SAJAK DAN PANTUN

34
SAJAK DAN PANTUN WAN NURUL HAWANI ARIFFIN SITI NUR HAMIZAH ISMAIL NUR IZZAH ZAKARIA AFIRA MUSTAFAR

description

Sajak dan Pantun dalam Pembelajaran Sastera Melayu

Transcript of SAJAK DAN PANTUN

Page 1: SAJAK DAN PANTUN

SAJAK DAN PANTUN

WAN NURUL HAWANI ARIFFINSITI NUR HAMIZAH ISMAIL

NUR IZZAH ZAKARIAAFIRA MUSTAFAR

Page 2: SAJAK DAN PANTUN

SAJAKSAJAK

• Puisi moden yang lebih bebas yang tidak terikat pada pola khusus.

• Mementingkan keberkesanan pengucapan perasaan melalui kata-katanya.

Page 3: SAJAK DAN PANTUN

• Puisi moden yang digubah dalam bahasa yang indah untuk menyatakan fikiran, perasaan, pengalaman dan sebagainya.

• Bentuk sajak adalah bebas. • Tidak tertakluk kepada jumlah perkataan atau

suku kata.

Page 4: SAJAK DAN PANTUN

Menurut Hashim Awang

*Sajak adalah puisi baru yang bebas daripada peraturan-peraturan dalam pembentukan rangkap, baris, kata-kata dan rima.

* Sajak bersifat demikian untuk dapat mengucapkan fikiran penyair dalam cara yang lebih indah, segar dan bebas.

Page 5: SAJAK DAN PANTUN

UNSUR-UNSUR SAJAKUNSUR-UNSUR SAJAK

Page 6: SAJAK DAN PANTUN

SIFAT-SIFAT SAJAK

*Tidak mempunyai imbangan bunyi yang tetap.

* Sajak tidak semestinya mengemukakan pertentangan bunyi atau rima akhir di hujung tiap-tiap baris ayat atau dimana-mana juga.

* Mempunyai rangkap, tetapi bilangan baris ayat pada serangkap tidaklah tetap.

Page 7: SAJAK DAN PANTUN
Page 8: SAJAK DAN PANTUN
Page 9: SAJAK DAN PANTUN
Page 10: SAJAK DAN PANTUN
Page 11: SAJAK DAN PANTUN

Gaya perbandingan

• Contoh unsur-unsur bahasa:-simile-metafora-personifikasi-hiperbola

Page 12: SAJAK DAN PANTUN

Gaya penegasan• Menegaskan, menjelaskan dan memberi

penekanan terhadap maksud tertentu.• Bentuk gaya bahasa:

perulangan/repetisi-anafora-responsie-epifora

inversi

Page 13: SAJAK DAN PANTUN

Gaya pertentangan

•Memberi kesan gambaran yang bertentangan dengan kenyataan sebenar.• Disebut sebagai paradoks.

Page 14: SAJAK DAN PANTUN
Page 15: SAJAK DAN PANTUN
Page 16: SAJAK DAN PANTUN
Page 17: SAJAK DAN PANTUN
Page 18: SAJAK DAN PANTUN
Page 19: SAJAK DAN PANTUN
Page 20: SAJAK DAN PANTUN
Page 21: SAJAK DAN PANTUN
Page 22: SAJAK DAN PANTUN
Page 23: SAJAK DAN PANTUN
Page 24: SAJAK DAN PANTUN

CARA MENDEKLAMASI SAJAK

• * Pemahaman* Mimik* Peresapan* Gerak geri* Pengucapan* Daya hafal* Daya ucapan dan irama* Batas kalimat

Page 25: SAJAK DAN PANTUN

Seorang guru tuaGuruku yang baik

Masih lagi mengajarSedang aku kini sudah besar

Dulu wajahnya mudaKini rambut memutih kepala

Ada anak-anak muridnyaSudah menjadi menteri

Ada anak-anak muridnya Kini memegang jawatan tinggi

Tidak kurang pula bergelar usahawan berjaya

Page 26: SAJAK DAN PANTUN

PANTUNPANTUN

• Satu-satunya karya asli orang Melayu.• Isi pantun kaya dengan khazanah ilmu.• Berperanan sebagai alat untuk menyampaikan

nasihat, pesanan, teguran, kiasan, sindiran dan melahirkan perasaan hiba.

Page 27: SAJAK DAN PANTUN

• Asal kata pantun dari Sanskrit yang bermaksud ‘bicara’, ‘aturan yang sah’.

• Dalam bahasa Jawa dengan erti yang lebih umum, pantun merupakan sebahagian daripada peribahasa.

Page 28: SAJAK DAN PANTUN
Page 29: SAJAK DAN PANTUN

• Jumlah pembayang dan maksud adalah sama.• Jika pantun empat kerat, dua baris pertama

pembayang dan dua baris berikutnya maksud.• Contohnya:

Pisau raut hilang di rimba,Pakaian anak raja di Juddah,

Karam di laut boleh ditimba,Karam di hati bilakah sudah.

Page 30: SAJAK DAN PANTUN

• Setiap baris pantun mempunyai empat hingga lima patah kata.

• Manakala suku katanya antara lapan hingga dua belas suku kata.

• Rima akhir pantun ialah a/b/a/b bagi pantun empat kerat.

• Setiap rangkap merupakan pelengkap kepada gagasan idea yang lengkap.

Page 31: SAJAK DAN PANTUN

Jenis pantun:

– Pantun kanak-kanak– Pantun kasih sayang– Pantun teka-teki– Pantun puji-pujian– Pantun nasihat, agama dan adat– Pantun telatah hidup masyarakat.

Page 32: SAJAK DAN PANTUN

Pantun dua kerat

• Siakap senohong gelama ikan duri, bercakap bohong lama-lama mencuri.

• Mengaku dulang paku serpih, mengata orang dia yang lebih.

Page 33: SAJAK DAN PANTUN
Page 34: SAJAK DAN PANTUN