SYAHRIR ABDUSSAMAD

download SYAHRIR ABDUSSAMAD

of 9

Transcript of SYAHRIR ABDUSSAMAD

  • 5/26/2018 SYAHRIR ABDUSSAMAD

    1/9

    Syahrir Abdussamad, Studi Power System dalam Mendukung Perangkat Base Station Sub-Sistem

    STUDY POWER SYSTEMDALAM MENDUKUNG PERANGKAT BSS (BASE STATION SUB-SYSTEM)

    DI SITE INDOSAT KABUPATEN GORONTALO(Studi Kasus Power System Pada Site Indo sat Kabu paten Gorontalo)

    SYAHRIR ABDUSSAMADJurusan Teknik Elektro Universitas Negeri Gorontalo

    AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana cara kerja dari power system di

    site Indosat kabupaten gorontalo, menghitung jumlah jam kerja genset dan kemampuan backup

    batterydi site Indosat dalam kurun waktu 1 tahun.Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah, data genset, data Rectifier dan battery,

    data pemadaman dan operasi genset,Dari hasil analisis data diperoleh, cara kerja dari power system sudah bekerja sesuai

    dengan fungsi masing-masing komponen kontrol yang ada pada panel kontrol. Dapat diketahuiwaktu backup battery dengan estimasi beban maksimun, Power system site BSC LimbotoPT.Indosat telah melakukan back up sebanyak 161 jam dengan baik tanpa menyebabkanperangkatfaulty disebabkan suplaipower yang tidak ada.Kata kunci: Power system,Back up, dan Kontrol sistem

    Pada bidang industri telekomunikasi,

    listrik merupakan kebutuhan dasar yang sangat

    mempengaruhi pelaksanaan suatu proses

    operasional. Dengan semakin dikembangkannya

    ilmu tentang kelistrikan semakin banyak

    kemudahan-kemudahan yang ditemukan untuk

    mendukung aktivitas manusia. Salah satu bentuk

    upaya yang dilakukan pemerintah untuk

    memenuhi kebutuhan energi listrik bagi

    masyarakat adalah membangkitkan energi listrik

    dengan mengkonversi berbagai macam energi

    lain menjadi energi listrik. Salah satu bentuk

    pengkonversian energi lain itu adalah

    membangkitkan energi listrik dengan

    menggunakan energi gerak (mekanik) atau biasa

    disebut Pembangkit Listrik Tenaga Diesel.Pembangkit Listrik Tenaga Diesel tidak

    hanya ditemukan pada unit-unit pembangkit

    listrik milik Perusahaan Listrik Negara (PLN)

    saja, namun juga digunakan pada industri

    sebagai suplai listrik cadangan bila terjadi

    gangguan pada suplai listrik dari PLN.Dalam hal menjaga kontinuitas suplai

    daya listrik di site Indosat dalam mendukung

    operasional perangkat BSC, Transmisi dan BTS

    menggunakan genset dengan prinsip Pembangkit

    Listrik Tenaga Diesel dan battery rectifiersebagai

    suplai daya pengganti apabila terjadi gangguan

    dari perusahaan listrik negara.Pada proses peralihan suplai daya listrik

    ada tahapan-tahapan yang terjadi dimulai dari

    adanya gangguan pada distribusi PLN sampai

    akhirnya genset bisa menjalankan fungsinya

    sebagai power supply pengganti dengan waktu

    tertentu. Apabila PLN tidak mensuplai dan genset

    bermasalah maka battery yang terdapat dalam

    rectifier berfungsi sebagai back up supply power

    ke beban. Melalui skripsi ini penulis bermaksud

    mendeskripsikan bagaimana tahapan-tahapan

    tersebut terjadi berdasarkan rangkaian kontrol

    yang digunakan pihak Indosat dalam menjaga

    kontinuitas suplai daya listrik.TINJAUAN UMUM TEKNOLOGI

    TELEKOMUNIKASI SELULERTeknologi seluler nirkabel merupakan

    solusi penyediaan sarana telekomunikasi untuk

    pengguna yang mempunyai mobilitas tinggi.

    Beberapa kelebihan yang ditawarkan oleh

    teknologi nirkabel seluler dibandingkan dengan

    teknologi telekomunikasi dengan kabel : Mobilitas pengguna yang tinggi

    Pembangunan infrastruktur yang lebih

    cepat dan pemeliharaan yang mudah Kapasitas pelanggan yang lebih banyak, dll

  • 5/26/2018 SYAHRIR ABDUSSAMAD

    2/9

    MEDIA ELEKTRIK, Volume 3 Nomor 1, Juni 2008

    Arti Nirkabel sendiri adalah akses sistem ke

    pelanggannya tidak menggunakan kabel,

    melainkan lewat udara. Arti Seluler adalah area

    pelayanannya terbagi-bagi atas area yang

    kecil-kecil, atau yang disebut dengan sel

    (Gambar.1). Dimana tiap sel, akan dilayani

    minimal oleh satu buah perangkat radio yang

    disebut RadioTransceiver Station atau BTS.5

    17 9 6

    3 25 11 8 10

    1 49 6 12 7

    2310 5 11

    19

    Gambar 1. Sistem networkselulerAdapun Base Station Systemterdiri

    atas : a. Base Transceiver sytem (BTS)Bertanggung jawab atas tugas yang

    berkenaan dengan komunikasi radio untukkonektivitas pelanggan dengan jaringanseluler lewat interfaceudara.b. Base Station Controller (BSC)

    Mengkoordinasikan satu grup yang terdiriatas sejumlah BTS. Jumlah maksimum yangdapat dikoneksikan ke satu buah BSCtergantung dari kemampuan BSC tersebut.c. Transcoding and Adaptation Rate (TRAU)

    Bertanggung jawab mengubah sinyal atau

    data yang dikompresi/tidak terkompresi dari/ke

    BSC/MSC, kemudian merubah data 64 Kbps

    dari MSC ke 16 Kbps pada BSS, dan juga

    sebaliknya. Pada penempatannya TRAU dapat

    berada pada sisi MSC ataupun sisi BSC.Penempatan perangkat tower, BTS, BSC

    dan TRAU bisa terdapat pada satu site. Jikapenempatan BTS terpisah dari BSC, makakeduanya akan dihubungkan denganmenggunakan perangkat radio microwave.

    Perangkat pada site selular dapat dibagimenjadi 2 kategori, yaitu :

    Perangkat radio : Perangkat yang digunakan

    untuk komunikasi via radio. Perangkat radio

    terdiri atas : BTS, Microwave Link.

    Perangkat penunjang : Perangkat selain dari

    perangkat radio yang berfungsi sebagai

    penunjang bagi sistem site selular secara

    keseluruhan. Perangkat pendukung ini

    berkaitan dengan bangunan (sipil), mekanik

    dan juga elektrik sehingga bisa juga disebutCivil, Mechanical and Electrical (CME).

    Pada site selular umumnya mempunyaikonfigurasi bangunan/komponen :

    Tower : Tower adalah struktur yang

    digunakan untuk menempatkan perangkat

    antena, sebagai interfacekomunikasi lewat

    udara. Fungsi tower sangat penting untuk

    menjamin cakupan area pada komunikasi

    selular. Antena yang terpasang pada tower

    komunikasi selular dibagi menjadi 2

    macam yaitu antena untuk BTS dan antena

    untuk microwave.

    Pagar : Pada site selular pagarmemegang peranan sangat pentingdalam menunjang faktor keamanan.Pagar menjadi pembatas utama dariarea site dengan lingkungan sekitarnya.

    Shelter : Shelter adalah sebagai tempat yang

    sifatnya semi permanen untuk menempatkan

    perangkat radio serta perangkat penunjang

    lain. Shelter ini harus memberikan

    perlindungan bagi perangkat didalamnya,

    baik dari faktor eksternal dan internal.

    Elektrikal : Sistem utama yang merupakan

    penunjang perangkat radio adalah sistemkelistrikan (elektrik), dimana fungsi utamanya

    adalah mendistribusikan daya ke tiap

    perangkat elektrik di site. Yang termasuk

    sistem kelistrikan ini antara lain sistem alarm,

    sistem pengamanan perangkat (grounding

    system) dan air conditioner.

    Genset dan rumah genset : Genset digunakan

    sebagi cadangan daya listrik AC jika PLN

    padam. Genset biasa dipakai pada lokasi site

    yang diketahui frekuensi padamnya lama, atau

    juga pada lokasi yang terdapat perangkat

    urgent (misal: seperti terdapat perangkat BSCatau MSC). Pada site juga dilengkapi dengan

    perangkat battery cadangan pada rectifier

    sehingga sebagai komponenpenunjang power

    supply seandainya PLN padam dan genset

    bermasalah.

    Tinjauan Umum Peralihan Power SystemPada proses peralihan power supply

    utama dari PLN ke genset (process transfer load)

    memerlukan pemutusan power supply dengan

    tegangan waktu (break system) tertentu. Jika

    kondisi normal kembali maka suplai listrik pada

    beban akan dilayani lagi oleh PLN (proses

  • 5/26/2018 SYAHRIR ABDUSSAMAD

    3/9

    Syahrir Abdussamad, Studi Power System dalam Mendukung Perangkat Base Station Sub-Sistem

    retranfer load). Genset harus selalu dalamkeadaan siaga karena jika sewaktu-waktuterjadi gangguan pada power supply PLNyang menyebabkan terputusnya suplai daya,maka secara otomatis pembangkit cadanganakan bekerja untuk mensuplai daya melayanibeban (Gambar 2).

    SUPPLYGENSET

    SUPPLY PANEL BEBANRECTIFIER PERANGKAT

    PLN KONTROL BSSBATTERY

    Gambar 2. Diagram blok peralihanpower systemPOWER SUPPLY PLN

    Generator sinkron di pusat pembangkit

    biasanya menghasilkan tenaga listrik dengan

    tegangan antara 6 kV 20 kV yang kemudian

    dinaikkan menjadi 150 kV 500 kV dengan

    menggunakan transformator step-up. Saluran

    tegangan tinggi (STT) menyalurkan tenaga listrikmenuju pusat penerima kemudian tegangan

    diturunkan menjadi tegangan sub transmisi 70 kV.Pada gardu induk (GI) tenaga listrik yang

    diterima kemudian didistribusikan menuju trafo

    distribusi dalam bentuk tegangan menengah 20

    kV. Dari trafo distribusi yang tersebar di berbagai

    pusat beban, tegangan distribusi primer ini

    diturunkan menjadi tegangan rendah 220V/380V

    yang akhirnya diterima pihak pemakai.Power supply utama dari PLN yang

    diterima site Indosat melalui jaringan

    tegangan adalah 13 kV dalam 1 jalur yaitujalur PLN yang dihubungkan interlockdengangenset. Dimana PLN dengan genset yangdioperasikan secara otomatis.POWER SUPPLY GENSET DAN

    BATTERY RECTIFIERPusat listrik tenaga diesel adalah jenis

    pusat pembangkit listrik yang digunakan pada

    sistem yang kecil dengan daya relatif kecil. Untuk

    mendukung kinerja yang efisien pada proses

    peralihan dibutuhkan peralatan pendukung yangmengatur dan mengawasi jalannya operasi.

    Cara mengasut genset sebagai power

    supply genset antara lain dapat dilakukan secara

    otomatis, semi otomatis dan manual. Pada

    pengasutan genset secara otomatis jika sumber

    listrik utama (PLN) terputus, genset secara

    otomatis bekerja sendiri baik daya genset tersebut

    diperlukan atau tidak. Sedangkan pada

    pengasutan genset secara semi otomatis, jika

    sumber listrik utama (PLN) terputus genset secara

    otomatis bekerja sendiri jika daya diperlukan.

    Pada pengasutan genset secara manual,

    pengoperasiannya dapat menggunakan saklar

    tekan pada panel yang berada di dalam ruang

    genset. Power supply pengganti atau cadangan

    yang digunakan di site Indosat menggunakan

    prinsip pembangkit listrik tenaga diesel dengan

    generator-set sebagai pembangkit tegangannya.

    Dalam pengoperasian genset pada site Indosat

    digunakan pengasutan secara otomatis dan

    manual (Gambar.3).

    Gambar 3. Sistem Mesin DieselGenerator

    Generator adalah sumber energi listrikyang menggunakan magnet untuk mengubahenergi mekanis menjadi energi listrik. Secarasederhana generator bekerja ketika suatugaya gerak listrik terinduksi di dalamkonduktor yang memotong atau dipotongoleh medan magnet (Petruzella, 2001).

    Gambar 4. Generator SetJumlah tegangan yang diinduksikan

    pada penghantar saat penghantar bergerak

    pada medan magnet bergantung pada :

  • 5/26/2018 SYAHRIR ABDUSSAMAD

    4/9

    MEDIA ELEKTRIK, Volume 3 Nomor 1, Juni 2008

    1) Kekuatan medan magnet. Makin kuat

    medan magnet makin besar tegangan

    yang diinduksikan.

    2) Kecepatan pada penghantar yangmemotong fluks. Bertambahnyakecepatan penghantar menambahbesarnya tegangan yang diinduksikan.

    3) Sudut pada tempat penghantar memotong

    fluks. Tegangan maksimum diinduksikan

    apabila konduktor memotong pada 90oC dan

    tegangan yang lebih rendah diinduksikan

    apabila sudut itu kurang dari 90o.

    4) Panjang penghantar pada medan magnet.Jika penghantar digulung menjadikumparan yang terdiri dari beberapa lilitan,

    panjang efektif bertambah dan teganganyang diinduksikan akan bertambah.

    Dalam melakukan kerjanya untuk

    menghasilkan energi listrik generator arus

    bolak balik atau alternator yang digunakan di

    site Indosat memerlukan suplai arus DC untuk

    lilitan medan. Daya DC ini diberikan oleh suatu

    generator DC kecil yang dihubungkan dengan

    poros alternator. Generator DC kecil ini disebut

    penguat (exciter) (Gambar.5).Transformator /AVR

    Transformator/AVR dapat diklasifikasi-

    kan sebagai transformator distribusi atau

    sebagai transformator daya. Istilah tranformator

    distribusi pada umumnya dimaksudkan untuk

    transformator yang nilainya 500 kVA ke bawah

    dengan nilai tegangan tingginya 67000 V ke

    bawah dan nilai tegangan rendahnya 15000 V

    ke bawah. Transformator dengan nilai kVA dan

    nilai tegangan yang lebih tinggi dianggap

    sebagai transformator daya (Lister, 1988).Rectifier dan Battery

    Rectifier (Gambar 5) adalah perangkat

    yang merupakan bagian daripower systemdi site

    Indosat dimana berfungsi untuk menyearahkan

    arus atau mengubah arus dari AC ke DC dan di

    distribusikan ke beban. Adapun perangkat di

    rectifier adalah gabungan dari sejumlah

    komponen yang juga berfungsi sebagai switch

    over antarapower supplyAC dengan DC.Battery (Gambar 6) adalah bagian dari

    power system yang cukup vital mengingat

    perannya sebagai penyuplai power terhadap

    perangkat BSS apabila PLN/Genset mengalamimasalah. Pada site-site tertentu dimana tidak

    terdapat genset, battery adalah backup apabila

    PLN mengalami gangguan yang akan langsung

    berfungsi sebagi power supply apabila PLN

    mengalami kegagalan inputsuplai ke perangkat.

    Gambar 5. Rectifier Emerson

    Gambar 6. Battery RectifierBeban

    Secara umum klasifikasi beban dibagiatas dua yaitu beban prioritas dan beban nonprioritas. Pengelompokkan beban pada siteIndosat dibedakan atas 2 yaitu priority loaddan non-priority load. Adapun priority loadadalahMSC, BSC (Gambar 7) dan transmisi

    sedangkan yang merupakan non-priority loadadalah BTS (Gambar 8), lampu penerangan,

    Air Conditioner (AC) dan perangkat elektrikallainnya di siteIndosat.

    Cara menghitung waktu daya tahanbatteray terhadap beban adalah denganmembandingkan kapasitas Amperehoursdengan Kapasitas beban terpasang sepertirumus di bawah ini:

  • 5/26/2018 SYAHRIR ABDUSSAMAD

    5/9

    Syahrir Abdussamad, Studi Power System dalam Mendukung Perangkat Base Station Sub-Sistem

    Q1 dan kontaktor Q1 yang bersamaan meng-

    onkan saklar dan kontaktor Q2 secara automatis.

    Gambar 7. BSC M900

    Gambar 8. BTS 312Sistem Pengaman Kontrol - Interlock

    Interlock kerap digunakan dalampengontrolan motor yaitu bila dua motor akanbekerja dengan arah putaran yang berbeda.Di site Indosat prinsip ini juga digunakandalam peralihan suplai listrik dari PLN kegenset maupun sebaliknya.

    Interlock di sini merupakan suatuproses penghubungan rangkaian powersupply ke bus. Rangkaian interlock (Gambar

    9) terdapat dalam kotak panel yang mengaturkerja MCB. Dimana saat terjadi gangguanpada suplai listrik PLN, MCB PLN membukadan MCB genset menutup sehingga suplaidaya listriknya dilakukan oleh genset. Contohprinsip kerja proses interlockingdapat dilihatpada diagram garis berikut (Kissel, 1997).

    Bila Tegangan akan masuk pada Q1

    maka system secara automatis akan men-

    onkan kontaktor Q1 dan saklar Q1 serta secara

    bersamaan akan meng-offkan Q2 dengan

    membuka saklar Q2.sebaliknya apabila terjadi

    gannguan pada Q1 secara automatis Q2 akanmemasok ke Baban dengan meng-offkan saklar

    Gambar 9. Sistem Interlockpada ATS PT.Indosat

    HASIL DAN PEMBAHASANData Teknis

    Berikut ini adalah data-data teknis dari

    perangkat power system peralatan peralihan

    dan distribusi suplai daya listrik di PT. Indosat

    pada beberapa site adalah sebagai berikut:a. Data Genset

    Dalam proses suplai daya listrik dari

    genset pada site BSC Limboto PT. Indosat

    menggunakan 1 unit genset yang interlock

    dengan PLN dimana dioperasikan secara

    otomatis maupun secara manual. Untuk saat ini

    hanya ada 1 genset Denyo berkapasitas 30KVA genset yang beroperasi untuk mendukung

    perangkat yang berada di dalam 2 buah shelter

    yaitu: shelter BSC dan Transmisi/BTS Room

    dengan masing shelter dilengkapi dengan

    rectifieryang berbeda jenis dan kapasitasnya.

  • 5/26/2018 SYAHRIR ABDUSSAMAD

    6/9

    MEDIA ELEKTRIK, Volume 3 Nomor 1, Juni 2008

    Tabel 1. Data Genset PT. IndosatNAME PLATE GENSET 1

    Merk DenyoProduksi Denyo-IndonesiaType DC-35 SPK-DATegangan Maksimum 400 VKapasitas Terpasang 30 KVA

    Arus Maksimum 43,3 AFrekuensi 50HzFaktor Kerja (Cos f ) 0,8Putaran 1500rpm

    b. Data Recti f ier & BatteryRectifier yang digunakan dalam power

    system pada site BSC Limboto PT. Indosat

    sebanyak 3 unit yang terdiri dari 1 unit untuk

    Transmisi PDH/BTS GSM 900/SDH Backbone

    terletak di shelterTransmisi/BTS roomdan 2 unit

    untuk BTS CDMA/MGW CDMA/BSC GSM 900.

    Setiap rectifiermempunyai kapasitas batteryyang

    berbeda, sehingga pengaturan beban sangat

    penting dilakukan untuk menghindari fault-nya

    perangkat yang disebabkan over load capacity

    baik pada sisi signalink BSC maupun transmisi

    perangkat BSS.Tabel 2. Data Rectifier dan Battery PT. Indosat

    No. Merk Tahun Kapasitas Battery Jumlah LokasiProduksi (A) (V) Unit

    1. Hariff 2003 5 x 25 2x54AH 1 BTS8 x 25 Room2. Emerson 2007 3x54AH 1 BSC8x 35 Room3. Power 2005 2x420AH 1 BSC

    Eltek RoomWestindo

    1. Proses Kerja PeralihanProses pengalihan sumber daya listrik

    terdiri atas dua proses yaitu transfer load

    (pengalihan beban atau catu daya utama ke

    catu daya pengganti) dan retransfer load

    (pengalihan kembali dari catu daya pengganti

    ke catu daya utama). Pada proses transfer load

    tahapan-tahapan proses yang terjadi sebelum

    genset beroperasi melayani beban adalah:a. Gangguan pada distribusi PLNb. PLN offc. Genset on

    Dalam proses peralihan dimana genset on

    terlebih dahulu mesin harus start sampai

    memperoleh putaran nominal dan menghasilkan

    tegangan yang diinginkan kemudian genset baru

    bisa bekerja menyuplai listrik ke beban yaitu

    perangkat BSS.Saat terjadi gangguan atau pemutusan

    saluran distribusi PLN dan kontaktor PLN off

    mesin tidak langsung bekerja untuk menghasilkan

    putaran tetapi memberikan jeda waktu toleransi

    pemutusan selama 5 detik. Kemudian untuk

    memperoleh putaran nominal genset sebesar

    1500 rpm hingga kontaktor genset ondibutuhkan

    waktu selama 10 detik. Dengan demikian total

    waktu yang dibutuhkan untuk proses transfer load

    adalah selama 15 detik. Setelah kontaktor genset

    on arus listrik kembali mengalir melalui rangkaian

    daya untuk mensuplai beban.Apabila gangguan pada saluran

    distribusi PLN telah diperbaiki dan normal

    kembali suplai daya listrik kembali dialihkan ke

    catu daya utama yaitu PLN melalui tahapan-

    tahapan dalam proses retransfer load berikut:a. Normalitas tegangan PLNb. Kontaktor genset offc. Kontaktor PLN on

    Pada proses retransfer loadwaktu yangdibutuhkan untuk mengalihkan kontaktor genset

    ke kontaktor PLN adalah selama 1 detik.2. Data Pemadaman PLN dan Operasi Genset

    Beberapa data pemadaman saluran

    distribusi PLN ke site BSC Limboto PT. Indosat

    yang terjadi selama tahun 2006-2008 dapat dilihat

    pada lampiran dengan uraian sebagai berikut:Tabel 3. Beberapa Data Genset Hours

    No. Bulan/Tahun Genset Hours (jam)1. November 2006 652. Juli 2007 893. Desember 2007 1124. Mei 2008 161

    Dalam suatu sistem kelistrikan terdapat

    berbagai komponen yang bekerja dalam mencapai

    keberhasilan pelayanan beban listrik. Komponen-

    komponen listrik ini dihubungkan sedemikian rupa

    dalam suatu rangkaian pengendali atau rangkaian

    kontrol masing-masing komponen dapat mengatur

    serta mengendalikan input dan output dari sistem

    tersebut termasuk pada kondisiterjadinya gangguan

    maupun kondisi normal.Pada dasarnya prinsip kerja PLN dan

    genset pada PT. Indosat menggunakan sistem

    interlock (Gambar 10) sehingga jika salah satu

    sumber sedang mensuplai beban, sumber lainnya

    tidak beroperasi. Pada proses peralihan PLN ke

    genset, PLN interlockdengan genset yang

  • 5/26/2018 SYAHRIR ABDUSSAMAD

    7/9

    Syahrir Abdussamad, Studi Power System dalam Mendukung Perangkat Base Station Sub-Sistem

    dioperasikan secara otomatis sedangkan

    apabila sistem automatisasi PLN dengan

    genset gagal, maka dapat dilakukan switch

    overdengan cara manual.

    Gambar 10. Diagram ATS PLN dan GensetSistem interkoneksi dan backupyang

    berlaku pada power system di Site BSC

    Limboto PT. Indosat yaitu:1. Kontaktor PLN dengan kontaktor genset

    saling interlock.2. COS dengan kontaktor PLN dan

    kontaktor genset saling terpisah.3. Battery pada rectifier akan mem-backup

    secara automatis apabila terjadi kegagalan

    supply power dari PLN maupun genset.Dalam mengoperasikan genset

    berdasarkan sistem interkoneksi di atas harus

    diperhatikan syarat-syarat dan ketentuan di

    mana sebelum salah satu kontaktor di on,

    kontaktor lainnya harus dalam kondisi off.3. Proses Kerja Peralihan PLN ke Genset

    Secara Otomatis

    a. Gangguan dan Normalitas Tegangan

    pada Saluran Distribusi PLNGangguan pada saluran distribusi PLN

    biasanya terjadi karena beberapa hal, antara lain:1) Tegangan lebih (over voltage)2) Arus lebih (over current)3) Arus kurang ( low current )4) Hubung singkat (short circuit)5) Gangguan alam

    6) Hilang phase (phase failure)

    Adanya gangguan pada saluran distribusi

    PLN dideteksi oleh rangkaian Automatic Main

    Failure (AMF) genset (lihat Lampiran) padamodul

    Deepsea 407. Pada kondisi normal modul

    Deepsea 407 mengirimkan sinyal normalitas

    tegangan saluran distribusi PLN dan

    memerintahkan Automatic Transfer Switch (ATS)

    untuk berada pada posisi kontaktor PLN on.

    Sedangkan pada kondisi terjadi gangguan sinyal

    yang kontaktor genset on.b. Kontaktor PLN ON - Genset OFF

    Kontaktor PLN on apabila sinyal dari

    AMF mengindikasikan bahwa saluran distribusi

    PLN dalam kondisi normal dan menjadi off

    apabila AMF mengirimkan sinyal bahwa saluran

    distribusi PLN mengalami gangguan.Pada kondisi kontaktor PLN on tegangan

    masuk ke kontak Rp1, Rp2 dan Rp3 dengan

    sebelumnya untuk Rp2 melalui VCR. Saat itu

    tegangan akan mengaktifkan saklar pada relayT1

    yang langsung membuat kontaktor C1 energize

    sehingga membuat suplai listrik akan masuk

    kedalam shelter perangkat BSS. Hal ini dapat

    dilihat dengan lampu tanda PLN onakan menyala

    dan lampu tanda PLN offakan mati. Saat Rp3 on

    maka ini akan menyebabkan NC dari Rp3 akan

    membuka sehingga kontaktor C2 untuk genset

    secara interlock akan off. Arus tidak akan

    membuat kontaktor C2 energize kemudian akan

    membuat genset off sehingga rangkaian ATS ini

    bisa mensuport perangkat dengan suplai dari

    PLN.c. Kontaktor Genset ON - PLN OFF

    Kontaktor genset on apabila sinyalkeluaran dari AMF modul Deepsea 407mengindikasikan bahwa saluran distribusiPLN dalam kondisi sedang terjadi gangguanyang disebabkan seperti hal-hal diatas.

    Pada kondisi kontaktor genset on hal ini

    diawali dengan anomali yang terjadi pada jaringan

    distribusi PLN sehingga sehingga hal ini selain

    diinfokan oleh modul Deepsea juga dapat di

    deteksi oleh VCR dan juga Rp3 yang secara

    otomatis akan membuat off kontaktor C1 dari

    PLN. Adapun pada rangkaian ATS genset off-nya

    atau terganggunya PLN akan membuat relayRG

    akan membaca perintah menjalankan genset dan

    membuat T1 tersuplai untuk menghitung waktu

    yang dibutuhkan oleh kontaktor C2 energize

    sekaligus mensuplai power ke dalam shelter

    perangkat BSS. Hal ini akan terus berlangsung

    sampai AMF Deepsea 407 mengirimkan sinyal

  • 5/26/2018 SYAHRIR ABDUSSAMAD

    8/9

    MEDIA ELEKTRIK, Volume 3 Nomor 1, Juni 2008

    bahwa jaringan distribusi PLN telah kembali

    normal, sehingga secara otomatis rangkaian ATS

    genset akan diputus dan suplai secara langsung

    dalam waktu 1 detik akan kembali switch overke

    PLN. Setelah beban berada pada PLN, T2 akan

    melakukan delay off terhadap genset untuk

    cooling down sampai waktu tertentu biasanya 30-

    60 detik. Hal ini bertujuan untuk menjaga

    performa mesin secara keseluruhan bisa

    terpelihara dengan baik.4. Proses Kerja Peralihan PLN ke Genset

    Secara ManualGangguan dan anomali jaringan

    distribusi PLN kembali dikirimkan sinyal oleh

    modul Deepsea 407 untuk segera bisa

    dilakukan backup pada power system ATS

    yang menjamin kontinuitas suplai power ke

    perangkat BSS. Apabila terjadi kegagalan padafungsi otomatis pada panel ATS maka di dalam

    panel terdapat sebuah komponen perangkat

    yang bisa membantu untuk mengatasi hal

    tersebut yaitu Change OverSwitch (COS).Langkah yang harus dilakukan untuk

    mengatasi hal tersebut adalah dengan meng-off-

    kan semua fungsi MSC yang terdapat dalam

    panel ATS kemudian pastikan genset sudah

    berfungsi dengan normal, putar saklar COS ke

    arah 2 (kanan) maka genset secara manual akan

    mensuplai beban tanpa melalui rangkaian ATS.

    Ini dapat juga digunakan apabila terjadi gangguan

    dalam panel ATS yang menyebabkan disfungsi

    dari rangkaian tersebut sehingga PLN tidak bisa

    otomatis suplai ke beban. Hal yang bisa kita

    lakukan adalah dengan meng-off-kan semua

    fungsi MCB pada ATS dan kemudian memutar

    saklar kearah 1 (kiri), sehingga PLN bisa

    langsung masuk tanpa melalui rangkaian ATS.

    Apabila gangguan pada ATS sudah bisa diatasi

    maka saklar COS dikembalikan ke posisi on, dan

    semua MCB dikembalikan pada posisi onsemua.5.Battery Rectifier ON, saat PLN OFF -

    Genset OFFMelihat kondisi bahwa gangguan PLN

    selalu bisa terjadi kapan saja, hal tersebut menjadi

    dasar dari diperlukannnya sebuah desain power

    system untuk mendukung perangkat BSS PT.

    Indosat sebagai back up terhadap suplai power

    utama yaitu PLN. Genset adalah salah satu

    alternatif terbaik sebagai prioritas kedua dalam

    mengatasi gangguan PLN tersebut. Di dalam shelter

    PT. Indosat terdapat juga rectifier yang selain

    berfungsi sebagai perangkat pendukung

    BSS juga sebagai sumber suplaipoweruntuk

    perangkat dalam hal ini diperankan oleh

    battery yang selalu terdapat dalam satu unit

    lengkap sebuah rectifier.Fungsi dari battery pada rectifier adalah

    memberikan alternatif ketiga sebagai suplai bagi

    perangkat BSS. Apabila terjadi gangguan PLN dan

    gagalnya back updari genset maka secara otomatis

    oleh system battery akan menjadi sumber suplai

    power bagi perangkat. Adapun sifatnya hal ini

    hanyalah sementara dalam waktu tertentu

    mengingat kapasitas battery yang tidak besar serta

    beban yang di suplai sifatnya tetap lama waktu

    kemampuan battery rectifier dalam menyokong

    perangkat BSS tergantung dari kapasitas battery

    setiap site yang terkadang berbeda-beda juga

    jumlah beban yang ditentukan dari seberapa banyak

    perangkat terpasang dan pada bagian prioritas atau

    non-prioritas beban itu diposisikan.Uji Waktu Perhitungan Backup Battery

    dengan Estimasi Beban Maksimal1. Rectifier Eltek-Westindo

    Iload = 125 A (Beban Max. BSC)Ibatt = 2 x 420 A H (Kapasitas Batt. Max)

    T= = 6 75Jadi untuk backup beban pada rectifierBSC maximal selama 6,75 jam.

    2. Rectifier EmersonIload= 30 A (Beban Max. BTS CDMA ) Ibatt= 3 x180 A=H18(Kapasitas Batt. Max )

    T=Jadi untuk backup beban terpasang

    pada rectifier Emerson maximal 18 jam3. Rectifier Harriff :

    Iload = 66 A ( 30A BTS GSM, 26A VSAT,10A Transmisi )

    Ibatt= 2 x 180=A5 45H

    T=Jadi untuk backup beban terpasangpada rectifier Hariff maximal 5,45 jam

    Efektifitas Genset Melayani Beban per

    Periode Tahun 2006-2008Dari tabel pada hasil penelitian di atas

    terlihat bahwa selama kurun tahun 2006-2008

  • 5/26/2018 SYAHRIR ABDUSSAMAD

    9/9

    Syahrir Abdussamad, Studi Power System dalam Mendukung Perangkat Base Station Sub-Sistem

    jumlah genset hoursdari genset menunjukan 161

    jam ini menunjukan bahwa gangguan PLN telah

    terjadi selama 161 jam, dimana terdapat juga

    gangguan yang sampai menyebabkan battery

    rectifier bekerja dikarenakan tidak bekerjanya

    perangkat ATS/AMF saat PLN off. Akan tetapi hal

    itu tidak sampai menyebabkan perangkat faulty

    karena tim teknikal dapat segera melokalisir

    problem dan melakukan repairsehingga problem

    ATS/AMF yang sempat terjadi bisa kembali

    berfungsi baik secara normal maupun secara

    darurat menggantikan peran dari battery sebagai

    power supply bagi perangkat BSS.

    4. Power system site BSC Limboto

    PT.Indosat telah melakukan back upsebanyak 161 jam dengan baik tanpa

    menyebabkan perangkat faulty

    disebabkan suplaipower yang tidakada.

    DAFTAR PUSTAKAAnonim, 2007.Aspek CME pada Pemeliharaan

    Site Sellular. 3G Technology Center.Kissel Thomas. 1997. Industrial Electronics,

    second edition. London: Pretice hallInternational.

    SIMPULAN1. Proses peralihan sumber daya listrik dari

    PLN ke genset (transfer load) pada PT.Indosat melalui tahapan (1) Gangguanpada distribusi PLN, (2) Kontaktor PLNoff, (3) Kontaktor genset on. Sedangkanperalihan sumber daya listrik kembali dariGenset ke PLN (retransfer load) melaluitahapan (1) Normalitas tegangan salurandistribusi PLN, (2) Kontaktor genset offdan (3) Kontaktor PLN on.

    2. Pengalihan sumber daya listrik dari PLN ke

    genset dan sebaliknya dari genset ke PLN PT.

    Indosat dilakukan secara otomatis dan secaramanual. Pada proses otomatis keseluruhan

    proses pengalihan dikontrol dengan

    menggunakan kontak-kontak relai dalam

    rangkaian kendali yang terhubung di dalam

    modul Deepsea 407. Sedangkan pada proses

    manual, tahapan proses menggunakan saklar

    COS tanpa memfungsikan perangkat baik itu

    kontaktor maupun relai yang berada dalam

    panel ATS/AMF.

    3. Back up power system dilengkapi juga dengan

    battery padarectifier yang secara otomatisakan

    memberikan suplainya kepada perangkatapabila terjadi gangguan PLN dan ATS/AMF

    tidak bisa meng-on-kan genset atau terjadi

    genset problem yang menyebakan gagalnya

    suplaipowerke dalam shelterperangkat BSS.

    Mehrotra Asha. 1996. GSM System Engineering.Artech House,inc. Boston London.

    Petruzella. 2001. Elektronika Industri,

    Yogyakarta:ANDI.Soemantri oman. 1993. Sistem Pengontrolan

    Motor Listrik di Industri. Departeman

    Pendidikan dan Kebudayaan: Jakarta.Wildi Theodore. 1997. Electrical Machines,

    Drivers and Power System,third edition.

    New Jersey: Pretice hall International.Abdul Kadir, 1996. Pembangkit Tenaga Listrik,

    UI-Press: Jakarta.Van Harten P dan E. Setiawan, 1992.

    Instalasi Listrik Arus Kuat 3, PT.

    Binacipta,Bandung.Panitia Revisi PUIL - Lembaga Ilmu Pengetahuan

    Indonesia, 2000, Persyaratan UmumInstalasi Listrik 2000, Lembaga IlmuPengetahuan Indonesia: Jakarta.

    Zuhal, 1988. Dasar teknik Tenaga Listrik dan

    Elektronika Daya, Jakarta. PT. Gramedia.