SKB AHMADIYAH & SKB GAFATAR - …kesbangpol.kemendagri.go.id/files_uploads/Materi_Prof._H... ·...

30
SKB GAFATAR & SKB AHMADIYAH (TINJUAN TEOLOGIS ) Oleh: Prof. H. Abd. Rahman Mas’ud, Ph.D Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama

Transcript of SKB AHMADIYAH & SKB GAFATAR - …kesbangpol.kemendagri.go.id/files_uploads/Materi_Prof._H... ·...

SKB GAFATAR

&

SKB AHMADIYAH

(TINJUAN TEOLOGIS )

Oleh:

Prof. H. Abd. Rahman Mas’ud, Ph.D

Kepala Badan Litbang dan Diklat

Kementerian Agama

LATAR BELAKANG

SOSIOLOGIS & TEOLOGIS

LAHIRNYA SKB GAFATAR

A.

PENOLAKAN MASYARAKAT TERHADAP

GAFATAR

Pemberitaan banyak media tentang kasus orang hilang yang mendapat perhatian masyarakat luas, mereka diberitakan mengikuti kelompok aliran menyimpang.

Saat itu masyarakat Mempawah Kalbar menjadi resah ketika diketahui bahwa dokter Rica yang dilaporkan hilang pernah berada di Mempawah.

Masyarakat Mempawah akhirnya menyadari bahwa para pendatang yang sekitar Oktober tahun lalu datang ke Mempawa , tidak lain adalah para anggota eks gafatar. Mereka datang ke Mempawah tergabung dalam organisasi kelompok tani (Poktan).

19/01/2016, ratusan massa berkumpul di lahan pertanian yang selama ini menjadi tempat pemukiman (base camp) eks Gafatar dan kemudian membakar beberapa rumah Betang di lokasi yang merupakan pusat kegiatan pengikut Gafatar di Mempawah.

Untuk menghindari anarkisme massa, pemerintah daerah Kalimantan Barat kemudian mengevakuasi para anggota kelompok Gafatar dari seluruh wilayah Kalimantan.

Menurut Wakil Gubernur Kalbar Christiandy, total eks Gafatar yang telah dievakuasi jumlahnya mencapai 5.579 orang. Secara bertahap, para pengungsi itu kemudian dipulangkan ke kampung halaman masing-masing

FATWA MUI 2016

Komisi Fatwa MUI melakukan sidang pada 3/02/2016 dan

kemudian mengeluarkan fatwa bahwa aliran Gafatar yang

memiliki faham Millah Abraham adalah sesat

menyesatkan.

Keputusan tersebut didasarkan pada alasan bahwa aliran

Gafatar merupakan metamorfosis dari aliran Al-Qiyadah

Al-Islamiyah yang sudah difatwakan sesat melalui Fatwa

MUI No 4 tahun 2007.

Beberapa faham Millah Abraham yang dianggap sesat dan

menyimpang antara lain yaitu, mencampurkan ajaran

Islam, Kristen, dan Yahudi dengan menafsirkan ayat-ayat

Al Qur'an yang tidak berdasarkan kaidah tafsir.

10 KRITERIA SESAT MUI

1. Ingkar terhadap Rukun Iman dan Rukun Islam

2. Meyakini dan atau mengikuti akidah yang tidak sesuai Dalil Syar'i (Al Qur'an dan As Sunah)

3. Meyakini turunnya wahyu setelah Al Qur'an

4. Ingkar terhadap otentisitas dan atau kebenaran isi Al Qur'an

5. Menafsirkan Al Qur'an yang tidak berdasarkan kaidah tafsir

6. Ingkar atas kedudukan Hadist Nabi sebagai sumber ajaran Islam

7. Melecehkan dan atau merendahkan para Nabi dan Rasul

8. Ingkar terhadap Nabi Muhammad SAW sebagai Nabi dan Rasul terakhir

9. Mengubah pokok-pokok ibadah yang telah ditetapkan syariah

10. Mengkafirkan sesama muslim tanpa dalil syar'i.

KAJIAN TTG KEYAKINAN KEAGAMAAN

GAFATAR

Pada umumnya mempercayai rukun iman;

Untuk rukun Islam, dalam perakteknya mereka berbeda

dg mainstream.

Dalam syahadat Gafatar hanya menyebut lailaha illallah

(tidak ada Muhammad rosulallah), shalat itu esensinya

dzikir, zakat tetep wajib, puasa itu menahan nafsu,

sedangkan haji itu dengan berkumpul, dulu Ibrohim

mengumpulkan pemuka Arab untuk bicara ekonomi,

politik, dan lainnya.

Terkait al-Quran, Gafatar menyatakan al-Quran bukan

kitab sempurna, masih perlu hadits, tafsir. Juga butuh

kitab dari nabi-nabi lain seperti Injil dan Taurat. Ulama

saat ini hanya paham soal Islam dari al-Quran saja,

padahal perintahnya harus mempelajari kitab-kitab lain

(Injil, Taurat, dll).

TENTANG NABI

Sosok Ahmad Mushodeq diyakini sebagai guru

spiritual. Ia satu-satunya ulama yang pandai,

tidak hanya Quran tapi juga injil dan taurat,

sementara ulama lain tidak ada.

Dalam pandangan Gafatar terdapat keyakinan

bahwa Nabi Muammad masa kenabiannya sudah

habis, likulli syaiin ajal, sehingga saat ini ada

nabi baru.

AJARAN MUSADEQ

Inti ajaran Ibrahim adalah La ilaha illa Allah.

Pengertian ibadah bukan menyembah dengan

melakukan ibadah ritual tetapi mengabdi,

berkorban, dan berjuang untuk Tuhan. Untuk

itu Musodeq menganggap ritual shalat, puasa,

haji, dan lainnya tidak wajib.

Untuk menggenapkan kerajaan-Nya, Tuhan

selalu mengutus Rasul di setiap kurun tertentu.

Muhammad bukan Rasul terakhir.

AJARAN MUSADEQ... (2)

Musadeq mengajak pengikutnya untuk mengimani dirinya, bahwa ia telah diangkat sebagai pembawa risalah Tuhan.

Kepada pengikutnya Mushadeq juga menyatakan, bahwa perkataan seorang pembawa risalah itu adalah firman. Tidak boleh dibedakan antara perkataan Tuhan dengan perkataan seorang pembawa risalah Tuhan.

Meyakini enam fase perjuangan 1) sirron (sembunyi), 2) jahron (terang-terangan), 3) hijrah (pindah/eksodus), 4) qital (perang dengan orang kafir), 5) futuh (kemenangan), dan 6) Khilafah (Kerajaan Tuhan).

ENAM DIKTUM PENTING DALAM

SKB GAFATAR

KESATU

Memberi Perintah dan Peringatan kepada

mantan pengurus, mantan anggota, pengikut

dan/ atau simpatisan organisasi kemasyarakatan

Gerakan Fajar Nusantara (GAFATAR) atau

dalam bentuk lainnya, dilarang dengan sengaja

dimuka umum menceritakan, menganjurkan

atau mengusahakan dukungan umum, untuk

melakukan penafsiran tentang suatu agama

yang dianut di Indonesia atau melakukan

kegiatan-kegiatan keagamaan yang menyerupai

kegiatan-kegiatan keagamaan dari agama itu,

penafsiran dan kegiatan mana menyimpang dari

pokok-pokok ajaran agama itu.

KEDUA

Memberi perintah dan peringatan kepada

mantan pengurus, mantan anggota, pengikut

dan/ atau simpatisan organisasi kemasyarakatan

Gerakan Fajar Nusantara (GAFATAR) atau

dalam bentuk lainnya untuk

menghentikan penyebaran, penafsiran dan

kegiatan yang menyimpang dari pokok-pokok

ajaran Agama Islam.

KETIGA

Mantan pengurus, mantan anggota, pengikut

dan/ atau simpatisan organisasi kemasyarakatan

Gerakan Fajar Nusantara (GAFATAR) atau

dalam bentuk lainnya yang tidak mengindahkan

perintah dan peringatan sebagaimana dimaksud

pada Diktum KESATU dan Diktum

KEDUA dapat dikenai sanksi sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan,

termasuk organisasi dan badan hukumnya.

KEEMPAT

Memberi perintah dan peringatan kepada warga

masyarakat untuk menjaga dan memelihara

kerukunan umat beragama serta ketenteraman

dan ketertiban kehidupan bermasyarakat

dengan tidak melakukan perbuatan dan/atau

tindakan melawan hukum terhadap mantan

pengurus, mantan anggota, pengikut dan/ atau

simpatisan organisasi kemasyarakatan Gerakan

Fajar Nusantara (GAFATAR) atau dalam bentuk

lainnya.

KELIMA & KEENAM

Warga masyarakat yang tidak mengindahkan

peringatan dan perintah sebagaimana dimaksud

pada Diktum KEEMPAT dapat dikenai sanksi

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan.

Memerintahkan kepada aparat Pemerintah dan

Pemerintah Daerah untuk melakukan langkah-

langkah pembinaan dalam rangka pengamanan

dan pengawasan pelaksanaan Keputusan

Bersama ini.

LATAR BELAKANG

SOSIOLOGIS & TEOLOGIS

LAHIRNYA SKB AHMADIYAH

B.

PENOLAKAN TEHADAP AHMADIYAH

DARI MASA KE MASA

Penolakan umat Islam terhadap Ahmadiyah telah terjadi sejak tahun 1930-an. Kemudian penolakan pun terjadi baik dalam bentuk keberatan maupun perusakan bangunan rumah, masjid dan mushalla milik Ahmadiyah di berbagai daerah, antara lain di Sumatera Timur (1953), Medan (1964), Cianjur (1968), Kuningan (1969), Nusa Tenggara Barat (1976), Kalimantan Tengah (1981), Sulawesi Selatan (1981), Kalimantan Barat, Surabaya, Parong, Bogor (1981), Riau, Palembang, Sumatera Barat, Timor Timur dan Jakarta (1990).

Pasca reformasi, muncul kembali penolakan di beberapa daerah, seperti: Nusa Tenggara Barat (2002), Parung dan Bogor (2006), Kuningan, Majalengka, dan Sukabumi (2008).

Semua penolakan ini hanya ditujukan kepada Jemaat Ahmadiyah Indonesia, yang mengusung faham bahwa Mirza Ghulam Ahmad adalah Nabi.

DUA SISI MASALAH JAI

Sisi pertama, Ahmadiyah adalah penyebab

lahirnya pertentangan dalam masyarakat yang

berakibat terganggunya keamanan dan

ketertiban masyarakat.

Sisi kedua, warga JAI adalah korban tindakan

kekerasan sebagian masyarakat.

Kedua sisi ini harus ditangani pemerintah.

KEYAKINAN KEAGAMAAN JAI

Pertama, perbedaan pemahaman tentang adanya Nabi setelah Nabi Muhammad SAW. Dalam pandangan mayoritas umat Islam Khatamun Nabiyyin (nabi penutup) dimaknai tidak ada lagi nabi setelah Muhammad SAW. Sementara dalam perspektif JAI Manislor, Khatamun Nabiyyin (nabi penutup), adalah bahwa Nabi Muhammad SAW adalah sebagai nabi penutup (terakhir) yang membawa syariat.

Kedua, mayoritas umat Islam meyakini Imam Al-Masih Al-Mau’ud adalah Nabi Isa yang akan diturunkan kembali oleh Allah. Sementara JAI Manislor meyakini, Mirza Ghulam Ahmad adalah sebagai Imam Mahdi dan Al-Masih Al-Mau’ud, sementara Nabi Isa telah wafat. Karena kedudukannya itu, dalam pandangan JAI, Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad juga diyakini seorang nabi.

KEYAKINAN KEAGAMAAN.. (2)

Ketiga, Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad diyakini

seorang nabi, namun mereka punya istilah lain,

yakni nabi umati (nabi pengikut Nabi

Muhammad) atau nabi dzilli (nabi dibawah

bayangan Nabi Muhammad) dan nabi buruzi

(Nabi pantulan/cerminan nabi pembawa Syariat)

yang tidak membawa syaraiat baru dan tetap

menjadi pengikut syariat Nabi Muhammad SAW.

Keempat, JAI meyakini tidak ada wahyu syariat

setelah Al-Quran Karim, namun wahyu yang

bersifat non syariat bisa saja Allah turunkan

kepada hamba-hambanya yang saleh.

SKB AHMADIYAH

SKB AHMADIYAH

1. Obyek SKB: Penganut, anggota, dan anggota

pengurus JAI (bukan GAI), serta warga

masyarakat

2. SKB bukan intervensi pemerintah atas hak

berkeyakinan namun merupakan pengaturan

agar tidak terjadi konflik horizontal.

3. Terdapat enam diktum penting dalam SKB

KESATU

Memberi peringatan dan memerintahkan kepada

warga masyarakat untuk tidak menceritakan,

menganjurkan atau mengusahakan dukungan

umum melakukan penafsiran tentang suatu

agama yang dianut di Indonesia atau

melakukan kegiatan keagamaan yang

menyerupai kegiatan keagamaan dari agama itu

yang menyimpang dari pokok-pokok ajaran

agama itu.

KEDUA

Memberi peringatan dan memerintahkan kepada

penganut, anggota, dan/atau anggota pengurus

Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI), sepanjang

mengaku beragama Islam, untuk menghentikan

penyebaran penafsiran dan kegiatan yang

menyimpang dari pokok-pokok ajaran Agama

Islam yaitu penyebaran faham yang mengakui

adanya nabi dengan segala ajarannya setelah

Nabi Muhammad SAW.

KETIGA

Penganut, anggota, dan/atau anggota pengurus

Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) yang tidak

mengindahkan peringatan dan perintah

sebagaimana dimaksud pada Diktum KESATU

dan Diktum KEDUA dapat dikenai sanksi sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan, termasuk organisasi dan badan

hukumnya.

KEEMPAT

Memberi peringatan dan memerintahkan kepada

warga masyarakat untuk menjaga dan

memelihara kerukunan umat beragama serta

ketenteraman dan ketertiban kehidupan

bermasyarakat dengan tidak melakukan

perbuatan dan/atau tindakan melawan hukum

terhadap penganut, anggota, dan/atau anggota

pengurus Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI).

KELIMA & KEENAM

Warga masyarakat yang tidak mengindahkan

peringatan dan perintah sebagaimana dimaksud

pada Diktum KESATU dan Diktum KEEMPAT

dapat dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan.

Memerintahkan kepada aparat Pemerintah dan

pemerintah daerah untuk melakukan langkah-

langkah pembinaan dalam rangka pengamanan

dan pengawasan pelaksanaan Keputusan

Bersama ini.

HASIL BEBERAPA KAJIAN

Meski SKB sudah pernah disosialisasikan namun

pemahaman terhadap substansi SKB masih berbeda-

beda, masyarakat dan sebagian aparat pemerintah

masih memahami JAI dlm perspektif fatwa MUI

bukan SKB;

Sosialisasi SKB perlu ditingkatkan terhadap

aparatur pemerintah daerah, tokoh agama, tokoh

masyarakat, serta masyarakat luas;

Meski SKB sudah dikeluarkan namun kekerasan

terhadap JAI hingga saat ini masih banyak terjadi.

Banyak perda/Pergub/Perbup yang melampaui

substansi yang tercantum pada 6 diktum dalam SKB.

TERIMAKASIH