Kasus Salim Kancil Konflik kepentingan yang menewaskan

Salim alias Kancil dan mencederai Tosan, para aktivis anti tambang.

Konflik ini tepatnya antara pengusaha penambang pasir besi ilegal di Lumajang PT INDO MODERN MINING SEJAHTERA (IMMS) serta warga sekitar yang merasa dirugikan atas aktivitas penambangan tersebut.

Tentang perizinan, Bupati Lumajang Sjahrazad Masdar, pada tahun 2012, menerbitkan izin menambang untuk IMMS mulai 2012-2022.

Rancangan AMDAL yang diajukan PT. IMMS diterima oleh Sekretaris Komisi Penilai Amdal dan Ketua Tim Teknis Dokumen Amdal Pemkab Lumajang, meskipun ditentang sejumlah masyarakat karena dikhawatirkan akan merusak lingkungan.

Salim Kancil dan Tosan mewakili para warga yang sebagian besar merupakan petani yang menggantungkan hidup dari lahan padi di desa Selok Awar-Awar, Kabupaten Lumajang.

Menurut warga, penambangan pasir itu menimbulkan masalah lingkungan berupa lubang bekas galian yang berbahaya, serta menyebabkan air laut mengenai sawah dan merusak padi.

Warga yang pro penambangan menganiaya kedua aktivis tersebut. Termasuk oknum Kepala Desa yang diduga menjadi dalangnya. Salim Kancil meninggal sedangkan Tosan mengalami luka berat.

Kent Yusriansyah selaku pegiat lembaga Konsorsium Pembaruan Agraria menilai kasus pembunuhan Salim bukan sekadar prokontra penambangan pasir melainkan bagian dari konflik agraria yang terus-menerus terjadi di Indonesia.

Di Rangkum Dari http://www.bbc.com/indonesia/berita_

indonesia/2015/10/151002_indonesia_lumajang_tambang

http://beritagar.id/artikel/berita/jejak-imms-perusahaan-tambang-pasir-lumajang

http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2015/09/150928_indonesia_tambang_lumajang