TAFSIR SURAT AL-BAQARAH AYAT 190-193 DAN...

89
TAFSIR SURAT AL-BAQARAH AYAT 190-193 DAN SURAT AT- TAUBAH 122 (KONSEP PENDIDIKAN JIHAD) Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam(S.Pdi) Oleh: ISNIN NADRA 1110011000071 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H/2014 M

Transcript of TAFSIR SURAT AL-BAQARAH AYAT 190-193 DAN...

Page 1: TAFSIR SURAT AL-BAQARAH AYAT 190-193 DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25393/1/ISNIN... · mengumpulkan data-data kepustakaan, ... Qur‟an adalah kalamullah,

TAFSIR SURAT AL-BAQARAH AYAT 190-193 DAN SURAT AT-

TAUBAH 122

(KONSEP PENDIDIKAN JIHAD)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Syarat

Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam(S.Pdi)

Oleh:

ISNIN NADRA

1110011000071

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1436 H/2014 M

Page 2: TAFSIR SURAT AL-BAQARAH AYAT 190-193 DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25393/1/ISNIN... · mengumpulkan data-data kepustakaan, ... Qur‟an adalah kalamullah,

Tafsir Surat Al-Baqarah ayat 190-193 dan Surat At-Taubah ayat 122

(Konsep Pendidikan Jihad)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Untuk memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

Disusun oleh:

Isnin Nadra

1110011000071

DIBAWAH BIMBINGAN

Abdul Ghafur MA

NIP. 19681208 199703 1003

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2014

Page 3: TAFSIR SURAT AL-BAQARAH AYAT 190-193 DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25393/1/ISNIN... · mengumpulkan data-data kepustakaan, ... Qur‟an adalah kalamullah,

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

Skripsi berjudul Tafsir Surat Al-Baqarah ayat 190-193 dan Surat At-Taubah ayat

122 (Konsep Pendidikan Jihad) disusun oleh Isnin Nadra, NIM. 1110011000071,

jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

Islam Negeri Jakarta. Telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya

ilmiah yang berhak untuk diajukan pada siding munaqasah sesuai ketentuan yang

ditetapkan oleh fakultas.

Jakarta, Oktober 2014

Yang mengesahkan,

Pembimbing

Abdul Ghafur MA

NIP. 19681208 199703 1003

Page 4: TAFSIR SURAT AL-BAQARAH AYAT 190-193 DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25393/1/ISNIN... · mengumpulkan data-data kepustakaan, ... Qur‟an adalah kalamullah,
Page 5: TAFSIR SURAT AL-BAQARAH AYAT 190-193 DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25393/1/ISNIN... · mengumpulkan data-data kepustakaan, ... Qur‟an adalah kalamullah,
Page 6: TAFSIR SURAT AL-BAQARAH AYAT 190-193 DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25393/1/ISNIN... · mengumpulkan data-data kepustakaan, ... Qur‟an adalah kalamullah,

ABSTRAK

Nama : Isnin Nadra

NIM : 1110011000071

Fak/Jur : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan/Pendidikan Agama Islam

Judul : Tafsir surat al-Baqarah ayat 190-193 dan surat at-Taubah ayat

122 (Konsep Pendidikan Jihad)

Al-Qur’an merupakan sumber ilmu pengetahuan, di dalamnya menjelaskan

berbagai aspek-aspek kehidupan termasuk mengenai pendidikan. setiap ayat yang

disebutkan di dalam al-Qur’an mempunyai makna dan nilai-nilai yang berarti, dan

nilai-nilai yang terkandung adalah sebagai pembelajaran dan pendidikan bagi

kehidupan umat manusia.

Pendidikan jihad adalah pengetahuan mendasar tentang jihad, dari makna,

tujuan, macam-macam, hakikat hingga aturan dan batasan-batasannya. Al-Qur’an

surat al-Baqarah ayat 190-193 dan surat at-Taubah ayat 122 sama-sama

menjelaskan tentang pentingnya melakukan jihad fii sabilillah, ayat 122

menekankan bahwa menuntut ilmu derajatnya adalah sama dengan jihad

mengangkat senjata.

Tujuan penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui konsep pendidikan jihad

yang terkandung dalam surat al-Baqarah ayat 190-193, dan surat at-Taubah ayat

122.

Adapun metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah metode

deskriptif analisis, yaitu menganalisis masalah yang akan dibahas dengan cara

mengumpulkan data-data kepustakaan, pendapat para mufassir. Kemudian

mendeskripsikan pendapat para mufassir, selanjutnya membuat kesimpulan.

Hasil penelitian menunjukkan konsep pendidikan jihad yang terkandung

dalam surat al-Baqarah ayat 190-193 dan surat at-Taubah ayat 122 adalah : 1).

Jihad bertujuan untuk menegakkan kalimat kebenaran, kebaikan dan keadilan. 2).

Hakikat jihad adalah perdamaian. 3). Jihad (perang) memiliki aturan dan batasan.

Page 7: TAFSIR SURAT AL-BAQARAH AYAT 190-193 DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25393/1/ISNIN... · mengumpulkan data-data kepustakaan, ... Qur‟an adalah kalamullah,

ABSTRACT

Name : Isnin Nadra

NIM : 1110011000071

Fak/Jur : Faculty Of Tarbiyah Teaching Education

Tittle : Tafseer Surat al - Baqarah 190-193 and letters at- Tawbah

paragraph 122 ( Concept of Jihad Education )

The Qur'an is the source of knowledge , in which explain various aspects of

life including about education, every verse mentioned in the Qur'an has meaning

and values which means , and values contained are as learning and education for

human life.

Education jihad is the fundamental knowledge about jihad, of meaning ,

purpose , various , nature to the rules and limitations. Qur'an Surat al - Baqarah

190-193 and letters at- Tawbah verse 122 equally describe the importance of jihad

fie sabilillah , paragraph 122 emphasizes that studying rank is equal to jihad arms.

The purpose of this study was intended to determine the educational concept

of jihad contained in the letter of al - Baqarah 190-193 , and the letter at- Taubah

verse 122 .

The method used in this paper is descriptive method of analysis , which

analyzes the issues to be addressed by collecting data library , the opinions of the

commentators . Then describe the opinions of the commentators , then make

conclusions .

The results show the concept of jihad education contained in the letter of al -

Baqarah 190-193 and letters at- Tawbah verse 122 is : 1 ) . Jihad aims to uphold

the sentence of truth , goodness and justice . 2 ) . The nature of jihad is peace . 3 )

Jihad ( war ) have rules

Page 8: TAFSIR SURAT AL-BAQARAH AYAT 190-193 DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25393/1/ISNIN... · mengumpulkan data-data kepustakaan, ... Qur‟an adalah kalamullah,

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala

nikmat yang tiada hentinya engkau menganugerahkan kepada penulis. Dan berkat

kasih serta saying-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam

senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya,

kelak syafaat beliaulah yang diharapkan umatnya di akhir zaman.

Skripsi ini berjudul “ Tafsir Surat Al-Baqarah ayat 190-193 dan surat At-Taubah

ayat 122 (Konsep Pendidikan Jihad)”, merupakan tugas akhir yang harus dipenuhi

untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam.

Atas terselesainya Skripsi ini tidak terlepas dari upaya berbagai pihak yang telah

memberikan kontribusi atau bantuan dalam rangka penyusunan dan penulisan skripsi

ini, untuk itu penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya

kepada:

1. Drs. Nurlena Rifa’ Ph.D. Selaku dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

beserta seluruh staf pengajar dan staf administrasi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan atas segala fasilitas yang diberikan kepada penulis.

2. Abdul Majid Khon selaku ketua jurusan Pendidikan Agama Islam dan Hj

Marhamah Saleh Lc, MA selaku sekertaris jurusan Pendidikan Agama Islam

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah menyetujui

penyusunan skripsi ini.

3. Khalimi MA, selaku dosen pembimbing akademik, atas nasehat dan motivasi

yang selama ini telah diberikan kepada penulis

Page 9: TAFSIR SURAT AL-BAQARAH AYAT 190-193 DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25393/1/ISNIN... · mengumpulkan data-data kepustakaan, ... Qur‟an adalah kalamullah,

iii

4. Abdul Ghafur, MA., selaku dosen pembimbing skripsi atas dorongan serta

nasihat, masukan, arahan dan motivasi yang tiada henti-hentinya sehingga skripsi

ini dapat tersusun dan terselesaikan.

5. Dosen-dosen jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah banyak

memberikan pengetahuan dan pengalamannya kepada penulis, sehingga penulis

mendapatkan pengetahuan yang bermanfaat bagi kehidupan penulis.

6. Kedua orang tua penulis H. Taslim Busthami dan Hj Yusnil Zein yang telah

memberikan dukungan secara moril maupun materil, terimakasi atas do’a, cinta,

serta kasih sayang, didikan, semangat, kepercayaan dan pengorbanan kalian yang

tulus tiada hentinya untuk penulis. Kepada kakak-kakak penulis, Ahmad Fikri,

Lidia Rahmayuni, Wildanul Mufizah, Muhammad Zuhri dan M. Fuad Faizin,

terimaksih atas do’a, motivasi, nasehat, dukungan dan hari-hari penuh canda

tawa ketika penulis mengalami kejenuhan, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini.

7. Sahabat-sahabatku tersayang, Intan Rahma Yuri, Siti Nurbaiti dan Nur Choirum

Mauzuroh, Yohanna Makatangin, terimakasih atas dorongan, semangat, masukan

yang kalian berikan untuk penulis, yang selalu menemani penulis disaat penulis

mengalami kebimbangan dan masalah dalam hidup penulis.

8. Sahabat-sahabat seperjuangan PAI B angkatan 2010 dan seluruh mahasiswa/I PAI

angkatan 2010, terima kasih atas masukan, dorongan, dan sharingnya yang telah

diberikan untuk penulis sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan

skripsi ini.

Tiada kata yang dapat melukiskan rasa syukur dan terimakasih kepada seluruh

pihak yang telah membantu kelancaran dalam penulisan skripsi ini yang meungkin

tidak dapat penulis sebutkan, semoga Allah SWT membalas kebaikan kalian semua.

Page 10: TAFSIR SURAT AL-BAQARAH AYAT 190-193 DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25393/1/ISNIN... · mengumpulkan data-data kepustakaan, ... Qur‟an adalah kalamullah,

iv

Akhir kata tiada gading yang tak retak, penulis menyatakan sebagai manusia tidak

sempurna, dengan senang hati akan menerima kritik dan saran yang bersifat

membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga karya sederhana ini bermabfaat

bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.

Ciputat, 28 Oktober 2014

Penulis

Isnin Nadra

Page 11: TAFSIR SURAT AL-BAQARAH AYAT 190-193 DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25393/1/ISNIN... · mengumpulkan data-data kepustakaan, ... Qur‟an adalah kalamullah,

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK………………………………………………………………………... i

KATA PENGANTAR…………………………………………………………… ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................ iv

BAB I : PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ........................................................................ 7

C. Pembatasan Masalah ……………………………………………… 8

D. Rumusan Masalah…………………………………………………. 8

E. Tujuan Penelitian ............................................................................. 8

F. Manfaat Penelitian ........................................................................... 8

BAB II : KAJIAN TEORI ................................................................................ 10

A. Pengertian Pendidikan……………………………………………... 10

B. Pengertian Jihad ………………………………................................ 10

C. Pengertian Jihad Menurut Para Tokoh............................................... 11

D. Tujuan Jihad ..................................................................................... 14

E. Macam-Macam Jihad......................................................................... 15

F. Bentuk-Bentuk Jihad......................................................................... 17

G. Metode Pendidikan Jihad.................................................................. 23

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN ........................................................ 26

A. Pendekatan Penelitian …………………........................................... 26

B. Sumber Data ……………………………………………………...... 24

C. Metode Penelitian .............................................................................. 24

D. Metode Penulisan ………………………………………………… 25

BAB IV : KONSEP PENDIDIKAN JIHAD…………………………………. 30

A. Tafsir Surat Al-Baqarah ayat 190-193 ………................................. 30

B. Tafsir Surat At-Taubah ayat 122…………………………………... 43

C. Konsep Pendidikan Jihad………………………………………….. 51

1. Jihad Bertujuan Untuk Menegakkan Kalimat Kebenaran,

Keadilan dan Kebaikan……................................................. 50

2. Hakikat Jihad adalah Perdamaian......................................... 58

3. Jihad (perang) memiliki Aturan dan Batasan……………... 63

Page 12: TAFSIR SURAT AL-BAQARAH AYAT 190-193 DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25393/1/ISNIN... · mengumpulkan data-data kepustakaan, ... Qur‟an adalah kalamullah,

vi

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan………………………………………………………... 67

B. Saran………………………………………………………………. 68

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 69

Page 13: TAFSIR SURAT AL-BAQARAH AYAT 190-193 DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25393/1/ISNIN... · mengumpulkan data-data kepustakaan, ... Qur‟an adalah kalamullah,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Allah SWT menganugrahkan alam semesta serta menundukkannya bagi

manusia sebagai fasilitas penunjang yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan.Dia

tidak membebani hamba-Nya dengan sesuatu yang tidak mampu dicerna oleh akal,

berbicara sesuatu yang tidak diketahui, dan berjalan tanpa petunjuk, melainkan Allah

menurunkn risalah-Nya yang bisa menuntun manusia kepada tujuan hidup.Serta

memberikan petunjuk bagi manusia bagaimana menata rincian-rincian kehidupan dan

interaksi social di antara mereka.Demikianlah Allah menjamin eksistensi yang

bersifat materil.Allah juga menjamin ekisistensi manusia secara rohani dan sosial

yang tergambar dalam petunjuk dan aturan yang diturunkan kepada mereka.1

Risalah Allah selalu turun bagi manusia berturut-turut melalui perantara

seorang nabi dan rasul yang diutus kepada setiap kaum secara khusus dan temporer,

“Dan sesunggguhnya kami telah mengutus sebelum kamu beberapa orang rasul

kepada kaumnya…”.Kemudian Allah menyempurnakan agama-Nya dengan

mengutus Muhammad SAW sebagai rasul terakhir bagi seluruh umat manusia dan

dengannya Allah menghapus setiap risalah yang pernah datang sebelumnya.

Allah SWT menurunkan kepada Muhammad SAW kitab-Nya yang kekal

yaitu Al-Qur‟an.Di dalamnya terangkum seluruh risalah secara sempurna yang

meliputi tanda-tanda kenabian dan petunjuk bagi kebahagiaan manusia di dunia dan

akhirat, untuk dijadikan pedoman dan petunjuk bagi kehidupan manusia.Hakikatnya

1M. Quraish Shihab, Lentera Al-Qur‟an, (Bandung : Mizan Pustaka, 2008), h. 8

Page 14: TAFSIR SURAT AL-BAQARAH AYAT 190-193 DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25393/1/ISNIN... · mengumpulkan data-data kepustakaan, ... Qur‟an adalah kalamullah,

2

adalah bahwa Allah SWT telah meciptakan alam ini di atas pondasi kesatuan struktur

yang kokoh, saling mendukung antar bagiannya.2

Al-Qur‟an adalah firman Allah, dapat dipastikan bahwa kalimat-kalimat

dalam setiap ayat, dan ayat-ayat dalam setiap surat adalah pernyataan yang paling

sempurna, maka adalah benar bahwa Al-Qur‟an disebut sebagai mu‟jizat yang

melengkapi mu‟jizat yang lain. Karena itu tidak mungkin jika kemudian terdapat di

dalamnya kontadiksi, ketidak aturan dan saling bertentangan satu sama lain. Al-

Qur‟an adalah kalamullah, semua kandungannya pasti benar, maka seluruh susunan

di dalamnya pasti teratur.3

Selanjutnya Allah menjadikan umat Islam sebagai umat panutan yang

memimpin seluruh ummat kepada agama yang benar serta mengeluarkan mereka dari

kegelapan menuju cahaya kemengan, dan untuk terwujudnya hal tersebut diperlukan

perjuangan.

Istilah Al-Qur‟an untuk menunjukkan perjuangan adalah kata “Jihad”, suatu

keharusan bagi umat yang telah Allah pilih untuk peran ini dan telah dipercayakan

tugas penting agar menjadi umat yang berjuang.Karena itu datang perintah Allah

kepada umat Islam untuk berjihad sebagai konsekuensi pengemban tanggung jawab

menyiarkan Islam keseluruh penjuru dunia. Jihad di dalam Islam merupakan unsur

fundamental dan pokok karena merupakan sarana efektif untuk mencegah kejahatan,

baik yang terang-terangan maupun tersembunyi dan mencegah kejahatan yang

tumbuh dari dalam jiwa atau datang dari yang lain.

Meski secara umum, orang memahami jihad dalam pengertian perang

menolong agama dan membela kehormatan umat, namun sebenarnya Al-Qur‟an dan

As-sunnah menggunakan kata jihad itu dalam pengertian lebih luas.Ibnu Qayyim

dalam Zaad Al-ma‟ad membaginya dalam tiga belas tingkat. Ada yang berbentuk

jihad terhadap hawa nafsu dan setan, kerusakan, kemungkaran, kemunafikan, jihad

berbentuk dakwah dan penjelasan, kesabaran, dan keteguhan atau yang lebih kita

2M. Quraish Shihab, Lentera Al-Qur‟an, (Bandung : Mizan Pustaka, 2008), h. 31

3Dr Amir Faisho Fath, The Unity of Al-Qur‟an, (Jakarta, Pustaka Al-Kautsar, 2010) h.3-4

Page 15: TAFSIR SURAT AL-BAQARAH AYAT 190-193 DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25393/1/ISNIN... · mengumpulkan data-data kepustakaan, ... Qur‟an adalah kalamullah,

3

kenal dengan jihad sipil. Dan tentu ada yang berupa perang fisik dan senjata.Namun

sayang, banyak kalangan ummat Islam yang dengan gegabah, memutus makna jihad

dan hanya mendefinisikannya dengan perang saja.4

Mayoritas ulama berpendapat bahwa jihad terbagi dalam dua kategori: Jihad

Annafs dan Jihad binnafs wal mal. Bentuk Jihad Binnafs wa Mal, hanya berlaku

sekali saja dalam Islam, yaitu pada saat awal mula struktur agama dibangun. Pada

saat itu, hal terbaik yang dapat dipersembahkan oleh seorang mukmin untuk

penegakan agama adalah penyerahan sepenuhnya jiwa dan harta pribadi. Yang

dimaksud dengan jihad adalah perang pembelaan umat melawan serangan yang

dilancarkan pihak lain. Jihad ini berlaku temporal, lain halnya dengan jihad annafs,

jihad dalam kategori ini berlaku permanen, sepanjang hayat dikandung badan.5

Ada pula ulama yang mendefinisikan jihad dengan mengerahkan segala

kemampuan dan kekuatan untuk berperang di jalan Allah dengan mempertaruhkan

nyawa, atau dengan memberikan bantuan harta atau materi, atau sekedar pendapat,

atau dengan ucapan, atau dengan memberikan bekal berperang dan yang lainnya.6

Kehidupan manusia dewasa ini terkungkung oleh sejumlah aliran yang

banyak berkecimpung dengan persoalan kepentingan, dan keinginan hawa nafsu.

Teknis pelaksanaannya cenderung menghalalkan segala macam cara, asal dapat

memenuhi segala kepentingannya.

Salah satu tujuan terpenting dari Islam adalah mengupayakan manusia agar

dapat menguasai hawa nafsunya.Hawa nafsu selalu mendistrosi sistem kecendrungan

alamiah seseorang.Jihad yang merupakan bagian integral wacana Islam sejak masa-

masa awal kedatangannya hingga sekarang telah melahirkan pendapat dan pandangan

yang bervariasi.7 Ketika mengkaji tentang jihad akan muncul berbagai pandangan

dari para ulama dan cendikiawan Islam, baik yang bersifat keras, serta yang bersifat

lunak.

4Yusuf Al-Qardhawi, Ringkasan Fikih Jihad, (Kairo, Maktabah Wahbah, 2009) cet-1 hal 29

5Yusuf Al-Qardhawi, Ibid hal 38

6Yusuf Al-Qardhawi, Ibid., hal 39

7Ali Syu‟aibi, Meluruskan Radikalisme Islam ( Ciputat : Pustaka Azhary, 2004) cet-1 hal 262-269

Page 16: TAFSIR SURAT AL-BAQARAH AYAT 190-193 DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25393/1/ISNIN... · mengumpulkan data-data kepustakaan, ... Qur‟an adalah kalamullah,

4

Bermula dari hancurnya sebuah pusat perbelanjaan yang terdapat di Amerika

berjuluk World Trade Center (WTC), sebuah tragedy dahsyat yang mengantarkan

tudingan miring terhadap eksistensi agama dan umat Islam di seluruh dunia. Sejak

saat itu berbagai dunia Islam, khususnya di Indonesia stigmatisasi baru muncul,

konsep jihad yang ada di dalam ajaran Islam diidentikkan dengan peperangan yang

bermotifkan agama.Seolah-olah mereka menganggap bahwa perang merupakan

kewajiban bagi umat Islam dalam mengukuhkan eksistensi agama, sedangkan pedang

dianggap sebagai instrument yang berperan penting untuk menumpas musuh-musuh

Tuhan.8

Peristiwa Penangkapan Ustad Abu Bakar Ba‟asyir pun menyita perhatian

publik. Aksi Densus 88 menjemput paksa pimpinan Jamaah Anshar Tauhid ini

menyita banyak perhatian ummat Islam saat itu.Irjen Edward Aritonang dalam

konfrensi persnya menyatakan bahwa penangkapan Abu Bakar Ba‟asyir terkait

dugaan beliau sebagai otak dan pendanaan tindak terorisme.Menurut Edward,

penangkapan ini berdasar pada penyidikan Polri keterkaitan Ustad Ba‟asyir dengan

teroris Aceh. Ada beberapa target teror bom yang telah direncanakan. Disebutkan

bahwa ada semacam uji coba pembuatan bom di daerah Jawa Barat.

Jika melihat perkembangan yang ada, apa sebenarnya yang menjadi tujuan

polisi menangkap seorang tua yang sudah uzur usia ini khususnya, dan seluruh

gerakan jihad yang dilancarkan segolongan Muslim yang mencita-citakan berdiri

negara Islami. Jawabannya tidak lain adalah membasmi terorisme.

Rangkaian pemboman yang pernah terjadi di Indonesia dianggap pemerintah

sebagai tindakan terorisme namun bagi sekolompok Muslim itu adalah jihad. Kasus

pemboman Bali tahun 2002 yang melibatkan Amrozi Cs hingga pemboman JW

Marriott dan Ritz-Carlton tahun 2009, mengindikasikan bahwa praktek jihad versi

mereka akan terus selalu ada.

8Muhammad Chirzin, Jihad di Dalam Al-Qur‟an; Tela‟ah Normatif, Historis, dan

Prospektif,(Yogyakarta: Mitra Pustaka, 1997) cet, 1 h.4

Page 17: TAFSIR SURAT AL-BAQARAH AYAT 190-193 DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25393/1/ISNIN... · mengumpulkan data-data kepustakaan, ... Qur‟an adalah kalamullah,

5

Bagi kelompok yang menyebutkan diri mereka adalah Muslim militan yang

berpemahaman salafus shalih, Jihad adalah sebuah keniscayaan. Jihad akan selalu

relevan pada setiap masa dan tempat. Hingga akhirnya, harapan dan cita-cita mereka

terwujud agar Islam tidak dikotori lagi oleh budaya Barat.

Bagi kebanyakan orang menyebut gerakan ini merupakan Islam radikal.Ada

juga yang menyebutnya fundamentalisme.Terlepas dari pengistilahan yang dibuat

perlu diyakini bahwa semua aktivitas mereka butuh pengkajian ulang. Aksi

penyerangan terhadap warga asing di satu negara dengan bom bunuh diri, kemudian

pemboman tempat-tempat ibadah non muslim, dan mungkin kegiatan merampas harta

non muslim yang mereka sebut dengan fa‟I, semuanya harus kembali diluruskan.

Memang, jika mau menelusuri jauh kebelakang bahwa aksi terorisme yang

ada merupakan fenomena sosial segelintir kelompok masyarakat yang kecewa

terhadap pemerintah.Sebenarnya cikal bakal teror juga sudah terlihat pada awal

kemerdekaan.Karena pemerintah pusat gagal mengakomodir aspirasi umat Islam–

sebagai penduduk mayoritas Indonesia.

Pada masa orde baru, gerakan ini agak sedikit mengerucut dan melalui sikap

pemerintah yang represif, menumpas Komando Jihad.Lalu, masa reformasi gerakan-

gerakan kekecewaan itu muncul dari wadah yang disebut-sebut Jamaah Islamiyah

Indonesia (walaupun kurang bukti) Amrozi Cs menjadi icon perjuangan segelintir

umat Islam yang tertindas.Dan munculah aneka bentuk pemboman yang dilancarkan

sebagai bentuk protes terhadap pemerintah dan juga ajang unjuk nyali umat Islam

Indonesia terhadap Barat, yang selama ini diyakini musuh Islam.9

Hingga pada zaman terakhir ini, banyak menyebar propaganda menyimpang

yang menyeru untuk membunuh orang kafir dimanapun mereka berada, dalam

keadaan apa saja dengan mengklaim bahwa perbuatan tersebut adalah perealisasian

jihad yang telah disifati Nabi SAW bahwa jihad adalah puncak syari‟at tertinggi.

9http://waspadamedan.com/index.php?option=com_content&view=article&id=6169&catid=59&It

emid=215 diakses pada 28 Januari 2014 pukul 16:00

Page 18: TAFSIR SURAT AL-BAQARAH AYAT 190-193 DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25393/1/ISNIN... · mengumpulkan data-data kepustakaan, ... Qur‟an adalah kalamullah,

6

Apabila seseorang yang adil melihat propaganda yang menyebar ini dengan

pandangan Syari‟at, menimbangnya dengan timbangan Al-Qur‟an dan As-sunnah

dengan pemahaman salaf, diikuti dengan pertimbangan yang benar yang

mengedepankan maslahat yang terbesar di antara dua mafsadah dengan menanggug

mafsadah yang terkecil, tidak mengikuti perasaan gegabah yang berlawanan dengan

Syari‟at, niscaya dia akan mengetahui bahwa hakikat propaganda jihad ini adalah

usaha untuk menghancurkan Islam, menghilangkan dengan cepat sisa-sisa ajaran

Islam, mempersempit ruang gerak ummat Islam, menyediakan sarana yang bisa

digunkan oleh musuh Islam dari orang-orang kafir untuk memerangi ummat Islam

yang berkomitmen dengan ajaran Islam atau menguasai negara-negara Islam demi

merealisasikan tujuan mereka dan pelaksanaan rencana-rencana mereka, kenyataan

ini sangat jauh dari apa yang diklaim oleh orang-orang bodoh bahwa perbuatan

mereka adalah untuk mengembalikan kejayaan agama Islam dan kaum muslimin.

Penderitaan yang dialami kaum muslimin diseluruh Negara adalah akibat dari

propaganda batil dan menyimpang yang telah dijelaskan oleh dalil yang menunjukkan

kerusakan propaganda tersebut.

Yang menjadi sandaran hukum untuk permasalahan seperti ini, yang bisa

membedakan antara kebenaran dan kebatilan, petunjuk dan penyimpangan, adalah

ilmu pengetahuan mengenai Syari‟at Islam bukan kebodohan yang mengikuti

emosional saja.

Tidak diragukan lagi, bahwa permasalahan jihad merupakan permasalahan

pelik yang membutuhkan pengetahuan mendalam dan penelitian berdasarkan Al-

Qur‟an dan Sunnah dengan pemahaman salaful ummah, dan diikuti dengan

pengetahuan tentang maslahat dan mafsadah dan mengetahui di antara keduanya

mana yang harus didahulukan, hal ini tidak bisa dilakukan oleh para ulama yang

Page 19: TAFSIR SURAT AL-BAQARAH AYAT 190-193 DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25393/1/ISNIN... · mengumpulkan data-data kepustakaan, ... Qur‟an adalah kalamullah,

7

betul-betul mengamalkan Al-Qur‟an dan Sunnah dan para ulama yang memiliki

peranan penting dalam perbaikan ummat.10

Islam datang membawa nilai-nilai kebaikan dan menganjurkan manusia agar

menghiasi diri dengannya serta memerintahkan manusia agar memperjuangkan Islam

hingga mengalahkan kebatilan.11

Agama Islam adalah suatu gerakan pembebasan,

mulai dari hati nurani setiap individu dan berakhir di samudera kelompok

manusia.Islam tidak pernah menghidupkan sebuah hati lalu dipasrahkan menyerah

tunduk kepada suatu kekuasaan diatas permukaan bumi selain kekuasaan Allah

SWT.Islam tidak pernah membangkitkan sebuah hati kemudian melepaskannya

terbelenggu oleh keaniayaan dalam segala macam bentuk.Islam mengajarkan kepada

ummatnya agar senantiasa berjuang melalui jihad untuk menegakkan kebebasan

menganut serta menjalankan agama.

Meskipun sebagian pelaku terorisme mengklaim sebagai aktivis Islam, namun

menjastis agama Islam sebagai pemicu yang bertanggung jawab dibalik serangakian

aktivitas terorisme adalah sebuah tindakan yang sangat terburu-buru dan terlalu

dini.Sebab seluruh tindakan yang pada prinsipnya mengandung kekerasan dilarang

dan bertolak belakang dengan ajaran agama Islam.

Perbedaan pendapat dikalangan ulama dan cendikiawan Islam dalam

mengkaji persoalan jihad sehausnya menjadi sebuah batu loncatan dalam menemukan

solusi terhadap problematika kehidupan ummat Islam dengan cara mencari titik temu.

Kita seharusnya menghormati setiap perbedan tersebut menjadi sebuah rahmat yang

dapat mempersatukan umat Islam bukan sebaliknya, perbedaan tersebut menjadi

bencana yang mengantarkan kepada pertikaian di antara sesama muslim.

10

Syaikh Faisal bin Qazzar Al Jaasim, Meluruskan Pemahaman Tentang Damai dan Jihad,

(Jakarta: Jami‟ah Ihya At-Turots Al-Islami, 2011), Cet. Ke-1 h. 64-67 11

M. Quraish Shihab, Wawasan Al-Qur‟an, Tafisr Maudhi‟I atas Pelbagai Persoalan Ummat,

(Bandung: Mizan,1996), Cet ke-14 h.501

Page 20: TAFSIR SURAT AL-BAQARAH AYAT 190-193 DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25393/1/ISNIN... · mengumpulkan data-data kepustakaan, ... Qur‟an adalah kalamullah,

8

Dibutuhkan kalrifikasi dan kajian yang mendalam terhadap persoalan ini

untuk menemukan dan mengerti kebenaran tentang siginfikanksi spiritual jihad agar

tidak ada kesalahan terhadap aplikasi dalam menjalankannya.Serta terhindar dari

spekulasi negative khususnya dari kalangan ummat Islam itu sendiri. Menjadi amat

penting bagi setiap muslim untuk memperoleh jawaban tuntas atas pertanyaan dan

kebimbangan tentang jihad dan batasan-batasannya. Kenyataan diatas mendorong

penulis mengadakan pengkajian seputar permasalahn yang terjadi terhadap jihad itu

sendiri, yang tertuang dalam sebuah skripsi yang berjudul:” TAFSIR SURAT AL-

BAQARAH AYAT 190-193 dan AT-TAUBAH AYAT 122, (MEMAHAMI

KONSEP PENDIDIKAN JIHAD)

B. Identifikasi Masalah

Adapun masalah-masalah yang penulis temukan dalam karya ilmiah ini adalah

sebagai berikut :

1. Banyak masyarakat yang belum memahami makna jihad yang benar

2. Banyak oknum-oknum yang melakukan hal-hal anarkis yang

mengatasnamakan jihad, tetapi apa yang dilakukan tidak sesuai dengan teori

jihad yang benar

3. Banyak orang yang melakukan jihad, tetapi menjadikan jihad sebagai tujuan

pribadi atau golongan.

4. Kurangnya pendidikan mengenai jihad yang di dapatkan oleh masyarakat

C. Pembatasan Masalah

Untuk menghindari melebarnya pembahasan dalam tulisan ini, maka penulis

perlu memberikan batasan permasalahan sebagai berikut :

1. Pendidikan Jihad adalah pengetahuan mendasar mengenai jihad, dari

pengertian, tujuan, hakikat, macam-macamnya, dengan kata lain menyiapkan

akal ummat Islam untuk melakukan jihad dengan sebenar-benarnya jihad.

Page 21: TAFSIR SURAT AL-BAQARAH AYAT 190-193 DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25393/1/ISNIN... · mengumpulkan data-data kepustakaan, ... Qur‟an adalah kalamullah,

9

2. Konsep Pendidikan Jihad pada ayat 190-193 surat Al-baqarah dan ayat 122

dari surat At-Taubah

D. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari pembahasan ini adalah :“Bagaimana Konsep

Pendidikan Jihad Berdasarkan Kajian Tafsir Surat Al-Baqarah ayat 190-193 dan At-

Taubah ayat 122”

E. Tujuan Penelitian

Pada dasarnya seluruh usaha yang terkait dengan kajian tafsir atau kajian

keislaman bertujuan untuk menemukan makna yang sesungguhnya dari sebuah

problematika-problematika yang terjadi ditubuh umat Islam.Demikian pula dengan

skripsi ini, diharapkan dapat menemukan arti dan nilai-nilai yang sesungguhnya

terhadap perbedaan pendapat mengenai pemahaman jihad.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah:

1. Untuk pengetahuan dan menambah khazanah ilmu bagi penulis khusunya

2. Untuk menambah khazanah ilmu pengetahuan bagi segenap civitas Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah

Jakarta dan khususnya teman teman di jurusan Pendidikan Agama Islam

3. Menambah pengetahuan masyarakat mengenai fenomena terorisme yang

terjadi belakangan ini, serta pentingnya memiliki pengetahuan mengenai jihad

yangbenar.

Page 22: TAFSIR SURAT AL-BAQARAH AYAT 190-193 DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25393/1/ISNIN... · mengumpulkan data-data kepustakaan, ... Qur‟an adalah kalamullah,

10

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pengertian Jihad

Dalam kurun waktu terakhir, khususnya pasca runtuhnya WTC dan

meletusnya aksi terorisme istilah jihad mulai mencuat kepermukaan.Bukan hanya itu

saja, kalangan Islam sendiri menaruh perhatian besar terhadap nilai-nilai jihad yang

hanya sebatas peperangan.Di dalam Al-qur‟an memang terdapat kata perang dan

anjuran untuk melakukannya, namun kita harus mengkaji terlebih dahulu sebelum

memberikan penilaian yang bersifat mengidentikkan antara jihad dan peperangan.

Kitab-kitab bahasa Arab menyatakan bahwa kata jihad dan mujahadah berarti

“menguras kemampuan”.Secara bahasa jihad berasal dari kata jahada, artinya tenaga,

usaha, atau kekuatan.Di dalam bahasa Arab kata benda (jihad) adalah bentuk mashdar

dari kata kerja (jaahada), yang selanjutnya merupakan turunan dari kata kerja (jahada)

dengan jalan penambahan satu huruf alif.Dengan perubahan berupa huruf alif itu

menyebabkan artinya berubah menjadi lebih intensif, yaitu “kesungguhan

melaksanakan perkerjaan” meningkat menjadi maksimal “dengan jalan mencurahkan

seluruh potensi yang ada”12

.Artinya secara bahasa menunjukkan pada sebuah usaha

mengerahkan kemampuan, potensi dan kekuatan, atau memikul sesuatu yang

berat.Kata ini dalam ragam bentuk turunannya termaktub dalam Al-Qur‟an sebanyak

34 kali.13

Menurut istilah, jihad adalah suatu kewajiban bagi umat Islam yang sifatnya

berkelanjutan hingga hari kiamat.Tingkat terendahnya berupa penolakan hati atas

keburukan dan kemungkaran, sedangkan tingkatan tertingginya berupa perang dijalan

Allah. Di antara keduanya adalah perjuangan dengan lisan, pena, tangan berupa

12

Jan Ahmad Wassil, Tafsir Quran Ulul-Alab, h. 294 13

Yusuf Qardhawi, Fiqh Jihad,h. 32

Page 23: TAFSIR SURAT AL-BAQARAH AYAT 190-193 DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25393/1/ISNIN... · mengumpulkan data-data kepustakaan, ... Qur‟an adalah kalamullah,

11

pernyataan tentang kebenaran di hadapan penguasa yang zalim14

. M. Quraisy Shihab

dalam memaknai kata jihad dengan mengutip pendapat Ibnu Faris (w. 395 H) dalam

bukunya Mu‟jam al-Maqayis fi Al-Lughah, “Semua kata yang terdiri dari huruf j-h-

d, pada awalnya mengandung arti kesulitan atau kesukaran dan yang mirip

kesukaran”. Menurut Fairuz Abadi dalam kitabnya yang berjudul Basha-ir Dzawit

Tamyiz, sebagimana yang dikutip oleh Dr. Ali Abdul Halim Mahmud beliau berkata:

“ Jihad dan mujahadah adalah menguras kemampuan dalam memerangi

musuh, at-Tirmidzi meriwayatkan dengan sanadnya Fudhalah bin „Ubaid, ia

berkata bahwa Rasulullah swa, bersabda: “Mujahid adalah orang yang

berjihad mlewan jiwanya (hawa nafsunya) dalam rangka menaati Allah”15

Adapun menurut para ulama fiqh, jihad berarti membunuh orang-orang

kafir.Sebagian ulama fiqh berpendapat bahwa jihad adalah mengerahkan kemampuan

untuk membunuh orang-orang kafir atau pemberontak.Ada juga yang berpendapat

bahwa jihad adalah mengajak kepada agama yang benar dan memerangi orang-orang

yang menolaknya.Ada juga yang mendefiniskan jihad sebagai pengerahan usaha dan

kemampuan di jalan Allah dengan nyawa, harta, pikiran, lisan, pasukan, dan yang

lainnya.16

Berpijak pada pendapat para tokoh di atas dapat disimpulkan bahwa jihad

adalah sebuah aktivitas dalam menjalankan ibadah kepada Allah swt yang didasarkan

pada kesungguhan dengan cara mengerahkan seluruh kemampuan yang dimiliki

denga nyawa, harta, pikiran, lisan, pasukan, dan lainnya. Definisi ini lebih relevan

dalam memaknai jihad, karena mencakup seluruh jenis jihad yang diterangkan oleh

Al-Qur‟an dan Sunnah.Selain itu definisi ini juga tidak membatasi jihad sebagai

bentuk peperangan terhadap orang-orang kafir saja.

14

Yusuf Qardhawi, Pendidikan Islam dan Madrasah Hasan al-Bana, Terjemahan. Bustami A.

Gani dan Zainal Abidin Ahmad (Jakarta: Bulan Bintang, 1980), h 74 15

Ali Abdul Halim Mahmud, Fiqh Reknsiliasi dan Reformasi Menurut Hasan Al-bana;

RUKUN JIHAD, penerj. Khozin Abu Faqih dkk, (Jakarta: Al-I‟tishom Cahaya Umat, 2001), cet 1, h.31 16

Al kasani,Bada‟I Al-Shana‟I, (Beirut: Dar al-Kitab al;-„arab) juz 7, h. 97

Page 24: TAFSIR SURAT AL-BAQARAH AYAT 190-193 DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25393/1/ISNIN... · mengumpulkan data-data kepustakaan, ... Qur‟an adalah kalamullah,

12

Orientasinya adalah agar istilah jihad bisa mencakup seluruh usaha umat

Muslim dalam mencurahkan segenap kemampuan melawan keburukan dan

kebatilan.Dimulai dengan jihad terhadap keburukan yang ada di dalam diri individual

Muslim, berupa godan setan, dilanjutkan dengan melawan keburukan di sekitar

masyarakat.Hingga berakhir pada perlawanan terhadap keurukan dimanapun, sesuai

dengan kemampuan yang dimiliki.

Lafadz Jihad dalam Al-Qur‟an dipakai untuk mengindikasikan beberapa

makna, antara lain:

1. Berjihad melawan orang-orang kafir dengan menggunakan argument.

Allah swt berfirman, yang artinya:

“ Hai nabi, berjihadlah (melawan) orang-orang kafir dan orang-orang munafiq

itu” (QS: At-Taubah: 73)

2. Berjihad melawan setan

Firman Allah swt, yang artinya:

“ Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-

benarnya” (QS: Al-Hajj: 78)

3. Berjihad melawan hawa nafsu

Firman Allah swt, yang artinya:

“ Dan berjihadlah dengan harta dan dirimu dijalan Allah” (QS: At-Taubah:

41)17

Berdasarkan pengertian diatas, jihad adalah kata yang memiliki artian yang

luas, dapat diartikan sebagai perang, dakwah, dan lain sebagainya dan tidak dapat

diartikan dengan satu pengertian saja.

17

Ali Abdul Halim Mahmud, op, cit., h.35

Page 25: TAFSIR SURAT AL-BAQARAH AYAT 190-193 DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25393/1/ISNIN... · mengumpulkan data-data kepustakaan, ... Qur‟an adalah kalamullah,

13

B. Pengertian Jihad Menurut para Tokoh

Abu Ja‟far Muhammad bin Jarir At-Thabari dalam tafsirnya beliau

mendefinisikan jihad dengan orang yang rela melelahkan dirinya hanya demi

memerangi musuh-musuh Allah dari kalangan orang kafir.18

Ibnu Hajar Al-Asqalany, bahwa jihad secara bahasa artinya kesulitan.

Sedangkan menurut syari‟at adalah mengerahkan segla kemampuan untuk memerangi

orang kafir. Menurut Ibnu Hajar, jihad juga digunakan dalam arti melawan hawa

nafsu, setan dan orang fasik. Adapun jihad melawan hawa nafsu dapat dilakukan

dengan belajar masalah agama, mengamalkan dan mengajarkannya. Sedangkan jihad

melawan setan dengan menolak semua apa yang dibisikannya. Selanjutnya jihad

melawan orang kafir dapat dilakukan dengan kekuatan/perang, harta, lisan dan hati.19

Ibnu al-Qayimm al-Jauziyah dalam satu karyanya, Zad al-Ma‟ad membagi

jihad menjadi empat bagian yaitu, jihad terhadap nafsu, jihad terhadap setan, jihad

terhadap orang kafir, dan jihad terhadap orang munafik dan orang kafir kedalam

empat macam, yaitu Jihad dengan hati, lisan, harta dan jiwa. Namun beliau lebih

mengkhusukan Jihad dengan orang kafir harus dengan kekuatan dan orang munafik

dengan lisan.20

Hasan Al-Banna sebagaimana dikutip oleh Rumadi, pendiri gerakan Ikwan al-

Muslimin ini menyerang pandangan bahwa jihad berarti “perjuangan spiritual”,

perjuangan melawan hawa nafsu. Adapun hadist yang berbicara mengenai jihad

ashgar (perang badar) dan jihad Akbar (hawa nafsu) dalam pandangan al-Banna,

bersumber dari hadist yang tidak otentik. Bahkan ia menuduh pengertian seperti ini

sengaja disebarkan oleh musuh-musuh Islam melawan Eropa.

18

Abu Ja‟far Muhammad bin Jarir At-Thabari, Tafsir At-Thabari. Terj. Abdul Somad, Yusuf

Hamdani dkk, (Jakarta : Pustaka Azzam, 2008) Vol 12, Hal. 486 19

Ibnu Hajar Al-Asqalany, Fath al-bary Syarh Shahih Bukhary (Beirut : Daarul Kutub al-

„amaliyah, 2003) cet ke-4. Juz 6, h 4 20

Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, Zaad al-Ma‟ad; fi hadyi khair al-„ibad (Beirut : Daar Al-FIkr,

1995) juz 3, hal. 7-8

Page 26: TAFSIR SURAT AL-BAQARAH AYAT 190-193 DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25393/1/ISNIN... · mengumpulkan data-data kepustakaan, ... Qur‟an adalah kalamullah,

14

Demikian pula pelanjut al-Banna seperti Sayyid Qutubh yang secara umum

mempunyai pemikiran yang sama dengan al-Banna, meskipun dia mempunyai

aksentuasi pemikiran yang berbeda, seperti penekanannya pada perjuangan politik

revolusioner, yang dirancang untuk melucuti musuh-musuh Islam.

Al-Maududi pun sebagaimana dikutip oleh Rumadi, beliau lebih radikal lagi

menyejajarkan Islam dan Jihad sebagai “gerakan politik revolusioner”.Jihad bagi al-

Maududi merupakan perjuangan revolusioner bersenjata yang dilakukan tidak hanya

untuk kepentingan social tertentu tetapi juga untuk semua kelompok penindas yang

mengeksploitasi umat Islam. Dengan cara berpikir demikian, maka kekeuasaan

politik mmerupakan tujuan sentral Jihad.21

Menurut Ibnu Manzhur sebagaimana yang dikutip oleh Muhammad Chirzin,

bahwa jihad adalah memerangi musuh, mencurahkan segala kemampuan dan tenaga

berupa kata-kata dan perbuatan atau segala sesuatu yang seseorang mampu; menurut

Al-Jurani jihad adalah seruan kepada agama yang benar; sedangkan menurut Al-

Ashfahani jihad adalah mencurahkan kemampuan menahan musuh, berjuang

menghadapi musuh yang tampak dan yang tidak tampak, begitu juga Sayyid Sabiq

medefinisikan bahwa jihad sebagai meluangkan segala usaha dan upaya dengan

menanggug kesulitasn dalam memerangi musuh dan menahan agresi, Wahbah Zuhaili

pun mengutarakan bahwa Jihad adalah mencurahkan daya upaya memerangi orang

kafir dengan jiwa, harta dan lisan.22

Sa‟id Aqil Siradj mengutip kitab I‟anatu at-Thalibin Fathul Mu‟in

menurutnya Jihad yaitu ada empat bentuk.Pertama, menegaskan eksistensi Allah di

muka bumi, seperti dengan melantunkan adzan, dzikir dan wirid.Kedua, menegakkan

nilai-nilai agama Allah, seperti shalat, puasa, zakat, haji, mengakkan nilai-nilai

kejujuran, keadilan, kebenaran dan sebagainya.Ketiga, berperang di jalan Allah,

maksudnya jika terdapat komunitas yang memusuhi umat Islam dengan segala

21

Rumadi, Renungan Santri; Dari Jihad Hingga Kritik Wacana Agama (Jakarta: Erlangga,

2007) hal. 78-79 22

Yunan Aftiar, Skripsi Berjudul “ Konsep Pendidikan dalam Jihad menurut Yusuf Qardhawi,

h.20

Page 27: TAFSIR SURAT AL-BAQARAH AYAT 190-193 DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25393/1/ISNIN... · mengumpulkan data-data kepustakaan, ... Qur‟an adalah kalamullah,

15

argumentasi yang dibenarkann agama maka diperbolehkan berperang namun

memperhatikan rambu-rambu yang ditetapkan oleh Allah. Keempat, mencukupi

kebutuhan sandang, pangan dan papan, serta memenuhi kepentingan seseorang yang

harus ditanggung oleh pemerintah, entah itu muslim maupun kafir. Sehingga

menurutnya jihad adalah merupakan upaya pencurahan tenaga secara fisik yang

diproyeksikan untuk mengimplementasikan pesan-pesan Tuhan di muka bumi, guna

mengakurasikan tugas manusia sebagai khalifah-Nya.23

Moenawar khalil sebagaimana yang dikutip oleh Abdul Qadir Djaelani

mengatakan bahwa jihad adalah bersungguh-sungguh mencurahkan segenap tenaga

untuk melawan musuh.Begitu juga Taufik Ali Wahbah mendefinisikan jihad sendiri

sebagai pengerahan segala kemampuan dan potensi dalam memerangi musuh. Sedang

Abdul Karim Zaidan, mengatakan bahwa Jihad adalah pengerahan tenaga dari

seorang muslim dalam mempertahankan dan menyabarkan Islam. Dan dilanjutkan

oleh H.M.K Bakry menguraikan makna jihad adalah perjuangan yang memerlukan

tenaga untuk memerangi orang kafir dan murtad sampai kembali menganut agama

Islam juga berjuang melawan hawa nafsu, melawan setan dan melawan orang fasik.24

C. Tujuan Jihad

Tujuan Jihad menurut Quraish Shihab, adalah menegakkan nilai-nilai amar

ma‟ruf nahi munkar dan menghilangkan terjadinya sesuatu penganiayaan.25

Adapula

yang berpendapat bahwa tujuan jihad adalah menjaga kebebasan akidah, menjaga

syiar dan ibadah, mencegah kerusakan di muka bumi, sebagai cobaan, pendidikan dan

ishlah bagi manusia.

Adapula sebagian kalangan yang berpendapat bahwa tujuan jihad adalah

untuk menolak permusuhan terhadap Islam dan Kaum muslimin, yang dilakukan oleh

23

Said Aqil Siradj, Islam Kebangsan; Fqih Demokrasik Kaum Santri (Jakarta: Fatma Press,

1999) hal.136-137 24

Abdul Qadir Djaelani, Jihad fi Sabilillah dan Tantangan-Tantangannya (Jakarta: Pedoman

Ilmu Jaya, 1995) h.3-4 25

M.Quraish Shihab, Wawasan Al-Qur‟an (Bandung: Mizan, 1996) hal. 682

Page 28: TAFSIR SURAT AL-BAQARAH AYAT 190-193 DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25393/1/ISNIN... · mengumpulkan data-data kepustakaan, ... Qur‟an adalah kalamullah,

16

kaum musyrikin, kafirin, pembangkang dan orang-orang yang dendam terhadap

Islam.

Untuk mengokohkan dakwah Islam sehingga dapat sampai kepada orang-

orang yang berhak mengetahuinya, yaitu seluruh manusia di seluruh tempat yang

memungkinkan dakwah sampai padanya dan di semua masa yang kaum muslimin

hidup padanya.

Islam adalah agama yang menolak kesyirikan dan kekufuran bersamanya,

karena Islam adalah agama yang haq, agama yang selaras dengan akal, dan agama

kehidupan yang mulia bagi kemanusiaan.

Jihad dalam Islam sama sekali berbeda dengan “perang suci” yang sering

disebut-sebut oleh Barat, sebab jihad dimaksudkan untuk memperbaiki dan

meluruskan yang bengkok dalam kehidupan manusia. Itupun diakukan dengan

memberikan pemeliharaan ekstra terhadap kaum wanita, anak-anak, orang tua dan

orang-orang yang tidak mampu berperang, bahkan pemeliharaan ekstra terhadap

hewan dan pepohonan.26

Seperti yang dikutip oleh Ali Abdul Halim bahwa tujuan jihad adalah untuk

mengokohkan agama dan syariat Allah sehingga dapat bagi manusia, mengendalikan

seluruh system dan manhaj mereka, mengarahkan berbagai aktivitas dalam kehidupan

mereka dan agar Islam menjadi manhaj yang dianut dan diikuti serta yang mengatur

kehidupan manusia. Untuk menghancurkan system-sistem yang berlawanan dengan

kebenaran, yang menzalimi manusia dalam kehidupannya secara manusiawi.

System yang dimaksud adalah system yang melancarkan serangan terhadap

orang-orang sipil dinegaranya agar ia dapat menguasai hasil negara mereka. Ia

berbuat seperti itu karena merasa memiliki kekuatan lebih besar dari kekuatan mereka

atau merasa tinggi dihadapan mereka karena keistimewaan jenis atau warna kulit.

26

Ali Abdul Halim Mahmud, op, cit., h.85-91

Page 29: TAFSIR SURAT AL-BAQARAH AYAT 190-193 DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25393/1/ISNIN... · mengumpulkan data-data kepustakaan, ... Qur‟an adalah kalamullah,

17

D. Macam-Macam Jihad

Ibnu Qayyim mengatakan dalam bukunya zaad al Ma‟ad, “ Karena jihad

merupakan puncak bangunan Islam dan kubahnya, dan tempat-tempat ahli jihad di

surga merupakan tempat-tempat paling tinggi, disamping mereka memiliki derajat

yang tinggi di dunia, maka Rasulullah SAW berada di puncak yang paling tinggi

dalam jihad dan menguasai segala macam jihad. Beliau berjihad di dalam

menyembah Allah dengan sebenar-benarnya, dengan hati, dakwah dan penjelasan,

pedang dan tombak waktu-waktu yang ada beliau habiskan untuk jihad dengan

hatinya, lisannya dan tangannya”27

Menurut Ibnu Qayyim ada 3 macam jihad yaitu :

1. Jihad terhadap orang-orang munafik

Jihad terhadap orang munafik lebih sulit dari pada jihad terhadap orang-orang

kafir.Jihad ini merupakan jihad orang-orang khusus umat dan para pewaris

Rasul.Orang-orang yang ikut serta di dalamnya walaupun jumlah mereka

sedikit adalah orang-orang yang paling agung darajatnya di sisi Allah.28

2. Jihad mengatakan kebenaran

Ketika jihad yang utama adalah mengatakan kebenaran dihadapan orang-

orang yang sangat berlawanan, seperti kamu mengatakan kebenaran di

hadapan orang yang kamu takuti kekuasaan dan kezhaliman-nya, maka para

Rasul adalah orang-orang yang paling banyak melakukan jihad ini. Dan Nabi

kita Muhammad SAW telah melakukan jihad ini dengan cara yang paling

sempurna.29

3. Jihad melawan hawa nafsu

Ketika jihad terhadap musuh-musuh Allah di luar cabang dari jihad hamba

terhadap nafsunya dalam beribadan kepada Allah SWT sebagaimana

disabdakan Nabi SAW “Orang yang berjihad adalah orang yang berjihad

27

Yusuf Al-Qaradhawi, Ringkasan Fikih Jihad, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar,2011) hal 121 28

Qardhawi, Ibid, h.127 29

Qardhawi, Ibid., h.127

Page 30: TAFSIR SURAT AL-BAQARAH AYAT 190-193 DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25393/1/ISNIN... · mengumpulkan data-data kepustakaan, ... Qur‟an adalah kalamullah,

18

melawan nafsunya dalam taat kepada Allah dan orang yang berhijrah adalah

orang-orang yang meninggalkan apa-apa yang dilarang Allah SWT”

Maka jihad melawan hawa nafsu di dahulukann atas jihad melawan musuh di

luar dan menjadi pokok baginya. Hal itu karena seseorang yang tidak mampu

berjihad untuk melawan hawa nafsunya terlebih dahulu untuk melaksanakan

apa yang diperintahkan dan meninggalkan apa-apa yang dilarang, maka ia

tidak dapat berjihad untuk melawan musuhnya di luar.

Allah SWT memberi pembelaan kepada orang-orang yang beriman saat mereka

memerangi musuh-musuh Allah yang memerangi mereka.Allah tidak membiarkan

mereka hanya bertumpu pada kekuatan dan persiapan mereka saja.Tetapi Allah

mendukung memberikan bantuan dan menolong mereka atas musuh-musuhnya.

Sebab sunah Allah swt, menetapkan bahwa Ia akan menolong orang-orang yang

beriman dan memenangkan Al-Haq atas yang batil. Kita tidak akan mendapati sunnah

Allah itu berubah, meskipun pertolongan Allah nampak amat jauh, namun ia pasti

akan datang. Akan tetapi, kebanyakan manusia tergesa-gesa memetik dan menikmati

hasil.Dan manuisa diciptakan dengan membawa sifat suka tergesa-gesa.30

Allah SWT, telah mensyari‟atan, agar kaum mukminin melawan orang-orang

yang berkata zhalim dan tidah ridha terhadap kezhaliman yang menimpa mereka.

Yang demikian itu, karena Allah telah menetapkan bahwa Izzah kemuliaan itu hanya

bagi-Nya, bagi Rasul-Nya dan bagi orang-orang yang beriman. Oleh karena itu,

seorang muslim tidak sepatutnya menerima kezhaliman, kehinaan, dan kerendahan

dari musuhnya, siapapun musuh itu dan betapapun kekuatannya, kekuasaannya,

kelengkapan perbekalannya serta banyaknya prajurit yang mendukungnya. Sebab

kaum muslimin dengan keimanan mereka, kebersamaan Allah dengan mereka dan

janji kemenangan yang diberikan oleh Allah buat mereka adalah lebih kuat dari

musuh manapun.

30

Qardhawai, op, cit., h. 125

Page 31: TAFSIR SURAT AL-BAQARAH AYAT 190-193 DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25393/1/ISNIN... · mengumpulkan data-data kepustakaan, ... Qur‟an adalah kalamullah,

19

E. Bantuk-bentuk Jihad

a. Jihad Harta

Jihad harta adalah mengeluarkan segala sesuatu yang dimiliki dan

mendatangkan manfaat, berupa benda ataupun jasa-jasa, dalam rangka jihad

menegakkan kalimat Allah. Misalnya, bila sesorang membelanjakan uangnya untuk

keperluan membangun masjid ataupun sekolah Islam, ia mengeluarkan harta yang

berbentuk benda secara langsung yaitu uang. Harta adalah ujian, apakah dengan

diberikannya harta yang berlimpah kepada manusia menjadikannya sebagai manusia

yang bersyukur atau ingkar, oleh sebab itu manusia diuji untuk bisa menahan hawa

nafsunya agar menggunakan harta di jalan yang benar.31

b. Jihad Jiwa

Jihad dengan jiwa meliputi beberapa bagian yaitu :

1. Jihad jiwa dengan tangan

2. Jihad jiwa dengan lisan

3. Jihad jiwa dengan hati32

c. Jihad Pendidikan dan Pengajaran

Adalah proses perjuangan menegakkan kalimat Allah dengan menggunakan

sarana pendidikan dan segala macam perlengkapannya. Dalam hal ini jihad

pendidikan diartikan sebagai proses transformasi pengetahuan secara sempurna dan

menyeluruh, termasuk teladan moral sang pendidik. Tidak hanya pemberian keilmuan

saja, melainkan menyangkut segala aspek yang diperlukan dalam rangka membentuk

pribadi-pribadi muslim yang komit pada ajaran Islam, berwawasan luas, dan memiliki

ilmu yang bermanfaat menurut spesialisnya, baik secara formal di lembaga-lembaga

pendidikan maupun secara informal di majelis-majelis keilmuan yang diadakan untuk

memenuhi keperluan kaum muslimin.

31

HIlmy Akbar Almascaty, Panduan Jihad untuk Aktivis Gerakan Islam, ( Jakarta: Gema Insani

Press, 2001), h, 37 32

HIlmy Akbar, Ibid, h. 85

Page 32: TAFSIR SURAT AL-BAQARAH AYAT 190-193 DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25393/1/ISNIN... · mengumpulkan data-data kepustakaan, ... Qur‟an adalah kalamullah,

20

Perlu dijelaskan bahwa system pendidikan Islam yang dapat dikategorikan

telah menjalankan jihad fii sabilillah adalah apabila seluruh sistemnya berlandaskan

ajaran Allah swt dan Rasul-Nya secara sempurna, system pendidikan yang akan

melahirkan pribadi-pribadi muslim yang akan memperjuangkan tegaknya Islam

dalam segala aspek kehidupan dengan spesialis keilmuannya kejayaan umat Islam

senantiasa menjadi tujuan tertingginya melebihi segala bentuk tujuan duniawi.33

d. Jihad Politik

Jihad politik adalah perjuangan di jalan Allah untuk menegakkan tatanan

pemerintahan Islam yang di ridhai Allah, karena politik yang dimaksudkan disini

hanya sebatas usaha-usaha pribadi ataupun lembaga untuk memperoleh kekuasaan

atau pemerintahan yang dikehendakinya.34

Tujuannya adalah untuk menegakkan kalimat Allah di muka bumi, sehingga

hanya kalimat Allah inilah yang paling tinggi, maka segala bentuk paham, ideologi

dan falsafah yang tidak sesuai dengan kalimat Allah harus berada di bawahnya

dengan mengakui keunggulan dan kesempurnaannya, seperti ditegaskan dalam Al-

Qur‟an :

.

“Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama

yang benar agar Dia memenangkannya di atas segala agama-agama meskipun orang

musyrik membenci.”( Q.S Ash-Shaf : 9)

33

HIlmy Akbar op cit.,, h, 185 34

HIlmy Akbar ibid., h. 217

Page 33: TAFSIR SURAT AL-BAQARAH AYAT 190-193 DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25393/1/ISNIN... · mengumpulkan data-data kepustakaan, ... Qur‟an adalah kalamullah,

21

e. Jihad Pengetahuan

Pada abad pengetahuan dan teknologi sekarang ini umat muslim dihadapkan

pada peperangan ilmu pengetahuan dan untuk mendapatkan pengetahuan itu

memerlukan jihad, karena jihad pengetahuan, jika tidak berlebihan, sama pentingnya

dengan jihad bersenjata pada masa lalu. Peperangan modern tidak hanya

mengandalkan senjata saja, tapi lebih mengandalkan pengetahuan dan teknologi.

Mereka yang menguasai pengetahuan dan teknologi akan menjadi penentu dunia,

walaupun jumlahnya kecil.

Dalam perjuangan menegakkan pemerintahan berlandaskan ajaran Islam yang

akan mendaulatkan kekuasaan Allah di muka bumi, diperlukan politisi ulung, juga

diperlukan orang-orang yang memiliki pengetahuan khusus seperti informasi,

manajemen dan financial. Begitupula dengan perang bersenjata, diperlukan tenaga

ahli yang menguasai taktik atau strategi, teknologi informasi, persenjataan, bahan

peledak, manajemen dan lainnya, dan yang lebih diutamakan adalah keunggulan

pengetahuan dn teknologi. 35

F. Status Hukum Jihad

Ulama fiqh membagi fiqh ke dalam dua bagian besar, yaitu ibadah dan

muamalah. Yang dimaksud dengan ibadah adalah segala amalan yang diwajibkan

oleh Allah swt di dalam Al Qur‟an dan diterangkan di dalam hadist Nabi Muhammad

saw, dipahami oleh ummat Islam sebagai rukun-rukun dan dasar-dasar agama Islam.

Adapun yang dimaksud dengan mua‟amalah adalah segala sesuatu yang berhubungan

dengan urusan kehidupan, baik berkaitan dengan individu (seperti halal dan haram),

35

HIlmy Akbar, Op, cit., h, 265-267

Page 34: TAFSIR SURAT AL-BAQARAH AYAT 190-193 DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25393/1/ISNIN... · mengumpulkan data-data kepustakaan, ... Qur‟an adalah kalamullah,

22

keluarga (nikah, waris, talak, wasiat), masyarakat dalam bentuk aktivitas sipil,

perdagangan dan Negara (seperti tanggung-jawab, syarat, hak, kewajiban pemimpin),

umat (seperti persatuan, negeri, aturan hukum syari‟at, serta hubungan dengan Negara

lain).36

Berbicara masalah hukum, ulama fiqih sepakat bahwa hukum jihad adalah

wajib, akan tetapi mereka berbeda pendapat tentang kapasitas hukum kefardhu-annya.

Di dalam kitab Bidayataul Mujtahid karangan Ibnu Rusyd diterangkan bahwa jumhur

ulama sepakat hukum jihad adalah fardhu kifayah. Argument yang menjadi pegangan

terhadap pendapat para ulama dalam menetapkan hukum jihad adalah firman Allah:

Diwajibkan atas kamu berperang, Padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu

benci.boleh Jadi kamu membenci sesuatu, Padahal ia Amat baik bagimu, dan boleh

Jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, Padahal ia Amat buruk bagimu; Allah

mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.

Mengenai fardhu kifayah jihad, yakni apabila sebagian atau sekelompok

orang telah melaksanakan jihad maka yang demikian itu sudah menutupi atau

menggugurkan kewajiban jihad bagi seluruh orang yang ada. Alasan ini disandarkan

pada firman Allah swt dalam surat at-Taubah ayat 122 sebagai berikut:

Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). mengapa

tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk

memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan

36

Qardhawi, op, cit., h. 86

Page 35: TAFSIR SURAT AL-BAQARAH AYAT 190-193 DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25393/1/ISNIN... · mengumpulkan data-data kepustakaan, ... Qur‟an adalah kalamullah,

23

kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat

menjaga dirinya.

Beberapa ulama fiqih menyebutkan batasan tentang kewajiban perang dengan

fardhu kifayah, yaitu jika pemimpin merasa yakin ia memiliki kekuatan yang bisa

menyamai musuh. Jika tidak, mereka (musuh) tidak boleh diperangi karena hal

tersebut bisa membahayakan orang-orang Islam. Para ulama fiqih juga menerangkan

hal lain yang sangat penting seputar fardhu kifayah, yaitu kewajiban jihad akan gugur

jika sebagian orang dari suatu Negara itu sendiri yang melakukannya. Ibnu al Qayyim

juga berkomentar seputar hukum jihad, menurut beliau jihad adalah fardhu „ain, baik

dilakukan dengan hati, lisan, harta atau tangan, menurutnya jihad menjadi fardhu „ain

apabila dalam keadaan tertentu seperti, musuh menyerang negeri Muslim, ketika

imam memerintahkan jihad kepada seseorang atau kelompok tertentu, kebutuhann

pasukan Muslim, dan ketika terjun dalam peperangan.37

G. Metode Pendidikan Jihad

a. Metode Dramatisasi

Kegiatan drama atau ekspresi pada umumnya disenangi peserta didik.

Biasanya mereka akan merasa senang bila disuruh memperagakan sebuah cerita,

sajak, atau suatu tingkah laku social maupun kejadian, disini siswa diajarkan dan

diberi tahu mengenai peristiwa-peristiwa perang dan jihad yang terjadi pada zaman

Rasulullah SAW dan nabi-nabi sebelumnya.

b. Metode Qishas

Metode qishah, kisah atau cerita pada zaman Rasulullah digunakan sebagai

alat untuk membantu menjelaskan suatu pemikiran, dan mengungkapkan suatu

37

Qardhawi, op, cit., h.

Page 36: TAFSIR SURAT AL-BAQARAH AYAT 190-193 DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25393/1/ISNIN... · mengumpulkan data-data kepustakaan, ... Qur‟an adalah kalamullah,

24

masalah. Kisah-kisah yang berasal dari Rasulullah saw dan sahabat selalu lengkap

karena mengandung sekian banyak manfaat dan sekian masalah. Kisah perjuangan

dan jihad pada masa Rasulullah saw diajarkan dan di ceritakan kepada peserta didik

agar mereka mengetahui bagaimana jihad pada zaman Rasulullah saw dan para

sahabat.38

c. Metode Diskusi

Metode diskusi ini digunakan agar peserta didik dapat berargumentasi dan

memberikan pendapat mereka mengenai fenomena jihad yang terjadi belakangan ini,

tidak lupa pula guru diakhir diskusi dapat memberikan kesimpulan dan memberikan

jawaban yang benar dari jawaban-jawaban dan argument peserta didik yang sedikit

melenceng atau salah.39

d. Metode Keteladanan

Adalah suatu metode pendidikan dengan cara memberikan contoh yang baik

kepada peserta didik, baik di dalam ucapan maupun perbuatan.40

Keteladanan

merupakan salah satu metode pendidikan yang diterapkan Rasululah saw dan paling

banyak pengaruhnya terhadap keberhasilan penyampaian misi dakwahnya. Hal ini

disebabkan karena secara psikologis anak adalah seorang peniru. Peserta didik

cenderung meneladani gurunya dan menjadikannya sebagai tokoh identifikasi dalam

segala hal

e. Metode Pembiasaan

Pembiasaan menurut M.D Dahlan, merupakan “proses penanaman kebiasaan,

sedangkan kebiasaan ialah cara-cara bertindak yang uniform dan hamper otomatis

(tidak disadari oleh pelakunya)”.41

38Drs. Heri Jauhari Muchtar, Fikih Pendidikan, ( PT Remaja Rosda Karya : Bandung, 2005), h.235

39 Heri Jauhari Muchtar, Fikih Pendidikan, ( PT Remaja Rosda Karya : Bandung, 2005), h.231

40Syahidin, Metode Pendidikan Qurani: Teori dan Aplikasi, ( Jakarta: Misaka Galiza, 1999), h.135

41Hery Noer Aly, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta, Logos Wacana Ilmu, 1999), cet I h. 178

Page 37: TAFSIR SURAT AL-BAQARAH AYAT 190-193 DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25393/1/ISNIN... · mengumpulkan data-data kepustakaan, ... Qur‟an adalah kalamullah,

25

Pembiasaan tersebut dapat dilakukan untuk membiasakan tingkah lakum

keterampilan, kecakapan dan pola piker.Pembiasaan ini bertujuan untuk memudahkan

peserta didik dalam melakukannya. Karena seseorang yang telah mempunyai

kebiasaan tertentu akan dapat melakukannya dengan mudah dan senang hati. Bahkan

sesuatu yang telah dibiasakan dan akhirnya menjadi kebiasaan dalam usia muda sulit

diubah dan akan tetap berlangsung sampai tua.

f. Metode „Ibrah

Secara sederhana, ibrah berarti merenungkan dan memikirkan.Dalam arti

umum dapat di artikan dengan “mengambil pelajaran dari setiap peristiwa”.

Abdurrahman an-Nahlawi mendefinisikan ibrah sebagai suatu kondisi psikis yang

menyampaikanmanusia untuk mengetahui intisari dari suatu peristiwa yang

disaksikan, diperhatikan, diinduksikan, dipertimbangkan, diukur dan diputuskan

secara nalar, sehingga kesimpulannya dapat mempengaruhi hati untuk tunduk

kepadanya, lalu mendorongnya kepada perilaku berpikir social yang sesuai.42

42

Abdurrahman an-Nahlawi, Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah dan Masyarakat, (Jakarta:

Gema Insani Press, 1995). H. 289

Page 38: TAFSIR SURAT AL-BAQARAH AYAT 190-193 DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25393/1/ISNIN... · mengumpulkan data-data kepustakaan, ... Qur‟an adalah kalamullah,

26

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Objek dan Waktu Penelitian

Objek yang dibahas pada penelitian ini adalah pendidikan jihad yang

terkandung dalam ayat-ayat al-Qur‟an khususnya yang terkandung dalam surat al-

Baqarah 190-193 dan surat at-Taubah ayat 122. Sedangkan waktu penelitian

dilakukan selama…bulan terhitung dari bulan…..sampai dengan bulan…2014

B. Fokus penelitian

Berdasarkan judul, maka penulis memfokuskan pada konsep pendidikan jihad

yang terkandung dalam surat al-Baqarah ayat 190-193 dan surat at-Taubah ayat 122

yang sifatnya mendeskripsikan dan menganalisa tentang pendidikan jihad dalam

surat al-Baqarah ayat 190-193 dan surat at-Taubah ayat 122

C. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan data penelitian kualitatif dengan

menggunakan metode konten analisis dengan menggunakan teknik analisis kajian

melalui studi kepustakaan (Library Reseach).

D. Sumber Data

Sumber data pada penelitian ini berasal dari literatur-literatur yang berkaitan

dengan tema dalam penelitian ini. Sumber-sumber tersebut terdiri dari data primer,

yaitu kitab suci al-Qur‟an dan kitab-kitab tafsir al-Qur‟an yang menjelaskan ayat190-

193 surat Al-Baqarah, di antaranya:

1. Al-Qur‟an dan Tafsirnya,

Page 39: TAFSIR SURAT AL-BAQARAH AYAT 190-193 DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25393/1/ISNIN... · mengumpulkan data-data kepustakaan, ... Qur‟an adalah kalamullah,

27

2. Tafsir Al-Mishbah karya M. Quraish Shihab,

3. Tafsir Al-Azhar karya Buya Hamka,

4. Tafsir Al-Qurthubi karya Syekh Al-Qurthub

5. Tafsir Al-Maragi karya Ahmad Mustafa Al-Maragi

6. Tafsir Ibnu Katsir karya Muhammad Nasib ar-Rifa‟i

Dan data sekunder, yaitu dari buku-buku yang membahas mengenai Jihad,

diantaranya:

1. Ringkasan Fiqh Jihad karya Yusuf Qardhawi,

2. Fiqh Rekonsiliasi dan Reformasi Menurut Hasan Al-bana karya Ali Abdul

Halim Mahmud,

3. Renungan Santri; Dari Jihad Hingga Kritik Wacana Agama karya Rumadi,

4. Jihad fi Sabilillah dan Tantangan-Tantangannya karya Abdul Qadir Jaelani.

5. RUKUN JIHAD karya Ali Abdul Halim Mahmud, Fiqh Rekonsiliasi dan Reformasi

Menurut Hasan Al-bana.

6. Krisis Islam karya Bernard Lewis

E. Metode Penelitian

Adapun analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan

analisis metode tafsir tahlili, yaitu metode penafsiran ayat-ayat Al-Qur‟an yang

dilakuan dengan cara mendeskripsikan uraian-uraian makna yang terkandung dalam

ayat-ayat Al-Qu‟an dengan mengikuti tertib susunan/urutan surat-surat dan ayat-ayat

Al-Qur‟an itu sendiri dengan sedikit banyak melakukan analisis di dalamnya. Metode

tafsir tahlili juga bisa disebut dengan metode tajzi‟I tampak merupakan metode tafsir

yang paling tua usianya.43

43

Muhammad Amin Suma, Ulumul Qur‟an,(Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2013) cet ke 1

hal 379

Page 40: TAFSIR SURAT AL-BAQARAH AYAT 190-193 DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25393/1/ISNIN... · mengumpulkan data-data kepustakaan, ... Qur‟an adalah kalamullah,

28

Metode tahlili merupakan metode paling tua.Metode ini paling banyak dipakai

para mufassir klasik, namun di masa sekarang pun tafsir model ini masih dominan.

Tafsir tahlili menonjolkan pengertian dan kandungan lafadz, hubungan ayat dengan

ayat, sebab-sebab nuzulnya, hadis-hadis Nabi, aqwal sahabat atau tabi‟in, dan

pendapat mufassirin lainnya yang ada kaitannya dengan ayat-ayat yang akan

diterangkan artinya tersebut.

Lebih rinci lagi, Abd al-Hayy al-Farmawy mengakatakan bahsa tafsir tahlili

adalah suatu metode tafsir yang bermaksud menjelaskan kandungan ayat-ayat al-

Qur‟an dari seluruh aspeknya.Di dalam tafsirnya, penafsir mengikuti urutan ayat,

membahas mengenai asbabun nuzul dan dalil-dalil yang berasal dari Rasu, sahabat

atau tabi‟in yang kadang-kadang bercampur baur dengan pendapat penafsir sendiri

dan diwarnai oleh latar belakang pendidikannya.44

Dalam melakukan penafsiran, mufassir memberikan perhatian sepenuhnya

atas semua aspek yang terkandung dalam ayat yang ditafsirkannnya dengan tujuan

menghasilkan makna yang benar dari setiap bagian ayat.Berbagai aspek yang

dianggap perlu oleh seorang mufasir tajzi‟iy/tahlily diuraikan, yang tahapan kerjanya

yaitu dimulai dari:

1. Bermula dari kosakata yang terdapat pada setiap ayat yang akan ditafsirkan

sebagaimana urutan dalam Al-qur‟an, mulai dari Surah Al Fatikhah hingga

Surah An-Nass,

2. Menjelaskan asbabun nuzul ayat ini dengan menggunakan keterangan yang

diberikan oleh hadist (bir riwayah)

3. Menjelaskan makna yang terkandung pada setiap potongan ayat dengan

menggunakan keterangan yang ada pada ayat lain,atau dengan menggunakan

hadist Rasulullah SAW atau dengan menggunakan penalaran rasional atau

berbagai disiplin ilmu sebagai sebuah pendekatan

44

Didin Saefuddin Buchori, Pedoman Memahami Kandungan al-Qur‟an,(Bogor:Granada

Sarana Pustaka, 2005) hal 207-208

Page 41: TAFSIR SURAT AL-BAQARAH AYAT 190-193 DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25393/1/ISNIN... · mengumpulkan data-data kepustakaan, ... Qur‟an adalah kalamullah,

29

4. Menarik kesimpulan dari ayat tersebut yang berkenaan dengan hukum

mengenai suatu masalah, atau lainnya sesuai dengan kandungan ayat tersebut

Analisis metode tahlili yang penulis gunakan dalam penulisan skripsi ini,

yang membahas surat Al-Baqarah ayat 190-193 dan surat At-taubah ayat 122 yang

berkaitan dengan jihad, maka penulis menganalisis penjelasan mengenai pendidikan

jihad yang terkandung dalam ayat-ayat tersebut dengan mencari sumber-sumber yang

dapat menjelaskan makna dan penafsiran dari Surat Al-Baqarah ayat 190-193 dan

surat At-Taubah ayat 122.

F. Metode Penulisan

Secara tekhnis penulisan skripsi ini, penulis berpedoman pada buku Pedoman

Akademik Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 42: TAFSIR SURAT AL-BAQARAH AYAT 190-193 DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25393/1/ISNIN... · mengumpulkan data-data kepustakaan, ... Qur‟an adalah kalamullah,

30

BAB IV

TAFSIR SURAT AL-BAQARAH AYAT 190-193 DAN SURAT

AT-TAUBAH AYAT 122

A. Surat Al-Baqarah 190-193

Ayat 190-193 surat Al-Baqarah adalah ayat pertama yang turun

menyangkut perintah berperang, yang sebelumnya turun ayat izin berperang,

yaitu firman Allah swt yang berarti, “Telah diizinkan (berperang) bagi orang-

orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya” (QS. Al-

Hajj:99)45

1. Teks Ayat dan Terjemah Surat Al-Baqarah 190-193

Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi)

janganlah kamu melampaui batas, karena Sesungguhnya Allah tidak menyukai

orang-orang yang melampaui batas.

Dan bunuhlah mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan usirlah mereka

dari tempat mereka telah mengusir kamu (Mekah); dan fitnah itu lebih besar

bahayanya dari pembunuhan, dan janganlah kamu memerangi mereka di

Masjidil haram, kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat itu.jika mereka

45

Abu Ja‟far Muhammad bin Jarir Ath-Thabari, Tafsir Ath-Thabari, (Jakarta: PUSTAKA

AZZAM, 2008), Jilid 3 hal 212

Page 43: TAFSIR SURAT AL-BAQARAH AYAT 190-193 DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25393/1/ISNIN... · mengumpulkan data-data kepustakaan, ... Qur‟an adalah kalamullah,

31

memerangi kamu (di tempat itu), Maka bunuhlah mereka. Demikanlah Balasan

bagi orang-orang kafir.

Kemudian jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), Maka Sesungguhnya

Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga)

ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah.jika mereka berhenti (dari

memusuhi kamu), Maka tidak ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang-

orang yang zalim.

2. Tafsir Mufradhat

/ fii sabiili Allahmenurut bahasa kalimat ini terdiri dari 3 kata

dan berarti di, berarti jalan46

yaitu di jalan Allah. Berasal dari kata

yang berarti banyak jalan47

, dan banyaknya jalan menyebabkan manusia harus

selalu berhati-hati jangan sampai terjerumus ke jalan yang sesat carilah jalan yang

lurus yang tidak berliku-liku agar selamat yaitu di jalan Allah yang telah

ditentukan oleh-Nya.48

Pengertian Fii Sabilillah dalam makna khusus adalah

menolong agama Allah swt, memerangi musuh-Nya, dan menegakkan

kalimatullah di bumi ini, sehingga tidak terjadi lagi fitnah diantara kaum

Muslim.49

Kata ini adalah salah satu Istilah khusus dalam literature Islam.Setiap

perbuatan yang dilakukan manusia, baik perbuatan lahir maupun batin merupakan

manifestasi dari gerak, dan bahwa setiap gerak meniscayakan adanya tujuan dan

arah.Apabila arah dan tujuan gerak tersebut berakhir pada kesempurnaan manusia,

maka hal tersebut barada dalam lingkup kebenaran, kebaikan, dan kebahagiaan

manusia. Berdasarkan atas apa yang ditetapkan Islam bahwa kesempurnaan dan

kebahagiaan hakiki manusia hanya ditentukan oleh kedekatan dan ketaatan mutlak

46

Adib Bisri, Kamus Al-Bisri, (Surabaya: Pustaka Progresif, 1999) h.313 47

M. Ibnu Mandhur, Lisanun „Arab, ( Lebanon : Dar Sader Publisher, 1997) Jilid 3 1 h 320 48

M. Quraish Shihab, Lentera Al-Qur‟an, (Bandung : Mizan, 2008) hal 53 49

Yusuf Qardhawi dkk, Berjuang di Jalan Allah, ( Jakarta : Gema Insani Press, 1990) cetakan

ke-3 hal 13

Page 44: TAFSIR SURAT AL-BAQARAH AYAT 190-193 DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25393/1/ISNIN... · mengumpulkan data-data kepustakaan, ... Qur‟an adalah kalamullah,

32

kepada Allah swt. Maka Islam hanya mengesahkan dan melegitimasi gerakan

yang mempunyai tujuan benar untuk kebaikan manusia karena hanya manifestasi

kebenaranlah yang akan semakin mendekatkan manusia kepada Allah swt. Ini

karena ketika manusia melakukan segala bentuk aktivitas, perbuatan, dan perilaku

yang didasarkan pada kebenaran, maka dapat dipastikan bahwa semua itu

berujung kepada kedekatannya dengan Allah swt.50

, merupakan fi‟il nahyi yang berarti sebuah larangan agar tidak

melampaui batas. Kata tersebut menurut bahasa diambil dari kata عَا د, defiasi dari

kata ini adalah yang berarti musuh , berarti melampau batas berarti

permusuhan, berarti melanggar batasan-batasan Allah, orang-orang yang

melanggar apa yang diperintahkan dan dibataskan kepadanya. Dalam hal ini asal

kata ta‟tadu memiliki arti melanggar apa yang telah diperintahkan Allah

kepadanya, melanggar batasan-batasan yang telah Allah tentukan51

, dimana dalam

suatu pelanggaran akan menimbulkan permusuhan, oleh sebab itu Allah tidak

menyukai mereka yang melampaui batas. Makna ini juga menyimpulkan tentang

orang-orang yang dzalim, mereka yang menempatkan sesuatu tidak pada

tempatnya, /adzaalimin,berasal dari kata , menurut bahasa berarti

meletakkan sesuatu tidak pada tempatnya52

,yang berati orang yang berbuat aniaya

.Adapun yang dimaksud adalah orang yang berlaku tidak adil dan sewenag-

wenang.Juga bisa diartikan orang yang mempunyai sikap atau tindakan yang tidak

manusiawi dan menyimpang dari kebenaran. Allah tidak akan memberi petunjuk

kepada orang-orang zalim.53

50

Mishbah Yazdi, Perlukah Jihad? Meluruskan Salah Paham tentang Jihad dan Terorisme, (

Jakarta : Al-Huda, 2006) hal 137-138 51

Mandhur, op. cit., h, 420 52

Bisri, op. cit., h.520 53

Ahsin Al-Hafidz, Kamus Ilmu Al-Qur‟an,(Jakarta: Sinar Grafika Offset,2006) hal 318

Page 45: TAFSIR SURAT AL-BAQARAH AYAT 190-193 DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25393/1/ISNIN... · mengumpulkan data-data kepustakaan, ... Qur‟an adalah kalamullah,

33

/alfitnah berasal dari kata yang menurut bahasa berati menarik

hati.54

Fitnah juga dapat diartikan menimbulkan kekacauan, seperti mengusir

sahabat dari kampung halamannya, merampas harta mereka dan menyakiti atau

mengganggu kebebasan mereka beragama. Fitnah berarti bencana dalam Q.S Al-

Maidah ; 71 , fitnah berarti membuat isu yang membahayakan orang lain dalam

Q.S al-Baqarah ; 191, fitnah berarti cobaan atau ujian dalam Q.S al-Anfal ; 28,

fitnah juga berarti siksaan seperti dalam Q.S al-Anfal ; 25, dan Q.S al-Mudassir ;

31. Kemusyrikan mereka (orang-orang kafir) lebih besar dan hebat dosanya

daripada pembunuhan yang mereka timpakan.Fitnah juga memiliki arti kesesatan,

aib, dan tuduhan.Tuduhan dalam arti ini adalah tuduhan yang ditujukan kaum

kafir kepada ummat Islam agar mereka murtad dari ajaran Islam dan mengikuti

ajaran mereka.Fitnah juga berarti kekacauan, bencana dalam ayat ini fitnah berarti

syirik kepada Allah lebih besar bahayanya dari membunuh.55

Menurut penulis

Fitnah berarti kemusyrikan atau menarik hati dari keyakinan dan kepercayaan

terhadap Islam.

alqatl berasal dari kata yang berarti membunuh56

ayat ini

pembunuhan diartikan sebagai jihad dalam bentuk perang melawan orang-orang

kafir yang menganiaya atau memfitnah ummat Muslim. Sehingga menimbulkan

kerusuhan dan kemurtadan.Pembunuhan yang dimaksud adalah peperangan yang

yang dilakukan untuk memerangi sekutu yang memerangi terlebih dahulu.57

intahau, yang berarti berhenti, yang dimaksud berhenti adalah

berhenti dari memerangi kamu atau memusuhi kamu. Dalam ayat ini berarti jika

mereka bertaubat.58

54

Bisri, op, cit., h.556 55

Ath-Thabari h.214 56

Bisri, loc. cit, (Surabaya: Pustaka Progresif, 1999) h.585 57

Syaikh Imam Al Qurthubi, Tafsir Al Qurthubi, (Jakarta: PUSTAKA AZZAM, 2007), jilid

ke-2 h 787 58

Ath-Thabari, op cit., h.219

Page 46: TAFSIR SURAT AL-BAQARAH AYAT 190-193 DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25393/1/ISNIN... · mengumpulkan data-data kepustakaan, ... Qur‟an adalah kalamullah,

34

3. Tafsir Ayat

Firman Allah:

“Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu,

(tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena Sesungguhnya Allah

tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.”

“dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu,”.

Diriwayatkan dari Abu Bakar Ash-Shiddiq bahwa ayat pertama yang

diturunkan telah diizinkan (berperang) bagi orang-

orang yang diperangi, karena Sesungguhnya mereka telah dianiaya.,(QS Al-Hajj:

39)

Kaum Muslim dalam ayat ini diperintahkan untuk tidak memasuki

peperangan kecuali kalau para musuh berinisiatif terlebih dahulu dengan

menggunakan senjata.59

Oleh karna itulah Rasulullah saw memerangi orang-orang

yang memerangi beliau.

Perintah perangilah di jalan Allah menjelaskan bolehnya melakukan

perang selama peperangan itu di jalan Allah, yakni untuk menegakkan nilai-nilai

Ketuhanan Yang Maha Esa serta kemerdekaan dan kebebasan yang sejalan

dengan tuntutan agama.Ayat ini juga menjelaskan kapan peperangan dimulai,

yakni saat diketahui secara pasti bahwa ada orang-orang yang memerangi, yakni

sedang mempersiapkan rencana dan mengambil langkah-langkah untuk

59

Allamah Kamal Faqih Imani, Tafsir Nurul Qur‟an, ( Jakarta : Al-Huda, 2003), h. 113

Page 47: TAFSIR SURAT AL-BAQARAH AYAT 190-193 DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25393/1/ISNIN... · mengumpulkan data-data kepustakaan, ... Qur‟an adalah kalamullah,

35

memerangi kaum muslimin atau benar-benar telah melakukan agresi. Ini dipahami

dari penggunaan bentuk kata kerja masa kini (mudhari‟) yang mengandung makna

sekarang dan akan datang pada kata yuqaatilunakum (mereka memerangi kamu).

Dengan demikian ayat ini juga menuntun kita agar tidak berpangku tangan

menanti sampai musuh memasuki wilayah atau mengancam ketentraman dan

perdamaian.60

Tujuan pertama perang dalam Islam adalah atas nama Allah dan di jalan

yang ditentukan oleh Allah swt dan dalam rangka menyebarkan hukum-hukum

Ilahi yang mencakup ; kebenaran, keadilan, tauhid, pemberontakan, kezaliman,

kemerosotan, dan penyimpangan. Oleh karenanya, Islam mengutuk perang atas

nama balas dendam ambisi, penaklukan atas negara lain, perebutan lahan-lahan

orang lain, rampasan perang. Karena itu, mengangkat senjata dan mengobarkan

peperangan hanya dibenarkan apabila dilakukan di jalan Allah.61

“dan janganlah kamu melampaui batas, karena Sesungguhnya Allah tidak

menyukai orang-orang yang melampaui batas”

Dasar dari makna ini menyatakan bahwa perang dalam Islam adalah demi

Allah dan di jalan Allah serta tidak boleh ada kezaliman dan tindakan yang

berlebihan, karena Allah swt tidak menyukai orang yang melampaui batas.Oleh

karena itu kaum Muslim dalam keadaann berperang harus tetap memperhatikan

prinsip-prinsip etis dalam perang yang telah Allah swt perintahkan.

Imam Ali as berkata “….Apabila , karena kehendak Allah, musuh kalah,

maka jangan membunuh orang-orang yang melarikan diri. Jangan kau

pukul orang-orang tak berdaya.Jangan habisi orang-orang yang terluka.

Dan janganlah menyusahkan para wanita walaupun mereka menghina

60

M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah, (Tangeran: Lentera Hati, 2007), cet, 10 h. 420 61

Allamah Kamal, op cit., h. 112

Page 48: TAFSIR SURAT AL-BAQARAH AYAT 190-193 DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25393/1/ISNIN... · mengumpulkan data-data kepustakaan, ... Qur‟an adalah kalamullah,

36

kehormatanmu dengan kata-kata kotor dan menyepelekan para

pejuangmu…”62

Ibnu Abbas, Umar bin Abdul Aziz berkata, “Ayat yang terdapat dalam

surah Al-Baqarah itu adalah muhakamah. Yakni, perangiah orang-orang

yang keadaannya memerangi kalian, tapi janganlah kalian berlebihan

sehingga membunuh kaum perempuan, anak-anak, para pendeta, dan

orang-orang seperti mereka.63

Abu Ja‟far Al Abbas berkata, “Pendapat (Ibnu Abbas dan yang lainnya) itu

merupakan pendapat yang paling benar di antara kedua pendapat tersebut ,

baik berdasarkan sunnah maupun analisa. Adapun sunnah, yaitu hadist

Ibnu Umar yang mennyatakan bahwa Rasulullah saw melihat seorang

wanita yang terbunuh di antara para prajuritnya, dan beliau tidak menyukai

hal itu, lalu beliau melarang membunuh kaum perempuan dan akak-anak.

Hadist ini diriwayatkan oleh pada imam hadist.64

Menurut Syaikh Al-Qurthubi, kata yang sesuai dengan wazan faa‟ala

biasanya dilakukan dua arah, seperti muqatalah (saling berperang),

musyaatamah(saling memaki), dan mukhasamah(saling berselisih). Sedangkan

perang tidak dilakukan oleh kaum perempuan, anak-anak dan orang-orang seperti

mereka, yaitu para pendeta, zamna (orang yang sakit), lanjut usia, dan kaum

buruh, sehingga mereka tidak boleh dibunuh. Inilah yang diriwayatkan oleh Abu

Bakar Ash Shiddiq RA kepada Zaid bin Abi Sufyan ketika diutus ke Syam,

kecuali jika mereka menyakiti.65

Firman Allah:

62

Allamah Kamal,Ibid., h. 114 63

Allamah Kamal, Ibid., h. 115 64

Allamah Kamal , Ibid., h. 115 65

Al Qurthubi, op, cit., h.787-789

Page 49: TAFSIR SURAT AL-BAQARAH AYAT 190-193 DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25393/1/ISNIN... · mengumpulkan data-data kepustakaan, ... Qur‟an adalah kalamullah,

37

“Dan bunuhlah mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan usirlah mereka

dari tempat mereka telah mengusir kamu (Mekah); dan fitnah itu lebih besar

bahayanya dari pembunuhan, dan janganlah kamu memerangi mereka di

Masjidil haram, kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat itu.jika mereka

memerangi kamu (di tempat itu), Maka bunuhlah mereka. Demikanlah Balasan

bagi orang-orang kafir. 192. Kemudian jika mereka berhenti (dari memusuhi

kamu), Maka Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.

“dan bunuhlah mereka dimana saja kamu jumpai mereka, dan usirlah mereka dari

tempat mereka telah mengusir kamu”.

Ayat 190 surat Albaqarah memerintahkan agar tidak melampaui batas,

karena Allah tidak suka siapapun yang melampau batas, tetapi bila mereka

melampaui batas, maka bunuhlah mereka dan siapa pun yang memerangi dan

bermaksud membunuh jika tidak ada jalan lain yang dapat ditempuh untuk

mencegah agresi mereka. Lakukan hal itu dimanapun kamu temui mereka, dan

bila mereka tidak bermaksud membunuh, dan hanya mengusir kamu, maka usirlah

mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu yakni Mekah.66

“ dan fitnah itu lebih kejam dari pada pembunuhan” Yakni, fitnah yang

mereka timpakan kepada kalian dan menyebabkan kalian kembali kepada

kekafiran adalah lebih besar bahayanya daripada pembunuhan.

Ketika jihad diartikan sebagai penghilangan nyawa dan pembunuhan

kaum laki-laki dewasa. Maka Allah ta‟ala mengingatkan bahwa apa yang ada

dalam diri mereka seperti kekafiran kepada Allah, kemusyrikan, dan

keberpalingan dari jalan-Nya adalah lebih hebat, kejam, besar, dan keji dari pada

66

M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah, (Tangerang: Lentera Hati, 2007), cet, 10 h. 420

Page 50: TAFSIR SURAT AL-BAQARAH AYAT 190-193 DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25393/1/ISNIN... · mengumpulkan data-data kepustakaan, ... Qur‟an adalah kalamullah,

38

pembunuhan. Oleh karena itu, Allah berfirman, “Dan fitnah itu lebih besar

bahayanya dari pada pembunuhan”.67

Fitnah yang ditujukan kepada orang mukmin dalam beragama dengan

beragam gangguan dan siksa agar mereka murtad merupakan cara lama yang

dilakukan orang-orang kafir terhadap orang beriman. Fitnah lebih besar dosanya

dari pembunuhan, karena pembunuhan adalah tindakan pidana terhadap jasmani

dan kehidupan manusia, sedangkan fitnah merupakan tindak pidana terhadap

nurani, ruhani dan pemikiran manusia.Tindak pidana ini jelas lebih berat dari yang

sebelumnya.68

Perang diberlakukan untuk satu tujuan, yaitu mencegah fitnah dan

penindasan dalam agama, menghilangkan faktor-faktor tekanan dan paksaan baik

secara materi maupun etika, menjamin kebebasan dakwah dan para da‟I, agar

orang beriman ataupun tidak berdasarkan pilihan sendiri.69

“ Dan janganlah kamu memerangi mereka di Masjidil Haram, kecuali jika

mereka memerangi kamu ditempat itu” mengenai ayat ini, para ulama terbagi

menjadi 2 kelompok:

Muqatil berkata, ayat ini telah dinasakh oleh firman Allah swt “ Dan

bunuhlah mereka di mana saja kamu jumpai mereka” Al Baqarah: 191. Ayat ini

dinasakh oleh firman Allah swt “ dan bunuhlah mereka dimana kamu jumpai

mereka” selanjutnya, ayat ini dinasakh oleh firman Allah swt “maka bunuhlah

orang-orang musyrikin itu di mana saja kamu jumpai mereka” At Taubah: 5.

Pada awalnya, peperangan diperbolehkan di tanah haram. Di antara argumentasi

yang menunjukkan atas hal ini adalah bahwa surah At Taubah diturunkan dua

67

Muhammad Nasib ar-Rifa‟I, Tafsir Ibnu Katsir,(Depok:GEMA INSANI, 1989) hal 308 68

Yusuf Qardhawi, Ringkasan Fiqh Jihad, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2009). Hal 272 69

Qardhawi, op, cit., h. 271

Page 51: TAFSIR SURAT AL-BAQARAH AYAT 190-193 DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25393/1/ISNIN... · mengumpulkan data-data kepustakaan, ... Qur‟an adalah kalamullah,

39

tahun setelah surat Al Baqarah. Dan, bahwa nabi saw masuk ke dalam kota

mekkah seraya mengenakan penutup kepala yang terbuat dari besi.70

Sesungguhnya Masjidil Haram telah diharamkan Allah pada hari

penciptaan langit dan bumi. Ia diharamkan oleh kehormatan Allah hingga hari

kiamat. Pepohonannya tidak boleh ditebang dan rerumputannya tidak boleh

dicabut. Jika ada sesorang yang diberi dispensasi untuk berperang, maka ia adalah

Rasulullah. Dispensasi itu terjadi pada waktu penaklukan Mekkah, karena beliau

menaklukannya dengan kekerasan.71

Ayat diatas menerangkan larangan agar tidak memerangi kaum kafir di

masjidil haram, tetapi apabila mereka memerangi ditempat itu maka perangilah

mereka demikianlah balasan bagi orang-orang kafir.

“ kemudian jika mereka berhentiSesungguhnya Allah Maha Pengampun

lagi Maha Penyayang”

Jika kaum kafir berhentidari memerangi kalian, karena mereka sudah

beriman, maka sesungguhnya Allah akan mengampuni semua dosa-dosa mereka

yang telah lalu, dan mengasihani mereka dengan memberikan pengampunan atas

apa yang telah mereka lakukan.72

Karenanya tahanlah dirimu dari memerangi

mereka.Karena orang yang terus memeranginya berarti zhalim, dan tiada

permusuhan kecuali terhadap orang-orang zhalim.73

Bagian ayat diatas juga berarti apabila kaum kafir berhenti, berarti mereka

terlepas dari kezhaliman, yaitu kemusyrikan, sehingga tidak ada lagi permusuhan

70

Al-Qurthubi, op cit., h.800-802 71

Nasib ar-Rifa‟I, op, cit., h. 308 72

Al-Qurthubi, op, cit., h. 800-802 73

Nasib ar-Rifa‟I, op, cit., h.309

Page 52: TAFSIR SURAT AL-BAQARAH AYAT 190-193 DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25393/1/ISNIN... · mengumpulkan data-data kepustakaan, ... Qur‟an adalah kalamullah,

40

terhadap mereka. Yang dimaksud dengan permusuhan disni adalah pembalasan

dan penyerangan yang kaum kafir lakukan terhadap kaum muslim.

Firman Allah Swt :

“Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga)

ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah.jika mereka berhenti (dari memusuhi

kamu), Maka tidak ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang-orang yang

zalim.”

“ dan perangilah mereka itu sehingga tidak ada lagi fitnah”.

Perangilah kaum kafir itu sehingga setiap orang hanya memiliki rasa

keikhlasan terhadap Allah swt semata. Tidak ada satupun yang bisa

mempengaruhi jiwa mereka selain rasa takut kepada Allah. Tidak ada

kekhawatiran lagi pada mereka akan menerima fitnah dalam agama mereka, dan

tidak ada yang melarang dan menyiksa mereka karena memeluk agama mereka

sendiri. Dan setelah itu mereka tidak memerlukan lagi sembunyi-sembunyi dalam

agama mereka.74

Rasulullahh saw bersabda, :

74

Ahmad Mustafa Al-Maragi, Tafsir Al-Maragi, ( Semarang : PT Karya Toha Putra, 1992) hal

157

Page 53: TAFSIR SURAT AL-BAQARAH AYAT 190-193 DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25393/1/ISNIN... · mengumpulkan data-data kepustakaan, ... Qur‟an adalah kalamullah,

41

“Aku diperintahkan untuk memerangi manusia, sehingga mereka mengatakan

tidak ada Tuhan (yang hak) selain Allah”(H.R Bukhari)75

Hadist tersebut menunjukkan bahwa penyebab peperangan adalah

kekufuran.Allah menjadikan tujuan dari peperangan itu adalah tidak adanya

kekafiran.Ini sangat jelas.

Ibnu Abbas, Qatadah, Ar Rubai, As Sudi dan yang lainnya berkata, “yang

dimaksud dengan fitnah dalam ayat tersebut adalah kemusyrikan dan hal-hal yang

menyertainya, yaitu tindakan yang menyakiti kaum mukmin.

“jika mereka berhentiMaka tidak ada permusuhan (lagi), kecuali

terhadap orang-orang yang zalim.”

Jika mereka berhenti dari kekafiran, apakah itu karena masuk Islam,

ataukah karena membayar pajak bagi Ahlul Kitab, tapi jika mereka tidak berhenti

dari kekufuran, maka harus dibunuh, dan mereka adalah orang-orang zalim

dimana tidak ada permusuhan lagi kecuali terhadap mereka. Apa yang dilakukan

terhadap orang-orang yang zhalim itu dinamai dengan permusuhan, ini karena

melihat bahwa hal itu merupakan balasan dari permusuhan mereka. Sebab

kezhaliman itu mengandung unsur permusuhan.Oleh karna itu balasan atas

permusuhan dinamai dengan permusuhan.

Allah Ta‟ala berfirman, jika mereka berhenti dari kemusyrikan yang

dilakukannya dari memerangi kaum mukmin, maka tahanlah dirimu dari

memerangi mereka.Karena orang yang terus memeranginya berarti zhalim, dan

tiada permusuhan kecuali terhadap orang-orang zalim.Ayat ini bisa juga ber-

makna apabila mereka berhenti, berarti mereka berhenti dari kezhaliman, yaitu

kemusrikan, sehingga tidak ada lagi permusuhan terhadap mereka setelah

75

Takhrij Singkat, Shahih Bukhari, ( Jakarta : Wijaya, 1999) h. 30

Page 54: TAFSIR SURAT AL-BAQARAH AYAT 190-193 DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25393/1/ISNIN... · mengumpulkan data-data kepustakaan, ... Qur‟an adalah kalamullah,

42

itu.Yang dimaksud dengan permusuhan di sini adalah pembalasan dan

penyerangan sebagaimana firman Allah ta‟ala “Dan jika kamu memberikan

balasan, maka balaslah dengan balasan yang sama dengan siksaan yang

ditimpakan kepadamu”.76

Menurut Syaikh Al-Qurthubi, yang dimaksud dengan orang-orang yang

zhalim itu adalah orang-orang yang memulai peperangan. Sedangkan menurut

penakwilan yang lain, mereka adalah orang yang tetap pada kekufuran dan

fitnah.77

Jika pada ayat sebelumnya dijelaskan kapan perang dimulai, maka ayat ini

menjelaskan kapan peperangan harus dihentikan.Dan perangilah mereka itu

sehingga tidak ada lagi fitnah yakni syirik dan penganiayaan. Ini jika yang

dimaksud dengan kata mereka adalah kaum musyrikin pada masa Nabi. Karena

memang, telah digariskan Allah bahwa kota Mekkah harus bersih dari segala

bentuk syirik serta menjadi kota damai lahir dan batin bagi siapapun yang

mengunjunginya.

Setiap Negara mempunyai wewenang yang dibenarkan hukum

international untuk menetapkan siapa yang berhak masuk diwilayahnya.Ada

syarat-syarat yang ditetapkan oleh masing-masing Negara.78

Longgar atau ketat

untuk maksud kunjungan atau menetap di suatu wilayah.Dari sini, setiap Negara

menetapkan perlunya visa (izin masuk) ke wilayahnya.Tidaklah satu negara

mengizinakan seseorang memasuki wilayahnya tanpa maksud yang jelas. Itulah

yang digariskan oleh ayat di atas terhadap orang-orang musyrik, khusus

menyangkut bertempat tinggal bahkan masuk kota mekkah.

76

Nasib ar-Rifa‟I, op, cit., h.309 77

Al Qurthubi, op, cit., h.789-803 78

Shihab, op, cit., h. 422

Page 55: TAFSIR SURAT AL-BAQARAH AYAT 190-193 DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25393/1/ISNIN... · mengumpulkan data-data kepustakaan, ... Qur‟an adalah kalamullah,

43

B. Surat At-Taubah ayat 122

Jika kita setuju bahwa manusia dan pemikirannya adalah produk dari suatu

proses pendidikan yang ia dapat, maka pemaknaan jihad yang menyempit sebatas

“perjuangan senjata dengan alternatif hidup mulia atau mati syahid” juga diduga

kuat bersumber dari proses pemaknaan-pemaknaan tentang jihad di antaranya tak

bisa dilepaskan bagaimana makna jihad tersebut disosialisasikan oleh guru-guru

agama Islam di lembaga-lembaga pendidikan dengan persepsinya masing-masing

kepada peserta didik mereka: apakah makna jihad identik dengan perang ataukah

bisa mempunyai makna lain. Dalam ayat ini akan menerangkan bahwa kewajiban

jihad bukan hanya sekedar untuk ikut berperang melainkan memperdalam ilmu

agama.

1. Teks Ayat dan Terjemah Surat At-Taubah Ayat 122

”tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang).

mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang

untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi

peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya

mereka itu dapat menjaga dirinya.”

2. Tafsir Mufradhat

kaafah,berarti utuh, keseluruhan, integral. Yang dimaksud disini

adalah tidak sepatutnya orang-orang mukmin berangkat keseluruhan.79

79

Abu Ja‟far Muhammad bin Jarir at-Thabari, Tafsir At-Thabari, (Jakarta: Pustaka Azzam,

2009) Jilid 13 hal 386

Page 56: TAFSIR SURAT AL-BAQARAH AYAT 190-193 DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25393/1/ISNIN... · mengumpulkan data-data kepustakaan, ... Qur‟an adalah kalamullah,

44

/liyatafaqqahu, diambil dari kata , yakni pengetahuan yang

mendalam menyangkut hal-hal yang sulit dan tersembunyi. Bukan sekedar

pengetahuan, penambahan huruf ta‟, pada kata tersebut mengandung makna

kesungguhan upaya, yang dengan keberhasilan upaya itu para pelalu menjadi

pakar-pakar dalam bidangnya.80

Yang dimaksud dalam ayat ini adalah

memperdalam pengetahuan mereka dan memperdengarkan (mengajarkan) apa

yang mereka ketahui apa yang ada kepada manusia.81

firqotun menurut bahasa berarti kelompok dalam

jumlah besar, bearti juga sekelompok manusia dan lebih banyak dari itu.

thaifah menurut bahasa berarti kelompok

dalam jumlah kecil, atau diartikan seperti sekelompok manusia yang berpisah dari

kelompoknya untuk membuat kelompok yang berbeda. Dapat juga diartikan

sebagai bagian kecil dari sesuatu.82

3. Tafsir Ayat

Dalam riwayat Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari „Ikrimah

dikemukakan, ketika turun ayat, Illa tanfiru yu‟adzdzibkum „adzaban

alima….(Jika kamu tidak berangkat, untuk berperang, niscaya Allah menyiksa

kamu dengan siksa yang pedih..) (Q.S At-Taubah : 39), ada beberapa orang yang

jauh dari kota yang tidak ikut berperang karena mengajar kaumnya. Berkatalah

kaum munafik: “celakalah orang-orang yang ada dikampung itu karena ada orang-

orang yang meninggalkan diri yang tidak turut berjihad bersama Rasulullah

SAW”. Maka turunlah ayat ini (Q.S at-Taubah : 122) yang membenarkan orang-

orang yang meninggalkan diri (tidak ikut berperang) untuk memperdalam ilmu

dan menyebarkan kepada kaumnya.

80

Shihab, op cit., h. 750 81

at-Thabari, op, cit., h.382 82

Mandhur, op, cit., h.206

Page 57: TAFSIR SURAT AL-BAQARAH AYAT 190-193 DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25393/1/ISNIN... · mengumpulkan data-data kepustakaan, ... Qur‟an adalah kalamullah,

45

Dalam riwayat Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari „Abdullh bin „Ubaid

bin „umar dikemukakan bahwa kaum Mukminin, karena kesungguhannya ingin

berjihad, apabila diseru oleh Rasulullah SAW untuk berangkat ke medan perang,

mereka serta merta berangkat meninggalkan Nabi SAW beserta orang-orang yang

lemah. Ayat ini QS at-Taubah:122 turun sebagai larangan kepada kaum

Mukminin serta merta berangakat seluruhnya, tapi harus ada yang menetap untuk

memperdalam pengetahuan agama.83

Anjuran yang demikian gentar, pahala yang demikian besar bagi yang

berjihad serta kecaman yang sebelumnya ditujukan kepada yang enggan

menjadikan kaum beriman berduyun-duyun dan dengan penuh semangat maju ke

medan perang. Ini tidak pada tempatnya, karena ada arena perjuangan yang lain

yang harus dipukul.84

tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang).

Menurut Al-Maraghi tidak patut bagi orang-orang mukmin, dan juga tidak

dituntut supaya mereka seluruhnya berangkat menyertai setiap utusan perang yang

keluar menuju medan perjuangan. Karena, perang itu sebenarnya fardu kifayah,

yang apabila telah dilaksanakan oleh sebagian maka gugurlah yang lain, bukan

fardhu „ain, yang wajib dilakukan setiap orang.85

Sebagian berpendapat bahwa maksudnya adalah orang-orang Arab

kampung yang diutus Rasulullah SAW untuk mengajar orang-orang tentang

Islam.Ketika turun ayat ini mereka pun meninggalkan pelosok perkampungan dan

mendatangi Rasulullah karena takut termasuk orang yang tidak ikut berperang

bersama beliau, sebagaimana dalam ayat ini.Allah lalu menurunkan ayat tersebut

dan tidak menginginkan kepergian mereka dari perkampungan menuju Madinah.

83

K.H.Q Shaleh, Asbabun Nuzul, (Bandung: CV diponegoro,2002), Cet ke-10 h.58 84

M. Quraish Shihab, op, cit., h. 749 85

Al-Maragi, op, cit., h.85

Page 58: TAFSIR SURAT AL-BAQARAH AYAT 190-193 DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25393/1/ISNIN... · mengumpulkan data-data kepustakaan, ... Qur‟an adalah kalamullah,

46

Sebagian berpendapat bahwa maknanya adalah, orang-orang mukmin

hendaklah tidak berangkat semua untuk memerangi musuh dan meninggalkan

Nabi SAW sendirian.

Menurut Al-Qurthubi, “sepatutnya orang-orang mukmin itu” maksudnya

adalah perintah jihad bukanlah fardhu ain, melainkan fardhu kifayah, karena jika

setiap orang pergi berjihad, maka tidak akan ada lagi generasi muda. Oleh karena

itu sebaiknya ada satu kelompok pergi berjihad dan kelompok lain menetap untuk

mendalami ilmu agama serta menjaga kaum wanita.86

Adapula ulama yang menyebutkan riwayat yang menyatakan bahwa ketika

Rasul saw tiba kembali di Madinah, beliau mengutus pasukan yang terdiri dari

beberapa orang ke beberapa daerah. Banyak sekali yang ingin ikut dalam pasukan

kecil itu, sehingga jika diturutkan, maka tidak akan tinggal di Madinah bersama

Rasul kecuali beberapa gelintir orang. Ayat ini menuntun kamu muslimin untuk

berbagi tugas, yang selama ini dianjurkan agar bergegas menuju medan perang

sehingga tidak tersisa lagi yang melaksanakan tugas-tugas yang lain. Yakni di

antara mereka beberapa orang dari golongan itu untuk bersungguh-sungguh

memperdalam pengetahuan tentang agama, sehingga mereka dapat memperoleh

manfaat untuk diri mereka sendiri dan untuk orang lain dan juga untuk memberi

peringatan pada kaum mereka.87

mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang

untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama

Ayat di atas adalah perintah untuk menuntut ilmu, karena makna ayat

tersebut adalah, tidaklah patut semua mukmin keluar untuk berjihad, sedangkan

86

Al Qurthubi, op, cit., h.731 87

Shihab, op, cit., h.749

Page 59: TAFSIR SURAT AL-BAQARAH AYAT 190-193 DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25393/1/ISNIN... · mengumpulkan data-data kepustakaan, ... Qur‟an adalah kalamullah,

47

Nabi SAW berada di Madinah tidak ikut berperang. Apabila kelompok yang

berjihad kembali dari medan jihad, maka kabarilah mereka apa yang telah

dipelajari dan ajarilah pula mereka. Ayat ini mengandung kewajiban untuk

mendalami kitab (Al-Qur‟an) dan Sunnah.

Al-Maragi berpendapat bahwa sebaiknya segolongan saja atau sekelompok

kecil saja yang berangkat ke medan perang, dengan maksud supaya orang-orang

mukmin seluruhnya dapat mendalami agama mereka88

. Artinya agar tujuan utama

dari orang-orang yang mendalami agama itu ingin membimbing kaumnya,

mengajari mereka dan memberi peringatan kepada mereka tentang akibat

kebodohan dan tidak mengamalkan apa yang mereka ketahui, dengan harapan

supaya mereka takut kepada Allah dan berhati-hati terhadap akibat kedzhaliman.

Ayat di atas menggaris bawahi motivasi memperdalam pengetahuan bagi

mereka yang dianjurkan untuk memperdalam pengetahuan agama, sedang

motivasi utama mereka yang berperang bukanlah memperdalam ilmu

pengetahuan. Peringatan yang didapatkan oleh mereka yang berperang adalah

hasil dari memperdalam pengetahuan, karena mereka yang berperang pastilah

sedemikian sibuk menyusun startegi dan menangkal serangan, mempertahankan

diri sehingga tidak mungkin ia dapat memperdalam pengetahuan agama.89

Hukum menuntut ilmu terbagi dua, yaitu:

1. Fardhu ain, seperti shalat, zakat, dan puasa.

Menurut Qurthubi, dalilnya adalah hadist berikut

“Sesungguhnya menuntut ilmu adalah sesuatu yang diwajibkan” (H.R

Muslim)

88

Al Maragi, op, cit., h. 86 89

Shihab, op, cit., h. 752

Page 60: TAFSIR SURAT AL-BAQARAH AYAT 190-193 DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25393/1/ISNIN... · mengumpulkan data-data kepustakaan, ... Qur‟an adalah kalamullah,

48

2. Fardhu kifayah, seperti memperoleh hak-hak, menegakkan (hukum)

hudud, dan melerai dia orang yang bertengkar. Hal-hal demikian tidak

harus dipelajari oleh setiap individu, karena hanya akan mengurangi

hal-hal yang lebih penting dalam hidupnya. Oleh karena itu, perlu

pembagian dalam menangani hal-hal tersebut sesuai dengan

kemampuan yang diberikan.

Menuntut ilmu memiliki keutamaan yang mulia. Sabda Nabi SAW yang

menyebutkan bahwa para malaikat akan menaungi penuntut ilmu dengan

sayapnya memiliki dua pengertian yaitu:

1. Malaikat merahmatinya, sebagaimana Allah mewasiatkan kepada

anak-anak untuk berbuat baik kepada orang tua mereka. Maksudnya

adalah untuk bersikap tawadhu (rendah hati) kepada mereka.

2. Malaikat membentangkan sayapnya, seperti yang disebutkan dalam

riwayat, bahwa para malaikat membentangkan sayapnya. Atau apabila

para malikat melihat orang menuntut ilmu karena mengharap ridha

Allah, maka malaikat akan mengembangkan sayapnya untuk

melindunginya dari segala kesusahan yang dia hadapi selama menuntut

ilmu. Oleh karena itu, dengan naungan para malaikat, maka jarak yang

jauh terasa dekat. Dan dia tidak akan terkena musibah dalam

perjalanan, seperti sakitm kekurangan harta, dan tersesat dijalan90

“dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah

kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya”

Tugas utama bagi kelompok yang memperdalam pengetahuan agama

adalah untuk memberikan ilmu yang mereka dapatkan kepada kelompok lain yang

90

Al Qurthubi, op, cit., h.733-738

Page 61: TAFSIR SURAT AL-BAQARAH AYAT 190-193 DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25393/1/ISNIN... · mengumpulkan data-data kepustakaan, ... Qur‟an adalah kalamullah,

49

ikut ke medan perang, agar mereka bisa menjaga dirinya, dari kebodohan dan

ketidak tahuan mengenai agama mereka.

Makna bagian ayat diatas menggaris bawahi pentingnya memperdalam

ilmu dan menyebarluaskan informasi yang benar, ia tidak kurang penting dari

upaya mempertahankan wilayah, bahkan pertahanan wilayah berkaitan erat

dengan kemampuan informasi serta kehandalan ilmu pengetahuan atau sumber

daya manusia91

.

Ayat 122 dari surat at-Taubah adalah tuntunan yang jelas sekali tentang

pembagian perkerjaan di dalam melaksanan seruan perang. Alangkah baiknya

keluar dari tiap-tiap golongan itu, yaitu golongan kaum beriman yang besar

bilangannya.Dari golongan besar itu ada satu kelompok, yang tidak terlepas dari

ikatan golongan besar itu, dalam rangka berperang.Tugas mereka adalah

memperdalam pengertian, penyelidikan dalam soal-soal keagamaan.92

Mereka yang beruntung , memperoleh kesempatan untuk mendalami

agama, mendapat kedudukan yang tinggi di sisi Allah, dan tidak kalah tingginya

dari kalangan pejuang yang mengorbankan harta dan jiwa dalam meninggikan

kalimat Allah, membela agama dan ajaran-Nya. Bahkan, mereka menjadi lebih

utama dari pejuang pada situasi lain ketika mempertahankan agama menjadi wajib

bagi setiap orang.93

.

Di dalam Islam tidak ada kependetaan, yang ada di dalam Islam ialah

orang yang memiliki pengetahuan dalam agama.Mereka menjaga hukum agar

tegak.Khalifah sendiri datang bertanya kepada mereka dia yang ahli agama.Ajaran

Islam itu mengutamakan akhlak bersamaan dengan ilmu.Bagi seorang ulama

Islam, ilmu bukan semata-mata berdiri sendiri, tetapi juga bersandingan dengan

agama.94

91

Shihab, op, cit., h.751 92

Al Qurthubi, op, cit., h.739 93

Ahmad Al-Mustafa Al Maragi, Tafsir Al-Maragi, ( Semarang : PT Karya Toha Putra, 1987)

Juz 1 h. 86-87

94Dr.Hamka, Tafsir Al-Azhar juz XI,(Jakarta: PT PUSTAKA PANJIMAS,1984) h.89-90

Page 62: TAFSIR SURAT AL-BAQARAH AYAT 190-193 DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25393/1/ISNIN... · mengumpulkan data-data kepustakaan, ... Qur‟an adalah kalamullah,

50

C. Konsep Pendidikan Jihaddalam SuratAl-Baqarah ayat 190-193 dan Surat

At-Taubah ayat 122

Musuh Islam telah berhasil memutar balikkan dokumen umat Islam,

melalui tipu daya mereka.Pemikiran ini Nampak sebagai konsep yang matang dan

meyakinkan, namun pada dasarnya tersembunyi dibalik itu, satu kepentingan

menjerumuskan umat pada daerah perpecahan Intern.Fitnah dan fatwa-fatwa yang

tidak bertanggung jawab bermunculan untuk memecah persatuan ummat.Umat

Islam saling berhadapan menghunuskan pedangnnya masing-masing.Kondisi ini

ditambah lagi dengan kenaifan pribadi-pribadi yang berniat untuk mensiasati

agama untuk kepentingan pribadi, terutama yang berkenaan dengan kekuasaan,

ketenaran dan materi.95

Ayat 122 surat at-Taubah secara tegas menunjukkan bahwa kewajiban

memperdalam ilmu agama adalah bagi seluruh ummat Islam. Pada zaman nabi

masih hidup keadaan selalu dalam keadaan perang. Oleh karena itu, diperlukan

kader-kader yang siap untuk terjun ke medan perang. Saat ini kitapun harus tetap

waspada terhadap musuh-musuh Islam yang akan menyerang.

Islam mewajibkan umatnya untuk menuntut ilmu pengetahuan baik laki-

laki maupun perempuan. Waktunya sangat panjang, yaitu dari buaian ibu sampai

liang lahat. Tempatnya bisa dimana saja, disekolah, majelis, perpustakaan, masjid

dan lain sebagainya.96

Orang yang menuntut ilmu lalu mengamalkannya akan memperoleh

derajat yang mulia di sisi Allah SWT. Hal ini ditegaskan oleh Allah SWT dalam

Al-Qur‟an :

95

Mishbah Yazdi, op, cit., h.122. 96

Jalaluddin, Islam Terorisme No. ( Jakarta : Moyo Segoro Agung, 2006) hal.184

Page 63: TAFSIR SURAT AL-BAQARAH AYAT 190-193 DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25393/1/ISNIN... · mengumpulkan data-data kepustakaan, ... Qur‟an adalah kalamullah,

51

………niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu

dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah

Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.97

(Q.S al-Mujadilah:11)

Orang Islam yang sudah berhasil memperdalam ilmu agama dengan susah

payah, mereka yang belajar di perguruan tinggi baik dalam negri ataupun luar

negri seperti, Mesir, Arab Saudi, Amerika, Inggris dan sebagainya dan

mendapatkan gelar akademik mereka tidak boleh berdiam diri. Ilmunya tidak

boleh digunakan untuk dirinya sendiri tetapi harus ia sebar luaskan kepada orang

lain. Maka jika mereka telah kembali ke kampung halaman wajib mengajarkan

ilmunya kepada masyarakat, menasehati dan member peringatan kepada mereka

agar masyarakat memperoleh keselamatan dunia dan akhirat.

Ajaran Islam adalah ajaran yang membutuhkan pengetahuan.Hampir

semua aspek ajaran Islam hanya dapat dijalankan dengan dasar pengetahuan.Islam

menempatkan pendidikan atau ilmu pengetahuan ditempat yang paling

tinggi.Pendidikan sejatinya menjadi tanggung jawab bersama semua pihak mulai

dari keluarga sebagai sekolah pertama, masyarakat, lembaga-lembaga pendidikan

serta Negara.Mendidik berarti membangun karakter untuk mempersiapkan kader

ummat yang unggul lahir batin yang memiliki pengetahuan, keterampilan nilai-

nilai luhur jihad.Pendidikan juga sejatinya bersifat berkelanjutan (life long

education), sehingga sangatlah penting bagi untuk memberikan pengetahuan yang

pasti kepada generasi ummat mengenai jihad yang benar.

Ajaran Islam tidak saja menegakkan sendi kemerdekaan belajar, lebih dari

pada itu Islam mewajibkan semua orang Islam untuk memerdekakan akal dari

pada khurafat dan prasangka serta mengajak manusia untuk menolak segala yang

tak dapat diterima akal.98

Disinilah diperlukannya pendidikan atau pengetahuan

mengenai jihad yang benar terhadap masyarakat agar manusia dapat mengetahui

hal-hal yang dapat diterima akal ataupun hal-hal yang bersifat radikal yang dapat

97

Al-Qur‟an dan Terjemahannya, (Bandung : CV Diponegoro) 98

Rusjdi Ali Muhammad SH, Hak Asasi Manusia dalam Prespektif Syari‟at Islam, (Banda

Aceh : ar-raniry press 2004) hal 99

Page 64: TAFSIR SURAT AL-BAQARAH AYAT 190-193 DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25393/1/ISNIN... · mengumpulkan data-data kepustakaan, ... Qur‟an adalah kalamullah,

52

mempengaruhi akal manusia.Karenanya seruan-seruan Islam senantiasa

bersendikan akal.Al-Qur‟an mengemukakan Islam pada masyarakat dengan jalan

menggunakan akal dan pikiran.Islam menyuruh manusia berpikir tentang kejadian

langit dan bumi serta kejadian diri manusia sendiri.

Pendidikan mengenai jihad terhadap masyarakat sejatinya adalah untuk

menambah pemikiran dan wawasan mereka terhadap pengertian jihad yang benar.

Dengan kata lain mempersiapkan akal ummat untuk berjihad fii sabillah dengan

sebenar-benar jihad. Pemikiran jihad harus tetap hidup dan ada di benak umat baik

kalangan khusus ataupun awam, baik yang berada diperkotaan ataupun

diperkampungan.

Cara yang dapat digunakan untuk memberikan pendidikan jihad ini adalah

dengan menyebutkan ayat-ayat Al-Qur‟an dan hadist-hadist yang memerintahkan

berjihad di jalan Allah, mendorong dan menjelaskan keutamaan jihad, larangan

mengabaikan atau menyepelekan jihad, memberikan tafsir yang jelas mengenai

ayat-ayat tersebut.

Bab jihad harus diajarkan sebagai unsur utama dalam pendidikan dan

syariat Islam. Nash-nash tentang jihad diajarkan dalam bab Tafsir Al-Qur‟an,

seperti itu juga dengan hadist tentang jihad. Perlu juga diajarkan tentang sejarah

Nabi, sahabat dan Khulafaur Rasyidin dan generasi selanjutnya dengan

menejelaskan sebab-sebab peperangan serta hasil-hasil yang dicapai.99

Jihad dan hukum-hukum pentingnya diajarkan dalam bab-bab fikih,

dijelaskan pula hubungan antara kaum muslimin dengan negara dan bangsa-

bangsa lain, jihad dengan harta dan jiwa, tingkatan-tingkatan jihad mulai dari

perang melawan keinginan jiwa hingga memerangi kezaliman, kerusakan dan

berbagai kemungkaran di tengah-tengah masyarakat dengan kekuatan, lisan dan

99

Qardhawi, op, cit., h.341

Page 65: TAFSIR SURAT AL-BAQARAH AYAT 190-193 DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25393/1/ISNIN... · mengumpulkan data-data kepustakaan, ... Qur‟an adalah kalamullah,

53

hati sebatas kemampuan, setelah itu jihad melawan orang-orang kafir dan kaum

munafik dengan kekuatan lisan.100

Perlu dijelaskan, kaum muslim bersikap damai terhadap siapapun yang

bersikap damai, dan melancarkan perang melawan siapapun yang melancarkan

perang. Islam hanya memerangi pihak-pihak yang memerangi, berlaku semena-

mena, memfitnah agama, melanggar perjanjian ataupun memerangi penguasa-

penguasa zhalim di bumi. Sementara bagi yang bersikap damai dan menahan

tangan untuk meyerang, Allah swt sama sekali tidak memberikan jalan bagi kaum

muslimin untuk menyerang mereka.

Perlu dijelaskan, tentang tujuan-tujuan jihad dalam Islam.Jihad tidak

bermaksud memaksa manusia agar masuk Islam.Karena Islam tidak mengakui

keabsahan iman karena paksaan.Iman harus murni berdasarkan pilihan bebas dan

penerimaan sepenuh hati.

Allah memang mendesak umat Islam untuk menyokong perjuangan

Rasulullah SAW dalam membela Islam melalui perang fisik.Namun, itu tidak

menjadi fokus perhatian. Melalui ayat 122 surat At-Taubah ini, Allah menekankan

pentingnya sebagian umat Islam belajar agama agar menjadi pembimbing bagi

kaumnya. Musuh yang berupa kebodohan nyatanya tidak lebih kecil dampak

buruknya dari musuh nyata. Membangun keunggulan dalam pendidikan di

masyarakat muslim merupakan suatu keharusan. Dengan demikian, yang harus

dilakukan umat Islam ke depan adalah menghimpun dan menyatukan pikiran

untuk melaksanakan jihad yang benar. Bagaimanapun juga, kebodohan adalah

saudara kembar keterbelakangan, dan dua-duanya adalah ironi umat ini yang

harus dienyahkan.101

Yang diperjuangkan adalah agama, oleh karena itu perlu disiapkan

generasi yang berkualitas. Dalam tatanan hidup, jihad harus dikembangkan pada

tujuan pengingkatan kualitas kehidupan manusia dan kemanusiaan, konsep

100

Qardhawi, op, cit., h.341 101

Tafsir Al-Qur‟an Tematik,( Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur‟an Badan Litbang dan

Diklat Kementrian Agama RI : 2012) h.156

Page 66: TAFSIR SURAT AL-BAQARAH AYAT 190-193 DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25393/1/ISNIN... · mengumpulkan data-data kepustakaan, ... Qur‟an adalah kalamullah,

54

pendidikan jihad harus dikembalikan pada jalur yang benar, yaitu Fii Sabilillah.

Jihad harus mampu menjadi motivasi, atau pemacu untuk berbuat kebaikan untuk

mencari ridha Allah swt.102

Diperlukan generasi yang siap sedia untuk membela agama-Nya. Itulah

inti kewajiban dari kelompok yang memperdalam faham agama, yaitu agar

dengan pengetahuan mereka tentang agama lebih dalam, mereka dapat

memberikan peringatan dan ancaman bagi kaum mereka sendiri apabila mereka

kembali pulang dari berperang.103

1. Jihadbertujuan untuk Mengegakkan Kalimat Kebenaran, Keadilan

dan Kebaikan.

Jihad dan amar makruf nahi munkar adalah satu taktik otentik Ilahiah

untuk menegakkan kebenaran dan keadilan.Amr ma‟ruf merupakan bentuk

kesetiakawanan social untuk menerapkan kebenaran dan kebaikan dalam

kehidupan manusia dan memperasatukan seluruh potensi untuk menegakkan

bangunan social atas landasan yang kokoh.104

Jalan Allah fii sabilillah adalah kebenaran, keadilan dan kebaikan.Ia

terlefleksi dalam pelaksanaan seluruh perintah Allah, menjauhi seluruh larangan-

Nya, perdamaian dan jaminan keamanan bagi kemanusiaan secara keseluruhan,

bila ia mengetahui Tuhannya, beriman kepada-Nya serta secara suka rela memilih

al-haq dan menjauhi kebatilan.105

Jalan Allah memiliki makna yang lebih luas.Jalan dakwah mengaruskan

terbebasnya jihad dari motif-motif pribadi, keinginan hawa nafsu seseorang,

jamaah atau pemerintah dan dari ambisi jabatan, kekuasaan, pengaruh, atau

102

Jalaluddin, Islam Terorisme No, (Jakarta : PT Moyo Segoro Agung, 2006), h.189 103

Hamka, op, cit., h.191 104

Tafsir Al-Qur‟an Tematik, op, cit., h.13 105

Ali Abdul Halim Mahmud, Rukun Jihad Kajian Tuntas Tentang Konsep Mempertahankan

Eksistensi Umat, (Jakarta : Al-I‟tishom Cahaya Umat 2001) hal 90

Page 67: TAFSIR SURAT AL-BAQARAH AYAT 190-193 DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25393/1/ISNIN... · mengumpulkan data-data kepustakaan, ... Qur‟an adalah kalamullah,

55

manfaat dunia lainnya merampas hak-hak orang tidak bersalah serta menguasai

negara dan harta mereka.

Tujuan pertama perang dalam Islam adalah mengangkal tindakan semena-

mena dengan kekuatan, baik tindakan tersebut ditujukan pada agama ataupun

negara. Tindakan semena-mena terhadap agama misalnya gangguan yang

ditujukan kepada kaum muslimin yang terkait dengan agama, kaum muslimin

ditindas karena keyakinan yang mereka peluk, dakwah Islam dihadang dan

dilarang, para dai Islam disiksa bahkan sampai dibunuh.Tanggung jawab membela

negri Islam terletak di pundak seluruh ummat.106

Perang dikatakan fii sabilillah, apabila berkaitan dengan membela agama

Islam, menegakkan kalimat-Nya, serta membela kejayaan Islam.Disinilah letak

perebedaannya.Jika perang itu kosong dari pembelaan agama ataupun menegakan

kalimat-Nya, maka perang itu hanya sekedar perang duniawi atau perang adat,

sebagaimana dilakukan kebanyakan umat manusia di dunia sekarang ini.Perang

demikian tidak layak mendapatkan posisi di sisi Allah swt, tidak ada tempatnya

baginya dalam Islam, dan juga tidak diajarkan oleh Rasul-Nya.

Yang membedakan antara muslim dan non muslim dalam jihad adalah

tujuannya. Bahwa kaum muslimin itu berjihad semata-mata karena Allah

swt.Tujuan inilah yang menyebabkan sucinya jihad dan perang bagi mereka, dan

menjadikannya ibadah.107

Islam bukan hanya sekedar kumpulan akidah teologi dan sejumlah ritual

dan syi‟ar. Tetapi sebenarnya Islam merupakan tatanan menyeluruh dan umum, ia

menginginkan penghapusan seluruh tatanan batil, yang ada di dunia, memutuskan

permusuhannya, dan mengganti tatanan dan metode yang seimbang, yang dilihat

lebih baik bagi manusia dari pada tatanan yang lain. Pada tatanan ini akan

ditemukan keselamatan dari kejahatan, kebahagiaan dan keberuntungan di dunia

dan akhirat secara bersamaan.108

106

Qardhawi, op, cit., h.405 107

Yusuf Qardhawi dkk, Berjuang di Jalan Allah, ( Jakarta : Gema Insani Press, 1990) cetakan

ke-3 h.16 108

Abu a‟la Al-maududi, Jihad Bukan Konfrontasi, ( Jakarta : Cendikia Sentra Muslim, 2001)

h.50

Page 68: TAFSIR SURAT AL-BAQARAH AYAT 190-193 DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25393/1/ISNIN... · mengumpulkan data-data kepustakaan, ... Qur‟an adalah kalamullah,

56

Jihad bertujuan untuk menjadi jalan perbaikan dan perubahan, serta

pembangunan bagi semua lapisan manusia, tidak dikhususkan hanya untuk satu

umat atau golongan. Dakwah Islam mengajak anak Adam pada kalimat yang

sama, bahkan ia menghormati golongan yang teraniaya oleh orang yang

melanggar hukum Allah di bumi-Nya, menghormati raja dan pemerintah.

Kebenaran tidak akan mengganggu seseorang, tetapi kebenaran itu akan

mengganggu dosa dan kerusakan serta kekejian, dan bahwa kebenaran akan

menyelamatkan seseorang yang telah melampau batasan yang telah ditentukan.109

Allah swt berfirman :

“kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh

kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.

Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara

mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang

fasik.” (Q.S Al-Imran : 110)

2. Hakikat Jihad adalah Perdamaian

Dari sisi etimologi, Islam dan salam(damai) bersumber dari akar kata yang

sama, yaitu berasal dari huruf sin, lam dan mim. Allah swt berfirman,

Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan

janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan.Sesungguhnya syaitan itu musuh

yang nyata bagimu.(Q.S al-Baqarah : 208)

109

Abu a‟la Al-maududi, loc, cit., h.52

Page 69: TAFSIR SURAT AL-BAQARAH AYAT 190-193 DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25393/1/ISNIN... · mengumpulkan data-data kepustakaan, ... Qur‟an adalah kalamullah,

57

Kata silm dalam ayat ini ditafsirkan sama seperti yang ditunjukkan secara

tekstual. Ayat ini merupakan seruan bagi kaum mukmin agar masuk dalam

keamaian secara keseluruhan. Kata ini juga ditafsirkan sebagai Islam, maksudnya

masuklah ke bagian-bagian Islam secara keseluruhan baik akidah, ibadah,

muamalat, akhlak dan syariat, dengan demikian kalian masuk dalam kedamaian

yang sebenarnya. Kata silm menurut akar kata ini, bisa digunakan untuk dua

makna secara bersamaan.Pertama, berdamai dan tidak perang.Kedua, tunduk

kepada Allah, kepada agama dan syari‟atNya.Kedua makna tersebut diriwayatkan

dari salaf dan kata ini mencakup keseluruhan maknanya.110

Damai yang menjadi makna Islam belakangan tercoreng dengan adanya

fenomena terorisme yang mengatas namakan Islam dan jihad.Terorisme adalah

satu bentuk kerusuhan yang dilancarkan oleh individu, kelompok ataupun negara

tertentu untuk menganiaya manusia.Strategi teknis yang dirancang meliputi

ancaman dan penganiayaan illegal dan segala bentuk aksi kekerasan ataupun

ancaman kekerasan yang dilancarkan untuk kejahatan. Tujuannya adalah untuk

menciptakan nuansa penuh kecaman dan rasa takut akan ancaman bahaya.

Berbagai kelompok jihad atau yang biasa dikenal sebagai kelompok

radikal ada beberapa yang menyatakan perang terhadap berbagai pemerintahan

yang sedang berkuasa dan lebih memilih jalan konfrontasi bersenjata. Bagi

mereka tidak cukup dengan menyampaikan dan menjelaskan, atau menempuh

jalur pendidikan dan pengarahan, atau cara-cara perubahan damai melalui

perjuangan rakyat di kampus-kampus dan masjid-masjid atau perjuangan politik

melalui pemilihan umum dan masuk ke lingkaran parlemen untuk menghentikan

berbagai penetapan undang-undang yang bertentangan dengan Islam, atau untuk

kebebasan bangsa dan berbagai kepentinganya111

.

Ketika berbagai kelompok ini tidak memiliki kekuatan yang sepadan,

maka ditempuhlah jalur konfrontasi yang sesuai dengan potensinya.Diantaranya

adalah pembunuhan para pejabat dan tokoh-tokoh penting serta menghancurkan

bangunan-bangunan pemerintah. Ironisnya ketika dua cara ini diambil,

110

Qardhawi, op, cit., h. 262 111

Qardhawi, op, cit., h.804

Page 70: TAFSIR SURAT AL-BAQARAH AYAT 190-193 DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25393/1/ISNIN... · mengumpulkan data-data kepustakaan, ... Qur‟an adalah kalamullah,

58

kebanyakan yang menjai korban adalah masyarakat sipil yang tak berdosa yang

terdiri dari anak-anak, kaum wanita dan orang-orang tua. Apalagi cara ini sering

sekali tidak mengenai sasaran yang dimaksud, padahal korban sipil sudah banyak

berjatuhan.112

Pembunuhan terhadap orang yang tidak ikut terlibat dalam perang antara

kaum muslim dan kafir adalah tidak boleh. Maka bagaimana bisa membunuh

orang-orang muslim dalam kondisi damai bukan dalam perang? Dalam hadist

disebutkan “Hilangnya dunia lebih ringan di sisi Allah dari pada terbunuhnya

seorang muslim tanpa dasar kebenaran” (HR Tirmidzi)113

Pada ayat 190-193 surat al-Baqarah sudah jelas dikatakan bahwa

perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu (Al-Baqarah 190),

dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga)

ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah. jika mereka berhenti (dari

memusuhi kamu), Maka tidak ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang-

orang yang zalim.(al-Baqarah 193).Izin perang untuk kaum muslimin itu

menjelaskan bahwa Allah SWT, memberikan pembelaan kepada kaum yang

beriman di tempat manapun dan di masa manapun dan bahwa Allah memberikan

izin kepada mereka untuk berperang karena mereka dizalimi serta diusir dari

kampung halaman mereka tanpa alasan yang hak.114

Merupakan konsep yang

sangat jelas yang telah diberitakan oleh Allah SWT.

Jihad tidakllah identik dengan perang dan pertumpahan darah. Namun

begitu, seseorang apabila telah yakin dengan pekerjaannya maka ia akan

melakukan pekerjaan tersebut dengan bersungguh-sungguh. Seorang petani akan

selalu serius dalam mengurusi percocokan tanaman. Begitu pula halnya dengan

seorang pelajar, pada saat mendapatkan nilai tertinggi, tentu ia akan lebih serius.

Untuk itu focus dalam berjihad, yang merupakan kewajiban bermoral, akan

membimbing kepada peradaban, peradaban bukanlah bentukan dari negara,

namun peradaban adalah bentuk dari rakyat itu sendiri. Untuk itu rakyat tidak

112

Qardhawi, op, cit., h.804 113

Qardhawi, op, cit., h.803 114

Ali Abdul Halim Mahmud, Rukun Jihad , Kajian Tuntas Tentang Konsep Mempertahankan

Eksistensi Umat, (Jakarta : Al-I‟tishom Cahaya Umat 2001) hal 73

Page 71: TAFSIR SURAT AL-BAQARAH AYAT 190-193 DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25393/1/ISNIN... · mengumpulkan data-data kepustakaan, ... Qur‟an adalah kalamullah,

59

akan dapat membangun peradaban, jika mereka tidak mampu bersikap secara

beradab115

.

Allah swt memberi pembelaan kepada orang-orang yang beriman saat

mereka memerangi musuh Allah yang memerangi mereka.Allah tidak

membiarkan mereka hanya bertumpu pada kekuatan dan persiapan mereka

saja.Tetapi Allah mendukung memberikan bantuan dan menolong mereka atas

musuh musuhnya. Sebab sunnah Allah swt, menetapkan bahwa Ia akan menolong

orang-orang yang beriman dan memenangkan haqatas yang batil.

Allah swt telah mensyariatkan, agar kaum mukminin melawan orang-

orang yang berlaku zalim dan tidak ridha terhadap kezaliman yang menimpa

mereka.Yang demikian itu, karena Allah telah menetapkan bahwa kemuliaan itu

hanya bagi-Nya, bagi Rasul-Nya dan bagi orang-orang yang beriman. Oleh karena

itu seorang muslim tidak sepatutnya menerima kezhaliman, kehinaan, kerendahan

dari musuhnya, siapa pun musuh itu dan betapapun kekuatannya, kekuasaanya,

kelengkapan perbekalanya serta banyaknya prajurit yang mendukungnya. Sebab

kaum muslimin dengan keimanan mereka, amal shalih mereka, kebersamaan

Allah dengan mereka dan janji kemenangan yang diberikan oleh Allah untuk

mereka adalah lebih kuat dari musuh apa pun.116

Dewasa ini, fitnah yang banyak berkembang di antara umat Islam adalah

kesalahan dalam memberikan takwil dari sejumlah ayat tertentu.Kejahatan ini

disengaja agar dapat menjadi sarana pendukung bagi kepentingan politik yang

mengarah kepada pencapaian materi keduniaan.Kejahatan ini melahirkan distorsi

pemikiran Islam.Akhirnya , komunitas sosial Islam akan terpecah belah. Allah

SWT telah memperingatkan bahwa fitnah adalah musuh bagi seluruh keturunan

nabi Adam As, mulai dari masa kekhalifahan sampai hari kiamat.117

115

Ali Syua‟aibi, Meluruskan Radikalisme Islam, (Ciputat : Pustaka Azhary 2004) cet ke-1

hal 276 116

Ali Abdul Halim Mahmud, op, cit., h.75 117

Mishbah Yazdi, op, cit., h.130

Page 72: TAFSIR SURAT AL-BAQARAH AYAT 190-193 DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25393/1/ISNIN... · mengumpulkan data-data kepustakaan, ... Qur‟an adalah kalamullah,

60

Masyarakat muslim ditegakkan pada suatu pemisahan yang tegas antara

kaum mukminin dan kaum kafirin. Sebab kekufuran dan kaum kafirin merupakan

ancaman bagi keimanan kaum mukminin.Kaum kafir selalu tidak menjaga

perjanjian dan tanggungan terhadap kaum mukminin, oleh karena itu kaum

muslimin tidak boleh menjadikan mereka sebagai penolong atau teman, kecuali

mereka memeluk keimanan dan masuk Islam.

Siapapun dan agama manapun tidak akan menerima kezhaliman,

penghinaan terhadap kepercayaannya, tetapi yang perlu diketahui bahwa Islam

memilih perdamaian bagi orang-orang yang menginginkan perdamaian. Oleh

karena itu, bila ada segolongan kafir yang bergabung pada kelompok lain yang

mempunyai perjanjian damai dengan kaum muslimin, maka mereka mempunyai

hukum yang sama dengan kelompok lain tersebut, yaitu mereka tidak diperangi.118

Islam cinta perdamaian, mendorong dan menyerukan untuk berdamai,

serta menilai kedamaian sebagai tujuan mengakar bagi dakwah Islam seperti

terlihat dalam ajaran, hukum, dan etika Islam.Islam tidak menyukai perang dan

mendorong agar menghindari sebisa mungkin.Jikapun terjadi, Islam berusaha

untuk mempersempit lingkup perang, memperkecil kerugian, dan memperingan

efek jika memang ada jalan untuk itu.119

Islam senantiasa mengajak untuk

menciptakan suatu tata kehidupan yang damai dengan umat dan negara lain

selama mereka menghormati kaum Muslim, dari sini kita dapat melihat betapa Al-

Qur‟an sangan menganjurkan umat Islam untuk berinteraksi dengan umat lain atas

dasar keadilan, objektivitas, dan kebaikan.120

Masayarakat muslim tidak mengharap perang dan tidak mendorong ke

sana secara esensi, orang muslim justru mengharap kedamaian dan keselamatan.

Namun ketika perang diwajibkan di jalan Allah, ia merasuk ke sana dengan

kekuatan dan kesabaran, yakin akan mendapatkan satu dari dua kebaikan yang

dinantikan, menang atau mati syahid.121

118

Ali Abdul Halim Mahmud, op, cit h.79 119

Qardhawi, op, cit., h.261 120

Mahmoud Hamdi Zaqzouq, Islam Dihujat Islam Menjawab, (Ciputat : Lentera Hati, 2008),

h. 69 121

Qardhawi, op, cit., h.263

Page 73: TAFSIR SURAT AL-BAQARAH AYAT 190-193 DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25393/1/ISNIN... · mengumpulkan data-data kepustakaan, ... Qur‟an adalah kalamullah,

61

Meski seperti itu, Al-Qur‟an memerintahkan kaum muslimin untuk lebih

menngedepankan seruan damai meski setelah perang. Allah swt berfirman:

“dan jika mereka condong kepada perdamaian, Maka condonglah kepadanya dan

bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Dialah yang Maha mendengar lagi

Maha mengetahui. 62.dan jika mereka bermaksud menipumu, Maka

Sesungguhnya cukuplah Allah (menjadi pelindungmu). Dialah yang

memperkuatmu dengan pertolongan-Nya dan dengan Para mukmin.”(Q.S al-

Anfal : 61-62)

3. Jihad (perang) memiliki Aturan dan Batasan.

Islam “membenarkan” melakukan jihad dalam bentuk mengangkat senjata,

namun ada kriteria yang harus dipenuhi dan ada batasan-batasannya, selain itu

berperang di jalan Allah pada dasarnya sinonim dengan berperang untuk

keadilan.Amerika dan sekutunya memang kerap menzalimi umat Islam, dan Islam

membolehkan melakukan perang untuk melawan kezaliman tersebut.Kendati

demikian, Islam menganjurkan diplomasi sebagai salah satu jalan untuk

menyelesaikan konflik daripada dengan agresi militer.Salah satu yang perlu

digaris bawahi Islam memuliakan umatnya yang mau memberi maaf kepada orang

atau kaum yang telah menyakitinya.Islam adalah agama yang cinta damai, agama

anti-kekerasan. Kekerasan apabila dibalas dengan kekerasan hanya akan

menimbulkan kekerasan baru.122

Jihad dalam Islam terbatasi dengan kata fii sabilillah ( di jalan Allah), dan

batasan ini tidak akan pernah terpisah dari jihad. Karena itu bila ikatan ini dilepas,

122

Erlangga Husada dkk, Kajian Islam Kontemporer. ( Jakarta : UIN Jakarta Press, 2007), h.

33-34

Page 74: TAFSIR SURAT AL-BAQARAH AYAT 190-193 DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25393/1/ISNIN... · mengumpulkan data-data kepustakaan, ... Qur‟an adalah kalamullah,

62

lalu kehormatan, kemuliaan, dan kemanusiaan manusia dipermainkan, maka ia

bukan jihad fii sabilillah.

Dalam surat Al-baqarah ayat 190 jelas dikatakan “ sesungguhnya Allah

tidak menyukai yang melampaui batas…”. Menurut paham penulis, dalam

penafsiran ayat tersebut, yang dikatakan melampau batas adalah membunuh

wanita, anak kecil dan orang tua yang tidak berdaya.

Menurut Ibnu Katsir, termasuk ke dalam perbuatan melampaui batas ialah

melakukan berbagai larangan seperti penyiksaan, tipuan, membunuh anak-anak,

wanita, dan para lanjut usia yang dipandang tidak mempu menyerang, pendeta,

para penghuni rumah ibadah, membakar pepohonan, dan membunuh binatang

tanpa ada kepentingan. Rasulullah saw bersabda:

”Berperanglah kamu di jalan Allah, Perangilah orang kafir kepada Allah.

Berperanglah namun jangan mengambil berlebih-lebihan, jangan menipu, jangan

membunuh dengan sadis, membunuh anak-anak dan membunuh para penghuni

rumah ibadah (biara dan gereja)” (H.R Muslim)

Karena tujuan jihad adalah tujuan yang paling mulia, maka sarananya pun

menduduki posisi paling utama dari sekian banyak sarana.Sesungguhnya Allah

mengharamkan melampaui batas, Allah swt juga memerintahkan berlaku adil

walaupun terhadap musuh.

Muslim dikala berperang, tidak melampaui batas, tidak berbuat dosa, tidak

menyiksa, tidak mencuri, tidak mengambil harta-harta, tidak merusak kehormatan,

dan tidak melakukan penganiayaan.Mereka adalah orang-orang terbaik dalam

perang, sebagaimana mereka juga orang-orang yang paling utama dalam keadaan

damai.123

Pemahaman yang sama juga disampaikan oleh Hasan Al-bana dimana

batasan dalam perang adalah larangan membunuh wanita, anak-anak, dan orang

123

al-Maududi dkk, op, cit., h.110

Page 75: TAFSIR SURAT AL-BAQARAH AYAT 190-193 DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25393/1/ISNIN... · mengumpulkan data-data kepustakaan, ... Qur‟an adalah kalamullah,

63

tua, larangan menekan orang yang terluka, melukai pengungsi dan larangan

membunuh orang yang tidak ikut berperang.

Etimologi Islam merefleksikan keselamatan dan kedamaian bagi

pemeluknya, mengganggu seorang muslim dalam menjalankan formalitas

peribadatannya adalah hal yang tidak bisa dibenarkan, sosok muslim adalah

seorang yang mampu meninggalkan segala bentuk larangan Allah. Rasulullah saw

menyematkan kepada seorang muslim yang bisa menahan diri untuk tidak

melakukan tindakan yang dapat mengganggu kemaslahatan saudaranya sesama

muslim sebagai sosok muslim unggulan.

Kebesaran Islam tercermin dalam setiap perbuatan memberikan bantuan

kepada orang lain, dimulai dari mengucapkan salam sampai berlaku kasih kepada

setiap orang, tak terkecuali orang asing sekalipun.

Apabila ajaran Islam mampu mengakomodir semua kepentingan, baik

yang datang dari kebutuhan spiritual ataupun kebutuhan materil. Kebutuhan

materil dikedepankan agar seorang muslim dapat menjalankan kehidupannya

dengan baik. Islam menganugrahkan hak-hak tertentu bagi setiap muslim yang

tidak berlaku dan bicara semena-mena terhadap muslim lainnya. Islam menyadari

bahwa tingkat spiritual tertinggi tidak akan dapat dicapai selagi kebutuhan

jasmani tidak terpenuhi. Akan tetapi, kesegaran spiritual tertinggi dari seorang

muslim akan dapat dicapai bagi mereka yang mampu memporsikan kebutuhan

duniawinya secara adil. Untuk itu, sudah merupakan hak seorang muslim untuk

menjauhi segala macam perilaku yang bersifat keduniaan, untuk kemudian

mengarahkan kiblat kehidupannya hanya kepada Allah swt semata.

Fii sabiilillah adalah syarat mutlak yang ada pada jihad Islam. Dengan

demikian, jihad fii sabiilillah bermakna perjuangan dan pengorbanan sungguh-

sungguh yang berorientasi hanya untuk mendapatkan kerihdaan Allah, tanpa

diikuti keinginan nafsu belaka atau mendapatkan materi keduniaan. 124

Tujuan jihad dalam Islam agar kalimat Allah jaya.Kalimat Allah swt

adalah kebeneran, kebaikan dan keadilan.Media yang digunakan dalam perang

124

Hilmy Bakar Almascaty, Panduan Jihad Untuk Aktivis Gerakan Islam, ( Jakarta: Gema

Insani Press, 2001), h. 34

Page 76: TAFSIR SURAT AL-BAQARAH AYAT 190-193 DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25393/1/ISNIN... · mengumpulkan data-data kepustakaan, ... Qur‟an adalah kalamullah,

64

harus mengindahkan etika luhur. Islam tidak mengakui prinsip tujuan

menghalalkan segala cara. Islam menekankan tujuan dan cara yang bersih secara

bersamaan, karena Allah Maha Baik dan hanya menerima yang baik. Agama

Islam tidak mengakui dan merelakan kebenaran dicapai dengan cara batil atau

kebaikan dicapai dengan cara yang buruk.125

Islam mengajak membalas keburukan dengan kebaikan, ketika Nabi

Muhammad saw membebaskan kota Mekkah dari kaum musyrik Quraisy, beliau

memaafkan mereka. Pada saat yang bersejarah itu beliau tidak membalas

kejahatan mereka dengan kejahatan sejenis atau lebih, tetapi melepaskan mereka.

Maka dari itu tidak ada tempat dalam agama Islam untuk kekerasan, radikalisme,

fanatisme atau terorisme, serta berbagai bentuk kezhaliman yang merusak dan

menghancurkan kehidupan dan hak milik orang lain126

125

Qardhawi, op, cit., h.343 126

Mahmoud Hamdi Zaqzouq, Islam Dihujat Islam Menjawab, (Ciputat : Lentera Hati, 2008),

hal 74

Page 77: TAFSIR SURAT AL-BAQARAH AYAT 190-193 DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25393/1/ISNIN... · mengumpulkan data-data kepustakaan, ... Qur‟an adalah kalamullah,

65

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dari pembahasan dalam penulisan skripsi

ini adalah :

1. Konsep pendidikan jihad yang terkandung dalam surat Al-Baqarah ayat 190-

193 dan surat At-Taubah ayat 122 adalah

a. Tujuan jihad adalah untuk menegakkan kalimat kebenaran, keadilan dan

kebaikan

b. Hakikat jihad adalah perdamaian

c. Jihad (perang) memiliki batasan dan aturan

2. Jalan jihad adalah fii sabililah, yang tanpa itu nilai jihad akan berkurang, jihad

bertujuan untuk menjadi jalan perbaikan dan menegakkan keadilan, yang

mana semua itu tidak akan terwujud jika jihad yang dilakukan diatas namakan

nafsu, emosi atau dendam

3. Islam cinta perdamaian, tidak menyukai perang dan berusaha agar bisa

menghindar sebisa mungkin, Islam senantiasa mengajak untuk menciptakan

suatu tata kehidupan yang damai dengan umat dan negara lain.

4. Segala hal yang kita lakukan pasti memiliki aturan dan batasan, yang mana

jika batasan itu dilangar akan menimbulkan kerugian, begitu pula dengan

jihad. Jihad dalam arti perang memiliki aturan dan batasan yang tidak boleh

dilanggar, karna Allah SWT tidak menyukai mereka yang melampaui batas.

5. Pengertian jihad bukan hanya perang dengan senjata saja, karena perang

menjadi wajib dengan sebab-sebabnya, tetapi lebih luas dari itu jihad adalah

mencurahkan segala kemampuan dengan sesungguhnya baik berupa harta,

Page 78: TAFSIR SURAT AL-BAQARAH AYAT 190-193 DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25393/1/ISNIN... · mengumpulkan data-data kepustakaan, ... Qur‟an adalah kalamullah,

66

ilmu, tenaga, pikiran, dan sebagainya yang didasari oleh keikhlasan demi

memuliakan agama Allah SWT dan memperoleh Ridha-Nya

6. Untuk melaksanakan jihad yang benar diperlukan pengetahuan yang luas dan

jelas, agar jihad yang dilakukan sesuai dengan aturan dan batasan yang telah

Allah SWT tentukan.

B. Saran

Dengan adanya skripsi ini, maka penulis menyampaikan saran-saran sebagai

berikut :

1. Para pendidik, ulama dan ahli hukum Islam hendaknya selalu memberikan

penjelasan dan pengertian kepada masyarakat khususnya dan umat muslim

pada umumya, bahwa “jihad” tidak selalu diartikan sebatas satu pengertian

saja seperti “perang”, namun memiliki arti yang luas yaitu segala kebikan

yang di ridhai oleh Allah SWT

2. Bagi para guru, dan guru PAI khusunya agar mengajarkan anak didik sejak

dini mengenai agama Islam yang baik, hendaknya memanfaatkan teknologi

agar anak didik dapat meningkatkan pengetahuan agama, dan untuk

meningkatkan intelektualis agar tidak mudah terpengaruh doktrin-doktrin

radikal yang marak terjadi belakangan ini.

3. Kepada semua lapisan masyarakat hendaknya mewaspadai gerakan-gerakan,

atau perkumpulan, yang mengarah kepada kekerasan ataupun gerakan radikal

yang mengatas namakan ajaran Islam, karena pada hakikatnya Islam adalah

agama yang mencintai perdamaian, dan sama sekali tidak mengajarkan

kekerasan untuk mencapai tujuan tertentu.

4. Kepada seluruh umat Islam hendaknya apabila ingin memahami dan

mempelajari ayat-ayat mengenai jihad agar dipahami dan tidak menafisrkan

Page 79: TAFSIR SURAT AL-BAQARAH AYAT 190-193 DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25393/1/ISNIN... · mengumpulkan data-data kepustakaan, ... Qur‟an adalah kalamullah,

67

sendiri tanpa mengetahui tafsiran yang sesungguhnya, maka fahamilah ayat-

ayat tersebut dengan keilmuan dan jangan memahaminya hanya dari makna

lafadznya saja.

Page 80: TAFSIR SURAT AL-BAQARAH AYAT 190-193 DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25393/1/ISNIN... · mengumpulkan data-data kepustakaan, ... Qur‟an adalah kalamullah,

DAFTAR PUSTAKA

al Qurthubi. Syaikh Imam, Tafsir Al Qurthubi, Jakarta: PUSTAKA AZZAM,

2007.

al-Hafidz. Ahsin, Kamus Ilmu Al-Qur’an,(Jakarta: Sinar Grafika Offset,2006

al-Maragi. Ahmad Mustafa, Tafsir Al-Maragi, Semarang : PT Karya Toha Putra,

1992.

al-Maududi. Abu a’la. Jihad Bukan Konfrontasi Jakarta : Cendikia Sentra

Muslim, 2001.

al-Qardhawi. Yusuf, Ringkasan Fikih Jihad, (Kairo, Maktabah Wahbah, 2009)

ar-Rifa’I. Muhammad Nasib, Tafsir Ibnu Katsir, Depok:GEMA INSANI, 1989.

Bakar. Almascaty Hilmy, Panduan Jihad Untuk Aktivis Gerakan Islam, Jakarta:

Gema Insani Press, 2001.

Bisri. Adib, Kamus Al-Bisri, Surabaya: Pustaka Progresif, 1999.

Bustami A. Gani dan Zainal Abidin Ahmad (Jakarta: Bulan Bintang, 1980.

Chirzin. Muhammad, Jihad di Dalam Al-Qur’an; Tela’ah Normatif, Historis, dan

Prospektif, Yogyakarta: Mitra Pustaka, 1997.

Fath. Amir Faisho, The Unity of Al-Qur’an, (Jakarta, Pustaka Al-Kautsar, 2010)

Hajar. al-Asqalany Ibnu, Fath al-bary Syarh Shahih Bukhary (Beirut : Daarul

Kutub al-‘amaliyah, 2003.

Halim, Mahmud Ali Abdul, Fiqh Reknsiliasi dan Reformasi Menurut Hasan Al-

bana; RUKUN JIHAD, Kajian Tuntas Tentang Konsep Mempertahankan

Eksistensi Umat penerj. Khozin Abu Faqih dkk, Jakarta: Al-I’tishom Cahaya

Umat, 2001.

Hamka, Tafsir Al-Azhar juz XI,(Jakarta: PT PUSTAKA PANJIMAS,1984)

Page 81: TAFSIR SURAT AL-BAQARAH AYAT 190-193 DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25393/1/ISNIN... · mengumpulkan data-data kepustakaan, ... Qur‟an adalah kalamullah,

http://waspadamedan.com/index.php?option=com_content&view=article&id=616

9&catid=59&Itemid=215 diakses pada 28 Januari 2014 pukul 16:00

Husada. Erlangga dkk, Kajian Islam Kontemporer. Jakarta : UIN Jakarta Press,

2007.

Imani. Faqih Allamah Kamal, Tafsir Nurul Qur’an, ( Jakarta : Al-Huda, 2003),

Jalaluddin, Islam Terorisme No. Jakarta : Moyo Segoro Agung, 2006.

Jarir. At-Thabari bin Abu Ja’far Muhammad, Tafsir At-Thabari. Terj. Abdul

Somad, Yusuf Hamdani dkk, Jakarta : Pustaka Azzam, 2008.

Mandhur M. Ibnu, Lisanun ‘Arab, Lebanon : Dar Sader Publisher, 1863.

Muhammad. Rusjdi Ali, Hak Asasi Manusia dalam Prespektif Syari’at Islam,

Banda Aceh : ar-raniry press 2004.

Q Shaleh, Asbabun Nuzul, Bandung: CV diponegoro, 2002.

Qadir. Djaelani Abdul. Jihad fi Sabilillah dan Tantangan-Tantangannya Jakarta:

Pedoman Ilmu Jaya, 1995.

Qardhawi. Yusuf dkk, Berjuang di Jalan Allah, Jakarta : Gema Insani Press,

1990.

Qardhawi. Yusuf, Pendidikan Islam dan Madrasah Hasan al-Bana, Terjemahan.

Qazzar Al Jaasim. bin Syaikh Faisal, Meluruskan Pemahaman Tentang Damai

dan Jihad, Jakarta: Jami’ah Ihya At-Turots Al-Islami, 2011.

Rumadi, Renungan Santri; Dari Jihad Hingga Kritik Wacana Agama, Jakarta:

Erlangga, 2007.

Saefuddin. Buchori Didin, Pedoman Memahami Kandungan al-Qur’an,

Bogor:Granada Sarana Pustaka, 2005.

Shihab. M. Quraish, Lentera Al-Qur’an, Bandung : Mizan, 2008.

Shihab. M. Quraish, Tafsir Al-Mishbah, Tangeran: Lentera Hati, 2007.

Shihab. M. Quraish, Wawasan Al-Qur’an, Tafisr Maudhi’I atas Pelbagai

Persoalan Ummat, Bandung: Mizan,1996.

Siradj. Said Aqil, Islam Kebangsan; Fqih Demokrasik Kaum Santri Jakarta:

Fatma Press, 1999.

Page 82: TAFSIR SURAT AL-BAQARAH AYAT 190-193 DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25393/1/ISNIN... · mengumpulkan data-data kepustakaan, ... Qur‟an adalah kalamullah,

Suma. Muhammad Amin, Ulumul Qur’an, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2013.

Syu’aibi Ali, Meluruskan Radikalisme Islam, Ciputat : Pustaka Azhary, 2004.

Tafsir Al-Qur’an Tematik,( Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an Badan Litbang

dan Diklat Kementrian Agama RI : 2012)

Yazdi. Mishbah, Perlukah Jihad? Meluruskan Salah Paham tentang Jihad dan

Terorisme, Jakarta : Al-Huda, 2006.

Zaqzouq. Mahmoud Hamdi, Islam Dihujat Islam Menjawab, Ciputat : Lentera

Hati, 2008.

Page 83: TAFSIR SURAT AL-BAQARAH AYAT 190-193 DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25393/1/ISNIN... · mengumpulkan data-data kepustakaan, ... Qur‟an adalah kalamullah,
Page 84: TAFSIR SURAT AL-BAQARAH AYAT 190-193 DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25393/1/ISNIN... · mengumpulkan data-data kepustakaan, ... Qur‟an adalah kalamullah,
Page 85: TAFSIR SURAT AL-BAQARAH AYAT 190-193 DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25393/1/ISNIN... · mengumpulkan data-data kepustakaan, ... Qur‟an adalah kalamullah,
Page 86: TAFSIR SURAT AL-BAQARAH AYAT 190-193 DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25393/1/ISNIN... · mengumpulkan data-data kepustakaan, ... Qur‟an adalah kalamullah,
Page 87: TAFSIR SURAT AL-BAQARAH AYAT 190-193 DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25393/1/ISNIN... · mengumpulkan data-data kepustakaan, ... Qur‟an adalah kalamullah,
Page 88: TAFSIR SURAT AL-BAQARAH AYAT 190-193 DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25393/1/ISNIN... · mengumpulkan data-data kepustakaan, ... Qur‟an adalah kalamullah,
Page 89: TAFSIR SURAT AL-BAQARAH AYAT 190-193 DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25393/1/ISNIN... · mengumpulkan data-data kepustakaan, ... Qur‟an adalah kalamullah,