Self Awareness

7
Self Awareness (Kesadaran Diri) Wawasan tambahan diperoleh dengan model empat diri Jendela Johari (Luft, 1984) : a. The Open Self (Diri yang Terbuka) Diketahui oleh kita dan orang lain . Informasi, tingkah laku, sikap, perasaan, hasrat, motivasi, dan ide. Tapi kita terbiasa membuka diri kita kepada beberapa orang saja, dan kepada orang yang lain kita cenderung menutup diri. Padahal terbuka itu dibutuhkan dalam komunikasi. b. The Blind Self (Diri yang Buta) Seluruh hal mengenai diri kita yang orang lain ketahui namun cenderung kita abaikan . Mulai dari kebiasaan sepele sampai penting, seperti bagaimana kita memiliki ekspresi yang meluap- luap, kebiasaan memegang hidung saat marah, dan sebagainya. c. The Hidden Self (Diri yang Tersembunyi) Segala hal yang kita ketahui tentang diri kita namun merupakan rahasia bagi orang lain . Termasuk segala hal yang tidak ingin kita tunjukkan. Kasus ini dibedakan : Bagi para “overdiscloser”, mereka tak sungkan membicarakan problem keluarga, masalah anak-anak, kesulitan keuangan. Para “underdiscloser” tak pernah membicarakan problem yang dia hadapi.Mereka tak masalah untuk membicarakan masalah apapun, kecuali tentang diri mereka sendiri. d. The Unknown Self (Diri yang Tidak Dikenal) Dirinya maupun orang lain tidak mengetahui kebenaran yang ada. Bisa diketahui dari beberapa sumber, yaitu:

description

psikologi

Transcript of Self Awareness

Page 1: Self Awareness

Self Awareness (Kesadaran Diri)

Wawasan tambahan diperoleh dengan model empat diri Jendela Johari (Luft,

1984) :

a. The Open Self (Diri yang Terbuka)

Diketahui oleh kita dan orang lain. Informasi, tingkah laku, sikap, perasaan, hasrat,

motivasi, dan ide. Tapi kita terbiasa membuka diri kita kepada beberapa orang saja,

dan kepada orang yang lain kita cenderung menutup diri. Padahal terbuka itu

dibutuhkan dalam komunikasi.

b. The Blind Self (Diri yang Buta)

Seluruh hal mengenai diri kita yang orang lain ketahui namun cenderung kita abaikan.

Mulai dari kebiasaan sepele sampai penting, seperti bagaimana kita memiliki ekspresi

yang meluap-luap, kebiasaan memegang hidung saat marah, dan sebagainya.

c. The Hidden Self (Diri yang Tersembunyi)

Segala hal yang kita ketahui tentang diri kita namun merupakan rahasia bagi orang

lain. Termasuk segala hal yang tidak ingin kita tunjukkan. Kasus ini dibedakan :

Bagi para “overdiscloser”, mereka tak sungkan membicarakan problem keluarga,

masalah anak-anak, kesulitan keuangan.

Para “underdiscloser” tak pernah membicarakan problem yang dia hadapi.Mereka tak

masalah untuk membicarakan masalah apapun, kecuali tentang diri mereka sendiri.

d. The Unknown Self (Diri yang Tidak Dikenal)

Dirinya maupun orang lain tidak mengetahui kebenaran yang ada. Bisa diketahui dari

beberapa sumber, yaitu:

· Hipnotis atau “sensory deprivation” (kehilangan panca indra).

· Mimpi.

· Namun demikian, kebanyakan disebabkan adanya fakta bahwa “Kita mempelajari

sesuatu tentang diri kita sendiri yang kita tidak ketahui sebelumnya”

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kesadaran diri:

a. Bertanya pada diri sendiri

‘Who Am I ?’Mencari tahu kelemahan dan kemampuan diri, mimpi, serta target

perbaikan diri kita.

b. Mendengarkan orang lain

Page 2: Self Awareness

Hal ini mampu mendapatkan feedback dari orang lain, untuk meningkatkan kesadaran

diri.

c. Aktif mencari informasi mengenai diri sendiri

Kita tak dapat memaksa orang lain untuk memberikan pendapat tentang diri kita,

terlebih lagi ada orang yang bersifat negatif terhadap kita. Namun kita dapat

menggunakan peristiwa yang terjadi untuk memperoleh self-information.

d. Melihat sisi diri yang berbeda

Melihat diri dari kacamata orang lain dapat memberi perspektif yang baru dan

bernilai mengenai diri kita.

e. Meningkatkan keterbukaan diri

Kita dapat meningkatkan makna dan keintiman dari sebuah dialog, melalui interaksi

yang kita peroleh.

3. Self Esteem (Penghargaan Diri)

Seberapa besar kita menyukai diri sendiri dan menilai diri kita.Self-esteem sangat

penting, sebab kesuksesan melahirkan kesuksesan berikutnya. Saat kita merasakan hal

yang bagus tentang diri kita, di mana kita mampu untuk melakukan suatu hal, maka

performa kita akan lebih baik. Saat kita berpikir bahwa kita akan sukses, maka kita

akan berbuat layaknya seorang yang sukses. Saat kita berfikir akan gagal, maka kita

akan berbuat layaknya seorang yang gagal.

Cara meningkatkan penghargaan terhadap diri antara lain :

a. Menyerang kepercayaan diri yang bersifat merusak

Berusaha jujur seutuhnya terhadap diri sendiri, tanyakan pada diri sendiri

pertanyaan-pertanyaan seperti:

· Dorongan untuk menjadi sempurna: Apakah kita terlalu keras berusaha untuk

menonjolkan diri sendiri menjadi seseorang dengan level tinggi dan tidak menerima

adanya kekurangan pada diri sendiri ?

· Dorongan untuk menjadi kuat: kelemahan emosional seperti sedih dan kesendirian =

salah.

· Dorongan untuk menyenangkan pihak lain: Apakah kita selalu tunduk pada pendapat

dan persetujuan pihak lain? Dan jika mereka tidak menyetujui pendapat kita maka

kita merasa tidak berharga?

· Dorongan untuk terburu-buru: Apakah kita melakukan segala sesuatunya dengan

sangat cepat dan berusaha untuk tepat waktu ?

Page 3: Self Awareness

· Dorongan untuk berusaha keras: Apakah kita mengambil tanggung jawab dan beban

melebihi kemampuan kita?

b. Penegasan atau penguatan yang kokoh

Ide dibalik pesan ini adalah cara kita berbicara untuk mempengaruhi cara kita

berpikir tentang diri sendiri (Cottle, 2003). Jika kita berbicara positif tentang diri

sendiri, kita akan merasa positif tentang diri sendiri. Disarankan:

· Saya adalah orang yang berharga

· Saya bertanggung jawab dan dapat diandalkan

· Saya mampu mencintai dan dicintai sepenuh hati

· Saya pantas menerima kebaikan-kebaikan.

· Saya dapat memaafkan diri sendiri untuk kesalahan-kesalahan yang saya lakukan.

Daerah Terbuka (Open Self)

            Macam informasi : mulai dari nama, warna kulit, dan jenis kelamin seseorang

sampai usia, keyakinan politik dan agama. Daerah terbuka masing-masing orang akan

berbeda-beda besarnya bergantung pada dengan siapa orang ini berkomunikasi. Ada

orang yang membuat kita merasa nyaman dan mendukung kita; terhadap mereka, kita

membuka diri kita lebar-lebar. Terhadap orang yang lain kita lebih suka menutup

sebagian besar diri kita.

            Besarnya daerah terbuka juga berbeda-beda dari satu orang ke orang lain.    

Makin kecil kuadran pertama “kata Luft” (1970) “makin buruk

komunikasi”.Komunikasi bergantung pada sejauh mana kita membuka diri kepada

kita sendiri. Jika kita tidak membiarkan orang lain mengenal kita, komunikasi menjadi

sangat sukar. Kita dapat berkomunikasi secara bermakna hanya bila kita saling

mengenal dan juga mengenal diri sendiri.

Perubahan pada daerah terbuka akan mengakibatkan perubahan pada kuadran

yang lain. Bayangkanlah sebuah jendela yang besarnya tetap. Jika salah satu kotak

menjadi lebih kecil, kotak lain akan menjadi lebih besar. Begitu juga, jika salah satu

kotak menjadi lebih besar, kotak lain pasti menjadi lebih kecil. Daerah-daerah diri ini,

dengan demikian, tidaklah saling terpisah dan berdiri sendiri. Mereka masing-masing

bergantung kepada orang lain.

Daerah Buta (Blind Self)

Page 4: Self Awareness

            Daerah buta (blind self) berisikan informasi tentang diri kita yang diketahui

orang lain tetapi kita sendiri tidak mengetahuinya. Ini dapat berupa kebiasaan-

kebiasaan kecil mengatakan “tahu kan” atau memegang-megang hidung bila anda

marah atau hal-hal lain yang lebih berarti seperti sikap defensif, atau pengalaman

terpendam.

            Sebagian orang mempunyai daerah buta yang luas dan tampaknya tidak

menyadari berbagai kekeliruan yang dibuatnya.

-          Kelihatannya sangat cemas jika memiliki sedikit saja daerah buta. Mereka berusaha

melakukan terapi.

-          Mengira tahu segalanya tentang mereka sendiri, percaya bahwa mereka telah

menghilangkan daerah buta sampai nol.

-          Hanya berpura-pura ingin mengurangi daerah buta. Mereka bersedia mendengar

tentang diri mereka, tetapi baru saja komentar negatif muncul, mereka bersikap

membela diri.

            Komunikasi menuntut keterbukaan pihak-pihak yang terlibat.Bila ada daerah

buta, komunikasi menjadi sulit. Tetapi, daerah seperti ini akan selalu ada pada diri kita

masing-masing. Walaupun kita mungkin dapat menciutkan daerah ini,

menghilangkannya sama sekali tidaklah mungkin.

Daerah Tertutup (Hidden Self)

            Daerah tertutup (hidden self) mengandung semua hal yang manusia ketahui

tentang diri sendiri atau tentang orang lain tetapi ia simpan hanya untuk dirinya

sendiri. Ini adalah daerah tempat manusia menghasilkan segala sesuatu tentang dirinya

sendiri dan tentang orang lain. Pada ujung-ujung ekstrim, terdapat mereka yang

terlalu terbuka (overdiscosers) dan mereka yang terlalu tertutup

(underdisclosers).Mereka yang terlalu terbuka menceritakan segalanya. Mereka tidak

menyimpan rahasia tentang diri sendiri dan tentang orang lain. Mereka akan

menceritakan kepada anda kisah keluarga, masalah seksual, masalah perkawinan,

keadaan keuangan, tujuan, kesuksesan dan kegagalan, pokoknya segala macam.

Masalah dengan mereka yang terlalu terbuka ini adalah bahwa mereka tidak

membedakan antara orang-orang yang boleh dan seharusnya tidak boleh mendengar

pengungkapan ini.Selanjutnya mereka juga tidak membedakan berbagai informasi

yang boleh mereka ungkapkan dan informasi yang seharusnya mereka rahasiakan.

Page 5: Self Awareness

            Mereka yang terlalu tertutup tidak mau mengatakan apa-apa. Selanjutnya

mereka akan berbicara tentang orang lain tetapi tidak tentang mereka sendiri. Mereka

mungkin merasa bahwa mereka takut ditolak; atau mungkin merasa ditolak karena

tidak mau mempercayai orang lain.

Kebanyakan diri kita berada di antara kedua ekstrim ini. Kita merahasiakan

hal-hal tertentu dan kita membuka hal-hal yang lain; kita terbuka kepada orang-orang

tertentu dan kita tidak terbuka kepada orang yang lain. Pada dasarnya, kita adalah

orang-orang terbuka yang selektif.

Daerah Gelap (Unknown Self)

            Daerah gelap (unknown self) adalah bagian dari diri manusia yang tidak

diketahui baik oleh dirinya maupun oleh orang lain. Ini adalah informasi yang

tenggelam di alam bawah sadar atau sesuatu yang lupa dari perhatian.Manusia

memperoleh gambaran mengenai daerah gelap ini dari sejumlah sumber.Adakalanya

daerah ini terungkap melalui perubahan temporer akibat minum obat, melalui kondisi

eksperimen khusus seperti hipnotis atau deprivasi sensori, atau melalui berbagai tes

proyektif atau mimpi. Eksplorasi daerah ini melalui interaksi yang terbuka, jujur dan

empatik dengan rasa percaya dengan orang lain, orangtua, sahabat, konselor, anak-

anak, kekasih merupakan cara efektif untuk mendapatkan gambaran.