RIJALUD-DAKWAH

download RIJALUD-DAKWAH

of 124

Transcript of RIJALUD-DAKWAH

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    1/124

    RIJALUDRIJALUD--

    DAKWAHDAKWAHBAGAIMANA SEORANGBAGAIMANA SEORANGKADER MESTI BERBUAT DIKADER MESTI BERBUAT DI

    ZAMANNYA?ZAMANNYA?

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    2/124

    Jika kita membicarakan salah satu tokoh

    diantara tokoh ummat yang pernah hidupdalam perjalanan sejarah, kita akanmenemukan persamaan antara tokoh yangsatu dengan tokoh lainnya. Persamaan itu

    dapat kita ambil titik temunya, merekaadalah orang-orang yang memiliki:

    QUWWATUR-RUH, DAN

    QUWWATUL QALB.Dengan kekuatan ini, kuat pula segala hal

    lain yang mereka miliki.

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    3/124

    Benar apa yang diungkapkan olehBisyr Al Khothib yang dikutip oleh

    Syekh Ahmad Rasyid dalam kitabnya,katanya: CUKUPLAH BAGIMU,ENGKAU MELIHAT ORANG-ORANG

    YANG TELAH MATI YANG KETIKASEJARAH HIDUPNYA DIPELAJARI HATIMENJADI HIDUP, SEBAGAIMANA ADAPULA MANUSIA-MANUSIA YANG

    HIDUP DIANTARA KITA YANG DENGANMELIHATNYA HATI KITA MENJADIMATI.

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    4/124

    Rasulullah saw pernah bersabdadalam sebuah hadits shahih yang

    banyak dikutip dalam buku-bukusirah, ketika para sahabatmenceritakan kepribadian Umar ra,

    Rasulullah saw bersabda:

    ( .)SESUNGGUHNYA PADA SETIAP UMMAT ADA

    ORANG YANG MENDAPATKAN ILHAM(MUHADDITS). SESUNGGUHNYA JIKA DIDALAM UMMATKU ADA MUHADDITS, MAKADIA ADALAH UMAR.

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    5/124

    Jika kita membaca sejarah hidupUmar ra, kita akan menemukanbahwa beliau adalah orang yangmemiliki banyak keistimewaan. Salahsatunya adalah ilham yang

    dimilikinya. Suatu ketika, tatkalabeliau berdiri di mimbarnya, Allahmemperlihatkan kepadanya

    perjalanan pertempuran antaraSariyyah dan Romawi, dari jarakratusan, bahkan ribuan mil,

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    6/124

    Umar memerintahkan:Umar memerintahkan: WahaiWahai

    Sariyyah, berlindunglah ke balikSariyyah, berlindunglah ke balik

    gunung, berlindunglah ke gunung.gunung, berlindunglah ke gunung. ParaParasahabat yang mendengar kebingungan,sahabat yang mendengar kebingungan,

    tapi diantara mereka tidak ada yangtapi diantara mereka tidak ada yang

    berprasangka bukan-bukan terhadapberprasangka bukan-bukan terhadapUmar. Ketika Sariyyah pulang dariUmar. Ketika Sariyyah pulang dari

    pertempuran dengan membawapertempuran dengan membawa

    kemenangan, mereka bertanya:kemenangan, mereka bertanya:Apakah kalian mendengar seruanApakah kalian mendengar seruan

    Umar?. Kata Sariyyah:Umar?. Kata Sariyyah:KamiKami

    mendengar dan kami mentaatinya.mendengar dan kami mentaatinya.

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    7/124

    Dalam kesempatan lain, dalam

    kesendiriannya, Umar berkata: Barangsiapa dari keturunanku nanti memiliki lukadi wajahnya, dia akan meramaikan duniadengan keadilannya.

    Ketika Umar bin Abdul Aziz lahir, diwajahnya tidak ada luka. Tapi ketika iamasih kecil, dia pernah terluka di wajahnyaketika sedang bermain-main.

    Ini sekaligus sebagai bukti kebenaranIlham Umar ra.

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    8/124

    Ketika Abdul Aziz bin Marwan )BapaknyaUmar bin Abdul Aziz( melihat hal itu, iamengatakan: Kalau engkau adalah orang

    yang diungkapkan oleh kakekmu dulu,engkaulah pemakmur dunia ini dengan

    keadilan.Kebenaran ini terbukti kemudian.

    Tahun 99 H, Umar bin Abdul Aziz diangkatmenjadi khalifah. Meskipun ia hanya

    menjabat sebagai khalifah selama duatahun lima bulan, namun hasilkekhalifahannya terlihat jelas.

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    9/124

    Dalam sejarah kita menemukan pula

    kejadian serupa dalam diri Imam Syafii.Beliau adalah orang yang mendapatkanilham. Muridnya yang empat:Ar-Rabi bin

    Sulaiman, Al Buwaithi, Al Muzani dan IbnuAbdil Hakam, sebelum meninggal beliaumengungkapkan kepada murid-muridnyatersebut, kamu akan menjadi ini, kamu

    akan menjadi ini dan sebagainya. Semuaucapan imam Syafii ini kemudian terbuktikebenarannya.

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    10/124

    Pada dasa warsa ini,salah satu tokoh yang

    Insya Allahmendapatkan ilham

    adalah Asy-Syahid ImamHasan Al Bannarahimahullah.

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    11/124

    Kalau kita membaca bukuIkhwanul Muslimin; AhdatsShanaat-Tarikh, kita akanmelihat bahwa perjalanan awalAsy-Syahid Sayyid Quthb,kelasnya selevel denganNurcholis group. Saat itu di

    Mesir terbit majalah sastra yangmenjadi ajang pertemuan 20sastrawan. Salah satu kubunya

    adalah

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    12/124

    para tokoh aliran sastra bebas yang

    dikomandani oleh Abbas Mahmud AlAqqad, dan kubu lainnya adalahsastrawan muslim yang dikomandani

    oleh Musthofa Shadiq Ar-Rafii. SayyidQuthb adalah murid pilihan Al Aqqad.Ketika Musthofa meninggal, Al Aqqadnaik, karena tidak ada saingan,

    murid-muridnya diberi rangsanganuntuk menulis.

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    13/124

    Dalam sebuah surat kabar

    mingguan, Sayyid Quthbmenulis makalah dimana dia

    menyerukan kepada parawanita muslimah untukmembuka auratnya, karena

    menutup aurat dianggapolehnya sebagai penghambatkemajuan wanita.

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    14/124

    Tulisan ini dibaca oleh UstadzAbdul Halim Mahmud danbeliau membuat tanggapan.

    Tapi sebelum tanggapan inidimuat di media massa,Ustadz Abdul Halim

    mendiskusikannya terlebihdahulu dengan Imam AlBanna.

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    15/124

    Kata Imam Al Banna: Saya menyetujui100 % tulisan kamu, tapi saya memiliki

    perasaan lain tentang orang ini, berilahbeberapa pertimbangan:Pertama:Dia masih muda, dan apa yang

    ditulisnya bukanlah dari otaknya sendiri, tapidari lingkungannya.

    Kedua: Anak muda biasanya menyenangisensasi dan mencari musuh, apa yangdilakukan Sayyid Qutub oleh Imam Al Bannadinilai sebagai upaya mencari eksistensi diri.

    Ketiga: karena dia masih muda, kita masihmemiliki harapan, SIAPA TAHU DIA AKANMENJADI PEMIKUL BEBAN DAWAH

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    16/124

    Pertimbangan yang lain, kata

    Imam Al Banna, dia )Sayyid(menulis di surat kabar yang tidakterlalu terkenal di Mesir ini.

    Kalaupun dikenal, makalah ataukolom, umumnya tidak terlalumenarik perhatian orang banyak

    untuk membacanya, apalagikalau ditulis oleh seorang pemulayang belum memiliki nama.

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    17/124

    Kalau kita menanggapinya,

    orang-orang yang semulatidak tahu menjadi inginmengetahuinya, dan orang-orang yang mungkin pernahmembaca secara selintas

    akan mengulang kembalimembacanya untukmengenali muatan tulisan

    tersebut.

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    18/124

    Tujuan anak muda ini menulis adalahuntuk mendapatkan serangan atau

    tantangan dari khayalak yangdengan serangan itu akan menaikkandan mengangkat namanya. Imam Al

    Banna berkata lagi: Kalau kitabantah tulisan itu, kita berartimenutup kesempatan diri pemuda itu

    untuk bertobat karena orangcenderung untuk membela diri jikakesalahannya diluruskan,

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    19/124

    apalagi bila pelurusan itu

    dilakukan di depan umum, iaakan membela dirinya mati-matian, meskipun dalam hati

    kecilnya ia menyadarikesalahan ataukekeliruannya. Dengan

    demikian, kalau tanggapan itukita lakukan, berarti kita telahmenutup kesempatan

    bertaubat bagi dirinya.

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    20/124

    Akhirnya Imam Al Banna

    mengatakan: WahaiMahmud, inilah

    pandanganku tentangorang ini, akan tetapi,kalau engkau tetap ingin

    mengirimkannya, silahkansaja.

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    21/124

    Ustadz Mahmud setuju untukmeninjau kembali rencana

    pengiriman tulisan itu, sehinggaakhirnya tulisan itu tidak jadidikirim.

    Dan pada akhirnya, terbuktilahkebenaran perasaan Imam AlBanna, sebab pada akhir

    perjalanan hidupnya, SayyidQutub menjadi penopang danpemikul beban dawah dan iapun

    bergabung dengan Ikhwanul

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    22/124

    Hal itu merupakan bagian

    dari firasat seorang mukminyang dimiliki oleh Imam AlBanna.

    Untuk lebih jelasnya, marikita ikuti perjalanan beliau

    sejak kecil hingga beliaumeninggalkan dunia yangfana ini.

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    23/124

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    24/124

    Meskipun seorang tukang

    servis jam, namun beliau jugaseorang ulama. Diantarakarya besarnya adalah

    menertibkan kitab haditsmusnad Imam Ahmad sesuaidengan urutan tema fiqih,

    kitab itu diberi namaAl FathuAr-Rabbani fi Tartibi MusnadilImami Ahmad Asy-Syaibani.

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    25/124

    Ketika kecil beliau mendapatkanpendidikan di Madrasah Ar-RosyadAd-Diniyyah yang diasuh olehAsy-Syekh Az-Zahroni. Disekolah SDitulah beliau menghafal Al Quran

    sebanyak setengah Al Quran ataukurang lebih 15 juz. Rupanya sekolahini tidak lama umurnya, karena Asy-

    Syekh Az-Zahrani ditarik olehdepartemen pendidikan di sana, danbubarlah sekolahan itu.

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    26/124

    Beliau kemudian melanjutkan sekolahnyadi Al Idadiyyah. Disana beliau membagiwaktunya menjadi empat bagian: belajar dipagi hari, kemudian sepulang sekolah

    beliau belajar memperbaiki jam hinggasore hari, dan di malam harinya beliaumempersiapkan diri untuk sekolah besokpaginya, dan pagi harinya setelah shalat

    Shubuh, beliau menghafalkan Al Quran.Dengan kebiasaan inilah beliau hampirmenamatkan hafalan Al Qurannya.

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    27/124

    Setelah tamat di Al Idadiyyah,

    Hasan Al Banna kecilmelanjutkan sekolahnya keMadrasah Al Muallimin Al

    Awwaliyyah di Damanhur. Disanabeliau tamat menghafalkan AlQuran. Madrasah Al Muallimin

    ini adalah sekolah yang di sinisetingkat dengan SPG atau SMU.

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    28/124

    Setelah itu beliaumendapatkan dua peluang

    belajar, di Al Azhar atau diDarul Ulum. Kalaumelanjutkan di Darul Ulum ia

    akan menjadi guru. Dan kalaudi Al Azhar beliau bisamelanjutkan dan biasanyamenjadi ulama besar. Namunbeliau lebih memilih MahadDarul Ulum program diplomatiga tahun. Lalu pindahlah

    beliau ke Kairo.

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    29/124

    Pada masa mudanya bahkan sejakmasih duduk di bangku SD- Hasan Al

    Banna tertarik kepada salah satutarekat yang memang tumbuhmenjamur pada masa itu. Tarekat

    yang diminatinya bernama tarekat AlHashafiyyah, yang didirikan olehseorang ulama besar bernama Syekh

    Al Hasanain Al Hashafi, seorangtamatan Al Azhar.

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    30/124

    Dalam buku yang ditulis olehImam Al Banna; Mudzakkiratud-Da'wahwah Wad-Da'wahiyah,disebutkan, tarekat yang

    didirikan oleh Syekh Al Hashafiberbeda dengan tarekat-tarekatlain yang ada pada masa itu.

    Syekh Al Hashafi selalu gemarmenegakkan amar maruf dannahi munkar.

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    31/124

    Imam Al Banna bercerita tentang Syekh Al

    Hashafi, meskipun beliau belum pernahbertemu langsung dengannya. Kata beliau,pada saat berkunjung kepada SyekhKhudhari Bik, seorang penguasa Mesir,

    beliau menyampaikan salam yangkemudian dijawab oleh Hudhari Bik denganisyarat. Dengan berang Al Hashofimengatakan:

    Menjawab salam hukumnya wajib

    dan tidak cukup dengan isyarat.

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    32/124

    Akhirnya Khudhari Bik malu sendiri danmenjawab:

    Kemudian ketika beliau diundang olehseorang perdana menteri Mesir bersamaulama-ulama yang lain, beliau melihatulama-ulama tersebut menundukkankepala kepada perdana menteri karenamengikuti seorang ulama yangmenundukkan kepalanya kepada sangperdana menteri itu. Ketika melihat hal itu

    syekh Al Hashafi memukul dan berkatakepada para ulama itu: ! !

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    33/124

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    34/124

    Inilah diantara kisah

    kepribadian SyekhHasanain Al Hashafi yangmembuat Hasan AlBanna tertarik kepadanyadan ingin berhubungan

    lebih jauh dengan tarekatyang didirikannya.

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    35/124

    Beliau mengikuti tarekatAl Hashafiyah semasadipimpin oleh putra

    Syekh Hasanain AlHashafi, namanya Syekh

    Abdul Wahhab binHasanain Al Hashafi.

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    36/124

    Diceritakan oleh Imam Al Banna

    bahwa Syekh Abdul Wahhabtidak sekeras dan setegasbapaknya. Namun beliau orang

    bersih, lurus dan dikenal sebagaiahli suluk, yaitu orang yangibadahnya tidak diragukan lagi.

    Beliau juga bisa dikatakansebagai orang yang mulham(orang yang diberi Allah ilham).

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    37/124

    Suatu ketika beliau

    bersama seorangsahabatnya yang bernama

    Ahmad Affandi As-Sakaribertemu dengan SyekhAbdul Wahhab, beliau

    mengatakan kepadakeduanya:

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    38/124

    .Aku melihat dari wajah kalian bahwaAllah swt akan menghimpun hatimanusia kepada kalian dan Allah akan

    menyatukan mereka kepada kalian. Danketahuilah bahwa Allah swt akanbertanya kepada kalian atas waktu

    mereka yang berkumpul kepada kalianitu

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    39/124

    apakah kalian memberikankepada mereka manfaat dantentunya mereka akanmendapat pahala dan

    demikian pula kalian, atauwaktu mereka itu hilangpercuma, maka mereka akan

    dimintai pertanggung jawabandan demikian pula kalian.

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    40/124

    Inilah yang diungkapkan oleh Syekh AbdulWahhab kepada Hasan Al Banna dan

    Ahmad Affandi As-Sakari.Dari pengalamannya di tarekat inilah

    beliau mulai berorganisasi denganmembentuk satu organisasi yang diberi

    namaJamiyyah Al Khairiyyah AlHashafiyyah. Dalam organisasi ini yangmenjadi ketuanya adalah Ahmad AffandiAs-Sakari yang nantinya dalam jamaah

    Ikhwanul Muslimin dia menjadi wakil- danyang menjadi sekretarisnya adalah HasanAl Banna.

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    41/124

    Aktifitas organisasi ini ada dua:Menyebarkan da'wah kepada

    akhlaq yang mulia dan memerangiberbagai kemunkaran dan hal-halyang diharamkan dan tersebar luas

    di masyarakat, seperti: judi,minuman keras, dan bidah-bidahyang ada pada perayaan-perayaan.

    Menghadapi propaganda missiZending Kristen yang ada di Mesirpada waktu itu.

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    42/124

    Dalam buku Mudzakkirotud-Da'wah Wad-Da'iyah Imam AlBanna menceritakan,

    beberapa kantor IMberdampingan dengan kantor-

    kantor missi kristenisasi.

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    43/124

    Dan kita lihat pula dalam kitab fiqafilatil Ikhwan Al Muslimin yangditulis oleh Ustadz Abbas As-Sisi,foto-foto yang ada dalam bukutersebut menggambarkan betapa

    jamaah ini memiliki toleransidengan orang-orang palangis itu.

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    44/124

    Hasan Al Hudhaibi, Mursyid

    Aamkedua misalnya, dalamfoto-foto itu bergambarberdampingan dengan

    pembesar Kristen Qibti. Halitu menandakan bahwajamaah ini sejak pertama

    tidak melupakan peransosialnya kepada orangNasrani yang merupakan

    bagian dari ummat manusia.

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    45/124

    Setelah beliau selesai dariMuallimin Al Awwaliyyah dansetelah beliau memilih Darul

    Ulum sebagai sekolahkelanjutannya, beliauterpaksa harus berpisah

    dengan keluarga dansahabat yang dicintainya.

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    46/124

    Disana, di Kairo, BELIAU HIDUP

    SENDIRIAN DAN TIDAKMENGANDALKAN KIRIMAN WESELDARI ORANG TUANYA, beliaubenar-benar mandiri. Karenakemandiriannya ini, beliaumenjadi sangat sibuk, sampai-sampai ketika menjelang ujianmasuk Darul Ulum beliau tidak

    sempat belajar.

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    47/124

    Dalam kitabAhdatsShanaat-Tarikh Imam AlBanna bercerita: Di malam

    ujian itu beliau melakukanshalat tahajjud sepertibiasanya, dan memohon

    serta mengadu kepada Allahswt. Dalam doanya beliau

    berkata:

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    48/124

    Ya Allah! Sesungguhnya

    Engkau tahu betapa rindunyadiriku kepada ilmu danBETAPA CINTAKU KEPADA-MU,

    tapi Engkau juga tahu betapasibuknya diriku dalammencari maisyah untukmempertahankan hidup dikota ini, berilah jalan keluarbagiku.

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    49/124

    Beliau akhirnya tertidur malam

    itu dan bermimpi kedatanganseseorang yang membawa bukudan membuka-buka buku itu dan

    dia turut membuka danmembacanya. KETIKA UJIAN TIBA,TERNYATA APA YANG DIA BACA

    DALAM MIMPI ITULAH YANGDIUJIKAN ESOK HARINYA.

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    50/124

    Beliau lulus dan mendapatkan

    NILAI ISTIMEWA. Ini juga salahsatu tanda bahwa beliau

    termasuk seorang yangMuhaddats, Mulham karenakebersihan dan

    ketaqwaannya, insya Allah.

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    51/124

    Beliau selanjutnya belajar diDarul Ulum dengan lancar.Selain mencintai Al Quran danAs-Sunnah, beliau jugamenyenangi syiir-syiir Arab.Setiap mendapatkan syiir beliau

    mencatatnya hingga buku-bukunya tentang syiirbertumpuk.

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    52/124

    Ketika ujian kelulusandari Darul Ulum, saattes lisan, beliau bawabuku-buku itu. Salah

    satu dari dua orangpenguji bertanyatentang apa yang

    dihafalnya dari syiir-syiir itu.

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    53/124

    Dia menjawab: SEMUANYA

    AKU HAFAL. Yang satunyalagi bertanya: Bait manayang paling engkau senangi

    dari syiir-syiir itu? Al Bannamengatakan: Bait Syiir yangdiucapkan oleh Thorfah bin Al

    Abd, salah seorang penyair dizaman jahiliyyah.

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    54/124

    BILA ORANG BERTANYA :

    SIAPA PEMUDA? SAYAMEMBAYANGKAN AKULAH YANGDIMAKSUD, KARENANYA, SAYA

    TIDAK BERMALAS-MALAS DANTIDAK MEMBODOHI DIRI.

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    55/124

    Mendengar jawaban itu, sangpenguji mengatakan: Wahaianakku, dengan demikian akunyatakan engkau lulus dari DarulUlum, dan yang memiliki

    jawaban seperti ini hanya engkaudan Ustadz Muhammad Abduh.AKU MELIHAT BAHWA ENGKAUAKAN MEMILIKI MASA DEPAN

    YANG GEMILANG.

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    56/124

    Ada syiir lain yang selalu beliaukumandangkan, yaitu:

    ORANG-ORANG TELAH MENCALONKAN KAMU

    UNTUK SUATU URUSAN, KALAU SAJA KAMUTAHU.

    MAKAJAGALAH DIRIMU JANGAN SAMPAI

    ENGKAU TERMASUK ORANG-ORANG YANGLALAI.

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    57/124

    Beliau lulus dari Darul Ulum

    tahun 1926 M dan langsungmemilih mengajar di sebuah SDdi Ismailiyyah. Ketika beliau

    hidup di tengah masyarakat,mulailah beliau berkomunikasidan berbaur dengan masyarakat

    dan mendekati tokoh-tokohagama.

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    58/124

    Pada suatu malam di bulanRamadhan, beliau berkumpulbersama tokoh-tokoh ulama dirumah salah seorang ulama

    senior yang bernama SYEKHYUSUF AD-DAJAWIY. Di masa itu,orang-orang sosialis komunis,

    kapitalis dan palangis telahmerajalela dalam pengrusakanummat, sehingga kemungkaran

    tersebar ke mana-mana.

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    59/124

    Dalam kesempatan tersebut

    Hasan Al Banna mengutarakankeresahan hatinya dan memintapara ulama itu untuk melakukansesuatu demi amar maruf nahimunkar. Jawaban Syekh Yusufpada waktu itu: SesungguhnyaAllah swt tidak membebaniseseorang yang melebihikemampuannya.

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    60/124

    Mendengar jawaban seperti itu Hasan AlBanna tidak puas, ia kemudian berkata:

    WAHAI SYEKH! ANDAIKAN UCAPAN INIDIUCAPKAN OLEH SELAIN ANDA, MUNGKINKAMI BISA MENERIMANYA, TAPI BILA ANDA

    YANG MENGUCAPKANNYA, MAKA SULIT

    BAGI KAMI UNTUK MENERIMANYA. UCAPANINI TERKESAN LEBIH MERUPAKANPEMBELAAN DIRI, SEMENTARA TIDAK ADASESUATU-PUN YANG ANDA LAKUKANUNTUK MEMBENDUNG KEMUNGKARAN INI.

    R H Al B i i

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    61/124

    Rupanya ucapan Hasan Al Banna inimembuat marah hadirin yang lain.

    Tapi Alhamdulillah beliau didukung

    oleh salah seorang hadirin yangbernama Syekh Bik Kamil. Hasan AlBanna sebenarnya baru pertama kalibertemu dengan Syekh Ahmad Bik

    Kamil ini, namun karenapembelaannya yang tepat padawaktunya itu di saat Al Banna dalamposisi tersudut- membuat Al Banna

    tertarik kepadanya dan berharapdapat berjumpa kembali dengannyapada masa yang akan datang.

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    62/124

    Karena pembicaraan itu terusberkepanjangan, sementara merekayang hadir juga diundang di majlisyang lain, maka syekh Yusufmengajak tamu-tamunya untuk pergi.

    Hasan Al Banna yang sebenarnyatidak diundang untuk acara tersebut,ikut pula bersama mereka. Mereka

    semua berkunjung ke rumah salahseorang ulama yang bernama SyekhMuhammad Saad.

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    63/124

    Di rumah Syekh Muhammad Saad,Hasan Al Banna sengaja memilih

    tempat duduk persis di sebelah syekhYusuf yang merupakan ulama yangdituakan, agar perhatian turut puladitujukan kepadanya. Benar saja,tuan rumah tidak lama kemudianbertanya kepada syekh Yusuf tentangpemuda yang ada di sebelahnya,

    yang tidak lain adalah Hasan AlBanna, yang saat itu usianya baru 21tahun.

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    64/124

    Di rumah syekh Saad mereka disuguhianeka makanan lezat. Melihat semuanya

    itu, Hasan Al Banna merasa panas dantidak senang hatinya. Beliau kemudianberkata: Apakah kalian kira Allah swttidak akan menghisab kalian dengan apa

    yang kalian perbuatan seperti ini? Jikakalian tahu bahwa Islam memilikiulama-ulama selain kalian, tolongtunjukkan aku kepada mereka, mungkinaku akan mendapatkan sesuatu darimereka yang tidak aku dapatkan padakalian!

    M d H Al B i i

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    65/124

    Mendengar ucapan Hasan Al Banna ini,Syekh Saad menangis, lalu ia berkata:idzan, madza afal )kalau begitu, apa

    yang harus saya lakukan?( jawab Al Banna:Masalah ummat ini adalah masalah yangberat. Sebagaimana mereka menyerangummat ini dengan tulisan-tulisan, kita

    hadapi pula tindakan mereka dengantulisan, kalian adalah ulama-ulama besardan memiliki hubungan yang luas.Kumpulkan orang-orang kaya untuk

    menyokong dana dan kalian para ulamamenyiapkan tulisan-tulisan untukmenghadapi serangan mereka.

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    66/124

    Mendengar jawaban Hasan AlBanna, Syekh Saad segeramemerintahkan menyingkirkanmakanan dan minuman, dan

    kemudian mengambil pena dankertas. Malam itu juga merekamenginventarisir siapa ulama

    yang harus mereka hubungiuntuk membuat tulisan dan siapaorang-orang kaya yang akan

    mereka mintai bantuan dananya.

    Kelompok ini pada saat itu agak

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    67/124

    Kelompok ini pada saat itu agakberseberangan jalan dengan kelompokSyekh Rasyid Ridha dan kawan-kawannya. Pada malam itu Syekh Saadmemerintahkan pula untuk melibatkanSyekh Rasyid Ridha dkk. Diantara yang

    hadir mengatakan: Bukankah merekaberbeda )tidak sefikrah( dengan kita?Jawab syekh Saad: Masalah sekarangini lebih besar daripada masalah yang

    kita perselisihkan selama ini, lupakansemua perbedaan itu dan kita cari apa

    yang kita sepakati.

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    68/124

    Dari pertemuan inilah

    kemudian berdiri satujamiyyah, yaitu:JamiyyahSyubbanul Muslimin.

    Tidak lama setelah itu terbitlahmajallah SyubbanulMuslimin yang bernama Al

    Fath Al Islami.Peristiwa ini terjadi tahun 1927M

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    69/124

    Hasan Al Banna sebelumnya, semasa diKairo, selain belajar, beliau juga aktifberdawah. Ketika di Al Ismailiyyah, beliaukembali melakukannya. Beliau mendatangi

    kedai-kedai kopi. Dawah beliau begituindahnya. Meskipun hanya beberapa menitsaja, mampu mengundang simpati orang-orang yang kurang terpelajar. Mengenai

    hal ini semua antum sudah mengetahui.

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    70/124

    Suatu ketika datanglah beberapa

    orang kepada Hasan Al Banna.Mereka berkata: Wahai Ustadz!Kami sudah tidak sabar. Kami

    hanyalah orang yang tidakmengerti apa-apa, hendakengkau bawa kemana-pun kami,kami akan ikuti. Sekarang, apayang harus kami lakukan?

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    71/124

    Dari pembicaraan-pembicaraanseperti ini, kemudian pada bulan

    Maret 1928 M terjadilah pembaiatanpertama dalam sejarah. Ada enamorang yang berbaiat, yaitu:

    Hafizh Abdul Halim.Ahmad Al Hushari.Fuad Ibrahim.Abdur-Rahman Hasbullah.Ismail Izz, danZakkiy Al Maghribi.

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    72/124

    Setelah keenam orang ini

    berbaiat, salah seorangdiantaranya bertanya: Sekarangkita sudah berkumpul, hendak

    kita namakan apa kelompok kitaini? Apakah kita perlumembentuk organisasi atau klub

    atau salah satu tarekat atau yanglainnya dan kita mengambilbentuk yang formal?

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    73/124

    Hasan Al Banna menjawab:

    Sesungguhnya kita tidaktermasuk yang ini atau yang itudan kita tidak terlalu peduli

    masalah formal seperti ini.Hendaknya kita menjadikan awaldan dasar pertemuan ini karena

    kesamaan fikrah, perasaan dankesamaan untuk beramal.

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    74/124

    Kita bersaudara dalamberkhidmah kepada

    ummat Islam. Berartikita adalah Ikhwanul

    Muslimin. Sejak itulahistilah IkhwanulMuslimin digunakan.

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    75/124

    Ada beberapa sisi lain dari kehidupanHasan Al Banna yang dapat kita

    pelajari. Diantaranya adalahsebagaimana yang diungkapkan olehUstadz Abdul Halim Mahmud ketika

    beliau berjumpa dengan seorangulama Al Azhar yang dikenal dengansebutan Hakimul Islam, yaitu:

    Syekh Thanthawi Jauhari.

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    76/124

    Beliau adalah seorang ulama yang

    berusaha menggabungkan ilmu qaulidengan ilmu kauni, salah seorangulama tafsir, kitab tafsirnyabernama:Al Jawahir. Dalam usianyayang sudah tua, beliau rela dipimpinoleh seorang yang masih muda danhanya sebatas guru SD. Padahal

    beliau adalah syekh yang dituakandan ulama terkenal.

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    77/124

    Kata Ustadz Abdul Halim, ketika

    beliau sedang menulisArjuzah dikantor Ikhwanul Muslimin, saatitu beliau sedang sendirian,datanglah syekh Thanthawimenjumpainya. SebelumnyaUstadz Abdul Halim sempatberharap dapat bertemu

    langsung dengan syekhThanthawi dan berbicara secarakhusus, dan Alhamdulillah Allah

    swt mengabulkannya.

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    78/124

    Syekh Thanthawi bertanya kepada UstadzAbdul Halim: Apa yang sedang engkau

    tulis? Dijawab oleh ustadz Abdul Halim:Saya sedang menulis syiir yangdipesankan oleh Imam Hasan Al Banna.Syiir itu kemudian dibaca oleh syekh

    Thanthawi dan beliau kemudian memintaustadz Abdul Halim membacakannyauntuknya. Ustadz Abdul Halim yang hanya

    lulusan teknik dan bukan lulusan syariahserta tidak memahami cara membacasyiir, kemudian membaca syiir itu.

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    79/124

    Kata syekh Thanthawi: Bukanbegitu cara membaca syiir.Ustadz Abdul Halim bertanya:Apakah ada bagian yang kelirusaya baca? Jawab syekh

    Thanthawi: Tidak, tidak adasatupun bagian yang keliru, akan

    tetapi bukan begitu caramembaca syiir. Kemudiansyekh Thanthawi menambahkan

    lagi:

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    80/124

    Dulu, di masa jahiliyyah, ada sebuahpasar bernama Ukazh, di sana orang-

    orang jahiliyyah mengambil syiirnya,seandainya syiir itu dibaca dengancara hafal membacanya, tidak ada

    daya tariknya, akan tetapi, syiir ituharus dibaca sesuai dengan ruhnya.Maka syekh Thanthawi kemudianmencontohkan cara membacanya

    dengan demikian indahnya.

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    81/124

    Kemudian syekh Thnathawimelanjutkan: Wahai anakku,

    manusia dalam hidup inimembutuhkan riyadhah (latihan),sebagaimana fisik itu harus dilatih,

    ruh itupun harus dilatih. Orang-orangyang biasa berlatih akan memilikisatu tingkat dari orang-orang yangtidak pernah berlatih. )Di dalam

    tarekat ada satu tingkatan yangpaling tinggi, yaituAl Kasyf,

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    82/124

    yaitu kemampuan mengetahui apa-apa yang tidak diketahui oleh orang

    lain, bi-idznillah, suatu tingkatan bagiorang-orang yang memiliki tingkatlatihan ruhiyyah paling tinggi(. Syekh

    Thanthawi kemudian bertanya:ADAKAH ORANG LAIN YANGKEDUDUKANNYA LEBIH TINGGI LAGI

    DARI AHLUL AL KASYF WAHAIANAKKU!

    K t t d Abd l H li S

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    83/124

    Kata ustadz Abdul Halim: Sayakira tidak ada wahai syekh!.Dijawab oleh Thanthawi: Tidakwahai anakku.

    Abdul Halim bertanya lagi:Kedudukan mana lagi yang lebihtinggi dari itu?.

    Jawab syekh Thanthawi:Kedudukan yang lebih tinggidari itu adalah

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    84/124

    KEDUDUKAN PARA RIJAL YANG

    DIBENTUK OLEH ALLAH SWT DANDIPILIH DIANTARA MAKHLUQ-NYA,MEREKA DIPILIH OLEH ALLAH SWTUNTUK MEMUSNAHKANKERUSAKAN, MENGHILANGKANKEZHALIMAN, MENGHIDUPKAN

    API KEIMANAN DI DALAM HATI

    SETIAP ORANG,

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    85/124

    SERTA MENYEBARKAN

    UKHUWWAH DIANTARA ORANG-ORANG YANG BERIMAN, HINGGADAWAH INI MENJADI KUAT DAN

    MAMPU MENGANGKAT NAMAALLAH DI ATAS BUMI DANMAMPU MENGHADAPI ORANG-

    ORANG ZHALIM YANG MEMBUATKERUSAKAN.

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    86/124

    Selanjutnya Syekh Thanthawimengatakan: Ketahuilahanakku, misi ini, yang Allah pilih

    mereka untuk mengemban-Nya,menuntut mereka menjadiAHLUL HAJB, menjadi orang

    yang tidak nampak kekuatanspiritualnya )tidak bisa jalan diair, tahan dibakar api, dsb(

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    87/124

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    88/124

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    89/124

    Demikian pula dengan nabi Sulaiman

    as, ketika burung pelatuk kecilmenemukan kerajaan Bilqis, berkatanabi Sulaiman: Siapa yang dapat

    memindahkan singgasana ratu Bilqiskemari sebelum mereka datang kesini? Berkata salah satu jin Ifrith:

    Aku mampu memindahkansinggasana itu sebelum engkaubangkit dari tempat dudukmu.

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    90/124

    Berkatalah seseorang yang diberi

    ilmu kitab,Asyif namanya: Akumampu memindahkan singgasana itusebelum matamu berkedip.Meskipun ilmu ahli kitab )ahlul kasyf(itu lebih tinggi dibanding nabiSulaiman as, akan tetapi kedudukannabi Sulaiman tetap lebih mulia,

    sebab dia adalah seorang rasul Allah,sedangkan Asyif tidak.

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    91/124

    Kata syekh Thanthawi: Diantara

    ahlul hajb adalah sahabat-sahabat yang besar, seperti AbuBakar Ash-Shiddiq, Umar bin Al

    Khoththob, Utsman bin Affan, Alibin Abi Thalib dll. Diantaramereka yang lain adalah kibarul

    mushlihin (para reformer besar)yang diantaranya adalah HasanAl Banna.

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    92/124

    Bertanya Ustadz AbdulHalim: Begitukah engkaumelihat Hasan Al Banna?.

    Dijawab: Ya.Ditanya lagi: Bagaimana

    engkau dapatmengenalnya?

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    93/124

    Jawab Thanthawi: Ketika aku

    mendangar namanya disebut-sebut orang, aku datangi dia danaku duduk bersamanya, aku

    tanya dia: Apa yang engkaudawahkan?. Sebagaimanabanyak orang yang yang pernah

    aku jumpai dia menjawab: Akumendawahi orang kepada AlQuran.

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    94/124

    Maka aku katakan kepadanya:

    Masing-masing kelompokmengaku bernisbat kepada AlQuran, tidak ada satukelompokpun di dalam dawahIslamiyyah ini termasuk yangsesat sekalipun- kecuali merekamengatakan: mengajak kepadaAl Quran.

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    95/124

    Jawablah pertanyaan saya

    dengan rinci tentang dawahyang engkau serukan itu padasetiap aspek kehidupan!

    Kemudian ia menerangkandawahnya dan aku dapatidawahnya tidak keluar dari

    kitabullah dan sunnatur-Rasulsaw.

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    96/124

    Diceritakan pula, ketika Thanthawiakhirnya terkesan dan tertarik serta

    ingin bergabung dengan Hasan AlBanna, dia bertanya: Wahai Ustadz!Engkau adalah ustadz kami, dan

    ustadz semua orang di Mesir ini,andalah Hakimul Islam, kulihatanda lebih berhak untuk mendudukikepemimpinan di dalam dawah ini,

    ini tanganku, aku siap berbaiatkepadamu.

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    97/124

    Ketika Hasan Al Banna

    menjawab sungkan,dijawab oleh Thanthawi:

    Tidak, wahai shahibud-dawah, engkau lebihmampu untuk memikul

    beban dawah ini danengkau lebih pantas, danini tanganku.

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    98/124

    Ketika beliau bergabung dengan

    Ikhwanul Muslimin, teman-temanseangkatan beliau meledeknyadengan mengatakan: Anda

    seorang ulama besar danseorang syekh, mengapa andamau menjadi kelompok yang

    dipimpin seorang anak muda dananda hanya menjadi seorangpemimpin redaksi?

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    99/124

    Dijawab oleh Thanthawi:Seandainya andamengetahui siapa Al Banna,anda akan lebih dahulubergabung daripada saya,sayang anda tidakmengetahuinya.

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    100/124

    Dari apa yang diungkapkan

    oleh Ustadz Abdul HalimMahmud, kita dapat melihatbahwa Hasan Al Banna adalah

    orang yang dapat secaraakrab menjalin hubungandengan anggota setiap

    kelompok masyarakat tanpamembedakan satu denganlainnya.

    Dalam buku ini pula dapat kita

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    101/124

    Dalam buku ini pula dapat kitasaksikan bagaimana kearifan sikap

    Hasan Al Banna ketika menghadapiThaha Husain, gembong kerusakan dibidang pemikiran yang membuka

    cakrawala pemikiran sesat dikalangan para pemikir Islam dibelahan dunia, ketika ia menerbitkan

    buku Mustaqbaluts-Tsaqafah fi Mishr(Masa depan budaya Mesir),

    yang mendapat sanggahan bertubi-tubi

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    102/124

    yang mendapat sanggahan bertubi tubidari berbagai kelompok yang ada di Mesir.Hasan Al Banna sendiri karenakesibukannya- tidak mempunyai waktuuntuk menanggapinya. Beberapapengikutnya kemudian mengingatkanbeliau dan berkata bahwa orang-orang

    menunggu tanggapan Ikhwanul Musliminatas buku Thaha Husain itu, karenakedudukan Ikhwanul Muslimin saat itusudah diperhitungkan di masyarakat.

    Dijawab oleh Hasan Al Banna bahwa diasibuk dan tidak sempat membacanya.

    Tanpa sepengetahuan Hasan Al Banna,para pengikutnya merencanakan untuk

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    103/124

    para pengikutnya merencanakan untukmengadakan semacam bedah buku Thaha

    Husain itu, dengan beliau sebagaipembahasanya. Lima hari sebelum acaraberlangsung, diberitahukan kepadanyamengenai hal ini. Hasan Al Banna berkataterpaksa dia membaca buku itu dari rumah

    ke sekolah dan dari sekolah ke rumah,sementara ia berada di atas trem. Iamembaca buku itu dan memberi garisbawah bagian-bagian yang penting.SEBELUM LIMA HARI BUKU ITU SUDAH

    SELESAI DIBACA DAN SUDAH PULADIHAFALNYA. Buku itu tebalnya dua ratushalaman lebih.

    Bedah buku itu diselenggarakan di kantorSyubbanul Muslimin yang menjadi

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    104/124

    Syubbanul Muslimin, yang menjadimoderator adalah DR. Yahya Ad-Dardiri,

    sekjen Syubbanul Muslimin dan hadirpada acara bedah buku itu tokoh-tokohMesir dari berbagai kalangan.

    Hasan Al Banna mengkritik buku itu

    dengan cara yang unik, dia mengatakan:SAYA TIDAK AKAN MENGKRITIK BUKU INIDENGAN PENDAPAT SAYA, TAPI SAYA AKANMENGKRITIKNYA DENGAN BUKU INISENDIRI. Kemudian beliaumengungkapkan bagian-bagian yangkontradiktif dari buku itu, lengkap denganletak nomor halamannya, sekian dansekian.

    DR. Yahya Ad-Dardiri kemudian

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    105/124

    ymenyetop dan mengatakan bahwa

    dirinya telah membaca buku itu, tapisepertinya dia tidak menemukan apayang Hasan Al Banna kemukakan,dan dia meminta kepada Hasan AlBanna untuk mengijinkannyamengecek kebenaran kutipan-kutipanHasan Al Banna langsung kepada

    buku itu. Ternyata terbukti, seluruhyang diungkapkan Hasan Al Bannabenar adanya.

    Dalam acara bedah buku itu sebenarnya

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    106/124

    Thaha Husain juga hadir, namun ia beradadi tempat yang tersembunyi. Sebelumpulang ia mengatakan bahwa ia inginbertemu dan berdialog dengan Hasan AlBanna. Ia menawarkan tiga tempat; di

    rumahnya, di kantornya atau di rumahHasan Al Banna. Adapun waktunya, iamenyerahkannya kepada Hasan Al Banna.(bayangkan! Seorang mustasyar atau

    penasehat negara, menyerahkan waktupertemuannya kepada seorang guru SD!).

    Akhirnya terjadilah pertemuan di

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    107/124

    Akhirnya terjadilah pertemuan dikantor Thoha Husain. Berkata Thoha

    Husain: Seandainya di Mesir ini adatokoh yang paling besar, andalahorangnya, apa yang anda sampaikan

    tentang buku saya, demikian baik.Kata Hasan Al Banna: Alhamdulillah,adakah hal-hal yang tidak andasetujui?dijawab oleh Thoha Husain:

    Tidak ada, bahkan saya ingin agarpembahasan itu ditambah lagi.

    Kemudian Thaha Husain bertanya:

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    108/124

    yApakah ada sikap dan perkataan

    saya yang tidak anda senangi?Ketahuilah! Selama ini sayaberhadapan dengan orang yang tidakmempunyai etika dalam berdebat,ketika mereka menyerang saya, dirisaya-pun diserang. Seandainyamusuh-musuh saya adalah orang-

    orang semulia anda, sejak awal sayaakan menghormati mereka.

    Hasan Al Banna menja ab Anda

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    109/124

    Hasan Al Banna menjawab: Andaadalah seseorang yang cukup bangga

    dengan Barat, akan tetapi sayang,anda tidak mampu membedakan duahal yang sangat berbeda. Adapun

    ilmu, itu adalah sesuatu yang terusberkembang, hari ini kita benar, esokhari bisa jadi kita keliru. Akan tetapi

    agama, dia adalah sesuatu yang pastidan tidak berubah,

    jika kita menjadikan agama

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    110/124

    jika kita menjadikan agamasebagai ilmu, sama artinya kitamerubah agama itu dari hari kehari, dan jika kita menjadikanilmu sebagai agama, kita berartitelah membunuh hak ilmu ituuntuk berkembang, padahal

    semestinya kita meletakkankeduanya pada tempatnyamasing-masing

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    111/124

    Hal yang lain lagi, kalian para pengagum Barat-

    lebih mendahulukan akaldaripada wahyu, ketikaakal bertabrakan dengan

    wahyu, kalian mengambilakal dan membuangwahyu.

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    112/124

    Ustadz Abdul Halim

    mencatat, sejak saat ituThaha Husain menjadilebih baik sikapnya. Beliaukemudian memilih untukmendalami sastra Arab

    dan mengurangi perannyadalam menyesatkanummat.

    Dalam kesempatan dialog itu

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    113/124

    p gHasan Al Banna juga mengkritik

    polemik yang tejadi antarsesama ummat Islam. Beliaumengatakan kalau seandainyaberpolemik ummat IslamMEMPUNYAI TENGGANG RASA

    SEDIKIT SAJA, mereka akanbertemu pada satu titikpersamaan,

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    114/124

    Adapun hubungan Hasan Al

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    115/124

    Adapun hubungan Hasan AlBanna dengan para ulama,

    ketika syekh Abdul Yazid datangke Indonesia, beliau bercerita:Di Mesir, ada sebuah kota yang

    bernama Zaqzuq. Ketika HasanAl Banna hendak melakukankunjungan ke sana, adalahseorang ulama tarekat terkenal

    yang memiliki banyak murid.

    I b MEMBUAT MAKAR

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    116/124

    Ia berupaya MEMBUAT MAKARUNTUK MENGGAGALKAN ACARAKUNJUNGAN HASAN AL BANNA.Namun karena tanggalkedatangan Hasan Al Banna

    dirahasiakan, hanya sedikit orangyang tahu, ulama ini tidakmengetahui persis kapan Hasan

    Al Banna akan datangberkunjung.

    Pada suatu hari, sang ulama inidik j tk l h

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    117/124

    dikejutkan oleh seseorang yang

    mengetuk pintunya untukberkunjung. Ulama itu bertanya:Siapa? dijawab: Saya, HasanAl Banna. Maka terkejutlah dia,

    dengan terpaksa ia menjamuHasan Al Banna. Hasan Al Bannakemudian berkata kepada sangulama itu:

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    118/124

    ADALAH SATU HAL YANG TIDAK

    PANTAS BAGI SAYA, KETIKA SAYAMASUK SUATU NEGERI DENGAN

    TIDAK MEMINTA IJIN PADA

    PENGUASANYA. Sampai saat iniketurunan ulama itu, meskipuntidak bergabung dengan IkhwanulMuslimin, setiap kali ada kegiatan

    ikhwan, selalu membantu.

    Demikian pula sikap Hasan Al

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    119/124

    Demikian pula sikap Hasan AlBanna terhadap orang-orang

    Yahudi dan Nasrani. KetikaIkhwanul Muslimin mengirimpasukan ke Paletina, Hasan AlBanna mampu mempergunakanManthiqul Hal dalam berdialog

    dengan para penguasa maupuntokoh-tokoh lainnya.

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    120/124

    Inilah profil Hasan Al Banna. Kita

    perlu menggali lebih jauh dandalam lagi. Dalam sejarah,umumnya memang para tokoh-

    tokoh utama itulah yang munculsecara mengesankan, sehinggamampu memberi warna

    perjalanan dawah.

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    121/124

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    122/124

    Sesungguhnyatiap-tiap

    marhalah itu adatokohnya.

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    123/124

  • 8/14/2019 RIJALUD-DAKWAH

    124/124

    JAZAKUMULLAHU KHAIRON KATSIRO