Slide Pleno Mod2 Blk17

download Slide Pleno Mod2 Blk17

of 41

Transcript of Slide Pleno Mod2 Blk17

4/16/12

1.Mahasiswa mampu menjelaskan single denture

4/16/12

Single denture adalah salah satu bentuk dari GTP pada salah satu rahang saja. Pembuatan atau perancangan single denture ini lebih sulit daripada pembuatan GTP rahang atas dan rahang bawah sekaligus. Alasannya:

Kemampuan pasien untuk menghasilkan gaya tekan untuk kekuatan oklusi yang besar yang disebabkan oleh perlawanan terhadap gigi asli.

4/16/12

Penanganan single denture:

Oklusal adjustment dari gigi asli menentukan level dari oklusi, melalui:

dapat

- Mengurangi keparahan kurva of spee. - Dataran oklusal yang disebabkan dari ekstruksi. - Gigi yang rotasi harus kontak dengan dataran oklusal. Model

diagnostic harus menunjukkan dataran oklusal. anterior. single denture menyentuh 6-8 gigi gigi anterior harus

Mencegah

Penyusunan

4/16/12

4/16/12

2.Mahasiswa mampu menjelaskan sindroma kombinasi

4/16/12

Sindroma kombinasi merupakan suatu perubahan kerusakan orla yang spesifik yang sering terlihat pada pasien yang menggunakan GTP rahang atas dan GTSL rahang bawah dengan perluasan distal.

4/16/12

4/16/12

Patogenesis : Perubahan bentuk dan kesehatan jaringan lunak pada sindrom ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Karena hanya gigi-gigi asli anterior rahang bawah yang masih tersisa, pasien cenderung memakai gigi-gigi ini lebih sering sebab lebih dapat menghasilkan daya yang maksimum. Fungsi anterior yang berlebih dan gerakan yang menyimpang ini terlalu menekan linggir anterior rahang atas sehingga resorpsi tulang alveolar terjadi. Dengan hilangnya tulang di bagian anterior, jaringan ikat hiperplastik yang flabby terbentuk pada linggir anterior. Jaringan hiperplastik ini tidak dapat mendukung landasan gigi

4/16/12

Gejala Kehilangan

tulang pada bagian anterior dari linggir maksila. yang menonjol. papilla dari mukosa palatum

Tuberositas Hyperplasia

keras.

Ekstrusi

dari gigi anterior rahang bawah.

Kehilangan Gangguan Penurunan

tulang alveolar dan ketinggian linggir dibawah landasan GTP rahang bawah. estetik. dimensi vertical.

4/16/12

Pencegahan Menghindari

kombinasi GTP rahnag atas yang berkontak dengan gigi rahang bawah kelas I Kennedy. gigi-gigi posterior yang lemah sebagai penyangga dengan rekomendasi perawatan endodontic dan periodontik. overdenture pada rahang bawah. implant.

Mempertahankan

Membuat

Pemasangan

4/16/12

Perawatan sindrom kombinasi: Perawatan Kombinasi

Dasar dari Sindrom Kombinasi Bedah Pra Prostetik dan

Prostodontik

Jaringan flabby (hiperplastik), hiperplasia papila, dan tuberositas yang membesar dilakukan bedah terlebih dahulu. Gigi tiruan dengan penyangga implant menghasilkan retensi, stabilisasi, fungsi, dan kenyamanan bagi pasien serta lebih stabil saat oklusi. GTS implant dibuat pada rahang bawah. Pencetakan

impression.

dengan menggunakan selective oklusi linear.

Penyesuaian

4/16/12

3.Mahasiswa mampu menjelaskan diagnosa, rencana perawatan dan prognosa

4/16/12

Meliputi : Tipe

pasien perawatan yang akan dilakukan

Metode

Prosedur Bahan Waktu Biaya

yang dibutuhkan perawatan

perawatan

4/16/12

Kondisi pasien Pasien dengan beberapa gigi Pasien Pasien Pasien

dengan atau tanpa kerusakan gigi yang parah Immediate denture dengan radiks overdenture kehilangan gigi pada salah satu rahang saja single denture

Pasien yang gigi-giginya habis Pasien Pasien

yang baru kehilangan gigi yang telah lama tidak bergigi

4/16/12

Pertimbangan biomekanikal Ukuran

lengkung rahang ukuran rahang linggir alveolar linggir sagital linggir alveolar lengkung rahang palatum

Disharmoni Bentuk

Hubungan Bentuk

Pandangan Bentuk

Otot-otot

4/16/12

Ukuran

lengkung : Sebanding dengan dukungan ukuran rahang : Mempengaruhi penyusunan gigi linggir : Penting dalam merencanakan pencetakan linggir alveolar : Biasanya terjadi karena resorbsi lengkung rahang : Mempengaruhi penyusunan gigi dan pembentukan oklusinya sagital dari sisa alveolar : Pada pasien yang gigi posteriornya telah lama hilang. Daerah naiknya lereng pada bagian belakang ke arah retromolar pad dan ramus

Disharmoni Bentuk

Hubungan Bentuk Profil

4/16/12

Perkembangan Bibir

otot : Perhatikan otot lidah!

dan pipi : Mempengaruhi pembentukan sayap gigi tiruan. Lakukan muscle trimming/ border molding otot : Latihan otot rahang : Mempengaruhi pencatatan hubungan horizontal rahang : Secara klinis harus baik gagging : Mempersulit perawatan

Pengendalian Pergerakan TMJ

Mual/

4/16/12

Prognosa : Berdasarkan Pasien

temuan dari pemeriksaan dan riwayat penyakit pasien harus diberikan penjelasan mengenai kebutuhan perawatan dan tingkat keberhasilan

4/16/12

4.Mahasiswa mampu menjelaskan syarat GTP ideal

4/16/12

Syarat GTP :

Retensi : kemampuan GT untuk melawan gaya lepas arah vertikal, dalam keadaan GT tidak berfungsi Stabilisasi : kemampuan GT untuk melawan gaya lepas ketika berfungsi (cth : fungsi artikulasi) Support : dukungan jaringan pendukung sekitar (residual ridge, tulang alveolar, mukosa)

4/16/12

5.Mahasiswa mampu menjelaskan penentuan hubungan rahang

4/16/12

Dimensi vertikal : Jarak

Vertikal antara 2 titik yang telah ditentukan di atas mulut dan dibawah mulut pada garis tengah wajah yang dapat memberikan ekspresi normal pada wajah seseorang wajah yang ditentukan oleh besarnya ruang antar rahang

Tinggi

4/16/12

Dimensi

vertikal oklusi

Jarak vertikal/ tinggi wajah pada saat gigi oklusi sentrik dan mandibula dalam keadaan relasi sentrik Dimensi

vertikal istirahat

Jarak vertikal/ tinggi wajah pada saat gigi tidak berkontak dan mandibula dalam keadaan istirahat fisiologis. Posisi netral mandibula ketika otot membuka dan menutup mulut dalam keadaan seimbang

4/16/12

Hubungan horizontal

Posisi yang paling menentukan hubungan horizontal adalah relasi sentrik sentrik : Hub

Relasi

horizontal maksilomandibula dimana mandibula berada pada posisi paling posterior rb terhadap ra pada saat kondilus berada pada posisi paling posterior pd fossa glenoidalis dimana gerakan lateral dpt dilakukan

Hub

4/16/12

Dimensi vertikal mekanis Pedoman

Jarak antar linggir Pengukuran gigi tiruan lama Profil radiograft Rontgen foto posisi kondilus Foto lama Kesejajaran linggir alveolus bag posterior Tekanan gigit maksimum

Pengukuran

Pengukuran wajah

4/16/12

Metode fisiologis : FONETIK DAN ESTETIK Istirahat

huruf M

fisiologis dengan mengucapkan

Pengucapan

huruf DESIS S terdapat celah antara bite rim atas dan bawah + 1 mm estetik dari 1/3 wajah bagian bawah pada saat istirahat (bentuk dan permukaan kulit bibir, sudut labiomental)

Harmonisasi

4/16/12

Posisi istirahat fisiologisPaling sering digunakan, hasil pengukuran relatif benar Dikemukakan oleh niswonger/ 1934 dan plesure/ 1951 Beri tanda pada di atas bibir atas dan pada dagu Pasien duduk tegak kepala tidak ditopang, alanasi tragus sejajar lantai Pasien diminta menelan dan mandibula dalam keadaan istirahat fisiologis ukur jarak tersebut Masukan biterim pasien diminta menelan dan mandibula istirahat fisiologis lakukan pengukuran (hasilnya sama) Pasien diinstruksikan melakukan oklusi sentrik, ukur

4/16/12

Relasi sentrik : METODA STATIS Pencatatan Metoda Metoda

interoklusal

gravitasi

fungsional : Mengandalkan aktivitas fungsional atau pergerakan mandibula pada saat catatan dilakukan. Menggunakan gothic arc tracing ekstra oral dan intra oral

4/16/12

Pencatatan interoklusal Pasien

kepala

duduk nyaman dengan sandaran

Oklusal Ibu

rim yang sudah memenuhi syarat dimasukan kedalam mulut pasien jari dan jari telunjuk diletakan pada tepi bukal sayap gigi tiruan ra dengan telapak tangan menutup wajah pasien lain pada permukaan labial biterim rb untuk mencegah bergesernya biterim dari linggir dan merasakan gerakan ant-post mandibula diminta membuka mulut kemudian menutup mulut dengan perlahan (mandibula

Tangan

Pasien

4/16/12

4/16/12

6.Mahasiswa mampu menjelaskan GTP untuk maloklusi klas II dan klas III

4/16/12

Angle klas II: Divisi

1:

Posisi rahang bawah sering memajukan dan memundurkan rahang. Ada 3 type: Pasien

dengan overjet besar dari panjang mesio distal lereng tonjol posterior dimana gigi insisivus tidak dapat kontak edge to edge. Cara dalam pembuatan GTP: - Gigi insisivus rahang bawah harus kontak pada palatum gigi tiruan bagisan miring di belakang insisivus atas.

4/16/12

Pasien

dapat kontak edge to edge dimana overjet lebih besar. Cara dalam pembuatan GTP: - Overbite diperkecil. - Gunakan gigi posterior tanpa tonjol.

Pasien

yang dapat kontak insisivus edge to edge dimana overjet kecil atau sama dengan panjang mesio distal lereng tonjol gigi posterior. Cara dalam pembuatan GTP: - Gunakan gigi posterior yang bertonjol. - Dukungan bibir harus tetap sama.

4/16/12

Divisi

2:

Pasien yang hanya bisa menggerakkan rahangnya ke lateral saja, dimana overjetnya kecil dan overbite besar. Cara dalam pembuatan GTP: Menyusun

gigi insisivus atas lebih ke labial. insisivus rahang bawah.

Memendekkan Gigi

kaninus disusun tinggi sehingga overbite lebih dangkal dari gigi insisivus. harus ditambah untuk memungkinkan gerak anteroposterior selama berbicara dan mencegah benturan kontak incisal agar tidak

Overjet

4/16/12

Angle klas III Pasien

hanya bisa menggerakkan rahang ke lateral saja.

Cara dalam pembuatan GTP: Gigi

anterior edge to edge.

Inklinasi Bagian

insisivus harus sama dengan gigi posterior. servikal insisivus rahang atas lebih ke labial sehingga plat labial lebih tebal. gigi insisivus rahang atas terlihat lebih menonjol dari gigi insisivus rahang bawah.

Usahakan

4/16/12

7.Mahasiswa mampu menjelaskan keluhan 7 permasalahan penggunaan GTP

4/16/12

a.

Rasa nyeri Penyebabnya adalah: - Bentuk gigi tiruan yang tidak baik - Adanya tulang atau puncak alveolar yang tajam - Basis yang terlalu panjang sehingga melukai jaringan. Lidah atau pipi tergigit Penyebabnya: - Kesalahan penentuan dimensi vertical. - Penyusunan gigi posterior terlalu ke bukal

b.

4/16/12

d.

Mulut pasien terlihat penuh Penyebabnya:

Dimensi vertical tinggi. di bagian labial terlalu lebar.

Basis

e.

Rasa ingin muntah- Basis terlalu ke posterior.

- Terlalu tebalnya basis di bagian posterior. - Selama perawatan

4/16/12

Fonetik

Ketebalan dari basis gigi tiruan dan kesalahan penyusunan anasir gigi tiruan. Kesalahan dalam penyusunan dan pemilihan anasir gigi posterior.

Mastikasi

Iritasi 1.

jaringan lunak

Iritasi merata pada daerah pendukung gigi tiruan. Iritasi pada puncak linggir alveolus Iritasi dekat vestibulum Iritasi pada lereng lingual anterior dan lereng lateral dan linggir rahang bawah.

2. 3. 4.

4/16/12

Efek yang timbul selama pemakaian GTP: Denture Flabby

stomatitis

ridge

Disebabkan karena penekanan mukosa bagian anterior secara terus menerus. Traumatic

ulcer

Disebabkan karena ketidakseimbangan oklusi dan kelebihan dari gigi tiruan. Burning

mouth syndrome

Disebabkan dari iritasi mekanis dari pemakaian gigi tiruan, aktivitas otot mastikasi, perubahan parafungsional dari lidah. Residual

ridge resorption

4/16/12

TERIMA KASIH...