Santapan Harian

55
1 S S a a n n t t a a p p a a n n H H a a r r i i a a n n Bentuk penerbitan Santapan Harian ini diusahakan oleh Pieter Kuiper (the Netherlands) info@imansejati.net Copyright transkrip ada di pihak Yayasan Persekutuan Pembaca Alkitab www.imansejati.net Ibr 4:12 Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi sendi dan sumsum ; ia sanggup membedakan pertimbangan Santapan Harian adalah penerbitan dari Yayasan Persekutuan Pembaca Alkitab (PPA) Dikutip dari Santapan Harian dengan ijin. Hak cipta dipegang oleh penerbitnya yaitu Yayasan Persekutuan Pembaca Alkitab. Isi Santapan Harian lainnya seperti pengantar kitab, artikel ringkas, sisipan, dlsb. dapat Anda peroleh dengan membeli buku Santapan Harian dari Yayasan PPA: Jl. Pintu Air Raya No 7 Blok C4, Jakarta 10710, ph: 3442461-2; 3519742- 3; Fax: 344972; email: [email protected]. Informasi lengkap tentang PPA di: http://www.ppa.or.id. Minggu Senen Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 September 2013 Klik pada tanggal membaca renungan 09 39 40 36 37 38

description

saat teduh lebih mudah

Transcript of Santapan Harian

  • 1

    SSaannttaappaann HHaarriiaann

    Bentuk penerbitan Santapan Harian ini diusahakan oleh Pieter Kuiper (the Netherlands) [email protected]

    Copyright transkrip ada di pihak Yayasan Persekutuan Pembaca Alkitab www.imansejati.net

    I b r 4:12 S e b a b f i r m a n A l l a h h i d u p d a n k u a t d a n l e b i h t a j a m d a r i p a d a p e d a n g b e r m a t a d u a m a n a p u n ; i a m e n u s u k a m a t d a l a m s a m p a i m e m i s a h k a n j i w a d a n r o h , s e n d i s e n d i d a n s u m s u m ; i a s a n g g u p m e m b e d a k a n p e r t i m b a n g a n

    Santapan Harian adalah penerbitan dari Yayasan Persekutuan Pembaca Alkitab (PPA) Dikutip dari Santapan Harian dengan ijin. Hak cipta dipegang oleh penerbitnya yaitu Yayasan Persekutuan Pembaca Alkitab. Isi Santapan Harian lainnya seperti pengantar kitab, artikel ringkas, sisipan, dlsb. dapat Anda peroleh dengan membeli buku Santapan Harian dari Yayasan PPA: Jl. Pintu Air Raya No 7 Blok C4, Jakarta 10710, ph: 3442461-2; 3519742-3; Fax: 344972; email: [email protected]. Informasi lengkap tentang PPA di: http://www.ppa.or.id.

    Minggu Senen Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

    September 2013

    Kl ik pada tanggal membaca renungan

    09

    39

    40

    36

    37

    38

  • 2

    SSaaaatt tteedduuhh ddeennggaann MMeettooddee BBaaccaa--GGaallii AAllkkiittaabb

    Sebelum bersaat teduh, siapkan diri Anda. Fokuskan diri Anda, sediakan waktu cukup, dan cari tempat khusus untuk bersekutu akrab dengan Allah. Ikutilah langkah-langkah berikut: Berdoalah. Gapailah Roh dengan segenap hati Anda dalam doa. Mohon pencerahan-Nya (Mzm. 119:18).

    Bacalah. Allah ingin Anda menapak maju dengan panduan Alkitab. Bacalah nas hari ini berulang kali sampai meresap (Mat. 5:6).

    Renungkanlah. Renungkanlah nas ini dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan berikut (Mzm. 1:2): 1. Apa saja yang kubaca: peristiwa apa? Hal apa? Siapa? Adakah kaitan dengan nas-nas sebelumnya? 2. Apa pesan yang Allah sampaikan kepadaku melalui nas ini: Janji? Peringatan? Teladan? dan seterusnya? 3. Apa responsku? Adakah hal-hal spesifik dalam hidupku kini yang disoroti oleh pesan firman tersebut? Apa responsku terhadap pesan firman itu agar menjadi bagian dalam hidupku?

    Bandingkanlah. Bandingkanlah hasil renungan Anda dengan SANTAPAN HARIAN. Ini bisa membuat kehidupan rohani Anda diperkaya, kepekaan Anda terhadap pesan firman dipertajam, atau dapat berdialog lebih lanjut dengan nas maupun dengan orang lain (Kis. 17:11).

    Berdoalah agar Allah memberdayakan Anda melakukan dan membagikan pesan firman tersebut (Mat. 7:24).

    Maz. 119:105 Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang jalanku

    Baca Artikel lengkap double click

  • SSaaaatt tteedduuhh ddeennggaann MMeettooddee BBaaccaa--GGaallii AAllkkiittaabb

    Pendahuluan:

    Hakikat kehidupan Kristen kita bukan ritualisme, moralisme, atau dogmatisme. Sifat hakiki kehidupan

    Kristen adalah kepengikutan kita akan Kristus, pemuridan, pertumbuhan, dalam relasi kita dengan

    Allah melalui hidup dan karya Yesus Kristus.

    Oleh karena itu, sarana-sarana untuk membangun relasi dengan Allah dalam Kristus sangat vital bagi

    pertumbuhan kehidupan Kristen. Salah satu antaranya adalah disiplin bersaat teduh. Dalam

    kesempatan ini kita akan mendalami beberapa pertanyaan berikut. Apa sebenarnya tujuan kita bersaat

    teduh? Apakah ada alasan teologis-Alkitabiah yang kuat untuk disiplin bersaat teduh? Apakah ada cara

    bersaat teduh yang salah dan berbahaya? Bagaimanakah saat teduh yang baik dan sehat? Metode saat

    teduh manakah yang dapat dipertanggungjawabkan secara Alkitabiah-teologis yang memenuhi prinsip-

    prinsip penafsiran yang baik?

    Apa Saat Teduh? Saat Teduh adalah disiplin ibadah pribadi secara teratur, melalui mana seorang Kristen memelihara

    hubungan rohani dalam anugerah penyelamatan Yesus Kristus, melalui Alkitab dan doa, untuk makin

    mengenal Allah, bertumbuh dalam segala kebenaran dan kehendak Allah untuknya.

    Dalam definisi di atas kita temui beberapa unsur penting yang nanti akan diuraikan lebih rinci lagi

    dalam bagian berikut. Untuk awalnya kini mari kita lihat unsur penting apa saja harus ada dalam saat

    teduh.

    1. Ibadah pribadi. Saat teduh menekankan sisi ibadah secara pribadi, bukan kelompok. Ibadah

    pribadi adalah hak dan kewajiban yang Tuhan Allah mungkinkan bagi orang Kristen sebagai akibat dari

    ia menerima semua akibat anugerah penyelamatan Kristus dalam bentuk dibenarkan, diampuni,

    diperdamaikan, diangkat jadi anak dari Allah, dst. Jadi saat teduh adalah ungkapan dari penghayatan

    iman hubungan anak-Bapa dengan Allah.

  • 2. Secara teratur. Seperti halnya setiap hubungan selalu memerlukan sarana komunikasi yang

    teratur, saat teduh pun harus merupakan suatu disiplin yang kita pupuk secara teratur. 3. Hubungan rohani. Saat teduh jangan dilakukan menjadi sesuatu yang mekanistis, ritualistis dan

    legalistis. Saat teduh adalah hubungan rohani. Bahwa kita membiasakan diri menjadikannya suatu

    disiplin teratur dengan pola tertentu, harus dilihat sebagai sarana bukan hakikat. Hakikat saat teduh

    adalah hubungan rohani. Maka semangat orang bersaat teduh adalah menyadari anugerah Allah,

    mensyukuri itu dan menghasrati perjumpaan dengan Allah, bukan dengan paksa. 4. Anugerah penyelamatan Yesus Kristus. Seperti halnya kita tidak dapat selamat tanpa anugerah

    Kristus, kita pun tidak dapat bertumbuh dalam hubungan rohani lepas dari anugerah-Nya. Kesadaran

    menggantungkan diri pada anugerah Allah dalam bentuk mengimani pertolongan Roh Kudus ini,

    meluputkan kita dari menjalani saat teduh dengan tujuan dan cara yang salah.

    5. Alkitab dan doa. Allah berbicara dan bertindak keduanya dicatat dalam Alkitab. Alkitab

    adalah media melalui mana Allah berbicara kepada kita mengungkapkan kehendak, rencana, isi hati-

    Nya. Karena itu dengan membaca Alkitab sebenarnya kita bukan sekadar bertindak menganalisis,

    menggali, merenungkan, tetapi seiring dengan itu kita perlu peka bahwa Allah membaca, bicara,

    bertanya, mengarahkan kita melalui Alkitab. Doa adalah ungkapan komunikasi ke pihak Allah.

    Komunikasi yang benar adalah yang terus menerus timbal balik. Kita tidak boleh membuat doa menjadi

    komunikasi sepihak dari kita mencurahkan segala pergumulan hidup kita tanpa peka dan

    menyesuaikannya dengan suara Allah yang kita dengar melalui perenungan Alkitab. 6. Mengenal Allah, bertumbuh dalam segala kebenaran dan kehendak Allah untuk kita. Inilah

    tujuan saat teduh yang baik dan benar. Di dalamnya terkandung dua kepentingan yang harus serasi.

    Pertama, mengenal Allah dan kebenaran-Nya. Tujuan ini adalah menjadikan Allah dan Alkitab menjadi

    pusat perhatian kita dalam bersaat teduh. Kita harus siap memahami dan menjalani seluruh kebenaran

    Allah, jadi saat teduh kita perlu memiliki pola yang memungkinkan kita maju menelusuri kebenaran

    Allah di dalamnya secara bertahap. Kedua, kita yang bersaat teduh menerima dampak dari saat teduh

    yaitu mengenal Allah dan bertumbuh.

    Mengapa bersaat teduh? 1. Alasan dari pihak Allah. Allah adalah Bapa yang mengasihi, setia, menginginkan kita akrab

    dengan-Nya. Allah telah berbicara sepanjang sejarah umat-Nya seperti yang dicatat dalam Alkitab.

    Sebagai penyataan dan inspirasi berotoritas, Alkitab menjadi media Allah berbicara menyatakan kasih-

    setia dan kehendak-Nya, dan menumbuhkan kita ke arah Kristus. 2. Alasan dari pihak kita. Kehidupan Kristen adalah perjalanan iman. Iman Kristen ditumpukan

    kepada Allah dan firman-Nya bukan pada teladan orang, teori filsafat atau pengalaman rohani siapa

    pun. Kita perlu kebenaran Allah agar kita boleh bertumbuh benar ke arah Dia. Itu sebabnya kita perlu

    Alkitab dan doa dalam saat teduh yang teratur. 3. Alasan Ke-Tuhanan dan Teladan Yesus Kristus. Yesus Kristus adalah Putra Allah yang menjadi

  • manusia sejati. Kehidupan-Nya bukan saja harus menjadi tumpuan iman kita, tetapi harus pula menjadi

    teladan bagi kita. Ada dua hal menonjol dalam sepanjang karir pelayanan Yesus. Pertama, Ia

    memberitakan dan menggenapi firman Allah. Dari isi ajaran-Nya kita dapat menyimpulkan bahwa Orang

    ini bergaul akrab dengan firman Allah. Kedua, Ia menumbuhkan kehidupan doa sepanjang pelayanan-

    Nya. Ia bahkan secara sengaja menyisihkan waktu dan menyingkirkan diri dari kesibukan pelayanan

    demi untuk berdoa. Jika dua hal itu menjadi ciri kehidupan Tuhan kita, mutlak perlu kita pun bergaul

    akrab dengan Allah melalui Alkitab dan doa!

    Tujuan bersaat Teduh 1. Tujuan jangka panjang. Pengenalan dan pertumbuhan adalah proyek jangka panjang. Tidak ada

    orang dapat tumbuh dewasa iman dalam sekejap. Tidak ada orang dapat menyelami kebenaran dalam

    tempo singkat. Kita perlu menyadari ini secara serius sebab kita kini hidup dalam zaman orang gemar

    dengan segala yang cepat, gampang, enak. Budaya dan mentalitas instant telah menyebabkan banyak

    kerugian dan kerusakan untuk hal-hal yang bersifat penting. Kedewasaan, kebijaksanaan, pengabdian,

    sebagai contoh, tidak dapat dibangun sekilas. Apalagi pengenalan akan Allah, pertumbuhan ke arah

    Kristus, pemahaman kebenaran ilahi! 2. Efek samping jangka pendek. Tidak perlu disangkal bahwa bersaat teduh bisa membawa berkat

    indah seperti penyegaran rohani, mengalami kedekatan Allah, beroleh petunjuk langsung tentang

    masalah yang sedang memberatkan hidup, dlsb. Tetapi ketika berkat-berkat spontan tersebut tidak

    kita alami, apakah kita akan berhenti bersaat teduh? Ketika kita berjumpa bagian-bagian firman yang

    terkesan kering, apakah kita merasa Tuhan tidak menyapa kita dalam firman-Nya? Ada atau tidak ada

    efek samping langsung itu tidak boleh mempengaruhi kesungguhan kita bersaat teduh. Jangan juga kita

    lupa bahwa kebanyakan efek langsung akan kita tuai sebagai hasil dari menuai kebiasaan jangka

    panjang yang pada saat melakukannya justru kita mengalami kesan yang seolah bertolak belakang. Ada

    saat kita harus terus membaca Alkitab meski terkesan kering, berdoa meski seolah Allah tak peduli,

    sebab saat itu kita sedang menyusun batu-batu bangunan kehidupan rohani kita.

    Dasar Alkitabiah-Teologis Alkitabiahkah bersaat teduh? Teologiskah saat teduh?

    Tidak Alkitabiah jika kita ingin temukan dasarnya dalam adanya ayat yang menggunakan istilah itu atau

    memberi anjuran melakukan itu dalam Alkitab. Juga tidak kita temukan adanya praktek umat

    Perjanjian Lama dan Baru bersaat teduh pribadi. Alasannya sederhana. Waktu itu belum dimungkinkan

    orang memiliki Alkitab untuk kepentingan individual sebab Alkitab belum diproduksi secara masal. Oleh

    karena itu baik dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru, perjumpaan umat dengan firman Allah

    lebih banyak dilaksanakan dalam konteks kebersamaan. Contoh untuk itu dapat kita temukan misalnya

    di Nehemia 8 atau Kisah para rasul 2:42. Praktik ibadah bersama ini harus dilihat sebagai kebenaran

    yang akan mengalami progres lebih jauh dan kemudian terjabarkan meliputi juga ibadah pribadi.

  • Kebiasaan bersaat teduh boleh disimpulkan sebagai akibat logis dari prinsip gerakan Reformasi.

    Penekanan teologis penting gerakan Reformasi adalah Sola Scriptura dan Keimamatan setiap orang

    beriman. Gerakan Reformasi sebenarnya bisa berhasil akibat penyebarluasan Alkitab dibarengi dengan

    pengajaran konsisten Alkitabiah melalui khotbah-khotbah ekspositori yang dilakukan oleh para

    reformator. Orang Kristen tidak tergantung pada pelayanan para rahib waktu itu sebab Kristus adalah

    Imam Besar yang memungkinkan tiap orang beriman beroleh akses langsung kepada Allah dan karena

    itu menikmati hak dan tanggungjawab keimamatan. Jadi, saat teduh pribadi adalah konsekuensi logis dari ajaran dan teladan implisit dalam Alkitab serta

    bersumber pada kebenaran-kebenaran teologis yang ditemukan oleh para reformator. Saat teduh

    pribadi harus berjalan seiring dan serasi dengan ibadah umat bersama dalam konteks gerejawi.

    Saat Teduh yang Buruk dan akibatnya 1. Saat Teduh tidak teratur Jika saat teduh Anda tidak teratur, itu bisa menjadi petunjuk bahwa ada sesuatu yang belum beres

    dalam hubungan Anda dengan Tuhan. Entah Anda belum sungguh mengalami anugerah pembaruan-Nya

    (1 Petr. 1:2-3 sebab tanda orang sudah mengecap anugerah Allah adalah adanya dahaga akan firman-Nya), atau

    Anda sedang dalam kondisi jauh atau tawar hubungan dengan Tuhan. Minta Roh Allah menyelidiki

    keadaan rohani Anda, menyadarkan tentang apa yang Anda perlukan, dan datanglah kepada-Nya untuk

    beroleh hubungan yang riil dan akrab dengan-Nya. 2. Hanya membaca renungan tidak merenungkan Alkitab Ada dua macam renungan dalam buku-buku panduan saat teduh. Pertama, menekankan kesaksian dan

    relevansi. Kedua, menekankan penggalian teks Alkitab. Kebanyakan buku panduan saat teduh yang

    beredar dan diminati masuk golongan pertama. Membaca buku demikian terasa asyik, tetapi Anda

    sebenarnya tidak sedang merenungkan arti firman Allah melainkan disuapi oleh perspektif pengalaman

    penulis tentang teks tersebut. Akibatnya jelas, kebiasaan ini tidak membuat Anda masuk ke dalam

    firman Allah.

    3. Hanya membaca ayat-ayat tertentu Kebanyakan buku panduan saat teduh juga mengunakan pendekatan topikal bukan tekstual. Rencana

    bacaan disusun menuruti topik-topik tertentu. Untuk menunjang bahasan topik tersebut, dipilih ayat

    penunjang atau ayat yang berbicara tentang topik tersebut. Ada dua bahaya terkandung dalam

    pendekatan ini. Pertama, kutipan ayat bisa terlepas dari konteks. Akibatnya ayat itu sebenarnya bisa

    disalahartikan. Kedua, Allah telah berbicara membukakan isi hati-Nya melalui seluruh isi Alkitab. Jika

    kita terus menerus membaca dengan pendekatan ayat-ayat kutipan tidak berurut, sampai kapan kita

    bisa memiliki gambaran lengkap-utuh isi hati Allah untuk orang Kristen, Gereja, dunia?

    4. Hanya merenungkan Perjanjian Baru Banyak bagian Perjanjian Baru yang hanya dapat kita pahami dengan tepat jika kita memiliki

    pengertian tentang latarbelakangnya dalam Perjanjian Lama. Bila Anda hanya mementingkan

    Perjanjian Baru, Anda seolah menganggap Perjanjian Lama tidak lagi perlu. Berarti selain pemahaman

  • Anda bisa tidak lengkap, Andapun sedang menyingkirkan sebagian firman Allah seolah tidak penting

    atau bukan firman Allah. 5. Merenungkan tidak berurut Kebiasaan merenungkan ayat-ayat tertentu sesuai kebutuhan atau topik saja, paling banyak dilakukan

    oleh orang Kristen. Kebiasaan ini berbahaya sebab kebanyakan ayat-ayat Alkitab tersusun dalam

    rangkaian yang sinambung utuh. Misalnya, rangkaian kisah, rangkaian pemikiran, rangkaian hubungan

    sebab-akibat, rangkaian syarat-janji, rangkaian hubungan karya Allah dan tanggungjawab manusia.

    Hanya dengan membaca berurut dalam unit yang utuh kita baru bisa beroleh gambaran yang tepat dan

    benar tentang arti suatu ayat. 6. Janji tanpa pemahaman tentang syaratnya Bayangkan bahayanya orang yang berpegang pada janji tentang kasih Allah yang mengampuni, tanpa

    mau beriman dan bertobat sungguh. Ada banyak lagi janji firman Tuhan lainnya yang bersyarat.

    Memegang janji tanpa mempedulikan syarat akan membuat orang berharap tanpa dasar.

    7. Kisah/Tokoh Alkitab sebagai pelajaran moral Bahaya moralisme terjadi bila ketika kita membaca kisah-kisah Alkitab, tindakan dan karakter orang-

    orang di dalamnya, langsung kita artikan pelajaran moralnya. Padahal, di balik kisah-kisah para tokoh

    Alkitab itu ada prinsip tentang sifat Allah, kebenaran-Nya, bagaimana Ia beranugerah dan berkuasa

    meujudkan rencana dan Kerajaan-Nya di dalam kisah-kisah kehidupan tesebut. Menomorsatukan

    pelajaran moral membuat kita kehilangan prinsip bahwa inisiatif dan anugerah Allah selalu yang utama

    dalam perjalanan hidup orang atau umat.

    8. Kata lepas dari rangkaian kalimat Studi arti kata sangat digemari orang, juga dalam saat teduh. Pendekatan ini tidak sepenuhnya tepat,

    sebab tak mungkin kata dapat kita pahami secara benar lepas dari kalimat-kalimat sebelum dan

    sesudahnya. Arti kata selalu ada dalam konteks teks dan sejarah.

    Saat Teduh yang Tepat 1. Pertolongan Roh Kudus Pengenalan akan Allah, memahami Alkitab, dapat berdoa dengan benar, sigap menjalani firman Allah,

    hanya dapat kita alami apabila Roh Allah memberikan pertolongan-Nya. Karena itu, semua saat teduh

    yang baik perlu diberdayakan oleh Roh Kudus sendiri. Mohonlah agar Anda diberikan kerinduan

    bersekutu dengan Allah, ketekunan dalam membaca Alkitab dan berdoa, kerendahan hati untuk

    memberlakukan firman-Nya. 2. Keterbukaan untuk diurus oleh firman Ada persamaan namun ada juga perbedaan hakiki antara membaca Alkitab dan membaca buku-buku

    lain. Buku-buku lain boleh dibaca hanya untuk pengetahuan, boleh dibaca tanpa keterlibatan hidup,

    boleh juga dibaca hanya untuk iseng-iseng. Membaca Alkitab tidak boleh demikian. Orang Kristen

    membaca Alkitab dalam komitmen iman kepada Allah yang telah berfirman, dalam sikap belajar

  • kepada Roh Kudus, dan dalam hasrat ingin menaati setiap kebenaran Alkitab karena dorongan kasih dan

    keinginan untuk bertumbuh serupa dengan Yesus Kristus. 3. Menelusuri Alkitab sesuai keberadaan Alkitab sendiri Ada dua hal yang menjadi ciri Alkitab. Pertama, menyangkut urut-urutan isi Alkitab.

    Kedua, menyangkut jenis-jenis sastra dalam Alkitab. Jika kita ingin bersaat teduh dengan tepat, kita

    harus menerapkan prinsip seperti yang dianjurkan oleh para tokoh reformasi: Scripture by Scripture.

    Artinya, kita memahami isi Alkitab dengan memperhatikan dua ciri Alkitab itu. Maka saat teduh yang

    baik seyogianya memanfaatkan daftar bacaan dan metode penggalian yang menolong kita menelusuri

    Alkitab secara berkesinambungan dan sambil memperhatikan juenis-jenis sastra yang dipakai dalam

    Alkitab.

    4. Faktor kemanusiaan kita Kita bukan malaikat, belum memiliki kepekaan dan pemahaman rohani seperti yang nanti akan kita

    miliki dalam kemuliaan. Tuhan telah menciptakan kita dalam kapasitas-kapasitas badani-rohani.

    Pembaruan yang kita terima dari Kristus pun tidak menyangkali keberadaan kapasitas badani-rohani

    tesebut. Faktor rohani kita sudah kita bicarakan di butir 2 di atas. Faktor badani kita harus pula

    mendapatkan perhatian selayaknya. Saat teduh akan menjadi lebih baik apabila kita melakukannya

    secara teratur, menyediakan waktu yang di dalamnya kita bisa merasakan suasana nikmat bersama

    dengan Tuhan, menyiapkan tubuh agar dalam kondisi yang menunjang kesegaran mental, mencari

    tempat yang menunjang suasana ibadah.

    Metode Baca Gali Alkitab

    Daftar Bacaan Alkitab dari PPA

    Daftar Bacaan Alkitab yang diterbitkan PPA mengikuti beberapa prinsip teologis tertentu. Pertama, daftar itu memperhatikan unsur kesinambungan dan keutuhan unit-unit teks Alkitab, entah

    kisah, ajaran, puisi, hikmat, nubuat, dlsb. Daftar itu akan memandu orang Kristen untuk akrab dengan

    seluruh isi Alkitab sebanyak dua kali dalam kurun waktu 8 tahun. Kedua, daftar itu disusun dengan mempertimbangkan unsur variasi. Membaca berurutan dari Kejadian

    sampai Wahyu tidak terlalu bijaksana, sebab urutan kitab-kitab dalam Alkitab tidak mengikuti pola

    sejarah atau pola jenis sastra tetapi lebih dengan memperhatikan prinsip pola sejarah keselamatan.

    Juga membaca dari Kejadian sampai Wahyu besar kemungkinan akan tidak selesai sebab orang akan

    segera menjadi bosan. Maka daftar yang PPA susun mengkombinasikan: 1) selang-seling PL dan PB,

    2) selang-seling berbagai jenis sastra Alkitab,

    3) mengikuti sebisa mungkin alur historis sejarah keselamatan,

    4) meletakkannya dalam kalender Gerejawi. Kalender Gerejawi pada intinya adalah pemetaan

  • perjalanan umat dulu-kini ke kelak menurut pola trinitarian: Allah menyatakan diri-Nya (Epifania)

    Kristus menggenapi penyataan Allah berintikan rencana keselamatan (minggu-minggu sekitar sengsara,

    Paskah, Kebangkitan, Kenaikan Yesus) Roh Kudus menuntaskan rencana Allah untuk Gereja-Nya sampai

    Kristus datang kembali kelak (Pentakosta, Adven). Jadi, daftar bacaan Alkitab itu sendiri sebenarnya

    adalah prinsip menafsir Alkitab yang benar yaitu Scripture by Scripture.

    Metode Baca-Gali Alkitab

    Semua butir-butir metode BGA adalah penjabaran dari prinsip membaca-merenungkan Alkitab secara

    tepat atau prinsip menafsir Alkitab secara baik seperti yang telah diuraikan tadi. Langkah-langkah

    metode BGA adalah sbb.:

    Unsur persiapan kita sebagai manusia: Sebelum bersaat teduh, siapkan diri Anda. Fokuskan diri Anda,

    sediakan waktu cukup, dan cari tempat khusus untuk bersekutu akrab dengan Allah. Ikutilah langkah-

    langkah berikut: 1. Berdoalah. Gapailah Roh dengan segenap hati Anda dalam doa. Mohon pencerahan-Nya (Mzm.

    119:18). Kata gapailah bukan semata menekankan aktifitas kita tetapi respons kita kepada inisiatif

    dan sentralitas karya Roh Allah dalam membimbing, mencerahkan, memberdayakan kita. Dalam doa

    kita menyadari bahwa Allah riil adanya dan mendengar doa, bisa menolong kita dalam saat teduh. 2. Bacalah. Allah ingin Anda menapak maju dengan panduan Alkitab. Bacalah nas hati ini berulang

    kali sampai meresap (Mat. 5:6). Langkah ini menentukan apakah Anda akan sungguh masuk ke dalam

    kebenaran Allah dalam teks Alkitab itu atau tidak. Membaca berulangkali sebagai pendahuluan sebelum

    merenung secara mendalam merupakan prasyarat. Tujuan langkah ini adalah agar teks Alkitab itu Anda

    telusuri seluas secermat mungkin sampai Anda mulai merasakan irama, menangkap alur, melihat garis-

    garis terang di dalam teks tersebut. 3. Renungkanlah. Renungkanlah nas tadi dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan berikut (Mzm.

    1:2). Sesudah Anda masuk ke dalam teks Alkitab itu, tibalah saatnya Anda merenungkan secara rinci

    dan dalam. Tanyakan beberapa hal berikut: 1. Apa saja yang kubaca. Peristiwa apa? Hal apa? Siapa? Adakah kaitan dengan nas-nas sebelumnya?

    Maksud pertanyaan ini adalah Anda perlu memperlakukan teks Alkitab secara riil dan mencari ciri,

    hal, unsur, semua hal yang ada di sekitar (konteks), di dalam, dan yang membentuk teks tersebut.

    2. Apa pesan yang Allah sampaikan kepadaku melalui nas tadi: janji, peringatan, teladan, dst?

    apabila Anda cermat di langkah sebelum ini dan terus menerus bertanya-tanya kepada Roh Kudus,

    maka Ia akan memperlihatkan arti teks tersebut dan membantu Anda melihat kaitan arti itu dengan

    Anda kini. Mengkategorikan pesan tersebut ke: janji, pelajaran, perintah, peringatan, teladan, bisa

    membantu Anda menemukan pesan Allah dalam teks Alkitab.

    3. Apa responsku? Adakah hal-hal spesifik dalam hidupku kini yang disoroti oleh pesan firman

    tersebut? Apa responsku terhadap firman itu agar menjadi bagian dari hidupku? Ini adalah puncak

    dari tujuan kita bersaat teduh. Kita tidak ingin berhenti hanya pada mengetahui tetapi rindu maju

    lebih jauh lagi sampai ke mengalami pembaharuan hidup yang berkelanjutan akibat firman kita

    pahami, terima, simpan, dan lakukan.

  • 4. Bandingkanlah. Bandingkanlah hasil renungan Anda dengan Santapan Harian. Ini bisa membuat

    Anda diperkaya, dipertajam, atau berdialog lebih lanjut dengan nas maupun dengan orang lain (Kis.

    17:11). Santapan Harian adalah alat bantu atau teman saat teduh Anda. Inti saat teduh adalah

    merenungkan teks Alkitab, bukan penjelasannya. Tetapi itu tidak berarti kita harus mengabaikan

    bahwa Roh Allah berbicara juga kepada para hamba-Nya termasuk para penulis Santapan Harian yang

    telah menggumuli teks itu secara serius. Maka jadikanlah Santapan Harian sahabat saat teduh Anda. 5. Berdoalah agar Allah memberdayakan Anda melakukan dan membagikan pesan firman tersebut

    (Mat. 7:24).

    Tutup ALT - F4

    Imansejati.netSaat teduh dengan metode baca-gali alkitab

  • 3

    D a f t a r I s i - Santapan harian 2013

    BBuullaann AAuugguussttuuss

    1

    Memelihara hari raya Keluaran 34 18 -35

    2 Berikan yang terbaik Keluaran 35 1 -29

    3 Panggilan melayani Keluaran

    35/36 30 -7

    4 Hadapi fitnah dengan kasih! Mazmur 109

    5 Presisi Keluaran 36 8 -38

    6 Allah bertakhta di atas kerubim Keluaran 37 1 -9

    7 Allah yang memelihara umat-Nya Keluaran 37 10 -29

    8 Allah yang berjumpa dengan umat-Nya Keluaran 38 1 -20

    9 Pentingnya pertanggungjawaban Keluaran 38 21 -31

    10 Imam dan fungsinya Keluaran 39 1 -31

    11 Doa untuk raja-imam Mazmur 110

    12 Ketelitian dalam pekerjaan Allah Keluaran 39 32 -43

    13 Kekudusan Allah Keluaran 40 1 -33

    14 Penyertaan Allah yang kudus Keluaran 40 34 -38

    15 Tetap bersandar pada Tuhan Hakim-Hakim 1 1 -36

    16 Ketika Allah menegur Hakim-Hakim 2 1 -5

    17 Jangan pernah berpaling Hakim-Hakim 2 6 -23

    18 Perbuatan Allah layak disyukuri Mazmur 111

    19 Dilatih oleh Allah Hakim-Hakim 3 1 -6

    20 Dipenuhi Roh untuk berkarya Hakim-Hakim 3 7 -11

    21 Dipilih dan dipakai Tuhan Hakim-Hakim 3 12 -31

    22 Barak Hakim-Hakim 4 1 -24

    23 Terlibat atau menghindar? Hakim-Hakim 5 1 -31

    24 Dipanggil dan disertai Hakim-Hakim 6 1 -24

    25 Bahagia orang benar Mazmur 112

    26 Dari takut menuju iman Hakim-Hakim 6 25 -32

    27 Meski gentar, tetaplah taat Hakim-Hakim 6 33 -40

    28 Bukan semata-mata menang Hakim-Hakim 7 1 -14

    29 Allah dapat memakai siapa saja Hakim-Hakim 7/8 15 -3

    30 Dengan cara yang benar Hakim-Hakim 8 4 -21

    31 Sehari-hari bukan sesekali Hakim-Hakim 8 22 -35

    Hari J u d u l Kitab Pasal Ayat

  • 4 Minggu, 1 September 2013

    2 Copyright Pieter Kuiper - Imansejati.net Mazmur 113

    1 Haleluya! Pujilah, hai hambahamba TUHAN, pujilah nama TUHAN! 2 Kiranya nama TUHAN dimasyhurkan, sekarang ini dan selamalamanya. 3 Dari terbitnya sampai kepada terbenamnya matahari terpujilah nama TUHAN. 4 TUHAN tinggi mengatasi segala bangsa, kemuliaanNya mengatasi langit. 5 Siapakah seperti TUHAN, Allah kita, yang diam di tempat yang tinggi, 6 yang merendahkan diri untuk melihat ke langit dan ke bumi? 7 Ia menegakkan orang yang hina dari dalam debu dan mengangkat orang yang miskin dari lumpur, 8 untuk mendudukkan dia bersamasama dengan para bangsawan, bersamasama dengan para

    bangsawan bangsanya. 9 Ia mendudukkan perempuan yang mandul di rumah sebagai ibu anakanak, penuh sukacita.

    Haleluya! Judul: Keagungan dan belas kasih Mazmur haleluya ini juga permulaan dari kumpulan mazmur yang dalam tradisi Yahudi disebut hallel (113-118). Mazmur hallel dikaitkan dengan beberapa perayaan utama umat Yahudi, terutama dalam konteks perayaan paskah. Mazmur 113-114 dilantunkan sebelum memulai makan paskah, Mazmur 115-118 untuk mengakhirinya. Pujian yang mengawali Mazmur 113 ini mengajak semua 'hamba Tuhan' memuji nama Tuhan sepanjang hari (1-3). Mereka mungkin kaum Lewi yang bertugas melayani di rumah Tuhan, bisa juga umat yang sedang beribadah. Alasan pujian diuraikan. "Tuhan tinggi mengatasi segala bangsa, kemuliaan-Nya mengatasi langit" (4). Dia lebih besar daripada seluruh alam ciptaan-Nya, baik yang di bumi (termasuk penduduknya) maupun yang di surga. Tuhan yang 'tinggi' sudi merendahkan diri untuk memperhatikan ciptaan-Nya (5-6). Tuhan menegakkan keadilan-Nya dengan tindakan-Nya membela kaum lemah (7-9). Siapa yang 'hina' dan 'miskin'? Dalam konteks perayaan paskah, umat Israel diingatkan bahwa dulu ketika masih diperbudak Mesir, mereka hina dan miskin! Paskah menjadi peringatan bagaimana Tuhan membela mereka dan membalikkan situasi hidup mereka. Siapa "perempuan yang mandul di rumah"? Ungkapan di ayat 7-9 sepertinya mengutip dari nyanyian Hana (1 Sam 2:5-8). Bukan hanya Allah peduli terhadap penindasan umat-Nya dari bangsa lain, Ia juga peduli dan mau menegakkan keadilan di antara umat-Nya sendiri. Kristus telah datang bahkan tinggal bersama ciptaan-Nya. Dia mau menyamakan diri dengan mereka yang mengalami diskriminasi sosial dan agama. Dia datang untuk memulihkan tatanan yang rusak karena dosa. Mari sekarang bersama umat Tuhan lainnya, kita memuji Dia dan mengagungkan nama-Nya dengan sikap kita yang tidak diskriminatif terhadap orang yang berbeda dari kita.

  • 5 Senin, 2 September 2013

    2 Copyright Pieter Kuiper - Imansejati.net Hakim-Hakim 9: 1 6

    1 Adapun Abimelekh bin Yerubaal pergi ke Sikhem kepada saudarasaudara ibunya dan berkata

    kepada mereka dan kepada seluruh kaum dari pihak keluarga ibunya: 2 Tolong katakan kepada seluruh warga kota Sikhem: Manakah yang lebih baik bagimu: tujuh puluh

    orang memerintah kamu, yaitu semua anak Yerubaal, atau satu orang? Dan ingat juga, bahwa aku darah dagingmu.

    3 Lalu saudarasaudara ibunya mengatakan hal ihwalnya kepada seluruh warga kota Sikhem, maka condonglah hati orangorang itu untuk mengikuti Abimelekh, sebab kata mereka: Memang ia saudara kita.

    4 Sesudah itu mereka memberikan kepadanya tujuh puluh uang perak dari kuil BaalBerit, lalu Abimelekh memberi perak itu sebagai upah kepada petualangpetualang dan orangorang nekat supaya mengikuti dia.

    5 Ia pergi ke rumah ayahnya di Ofra, lalu membunuh saudarasaudaranya, anakanak Yerubaal, tujuh puluh orang, di atas satu batu. Tetapi Yotam, anak bungsu Yerubaal tinggal hidup, karena ia menyembunyikan diri.

    6 Kemudian berkumpullah seluruh warga kota Sikhem dan seluruh BetMilo; mereka pergi menobatkan Abimelekh menjadi raja dekat pohon tarbantin di tugu peringatan yang di Sikhem.

    Judul: Jangan sembarang pilih Gideon, sang pahlawan Israel, seolah bersikap rendah hati tatkala secara resmi menolak permintaan rakyat agar ia menjadi raja Israel. Bahkan ia menegaskan bahwa anaknya pun tidak akan duduk menjadi raja atas mereka (Hak 8:22-31). Meski demikian, secara praktis Gideon bertingkah seperti raja. Namun tidak demikian dengan Abimelekh, anak Gideon. Abimelekh sangat berambisi menjadi raja. Untuk itu ia tidak segan berlaku licik dan kejam (1). Padahal penulis kitab Hakim-hakim sedang menegaskan bahwa raja sejati adalah Tuhan. Abimelekh memberi pilihan kepada rakyat: ia atau ketujuh puluh saudaranya yang lain (2). Saudara-saudara ibunya ternyata bersikap suportif. Mereka menggalang dukungan, termasuk dukungan dana, bagi Abimelekh. Maka didapatlah dukungan dari warga kota Sikhem dan dari orang-orang bayaran (3-4). Selanjutnya, menghabisi ketujuh puluh saudaranya adalah langkah berikut untuk mewujudkan ambisinya (5). Orang Sikhem tentu mendengar kisah Abimelekh yang membunuh ketujuh puluh saudaranya, sebelum mereka menobatkan dia menjadi raja (6). Namun tampaknya mereka tidak memusingkan hal itu karena bagi mereka, Abimelekh adalah saudara mereka (3). Memang ibu Abimelekh, yang merupakan gundik Gideon, berasal dari Sikhem (Hak 8:31). Mungkin saja Abimelekh dibesarkan di Sikhem juga. Fanatisme kedaerahan tampaknya bersuara kuat dalam hal ini. Bisa jadi, orang Sikhem berharap bahwa pelantikan Abimelekh menjadi raja akan membawa keuntungan atau manfaat tersendiri bagi mereka. Meski demikian, seharusnya mereka tidak membutakan hati terhadap kebrutalan Abimelekh. Memilih pemimpin adalah keputusan yang harus dipertimbangkan masak-masak karena dampak yang begitu besar bagi rakyat. Apakah orang yang tega membunuh ketujuh puluh saudaranya layak menjadi raja? Keputusan orang Sikhem yang gegabah akan dibayar mahal kemudian. Ini menjadi peringatan bagi kita untuk tidak sembarangan memilih pemimpin. Harus dilihat apakah ia berdiri di atas kebenaran.

  • 6 Selasa, 3 September 2013

    2 Copyright Pieter Kuiper - Imansejati.net Hakim-Hakim 9: 7 21

    7 Setelah hal itu dikabarkan kepada Yotam, pergilah ia ke gunung Gerizim dan berdiri di atasnya, lalu

    berserulah ia dengan suara nyaring kepada mereka: Dengarkanlah aku, kamu warga kota Sikhem, maka Allah akan mendengarkan kamu juga.

    8 Sekali peristiwa pohonpohon pergi mengurapi yang akan menjadi raja atas mereka. Kata mereka kepada pohon zaitun: Jadilah raja atas kami!

    9 Tetapi jawab pohon zaitun itu kepada mereka: Masakan aku meninggalkan minyakku yang dipakai untuk menghormati Allah dan manusia, dan pergi melayang di atas pohonpohon?

    10 Lalu kata pohonpohon itu kepada pohon ara: Marilah, jadilah raja atas kami! 11 Tetapi jawab pohon ara itu kepada mereka: Masakan aku meninggalkan manisanku dan buah

    buahku yang baik, dan pergi melayang di atas pohonpohon? 12 Lalu kata pohonpohon itu kepada pohon anggur: Marilah, jadilah raja atas kami! 13 Tetapi jawab pohon anggur itu kepada mereka: Masakan aku meninggalkan air buah anggurku, yang

    menyukakan hati Allah dan manusia, dan pergi melayang di atas pohonpohon? 14 Lalu kata segala pohon itu kepada semak duri: Marilah, jadilah raja atas kami! 15 Jawab semak duri itu kepada pohonpohon itu: Jika kamu sungguhsungguh mau mengurapi aku

    menjadi raja atas kamu, datanglah berlindung di bawah naunganku; tetapi jika tidak, biarlah api keluar dari semak duri dan memakan habis pohonpohon aras yang di gunung Libanon.

    16 Maka sekarang, jika kamu berlaku setia dan tulus ikhlas dengan membuat Abimelekh menjadi raja, dan jika kamu berbuat yang baik kepada Yerubaal dan kepada keturunannya dan jika kamu membalaskan kepadanya seimbang dengan jasanya

    17 bukankah ayahku telah berperang membela kamu dan menyabung nyawanya, dan telah melepaskan kamu dari tangan orang Midian,

    18 padahal kamu sekarang memberontak terhadap keturunan ayahku dan membunuh anakanaknya, tujuh puluh orang banyaknya, di atas satu batu, serta membuat Abimelekh anak seorang budaknya perempuan menjadi raja atas warga kota Sikhem, karena ia saudaramu

    19 jadi jika kamu pada hari ini berlaku setia dan tulus ikhlas kepada Yerubaal dan keturunannya, maka silakanlah kamu bersukacita atas Abimelekh dan silakanlah ia bersukacita atas kamu.

    20 Tetapi jika tidak demikian, maka biarlah api keluar dari pada Abimelekh dan memakan habis warga kota Sikhem dan juga BetMilo, dan biarlah api keluar dari pada warga kota Sikhem dan juga dari BetMilo dan memakan habis Abimelekh.

    21 Kemudian larilah Yotam; ia melarikan diri ke Beer, dan tinggal di sana karena takut kepada Abimelekh, saudaranya itu.

    Judul: Waspada memilih pemimpin Mengetahui bahwa seorang sadis berdarah dingin membunuh saudara-saudaranya yang berjumlah enam puluh sembilan, tentu merupakan suatu hal yang mengerikan bagi Yotam. Meski ia bersembunyi, jantungnya tentu berdegup kencang membayangkan gilirannya tiba. Namun ia lolos!

  • 7 Sebelum melarikan diri, Yotam melancarkan protes terhadap sikap orang Sikhem, sekaligus merupakan prediksi mengenai efek dari pemerintahan Abimelekh. Dengan menggunakan perumpamaan tentang pohon zaitun, ara, dan anggur, Yotam menegur orang Sikhem yang telah memilih Abimelekh menjadi raja (7-21). Di dalam perumpamaan itu, pohon-pohon yang berharga justru tidak ingin menjadi raja. Semak duri yang tidak bernilai malah ingin menjadi raja. Namun si semak duri sudah memperingatkan terlebih dahulu bahwa ia akan menjadi tiran dan menghancurkan semua yang melawan dia. Perhatikanlah karakter si semak duri, sangat arogan dalam memperlakukan orang-orang yang berbeda pendapat dengan dia. Maka melalui perumpamaan itu, Yotam ingin mengatakan bahwa keputusan mereka sungguh tidak bijak karena pilihan mereka itu justru akan berbalik mencelakai mereka. Abimelekh bukan akan menjadi pelindung rakyat. Ia justru akan menghancurkan mereka. Peringatan dari Yotam patut kita camkan baik-baik. Memilih seorang pemimpin tidak boleh sembarangan. Pilihan kita hendaknya didasari bukan atas fanatisme kedaerahan atau karena ia dapat berdampak menguntungkan diri kita di kemudian hari, atau hal-hal subjektif semacam itu. Janganlah kita kompromi terhadap segala bentuk kebejatan moral dan kejahatannya hanya karena faktor-faktor subjektif tadi. Lihatlah karakter orang yang kita akan pilih jadi pemimpin. Misalnya, bagaimana ia memperlakukan orang-orang yang berbeda pendapat dengan dia atau apakah dia menjadi pelindung bagi orang-orang yang berada di bawah kepemimpinannya. Orang yang arogan, tidak arif, dan tidak mengasihi sesama tidak layak menjadi pemimpin.

  • 8 Rabu, 4 September 2013

    2 Copyright Pieter Kuiper - Imansejati.net Hakim-Hakim 9: 22 49

    22 Setelah tiga tahun lamanya Abimelekh memerintah atas orang Israel, 23 maka Allah membangkitkan semangat jahat di antara Abimelekh dan warga kota Sikhem, sehingga

    warga kota Sikhem itu menjadi tidak setia kepada Abimelekh, 24 supaya kekerasan terhadap ketujuh puluh anak Yerubaal dibalaskan dan darah mereka ditimpakan

    kepada Abimelekh, saudara mereka yang telah membunuh mereka dan kepada warga kota Sikhem yang membantu dia membunuh saudarasaudaranya itu.

    25 Sebab warga kota Sikhem itu menempatkan orang untuk menghadang dia di puncak gunung dan merampas setiap orang yang melewati mereka melalui jalan itu. Hal itu dikabarkan kepada Abimelekh.

    26 Sementara itu Gaal bin Ebed beserta saudarasaudaranya telah datang dan pindah ke kota Sikhem. Warga kota Sikhem percaya kepadanya,

    27 jadi pergilah mereka ke ladang; mereka mengumpulkan hasil kebun anggur mereka, dan mengirik memerasnya, lalu mengadakan perayaan. Mereka masuk ke kuil allah mereka dan makan minum sambil mengutuki Abimelekh.

    28 Berkatalah Gaal bin Ebed: Siapa itu Abimelekh dan siapa kita orang Sikhem, maka kita menjadi hambanya? Bukankah anak Yerubaal dan Zebul, wakilnya, menjadi hamba orangorang Hemor, ayah Sikhem, jadi mengapakah kita menjadi hambanya?

    29 Sekiranya orangorang kota ini ada di dalam tanganku, maka tentulah aku mengenyahkan Abimelekh. Lalu berkatalah ia ke arah Abimelekh: Perkuatlah tentaramu dan majulah!

    30 Ketika Zebul, penguasa kota itu mendengar perkataan Gaal bin Ebed, bangkitlah amarahnya. 31 Ia mengirim utusan kepada Abimelekh di Aruma dengan pesan: Gaal bin Ebed dan saudara

    saudaranya telah datang ke Sikhem dan ketahuilah mereka menghasut kota itu melawan engkau. 32 Oleh sebab itu, berangkatlah pada waktu malam, engkau dan rakyat yang bersamasama dengan

    engkau itu, dan adakanlah penghadangan di padang. 33 Esoknya pagipagi, pada waktu matahari terbit, haruslah engkau menyerbu kota itu. Dan jika ia dan

    orangorangnya keluar melawan engkau, maka engkau dapat berbuat kepadanya sesuai dengan keadaan yang kaudapati.

    34 Sebab itu berangkatlah Abimelekh pada waktu malam beserta segala rakyat yang bersamasama dengan dia, lalu mereka mengadakan penghadangan dalam empat pasukan untuk melawan Sikhem.

    35 Ketika Gaal bin Ebed pergi ke luar dan berdiri di depan pintu gerbang kota itu, Abimelekh kebetulan bangun dari tempat penghadangannya beserta rakyat yang bersamasama dengan dia.

    36 Ketika Gaal melihat rakyat itu, berkatalah ia kepada Zebul: Lihat, ada orang banyak turun dari puncak gunung. Jawab Zebul kepadanya: Itu bayangbayang gunung, yang kausangka manusia.

    37 Kata Gaal sekali lagi: Lihat, ada orang banyak turun dari gunung Pusat Tanah dan satu kelompok datang dari jalan Pohon Tarbantin Peramal.

    38 Jawab Zebul kepadanya: Di manakah mulutmu itu yang mengatakan: Siapa itu Abimelekh, maka kita menjadi hambanya? Bukankah ini orangorang yang telah kauhina itu? Majulah sekarang untuk memerangi mereka.

    39 Maka majulah Gaal dengan dipandangi oleh warga kota Sikhem, lalu berperang melawan Abimelekh. 40 Tetapi Abimelekh mengejar dia, dan ia melarikan diri dari depannya, dan banyaklah orang tewas

    sampai di depan pintu gerbang.

  • 9 41 Adapun Abimelekh tinggal di Aruma, tetapi Zebul mengusir Gaal dan saudarasaudaranya, sehingga

    mereka ini tidak dapat tinggal di Sikhem. 42 Keesokan harinya orangorang kota itu pergi ke ladang. Setelah hal ini dikabarkan kepada

    Abimelekh, 43 dibawanyalah rakyatnya, dibaginya dalam tiga pasukan, lalu mereka mengadakan penghadangan di

    padang. Ketika dilihatnya, bahwa orangorang kota itu keluar dari dalam kota, bangunlah ia menyerang mereka serta menewaskan mereka.

    44 Abimelekh dan pasukan yang bersamasama dengan dia menyerbu dan menduduki pintu gerbang kota, sedang kedua pasukan lain itu menyerbu dan menewaskan semua orang yang ada di padang.

    45 Sehariharian itu Abimelekh berperang melawan kota itu; ia merebut kota itu dan membunuh orangorang yang di dalamnya; kemudian dirobohkannya kota itu dan ditaburinya dengan garam.

    46 Mendengar itu masuklah seluruh warga kota MenaraSikhem ke dalam liang di bawah kuil ElBerit. 47 Dikabarkanlah kepada Abimelekh, bahwa seluruh warga kota MenaraSikhem telah berhimpun di

    sana. 48 Lalu Abimelekh dan seluruh rakyat yang bersamasama dengan dia naik ke gunung Zalmon.

    Abimelekh mengambil kapak, lalu memotong dahandahan kayu, mengangkatnya dan meletakkannya ke atas bahunya sambil berkata kepada rakyatnya yang bersamasama dengan dia: Turutilah dengan segera perbuatanku yang kamu lihat ini.

    49 Kemudian rakyat itu juga masingmasing memotong dahandahan, lalu mengikuti Abimelekh, meletakkan dahandahan itu di atas liang dan membakar liang itu di atas kepala orangorang itu. Demikianlah semua penduduk kota MenaraSikhem juga mati, kirakira seribu orang lakilaki dan perempuan.

    Judul: Dosa pasti dihukum Selama masa tiga tahun pemerintahan Abimelekh, hubungan antara orang Sikhem dan Abimelekh terlihat baik-baik saja. Namun dalam penghakiman atas Abimelekh karena ia telah membunuh ketujuh puluh saudaranya, Allah menyingkirkan kedamaian yang ada di antara kedua pihak itu dan membangkitkan semangat jahat (22-23). Orang Sikhem berkonspirasi untuk menghadang Abimelekh (25). Selanjutnya mereka menjadikan Gaal sebagai pemimpin mereka (26-28). Gaal memang tidak menginginkan Abimelekh terus berkuasa. Saat orang Sikhem berpesta dan mengutuki Abimelekh, Zebul -sang penguasa kota- menjadi marah karena ia berada di pihak Abimelekh. Lalu ia mengadukan tentang Gaal dan pemberontakannya kepada Abimelekh. Zebul menyarankan agar Abimelekh menyerang kota Sikhem (31-32). Abimelekh mengikuti saran Zebul. Malah dengan sadis, ia menghabisi orang Sikhem (46-49). Betapa mengerikan dipimpin oleh orang yang menggapai kekuasaan melalui kekerasan. Orang seperti itu akan menjalankan atau mempertahankan kekuasaan dengan kekerasan pula. Jika Abimelekh tega membinasakan ketujuh puluh saudaranya demi ambisi untuk berkuasa, tak perlu heran jika ia begitu sadis membinasakan orang-orang yang memberontak terhadap dia. Maka apa yang dikatakan Yotam sebelum ia bersembunyi, menjadi kenyataan. Abimelekh yang sebelumnya didukung penuh oleh orang Sikhem, saat itu berbalik menghancurkan mereka. Namun di balik semua itu, sesungguhnya Tuhan sedang menjalankan penghukumannya atas orang Sikhem yang mendukung orang yang melakukan kejahatan pembunuhan. Sebab itu, orang yang mereka harapkan menjadi pemimpin justru berbalik membinasakan mereka. Setiap dosa pasti akan mendapat ganjaran dari Allah. Dengan cara-Nya sendiri dan dalam waktu-Nya, hukuman Allah akan datang menimpa. Allah tidak pernah lupa dan tidak akan mendiamkan dosa. Namun kiranya bukan sekadar takut hukuman maka kita tidak melakukan dosa. Kerinduan kita kiranya karena ingin memenuhi kehendak Allah dalam hidup kita.

  • 10 Kamis, 5 September 2013

    2 Copyright Pieter Kuiper - Imansejati.net Hakim-Hakim 9: 50 57

    50 Selanjutnya Abimelekh pergi ke Tebes; ia mengepung Tebes, lalu merebutnya. 51 Tetapi ada sebuah menara yang kuat di tengahtengah kota, dan semua lakilaki dan perempuan,

    seluruh warga kota itu, melarikan diri ke situ; mereka menutup pintu di belakangnya dan naik ke atas sotoh menara itu.

    52 Lalu sampailah Abimelekh ke menara itu, menyerangnya, dan dapat menerobos sampai ke pintu menara itu untuk membakarnya.

    53 Tetapi seorang perempuan menimpakan sebuah batu kilangan kepada kepala Abimelekh dan memecahkan batu kepalanya.

    54 Dengan segera dipanggilnya bujang pembawa senjatanya dan berkata kepadanya: Hunuslah pedangmu dan bunuhlah aku, supaya jangan orang berkata tentang aku: Seorang perempuan membunuh dia. Lalu bujangnya itu menikam dia, sehingga mati.

    55 Setelah dilihat oleh orang Israel, bahwa Abimelekh telah mati, pergilah mereka, masingmasing ke tempat kediamannya.

    56 Demikianlah Allah membalaskan kejahatan yang dilakukan oleh Abimelekh kepada ayahnya, yaitu pembunuhan atas ketujuh puluh saudaranya;

    57 juga segala kejahatan orangorang Sikhem ditimpakan kembali oleh Allah kepada kepala mereka sendiri. Demikianlah kutuk Yotam bin Yerubaal mengenai mereka.

    Judul: Bukan kebetulan, bukan kecelakaan Tidak ada satu orang pun yang dapat lolos dari akibat dosa yang sudah dia perbuat. Ganjaran Tuhan pasti akan tiba, tinggal tunggu waktu dan cara Tuhan. Sesudah kemenangan brutal yang diperoleh di Menara Sikhem, Abimelekh melakukan penyerangan ke Tebes. Ia membakar menara yang ada di tengah kota itu (50-52). Namun seperti dikatakan pepatah, "Malang tak dapat ditolak, untung tak dapat diraih", seorang perempuan menimpakan sebuah batu kilangan ke atas kepala Abilmelekh, hingga mengakibatkan kepalanya pecah (53). Karena tidak ingin mati secara memalukan, yaitu karena tangan seorang wanita, Abimelekh meminta pembawa senjatanya untuk membunuh dia dengan pedang. Penulis kitab Hakim-hakim menjelaskan bahwa kematian Abimelekh terjadi karena Allah membalaskan kejahatan Abimelekh terhadap ayahnya, sebab ia telah membunuh tujuh puluh saudaranya (56-57). Dan ini telah dikatakan sebelumnya di ayat 23. Ini memperlihatkan kepada kita bahwa peristiwa-peristiwa tersebut terjadi bukan merupakan suatu kecelakaan atau karena kebetulan semata. Akan tetapi, semua itu merupakan penggenapan firman Allah mengenai penghukuman, seperti yang telah dinyatakan melalui nubuat Yotam. Maka jangan pernah main-main dengan dosa. Cepat atau lambat, kita pasti menerima ganjaran atas dosa itu. Bisa jadi kita malah sudah melupakan dosa yang telah kita telah perbuat, tetapi Tuhan tidak pernah lupa. Karena itu, miliki kepekaan akan dosa dengan tidak mendiamkan rasa bersalah yang lahir di hati kita bila kita telah berbuat dosa. Lalu segera minta ampun kepada Tuhan bila kita telah berdosa. Mintalah agar Tuhan menyucikan kita. Kisah Abimelekh, orang Sikhem, dan Yotam juga memperlihatkan kepada kita bahwa ada harga begitu mahal yang harus dibayar bila orang menolak untuk mendengar peringatan Allah. Peringatan Allah yang disampaikan melalui firman-Nya atau melalui hamba-Nya merupakan alarm bagi kita untuk segera datang kepada Allah dan bertobat. Pekalah terhadap suara Tuhan dan jangan pernah keraskan hati.

  • 11 Jumat, 6 September 2013

    2 Copyright Pieter Kuiper - Imansejati.net Hakim-Hakim 10: 1 5

    1 Sesudah Abimelekh, bangkitlah Tola bin Pua bin Dodo, seorang Isakhar, untuk menyelamatkan orang

    Israel. Ia diam di Samir, di pegunungan Efraim 2 dan ia memerintah sebagai hakim atas orang Israel dua puluh tiga tahun lamanya; kemudian matilah

    ia, lalu dikuburkan di Samir. 3 Sesudah dia, bangkitlah Yair, orang Gilead, yang memerintah sebagai hakim atas orang Israel dua

    puluh dua tahun lamanya. 4 Ia mempunyai tiga puluh anak lakilaki, yang mengendarai tiga puluh ekor keledai jantan, dan

    mereka mempunyai tiga puluh kota, yang sampai sekarang disebutkan orang HawotYair, di tanah Gilead.

    5 Lalu matilah Yair dan dikuburkan di Kamon. Judul: Tugas kecil-tanggung jawab besar Tidak banyak informasi yang dapat kita peroleh mengenai Tola dan Yair. Tidak ada juga prestasi di bidang militer yang membuat nama mereka diingat. Penulis kitab Hakim-hakim tidak menyebut latar belakang Tola hingga ia menjadi hakim Israel. Namun kisah singkat Tola menggambarkan dirinya sebagai hakim yang memiliki kedudukan yang cukup stabil. Ia menjalankan tugas dalam kurun waktu yang relatif lama, yaitu dua puluh tiga tahun (1-2). Kita juga hanya bisa mendapatkan sedikit informasi mengenai Yair, hakim yang bertugas setelah Tola. Ada hal yang berbeda dalam kisahnya.Masa tugasnya hanya terpaut sedikit bila dibandingkan dengan masa tugas Tola, yaitu dua puluh dua tahun (3). Jumlah anak laki-laki yang dimiliki Tola, yaitu tiga puluh, memperlihatkan bahwa kemungkinan besar ia menjalankan kehidupan poligami (bdk. Hak 8:30). Itu juga berarti bahwa ia adalah seorang yang kaya raya. Bahkan ketiga puluh anak laki-lakinya menguasai kota-kota di Gilead itu (3-5). Fakta bahwa anak-anaknya mengendarai keledai memperlihatkan bahwa mereka memiliki status sosial ekonomi di atas rata-rata. Tampaknya dalam masa kedua hakim itu berkiprah, Israel sedang berada dalam masa aman karena tidak ada ancaman dari pihak asing yang mengganggu Israel. Namun ada hal yang menarik. Setelah kedua hakim itu tiada, Israel kembali berkhianat terhadap Allah dengan beribadah kepada para Baal. Jadi bukan tidak mungkin bahwa selama masa kepemimpinan mereka, Tola dan Yair berusaha menjaga fokus iman Israel kepada Allah dengan menjauhkan umat Israel dari penyembahan berhala. Bila dibandingkan dengan nama-nama hakim besar seperti Gideon atau Debora, Tola dan Yair bukanlah hakim terkenal. Mereka hanya mengambil sedikit ruang dalam sejarah Israel. Namun bukan berarti mereka tidak melakukan apa-apa. Bisa saja kita pun hanya mendapat tugas pelayanan yang kecil-kecil saja di gereja, yang tidak membuat nama kita diingat orang karena keberhasilan melakukan tugas besar. Namun yang penting, lakukan tugas kita -sekecil apa pun- dengan tanggung jawab yang besar.

  • 12 Sabtu, 7 September 2013

    2 Copyright Pieter Kuiper - Imansejati.net Hakim-Hakim 10: 6 18

    6 Orang Israel itu melakukan pula apa yang jahat di mata TUHAN; mereka beribadah kepada para Baal

    dan para Asytoret, kepada para allah orang Aram, para allah orang Sidon, para allah orang Moab, para allah bani Amon dan para allah orang Filistin, tetapi TUHAN ditinggalkan mereka dan kepada Dia mereka tidak beribadah.

    7 Lalu bangkitlah murka TUHAN terhadap orang Israel, dan Ia menyerahkan mereka ke dalam tangan orang Filistin dan bani Amon.

    8 Dalam tahun itu juga orang Israel ditindas dan diinjak mereka; delapan belas tahun lamanya mereka memperlakukan demikian semua orang Israel yang di seberang sungai Yordan di tanah orang Amori yang di Gilead.

    9 Dan bani Amonpun menyeberangi sungai Yordan untuk berperang melawan suku Yehuda, suku Benyamin dan keturunan Efraim, sehingga orang Israel sangat terdesak.

    10 Lalu berserulah orang Israel kepada TUHAN, katanya: Kami telah berbuat dosa terhadap Engkau, sebab kami telah meninggalkan Allah kami lalu beribadah kepada para Baal.

    11 Tetapi firman TUHAN kepada orang Israel: Bukankah Aku yang telah menyelamatkan kamu dari tangan orang Mesir, orang Amori, bani Amon, orang Filistin,

    12 orang Sidon, suku Amalek dan suku Maon yang menindas kamu, ketika kamu berseru kepadaKu? 13 Tetapi kamu telah meninggalkan Aku dan beribadah kepada allah lain; sebab itu Aku tidak akan

    menyelamatkan kamu lagi. 14 Pergi sajalah berseru kepada para allah yang telah kamu pilih itu; biar merekalah yang

    menyelamatkan kamu, pada waktu kamu terdesak. 15 Kata orang Israel kepada TUHAN: Kami telah berbuat dosa. Lakukanlah kepada kami segala yang

    baik di mataMu. Hanya tolonglah kiranya kami sekarang ini! 16 Dan mereka menjauhkan para allah asing dari tengahtengah mereka, lalu mereka beribadah kepada

    TUHAN. Maka TUHAN tidak dapat lagi menahan hatiNya melihat kesukaran mereka. 17 Kemudian bani Amon dikerahkan dan berkemah di Gilead, sedang orang Israel berkumpul dan

    berkemah di Mizpa. 18 Maka para pemimpin bangsa di Gilead berkata seorang kepada yang lain: Siapakah orang yang

    berani memulai peperangan melawan bani Amon itu? Dialah yang harus menjadi kepala atas seluruh penduduk Gilead.

    Judul: Pengakuan dosa dan anugerah Sampai pasal ini sudah tujuh kali disebutkan bahwa "Orang Israel itu melakukan pula apa yang jahat di mata Tuhan..." (6). Tampaknya mereka masih belum jera juga melakukan dosa itu, yaitu dosa menyembah allah lain. Bayangkan saja, sampai tujuh allah asing yang mereka sembah dan karena itu mereka meninggalkan Tuhan! Tentu saja Tuhan tidak tinggal diam melihat semua itu. Jika Israel ingin beribadah kepada allahnya orang Filistin dan bani Amon maka Tuhan membiarkan mereka dengan sekaligus menyerahkan mereka ke tangan bangsa-bangsa itu (7). Sampai delapan belas tahun lamanya orang Israel ditindas dan diinjak oleh Filistin dan Amon (8). Suatu jangka waktu yang begitu lama untuk merasakan dampak mengkhianati Tuhan. Tuhan

  • 13 memang membiarkan hal itu terjadi begitu lama agar mereka merasakan benar sakitnya penderitaan sebagai akibat meninggalkan Tuhan. Israel memang tidak akan pernah diberkati Tuhan jika mereka menyembah allah-allah lain. Sebaliknya, kesusahan besarlah yang akan datang menimpa mereka. Padahal tujuan Tuhan membawa mereka ke tanah Kanaan adalah untuk memberikan kehidupan yang penuh damai dan sejahtera. Namun ketidaksetiaan mereka membuat Tuhan berbalik melawan mereka. Bahkan ketika mereka menyadari rasa sakit dari penderitaan itu, Tuhan tidak segera memberikan pertolongan meski mereka berseru kepada Dia untuk mengakui kesalahan mereka dan memohon pertolongan-Nya (10-14). Barulah ketika mereka menyatakan penyerahan diri secara penuh dan menyatakan tindakan pertobatan yang sungguh-sungguh, Tuhan berkenan menolong mereka (15-16). Ibadah yang dilakukan Israel terhadap allah-allah tetangga mereka memperingatkan kita bahwa umat Allah di mana pun dan kapan pun selalu berada dalam bahaya yang sama, menyembah apa yang disembah oleh dunia ini. Sebab itu Tuhan menginginkan kita untuk memahami bahwa tidak ada hal yang lebih berharga selain percaya dan mengikut Yesus Kristus, Tuhan kita yang adalah Jalan, Kebenaran, dan Hidup.

  • 14 Minggu, 8 September 2013

    2 Copyright Pieter Kuiper - Imansejati.net Mazmur 114

    1 Pada waktu Israel keluar dari Mesir, kaum keturunan Yakub dari bangsa yang asing bahasanya, 2 maka Yehuda menjadi tempat kudusNya, Israel wilayah kekuasaanNya. 3 Laut melihatnya, lalu melarikan diri, sungai Yordan berbalik ke hulu. 4 Gununggunung melompatlompat seperti domba jantan, dan bukitbukit seperti anak domba. 5 Ada apa, hai laut, sehingga engkau melarikan diri, hai sungai Yordan, sehingga engkau berbalik ke

    hulu, 6 hai gununggunung, sehingga kamu melompatlompat seperti domba jantan, hai bukitbukit,

    sehingga kamu seperti anak domba? 7 Gemetarlah, hai bumi, di hadapan TUHAN, di hadapan Allah Yakub, 8 yang mengubah gunung batu menjadi kolam air, dan batu yang keras menjadi mata air!

    Judul: Merayakan Keluaran Ada banyak cara seseorang merayakan peristiwa penting dalam hidupnya. Misalnya dengan menengok ke belakang pada kejadian yang berujung pada peristiwa penting itu. Mazmur 114 ialah mazmur sejarah! Pemazmur menengok ke belakang pada peristiwa pembebasan Israel dari Mesir, dan perjalanan di padang gurun. Pemaparan sejarah pembebasan itu bukan dengan menyajikan laporan fakta peperangan atau kegiatan perjalanan di padang, melainkan dengan bahasa simbolis memaparkan fakta-fakta ajaib. Penyeberangan laut Teberau (Kel 14) dan sungai Yordan (Yos 3) digambarkan sebagai laut melarikan diri dan sungai berbalik arah (3, 5). Peristiwa pemberian Taurat dan Perjanjian di gunung Sinai dilukiskan dengan gunung dan bukit melompat-lompat (4, 6; Kel 19:18 "gunung itu gemetar sangat"). Peristiwa Tuhan memberi umat minum di tengah gurun dituturkan secara puitis, "gunung batu menjadi kolam air, dan batu yang keras menjadi mata air" (8; Kel 17:5-6). Paparan itu dimaksudkan bukan untuk menjelaskan fakta sejarah melainkan mengingatkan ulang umat Tuhan akan dahsyatnya Tuhan mereka. Sehingga umat Tuhan dibangunkan kembali iman mereka, supaya berani menatap ke masa depan mereka bahwa Tuhan yang dahsyat tersebut tetap menyertai mereka. Kalau Mazmur ini digubah sebelum mereka masuk ke tanah Perjanjian, maka ayat 7 merupakan pernyataan iman mereka bahwa bumi yang akan mereka pijak di tanah Kanaan akan tunduk kepada Allah. Mazmur ini menjadi lebih hidup saat kita melantunkannya bila kita mengingat bahwa penyertaan Tuhan dalam hidup kita bukan semata-mata keajaiban-keajaiban yang kasat mata. Melainkan kehadiran Roh-Nya dalam hidup kita yang memastikan apa pun tantangan yang kita hadapi, Dia lebih hebat daripada roh yang ada di dunia ini (1 Yoh 4:4).

  • 15 Senin, 9 September 2013

    2 Copyright Pieter Kuiper - Imansejati.net Hakim-Hakim 11: 1 11

    1 Adapun Yefta, orang Gilead itu, adalah seorang pahlawan yang gagah perkasa, tetapi ia anak seorang

    perempuan sundal; ayah Yefta ialah Gilead. 2 Juga isteri Gilead melahirkan anakanak lelaki baginya. Setelah besar anakanak isterinya ini, maka

    mereka mengusir Yefta, katanya kepadanya: Engkau tidak mendapat milik pusaka dalam keluarga kami, sebab engkau anak dari perempuan lain.

    3 Maka larilah Yefta dari saudarasaudaranya itu dan diam di tanah Tob; di sana berkumpullah kepadanya petualangpetualang yang pergi merampok bersamasama dengan dia.

    4 Beberapa waktu kemudian bani Amon berperang melawan orang Israel. 5 Dan ketika bani Amon itu berperang melawan orang Israel, pergilah para tuatua Gilead menjemput

    Yefta dari tanah Tob. 6 Kata mereka kepada Yefta: Mari, jadilah panglima kami dan biarlah kita berperang melawan bani

    Amon. 7 Tetapi kata Yefta kepada para tuatua Gilead itu: Bukankah kamu sendiri membenci aku dan

    mengusir aku dari keluargaku? Mengapa kamu datang sekarang kepadaku, pada waktu kamu terdesak?

    8 Kemudian berkatalah para tuatua Gilead kepada Yefta: Memang, kami datang kembali sekarang kepadamu, ikutilah kami dan berperanglah melawan bani Amon, maka engkau akan menjadi kepala atas kami, atas seluruh penduduk Gilead.

    9 Kata Yefta kepada para tuatua Gilead: Jadi, jika kamu membawa aku kembali untuk berperang melawan bani Amon, dan TUHAN menyerahkan mereka kepadaku, maka akulah yang akan menjadi kepala atas kamu?

    10 Lalu kata para tuatua Gilead kepada Yefta: Demi TUHAN yang mendengarkannya sebagai saksi antara kita: Kami akan berbuat seperti katamu itu.

    11 Maka Yefta ikut dengan para tuatua Gilead, lalu bangsa itu mengangkat dia menjadi kepala dan panglima mereka. Tetapi Yefta membawa seluruh perkaranya itu ke hadapan TUHAN, di Mizpa.

    Judul: Jangan salahkan masa lalu Yefta, seorang prajurit yang gagah berani, ternyata memiliki asal usul kelam. Ibunya adalah perempuan sundal dan bukan istri ayahnya (1). Itulah sebabnya, ia dibenci saudara-saudaranya seayah. Mereka tidak ingin bila suatu waktu dia mendapat harta warisan ayah mereka. Maka mereka mengusir Yefta (2), yang kemudian bergabung dengan geng perampok (3). Sungguh malang. Yefta menjadi korban kehidupan ayahnya yang bermoral rendah dan ketidakadilan keluarganya. Namun kehidupan Yefta jadi berbalik seratus delapan puluh derajat ketika pemuka Israel di Gilead meminta dia untuk memimpin peperangan melawan bani Amon (5-6). Dari bacaan kemarin, kita tahu bahwa Israel sedang berada di bawah penindasan Filistin dan Amon, sebagai akibat dosa mengkhianati Tuhan. Setelah mengalami hukuman Tuhan, mereka berbalik kepada Tuhan dan Tuhan bersedia memulihkan mereka. Masalahnya, saat itu mereka tidak memiliki pemimpin untuk menghadapi bani Amon yang akan menyerang mereka (Hak 10:17-18). Tentu saja pemuka Israel jadi pusing karena tidak bisa mencari orang untuk memimpin mereka berperang. Hingga akhirnya mereka menjumpai Yefta dan berjanji akan memberikan mereka otoritas atas Gilead (4-5).

  • 16 Ini mengherankan Yefta mengingat perlakuan keluarganya sebelumnya. Namun dendam tidaklah menguasai hatinya. Ia tahu bahwa kalaupun ia berhasil mengalahkan bani Amon, itu terjadi karena Tuhanlah yang memberikan kemenangan (9). Maka Yefta membawa seluruh masalah itu kepada Tuhan (11). Sungguh menarik melihat kesadaran Yefta akan kuasa dan karya Tuhan. Meski mungkin memiliki kepribadian kasar karena bergaul dengan geng perampok, ternyata ia beriman kepada Tuhan. Latar belakang Yefta sebenarnya mirip dengan Abimelekh (Hak 8:31-9:4). Namun Yefta lebih sadar akan keberadaan Allah dan mau berserah pada-Nya. Melihat Yefta, kita sadar bahwa latar belakang kehidupan tidak bisa menjadi alasan bagi orang untuk tidak percaya Tuhan. Selain itu, jangan salahkan masa lalu atau kondisi keluarga atas keadaan kita pada masa kini.

  • 17 Selasa, 10 September 2013

    2 Copyright Pieter Kuiper - Imansejati.net Hakim-Hakim 11: 12 28

    12 Kemudian Yefta mengirim utusan kepada raja bani Amon dengan pesan: Apakah urusanmu dengan

    aku, sehingga engkau mendatangi aku untuk memerangi negeriku? 13 Jawab raja bani Amon kepada utusan Yefta: Orang Israel, ketika berjalan keluar dari Mesir, telah

    merampas tanahku, dari sungai Arnon sampai ke sungai Yabok dan sampai ke sungai Yordan. Maka sekarang, kembalikanlah semuanya itu dengan jalan damai.

    14 Lalu Yefta mengirim pula utusan kepada raja bani Amon 15 dengan pesan: Beginilah kata Yefta: orang Israel tidak merampas tanah orang Moab atau tanah bani

    Amon. 16 Sebab ketika berjalan keluar dari Mesir, orang Israel melalui padang gurun sampai ke Laut Teberau

    dan tiba di Kadesh. 17 Ketika itu orang Israel mengirim utusan kepada raja negeri Edom dengan permintaan: Izinkanlah

    kiranya kami berjalan melalui negerimu ini. Tetapi raja negeri Edom tidak mau mendengar. Mereka mengirim juga utusan kepada raja negeri Moab, tetapi raja ini menolak. Maka orang Israel tinggal di Kadesh.

    18 Kemudian mereka berjalan melalui padang gurun, menempuh jalan keliling tanah Edom dan tanah Moab, lalu sampai ke sebelah timur tanah Moab, maka berkemahlah mereka di seberang sungai Arnon, dengan tidak masuk daerah Moab, sebab sungai Arnon itulah batas daerah Moab.

    19 Lalu orang Israel mengirim utusan kepada Sihon, raja orang Amori, raja di Hesybon, dan orang Israel meminta kepadanya: Izinkanlah kiranya kami berjalan melalui negerimu ini sampai ke tempat yang kami tuju.

    20 Tetapi Sihon tidak percaya kepada orang Israel yang hendak berjalan melalui daerahnya itu, maka dikumpulkannyalah seluruh rakyatnya. Ia berkemah di Yahas, lalu berperang melawan orang Israel.

    21 Tetapi TUHAN, Allah Israel, menyerahkan Sihon dengan seluruh rakyatnya ke dalam tangan orang Israel, dan mereka dikalahkan, sehingga orang Israel menduduki seluruh negeri kepunyaan orang Amori, penduduk negeri itu.

    22 Demikianlah dimiliki orang Israel seluruh daerah orang Amori itu, dari sungai Arnon sampai ke sungai Yabok dan dari padang gurun sampai ke sungai Yordan.

    23 Maka sekarang TUHAN, Allah Israel, telah merebut milik orang Amori, bagi Israel, umatNya. Apakah engkau hendak memiliki pula tanah mereka itu?

    24 Bukankah engkau akan memiliki apa yang diberi oleh Kamos, allahmu? Demikianlah kami memiliki segala yang direbut bagi kami oleh TUHAN, Allah kami.

    25 Lagipula, apakah engkau lebih baik dari Balak bin Zipor, raja Moab? Pernahkah ia menuntut hak kepada orang Israel atau pernahkah ia berperang melawan mereka?

    26 Ketika orang Israel diam di Hesybon dengan segala anak kotanya, di Aroer dengan segala anak kotanya, dan di segala kota sepanjang kedua tepi sungai Arnon selama tiga ratus tahun, mengapa pada waktu itu engkau tidak melepaskan kotakota itu?

    27 Jadi aku tidak bersalah terhadap engkau, tetapi engkau berbuat jahat terhadap aku dengan berperang melawan aku. TUHAN, Hakim itu, Dialah yang menjadi hakim pada hari ini antara orang Israel dan bani Amon.

  • 18 28 Tetapi raja bani Amon tidak mendengarkan perkataan yang disampaikan kepadanya oleh utusan

    utusan Yefta. Judul: Selesaikan konflik dengan dialog Kata strategi berasal dari bahasa Yunani, strategos yang berarti "jenderal" atau "panglima". Secara sederhana dapat dikatakan bahwa strategi berarti ilmu atau seni memimpin kekuatan militer untuk mencapai tujuan perang. Guna mencapai tujuan penunjukannya menjadi panglima perang, Yefta tidak serta merta mengerahkan kekuatan militer. Yefta menahan dirinya dan dengan bijak ia menanggapi protes raja Amon. Ia memprakarsai dialog dan bukan mencanangkan perang. Pendekatannya dan percakapan yang logis memperlihatkan kerendahhatian dan kebijaksanaannya. Yefta mengajukan tiga argumen kepada raja Amon. Pertama, melalui penelusuran kembali sejarah teritorial di sebelah timur sungai Yordan itu hingga kemudian menjadi milik Israel. Yefta menyatakan bahwa Israel tidak merebut wilayah yang dikuasai Amon dan Moab ketika melalui Tanah Perjanjian di zaman Musa. Mereka merebut wilayah yang dipermasalahkan itu dari tangan orang Amori sebagai akibat perselisihan mereka. Memang tanah itu sebelumnya direbut orang Amori dari tangan bani Amon. Jadi sebenarnya bani Amon tidak berhak menuntut wilayah itu dari Israel (15-22). Kedua, Yefta menekankan fakta bahwa Allah yang memberikan tanah itu kepada Israel. Maka secara teologis, adalah salah bila bani Amon ingin mengambil tanah itu dari Israel (23-25). Raja Balak saja tidak berani berperang dengan Israel karena menyadari kuasa Allah Israel. Ketiga, selama tiga ratus tahun Amon tidak pernah mengambil tanah itu. Jika Amon memang berhak mengklaimnya, seharusnya mereka melakukannya ratusan tahun yang lalu (26). Dengan ketiga argumen tersebut, Yefta menunjukkan bahwa bani Amon tidak berhak atas wilayah itu. Bagaimana reaksi raja Amon? Ia tidak mau peduli. Meski seolah tanpa hasil, sikap Yefta patut dipuji. Dalam menyelesaikan konflik, ia mengutamakan dialog dan perdamaian, bukan kekuatan otot atau militer. Pemahaman akan duduk perkara pun menjadi modalnya dalam berdialog. Yefta menjadi teladan bagi kita dalam mengurai konflik dengan berdialog.

  • 19 Rabu, 11 September 2013

    2 Copyright Pieter Kuiper - Imansejati.net Hakim-Hakim 11: 29 40

    29 Lalu Roh TUHAN menghinggapi Yefta; ia berjalan melalui daerah Gilead dan daerah Manasye,

    kemudian melalui Mizpa di Gilead, dan dari Mizpa di Gilead ia berjalan terus ke daerah bani Amon. 30 Lalu bernazarlah Yefta kepada TUHAN, katanya: Jika Engkau sungguhsungguh menyerahkan bani

    Amon itu ke dalam tanganku, 31 maka apa yang keluar dari pintu rumahku untuk menemui aku, pada waktu aku kembali dengan

    selamat dari bani Amon, itu akan menjadi kepunyaan TUHAN, dan aku akan mempersembahkannya sebagai korban bakaran.

    32 Kemudian Yefta berjalan terus untuk berperang melawan bani Amon, dan TUHAN menyerahkan mereka ke dalam tangannya.

    33 Ia menimbulkan kekalahan yang amat besar di antara mereka, mulai dari Aroer sampai dekat Minitdua puluh kota banyaknyadan sampai ke AbelKeramim, sehingga bani Amon itu ditundukkan di depan orang Israel.

    34 Ketika Yefta pulang ke Mizpa ke rumahnya, tampaklah anaknya perempuan keluar menyongsong dia dengan memukul rebana serta menarinari. Dialah anaknya yang tunggal; selain dari dia tidak ada anaknya lakilaki atau perempuan.

    35 Demi dilihatnya dia, dikoyakkannyalah bajunya, sambil berkata: Ah, anakku, engkau membuat hatiku hancur luluh dan engkaulah yang mencelakakan aku; aku telah membuka mulutku bernazar kepada TUHAN, dan tidak dapat aku mundur.

    36 Tetapi jawabnya kepadanya: Bapa, jika engkau telah membuka mulutmu bernazar kepada TUHAN, maka perbuatlah kepadaku sesuai dengan nazar yang kauucapkan itu, karena TUHAN telah mengadakan bagimu pembalasan terhadap musuhmu, yakni bani Amon itu.

    37 Lagi katanya kepada ayahnya: Hanya izinkanlah aku melakukan hal ini: berilah keluasan kepadaku dua bulan lamanya, supaya aku pergi mengembara ke pegunungan dan menangisi kegadisanku bersamasama dengan temantemanku.

    38 Jawab Yefta: Pergilah, dan ia membiarkan dia pergi dua bulan lamanya. Maka pergilah gadis itu bersamasama dengan temantemannya menangisi kegadisannya di pegunungan.

    39 Setelah lewat kedua bulan itu, kembalilah ia kepada ayahnya, dan ayahnya melakukan kepadanya apa yang telah dinazarkannya itu; jadi gadis itu tidak pernah kenal lakilaki. Dan telah menjadi adat di Israel,

    40 bahwa dari tahun ke tahun anakanak perempuan orang Israel selama empat hari setahun meratapi anak perempuan Yefta, orang Gilead itu.

    Judul: Kesalahan yang tidak perlu Di bagian awal perikop ini, dinyatakan bahwa Roh Allah ada pada diri Yefta. Ini merupakan jaminan kemenangan Ilahi dalam melawan tentara Amon. Sebelum berangkat berperang, Yefta bernazar akan mempersembahkan apa saja yang keluar duluan dari rumahnya, ketika ia kembali dari medan perang (30-31). Yefta tampak tidak yakin akan kemenangannya dan mencoba bernegosiasi dengan Allah agar dia dapat menang. Nazar ini bertentangan dengan fakta bahwa Roh Allah ada pada Yefta dan menjamin kemenangannya.

  • 20 Sesuai dengan rencana-Nya, Tuhan memberikan kemenangan kepada Yefta. Yefta berhasil mengalahkan Amon sehingga mereka berhenti menindas Israel (33). Tentu dengan sukacita besar Yefta kembali ke rumah. Namun apa yang terjadi? Anak gadisnya keluar menyambut dia dengan menari sambil memukul rebana (34). Tentu Yefta terkejut setengah mati karena baru saat itu ia menyadari konsekuensi nazarnya. Ia sama sekali tidak mengira bahwa anak satu-satunyalah yang akan keluar pertama kali dari rumahnya saat ia tiba di rumah. Pengkhotbah 5:1-2, 4-6 berbicara tentang bahaya bernazar. Kisah Yefta menggambarkan dengan jelas bahwa lebh baik tidak bernazar daripada membuat nazar bodoh seperti itu. Namun bukan berarti bernazar merupakan tindakan bodoh. Maksudnya, jangan bernazar dengan maksud menyogok Allah agar memenuhi keinginan atau hasrat kita. Meskipun maksudnya jelas, tetapi nazar Yefta sebenarnya tidak diperlukan sama sekali. Nazarnya memang menyelamatkan dia, tetapi jadi mengurbankan anaknya. Komitmen Yefta kepada Allah memang tidak dapat diragukan, tetapi pemahamannya akan Allah tidak berdasar. Akibatnya ia melakukan tindakan salah.Lagi pula sebenarnya Yefta masih dapat menebus nazarnya itu (bdk. ayat 35). Sayangnya ia tidak tahu atau lupa bahwa Tuhan telah mengatur tentang itu (Im 27:1-8). Lagi-lagi ketidaktahuan akan firman Allah membuat Yefta tidak bertindak benar. Apa yang Yefta alami kiranya tidak terulang pada kita. Jangan sampai kita melakukan kesalahan karena tidak memahami firman Tuhan.

  • 21 Kamis, 12 September 2013

    2 Copyright Pieter Kuiper - Imansejati.net Hakim-Hakim 12: 1 7

    1 Dikerahkanlah orang Efraim, lalu mereka bergerak ke Zafon. Dan mereka berkata kepada Yefta:

    Mengapa engkau bergerak untuk memerangi bani Amon dengan tidak memanggil kami untuk maju bersamasama dengan engkau? Sebab itu kami akan membakar rumahmu bersamasama kamu!

    2 Tetapi jawab Yefta kepada mereka: Aku dan rakyatku telah terlibat dalam peperangan yang hebat dengan bani Amon; lalu aku memanggil kamu, tetapi kamu tidak datang menyelamatkan aku dari tangan mereka.

    3 Ketika kulihat, bahwa tidak ada yang datang menyelamatkan aku, maka aku mempertaruhkan nyawaku dan aku pergi melawan bani Amon itu, dan TUHAN menyerahkan mereka ke dalam tanganku. Mengapa pada hari ini kamu mendatangi aku untuk berperang melawan aku?

    4 Kemudian Yefta mengumpulkan semua orang Gilead, lalu mereka berperang melawan suku Efraim. Dan orangorang Gilead mengalahkan suku Efraim itu. Sebab orangorang itu mengatakan: Kamulah orangorang yang telah lari dari suku Efraim!kaum Gilead itu ada di tengahtengah suku Efraim dan suku Manasye.

    5 Untuk menghadapi suku Efraim itu, maka orang Gilead menduduki tempattempat penyeberangan sungai Yordan. Apabila dari suku Efraim ada yang lari dan berkata: Biarkanlah aku menyeberang, maka orang Gilead berkata kepadanya: Orang Efraimkah engkau? Dan jika ia menjawab: Bukan,

    6 maka mereka berkata kepadanya: Coba katakan dahulu: syibolet. Jika ia berkata: sibolet, jadi tidak dapat mengucapkannya dengan tepat, maka mereka menangkap dia dan menyembelihnya dekat tempattempat penyeberangan sungai Yordan itu. Pada waktu itu tewaslah dari suku Efraim empat puluh dua ribu orang.

    7 Yefta memerintah sebagai hakim atas orang Israel enam tahun lamanya. Kemudian matilah Yefta, orang Gilead itu, lalu dikuburkan di sebuah kota di daerah Gilead.

    Judul: Belajar dari Yefta Ada kecenderungan pada sebagian orang untuk melakukan sesuatu pekerjaan yang membuat mereka dihargai. Bila pekerjaan itu tidak dipandang orang lain, maka akan sedikit orang yang bersedia melakukannya. Kemenangan Yefta atas bani Amon ternyata tidak membuat semua orang senang. Ada orang Efraim yang merasa diabaikan karena tak disertakan dalam peperangan. Mereka marah karena tidak mendapat peranan penting dalam peperangan itu. Bahkan mereka sampai mengancam akan membakar Yafet dan rumahnya (1). Bagi orang Efraim, suksesnya peperangan itu tidak sepenting keterlibatan mereka di dalamnya. Suku yang sombong itu ingin dihormati oleh saudara mereka. Sebaliknya, mereka menganggap orang Gilead sebagai pelarian (4). Menurut Yefta, ia sudah meminta pertolongan mereka, tetapi mereka tidak merespons (2). Jadi Allah memberikan kemenangan melalui dia. Orang Efraim sebenarnya memiliki kesempatan untuk menolong, tetapi mereka diam saja. Setelah perang usai dan Allah dipermuliakan, barulah mereka komplain. Maka Yefta merespons komplain orang Efraim dengan perang. Lalu orang Gilead menutup perbatasan dengan menduduki tempat-tempat penyeberangan sungai Yordan (5). Untuk mengenali orang Efraim, mereka memakai kata sandi "syibolet" yang harus diucapkan oleh setiap orang yang menyeberang. Orang yang

  • 22 menjawab "sibbolet" adalah orang Efraim, karena itu harus dibunuh. Sebab orang Efaim tidak bisa menyebut "sy" (6) Akhir perang memperlihatkan bahwa orang Efraim lebih bisa komplain daripada berperang. Terbukti orang Gilead dapat mengalahkan mereka dengan mudah sehingga empat puluh dua ribu orang Efraim tewas dalam kesia-siaan karena gila hormat. Berbeda dengan Yefta. Meski semula ia menjadi orang terbuang, tetapi kesediaan untuk dipakai Allah membuat hidupnya berarti, walau ada banyak hal yang harus ia pelajari dari kesalahan-kesalahannya. Kematian setelah masa enam tahun melayani sebagai hakim (7), tidaklah sia-sia. Kita harus menarik pelajaran dari Yefta.

  • 23 Jumat, 13 September 2013

    2 Copyright Pieter Kuiper - Imansejati.net Hakim-Hakim 12: 8 15

    8 Sesudah dia, maka Ebzan dari Betlehem memerintah sebagai hakim atas orang Israel. 9 Ia mempunyai tiga puluh anak lakilaki. Tiga puluh anaknya perempuan dikawinkannya ke luar

    kaumnya dan tiga puluh anak perempuan diambilnya dari luar kaumnya untuk anakanaknya lelaki itu. Ia memerintah atas orang Israel tujuh tahun lamanya.

    10 Kemudian matilah Ebzan, lalu dikuburkan di Betlehem. 11 Sesudah dia, maka Elon orang Zebulon memerintah sebagai hakim atas orang Israel. Ia memerintah

    atas orang Israel sepuluh tahun lamanya. 12 Kemudian matilah Elon, orang Zebulon itu, lalu dikuburkan di Ayalon, di tanah Zebulon. 13 Sesudah dia, maka Abdon bin Hilel, orang Piraton, memerintah sebagai hakim atas orang Israel. 14 Ia mempunyai empat puluh anak lakilaki dan tiga puluh cucu lakilaki, yang mengendarai tujuh

    puluh ekor keledai jantan. Ia memerintah atas orang Israel delapan tahun lamanya. 15 Kemudian matilah Abdon bin Hilel, orang Piraton itu, lalu dikuburkan di Piraton, di tanah Efraim, di

    pegunungan orang Amalek. Judul: Tak lepas dari karya Allah Sepeninggal Yefta, Tuhan masih memilih orang-orang untuk menjadi hakim atas umat-Nya. Ada Ebzan dari Betlehem, yang memerintah selama tujuh tahun (8-10). Ebzan tercatat memiliki tiga puluh anak laki-aki dan tiga puluh anak perempuan. Jumlah anak yang begitu banyak merupakan indikasi tentang kekayaan dan posisinya di dalam masyarakat. Setelah pelayanan Ebzan sebagai hakim Israel selesai, tampillah Elon -orang Zebulon- menggantikan Ebzan. Elon memerintah selama sepuluh tahun (11-12). Sebagai pengganti Elon, muncullah Abdon bin Hilel, orang Piraton. Abdon memiliki empat puluh anak laki-laki dan tiga puluh cucu laki-laki. Bahkan disebutkan bahwa mereka masing-masing mengendarai keledai jantan. Ini menunjukkan bahwa Abdon dan keluarganya memiliki kehidupan yang enak. Kekayaan keluarga Abdon juga menggambarkan bahwa negeri mereka berada dalam situasi tenteram, tanpa ada gangguan musuh, selama Abdon menjadi hakim. Abdon memerintah orang Israel selama delapan tahun (13-15). Tidak banyak yang dapat kita ketahui tentang ketiga hakim ini. Mungkin karena tidak ada peristiwa-peristiwa istimewa dalam pemerintahan mereka. Namun selama mereka memerintah, ada kedamaian di tanah Israel. Baru dalam pasal berikutlah kita menemukan kisah tentang Israel yang berdosa terhadap Tuhan dan kemudian dihukum. Keamanan negeri selama masa kerja ketiga hakim itu sedikit banyak menunjukkan kemampuan mereka sebagai hakim dalam menghindari perpecahan dan menjaga keutuhan bangsa. Walaupun tidak ada catatan khusus mengenai Tuhan dan karya-Nya selama masa kerja ketiga hakim itu, tak dapat dipungkiri bahwa terciptanya keamanan dan kesejahteraan di dalam negeri sesungguhnya terjadi karena perlindungan Allah semata. Allah berkarya bukan hanya dalam masa perang, tetapi juga dalam masa damai. Dalam situasi aman dan tenteram, bukan berarti Allah tinggal diam. Maka tetaplah hidup dan berkarya bagi Allah dalam segala situasi, karena Allah pun tetap berkarya.

  • 24 Sabtu, 14 September 2013

    2 Copyright Pieter Kuiper - Imansejati.net Hakim-Hakim 13: 1 25

    1 Orang Israel melakukan pula apa yang jahat di mata TUHAN; sebab itu TUHAN menyerahkan mereka

    ke dalam tangan orang Filistin empat puluh tahun lamanya. 2 Pada waktu itu ada seorang dari Zora, dari keturunan orang Dan, namanya Manoah; isterinya

    mandul, tidak beranak. 3 Dan Malaikat TUHAN menampakkan diri kepada perempuan itu dan berfirman kepadanya, demikian:

    Memang engkau mandul, tidak beranak, tetapi engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak lakilaki.

    4 Oleh sebab itu, peliharalah dirimu, jangan minum anggur atau minuman yang memabukkan dan jangan makan sesuatu yang haram.

    5 Sebab engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak lakilaki; kepalanya takkan kena pisau cukur, sebab sejak dari kandungan ibunya anak itu akan menjadi seorang nazir Allah dan dengan dia akan mulai penyelamatan orang Israel dari tangan orang Filistin.

    6 Kemudian perempuan itu datang kepada suaminya dan berkata: Telah datang kepadaku seorang abdi Allah, yang rupanya sebagai rupa malaikat Allah, amat menakutkan. Tidak kutanyakan dari mana datangnya, dan tidak juga diberitahukannya namanya kepadaku.

    7 Tetapi ia berkata kepadaku: Engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak lakilaki; oleh sebab itu janganlah minum anggur atau minuman yang memabukkan dan janganlah makan sesuatu yang haram, sebab sejak dari kandungan ibunya sampai pada hari matinya, anak itu akan menjadi seorang nazir Allah.

    8 Lalu Manoah memohon kepada TUHAN, katanya: Ya Tuhan, berilah kiranya abdi Allah, yang Kauutus itu, datang pula kepada kami dan mengajar kami, apa yang harus kami perbuat kepada anak yang akan lahir itu.

    9 Maka Allah mendengarkan permohonan Manoah, sehingga Malaikat Allah datang pula kepada perempuan itu, ketika ia duduk di padang dan ketika Manoah, suaminya itu, tidak ada bersamasama dengan dia.

    10 Kemudian perempuan itu segera berlari memberitahukan kepada suaminya, katanya kepadanya: Orang yang datang kepadaku barubaru ini menampakkan diri pula kepadaku.

    11 Lalu bangunlah Manoah dan mengikuti isterinya. Setelah sampai kepada orang itu, berkatalah ia kepadanya: Engkaukah orang yang telah berbicara kepada perempuan ini? Jawabnya: Benar!

    12 Lalu kata Manoah: Dan apabila terjadi yang Kaukatakan itu, bagaimanakah nanti cara hidup anak itu dan tingkah lakunya?

    13 Jawab Malaikat TUHAN itu kepada Manoah: Perempuan itu harus memelihara diri terhadap semua yang Kukatakan kepadanya.

    14 Janganlah ia makan sesuatu yang berasal dari pohon anggur; anggur atau minuman yang memabukkan tidak boleh diminumnya dan sesuatu yang haram tidak boleh dimakannya. Ia harus berpegang pada segala yang Kuperintahkan kepadanya.

    15 Kata Manoah kepada Malaikat TUHAN itu: Perkenankanlah kami menahan Engkau di sini, supaya kami mengolah anak kambing bagiMu.

    16 Tetapi jawab Malaikat TUHAN itu kepada Manoah: Sekalipun engkau menahan Aku di sini, hidanganmu itu tidak akan Kumakan. Tetapi jika engkau hendak mengolahnya menjadi korban bakaran, persembahkanlah itu kepada TUHAN. Sebab Manoah tidak mengetahui, bahwa Dia itu Malaikat TUHAN.

  • 25 17 Kemudian berkatalah Manoah kepada Malaikat TUHAN itu: Siapakah namaMu, sebab apabila

    terjadi yang Kaukatakan itu, maka kami hendak memuliakan Engkau. 18 Tetapi jawab malaikat TUHAN itu kepadanya: Mengapa engkau juga menanyakan namaKu?

    Bukankah nama itu ajaib? 19 Sesudah itu Manoah mengambil seekor anak kambing dan korban sajian, lalu mempersembahkannya

    kepada TUHAN di atas batu. Lalu diperbuatNya keajaiban, sementara Manoah dan isterinya memandanginya.

    20 Sedang nyala api itu naik ke langit dari mezbah, maka naiklah Malaikat TUHAN dalam nyala api mezbah itu. Ketika Manoah dan isterinya melihat hal ini, sujudlah mereka dengan mukanya sampai ke tanah.

    21 Sejak itu Malaikat TUHAN tidak lagi menampakkan diri kepada Manoah dan isterinya. Maka tahulah Manoah, bahwa Dia itu Malaikat TUHAN.

    22 Berkatalah Manoah kepada isterinya: Kita pasti mati, sebab kita telah melihat Allah. 23 Tetapi jawab isterinya kepadanya: Seandainya TUHAN hendak membunuh kita, maka tidaklah Ia

    menerima korban bakaran dan korban sajian dari tangan kita dan tidaklah Ia memperlihatkan semuanya itu kepada kita dan tidaklah Ia memperdengarkan halhal yang demikian kepada kita pada waktu sekarang ini.

    24 Lalu perempuan itu melahirkan seorang anak lakilaki dan memberi nama Simson kepadanya. Anak itu menjadi besar dan TUHAN memberkati dia.

    25 Mulailah hatinya digerakkan oleh Roh TUHAN di MahaneDan yang terletak di antara Zora dan Esytaol.

    Judul: Pengalaman ajaib Siklus dosa, pertobatan, kelepasan, berkat, dan dosa lagi berlangsung terus dalam sejarah umat Israel. Karena dosa dan pemberontakan Israel, Allah kembali membiarkan mereka ditundukkan oleh bangsa Filistin. Dalam masa seperti itulah Simson lahir sebagai hakim Israel yang berikutnya. Berbeda dengan hakim-hakim yang lain, penulis kitab Hakim-hakim mengisahkan pilihan atas Simson telah dinyatakan sejak Simson belum dilahirkan. Simson lahir dari seorang perempuan yang tadinya mandul (3). Perempuan itu mendapat pemberitahuan khusus dari Malaikat Tuhan bahwa ia akan memiliki anak yang akan menjadi nazir Allah (5) karena Allah akan melepaskan Israel dari tangan Filistin melalui Simson. Pemberitahuan ini begitu penting karena sejak mengandung bayinya, si ibu pun harus menjauhkan dirinya dari minuman yang memabukkan dan makanan yang haram (4). Simson harus kudus bahkan sejak masih menjadi janin. Manoah, suami perempuan itu, kemudian meminta konfirmasi dari Tuhan. Untuk memenuhi permintaan Manoah, Malaikat Tuhan pun datang lalu berbicara mengenai anak yang akan dilahirkan (8-9). Malaikat Tuhan itu pun kemudian menunjukkan siapa diri-Nya yang sesungguhnya dengan naik dalam nyala api mezbah yang tengah membakar seekor anak kambing dan korban sajian yang dipersembahkan Manoah (20). Baru pada saat itulah Manoah dan istrinya sadar bahwa Malaikat Tuhan itu bukan manusia biasa dan bukan juga malaikat biasa. Mereka baru sadar bahwa mereka baru saja berbicara dengan Allah sendiri (21-23). Sungguh ajaib peristiwa yang dialami Manoah dan istrinya. Namun tidak semua orang akan mengalami peristiwa ajaib seperti ini dalam kehidupan imannya. Tentu Allah memiliki pertimbangan dan rencana tersendiri sehingga ia memberi pengalaman-pengalaman ajaib itu kepada orang-orang tertentu. Bila kita tidak mengalaminya, tidak perlu berkecil hati karena bukan berarti kita tidak hidup benar atau tidak diperkenan Tuhan. Yang perlu kita kejar adalah pertumbuhan di dalam iman menuju kedewasaan di dalam Kristus.

  • 26 Minggu, 15 September 2013

    2 Copyright Pieter Kuiper - Imansejati.net Mazmur 115

    1 Bukan kepada kami, ya TUHAN, bukan kepada kami, tetapi kepada namaMulah beri kemuliaan, oleh karena kasihMu, oleh karena setiaMu!

    2 Mengapa bangsabangsa akan berkata: Di mana Allah mereka? 3 Allah kita di sorga; Ia melakukan apa yang dikehendakiNya! 4 Berhalaberhala mereka adalah perak dan emas, buatan tangan manusia, 5 mempunyai mulut, tetapi tidak dapat berkatakata, mempunyai mata, tetapi tidak dapat melihat, 6 mempunyai telinga, tetapi tidak dapat mendengar, mempunyai hidung, tetapi tidak dapat mencium, 7 mempunyai tangan, tetapi tidak dapat merabaraba, mempunyai kaki, tetapi tidak dapat berjalan,

    dan tidak dapat memberi suara dengan kerongkongannya. 8 Seperti itulah jadinya orangorang yang membuatnya, dan semua orang yang percaya kepadanya. 9 Hai Israel, percayalah kepada TUHAN! Dialah pertolongan mereka dan perisai mereka. 10 Hai kaum Harun, percayalah kepada TUHAN! Dialah pertolongan mereka dan perisai mereka. 11 Hai orangorang yang takut akan TUHAN, percayalah kepada TUHAN! Dialah pertolongan mereka

    dan perisai mereka. 12 TUHAN telah mengingat kita; Ia akan memberkati, memberkati kaum Israel, memberkati kaum

    Harun, 13 memberkati orangorang yang takut akan TUHAN, baik yang kecil maupun yang besar. 14 Kiranya TUHAN memberi pertambahan kepada kamu, kepada kamu dan kepada anakanakmu. 15 Diberkatilah kamu oleh TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi. 16 Langit itu langit kepunyaan TUHAN, dan bumi itu telah diberikanNya kepada