Sistem Gerak

download Sistem Gerak

of 8

Transcript of Sistem Gerak

A. Sistem Gerak Pada InvertebrataHewan Invertebrata adalah kelompok hewan yang tidak memiliki tulang belakang. Kelompok hewan tidak bertulang belakang (invertebrata) ini merupakan kelompok hewan yang paling banyak di muka bumi, hampir 2 juta jenis yang telah dikenali saat ini. Hidup pada lingkungan yang beragam, dari lingkungan hutan, gua, sampai lumpur dasar laut. Sistem Gerak Pada Invertebrata Hewan invertebrata memiliki sistem rangka hidrostatik yang memungkinkan gerakan peristalsis. Gerakan ini merupakan pergerakan hasil kontraksi otot yang ritmik dari kepala sampai ekor.Gerakan ini diakibatkan adanya otot silkuler dan otot longitudinal. Invertebrata juga memiliki sistem rangka untuk melindungi tubuh mereka yaitu eksoskeleton yangterdiri dari shell (cangkang) dan body case (kepingan yang disatukan sendi yang fleksibel).Eksoskeleton terdiri dari shell (cangkang)merupakan eksoskeleton yang tidak menutupi seluruh tubuh hewan. Shell paling banyak ditemukan pada hewan-hewan Bivalvia dan Gastropoda (moluska) salah satu contohnya adalah bekicot. Sebaliknya, body case (kepingan yang disatukan sendi yang fleksibel) lebih kompleks daripada shell.Body case merupakan eksoskeleton yang menutup seluruh permukaan tubuh hewan. Body case tidak dapat tumbuh sehingga secara periodik body case harus ditinggalkan dan diganti dengan yang baru. Contohnya pada Arthropoda yang mencakup kelompok serangga, udang, laba-laba, dan kalajengking.Cacing

Pada cacing yang tidak mempunyai sistem rangka, pergerakan hanya diatur oleh sistem saraf berupa tangga tali yang terdiri dari sepasang ganglion otak di bagian anterior tubuh. Kedua ganglia ini dihubungkan oleh serabut-serabut saraf melintang dan dari masing-masing ganglion membentuk tangga tali saraf yang memanjang ke arah posterior. Kedua tali saraf ini bercabang-cabang ke seluruh tubuh.

Disamping sistem saraf, sistem lain yang memegang peranan pada pergerakan cacing adalah sistem otot yang terdiri dari otot longitudinal dan otot transversal. Pada saat pergerakan terjadi koordinasi antara saraf dengan otot. Dimana otot longitudinal dan otot sirkular berkontraksi dan berelaksasi secara bergantian. Pada saat otot logitudinal berkontraksi dan otot sirkular relaksasi pada beberapa segmen, segmen-segmen tersebut akan memendek dan mengembung. Sebaliknya, pada saat otot longitudinal relaksasi dan otot sirkular kontraksi pada beberapa segmen, segmen-segmen tersebut akan memanjang dan rongga tubuh akan menjadi sempit. Bagian segmen yang mengembung dan menyempit terletak bersebelahan dan segmen-segmen tersebut mengembung dan menyempit secara bergantian sehingga menghasilkan gerak. Cacing tanah bergerak menggunakan setae untuk mencengkeram tanah sewaktu bergerak. Struktur tubuhnya yang sederhana tidak memerlukan tulang untuk bergerak dan sistem saraf yang rumit.

B. Sistem Gerak Pada VertebrataHewan vertebratra membutuhkan sistem rangka untuk menyokong berat tubuh. Hal tersebut diatasi dengan adanya endoskeleton (rangka dalam) yang dapat tumbuh seiring dengan pertumbuhan tubuhnya. Endoskeleton terususun dari tulang, dan otot berkerja sama dengan tulang untuk membentuk sistem gerak. Endoskeleton hewan memiliki bentuk khas. Bentuk khas inilah yang member bentuk tubuh pada masing-masing jenis hewan.Sistem gerak hewan vertebrata sama seperti pada manusia. Otot sebagai alat gerak aktif dan tulang sebagai gerak pasif. Hewan yang hidup di darat memiliki struktur tulang dan otot yang tidak jauh berbeda dengan manusia. Namun, hewan yang hidup di udara dan di air memiliki struktur yang khas. Selain itu, hewan-hewan tersebut juga memiliki struktur tambahan pada tubuhnya untuk mendukung pergerakan.

Tengkorak amfibi berbentuk pipih, kecil, dan jumlah tulang sedikit, sehingga tengkoraknya ringan. Tulang belakang menyerupai jembatan yang berfungsi menopang berat tubuh antara anggota tubuh depan dan belakang.

Amfibi mempunyai sendi di bahu, pinggul, siku, lutut, pergelangan tangan dan kaki yang membuat amfibi dapat bergerakTungkai belakang katak jauh lebih besar daripada tungkai bagian depan. Tungkai belakang katak berfungsi untuk melompat. Oleh karenanya, struktur tungkai belakang katak harus lebih kukuh. Tungkai depan katak terlihat lebih kecil, tetapi mampu menahan tubuhnya saat mendarat. C. Sistem Gerak Hewan yang Hidup di UdaraBurung merupakan contoh hewan yang beradaptasi dengan baik untuk bergerak di udara. Burung memiliki : Sayap dan bulu-bulu yang berfungsi untuk mengangkat tubuh burung di udara; Rangka yang ringan dan ramping atau ipih; Sistem tulang dan otot yang kuat untuk menggerakkan sayap.Bulu burung, selain berfungsi untuk terbang juga berfungsi untuk menahan panas sehingga menjaga tubuh burung tetap hangat.Sedangkan tulang burung memiliki struktur yang teradaptasi untuk terbang : Burung memiliki paruh yang lebih ringan daripada rahang pada hewan mamalia; Burung memiliki sternum (tulang dada) yang pipih dan luas, berguna sebagai tempat peletakan otot terbang yang luas; Tulang-tulang burung beronga dan ringan. Tulang-tulang tersebut sangat kuat karena memiliki struktur bersilang; Sayap tersusun dari tulang-tulang yang lebih sedikit dibandingkan tulang-tulang pada tangan manusia. Hal ini berfungsi untuk mengurangi berat terutama ketika burung terbang;Tulang belakang bergabung untuk memberi bentuk rangka yang padat, terutama ketika mengepakkan sayap pada saat terbang.Teknik Terbang pada burung :Burung terbang dengan mengepakkan sayap,yaitu menggerakkan sayap ke atas dan ke bawah untuk menimbulkan gerakan mengangkat dan mendorong tubuhnya di udara. Gerakan mendorong dan mengangkat sayap memerlukan kekuatan yang paling besar. Sementara pada saat mengangkat sayap,memerlukan kekuatan yang lebih kecil. Pada saat mengangkat sayap,burung menempatkan posisi sayapnya ke semula,untuk memulai gerakan mendorong dan mengangkat kembaliBURUNGBurung juga memiliki rangka dalam. Burung terbang dengan cara mengepakkan sayap. Gerakan sayap dapat dikendalikan oleh otot-otot terbang yang sangat kuat. Otot-otot tersebut melekat pada tulang dada.Burung memiliki dua otot terbang, ketika salah satu otot menarik ke bawah otot yang lain menarik sayap ke atas.Bulu burung selain berfungsi untuk terbang, bulu-bulu pada burung juga berfungsi untuk menahan panas sehingga tubuh burung dapat menjaga panas tubuhnya.Otot pada tubuhnya bekerja lebih efisien dalam keadaan hangat. Contohnya pada burung merpati. Burung memiliki teknik untuk terbang (teknik terbang).Burung terbang dengan mengepakkan sayap, yaitu mengepakkan sayap dari atas ke bawah untuk menimbulkan gerakan yang mengangkat dan mendorong tubuhnya di udara.Gerakan mendorong dan mengangkatkan sayap, memerlukan kekuatan yang paling besar. Sementara pada saat mengangkat sayap, memerlukan kekuatan yang lebih kecil.Pada saat mengangkat sayap, burung menempatkan posisi sayapnya ke semula, untuk memulai gerakan gerakan mendorong dan mengangkat tubuh kembali.1. OTOT Karena burung dirancang untuk tujuan terbang, tulang-tulang mereka berongga dan terbungkus otot-otot, yang menghasilkan keringanan luar biasa tanpa mengorbankan kekuatan.Sayap tertarik ke bawah oleh otot yang mengerut. Ketika sayap diangkat dan otot dada kecil (supracoracoideus) mengerut, otot dada besar (pectoralis major) mengendur. Ketika otot dada besar dikerutkan dan otot dada kecil dikendurkan, sayap turun.2. KERANGKA

D. Sistem Gerak Hewan yang Hidup di AirAir memiliki kerapatan yang lebih besar dibandingkan udara sehingga hewan lebih sulit bergerak di air. Namun sebaliknya, air memiliki gaya angkat yang lebih besar dibandingkan dengan udara. Hewan air mampu bertahan karena adanya gaya angkat. Tubuh hewan air tidak lebih rapat dari lingkungan perairannya, dan harus mampu untuk mempertahankan posisinya di air. Meskipun membutuhkan sedikit energi lebih untuk mempertahankan posisi vertikal, namun bergerak pada posisi horisontal akan jauh lebih sulit. Beberapa hewan yang hidup di air memiliki struktur tubuh dan sistem gerak yang khas.. contoh hewan yang hidup di dalam air adalah ikan. Untuk bergerak di dalam air, ikan memiliki : Bentuk tubuh yang Aerodinamis (streamline) untuk mengurangi hambatan ketika bergerak di dalam air; Ekor dan sirip ekor yang lebar untuk mendorong gerakan ikan di dalam air; Sirip tambahan untuk mencegah gerakan yang tidak diinginkan; Gelembung renang untuk mengatur gerakan vertikal. Susunan otot dan tulang belakang yang fleksibel untuk mendorong ekor ikan melawan air.IKANSalah satu jenis gerakan hewan air adalah berenang, seperti yang dilakukan oleh ikan. Air memiliki kerapatan yang lebih besar dibandingkan udara sehingga hewan lebih sulit bergerak di air. Namun sebaliknya, air memiliki gaya angkat yang lebih besar dibandingkan dengan udara. Hewan air mampu bertahan karena adanya gaya angkat. Tubuh hewan air tidak lebih rapat dari lingkungan perairannya, dan harus mampu untuk mempertahankan posisinya di air (Jolt, 2010). Meskipun membutuhkan sedikit energi lebih untuk mempertahankan posisi vertikal, namun bergerak pada posisi horisontal akan jauh lebih sulit. Beberapa hewan yang hidup di air memiliki struktur tubuh dan sistem gerak yang khas. Salah satu bentuk tubuh yang paling banyak dimiliki oleh hewan air adalah bentuk torpedo, meskipun mekanisne yang digunakan untuk bergerak berbeda. Bentuk tubuh ini memungkinkan tubuh meliuk dari sisi ke sisi, seperti yang terjadi pada ikan hiu dan banyak ikan lainnya, atau gerakan atas dan bawah, seperti pada mamalia laut (Bejan, 2006).

Untuk memudahkan bergerak di dalam air, ikan memiliki bentuk tubuh yang aerodinamis (streamline) untuk mengurangi hambatan ketika bergerak didalam air.

Ekor dan sirip ekor yang lebar berfungsi untuk mendorong gerakan ikan dalam air. Sirip tambahan digunakan untuk mencegah gerakan yang tidak di inginkan.

Gelembung renang untuk mengatur gerakan vertical. Dan ikan memiliki susunan otot dan tulang belakang yang flexsibel untuk mendorong ekor ikan di dalam air. (Jolt, 2010)

Ikan berenang dengan mengerahkan kekuatan terhadap air di sekitarnya. Ada pengecualian, tetapi ini biasanya disebabkan oleh kontraksi otot ikan di kedua sisinya untuk menghasilkan gelombang lenturan yang berjalan di sepanjang tubuh ikan dari hidung sampai ke ekor. Vektor gaya yang bekerja pada air dengan gerakan secara lateral menghasilkan gaya yang mendorong ikan ke depan (Alfiansyah, 2011).

Sebagian besar ikan menggunakan gerakan lateral pada tubuh dan sirip ekornya untuk menghasilkan gaya dorong ke depan. Tetapi ada juga yang bergerak menggunakan sirip pasangan dan sirip tengahnya. Ikan yang bergerak dengan sirip pasangan dan sirip tengah cocok untuk hidup di terumbu karang. Tapi jenis ikan ini tidak dapat berenang secepat ikan yang menggunakan tubuh dan sirip ekornya