S I L A B I IDENTITAS MATA KULIAH NAMA MATA KULIAH :...
Transcript of S I L A B I IDENTITAS MATA KULIAH NAMA MATA KULIAH :...
S I L A B I
A. IDENTITAS MATA KULIAH NAMA MATA KULIAH : HUKUM PERKAWINANDAN
KELUARGA STATUS MATA KULIAH : WAJIB KONSENTRASI KODE MATA KULIAH : 52 JUMLAH SKS : 2 SKS
B. DESKRIPSI MATA KULIAH
Hukum Perkawinan dan Keluarga merupakan mata kuliah wajib konsentrasi
yang bersifat lanjutan dan berisi asas, teori, konsep konsep teoritik dan praktis
dibidang hukum perdata materiil dalam ruanglingkup hukum keluarga
khususnya hukum perkawinann menurut sistem hukum positip dan
systemhukum Islam.
C. KOMPETENSI MATA KULIAH Mahasiswa dapat memahamihukum perkawinan dan keluarga yang berisi
asas, teori, konsep konsep teoritik dan praktis dibidang hukum perdata
materiil dalam ruanglingkup hukum keluarga khususnya hukum perkawinann
menurut system hukum positip dan hukum Islam.
D. LEVEL KOMPETENSI 1. LEVEL KOMPETENSI I :
PENDAHULUAN Urgensi Hukum Perkawinan dan Keluarga
2. LEVEL KOMPETENSI II : PENGERTIAN DASAR PERKAWINAN
a. Dasar dan Tujuan Perkawinan b. Syarat sahnya perkawinan c. Asas Asas Perkawinan d. Syarat alternative dan kumulatif
poligami
3. LEVEL KOMPETENSI III : SYARAT SYARAT PERKAWINAN
a. Syarat materiil mutlak b. Syarat materiil relatif
c. Syarat Formil
4. LEVEL KOMPETENSI IV : PENCEGAHAN DAN PEMBATALAN
PERKAWINAN a. Alasan permohonan pencegahan dan
pembatalan perkawinan b. Akibat hukum pencegahan dan
pembatalan perkawinan
5. LEVEL KOMPETENSI V : PERJANJIAN PERKAWINAN, HAK DAN KEWAJIBAN SUAMI ISTRI a. Pengertian dan tujuan perjanjian
perkawinan b. Bentuk dan berlakunya perjanjian
perkawinan c. Isi dan masa berlakunya prtjanjian
perkawinan d. Akibat hukum yang timbul dari
hubungan suami istri
6. LEVEL KOMPETENSI VI : BUBARNYA PERKAWINAN
a. Alasan Bubarnya perkawinan b. Alasan perceraian c. Akibat hukum perceraian
7. LEVEL KOMPETENSI VII :
MUNAKAHAT a. Hukum melaksanakan perkawinan b. Rukun dan Syarat sah Perkawinan
menurut Hukum Islam c. Orang yang boleh dan tidak boleh
dikawin a) Dilarang untuk sementara(Tahrim
Muakkad) b) Dilarang untuk selamanya(Tahrim
Muabbad) d. Akibat dilanggarnya hukum dan syarat
perkawinan Islam dalam praktek e. Bedah kasus
8. LEVEL KOMPETENSI VIII : POLIGAMI DAN ISTBAT NIKAHDALAM HUKUM ISLAM a. Sejarah hukum poligami menurut
Hukum Islam b. Prosedur pengajuan permohonan
poligami c. istbath nikah d. Bedah Kasus
9. LEVEL KOMPETENSI IX : HAK DAN KEWAJIBAN SUAMI ISTRI MENURUT HUKUM ISLAM a. Hak dan kewajiban suami istri b. Akibat hukum apabila terjadi
pelanggaran pelaksanaan hak dan kewajiban
c. Nuzus yang dilakukan suami atau istri dan solusinya
d. Bedah Kasus 10. LEVEL KOMPETENSI X : PUTUSNYA PERKAWINAN
MENURUT HUKUM ISLAM a. Macam macam cara talak menurut
Hukjum Islam b. Hak istri menceraikan suami Hukum
Islam c. Cara pengajuan perceraian di
Pengadilan Agama d. Akibat Hukum ucapan talak dari suami
kepada istri menurut hukum Islam e. Hak hak istri setelah dicerai oleh suami
menurut Hukum Islam f. Bedah Kasus
11. LEVEL KOMPETENSI XI : KEWENANGAN PENGADILAN AGAMA DI BIDANG PERKAWINAN MENURUT UU NO 7 TAHUN 1989 JO UU NO 50 TAHUN 1999 JO UU NO 3 TAHUN 2006 a. Macam macam perkara perkawinan
yang dapat diputus oleh Pengadilan Agama
b. Bedah kasus: Perkara yang dapat dikumulasi dalam suatu gugatan
c. Bedah Kasus
SATUAN ACARA PERKULIAHAN ( SAP)
A. IDENTITAS MATA KULIAH
NAMA MATA KULIAH : HUKUM PERKAWINAN DAN KELUARGA
STATUS MATA KULIAH : WAJIB KONSENTRASI KODE MATA KULIAH : JUMLAH SKS : 2
B. DESKRIPSI MATA KULIAH
Hukum Perkawinan dan Keluarga merupakan mata kuliah wajib konsentrasi
yang bersifat lanjutan dan berisi asas, teori, konsep konsep teoritik dan praktis
dibidang hukum perdata materiil dalam ruanglingkup hukum keluarga
khususnya hukum perkawinan menurut system hukum positip maupun hukum
Islam.
C. KOMPETENSI MATA KULIAH Mahasiswa dapat memahami hukum perkawinan dan keluarga yang berisi
asas, teori, konsep konsep teoritik dan praktis dibidang hukum perdata
materiil dalam ruang lingkup hukum keluarga khususnya hukum perkawinann
menurut system hukum positip dan hukum Islam.
D. LEVEL KOMPETENSI
1. LEVEL KOMPETENSI I : PENDAHULUAN DAN KONTRAK BELAJAR a. Urgensi Hukum Perkawinan dan
kelurga b. Penjelasan Silabi dan SAP c. Kontrak belajar
2. LEVEL KOMPETENSI II : PENGERTIAN DASAR PERKAWINAN a. Dasar dan Tujuan Perkawinan b. Syarat sahnya perkawinan
c. Asas Asas Perkawinan d. Syarat alternative dan kumulatif
poligami
3. LEVEL KOMPETENSI III : SYARAT SYARAT PERKAWINAN
a. Syarat materiil mutlak b. Syarat materiil relatif c. Syarat Formil
4. LEVEL KOMPETENSI IV : PENCEGAHAN DAN PEMBATALAN PERKAWINAN a. Alasan permohonan pencegahan dan
pembatalan perkawinan b. Akibat hukum pencegahan dan
pembatalan perkawinan
5. LEVEL KOMPETENSI V : PERJANJIAN PERKAWINAN, HAK DAN KEWAJIBAN SUAMI ISTRI a. Pengertian dan tujuan perjanjian
perkawinan b. Bentuk dan berlakunya perjanjian
perkawinan c. Isi dan masa berlakunya prtjanjian
perkawinan d. Akibat hukum yang timbul dari
hubungan suami istri
6. LEVEL KOMPETENSI VI : BUBARNYA PERKAWINAN
a. Alasan Bubarnya perkawinan b. Alasan perceraian c. Akibat hukum perceraia
7. LEVEL KOMPETENSI VII :
MUNAKAHAT a. Hukum melaksanakan perkawinan b. Rukun dan Syarat sah Perkawinan
menurut Hukum Islam c. Orang yang boleh dan tidak boleh
dikawin
a) Dilarang untuk sementara(Tahrim Muakkad)
b) Dilarang untuk selamanya(Tahrim Munabbad)
d. Akibat dilanggarnya hukum dan syarat perkawinan Islam dalam praktek
e. Bedah Kasus
8. LEVEL KOMPETENSI VIII : POLIGAMI DALAM HUKUM ISLAM
a. Sejarah hukum poligami menurut Hukum Islam
b. Prosedur pengajuan permohonan poligamid dan istbath nikah PA
c. Bedah Kasus
9. LEVEL KOMPETENSI IX : HAK DAN KEWAJIBAN SUAMI ISTRI MENURUT HUKUM ISLAM a. Hak dan kewajiban suami istri b. Akibat hukum apabila terjadi
pelanggaran pelaksanaan hak dan kewajiban
c. Nuzus yang dilakukan suami atau istri dan solusinya
d. Bedah Kasus
10. LEVEL KOMPETENSI X : PUTUSNYA PERKAWINAN MENURUT HUKUM ISLAM a. Macam macam cara talak menurut
Hukum Islam b. Hak istri menceraikan suami Hukum
Islam c. Cara pengajuan perceraian di
Pengadilan Agama d. Akibat Hukum ucapan talak dari suami
kepada istri menurut hukum Islam e. Hak hak istri setelah dicerai oleh suami
menurut Hukum Islam f. Bedah Kasus
11. LEVEL KOMPETENSI XI : KEWENANGAN PENGADILAN AGAMA DI BIDANG PERKAWINAN MENURUT UU NO 7 TAHUN 1989 JO UU NO 50 TAHUN 1999 JO UU NO 3 TAHUN 2006 a. Macam macam perkara perkawinan
yang dapat diputus oleh Pengadilan Agama
b. Bedah kasus: Perkara yang dapat dikumulasi dalam suatu gugatan
c. Bedah Kasus E.1. PENDAHULUAN DAN KONTRAK BELAJAR
Mata Kuliah: Hukum Perkawinan Dan Keluarga
Level Kompetensi I : Pendahuluan Dan Kontrak Belajar
Waktu: Minggu1/Pertemuan ke-1
SUB SUB KOMPETENSI
a. Urgensi Hukum Perkawinan dan Keluarga b. Penjelasan Silabi dan SAP c. Kontrak belajar
TUJUAN PEMBELAJARAN:
a. Pengenalan tujuan, maksud dan metode perkuliahan b. Ruang lingkup pekuliahan
INDIKATOR HASIL PEMBELAJARAN a. Mahasiswa dapatmenjelaskan pentingnya HukumPerkawinan dan
keluarga b. Mahasiswa dapat menjelaskan ruang lingkup HukumPerkawinan dan
keluarga c. Mahasiswa dapat menyesuaikan diri dengan pola pembelajaran Hukum
HukumPerkawinan dan keluarga METODE PEMBELAJARAN a. Ceramah/tatap muka b. Diskusi/Tanya jawab c. Penugasan (tugas baca, merangkum sebagai referansi kuliah Hukum
Perkawinan dan Keluarga) MEDIA YANG DIGUNAKAN a. LCD b. OHP c. White board
EVALUASI: Keaktifan mahasiswa dalam berdiskusi dijadikan satu komponen penilaian Tugasterstruktur
BAHAN PUSTAKA: Endang Sumiarni,Chandra Halim, Perlindungan Hukum terhadap anak dalam hukum keluarga, Universitas Atmajaya, Yogyakarta,2000 J.Satrio, Hukum Keluarga tentang kedudukan anak Dalam Undang Undang, Citra aditya bakti, Bandung, 2005 R.Soetojo Prawirohamidjojo, Martalena Pohan, Airlangga University Press, 2000 _____________________________________-, Sejarah Perkwembangan Hukum Perceraian di Indonesia dan Belanda, Airlangga University Press, 1996 _____________________________________, Pluralisme Dalam Perundang Undangan Perkawinan, Airlangga University Press, 1994 Undang Undang Nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan Undang Undang Nonor 23 tahun 2003 tentang Perlindungan Anak Undang Undang Nomor 23 tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan dalam rumahtangga Perasturan Pemerintah no 9 tahun 1975, Peraturan Pelaksanaan Undang Undang Nomor 1 tahun 1974 tentang perkawinan Instruksi Presiden nomor 1 tahun 1991 tentang Kompilasi Hukum Islam
E.2. PENGERTIAN DASAR HUKUM PERKAWINAN
Mata Kuliah: Hukum Perkawinan Dan Keluarga
Level Kompetensi II Pengertian Dasar Hukum Perkawinan
Waktu: Minggu ke-2 /Pertemuan ke-2
SUB SUB KOMPETENSI a. Dasar dan Tujuan Perkawinan b. Syarat sahnya perkawinan c. Asas Asas Perkawinan d. Syarat alternative dan kumulatif poligami
TUJUAN PEMBELAJARAN: a. Mahasiswa memahami Dasar dan
Tujuan Perkawinan b. Mahasiswa memahami Syarat sahnya
perkawinan c. Mahasiswa memahami asas asas perkawinan d. Mahasiswa memahami syarat alternative dan kumulatif poligami
INDIKATOR HASIL PEMBELAJARAN a. Mahasiswa memahami dan mampu menjelaskan Dasar dan Tujuan
Perkawinan
b. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan dengan tepat Syarat sahnya perkawinan
c. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan dengan tepatasas asas perkawinan
d. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan dengan tepatsyarat alternative dan kumulatif poligami
METODE PEMBELAJARAN a. Ceramah/tatap muka b. Diskusi/Tanya jawab c. Penugasan (tugas baca, merangkum sebagai referansi kuliah Hukum
Perkawinan dan Keluarga) MEDIA YANG DIGUNAKAN
a. LCD b. OHP c. Whiteboard
EVALUASI: Keaktifan mahasiswa dalam berdiskusi dijadikan satu komponen penilaian Tugasterstruktur
BAHAN PUSTAKA:
Endang Sumiarni,Chandra Halim, Perlindungan Hukum terhadap anak dalam hukum keluarga, Universitas Atmajaya, Yogyakarta,2000 J.Satrio, Hukum Keluarga tentang kedudukan anak Dalam Undang Undang, Citra aditya bakti, Bandung, 2005 R.Soetojo Prawirohamidjojo, Martalena Pohan, Airlangga University Press, 2000 _____________________________________-, Sejarah Perkwembangan Hukum Perceraian di Indonesia dan Belanda, Airlangga University Press, 1996 _____________________________________, Pluralisme Dalam Perundang Undangan Perkawinan, Airlangga University Press, 1994 Undang Undang Nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan Undang Undang Nonor 23 tahun 2003 tentang Perlindungan Anak Undang Undang Nomor 23 tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan dalam rumahtangga Perasturan Pemerintah no 9 tahun 1975, Peraturan Pelaksanaan Undang Undang Nomor 1 tahun 1974 tentang perkawinan Instruksi Presiden nomor 1 tahun 1991 tentang Kompilasi Hukum Islam
E.3.SYARAT SYARAT PERKAWINAN
Mata Kuliah: Hukum Perkawinan
Level Kompetensi III : Syarat Syarat Perkawinan
Waktu: Minggu3 /Pertemuan
Dan Keluarga ke-3 SUB SUB KOMPETENSI a. Syarat materiil mutlak b. Syarat materiil relatif c. Syarat Formil
TUJUAN PEMBELAJARAN:
a. Mahasiswa mampu memahami Syarat materiil mutlak b. Mahasiswa mampu memahami Syarat materiil relatif c. Mahasiswa mampu memahami Syarat formil
INDIKATOR HASIL PEMBELAJARAN a. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan dengan tepat Syarat
materiil mutlak b. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan dengan tepat Syarat
materiil relative c. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan dengan tepat Syarat
formil METODE PEMBELAJARAN a. Ceramah/tatap muka b. Diskusi/Tanya jawab c. Penugasan (tugas baca, merangkum sebagai referansi kuliah Hukum
Perkawinan dan Keluarga) MEDIA YANG DIGUNAKAN a. LCD b. OHP c. Whiteboard
EVALUASI: Keaktifan mahasiswa dalam berdiskusi dijadikan satu komponen penilaian Tugasterstruktur
BAHAN PUSTAKA:
Endang Sumiarni,Chandra Halim, Perlindungan Hukum terhadap anak dalam hukum keluarga, Universitas Atmajaya, Yogyakarta,2000 J.Satrio, Hukum Keluarga tentang kedudukan anak Dalam Undang Undang, Citra aditya bakti, Bandung, 2005 R.Soetojo Prawirohamidjojo, Martalena Pohan, Airlangga University Press, 2000 _____________________________________-, Sejarah Perkwembangan Hukum Perceraian di Indonesia dan Belanda, Airlangga University Press, 1996 _____________________________________, Pluralisme Dalam Perundang
Undangan Perkawinan, Airlangga University Press, 1994 Undang Undang Nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan Undang Undang Nonor 23 tahun 2003 tentang Perlindungan Anak Undang Undang Nomor 23 tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan dalam rumahtangga Perasturan Pemerintah no 9 tahun 1975, Peraturan Pelaksanaan Undang Undang Nomor 1 tahun 1974 tentang perkawinan Instruksi Presiden nomor 1 tahun 1991 tentang Kompilasi Hukum Islam
E.4.PENCEGAHAN DAN PEMBATALAN PERKAWINAN
Mata Kuliah: Hukum Perkawinan Dan Keluarga
Level Kompetensi IV : Pencegahan Dan Pembatalan Perkawinan
Waktu: Minggu4 /Pertemuan ke-4
SUB SUB KOMPETENSI
a. Alasan permohonan pencegahan dan pembatalan perkawinan b. Akibat hukum pencegahan dan pembatalan perkawinan
TUJUAN PEMBELAJARAN:
a. Mahasiswa mampu memahami Alasan permohonan pencegahan dan pembatalan perkawinan
b. Mahasiswa mampu memahamiAkibat hukum pencegahan dan pembatalan perkawinan
INDIKATOR HASIL PEMBELAJARAN
a. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan dengan tepat Alasan permohonan pencegahan dan pembatalan perkawinan
b. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan dengan tepat Akibat hukum pencegahan dan pembatalan perkawinan
METODE PEMBELAJARAN
a. Ceramah/tatap muka b. Diskusi/Tanya jawab c. Penugasan (tugas baca, merangkum sebagai referansi kuliah Hukum
perkawinan dan keluarga) MEDIA YANG DIGUNAKAN
a. LCD b. OHP c. Whiteboard
EVALUASI:
Keaktifan mahasiswa dalam berdiskusi dijadikan satu komponen penilaian Tugasterstruktur
BAHAN PUSTAKA:
Endang Sumiarni,Chandra Halim, Perlindungan Hukum terhadap anak dalam hukum keluarga, Universitas Atmajaya, Yogyakarta,2000 J.Satrio, Hukum Keluarga tentang kedudukan anak Dalam Undang Undang, Citra aditya bakti, Bandung, 2005 R.Soetojo Prawirohamidjojo, Martalena Pohan, Airlangga University Press, 2000 _____________________________________-, Sejarah Perkwembangan Hukum Perceraian di Indonesia dan Belanda, Airlangga University Press, 1996 _____________________________________, Pluralisme Dalam Perundang Undangan Perkawinan, Airlangga University Press, 1994 Undang Undang Nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan Undang Undang Nonor 23 tahun 2003 tentang Perlindungan Anak Undang Undang Nomor 23 tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan dalam rumahtangga Perasturan Pemerintah no 9 tahun 1975, Peraturan Pelaksanaan Undang Undang Nomor 1 tahun 1974 tentang perkawinan Instruksi Presiden nomor 1 tahun 1991 tentang Kompilasi Hukum Islam
E.5. PERJANJIAN PERKAWINAN, HAK DAN KEWAJIBAN SUAMI ISTRI
Mata Kuliah: Hukum Perkawinan Dan Keluarga
Level Kompetensi V Perjanjian Perkawinan, Hak Dan Kewajiban Suami Istri
Waktu: Minggu 5 dan 6 /Pertemuan ke-5 dan ke6
SUB SUB KOMPETENSI a. Pengertian dan tujuan perjanjian perkawinan b. Bentuk dan berlakunya perjanjian perkawinan c. Isi dan masa berlakunya prtjanjian perkawinan d. Akibat hukum yang timbul dari hubungan hukum suami istri
TUJUAN PEMBELAJARAN: a. Mahasiswa mampu memahami penegertian dan tujuan perjanjian
perkawinan b. Mahasiswa mampu memahami bentuk dan berlakunya perjanjian
perkawinan c. Mahasiswa mampu memahami isi dan masa berlakunya perjanjian
perkawinan d. Mahasiswa mampu memaham akibat hukum yamh timbul dari
hubungan hukum suami istri
INDIKATOR HASIL PEMBELAJARAN a. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan dengan tepat b. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan dengan tepat
METODE PEMBELAJARAN a. Ceramah/tatap muka b. Diskusi/Tanya jawab c. Penugasan (tugas baca, merangkum sebagai referansi kuliah Hukum
Perkawinan dan keluarga) MEDIA YANG DIGUNAKAN a. OHP b. Whiteboard
EVALUASI: Keaktifan mahasiswa dalam berdiskusi dijadikan satu komponen penilaian Tugasterstruktur
BAHAN PUSTAKA:
Endang Sumiarni,Chandra Halim, Perlindungan Hukum terhadap anak dalam hukum keluarga, Universitas Atmajaya, Yogyakarta,2000 J.Satrio, Hukum Keluarga tentang kedudukan anak Dalam Undang Undang, Citra aditya bakti, Bandung, 2005 R.Soetojo Prawirohamidjojo, Martalena Pohan, Airlangga University Press, 2000 _____________________________________-, Sejarah Perkwembangan Hukum Perceraian di Indonesia dan Belanda, Airlangga University Press, 1996 _____________________________________, Pluralisme Dalam Perundang Undangan Perkawinan, Airlangga University Press, 1994 Undang Undang Nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan Undang Undang Nonor 23 tahun 2003 tentang Perlindungan Anak Undang Undang Nomor 23 tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan dalam rumahtangga Perasturan Pemerintah no 9 tahun 1975, Peraturan Pelaksanaan Undang Undang Nomor 1 tahun 1974 tentang perkawinan Instruksi Presiden nomor 1 tahun 1991 tentang Kompilasi Hukum Islam
E.6. BUBARNYA PERKAWINAN
Mata Kuliah: Hukum Perkawinan Dan Keluarga
Level Kompetensi VI : Bubarnya Perkawinan
Waktu: Minggu 7/Pertemuan ke-7
SUB SUB KOMPETENSI a. Alasan Bubarnya perkawinan b. Alasan perceraian c. Akibat hukum perceraian
TUJUAN PEMBELAJARAN: a. Mahasiswa mampu memahami Bubarnya perkawinan b. Mahasiswa mampu memahami Alasan perceraian c. Mahasiswa mampu memahami Akibat hukum perceraian
INDIKATOR HASIL PEMBELAJARAN
a. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan dengan tepat bubarnya perkawinan
b. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan dengan tepat alasan perceraian
c. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan dengan tepatakibat hukum perceraian
METODE PEMBELAJARAN
a. Ceramah/tatap muka b. Diskusi/Tanya jawab c. Penugasan (tugas baca, merangkum sebagai referansi kuliah
HukumPerkawinan dan keluarga) MEDIA YANG DIGUNAKAN
a. LCD b. OHP c. Whiteboard
EVALUASI: Keaktifan mahasiswa dalam berdiskusi dijadikan satu komponen penilaian Tugasterstruktur
BAHAN PUSTAKA:
Endang Sumiarni,Chandra Halim, Perlindungan Hukum terhadap anak dalam hukum keluarga, Universitas Atmajaya, Yogyakarta,2000 J.Satrio, Hukum Keluarga tentang kedudukan anak Dalam Undang Undang, Citra aditya bakti, Bandung, 2005 R.Soetojo Prawirohamidjojo, Martalena Pohan, Airlangga University Press, 2000 _____________________________________-, Sejarah Perkwembangan Hukum Perceraian di Indonesia dan Belanda, Airlangga University Press, 1996 _____________________________________, Pluralisme Dalam Perundang Undangan Perkawinan, Airlangga University Press, 1994 Undang Undang Nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan Undang Undang Nonor 23 tahun 2003 tentang Perlindungan Anak
Undang Undang Nomor 23 tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan dalam rumahtangga Perasturan Pemerintah no 9 tahun 1975, Peraturan Pelaksanaan Undang Undang Nomor 1 tahun 1974 tentang perkawinan Instruksi Presiden nomor 1 tahun 1991 tentang Kompilasi Hukum Islam
E.7. MUNAKAHAT
Mata Kuliah: Hukumperkawinan Dan Keluarga
Level Kompetensi VII : Munakahat
Waktu: Minggu 8 /Pertemuan ke 8
SUB SUB KOMPETENSI
a. Hukum melaksanakan perkawinan b. Rukun dan Syarat sah Perkawinan menurut Hukum Islam c. Orang yang boleh dan tidak boleh dikawin
a) Dilarang untuk sementara(Tahrim Muakkad) b) Dilarang untuk selamanya(Tahrim Munabbad)
d. Akibat dilanggarnya hukum dan syarat perkawinan Islam dalam praktek e. Bedah Kasus
TUJUAN PEMBELAJARAN:
a. Mahasiswa mampu memahamihukum melaksanakan perkawinan b. Mahasiswa mampu memahamirukun dan syarat sah perkawinan
menurut Hukum Islam c. Mahasiswa mampu memahami orang yang boleh dan tidak boleh
dikawin baik untuk sementara maupun untuk selamanyamenurut Hukum Islam
d. Mahasiswa mampu memahami akibat dilanggarnya hukum dan syarat perkawinan Islam dalam praktek
e. Mahasiswa mampu menerapkan teori tersebut dalam kasus kasus munakahat
INDIKATOR HASIL PEMBELAJARAN
a. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskanhukum melaksanakan perkawinan dengan tepat
b. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskanrukun dan syarat sah
perkawinan menurut Hukum Islam dengan tepat c. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan orang yang boleh dan
tidak boleh untuk dikawin baik untuk sementara maupun selamanya menurut Hukum Islam dengan tepat
d. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan akibat dilanggarnya hukum dan syarat perkawinan menurut Islamdalam praktek dengan tepat
e. Mahasiswa mampu memahamidan menjelaskan penyelesaian kasus kasus yang yang terkait dengan munakahat
METODE PEMBELAJARAN
a. Ceramah/tatap muka b. Diskusi/Tanya jawab c. Penugasan (tugas baca, merangkum sebagai referansi kuliah Hukum
Perkawinan dan keluarga) MEDIA YANG DIGUNAKAN
a. LCD b. OHP c. Whiteboard
EVALUASI: Keaktifan mahasiswa dalam berdiskusi dijadikan satu komponen penilaian Tugasterstruktur
BAHAN PUSTAKA:
Endang Sumiarni,Chandra Halim, Perlindungan Hukum terhadap anak dalam hukum keluarga, Universitas Atmajaya, Yogyakarta,2000 J.Satrio, Hukum Keluarga tentang kedudukan anak Dalam Undang Undang, Citra aditya bakti, Bandung, 2005 R.Soetojo Prawirohamidjojo, Martalena Pohan, Airlangga University Press, 2000 _____________________________________-, Sejarah Perkwembangan Hukum Perceraian di Indonesia dan Belanda, Airlangga University Press, 1996 _____________________________________, Pluralisme Dalam Perundang Undangan Perkawinan, Airlangga University Press, 1994 Undang Undang Nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan Undang Undang Nonor 23 tahun 2003 tentang Perlindungan Anak Undang Undang Nomor 23 tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan dalam rumahtangga Perasturan Pemerintah no 9 tahun 1975, Peraturan Pelaksanaan Undang Undang Nomor 1 tahun 1974 tentang perkawinan Instruksi Presiden nomor 1 tahun 1991 tentang Kompilasi Hukum Islam
E.8. POLIGAMI DALAM HUKUM ISLAM
Mata Kuliah: Hukum Perkawinan Dan Keluarga
Level Kompetensi VIII : Poligami Dalam Hukum Islam
Waktu: Minggu9/Pertemuan ke-9
SUB SUB KOMPETENSI
a. Sejarah hukum poligami menurut Hukum Islam b. Prosedur pengajuan permohonan poligami dan istbath nikah PA c. Bedah Kasus
TUJUAN PEMBELAJARAN:
a. Mahasiswa mampu memahami sejarah hukum poligami menurut hukum Islam
b. Mahasiswa mampu memahami prosedur pengajuan permohonan poligami dan istbath nikah di PA
c. Mahasiswa mampu menerapkan teori tersebut dalam kasus kaus poligami
INDIKATOR HASIL PEMBELAJARAN
a. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan dengan tepat sejarah hukum poligami menurut hukum Islam
b. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan dengan tepatpengajuan permohonan poligami dan istbath nikah di PA
c. Mahasiswa mapu memahami dan menjelaskan penyelesaian kasus kasus poligami
METODE PEMBELAJARAN
a. Ceramah/tatap muka b. Diskusi/Tanya jawab c. Penugasan (tugas baca, merangkum sebagai referansi kuliah Hukum
Waris Adat) MEDIA YANG DIGUNAKAN
a. LCD b. OHP c. Whiteboard
EVALUASI: Keaktifan mahasiswa dalam berdiskusi dijadikan satu komponen penilaian Tugasterstruktur
BAHAN PUSTAKA:
Endang Sumiarni,Chandra Halim, Perlindungan Hukum terhadap anak dalam hukum keluarga, Universitas Atmajaya, Yogyakarta,2000 J.Satrio, Hukum Keluarga tentang kedudukan anak Dalam Undang Undang, Citra aditya bakti, Bandung, 2005 R.Soetojo Prawirohamidjojo, Martalena Pohan, Airlangga University Press,
2000 _____________________________________-, Sejarah Perkwembangan Hukum Perceraian di Indonesia dan Belanda, Airlangga University Press, 1996 _____________________________________, Pluralisme Dalam Perundang Undangan Perkawinan, Airlangga University Press, 1994 Undang Undang Nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan Undang Undang Nonor 23 tahun 2003 tentang Perlindungan Anak Undang Undang Nomor 23 tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan dalam rumahtangga Perasturan Pemerintah no 9 tahun 1975, Peraturan Pelaksanaan Undang Undang Nomor 1 tahun 1974 tentang perkawinan Instruksi Presiden nomor 1 tahun 1991 tentang Kompilasi Hukum Islam
E.9. HAK DAN KEWAJIBAN SUAMI ISTRI MENURUT HUKUM ISLAM
Mata Kuliah: Hukum Perkawinan Dan Keluarga
Level Kompetensi IX : Hak Dan Kewajiban Suami Istri Menurut Hukum Islam
Waktu: Minggu ke-10 / Pertemuan ke-10
SUB SUB KOMPETENSI
a. Hak dan kewajiban suami istri b. Akibat hukum apabila terjadi pelanggaran pelaksanaan hak dan
kewajiban c. Nuzus yang dilakukan suami atau istri dan solusinya d. Bedah kasus
TUJUAN PEMBELAJARAN:
a. Mahasiswa mampu memahami hak dan kewajiban suami istri menurut Hukum Islam
b. Mahasiswa mampu memahami akibat hukum apabila terjadi pelanggaran pelaksanaan hak dan kewajiban
c. Mahasiswa mampu memahami nuzus yang dilakukan suami istri dan solusinya
d. Mahasiswa mampu menerapkan teori tersebut dalamkasus kasus yang terkait dengan pelanggaran hak hak dan kewajiban suami istri
INDIKATOR HASIL PEMBELAJARAN
a. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan dengan tepathak dan kewajiban suami istri
b. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan dengan tepat akibat hukum apabila terjadi pelanggaran pelaksanaan hak dan kewajiban
c. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan dengan tepat nuzus yang dilakukan suami istri dan solusinya
d. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang penyelesaian kasus kasus tentang pelanggaran hak dankewajiban suami istri
METODE PEMBELAJARAN
a. Ceramah/tatap muka b. Diskusi/Tanya jawab c. Penugasan (tugas baca, merangkum sebagai referansi kuliah Hukum
Waris Adat) MEDIA YANG DIGUNAKAN
a. LCD b. OHP c. Whiteboard
EVALUASI: Keaktifan mahasiswa dalam berdiskusi dijadikan satu komponen penilaian Tugasterstruktur
BAHAN PUSTAKA:
Endang Sumiarni,Chandra Halim, Perlindungan Hukum terhadap anak dalam hukum keluarga, Universitas Atmajaya, Yogyakarta,2000 J.Satrio, Hukum Keluarga tentang kedudukan anak Dalam Undang Undang, Citra aditya bakti, Bandung, 2005 R.Soetojo Prawirohamidjojo, Martalena Pohan, Airlangga University Press, 2000 _____________________________________-, Sejarah Perkwembangan Hukum Perceraian di Indonesia dan Belanda, Airlangga University Press, 1996 _____________________________________, Pluralisme Dalam Perundang Undangan Perkawinan, Airlangga University Press, 1994 Undang Undang Nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan Undang Undang Nonor 23 tahun 2003 tentang Perlindungan Anak Undang Undang Nomor 23 tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan dalam rumahtangga Perasturan Pemerintah no 9 tahun 1975, Peraturan Pelaksanaan Undang Undang Nomor 1 tahun 1974 tentang perkawinan Instruksi Presiden nomor 1 tahun 1991 tentang Kompilasi Hukum Islam
E.10.PUTUSNYA PERKAWINAN MENURUT HUKUM ISLAM
Mata Kuliah: Hukum Perkawinan Dan Keluarga
Level Kompetensi X : Putusnya Perkawinan Menurut Hukum Islam
Waktu: Minggu ke-11/ Pertemuan ke-11
SUB SUB KOMPETENSI
a. Macam macam cara talak menurut Hukum Islam b. Hak istri menceraikan suami menurut Hukum Islam
c. Cara pengajuan perceraian di Pengadilan Agama d. Akibat Hukum ucapan talak dari suami kepada istri menurut hukum
Islam e. Hak hak istri setelah dicerai oleh suami menurut Hukum Islam f. Bedah Kasus
TUJUAN PEMBELAJARAN:
a. Mahasiswa mampu memahami cara talak menurut Hukum Islam b. Mahasiswa mampu memahami hak istri menceraikan suami menurut
Hukum Islam c. Mahasiswa mampu memahami cara pengajuan perceraian di Pengadilan
Agama d. Mahasiswa mampu memahamiakibat hukum ucapan talak dari suami
kepada istri menurut hukum Islam e. Mahasiswa mampu memahami hak hak istri setelah dicerai oleh suami
menurut Hukum Islam INDIKATOR HASIL PEMBELAJARAN
a. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan dengan tepat cara talak menurut Hukum Islam
b. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan dengan tepat hak istri menceraikan suami menurut Hukum Islam
c. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan dengan tepat cara pengajuan perceraian di Pengadilan Agama
d. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan dengan tepat akibat hukum ucapan talak dari suami kepada istri menurut Hukum Islam
e. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan dengan tepat hak hak istri setelah dicerai oleh suami menurut Hukum Islam
f. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan penyelesaian kasus yang terkait dengan putusnya perkawinan menurut Hukum Islam
METODE PEMBELAJARAN
a. Ceramah/tatap muka b. Diskusi/Tanya jawab c. Penugasan (tugas baca, merangkum sebagai referansi kuliah Hukum
Waris Adat) MEDIA YANG DIGUNAKAN
a. LCD b. OHP c. Whiteboard
EVALUASI: Keaktifan mahasiswa dalam berdiskusi dijadikan satu komponen penilaian Tugasterstruktur
BAHAN PUSTAKA:
Endang Sumiarni,Chandra Halim, Perlindungan Hukum terhadap anak dalam hukum keluarga, Universitas Atmajaya, Yogyakarta,2000 J.Satrio, Hukum Keluarga tentang kedudukan anak Dalam Undang Undang, Citra aditya bakti, Bandung, 2005 R.Soetojo Prawirohamidjojo, Martalena Pohan, Airlangga University Press, 2000 _____________________________________-, Sejarah Perkwembangan Hukum Perceraian di Indonesia dan Belanda, Airlangga University Press, 1996 _____________________________________, Pluralisme Dalam Perundang Undangan Perkawinan, Airlangga University Press, 1994 Undang Undang Nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan Undang Undang Nonor 23 tahun 2003 tentang Perlindungan Anak Undang Undang Nomor 23 tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan dalam rumahtangga Perasturan Pemerintah no 9 tahun 1975, Peraturan Pelaksanaan Undang Undang Nomor 1 tahun 1974 tentang perkawinan Instruksi Presiden nomor 1 tahun 1991 tentang Kompilasi Hukum Islam
E.11. KEWENANGAN PENGADILAN AGAMA DI BIDANG PERKAWINAN
MENURUT UU NO 7 TAHUN 1989 JO UU NO 50 TAHUN 1999 JO UU NO 3 TAHUN 2006
Mata Kuliah: Hukum Perkawinan Dan Keluarga
Level Kompetensi XI Kewenangan Pengadilan Agama Di Bidang Perkawinan Menurut UU No 7 Tahun 1989 Jo UU No 50 Tahun 1999 Jo UU No 3 Tahun 2006
Waktu: Minggu ke-12 /Pertemuan ke-12
SUB SUB KOMPETENSI
a. Macam macam perkara perkawinan yang dapat diputus oleh Pengadilan Agama
b. Bedah kasus: Perkara yang dapat dikumulasi dalam suatu gugatan TUJUAN PEMBELAJARAN:
a. Mahasiswa mampu memahami macam macam perkara perkawinan yang dapat diputus oleh Pengadilan Agama
b. Mahasiswa mampu memahami penyelesaian perkara yang dapat dikumulasi dalam suatu gugatan
INDIKATOR HASIL PEMBELAJARAN
a. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan dengan tepat macam macam perkara perkawinan yang dapat diputus oleh Pengadilan Agama
b. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan dengan tepat penyelesaian perkara yang dapat dikumilasi dalam satu gugatan
METODE PEMBELAJARAN
a. Ceramah/tatap muka b. Diskusi/Tanya jawab c. Penugasan (tugas baca, merangkum sebagai referansi kuliah Hukum
Waris Adat) MEDIA YANG DIGUNAKAN
a. LCD b. OHP c. Whiteboard
EVALUASI: Keaktifan mahasiswa dalam berdiskusi dijadikan satu komponen penilaian Tugasterstruktur
BAHAN PUSTAKA:
Endang Sumiarni,Chandra Halim, Perlindungan Hukum terhadap anak dalam hukum keluarga, Universitas Atmajaya, Yogyakarta,2000 J.Satrio, Hukum Keluarga tentang kedudukan anak Dalam Undang Undang, Citra aditya bakti, Bandung, 2005 R.Soetojo Prawirohamidjojo, Martalena Pohan, Airlangga University Press, 2000 _____________________________________-, Sejarah Perkwembangan Hukum Perceraian di Indonesia dan Belanda, Airlangga University Press, 1996 _____________________________________, Pluralisme Dalam Perundang Undangan Perkawinan, Airlangga University Press, 1994 Undang Undang Nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan Undang Undang Nonor 23 tahun 2003 tentang Perlindungan Anak Undang Undang Nomor 23 tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan dalam rumahtangga Perasturan Pemerintah no 9 tahun 1975, Peraturan Pelaksanaan Undang Undang Nomor 1 tahun 1974 tentang perkawinan Instruksi Presiden nomor 1 tahun 1991 tentang Kompilasi Hukum Islam