SENYAWA KARBON

download SENYAWA KARBON

of 23

description

Rangkuman mengenai, senyawa karbon. diambil dari berbagai buku. Diperuntukan bagi jurusan IPA SMA kususnya siswa kelas 3

Transcript of SENYAWA KARBON

SENYAWA KARBON1. Senyawa karbon berdasarkan jenis rantai terbagi menjadi 2 :a. Alifatik (rantai terbuka)

Dibagi menjadi 21) Jenuh Alkana

2) Tak Jenuh Alkena

Alkuna

b. Siklik (rantai tertutup)1) Karbonsiklik (Pembentuk rantai tertutup terdiri dari karbon)

2) Heterosiklik (terdapat satu atau lebih senyawa yang bukan karbon)

2. Senyawa karbon berdasarkan letak karbona. C primer: C mengikat 1 atom C lainb. C sekunder: C mengikat 2 atom C lainc. C tersier: C mengikat 3 atom C laind. C kuartener: C mengikat 4 atom C lain

3. Berdasarkan jumlah atom C

4. Tata Nama AlkanaNo Cabang - Alkil Alkanaa. Terdapat rantai utama, penentuan rantai utama adalah rantai terpanjang dan menghasilkan cabang yang paling banyak

b. Penomoran Melalui Cabang yang paling dekat

Namanya : 2 metil 3 etil heksana Jika ada kasus seperti ini, nomor yang lebih kecil jatuh pada cabang dengan atom C besar5. Sifat Alkanaa. Fisik1) Titik didih Mr besar maka Titik didih makin besar Rantai Lurus titik didihnya lebih besar dari rantai yang memiliki cabang2) Kelarutan Alkana bersifat nonpolar, sehingga sukar larut dalam airb. Kimia1) Menghasilkan air dan karbondioksida jika bereaksi dengan oksigen2) Dapat melakukan reaksi subtitusi3) Dapat melakukan cracking (reaksi pengretakan atau pemisahan)

6. Tata Nama AlkenaNo Cabang Nama Cabang No Ikatan Rangkap -Alkenaa. Menentukan rantai utama

b. Penomoran dari rangkap terdekat

Nama : 2,3 dimetil 1 pentena 7. Sifat Alkena dan Alkunaa. Fisik1) Titik Didih Sama seperti alkana, jika Mr makin besar titik didih juga makin besar Rantai lurus titik didihnya lebih besar dari ranti yang bercabang (bisa dilihat dari namanya juga seperti dibawah)

Titik didih alkena dan alkuna lebih kecil dibandingkan alkana, karena alkena dan alkuna memiliki ikatan rangkap sehingga gaya tolak besar2) Kelarutan Alkena dan alkuda juga bersifat non polar, tingkat kepolaran Alkuna > Alkena > Alkana, alkana bersifat paling non polar sehingga paling sukar larut dalam airb. Kimia1) Reaksi pembakaran menghasilkan karbondioksida dan air2) Mengalami reaksi adisi, atau pemutusan ikatan rangkap

8. ISOMER a. Isomer Struktur1) Isomer Posisi (Gugus fungsi berubah posisi)

2) Isomer Rangka (Rantainya yang diubah), tadinya lurus menjadi bercabang, atau tadinya cabang 1 menjadi 2

3) Isomer Gugus Fungsi (Rumus molekul sama gugus fungsi berbeda) Alkena dan Sikloalkana (CnH2n) Alkuna, Sikloalkena,dan Alkadiena (CnH2n-2) Alkanol/Alkohol dengan Alkoksi Alkana/Eter (CnH2n+2O) Alkanal/Aldehid dengan Alkanon/Keton (CnH2nO)Asam Karboksilat/Asam Alkanoat dengan Alkil Alkanoat/Ester (CnH2nO2)b. Isomer Ruang1) Isomer Geomertri Cis (sejajar)

Trans (menyilang)

Untuk menentukan yang mana cis dan trans, dapat ditentukan dari molekul yang diprioritaskan, yang diproritaskan adalah molekul yang no atomnya lebih besar

Isomer OptisIsomer yang merupakan bayangan disebut enansiomer,sedangkanyang bukan disebut diasteresiomerSyarat mempunyai C asimetris, Jumlah isomer 2n dengan n = banyak isomer optisa) Isomer Optis AktifDapat memutar bidang terpolarisasi. Bentuk isomer optis : Dektsro : Memutar ke kanan (searah jarum jam) Levo : Memutar ke kiri (berlawanan jarum jam)Cara menentukan adalah menempatkan molekul dengan nomer atom kecil dibawahb) Isomer Optis Inaktif Tidak dapat memutar bidang terpolarisasi karena bentuk nya simetris jika dibagi 2 disebut senyawa meso

9. Reaksi Substitusia. Alkohol ditambah dengan asam halida

b. Alkohol ditambah dengan natrium, menghasilkan natrium alkanolat dan Hidrogen

c. Eter dengan asam iodide

10. Reaksi Adisi (menambahkan zat dengan zat lain)a. Hidrogenasi

b. Halogenasi

c. Hidrohalogenasi (HX) Memakai aturan Markovnikov, dimana H masuk ke atom C yang mengikat H paling banyak

Terkecuali Alkena dengan HBr ditambah dengan senyawa Peroksida menjadi anti markovnikov

Jika hanya Alkena dengan HBr tetap mengikuti aturan markovnikov, yang anti markovnikov hanya alkena+HBr+peroksida, selain senyawa ini tetap memakai markovnikov Contoh Alkena dan HCl ditambah peroksida tetap pakai markovnikov (yg kaya makin kaya)

d. Hidrasi (H-OH) Juga mengikuti aturan markovnikov

11. Eliminasi (Zat yang dikeluarkan dari suatu zat)a. Dehidrogenasi ( H2)CH2 CH2 Pt CH2 = CH2 +H2 | | H Hb. Dehalogenasi ( X2)CH2 CH2 CH2 = CH2 +Cl2 | | Cl Clc. Dihidrohalogenasi ( HX)Menggunakan aturan satyet : alkena yang dihasilkan harus memiliki lebih banyak gugus alkil. Maka H yang dilepas berasal dari atom C yang lebih sedikit mengikit atom H (yang miskin makin miskin) yang dilihat adalah yang diikat oleh tetangga C yang mengikat Cld. Dehidrasi ( H2O) mengambil OH dan HH yang diambil mengikuti aturan satyet

12. Reaksi Kimia Organika. Oksidasi Bertambahnya Oksigen Berkurangnya Hidrogen

b. Reduksi Berkurangnya Oksigen Bertambahnya Hidrogen

13. Perbedaaan Alkohol dan Eter

14. Perbedaan Alkanal dan Alkanona. Alkanal Direduksi menghasilkan alcohol primer Dapat dioksidasi menghasilkan asam karboksilat karena memiliki H untuk dilepas Dapat mereduksi Fehling (CuO sebagai oksidator) menghasilkan endapan merah (Cu2O) Dapat mereduksi Tollens (Ag2O) menghasilkan cermin perak (AgO)b. Alkanon Direduksi menghasilkan alcohol sekunder Tidak dapat dioksidasi karena tidak memiliki untuk dilepas Tidak dapat mereduksi Tollens dan Fehling Jika direaksikan tidak menghasilkan apapun

15. Alkil Alkanoat dan Asam Alkanoata. Asam Alkanoat Titik didih relatif tinggi Lebih mudah Larut dalam air Bersifat asam Dapat mengubah lakmus biru menjadi merah Dapat bereaksi dengan logam Na Dapat melakukan esterifikasiAsam Alkanoat + Alkohol -> Ester + Air O O R C OH + R OH -> R C OR + H2O

b. Alkil Alkanoat Titik didih lebih rendah Lebih sukar larut dalam air Tidak dapat bereaksi dengan logam Na Bersifat netral Tidak mengubah lakmus merah Dapat melakukan hidrolisis ester (kebalikan dari esterifikasi) BasaEster + Air Asam Alkanoat + Alkohol O O R C OR + H OH -> R C OH + H OR

16. Benzenaa. Sifat benzena1) Ikatan rangkapnya tidak diam dan bisa melakukan delokalisasi (selalu berpindah) disebut sebagai proses resonansi2) Elektronya selalu bergerak3) Karena ikatan rangkapnya selalu bergerak maka benzena sulit untuk diadisi namun mudah mengalami reaksi substitusi4) Semua ikatan C dengan C sama panjang5) Syarat senyawa aromatis n harus bulat

b. Senyawa Turunan BenzenaTerjadi jika salah satu H dalam ikatan diganti gugus lain1) Benzena Monosubtituen Benzena Senyawa Utamaa) Xadda

b) Aas

c) Aas

d) Dasa

e) Sassa

f) DSSA

g) Dssad

h) Sdad

i) Dsada

Benzena Sebagai Cabang/Alkila) Sdada

b) Wewe

c) Fdfdfdsf

d) Sadas

e) Dsdas

f) Sdadsa

c. DSDS17. Tes Ikatan Rangkapa. Dilakukan dengan air Brom (Br2)b. Senyawa yang mengandung ikatan rangkap biasanya jika ditetesi air brom, maka warna coklat brom segeran hilang/menjadi bening. Brom c. Untuk menentukan letak ikatan rangkap dilakukan reaksi ozonolisis dengan mereaksika suatu ikatan rangkap dengan O318. Tes iodoformSenyawa yang mengandung1) Dsad2) SasJika ditetesi NaOH + I2 akan dihasilkan CHI3 dan iodoform yang berbau khas

19. Senyawa aromatis adalah benzena dan semua turunanya20. Sheet1NoAlkoholEter1Mudah Larut Dalam AirTidak Mudah Larut Dalam Air2Titik Didih TinggiTitik Didih Rendah3Bereaksi dengan NaTidak Bereaksi dengan Na4Direaksikan dengan asam Halida menghasilkan Alkil halida /HaloAlkana danAirDireaksikan dengan asam Halida menghasilkan Alkil halida dan alkoholR-OH + H-X -> R-X + H-OHR-OR' + H-X -> R-X + H-OR'5Alkohol bila direaksikan dengan H2SO4 pada suhu 140 derajat akan menghasilkan Eter6Alkohol bila direaksikan dengan H2SO4 pada suhu 180 derajat akan menghasilkan Alkena7Alkohol Primer dan Sekunder dapat dioksidasi, Oksidator dapat berupa KMnO4 atau K2Cr2O7 Dengan prinsip mengeluarkan H2Tidak dapat dioksidasiH yang diambil dari OH dan dari C yang diikat langsung oleh O

Sheet1Jumlah CNama1met2et3prop4but5pent6heks7hept8okta9nona10deka