Slide 1 · PPT file · Web view · 2015-10-06normal dari sistern saraf...
Transcript of Slide 1 · PPT file · Web view · 2015-10-06normal dari sistern saraf...
VERTIGO– Anatomi Patofisiologi– Penyakit perjalanan (motion sickness)– Vertigo posisi paroksismal jinak (BPPV benign pasoxismal positition vertigo)– Sindroma meniere
Tinitus
Labirinitis
Anatomi Telinga dalam (=labirin = sistem rongga yg saling berhubungan)
Tdd atas :1.Labirin tulang2.Labirin membran
Labirin Tulang : Dinding tulang Isi perilimf Didalamnya mengapung labirin
membran Tdd : koklea, Vestibulum, Kanalis
semisirkularis
Labirin Membran
Terletak dalam labirin tulang Berdinding membran Bentuk identik dgn labirin tulang, terpisah
oleh cairan perilimph, berisi endolimf Tdd :
– duktus koklearis – Vestibulum / serambi :
– utrikulus dan – Sakulus
– kanalis semisirkularis
Anatomi labirin vestibuler1. Labirin vestibuler statis
(menjaga keseimbangan pd posisi tetap, percepatan gerakan linier dan gravitasi) tdd:
Utrikulus : reseptornya Makula Utrikularis mendeteksi gerak horizontal
Sakulus : reseptornya Makula Sakularis mendeteksi gravitasi
didalam Makula terdapat sel-sel reseptor keseimbangan dandiperkuat struktur Kalsium- karbonat (otolit/otokonia) dsb organ Otolit (posisi Utrikulus tegak lurus thd Sakulus)
2.Labirin vestibuler dinamis / kinetis (mempertahankan keseimbangan
pada gerakan angular/berputar) tdd:
3 Kanalis Semisirkularis yg saling tegak lurus:
• KSS horizontal (lateral) mendeteksi gerak kepala menggeleng “no”
• KSS posterior (inferior) mendeteksi gerak memiringkan kepala
• KSS anterior (superior) mendeteksi gerak gerak kepala mengangguk
“yes”
sel reseptornya diperkuat struktur gelatin (KUPULA)
Labirin memungkinkan pilot merasakan gerak dan orientasi posisi pesawat
Fisiologi labirin vestibuler
Endolimf bergerak kearah berlawananKupula merunduk sel rambut menekuk stimuli sist keseimbangan
Impuls diteruskan kesentral sebagai Energi Bioelektrik
Otolith/otokonia tergeser kebelakangMenarik lapisan gelatin sel rambut menekuk stimuli sist seimbangan
Gerakan centrifugal / berputar
Gerakan verlikal /
gravitasi
Gerakan horisantal /
linier
Makula utrikularis Krista AmpularisMakula sakularis
Otolith/otokonia tergeser kebawahMenarik lapisan gelatin sel rambut menekuk stimuli sist keseimbangan
Energi Mekanik
MEKANISME KESEIMBANGANKeseimbangan yang normal memerlukan: a. informasi sensorik yang
akurat dari mata, reseptor proprioseptif dan labirin vestibularis;
b. koordinasi mengenai informasi ini didalam otak, dan
c. keluaran motorik normal dari sistern saraf pusat ke sistem muskuloskeletal yang tepat
Proprioseptif = sistem somato sensoris (syaraf di kulit, otot dan sendi merasakan tumpuan dan rasa posisi berdasar gravitasi)
• Organ:– Sentral: cerebrum,
cerebellum, brainstem– Perifer: Organ Vestibuler, Organ Visual, Organ Proprioseptik/ somatosensoris
• Input: INFORMASI SENSORIK:
– Informasi internal Vestibuler
– Informasi eksternal Visual & Somatosensoris
• Otput: RESPON MOTORIK
Input (INFORMASI SENSORIK)
1. Input vestibuler /labirin mendeteksi: – gerak (arah + percepatan +
perlambatan)– gravitasi – sikap dan posisi tubuh .
2. Input visual /mata: – Visualisasi input vestibuler (melihat apa
yg dirasakan vestibuler) 3. Input propioseptif (tulang, sendi, kulit, otot,
anggota gerak): – Aktualisasi gravitasi (tumpuan, arah
bawah)Otput adl ”RESPON MOTORIK” yg tepat:
– Kontrol postural (sesuaikan posisi kepala dan tubuh)
– Kontrol visual (fiksasi obyek pandang) Input yg berulang akan terhabituasi
(terlatih)
Adanya rasa goyang (unsteadiness)
Rasa goyang setelah gerakan (after motion)
Pening / mumet (dizziness) Pusing berputar (vertigo) Rasa tidak menapak
(unfootedness) Instabilitas postural Gejala otonom (mual,
muntah, keringat dingin) Berkunang-kunang
(lightheadedness)
Keluhan & gejala gangguan keseimbangan
VERTIGO
VERTIGO(bahasa Yunani "vertere" yang artinya
memutar)
Vertigo : Sensasi berputar-putar baik dirinya sendiri ataupun sekelilingnya yang berputar.
Vertigo adl gejala gangguan keseimbangan akibat kelainan vestibuler
(vertgo termasuk gangguan keseimbangan, gangguan keseimbangan belum tentu vertigo)
VERTIGO ? Keluhan yg sangat mengganggu. Biasanya pertama kali datang ke dokter
umum mendiagnosis awal menentukan sentral atau perifer
Rujuk / terapi ? pertimbangkan ! Emergency ? Dehidrasi ?
Patofisiologi Vertigo • Labirin berinteraksi dengan sistem penglihatan dan
sistem proprioseptif untuk mempertahankan posisi tubuh.• Sistem vestibuler sangat sensitif terhadap perubahan konsentrasi O2
dalam darah: perubahan Postural, hipotensi, hipertensi seriing jd vertigo
• Gangguan/rangsangan pd sistem vestibuler reflek untuk mempertahankan keseimbangan 1. Fiksasi posisi kepala dan leher tak ada pergerakan endolimf 2. Reflek vestibulo-okuler : Fiksasi pandangan disatu titik (obyek yg
jauh dan diam) 3. Reflek vestibulo-spinal : Optimasi posisi tubuh (memperbaiki dan
memperkuat posisi tubuh, berpegangan, bertongkat)
PATOFISIOLOGI GANGGUAN VESTIBULER
KLASIFIKASI VERTIGOBerdasarkan lokasi kelainan patologi :• Vertigo Sentral: penyebab di SSP (otak, otak
kecil, batang otak)• Vertigo Perifer: penyebab di telinga dalamBerdasarkan terjadinya :• Vertigo Spontan Rangsangan dari penyakit• Vertigo Induksi dirangsang (tes Kalori, Kursi Barany )•Vertigo posisi tjdnya ok perubahan posisi
Berdasarkan vertigonya :• Vertigo Subyektif: Penderita merasa dirinya berputar• Vertigo Obyektif: Penderita merasa sekitarnya berputar
Pend duduk di kursi Barany , mata ditutup, kursi diputar kmdian dihentikan endolimfa masih bergerak masih ada sensasi berputar
TES KALORI
Vertigo (sentral atau perifer)
Perifer
Peling sering kelainan pada telinga dalam
Sentral
Melibatkan organ SSP (cerebrum, cerebellum, brainstem)
Otologi
Neurotologi
Kardiovaskuler
Metabolik
Hemalologi
Neurologi
DD Dizzines
GANGGUAN KESEIMBANGAN SENTRAL
• Pada nukleus vestibularis sampai batang otak dapat terjadi TIA/stroke vertebrobasilaris, tumor, trauma, migren basilaris, multipel sklerosis (degeneratif)
• Pada serebelum dapat terjadi stroke, tumor, kelainan degeneratif
• Pada otak (korteks serebri) dapat terjadi epilepsi, kelainan degeneratif
GANGGUAN KESEIMBANGAN PERIFER (daerah telinga dalam)
Dapat disebabkan oleh :- Motion sickness- BPPV (Benign Paroxysmal Positional Vertigo)- Penyakit Meniere- Infeksi (neuritis vestibuler, labirinitis, OMSK)- Obat ototoksik- Penyumbatan pemb darah (oklusi a. labirin)- Trauma- Tumor (neuroma akustik)- Kelainan degeneratif (presbiastasia)
VERTIGO PERIFER VERTIGO SENTRAL
Vertigo berat Vertigo ringanAda kelelahan (decay) Tidak ada decayAda pengaruh gerakan kepala
Tidak ada pengaruh gerakan kepala
Gejala otonom ++ Gejala otonom +/-Tanda fokal SSP - Tanda fokal SSP +/-Buka mata lebih ringan + -Gg pendeng/ tinitus + -Nistagmus unidirectional Fase cepat kearah sehat
multi directtoinal
Durasi vertigoWaktu Perifer Sentral
Detik BPPV VB-TIAEpilepsi
Menit Fistula perilimp VB-TIA Migrain
Jam Penyakit Meniére Migrain
Hari Neuronitis vestibular Labirintitis
VB stroke
Minggu Bulan
Neurinoma akustikIntoksikasi obat
Multiple sklerosis Degenerasi cerebellar
DIAGNOSIS1. Anamnesis: lama onset, pola, peny dulu, obat,
trauma kepala, kead pemberat / meringankan2. Pemeriksaan fisik: KU, tek darah, anemi, dll
banyak berpengaruh pd keluhan “mirip” vertigo 3. Pem pendengaran (audiometri. timpanometri)4. Pem keseimbangan sederhana uji Romberg, uji
berjalan (Stepping test)5. Pemeriksaan nistagmus (tes kalori, ENG)6. Pem Posturografi (kead input sensori bekerja sama,
input visual diganggu, input proprioseptif diganggu, input visual dan proprioseptif diganggu)
7. Pemeriksaan radiologi, labPenting : membedakan sentral dengan perifer
DD ANAMNESA VERTIGO
Vertigo berkaitan dg perjalanan motion sicness Pd tumor N VIII serangan vertigo periodik, mula-mula lemah dan makin
lama makin kuat Sklerosis multipel, vertigo periodik, tetapi intensitas serangan sama pada
tiap serangan. Neuritis vestibuler serangan vertigo didapatkan pada permulaan penyakit ,
tidak periodik dan makin lama makin menghilang. Penyakit ini diduga disebabkan “virus". Biasanya penyakit ini timbul setelah menderita influenza dan sembuh total bila tidak disertai dengan komplikasi.
Vertigo posisi paroksismal jinak (VPPJ), keluhan vertigo datang secara tiba-tiba, beberapa detik, terasa sangat berat dan lama, didahului perubahan posisi kepala dan kadang-kadang disertai rasa mual sampai muntah, umumnya didahului trauma kapitis
Peny Meniere, vertigo lama, tinitus, pend menurun pd saat serangan (fluktuatif), rasa penuh dan bergemuruh ditelinga
PEMERIKSAAN VERTIGO
• Tes fistula• Tes Kalori• Tes Romberg• Tes Melangkah Unterberger• Elektronistagmografi• Tes provokasi
Hasil penilaian• Normal : Frenzell (+) 160-210
detik (rata-rata 3 menit)
• Hipofungsi : Frenzell (+) < 160 detik
(canal parese) Frenzell (-) < 90 detik• Hiperfungsi : Frenzell (+) > 210
detik Frenzell (-) > 140 detik
• Labirin mati : Reaksi (-)
TES KALORI
TES ROMBERG
- Pasien berdiri tegak, tangan dilipat di depan
dada, kaki dirapatkan- Bila pasien jatuh tes Romberg (+)
- Bila lesi di perifer pasien jatuh ke sisi lesi- Bila lesi di sentral arah jatuh dan pola gangguan keseimbangan tidak beraturan
Pasien berdiri diam dg kaki rapat & mata ditutupKedua tangan berpegangan erat & ditarikBerdiri selama 20 – 30 detik bila jatuh +Bila dg mata terbuka maupun tertutup pasien
jatuh/bergoyang propioseptif atau cerebellumBila mata tertutup bergoyang vestibulerPasien cenderung jatuh kesisi yang sakitPastikan pasien tidak dapat menentukan
posisinya thd arah suara & cahaya
- Tutup kedua mata- Luruskan kedua lengan horisontal kedepan- Jalan ditempat dg mengangkat lutut setinggi mungkin selama 1 menit- Dijaga agar pasien tidak dpt menent posisinya
pd cahaya, suara, bl perlu disuruh menghitung
- Bila lesi perifer rotasi 450ke arah labirin yg terganggu
TES MELANGKAH UNTERBERGER (Fukuda Stepping tes )
Putaran > 45o menunjukkangangguan vestibuler
UJI BABINSKY-WEIL
Px berdiri ditengah ruanganPx disuruh berjalan 5 langkah
kedepan, 5 langkah kebelakang selama ½ menit
Bila ada gangguan vestibuler unilateral, px akan berjalan dalam arah gerakan membentuk bintang
Elektronistagmografi
- Berdasarkan potensial listrik korneoretina- Mengamati gerakan mata
- Elektroda di pelipis, dahi, di atas & bawah mata
Prinsip terapi vertigo• Tatalaksana vertigo:
– Kausal : (sebag besar kausa tak diketahui)• VPPJ kanalitiasis CRT (Canalit Reposisitin Therapy atau vibrator• vertigo servikal (perputaran leher) traksi leher dan fisioteiapi• Neuritis vestibuler simtomatik, neurotonik, anti virus dan
latihan (rehabilitasi).– Simptomatik: utk meminimalkan keluhan berputar dan gej saraf
otonom vestibular suppresant, antiemetik.– Rehabilitatif : latihan akan meminimalkan respon sistem vestibuler sangat menolong tu pada kelainan perifer atau berkaitan dg pekerjaan (pilot, pemain sirkus)
“MOTION SICKNESS”
"Motion sickness“Motion (gerakan) sickness (penyakit/gangguan)
adalah kelainan yg disebabkan oleh gerakan yg menimbulkan perbedaan (konflik) input antara vestibular, visual dan propioseptik
Respon normal pada situasi yang abnormal.Faktor:– Gerakan kontinyu, bersamaan dan berulang – Belum tehabituasi, digerakkan /pasif (tak tjd pd
nakoda /pengendara sepeda)– individual
Berdasarkan ketidak seimbangan inputnya, motion sickness (3):
1. Gerakan terasa tetapi tidak terlihat input vestibuler >> input visual2. Gerakan terlihat tetapi tidak terasa input visual >> input vestibuler3. Gerakan terasa dan terlihat tetapi tidak sesuai
satu sama lain
CONTOH1. Orang duduk dalam kabin tertutup dikapal laut,
melihat obyek diam ttp terus merasakan gerakan2. Duduk dikursi putar dg mata ditutup,mendadak
dihentikan3. Penonton film 3D layar lebar. 4. Bermobil di medan off road, banyak tikungan serta jalan
jelek naik turun – gerakan kontinyu, bersamaan dan berulang over
stimulated, tjd “kebingungan”– mata melihat gerakan maju, sedangkan vestibular
merasakan gerakan naik/turun 5. Astronot ?
Penanganan "motion sickness“– Kalau mungkin istirahatkan dari gerakan,
hentikan gerakan yg ada– Keluar, dptkan udara segar serta lingkungan yg
luas– Fiksasi obyek pandang yang jauh tidak
bergerak mis. kaki langit, jangan membaca– Istirahatkan kepala pd sandaran.– Antihistamin: dimenhidrinat, cinnarizin
Bening Paroxysmal Positional Vertigo Vertigo Posisi Paroksismal Jinak
BPPV
Bening Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV)Vertigo Posisi Paroksismal Jinak
46
-
Vertigo mendadak yang berat dan singkat yg didahului perubahan posisi tertentu.Etiologi:
Otokonia degeneratifTrauma kapitis (tersering).
Sekunder Neuritis vestibularis, penyakit Meniere Otitis media Pasca operasi telinga
47
ISTILAH
Benign : keadaan yg tidak serius atau progresif Paroxysmal : mendadak, berulang diantaranya bebas
gejala (kambuhan). Onset tidak dapat diprediksi.– Akut: serangan mendadak intensitas makin
berkurang. Tak ada periode bebas gejala – Kronis: serangan lama, intensitas tetap
Positional : disebabkan karena perubahan posisi Vertigo : sensasi berputar
Patofisiologi• Teori kupulolitiasis
– Otokonia dari utrikulus lepas melekat pd kupula shg menjadi sensitif thd perubahan gravitasi
• Teori kanalolitiasis >>> – Otokonia utrikulus lepas
mengapung pd bagian terendah dari KSS. Gerakan pd posisi tertentu debris akan bergerak vertigo
• Diagnosa 1. Anamnesa:
– Vertigo mendadak, berat singkat– Didahului gerak perubahan posisi tertentu
(Px hafal)– Peny. sebelumnya, KLL, OMC, operasi– Mual sampai muntah– Jarang terdapat penurunan pendengaran
atau tinitus
2. Pemeriksaan– Test provokasi: Parasat Dix-Halpike dan
Parasat Side lying dilakukan manuver kepala dan tubuh, dicari posisi diman timbul respon nistagmus abnormal (> 40 detik)
• Penanganan1. Sebagian sembuh spontan2. Terapi mekanik CRT (Canalith Repositioning Treatment) Tujuannya adalah mengembalikan material otolit dari
kanalis semisirkularis ke vestibulum dg cara:– Fibrasi– Parasat Epley dan perasat Semont
3. Rehabilitasi (Latihan Brand Daroff)
PENYAKIT MENIERE
Meniere disease adl kelompok gejala:
– Episode vertigo, – Tuli sensorineural fluktuatif– Tinitus dan rasa penuh telinga
Patologi : hidrops endolimfa (terjadi gangguan sekresi dan ekskresi endolimfatk di telinga dalam shg tjd peregangan kompartemen dan peningkatan tekanan endolimfatik
Istilah pertama : Prosper Meniere
Etiologi• Tidak ada yang pasti• Multifaktor – malabsorbsi – hidrops endolimfa• Autoimun, virus, vaskular, metabolik
Angka Kejadian• Bervariasi (7,5-157/100.000)• Terjadi umur 40-60 th• Biasanya unilateral• Kulit putih lebih dominan
Gejala klinis :
– Serangan pertama vertigo sangat berat disertai, mual dan muntah
– Dapat berlangsung beberapa hari– Serangan berikutnya lebih ringan– Saat serangan disertai gangguan pendengaran– Terdapat tinitus– Rasa penuh di telinga
Diagnosis
1.Anamnesis : vertigo hilang timbul, gangguan pendengaran berfluktuasi, rasa penuh di telinga, tinitus Anamnesa yg cermat sdh TERDIAGNOSA
2.Pemeriksaan fisik• Tes audiometri tuli sensorineural nada
rendah• Tes vestibuler : tes kalori, ENG• Dapat dilakukan tes gliserol
Test gliserin1. Dilakukan pemeriksaan Audiogram dan test
Kalori2. Disuruh minum gliserin 1,2 ml/kg BB3. Setelah 2 jam diperiksa ulang Audiogram dan
test kalori4. Dibandingkan dg test sebelubnya, bila
perbedaan bermakna berarti ada hidrop endolimfa. Audiogram bermakna bila beda 10db lebih baik
PENANGANAN
• Saat serangan akut sedatif, supresan vestibuler dan antiemetik• Jangka panjang
- Penyesuaian pola hidup kurangi garam, hindari alkohol, cafein
- Terapi farmakologi : vasodilator, diuretik(?)• Rehabilitasi latihan vestibuler• Terapi bedah operasi shunt
Audiogram Meniere disease
Telinga kiri:
Tuli sensoneural difrekwensi rendah
LABIRINITiS
LABIRINITiS• Definisi Adalah proses peradangan yg mengenai labirin• Etiologi Penyebaran infeksi keruang perilimfa– Labirinitis yang mengenai seluruh labirin, dsb labirinitis
difusa dengan gejala vertigo berat dan tuli saraf berat,– Labirinitis yang terbatas (labirinitis sirkumskripta)
menyebabkan terjadinya vertigo saja atau tuli saraf saja
LABIRINITiS• Klasifikasi
– Labirinitis sirkumskripta– Labirinitis serosa difusa– Labirinitis supuratif difusa
• Patofisiologi – Labirinitis serosa : toksin menyebabkan disfungsi
labirin tanpa invasi sel radang– Labirinitis supuratif : sel radang menginvasi labirin
kerusakan yg ireversible spt fibrosis dan osifikasi
LABIRINITIS SIRKUMSKRIPTA (FISTULA LABIRIN)
Pd fase ini terjadi fistula tulang labirin, biasanya pd kanalais semisirkularis horisontal
LABIRINITIS DIFUSAPd fase ini infeksi sdh meluas ke seluruh labirin Etiologi labirinitis
– Komplikasi OMSK kholestetoma destruksi fistula menyebar
Gejala labirinitis : Vertigo, nistagmus + gej OMSK
Diagnosa• Anamnesa
– Gej Vestibuler: Vertigo mendadak, mual muntah, – Gej kokhlear: tinitus , pendengaran < ,– Gej OMSK: telinga keluar cairan sdh lama Riwayat OMSK + Vertigo ingat LABIRINITIS !!⇛
• Pemeriksaan– Otoskopi: OMSK tipe maligna– Radiologis: X foto Schuller – Audiogram: Tuli Campuran– Tes Fistula
TERAPI : Mastoidektomi rongga terbuka. Fistel pd labirin ditutup dg fasia. Simtomatik ( anti vertigo )•
• Pem tambahan : “Fistula sign test:
A. Tragus ditekan sampai menutup mae, mendadak ditekan keras.
Pos bila terjadi nistagmus Neg bs trjadi pd fistula yg
tertutup granulasi atau labirin sdh tak berfungsi
B. Dengan siegel / balon. Pos bila terjadi nistagmus
TES FISTULA
TINITUS
Tinitus :
kelainan sensasi suara pada seseorang yang tidak ada hubungannya dengan rangsangan sumber suara dari luar
Secara Umum Tinitus terdiri dari : Tinitus Subyektif Tinitus Obyektif
Tinitus Obyektif :
Suara atau bising dapat didengar oleh penderita dan orang lain
Tinitus Subyektif :
Suara atau bising hanya dapat didengar oleh penderita
TINITUS
Penyebab Tinitus Obyektif :
1. Kelainan Vaskuler a. Arterio-venous shunt
b. Arterial bruits c. Venous hums
2. Patensi tuba Eustachius3. Palatal myoclonus4. Idiopathic stapedial muscle spasm5. Temporomandibuler disorder
vaskuler, otot, sendi dan tuba Eustachius disekitar telinga
Penyebab Tinitus Subyektif
• Kelainan telinga luar
• Kelainan telinga tengah
• Kelainan telinga dalam
• Kelainan saraf akustikus dan serebral
• Psikogen
Penyebab Tinitus Subyektif
Faktor otologi
Fungsi metabolisme
Kelainan neurologi
Faktor farmakologi
Faktor gigi
Faktor psikogen
DIAGNOSIS
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan THT-KL
3. Pemeriksaan Radiologis
4. Pemeriksaan Laboratorium
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam anamnesis :
lamanya tinitus unilateral atau bilateral kualitas tinitus apakah disertai dengan gangguan pendengaran, vertigo. berat ringannya tinitus bervariasi - Ambang stress- aktifitas fisik- lingkungan luar ramai / sepi
Intensitas tinitus
1. Nada rendah – + Tuli konduksi + sumbatan serumen, tumor,
oklusi tuba, otosklerosis dll– + tuli konduksi + pulsasi keradangan– + puslsasi tanpa gangguan pendengaran
tumor Glomus jugulare2. Bergemuruh seperti ombak kelainan khas
kokhlear (hidrop endolimfatikus)
3. Nada tinggi tuli sensoneural– Unilateral:
• neuroma akustik, • trauma kepala
– Bilateral :• Intoksikasi obat tinitusnya terus menerus jarang
yg hilang timbul• Prebiakusis• Peny sistemik
– Uni/bilateral (?) kel syaraf pusat
PENATALAKSANAAN :
Tinitus Obyektif :
keberhasilan pengobatan tergantung dari
pengobatan penyakit primernya.
Tinitus Subyektif :
1. Medikamentosa : andidepresan, tranquiliser, neurotonik, neurotropik dan mineral belum ada kesepakatan untuk obat yg meningkatkan aliran darah ke kokhlea
2. Psikologik, diyakinkan bahwa tinitus tidak membahayakan serta menganjurkan relaksasi setiap hari
3 Elekrofisiologik, memberi stimulan elektro akustik yg lebih keras dan lebih nyaman dari tinitusnya Alat bantu dengar, Stereo headset, atau radio dll.
4 Bila tumor akustik neurinoma operasi
Semoga bermanfaat