Tali Pusat
-
Upload
ivanny-leoni -
Category
Documents
-
view
13 -
download
0
description
Transcript of Tali Pusat
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN PROLAPSUS
TALI PUSATKELOMPOK 2
Erni MarlinaNahrul HayatRedha Fahmi
Ria Puspita SariRiri Mariati
Shanti DafrisVika AfliantomiWeddy Martin
Yeyen Dekarlina
DEFENISI
Prolaps tali pusat adalah kejadian dimana di samping atau melewati bagian terendah janin di dalam jalan lahir setelah ketuban pecah. Terhentinya aliran darah yang melewati tali pusat dapat berakibat fatal karena terkait dengan oksigenasi janin
Etiologi
Faktor predisposisi prolaps tali pusat terjadi akibat gangguan adaptasi bagian bawah janin terhadap panggul, sehingga pintu atas panggul tidak tertutup oleh bagian bawah janin tersebut.
Patofisiologi
Beberapa etiologi yang dapat menyebabkan prolapsus tali pusat diantaranya adalah kehamilan kembar, hidroamnion, kehamilan prematur, janin terlalu kecil, kelainan presentasi dan plasenta previa.
Manifestasi Klinis
Prolaps dapat lengkap, dimana tali pusat terlihat saat pembukaan vagina. Dapat pula tidak dapat terlihat tetapi dapat dipalpasi saat pemeriksaan vagina yang berdenyut seirama dengan jantung janin. Prolaps dapat dicurigai dari perubahan denyut janin, seperti bradikardi
Komplikasi
Pada presentasi kepala, prolapsus funikuli sangat berbahaya bagi janin, karena setiap saat tali pusat dapat terjepit antara bagian terendah janin dengan jalan lahir dengan akibat gangguan oksigensi janin. Pada tali pusat terdepan, sebelum ketuban pecah, ancaman terhadap janin tidak seberapa besar, tetapi setelah ketuban pecah bahaya kematian janin sangat besar
Manajemen Terapeutik
Tali pusat berdenyut Jika tali pusat berdenyut berarti janin
masih hidup.• Beri oksigen 4-6 liter/menit melalui masker
atau kanula nasal.• Posisi ibu trendelenburg.• Diagnosis tahapan persalinan melalui
pemeriksaan dalam segera.• Jika ibu pada persalinan kala I :
Tali pusat tak berdenyut• Jika tali pusat tak berdenyut berarti janin telah
meninggal. Keadaan ini sudah tidak merupakan tindakan darurat lagi dan lahirkan bayi sealamiah mungkin tanpa mencederai ibu. Pergunakan waktu untuk memeriksa konseling pada ibu dan keluarganya tentang apa yang terjadi dan tindakan apa yang akan dilakukan. Diharapkan persalinan dapat berlangsung spontan pervaginam.
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN1. PENGKAJIAN Identitas klien : Nama : Umur : Alamat : No. RM : Pekerjaan :
Pemeriksan diagnostik
• Tes prenatal dapat memasukan polihidramnion, janin besar atau gestasi multipara
• Pemeriksaan vagina menunjukkan perubahan posisi tali pusat
• Fundoskop digunakan untuk mendeteksi denyut jantung janin atau monotoring DJJ
• Ultrasound atau pelvimetri sinar x, mengevaluasi arsitektur pelvis, presentasi janin, posisi dan formasi
Prioritas keperawatan
• Mengidentifikasi dan mengatasi letak tali pusat abnormal
• Lakukan reposisi tali pusat atau sectio caseria jika diperlukan
• Memantau perubahan denyut janin dan respon fisik maternal atau janin terhadap kontraksi dan lamanya persalinan
• Memberikan dukungan emosional dan mencegah komplikasi
DIAGNOSA KEPERAWATAN
• Kerusakan pertukaran gas b.d aliran darah ke plasenta atau melalui tali pusat (prolapsi)
• Ketakutan ; kecemasan b.d krisis situasi, ancaman yang dirasakan pada klien atau janin, penyimpangan yang tidak diantisipasi dari harapan
• Resiko cidera terhadap janin b.d hipoksia janin dan abnormalitas pelvis ibu
• Koping individu tidak efektif b.d komplikasi persalinan
• Resiko infeksi b.d prosedur invasive
INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa I: Kerusakan pertukaran gas b.d perubahan aliran darah ke plasenta atau melalui tali pusat (prolaps)
Kemungkinan dibuktikan dengan Perubahan DJJ (DJJ melemah), ditemukannya tali pusat alam posisi abnormal pada pemeriksaan vagina
Tujuan yang diharapkan : Menunjukkan DJJ dalam batas normal, menaifestasikan variabilitis pada strip pemantau, bebas dari deselerasi lambat dan menunjukkan perilaku yang meningkatkan keamanan janin
IINTERVENSI Rasional
Perhatikan maturitas janin berdasarkan riwayat klien, dan pengukuran uterus
Lakukan meniver Leapold dan pemeriksaan vagina, steril, perhatikan presentasi dan posisi janin.
Posisikan klien telentang dengan bagian kepala ibu lebih rendah dari panggul ibu yang ditopang dengan bantal
Perhatikan adanya pada pada ibu faktor-faktor yang secara negatif mempengaruhi sirkulasi plasenta dan oksigenasi janin
Gunakan EFM (electronic fatal monitoring) 15-20 mnt sebelum prosedur induksi
Lanjutkan pemantauan DJJ, perhatikan perubahan denyut per denyut deselrasi selama dan setelah kontraksi
Perhatikan adanya variabel deselarasi, perubahan posisi klien dari sisi ke sisi
Perhatikan warna dan jumlah cairan amnion bila pecah ketuban pecah
Kaji reaksi DJJ terhadap kontruksi, perhatikan bradikardi atau deselerasi lambat
Auskultasi jantung janin bila pecah ketuban Pantau respon jantung janin untuk obat pra operasi
atau anastesi regional
Usia gestasi janin harus 36 minggu atau lebih untuk dilakukan induksi persalinan
Menentukan kelainan pada letak jantung apakah presentasi verteks, presentasi bokong dll
Membantu mendapatkan strip pemantauan janin eksternal adekuat untuk mengevaluasi pola kontraksi dan irama jantung janin
Penurunan volume sirkulasi atau vasospasme dalam plasenta menurunkan ketersediaan oksigen untuk ambilan janin
Menentukan kesejahteraan janin dan memberikan pengkajian dasar DJJ dan aktivitas uterus
Distress janin dapat terjadi karena hipoksia mungkin dimanifestasikan dengan penurunan viabilitas, deselerasi lambat, dan takikardia yang diikuti dengan bradikardai
Kompres tali pusat diantara jalan lahir dan bagian presentasi dapat dihilangkan dengan perubahan posisi
Distress janin pada presentasi verteks dimanifestasikan dengan kandungan mekonium yang merupakan akibat dari respon vagal pada hipoksia
Pengkajian yang tepat perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya hipoksia. Rentang normal DJJ adalah 120-160 dpm
Prolaps terlihat atau samar dari tali pusat pada tidak adanya dilatasi servik penuh dapat memerlukan kelahiran sesaria
Narkotik biasanya menurunkan variabilitas DJJ dan memerlukan pemberian naloksoa (narcan) setelah melahirkan untuk memperbaiki depresi pernafasan narkotik. Hipotensi maternal pada respon terhadap Anastasia secara umum menyebabkan bradikardi janin sementara, menurunkan variabilitas dan tidur
Diagnosa 2 : Ketakutan ; kecemasan b.d krisis situasi, anacaman yang dirasakan pada klien/janin, penyimpangan yang tidak diantisipasi dari harapan
Tujuan: Ansietas pada klien dapat teratasi
Kriteria Hasil : Perubahan DJJ (DJJ melemah), ditemukannya tali pusat alam posisi abnormal pada pemeriksaan vagina
Tujuan yang diharapkan : Klien dapat menggunakan sistem pendukung secara efektif
• Melaporkan ansietas berkurang dan atau teratasi
• Klien tampak rileks• Menyelesaikan persalinan denagn sukses
INTERVENSI RASIONAL
MANDIRIKaji status psikologis dan emosionalAnjurkan pengungkapan perasaanGunakan terminologis positif ; hindari penggunaan istilah yang menandakan abnormalitas prosesdur atau prosesDengarkan keterangan klien yang dapat menandakan kehilangan harga diriBerikan kesempatan pada klien untuk memberi masukan pada proses pengambilan keputusanAnjurkan penggunaan atau kontinuitas teknik pernafasan dan latihan relaksasi
Adanya gangguan kemajuan normal dari persalinan dapat memperberat perasaan ansietas dan kegagalan. Perasaan ini dapat mengganggu kerja sama klien dan menghalangi proses induksiKlien mungkin takut atau tidak memahami dengan jelas kebutuhan terhadap induksi persalinan. Rasa gagal karena tidak mampu melahirkan secara alamiah dapat terjadiMembantu klien pasangan menerima situasi tanpa menuduh diri sendiriKlien dapat meyakinkan bahwa adanya intervensi untuk membantu proses persalinan adalah refleksi negatif pada kemampuan dirinya sendiriMeningkatkan rasa kontrol klien meskipun kebanyakan dari apa yang telah terjadi diluar kontrolnyaMenurunkan ansietas, memungkinkan klien untuk berpartisipasi secara aktif