SOAL 1

28
SOAL I EVAPOTRANSPIRASI POTENSIAL 1. EVAPORASI , TRANSPIRASI, DAN EVAPOTRANSPIRASI Penguapan adalah proses berubahnya bentuk zat cair (air) menjadi gas (uap air) dan masuk ke atmosfer. A. Evaporasi Evaporasi (E0) adalah penguapan yang terjadi dari permukaan air (seperti laut, danau, dan sungai), permukaan tanah (genangan air di atas tanah dan penguapan dari permukaan air tanah yang dekat dengan permukaan tanah), dan permukaan tanaman (intersepsi). Evaporasi sangat mempengaruhi debit sungai besarnya kapasitas waduk (volume tampungan waduk), besarnya kapasitas pompa untuk irigasi, penggunaan konsumtif (comsumptivee) untuk tanaman dan lain-lain. B. Transpirasi Transpirasi (E t ) adalah penguapan melalui tanaman, air tanah diserap oleh akar tanaman yang kemudian dialirkan melalui batang, sampai ke permukaan daun (stomata) dan menguap menuju atmosfer. Besar kecilnya laju transpirasi secara tidak langsung ditentukan oleh radiasi matahari melalui membuka dan menutupnya pori- pori tersebut (Asdak, 1995). Secara umum sama dengan evaporasi faktor-faktor yang mengendalikan besar

Transcript of SOAL 1

Page 1: SOAL 1

SOAL I

EVAPOTRANSPIRASI POTENSIAL

1. EVAPORASI , TRANSPIRASI, DAN EVAPOTRANSPIRASI

Penguapan adalah proses berubahnya bentuk zat cair (air) menjadi gas (uap

air) dan masuk ke atmosfer.

A. Evaporasi  

Evaporasi (E0) adalah penguapan yang terjadi dari permukaan air (seperti laut,

danau, dan sungai), permukaan tanah (genangan air di atas tanah dan penguapan

dari permukaan air tanah yang dekat dengan permukaan tanah), dan permukaan

tanaman (intersepsi). Evaporasi sangat mempengaruhi debit sungai besarnya

kapasitas waduk (volume tampungan waduk), besarnya kapasitas pompa untuk

irigasi, penggunaan konsumtif (comsumptivee) untuk tanaman dan lain-lain.

B. Transpirasi

Transpirasi (Et) adalah penguapan melalui tanaman, air tanah diserap oleh akar

tanaman yang kemudian dialirkan melalui batang, sampai ke permukaan daun

(stomata) dan menguap menuju atmosfer. Besar kecilnya laju transpirasi secara

tidak langsung ditentukan oleh radiasi matahari melalui membuka dan

menutupnya pori-pori tersebut (Asdak, 1995). Secara umum sama dengan

evaporasi faktor-faktor yang mengendalikan besar kecilnya transpirasi suatu

vegetasi adalah radiasi panas matahari, suhu, kecepatan angin, dan kelembapan

relatif. 

Gambar.1 Evaporasi, transpirasi dan evapotranspirasi

Page 2: SOAL 1

C. Evapotranspirasi

Evapotranspirasi  adalah gabungan evaporasi dan transpirasi tumbuhan yang

hidup di permukaan bumi. Evapotranspirasi bisa terjadi pada tumbuhan air, sawah

dan lain lain. Salah satu penerapan penting konsep evapotranspirasi adalah untuk

perhitungan kebutuhan air irigasi di lahan. Dengan adanya evapotraspirasi, kita

dapat mengetahui kebutuhan air tanaman dan curah hujan pada suatu daerah

tertentu.

Apabila ketersediaan air (lengas tanah) tak terbatas maka evapotranspirasi

yang terjadi disebut evapotranspirasi potensial (ETP). 

D. Faktor yang mempengaruhi evaporasi/transpirasi :

o Radiasi Matahari

Perubahan dari keadaan cair menjadi gas ini memerlukan

input energi yang berupa panas latent atau evaporasi. Radiasi

matahari merupakan sumber utama panas dan mempengaruhi

jumlah evaporasi di atas permukaan bumi, yang tergantung letak

pada garis lintang dan musim.

o Kecepatan Angin (u)

Jika air menguap ke atmosfir maka lapisan batas antara

permukaan tanah dan udara menjadi jenuh oleh uap air sehingga

proses penguapan berhenti. Agar proses tersebut dapat berjalan

terus, lapisan jenuh harus diganti dengan udara kering. Angin yang

akan menggeser komponen uap air sehingga terganti oleh udara

kering. Jadi kecepatan angin memegang peranan penting dalam

proses evaporasi.

o Kelembaban Relatif (Relative Humiditas/ RH)

Pada saat terjadi penguapan, tekanan udara pada lapisan

udara tepat di atas permukaan air lebih rendah di banding tekanan

pada permukaan air. Perbedaan tekanan tersebut menyebabkan

terjadinya penguapan. Pada waktu penguapan terjadi, uap air

Page 3: SOAL 1

bergabung dengan udara di atas permukaan air, sehingga udara

mengandung uap air. 

Udara lembab merupakan campuran dari udara kering dan

uap air. Apabila jumlah uap air yang masuk ke udara semakin

banyak, tekanan uapnya juga semakin tinggi. Akibatnya perbedaan

tekanan uap semakin kecil, yang menyebabkan berkurangnya laju

penguapan. Apabila udara di atas permukaan air sudah jenuh uap

air tekanan udara telah mencapai tekanan uap jenuh, di mana pada

saat itu penguapan terhenti. Kelembaban udara dinyatakan dengan

kelembaban relatif

o Suhu (Temperature/t)

Energi sangat dibutuhkan agar evaporasi berjalan terus. Jika

suhu udara dan tanah cukup tinggi, proses evaporasi berjalan lebih

cepat. Oleh karena itu di daerah beriklim tropis jumlah evaorasi

lebih tinggi, di banding dengan daerah di kutub (daerah beriklim

dingin). 

E. Perhitungan Evaporasi Potensial

Metode yang dapat dipakai dalam penghitungan besarnya evaporasi

potensial adalah sebagai berikut :

1. Metode Blaney-Criddle

o Data terukur yang diperlukan :

1. Letak Lintang

2. Suhu Udra

3. Angka koreksi (c)

Page 4: SOAL 1

ET0 = c .ETo*

ET0* = P . (0,46t + 8,13)

o Langkah-langkah perhitungan:

1. Cari Letak Lintang Daerah yang ditinjau dan Cari nilai P

2. Cari data suhu bulanan (t)

3. Hitung Eto*

4. Sesuai dengan bulan cari angka koreksi (c)

5. Hitung Eto

o Rumus Metode Blaney-Criddle:

Keterangan:

ET0 = Evaporasi Potensial (mm/hari)

c = Angka koreksi (berdasarkan keadaan iklim)

ET0* = Evaporasi Potensial sebelum dikoreksi (mm/hari)

P = Prosentase rata-rata jam siang malam, yang besarnya

bergantung pada letak lintang (LL)

t = Suhu udara (Co)

2. Radiasi

o Data terukur yang diperlukan :

1. Letak lintang (LL)

2. Suhu Udara (t)

3. Kecerahan matahari (n/N)

o Langkah-langkah Perhitungan

1. Cari suhu rata-rata bulanan dan nilai w

2. Cari letak lintang dan nilai Rγ

3. Cari nilai kecerahan matahari (nN

)

Page 5: SOAL 1

ET0 = c . ET0*

ET0* = w . Rs

4. Hitung Rs dengan rumus;

Rs = (0,25 + 0,54 . nN

) Rγ

5. Cari angka koreksi (C)

6. Hitung ETo dengan rumus;

ETo = C . w . Rs

o Rumus Metode Radiasi:

Keterangan:

ET0 = Evaporasi Potensial (mm/hari)

c = Angka koreksi (berdasarkan keadaan iklim)

ET0* = Evaporasi Potensial sebelum dikoreksi (mm/hari)

w = Faktor pengaruh suhu dan elevasi ketinggian daerah

Rs = Radiasi gelombang pendek yang diterima bumi

(mm/hari)

= (0.25 + 0.54 (n/N)) Rγ

Rγ = Radiasi gelombang pendek yang memenuhi batas luar

atmosfer (Bergntung pada LL)

n/N = Kecerahan matahari (%)

3. Penman

Hasil perhitungan dengan rumus ini lebih dapat dipercaya

dibandingkan dengan dua buah rumus di atas dimana tidak memasukkan

faktor-faktor energi.

Page 6: SOAL 1

ET0 = c . ET0*

ET0* = w . (0.75 Rs – Rn1) + (1 – w) f(u) (εg – εd)

o Prosedur perhitungan :

1. Cari data suhu rerata bulanan dan nilai εγ, w, f(t) dari tabel

2. Cari data RH

3. Hitung εd

4. Hitung nilai f(εd) dengan rumus

5. Berdasarkan letak lintang cari nilai Rγ

6. Cari data kecerahan matahari (nN

)

7. Cari nilai Rs

8. Cari nilai f(nN

)

9. Cari data kecepatan angin (U)

10. Cari f(U)

11. Cari Rn.I dengan rumus;

12. Cari nilai angka koreksi C

13. Cari ETo*

14. Cari ETo

o Rumus Metode Penman:

Keterangan:

ET0 = Evaporasi Potensial (mm/hari)

c = Angka koreksi (berdasarkan keadaan iklim)

ET0* = Evaporasi Potensial sebelum dikoreksi (mm/hari)

w = Faktor pengaruh suhu dan elevasi ketinggian daerah

Page 7: SOAL 1

Rs = Radiasi gelombang pendek yang diterima bumi

(mm/hari)

Rs = (0.25 + 0.54 (n/N)) Rγ

Rγ = Radiasi gelombang pendek yang memenuhi batas luar

atmosfer

n/N = Kecerahan matahari (%)

Rn = Radiasi bersih gelombang panjang (mm/hari)

Rn1= f(t) . f(εd) . f(n/N)

f(t) = Fungsi suhu

f(εd) = Fungsi tekanan uap

f(εd) = 0.34 – 0.44 . ((εd)0.5)

εd = Tekanan uap sebenarnya (mbar)

εd = εd* . RH

f(n/N) = Fungsi kecerahan matahari

f(n/N) = 0.1 + 0.9 . (n/N)

f(u) = Fungsi kecepatan angin pada ketinggian 2.00 m

f(u) = 0.27 . ( 1 + 0.864 u )

RH = Kelembaban relatif (%)

Page 8: SOAL 1

2. Analisa Evaporasi Potensial

Adapun metode yang dipergunakan dalam perhitungan evaporasi potensial

ini adalah:

1. Metode Blaney-Criddle

2. Metode Radiasi

3. Metode Penman

Tabel 1.1 Data Perhitungan Evaporasi

Letak Lintan

g

Suhu Rata-rata Bulanan

Jan FebMar Apr

May Jun Jul

Aug Sep Oct

Nov Dec

2˚ LS26,7

27,3

25,3

29,8

26,8

27,8

28,8

29,3

28,2

30,8

30,2

27,8

METODE BLANEY – CRIDDLE

Tabel 1.2 Hubungan P dan Letak Lintang (LL) Tabel BC. 1

(Indonesia : 50 s/d 100 LS)

Lintang Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des

5,0 Utara 0.27 0.27 0.27 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.27 0.27 0.27

2,5 Utara 0.27 0.27 0.27 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.27 0.27 0.27

0 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27

RH min n u

%jam/hari

m/dt

0,85 11,8 7,0

Page 9: SOAL 1

2,5 Selatan 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28

5 Selatan 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28

Lajutan Tabel 1.2 Hubungan P dan Letak Lintang (LL) Tabel BC. 1

Lintang Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des

7,5 Selatan 0.29 0.28 0.28 0.28 0.27 0.27 0.27 0.27 0.28 0.28 0.28 0.29

10 Selatan 0.29 0.28 0.28 0.27 0.26 0.26 0.26 0.27 0.27 0.28 0.28 0.29

Sumber : Lily Montarcih L, 2009

Tabel 1.3 Angka Koreksi ( c ) Menurut Blaney Criddle Tabel BC.2

Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des

( c ) 0.80 0.80 0.75 0.70 0.70 0.70 0.70 0.75 0.800.80 0.80 0.80

Sumber : Lily Montarcih L, 2009

Tabel 1.4 Perhitungan Metode Blaney-Criddle

No.

Bulan

Letak Lintan

gP

t ET0*(mm/hari)

cET0

(mm/hari)(˚C)

1 Jan 2˚ LS0,28

0 26,7 5,69 0,800 4,55

2 Feb 2˚ LS0,28

0 27,3 5,77 0,800 4,62

3 Mar 2˚ LS0,28

0 25,3 5,51 0,750 4,14

4 Apr 2˚ LS0,28

0 29,8 6,09 0,700 4,26

5 May 2˚ LS0,28

0 26,8 5,71 0,700 3,99

6 Jun 2˚ LS0,28

0 27,8 5,83 0,700 4,08

7 Jul 2˚ LS0,28

0 28,8 5,96 0,700 4,17

8 Aug 2˚ LS0,28

0 29,3 6,03 0,750 4,52

9 Sep 2˚ LS0,28

0 28,2 5,88 0,800 4,71

Page 10: SOAL 1

10 Oct 2˚ LS0,28

0 30,8 6,22 0,800 4,97

11 Nov 2˚ LS0,28

0 30,2 6,14 0,800 4,91

12 Des 2˚ LS0,28

0 27,8 5,83 0,800 4,67

Contoh Perhitungan Metode Blaney - Criddle :

1. Bulan Januari

LL = 20 LS (dari Tabel BC.1) : P = 0.280

t = 26,7 0 C

ET0* = P . (0.457 t + 8.13)

= 0.280 . (0.457 . 26,7+ 8.13)

= 5.69 mm/hari

c = 0.80 ( untuk Januari dari Tabel BC.2)

ET0 = 0.80 .5.69

= 4.55 mm/hari

2. METODE RADIASI

Tabel 1.5 Hubungan t dan w (Tabel R.1)

(Untuk Indonesia, EL. 0-500 m)

t (0C)

wt

(0C)W

24.0 0.735 27.20.76

7

24.2 0.737 27.40.76

9

24.4 0.739 27.60.77

1

24.6 0.741 27.80.77

3

24.8 0.743 28.0 0.775

Page 11: SOAL 1

25.0 0.745 28.20.77

7

25.2 0.747 28.40.77

9

25.4 0.749 28.60.78

1

25.6 0.751 28.80.78

3

25.8 0.753 29.00.78

5

26.0 0.755 29.20.78

7

26.2 0.757 29.40.78

9

26.4 0.759 29.60.79

1

26.6 0.761 29.80.79

3

26.8 0.763 30.00.79

5

27.0 0.765 30.20.79

7

Sumber : Lily Montarcih L, 2009

Tabel 1.6 Harga Rγ untuk Indonesia (Tabel R.2)

Bulan

LU0

LS

5 4 2 2 4 6 8 10

Jan 13.0 14.314.7 15.0

15.3 15.5

15.8 16.1 16.1

Feb 14.0 15.015.3 15.5

15.7 15.8

16.0 16.1 16.0

Mar 15.0 15.515.6 15.7

15.7 15.6

15.6 15.1 15.3

Page 12: SOAL 1

Apr 15.1 15.515.3 15.3

15.1 14.9

14.7 14.1 14.0

Mei 15.3 14.914.6 14.4

14.1 13.8

13.4 13.1 12.6

Jun 15.0 14.414.2 13.9

13.9 13.2

12.8 12.4 12.6

Jul 15.1 14.614.3 14.1

14.1 13.4

13.1 12.7 11.8

Ags 15.3 15.114.9 14.8

14.8 14.3

14.0 13.7 12.2

Sep 15.1 15.315.3 15.3

15.3 15.1

15.0 14.9 13.1

Okt 15.7 15.115.3 15.4

15.4 15.6

15.7 15.8 14.6

Nov 14.8 14.514.8 15.1

15.1 15.5

15.8 16.0 15.6

Des 14.6 14.114.4 14.8

14.8 15.4

15.7 16.0 16.0

Sumber : Lily Montarcih L, 2009

Tabel 1.7 Angka Koreksi ( c ) Menurut Rumus Radiasi (Tabel R.3)

Bulan Jan FebMar

Apr

Mei Jun JulAgu

Sep OktNov

Des

c0.80 0.80 0.75

0.75 0.75

0.75

0.75

0.75

0.80

0.80

0.80

0.80

Sumber : Lily Montarcih L, 2009

Page 13: SOAL 1

Tabel 1.8 Metode Radiasi

No.

Bulan

Letak Lintan

g

tn/N w

RγRs

ET0*(mm/hr)

cET0

(mm/hr)(˚C) mm/Hr

1 Jan 2˚ LS 26,7 0,983 0,762 15,3 11,949 9,105 0,80 7,282 Feb 2˚ LS 27,3 0,983 0,768 15,7 12,262 9,417 0,80 7,533 Mar 2˚ LS 25,3 0,983 0,748 15,7 12,262 9,172 0,75 6,884 Apr 2˚ LS 29,8 0,983 0,793 15,1 11,793 9,352 0,75 7,015 May 2˚ LS 26,8 0,983 0,763 14,1 11,012 8,402 0,75 6,306 Jun 2˚ LS 27,8 0,983 0,773 13,9 10,856 8,392 0,75 6,297 Jul 2˚ LS 28,8 0,983 0,783 14,1 11,012 8,622 0,75 6,478 Aug 2˚ LS 29,3 0,983 0,788 14,8 11,559 9,108 0,80 7,299 Sep 2˚ LS 28,2 0,983 0,777 15,3 11,949 9,285 0,80 7,4310 Oct 2˚ LS 30,8 0,983 0,803 15,4 12,027 9,658 0,80 7,7311 Nov 2˚ LS 30,2 0,983 0,797 15,1 11,793 9,399 0,80 7,5212 Des 2˚ LS 27,8 0,983 0,773 14,8 11,559 8,935 0,80 7,15

Contoh Perhitungan Metode Radiasi :

1. Bulan Januari

t = 26,7. 0 C (dari Tabel R.1) : w = 0.762

LL = 20 LS (dari Tabel R.2) : Rγ = 15,3

(n/N) = 0.8250

Rs = (0.25+ 0.54 (n/N)) Rγ

= (0.25 + 0.54 .0,9833) 15,3

= 11,949mm/hari

Januari (dari Tabel R.3) : c = 0.80

ET0* = w . Rs

= 0.762. 11,949

= 9,105mm/hari

ET0 = c . ET0*

= 0.80 . 9.105 = 7.28mm/hari

Page 14: SOAL 1

Keterangan :

w = faktor pengaruh suhu dan elevasi ketinggian daerah

Rs = radiasi gelombang pendek yang diterima bumi (mm/hr)

Rs = (0,25+0,54

nN ) Rγ

nN = kecerahan matahari

Rγ = radiasi gelombang pendek yang memenuhi batas luar atmosfer

(bergantung pada letak lintang daerah )

1. METODE PENMAN

Tabel 1.9 Hubungan t Dengan εγ, w, f (t) (Tabel PN.1)

t

(˚C)

Εγ

(mbar)

W f (t)t

(˚C)

εγ

(mbar)W f (t)

t

(˚C)

εγ

(mbar)w f (t)

24 29.85 0.735 15.4 26.3 34.22 0.758 15.960 28.6 39.14 0.781 16.42

24.1 30.03 0.73615.42

5 26.4 34.42 0.759 15.98 28.7 39.38 0.782 16.440

24.2 30.21 0.737 15.45 26.5 34.63 0.76 16.000 28.8 39.61 0.783 16.46

24.3 30.39 0.73815.47

5 26.6 34.83 0.761 16.02 28.9 39.84 0.784 16.480

24.4 30.57 0.739 15.5 26.7 35.04 0.762 16.040 29 40.06 0.785 16.5

24.5 30.76 0.74 15.52 26.8 35.25 0.763 16.06 29.1 40.29 0.786 16.520

Page 15: SOAL 1

5

24.6 30.94 0.741 15.55 26.9 35.46 0.764 16.080 29.2 40.51 0.787 16.54

24.7 31.13 0.74215.57

5 27 35.66 0.765 16.1 29.3 40.74 0.788 16.560

24.8 31.31 0.743 15.6 27.1 35.88 0.766 16.120 29.4 40.96 0.789 16.58

24.9 31.50 0.74415.62

5 27.2 36.09 0.767 16.14 29.5 41.19 0.79 16.600

Lanjutan Tabel 1.9 Hubungan t Dengan εγ, w, f (t) (Tabel PN.1)

t

(˚C)

Εγ

(mbar)

w f (t)t

(˚C)

εγ

(mbar)W f (t)

t

(˚C)

εγ

(mbar)w f (t)

25.1 31.88 0.74615.67

5 27.4 36.50 0.769 16.18 29.7 41.64 0.792 16.640

25.2 32.06 0.747 15.7 27.5 36.72 0.77 16.200 29.8 41.86 0.793 16.66

25.3 32.26 0.74815.72

5 27.6 36.94 0.771 16.22 29.9 42.09 0.794 16.680

25.4 32.45 0.749 15.75 27.7 37.16 0.772 16.240 30 42.31 0.795 16.7

25.5 32.64 0.7515.77

5 27.8 37.37 0.773 16.26 30.1 42.54 0.796 16.720

25.6 32.83 0.751 15.8 27.9 37.59 0.774 16.280 30.2 42.76 0.797 16.74

25.7 33.03 0.75215.82

5 28 37.81 0.775 16.3 30.3 42.99 0.798 16.760

25.8 33.22 0.753 15.85 28.1 38.03 0.776 16.320 30.4 43.21 0.799 16.78

25.9 33.42 0.75415.87

5 28.2 38.25 0.777 16.34 30.5 43.44 0.8 16.800

26 33.62 0.755 15.9 28.3 38.48 0.778 16.360 30.6 43.66 0.801 16.82

26.1 33.82 0.75615.92

0 28.4 38.70 0.779 16.38 30.7 43.89 0.802 16.840

Page 16: SOAL 1

26.2 34.02 0.757 15.94 28.5 38.92 0.78 16.400 30.8 44.11 0.803 16.86

Tabel 1.10 Harga Rγ untuk Indonesia (Tabel PN.2)

(UntukIndonesia : 50 s/d 100 LS)

Bulan

LU0

LS

5 4 2 2 4 6 8 10

Jan 13.0 14.314.7 15.0 15.3 15.5 15.8 16.1 16.1

Feb 14.0 15.015.3 15.5 15.7 15.8 16.0 16.1 16.0

Mar 15.0 15.515.6 15.7 15.7 15.6 15.6 15.1 15.3

Apr 15.1 15.515.3 15.3 15.1 14.9 14.7 14.1 14.0

Mei 15.3 14.914.6 14.4 14.1 13.8 13.4 13.1 12.6

Jun 15.0 14.414.2 13.9 13.9 13.2 12.8 12.4 12.6

Ags 15.3 15.1 14. 14.8 14.8 14.3 14.0 13.7 12.2

Page 17: SOAL 1

9

Sep 15.1 15.315.3 15.3 15.3 15.1 15.0 14.9 13.1

Okt 15.7 15.115.3 15.4 15.4 15.6 15.7 15.8 14.6

Nov 14.8 14.514.8 15.1 15.1 15.5 15.8 16.0 15.6

Des 14.6 14.114.4 14.8 14.8 15.4 15.7 16.0 16.0

Sumber : Lily Montarcih L, 2009

Tabel 1.11 Angka Koreksi ( c ) Menurut Rumus Penman (Tabel PN.3)

Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des

( c )1.10 1.10 1.10

0.90 0.90 0.90

0.90 1.10

1.10 1.10

1.10 1.10

Sumber : Lily Montarcih L, 2009

Tabel 1.12 Metode Penman

No.

Bulan

Letak Lintan

g

tΕγ w f(t)

RHεd f(εd)

(˚C) (%)1 Jan 2˚ LS 26,7 35,04 0,762 16,04 0,98 34,164 0,082

2 Feb 2˚ LS 27,3 36,30 0,768 16,16 0,9835,392

5 0,0783 Mar 2˚ LS 25,3 32,26 0,748 15,73 0,98 31,454 0,0934 Apr 2˚ LS 29,8 41,86 0,78 16,66 0,98 40,814 0,0585 May 2˚ LS 26,8 35,25 0,763 16,06 0,98 34,369 0,0826 Jun 2˚ LS 27,8 37,37 0,773 16,26 0,98 36,436 0,0747 Jul 2˚ LS 28,8 39,61 0,783 16,46 0,98 38,620 0,0668 Aug 2˚ LS 29,3 40,74 0,788 16,56 0,98 39,722 0,062

Page 18: SOAL 1

09 Sep 2˚ LS 28,2 38,25 0,777 16,34 0,98 37,294 0,07110 Oct 2˚ LS 30,8 44,11 0,803 16,86 0,98 43,007 0,05111 Nov 2˚ LS 30,2 42,76 0,797 16,74 0,98 41,691 0,05512 Des 2˚ LS 27,8 37,37 0,773 16,26 0,98 36,436 0,074

Rγn/N Rs

f(n/N)

u f(u) Rn1ET0*(mm/hr)

CET0

(mm/hr)mm/Hr

15,30 0,983 11,949 0,985 7,00,39 1,31 5,91

1,10 6,50

15,70 0,983 12,261 0,985 7,00,39 1,25 6,19

1,10 6,81

15,70 0,983 12,261 0,985 7,00,39 1,44 5,88

1,00 5,88

15,10 0,983 11,793 0,985 7,00,39 0,97 6,24

0,90 5,61

14,10 0,983 11,012 0,985 7,00,39 1,30 5,39

0,90 4,85

13,90 0,983 10,855 0,985 7,00,39 1,19 5,46

0,90 4,91

14,10 0,983 11,012 0,985 7,00,39 1,08 5,71

0,90 5,14

14,80 0,983 11,558 0,985 7,00,39 1,02 6,11

1,00 6,11

15,30 0,983 11,949 0,985 7,00,39 1,15 6,16

1,10 6,77

15,40 0,983 12,027 0,985 7,00,39 0,85 6,64

1,10 7,31

15,10 0,983 11,793 0,985 7,00,39 0,92 6,40

1,10 7,04

14,80 0,983 11,558 0,985 7,00,39 1,19 5,86

1,10 6,45

Contoh Perhitungan Metode Penman :

Bulan Januari

Tabel PN. 1 :

t = 26,70C εγ = 35.04mbar

w = 0.762

f (t) = 16.04

RH = 0,98

Page 19: SOAL 1

εd = εγ . RH

= 35.04. 0.98

= 34.164mbar

f(εd) = 0.082

Tabel PN.2 :

LL = 20 LS Rγ = 15.30

n/N = 0.983300

Rs= (0.25 + 0.54 (n/N)) Rγ

= (0.25 + 0.54 .0.983) 15.30

= 11.949 mm/hari

f(n/N) = 0.1 + 0.9 (n/N)

= 0.1 + 0.9 . 0.983

= 0.985

u = 7.0 m/dt

f(u) = 0.29 . (1 + 0.864 u)

= 0.29 . (1 + 0.864 . 7.0)

= 0.39

Rn1 = f(t) . f(εd) . f(n/N)

= 16.04 .0.082 .0.985

= 1.31mm/hari

Januari (dari Tabel PN.3) : c = 1.10

ET0* = w (0.75 Rs – Rn1) + (1 – w) f(u) (εγ – εd)

= 0.762 (0.75 . 11.9493 – 1.31) + (1-0.762) 0.39 (35.04 –

34.164)

= 5.91 mm/hari

ET0 = c . ET0*

= 1.10 . 5.91 = 6.50 mm/hari

Page 20: SOAL 1

Tabel 1.13 Perbandingan Metode Blaney – Criddle, Radiasi, Dan Penman

No.

Bulan

ET0 (mm/hr) c ET0* (mm/hr)BC R P BC R P BC R P

1 Jan 4,557,28

6,50

0,80

0,80

1,10

5,69

9,11

5,91

2 Feb 4,627,53

6,81

0,80

0,80

1,10

5,77

9,42

6,19

3 Mar 4,146,88

5,88

0,75

0,75

1,00

5,51

9,17

5,88

4 Apr 4,267,01

5,61

0,70

0,75

0,90

6,09

9,35

6,24

5 May 3,996,30

4,85

0,70

0,75

0,90

5,71

8,40

5,39

6 Jun 4,086,29

4,91

0,70

0,75

0,90

5,83

8,39

5,46

7 Jul 4,176,47

5,14

0,70

0,75

0,90

5,96

8,62

5,71

8 Aug 4,527,29

6,11

0,75

0,80

1,00

6,03

9,11

6,11

9 Sep 4,717,43

6,77

0,80

0,80

1,10

5,88

9,28

6,16

10 Oct 4,977,73

7,31

0,80

0,80

1,10

6,22

9,66

6,64

11 Nov 4,917,52

7,04

0,80

0,80

1,10

6,14

9,40

6,40

12 Des 4,677,15

6,45

0,80

0,80

1,10

5,83

8,93

5,86

Keterangan :

BC = Blaney– Criddle

R = Radiasi

P = Penman

Komentar :

Dari tabel komparasi antara hasil dari perhitungan menggunakan tiga metode

tersebut didapatkan hasi evaporasi potensial yang berbeda-beda.

Hasil dari perhitungan dengan metode Penman secara umum lebih besar

daripada metode Blaney – Criddle dan Radiasi. Hal ini disebabkan karena faktor

iklim yang diperhitungan dalam metode Penman lebih banyak dari pada metode

ETo = Evaporasi potensial

ETo* = Evaporasi potensial sebelum di koreksi

c = Angkak koreksi

Page 21: SOAL 1

lainnya yaitu; faktor kecerahan matahari (n/N), radiasi gelombang pendek yang

diterima bumi (Rs) dan faktor radiasi gelombang pendek yang memenuhi batas

luar atmosfer (Rγ). faktor radiasi bersih gelombang panjang (Rn), fungsi suhu

(f(t)), fungsi tekanan uap (f(εd)), kelembaban relatif serta faktor kecepatan angin

bulanan rerata (u).

Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil dari perhitungan yang paling

mendekati akurat adalah dengan menggunakan metode penman karena semakin

banyak faktor iklim yang diperhitungkan, akan semakin akurat data yang akan

diperoleh.

Sumber Referensi :

Asdak, Chay. 1995. Hidrologi dan Pengelolaan DAS. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Montarcih, Lily. 2010. Hidrologi Teknik Dasar. Citra; Malang.

Harisuseno, Donny. 2014. Kuliah Hidrologi Teknik Dasar

Page 22: SOAL 1

SOAL 1

Page 23: SOAL 1