SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT PARU-PARU DENGAN SISTEM PAKAR...

6
Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika (SELISIK 2016) Bandung, 28 Mei 2016 13 ISSN : 2503-2844 Endang Amalia Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika 2016 SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT PARU-PARU DENGAN SISTEM PAKAR MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTORS Endang Amalia Sistem Informasi Fakultas Teknik Universitas Widyatama, Bandung [email protected] Abstrak Sistem pakar adalah penggabungan sistem pengetahuan dan penelusuran data untuk berfungsi untuk memecahkan masalah yang secara umum memerlukan keahlian manusia. Dengan kata lain, sistem pakar diharapkan dapat membantu mensubstitusikan pengetahuan manusia dengan tepat, kapanpun dan dimanapun, bukan menggantikan peran manusia. Penyakit paru-paru merupakan penyebab kematian utama di kota-kota besar yang tingkat stress dan polusinya tinggi. Dengan pola hidup yang cenderung kurang sehat di perkotaan saat ini, diperlukan suatu sistem yang dapat mendiagnosis penyakit ini dilihat dari gejala-gejala dini untuk dapat ditindaklanjuti lebih cepat dan tepat agar tidak terjadi keterlambatan dalam pencegahan maupun pengobatan. Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan (SPPK) untuk Diagnosis Penyakit paru-paru pada penelitian ini menggunakan metode CERTAINTY FACTORS yang digunakan untuk melakukan pembobotan terhadap semua keluhan yang diderita pasien. Sistem ini dapat memberikan output penyakit yang diderita pasien, yang dalam hal ini pasien tersebut mempunyai 3 kemungkinan, yaitu pasien tersebut mengidap penyakit paru-paru dengan bobot penyakit mendekati +1, tidak dengan bobot penyakit mendekati -1 atau netral dengan bobot 0. Kata kunci : SPPK, sistem pakar, CERTAINTY FACTOR. Abstract Expert system is the collaboration of both knowledge and data retrieval system as a function to solve the problem that generally requires human expertise. In other words, this kind of system is expected to help substituting human knowledge appropriately, anytime and anywhere, not to replace human who are expert in the field. Lung disease is the leading cause of death in biug cities with high stress and pollution. With a lifestyle that tend unhealthy in urban area, we need a system that can diagnose this disease seen from early symptoms to be followed up more quickly and precisely in order to avoid delays in prevention and treatment. Decision Support System (DSS) for Diagnosis of lung disease in this study using CERTAINTY FACTORS method used to perform the weighting of all complaints suffered by patients. This system can provide output patient's illness, which in this case the patient has three possibilities, that patient is suffering from lung disease with weights approaching +1 disease, not the disease weighs close to -1 or 0 neutral weight. Keywords: Expert System, Decision Support System (DSS), CERTAINTY FACTOR. I. PENDAHULUAN I.1. Latar belakang Jumlah penduduk di Indonesia termasuk kelima terbesar di dunia. Sebagian orang akan menganggap hal ini merupakan potensi nasional yang besar bila dapat dilakukan pembinaan terhadap insainya. Namun dengan teknologi yang semakin canggih juga terjadinya perkembangan pengetahuan yang semakin tinggi hal ini mengakibatkan terjadi pergeseran pola kependudukan yang banyak bermigrasi ke kota-kota besar, yang seperti kita ketahui bersama hidup di kota besar banyak terjadi polusi yang paling terasa adalah polusi udara. Dimana polusi udara ini diakibatkan oleh semakin banyaknya kendaraan umum dan pribadi yang digunakan penduduk di kota-kota besar

Transcript of SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT PARU-PARU DENGAN SISTEM PAKAR...

Page 1: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT PARU-PARU DENGAN SISTEM PAKAR MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTORS

Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika (SELISIK 2016) Bandung, 28 Mei 2016

13

ISSN : 2503-2844

Endang Amalia

Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika 2016

SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK

DIAGNOSIS PENYAKIT PARU-PARU DENGAN SISTEM

PAKAR MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTORS

Endang Amalia

Sistem Informasi Fakultas Teknik Universitas Widyatama, Bandung

[email protected]

Abstrak

Sistem pakar adalah penggabungan sistem

pengetahuan dan penelusuran data untuk berfungsi

untuk memecahkan masalah yang secara umum

memerlukan keahlian manusia. Dengan kata lain,

sistem pakar diharapkan dapat membantu

mensubstitusikan pengetahuan manusia dengan tepat,

kapanpun dan dimanapun, bukan menggantikan

peran manusia.

Penyakit paru-paru merupakan penyebab

kematian utama di kota-kota besar yang tingkat stress

dan polusinya tinggi. Dengan pola hidup yang

cenderung kurang sehat di perkotaan saat ini,

diperlukan suatu sistem yang dapat mendiagnosis

penyakit ini dilihat dari gejala-gejala dini untuk dapat

ditindaklanjuti lebih cepat dan tepat agar tidak terjadi

keterlambatan dalam pencegahan maupun

pengobatan.

Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan

(SPPK) untuk Diagnosis Penyakit paru-paru pada

penelitian ini menggunakan metode CERTAINTY

FACTORS yang digunakan untuk melakukan

pembobotan terhadap semua keluhan yang diderita

pasien. Sistem ini dapat memberikan output penyakit

yang diderita pasien, yang dalam hal ini pasien

tersebut mempunyai 3 kemungkinan, yaitu pasien

tersebut mengidap penyakit paru-paru dengan bobot

penyakit mendekati +1, tidak dengan bobot penyakit

mendekati -1 atau netral dengan bobot 0.

Kata kunci : SPPK, sistem pakar, CERTAINTY

FACTOR.

Abstract Expert system is the collaboration of both

knowledge and data retrieval system as a function to

solve the problem that generally requires human

expertise. In other words, this kind of system is

expected to help substituting human knowledge

appropriately, anytime and anywhere, not to replace

human who are expert in the field.

Lung disease is the leading cause of death in

biug cities with high stress and pollution. With a

lifestyle that tend unhealthy in urban area, we need a

system that can diagnose this disease seen from early

symptoms to be followed up more quickly and

precisely in order to avoid delays in prevention and

treatment.

Decision Support System (DSS) for Diagnosis of

lung disease in this study using CERTAINTY

FACTORS method used to perform the weighting of

all complaints suffered by patients. This system can

provide output patient's illness, which in this case the

patient has three possibilities, that patient is suffering

from lung disease with weights approaching +1

disease, not the disease weighs close to -1 or 0

neutral weight.

Keywords: Expert System, Decision Support System

(DSS), CERTAINTY FACTOR.

I. PENDAHULUAN

I.1. Latar belakang

Jumlah penduduk di Indonesia termasuk kelima

terbesar di dunia. Sebagian orang akan menganggap

hal ini merupakan potensi nasional yang besar bila

dapat dilakukan pembinaan terhadap insainya.

Namun dengan teknologi yang semakin canggih juga

terjadinya perkembangan pengetahuan yang semakin

tinggi hal ini mengakibatkan terjadi pergeseran pola

kependudukan yang banyak bermigrasi ke kota-kota

besar, yang seperti kita ketahui bersama hidup di kota

besar banyak terjadi polusi yang paling terasa adalah

polusi udara. Dimana polusi udara ini diakibatkan

oleh semakin banyaknya kendaraan umum dan

pribadi yang digunakan penduduk di kota-kota besar

Page 2: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT PARU-PARU DENGAN SISTEM PAKAR MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTORS

Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika (SELISIK 2016) Bandung, 28 Mei 2016

14

ISSN : 2503-2844

Endang Amalia

Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika 2016

untuk memudahkan mereka dalam melaukan

perjalanan dari satu tempat ke tempat lain. Tidak

hanya itu, polusi udara di kota-kota besar juga

diakibatkan oleh polusi dari pabrik-pabrik besar. Hal

ini berakibat pada pergeseran pola penyakit di

masyarakat, yaitu infeksi saluran pernafasan dan

gastrointestinal yang pada saat ini masih menduduki

sebab kematian yang utama, kepada penyakit-

penyakit degeneratif seperti penyakit jantung dan

pembuluh darah, penyakit kanker, penyakit paru-paru

dan lain sebagainya.

Menurut survei yang dilakukan oleh dokter-

dokter dari seluruh dunia, pada tahun 2012

diperkirakan sekitar 56 juta orang meninggal di

seluruh dunia setiap tahunnya. Penyakit-penyakit

tidak menular merupakan penyebab utama kematian

tersebut sekitar 68%. Penyakit-penyakit tidak

menular tersebut adalah penyakit kardiovaskular,

kanker, diabetes dan penyakit paru-paru.

Sekitar ¾ dari jumlah keseluruhan kematian di

dunia, terjadi di negara-negara berpenghasilan rendah

dan sedang. Dan menurut badan Kesehatan Dunia,

kebiasan merokok adalah penyebab kematioan nomor

satu. Tembakau yang merupakan bahan pokok

pembuatan rokok adalah penyebab utama dari

penyakit mematika di seluruh dunia termasuk

penyakit paru-paru, kardiovaskuler dan kanker paru.

Perbandinganntya sekita 1 berbanding 10 dari setiap

kematian di seluruh dunia.

Di samping itu, faktor kependudukan yang

mempengaruhi peningkatan angka penyakit paru-

paru adalah faktor berubahnya masyarakat agraris

menjadi masyarakat industri. Hal ini terlihat di kota-

kota besar dimana tingginya ketegangan jiwa,

merokok, polusi dimana-mana, penggunaan ruangan

ber-AC dan lain-lain.

Pengobatan dan tindakan untuk penyakit paru-

paru memerlukan biaya yang relative tidak sedikit,

oleh karena itu seorang dokter perlu terbiasa dengan

berbagai ciri-ciri dari penyakit paru-paru, penyebab,

cara penanggulangan sejak dini yang tepat dan bila

perlu merujuk pasien untuk mendapatkan pertolongan

lebih khusus. Untuk itu diperlukan pemahaman

mengenai catatan perjalanan penyakit, presentasi

klinis, pemeriksaan fisik yang dilengkapi dengan

pembacaan hasil laboratorium dan foto rontgen.

Untuk lebih menghemat biaya, waktu dan

pemcegahan sedini mungkin, diperlukan sistem

pakar, yang mana sistem ini akan menangani

permasalahan diatas.

Pakar adalah seseorang yang memiliki banyak

pengetahuan akan kemampuan dan pemahaman dari

suatu masalah secara terperinci, contohnya dokter

(dalam bidang kedokteran), ahli farmasi (dalam

bidang farmasi), keuangan (dalam bidang ekonomi),

dosen informatika (di jurusan teknik komputer) dan

lain-lain, sedangkan sistem pakar adalah sistem

berfungsi untuk mengkolaborasikan pengetahuan dan

penelusuran data untuk memecahkan suatu masalah

yang memerlukan keahlian manusia pada umumnya.

Tujuan dari pengembangan sistem pakar bukan untuk

menggantikan peran manusia, namun sistem yang

berfungsi sebagai suatu teknologi untuk

mensubstitusikan pengetahuan manusia kedalam

bentuk sebuah sistem, yang kemudian dapat

digunakan oleh orang banyak tanpa terbatas waktu

dan tempat.

Sejarah sistem pakar bermula dari MYCIN yang

dibuat oleh Shortlife pada tahun 1976 dengan

menggunakan bahasa pemrograman LISP. Program

MYCIN mampu menyimpan + 500 basis aturan dan

basis pengetahuan yang berfungsi untuk

mendiagnosis penyakit manusia. MYCIN juga

mengimplementasikan metode pemecahan masalah

dan penelusuran data, serta mengembangkan

berbagai teori penting sebagai contoh kecerdasan

buatan seperti, teori probabilitas, teorema Fuzzy dan

metode Certainty Factors. MYCIN merupakan salah

satu sistem pakar yang paling awal dan desainnya

sangat mempengaruhi desain expert system shells

dan commercial expert systems.

Pada penelitian ini dibuat Sistem pakar dengan

menggunakan metode Certainty Factors dimana cara

kerja metode ini adalah dengan menggabungkan

keluhan-keluhan baru yang diderita pasien kedalam

keluhan-keluhan yang sudah ada, bila bukti-bukti

tersebut merupakan bukti positif, maka hal itu akan

menambah kepastian (certaint), namun hal tersebut

tidak akan pernah menjadi pasti bernilai 1 atau 100%.

Sistem ini mampu mendiagnosis penyakit paru-

paru sejak dini dan dapat meringankan pasien dalam

berkonsultasi dengan biaya yang relatif murah, dapat

dilakukan kapan saja dan dimana saja, yang juga

memberikan solusi, serta dapat membantu dokter-

dokter muda dalam membuat suatu keputusannya.

Page 3: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT PARU-PARU DENGAN SISTEM PAKAR MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTORS

Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika (SELISIK 2016) Bandung, 28 Mei 2016

15

ISSN : 2503-2844

Endang Amalia

Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika 2016

I. 2. Perumusan masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan, maka

perumusan masalah untuk penelitian ini adalah:

1. Bagaimana membangun kinerja SPPK dengan

menggunakan system pakar untuk mendiagnosis

penyakit paru-paru yang menggunakan metode

Certainty Factors.

2. Bagaimana menerapkan metode Certainty

Factors di dalam SPPK.

I.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :

1. Membuat Perangkat Lunak berbasis sistem

pendukung pengambilan keputusan untuk

mendiagnosis penyakit paru-paru dengan sistem

pakar menggunakan metode Certainty Factors

tersebut.

2. Untuk mengukur kebenaran suatu bukti, baik

bukti yang telah ada, bukti yang baru maupun

gabungan keduanya dengan menggunakan

metode Certainty Factors dalam hal ini

menggunakan keluhan-keluhan spesifik di

bidang kedokteran.

3. Melakukan kajian kesesuaian keputusan yang

dihasilkan oleh sistem dengan keputusan yang

dihasilkan oleh para ahli, yang dalam hal ini para

ahli tersebut merupakan dokter spesialis paru-

paru.

1.4. Batasan Masalah

Batasan pada sistem ini adalah:

1. Penyakit paru-paru yang didiagnosis dalam

sistem ini adalah pneumia, pleuritis, efusi pleura,

penyakit legionnaries, pneumotoraks, penyakit

paru-paru obstruktif kronis, asma, tuberkulosis

(TB), Bronkitis, asbestosis, emfisema, silikosis,

dan kanker paru-paru.

2. Sistem ini hanya digunakan untuk mendiagnosis

penyakit paru-paru saja.

3. Sistem menggunakan data dari diagnosis pasien

pasien beserta frekuensi kambuhnya gejala-

gejala yang terjadi.

4. Output dari sistem adalah jenis penyakit paru-

paru yang diderita pasien.

5. Dokter yang menggunakan system ini sudah

terbiasa dengan format html.

6. Aplikasi ini dikhususkan kepada pasien yang

memang riwayat hidupnya memiliki

kemungkinan berpenyakit paru-paru besar

(dilihat dari anamnesis sebelumnya).

7. Untuk input data lain, sistem akan mengkonversi

keluhan tersebut ke nilai yang negatif.

8. Input keluhan ke dalam sistem minimal sebanyak

5 keluhan.

II. KAJIAN LITERATUR

II.1. Jenis-jenis penyakit paru-paru

Berikut jenis-jenis penyakit paru-paru beserta

deskripsinya:

1. Pneumonia

Penyakit ini disebabkan oleh salah satu atau

kedua bagian dari paru-paru mengalami infeksi

yang akan mengakibatkan pembengkakan dan

penuh cairan pada kantong-kantong udara yang

kecil di ujung saluran pernafasan.

2. Pleuritis

Ini disebabkan peradangan pada bagian pleura,

sesuai dengan namanya. Pleura adalah selaput

pada paru paru dan tulang rusuk yang fungsinya

untuk memisahkan kedua organ tersebut.

Selaput-selaput tersebut dilengkapi oleh lapisan

cairan untuk mengurangi pergesekan yang terjadi

ketika bernafas. Karena ada peradangan pada

selaput ini, ketika bernafas lapiran cairan akan

menjadi lengket dan permukaan selaput berubah

menjadi kasar. Hal ini akan menimbukan rasa

sakit ketika bernafas.

3. Efusi Pleura

Kebalikan dari pleuritis, efusi pleura ini

mengakibatkan cairan berlebih. Infeksi ini dapat

emnimbulkan penumpukan cairan yang akan

menekan paru-paru. Hal ini akan mengakibatkan

sesak nafas dan nyeri dada.

4. Penyakit Legionnaries

Ini diakibatkan oleh bakteri yang bernama

legionella pneumophilia yang hidup di sumber

air dan dapat berkembang biak dengan sangat

cepat. Biasanya penyakit ini menyerang laki-laki.

5. Pneumotoraks

Penyakit yang masih terjadi pada lapiran pleura

yang diakibatkan oleh trauma fisik yang terjadi

pada dada, komplikasi berbagai jenis pengotana,

ledakan yang mengakibatkan cedera atau bisa

juga disebabkan oleh latihan fisik yang

berlebihan.

6. Penyakit paru-pari pnstruktif kronis (PPOK)

Page 4: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT PARU-PARU DENGAN SISTEM PAKAR MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTORS

Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika (SELISIK 2016) Bandung, 28 Mei 2016

16

ISSN : 2503-2844

Endang Amalia

Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika 2016

Ciri khas penyakit ini adalah sesak nafas yang

berkepanjangan dan semakin berat yang

disebabkan oleh kerusakan jaringan paru-paru.

7. Asma

Asma merupakan penyakit paru-paru yang

mengakibatkan sulit bernafas dalam jangka

waktu yang berbeda-beda. Hal ini diakibatkan

oradang pada bronkus.

8. Tuberkulosis (TB)

Penyebab TB adalah bakteri bernama

mycobacterium. Ini merupakan penyakit menular

dan penyakit mematikan nomor dua setelah HIV

di dunia. Penyakit ini menular melalui semburan

air liur dari penderita TB ketika bersin atau

batuk.

9. Bronkitis

Penyakit paru-paru yang diakibatkan peradangan

pada bronkus yang biasanya terjadi pada anak-

anak dibawah usia 5 tahun dan dewasa diatas

usia 50 tahun.

10. Asbestosis

Seperti namanya, penyakit ini disebabkan karena

paru-paru terlalu banyak menghirup serat-serat

asbes yang mengandung serat silikat mineral dan

zat-zat kimiawi lainnya yang mengakibatkan

jaringan parut. 11. Emfisema

Penyebabnya adalah masuknya udara ke

pembuluh darah yang mengakibatkan

pembengkakan pada paru-paru sehingga paru-

paru kehilangan elastisitas. Kebanyakan

disebabkan oleh asap rokok.

12. Silikosis

Penderita menghirup debu silica yang

mengakibatkan batuk kronis dan pendeknya

nafas. Biasanya terjaid di daerah pertambangan.

Lama kelamaan akan menyebabkan iritasi dan

rusaknya paru-paru.

13. Kanker paru-paru

Asap rokok adalah penyebab penyakit ini yang

mengakibatkan pertumbuhan sel pada paru-paru

tidak terkontrol.

II.2. Sistem Pakar

Sistem pakar adalah sistem berfungsi untuk

mengkolaborasikan pengetahuan dan penelusuran

data untuk memecahkan suatu masalah yang

memerlukan keahlian manusia (Sri Kusumadewi,

2003).

II.3. Sistem Pendukung pengambilan Keputusan

(SPPK)

Sistem Pendukung Pengambilan keputusan

(SPPK) adalah sistem yang membantu pengambil

keputusan dengan menggunakan data-data yang

untuk mencari solusi suatu permasalahan (Sri

Kusumadewi, 2003).

II.3.1. Metode Certainty Factors

David McAllister menyebutkan bahwa metode

certainty factors adalah suatu metode untuk

membuktikan apakah suatu data itu tergolong pasti

atau tidak dengan menggunakan perhitungan seperti

di bawah ini:

1. Aturan dua faktor Certaint positif adalah:

)1(*)( CFaCFbCFaCFaCFb ...(1)

2. Aturan dua faktor Certaint yang negatif adalah:

CFdCFcCFdCFcCFcCFd *)( …(2)

3. Aturan untuk menambahkan poin 1 dan 2:

|}||,min{|1)(

CFnCFe

CFfCFeCFeCFf

….(3)

II.4. Implementasi Sistem Pakar Menggunakan

Metode Certainty Factors Pada Diagnosis

Penyakit paru-paru

Implementasi sistem pakar dalam penelitian ini

menggunakan program PHP MySQL yang dapat

diakses dimanapun tanpa terbatas waktu pasien dan

dokter. Input dari system ini adalah gejala-gejala

khas dari penyakit paru-paru yangs erring terjadi

pada pasien pada umumnya dengan frekuensi sering

tidaknya gejala tersebut terjdi pada pasien. Output

dari system ini berupa jenis penyakit paru-paru yang

diderita pasein. Sistem ini tidak menangani

penanganan selanjutnya atapun jenis pengobatan

yang harus dilakukan oleh pasien. Sistem ini hanya

berfungsi sebagai system pendamping untuk dokter

spesialis paru-paru dan untuk pasien agar pasien

dapat mengetahui gejala-gejala penyakit paru-paru

sejak dini layaknya seorang dokter spesialis paru-

paru, agar pasien mendapat perhatian dan perawatn

khusus sebagai pertimbangan untuk mengambil

keputusan dalam mendiagnosis penyakit paru-paru.

Sistem ini mengolah gejala-gejala pasien yang belum

pasti dengan memanfaatkan metode certainty factors.

Page 5: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT PARU-PARU DENGAN SISTEM PAKAR MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTORS

Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika (SELISIK 2016) Bandung, 28 Mei 2016

17

ISSN : 2503-2844

Endang Amalia

Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika 2016

III. ANALISIS DAN PERANCANGAN

III.1. Deskripsi sistem baru

Sistem baru yang akan dibuat adalah Sistem

Pendukung Pengambilan Keputusan untuk Diagnosis

Penyakit paru-paru dengan Sistem Pakar yang

menerapkan metode Certainty Factors. Dimana

metode Certainty Factors digunakan untuk

melakukan pembobotan pada semua keluhan-keluhan

yang diderita pasien sebagai inputan untuk sistem dan

untuk penentuan jenis penyakit dari hasil perhitungan

bobot yang diperoleh. Pembobotan dan penentuan

jenis penyakit yang diderita dilakukan secara

terkomputerisasi oleh sistem, sehingga sistem dapat

melakukan pemrosesan dengan benar dan cepat

meskipun melibatkan inputan dalam jumlah yang

banyak.

III.2. Diagram Konteks dan Diagram ER

admin pasien

SPPk untuk Diagnosis Penyakit

Paru-Paru dengan Menggunakan

Metode Certainty factors

username, password, index, judul,

tab_penyakit, gejala, nilai, nama, username,

password, address, ybirth, job, email, level_akses

username, password,

gejala, keluhan, nilai

level_akses_out, tab_index_out, tab_penyakit_out

tab_has_out, tab_gejala_out, tab_user

tab_index_out, tab_has_out,

tab_gejala_out, tab_keluhan_out

nilai_out, tab_compare_out, level_akses_out

Gambar 1 Diagram Konteks SPPK

Penyakit Gejala

KeluhanUser

has

compare

input

N

N

N

N

N

N

Gambar 2 Diagram ER SPPK

IV. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

IV.1. Implementasi

Implementasi basis model dilakukan dengan

menggunakan masukan–masukan dari user,

kemudian dimodelkan dengan metode certainty

factors yang melibatkan modul – modul dengan file

menggunakan script PHP.

Implementasi basis dialog menggunakan struktur

menu dan fill-in form, tujuannya adalah untuk

memudahkan pengguna dalam menggunakan sistem

ini serta direct manipulation, yang merupakan gaya

dialog dimana aksi yang dilakukan oleh user dapat

langsung terlihat pada obyek yang tampak di layar

monitor. Struktur menu untuk memudahkan

pengguna dalam memilih salah satu task yang

diinginkan. Sedangkan struktur fill-in form digunakan

untuk memudahkan user dalam proses menginput

data. Terakhir, direct manipulation digunakan agar

tiap perubahan yang dikarenakan inputan user dapat

terlihat langsung oleh user.

IV.2. Pengujian

Pengujian SPPK dilakukan dengan target

pengujian yaitu menghasilkan SPPK yang sesuai

dengan tujuan penelitian ini, yaitu membantu pasien

mendioagnosis penyakit yang diderita dengan

inputan keluhan yang dirasakan. Metode yang

dilakukan dalam pengujian meliputi empat hal, yaitu

pengujian fungsionalitas, pengujian hasil

perhitungan manual dengan perhitungan

berdasarkan sistem yang telah dibuat, pengujian

metode certainty factors, pengujian oleh pengguna

ahli.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini

adalah:

1. Sistem ini digunakan untuk mengetahui gejala

awal penyakit paru-paru agar dapat ditangani

dengan serius untuk kelanjutannya.

2. Sistem yang dibangun dapat membantu Rumah

Sakit, terutama dokter spesialis paru-paru sebagai

referensi untuk membantu mendiagnosis

pasiennya.

3. Metode Certainty Factors dapat memberi bobot

untuk tiap keluhan-keluhan yang diderita pasien

serta dapat mempermudah sistem untuk

menentukan bobot tiap keluhan untuk

Page 6: SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT PARU-PARU DENGAN SISTEM PAKAR MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTORS

Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika (SELISIK 2016) Bandung, 28 Mei 2016

18

ISSN : 2503-2844

Endang Amalia

Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika 2016

menentukan jenis penyakitnya, karena dengan

menggunakan metode Certainty Factors admin

cukup memasukkan bobot tiap gejala sesuai

dengan deberapa besar pengaruh gejala yang

diberi nilai tersebut terhadap suatu jenis penyakit.

4. Sistem yang dibangun dapat menghasilkan

diagnosis untuk pasien berdasarkan keluhan-

keluhan yang diderita pasien khususnya pasien

penyakit paru-paru.

Saran yang dapat diajukan adalah :

1. Perangkat lunak ini tidak hanya dapat

mendiagnosis penyakit paru-paru, tetapi dapat

dikembangkan untuk mendiagnosis penyakit

lainnya.

2. Perangkat lunak ini tidak hanya dapat

mendiagnosis penyakit paru-paru, tetapi dapat

dikembangkan untuk menindaklanjuti penyakit

paru-paru dan upaya pengobatan.

3. Prototype ini dapat lebih dikembangkan menjadi

sistem yang sebenarnya dan dapat ditawarkan

kepada pihak Rumah sakit.

4. Pengisian lembar kuisioner seharusnya divalidasi

kembali agar hasil rekapitulasi kuisioner sesuai

dengan kebutuhan requirement yang ada

REFERENSI

An Exercise Using Certainty Factor.

http://www.cse.unsw.edu.au/%7Ebillw/aidict.h

tml#certfact. 14 April 2007.

Asian Society of Pediatric Cardiology dan Bagian

Kardiologi Fakultas Kedokteran Universitas

Indonesia/Rumah Sakit Jantung Harapan Kita.

Masalah Demam Reumatik dan Penyakit

Jantung Reumatik di Indonesia. 1998.

Brunner and Suddarth. Keperawatan Medikal-Bedah.

Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran. 2002.

Certainty Factor. http://www.rattlesnake.com/

notions/certainty-factors.html. 14 April 2007.

Edi. Pengembangan Sistem Pakar Menggunakan

Visual Basic. Yogyakarta: Andi. 2003.

Faisal B, Lily IR, Poppy SR, dan Santoso KK. Buku

Ajar Kardiologi. Jakarta: Fakultas Kedokteran

Universitas Idonesia. 1996.

Mulyono, Sri. Teori Pengambilan Keputusan.

Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia. 1996.

Penyakit Paru_paru. http://paru-paru.com. 14 April

2007

Sudarmo SP. Sistem Kardiovaskuler Radiologi

Diagnostik. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.

1990.

Summary of the CF-Model. http://www.parlog.com/

shared/imhelp/hs40.htm#cft1. 14 April 2007.

Waspadji, dr. Sarwono. Ilmu Penyakit Dalam.

Jakarta: Balai Penerbit FKUI. 1996