Sungai Adalah Aliran Air Di Permukaan Tanah Yang Mengalir Ke Laut

5
Stadia Sungai  Sungai adalah aliran air di permukaan tanah yang mengalir ke laut.  Dalam Bahasa Indonesia, kita hanya mengenal satu kata “sungai”. Sedangkan dalam Bahasa Inggris dikenal kata “stream” dan “river”. Kata “stream” dipergunakan untuk menyebutkan sungai kecil, sedang “river” untuk men yebutkan sungai besar.  Daerah Aliran Sungai (DAS) Air hujan yang jatuh ke permukaan bumi akan mengalir di permukaan bumi dan kemudian masuk ke dalam alur sungai dan mengalir sebagai aliran sungai. Kawasan di permukaan bumi yang bila turun hujan air itu masuk ke suatu aliran sungai tertentu disebut sebagai Daerah Aliran Sungai atau dikenal seba gai DAS. Jadi, besar atau kecilnya debit air sungai, sela in ditentukan oleh tingginya curah hujan juga ditentukan oleh luas DAS. Struktur Aliran Sungai Aliran sungai di suatu kawasan atau di dalam DAS dapat kita umpamakan seperti sebatang pohon. Sungai utama sebanding dengan batang pohon, dan anak-anak sungai sebanding dengan cabang-cabang pohon dan rantingnya. Ibarat sebata ng  pohon, makin besar sungai itu, maka makin banyak pula anak-anak sung ai yang mengalirkan aliran airnya ke dalam sungai utama. Pada sistem aliran sungai, cabang sungai yang paling luar atau yang terjauh dari sungai induk disebut sengan sungai orde satu. Pertemuan antara dua sungai orde satu menghasilkan sungai orde dua dan seterusnya sampai ke sungai induk. Jadi, makin besar sebuah sungai berarti makin banyak cabang dan anak-anak sungainya. Dengan demikian pula dengan debit sungai, makin banyak ca bang atau anak sungai, maka makin besar pula debit sungai induknya. Sungai dan Banjir Aliran sungai sangat erat hubungannya dengan banjir. Banjir di sekitar aliran sungai, seperti yang terjadi di Australia dalam bulan J anuari ini, terjadi karena volume air termukaan yang masuk ke dalam aliran sungai melebihi kapasitas alur sungai untuk menampungnya. Aliran sungai dimulai dari daerah yang lebih tinggi di kawasan pegunungan atau  perbukitan dan berakhir di kawasan p esisir atau tepi pantai. Daerah tempat aliran sungai berawal disebut sebagai bagian hulu sungai, dan daerah tempat aliran sungai berakhir disebut sebagai bagian hilir. Di antara kedua daerah tersebut terdapat daerah pertengahan yang merupakan daerah transisi. Jadi, dalam kondisi ideal, daerah aliran sungai dapat dibedakan menjadi bagian hulu, bagian hilir dan  bagian pertengahan. Berdasarkan kondisi fisiknya, sungai terbagi menjadi 3 yaitu :

Transcript of Sungai Adalah Aliran Air Di Permukaan Tanah Yang Mengalir Ke Laut

7/22/2019 Sungai Adalah Aliran Air Di Permukaan Tanah Yang Mengalir Ke Laut

http://slidepdf.com/reader/full/sungai-adalah-aliran-air-di-permukaan-tanah-yang-mengalir-ke-laut 1/5

Stadia Sungai 

Sungai adalah aliran air di permukaan tanah yang mengalir ke laut. Dalam BahasaIndonesia, kita hanya mengenal satu kata “sungai”. Sedangkan dalam Bahasa

Inggris dikenal kata “stream” dan “river”. Kata “stream” dipergunakan untuk 

menyebutkan sungai kecil, sedang “river” untuk menyebutkan sungai besar. 

Daerah Aliran Sungai (DAS) 

Air hujan yang jatuh ke permukaan bumi akan mengalir di permukaan bumi dan

kemudian masuk ke dalam alur sungai dan mengalir sebagai aliran sungai.

Kawasan di permukaan bumi yang bila turun hujan air itu masuk ke suatu aliran

sungai tertentu disebut sebagai Daerah Aliran Sungai atau dikenal sebagai DAS.

Jadi, besar atau kecilnya debit air sungai, selain ditentukan oleh tingginya curah

hujan juga ditentukan oleh luas DAS.

Struktur Aliran Sungai 

Aliran sungai di suatu kawasan atau di dalam DAS dapat kita umpamakan seperti

sebatang pohon. Sungai utama sebanding dengan batang pohon, dan anak-anak 

sungai sebanding dengan cabang-cabang pohon dan rantingnya. Ibarat sebatang

 pohon, makin besar sungai itu, maka makin banyak pula anak-anak sungai yang

mengalirkan aliran airnya ke dalam sungai utama. Pada sistem aliran sungai,

cabang sungai yang paling luar atau yang terjauh dari sungai induk disebut sengansungai orde satu. Pertemuan antara dua sungai orde satu menghasilkan sungai

orde dua dan seterusnya sampai ke sungai induk.

Jadi, makin besar sebuah sungai berarti makin banyak cabang dan anak-anak 

sungainya. Dengan demikian pula dengan debit sungai, makin banyak cabang atau

anak sungai, maka makin besar pula debit sungai induknya.

Sungai dan Banjir 

Aliran sungai sangat erat hubungannya dengan banjir. Banjir di sekitar aliran

sungai, seperti yang terjadi di Australia dalam bulan Januari ini, terjadi karenavolume air termukaan yang masuk ke dalam aliran sungai melebihi kapasitas alur 

sungai untuk menampungnya.

Aliran sungai dimulai dari daerah yang lebih tinggi di kawasan pegunungan atau

 perbukitan dan berakhir di kawasan pesisir atau tepi pantai. Daerah tempat aliran

sungai berawal disebut sebagai bagian hulu sungai, dan daerah tempat aliran

sungai berakhir disebut sebagai bagian hilir. Di antara kedua daerah tersebut

terdapat daerah pertengahan yang merupakan daerah transisi. Jadi, dalam kondisi

ideal, daerah aliran sungai dapat dibedakan menjadi bagian hulu, bagian hilir dan

 bagian pertengahan.

Berdasarkan kondisi fisiknya, sungai terbagi menjadi 3 yaitu :

7/22/2019 Sungai Adalah Aliran Air Di Permukaan Tanah Yang Mengalir Ke Laut

http://slidepdf.com/reader/full/sungai-adalah-aliran-air-di-permukaan-tanah-yang-mengalir-ke-laut 2/5

1.  Bagian hulu, pada kondisi hulu aliran air deras, batu-batuan juga besar 

dan erosi yang terjadi adalah erosi vertikal ke bawah (air terjun).

Daerah hulu adalah daerah awal aliran sungai, dan berada di daerah

 pegunungan atau perbukitan. Sungai-sungai di daerah hulu memiliki ciri-

ciri antara lain :

o  Memiliki lembah sungai berbentuk “V”. 

o  Debit airnya relatif kecil dan sangat dipengaruhi oleh curah hujan.

o  Kondisi dasar sungai berbatu-batu.

o  Erosi oleh aliran air sungai terutama terjadi ke arah vertikal (aliran

air sungai mengerosi dasar sungai).

o  Aliran sungai mengalir di atas batuan induk (country rocks).

o  Aliran sungai mengerosi batuan induk.

o  Aliran sungai cenderung relatif lurus.o  Tidak pernah terjadi banjir (air sungai yang meluap) karena air 

segera mengalir ke hilir.

2.  Bagian tengah, pada bagian ini aliran air sudah agak tenang, batu-batuan

 juga sudah tidak besar lagi dan erosi yang terjadi ke samping/horizontal.

3.  Pada bagian hilir, pada bagian ini aliran air sudah tenang, batu-batuan

 juga sudah berubah menjadi kental/pasir dan sudah jarang terjadi erosi.

Daerah hilir adalah daerah akhir aliran sungai, dan di dataran rendah tepi

 pantai. Sungai-sungai di daerah hilir dapat memiliki ciri-ciri antara lain :

o  Memiliki lembah sungai berbentuk “U”. 

o  Aliran air permanen meskipun debit aliran sungai dapat

dipengaruhi oleh curah hujan (musim).

o  Di dalam alur sungai cenderung terjadi pengendapan, dan aliran air 

sungai mengalir di atas endapannya sendiri.

o Mendapat air dari alur yang berasal dari daerah hulu, dan kondisidebit dipengaruhi oleh kondisi daerah hulu.

o  Dapat terjadi banjir bila debit air yang datang dari daerah hulu

melebihi daya tampung saluran sungai yang ada di daerah hilir.

o  Daerah genangan air sungai ketika banjir dikenal sebagai daerah

dataran banjir, dan di dataran ini muatan yang dibawa oleh air 

sungai ketika banjir sebagian diendapkan.

o  Aliran sungai cenderung berkelok-kelok membentuk pola aliran

sungai yang dikenal sebagai meander.

o  Sungai cenderung mengerosi ke arah lateral (mengerosi tebing

sungai).

7/22/2019 Sungai Adalah Aliran Air Di Permukaan Tanah Yang Mengalir Ke Laut

http://slidepdf.com/reader/full/sungai-adalah-aliran-air-di-permukaan-tanah-yang-mengalir-ke-laut 3/5

 

Sumber Air 

Air sungai bisa berasal dari air hujan (terutama di daerah tropis) dan bisa pula

 berasal dari es yang mencair di gunung atau pegunungan (terutama di daerah

empat musim). Oleh karena itu, debit air sungai bisa sangat dipengaruhi oleh

musim.

Sungai berdasarkan sumber airnya , dibedakan menjadi :

1.  Sungai Hujan : Sungai yang aliran airnya berasal dari air hujan. Contoh :

Sungai Cisadane, Sungai Mahakam.

2.  Sungai Gletser : Sungai yang terbentuk dari es yang mencair.

3.  Sungai Campuran : Sungai yang aliran airnya berasal dari campurangletser dan air hujan. Contoh Sungai Digul (Papua) dan Sungai

Memberano (Papua) 

Pengaruh Musim 

Di Indonesia yang berada di daerah tropis, debit air sungai akan tinggi bila musim

hujan dan rendah di musim kemarau. Sementara itu, di daerah empat musim, debit

aliran sungai meningkat ketika musim dingin berakhir karena salju

mencair.Sungai berdasarkan debit aliran airnya :

1.  Sungai permanen : Sungai yang debitnya stabil dan tidak dipengaruhi

oleh musim. Contoh Sungai Mahakam, Sungai Barito, Sungai Musi dan

Sungai Kapuas.

2.  Sungai periodik : Sungai yang aliran airnya dipengaruhi oleh musim,

meluap ketika musim hujan dan kering ketika musim kering. Contoh

Sungai Ciliwung, Sungai Cisadane.

3.  Sungai Episodik ; sungai yang aliran airnya ada hanya di musim

 penghujan, contoh Sungai Kasada di Sumba.

Sungai, berdasarkan stadia erosinya dapat dibedakan menjadi:

1.  Sungai Muda, dengan ciri-ciri

o   penampang melintang sungai berbentuk V

o   banyak dijumpai air terjun

o  tidak terjadi pengendapan

o  erosi vertikal efektif 

o  relatif lurus dan mengalir di atas batuan induk 

2.  Sungai Dewasa, dengan ciri-ciri

o   penampang melintang sungai berbentuk U

o  erosi relatif kecil

o   banyak bermunculan cabang-cabang sungai

7/22/2019 Sungai Adalah Aliran Air Di Permukaan Tanah Yang Mengalir Ke Laut

http://slidepdf.com/reader/full/sungai-adalah-aliran-air-di-permukaan-tanah-yang-mengalir-ke-laut 4/5

o  erosi lateral efektif 

3.  Sungai Tua dengan ciri-ciri

o   penampang melintang sungai berbentuk cawano  erosi lateral sangat efektif 

o  anak sungai lebih banyak 

o   bermeander 

o  kemiringan datar 

- Sungai Muda : Aliran bentuk dari sungai nya rata – rata lurus dan sedikit

mengalami sedimentasi pada anak  – anak sungai

- Sungai Tua : Aliran bentuk sungai berbelok  – belok, banyak mempunyai anak 

sungai dan pembelokan alaiaran sungai terdapat sedimentasi yang bayanak sesuai

transportasi ukaran butir - Sungai Tua mengalami Muda : Sungai yang mencirikan Bagian hilir sungai

menagalami penyempitan aliran

Berdasarkan istilah geologi, aliran sungai digolongkan menjadi 4 (empat)

stadia perkembangannya, yaitu : (1) stadia lahir, (2) stadia muda, (3) stadia

dewasa, dan (4) stadia umur tua. Pada stadia lahir keadaan sungai belum tererosi,

dimana pada stadia ini air tanah sangat berperan sehingga aliran sungai kadang-

kadang mengalir dan kadang-kadang tidak mengalir. Sungai pada stadia muda,

kondisinya masih didukung oleh aliran air tanah alirannya terus menerus,

sementara sungai pada stadia dewasa, kondisi air sungai umumnya lebih keruh

dan lebih dalam dibandingkan dengan sungai muda, memiliki daerah dataran

 banjir, umumnya terdapat di lembah-lembah yang luas, disamping itu dasar aliran

tersusun oleh lumpur, liat, debu atau pasir. Sedangkan sungai pada stadia tua

telah hampir mencapai tingkat dasar geologinya, dimana selama banjir, dasar 

sungai tua tergores dan bahan-bahan ini diendapkan pada daerah dataran banjir 

yang luas. Sebagian besar wilayah Kalimantan Tengah, sumberdaya air yang

utama adalah berupa sungai-sungai yang besar dan terdapat di hampir seluruh

kabupaten.

Sungai-sungai secara garis besar terbagi dalam beberapa Daerah Aliran

Sungai (DAS). Daerah Aliran Sungai (DAS) menurut definisinya adalah suatu

daerah yang dibatasi (dikelilingi) oleh garis ketinggian dimana setiap air yang

 jatuh dipermukaan tanah akan dialirkan melalui satu outlet. Dengan demikian,

7/22/2019 Sungai Adalah Aliran Air Di Permukaan Tanah Yang Mengalir Ke Laut

http://slidepdf.com/reader/full/sungai-adalah-aliran-air-di-permukaan-tanah-yang-mengalir-ke-laut 5/5

dalam suatu DAS ada tiga komponen yang berpengaruh terhadap mekanismenya,

yaitu :

1. Komponen masukan yang berupa curah hujan

2. Komponen output yang berupa debit aliran dan sedimen

3. Komponen proses yang berupa manusia, vegetasi, tanah, iklim dan topografi

Kualitas Daerah Aliran Sungai (DAS) disuatu wilayah setidaknya dapat

diamati dengan pendekatan 5 indikator, yaitu :

1. Indikator Kuantitas Air, yang dapat dilihat dari besarnya air limpasan permukaan

maupun debit air sungai

2. Indikator Kualitas Air, yang dapat dilihat dari kualitas air limpasan, air sungai

maupun air sumur warga

3. Indikator Perbandingan Debit Maksimum dan Debit Minimum, yang dapat

didekati dengan lamanya genangan dan tingginya banjir (genangan)

4. Indikator Muka Air Tanah, yang dapat didekati dengan pengeboran tanah (untuk 

air tanah dangkal) dan pendugaan geolistrik (untuk air tanah dalam)

5. Indikator Curah Hujan, yang dapat didekati dengan menghitung tingginya curah

hujan pada daerah tangkapan