ST UDI KAS US ASU HAN KEP ERAWA TAN NY ERI AKU T...

37
ASUH D SEKOLA HAN KEPE DENGAN PROGR AH TINGG STU ERAWAT N GASTRI RSUD K DISU WAHY NI RAM STUD GI ILMU SUR UDI KASU TAN NYE ITIS DI R KARANGA USUN OLE YU ANGG M. P.1013 DI DIII K KESEHA RAKART 2013 US ERI AKUT UANG M ANYAR EH : GARA 35 KEPERAW ATAN KU TA T PADA T MAWAR I WATAN USUMA HU TN. K USADA

Transcript of ST UDI KAS US ASU HAN KEP ERAWA TAN NY ERI AKU T...

Page 1: ST UDI KAS US ASU HAN KEP ERAWA TAN NY ERI AKU T …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/7/01-gdl-wahyuangga... · akut pada pasien gastritis di lapangan dan dalam teori.

ASUH

D

SEKOLA

HAN KEPE

DENGAN

PROGR

AH TINGG

STU

ERAWAT

N GASTRI

RSUD K

DISU

WAHY

NI

RAM STUD

GI ILMU

SUR

UDI KASU

TAN NYE

ITIS DI R

KARANGA

USUN OLE

YU ANGG

M. P.1013

DI DIII K

KESEHA

RAKART

2013

US

ERI AKUT

UANG M

ANYAR

EH :

GARA

35

KEPERAW

ATAN KU

TA

T PADA T

MAWAR I

WATAN

USUMA HU

TN. K

USADA

Page 2: ST UDI KAS US ASU HAN KEP ERAWA TAN NY ERI AKU T …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/7/01-gdl-wahyuangga... · akut pada pasien gastritis di lapangan dan dalam teori.

ASUH

D

SEKOLA

HAN KEPE

DENGAN

Unt

Dalam Men

PROGR

AH TINGG

STU

ERAWAT

N GASTRI

RSUD K

Kary

tuk Memenu

nyelesaikan P

DISU

WAHY

NI

RAM STUD

GI ILMU

SUR

i

UDI KASU

TAN NYE

ITIS DI R

KARANGA

ya Tulis Ilm

uhi Salah Sat

Program Dip

USUN OLE

YU ANGG

M. P.1013

DI DIII K

KESEHA

RAKART

2013

US

ERI AKUT

UANG M

ANYAR

iah

tu Persyarata

ploma III Ke

EH :

GARA

35

KEPERAW

ATAN KU

TA

T PADA T

MAWAR I

an

eperawatan

WATAN

USUMA HU

TN. K

USADA

Page 3: ST UDI KAS US ASU HAN KEP ERAWA TAN NY ERI AKU T …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/7/01-gdl-wahyuangga... · akut pada pasien gastritis di lapangan dan dalam teori.
Page 4: ST UDI KAS US ASU HAN KEP ERAWA TAN NY ERI AKU T …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/7/01-gdl-wahyuangga... · akut pada pasien gastritis di lapangan dan dalam teori.
Page 5: ST UDI KAS US ASU HAN KEP ERAWA TAN NY ERI AKU T …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/7/01-gdl-wahyuangga... · akut pada pasien gastritis di lapangan dan dalam teori.
Page 6: ST UDI KAS US ASU HAN KEP ERAWA TAN NY ERI AKU T …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/7/01-gdl-wahyuangga... · akut pada pasien gastritis di lapangan dan dalam teori.

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena

berkat, rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya

tulis Ilmiah dengan judul “ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA

TN.K DENGAN GASTRITIS DI RUANG MAWAR 1 RUMAH SAKIT UMUM

DAERAH KARANGANYAR.’’

Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mendapat

bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini

penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya

kepada yang terhormat:

1. Setiyawan ,S.Kep.,Ns , selaku Ketua Program studi DIII Keperawatan, serta

selaku dosen penguji II yang telah memberikan kesempatan untuk dapat

menimba ilmu di Stikes Kusuma Husada Surakarta serta menguji dengan

cermat, memberikan masukan- masukan inspirasi, perasaan yang nyaman

dalam membimbing serta memfasilitasi demi sempurnanya studi kasus ini.

2. Erlina Windyastuti, S.Kep.,Ns, selaku Sekretaris Ketua Program Studi DIII

Keperawatan, serta selaku dosen pembimbing sekaligus penguji I yang

memberikan kesempatan untuk dapat menimba ilmu di Stikes Kusuma Husada

Surakarta, serta membimbing dengan cermat, memberikan masukan-masukan,

inspirasi, perasaan yang nyaman dalam membimbing serta memfasilitasi demi

sempurnanya studi kasus ini.

Page 7: ST UDI KAS US ASU HAN KEP ERAWA TAN NY ERI AKU T …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/7/01-gdl-wahyuangga... · akut pada pasien gastritis di lapangan dan dalam teori.

vi

3.Diyah Ekarini, S.Kep.,Ns selaku dosen penguji III yang telah menguji dan

membimbing dengan cermat, memberikan masukan-masukan, inspirasi,

perasaan nyaman dalam bimbingan serta memfasilitasi demi kesempurnaanya

studi kasus ini.

4. Semua dosen Program Studi DIII Keperawatan Stikes Kusuma Husada

Surakarta yang telah memberikan bimbingan dengan sabar dan wawasannya

serta ilmu yang bermanfaat.

5. Kedua orangtuaku, yang selalu menjadi inspirasi dan memberikan semangat

untuk menyelesaikan pendidikan.

6. Teman-teman Mahasiswa Program Studi DIII Keperawatan Stikes kusuma

Husada Surakarta dan berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu-

persatu, yang telah memberikan dukungan moril dan spiritual.

7. Teman-teman WINUD (Wahyu A, Iis A, Niniz Y, Untung T, Denty R) yang

telah senantiasa menemani dan memberi dukungan serta semangat baik moril

maupun spiritual.

Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk perkembangan ilmu

keperawatan dan kesehatan Amin.

Surakarta, Juni 2013

Penulis

Page 8: ST UDI KAS US ASU HAN KEP ERAWA TAN NY ERI AKU T …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/7/01-gdl-wahyuangga... · akut pada pasien gastritis di lapangan dan dalam teori.

vii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

PERNYATAAN TIDAK PLAGIATISME .................................................. ii

LEMBAR PERSETUJUAN ......................................................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... iv

KATA PENGANTAR .................................................................................... v

DAFTAR ISI ................................................................................................... vii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ....................................................................... 1

B. Tujuan Penulisan .................................................................... 5

C. Manfaat Penulisan .................................................................. 5

BAB II LAPORAN KASUS

A. Identitas Klien ........................................................................ 6

B. Pengkajian .............................................................................. 6

C. Perumusan Masalah Keperawatan ......................................... 10

D. Perencanaan Keperawatan ..................................................... 10

E. Implementasi Keperawatan .................................................... 11

F. Evaluasi Keperawatan ............................................................ 13

Page 9: ST UDI KAS US ASU HAN KEP ERAWA TAN NY ERI AKU T …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/7/01-gdl-wahyuangga... · akut pada pasien gastritis di lapangan dan dalam teori.

viii

BAB III PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN

A. Pembahasan ........................................................................... 15

B. Kesimpulan ............................................................................ 22

Daftar Pustaka

Lampiran

Daftar Riwayat Hidup

Page 10: ST UDI KAS US ASU HAN KEP ERAWA TAN NY ERI AKU T …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/7/01-gdl-wahyuangga... · akut pada pasien gastritis di lapangan dan dalam teori.

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah

Lampiran 2. Log Book

Lampiran 3. Format Pendelegasian Pasien

Lampiran 4. Surat Keterangan Selesai Pengambilan Data

Lampiran 5. Asuhan Keperawatan

Page 11: ST UDI KAS US ASU HAN KEP ERAWA TAN NY ERI AKU T …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/7/01-gdl-wahyuangga... · akut pada pasien gastritis di lapangan dan dalam teori.

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Gastritis merupakan masalah kesehatan di masyarakat. Badan penelitian

kesehatan dunia WHO mengadakan tinjauan terhadap beberapa negara dunia

dan mendapatkan hasil persentase dari kejadian gastritis di dunia, diantaranya

Inggris 22%, China 31%, Jepang 14,5%, Kanada 35%, dan Perancis 29,5%.

Di dunia, insiden gastritis sekitar 1,8- 2,1 juta dari jumlah penduduk setiap

tahun. Insiden terjadinya gastritis di Asia Tenggara sekitar 583.635 dari

jumlah penduduk setiap tahunnya (Gustin, 2011).

Di Indonesia prevalensi gastritis sebanyak 0,99% dan insiden gastritis

sebesar 115/100.000 penduduk (Wulansari, dkk, 2010). Gastritis merupakan

penyakit yang salah satunya disebabkan oleh infeksi Helicobacter Pylori

(Hp). Studi sero-epidemiologi beberapa kota di Indonesia didapatkan

frekuensi Ig G anti Hp positif yaitu Trenggalek 45,6%, Mataram 54%,

Denpasar 35%, Surabaya 36%, Jakarta 50-67%, Malang, Solo dan Medan

(34- 37%) (Agung, dkk, 2011).

Gastritis adalah inflamasi mukosa yang melapisi lambung. Gastritis

dapat akut maupun kronis (Brooker, 2009). Gastritis akut adalah suatu

peradangan permukaan mukosa lambung yang akut dengan kerusakan-

kerusakan erosi. Gastritis kronik adalah inflamasi lambung yang lama

disebabkan oleh ulkus benigna atau maligna dari lambung. Penyebab

Page 12: ST UDI KAS US ASU HAN KEP ERAWA TAN NY ERI AKU T …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/7/01-gdl-wahyuangga... · akut pada pasien gastritis di lapangan dan dalam teori.

2

terjadinya gastritis adalah karena stress, alkohol, obat- obatan: aspirin,

merokok, terapi radiasi, makanan merangsang (panas, pedas, asam/ alkali

kuat), refluks isi usus kedalam lambung, dan oleh bakteri H. Pylori,

Endotoxin, atau salmonella dapat juga menyebabkan gastritis (Dermawan,

2010).

Helicobacter pylori merupakan gram negatif berbentuk spiral yang

ditemukan lumen epitel lambung. Bakteri ini dapat tetap bertahan hidup di

lingkungan yang asam dalam lambung. Hal ini disebabkan oleh mekanisme

pertahanan berupa aktivitas urease tinggi yang mengkatalisis hidrolisis urea

dalam cairan lambung menjadi ammonia alkali dan karbon dioksida (Cahyadi

& Sakasasmita, 2012).

Helicobacter pylori merupakan bakteri oportunistik sejati, karena

bakteri tersebut akan menggunakan berbagai cara yang memungkinkan untuk

mencapai lambung manusia. Jalur gastro-oral, yaitu melalui kontak dengan

muntah dan fekal-oral merupakan jalur transmisi utama. Bakteri ini juga

dapat ditransmisikan melalui pajanan terhadap makanan atau minuman yang

terkontaminasi (Cahyadi & Sakasasmita, 2012).

Manifestasi pada sistem gastrointestinal yaitu nyeri perut, muntah, diare

atau konstipasi (Widjajanti, 2012). Nyeri dapat disebabkan oleh terjadinya

kerusakan saraf sensorik atau juga diawali rangsangan aktivitas sel T ke

korteks serebri dan menimbulkan persepsi nyeri (Hidayat, 2005).

Nyeri merupakan suatu kondisi yang lebih dari sekedar sensasi tunggal

yang disebabkan oleh stimulus tertentu. Nyeri bersifat subjektif dan sangat

Page 13: ST UDI KAS US ASU HAN KEP ERAWA TAN NY ERI AKU T …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/7/01-gdl-wahyuangga... · akut pada pasien gastritis di lapangan dan dalam teori.

3

bersifat individual. Nyeri dapat mengganggu hubungan personal dan

mempengaruhi makna kehidupan. Nyeri tidak dapat diukur secara objektif,

seperti dengan menggunakan sinar-X atau menggunakan pemeriksaan darah

(Potter & Perry, 2005).

Tipe nyeri tertentu menimbulkan tanda dan gejala yang dapat

diprediksi, seringkali perawat hanya mengkaji nyeri dengan mengacu pada

kata- kata dan perilaku klien. Untuk membantu seorang klien dalam upaya

menghilangkan nyeri, maka perawat harus yakin dahulu bahwa nyeri tersebut

memang ada (Potter & Perry, 2005).

Berdasarkan observasi selama 3 hari di ruang mawar 1 RSUD

Karanganyar didapatkan data bahwa 4 dari 20 pasien adalah penderita

gastritis. Nyeri adalah salah satu gangguan utama yang dikeluhkan oleh

penderita gastritis di ruang mawar 1 RSUD Karanganyar. Tn. K merupakan

salah satu pasien yang menderita penyakit gastritis. Tn.K mengatakan nyeri

ulu hati seperti ditusuk- tusuk, nyeri timbul setiap telat makan, skala nyeri

wajah 4. Apabila masalah nyeri pada Tn. K tidak segera diatasi akan

mengakibatkan masalah yang lainnya, seperti pola tidur Tn.K terganggu dan

Tn.K akan mengalami gangguan rasa nyaman.

Melihat latar belakang yang diuraikan diatas maka penulis tertarik

untuk melakukan pengelolaan kasus asuhan keperawatan yang dilanjutkan

dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Asuhan Keperawatan

Nyeri Akut pada Tn. K dengan Gastritis di Ruang Mawar 1 Rumah Sakit

Umum Daerah Karanganyar.”

Page 14: ST UDI KAS US ASU HAN KEP ERAWA TAN NY ERI AKU T …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/7/01-gdl-wahyuangga... · akut pada pasien gastritis di lapangan dan dalam teori.

4

B. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum:

Melaporkan kasus nyeri akut pada Tn. K dengan gastritis di ruang mawar 1

Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar.

2. Tujuan Khusus:

a. Penulis mampu melakukan pengkajian nyeri akut pada Tn.K dengan

gastritis di ruang mawar 1 Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar.

b. Penulis mampu merumuskan diagnosa keperawatan nyeri akut pada

Tn.K dengan gastritis di ruang mawar 1 Rumah Sakit Umum Daerah

Karanganyar.

c. Penulis mampu menyusun rencana asuhan keperawatan nyeri akut

pada Tn.K dengan gastritis di ruang mawar 1 Rumah Sakit Umum

Daerah Karanganyar.

d. Penulis mampu melakukan implementasi nyeri akut pada Tn.K

dengan gastritis di ruang mawar 1 Rumah Sakit Umum Daerah

Karanganyar.

e. Penulis mampu melakukan evaluasi nyeri akut pada Tn.K dengan

gastritis di ruang mawar 1 Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar.

f. Penulis mampu menganalisa kondisi nyeri akut pada Tn.K dengan

gastritis di ruang mawar 1 Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar.

Page 15: ST UDI KAS US ASU HAN KEP ERAWA TAN NY ERI AKU T …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/7/01-gdl-wahyuangga... · akut pada pasien gastritis di lapangan dan dalam teori.

5

C. Manfaat Penulisan

1. Bagi Penulis

Mendapatkan pengalaman serta dapat menerapkan standar asuhan

keperawatan untuk pengembangan praktik keperawatan dan pemecahan masalah

nyeri pada pasien dengan gastritis khususnya dalam bidang / profesi keperawatan.

2. Bagi Institusi

Sebagai bahan kepustakaan dan perbandingan pada penanganan kasus nyeri

akut pada pasien gastritis di lapangan dan dalam teori.

3. Bagi Pelayanan Kesehatan

Agar dapat mengaplikasikan teori keperawatan kedalam praktek pelayanan

kesehatan dirumah sakit tentang masalah keperawatan nyeri pada pasien gastritis.

4. Research Selanjutnya

Mengembangkan penelitian sehingga dapat bermanfaat bagi

pengembangan ilmu dan praktik keperawatan dimasa yang akan datang serta

sebagai bahan masukan untuk pengembangan penelitian selanjutnya.

Page 16: ST UDI KAS US ASU HAN KEP ERAWA TAN NY ERI AKU T …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/7/01-gdl-wahyuangga... · akut pada pasien gastritis di lapangan dan dalam teori.

6

BAB II

LAPORAN KASUS

A. Identitas Klien

Klien bernama Tn. K, alamat Jantiharjo, Karanganyar, umur 73 tahun,

jenis kelamin laki- laki, pekerjaan petani, klien belum pernah bersekolah,

beragama Islam, nomor rekam medik 2731XX. Tanggal masuk 21 April 2013

pukul 18.06 WIB. Dokter mendiagnosa Tn.K menderita gastritis (peradangan

mukosa lambung). Penanggung jawab terhadap Tn. K adalah Ny. I, umur 66

tahun, pekerjaan swasta, alamat Banyak Jantiharjo, hubungan dengan klien

sebagai istri.

B. Pengkajian

Pengkajian dilakukan pada hari Senin, tanggal 22 April 2013 pukul

10.05 WIB di rumah sakit umum daerah Karanganyar ruang mawar 1.

Pengkajian dilakukan dengan metode autoanamnesa atau pengkajian yang

dilakukan dengan wawancara langsung kepada klien, dan alloanamnesa atau

pengkajian dengan melihat berdasarkan data dalam status klien dan dari

keluarga.

1. Riwayat Kesehatan Klien

Keluhan utama yang dirasakan klien adalah nyeri pada ulu hati. Pada

riwayat kesehatan sekarang, klien mengatakan nyeri ulu hati, pusing, dan

mual selama 2 hari sebelum masuk rumah sakit pada tanggal 19-20 April

Page 17: ST UDI KAS US ASU HAN KEP ERAWA TAN NY ERI AKU T …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/7/01-gdl-wahyuangga... · akut pada pasien gastritis di lapangan dan dalam teori.

7

2013. Kemudian oleh keluarga dibawa ke IGD RSUD Karanganyar. Saat

dilakukan pemeriksaan tanda-tanda vital didapatkan hasil tekanan darah

120/60 mmHg, pernafasan 18 kali per menit, suhu 36,9 derajat celcius,

nadi 84 kali per menit. Ketika di IGD klien mendapatkan terapi infus

ringer laktat 20 tetes per menit, serta injeksi intravena yaitu ranitidine

25mg/2ml tiap 12 jam, piralen 10mg/2ml, cefotaxime 1 gram tiap 12 jam,

dan obat oral antasida sirup 3x1 sendok teh. Kemudian klien dirawat di

ruang mawar 1 RSUD Karanganyar untuk mendapatkan perawatan lebih

lanjut. Riwayat penyakit dahulu, sebelumnya klien pernah dirawat

dirumah sakit 4 tahun yang lalu karena gastritis, klien mempunyai riwayat

gastritis dan klien belum pernah dilakukan tindakan pembedahan atau

operasi. Pada riwayat kesehatan keluarga klien tidak mempunyai penyakit

keturunan dan kedua orang tua klien sudah meninggal.

Keterangan:

: Laki- laki

: Perempuan : tinggal serumah

: Klien/ Tn.K

: Meninggal

Gambar 1.1

Genogram Tn.K

Page 18: ST UDI KAS US ASU HAN KEP ERAWA TAN NY ERI AKU T …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/7/01-gdl-wahyuangga... · akut pada pasien gastritis di lapangan dan dalam teori.

8

2. Pengkajian Pola Kesehatan Fungsional

Pengkajian kesehatan fungsional menurut Gordon meliputi pola

aktivitas dan latihan. Klien mengatakan sebelum sakit semua kebutuhan

aktivitas dilakukan secara mandiri (skor 0), selama sakit kebutuhan

aktivitasnya ada beberapa yang dibantu oleh orang lain (skor 2) seperti

berpakaian dan toileting. Pola nutrisi dan metabolik, klien mengatakan

sebelum sakit makan dua kali sehari dengan menu nasi dan lauk, satu porsi

selalu habis, sering telat makan, minum 6-8 gelas air putih dan ditambah

teh manis 1 gelas perhari. Selama sakit klien mengkonsumsi makan sesuai

diit yang diberikan oleh rumah sakit tiga kali sehari tetapi hanya

menghabiskan 3/4 porsi saja, nafsu makan menurun, minum 5-6 gelas air

putih perhari, 1 gelas sari kacang hijau.

Pengkajian nutrisi dilanjutkan dengan pengkajian antopometri,

biochemical data, clinical sign, dietary (ABCD). Pemeriksaan antopometri

diantaranya berat badan 49 kg, tinggi badan 153 cm, IMT = 20,9 %

(normal 18,7- 23,9%). Biochemical data didapatkan hasil hemoglobin

13,8 g/dl (normal 12,1-17,6 g/dl), hematokrit 40,7 % (normal 35-45%).

Clinical sign mukosa bibir lembab, rambut kering, dan kusam. Dietary,

klien mendapat bubur, dari rumah sakit tiga kali sehari, klien hanya

menghabiskan 3/4 porsi dari rumah sakit. Pola kognitif dan perceptual,

selama sakit klien merasa nyeri di bagian ulu hati, pengkajian PQRST

dilanjutkan hasilnya provocate: karena telat makan, quallity: seperti

Page 19: ST UDI KAS US ASU HAN KEP ERAWA TAN NY ERI AKU T …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/7/01-gdl-wahyuangga... · akut pada pasien gastritis di lapangan dan dalam teori.

9

ditusuk-tusuk, regio: ulu hati, severe: skala nyeri wajah 4, time: kadang-

kadang atau hilang timbul.

3. Hasil Pemeriksaan Fisik

Pengkajian dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik, hasilnya keadaan

umum pasien baik, GCS E4M6V5, kesadaran composmentis (sadar penuh).

Pemeriksaan tanda-tanda vital hasilnya tekanan darah 130/80 mmHg, nadi

83 kali per menit, suhu 36,7 derajat celcius, pernafasan 19 kali per menit.

Pemeriksaan head to toe didapatkan hasil kepala mesochephal, rambut

beruban, kering, dan kusam. Pemeriksaan mulut dan gigi diperoleh hasil

mukosa bibir lembab, pasien mengatakan mulut terasa asam, gigi ada

carries, ada 4 gigi yang tanggal. Inspeksi pada abdomen hasilnya abdomen

simetris, tidak ada luka, umbilikus tidak menonjol. Auskultasi peristaltik

usus 19 kali per menit. Perkusi hasilnya tympani dan palpasi abdomen

tidak ada nyeri tekan.

4. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan laboratorium tanggal 22 April 2013 hemoglobin 13,8

g/dl (normal 12,1-17,6 g/dl), hematokrit 40,7 % (normal 35-45 %),

eritrosit 4,80 juta/mm3 (normal 4,5-5,9 juta/mm

3), leukosit 4,5 ribu/uL

(normal 3,6-11,0 ribu/uL), trombosit 112 ribu/uL (normal 150-390

ribu/uL), MCV 84,8 fL (normal80-97 fL), MCHC 33,9 g/dl (normal 31,5-

35,0 g/dl).

Page 20: ST UDI KAS US ASU HAN KEP ERAWA TAN NY ERI AKU T …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/7/01-gdl-wahyuangga... · akut pada pasien gastritis di lapangan dan dalam teori.

10

5. Terapi

Klien mendapatkan terapi dari dokter yaitu: Infus Ringer Laktat 20

tpm, pragesol 1gr/ 2 ml/12 jam, cefotaxime 1gr/ 12 jam, levofloxacin100

ml/ 512,5 mg/ 24jam, pantoprazole 40mg + 100 ml NaCl 0,9%, antasida

sirup 3x1 sendok teh.

C. Daftar Perumusan Masalah Keperawatan

Dari data hasil pengkajian dan observasi diatas, penulis melakukan

analisa data kemudian membuat prioritas diagnosa keperawatan sesuai dengan

kegawatan yang dialami klien atau yang harus segera mendapatkan

penanganan karena apabila tidak segera ditangani akan menimbulkan masalah

yang lain. Prioritas diagnosa keperawatan yang penulis angkat adalah nyeri

akut berhubungan dengan agens- agens yang menyebabkan cidera biologi

(peradangan mukosa lambung). Ditunjukkan dengan data subjektif klien

mengatakan nyeri ulu hati, provocate: karena telat makan, quality: seperti di

tusuk- tusuk, regio: nyeri terasa di ulu hati, severe: skala wajah nyeri 4, T:

nyeri terjadi hilang timbul. Data objektif nadi klien 83 kali per menit, tekanan

darah 130/80 mmHg, pernapasan 19 kali per menit, suhu 36,7 derajat celcius,

dokter mendiagnosa Tn.K dengan gastritis (peradangan mukosa lambung).

D. Perencanaan

Penulis akan membahas rencana keperawatan dengan tujuan yaitu

setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam nyeri akut klien

Page 21: ST UDI KAS US ASU HAN KEP ERAWA TAN NY ERI AKU T …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/7/01-gdl-wahyuangga... · akut pada pasien gastritis di lapangan dan dalam teori.

11

dapat terkontrol, dengan kriteria hasil: pasien mengatakan ulu hati sudah

tidak nyeri, nadi 60-80 kali per menit, skala wajah nyeri 1.

Intervensi atau rencana keperawatan yang dibuat berdasarkan diagnosa

keperawatan nursing interventions classification (NIC) dan kriteria hasil

nursing outcomes classification (NOC) adalah observasi karakteristik nyeri,

rasionalnya untuk menentukan intervensi dan mengetahui efek terapi.

Berikan makan dalam porsi sedikit tapi sering, rasionalnya makanan sebagai

penetralisasi asam lambung. Jelaskan agar pasien menghindari makanan yang

dapat merangsang lambung, seperti makanan yang pedas dan asam,

rasionalnya makanan yang merangsang dapat mengiritasi mukosa lambung.

Atur posisi tidur yang nyaman bagi pasien, rasionalnya: posisi yang nyaman

dapat mengurangi nyeri. Ajarkan pasien untuk melakukan teknik relaksasi

napas dalam, rasionalnya teknik relaksasi dapat mengalihkan perhatian

pasien, sehingga dapat menurunkan nyeri. Kolaborasi pemberian terapi obat

analgetik dan antasida, rasionalnya untuk menghilangkan nyeri lambung.

E. Implementasi

Tindakan keperawatan yang telah dilakukan pada tanggal 22 April

2013 pukul 10.15 WIB adalah mengobservasi karakteristik nyeri klien.

Respon subjektif: provocate: klien mengatakan nyeri karena telat makan,

quality: seperti ditusuk- tusuk, regio: nyeri di ulu hati, scale: skala wajah nyeri

4, time: nyeri timbul kadang- kadang. Respon objektif: nadi 83 kali per menit,

tekanan darah 130/80 mmHg, pernapasan 18 kali per menit, suhu 36,6 derajat

Page 22: ST UDI KAS US ASU HAN KEP ERAWA TAN NY ERI AKU T …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/7/01-gdl-wahyuangga... · akut pada pasien gastritis di lapangan dan dalam teori.

12

celcius. Pukul 10.20 WIB, mengajarkan pasien untuk melakukan teknik

relaksasi napas dalam. Respon subjektif: pasien mengatakan mengerti dan

mau melakukan ketika nyeri timbul. Respon objektif: pasien tampak mengerti

dan memahami. Pukul 11.00 WIB, mengkolaborasi pemberian terapi obat

analgetik dan antasida, pragesol 1gr/2ml dan pantoprazole 40mg + 100ml

Natrium Clorida 0,9%. Respon subjektif: pasien mengatakan mau dilakukan

injeksi. Respon objektif: tampak tenang, obat masuk lewat intra vena, dan

tidak ada reaksi alergi. Pukul 12.15 WIB, mengkolaborasi pemberian terapi

obat antasida sirup 1 sendok teh. Respon subjektif: pasien mengatakan mau

minum obat. Respon objektif: obat diminum dan pasien tidak muntah.

Tindakan keperawatan yang telah dilakukan pada tanggal 23 April

2013 pukul 08.00 WIB adalah mengobservasi karakteristik nyeri klien.

Respon subjektif: provocate: klien mengatakan nyeri karena telat makan,

quality: seperti ditusuk- tusuk, regio: nyeri di ulu hati, scale: skala wajah nyeri

3, time: nyeri timbul kadang- kadang. Respon objektif: nadi 79 kali per menit,

tekanan darah 120/80 mmHg, pernapasan 17 kali per menit, suhu 36,5 derajat

celcius. Pukul 08.15 WIB, menjelaskan agar pasien menghindari makanan

yang dapat merangsang lambung, seperti makanan yang pedas dan asam.

Respon subjektif: klien mengatakan mengerti dan dapat menyebutkan

makanan yang dapat merangsang lambung. Respon objektif: klien terlihat

paham setelah dijelaskan tentang makanan yang dapat merangsang lambung.

Pukul 10.30 WIB, memberikan makan dalam porsi sedikit tapi sering. Respon

subjektif: pasien mengatakan mau melakukannya. Pukul 11.00 WIB,

Page 23: ST UDI KAS US ASU HAN KEP ERAWA TAN NY ERI AKU T …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/7/01-gdl-wahyuangga... · akut pada pasien gastritis di lapangan dan dalam teori.

13

mengkolaborasi pemberian terapi obat analgetik dan antasida, pragesol

1gr/2ml dan pantoprazole 40mg + 100ml Natrium Clorida 0,9%. Respon

subjektif: pasien mengatakan mau dilakukan injeksi. Respon objektif: Klien

tampak tenang, obat masuk lewat intra vena, dan tidak ada reaksi alergi. Pukul

12.15 WIB, memberikan terapi obat antasida sirup 1 sendok teh. Respon

subjektif: pasien mengatakan mau minum obat. Respon objektif: obat

diminum dan pasien tidak muntah.

Tindakan keperawatan yang telah dilakukan pada tanggal 24 April

2013 pukul 08.00 WIB adalah mengobservasi karakteristik nyeri klien.

Respon subjektif: provocate: klien mengatakan sudah tidak nyeri, quality:

nyeri sudah tidak ada, regio: ulu hati sudah tidak nyeri, scale: skala wajah

nyeri 1, time: nyeri sudah tidak timbul. Respon objektif: nadi 72 kali per

menit, tekanan darah 120/80 mmHg, pernapasan 17 kali per menit, suhu 36,7

derajat celcius.

F. Evaluasi

Setelah dilakukan tindakan keperawatan, hasil evaluasi dilakukan pada

hari senin, 22 April 2013 jam 13.50 WIB, dengan menggunakan metode

SOAP yang hasilnya adalah subjektif: provocate: klien mengatakan nyeri

karena telat makan, quality: seperti ditusuk- tusuk, regio: nyeri di ulu hati,

scale: skala wajah nyeri 3, time: nyeri timbul kadang- kadang. Objektif: nadi

78 kali per menit, tekanan darah 130/80mmHg, pernapasan 18 kali per menit,

suhu 36,7 derajat celcius. Analisis: masalah nyeri akut pada Tn.K belum

Page 24: ST UDI KAS US ASU HAN KEP ERAWA TAN NY ERI AKU T …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/7/01-gdl-wahyuangga... · akut pada pasien gastritis di lapangan dan dalam teori.

14

teratasi. Planning: tindakan keperawatan dilanjutkan yaitu observasi

karakteristik nyeri, berikan makan dalam porsi sedikit tapi sering, jelaskan

agar pasien menghindari makanan yang dapat merangsang lambung,

kolaborasi pemberian terapi obat analgetik dan antasida.

Tanggal 23 April 2012 pukul 13.45 WIB, subjektif: provocate: klien

mengatakan nyeri karena telat makan, quality: seperti ditusuk- tusuk, regio:

nyeri di ulu hati, scale: skala wajah nyeri 3, time: nyeri timbul kadang-

kadang. Objektif: nadi 78 kali per menit, tekanan darah 120/80mmHg,

pernapasan 17 kali per menit, suhu 36,8 derajat celcius. Analisis: masalah

nyeri akut pada Tn.K belum teratasi. Planning: tindakan keperawatan

dilanjutkan yaitu observasi karakteristik nyeri, Kolaborasi pemberian terapi

obat analgetik dan antasida.

Tanggal 24 April 2012 pukul 13.45 WIB, subjektif: : provocate: klien

mengatakan sudah tidak nyeri, quality: nyeri sudah tidak ada, regio: ulu hati

sudah tidak nyeri, scale: skala wajah nyeri 1, time: nyeri sudah tidak timbul.

Objektif: nadi 72 kali per menit, tekanan darah 120/80mmHg, pernapasan 18

kali per menit, suhu 36,6 derajat celcius. Analisis: masalah nyeri akut pada

Tn.K teratasi. Planning: tindakan keperawatan dihentikan.

Page 25: ST UDI KAS US ASU HAN KEP ERAWA TAN NY ERI AKU T …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/7/01-gdl-wahyuangga... · akut pada pasien gastritis di lapangan dan dalam teori.

15

BAB III

PEMBAHASAN DAN SIMPULAN

A. Pembahasan

Pada bab ini penulis akan membahas tentang kesenjangan antara teori

dengan studi kasus asuhan keperawatan nyeri akut pada Tn. K dengan gastritis

di RSUD Karanganyar yang dilakukan pada tanggal 22 - 24 April 2013 yang

meliputi: pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi keperawatan,

implementasi keperawatan, dan evaluasi keperawatan.

1. Pengkajian

Pengkajian keperawatan adalah proses sistematis dari

pengumpulan, verifikasi, dan komunikasi data tentang klien (Potter dan

Perry, 2005).

Keluhan utama yang dirasakan klien adalah nyeri pada ulu hati.

Pada riwayat kesehatan sekarang, klien mengatakan nyeri ulu hati, pusing,

dan mual selama 2 hari sebelum masuk rumah sakit pada tanggal 19-20

April 2013. Kemudian oleh keluarga dibawa ke IGD RSUD Karanganyar.

Saat dilakukan pemeriksaan tanda-tanda vital didapatkan hasil tekanan

darah 120/60 mmHg, pernafasan 18 kali per menit, suhu 36,9 derajat

celcius, nadi 84 kali per menit.

Nyeri merupakan suatu kondisi yang lebih dari sekedar sensasi

tunggal yang disebabkan oleh stimulus tertentu. Nyeri bersifat subjektif dan

sangat bersifat individual. Nyeri dapat mengganggu hubungan personal dan

Page 26: ST UDI KAS US ASU HAN KEP ERAWA TAN NY ERI AKU T …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/7/01-gdl-wahyuangga... · akut pada pasien gastritis di lapangan dan dalam teori.

16

mempengaruhi makna kehidupan. Nyeri tidak dapat diukur secara objektif,

seperti dengan menggunakan sinar-X atau menggunakan pemeriksaan

darah (Potter & Perry, 2006).

Nyeri akut merupakan pengalaman sensori serta emosi yang tidak

menyenangkan dan meningkat akibat adanya kerusakan jaringan yang

aktual atau potensial dengan awitan yang tiba- tiba dari intensitas ringan

sampai berat dalam durasi kurang dari enam bulan (Wilkinson, 2007).

Hal ini sesuai bahwa pada kasus gastritis akan menimbulkan gejala

salah satunya adalah nyeri pada ulu hati (epigastrium), mual, anoreksia

(Ardiansyah, 2012). Nyeri pada epigastrium disebabkan oleh rusaknya

mukosa barier. Setelah mukosa barier rusak terjadilah perlukaan mukosa

dan diperburuk oleh histamin dan stimulasi saraf cholinergic. Kemudian

HCL dapat berdifusi balik ke dalam mucus dan menyebabkan terjadinya

bengkak, perdarahan pada lambung, erosi pada lambung, dan terjadi nyeri

pada epigastrium (dermawan, dkk, 2010).

Hasil pemeriksaan pola kognitif dan perseptual dilakukan

pengkajian yang hasilnya provocate: karena telat makan, quallity: seperti

ditusuk-tusuk, regio: ulu hati, severe: skala nyeri wajah 4, time: kadang-

kadang atau hilang timbul selama empat hari. Hal ini sesuai dengan teori,

pada pengkajian nyeri yang komprehensif dengan mengkaji PQRST. P

adalah provocate (faktor presipitasi nyeri), Q adalah quality (kualitas

nyeri), R adalah region (daerah yang terjadi nyeri), S adalah severe (skala

Page 27: ST UDI KAS US ASU HAN KEP ERAWA TAN NY ERI AKU T …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/7/01-gdl-wahyuangga... · akut pada pasien gastritis di lapangan dan dalam teori.

nyeri/

nyeri)

Perry

wajah

untuk

nyeri

3 nye

yang

meng

untuk

karen

di ata

baik m

pada

penul

/ tingkat ke

) (Wilkinson

Penulis m

(2005) untu

h dengan pro

Berdasark

k wajah 0 me

sangat sedik

eri lebih ban

bisa pasien

alami nyeri.

k individu y

a mengalam

as kemudian

menggambar

catatan peng

is, dimana k

eparahan ny

n, 2007).

menggunaka

uk menilai s

ofil kartun. S

Skala Nyer

kan gambar

enandakan s

kit, wajah 2

nyak, wajah

bayangkan,

Kemudian j

yang merasa

mi nyeri yang

penulis mem

rkan nyeri la

gkajian nyer

klien memil

yeri), T adal

an teori Wo

skala nyeri w

Seperti gamb

Gambar

i Wajah (Wong

r di atas, p

sangat senan

nyeri yang

4 sangat ny

meskipun p

jelaskan pad

a senang ka

g banyak ata

minta klien

alu beri nom

ri. Menurut

lih wajah de

ah time (aw

ong dan Ba

wajah, skala

bar di bawah

3.1

DL, Baker CM,

penilaian ska

ng karena tid

sangat sedik

yeri, dan w

pasien tidak

da klien bahw

arena tidak

au sedikit. S

untuk mem

mor di bagian

hasil pengu

engan nomo

witan/ durasi

aker dalam

a tersebut ter

h ini:

1988)

ala wajah n

dak ada nyer

kit lebih ban

ajah 5 nyer

harus mena

wa setiap wa

ada nyeri

Setelah melih

ilih wajah y

n wajah yang

ukuran yang

or skala 4 ya

17

terjadinya

Potter dan

rdiri dari 6

nyeri yaitu

ri, wajah 1

nyak, wajah

i sebanyak

angis untuk

ajah adalah

atau sedih

hat gambar

yang paling

g dipilihnya

g dilakukan

aitu sangat

Page 28: ST UDI KAS US ASU HAN KEP ERAWA TAN NY ERI AKU T …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/7/01-gdl-wahyuangga... · akut pada pasien gastritis di lapangan dan dalam teori.

18

nyeri (Potter & Perry, 2006). Penulis menggunakan skala nyeri wajah

karena klien sudah tua dan klien lebih mudah dalam menentukan skala

nyeri yang dirasakan. Jika menggunakan skala numeric, klien kesulitan

dalam menentukan skala nyeri yang dirasakan.

Pada pemeriksaan abdomen inspeksi hasilnya abdomen simetris,

tidak ada luka, umbilikus tidak menonjol. Auskultasi peristaltik usus 19 kali

per menit. Perkusi hasilnya tympani dan palpasi abdomen tidak ada nyeri

tekan. Hal ini berbeda dengan teori, pada pengkajian abdomen dijelaskan

terdapat nyeri tekan pada ulu hati (Ardiansyah, 2012). Hal ini antara teori

dan kasus berbeda karena tiap personal mempunyai rangsangan terhadap

nyeri berbeda- beda (Potter & Perry, 2006).

2. Perumusan Diagnosa

Diagnosa keperawatan adalah pernyataan yang menggambarkan

respon aktual atau potensial klien terhadap masalah kesehatan yang perawat

mempunyai lisensi dan kompeten untuk mengatasinya (Potter & Perry,

2005). Perumusan diagnosa keperawatan dalam kasus ini didasarkan pada

beberapa karakteristik yang muncul pada klien, yaitu data subjektif klien

mengatakan nyeri ulu hati, provocate: karena telat makan, quality: seperti

ditusuk- tusuk, region: nyeri terasa di ulu hati, severe: skala wajah nyeri 4,

T: nyeri terjadi hilang timbul selama empat hari. Data objektif nadi klien 83

kali per menit.

Batasan karakteristik untuk menegakkan diagnosa nyeri meliputi

data subjektif dan data objektif. Data subjektif klien mengungkapkan secara

Page 29: ST UDI KAS US ASU HAN KEP ERAWA TAN NY ERI AKU T …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/7/01-gdl-wahyuangga... · akut pada pasien gastritis di lapangan dan dalam teori.

19

verbal atau melaporkan dengan isyarat. Data objektif klien menunjukkan

perilaku ekspresif (misalnya kegelisahan, merintih, menangis, dan menarik

nafas dalam), gerakan menghindari nyeri, posisi menghindari nyeri

(Wilkinson, 2007). Data objektif pada klien pada saat pengkajian tidak

ditemukan perilaku ekspresif, gerakan menghindari nyeri, posisi

menghindari nyeri. Hal ini disebabkan individu bereaksi terhadap nyeri

dengan cara berbeda- beda dan individu mempunyai toleransi

ketidakinginan menunjukkan tingkat keparahan nyeri yang lebih tinggi dan

durasi yang lebih lama (Potter & Perry, 2006).

Penulis menegakkan masalah keperawatan pada klien karena sesuai

batasan karakteristik yang dialami klien nyeri selama empat hari. Hal ini

sesuai dengan teori bahwa nyeri akut terjadi kurang dari enam bulan

(Wilkinson, 2007). Penentuan etiologi didasarkan pada data objektif klien

yaitu: dokter mendiagnosa klien degan gastritis (peradangan mukosa

lambung). Hal tersebut menunjukkan adanya injuri berupa kerusakan

mukosa lambung, sehingga dapat ditegakkan diagnosa nyeri akut

berhubungan dengan agen injuri biologis (peradangan mukosa lambung).

3. Rencana Keperawatan

Berdasarkan diagnosa keperawatan yang sudah dirumuskan,

penulis menyusun kriteria hasil yang berpedoman pada SMART yaitu S

(specific) dimana tujuan harus spesifik dan tidak menimbulkan arti ganda,

M (measurable) dimana tujuan keperawatan harus dapat diukur, khususnya

tentang perilaku pasien : dapat dilihat, didengar, diraba, dirasakan, dan

Page 30: ST UDI KAS US ASU HAN KEP ERAWA TAN NY ERI AKU T …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/7/01-gdl-wahyuangga... · akut pada pasien gastritis di lapangan dan dalam teori.

20

dibau. A (achievable) dimana harus dapat dicapai, R (reasonable) dimana

tujuan harus dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, T (time)

mempunyai batasan waktu yang jelas (Nursalam, 2008).

Penulis akan membahas rencana keperawatan dengan tujuan yaitu

setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam nyeri akut klien

dapat terkontrol, dengan kriteria hasil: pasien mengatakan ulu hati sudah

tidak nyeri, nadi 60-80 kali per menit, skala wajah nyeri 1.

Penulis menentukan intervensi atau rencana keperawatan sesuai

dengan teori yaitu observasi karakteristik nyeri, dengan rasional untuk

menentukan intervensi dan mengetahui efek terapi. Berikan makan dalam

porsi sedikit tapi sering, dengan rasional makanan sebagai penetralisasi

asam lambung. Jelaskan agar pasien menghindari makanan yang dapat

merangsang lambung, seperti makanan yang pedas dan asam, dengan

rasional makanan yang merangsang dapat mengiritasi mukosa lambung.

Atur posisi tidur yang nyaman bagi pasien, dengan rasional posisi yang

nyaman dapat mengurangi nyeri. Ajarkan pasien untuk melakukan teknik

relaksasi napas dalam, dengan rasional teknik relaksasi dapat mengalihkan

perhatian pasien, sehingga dapat menurunkan nyeri. Kolaborasi pemberian

terapi obat analgetik dan antasida, dengan rasional untuk menghilangkan

nyeri lambung (Ardiansyah, 2012).

4. Implementasi

Implementasi adalah kategori dari perilaku keperawatan dimana

tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan dan hasil yang

Page 31: ST UDI KAS US ASU HAN KEP ERAWA TAN NY ERI AKU T …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/7/01-gdl-wahyuangga... · akut pada pasien gastritis di lapangan dan dalam teori.

21

diperkirakan dari asuhan keperawatan dilakukan dan diselesaikan (Potter

dan Perry, 2005)

Penulis melaksanakan implementasi dari tanggal 22- 24 April 2013,

tidak semua intervensi diimplementasikan. Ada satu intervensi yang tidak

dilaksanakan yaitu mengatur posisi tidur yang nyaman bagi pasien karena

klien sudah dalam keadaan yang menurut klien nyaman.

Tindakan keperawatan yang dilakukan penulis secara umum yaitu

mengobservasi karakteristik nyeri klien. Bertujuan untuk menentukan

intervensi lanjutan dan mengetahui efek terapi yang telah diberikan

(Ardiansyah, 2012). Mengajarkan pasien untuk melakukan teknik relaksasi

napas dalam. Teknik relaksasi bertujuan untuk mengalihkan perhatian

pasien, sehingga dapat menurunkan nyeri (Ardiansyah, 2012). Memberikan

terapi obat analgetik dan antasida, pragesol 1gr/2ml dan pantoprazole

40mg + 100ml Natrium Clorida 0,9%. Pragesol merupakan obat analgetik

yang berfungsi untuk mengurangi rasa nyeri. Pantoprazole merupakan

pengganti benzimedazole, bekerja dengan cara menghambat sekresi asam

lambung. Pantoprazole dapat mempengaruhi asam lambung tanpa

dipengaruhi zat lain (acetylcholine, histamine, gastrin) (IAI, 2010).

Menjelaskan agar pasien menghindari makanan yang dapat merangsang

lambung, seperti makanan yang pedas dan asam, bertujuan untuk memberi

pengetahuan bahwa makanan yang merangsang dapat mengiritasi mukosa

lambung dan menyebabkan nyeri (Ardiansyah, 2012).

Page 32: ST UDI KAS US ASU HAN KEP ERAWA TAN NY ERI AKU T …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/7/01-gdl-wahyuangga... · akut pada pasien gastritis di lapangan dan dalam teori.

22

Tindakan hari ketiga tidak bisa dilakukan secara menyeluruh

karena pada hari ketiga pada pukul 10.00 WIB klien sudah pulang. Penulis

hanya melakukan tindakan keperawatan pada 08.00 WIB yaitu

mengobservasi karakteristik nyeri klien.

5. Evaluasi

Evaluasi adalah mengukur respon klien terhadap tindakan

keperawatan dan kemajuan klien kearah pencapaian tujuan (Potter & Perry,

2005). Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama tiga hari, hasil

evaluasi dilakukan dengan menggunakan metode SOAP yang hasilnya

subjektif: provocate: klien mengatakan sudah tidak nyeri, quality: nyeri

sudah tidak ada, regio: ulu hati sudah tidak nyeri, scale: skala wajah nyeri

1, time: nyeri sudah tidak timbul. Objektif: nadi 72 kali per menit, tekanan

darah 120/80mmHg, pernapasan 18 kali per menit, suhu 36,6 derajat

celcius. Analisis: masalah nyeri akut pada Tn.K teratasi. Planing: tindakan

keperawatan dihentikan. Penulis telah melakukan tindakan keperawatan

selama tiga hari secara optimal sehingga masalah nyeri akut dapat teratasi

sesuai dengan kriteria hasil yang telah disusun.

B. Simpulan dan Saran

1. Simpulan

Berdasarkan pengkajian yang penulis lakukan dalam studi kasus

dan pembahasan pada asuhan keperawatan nyeri nkut pada Tn. K dengan

Page 33: ST UDI KAS US ASU HAN KEP ERAWA TAN NY ERI AKU T …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/7/01-gdl-wahyuangga... · akut pada pasien gastritis di lapangan dan dalam teori.

23

gastritis di ruang mawar 1 rumah sakit umum daerah karanganyar, maka

penulis mengambil kesimpulan meliputi:

a. Pengkajian nyeri akut pada Tn.K dengan gastritis di ruang mawar 1

rumah sakit umum daerah Karanganyar, diperoleh melalui data

subyektif yaitu Tn.K mengatakan nyeri ulu hati, karena sakit maag,

nyeri seperti tertusuk- tusuk, pasien menunjukkan skala nyeri wajah 4,

nyeri kadang- kadang hilang timbul. Data obyektif yang diperoleh

penulis yaitu nadi 80 kali per menit.

b. Penulis mampu memprioritaskan diagnosa nyeri akut berhubungan

dengan agen cidera biologis yang sesuai dengan buku saku diagnosa

keperawatan edisi 7 (2007).

c. Rencana asuhan keperawatan nyeri akut pada Tn.K dengan gastritis di

ruang mawar 1 rumah sakit umum daerah Karanganyar yaitu observasi

karakteristik nyeri, dengan rasional untuk menentukan intervensi dan

mengetahui efek terapi. Berikan makan dalam porsi sedikit tapi sering,

dengan rasional makanan sebagai penetralisasi asam lambung.

Jelaskan agar pasien menghindari makanan yang dapat merangsang

lambung, seperti makanan yang pedas dan asam, dengan rasional

makanan yang merangsang dapat mengiritasi mukosa lambung. Atur

posisi tidur yang nyaman bagi pasien, dengan rasional posisi yang

nyaman dapat mengurangi nyeri. Ajarkan pasien untuk melakukan

teknik relaksasi napas dalam, dengan rasional teknik relaksasi dapat

mengalihkan perhatian pasien, sehingga dapat menurunkan nyeri.

Page 34: ST UDI KAS US ASU HAN KEP ERAWA TAN NY ERI AKU T …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/7/01-gdl-wahyuangga... · akut pada pasien gastritis di lapangan dan dalam teori.

24

Kolaborasi pemberian terapi obat analgetik dan antasida, dengan

rasional untuk menghilangkan nyeri lambung.

d. Tindakan keperawatan yang dilakukan pada Tn.K selama tanggal 22-

24 April 2013 yaitu mengobservasi karakteristik nyeri, menjelaskan

agar pasien menghindari makanan yang dapat merangsang lambung,

mengajarkan pasien untuk melakukan teknik relaksasi napas dalam,

memberikan terapi obat analgetik dan antasida sesuai advis dokter.

e. Evaluasi terhadap keberhasilan tindakan telah dilakukan per hari

dengan hasil evaluasi akhir pada Tn.K, yaitu secara evaluasi subjektif :

provocate: klien mengatakan sudah tidak nyeri, quality: nyeri sudah

tidak ada, regio: ulu hati sudah tidak nyeri, scale: skala wajah nyeri 1,

time: nyeri sudah tidak timbul. Evaluasi objektif: nadi 72 kali per

menit, tekanan darah 120/80mmHg, pernapasan 18 kali per menit,

suhu 36,6 derajat celcius. Analisis: masalah nyeri akut pada Tn.K

teratasi. Planing: tindakan keperawatan dihentikan.

f. Analisa kondisi nyeri pada Tn.K adalah PQRST dan hasilnya

provocate: klien mengatakan nyeri karena sakit maag sudah berkurang,

quallity: nyeri sudah tidak ada, regio: ulu hati sudah tidak nyeri,

severe: skala nyeri wajah 1, time: nyeri sudah tidak timbul.

Page 35: ST UDI KAS US ASU HAN KEP ERAWA TAN NY ERI AKU T …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/7/01-gdl-wahyuangga... · akut pada pasien gastritis di lapangan dan dalam teori.

25

2. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis menyampaikan

beberapa saran antara lain:

a. Bagi penulis

Diharapkan bisa memberikan tindakan pengelolaan asuhan

keperawatan selanjutnya pada pasien dengan masalah nyeri akut

dengan gastritis.

b. Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan lebih meningkatkan pelayanan pedidikan yang lebih

berkualitas dan professional sehingga dapat tercipta perawat yang

terampil, inovatif, dan professional yang mampu memberikan asuhan

keperawatan sesuai dengan kode etik keperawatan.

c. Bagi Pelayanan Kesehatan (Rumah Sakit)

Lebih meningkatkan pelayanan kesehatan dan mempertahankan

kerjasama baik antar tim kesehatan maupun dengan klien sehingga

asuhan keperawatan yang diberikan dapat mendukung kesembuhan

klien pada umummya dan pada klien dengan gastritis secara khusus.

d. Research selanjutnya

Lebih memperoleh data yang lebih akurat sebagai data untuk

mendukung penelitian selanjutnya berkaitan dengan masalah nyeri

akut pada kasus gastritis.

Page 36: ST UDI KAS US ASU HAN KEP ERAWA TAN NY ERI AKU T …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/7/01-gdl-wahyuangga... · akut pada pasien gastritis di lapangan dan dalam teori.

26

DAFTAR PUSTAKA

Agung, H. Novida, D. Fetarayani, A.Baskoro, C. Effendi. 2011. Asosiasi Penyakit

Alergi Atopi dengan Ig Anti Helicobacter Pylori Penelitian Observasional

Kasus Kontrol Analitik di Unit Rawat Jalan Penyakit Dalam RSU Dr

Soetomo Surabaya. http://ojs.unud.ac.id diakses tanggal 27 april 2013

Ardiansyah, Muhammad. 2012. Medikal Bedah Untuk Mahasiswa. Jogjakarta:

DIVA Press (Anggota IKAPI)

Brooker, Chris. 2009. Ensiklopedia Keperawatan. Jakarta: EGC

Cahyadi, Alius, Silvie Sakasasmita. 2012. Infeksi Heliobacter Pylori.

http://www.jurnalmedika.com/edisi-terbaru/478-artikel-konsep/1015-

infeksi-helicobacter-pylori diakses tanggal 01 Mei 2013

Dermawan , D., Tutik Rahayuningsih. 2010. Keperawtan Medikal Bedah (Sistem

Pencernaan). Edisi 1. Editor Surjono Riyadi, S.Kep, M.Kes. Yogyakarta:

Penerbit Gosyen Publishing

Gustin, Rahmi Kurnia. 2011. Faktor- Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian

Gastritis pada Pasien yang Berobat Jalan di Puskesmas Gulai Bancah

Kota Bukit Tinggi Tahun 2011. http://downloadjurnalpenelitianpdf.co.id

diakses tanggal 26 April 2013

Herdman, Heather. 2011. Nanda Internasional Diagnosis Keperawatan Definisi

Dan Klasifikasi. Alih Bahasa: Sumarwati Made, Widiarti Dwi, Tiar Estu,

Translate: Ester Monica. Jakarta: EGC

Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia. 2010. Informasi Spesialite Obat (ISO)

Indonesia. Jakata: PT. ISFI

Hidayat, Azis Alimul, Musrifatul Uliyah,S.Kep.. 2005. Buku Saku Praktikum

Kebutuhan Dasar. Jakarta: EGC

Page 37: ST UDI KAS US ASU HAN KEP ERAWA TAN NY ERI AKU T …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/7/01-gdl-wahyuangga... · akut pada pasien gastritis di lapangan dan dalam teori.

27

Nursalam. 2003. Proses dan Dokumentasi Keperawatan. Edisi 2. Jakarta:

Salemba Medika

Potter, Patricia A, dkk. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta:

EGC

Potter, Patricia A, dkk. 2006. Buku Ajar Fundamental. Edisi 4. Vol 2. Jakarta:

EGC

Widjajanti, Martani. 2012. Manifestasi dan Komplikasi Gastrointestinal pada

Purpura Henoch Schonlein. http://www.idai.or.id/saripediatri/pdfile/13-5-

6.pdf diakses tanggal 27 April 2013

Wilkinson, Judith M., .2007. Buku Saku Diagnosis Keperawatan. Edisi 7. Jakarta:

EGC

Wulansari, Ronasari Mahaji Putri, Hanum Agustin. 2010. Hubungan Pola Makan

dengan Timbulnya Gastritis pada Psien di Universitas Muhammadiyah

Malang Medical Center (UMC).

http://ejournal.umm.ac.id/index.php/keperawatan/article/viewArticle/406

diakses tanggal 29 April 2013