen dalam udara. Proses ini analog

    dengan yang ter#adi dalam mesin pembakar internal. =itrogen oksida

    terbentuk yang larut dalam hu#an membentuk nitrat. $alam bentuk ini

    senyawa itu terbawa ke bumi. 0iksasi nitrogen di atmos%er ini mungkin

    diperkirakan sekitar >-/ A dari keseluruhannya (Kimball, 1".

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

    0

    0$05

    0$1

    0$15

    0$2

    0$25

    N!ra!

    *i'ra'

    Praktikum kali ini didapatkan nilai nitrat sebesar 2,1B> mgE.Kondisi dimana konsentrasi oksigen terlarut sangat rendah dapat ter#adi

    proses kebalikan dari nitri%ikasi yaitu proses denitri%ikasi dimana nitrat

    melalui nitrit akan menghantarkan nitrogen bebas yang akhirnya akan

    lemas ke udara atau dapat #uga kembali membentuk amoniumEamniak

    melalui proses amnoni%ikasi nitrat (7arus, )221". $i perairan alami, nitrat

    (=5)" biasanya ditemukan dalam #umlah sangat sedikit, lebih sedikit dari

    2

  • 7/25/2019 Revisi Laporan Limnologi Inti

    46/60

    pada nitrat, karena bersi%at tidak stabil dengan keberadaan oksigen

    (*%%endi, )22".

    . Ntrt

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

    0

    0$02

    0$04

    0$060$08

    0$1

    0$12

    0$14

    0$16

    0$18

    0$2

    N!r!

    *i'ri'

    j. T/tal F/!2/r

    1 2 3 4 5 6 7

    0

    0$05

    0$1

    0$15

    0$2

    0$25

    0$3

    0$35

    T)'al +)#()r

    k. Am/na

    1

  • 7/25/2019 Revisi Laporan Limnologi Inti

    47/60

    1 2 3 4 5 6 70

    0$1

    0$2

    0$3

    0$4

    0$5

    0$6

    0$7

    Am)nia

    (. Parameter B/l/g

    Pamameter biologi yang diamati antara lain: plankton, Produkti+itas

    primer, bentos dan peri%iton.

    a. Plankt/n

    Plankton dide%inisikan sebagai organisme hanyut apapun yang hidup

    dalam ona pelagik(bagian atas"samudera, laut, dan badan air tawar. Secara luas

    plankton dianggap sebagai salah satu organisme terpenting di dunia, karena

    men#adi bekal makanan untuk kehidupan akuatik. 7agi kebanyakan makhluk laut,

    plankton adalah makanan utama mereka. Plankton terdiri dari sisa-sisa hewan dan

    tumbuhan laut. Walaupun termasuk se#enis benda hidup, plankton tidak

    mempunyai kekuatan untuk melawan arus, air pasang atau angin yang

    menghanyutkannya. Plankton hidup di perairan di mana ia mendapat mineral dan

    cahaya matahari yang mencukupi. 4ni penting untuk memungkinkannya terus

    hidup. Plankton terbagi men#adi dua macam, yaitu %itoplankton dan ooplankton.

    0itoplankton memegang peranan sangat penting sebagai produsen utama yang

    menyuplai energi ke dalam #e#aring makanan di perairan tersebut. Sedangkan

    ooplankton memainkan peran penting sebagai rantai pertama dalam trans%er

    energi di #e#aring makanan perairan (hoha & 'ri%, )21".

    6ichael (1!" membagi plankton dalam > golongan besar berdasarkan

    ukurannya, yaitu:

    )

    http://id.wikipedia.org/wiki/Organismehttp://id.wikipedia.org/wiki/Zona_pelagikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Samuderahttp://id.wikipedia.org/wiki/Samuderahttp://id.wikipedia.org/wiki/Lauthttp://id.wikipedia.org/wiki/Air_tawarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Zona_pelagikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Samuderahttp://id.wikipedia.org/wiki/Lauthttp://id.wikipedia.org/wiki/Air_tawarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Organisme
  • 7/25/2019 Revisi Laporan Limnologi Inti

    48/60

    1. Iltrananoplankton yaitu plankton yang berukuran U ) Vm. 9ontohnya :

    $iatom

    ). =anoplankton yaitu plankton yang berukuran ) Vm sampai dengan )2 Vm.

    9ontohnya : 0lagellata

    . 6ikroplankton yaitu plankton yang berukuran )2 Vm sampai dengan )22 Vm.

    9ontohnya : sebagian besar plankton, 0oramini%era, Moti%era, 9iliata, lar+a

    9opepoda

    !. 6esoplankton yaitu plankton yang berukuran )22 Vm sampai dengan )222

    Vm. 9ontohnya : 9ladocera dan 9opepoda

    >. 6egaplankton yaitu plankton yang berukuran lebih dari )222 Vm. 9ontohnya :

    Scyphooa.

    7erdasarkan hasil praktikum yang kelompok 3 lakukan, plankton yang

    diperoleh yaitu Desmidium aptoganum+ !eridinium palatinum+ !andorina

    morum, !innularia gibba, Crucigenia sp? Staurastrum tetracerum, Brachionus,

    dan (nkistrodesmus )alcatus. Desmidium aptoganum merupakan organisme yang

    haploid. 7erwarna hi#au karena mengandung kloro%il-a dan b. $inding sel berasal

    dari selullosa dan memiliki satu inti. Plankton spesies ini merupakan acontae

    (tidak membentuk oospora maupun gamet yang mempunyai bulu cambuk".

    6emiliki bentuk ber+ariasi dan mayoritas habitatnya di dalam air tawar. D-

    aptoganum ada yang bersel tunggal dan ada yang berkoloni berbentuk benang

    yang tidak melekat pada sesuatu alas. Meproduksi dari kelas Conyugataedengan

    cara kopulasi dua sel, gamet tidak ber%lagel bersatu men#adi igot lalu

    berkecambah. Klasi%ikasi dariDesmidium aptoganumadalah :

    Kingdom : Plantae

    0ilum : 9harophytaKeass : 9harophyceae

    5rdo : $esmidales

    0amili : $esmidiaceae

    Nenus : $esmidium

    Spesies :Desmidium aptoganum

    !eridiniumpalatinummerupakan spesies uniseluler yang berenang akti%

    dalam gerakan memutar. Selnya berbentuk bulat dengan ukuran 1-2 m serta

  • 7/25/2019 Revisi Laporan Limnologi Inti

    49/60

    memiliki %lagel (Wehr & Sheath, )22/: B2B". Permukaan selnya terdapat

    lempengan selulosa yang umumnya berbentuk heksagonal dan membungkus sel.

    7agian sisi dorsal terdapat lekukan trans+ersal dan #uga lekukan longitudinal pada

    sisi +entral. !eridinium merupakan %itoplankton yang termasuk kedalam di+isi

    !yrrophyta. !yrrophyta lebih dikenal dengan Dino)lagellata. $ino%lagellata air

    tawar umumnya tidak beracun dan tidak berbahaya seperti dino%lagellata air laut

    yang bersi%at toksik dan memiliki e%ek negati% pada sistem perairan. =amun pada

    beberapa penelitian dilaporkan kasus blooming dino%lagelata di perairan tawar

    yang #uga bersi%at toksik bagi organisme akuatik lainnya terutama alga yaitu

    !eridinium.!eridiniumbersi%at toksik karena menghasilkan toksin yang si%atnya

    mematikan bagi organisme planktonik lain (allelopathy". !eridinium #uga

    memiliki kemampuan mencegah %itoplankton lainnya untuk tumbuh dengan

    biomassa yang tinggi, sehingga mengurangi persaingan nutrisi. Hal tersebut yang

    menyebabkan !eridinium di dalam komunitas %itoplankton air tawar merupakan

    #enis yang umum di#umpai dan dapat mendominasi biomassa di danau yang

    beriklim tropis (Samudra, )21". Klasi%ikasi dari spesies ini adalah

    Kingdom : Protooa

    0ilum : 6yooa

    Kelas : $inophyceae

    5rdo : Peridinales

    0amili : Peridineaceae

    Nenus : Peridinium

    Spesies :!eridinium palatinum

    !andorinamorummemiliki bentuk koloni bulat sampai lon#ong, berisi !,

    /, 13 atau ) sel. 6atriks gelatinous dengan dua lapis dengan lapisan luar lebih

    encer. 7entuk sel biasanya piri%orm dengan dua %lagella( bi%lagella" yang muncul

    dari bagian anterior sel. 7intik mata terletak pada bidang sel yang menghadap ke

    luar (eksterior". 7agian dasar %lagella terdapat +akuola kontraktil. Kloroplas

    berbentuk mangkuk dengan satu atau beberapa pirenoid. Pembiakan aseksual

    dengan pembentukan koloni-koloni anak secara serentak oleh semua sel pada

    koloni (seperti pada +ol+o8". Pembiakan seksual secara anisogami antara gamet-

    gamet heterotalus. 0amili +ol+ocaceae #umlah sel dalam koloni, susunan dan

    !

    http://en.wikipedia.org/wiki/Flagellumhttp://en.wikipedia.org/wiki/Flagellum
  • 7/25/2019 Revisi Laporan Limnologi Inti

    50/60

    bentuknya telah mempunyai pola yang tetap keadaan ini disebut

    senobia( senobium" (Prasetyo, 1/B". Klasi%ikasi dari Pandorina adalah

    $i+isi : 9hlorophyta

    Kelas : 9hlorophyceae

    5rdo : @ol+ocales

    0amili : @ol+ocaceae

    Nenus : Pandorina

    Spesies :!andorina morum

    !innularia gibba termasuk organisme uniseluler dengan dinding sel

    tersusun atas at pectic pada kerangka silika yang kaku. $inding sel terdiri dari

    dua bagian yang disebut katup (hipoteka dan epiteka". Spesies ini memiliki dua

    kloroplas hadir di sepan#ang sisi sel, dan mengandung kloro%il a, c, beta-karoten

    dan %uco8anthin pigmen. Klasi%ikasi dari!innulariaadalah

    $i+isi : 5chrophyta

    Kelas : 7acillariophyceae

    5rdo : =a+iculales

    0amili : Pinnulariaceae

    Nenus : Pinnularia

    Species :!innularia gibba

    Sel dengan berisi banyak dengan kandungan kloroplas serta mengandung

    pirenoid. Hidup dengan membentuk koloni berupa benang-benang bercabang dan

    menempel pada substrat (autotro%". Plankton #enis ini dapat berhabitat di air tawar

    maupun air laut. Perkembangbiakannya secara +egetati% dalam bentuk oospore

    dan generti% dalam bntuk isogami. Kloroplas yang tunggal berbentuk cangkir dan

    parietal.Kingdom : Plantae

    $i+isi : 9hlorophyta

    Kelas : 9hlorophyceae

    5rdo : 9hlorococcales

    0amili : Scenedesmaceae

    Nenus : 9rucigenia

    Spesies : Crucigenia sp

    >

    http://en.wikipedia.org/wiki/Volvocaleshttp://en.wikipedia.org/wiki/Volvocaceaehttp://en.wikipedia.org/wiki/Pandorinahttp://en.wikipedia.org/wiki/Volvocaleshttp://en.wikipedia.org/wiki/Volvocaceaehttp://en.wikipedia.org/wiki/Pandorina
  • 7/25/2019 Revisi Laporan Limnologi Inti

    51/60

    Klasi%ikasi Staurastrum tetracerummenurut Haeckel (1/33" yaitu :

    Kingdom : Plantae

    Subkingdom : @iridaeplantae

    0ilum : 9harophyta

    Sub0ilum : Phragmophytina

    4n%ra%ilum : Mudophytae

    Kelas : 9harophyceae

    5rdo : ;ygnematales

    Subordo : $esmidiineae

    0amili : $esmidiaceae

    Nenus : Staurastrum tetracerum

    6enurut Hyman (1>1" dan Suuki (1/" dalamLulianty et al. (1",

    Brachionusmemiliki klasi%ikasi sebagai berikut:

    0ilum : '+ertebrata

    Kelas : 'schelmintes

    Subkelas : Motaria

    5rdo : *urotaria

    0amili : 7rachionidae

    Sub%amili : 7rachioninae

    Nenus : 7rachionus

    Species :Brachionus

    ubuh Brachionus terbagi atas tiga bagian yaitu kepala, badan dan kaki

    atau ekor. 7atas bagian kepala dengan badan tidak #elas, bagian kaki dan ekor

    berakhir dengan belahan yang disebut #ari. 7adannya dilapisi oleh kutikula yang

    tebal dan disebut lorika. I#ung depan tubuh dilengkapi dengan gelang-gelangsilika yang kelihatan melingkar seperti spiral disebut korona dan ber%ungsi untuk

    memasukkan makanan ke dalam mulut.

    Sel tubuh tersusun sebagai #aringan tubuh yang membentuk sistem organ

    yang umumnya masih sangat sederhana. Sistem pencernaan dimulai dari mulut

    yang dekat dengan korona. $i bagian mulut terdapat %aring yang disebut masta8.

    Kerongkongannya pendek, yaitu yang menghubungkan antara masta8 dengan

    lambung. 6akanan yang tidak dicerna dibuang keluar melalui anus (Wahyuni,

    3

  • 7/25/2019 Revisi Laporan Limnologi Inti

    52/60

    )22". 6akanan diambil terus menerus sambil berenang (4snansetyo &

    Kurniastuty, 1>". Secara alami 7archionus suka makan #asad#asad renik yang

    lebih kecil dari dirinya, antara lain ganggang renik, ragi, bakteri dan protooa.

    Plankton terakhir yang berhasil teridenti%ikasi adalah (nkistrodesmus )alcatus.

    Klasi%ikasi(nkistrodesmus )alcatusi adalah sebagai berikut :

    Kingdom : Plantae

    0ilum : 9hlorophyta

    9lass : 9hlorophyta

    5rdo : Sphaeropleales

    0amili : Selenastraceae

    Nenus : 'nkistrodesmus

    Spesies :(nkistrodesmus )alcatus

    ,. Pr/$ukt6ta! rmer

    Produkti+itas primer merupakan la#u produksi karbon organik persatuan

    waktu yang merupakan hasil penangkapan energi matahari oleh tumbuhan hi#au

    untuk diubah men#adi energi kimia melalui %otosintesis. 7esarnya produkti+itas

    perairan suatu perairan mengindikasikan besarnya ketersediaan bahan organik

    terlarut. Produkti+itas suatu perairan sangat ditentukan oleh si%at %isika dan kimia

    serta organisme hidup pendukung lainnya. Suhu perairan merupakan %aktor

    pembatas dari proses produksi di perairan. Suhu yang terlalu tinggi dapat merusak

    #aringan tubuh %itoplankton, sehingga akan mengganggu proses %otosintesa dan

    menghambat pembuatan ikatan-ikatan organik yang kompleks dari bahan organik

    yang sederhana serta akan mengganggu kestabilan perairan itu sendiri (7arus et

    al.)22/".

    Perairan yang dalam akan mengandung bahan organik yang lebih sedikitatau kurang melimpah karna tidak adanya cahaya matahari yang masuk, sehingga

    produkti+itas perairan tersebut #uga berkurang. 7ahan organik dapat menimbulkan

    ter#adinya eutro%ikasi yaitu proses bertumbuh-kembangnya organisme perairan

    karena kesuburan yang meningkat dan biasanya mempunyai dampak negati%

    terhadap biota. Produkti+itas perairan merupakan #umlah bahan organik yang

    dihasilkan oleh organisme autotro%, yaitu organisme yang mampu menghasilkan

    bahan organik dari bahan anorganik dengan bantuan energi matahari, yang

    B

  • 7/25/2019 Revisi Laporan Limnologi Inti

    53/60

    terutama dilakukan oleh %itoplankton melalui proses %otosintesis (uningsih et al.,

    )21!".

    7esarnya produkti+itas suatu perairan mengindikasikan besarnya

    ketersediaan nutrien terlarut. Proses %otosintesis sendiri dipengaruhi oleh %aktor

    konsentrasi kloro%il a, serta intensitas cahaya matahari. =ilai produkti+itas

    perairan dapat digunakan sebagai indikasi tentang tingkat kesuburan suatu

    ekosistem perairan. =ilai produkti+itas perairan berbanding lurus dengan

    banyaknya komposisi bahan organik yang terdapat pada setiap stasiun. Hal ini

    menun#ukkan bahwa semakin banyaknya bahan organik dalam suatu perairan,

    maka semakin tinggi pula produkti+itas perairannya (uningsih et al., )21!".

    abel. abel perhitumgan ang Pake $5

    Kel)mp),

    -a,'u

    a.al//

    -a,'u

    a,hir //

    ama

    n,u"a#i

    Ti'ra#i

    Dni#ial

    Dini#ial

    Ti'ra#i D'eran

    D'eran

    Ti'ra#i

    Dela

    p

    Delap

    TDS

    ml

    1 07$1

    511$2

    2 2$5 5 4$55 9$1 4$5 9 58

    2 08$0

    011$3

    0 2$2

    4$4

    3$6 7$2 2$05 4$

    1 60

    3 07$00

    11$02

    2$15 4$3

    4 8 2 4 59

    4 07$3

    011$0

    5 3$2

    4$4

    5$25 10

    $5 47

    5 2$2 4$

    4 60

    6 07$3

    012$2

    3 2$3

    4$6

    4$5 9 2$6 5$

    2 54

    7 07$0

    012$3

    0 2 4 1$5 3 1$9

    3$8

    58

    8 07$30 12$35 2$75 5$5 3$3 6$6 2$1 4$2 58

    9 08$0

    012$4

    5 4$7

    9$4

    3$87 7$7

    4 2 4 59

    10 07$3

    112$3

    1 2$6

    5$2

    1$7 3$4 1$7 3$

    4 57

    7erdasarkan hasil pengukuran didapatkan nilai produkti%itas primer kolam

    sebesar )/BB, mgEl. 7erdasarkan PP =o./) ahun )221, baku mutu kandungan

    produkti%itas primer pada perairan kelas dua adalah kurang dari )2 mgE1. 6etode

    /

  • 7/25/2019 Revisi Laporan Limnologi Inti

    54/60

    pengukuran produkti+itas primer dilakukan dengan metode Winkler. Produkti+itas

    primer dapat diketahui dari perubahan oksigen. 9ara yang umum dipakai dalam

    mengukur produkti+itas primer suatu perairan adalah dengan menggunakan botol

    gelap dan botol terang. 7otol terang mengubah kondisi oligotro%ik men#adi

    kondisi eutro%ik dan itu #uga berarti ter#adi peningkatan produkti+itas. 7otol gelap

    yang tidak menerima cahaya diduga hanya ter#adi proses respirasi, sementara pada

    botol terang ter#adi baik proses %otosintesis maupun respirasi. erdapat suatu

    kesepadanan yang pasti antara oksigen dan bahan organik yang dihasilkan dalam

    proses %otosintesis, maka produksi oksigen #uga dapat di#adikan dasar untuk

    pengukuran produkti+itas (5dum, 1B1".

    Konsumsi oksigen yang terlampau banyak oleh organisme perairan pada

    malam hari, kandungan 95), serta #umlah 5) terlarut dapat menyebabkan

    meningkatnya angka kematian ikan yang diindikasikan dengan adanya eutro%ikasi.

    *utro%ikasi merupakan hasil proses penguraian at-at orgabik di dalam air yang

    menyebabkan meningkatnya kadar nitrogen dan %os%at sebagai sumber makanan

    bagi alga. *utro%ikasi dapat dilihat dari pertumbuhan alga yang sangat cepat

    dikarenakan kelimpahan nutrisi yang masuk ke badan perairan. 0aktor yang

    mempengaruhi eutro%ikasi antara lain pupulasi organisme dalam perairan, kadar

    oksigen terlarut ($5" dan kadar 95), serta at-at organik tyang terkandung di

    dalam perairan tersebut (0ardia, 1)".

    &. Kl/r/2l

    Kandungan kloro%il, menggambarkan banyaknya %itoplankton yang berada

    di perairan tersebut, yang #uga berperan dalam menentukan tingkat kesuburan

    suatu kawasan perairan (Wiryanto et al., )21)". 0itoplankton di dalam ekosistem

    perairan berperan sebagai pengubah at-at anorganik men#adi at-at organik

    melalui proses %otosintesis, yang kemudian dapat menentukan produkti+itas

    perairan. Proses %otosintesis memerlukan kloro%il, sehingga kandungan kloro%il-a

    pada %itoplankton itu sendiri dapat di#adikan indikator tinggi rendahnya

    produkti+itas suatu perairan (Moshisati, )22)".

    7erdasarkan data hasil praktikum yang telah dilakuakan diperoleh kadar

    kloro%il per unit +olume di Waduk Pen#alin yaitu berkisar antara 2,-B mgEm.

    =ilai kadar kloro%il per unit +olume terendah yaitu 2, mgEmpada stasiun tu#uh,

  • 7/25/2019 Revisi Laporan Limnologi Inti

    55/60

    sedangkan nilai kadar kloro%il per unit +olume tertinggi terletak pada stasiun 12

    yaitu B,1 mgEm. =ilai kadar kloro%il per unit +olume pada perairan Waduk

    Pen#alin menun#ukan kategori perairan dengan kondisi yang bagus (normal", hal

    ini sesuai dengan pernyataan 7ohlen & 7oynton (133" dalam Miyono et al.

    ()223", memberikan kriteria untuk perairan teluk dan muara berdasarkan

    kandungan kloro%il-a nya. Intuk perairan dengan kandungan kloro%il-a U1>

    mgEm dikategorikan ke dalam kondisi yang bagus, 1> 2 mgEm kategori

    sedang dan T 2 mgEmdikategorikan #elek.

    ingginya kandungan kloro%il-a %itoplankton di suatu perairan tidak selalu

    menggambarkan kondisi yang baik bagi perairan tersebut.Kandungan kloro%il-a

    yang sangat tinggi mengindikasikan ter#adinya eutro%ikasi atau pengayaan at hara

    yang berlebihan (Susana )22! dalam Miyono et al., )223". Secara umum,

    konsentrasi kloro%il a akan menurun dengan bertambahnya kedalaman. Hal ini

    berkaitan dengan kondisi intensitas cahaya dan kandungan nutrient yang sangat

    dibutuhkan %itoplankton untuk melakukan %otosintesis. Kandungan nutrient di

    permukaan cenderung sedikit dan akan semakin meningkat dengan bertambahnya

    kedalaman dan akan terakumulasi di bawah lapisan termoklin. Penetrasi cahaya

    matahari akan semakin berkurang dengan bertambahnya kedalaman (Wirasatriya,

    )211".

    Kandungan pigmen %otosintesis atau kloro%il (terutama kloro%il-a" dalam

    air sampel menggambarkan biomassa %itoplankton dalam suatu perairan. Kloro%il-

    a merupakan pigmen yang selalu ditemukan dalam %itoplankton serta semua

    organisme autotro% dan merupakan pigmen yang terlibat langsung (pigmen akti%"

    dalam proses %otosintesis. Lumlah kloro%il-a pada setiap indi+idu %itoplankton

    tergantung pada #enis %itoplankton, oleh karena itu komposisi #enis %itoplanktonsangat berpengaruh terhadap kandungan kloro%il-a di perairan. =ilai kosentrasi

    atau kandungan kloro%il-a pada %itoplankton dipengaruhi oleh %aktor %isika dan

    kimia perairan lainnya serta %aktor biologi ('ri%in, )22"

    !2

  • 7/25/2019 Revisi Laporan Limnologi Inti

    56/60

    I;. KESIMPULAN DAN SARAN

    A. KESIMPULAN

    7erdasarkan hasil praktikum dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

    1. Parameter %isika perairan yang didapatkan yaitu suhu air )B29, kedalaman 3,3>

    m, penetrasi cahaya 132 cm, padatan tersuspensi total )B mgEl dan pengukuran

    parameter kimia perairan yang meliputi pengukuran dera#at keasaman adalah

    sebesar B, 95)bebas >,1B mgEl, $aya 6enggabung 'sam ($6'" 2, mgEl,

    Biological Oxygen Demand (75$" ),3 mgEl, Chemical Oxygen Demand

    (95$" >3 mgEl, 5rto%os%at 2,12> mgEl, ammonia 2,1 mgEl, otal P 2,1) mgEl,

    nitrit 2,212 mgEl dan nitrat 2,1B> mgEl.

    ). Kualitas perairan Waduk Pen#alin Kabupaten 7rebes adalah termasuk baik.

    . Plankton yang ditemukan di Waduk Pen#alin Kabupaten 7rebes antara lain

    Desmidium aptoganum+ !eridiniumpalatinum+ !andorinamorum, !innularia

    gibba, Crucigenia sp? Staurastrum tetracerum, Brachionus, dan

    (nkistrodesmus )alcatus-

    !1

  • 7/25/2019 Revisi Laporan Limnologi Inti

    57/60

    DAFTAR REFERENSI

    '%%andi. )22. Pengaruh 95) (Karbondioksida" 6urni terhadap Pertumbuhan

    6ikroorganisme pada Produk. $iambil dari www.repository.usu.ac.id

    pada 2 6ei )21).

    'krimi, dan Subroto. )22). *ngantar Dimnologi. Nramedia, Lakarta .

    'labaster, L. S. and Dloyd, M. 1/). Water P.

    'PH' ('merican Public Health 'ssociation". 1>. Standard 6ethod %or the

    *8amination o% Water and Waste Water 1)th *dition. 'PH'-'WW'-

    WP90, Washington $9.

    'r%iati, $., 6usa 6., dan Wiranti. )22). Pendugaan Status ropik $engan

    Pendekatan Kelimpahan, Komposisi dan Produkti+itas Primer

    0itoplankton di Waduk Nondang Kabupaten Damongan, Lawa

    imur. Lurnal Penelitian Perikanan 4ndonesia. 3(1":3)-3B.

    'riana. )22). Pemetaan 7atimetri dan Karakteristik $asar Perairan dangkal di

    Perairan Pulau dasar. $iambil dari www.irc.ipb.ac.idpada 2 6ei )21).

    7arus. )221. Pengantar Dimnologi. . Swadaya 9ipta, Lakarta 7oney, '.$. 1/.

    Phytoplankton. *dward 'rnold Publishers Dtd. Dondon.

    7oyd, 9. *. 1//. Water Juality 4n Warm 0ish Pold. In7ersity 'libna, IS'.

    7rotowid#oyo, 6. $., $. ribawono, dan *. 6ulbyantoro. 1>. Pengantar

    Dingkungan dan 7udidaya 'ir. Diberty, ogyakarta.

    9holik, 0., 'rtaty, dan 'ri%udin. 1/3. Pengelolaan Kualitas 'ir Kolam. $irektorat

    Lenderal Perikanan, Lakarta.

    $a+is, 9. 9. 1>. he 6arine and 0resh Water Plankton. 6ichigan State

    In7ersity Press, IS'.

    *%%endi, H. )22.Telaah .ualitas (ir-Kanisius.4P7. 7ogor.

    *%%endi,H. )22. elaah Kualitas 'ir 7agi Pengelolaan Sumberdaya dan

    Dingkungan Perairan.Penerbit Kanisius. ogyakarta

    *rikarianto. )22/.!arameter/isika dan .imia !erairan-

    0ansuri. )22. 0os%at. $iambil dari www.aosanyustory.blogspot.compada 2 6ei)21).

    0ardia, S. 11. Polusi 'ir dan Idara. Kanisius, ogyakarta.

    Ninting, 4r. Perdana. )22B. Sistem !engelolaan 0ingkungan Dan 0imbah

    1ndustri+- Cetakan pertama. 7andung: rama Widya

    Noldman, 9. M. and '. L. Horne. 1/. Dimnology. 6c Nraw-Hill 4nternational

    7ook 9ompany, =ew ork.

    Hadikusumah. )22/. Pengantar oceanogra%i. I4 Press, Lakarta.

    !)

    http://www.repository.usu.ac.id/http://www.irc.ipb.ac.id/#_blankhttp://www.aosanyustory.blogspot.com/http://www.repository.usu.ac.id/http://www.irc.ipb.ac.id/#_blankhttp://www.aosanyustory.blogspot.com/
  • 7/25/2019 Revisi Laporan Limnologi Inti

    58/60

    Hard#o#o 7 dan $#okosetiyanto. )22>. Pengukuran dan 'nalisis Kualitas 'ir.

    *disi Kesatu, 6odul 1 - 3. Ini+ersitas erbuka. Lakarta.

    Hariyadi, S., Suryadiputra, 4.=.=., dan Widigdo, 7. 1). 6etode 'nalisis

    Kualitas 'ir. 0akultas Perikanan. 4nstitut Pertanian 7ogor. 7ogor.

    Heddy, S dan Kurniati, 6. 1!. Prinsip-Prinsip $asar *kologi. P. Ma#a

    Nra%indo Persada. Lakarta.

    Hedianto, $imas 'ngga., Kunto Purnomo, $an 'ndri Warsa. )21. 4nteraksi

    Peman%aatan Pakan 'lami 5leh Komunitas 4kan $i Waduk Pen#alin, Lawa

    engah.Bawal, > (1", pp. -!2.

    Herawati, *.. 1/. Pengantar Planktonologi (%itoplankton". =I0049E

    I=47M'WE DIWE 04SH. Ini+ersitas 7rawi#aya. 6alang.

    4snansetyo, '. dan Kurniastuty. 1>. eknik Kultur 0itoplankton $an

    ;ooplankton : Pakan 'lami Intuk Pembenihan 5rganisme Daut.

    ogyakarta: Kanisius

    4sobe, K., . Suwa, L. 4kutani, 6. Kuroiwa, . 6akita, . akebayashi, 6. oh, S.

    5tsuka, K. Senoo, 6. 5hmori, dan K. Koba. )211. 'nalytical techni

  • 7/25/2019 Revisi Laporan Limnologi Inti

    59/60

    Pascod, 6. 7. 1B. 4n+estigation o% Mational *%%luent and Stream Standard %or

    ropical 9ountries. Is 'rmy Mesearch and $e+elopment Nroup 0ar 0ast.

    'po, San 0ransisco.

    Pickard, 1). Struktur .omunitas /itoplankton !ada DaerahYang Terbuka dan

    Tertutup Oleh &ulma (ir Danau Taliwang .abupaten Sumbawa

    %TB.Skripsi Program Studi 6ana#emen Sumberdaya Perairan 0akultas

    Perikanan dan 4lmu Kelautan 4P7. 7ogor.

    Ponawala. )21). 7ahan 5rganik dalam 5rganik dalam Perairan. $iambil dari

    www.punawala.wordpress.compada 2 6ei )21).

    Prasetyo, 4mam riastono. 13B. Beberapa &enus (lga (ir Tawar Sistematika

    Dan Deskripsi 83enurut &ilbert 3- Smith9. 6alang: 064P' 4K4P 6alang.

    Purwati, *ndang., 'ndri Suprayogi, Haniah. )212.